Bab 2 Tinjauan Pustaka - Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan dan Implementasi Aplikasi Steganografi Citra Digital Menggunakan Metode Least Significant Bit (LSB) Berbasis Mobile Android: studi kasus: PT Jasa Raharja (P

6

Bab 2
Tinjauan Pustaka

2.1

Penelitian Terdahulu
Penelitian sebelumnya tentang steganografi salah satunya

adalah "Aplikasi Metode Steganography Pada Citra Digital
dengan Menggunakan Metode LSB (Least Significant Bit)".
Dibahas mengenai data yang dikirim melalui media digital
tersebut bisa berupa data yang penting, sehingga muncul
permasalahan pada saat pengiriman data yaitu terkait dengan
keamanan data. Citra digital adalah salah satu media yang paling
umum dikenal oleh masyarakat. Steganography adalah suatu
metode cryptography, yang digunakan untuk menyembunyikan
data ke dalam citra digital sehingga data yang dikirimkan tidak
dapat diidentifikasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab.
Pada penelitian ini akan menggunakan metode LSB (Least

Significant Bit). Data akan disegmentasikan pada beberapa citra
digital sehingga memungkinkan pengiriman data dengan ukuran
yang besar. Dengan mengembangkan metode steganography
maka pengiriman data yang dilakukan tidak hanya memiliki
tingkat keamanan yang baik, namun juga memiliki efisiensi
dalam proses penyembunyian data yang cukup tinggi yaitu sekitar
30%.(Agustinus, 2012)

7

Pada penelitian lainnya yang berjudul “Steganography in
Mobile Phone Over Bluetooth”, dibahas mengenai metode
pengiriman pesan secara tersembunyi, melalui bluetooth. Pada
penelitian tersebut diperoleh kesimpulan bahwa aplikasi yang
dikembangkan dapat menghasilkan citra digital tersisipi yang
tidak dapat dibedakan dengan citra digital semula, selain itu juga
disimpulkan aplikasi steganografi dapat dikembangkan pada
smartphone

dan


pertukaran

informasi

dilakukan

melalui

bluetooth. (Baker & Nori, 2013).
Berdasarkan penelitian-penelitian yang telah dilakukan
tentang pengamanan gambar menggunakan steganografi pada
lingkungan mobile, maka dilakukan penelitian yang bertujuan
untuk menyembunyikan pesan rahasia pada citra digital untuk
kemudian dikirimkan melalui internet.

2.2

Landasan Teori
Bab ini berisi landasan teori yang digunakan dalam


penelitian, seperti perangkat mobile, Steganografi, metode Least
significant Bit, Android dan PNG, yang akan dijelaskan sebagai
berikut.

2.2.1

Perangkat Mobile
Perangkat mobile adalah suatu perangkat elektronik yang

dapat digunakan dimana saja dan dapat terhubung dengan
jaringan tanpa menggunakan kabel atau wireless. Pada saat ini

8

telah banyak beredar perangkat mobile yang memiliki bentuk dan
ukuran serta mempunyai keunggulan maupun kelemahan-masing
masing perangkat. Namun dalam perkembangannya perangkat
mobile mempunyai kesamaan karakteristik untuk mendukung
kegiatan-kegiatan masyarakat pada saat ini. Karakteristik tersebut

diantaranya adalah :
-

Ukuran.
Ukuran yang minimalis atau kecil lebih digemari karena
mudah dibawa kemana saja dan tidak membutuhkan ruang
penyimpanan yang besar sehingga dapat mendukung
mobilitas masyarakat yang semakin tinggi pada saat ini.

-

Random Access Memory yang terbatas.
Pada perkembangannya, perangkat mobile belum dapat
mendukung pengunaan Random Access Memory (RAM)
yang besar seperti pada perangkat desktop, sehingga
perkembangan aplikasi mobile yang beredar pada saat ini
harus memperhatikan dan menyesuaikan kapasitas RAM
yang ditanamkan pada perangkat mobile tersebut. Pada saat
ini sudah banyak beredar perangkat yang mempunyai
kapasitas RAM 2 MB sehingga memungkinkan perangkat

untuk melakukan multitasking dan menjalankan aplikasi
yang membutuhkan kapasitas RAM yang tinggi.

-

Daya Rendah
Dalam prosesnya perangkat mobile tidak membutuhkan
tenaga atau daya yang besar. Perangkat mobile cukup

9

ditopang dengan kapasitas daya baterai yang disediakan oleh
vendor perangkat mobile itu sendiri. Untuk pemakaian
perangkat mobile saat ini rata-rata daya yang dibutuhkan
adala 2000-3000 MaH agar perangkat mobile dapat menyala
aktif selama 10-12 jam.
-

Konektivitas yang terbatas
Hampir


semua

perangkat

mobile

saat

ini

hanya

menggunakan koneksi wireless agar dapat terhubung dengan
jaringan. Pada saat ini koneksi wireless perangkat mobile
sudah mendukung jaringan generasi ke-empat atau 4G yang
memungkinkan perangkat mobile untuk melakukan transfer
data dengan kecepatan hingga 250 Mbps.
Perangkat mobile memiliki beberapa kelebihan di antaranya :


-

Interface yang user friendly.

-

Tersedia banyak aplikasi untuk berbagai macam sistem
operasi.

-

Mudah tersambung dengan perangkat mobile lain.

2.2.2

Steganografi
Steganografi adalah suatu cara atau metode yang

digunakan untuk menyisisipkan pesan rahasia kedalam suatu
media atau file tanpa mengubah karakteristik file atau media

pembawa tersebut baik secara kualitas dan struktur.
Secara garis besar metode Steganografi terdiri dari 2
bagian utama, yaitu proses penyembunyian data ke dalam media

10

disebut penyisipan (embedding) dan proses pengembalian data ke
bentuk semula disebut ekstrasi (extraction). Kedua proses ini
dilakukan dengan menggunakan sebuah kata kunci rahasia yang
akan digunakan di dalam prosesnya untuk meningkatkan
keamanan data. Untuk lebih jelas mengenai konsep steganografi
dapat dilihat pada Gambar 2.1.

Gambar 2.1 Bagan Proses Steganografi (Gusmayuda)

Untuk menyembunyikan data dengan menggunakan
metode Steganografi membutuhkan dua buah file, pertama adalah
sebuah file citra digital yang akan digunakan sebagai untuk
menyembunyikan informasi yang disebut sebagai Cover Image
dan sebuah file dengan tipe bebas (dapat berupa file dokumen,

text dan sebagainya) yang akan disembunyikan ke dalam citra
digital, dengan menggabungkan kedua file tersebut dan

11

memproses dengan suatu algoritma maka akan terbentuk suatu
file citra digital yang disebut Stego Image sebagai pembawa
pesan, selanjutnya pada proses pengiriman data, file stego image
yang akan dikirimkan, sehingga data secara aman telah
tersembunyi di dalam citra.
Steganografi dapat digunakan untuk berbagai macam
alasan, beberapa di antaranya untuk alasan yang baik, namun
dapat juga untuk alasan yang tidak baik. Untuk tujuan legitimasi
dapat digunakan pengamanan seperti citra dengan watermarking
dengan alasan untuk perlindungan hak cipta. Digital watermark
(yang juga dikenal dengan fingerprinting, yang dikhususkan
untuk hal-hal menyangkut copyright) sangat mirip dengan
steganografi karena menggunakan metode penyembunyian dalam
arsip, yang muncul sebagai bagian asli dari arsip tersebut dan
tidak mudah dideteksi oleh kebanyakan orang.

Satu hal pokok yang menjadi kelebihan steganografi
adalah kemampuannya untuk mengelabui persepsi manusia untuk
mencurigai adanya arsip-arsip yang memiliki informasi yang
tersembunyi di dalamnya, terutama bila arsip tersebut tampak
seperti arsip normal lainnya. Terdapat beberapa cara yang dapat
digunakan untuk mendeteksi steganografi seperti melakukan
pengamatan terhadap suatu arsip dan membandingkannya dengan
salinan arsip yang dianggap belum direkayasa, atau berusaha
mendengarkan dan membandingkan perbedaannya dengan arsip
lain bila arsip tersebut adalah dalam bentuk audio.

12

Steganografi

dapat

digunakan

untuk


melakukan

perawatan atas kerahasiaan informasi yang berharga, untuk
menjaga data tersebut dari kemungkinan sabotasi, pencuri, atau
dari pihak yang tidak berwenang. Steganografi juga dapat
digunakan untuk alasan yang ilegal apabila seseorang telah
mencuri data, mereka dapat menyembunyikan arsip curian ke
dalam arsip lain dan mengirimkannya keluar tanpa menimbulkan
kecurigaan siapapun karena tampak seperti email atau arsip
normal. Begitu pula dengan masalah terorisme, steganografi
dapat

digunakan

oleh

para

teroris

untuk

menyamarkan

komunikasi mereka dari pihak luar.

2.2.3

Least Significant Bit (LSB)
Cara paling umum menyembunyikan pesan adalah dengan

memanfaatkan Least Significant Bit (LSB). Walaupun ada
kekurangan pada metode ini, tetapi kemudahan implementasinya
membuat metode ini tetap digunakan sampai sekarang. Metode
ini membutuhkan syarat, yaitu jika dilakukan kompresi pada
image

watermarking,

harus

digunakan

format

lossless

compression, karena metode ini menggunakan beberapa bit pada
setiap

pixel

pada

image.

Jika

digunakan

format

lossy

compression, pesan rahasia yang disembunyikan dapat hilang.
Jika digunakan image 24 bit color sebagai cover, sebuah bit dari
masing-masing komponen Red, Green dan Blue dapat digunakan
sehingga 3 bit dapat disimpan pada setiap pixel.

13

Pada susunan bit di dalam sebuah byte (1 byte = 8 bit),
ada bit yang paling berarti (most significant bit (MSB) dan bit
yang paling kurang berarti least significant bit (LSB). Bit yang
cocok untuk diganti adalah bit LSB, sebab perubahan tersebut
hanya mengubah nilai byte satu lebih tinggi atau satu lebih rendah
dari nilai sebelumnya. Misalkan pada cover citra, byte tersebut
menyatakan warna merah, maka perubahan satu bit LSB tidak
mengubah warna merah tersebut secara berarti, apalagi mata
manusia tidak dapat membedakan perubahan yang kecil.
Misalnya, di bawah ini terdapat 3 piksel dari image 24
bitcolor :
(00100111 11101001 11001000)
(00100111 11001000 11101001)
(11001000 00100111 11101001)
Yang ingin disisipkan adalah huruf L dengan biner
01101100, dengan menyisipkannya ke dalam piksel di atas maka
akan dihasilkan
(00100110 11101001 11001001)
(00100110 11001001 11101001)
(11001000 00100110 11101001)
Dapat dilihat bahwa hanya 3 bit saja yang perlu diubah untuk
menyembunyikan karakter L ini. Perubahan pada LSB ini akan
terlalu kecil untuk terdeteksi oleh mata manusia sehingga pesan
dapat disembunyikan secara efektif. Jika digunakan image 8 bit
color sebagai cover, hanya 1 bit saja dari setiap piksel warna

14

yang dapat dimodifikasi sehingga pemilihan image harus
dilakukan dengan sangat hati-hati, karena perubahan LSB dapat
menyebabkan terjadinya perubahan warna yang ditampilkan pada
citra.
2.2.4

Android
Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat

mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi, middleware
dan aplikasi. Android menyediakan platform terbuka bagi
pengembang untuk menciptakan aplikasi mereka. Android dipuji
sebagai platform mobile pertama yang lengkap, terbuka, dan
bebas.
-

Lengkap

(Complete

Platform),

para

desainer

dapat

melakukan pendekatan yang komprehensif ketika mereka
sedang

mengembangkan

merupakan
menyediakan

platform

Android.

sistem

operasi

yang

aman

tools

dalam

membangun

dan

Android
banyak

software

dan

memungkinkan untuk peluang pengembangan aplikasi.
-

Terbuka

(Open

Source

Platform),

platform

Android

disediakan melalui lisensi open source. Pengembang dapat
dengan bebas untuk mengembangkan aplikasi. Android
sendiri menggunakan Linux Kernel 2.6.
-

Free (Free Platform), Android adalah platform/aplikasi yang
bebas untuk develope. Tidak ada lisensi atau biaya royalti
untuk dikembangkan pada platform Android. Aplikasi untuk

15

android dapat didistribusikan dan diperdagangkan dalam
bentuk apapun.
Beberapa fitur – fitur Android yang paling penting adalah :
-

Framework

Aplikasi

yang

mendukung

penggantian

komponen dan reusable.
-

Mesin Virtual Dalvik dioptimalkan untuk perangkat mobile.

-

Integrated Browser berdasarkan engine open source WebKit.

-

Grafis yang dioptimalkan dan didukung oleh libraries grafis
2D, grafis 3D berdasarkan spesifikasi opengl ES 1.0
(Opsional akselerasi hardware).

-

SQLite untuk penyimpanan data.

-

Media Support yang mendukung audio, video, dan gambar
(MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF), GSM
Telephony (tergantung hardware).

-

Bluetooth, EDGE, 3G, dan WIFI (tergantung hardware).

-

Kamera, GPS, kompas dan accelerometer (tergantung
hardware).

-

Lingkungan Development yang lengkap dan kaya termasuk
perangkat emulator, tools untuk debugging, profil dan
kinerja memori, dan plugin untuk IDE Eclipse.
Secara garis besar Arsitektur Android dapat dilihat pada

Gambar 2.2.

16

Gambar 2.2 Arsitektur Android

-

Application and Widgets
Dalam layer ini adalah tempat di mana user berhubungan
dengan aplikasi saja, di mana biasanya user melakukan
download aplikasi kemudian melakukan penginstalan dan
menjalankan aplikasi tersebut. Di layer terdapat aplikasi inti
termasuk clien email, program SMS, kalender, peta, browser,
kontak, dan lain – lain.

-

Application Framework
Adalah layer di mana para pembuat aplikasi melakukan
pengembangan/pembuatan aplikasi yang akan dijalankan di
sistem operasi Android, karena pada layer inilah aplikasi
dapat dirancang dan dibuat, seperti content-providers yang
berupa sms dan panggilan telepon. Komponen – komponen
yang termasuk di dalam Applications Frameworks adalah
sebagai berikut :

17

-

a.

Views

b.

Content Provider

c.

Resource Manager

d.

Notification Manager

e.

Activity Manager

Libraries
Adalah layer di mana fitur – fitur Android berada. Berjalan
di atas kernel, layer ini meliputi berbagai library C/C++ inti.

-

Android Runtimes
Layer yang membuat aplikasi Android dapat dijalankan di
mana dalam prosesnya menggunakan implementasi Linux.
Dalvik Virtual Machine (DVM) merupakan mesin yang
membentuk dasar kerangka aplikasi Android. Di dalam
Android Run Time dibagi menjadi dua bagian yaitu Core
Libraries dan Dalvik Virtual Machine.

-

Linux Kernel
Linux kernel adalah layer di mana inti dari operating sistem
dari Android itu berada. Berisi file – file system yang
mengatur sistem processing, memory, resource, drivers, dan
sistem – sistem operasi android lainnya. Linux kernel yang
digunakan android adalah linux kernel release 2.6.

2.2.5

Portable Network Graphics (PNG)
Portable Network Graphics (PNG) adalah salah satu

format penyimpanan citra yang menggunakan metode pemadatan

18

yang tidak menghilangkan bagian dari citra tersebut (lossless
compression).
Format PNG ini diperkenalkan untuk menggantikan
format GIF. PNG mempunyai faktor kompresi yang lebih baik
dibandingkan dengan GIF (kurang lebih 5%-25% lebih baik
dibanding format GIF). Tetapi ada satu fasilitas dari GIF yang
tidak terdapat pada PNG format yaitu dukungan terhadap
penyimpanan multi format untuk keperluan animasi.
PNG adalah format gambar yang baik digunakan untuk
citra

web.

PNG

diciptakan

untuk

menggantikan

keberadaan GIF karena masalah lisensi. Masalahnya ada pada
kurangnya dukungan yang dimampukan oleh web browser.
Format ini dibuat sebagai alternatif lain dari format GIF. Format
ini digunakan untuk menyimpan berkas dengan kedalaman
24 bit serta

memiliki

kemampuan

untuk

menghasilkan

background transparan dengan pinggiran yang halus. Disebabkan
karena sifat transparannya yang tidak pecah-pecah, PNG yang
masuk kelas 24-bit ini cocok untuk membuat screenshoot. PNG
bisa mereproduksi gambar desktop dari tiap piksel ke piksel
secara detail. PNG juga mendukung kelas 8-bit seperti GIF,
sekaligus 24-bit seperti JPG. PNG juga tidak pecah-pecah, bisa
mengkompresi gambar dari proses fotografi tanpa banyak
mengurangi kualitas gambarnya. Namun PNG cukup besar
ukurannya diantara JPG dan GIF, serta tidak didukung oleh
browser yang lama.

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

ANALISIS PROSPEKTIF SEBAGAI ALAT PERENCANAAN LABA PADA PT MUSTIKA RATU Tbk

273 1263 22

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI PUBLIC RELATIONS DALAM MENANGANI KELUHAN PELANGGAN SPEEDY ( Studi Pada Public Relations PT Telkom Madiun)

32 284 52