PREDIKSI KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS AKTIF TAHUN 2015 DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA MADIUN

  

PREDIKSI KEBUTUHAN RAK PENYIMPANAN DOKUMEN REKAM MEDIS

AKTIF TAHUN 2015 DI BAGIAN FILING RUMAH SAKIT UMUM DAERAH

KOTA MADIUN

1 2

!"#$%&'()*'*+" , Antik Pujihastuti

1 2 Mahasiswa APIKES Mitra Husada Karanganyar , Dosen APIKES Mitra Husada Karanganyar

1

2 Evie_chan33@yahoo.com , Att2a2000@yahoo.com

ABSTRAK

  Peningkatan jumlah kunjungan pasien rawat inap tiap tahun mempengaruhi penambahan dokumen rekam medis sehingga diperlukan penambahan rak penyimpanan yang telah ada dengan bentuk rak back to back dan berbahan stainlessteel untuk 3 tahun ke depan. Rak penyimpanan tidak dapat menampung dokumen rekam medis yang sudah ada, dan sebagian dokumen rekam medis tidak disimpan dalam rak tetapi disimpan atau disejajarkan dalam kardus-kardus yang ada. Tujuan penelitian ini adalah memprediksi Kebutuhan Rak Penyimpanan Dokumen Rekam Medis Aktif Tahun 2015 Di Bagian Filing Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun.

  Jenis penelitian adalah deskriptif kuantitatif dengan metode observasi dan pengukuran dan pendekatan Time Series. Obyek penelitian adalah rak penyimpanan dan dokumen rekam medis rawat inap. Berdasarkan hasil pengamatan diketahui bahwa sistem penyimpanan di Rumah Sakit Umum Daerah Kota

  Madiun sudah ada kebijakan yang mengatur pemisahan penyimpanan antara dokumen rekam medis aktif dan in aktif, akan tetapi belum dilaksanakan. Dan sudah ada kebijakan yang mengatur tentang sistem penyimpanan secara sentralisasi, akan tetapi dalam pelaksanaan dilakukan secara desentralisasi. Dengan perkiraan beban penyimpanan tahun 2013 s.d 2015 sebanyak 19374 dokumen, panjang pengarsipan 5812,2 cm serta rata-rata ketebalan adalah 0,56 cm. Maka dapat diperoleh perkiraan penghitungan hasil kebutuhan penambahan rak penyimpanan dengan metode kuadrat terkecil sekitar 4 rak penyimpanan.

  Dalam pelaksanaan penyimpanan dokumen rekam medis rawat inap sebaiknya dilakukan pemisahan antara dokumen rekam medis aktif dan in aktif sesuai dengan prosedur tetap yang ada. Sedangkan untuk perencanaan rak penyimpanan tahun 2013 s.d 2015 membutuhkan penambahan rak sebanyak 4 rak penyimpanan, sehingga mampu menampung dokumen rekam medis baru dan lama. Oleh karena itu, dapat pula dilakukan penambahan rak baru sejumlah 4 rak dengan model yang sama dan perlu diperhatikan luas ruangan. Apabila tidak mencukupi maka perlu adanya pertimbangan ruang penyimpanan.

  Kata kunci : Kunjungan Pasien, Dokumen Rekam Medis, Rak Penyimpanan Kepustakaan : 9 (2001-2011)

PENDAHULUAN jalan, dan gawat darurat. Apabila dalam penggunaan

  rak penyimpanan melebihi daya tampung, maka perlu Berdasarkan PerMenKes No. 269/MENKES/ dilakukan perencanaan ulang untuk pengadaan rak

  PER/III/2008 Bab III, pasal 7 bahwa sarana pelayanan penyimpanan kembali. kesehatan wajib menyediakan fasilitas yang diperlukan dalam rangka penyelenggaraan rekam medis. Salah satu K e l e b i h a n d a y a t a m p u n g d i k a r e n a k a n sarana pelayanan yang berkaitan dengan penyelenggaraan meningkatnya jumlah kunjungan pasien sehingga jumlah rekam medis adalah penyediaan rak untuk menyimpan dokumen rekam medis bertambah, maka dibutuhkan berkas rekam medis pasien baik rawat inap, rawat penghitungan perkiraan jumlah rak penyimpanan untuk tahun selanjutnya. Selain itu, bentuk rak dan ukuran rak penyimpanan diharapkan sesuai standar ergonomi, minimal rak penyimpanan dengan bentuk roll o’pack serta memperhatikan luas suatu ruangan. Sehingga, penyediaan rak tersebut dapat dilakukan sesuai kebutuhan, hal ini bertujuan agar mampu menampung seluruh dokumen rekam medis pasien yang datang berkunjung ke pusat pelayanan kesehatan. (DepKes, RI. 2006)

  Berdasarakan survey pendahuluan bahwa di ruang filing Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun bahwa dengan jumlah rak penyimpanan yang tersedia saat ini sudah tidak dapat menampung penambahan dokumen rekam medis pasien. Sehingga dokumen rekam medis pasien baru dan lama diletakkan atau disimpan di dalam kardus-kardus. Hal ini berpengaruh terhadap kegiatan pengambilan kembali dokumen rekam medis menjadi lama. Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun telah melakukan penyimpanan dokumen rekam medis pasien rawat jalan, rawat inap, dan gawat darurat secara desentralisasi dengan bentuk rak penyimpanan back to back dengan bahan stainlessteel. Sehingga diperlukan penambahan rak penyimpanan dokumen rekam medis untuk janga 3 tahun ke depan karena di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun seluruh rak penyimpanan dokumen rekam medis rawat inap telah terisi penuh oleh dokumen rekam medis pasien rawat inap yang datang berkunjung.

  Jenis penelitian yang digunakan deskriptif kuantitatif. Deskriptif adalah penelitian yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendiskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi. Kuantitatif adalah penelitian yang menggunakan angka mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data serta terhadap hasilnya (Arikunto, 2010). Dengan demikian Deskriptif Kuantitatif adalah suatu bentuk penelitian yang berlandaskan data yang dikumpulkan selama penelitian secara sistematis mengenai fakta- fakta dan sifat-sifat dari obyek yang diteliti dengan menggabungkan hubungan antar variable yang terlibat didalamnya.

  Metode yang digunakan adalah observasi dan pengukuran dengan menggunakan pendekatan Time Series adalah penelitian yang dilakukan pada periode waktu tertentu, untuk melihat perubahan yang terjadi mulai awal sampai waktu yang ditentukan berurutan. Definisi konsep ada sebagai berikut :

  1. Jumlah kunjungan pasien rawat inap Yaitu pasien rawat inap yang memakai tempat tidur dan membutuhkan pengobatan di rumah sakit tersebut selama 1 hari atau lebih.

  2. Ruang penyimpanan dokumen rekam medis rawat inap Yaitu suatu lokasi/tempat utuk menyimpan dokumen rekam medis pasien rawat inap.

  3. Rata-rata ketebalan dokumen rekam medis rawat inap Yaitu ukuran ketebalan dokumen rekam medis rawat inap yang disejajarkan.

  4. Panjang pengarsipan dokumen rekam medis Yaitu ukuran panjang dokumen rekam medis rawat inap yang dihasilkan dari penghitungan jumlah dokumen rekam medis dikalikan dengan ketebalan dokumen rekam medis.

  5. Ukuran rak penyimpanan dokumen rekam medis rawat inap Yaitu pengukuran panjang, lebar, dan tinggi rak penyimpanan dokumen rekam medis rawat inap.

  Subyek yang digunakan adalah ruang penyimpanan dokumen rekam medis rawat inap. Obyek yang digunakan adalah rak penyimpanan dan dokumen rekam medis. Instrumen Penelitian yang digunakan adalah pedoman observasi dan pengukuran dengan meteran. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini untuk mengatur tinggi, lebar, dan panjang rak penyimpanan.

  Cara pengumpulan data ada 3 cara yaitu observasi, pengukuran, dan dokumentasi. Teknik pengolahan ada 3 teknik yaitu Colecting, Editing, dan penyajian data dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan analisis diskriptif.

  HASIL

  1. Kebijakan rumah sakit tentang ruang penyimpanan dokumen rekam medis rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun

  Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun kebijakan dan prosedur tetap tentang penyimpanan dokumen rekam medis sudah ada dengan nomor 10/SPO/RM/2010 revisi ke 1, tanggal tertib 14 Januari 2010 yang ditetapkan oleh direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun. Berdasarkan prosedur tetap tersebut Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun menerapkan sistem penyimpanan dokumen rekam medis dengan cara sentralisasi dimana penyimpanan dokumen rekam medis aktif rawat jalan, gawat darurat dan rawat inap disimpan menjadi satu kesatuan baik secara folder, rak penyimpanan, maupun ruang penyimpanan. Akan tetapi dalam pelaksanaan penyimpanan dokumen rekam medis rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat disimpan secara terpisah (desentralisasi), dimana dokumen rekam medis rawat inap disimpan dalam satu ruang penyimpanan rawat inap yang masih dalam satu instansi rekam medis terpisah dengan dokumen rekam medis rawat jalan dan gawat darurat yang tersimpan dalam satu ruangan lain tapi masih dalam sati instansi rekam medis.

  Sistem penjajaran secara Straight Numerical Filing System (SNF) sudah tercantum dalam prosedur tetap dengan nomor 10/SPO/RM/2010 revisi ke 1, tanggal terbit 14 Januari 2010 yang ditetapkan oleh direktur Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun, dimana dokumen rekam medis disimpan dalam rak penyimpanan secara berurutan sesuai dengan urutan nomor langsung dari dokumen rekam medis.

  2. Luas ruang penyimpanan dan ukuran rak penyimpanan dokumen rekam medis rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun

  a) Luas ruang penyimpanan dokumen rekam medis rawat inap Luas ruang rekam medis di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun seluas 132 m2.

  Sedangkan luas ruang penyimpanan dokumen rekam medis rawat inap di Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun seluas 24 m2.

  b) Ukuran rak penyimpanan dokumen rekam medis rawat inap Dalam pelaksanaan pelayanan peminjaman dan penyimpanan dokumen rekam medis rawat inap dilaksanakan oleh dua orang petugas, salah satu sebagai petugas filing yang bertanggungjawab sebagai pendistribusian dokumen rekam medis dan petugas yang lain merangkap sebagai petugas assembling.

  Rumah Sakit umum Daerah Kota Madiun terdapat 4 rak penyimpanan dokumen rekam medis rawat inap dengan bentuk back to back dan terbuat dari stainlessteel dengan penyekat triplek, masing- masing rak terdiri dari 6 sap/section dan 6 subrak/ subsection. Sehingga total dalam 4 rak ada 24 sap/ section dan 24 subrak/subsection. Setiap subrak menampung 356 s.d 470 dokumen rekam medis dengan ukuran panjang rak 121 cm, lebar rak 59 cm, tinggi rak 142 cm, panjang subrak 121 cm, lebar subrak 30 cm, dan tinggi subrak 48 cm dengan ukuran dokumen rekam medis yaitu panjang 31,3 cm dan lebar 23,4 cm. Tinggi rak penyimpanan disesuaikan dengan ukuran dokumen rekam medis Rata-rata ketebalan dokumen rekam medis : yang disejajarkan secara vertikal. Berikut gambar

  Panjang dokumen rekam medis rawat inap

  = dan ukuran rak penyimpanan dokumen rekam

  Jumlah dokumen rekam medis rawat inap medis rawat inap. 112

  =

  200

  3. Jumlah kunjungan pasien rawat inap di Rumah = 0,56 cm

  Sakit Umum Daerah Kota Madiun selam tahun 2009 sampai dengan 2012 b) Panjang pengarsipan dokumen rekam medis

  Jumlah kunjungan pasien rawat inap selama tahun rawat inap 2009 sampai dengan 2012 di Rumah Sakit Umum Untuk menghitung panjang dokumen rekam Daerah Kota Madiun diambil berdasarkan data RL-1 medis rawat inap maka diperlukan jumlah yang berisi tentang formulir data kegiatan rumah dokumen rekam medis rawat inap tahun 2009 sakit. Data tersebut digunakan untuk memperoleh s.d 2012 dan ketebalan dokumen rekam medis, data penghitungan jumlah pasien atau penambahan sehingga: dokumen rekam medis pasien rawat inap.

  Panjang Pengarsipan DRM = DRM 2009

  Tabel 1

  s.d 2012 x ketebalan DRM = 20457 x 03

  Jumlah kunjungan pasien rawat inap keluar

  = 6137,1 cm

  hidup dan meninggal

  5. Penghitungan perkiraan kebutuhan rak penyimpanan

  No. Tahun Jumlah pasien rawat inap

  dokumen rekam medis rawat inap di Rumah Sakit 1. 2009 4387 2. 2010 4891 Umum Daerah Kota Madiun 3. 2011 5333

  a) Penghitungan jumlah kunjungan pasien 4. 2012 5846 rawat inap tahun 2009 s.d 2012 dengan

  Total 20457

  menggunakan metode kuadrat terkecil

  Tabel 2

  4. Ketebalan dan panjang pengarsipan dokumen

  Hasil Penghitungan Jumlah Kunjungan

  rekam medis rawat inap di Rumah Sakit Umum

  Pasien Rawat Inap Tahun 2009 s.d 2012

  Daerah Kota Madiun 2

  a) Ketebalan dokumen rekam medis rawat inap No. Tahun Y

  X XY

  X Untuk menghitung rata-rata ketebalan

  1. 2009 4387 2 8774

  4 dokumen rekam medis rawat inap, maka perlu 2. 2010 4891 1 4891

  1 diketahui jumlah dokumen rekam medis rawat 3. 2011 5333 -1 -5333

  1 inap dan panjang dokumen rekam medis. 4. 2012 5846 -2 -11692

  4 Berikut penghitungan ketebalan dokumen

  Jumlah 20457 -3360

  10

  rekam medis rawat inap :

  Y

  Section 1 50 dokumen rekam medis : 27 cm a =

  n

  Section 2 50 dokumen rekam medis : 31 cm !"#$% Section 3 50 dokumen rekam medis : 26 cm

  =

  4 Section 4 50 dokumen rekam medis : 28 cm

  112 cm = 5114,25 XY

  3) Perkiraan jumlah rak dalam 3 tahun yang b = 2 X &''(" akan datang

  Rata-rata ketebalan dokumen rekam =

  10

  medis : = - 336

  Total DRM ) Rata-rata ketebalan

  =

  Kapasitas Tabel 3 Data Perkiraan Dokumen Rekam Medis

  39831 )*0,56 Pasien Rawat Inap Periode Tahun 2013 =

  2904 s.d 2015

  = 7,68 atau 8 rak

  Tahun

  X Y

  4) Perkiraan kebutuhan rak penyimpanan 3 2013 -3 6122 tahun yang akan datang 2014 -4 6458

  Perkiraan kebutuhan rak 2015 -5 6794 = hasil perkiraan jumlah rak – jumlah

  Total 19374

  rak yang sudah ada = 8 – 4 = 4 rak

  b) Penghitungan kebutuhan rak penyimpanan bagian filing rawat inap untuk tahun 2015

  PEMBAHASAN

  1) Panjang pengarsipan tahun 2013 s.d 2015

  1. Kebijakan rumah sakit tentang penyimpanan dan Berdasarkan data perkiraan ruang penyimpanan dokumen rekam medis dokumen rekam medis tahun 2015 sebanyak 19374 dokumen rekam medis

  Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun dengan ketebalan dokumen rekam medis sudah ada kebijakan yang mengatur tentang yaitu 0,56 cm maka dapat diketahui penyimpanan dokumen rekam medis yang panjang pengarsipan dokumen rekam didalamnya berisi tentang sistem penyimpanan medis dengan hasil sebagai berikut: dokumen rekam medis yaitu sentralisasi dan sistem penjajaran dokumen rekam medis yaitu Straight

  !"#!"$% &"$!'()*!"%+,-%.%/+,-% Numerical Filing System. Kebijakan penyimpanan 2013 s.d 2015 x ketebalan DRM belum sesuai dengan pelaksanaan penyimpanan di

  = 19374 x 0,56 Rumah Sakit Umum Daerah Kota Madiun yaitu

  = 10849,44 secara desentralisasi. 2) Kapasitas rak

  Ruang penyimpanan dokumen rekam medis Berdasarkan panjang subrak dan telah diatur dalam kebijakan tentang pemisahan jumlah subrak dapat dicari kapasitas dokumen rekam medis in aktif, akan tetapi kebijakan rak yaitu : tersebut belum dilaksanakan karena belum

  Kapasitas rak = panjang subrak x tersedianya ruangan untuk penyimpanan dokumen jumlah subrak x jumlah rak yang ada rekam medis in aktif. Hal ini mengakibatkan ruang

  = 121 x 6 x 4 penyimpanan dokumen rekam medis rawat inap = 2904 cm menjadi sesak dan pengap.

  2. Penghitungan kebutuhan rak penyimpanan penyimpanan dengan menggunakan back to back dokumen rekam medis rawat inap dengan dengan ukuran panjang 121 cm, lebar 59 cm, tinggi menggunakan metode kuadrat terkecil rak 142 cm. Dimana dalam 1 rak penyimpanan terdiri dari 6 subrak dengan ukuran panjang 121

  Berdasarkan beban penyimpanan tahun cm, lebar 30 cm, tinggi 48 cm dengan rata-rata 2013 s.d 2015 dengan rata-rata kunjungan pasien ketebalan dokumen rekam medis 0,56 cm dan 15 per hari dan jenis pasien dengan penyakit panjang pengarsipan 5812,2 cm. Selain itu rumah dalam yang diantaranya penyakit Gangren DM sakit selama ini belum pernah melakukan retensi. (Diabetes Mellitus), Ca Mammae, hemorrhage

  3. Perkiraan jumlah kunjungan pasien rawat inap serta Apendicitis dan rata-rata pasien cenderung tahun 2013 s.d 2015 sebanyak 19374 dokumen meningkat pada penyakit Gangren DM (Diabetes dengan hasil bahwa membutuhkan penambahan 4

  Mellitus). Hal ini mengakibatkan banyaknya rak penyimpanan. lembar pemeriksaan pasien mempengaruhi ketebalan dokumen rekam medis pasien rawat

  DAFTAR PUSTAKA inap tersebut.

  Amsyah, Z. 2003. Manajemen Kearsipan. Jakarta. Luas ruang penyimpanan dokumen rekam

  Gramedia Pustaka Utama medis rawat inap dengan luas ruang sebesar 24 m2 dengan panjang 6 m2 dan lebar 4 m2 tidak dapat

  Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan menampung jumlah rak yang ada dan penambahan Praktek Edisi Revisi V. Jakarta. Rineka Cipta rak penyimpanan yang baru. Oleh karena itu, perlu

  Barthos, B. 2007. Manajemen Kearsipan. Jakarta: Bumi dilakukan retensi dokumen rekam medis rawat inap Aksara yang sudah melebihi batas penyimpanan. Sehingga

  Budiarto, E. 2001. Biostatistika Untuk Kedokteran dan dapat dilakukan pemusnahan dokumen rekam Kesehatan Masyarakat. Jakarta. EGC medis guna mengurangi jumlah dokumen rekam medis rawat inap.

  Depkes RI. 2006. Pedoman Pengelolaan Rekam Medis Rumah Sakit di Indonesia. Jakarta.

  SIMPULAN

  Depkes RI. 2008. PerMenKes No 269/MenKes/Per/

  1. Kebijakan rumah sakit tentang sistem penyimpanan

  III/2008 tentang Rekam Medis. Jakarta. Depkes RI dan sistem penjajaran sudah diatur dalam prosedur Rustiyanto, E. 2011. Manajemen Filing Dokumen tetap nomor 10/SPO/RM/2012 dimana sistem

  Rekam Medis Dan Informasi Kesehatan. penyimpanan secara sentralisasi dan sistem

  Yogyakarta: Politeknik Kesehatan Permata penjajaran secara Straight Numerical Filing Indonesia

  System. Kebijakan yang mengatur pemisahan penyimpanan antara dokumen rekam medis aktif Tarwaka, 2011. Ergonomi Industri Dasar-Dasar dan dokumen rekam medis in aktif, akan tetapi Pengetahuan Ergonomi dan Aplikasi di Tempat belum dilaksanakan. Kerja. Surakarta: Harapan Press

  2. Jumlah kunjungan pasien untuk periode tahun World Health Organization. 2006. Medical Record 2009 s.d 2012 sebanyak 20457 pasien, sedangkan

  Manual A Guide for Developing Countries. rak penyimpanan yand ada sebanyak 4 rak

  Geneva. WHO

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN PENGETAHUAN DAN SIKAP PENDERITA HIPERTENSI TERHADAP KEPATUHAN MINUM OBAT DI UPT PUSKESMAS DARUL AMAN KABUPATEN ACEH TIMUR

0 2 12

PENGARUH PENYULUHAN HIPERTENSI TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN HIPERTENSI DI DESA SEUNEUBOK BAROH KECAMATAN DARUL AMAN KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2017

0 0 9

PENGARUH PARTISIPASI KADER DENGAN PELAKSANAAN POSBINDU LANSIA DI KECAMATAN PEUDAWA WILAYAH KABUPATEN ACEH TIMUR

0 0 11

HUBUNGAN PERAWATAN PALIATIF DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN KANKER DI RUMAH SAKIT MURNI TEGUH MEDAN TAHUN 2017

3 11 16

HUBUNGAN TUGAS KELUARGA DALAM PELAKSANAAN PERILAKU HIDUP BERSIH SEHAT DENGAN KEJADIAN DIARE PADA BALITA DI DESA GAMPONG MATANG RAYEUK PEUDAWA PUNTONG KECAMATAN IDI TIMUR KABUPATEN ACEH TIMUR TAHUN 2017

1 0 12

HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA REMAJA MENJELANG UJIAN NASIONAL DI SMA PGRI 2 JOMBANG (Studi Di Kelas XII SMA PGRI 2 Jombang) Sinta ZunitaArif WijayaSiti Rokhani ABSTRAK - HUBUNGAN TINGKAT STRESS DENGAN KEJADIAN INSOMNIA PADA REMAJA

0 2 7

HUBUNGAN FAKTOR KESEHATAN IBU POSTPARTUM DENGAN PENYAPIHAN DINI DI DESA SIDOREJO KECAMATAN PARE KABUPATEN KEDIRI

0 0 6

KEBIASAAN SARAPAN DENGAN KONSENTRASI BELAJAR ANAK KELAS 5-6 DI SDN MANDURO KABUH Anjar Pujiayu Lestari Inayatur Rosyidah Ifa Nofalia ABSTRAK - KEBIASAAN SARAPAN DENGAN KONSENTRASI BELAJAR ANAK KELAS 5-6 DI SDN MANDURO KABUH

0 2 7

GAMBARAN SIKAP PASIEN TERHADAP HAK DAN KEWAJIBAN PASIEN RAWAT INAP DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH SUKOHARJO

0 3 8

ANALISIS EFISIENSI PENGGUNAAN TEMPAT TIDUR DI UNIT PELAYANAN PENYAKIT DALAM DI BANGSAL CEMPAKA 1 DAN CEMPAKA 2 BERDASARKAN GRAFIK BARBER JOHNSON DI RSUD KABUPATEN SUKOHARJO TAHUN 2012

0 0 10