ANALISIS TINGKAT PELANGGARAN KENDARAAN LALU LINTAS TERHADAP PENDAPATAN DAERAH DI KABUPATEN LAMONGAN

Volume II No. 2, Juni 2017

ISSN 2502 - 3764

ANALISIS TINGKAT PELANGGARAN KENDARAAN LALU
LINTAS TERHADAP PENDAPATAN DAERAH DI KABUPATEN
LAMONGAN
Lilik Nurcholidah
Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan
liliknurcholidah12@gmail.com

ABSTRAK
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif pada Dinas
Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan dengan judul “Analisis Tingkat
Pelanggaran Kendaraan Lalu Lintas Terhadap Pendapatan Daerah Di Kabupaten
Lamongan”. Tahap – tahap analisis yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini
adalah 1. Untuk mengetahui tingkat pelanggaran lalu lintas yang terjadi di Kabupaten
Lamongan 2. Untuk mengetahui dalam UU No 33 Tahun 2004 tentang dana
perimbangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, apakah pendapatan
pelanggaran kendaraan lalu lintas dalam bentuk PNBP masuk ke dalam pendapatan
daerah di Kabupaten Lamongan. Hasil penelitian ini adalah 1. Tingkat pelanggaran

kendaraan lalu lintas di Kabupaten Lamongan selama tahun 2013-2016 berdasarkan
segi Profesi, tertinggi adalah Karyawan/Swasta mencapai 21.869 pelanggar dengan
prosentase total sebesar 41,35%, sedangkan terendah pedagang sebesar 2.006
pelanggar dengan prosentase 3,79%. 2. Dari hasil wawancara dan dokumentasi di
Polres, Kejaksaan dan BPS Lamongan, bahwa hasil perkara denda pelanggaran lalu
lintas masuk ke kas Negara sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak dan tidak masuk
dalam Pendapatan Asli Daerah. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
golongan karyawan merupakan golongan pelanggar tertinggi dikabupaten lamongan
pada tahun 2013 – 2016. Dan denda pelanggaran tidak masuk ke PAD melainkan ke
Kas Negara. Dan pendapatan denda pelanggaran lalu lintas tidak berpengaruh
signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah.
Kata Kunci : Pendapatan Denda Pelanggaran Lalu Lintas dan Pendapatan Asli
Daerah

1. PENDAHULUAN

Daerah bersumber dari Pendapatan Asli

Dalam Undang – Undang Republik


Daerah, dana Perimbangan dan lain –

Indonesia ( UU ) Nomor 33 Tahun

lain Pendapatan yang sah. Sedangkan

2004, Pendapatan Daerah ditingkatkan

Pendapatan Asli Daerah bersumber dari

melalui Sumber Penerimaan Daerah.

Pajak Daerah, Retribusi Daerah, hasil

Penerimaan Daerah dalam pelaksanaan

pengelolaan Daerah yang di pisahkan

Desentralisasi terdiri atas Pendapatan


dan lain – lain PAD yang sah.

Daerah dan Pembiayaan. Pendapatan

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

439

Volume II No. 2, Juni 2017

ISSN 2502 - 3764

Dalam berbagai pendapatan daerah

Apakah pendapatan pelanggaran lalu

yang di kelolah dari sumber daerah itu

lintas


sendiri,

peningkatan pendapatan asli daerah di

daerah

juga

mendapat

pendapatan dari pusat yang bersumber
dari kas Negara yang berupa retribusi

berpengaruh

terhadap

Kabupaten Lamongan?
Transportasi


merupakan

daerah yang bersumber dari berbagai

aspek

Pendapatan

termasuk

pembangunan wilayah atau kehidupan

pendapatan dari PNBP. Pendapatan

keseharian. Menurut Perinkins dalam

Negara Bukan Pajak (PNBP) dalam

Nur Fitriyan (2011), lalu lintas ( Traffic


Peraturam Pemerintah (PP) Nomer 50,

) adalah pertalian dengan angkutan dan

Tahun 2010 Tentang jenis & tarif

harta benda di jalan dan meliputi

Pendapatan

Negara

perjalanan,

(PNBP).

Denda

Negara


Bukan

Pajak

pelanggaran

yang

penting

suatu
dalam

gerak

dari

kendaraan penarikan benda – benda

kendara'an lalulintas atau denda Tilang


yang

termasuk dalam pendapatan bukan

penumpang, arus pejalan kaki, dan

pajak yang masuk ke dalam kas Negara

ditambah dengan beberapa kegiatan

dalam

yang berhubungan penggunaan jalan

bentuk

Pendapatan

Negara


dapat

bergerak,

Bukan Pajak (PNBP). Oeh karena itu

umum.

peneliti

melakukan

tadinnya tidak di manfaatkan akan

penelitian tentang bagaimana tingkat

menjadi terjangkau karena adannya

pelanggaran kendaraan lalu lintas dan


jaringan

keterkaitan

sehingga dapat menjangkau pasar dan

tertarik

antara

untuk

hubungan

dari

Sumberdaya

angkutan


transportasi

tingkat pendapatan denda pelanggaran

akan

lalu lintas dengan pendapatan asli

kesejahteraan masyarakat.

daerah di Kabupaten Lamongan”.
Rumusan masalah pada penelitian

alam

yang

berpengaruh

yang

baik

terhadap

Sementara itu prilaku orang dalam
penggunaan

jalan

pada

saat

ini

ini adalah (1) Bagaimana tingkat

mengalami hal - hal yang sangat

pelanggaran kendaraan lalu lintas di

kompleks, karena dengan semakin

kabupaten

Apakah

banyaknya kendaraan bermotor yang

pendapatan pelanggaran kendaraan lalu

ada di jalan tidak di sertai dengan

lintas masuk ke dalam pendapatan

bertambahnya panjang jalan. Sehingga

daerah di Kabupaten Lamongan? (3)

masalah yang timbul di jalan pun

440

lamongan?

(2)

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

Volume II No. 2, Juni 2017

ISSN 2502 - 3764

semakin banyak, Maka dalam hal ini di

Sehingga karena diperoleh dari Denda

perlukan aturan hukum yang dapat

pelanggaran secara umum akan di

mengatur lalu lintas untuk mewujudkan

kembalikan lagi kepada masyarakat.

ketertiban

dalam

berlalu

lintas.

Adapun tujuan dari penelitian ini

Kewajiban penegakan hukum terkait

adalah

lalu lintas berdasarkan data yang di

pelanggaran lalu lintas yang terjadi di

himpun secara periodik dalam kurun

Kabupaten

waktu tertentu, maupun dalam rangka

mengetahui dalam UU No 33 Tahun

conditioning, maka penegak hukum

2004 tentang dana perimbangan antara

akan menggelar Operasi Lantas guna

Pemerintah

Pusat

Keamanan, Keselamatan, Ketertiban,

Daerah,

apakah

pendapatan

Kelancaran, Kelancaran Lalu Lintas,

pelanggaran

kendaraan

lalu

serta mengurangi pertumbuhan ranmor

dalam bentuk PNBP masuk ke dalam

secara periodik.

pendapatan

Hukum dan undang – undang
tentang

lalu

lintas

diatur

dalam

untuk

mengetahui

Lamongan,

dan

daerah

untuk

Pemerintah

di

Lamongan. Dan apakah pendapatan
denda

pelanggaran

lalu

berpengaruh

2009

daerah di Kabupaten Lamongan.

Angkutan

Lalu

Jalan.

Lintas

Dan

lintas

Kabupaten

Undang-Undang Nomor 22 Tahun
Tentang

tingkat

terhadap

lintas

peningkatan

Undang-Undang

Nomor 22 Tahun 2009 ini dikeluarkan

2. TINJAUAN PUSTAKA

sebagai penggantanti Undang-Undang

Pada peraturan Pemerintah tentang

Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu

jenis Penerimaan negara bukan pajak

Lintas dan Angkutan. Pelanggar lalu

yang berlaku pada kepolisian negara

lintas akan dikenakan sanksi atau

Republik Indonesia dalam Pasal 1 yaitu :

denda tilang sesuai kriteria tindak

1. Penerbitan Surat Izin Pengemudi

kesalahan

2. Pelayanan

yang

di

lakukan

oleh

pengguna kendaraan lalu lintas. Jumlah
denda

Tilang

karena

penindakan

3. Penerbitan Surat
kendaraan

masuk sebagai PNBP sebagai dana

4. Penerbitan

yang diperoleh negara akibat adannya

Kendaraan

terhadap

suatu

keterampilan

mengemudi melelui simulator

terhadap pelanggaran lalu lintas akan

denda

Ujian

Surat

Tanda

Tanda

Nomor

Coba

peraturan.

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

441

Volume II No. 2, Juni 2017

ISSN 2502 - 3764

5. Penerbitan Tanda Nomor Kendaran

7. Penerimaan lainnya yang diatur

Bermotor

dalam undang-undang tersendiri

6. Penerbitan buku pemilik kendaraan
bermotor

Pada peraturan undang-undang RI
nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas

7. Penerbitan surat mutasi kendaraan
ke luar daerah

dan angkutan jalan menyebutkan bahwa
lalu lintas adalah gerak kendaaan dan

8. Penerbitan surat izin senjata api dan
bahan peledak

orang di ruang lalu lintas, kendaraan
bermotor adalah setiap kendaraan yang

9. Penerbitan surat keterangan cacatan
kepolisian

digerakkan

olek

peralatan

mekanik

selain kendaraan yang berjalan diatas rel.

10. Penerbitan surat keterangan lapor
diri

Sisten informasi dan kmunikasi lalu
lintas

dan

11. Penerbitan kartu sidik jari

sekumpulan

12. Denda pelanggaran laku lintas

berhubungan

Undang – undang RI nomor 20

angkutan

jalan

adalah

subsistem

yang

saling

dengan

penggabungan,

melalui
pemrosesan,

tahun 1997 menyebutkan ada beberapa

penyimpanan dan pendistribusian data

jenis dan taif diantaranya Kelompok

yang terkait dengan penyelenggaraan

Penerimaan

lalu lintas dan angkutan jalan.

negara

bukan

pajak

Pendapatan Asli Daerah (PAD)

meliputi:
1. Penerimaan yang bersumber dari

adalah salah satu sumber penerimaan
daerah yang mendukung kemampuan

pengelolaan dana pemerintah
2. Penerimaan dari pemanfaatan SDA

keuangan daerah. Pengertian Pendapatan

3. Peneimaan

Asli Daerah menurut Undang-Undang

dari

hasil-hasil

pengelolaan kekayaan negara yang

no.28

dipisahkan

keuangan

4. Penerimaan dari kegiatan pelayanan

berdasarkan

2009

daerah

yaitu

yang

sumber

digali

dari

wilayah daerah yang bersangkutan yang
terdiri dari hasil pajak daerah, hasil

yang dilaksanakan pemerintah
5. Penerimaan

Tahun

putusan

retribusi

daerah,

hasil

pengelolaan

pengadilan dan yang berasal dari

kekayaan daerah yang dipisahkan dan

pengenaan denda adminstrasi

lain-lain pendapatan asli daerah yang

6. Penerimaan

berupa

hibah

yang

sah.

merupakan hak pemerintah

442

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

Volume II No. 2, Juni 2017

ISSN 2502 - 3764

Menurut Nurcholis (2007 : 182)
pendapatan

asli

daerah

adalah

2016. Menurut Arikunto (2010: 174)
menyebutkan

bahwa

sampel

adalah

pendapatan yang diperoleh daerah dari

sebagian atau wakil populasi yang

penerimaan

diteliti, sehingga sampel yang diambil

pajak

daerah,

retribusi

daerah, laba perusahaan daerah dan lain-

dari

lain yang sah. Pendapatan Daerah adalah

representatif

semua hak daerah yang diakui sebagai

pengambilan sampel ini menggunakan

penambah nilai kekayaan bersih dalam

Nonprobability Sampling dengan metode

periode anggaran tertentu (UU No.32

Snowball

Tahun

penentuan jumlah sampel yang semula

2004

tentang

pemerintahan

populasi

harus

betul-betul

(mewakili).

sampling

kemudian

Teknik

adalah

terus

teknik

daerah), pendapatan daerah berasal dari

kecil

dana perimbangan pusat dan daerah juga

(Sugiyono,

berasal dari daerah itu sendiri yakni

bertambahnya kendaraan di jalan raya

pendapatan asli daerah serta lain-lain

jika tanpa diikuti dengan peluasan jalan

pendapatan yang sah.

sehingga dapat menyebabkan berbagai

2010:217).

membesar
Dikarenakan

permasalahan di jalan raya.
Variabel

3. METODOLOGI PENELITIAN

yang

di

ukur

dalam

Jenis penelitian yang digunakan

penelitian ini adalah antara Pendapatan

oleh penulis adalah studi kasus yaitu

dari tingkat pelanggaran kendaraan lalu

pemecahan atas suatu masalah yang

lintas sebagai (Independent Variable)

timbul

dengan

mengkaji

secara

atau

latar

belakang

tingkat

pendapatan asli daerah (PAD) sebagai

pelanggaran dan tingkat pendapatan

(Dependent Variable) variabel terikat

denda pelanggaran terhadap pendapatan

(Y).

terperinci

asli daerah.

adalah

pelanggaran

bebas

(X)

dokumentasi

kendaraan

Lalu

data
Lintas

adalah 1. Analisis korelasi sederhana
dengan interpretasi koefisien korelasi
sebagai berikut:

Polres Lamongan dan Data Pendapatan

0,00 - 0,199 = Sangat rendah

dari Data Perkara Pelanggaran Lalu

0,20 - 0,399 = Rendah

Lintas

0,40 - 0,599 = Sedang

/

dengan

Model statistik yang digunakan

Dalam penelitian ini, sampel yang
diambil

variabel

Tilang

Kejaksaan

Negeri

Lamongan Periode : Tahun 2013 s.d

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

Sugiyono (2007)

443

Volume II No. 2, Juni 2017

ISSN 2502 - 3764

0,60 - 0,799 = Kuat

n = Jumlah Sampel

0,80 - 1,000 = Sangat kuat

a = Konstanta

2. Regresi linier sederhana digunakan

b = Koefisien kecondongan garis linier

untuk mengetahui pengaruh variabel

3. Uji t digunakan Dilakukan untuk

independen yaitu

mengetahui pengaruh variabel bebas

pendapatan denda

pelanggaran lalu lintas

(X) terhadap

(independent) secara individual terhadap

variabel dependen yaitu Pemasukan

variabel

Daerah (Y), maka digunakan analisis

Dengan menganggap variabel bebas

regresi linier sederhana sebagai berikut:

lainya konstan.

Rumus : y = a + bx

Rumus:

(Sugiono 2007:261)

t=

dimana a =

tidak

bebas

(dependent).





(Sugiono, 2007:214)
(

b=
keterangan:

(

)(

)

)

Keterangan:
t = Uji Korelasi

x = Pendapatan Denda Tilang Kendaraan

r = Korelasi
n = Jumlah Sampel

Bermotor
y = Pendapatan Asli Daerah

4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Tingkat pelanggaran kendaraan lalu lintas dari segi profesi tahun 2013 – 2016.
Tahun

2013

Total Pelanggaran

14.239

2014

11.022

2015

13.014

2016

14.617

Ket

Jumlah

Tingkat %

Profesi

Tertinggi

5412

38,01

Pegawai

Terendah

374

2,63

Tertinggi

4109

37,28

Pegawai

Terendah

366

3,32

Lain-lain

Tertinggi

6523

50,12

Pegawai

Terendah

107

0,82

Lain-lain

Tertinggi

5825

39,85

Pegawai

Terendah

597

4,08

Pedagang

Petani/
Buruh

Sumber: Data Diolah

444

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

Volume II No. 2, Juni 2017

Dari

data

disimpulkan

tabel

ISSN 2502 - 3764

diatas

tingkat

dapat

pelanggar, sedangkan peringkat terendah

pelanggaran

pada pedagang sebesar 2.006 pelanggar

kendaraan lalu lintas di Kabupaten

dengan prosentase 3,79%.

Lamongan selama tahun 2031 sampai

Data variabel bebas (X) Pendapatan

dengan tahun 2016 berdasarkan segi

dari denda pelanggaran lalu lintas,

Profesi, pelanggaran tertinggi adalah

berikut ringkasan data dari Kejaksaan

Karyawan/Swasta yang mencapai 21.869

Negeri Lamongan periode tahun 2011 –

pelanggar

2014.

sebesar

dengan
41,35%

prosentase
dari

semua

total
total

Tabel 2. Ringkasan Pendapatan Denda Pelanggaran Lalu Lintas (Tilang) Data Perkara
Pelanggaran Lalu Lintas / Tilang Kejaksaan Negeri Lamongan Periode : Tahun
2011 s.d 2014
Tahun

Jumlah
Perkara

2013

22.095

2014

17.887

2015

Jumlah Denda Yang
Disetor
Ke Kejaksaan Negara
418.678.000

Jumlah Biaya
Perkara

Jumlah Denda Yang Disetor

22.095.000

Ke Kas Negara
396.583.000

37.116.000

17.887.000

19.229.000

13.947

267.213.000

13.947.000

253.266.000

2016

26.374

626.482.000

26.374.000

600.108.000

Total

80.303

1.349.489.000

80.303.000

1.269.186.000

Sumber : Kejaksaan Negeri Lamongan Tahun 2015

Data variabel terikat (Y) pendapatan

Tabel 3. Pendapatan Asli Daerah (PAD),
periode tahun 2013 – 2016.

asli daerah (PAD), dimana komponen
utamanya

adalah

penerimaan

yang

NO

TAHUN

JUMLAH PENDAPATAN

berasal dari komponen pajak daerah,

1

2013

106.222.830.000

retribusi daerah dan lain – lain pad yang

2

2014

129.287.943.000

3

2015

161.087.916.000

4

2016

183.108.888.000

sah. berikut ringkasan data pendapatan
asli daerah lamongan periode tahun 2013

Total

579.707.577.000

– 2016.

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

445

Volume II No. 2, Juni 2017

Tabel 4.

ISSN 2502 - 3764

Data Variabel Bebas (X) dan

4.1 Analisis Korelasi Sederhana
Dari olah data dengan menggunakan

Variabel Terikat (Y) Dalam

SPSS for windows yang dilakukan

Satuan Juta Rupiah

diperoleh hasil data sebagai berikut;

NO

TAHUN

(X)

(Y)

1

2013

396,58

106222,83

2

2014

19,23

129287,94

3

2015

253,27

161087,92

4

2016

600,11

183108,89

Tabel 5. Data Output SPSS Hasil Korelasi
Correlations
Pend. pelanggaran
lalu lintas

Pend.asli daerah

Pearson
Correlati
Pend.pelanggaran lalu

on

lintas

Sig. (2-

1

.456

.544

tailed)
N

4

4

.456

1

Pearson
Correlati
on
Pend.asli daerah

Sig. (2tailed)
N

Dari data hasil oleh SPSS di atas

.544
4

4

antara

pendapatan

pelanggaran

lalu

didapat korelasi pendapatan pelanggaran

lintas (X) terhadap pendapatan asli

lalu lintas (r) sebesar 0,456. Menurut

daerah (Y).

pedoman data nilai standar interpretasi

Sedangkan nilai (r) yang positif

koefisien korelasi menunjukan hubungan

mengartikan

hubungan

yang

positif

koefisien korelasi yang tergolong sedang

antara variabel tersebut. Semakin tinggi

pada tingakat signifikan 0,40 – 0,599

446

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

Volume II No. 2, Juni 2017

variabel

bebas

(X)

ISSN 2502 - 3764

maka

semakin

meningkat pula variabel terikat (Y).

Denda Pelanggaran Lalu Lintas (X)
terhadap

variabel

dependen

yaitu

Pendapatan Asli Daerah (Y), berikut
output

4.2 Regresi Linier Sederhana
Untuk

mengetahui

pengaruh

SPSS

hasil

regresi

linier

sederhana.

variabel independen yaitu Pendapatan

Tabel 6. Data Output SPSS Hasil Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Unstandardized

Standardized

Coefficients

Coefficients

Model

B
1

(Constant)

Std. Error

t

Sig.

3.742

.065

.725

.544

Beta

124820.078 33360.733

Pendapatan
pelanggaran

63.369

87.465

.456

lalu lintas
a. Dependent Variable: Pendapatan asli daerah

Dari hasil tabel 5.10, dapat dilihat

b. Koefisien regresi pendapatan denda

nilai a (constant) = 124820.078, nilai

pelanggaran lalu lintas X sebesar

b1 (Pendapatan Denda Pelanggaran Lalu

63.369. Koefisien bernilai positif

Lintas) = 63.369.

yang berarti terjadi hubungan positif

Maka didapat persamaan :

antara Y, sehingga jika variabel X

Y = 124820.078+ 63.369 X

mengalami kenaikan, maka Y akan

Dari

persamaan

diatas

dapat

mengalami kenaikan yang sama.

diartikan sebagai berikut;
a. Konstanta
menunjukkan

sebesar
bahwa

124820.078
jika

X

4.3 Uji t
Uji ini digunakan untuk mengetahui

(Pendapatan Denda Pelanggaran Lalu

apakah

Lintas) nilainya adalah 0 (nol), maka

berpengaruh secara signifikan terhadap

Y bernilai 124820.078.

variabel dependen (Y). Signifikan berarti

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

variabel

independen

(X)

447

Volume II No. 2, Juni 2017

ISSN 2502 - 3764

pengaruh yang terjadi dapat berlaku
untuk populasi (dapat digeneralisasikan).

Berikut hasil perhitungan dengan
program SPSS untuk uji t.

Tabel 7. Data Output SPSS Uji t dalam Regresi Linier
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients

Standardized

1

(Constant)

B

Std. Error

124820.078

33360.733

63.369

87.465

t

Sig.

3.742

.065

.725

.544

Coefficients

Model

Beta

Pendapatan
pelanggaran

.456

lalu lintas
a. Dependent Variable: Pendapatan asli daerah

Dari hasil ouput SPSS diatas dapat

denda pelanggaran lalu lintas tidak

diketahui t hitung diperoleh sebesar

berpengaruh

0,725. Untuk t tabel menggunakan uji

pendapatan asli daerah.

signifikan

terhadap

satu arah a = 5% atau 0,05 dengan
daerah kebebasan (df) n-k atau 5 – 2 = 3,

5. PENUTUP

maka diperoleh nilai dalam t tabel =

5.1 Simpulan

2,353. Dengan demikian thitung (0.725) <

Berdasarkan data Satlantas Polres

ttabel (2,353) , Ho diterima dan Ha

Lamongan dapat disimpulkan tingkat

ditolak, menunjukan bahwa pendapatan

pelanggaran kendaraan lalu lintas di

denda pelanggaran lalu lintas tidak

Kabupaten Lamongan selama tahun

berpengaruh secara signifikan terhadap

2013 – 2016 berdasarkan segi Profesi,

pendapatan asli daerah. Pada kolom

pelanggaran

signifikan

Karyawan/Swasta,

(sig)

hasil

SPSS

diatas

diperoleh signifikansi sebesar 0,544

dikarenakan

yang berarti lebih besar dari pada

wilayah

setandar signifikansi 0,05 atau, sig

memperhatikan

hitung

tertinggi
hal

tingginya

Lamongan

adalah

ini

mungkin

pekerja

di

yang

kurang

standarisasi

dalam

0,05 . Nilai signifikansi harus

berkendara sesuai undang – undang

lebih kecil dari pada 0,05 sehingga dapat

Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu

> sig

tabel

disimpulkan pula bahwa pendapatan

448

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

Volume II No. 2, Juni 2017

ISSN 2502 - 3764

Lintas Dan Angkutan Jalan yang sudah

dalam

di atur oleh pemerintah RI.

haruslah

Hasil perkara denda pelanggaran
kendaraan

lalu

lintas

disetorkan

kondisi

apapun

mentaati

masyarakat

peraturan

yang

berlaku yang telah di keluarkan oleh
Kepolisian Negara Republik Indonesia

langsung masuk ke kas Negara dan tidak

demi

masuk dalam Pendapatan Asli Daerah

keselamatan

dalam

(PAD). Hal ini juga di perkuat dalam

Diharapkan

masyarakat

Peraturam Pemerintah (PP) Nomer 50,

pengguna jalan mempunyai toleransi

Tahun 2010 Tentang jenis & tarif

yang tinggi dalam berkendara sehingga

Penerimaan

dapat tercipta kenyamanan berkendara

Negara

Bukan

Pajak

(PNBP) yang berlaku pada kepolisian
Negara Republik Indonesia dalam pasal

kenyamanan,

keamanan

dan

berkendara.
sesama

pada diri sendiri maupun orang lain.
Bagi Kepolisian Satlantas Polres

denda

Lamongan Diharapkan tetap menjunjung

pelanggaran kendara'an lalulintas atau

tinggi peraturan undang – undang dalam

denda tilang sebesar pidana denda

berlalu lintas yang telah di tetapkan oleh

berdasarkan putusan pengadilan yang

Kepolisian Republik Indonesia demi

masuk ke dalam kas Negara. Sedangkan

terciptannya kenyamanan,

penerimaan bukan pajak (PNBP) yang

dan keselamatan bagi masyarakat luas,

dapat dibagi hasilkan ke Pemerintah

sehingga tercipta tertib berlalu lintas dan

Daerah berdasarkan Pasal 2 UU No. 20

dapat mengurangi resiko kecelakaan

Tahun 1997 adalah PNBP yang terkait

maupun kecurangan dalam berlalu lintas

dengan penerimaan dari pemanfaatan

di jalan raya.

1 ayat (1) huruf L adalah

keamanan,

sumber daya alam sesuai Pasal 11
Undang-Undang No. 33 Tahun 2004

DAFTAR PUSTAKA

tentang perimbangan keuangan antara

Arikunto, Suharsimi. 2010.

Prosedur

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan

Penelitian

Daerah.

Praktik. Jakarta:RinekaCipta
Badan

statistika

Pendekatan

Kabupaten

Lamomngan, Jl. Basuki Rachmad

5.2 Saran
Bagi

Pusat

Suatu

masyarakat

luas

jalan

merupakan sebagian sarana utama dalam
perkembangan kemajuan Negara ini

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

No.176
Kejaksaan Negeri Lamongan, 2015. Jl.
Veteran No. 04 Lamongan.

449

Volume II No. 2, Juni 2017

Peraturan

Pemerintah

ISSN 2502 - 3764

Republik

Indonesia, Nomor 50 Tahun 2010,
tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis
Penenrimaan Negara Bukan Pajak
Yang Berlaku Pada Kepolisian
Republik Indonesia.
Pemerintah Republik Indonesia (2004),
Undang – Undang Nomor 33
Tahun 2004, tentang Perimbangan
Keuangan

antara

Pemerintah

Pusat dan Pemerintah Daerah;
Polres

Lamongan,

Satlantas

Polres

Lamongan 2015. Jl. KBP. M.
Duryat Lamongan.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Kuantitatif

Kualitatif

&

RND.

Bandung : Alfabeta
Sugiyono,

2007.

Metode

penelitian

pendidikan pendekatan Kuantitatif,
kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Undang-undang

Republik

Indone-

sia Nomor 20 Tahun 1997, tentang
Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP).
Undang – Undang Lalu Lintas Dan
Angkutan Jalan 2009 (UU No. 22
Tahun 2009). Jakarta : Visimedia.

450

Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi

Dokumen yang terkait

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TERHADAP PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN PADA BAYI USIA 6-12 BULAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS MANDASTANA KECAMATAN MANDASTANA KABUPATEN BARITO KUALA TAHUN 2017 YERIKA ELOK N, S.SiT., MM AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN ABSTRAK - Tamp

0 0 6

Tampilan ANALISIS PEMBERIAN ANTIBIOTIK OLEH TENAGA TEKNIS KEFARMASIAN TANPA RESEP DOKTER DI SALAH SATU APOTEK WILAYAH BANJARMASIN UTARA

0 0 7

Tampilan HUBUNGAN TINGKAT KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH ( Fe ) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TERMINAL BANJARMASIN TAHUN 2016

0 0 6

Tampilan GAMBARAN TINGKAT KONSUMSI SUMBER ENERGI DAN PROTEIN PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DI BIDAN PRAKTEK SWASTA TAHUN 2016

0 0 6

PENGARUH UMUR DAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN KALA II LAMA DI RSUD DR. MOCH ANSARI SALEH BANJARMASIN TAHUN 2017 NOR ANIAH, S.ST., MM AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN LATAR BELAKANG - Tampilan PENGARUH UMUR DAN PARITAS TERHADAP KEJADIAN KALA II LAMA DI RSU

0 0 5

GAMBARAN TINGKAT PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN IBU HAMIL TENTANG TENAGA PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK TENGAH BANJARMASIN TAHUN 2017

0 0 7

FAKTOR-FAKTOR IBU DALAM MEMILIH TENAGA PENOLONG PERSALINAN DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS ALALAK SELATAN BANJARMASIN TAHUN 2017 SRI NORLINA, S.ST., MM AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN LATAR BELAKANG - Tampilan FAKTOR-FAKTOR IBU DALAM MEMILIH TENAGA PENOLONG

0 0 5

ANALISIS RENCANA STRATEGI PEMBANGUNAN KAMPUNG (RESPEK) TERHADAP KINERJA KAMPUNG (STUDI PADA KAMPUNG ASEY KECIL DISTRIK SENTANI TIMUR KABUPATEN JAYAPURA PROVINSI PAPUA)

0 0 17

ANALISIS KONTRIBUSI HASIL PERIKANAN LAUT TERHADAP KESEJAHTERAAN PARA NELAYAN DAN MASYARAKAT DI KABUPATEN LAMONGAN

0 0 15

PENGARUH DISIPLIN KERJA DAN PELATIHAN BROADBRAND LEARNING CENTER (BLC) TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

0 0 11