BAB I PENDAHULUAN - Perbaikan Rancangan Produk Spring Bed dengan Menggunakan Metode Quality Function Deployment (QFD) dan Design for Manufacturing and Assembly (DFMA) di PT Ocean Centra Furnindo

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Industri modern pada dewasa ini semakin banyak yang bermunculan, di
antara banyaknya industri yang bermunculan, cukup banyak industri yang
menghasilkan produk-produk yang sejenis atau sama. Pemenuhan tuntutan
konsumen akan kebutuhan produk tersebut, setiap industri tentu akan terus
berusaha untuk selalu berinovasi dalam mengembangkan produk mereka sesuai
dengan permintaan dari para konsumen. Persaingan ketat antar setiap perusahaan
diakibatkan karena hal tersebut.
PT. Ocean Centra Furnindo adalah perusahaan yang menghasilkan produk
springbed. Perusahaan akan dapat bersaing dan mampu memenuhi permintaan
pelanggan dengan meningkatkan maka mutu produk begitu juga inovasi produk.
Faktor design berpengaruh besar pada industri produk springbed, karena
didalamnya juga dipertimbangkan proses manufaktur dan perakitan dalam
pembuatan produk. Produk unggulan dari perusahaan adalah produk springbed.
Jenis produk springbed yang dihasilkan oleh perusahaan ini yaitu springbed tipe
helux, angel, ocean, dan altis. Produk springbed yang dijadikan objek penelitian
adalah tipe ocean berdasarkan hasil wawancara dengan pihak perusahaan
diketahui bahwa produk springbed tipe ocean memiliki daya saing yang relatif

tangguh dan permintaan tertinggi di pasaran. Data jumlah produksi dan kapasitas

Universitas Sumatera Utara

produksi spring bed 6 kaki yang seharusnya bisa dicapai perusahaan dapat dilihat
pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Jumlah Pencapain Produksi Spring Bed 6 kaki PT Ocean
Centra Furnindo
Periode
Kapasitas Produksi (unit)
Juli 2012
3520
Agustus 2012
3360
September 2012
3360
Oktober 2012
3520
November 2012
3360

Desember 2012
3360
Januari 2013
3360
Februari 2013
3200
Maret 2013
3520
April 2013
3360
Mei 2013
3680
Juni 2013
3520
Juli 2013
3680
Sumber : PT Ocean Centra Furnindo

Pencapaian Produksi (unit)
2640

3143
3331
2831
2735
2382
3241
2422
2240
2704
2547
2457
2388

Berdasarkan data di atas dapat dilihat dari bulan Juli 2012 sampai Juli
2013 diindikasikan bahwa tidak tercapainya kapasitas produksi yang diinginkan
oleh PT. Ocean Centra Furnindo.
Perusahaan

menghadapi beberapa masalah dalam proses perakitan


produk. Masalah tersebut adalah proses assembly yang rumit akibat komponen
penyusun produk yang sebenarnya tidak diperlukan atau komponen yang tidak
memiliki nilai tambah yang mengakibatkan waktu assembly pengerjaan produk
yang panjang. Waktu assembly yang relatif panjang menyebabkan unit cost
produk menjadi tinggi.

Universitas Sumatera Utara

Studi pendahuluan yang dilaksanakan menunjukkan waktu perakitan
spring bed 6 kaki pada PT. Ocean Centra Furnindo adalah sebesar 91 menit
padahal perusahaan sejenis hanya membutuhkan waktu sebesar 85 menit.
Lamanya waktu perakitan ini dikarenakan terdapatnya komponen yang
seharusnya dikurangi penggunaannya karena akan memperpanjang waktu
perakitan.
Rancangan produk yang lebih sederhana, komponen yang lebih sedikit dan
waktu perakitan yang lebih cepat, merupakan alternatif solusi pemecahan
masalah. Desain yang lebih mudah dirakit akan meningkatkan efisiensi
penggunaan waktu yang berujung pada penurunan biaya produksi. Salah satu
yang paling berpengaruh terhadap biaya total manufaktur adalah faktor desain.
Pengidentifikasian masalah pada penelitian ini dilakukan dengan

menggunakan metode quality function deployment (QFD), yaitu suatu metodologi
yang terkenal untuk desain dan pengembangan produk berorientasi pelanggan.
Analisis masalah menggunakan QFD mendapatkan suatu matriks yang
menghubungkan karakteristik teknis produk dan keinginan responden akan
produk dan masalah yang dihadapai selama proses pengerjaan produk. House of
quality (HOQ), sebuah alat dari QFD, membantu untuk menentukan batas-batas
desain, menunjukkan hubungan antara kebutuhan responden dan matriks yang
digunakan untuk memuaskan kebutuhan responden dan menggambarkan fokus
tim perancang untuk menghasilkan produk yang berkualitas (Boppana dan Azizi,
2009).

Universitas Sumatera Utara

Design for manufacture and assembly (DFMA) yang merupakan
pendekatan yang digunakan untuk merancang produk yang berkualitas maksimum
dan berbiaya minimum. DFMA adalah metode yang menekankan pada
perkembangan desain kearah bentuk yang paling sederhana tanpa meninggalkan
keinginan pasar dan fungsionalitas produk. Bentuk desain yang paling sederhana
berarti waktu pengerjaan yang paling singkat sehingga biaya bisa minimum.
DFMA adalah metode yang baik untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi

waktu perakitan dan biaya pembuatan produk (Xie, 2003).
Konsep perancangan ini akan bermanfaat pada produk-produk lain di
perusahaan dan diharapkan dapat mendorong perusahaan bersaing dengan
perusahaan lainnya dalam kompetisi global. DFMA digunakan agar dapat
memberikan solusi untuk perbaikan rancangan produk khususnya produk
springbed produksi PT Ocean Centra Furnindo.

1.2. Rumusan Masalah
Permasalahan yang terdapat pada PT. Ocean Centra Furnindo adalah tidak
tercapainya target produksi terhadap produk springbed disebabkan karena adanya
komponen-komponen yang tidak memiliki nilai tambah yang terdapat pada
produk springbed sehingga terjadi peningkatan biaya produksi. Perlu dilakukan
perancangan ulang untuk mereduksi waktu perakitan serta biaya produksi.
Perancangan ulang dilakukan dengan mereduksi atau menghilangkan komponen
yang tidak memiliki nilai tambah.

Universitas Sumatera Utara

1.3. Tujuan Penelitian
Tujuan umum dari penelitian ini adalah mendapatkan rancangan produk

springbed yang lebih sederhana agar proses perakitan menjadi lebih sederhana
dan waktu perakitan lebih singkat sehingga biaya produksi dapat direduksi dan
tercapai target produksi.
Tujuan khusus dari penelitian ini adalah:
1. Mengidentifikasi variabel proses perakitan dengan metode QFD.
2. Memperbaiki urutan pengerjaan produk hasil rancangan dengan menggunakan
assembly process chart untuk mendapatkan urutan proses pengerjaan paling
optimal dan aliran proses setelah perbaikan.
3. Menganalisis biaya assembly.
4. Melakukan evaluasi efisiensi perakitan produk hasil rancangan.

1.4. Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dapat diperoleh dari penelitian, antara lain:
a. Bagi Mahasiswa
Meningkatkan kemampuan bagi mahasiswa dalam menerapkan teori dan
metode ilmiah yang diperoleh selama mengikuti perkuliahan khususnya
mengenai konsep perancangan produk dan analisis engineering dan cost
pengerjaan produk.
b. Bagi Departemen Taknik Industri
Mempererat kerjasama antara perusahaan dengan Departemen Teknik

Industri, Fakultas Teknik USU dan untuk menambah literatur perpustakaan.

Universitas Sumatera Utara

c. Bagi Perusahaan
Masukan bagi pihak perusahaan untuk rancangan produk springbed baru yang
lebih efektif dan efisien dari sisi jumlah komponen, penggunaan waktu, dan
biaya perakitan. Rancangan baru ini diharapkan membantu perusahaan
bersaing dalam kompetisi global.

1.5. Batasan dan Asumsi Penelitian
Batasan dalam penelitian ini adalah:
1. Penelitian hanya dilakukan pada desain produk spring bed ocean tipe tipe 6
kaki oleh PT. Ocean Centra Furnindo.
2. Perhitungan waktu dilakukan dengan menggunakan stopwatch.
3. Penganalisisan dilakukan hanya pada analisis rekayasa (engineering) pada
desain produk dan analisis biaya (cost) pada biaya assembly.
Asumsi dalam penelitian ini adalah:
1. Fasilitas-fasilitas yang digunakan, pada proses produksi berada dalam kondisi
tidak rusak dan bekerja normal.

2. Operator dianggap telah menguasai pekerjaannya dalam proses produksi
produk.
3. Tidak ada perubahan proses produksi selama periode penelitian.

1.6. Sistematika Penulisan Tugas Akhir
Sistematika yang digunakan dalam penulisan tugas sarjana ini sebagai
berikut :

Universitas Sumatera Utara

Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang
mendasari penelitian dilakukan, rumusan permasalahan, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian, dan
sistematika penulisan tugas sarjana.
Bab II Gambaran umum perusahaan, menguraikan tentang sejarah PT
Ocean Centra Furnindo, ruang lingkup bidang usaha, stuktur organisasi
perusahaan, sistem pengupahan dan fasilitas yang digunakan, proses produksi
produk spring bed, serta mesin dan peralatan yang digunakan dalam proses
produksi.
Bab III Landasan Teori, berisi teori mengenai perancangan produk, konsep

dasar quality function deployment (QFD), design for manufacture and assembly
(DFMA), pengukuran waktu, pembuatan dan penyebaran kuesioner, uji
keseragaman dan kecukupan data, validitas data, reliabilitas data dan assembly
process chart.
Bab IV Metodologi Penelitian, menguraikan tahap-tahap yang dilakukan
dalam penelitian yaitu persiapan penelitian meliputi penentuan lokasi penelitian,
jenis penelitian, objek penelitian, kerangka konseptual, defenisi operasional,
identifikasi variabel penelitian, instrumen pengumpulan, populasi, teknik
sampling, sumber data, metode pengolahan data, blok diagram prosedur
penelitian, pengolahan data, analisis pemecahan masalah sampai kesimpulan dan
saran.
Bab V Pengumpulan dan Pengolahan Data, berisi perhitungan waktu
standar perakitan produk spring bed, pengujian kecukupan dan keseragaman data,

Universitas Sumatera Utara

pengumpulan data-data kuesioner, yang kemudian dilakukan pengolahan data
yaitu validitas dan reliabilitas data, membangun quality function deploymet
(QFD), perancangan produk dengan design for manufacture and assembly
(DFMA), dan perbaikan urutan pengerjaan produk dengan assembly process

chart.
Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, meliputi analisis pengolahan
kuesioner, pengolahan data waktu normal, analisis pembuatan QFD (quality
function deployment), analisis produk hasil rancangan dengan design for
manufacture and assembly (DFMA), perhitungan efisiensi desain, efisiensi waktu
dan biaya.
Bab VII Kesimpulan dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari
rancangan produk baru, variabel proses perakitan dari QFD, perbaikan APC
(assembly process chart), hasil pemecahan masalah, dan saran-saran yang
bermanfaat bagi perusahaan.

Universitas Sumatera Utara