Tampilan HUBUNGAN TINGKAT KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET TAMBAH DARAH ( Fe ) DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TERMINAL BANJARMASIN TAHUN 2016
HUBUNGAN TINGKAT KEPATUHAN IBU HAMIL MENGKONSUMSI TABLET
TAMBAH DARAH ( Fe ) DENGAN KEJADIAN ANEMIA
PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TERMINAL
BANJARMASIN TAHUN 2016
ACHMAD SYAHBANA, S.Farm, M.Farm., Apt
AKADEMI KEBIDANAN BUNGA KALIMANTAN
ABSTRAK
Latar belakang : Berdasarkan, Hasil Studi Pendahuluan di Puskesmas Terminal Banjarmasin
Tahun 2017, cakupan hasil kejadian anemia karena ketidak patuhan dalam mengkonsusmsi tablet tambah darah (Fe) yaitu sebanyak 10 orang (37%).
Tujuan penelitian : Untuk mengetahui ada hubungan Tingkat Kepatuhan Ibu Hamil
Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (Fe) dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Terminal Banjarmasin Tahun 2016.
Metode Penelitian : Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat
Survei analitik dan menggunakan rancangan Cross sectional, Tehnik pengambilan sampel
dengan cara Accidental sampling, dengan jenis Sampling Jenuh yaitu semua ibu hamil yang berkunjung ke Puskesmas Terminal pada bulan Oktober 2016 berjumlah 40 orang. Variabel penelitian Tingkat Kepatuhan, dan kejadian anemia dalam mengkonsumsi tablet tambah darah (Fe).
Hasil penelitian : ada hubungan yang signifikan antara tingkat kepatuhan ibu hamil
mengkonsumsi tablet tambah darah (Fe) dengan kejadian anemia pada ibu hamil, mengguna kan uji chi square, di dapatkan nilai p sebesar 0,025 < di bandingkan dengan nilai α 0,05 HO di tolak.
Saran : Diharapkan tersedianya sarana dan prasarana yang lebih lengkap dalam
menunjang pemberian informasi yang lebih baik dan lengkap tentang anemia, meningkatkan penyuluhan tentang pentingnya mengkonsumsi tablet tambah darah (Fe) selama hamil, serta efek samping dari tablet tambah darah (Fe) untuk mencegah anemia.
Kata Kunci :Anemia, Tingkat kepatuhan.
LATAR BELAKANG lipat yang dibutuhkan pada kondisi tidak
Di Indonesia, prevalensi anemia ibu hamil (Takiya, 2014).hamil mencapai 70%. Artinya, dari 10 wanita Anemia merupakan penyebab utama hamil, 7 di antaranya terkena kematian ibu hamil dan janin saat anemia.Biasanya, ibu hamil baru terserang melahirkan, karena pendarahan. Angka anemia ketika kehamilan menginjak kematian ibu hamil di Indonesia merupakan trimester kedua karena pada trimester yang tertinggi di ASEAN, yakni sekitar 307 pertama peningkatan volume darah belum dari 100 ribu kelahiran. Kayu Tangi-Kayu terlalu signifikan sehingga gejala anemia Tangi ASEAN lain, misalnya Malaysia, kurang begitu dirasakan. Keluhan yang hanya 40-50 dari sekitar 100 ribu kelahiran. terjadi pada anemia ibu hamil terjadi ketika Menurut data Survei Demografi dan menginjak trimester dua dan tiga, volume Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007, darah meningkat drastis.Bahkan mencapai angka kematian neonatal di Indonesia 35%.Sementara pada saat melahirkan, sebesar 19 kematian/1000 kelahiran hidup, tambahan zat besi yang diperlukan berkisar angka kematian bayi sebesar
34 antara 300-350 mg akibat kehilangan kematian/1000 kelahiran hidup Kematian Ibu darah.Pada kondisi setelah melahirkan, (AKI) di Kota Palembang berdasarkan hasil wanita memerlukan 40 mg/hari atau dua kali analisis Provinsi Sumatera Selatan tahun
2008 sebesar 53 per 100.000 kelahiran hidup, caraAccidental sampling Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil yang berkunjung ke KIA Puskesmas Terminal Banjarmasin pada tanggal 10 Oktober
Jenuh, Tehnik pengambilan sampel dengan
379 444 306 535
dan menggunakan rancangan Cross sectional. Rancangan dalam penelitian ini digunakan untuk menghubungkan Tingkat Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet tambah darah (Fe) dengan kejadian anemia pada ibu hamildi Puskesmas Terminal BanjarmasinTahun 2016. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu hamil yang berkunjung ke KIA Puskesmas Terminal Banjarmasin mulai tanggal 10 Oktober - 2 November Tahun 2016 sebanyak 124 ibu hamil. Pengambilan sampel adalah Sampling
analitik
Penelitian ini merupakan penelitian yang bersifat Survei
METODE
Pada uraian di atas, maka penulis ingin melakukan suatu penelitian tentang Hubungan Tingkat Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (Fe) dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Terminal Banjarmasin Tahun 2016
Berdasarkan hasil studi pendahuluan di Puskesmas Terminal Banjarmasin pada tanggal 1-4 Oktober tahun 2016 terdapat 27 orang ibu hamil yang tingkat kepatuhannya patuh mengalami anemia ada 6 orang (22,2%) dan tidak anemia ada 7 orang (25,9%),sedangkan ibu hamil yang tidak patuh sebagian besar mengalami anemia sebanyak 10 orang (37%) sedangkan yang tidak anemia sebanyak 4 orang (14,8%).
719 411
Agstus 292 275 105
pada tahun 2009 terdapat 20 per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan target tahun 2010 sebesar 31 per 100.000 kelahiran hidup. Pada tahun 2008 Angka Kematian Bayi (AKB) di Kota Palembang terdapat 4 per 1000 kelahiran hidup, tahun 2009 sebesar 2 per 1000 kelahiran hidup, sedangkan target tahun 2010 sebesar 1,7 per 1000 kelahiran hidup (Takiya, 2014).
2012 2013 2014 (Jan-
3.
2.
Anemia 1.
No Tahun Kejadian Anemia Jumlah Anemia Tidak
Anemia di Puskesmas Terminal Banjarmasin.
Tabel 1.1 Data Rekapitulasi KejadianUntuk mengatasi masalah anemia kekurangan zat besi pada ibu hamil pemerintah Depkes RI sejak tahun 1970 telah melaksanakan suatu program pemberian tablet zat besi pada ibu hamil di Puskesmas, posyandu, pustu, maupun poskesdes denganmendistribusikan tablet tambah darah sebanyak 90 tablet selama kehamilan. Namun, frekuensi anemia dalam kehamilan masih cukup tinggi, berkisar antara 10 % dan 20 %. Karena defisiensi makanan memegang peranan yang sangat penting dalam timbulnya anemia maka dapat dipahami bahwa frekuensi itu lebih tinggi lagi di negeri-negeri yang sedang berkembang dibandingkan dengan negeri-negeri yang sudah maju. Wanita hamil dengan Hemoglobin (Hb) 12 gr/ 100 ml atau lebih sebanyak 23,6%; Hb rata-rata 12,3g/ml dalam trimester I, 11,3g/100ml dalam trimester III. Wanita yang rawan kekurangan zat besi selain wanita remaja adalah ibu hamil karena terjadi penambahan volume plasma darah yang tidak sebanding dengan penambahan massa sel darah merah, sehingga terjadi pengenceran darah. Penambahan volume plasma darah pada ibu hamil dapat mencapai 30 - 50 %, Sedangkan peningkatan massa sel darah merah hanya 18
- 25 % saja. Akibatnya, terjadi penurunan kadar hemoglobin dalam darah yang mengakibatkan terjadinya anemia pada kehamilan. Penambahan volume plasma darah tersebut mulai timbul sejak usia kehamilan memasuki usia 8 minggu dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan antara 32 - 36 minggu (Prawirohardjo, 2011).
- – 2
Tingkat kepatuhan Ibu Hamil dalam mengkonsumsi tablet tambah darah (Fe)
HASIL PENELITIAN 1. Gambaran umum responden a.
Umur Responden
Analisa bivariat digunakan untuk melihat apakah ada hubungan yang bermakna antara variabel bebas yaitu kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet tambah darah (Fe) dan variabel terikat yaitu kejadian anemia pada ibu hamil, yang dilakukan dengan uji Chi Square. Untuk melihat hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat dapat dilihat pada tabel di bawah ini dengan menggunakan SP.SS dengan perangkat lunak komputer.
Kepatuhan Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (Fe) dengan Kejadian Anemia pada Ibu Hamil.
c.
Sumber : Data Primer 2016 Berdasarkan tabel 4.6 menunjukkan sebagian besar responden tergolong dengan status anemia yaitu 21 orang (52,5%) dan tidak anemia yaitu 19 orang (47,5%).
Anemia Anemia 21 52,5 % Tidak Anemia 19 47,5 % Jumlah 40 100 %
Anemia di Wilayah Kerja Puskesmas Terminal Banjarmasin Tahun 2016.
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Kejadianb.
Berdasarkan tabel 4.5 didapatkan dari 40 responden, menunjukkan bahwa sebagian besar responden tergolong sikap tidak patuh dalam mengkonsumsi tablet tambah darah (Fe) yaitu 23 orang (57,5%).
Sumber : Data Primer Tahun 2016
Tingkat Kepatuhan Frekuensi Prosentase Patuh 17 42,5 % Tidak Patuh 23 57,5 % Jumlah 40 100 %
Kepatuhan Ibu Hamil Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (Fe) di Wilayah Kerja Puskesmas Terminal Banjarmasin Tahun 2016.
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi Tingkat2. Gambaran Khusus Responden a.
Sumber : Data Primer Tahun 2016 Berdasarkan tabel 4.4 dari 40 responden, sebagian besar 32 orang ( 80 % ) bekerja sebagai ibu rumah tangga.
Pekerjaan Frekuensi Prosentase Ibu Rumah Tangga 32 80 % Wiraswasta 5 12,5 % PNS 3 7,5% Jumlah 40 100 %
Berdasarkan Pekerjaan di Wilayah Kerja Puskesmas Terminal Banjarmasin Tahun 2016
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Respondenb.
Berdasarkan tabel 4.3 dari 40 responden, sebagian besar 23 orang ( 57,5 % ) berumur 20 – 30 tahun.
23 57,5 % 30< tahun 12 30 % Jumlah 40 100 % Sumber : Data Primer Tahun 2016
Umur Frekuensi Prosentase < 20 tahun 5 12,5 % 20 -30 tahun
Berdasarkan Umur di Wilayah Kerja Puskesmas Terminal Banjarmasin Tahun 2016
Tabel 4.3 Distribusi Frekuensi RespondenKejadian Anemia
Pekerjaan Responden
Tingkat
Diketahui bahwa ibu hamil yang patuh sebagian besar dengan tidak anemia yaitu sebanyak 12 orang (23,8%) sebaliknya pada ibu hamil yang tidak patuh mengkonsumsi tablet tambah darah (Fe) sebagian besar anemia yaitu sebanyak 16 orang (76,2%)
Dari hasil uji hubungan tingkat kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet tambah darah (Fe) dengan kejadian anemia pada ibu hamil menggunakan uji chi square,di dapatkan nilai p sebesar 0,025< di bandingkan dengan nilai α 0,05 HO di tolak,artinya ada hubungan yang signifikan antara tingkat kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet tambah darah (Fe) dengan kejadian anemia pada ibu hamil.Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ibu hamil yang tidak patuh mengkonsumsi tablet tambah darah (Fe) cenderung terkena anemia.
Dari hasil uji hubungan tingkat kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet tambah darah (Fe) dengan kejadian anemia pada ibu hamil menggunakan uji chi square,di dapatkan nilai p sebesar
Secara statistik penelitian ini membuktikan adanya hubungan yang bermakna antara tingkat kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet tambah darah (Fe) dengan kejadian anemia pada ibu hamildi Puskesmas Kayu TangiBanjarmasin Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan, dimana proporsi kejadian anemia pada ibu hamil dengan tingkat kepatuhanyang tidak patuh lebih besar di bandingkan dengan ibu hamil yang tingkat kepatuhannya patuh.
Hamil Mengkonsumsi Tablet Tambah Darah (Fe) Dengan Kejadian Anemia Pada ibu Hamil.
Analisis Bivariat a.
Kebanyakan kasus anemia pada kehamilan yang sering dijumpai yaitu anemia yang disebabkan oleh defisiensi zat besi (Liewellyn-jones, 2002). Terjadinya penurunan kadar hemoglobin dalam darah disebabkan oleh peningkatan atau penambahan volume plasma darah, kurangnya asupan nutrisi (malnutrisi) ibu sebelum hamil dan saat hamil, serta kurangnya zat besi yang terkandung dalam makanan (Mochtar, 1998).
ml darah (Price, S.A, 2006). Selama kehamilan, volume plasma darah meningkat sebesar 30-50 %, sedangkan massa sel darah merah meningkat 18-25 %, maka terdapat peningkatan relatif dalam volume plasma dibandingkan dengan massa sel darah merah (Prawirohardjo, 2011). Seorang wanita hamil dikatakan menderita anemia jika kadar hemoglobin dalam darah <11 gr%. (Rochjati, 2003).
packed red blood cells (hematokrit) per 100
Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal jumlah sel darah merah, kualitas hemoglobin, dan volume
Dari tabel 4.6 menunjukkan sebagian besar responden tergolong dengan status anemia yaitu 21 orang (52,5%).
Anemia Pada Kehamilan
b.
Pada tingkat kepatuhan dengan kategori tidak patuh dilihat karena masih tingginya angka kejadian anemia yang disebabkan kurangnya ketidak patuhan responden yang dapat dilihat pada jawaban responden. Penyebab tingginya angka ketidak patuhan yaitu kurangnya informasi mengenai manfaat tablet tambah darah (Fe), kurangnya sosialisasi oleh petugas kesehatan, dan karena efek samping dari tablet tambah darah (Fe).
Tablet Tambah Darah (Fe) di Puskesmas Kayu TangiBanjarmasin Daha Utara Kabupaten Hulu Sungai Selatan, yang sebagian besar tingkat kepatuhannya adalah tidak patuh sebanyak 23 orang (57,5%).
Darah (Fe) Dari tabel 4.5 didapatkan bahwa tingkat kepatuhan ibu hamil Mengkonsumsi
PEMBAHASAN 1. Analisis Univarit a.
Tingkat Kepatuhan Ibu Hamil mengkonsumsi Tablet Tambah
Hubungan Tingkat Kepatuhan Ibu
Kejadian
0,025 < di bandingkan dengan nilai α
0,05 HO di tolak, artinya ada hubungan yang signifikan antara tingkat kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet tambah darah (Fe) dengan kejadian anemia pada ibu hamil.
Anemia defisiensi besi dapat disebabkan diantaranya oleh asupan zat besi dari makanan yang tidak memadai, absorbsi yang jelek, kurang gizi (malnurtisi).Anemia defisiensi besi dapat diobati dengan pemberian terapi besi dan pengaturan diet (Farrer, 2001).
Tanpa terapi besi, wanita hamil yang menikmati nutrisi yang sangat baik sekalipun akan mengalami kehamilan yang disertai defisiensi besi. Diet saja tidak dapat mengganti kehilangan besi pada masa hamil. Nutrisi tidak adekuat, yang tidak diterapi, tentu akan menyebabkan anemia defisiensi besi selama masa kehamilan lanjut dan selama masa nifas (Bobak, dkk, 2005).
Sangatlah penting untuk memberikan pendidikan kesehatan pada ibu hamil tentang pentingnya terapi besi. Karena terapi besi dapat menimbulkan efek samping yang tidak dapat diterima oleh ibu hamil, maka penting juga untuk memberitahukan ibu hamil cara mengurangi efek samping zat besi misalnya pada saluran cerna yakni dengan melakukan upaya perbaikan diet dengan makan makanan tinggi serat dan cairan sehingga meningkatkan kepatuhan dalam meningkatkan terapi besi. Selain itu, peran serta tenaga kesehatan dalam memberikan penyuluhan tentang anemia juga sangat penting untuk mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil.
1. Responden yang memiliki tingkat kepatuhan yang tidak patuh yaitu sebanyak 23 orang (57,5 %) dan yang memiliki tingkat kepatuhan yang patuh sebanyak 17 orang (42,5%).
2. Responden yang mengalami anemia sebanyak 21 orang (52,5%) dan responden yang tidak anemia sebanyak 19 orang (47,5%).
3. Dari hasil uji hubungan tingkat kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet tambah darah (Fe) dengan kejadian anemia pada ibu hamil menggunakan uji chi square, didapatkan nilai p sebesar 0,025 < di bandingkan dengan nilai
α 0,05 HO di tolak,artinya ada hubungan yang signifikan antara tingkat kepatuhan ibu hamil mengkonsumsi tablet tambah darah (Fe) dengan kejadian anemia pada ibu hamil di Puskesmas Terminal Banjarmasin tahun 2016. Hasil Penelitian ini menunjukkan bahwa ibu hamil yang tidak patuh mengkonsumsi tablet tambah darah (Fe) akan terkena anemia.
SARAN 1. Puskesmas
Di harapkan tenaga kesehatan lebih meningkatkan kualitas pelayanan ibu hamil terutama dalam mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil, memberikan penyuluhan tentang bahaya anemia pada ibu hamil, terutama tentang pencegahan anemia dengan mengkonsumsi tablet tambah darah (Fe) dengan jelas dan benar, sehingga dapat menurunkan angka kejadian anemia pada ibu hamil dan angka kematian ibu di Indonesia.
2. Institusi Pendidikan
Di harapkan dapat menjadi bahan masukan bagi penelitian selanjutnya tentang anemia pada ibu hamil.
3. Ibu Hamil
Penelitian ini merupakan masukan atau informasi bagi ibu hamil di wilayah kerja Puskesmas Terminal Banjarmasin dalam rangka meningkatkan kepatuhan ibu hamil dalam mengkonsumsi tablet tambah Prawirohardjo Sarwono. (2011). Ilmu darah (Fe) agar terhindar dari anemia. Kebidanan . Jakarta : YBP-SP.
DAFTAR PUSTAKA Price, S.A. (2006). Patofisiologi. Jakarta :
EGC.Arikunto Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek. Roehjati Poedji. (2003). Skrining Antenatal Jakarta : Rineka Cipta. Pada Ibu Hamil . Surabaya : Airlangga University Press.
BKKBN. (2007). Materi Dasar Promosi Anemia . Jakarta : Balai Pustaka. Saifuddin. (2008). Ilmu Kebidanan. Jakarta :
YBP-SP Bothamdi Judy. (2011). Fatofisiologi Dalam Kebidanan.Jakarta : EGC. Tarwoto & Wasnidar. (2007). Anemia Pada
Ibu Hamil. Dinata Wijaya-Jakarta : Farrer, Helen. (2001). Perawatan TIM Maternitas. Jakarta : EGC.
Herlina & Djamilus. (2006). Faktor Resiko Kejadian Anemia pada Ibu Hamil.
Tersedia dalam. (diakses 10 September 2016)
Hidayat, A. Azis Alimul. (2007). Reset Keperawatan Dan Teknik Penulisan Ilmiah. Jakarta : Salemba Medika
Jordan, Sue. (2003).
Farmakologi Kebidanan . Jakarta : EGC.
Manuaba Ida Bagus Gde. (2010). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan Dan Keluarga Berencana Untuk Pendidikan Bidan . Jakarta : EGC.
Mansjoer Arif, dkk. (2000). Kapita Selekta Kedokteran Jilid I . Jakarta : Media Aescolapius.
Mochtar Rustam. (2009). Sinopsis Obstetri Jilid I . Jakarta : EGC. Notoatmodjo Soekidjo. (2010). Metodologi
Penelitian Kesehatan . Jakarta : Rineka Cipta Pusdiknakes. (2003). Asuhan Antenatal.
Jakarta : JHPIEGO.