ANALISA TOE CAP PLASTIK HASIL PROSES CETAK INJEKSI
Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet dan Plastik Ke-5
ISSN : 2477-3298
Yogyakarta, 26 Oktober 2016
ANALISA TOE CAP PLASTIK HASIL PROSES CETAK INJEKSI
,
Dwi Wahini Nurhajati *, Arum Yuniari, Hardjaka, Ihda Novia Indrajati
Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik
*E-mail:
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa toe cap yang dibuat dari berbagai bahan plastik dengan
menggunakan mesin cetak injeksi. Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah polikarbonat (PC),
akrilonitril butadienastiren (ABS) dan polipaduan PC/ABS. Penyetelan suhu dan tekanan injeksi berdasarkan
pada bahan yang digunakan. Toe cap yang diperoleh dilakukan pengujian sesuai dengan standar ujiISO
20345: 2011, Personal Protective Equipment-Safety Footwear meliputi: ketahanan pukul dengan energi 200
J dan ketahanan terhadap tekanan dengan beban 15 kN. Hasil uji menunjukkan bahwa toe cap yang dibuat
o o dari poli paduan PC/ABS yang dicetak pada suhu 225-240C, suhu nozzle 120
C, tekanan injeksi 58-65% dan tekanan holding 60% telah memenuhi persyaratan sepatu pengaman.
Kata kunci: Toe cap, sepatu pengaman, polipaduan PC/ABS, cetak injeksi.
95
ISSN : 2477-3298 Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik Ke-5
Yogyakarta, 26 Oktober 2016
ANALISYS OF INJECTION MOLDED PLASTIC TOE CAP
,Dwi Wahini Nurhajati *, Arum Yuniari, Hardjaka, Ihda Novia Indrajati
Center for Leather, Rubber and Plastics
*E-mail:
ABSTRACT
The objective of this research is to analyze toe cap made of various plastic materials by injection molding
machine. The materials used in this research were poly carbonate (PC), acrylonitrile butadiene styrene (ABS)
and PC/ABS blends. Setting of the injection temperature and pressure was based on the specification of
materials used. The resulting toe caps are tested in accordance with the test standard ISO 20345: 2011,
Personal Protective Equipment-Safety Footwear includes: impact resistance at the energy of 200 J and
resistance to pressure with load 15 kN. The test results showed that the toe cap made of PC/ABS blend that
were molded at a temperature of 225-240 °C, nozzle temperature of 120°C, 58-65% injection pressure and
60% holding pressure compliant with safety shoes standard.Keywords: Toe cap, safety shoes, PC/ABS blend, injection molding.
96
Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet dan Plastik Ke-5
ISSN : 2477-3298
Yogyakarta, 26 Oktober 2016
PENDAHULUAN
Toe cap merupakan bagian sepatu pengaman (safety shoes) yang berfungsi untuk untuk melindungi
pemakainya dari benda jatuh, sengatan listrik dan bahaya tempat kerja lainnya. Menurut Costa, et.al (2014)
toe cap adalahkomponen utama yang memberi kontribusi berat sekitar 35% daritotal berat untuk setiap
model sepatu pengaman dan secara normatif menuntut persyaratan dengan ketahanan terhadap
deformasi dan impak yang tinggi.Awalnya toe cap dibuat dari baja, namun dengan perkembangan teknologi
sekarang sudah dijumpai toe cap dari plastik.Dalam US patent 005666745A tanggal 16 September 1997 toe
caps dibuat dari resin plastik poliolefin, poliuretan, dan impact-modified nilon dan dicetak menggunakan
metode cetak injeksi. Sedangkan dalam US patent 5210963A tertanggal 18 Mei 1993 mempublikasikan
penemuan toe cap dari resin termoplastik dalam hal ini poliuretan yang diberi penguat serat gelas dengan
persen berat 40- – 65% dari total campuran, menggunakan metode cetak injeksi. MenurutISO 20345: 2011,
Personal Protective Equipment-Safety Footwear syarat mutu toe cap non logam adalah tahan terhadap
impak dengan energi 200 J dan tahan terhadap tekanan dengan beban 15 kN. Plastik yang mempunyai
ketahanan impak tertinggi adalah polikarbonat (PC) diikuti akrilonitril butadiene stiren (ABS).
Menurut Krache, and Debbah (2011) PC ditandai dengan sifat modulus tinggi, sifat liat yang tinggi,
ketahanan impak tinggi dan sulit diproses karena viskositas lelehannya tinggi. Akrilonitril butadiene stiren
(ABS) bersifat liat seperti karet termoplastik, tahan terhadap impak, dan mudah diproses. Menurut Ho et.al
(2015) PC/ABS adalah produ kamorf yang merupakan polimer termoplastik campuran dari
polikarbonat(PC)dan akrilonitril butadiene stiren (ABS) yang menggabungkan sifat yang sangat baik dari dua
bahan tersebut dimana ABS mempunyai sifat mampu bentuk dan bahan PC terkait sifat mekanik seperti
ketahanan impak, tahan panas, dan ketahanan terhadap sinar ultraviolet (UV).Menurut Kavade, and Kadam (2012) proses cetak injeksi merupakan proses siklus untuk memproduksi artikel
identik dari cetakan, dan yang paling banyak digunakan untuk pengolahan polimer. Keuntungan utama dari
proses ini adalah dapat memproduksisuatu benda yang memiliki geometri yang kompleks pada tingkat produksi
yang tinggi secara berulang. Kompleksitas hampir tak terbatas dan ukuran bisa berkisar dari sangat kecil sampai
yang sangat besar. Menurut Shi, and Park (2013) proses cetak injeksi adalah teknologi yang kompleks dengan
beberapa kemungkinan masalah produksi. Permasalahan juga dapat disebabkanoleh cacat dalam cetakan atau
lebih sering terkait dengan pengolahan.Banyak faktor pengolahan yang terlibat dalam proses ini danmemiliki
pengaruh yang besar pada kualitas produk akhir.Faktor-faktor ini biasanya dapatdiklasifikasikan ke dalam empat
kategori yaitu bahan, mesin injeksi, desain produk dan kondisi proses.Dalam proses pencetakan plastik
menggunakan mesin injection molding maka padabagian-bagian tertentu suatu produk tidak lepas dari cacat
produk seperti sink mark, shortshot, mold flash, silver streak, warpage, bubble, string ataupun earline(Zulianto,
2015).Cacat produk dapat terjadi bila tidak tepat dalam menentukan setting parameter proses seperti tekanan
injeksi, temperatur injeksi serta waktu pendinginan (Cahyadi, 2014).Tujuan penelitian ini adalah menganalisa toe cap yang dibuat dari berbagai bahan plastik dengan mesin
cetak injeksi.BAHAN DAN METODE Bahan Penelitian
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah resin poli karbonat (PC) (injection grade, MFI
o o o300 C/1,2kg = 10g/10 menit, suhu proses/leleh 230-320
C), resin ABS (injection grade, MFI 220 C/10kg = o o
25g/10 menit, suhu proses/leleh 220-230
C), polipaduan ABS/PC 25/75 (injection grade, MFI 240 C/5kg = o
10g/10 menit, suhu proses/leleh 250-270 C).
97
ISSN : 2477-3298 Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik Ke-5
Yogyakarta, 26 Oktober 2016
Sifat fisis bahan plastik yang digunakan dalam penelitian ini secara lebih lengkap disajikan pada Tabel 1.
Dari Tabel 1 terlihat bahwa bahan plastik tersebut dapat digunakan untuk membuat toe cap ditinjau dari
sifat ketahanan impak yang mempunyai nilai diatas 200 Joule.
Tabel 1. Sifat fisis berbagai bahan plastik
Bahan plastik No Sifat fisis Metode Uji Satuan PC ABS PC/ABC1 Densitas ASTM D-792 g/ml 1,2 1,04 1,15
2 Ketahanan impak Izod ASTM D-256 J/m 850 210 590
3 Kuat tarik ASTM D- 638 MPa
61.8 49 53,9
4 Kekerasan Rockwell ASTM D- 785 R 77 116 110
Peralatan Penelitian
Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi alat proses berupa mesin cetak injeksi Komatsu 80T
(kapasitas 80 ton) dan Nissei 80T (kapasitas 80 ton), serta cetakan toe cap no 7 dan 9. Cetakan toe cap
disajikan pada Gambar 1. Alat uji sifat fisis meliputi alat uji pukul (International Safety Boot Tester STD 409)
dan alat uji tekan (Tensile Strain Tester) merk Zwick & Roell.
Gambar 1. Cetakan toe cap
Metode Penelitian Pencetakan toe capPencetakan toe cap menggunakanmesin cetak injeksi (injection molding) merek Komatsu 80T merek Nissei
100T dilakukan di PT. Yogya Presisi Teknikatama Industri (YPTI), Yogyakarta. Prinsip proses
cetakinjeksiadalahbahan plastik dimasukkan kedalam mesin injeksi melalui hopper, plastik dari hopper
masuk ke unit injeksi dimana terdapat barrel panas yang telah di atur suhunya sesuai dengan kondisi proses
yang ditetapkan sehingga bahan plastik akan leleh. Selanjutnya bahan plastik leleh akan mengalir dari unit
injeksi melalui sprue, runner, gate dan masuk ke dalam cavity. Bahan plastik yang ada di dalam cavity
kemudian ditahan (holding) di dalam mold di bawah tekanan tertentu untuk menjaga adanya shrinkage
selama produk mengalami pendinginan. Selanjutnya produk yang sudah membeku tadi didorong keluar dari
cavity oleh ejector. Bahan plastik sebelum dicetak dilakukan pemanasan pendahuluan (preheating) terlebih
odahulu selama 4 jam pada suhu sekitar 80 C untuk mengurangi kadar air yang ada didalam plastik yang
dapat menyebabkan terjadinya gelembung udara dan silver streak. Kondisi proses pencetakan toe cap pada
berbagai bahan plastik disajikan pada Tabel 2. Hasil proses pencetakan toe cap pada berbagai bahan plastik
disajikan pada Tabel 2.98
Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet dan Plastik Ke-5
ISSN : 2477-3298
Yogyakarta, 26 Oktober 2016
Pengujian toe cap
Toe cap yang dihasilkan dilakukan uji sesuai dengan standar uji
ISO 20345: 2011, Personal Protective
Equipment-Safety Footwear meliputi: ketahanan impak dengan energi 200 J dan ketahanan terhadap
tekanan dengan beban 15 kN.
Tabel 2. Kondisi proses pencetakan toe cap pada berbagai bahan plastik
Bahan plastik/nama mesin No Parameter proses PC ABS ABS/PC: 25/75 K80T K80T K80T N80T o1 Suhu barrel, C Zone 1 302 230 280 240 Zone 2 302 225 280 235 Zone 3 300 220 275 225 Zone 4 (feeding zone) 290 210 270
- o
2 Suhu nozzle, C 257 161 182 120
3 Tekanan injeksi, % Detik ke 1 102
70
95
68 Detik ke 2 102
65
90
65 Detik ke 3 100
62
85
60 Detik ke 4
58 Detik ke 1
98
55
38
20 Detik ke 2
95
52
35
18 Detik ke 3
95
48
32
15 Detik ke 4
15
5 Tekanan holding, % 95-98
65
85
60
6 Kecepatan holding, %
85
55
40
35
7 Waktu injeksi, dt
8
9
9
8
8 Waktu pendinginan, dt
50
50
40
40
9 Waktu siklus, dt
80
80
75
80 HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil uji toe cap plastik terkait uji ketahanan pukul dengan energi 200 J dan uji ketahanan terhadap tekanan
dengan beban 15 kN disajikan pada Tabel 4 dan 5.Sifat impak dari bahan polimer secara langsung berkaitan dengan ketangguhan (toughness) material.
Ketangguhan merupakan kemampuan polimer untuk menyerap energi yang tersalurkan. Semakin tinggi
energi impak material, semakin tinggi ketangguhan dan sebaliknya. Pada uji ketahanan impak pemukul baja
yang beratnya 20 ± 0,2 kg dijatuhkan diatas toe cap pada ketinggian sekitar 100 cm sehingga memberikan
tenaga pukulan sebesar 200J yang dapat menyebabkan plastik yang tidak tahan akan menjadi retak
maupun pecah.99
- – 302 o
Warna: Hitam Berat/set: 83 g Produk penuh dan mengkilap
C, tekanan injeksi 32-38% Tekanan holding = 85%
Warna: Hitam Berat/set: 79,7 g Produk penuh, kusam dan sedikit ada silver
ABS/PC Mesin N80T
Cetakan no 9 Suhu 225-240 o
C, suhu nozzle 120 o
C, tekanan injeksi 58-65% Tekanan holding = 60%
Tabel 4. Hasil uji ketahanan impak dengan energi 200 J
No Hasil uji ketahanan impakCetakan no 7 suhu 270 - 280 o
ISO 20345:2011 Jarak minimum ruang antara toe cap, mm PC ABS ABS/PC K80T K80T K80T N80T
1 23,5 retak pecah 24,3 retak
25,30 Tidak retak
2. Mesin N80T membuat toe cap ukuran 9 2 22,8 retak pecah
22,8 retak 26,59
Tidak retak 3 19,1 retak pecah pecah
C, suhu nozzle 182 o
ABS/PC Mesin K80T
26,25 Tidak retak
C, tekanan injeksi 100-102%, Tekanan holding = 95-98%
ISSN : 2477-3298 Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik Ke-5
Yogyakarta, 26 Oktober 2016100
Tabel 3. Hasil proses pencetakan toe cap pada berbagai bahan plastik
Bahan plastik(mesin injeksi) Kondisi proses Toe cap yang dihasilkan Keterangan
PC Mesin K80T
Cetakan no 7 suhu 290
C, suhu nozzle 257 o
Warna: Natural Berat/set: 84,2 g Produk terdapat sedikit
silver streak
silver streak
ABS Mesin K80T
Cetakan no 7 suhu 210 - 230 o
C, suhu nozzle 161 o
C, tekanan injeksi 62-70% Tekanan holding = 65%
Warna: Hitam Berat/set: 78,5 g Produk penuh sedikit
- Toe cap no.7: min 14
- Toe cap no 9: min 14,5 Catatan: 1. mesin K80T membuat toe cap ukuran 7
Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet dan Plastik Ke-5
ISSN : 2477-3298
Yogyakarta, 26 Oktober 2016
Tabel 4 memperlihatkan bahwa toe cap yang dibuat dari bahan PC maupun ABS semuanya pecah sewaktu
dikenai uji ketahanan impak dengan energi 200J. Demikian juga untuk toe cap yang dibuat dari polipaduan
o
PC/ABS yang di proses dengan mesin K80T pada suhu 270-280 C mengalami retak dan ada juga yang pecah
ketika dilakukan uji ketahanan impak. Hal ini ini berarti toe cap tersebut tidak mampu menyerap energi
pada daerah plastis. Kejadian ini dikarenakan pada toe cap tersebut terdapat silver sterak akibat adanya uap
air yang terperangkap akibat preheating yang kurang yang menyebabkan tidak tahan impak, selain itu untuk
toe cap yang dibuat dari PC/ABS dengan mesin K80T juga terdapat "void" yang dikarenakan suhu nozzle
terlalu tinggi (Tabel 3 dan Gambar 2). Adanya silver streak ataupun void pada produk plastik hasil cetak
injeksi menyebabkan produknya rapuh karena tidak adanya adhesi antar muka yang baik. Menurut
Nurhidayat dan Wijoyo (2014) rongga yang terjadi didalam komposit akan berpengaruh terhadap
menurunnya kekuatan impak pada komposit.Toe cap yang dibuat dari poli paduan PC/ABSdengan o o
C, suhu nozzle 120
C, tekanan injeksi 58-65% dan menggunakan mesin Nissei 80T pada suhu 225-240 tekanan holding 60% tidak retak sewaktu dikenai uji ketahanan impak dengan energi 200J sehingga telah
memenuhi persyaratan sepatu pengaman. Hal ini juga sesuai data yang ada di Tabel 3 yang menyatakan
bahwa toe cap yang dihasilkan penuh dan mengkilap tanpa ada silver streak.Menurut Mathivanan et.al
(2010) pengaturan optimal dari variabel proses injection molding memainkan peran yang sangat penting
dalam mengontrol kualitas produk injeksi. Selama injection molding bahan termoplastik lelehan mengalami
kombinasi gradien medan aliran yaitu geser dan elongational. Pada temperatur tinggi material akan getas
karena pengaruh vibrasi elektronnya yang semakin rendah, begitupun sebaliknya.Silver streak pada toe cap PC Hasil uji impak toe cap PC, pecah Hasil uji impak toe cap ABS, pecah
Silver streak pada toe cap ABS Silver streak/void pada toe cap PC/ABSABS
Hasil uji impak toe cap PC/ABS, retak
Gambar 2. Silver streak pada toe cap dan hasil uji ketahanan impak
101
ISSN : 2477-3298 Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik Ke-5
Yogyakarta, 26 Oktober 2016
Tabel 5 memperlihatkan bahwa semua toe cap yang dibuat baik yang berbahan baku PC, ABS, dan PC/ABS
pada berbagai kondisi proses tidak retak ketika dikenai uji dengan beban 15 kN. Hal ini berarti memenuhi
persyaratan toe cap yaitu tahan terhadap . tekanan dengan beban 15 kNTabel 5. Hasil uji ketahanan terhadap tekanan dengan beban 15 kN Hasil uji ketahanan terhadap tekanan
ISO 20345:2011 No PC ABS ABS/PC Jarak minimum ruang antara toe cap, mm K80T K80T K80T N100T
1 25 23,3 24,6 30,39
- Toe cap no.7: min 14 Tidak retak Tidak retak Tidak retak Tidak retak
- Toe cap no 9: min 14,5 Catatan: 2 24,4 23,1 23,7 28,18
1. Mesin K80T membuat toe Tidak retak Tidak retak Tidak retak Tidak retak cap ukuran 7
3 24,3 23,1 23,6 30,46
2. Mesin N80T membuat toe Tidak retak Tidak retak Tidak retak Tidak retak cap ukuran 9
KESIMPULAN
Toe cap yang dibuat dari bahan PC maupun ABS semuanya pecah sewaktu dikenai uji ketahanan impak
dengan energi 200J, demikian juga untuk toe cap yang dibuat dari polipaduan PC/ABS yang di proses dengan
o. Namun semua toe cap tersebut tahan terhadap mesin K80T pada suhu 270-280 C tekanandenganbeban 15
kN.Toe cap yang dibuat dari poli paduan PC/ABSdengan menggunakan mesin Nissei 80T pada suhu 225-240
o oC, suhu nozzle 120
C, tekanan injeksi 58-65% dan tekanan holding 60% tahan terhadap uji impak dengan enerji 200 J dan tahan terhadap tekanan dengan beban 15 kN sehingga telah memenuhi persyaratan sepatu pengaman .
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Kepala Balai Besar Kulit, Karet dan Plastik yang telah memberi
kepercayaan untuk melakukan penelitian dan kepada Tim Kelompok Kerja 1866.001.001.012B tahun 2015
yang telah membantu penelitian ini sampai selesai.102
Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet dan Plastik Ke-5
ISSN : 2477-3298
Yogyakarta, 26 Oktober 2016 103 DAFTAR PUSTAKA
Cahyadi, D. (2014). Analisis Parameter Operasi pada Proses Plastik Injection Moolding untuk Pengendalian Cacat
Produk, SINTEK JURNAL, 8(2), 9-16
Costa, S.L., Mendonça, J.P.,& Peixinho, N. (2014). Numerical Simulation of Quasi-Static Compression Behavior of the
Toe Cap Component for Safety Footwear, International Journal of Computer Theory and Engineering, 6(4), 285- 291.Harwood, J.M. (1993). US patent 5210963A: Molded Plastic Toe Cap. Washington, USA: U.S. Patent and Trademark
OfficeHarwood, J.M. (1997). US Paten US005666745A: Molded plastic toe cap for shoes. Washington, USA: U.S. Patent and
Trademark OfficeHo, M.H, Wang, P.N., Yeh, J.P., and Li, S.J. (2015). Research on Fatigue Fracture Characterization of PC/ABS Blend.5th
International Conference on Advanced Design and Manufacturing Engineering (ICADME 2015), Published byAtlantis Press, pp. 1899-1902.
International Organization for Standardization ISO 20345: 2011, Personal Protective Equipment-Safety Footwear
Kavade, M. V., &Kadam, S. D. (2012). Parameter Optimization of Injection Molding of Polypropylene by using Taguchi
Methodology, IOSR Journal of Mechanical and Civil Engineering (IOSR-JMCE), 4(4), 49-58Krache, R., &Debbah, I. (2011), Some Mechanical and Thermal Properties of PC/ABS Blends, Materials Sciences and Applications, 2, 404-410. Mathivavan, D., Nouby, M., & Vidya, R. (2010). Minimization of sink mark defects in injection molding process
- – Taguchi approach, International Journal of Engineering, Science and Technology, 2 (2), 13-22
Nurhidayat, A. dan Wijoyo. (2014). Pengaruh Fraksi Volume Serat Cantula terhadap Ketangguhan Impak Komposit Cantula-HDPE Daur Ulang Sebagai Bahan Core Lantai Ramah Lingkungan, Prosiding SNATIF Ke -1, Fakultas Teknik
- – Universitas Muria Kudus, 145-152 Shin, H., &Park, E.S. (2013). Analysis of Incomplete Filling Defect for Injection-Molded AirCleaner Cover Using Moldflow Simulation. Journal of Polymers. Article ID 720209, 1-1 Hindawi Publishing Corporation, diases tanggal 24 April 2016.
Taghizadeh, S., Özdemir, A., &Uluer, O.2013. Warpage Prediction in Plastic Injection Molded Part Using Artificial
Neural Network, Iranian Journal of Science and Technology Transactions of Mechanical Engineering, 37 (M2), 149-160.Zulianto, D. (2015). Analisa Pengaruh Variasi Suhu Plastik Terhadap Cacat Warpage Dari Produk Injection Molding
berbahan PolyProphylene (PP)Bab I: Pendahuluan, Tugas Akhir thesis, UniversitasMuhammadiyah Surakarta,
diakses tanggal 25 Agustus 2016
ISSN : 2477-3298 Prosiding Seminar Nasional Kulit, Karet, dan Plastik Ke-5
Yogyakarta, 26 Oktober 2016104