ANALISIS TINGKAT PELANGGARAN KENDARAAN LALU LINTAS TERHADAP PENDAPATAN DAERAH DI KABUPATEN LAMONGAN
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
ANALISIS TINGKAT PELANGGARAN KENDARAAN LALU
LINTAS TERHADAP PENDAPATAN DAERAH DI KABUPATEN
LAMONGAN
Lilik Nurcholidah
Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan
liliknurcholidah12@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif pada Dinas
Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan dengan judul “Analisis Tingkat
Pelanggaran Kendaraan Lalu Lintas Terhadap Pendapatan Daerah Di Kabupaten
Lamongan”. Tahap – tahap analisis yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini
adalah 1. Untuk mengetahui tingkat pelanggaran lalu lintas yang terjadi di Kabupaten
Lamongan 2. Untuk mengetahui dalam UU No 33 Tahun 2004 tentang dana
perimbangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, apakah pendapatan
pelanggaran kendaraan lalu lintas dalam bentuk PNBP masuk ke dalam pendapatan
daerah di Kabupaten Lamongan. Hasil penelitian ini adalah 1. Tingkat pelanggaran
kendaraan lalu lintas di Kabupaten Lamongan selama tahun 2013-2016 berdasarkan
segi Profesi, tertinggi adalah Karyawan/Swasta mencapai 21.869 pelanggar dengan
prosentase total sebesar 41,35%, sedangkan terendah pedagang sebesar 2.006
pelanggar dengan prosentase 3,79%. 2. Dari hasil wawancara dan dokumentasi di
Polres, Kejaksaan dan BPS Lamongan, bahwa hasil perkara denda pelanggaran lalu
lintas masuk ke kas Negara sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak dan tidak masuk
dalam Pendapatan Asli Daerah. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
golongan karyawan merupakan golongan pelanggar tertinggi dikabupaten lamongan
pada tahun 2013 – 2016. Dan denda pelanggaran tidak masuk ke PAD melainkan ke
Kas Negara. Dan pendapatan denda pelanggaran lalu lintas tidak berpengaruh
signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah.
Kata Kunci : Pendapatan Denda Pelanggaran Lalu Lintas dan Pendapatan Asli
Daerah
1. PENDAHULUAN
Daerah bersumber dari Pendapatan Asli
Dalam Undang – Undang Republik
Daerah, dana Perimbangan dan lain –
Indonesia ( UU ) Nomor 33 Tahun
lain Pendapatan yang sah. Sedangkan
2004, Pendapatan Daerah ditingkatkan
Pendapatan Asli Daerah bersumber dari
melalui Sumber Penerimaan Daerah.
Pajak Daerah, Retribusi Daerah, hasil
Penerimaan Daerah dalam pelaksanaan
pengelolaan Daerah yang di pisahkan
Desentralisasi terdiri atas Pendapatan
dan lain – lain PAD yang sah.
Daerah dan Pembiayaan. Pendapatan
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
439
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
Dalam berbagai pendapatan daerah
Apakah pendapatan pelanggaran lalu
yang di kelolah dari sumber daerah itu
lintas
sendiri,
peningkatan pendapatan asli daerah di
daerah
juga
mendapat
pendapatan dari pusat yang bersumber
dari kas Negara yang berupa retribusi
berpengaruh
terhadap
Kabupaten Lamongan?
Transportasi
merupakan
daerah yang bersumber dari berbagai
aspek
Pendapatan
termasuk
pembangunan wilayah atau kehidupan
pendapatan dari PNBP. Pendapatan
keseharian. Menurut Perinkins dalam
Negara Bukan Pajak (PNBP) dalam
Nur Fitriyan (2011), lalu lintas ( Traffic
Peraturam Pemerintah (PP) Nomer 50,
) adalah pertalian dengan angkutan dan
Tahun 2010 Tentang jenis & tarif
harta benda di jalan dan meliputi
Pendapatan
Negara
perjalanan,
(PNBP).
Denda
Negara
Bukan
Pajak
pelanggaran
yang
penting
suatu
dalam
gerak
dari
kendaraan penarikan benda – benda
kendara'an lalulintas atau denda Tilang
yang
termasuk dalam pendapatan bukan
penumpang, arus pejalan kaki, dan
pajak yang masuk ke dalam kas Negara
ditambah dengan beberapa kegiatan
dalam
yang berhubungan penggunaan jalan
bentuk
Pendapatan
Negara
dapat
bergerak,
Bukan Pajak (PNBP). Oeh karena itu
umum.
peneliti
melakukan
tadinnya tidak di manfaatkan akan
penelitian tentang bagaimana tingkat
menjadi terjangkau karena adannya
pelanggaran kendaraan lalu lintas dan
jaringan
keterkaitan
sehingga dapat menjangkau pasar dan
tertarik
antara
untuk
hubungan
dari
Sumberdaya
angkutan
transportasi
tingkat pendapatan denda pelanggaran
akan
lalu lintas dengan pendapatan asli
kesejahteraan masyarakat.
daerah di Kabupaten Lamongan”.
Rumusan masalah pada penelitian
alam
yang
berpengaruh
yang
baik
terhadap
Sementara itu prilaku orang dalam
penggunaan
jalan
pada
saat
ini
ini adalah (1) Bagaimana tingkat
mengalami hal - hal yang sangat
pelanggaran kendaraan lalu lintas di
kompleks, karena dengan semakin
kabupaten
Apakah
banyaknya kendaraan bermotor yang
pendapatan pelanggaran kendaraan lalu
ada di jalan tidak di sertai dengan
lintas masuk ke dalam pendapatan
bertambahnya panjang jalan. Sehingga
daerah di Kabupaten Lamongan? (3)
masalah yang timbul di jalan pun
440
lamongan?
(2)
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
semakin banyak, Maka dalam hal ini di
Sehingga karena diperoleh dari Denda
perlukan aturan hukum yang dapat
pelanggaran secara umum akan di
mengatur lalu lintas untuk mewujudkan
kembalikan lagi kepada masyarakat.
ketertiban
dalam
berlalu
lintas.
Adapun tujuan dari penelitian ini
Kewajiban penegakan hukum terkait
adalah
lalu lintas berdasarkan data yang di
pelanggaran lalu lintas yang terjadi di
himpun secara periodik dalam kurun
Kabupaten
waktu tertentu, maupun dalam rangka
mengetahui dalam UU No 33 Tahun
conditioning, maka penegak hukum
2004 tentang dana perimbangan antara
akan menggelar Operasi Lantas guna
Pemerintah
Pusat
Keamanan, Keselamatan, Ketertiban,
Daerah,
apakah
pendapatan
Kelancaran, Kelancaran Lalu Lintas,
pelanggaran
kendaraan
lalu
serta mengurangi pertumbuhan ranmor
dalam bentuk PNBP masuk ke dalam
secara periodik.
pendapatan
Hukum dan undang – undang
tentang
lalu
lintas
diatur
dalam
untuk
mengetahui
Lamongan,
dan
daerah
untuk
Pemerintah
di
Lamongan. Dan apakah pendapatan
denda
pelanggaran
lalu
berpengaruh
2009
daerah di Kabupaten Lamongan.
Angkutan
Lalu
Jalan.
Lintas
Dan
lintas
Kabupaten
Undang-Undang Nomor 22 Tahun
Tentang
tingkat
terhadap
lintas
peningkatan
Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 2009 ini dikeluarkan
2. TINJAUAN PUSTAKA
sebagai penggantanti Undang-Undang
Pada peraturan Pemerintah tentang
Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu
jenis Penerimaan negara bukan pajak
Lintas dan Angkutan. Pelanggar lalu
yang berlaku pada kepolisian negara
lintas akan dikenakan sanksi atau
Republik Indonesia dalam Pasal 1 yaitu :
denda tilang sesuai kriteria tindak
1. Penerbitan Surat Izin Pengemudi
kesalahan
2. Pelayanan
yang
di
lakukan
oleh
pengguna kendaraan lalu lintas. Jumlah
denda
Tilang
karena
penindakan
3. Penerbitan Surat
kendaraan
masuk sebagai PNBP sebagai dana
4. Penerbitan
yang diperoleh negara akibat adannya
Kendaraan
terhadap
suatu
keterampilan
mengemudi melelui simulator
terhadap pelanggaran lalu lintas akan
denda
Ujian
Surat
Tanda
Tanda
Nomor
Coba
peraturan.
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
441
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
5. Penerbitan Tanda Nomor Kendaran
7. Penerimaan lainnya yang diatur
Bermotor
dalam undang-undang tersendiri
6. Penerbitan buku pemilik kendaraan
bermotor
Pada peraturan undang-undang RI
nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas
7. Penerbitan surat mutasi kendaraan
ke luar daerah
dan angkutan jalan menyebutkan bahwa
lalu lintas adalah gerak kendaaan dan
8. Penerbitan surat izin senjata api dan
bahan peledak
orang di ruang lalu lintas, kendaraan
bermotor adalah setiap kendaraan yang
9. Penerbitan surat keterangan cacatan
kepolisian
digerakkan
olek
peralatan
mekanik
selain kendaraan yang berjalan diatas rel.
10. Penerbitan surat keterangan lapor
diri
Sisten informasi dan kmunikasi lalu
lintas
dan
11. Penerbitan kartu sidik jari
sekumpulan
12. Denda pelanggaran laku lintas
berhubungan
Undang – undang RI nomor 20
angkutan
jalan
adalah
subsistem
yang
saling
dengan
penggabungan,
melalui
pemrosesan,
tahun 1997 menyebutkan ada beberapa
penyimpanan dan pendistribusian data
jenis dan taif diantaranya Kelompok
yang terkait dengan penyelenggaraan
Penerimaan
lalu lintas dan angkutan jalan.
negara
bukan
pajak
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
meliputi:
1. Penerimaan yang bersumber dari
adalah salah satu sumber penerimaan
daerah yang mendukung kemampuan
pengelolaan dana pemerintah
2. Penerimaan dari pemanfaatan SDA
keuangan daerah. Pengertian Pendapatan
3. Peneimaan
Asli Daerah menurut Undang-Undang
dari
hasil-hasil
pengelolaan kekayaan negara yang
no.28
dipisahkan
keuangan
4. Penerimaan dari kegiatan pelayanan
berdasarkan
2009
daerah
yaitu
yang
sumber
digali
dari
wilayah daerah yang bersangkutan yang
terdiri dari hasil pajak daerah, hasil
yang dilaksanakan pemerintah
5. Penerimaan
Tahun
putusan
retribusi
daerah,
hasil
pengelolaan
pengadilan dan yang berasal dari
kekayaan daerah yang dipisahkan dan
pengenaan denda adminstrasi
lain-lain pendapatan asli daerah yang
6. Penerimaan
berupa
hibah
yang
sah.
merupakan hak pemerintah
442
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
Menurut Nurcholis (2007 : 182)
pendapatan
asli
daerah
adalah
2016. Menurut Arikunto (2010: 174)
menyebutkan
bahwa
sampel
adalah
pendapatan yang diperoleh daerah dari
sebagian atau wakil populasi yang
penerimaan
diteliti, sehingga sampel yang diambil
pajak
daerah,
retribusi
daerah, laba perusahaan daerah dan lain-
dari
lain yang sah. Pendapatan Daerah adalah
representatif
semua hak daerah yang diakui sebagai
pengambilan sampel ini menggunakan
penambah nilai kekayaan bersih dalam
Nonprobability Sampling dengan metode
periode anggaran tertentu (UU No.32
Snowball
Tahun
penentuan jumlah sampel yang semula
2004
tentang
pemerintahan
populasi
harus
betul-betul
(mewakili).
sampling
kemudian
Teknik
adalah
terus
teknik
daerah), pendapatan daerah berasal dari
kecil
dana perimbangan pusat dan daerah juga
(Sugiyono,
berasal dari daerah itu sendiri yakni
bertambahnya kendaraan di jalan raya
pendapatan asli daerah serta lain-lain
jika tanpa diikuti dengan peluasan jalan
pendapatan yang sah.
sehingga dapat menyebabkan berbagai
2010:217).
membesar
Dikarenakan
permasalahan di jalan raya.
Variabel
3. METODOLOGI PENELITIAN
yang
di
ukur
dalam
Jenis penelitian yang digunakan
penelitian ini adalah antara Pendapatan
oleh penulis adalah studi kasus yaitu
dari tingkat pelanggaran kendaraan lalu
pemecahan atas suatu masalah yang
lintas sebagai (Independent Variable)
timbul
dengan
mengkaji
secara
atau
latar
belakang
tingkat
pendapatan asli daerah (PAD) sebagai
pelanggaran dan tingkat pendapatan
(Dependent Variable) variabel terikat
denda pelanggaran terhadap pendapatan
(Y).
terperinci
asli daerah.
adalah
pelanggaran
bebas
(X)
dokumentasi
kendaraan
Lalu
data
Lintas
adalah 1. Analisis korelasi sederhana
dengan interpretasi koefisien korelasi
sebagai berikut:
Polres Lamongan dan Data Pendapatan
0,00 - 0,199 = Sangat rendah
dari Data Perkara Pelanggaran Lalu
0,20 - 0,399 = Rendah
Lintas
0,40 - 0,599 = Sedang
/
dengan
Model statistik yang digunakan
Dalam penelitian ini, sampel yang
diambil
variabel
Tilang
Kejaksaan
Negeri
Lamongan Periode : Tahun 2013 s.d
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Sugiyono (2007)
443
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
0,60 - 0,799 = Kuat
n = Jumlah Sampel
0,80 - 1,000 = Sangat kuat
a = Konstanta
2. Regresi linier sederhana digunakan
b = Koefisien kecondongan garis linier
untuk mengetahui pengaruh variabel
3. Uji t digunakan Dilakukan untuk
independen yaitu
mengetahui pengaruh variabel bebas
pendapatan denda
pelanggaran lalu lintas
(X) terhadap
(independent) secara individual terhadap
variabel dependen yaitu Pemasukan
variabel
Daerah (Y), maka digunakan analisis
Dengan menganggap variabel bebas
regresi linier sederhana sebagai berikut:
lainya konstan.
Rumus : y = a + bx
Rumus:
(Sugiono 2007:261)
t=
dimana a =
tidak
bebas
(dependent).
√
√
(Sugiono, 2007:214)
(
b=
keterangan:
(
)(
)
)
Keterangan:
t = Uji Korelasi
x = Pendapatan Denda Tilang Kendaraan
r = Korelasi
n = Jumlah Sampel
Bermotor
y = Pendapatan Asli Daerah
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Tingkat pelanggaran kendaraan lalu lintas dari segi profesi tahun 2013 – 2016.
Tahun
2013
Total Pelanggaran
14.239
2014
11.022
2015
13.014
2016
14.617
Ket
Jumlah
Tingkat %
Profesi
Tertinggi
5412
38,01
Pegawai
Terendah
374
2,63
Tertinggi
4109
37,28
Pegawai
Terendah
366
3,32
Lain-lain
Tertinggi
6523
50,12
Pegawai
Terendah
107
0,82
Lain-lain
Tertinggi
5825
39,85
Pegawai
Terendah
597
4,08
Pedagang
Petani/
Buruh
Sumber: Data Diolah
444
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 2, Juni 2017
Dari
data
disimpulkan
tabel
ISSN 2502 - 3764
diatas
tingkat
dapat
pelanggar, sedangkan peringkat terendah
pelanggaran
pada pedagang sebesar 2.006 pelanggar
kendaraan lalu lintas di Kabupaten
dengan prosentase 3,79%.
Lamongan selama tahun 2031 sampai
Data variabel bebas (X) Pendapatan
dengan tahun 2016 berdasarkan segi
dari denda pelanggaran lalu lintas,
Profesi, pelanggaran tertinggi adalah
berikut ringkasan data dari Kejaksaan
Karyawan/Swasta yang mencapai 21.869
Negeri Lamongan periode tahun 2011 –
pelanggar
2014.
sebesar
dengan
41,35%
prosentase
dari
semua
total
total
Tabel 2. Ringkasan Pendapatan Denda Pelanggaran Lalu Lintas (Tilang) Data Perkara
Pelanggaran Lalu Lintas / Tilang Kejaksaan Negeri Lamongan Periode : Tahun
2011 s.d 2014
Tahun
Jumlah
Perkara
2013
22.095
2014
17.887
2015
Jumlah Denda Yang
Disetor
Ke Kejaksaan Negara
418.678.000
Jumlah Biaya
Perkara
Jumlah Denda Yang Disetor
22.095.000
Ke Kas Negara
396.583.000
37.116.000
17.887.000
19.229.000
13.947
267.213.000
13.947.000
253.266.000
2016
26.374
626.482.000
26.374.000
600.108.000
Total
80.303
1.349.489.000
80.303.000
1.269.186.000
Sumber : Kejaksaan Negeri Lamongan Tahun 2015
Data variabel terikat (Y) pendapatan
Tabel 3. Pendapatan Asli Daerah (PAD),
periode tahun 2013 – 2016.
asli daerah (PAD), dimana komponen
utamanya
adalah
penerimaan
yang
NO
TAHUN
JUMLAH PENDAPATAN
berasal dari komponen pajak daerah,
1
2013
106.222.830.000
retribusi daerah dan lain – lain pad yang
2
2014
129.287.943.000
3
2015
161.087.916.000
4
2016
183.108.888.000
sah. berikut ringkasan data pendapatan
asli daerah lamongan periode tahun 2013
Total
579.707.577.000
– 2016.
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
445
Volume II No. 2, Juni 2017
Tabel 4.
ISSN 2502 - 3764
Data Variabel Bebas (X) dan
4.1 Analisis Korelasi Sederhana
Dari olah data dengan menggunakan
Variabel Terikat (Y) Dalam
SPSS for windows yang dilakukan
Satuan Juta Rupiah
diperoleh hasil data sebagai berikut;
NO
TAHUN
(X)
(Y)
1
2013
396,58
106222,83
2
2014
19,23
129287,94
3
2015
253,27
161087,92
4
2016
600,11
183108,89
Tabel 5. Data Output SPSS Hasil Korelasi
Correlations
Pend. pelanggaran
lalu lintas
Pend.asli daerah
Pearson
Correlati
Pend.pelanggaran lalu
on
lintas
Sig. (2-
1
.456
.544
tailed)
N
4
4
.456
1
Pearson
Correlati
on
Pend.asli daerah
Sig. (2tailed)
N
Dari data hasil oleh SPSS di atas
.544
4
4
antara
pendapatan
pelanggaran
lalu
didapat korelasi pendapatan pelanggaran
lintas (X) terhadap pendapatan asli
lalu lintas (r) sebesar 0,456. Menurut
daerah (Y).
pedoman data nilai standar interpretasi
Sedangkan nilai (r) yang positif
koefisien korelasi menunjukan hubungan
mengartikan
hubungan
yang
positif
koefisien korelasi yang tergolong sedang
antara variabel tersebut. Semakin tinggi
pada tingakat signifikan 0,40 – 0,599
446
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 2, Juni 2017
variabel
bebas
(X)
ISSN 2502 - 3764
maka
semakin
meningkat pula variabel terikat (Y).
Denda Pelanggaran Lalu Lintas (X)
terhadap
variabel
dependen
yaitu
Pendapatan Asli Daerah (Y), berikut
output
4.2 Regresi Linier Sederhana
Untuk
mengetahui
pengaruh
SPSS
hasil
regresi
linier
sederhana.
variabel independen yaitu Pendapatan
Tabel 6. Data Output SPSS Hasil Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B
1
(Constant)
Std. Error
t
Sig.
3.742
.065
.725
.544
Beta
124820.078 33360.733
Pendapatan
pelanggaran
63.369
87.465
.456
lalu lintas
a. Dependent Variable: Pendapatan asli daerah
Dari hasil tabel 5.10, dapat dilihat
b. Koefisien regresi pendapatan denda
nilai a (constant) = 124820.078, nilai
pelanggaran lalu lintas X sebesar
b1 (Pendapatan Denda Pelanggaran Lalu
63.369. Koefisien bernilai positif
Lintas) = 63.369.
yang berarti terjadi hubungan positif
Maka didapat persamaan :
antara Y, sehingga jika variabel X
Y = 124820.078+ 63.369 X
mengalami kenaikan, maka Y akan
Dari
persamaan
diatas
dapat
mengalami kenaikan yang sama.
diartikan sebagai berikut;
a. Konstanta
menunjukkan
sebesar
bahwa
124820.078
jika
X
4.3 Uji t
Uji ini digunakan untuk mengetahui
(Pendapatan Denda Pelanggaran Lalu
apakah
Lintas) nilainya adalah 0 (nol), maka
berpengaruh secara signifikan terhadap
Y bernilai 124820.078.
variabel dependen (Y). Signifikan berarti
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
variabel
independen
(X)
447
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
pengaruh yang terjadi dapat berlaku
untuk populasi (dapat digeneralisasikan).
Berikut hasil perhitungan dengan
program SPSS untuk uji t.
Tabel 7. Data Output SPSS Uji t dalam Regresi Linier
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized
1
(Constant)
B
Std. Error
124820.078
33360.733
63.369
87.465
t
Sig.
3.742
.065
.725
.544
Coefficients
Model
Beta
Pendapatan
pelanggaran
.456
lalu lintas
a. Dependent Variable: Pendapatan asli daerah
Dari hasil ouput SPSS diatas dapat
denda pelanggaran lalu lintas tidak
diketahui t hitung diperoleh sebesar
berpengaruh
0,725. Untuk t tabel menggunakan uji
pendapatan asli daerah.
signifikan
terhadap
satu arah a = 5% atau 0,05 dengan
daerah kebebasan (df) n-k atau 5 – 2 = 3,
5. PENUTUP
maka diperoleh nilai dalam t tabel =
5.1 Simpulan
2,353. Dengan demikian thitung (0.725) <
Berdasarkan data Satlantas Polres
ttabel (2,353) , Ho diterima dan Ha
Lamongan dapat disimpulkan tingkat
ditolak, menunjukan bahwa pendapatan
pelanggaran kendaraan lalu lintas di
denda pelanggaran lalu lintas tidak
Kabupaten Lamongan selama tahun
berpengaruh secara signifikan terhadap
2013 – 2016 berdasarkan segi Profesi,
pendapatan asli daerah. Pada kolom
pelanggaran
signifikan
Karyawan/Swasta,
(sig)
hasil
SPSS
diatas
diperoleh signifikansi sebesar 0,544
dikarenakan
yang berarti lebih besar dari pada
wilayah
setandar signifikansi 0,05 atau, sig
memperhatikan
hitung
tertinggi
hal
tingginya
Lamongan
adalah
ini
mungkin
pekerja
di
yang
kurang
standarisasi
dalam
0,05 . Nilai signifikansi harus
berkendara sesuai undang – undang
lebih kecil dari pada 0,05 sehingga dapat
Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu
> sig
tabel
disimpulkan pula bahwa pendapatan
448
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
Lintas Dan Angkutan Jalan yang sudah
dalam
di atur oleh pemerintah RI.
haruslah
Hasil perkara denda pelanggaran
kendaraan
lalu
lintas
disetorkan
kondisi
apapun
mentaati
masyarakat
peraturan
yang
berlaku yang telah di keluarkan oleh
Kepolisian Negara Republik Indonesia
langsung masuk ke kas Negara dan tidak
demi
masuk dalam Pendapatan Asli Daerah
keselamatan
dalam
(PAD). Hal ini juga di perkuat dalam
Diharapkan
masyarakat
Peraturam Pemerintah (PP) Nomer 50,
pengguna jalan mempunyai toleransi
Tahun 2010 Tentang jenis & tarif
yang tinggi dalam berkendara sehingga
Penerimaan
dapat tercipta kenyamanan berkendara
Negara
Bukan
Pajak
(PNBP) yang berlaku pada kepolisian
Negara Republik Indonesia dalam pasal
kenyamanan,
keamanan
dan
berkendara.
sesama
pada diri sendiri maupun orang lain.
Bagi Kepolisian Satlantas Polres
denda
Lamongan Diharapkan tetap menjunjung
pelanggaran kendara'an lalulintas atau
tinggi peraturan undang – undang dalam
denda tilang sebesar pidana denda
berlalu lintas yang telah di tetapkan oleh
berdasarkan putusan pengadilan yang
Kepolisian Republik Indonesia demi
masuk ke dalam kas Negara. Sedangkan
terciptannya kenyamanan,
penerimaan bukan pajak (PNBP) yang
dan keselamatan bagi masyarakat luas,
dapat dibagi hasilkan ke Pemerintah
sehingga tercipta tertib berlalu lintas dan
Daerah berdasarkan Pasal 2 UU No. 20
dapat mengurangi resiko kecelakaan
Tahun 1997 adalah PNBP yang terkait
maupun kecurangan dalam berlalu lintas
dengan penerimaan dari pemanfaatan
di jalan raya.
1 ayat (1) huruf L adalah
keamanan,
sumber daya alam sesuai Pasal 11
Undang-Undang No. 33 Tahun 2004
DAFTAR PUSTAKA
tentang perimbangan keuangan antara
Arikunto, Suharsimi. 2010.
Prosedur
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Penelitian
Daerah.
Praktik. Jakarta:RinekaCipta
Badan
statistika
Pendekatan
Kabupaten
Lamomngan, Jl. Basuki Rachmad
5.2 Saran
Bagi
Pusat
Suatu
masyarakat
luas
jalan
merupakan sebagian sarana utama dalam
perkembangan kemajuan Negara ini
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
No.176
Kejaksaan Negeri Lamongan, 2015. Jl.
Veteran No. 04 Lamongan.
449
Volume II No. 2, Juni 2017
Peraturan
Pemerintah
ISSN 2502 - 3764
Republik
Indonesia, Nomor 50 Tahun 2010,
tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis
Penenrimaan Negara Bukan Pajak
Yang Berlaku Pada Kepolisian
Republik Indonesia.
Pemerintah Republik Indonesia (2004),
Undang – Undang Nomor 33
Tahun 2004, tentang Perimbangan
Keuangan
antara
Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah;
Polres
Lamongan,
Satlantas
Polres
Lamongan 2015. Jl. KBP. M.
Duryat Lamongan.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Kuantitatif
Kualitatif
&
RND.
Bandung : Alfabeta
Sugiyono,
2007.
Metode
penelitian
pendidikan pendekatan Kuantitatif,
kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Undang-undang
Republik
Indone-
sia Nomor 20 Tahun 1997, tentang
Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP).
Undang – Undang Lalu Lintas Dan
Angkutan Jalan 2009 (UU No. 22
Tahun 2009). Jakarta : Visimedia.
450
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
ISSN 2502 - 3764
ANALISIS TINGKAT PELANGGARAN KENDARAAN LALU
LINTAS TERHADAP PENDAPATAN DAERAH DI KABUPATEN
LAMONGAN
Lilik Nurcholidah
Fakultas Ekonomi, Universitas Islam Lamongan
liliknurcholidah12@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif pada Dinas
Pendapatan Daerah Kabupaten Lamongan dengan judul “Analisis Tingkat
Pelanggaran Kendaraan Lalu Lintas Terhadap Pendapatan Daerah Di Kabupaten
Lamongan”. Tahap – tahap analisis yang digunakan oleh penulis dalam penelitian ini
adalah 1. Untuk mengetahui tingkat pelanggaran lalu lintas yang terjadi di Kabupaten
Lamongan 2. Untuk mengetahui dalam UU No 33 Tahun 2004 tentang dana
perimbangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah, apakah pendapatan
pelanggaran kendaraan lalu lintas dalam bentuk PNBP masuk ke dalam pendapatan
daerah di Kabupaten Lamongan. Hasil penelitian ini adalah 1. Tingkat pelanggaran
kendaraan lalu lintas di Kabupaten Lamongan selama tahun 2013-2016 berdasarkan
segi Profesi, tertinggi adalah Karyawan/Swasta mencapai 21.869 pelanggar dengan
prosentase total sebesar 41,35%, sedangkan terendah pedagang sebesar 2.006
pelanggar dengan prosentase 3,79%. 2. Dari hasil wawancara dan dokumentasi di
Polres, Kejaksaan dan BPS Lamongan, bahwa hasil perkara denda pelanggaran lalu
lintas masuk ke kas Negara sebagai Penerimaan Negara Bukan Pajak dan tidak masuk
dalam Pendapatan Asli Daerah. Dari hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa
golongan karyawan merupakan golongan pelanggar tertinggi dikabupaten lamongan
pada tahun 2013 – 2016. Dan denda pelanggaran tidak masuk ke PAD melainkan ke
Kas Negara. Dan pendapatan denda pelanggaran lalu lintas tidak berpengaruh
signifikan terhadap Pendapatan Asli Daerah.
Kata Kunci : Pendapatan Denda Pelanggaran Lalu Lintas dan Pendapatan Asli
Daerah
1. PENDAHULUAN
Daerah bersumber dari Pendapatan Asli
Dalam Undang – Undang Republik
Daerah, dana Perimbangan dan lain –
Indonesia ( UU ) Nomor 33 Tahun
lain Pendapatan yang sah. Sedangkan
2004, Pendapatan Daerah ditingkatkan
Pendapatan Asli Daerah bersumber dari
melalui Sumber Penerimaan Daerah.
Pajak Daerah, Retribusi Daerah, hasil
Penerimaan Daerah dalam pelaksanaan
pengelolaan Daerah yang di pisahkan
Desentralisasi terdiri atas Pendapatan
dan lain – lain PAD yang sah.
Daerah dan Pembiayaan. Pendapatan
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
439
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
Dalam berbagai pendapatan daerah
Apakah pendapatan pelanggaran lalu
yang di kelolah dari sumber daerah itu
lintas
sendiri,
peningkatan pendapatan asli daerah di
daerah
juga
mendapat
pendapatan dari pusat yang bersumber
dari kas Negara yang berupa retribusi
berpengaruh
terhadap
Kabupaten Lamongan?
Transportasi
merupakan
daerah yang bersumber dari berbagai
aspek
Pendapatan
termasuk
pembangunan wilayah atau kehidupan
pendapatan dari PNBP. Pendapatan
keseharian. Menurut Perinkins dalam
Negara Bukan Pajak (PNBP) dalam
Nur Fitriyan (2011), lalu lintas ( Traffic
Peraturam Pemerintah (PP) Nomer 50,
) adalah pertalian dengan angkutan dan
Tahun 2010 Tentang jenis & tarif
harta benda di jalan dan meliputi
Pendapatan
Negara
perjalanan,
(PNBP).
Denda
Negara
Bukan
Pajak
pelanggaran
yang
penting
suatu
dalam
gerak
dari
kendaraan penarikan benda – benda
kendara'an lalulintas atau denda Tilang
yang
termasuk dalam pendapatan bukan
penumpang, arus pejalan kaki, dan
pajak yang masuk ke dalam kas Negara
ditambah dengan beberapa kegiatan
dalam
yang berhubungan penggunaan jalan
bentuk
Pendapatan
Negara
dapat
bergerak,
Bukan Pajak (PNBP). Oeh karena itu
umum.
peneliti
melakukan
tadinnya tidak di manfaatkan akan
penelitian tentang bagaimana tingkat
menjadi terjangkau karena adannya
pelanggaran kendaraan lalu lintas dan
jaringan
keterkaitan
sehingga dapat menjangkau pasar dan
tertarik
antara
untuk
hubungan
dari
Sumberdaya
angkutan
transportasi
tingkat pendapatan denda pelanggaran
akan
lalu lintas dengan pendapatan asli
kesejahteraan masyarakat.
daerah di Kabupaten Lamongan”.
Rumusan masalah pada penelitian
alam
yang
berpengaruh
yang
baik
terhadap
Sementara itu prilaku orang dalam
penggunaan
jalan
pada
saat
ini
ini adalah (1) Bagaimana tingkat
mengalami hal - hal yang sangat
pelanggaran kendaraan lalu lintas di
kompleks, karena dengan semakin
kabupaten
Apakah
banyaknya kendaraan bermotor yang
pendapatan pelanggaran kendaraan lalu
ada di jalan tidak di sertai dengan
lintas masuk ke dalam pendapatan
bertambahnya panjang jalan. Sehingga
daerah di Kabupaten Lamongan? (3)
masalah yang timbul di jalan pun
440
lamongan?
(2)
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
semakin banyak, Maka dalam hal ini di
Sehingga karena diperoleh dari Denda
perlukan aturan hukum yang dapat
pelanggaran secara umum akan di
mengatur lalu lintas untuk mewujudkan
kembalikan lagi kepada masyarakat.
ketertiban
dalam
berlalu
lintas.
Adapun tujuan dari penelitian ini
Kewajiban penegakan hukum terkait
adalah
lalu lintas berdasarkan data yang di
pelanggaran lalu lintas yang terjadi di
himpun secara periodik dalam kurun
Kabupaten
waktu tertentu, maupun dalam rangka
mengetahui dalam UU No 33 Tahun
conditioning, maka penegak hukum
2004 tentang dana perimbangan antara
akan menggelar Operasi Lantas guna
Pemerintah
Pusat
Keamanan, Keselamatan, Ketertiban,
Daerah,
apakah
pendapatan
Kelancaran, Kelancaran Lalu Lintas,
pelanggaran
kendaraan
lalu
serta mengurangi pertumbuhan ranmor
dalam bentuk PNBP masuk ke dalam
secara periodik.
pendapatan
Hukum dan undang – undang
tentang
lalu
lintas
diatur
dalam
untuk
mengetahui
Lamongan,
dan
daerah
untuk
Pemerintah
di
Lamongan. Dan apakah pendapatan
denda
pelanggaran
lalu
berpengaruh
2009
daerah di Kabupaten Lamongan.
Angkutan
Lalu
Jalan.
Lintas
Dan
lintas
Kabupaten
Undang-Undang Nomor 22 Tahun
Tentang
tingkat
terhadap
lintas
peningkatan
Undang-Undang
Nomor 22 Tahun 2009 ini dikeluarkan
2. TINJAUAN PUSTAKA
sebagai penggantanti Undang-Undang
Pada peraturan Pemerintah tentang
Nomor 14 Tahun 1992 tentang Lalu
jenis Penerimaan negara bukan pajak
Lintas dan Angkutan. Pelanggar lalu
yang berlaku pada kepolisian negara
lintas akan dikenakan sanksi atau
Republik Indonesia dalam Pasal 1 yaitu :
denda tilang sesuai kriteria tindak
1. Penerbitan Surat Izin Pengemudi
kesalahan
2. Pelayanan
yang
di
lakukan
oleh
pengguna kendaraan lalu lintas. Jumlah
denda
Tilang
karena
penindakan
3. Penerbitan Surat
kendaraan
masuk sebagai PNBP sebagai dana
4. Penerbitan
yang diperoleh negara akibat adannya
Kendaraan
terhadap
suatu
keterampilan
mengemudi melelui simulator
terhadap pelanggaran lalu lintas akan
denda
Ujian
Surat
Tanda
Tanda
Nomor
Coba
peraturan.
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
441
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
5. Penerbitan Tanda Nomor Kendaran
7. Penerimaan lainnya yang diatur
Bermotor
dalam undang-undang tersendiri
6. Penerbitan buku pemilik kendaraan
bermotor
Pada peraturan undang-undang RI
nomor 22 tahun 2009 tentang lalu lintas
7. Penerbitan surat mutasi kendaraan
ke luar daerah
dan angkutan jalan menyebutkan bahwa
lalu lintas adalah gerak kendaaan dan
8. Penerbitan surat izin senjata api dan
bahan peledak
orang di ruang lalu lintas, kendaraan
bermotor adalah setiap kendaraan yang
9. Penerbitan surat keterangan cacatan
kepolisian
digerakkan
olek
peralatan
mekanik
selain kendaraan yang berjalan diatas rel.
10. Penerbitan surat keterangan lapor
diri
Sisten informasi dan kmunikasi lalu
lintas
dan
11. Penerbitan kartu sidik jari
sekumpulan
12. Denda pelanggaran laku lintas
berhubungan
Undang – undang RI nomor 20
angkutan
jalan
adalah
subsistem
yang
saling
dengan
penggabungan,
melalui
pemrosesan,
tahun 1997 menyebutkan ada beberapa
penyimpanan dan pendistribusian data
jenis dan taif diantaranya Kelompok
yang terkait dengan penyelenggaraan
Penerimaan
lalu lintas dan angkutan jalan.
negara
bukan
pajak
Pendapatan Asli Daerah (PAD)
meliputi:
1. Penerimaan yang bersumber dari
adalah salah satu sumber penerimaan
daerah yang mendukung kemampuan
pengelolaan dana pemerintah
2. Penerimaan dari pemanfaatan SDA
keuangan daerah. Pengertian Pendapatan
3. Peneimaan
Asli Daerah menurut Undang-Undang
dari
hasil-hasil
pengelolaan kekayaan negara yang
no.28
dipisahkan
keuangan
4. Penerimaan dari kegiatan pelayanan
berdasarkan
2009
daerah
yaitu
yang
sumber
digali
dari
wilayah daerah yang bersangkutan yang
terdiri dari hasil pajak daerah, hasil
yang dilaksanakan pemerintah
5. Penerimaan
Tahun
putusan
retribusi
daerah,
hasil
pengelolaan
pengadilan dan yang berasal dari
kekayaan daerah yang dipisahkan dan
pengenaan denda adminstrasi
lain-lain pendapatan asli daerah yang
6. Penerimaan
berupa
hibah
yang
sah.
merupakan hak pemerintah
442
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
Menurut Nurcholis (2007 : 182)
pendapatan
asli
daerah
adalah
2016. Menurut Arikunto (2010: 174)
menyebutkan
bahwa
sampel
adalah
pendapatan yang diperoleh daerah dari
sebagian atau wakil populasi yang
penerimaan
diteliti, sehingga sampel yang diambil
pajak
daerah,
retribusi
daerah, laba perusahaan daerah dan lain-
dari
lain yang sah. Pendapatan Daerah adalah
representatif
semua hak daerah yang diakui sebagai
pengambilan sampel ini menggunakan
penambah nilai kekayaan bersih dalam
Nonprobability Sampling dengan metode
periode anggaran tertentu (UU No.32
Snowball
Tahun
penentuan jumlah sampel yang semula
2004
tentang
pemerintahan
populasi
harus
betul-betul
(mewakili).
sampling
kemudian
Teknik
adalah
terus
teknik
daerah), pendapatan daerah berasal dari
kecil
dana perimbangan pusat dan daerah juga
(Sugiyono,
berasal dari daerah itu sendiri yakni
bertambahnya kendaraan di jalan raya
pendapatan asli daerah serta lain-lain
jika tanpa diikuti dengan peluasan jalan
pendapatan yang sah.
sehingga dapat menyebabkan berbagai
2010:217).
membesar
Dikarenakan
permasalahan di jalan raya.
Variabel
3. METODOLOGI PENELITIAN
yang
di
ukur
dalam
Jenis penelitian yang digunakan
penelitian ini adalah antara Pendapatan
oleh penulis adalah studi kasus yaitu
dari tingkat pelanggaran kendaraan lalu
pemecahan atas suatu masalah yang
lintas sebagai (Independent Variable)
timbul
dengan
mengkaji
secara
atau
latar
belakang
tingkat
pendapatan asli daerah (PAD) sebagai
pelanggaran dan tingkat pendapatan
(Dependent Variable) variabel terikat
denda pelanggaran terhadap pendapatan
(Y).
terperinci
asli daerah.
adalah
pelanggaran
bebas
(X)
dokumentasi
kendaraan
Lalu
data
Lintas
adalah 1. Analisis korelasi sederhana
dengan interpretasi koefisien korelasi
sebagai berikut:
Polres Lamongan dan Data Pendapatan
0,00 - 0,199 = Sangat rendah
dari Data Perkara Pelanggaran Lalu
0,20 - 0,399 = Rendah
Lintas
0,40 - 0,599 = Sedang
/
dengan
Model statistik yang digunakan
Dalam penelitian ini, sampel yang
diambil
variabel
Tilang
Kejaksaan
Negeri
Lamongan Periode : Tahun 2013 s.d
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Sugiyono (2007)
443
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
0,60 - 0,799 = Kuat
n = Jumlah Sampel
0,80 - 1,000 = Sangat kuat
a = Konstanta
2. Regresi linier sederhana digunakan
b = Koefisien kecondongan garis linier
untuk mengetahui pengaruh variabel
3. Uji t digunakan Dilakukan untuk
independen yaitu
mengetahui pengaruh variabel bebas
pendapatan denda
pelanggaran lalu lintas
(X) terhadap
(independent) secara individual terhadap
variabel dependen yaitu Pemasukan
variabel
Daerah (Y), maka digunakan analisis
Dengan menganggap variabel bebas
regresi linier sederhana sebagai berikut:
lainya konstan.
Rumus : y = a + bx
Rumus:
(Sugiono 2007:261)
t=
dimana a =
tidak
bebas
(dependent).
√
√
(Sugiono, 2007:214)
(
b=
keterangan:
(
)(
)
)
Keterangan:
t = Uji Korelasi
x = Pendapatan Denda Tilang Kendaraan
r = Korelasi
n = Jumlah Sampel
Bermotor
y = Pendapatan Asli Daerah
4. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 1. Tingkat pelanggaran kendaraan lalu lintas dari segi profesi tahun 2013 – 2016.
Tahun
2013
Total Pelanggaran
14.239
2014
11.022
2015
13.014
2016
14.617
Ket
Jumlah
Tingkat %
Profesi
Tertinggi
5412
38,01
Pegawai
Terendah
374
2,63
Tertinggi
4109
37,28
Pegawai
Terendah
366
3,32
Lain-lain
Tertinggi
6523
50,12
Pegawai
Terendah
107
0,82
Lain-lain
Tertinggi
5825
39,85
Pegawai
Terendah
597
4,08
Pedagang
Petani/
Buruh
Sumber: Data Diolah
444
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 2, Juni 2017
Dari
data
disimpulkan
tabel
ISSN 2502 - 3764
diatas
tingkat
dapat
pelanggar, sedangkan peringkat terendah
pelanggaran
pada pedagang sebesar 2.006 pelanggar
kendaraan lalu lintas di Kabupaten
dengan prosentase 3,79%.
Lamongan selama tahun 2031 sampai
Data variabel bebas (X) Pendapatan
dengan tahun 2016 berdasarkan segi
dari denda pelanggaran lalu lintas,
Profesi, pelanggaran tertinggi adalah
berikut ringkasan data dari Kejaksaan
Karyawan/Swasta yang mencapai 21.869
Negeri Lamongan periode tahun 2011 –
pelanggar
2014.
sebesar
dengan
41,35%
prosentase
dari
semua
total
total
Tabel 2. Ringkasan Pendapatan Denda Pelanggaran Lalu Lintas (Tilang) Data Perkara
Pelanggaran Lalu Lintas / Tilang Kejaksaan Negeri Lamongan Periode : Tahun
2011 s.d 2014
Tahun
Jumlah
Perkara
2013
22.095
2014
17.887
2015
Jumlah Denda Yang
Disetor
Ke Kejaksaan Negara
418.678.000
Jumlah Biaya
Perkara
Jumlah Denda Yang Disetor
22.095.000
Ke Kas Negara
396.583.000
37.116.000
17.887.000
19.229.000
13.947
267.213.000
13.947.000
253.266.000
2016
26.374
626.482.000
26.374.000
600.108.000
Total
80.303
1.349.489.000
80.303.000
1.269.186.000
Sumber : Kejaksaan Negeri Lamongan Tahun 2015
Data variabel terikat (Y) pendapatan
Tabel 3. Pendapatan Asli Daerah (PAD),
periode tahun 2013 – 2016.
asli daerah (PAD), dimana komponen
utamanya
adalah
penerimaan
yang
NO
TAHUN
JUMLAH PENDAPATAN
berasal dari komponen pajak daerah,
1
2013
106.222.830.000
retribusi daerah dan lain – lain pad yang
2
2014
129.287.943.000
3
2015
161.087.916.000
4
2016
183.108.888.000
sah. berikut ringkasan data pendapatan
asli daerah lamongan periode tahun 2013
Total
579.707.577.000
– 2016.
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
445
Volume II No. 2, Juni 2017
Tabel 4.
ISSN 2502 - 3764
Data Variabel Bebas (X) dan
4.1 Analisis Korelasi Sederhana
Dari olah data dengan menggunakan
Variabel Terikat (Y) Dalam
SPSS for windows yang dilakukan
Satuan Juta Rupiah
diperoleh hasil data sebagai berikut;
NO
TAHUN
(X)
(Y)
1
2013
396,58
106222,83
2
2014
19,23
129287,94
3
2015
253,27
161087,92
4
2016
600,11
183108,89
Tabel 5. Data Output SPSS Hasil Korelasi
Correlations
Pend. pelanggaran
lalu lintas
Pend.asli daerah
Pearson
Correlati
Pend.pelanggaran lalu
on
lintas
Sig. (2-
1
.456
.544
tailed)
N
4
4
.456
1
Pearson
Correlati
on
Pend.asli daerah
Sig. (2tailed)
N
Dari data hasil oleh SPSS di atas
.544
4
4
antara
pendapatan
pelanggaran
lalu
didapat korelasi pendapatan pelanggaran
lintas (X) terhadap pendapatan asli
lalu lintas (r) sebesar 0,456. Menurut
daerah (Y).
pedoman data nilai standar interpretasi
Sedangkan nilai (r) yang positif
koefisien korelasi menunjukan hubungan
mengartikan
hubungan
yang
positif
koefisien korelasi yang tergolong sedang
antara variabel tersebut. Semakin tinggi
pada tingakat signifikan 0,40 – 0,599
446
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 2, Juni 2017
variabel
bebas
(X)
ISSN 2502 - 3764
maka
semakin
meningkat pula variabel terikat (Y).
Denda Pelanggaran Lalu Lintas (X)
terhadap
variabel
dependen
yaitu
Pendapatan Asli Daerah (Y), berikut
output
4.2 Regresi Linier Sederhana
Untuk
mengetahui
pengaruh
SPSS
hasil
regresi
linier
sederhana.
variabel independen yaitu Pendapatan
Tabel 6. Data Output SPSS Hasil Regresi Linier Sederhana
Coefficientsa
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Model
B
1
(Constant)
Std. Error
t
Sig.
3.742
.065
.725
.544
Beta
124820.078 33360.733
Pendapatan
pelanggaran
63.369
87.465
.456
lalu lintas
a. Dependent Variable: Pendapatan asli daerah
Dari hasil tabel 5.10, dapat dilihat
b. Koefisien regresi pendapatan denda
nilai a (constant) = 124820.078, nilai
pelanggaran lalu lintas X sebesar
b1 (Pendapatan Denda Pelanggaran Lalu
63.369. Koefisien bernilai positif
Lintas) = 63.369.
yang berarti terjadi hubungan positif
Maka didapat persamaan :
antara Y, sehingga jika variabel X
Y = 124820.078+ 63.369 X
mengalami kenaikan, maka Y akan
Dari
persamaan
diatas
dapat
mengalami kenaikan yang sama.
diartikan sebagai berikut;
a. Konstanta
menunjukkan
sebesar
bahwa
124820.078
jika
X
4.3 Uji t
Uji ini digunakan untuk mengetahui
(Pendapatan Denda Pelanggaran Lalu
apakah
Lintas) nilainya adalah 0 (nol), maka
berpengaruh secara signifikan terhadap
Y bernilai 124820.078.
variabel dependen (Y). Signifikan berarti
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
variabel
independen
(X)
447
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
pengaruh yang terjadi dapat berlaku
untuk populasi (dapat digeneralisasikan).
Berikut hasil perhitungan dengan
program SPSS untuk uji t.
Tabel 7. Data Output SPSS Uji t dalam Regresi Linier
Coefficientsa
Unstandardized Coefficients
Standardized
1
(Constant)
B
Std. Error
124820.078
33360.733
63.369
87.465
t
Sig.
3.742
.065
.725
.544
Coefficients
Model
Beta
Pendapatan
pelanggaran
.456
lalu lintas
a. Dependent Variable: Pendapatan asli daerah
Dari hasil ouput SPSS diatas dapat
denda pelanggaran lalu lintas tidak
diketahui t hitung diperoleh sebesar
berpengaruh
0,725. Untuk t tabel menggunakan uji
pendapatan asli daerah.
signifikan
terhadap
satu arah a = 5% atau 0,05 dengan
daerah kebebasan (df) n-k atau 5 – 2 = 3,
5. PENUTUP
maka diperoleh nilai dalam t tabel =
5.1 Simpulan
2,353. Dengan demikian thitung (0.725) <
Berdasarkan data Satlantas Polres
ttabel (2,353) , Ho diterima dan Ha
Lamongan dapat disimpulkan tingkat
ditolak, menunjukan bahwa pendapatan
pelanggaran kendaraan lalu lintas di
denda pelanggaran lalu lintas tidak
Kabupaten Lamongan selama tahun
berpengaruh secara signifikan terhadap
2013 – 2016 berdasarkan segi Profesi,
pendapatan asli daerah. Pada kolom
pelanggaran
signifikan
Karyawan/Swasta,
(sig)
hasil
SPSS
diatas
diperoleh signifikansi sebesar 0,544
dikarenakan
yang berarti lebih besar dari pada
wilayah
setandar signifikansi 0,05 atau, sig
memperhatikan
hitung
tertinggi
hal
tingginya
Lamongan
adalah
ini
mungkin
pekerja
di
yang
kurang
standarisasi
dalam
0,05 . Nilai signifikansi harus
berkendara sesuai undang – undang
lebih kecil dari pada 0,05 sehingga dapat
Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu
> sig
tabel
disimpulkan pula bahwa pendapatan
448
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
Volume II No. 2, Juni 2017
ISSN 2502 - 3764
Lintas Dan Angkutan Jalan yang sudah
dalam
di atur oleh pemerintah RI.
haruslah
Hasil perkara denda pelanggaran
kendaraan
lalu
lintas
disetorkan
kondisi
apapun
mentaati
masyarakat
peraturan
yang
berlaku yang telah di keluarkan oleh
Kepolisian Negara Republik Indonesia
langsung masuk ke kas Negara dan tidak
demi
masuk dalam Pendapatan Asli Daerah
keselamatan
dalam
(PAD). Hal ini juga di perkuat dalam
Diharapkan
masyarakat
Peraturam Pemerintah (PP) Nomer 50,
pengguna jalan mempunyai toleransi
Tahun 2010 Tentang jenis & tarif
yang tinggi dalam berkendara sehingga
Penerimaan
dapat tercipta kenyamanan berkendara
Negara
Bukan
Pajak
(PNBP) yang berlaku pada kepolisian
Negara Republik Indonesia dalam pasal
kenyamanan,
keamanan
dan
berkendara.
sesama
pada diri sendiri maupun orang lain.
Bagi Kepolisian Satlantas Polres
denda
Lamongan Diharapkan tetap menjunjung
pelanggaran kendara'an lalulintas atau
tinggi peraturan undang – undang dalam
denda tilang sebesar pidana denda
berlalu lintas yang telah di tetapkan oleh
berdasarkan putusan pengadilan yang
Kepolisian Republik Indonesia demi
masuk ke dalam kas Negara. Sedangkan
terciptannya kenyamanan,
penerimaan bukan pajak (PNBP) yang
dan keselamatan bagi masyarakat luas,
dapat dibagi hasilkan ke Pemerintah
sehingga tercipta tertib berlalu lintas dan
Daerah berdasarkan Pasal 2 UU No. 20
dapat mengurangi resiko kecelakaan
Tahun 1997 adalah PNBP yang terkait
maupun kecurangan dalam berlalu lintas
dengan penerimaan dari pemanfaatan
di jalan raya.
1 ayat (1) huruf L adalah
keamanan,
sumber daya alam sesuai Pasal 11
Undang-Undang No. 33 Tahun 2004
DAFTAR PUSTAKA
tentang perimbangan keuangan antara
Arikunto, Suharsimi. 2010.
Prosedur
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan
Penelitian
Daerah.
Praktik. Jakarta:RinekaCipta
Badan
statistika
Pendekatan
Kabupaten
Lamomngan, Jl. Basuki Rachmad
5.2 Saran
Bagi
Pusat
Suatu
masyarakat
luas
jalan
merupakan sebagian sarana utama dalam
perkembangan kemajuan Negara ini
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi
No.176
Kejaksaan Negeri Lamongan, 2015. Jl.
Veteran No. 04 Lamongan.
449
Volume II No. 2, Juni 2017
Peraturan
Pemerintah
ISSN 2502 - 3764
Republik
Indonesia, Nomor 50 Tahun 2010,
tentang Jenis Dan Tarif Atas Jenis
Penenrimaan Negara Bukan Pajak
Yang Berlaku Pada Kepolisian
Republik Indonesia.
Pemerintah Republik Indonesia (2004),
Undang – Undang Nomor 33
Tahun 2004, tentang Perimbangan
Keuangan
antara
Pemerintah
Pusat dan Pemerintah Daerah;
Polres
Lamongan,
Satlantas
Polres
Lamongan 2015. Jl. KBP. M.
Duryat Lamongan.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian
Kuantitatif
Kualitatif
&
RND.
Bandung : Alfabeta
Sugiyono,
2007.
Metode
penelitian
pendidikan pendekatan Kuantitatif,
kualitatif dan R & D. Bandung:
Alfabeta.
Undang-undang
Republik
Indone-
sia Nomor 20 Tahun 1997, tentang
Penerimaan Negara Bukan Pajak
(PNBP).
Undang – Undang Lalu Lintas Dan
Angkutan Jalan 2009 (UU No. 22
Tahun 2009). Jakarta : Visimedia.
450
Jurnal Penelitian Ekonomi dan Akuntansi