ANALISIS DESKRIPTIF BED TURN OVER BANGSAL ANAK DI RSU SARILA HUSADA SRAGEN PER TRIWULAN TAHUN 2013-2015

  

ANALISIS DESKRIPTIF BED TURN OVER BANGSAL ANAK

DI RSU SARILA HUSADA SRAGEN PER TRIWULAN

TAHUN 2013-2015

  1 2 Anang Sarwoko , Rano Indradi Sudra

STIKes Mitra Husada Karangan

2

anang.sarwoko@gmail.com rano.indradi@gmail.com

  

ABSTRACT

Based on the preliminary survey in RSU Sarila Husada Sragen bed pediatric ward had about 34 TT, with the calculated

BTO I-IV quarter of 2013 in the first quarter (30.2 times), the second quarter (26 times), the third quarter (22, 4 times),

and the fourth quarter (21.3 times). With BTO calculation in terms of years is (99.9 times). It shows the frequency or

between patients who so quickly that the use of the beds exceeding that is 40-50 times per year. The purpose of this study

was to describe BTO Children In Hospital Ward Sarila Husada Sragen Per Quarter Year 2013-2015. This type of

research is descriptive, with a time series approach. Variable of this research is the Bed Turn Over (BTO). The subject of

research is analising reporting officer. While the object of research is the number Bed Turn Over (BTO). The research

instrument is the observation and unstructured interviews guidelines. Data have been obtained will be reprocessed by

collecting (collecting), editing (editing), classification (classification), counting, tabulation (tabulating), and describe or

present data using descriptive analysis. Based on the research results mean calculation BTO Year 2013-2015 quarterly

average value of BTO highest in 2014, namely 25.05 and the lowest in 2015, namely 17.17. The highest median calcula-

tion results in 2014 are 25.25 and 16.75 lows in 2015. The result of the calculation of the highest range in 2015 is 13.9,

and the lowest in 2014, namely 2.9. By the standards of the ideal is 10 to 12.5 times per quarter. While the trend value in 2013 decreased by 3.02 and in 2014 increased by 0.12 and in 2015 decreased by 3.43 so the trend line during the period

2013-2015 tended to decrease. Based on these results we can conclude that the achievement of BTO on the children

’s

ward is still too high. Thus the need for the relocation of the bed so that the achievements of BTO in the children ’s ward

is not too high, and the need for the manufacture of a trend calculation to see a graph of inclination at each period per

quarter or per year so that the achievements of the value of BTO can be controlled properly.

  Keywords: Descriptive Analysis, Bed Turn Over (BTO) Bibliography: 10 (2008-2015)

  ABSTRAK Berdasarkan survey pendahuluan di RSU Sarila Husada Sragen pada bangsal anak mempunyai tempat tidur sebanyak

  

34 TT, dengan hasil perhitungan BTO triwulan I-IV tahun 2013 pada triwulan I (30,2 kali), triwulan II (26 kali), triwu-

lan III (22,4 kali), dan triwulan IV (21,3 kali). Dengan perhitungan BTO dalam satuan tahun adalah (99,9 kali). Hal ini

menunjukkan frekuensi atau pergantian pasien yang sangat cepat sehingga pemakaian satu tempat tidur melebihi keten-

tuan yaitu 40-50 kali pertahun. Tujuan Penelitian ini untuk mengetahui gambaran BTO Bangsal Anak Di RSU Sarila

Husada Sragen Per Triwulan Tahun 2013-2015. Jenis penelitian ini adalah deskriptif, dengan pendekatan time series.

Variable penelitian ini adalah Bed Turn Over (BTO). Subjek pelitian adalah petugas analising reporting. Sedangkan

objek penelitian adalah angka Bed Turn Over (BTO). Instrumen penelitian berupa pedoman observasi dan pedoman

wawancara tidak terstruktur. Data yang telah didapat akan diolah kembali dengan cara pengumpulan (collecting), edit

(editing), klasifikasi (classification), penghitungan, tabulasi (tabulating), dan memaparkan atau menyajikan data dengan

  

menggunakan analisis deskriptif. Hasil penelitian Berdasarkan perhitungan mean BTO Tahun 2013-2015 per triwulan

rata-rata nilai BTO tertinggi pada tahun 2014 yaitu 25,05 dan terendah tahun 2015 yaitu 17,17. Hasil perhitungan me-

dian tertinggi pada tahun 2014 yaitu 25,25 dan terendah 16,75 pada tahun 2015. Hasil perhitungan range tertinggi pada

tahun 2015 yaitu 13,9 dan terendah pada tahun 2014 yaitu 2,9. Dengan standar idealnya adalah 10-12,5 kali per triwu-

lan. Sedangkan nilai trend pada tahun 2013 mengalami penurunan sebesar 3,02 dan tahun 2014 mengalami kenaikan

sebesar 0,12 sedangkan pada tahun 2015 mengalami penurunan sebesar 3,43 sehingga garis trend selama kurun waktu

2013-2015 cenderung menurun. Berdasarkan dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa capaian BTO pada bang-

sal anak masih terlalu tinggi. Sehingga perlu adanya relokasi tempat tidur agar capaian BTO di bangsal anak tidak terlalu

tinggi,dan perlu adanya pembuatan perhitungan trend untuk melihat grafik kecenderungan disetiap periode per triwulan

maupun pertahun sehingga capaian nilai BTO dapat di kontrol dengan baik.

  Kata kunci : Analisis Deskriptif, Bed Turn Over (BTO) Kepustakaan : 10 (2008-2015) PENDAHULUAN

  Rumah sakit sebagai sarana pelayanan yang menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan baik unit rawat jalan maupun rawat inap yang di kelola oleh pemerintah maupun swasta. Penyelenggaraan rekam medis merupakan salah satu bagian pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk menunjang tercapainya tertib administrasi dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan. Dalam hal ini diperlukan pencatatan dan pengolahan data secara lengkap dan benar agar menghasilkan informasi yang akurat dan berkesinambungan (Rustiyanto, 2010). Statistik Rumah Sakit yaitu statistik kesehatan yang bersumber pada data rekam medis yang digunakan untuk menghasilkan berbagai informasi, fakta, dan pengetahuan yang berkaitan dengan pelayanan kesehatan rumah sakit sebagai kepastian bagi praktisi kesehatan, manajemen dan tenaga medis dalam pengambilan keputusannya. Bed Turn Over merupakan rerata jumlah

  pasien yang menggunakan setiap Tempat Tidur (TT) dalam periode tertentu. Nilai BTO sangat membantu dalam menilai tingkat penggunaan tempat tidur karena dalam dua periode bisa diperoleh angka BOR yang sama tetapi angka BTO berbeda. Menurut (Depkes RI, 2011) nilai ideal BTO sebesar 40 kali - 50 kali pertahun. Nilai ideal Bed Turn Over (BTO) minimal 40 pasien dalam periode 1 tahun. Artinya, 1 tempat tidur diharapkan digunakan 40 pasien dalam 1 tahun, berarti 1 pasien rata

  34 TT. Dari hasil perhitungan BTO Triwulan I-IV Tahun 2013 di Bangsal Anak pada Triwulan I (30,2 kali), Triwulan II (26 kali), Triwulan III (22,4 kali), Triwulan IV (21,3 kali). Apabila di hitung dalam satuan tahun bahwa nilai BTO di rumah sakit tersebut adalah mencapai (99,9 kali). Hal ini menunjukkan frekuensi atau pergantian pasien yang sangat cepat sehingga pergantian tempat tidur melebihi ketentuan. Capaian BTO di Rumah Sakit Umum Sarila Husada terlalu tinggi dan belum sesuai standar (Depkes RI, 2011) yaitu 40- 50 kali setiap tahunnya. Capaian BTO ini menunjukkan bahwa jumlah pasien yang dirawat melebihi kapasitas tempat tidur yang ada, sehingga satu tempat tidur terlalu banyak digunakan oleh pasien secara berkali-kali, tanpa

  adanya waktu jeda. Dari sisi pendapatan dan efisiensi

  baik, tetapi dari segi seterilisasi akan berdampak kurang baik karena dapat mempengaruhi kesehatan pasien yang memicu terjadinya infeksi nosokomial.

  Berdasarkan latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk mengambil judul ” Analisis Deskriptif Bed Turn

  Over Bangsal Anak Di RSU Sarila Husada Sragen Per Triwulan Tahun 2013- 2015 ”.

  • – rata dirawat selama 9 hari. Hal ini sejalan dengan nilai standar ideal AvLOS yakni 6
  • – 9 hari (Sudra, 2010). Berdasarkan survey pendahuluan di Rumah Sakit Umum Sarila Husada Sragen di Bangsal Anak terdapat 5 kelas perawatan yaitu VVIP, VIP, kelas I, kelas II, dan kelas III dengan keseluruhan jumlah tempat tidur

  2013 Triwulan I 30,2 10-12,5

  Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa di Bangsal Anak RSU Sarila Husada Sragen selama tahun 2013-2015 dalam Per triwulan mempunyai nilai BTO tertinggi pada triwulan I tahun 2013 yaitu 30,2 kali, dan terendah pada triwulan III tahun 2015 yaitu 10,9 kali. Sedangkan dalam periode tahun nilai BTO tertinggi pada tahun 2014 yaitu 100,1 kali dan terendah pada tahun 2015 dengan jumlah pemakaian satu tempat tidur sebanyak 68,7 kali, hal ini merupakan jumlah penggunaan tempat tidur terendah dari tahun sebelumnya, karena pada tahun 2015 terdapat penambahan jumlah tempat tidur (TT), sehingga nilai BTO hampir mendekati target namun belum sesuai target rumah sakit tersebut. Standar BTO di Rumah Sakit Sarila Husada Sragen adalah 40-50 kali pertahun, apabila dihitung dalam Per triwulan mempunyai target 10-12,5 kali.

  Berdasarkan hasil perhitungan Mean BTO bangsal Anak di RSU Sarila Husada Sragen Tahun 2013- 2015 dari triwulan I-IV menunjukkan bahwa rata-

  17,17

  24,97 Triwul- an I-IV 25,05 Triwulan I-IV

  IV 5,1 Triwulan I-IV

  7,1 Triwul- an IV 8,8 Triwulan

  III 3,6 Triwul- an IV

  7,8 Triwulan

  Triwul- an III 7,5 Triwul- an III

  8,3 T r i w u l - an I 7,7 Triwul- an II 8,7 Triwul- an II 8,4 T r i w u l - an II 6,1

  Triwul- an I 10,1 Triwul- an I

  2. Mean BTO bangsal anak di RSU Sarila Husada Sragen per triwulan tahun 2013 -2015. Mean digambarkan angka rata-rata cukup populer sebagai suatu ukuran yang dapat menggambarkan keadaan data, dan angka ini memperhitungkan semua data hasil pengamatan Tabel 4.2 Nilai Mean BTO di bangsal Anak RSU Sarila Husada Sragen Per Triwulan Tahun 2013-2015. Mean BTO Tahun 2013 Tahun 2014 Tahun 2015

  1. Hasil Perhitungan Nilai BTO Per triwulan tahun 2013-2015 Bangsal Anak RSU Sarila Husada Sragen. Tabel 4.1 Nilai BTO di bangsal Anak RSU Sarila Husada Sragen Per Triwulan Tahun 2013-2015.

  Triwulan II

  HASIL

  Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif menggunaakan pendekatan time series. Subyek dalam penelitian ini adalah petugas analising reporting bangsal anak di RSU Sarila Husada Sragen. Obyek dalam penelitian ini adalah angka BTO bangsal anak RSU Sarila Husada per triwulan tahun 2013- 2015. Instrumen penelitian yang digunakan adalah pedoman observasi berupa tabel, daftar pertanyaan, dan kalkulator. Cara pengumpulan data menggunakan sumber data sekunder, observasi, dan wawancara tidak terstruktur. Teknik pengolahan data yaitu pengumpulan (collecting), edit (editing), klasifikasi (classification), tabulasi (tabulating), dan penyajian. Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif.

TAHUN PERIODE BTO TARGET RS

  Total 2015 68,7 40-50 METODE

  Triwulan II 18,2 10-12,5 Triwulan III 10,9 10-12,5 Triwulan IV 15,3 10-12,5

  2015 Triwulan I 24,3 10-12,5

  Total 2014 100,1 40-50

  Triwulan II 25,2 10-12,5 Triwulan III 23,4 10-12,5 Triwulan IV 26,3 10-12,5

  2014 Triwulan I 25,3 10-12,5

  Total 2013 99,9 40-50

  Triwulan III 22,4 10-12,5 Triwulan IV 21,3 10-12,5

  26 10-12,5 rata nilai BTO tertinggi pada tahun 2014 yaitu 25,05 dan Tabel 4.4 terendah tahun 2015 dengan rata-rata yaitu

  Nilai Mean BTO di bangsal Anak RSU Sarila 17,17.

  Husada SragenPer Triwulan Tahun 2013-2015

3. Median BTO bangsal anak di RSU Sarila Husada

  Mini- Maxi- Range Tahun

  Sragen per triwulan tahun 2013-2015. mum mum

  Triwulan I 11,3 9,4 1,9 Median merupakan Nilai yang membagi suatu data

  Triwulan II 9,2 7,7 1,5

  menjadi 2 kelompok yaitu 50% data di bawah median dan 50% data di atas median. Nilai median dapat dicari

  2013 Triwulan III 8,2 7,0 1,2

  melalui pengenalan nilai pengamatan yang terletak di

  Triwulan IV 8,0 6,4 1,6 tengah. Triwulan I-IV 30,2 21,3 8,9

  Tabel 4.3 Triwulan I 8,6 8,2 0,4

  Nilai Median BTO di bangsal Anak RSU Sarila Husada Sragen Per Triwulan Tahun 2013-2015 Triwulan II 9,4 7,8 1,6 2014 Triwulan III 8,6 6,7 1,9 Triwulan IV 10,0 7,9 2,1

  Tahun 2013 Tahun 2014 Triwulan I-IV 26,3 23,4 2,9 Tw I 9,5 Tw I 8,5 Tw I 8,1 Triwulan I 8,5 7,7 0,8 Tw II 9,1 Tw II 8,0 Tw II 6,8 Triwulan II 6,9 4,5 2,4 Tw III 7,2 Tw III 8,1 Tw III 3,8 2015 Triwulan III 3,9 3,2 0,7 Tw IV 6,9 Tw IV 8,4 Tw IV 5,0 Triwulan IV 6,0 4,3 1,7 T w 24,2 Tw I-IV 25,25 Tw I-IV 16,75

I-IV

  Triwulan I-IV 24,3 10,9 13,4

  Berdasarkan hasil perhitungan Median BTO pada bangsal anak dapat diketahui hasil nilai Median tahun Berdasarkan hasil perhitungan Range BTO di setiap

  2013-2015 selama triwulan I-IV menunjukan bahwa tahunnya, artinya dalam setahun pada bangsal capaian BTO di bangsal anak masih tergolong tinggi dari anak tahun 2013-2015 per triwulan dapat diketahui standar yang telah ditentukan yaitu 10-12,5 pertriwulan.

  Range BTO tertinggi adalah tahun 2015 yaitu 13,4

  Hal ini menunjukkan bahwa tingginya nilai median dan terendah tahun 2014 dengan nilai range yaitu dapat menggambarkan pencapaian BTO yang masih

  2,9. Hal ini melebihi kisaran nilai BTO yang telah diatas standar yang diharapkan di rumah sakit tersebut. ditentukan oleh (Depkes RI, 2011) yaitu 40-50 kali mempunyai range sebesar 10, apabila dalam Per

4. Range BTO bangsal anak di RSU Sarila Husada triwulan maka range yang ditargetkan adalah 2,5.

  Sragen per triwulan tahun 2013-2015. Range/ kisaran adalah selisih antara nilai terkecil (minimum) dengan nilai terbesar (maximum).

5. Trend Bed Turn Over bangsal anak di RSU Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa

  

Husada Sragen per triwulan tahun 2013-2015. analisis Trend BTO maka dapat dilihat garis Trend

  yaitu Y= 24,975+(-1,51) X dimana didapatkan nilai

Tabel 4.5 a = 24,975 (a = bilangan konstan) dan b = (-1,51)

  (b = derajat kecenderungan garis Trend). Tanda

  Penghitungan Trend Bed Turn Over bangsal anak di

  (-) menunjukkan penurunan perkiraan perubahan

  RSU Sarila Husada Sragen per triwulan tahun

  kecenderungan, artinya setiap satu perubahan

  2013

  kecenderungan angka mengalami penurunan sebesar 3,02. Maka dari grafik 4.1 dapat disimpulkan bahwa

  Triwulan

  X Y

  XY X²

  Trend BTO Bangsal Anak tahun 2013 mengalami

  I -3

  9

  30,2 -90.6

  penurunan pada setiap periode, dari Per triwulan I

  II -1

  1

  26 -26

  dengan nilai trend sebesar 29,505 menjadi 20,445

  III

  1

  1

  22,4 22,4 pada triwulan IV.

  IV

  3

  9

  21,3 63,9

  Total

  20 Tabel 4.7

  99,9 30,3 Penghitungan Trend Bed Turn Over di RSU Tabel 4.6 Sarila Husada Sragen per triwulan tahun 2014. Nilai trend BTO bangsal Anak di RSU Sarila Husada Sragen tahun 2013 per triwulan Triwulan

  X Y

  XY X²

  I -3

  9

  25,3 -75,9 Tahun Periode BTO Trend Target

  II -1

  1

  25,2 -25,2 RS

  III

  1

  1

  23,4 23,4

  Tw I 30,2 29,505 10-12,5

  IV

  3

  9

  26,3 78,9

  Tw II 26 26,485 10-12,5 2013

  Total 100,2 1,2

  20 Tw III 22,4 23,365 10-12,5 Tw IV 21,3 20,445 10-12,5

Tabel 4.8 Nilai trend BTO bangsal Anak di RSU Sarila

  Dari tabel 4.6 selanjutnya akan dibuat grafik trend

  Husada Sragen per triwulan tahun 2014

  BTO bangsal anak di RSU Sarila Husada Sragen tahun 2013 sebagai berikut :

  Target Tahun Periode BTO Trend RS 10-12,5 Triwulan I 25,3 24,87 10-12,5 Triwulan II 25,2 24,99

  2014 Triwulan III 23,4 25,11 10-12,5 10-12,5 Triwulan IV 26,3 25,23

  Dari tabel 4.8 selanjutnya akan dibuat grafik trend BTO bangsal anak di RSU Sarila Husada Sragen tahun 2014 sebagai berikut :

  Grafik 4.1 Grafik Trend BTO bangsal Anak RSU Sarila Husada Sragen per triwulan tahun 2013

Tabel 4.10 Nilai trend BTO bangsal Anak di RSU Sarila Husada Sragen Per triwulan tahun 2015. Tar- Tahun Periode BTO Trend get RS

  22,32 10- Triwulan I 24,3 12,5

  18,89 10- Triwulan II 18,2 12,5

  2015 15,46 10-

  Grafik 4.2

  Triwulan III 10,9 12,5 12,03 10-

  Grafik Trend BTO bangsal Anak RSU Sarila

  Triwulan IV 15,3 12,5 Husada Sragen Per triwulan tahun 2014. Dari tabel 4.10 selanjutnya akan dibuat grafik trend

  Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa analisis BTO bangsal anak di RSU Sarila Husada Sragen

  Trend BTO maka dapat dilihat garis Trend yaitu Y=

  tahun 2015 sebagai berikut : 25,05 + 0,06 X dimana didapatkan nilai a =25,05 (a = bilangan konstan) dan b =0,06 (b = derajat kecenderungan garis Trend). Tanda (+) menunjukkan kenaikan perkiraan perubahan kecenderungan, artinya setiap satu perubahan kecenderungan angka mengalami kenaikan sebesar 0,12 . Maka dari grafik 4.2 dapat disimpulkan bahwa

  Trend BTO Bangsal Anak tahun 2014 mengalami Grafik 4.3

  kenaikan pada setiap periode, dari Per triwulan I sebesar

  Grafik Trend BTO bangsal Anak RSU Sarila 24,87 dan pada triwulan IV sebesar 25,23. Husada Sragen per triwulan tahun 2015. Tabel 4.9

  Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa

  Penghitungan Trend Bed Turn Over di RSU

  analisis Trend BTO maka dapat dilihat garis Trend Husada Sragen Per triwulan tahun 2015. yaitu Y=17,175+(-1,715) X dimana didapatkan nilai a = 17,175 (a = bilangan konstan) dan b = (-1,715) (b = derajat kecenderungan garis Trend). Tanda

  Triwulan

  X Y

  XY X²

  (-) menunjukkan penurunan perkiraan perubahan I -3 24,3 72,9 9 kecenderungan, artinya setiap satu perubahan kecenderungan angka mengalami penurunan sebesar

  3,43 . Maka dari grafik 4.3 dapat disimpulkan bahwa

  II -1 18,2 18,2

  1 Trend BTO Bangsal Anak tahun 2015 mengalami penurunan pada setiap periode, dari Per triwulan I

  III 1 10,9 10,9

  1 sebesar 22,32 dan pada triwulan IV sebesar 12,03.

  IV 3 15,3 45,9

  9 Secara keseluruhan nilai BTO pertriwulan selama kurun waktu tahun 2013, 2014 dan 2015 dapat Total 0 68,7 34.3 20 dilihat melalui grafik sebagai berikut : kecenderungan, artinya setiap satu perubahan kecenderungan angka mengalami penurunan sebesar 0.994 . Maka dari grafik 4.5 dapat disimpulkan bahwa Trend BTO Bangsal Anak tahun 2013-2015 mengalami penurunan pada setiap periode, dari Per triwulan I tahun 2013 sebesar 29,897 dan pada triwulan

  IV tahun 2015 sebesar 18,963.

  PEMBAHASAN Grafik 4.4

  Berdasarkan sumber data yang digunakan untuk

  Grafik BTO bangsal anak di RSU Sarila Husada

  menghitung nilai Bed Turn Over Bangsal Anak di Rumah Sragen Per triwulan Tahun 2013-2015. Sakit Umum Sarila Husada Sragen Periode tahun 2013- 2015 adalah Rekapitulasi Sensus Harian Rawat Inap,

  Berdasarkan Gambar Grafik 4.4 dapat diketahui

  dengan nilai ideal BTO menggunakan standar (Depkes

  bahwa nilai BTO pada triwulan I Tahun 2013

  RI, 2011) yaitu berkisar antara 40-50 kali pertahun,

  berkategori tinggi sedangkan triwulan III pada Tahun apabila dalam Per triwulan yaitu 10-12,5 kali. 2015 berkategori rendah namun hal ini telah memenuhi standar, karena RSU Sarila Husada Sragen

  Jumlah kunjungan pasien rawat inap pertahun di RSU

  menggunakan standar (Depkes RI, 2011) yaitu 40-50

  Sarila Husada Sragen tahun 2013 sebanyak 3.398

  kali Pertahun. Artinya apabila dalam perhitungan

  pasien, tahun 2014 sebanyak 3.403, dan tahun 2015 Triwulan Standar BTO adalah 10- 12,5 kali. yaitu sebanyak 2.960 pasien. Sedangkan rata-rata BTO (Bed Turn Over) pertahun di RSU Sarila Husada Sragen

  1 TT digunakan oleh 25 pasien pada tahun 2013, 25 pasien pada tahun 2014 dan 17 pasien pada tahun 2015. Nilai efisiensi Bed Turn Over bangsal anak di RSU Sarila Husada Sragen tergolong tinggi dengan jumlah tempat tidur pada tahun 2013-2014 sebanyak 34 TT, sedangkan pada awal tahun 2015 terdapat penambahan 9 TT pada bangsal tersebut sehingga jumlahnya menjadi 43 TT.

  1. Dari hasil perhitungan analisis deskriptif Mean, Median, Maximum, Minimum dan Range BTO

  Grafik 4.5 bangsal anak di RSU Sarila Husada Sragen peri GrafiGrafik Trend BTO bangsal anak di RSU triwulan tahun 2013-2015 adalah sebagai berikut: Sarila Husada Sragen Per triwulan Tahun 2013-2015.

  a. Analisis Deskriptif Mean Nilai Mean BTO bangsal Anak di RSU Sarila Husada

  Berdasarkan grafik 4.5 di atas dapat diketahui bahwa Sragen tahun 2013-2015 secara keseluruhan melebihi analisis Trend BTO maka dapat dilihat garis Trend target yaitu 22,4 kali dari capaian target adalah 10- yaitu Y=24,43 +(-0,497) X dimana didapatkan nilai a 12,5 pertriwulannya. Hal ini menunjukkan tingkat

  = 24,43 (a = bilangan konstan) dan b = (-0,497) (b = pergantian pasien terlalu banyak. derajat kecenderungan garis Trend). Tanda (-) menunjukkan penurunan perkiraan perubahan b. Analisis Deskriptif Median Nilai median BTO bangsal Anak di RSU Sarila Husada Sragen tahun 2013-2015 dalam per triwulan melebihi standar yaitu 23,8 dimana standar (Depkes RI, 2011) yaitu adalah 10-12,5 dalam perhitungan triwulan.

  c. Analisis deskriptif Maximum, Minimum dan

  Range

  Nilai maximum BTO 30,2 dan minimum BTO 10,9 sedangkan target maximum BTO adalah 12.5 dan minimum BTO 10 dalam hal ini capaian nilai BTO minimum telah sesuai standar namun nilai maximum melebihi batas standar maximum. Nilai range dihasilkan dari pengurangan nilai maximum dengan minimum, apabila nilai maximum tinggi atau melebihi standar maka dapat dipastikan nilai range juga akan melebihi standar begitu juga dengan nilai minimum apabila kurang dari standar maka nilai range akan rendah.

  a. Nilai trend bangsal Anak tahun 2013 Pada tahun 2013 trend BTO mengalami penurunan perubahan kecenderungan, yang artinya setiap satu perubahan kecenderungan angka mengalami penurunan sebesar 3,02 hal ini terjadi karena pada tahun tersebut pada bangsal anak sedang dalam perbaikan ruangan.

  b. Nilai trend bangsal anak tahun 2014 Pada tahun 2014 trend BTO mengalami kenaikan perkiraan perubahan kecenderungan yang artinya setiap satu perubahan kecenderungan angka mengalami kenaikan sebesar 0,12 c. Nilai trend bangsal anak tahun 2015 Pada tahun 2015 terdapat penambahan jumlah tempat tidur sehingga mengalami penurunan perkiraan perubahan kecenderungan, yang artinya setiap satu perubahan kecenderungan angka mengalami penurunan sebesar 3,43.

  Dari hasil perhitungan selama tahun 2013-2015 dapat diketahui bahwa nilai Bed Turn Over

  (BTO) di bangsal anak Rumah Sakit Umum

  Sarila Husada pada tahun 2013 yaitu 99,9 atau 100 kali artinya 1 TT dalam setahun digunakan oleh pasien sebanyak 100 kali, dan pada tahun 2014 yaitu 100,1 atau 100 kali artinya 1 TT dalam setahun digunakan oleh pasien sebanyak 100 kali, sedangkan pada tahun 2015 yaitu 68,7 atau 69 kali yang artinya 1 TT dalam setahun digunakan oleh pasien sebanyak 69 pasien. Hal ini melebihi standar (Depkes RI, 2011) bahwa ideal satu tempat tidur digunakan 40- 50 kali dalam setahun, sehingga belum sampai sehari kosong sudah dihuni oleh pasien yang lainnya. Pada awal tahun 2015 di bangsal anak Rumah Sakit Umum Sarila Husada Sragen telah menambah sejumlah tempat tidur sebanyak 9 TT, dari 34 TT manjadi 43 TT, namun efisiensi nilai BTO masih belum sesuai standar Depkes yang digunakan sebagai pedoman di rumah sakit tersebut. Berdasarkan hasil wawancara dengan

2. Analisis deskriptif Trend BTO bangsal anak di RSU Sarila Husada Sragen per triwulan tahun 2013- 2015.

  petugas bangsal Anak tingginya penggunaan tempat tidur disebabkan karena terbatasnya tempat tidur yang tersedia di bangsal anak sedangkan jumlah pasien banyak sehingga tidak cukup untuk menampung pasien. Banyaknya pasien tersebut mengakibatkan terjadinya antrian pasien rawat inap. Untuk mengatasi antrian, sementara waktu pasien ditempatkan di IGD untuk mendapatkan perawatan. Pasien akan di pindahkan setelah ruangan yang dipesan sudah ada yang kosong. Tingginya nilai BTO disebabkan karena pemanfaatan tempat tidur meningkat yang berarti Banyaknya jumlah pasien yang menggunakan tempat tidur. Banyaknya jumlah pasien yang dilayani berpengaruh pada beban kerja petugas kesehatan di rawat inap. Hal ini sesuai dengan Sudra RI (2010) semakin banyak pasien yang dilayani semakin sibuk dan semakin berat beban kerja perugas kesehatan di unit tersebut. Akibatnya pasien bisa kurang mendapat perhatian yang dibutuhkan dan kemungkinan infeksi nosokomial juga meningkat, nilai BTO yang terlalu tinggi dapat menurunkan kualitas kinerja tim medis dan menurunkan kepuasan serta keselamatan pasien. Tingginya nilai BTO mengakibatkan rata-rata nilai TOI bangsal anak pada tahun 2013-2015 tidak ideal yaitu 0,8 hari, hal ini menunjukan bahwa tempat tidur di RSU Sarila Husada Sragen sangat produktif. Berdasarkan hasil wawancara dengan petugas analising reporting dan petugas bangsal anak rendahnya rata-rata tempat tidur tidak ditempati (TOI) disebabkan karena jumlah pasien rawat inap di bangsal anak tinggi dengan jeda penggunaan tempat tidur selang 3 jam dan setiap pasien yang telah di perbolehkan pulang atau meninggalkan ruangan petugas khusus langsung mensterilkan tempat tidur dengan menggunakan alat pensteril yang berupa lampu ultraviolet (UV) guna memusnahkan bakteri, virus, jamur dan mikroorganisme yang terdapat di sekitar ruangan melalui pancaran sinar kesegala arah. Selain itu dilakukan penyemprotan vaksin, dengan hal tersebut dapat mencegah atau meminimalkan terjadinya infeksi nosokomial. Berdasarkan wawancara dengan petugas bangsal anak, selama kurun waktu 4 tahun terakhir ini di RSU Sarila Husada Sragen belum pernah dijumpai laporan mengenai terjadinya infeksi nosokomial yang dialami pasien. Meskipun demikian perlunya perelokasian tempat tidur khususnya pada bangsal anak agar nilai efisiensi penggunaan tempat tidur terutama BTO dapat ideal.

  SIMPULAN

  Dari hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut :

  1. Nilai BTO Bangsal Anak RSU Sarila Husada Sragen Tahun 2013-2015 yaitu pada tahun 2013 dengan nilai 99,9 kali dengan nilai per triwulan adalah triwulan I 30,2 kali, triwulan II 26 kali, triwulan II 22,4 kali, dan triwulan IV 21,3 kali, sedangkan pada tahun 2014 adalah 100,1 kali dengan nilai per triwulan adalah triwulan I 25,3 kali, triwulan II 25,2 kali, triwulan III 23,4 kali, dan triwulan IV 26,3 kali,dan pada tahun 2015 yaitu 68,7 kali dengan nilai per triwulan adalah triwulan I 24,3 kali, triwulan II 18,2 kali, triwulan III 10,9 kali, dan triwulan IV 15,3 kali .

  2. Mean BTO Bangsal Anak RSU Sarila Husada Sragen periode triwulan tahun 2013-2015 adalah (24,97) pada tahun 2013 , tahun 2014 (25,05) dan tahun 2015 (17,17).

  3. Median BTO Bangsal Anak RSU Sarila Husada Sragen periode triwulan tahun 2013-2015 adalah ( 24,2 ) pada tahun 2013 , tahun 2014 (25,25) dan tahun 2015 (16,75).

  4. Range BTO Bangsal Anak RSU Sarila Husada Sragen periode triwulan tahun 2013-2015 adalah (8,9) pada tahun 2013 , tahun 2014 (2,9) dan tahun 2015 (13,4) yang diperoleh dari nilai Maximum dan Minimum BTO dengan hasil nilai maximum (30,2) minimum (21,3) pada tahun 2013 , tahun 2014 nilai maximum (26,3) minimum (23,4) dan tahun 2015 nilai maximum (24,3) minimum (10,9).

  5. Trend BTO Bangsal Anak RSU Sarila Husada Sragen periode triwulan tahun 2013-2015. Pada tahun 2013 mengalami penurunan perubahan kecenderungan sebesar ( 3,02 ), tahun 2014 mengalami kenaikan

  perubahan kecenderungan sebesar ( 0,12 ) dan tahun

  2015 mengalami penurunan perubahan kecenderungan sebesar ( 3,43 ). Sedangkan trend selama tahun 2013- 2015 cenderung megalami penurunan perubahan kecenderungan sebesar ( 0.994 ).

  DAFTAR PUSTAKA Departemen Kesehatan Republik Indonesia, 2008.

  Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Rekam Medis. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

  . 2008. Peraturan Menteri Kesehatan No.269/

  MENKES/PER/III/2008 Tentang Rekam Medis . Jakarta: Departemen Kesehatan RI.

  . 2011. Peraturan Menteri Kesehatan No 1171/Menkes/Per/III/2011. Sistem Informasi Rumah Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Hasan MI. 2014. Pokok-Pokok Materi Statistik 1(Statistik Deskriptif). Jakarta: PT Bumi Aksara. Notoatmojo, S .2010, Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta Indonesia. Hal 35 Saputro, RE. 2015. Analisis Trend Rerata Jumlah Penggunaan Tempat Tidur Dan BOR Bangsal

  Merbabu dan Bangsal Semeru Di Rumah Sakit Umum Daerah Pandan Arang Tahun 2014 . [Karya Tulis Ilmiah]. Karanganyar: STIKes Mitra Husada Karanganyar.

  Rustiyanto E. 2010. Statistik Rumah Sakit Untuk Pengambilan Keputusan. Yogyakarta: Graha Ilmu. Sudra RI. 2010. Statistik Rumah Sakit. Yogyakarta: Graha Ilmu.

  . 2013. Rekam Medis. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka. Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABET. Yulianti P. 2015. Analisis Kinerja RSUD Karangasem berbasis Balanced Scorecard Tahun 2014. . Diakses: 08 Juni 2016