BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Inisiatif Guru dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado. - BAB IV

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian

1. Inisiatif Guru dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado.

  Seorang guru tentulah memiliki rasa tanggung jawab dan rasa cinta terhadap profesi yang digelutinya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa setiap guru telah benar-benar mencintai profesi yang digelutinya sebagai pengajar dan pendidik. Inisiatif guru di MI Kayubulan Manado, berikut dideskripsikan hasil temuan dalam penelitian ini melalui pengumpulan hasil wawancara dari responden. Untuk mengetahui inisiatif guru dalam meningkatkan presetasi belajar peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan dapat tergambar melalui peranan guru itu sendiri. Artinya, inisiatif guru dalam mengembangkan hal-hal yang sudah ada untuk dijadikan sebagai sesuatu yang lebih meningkat akan terlihat pada peran guru dalam proses pembelajaran yaitu sebagai berikut: a. Guru sebagai Perencana Pembelajaran

  Merencanakan pembelajaran adalah suatu langkah awal yang pertama kali dilakukan seorang guru sebelum melaksanakan pembelajaran dalam rangka membangun pembelajaran yang efektif dan efesien.

  Rencana pembelajaran merupakan proses penerjemah kurikulum yang berlaku menjadi program pembelajaran, kemudian dijadikan pedoman oleh guru dalam menyelenggarakan proses pembelajaran. Penyusunan program pembelajaran merupakan suatu keharusan karena didorong oleh kebutuhan agar pelaksanaan pembelajaran terarah sesuai dengan tujuan dan sasaran yang ingin dicapai. Adapun rencana pembelajaran yang dimaksudkan adalah mendesain beberapa materi inti yang akan diajarkan kemudian disajikan kepada siswa dalam bentuk power point.

  Salahsatau bentuk inisiatif saya dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di MI Kayubulan Manado adalah dengan cara mendesain media pembelajaran semaksimal mungkin. Dalam mendesain media pembelajaran berupa power poin, saya sering menggunakan gambar- gambar mereka pada latar slide agar mereka tetap memperhatikan pembelajaran yang sedang berlangsung. Hal tersebut saya masukan

  1 dalam perencanaan pembelajaran nantinya.

  Berdasarkan ungkapan di atas, telah terlihat bahwa salah satu inisiatif guru dalam melakukan rencana pembelajaran adalah mendesain program pembelajaran dengan cara yang unik agar peserta didik lebih tertarik dalam memperhatikan pembelajaran tersebut.

  Selanjutnya, rencana program pembelajaran di MI Kayubulan Manado dirumuskan dalam perangkat pembelajaran, mulai dari penyusunan program tahunan, semester, silabus, dan RPP. Pada penyusunan tersebut mengedepankan standar yang telah ditetapkan oleh guru, yaitu mengupayakan pembagian alokasi waktu setiap Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) sesuai dengan kedalaman dan keluasan materi pembelajaran. Dengan kata lain, materi yang luas dialokasikan waktu yang lebih banyak pula.

  Keadaan MI Kayubulan Manado Guru sebelum melaksanakan pembelajaran membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP). Hal ini membuktikan bahwa guru membuat rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) untuk mempermudah pelaksanaan pembelajaran, sehingga peserta didik merasakan proses pembelajaran yang efektif dan efesien.

  Hasil wawancara dengan Kepala Sekolah Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado mengemukakan bahwa:

  Secara umum inisiatif guru di Madrasah Ibtidaiyah Manado dalam merencanakan pembelajaran mempunyai tingkat keterampilan yang berbeda-beda sesuai dengan keahliannya masing-masing. Meskipun demikian, pihak sekolah tetap berusaha memberikan dorongan kepada setiap guru untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan (Diklat) pada lembaga tertentu. Kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan keterampilan seorang guru sehingga prestasi belajar peserta didik semakin meningkat. Kaitannya dengan hal tersebut, salah satu inisiatif guru di Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado adalah membuat RPP untuk memudahkan pelaksanaan pembelajaran. Di samping peranan guru sebagai pelaksana pembelajaran, guru memberi pengetahuan tentang pemahaman keagamaan, sehingga peserta didik dapat menanamkan nilai-nilai keagamaan dan keterampilan di dalam

  2 kehidupan sehari-harinya. Berdasarkan uraian di atas dapat dipahami bahwa salah satu inisiatif guru dalam meningkatkan pembelajaran adalah dengan cara merencanakan pembelajaran sesuai dengan keahlian dan kreativitas mereka dalam memanfaatkan keterampilannya. Dengan demikian dapat diketahui bahwa pelaksanaan perencanaan pembelajaran adalah proses berlangsungnya pembelajaran di kelas yang merupakan inti dari kegiatan pendidikan di sekolah. Jadi pelaksanaan program pembelajaran adalah interaksi guru dengan peserta didik dalam rangka menyampaikan bahan pelajaran kepada peserta didik untuk mencapai tujuan yang diharapakan.

  b. Guru sebagai Pengelola Pembelajaran Dalam sebuah proses pembelajaran, guru merupakan salah satu komponen terpenting karena dianggap mampu memahami, mendalami, melaksanakan, dan akhirnya mencapai tujuan pendidikan. Berdasarkan hal tersebut, maka guru menjadi pihak yang sangat mempengaruhi proses pembelajaran di dalam kelas. kehadiran guru dalam proses pembelajaran di kelas berkaitan erat dengan profesionalitas guru itu sendiri, dimana guru tentunya harus didukung oleh tiga hal, yakni: keahlian, komitmen, dan keterampilan.

  Bentuk pengelolaan pembelajaran di MI Kayubulan Manado dengan cara membangkitkan semangat peserta didik dengan menggunakan berbagai bentuk dan metode pembelajaran baik dengan menggunakan media maupun

  Peran guru dalam mengelola pembelajaran dapat dilihat dari kesesuaian materi pembelajaran dengan kurikulum dan pengembangan pembelajaran yang sesuai dengan perkembangan peserta didik. Guru harus memperhatikan situasi kelas, baik dari tempat duduk peserta didik maupun komponen lainnya yang ada dalam kelas. Penataan di dalam kelas hendak dilakukan dengan baik agar dapat memberi semangat dan rasa nyaman bagi setiap orang yang ada dalam ruangan ketika mengikuti proses pembelajaran.

  Dalam proses pembelajaran, kami tetap memperhatikan dan menjaga situasi di dalam kelas agar tetap kondusif. Artinya, penataan tempat duduk para peserta didik harus tetap rapi agar para peserta didik duduk

  3 nyaman dan tidak ada gangguan sama sekali.

  Guru dalam melakukan pembelajaran hendaknya memperhatikan media dan sumber belajar yang digunakan dalam menjelaskan materi pelajaran. Sebab, hal tersebut menjadi perangsang daya pikir peserta didik, karena peserta didik dapat melihat apa yang dijelaskan oleh guru sehingga membantu daya ingat mereka.

  Kehangatan dan keantusiasan guru dapat memudahkan terciptanya iklim kelas yang menyenangkan sehingga dapat mewujudkan kegiatan belajar yang optimal. Guru yang bersikap hangat dan akrab serta mampu menunjukkan antusiasinya terhadap tugas-tugas, kegiatan-kegiatan, atau peserta didiknya akan lebih mudah melaksanakan komponen-komponen keterampilan pengelolaan kelas.

  Prestasi belajar dapat pula dipahami bahwa suatu nilai atau ukuran yang diperoleh peserta didik dari hasil pengalaman setelah mengikuti pembelajaran dalam waktu tertentu baik berupa perubahan tingkah laku, keterampilan dan pengetahuan serta kemudian akan diukur dan dinilai yang kemudian terwujud dalam angka atau pernyataan. Keterampilan dan pengalaman guru dapat terlihat sejak awal proses pembelajaran sampai pada selesainya pembelajaran. Misalnya membuka pembelajaran dengan cara mengingatkan tentang pembelajaran sebelumnya serta selalu memberi nasehat atau humor guna meningkatkan konsentrasi belajar peserta didik agar hasil pembelajaran nantinya dapat dipahami oleh peserta didik itu sendiri. Sebagaimana telah diungkapkan oleh Salah seorang guru bahwa:

  Membuka pelajaran merupakan kegiatan guru untuk mengaitkan pengalaman peserta didik dengan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Kegiatan ini dimaksudkan untuk menciptakan prakondisi agar mental dan perhatian peserta didik tertuju pada materi pelajaran yang akan mereka pelajari. Selain itu, bertujuan juga untuk menyiapkan peserta didik agar ikut merasa terlibat memasuki persoalan yang akan dibahas, memicu minat dan memusatkan perhatian pada materi pelajaran yang akan dibahas dalam kegiatan pembelajaran serta

  4 mengingatkan tentang pelajaran-pelajaran yang telah lalu.

  Berdasarkan pernyataan di atas menunjukkan bahwa inisiatif guru di Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan sebelum menjelaskan inti materi pembelajaran guru mengaitkan hal-hal yang sudah dipelajari dengan hal-hal yang baru terutama pada saat memulai pelajaran. Hal ini didukung hasil pengamatan peneliti bahwa guru mengadakan apersepsi sebelum masuk pada inti materi ajar, guru mengaitkan materi yang telah lalu agar peserta didik tidak melupakan tentang hal-hal yang telah dipelajarinya.

  Mengadakan apersepsi merupakan langkah awal yang perlu dilakukan oleh guru dalam pembelajaran, ini dilakukan untuk memicu minat peserta didik agar perhatian berpusat pada materi pembelajaran yang akan dibahas. Hasil wawancara peneliti dengan salah seorang peserta yang menyatakan bahwa:

  Selama ini, Guru selalu memiliki persiapan yang baik, tepat waktu, dan memberi motivasi kepada kami. Selain itu, dalam menyampaikan materi pembelajaran sering mengeluarkan nasehat dan bahkan disertai humor sehingga kami tidak merasa tegang. Oleh sebab itu, kami menjadi semangat mengikuti pelajaran. Sedangkan mengenai materi yang disampaikan dalam pembelajaran kami kadang paham, dan terkadang pula ada materi yang tidak/belum dipahami tetapi guru kami memberi

  5 kesempatan untuk bertanya.

  Selain itu, juga diungkapkan oleh Auliyah Ramadhani seorang peserta didik kelas V bahwa: Dalam proses pembelajaran guru menggunakan berbagai macam metode misalnya metode ceramah atau juga sering menggunakan media pembelajaran lainnya. Hal tersebut dilakukan seiring kondisi waktu dan situasi. Bahkan terkadang guru menyuruh menyimak film keagamaan lalu menyuruh kembali mengulangi tentang hal-hal yang

  6 harus ditiru pada film tersebut.

  Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat diketahui bahwa dalam proses pembelajaran tidak hanya menggunakan satu metode, melainkan banyak metode misalnya ceramah, penggunaan media dan lain-lain. Menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi dapat menumbuhkan minat peserta didik dalam kegiatan pembelajaran. Minat merupakan hal penting yang harus dimiliki oleh setiap peserta didik. Minat akan menjadikan peserta didik lebih giat belajar karena semakin tinggi minat belajar peserta didik, semakin tinggi pula kemauan untuk lebih mendalami mata pelajaran yang diajarkannya, dan mereka akan mengamalkannya di dalam kehidupan sehari-hari.

  Dalam proses pembelajaran, selain keahlian dan keterampilan mengajar, tentu pengalaman pun akan menjadi penunjang seorang guru dalam melaksanakan pembelajran. Sebagaimana telah diungkapkan oleh kepala sekolah bahwa:

  Berdasarkan pengalaman saya selaku kepala madrasah di Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado bahwa dalam proses pembelajaran, seorang guru yang telah lama mengajar dan telah menjadikannya sebagai profesi yang utama akan mendapat pengalaman yang cukup dalam pembelajaran. Hal ini pun juga berpengaruh terhadap kreativitas dan keprofesionalismenya, cara mengatasi kesulitan, yang ada dan sebagainya. Pengalaman mendorong guru untuk lebih kreatif lagi dalam menciptakan cara-cara baru atau suasana yang lebih edukatif dan menyegarkan. Dengan demikian, prestasi belajar peserta didik akan

  7 hadir dengan sendirinya sesuai dengan tujuan dan taget pendidikan.

  Pada penjelasan di atas dapat dipahami bahwa selain keahlian dan keterampilan, pengalamanpun merupakan bagian dari penunjang dalam proses pembelajaran untuk menumbuhkan pembelajaran agar tetap segar dan kondusif. Dengan demikian pengalaman guru dalam proses pembelajaran akan mampu memberi pemahaman kepada peserta didik tentang materi yang telah diajarkan oleh guru. Karena para peserta didik mampu memahami tentang materi yang disampaikan oleh guru, tentunya dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik itu sendiri.

  c. Guru sebagai Pembimbing Selaku pengelola kegiatan peserta didik, guru sangat diharapkan menjadi pembimbing dan pembantu para peserta didik, bukan hanya ketika berada di dalam kelas saja melainkan ketika berada di luar kelas, khususnya ketika mereka masih berada di lingkungan sekolah. Salah satu bentuk bimbingan yang dilakukan oleh guru adalah memberikan bantuan kepada peserta didik dalam mengembangkan kepribadian dan keterampilan (aspek afektif, dan aspek psikomotorik) pengembangan kepribadian dan keterampilan sering disampaikan melalui kegiatan tadzkir.

  Nampak terlihat pada Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado bahwa guru memberikan bimbingan kepada peserta didik yang mengalami kesulitan dalam proses pembelajaran di luar jam pembelajaran. Sebagaimana hasil wawancara dengan guru kelas IV yang mengemukakan bahwa:

  Saya selaku guru pada madrasah ini selalu memberi contoh yang baik kepada peserta didik. Misalnya mengajak untuk sholat berjamaah di masjid. Artinya, sebagai guru kami berusaha memberikan bimbingan dan motivasi peserta didik agar dapat menjadi manusia yang beriman

  8 dan berakhlak mulia”.

  Berdasarkan hasil wawancara di atas telah terlihat bahwa upaya guru dalam membimbing peserta didik dianggap baik sebab guru telah terlihat dalam memberikan contoh yang baik kepada peserta didiknya. Dengan demikian, dapat dipahami pula bahwa semua orang akan yakin bahwa guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan dalam proses pembelajaran di sekolah. Guru sangat berperan dalam membantu perkembangan peserta didik untuk mewujudkan tujuan hidupnya secara optimal.

  Dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di MI Kayubulan Manado guru telah melaksanakan pembelajaran semaksimal mungkin. Salah satunya adalah melakukan pendekatan individual, yaitu guru membantu para peserta didik yang belum lancar membaca berupa pelatihan-pelatihan pada jam tertentu dimana para peserta didik lainnya telah sibuk bermain. Hal tersebut sebagaimana telah diungkapkan oleh salah seorang guru bahwa: Salah satu bentuk usaha saya dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik adalah dengan cara melakukan pendekatan individual, yaitu melakukan pelatihan-pelatihan untuk memperlacar cara membaca, kegiatan ini ditujukan pada beberapa orang peserta didik yang belum

  9 lancar dalam membaca.

  Guru dapat diibaratkan sebagai pembimbing perjalanan yang berdasarkan pengetahuan dan pengalaman bertanggung jawab atas kelancaran perjalanan itu. Dalam hal ini perjalanan tidak hanya menyangkut fisik tetapi perjalan yang menyangkut mental, emosional, kreatifitas, moral dan spiritualitas yang tinggi. Sebagai pembimbing guru harus merumuskan tujuan yang jelas, menertapkan waktu proses belajar, menetapkan proses belajar yang ditempuh baik didalam ataupun diluar kelas, serta melakukan suatu penilaiaan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan para peserta didik. Semua itu dilakukan berdasarkan kerjasama yang baik dengan peserta didik, tetapi guru memberikan pengaruh utama dalam aspek proses belajar.

  Sebagai pembimbing guru memiliki berbagai tanggung jawab dalam setiap proses pembelajaran yang dilaksanakan yakni lebih menekankan pada tugas guru dalam memberi bantuan kepada siswa dalam memecahkan masalah yang dihadapinya. Tugas ini merupakan aspek mendidik sebab tidak hanya berkenaan dalam penyampaian ilmu pengetahuan, tetapi juga menyangkut pengembangan kepribadian dan pembentukan nilai-nilai pada siswa. Jadi tugas guru sebagai pembimbing paling dominan dilaksanakan oleh guru BK, karena mereka lebih paham teknis memberikan bimbingan yang baik bagi para peserta didik terutama dalam rangka membentuk kepribadian peserta didik dan membantu menyeleseikan suatu permasalahan yang dihadapinya. Tetapi tidak hanya tugas guru BK saja melainkan tugas semua guru yang mengampu mata pelajaran dalam suatu kelas, sehingga guru harus lebih paham perkembangan para peserta didik terutama dalam proses kegiatan belajar mengajar.

  d. Guru Sebagai Fasilitator Pembelajaran Sebagai fasilitator, tugas guru yang paling utama adalah “to facilitateor learning

  ” (memberi kemudahan belajar), bukan hanya untuk menceramahi, atau mengajar, apalagi mengajar peserta didik, guru perlu demokratis, jujur dan terbuka, serta siap dikritik oleh peserta didik.

  Pada Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado berdasarkan hasil wawancara telah terlihat bahwa guru selalu memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya jika ada hal-hal yang belum dipahami. Sebagaimana telah diungkapkan dalam hasil wawancara yang peneliti lakukan dengan peserta didik Madrasah Ibtidaiyah kayubulan Manado mengemukakan bahwa:

  Dalam proses pembelajaran guru selalu memberikan kesempatan terkadang guru juga mewajibkan kepada teman-teman yang jarang

  10 bertanya agar ikut bertanya.

  Selain itu, dalam pengamatan peneliti juga melihat bahwa guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya jika ada materi yang belum dipahami dalam proses pembelajaran. Hal yang sama telah diungkapkan oleh salah seorang peserta didik bahwa:

  Selama ini, Ibu yang mengajar di kelas kami selalu memiliki persiapan yang baik, tepat waktu, dan memberi motivasi kepada kita untuk belajar, dalam menyampaikan materi pembelajaran sering disertai humor sehingga kami tidak merasa tegang. Oleh sebab itu, kami menjadi semangat mengikuti pelajaran agama. Sedangkan mengenai materi yang disampaikandalam pembelajaran kami kadang paham, dan terkadang pula ada materi yang tidak/belum dipahami tetapi guru kami

  11 memberi kesempatan untuk bertanya.

  Berdasarkan ungkapan di atas telah terlihat bahwa apabila dalam proses pembelajaran terdapat materi yang belum dipahami oleh peserta didik maka guru tetap memberi kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya tentang apa yang belum dipahami. Selain itu, guru dalam proses pembelajaran tetap memiliki persiapan yang matang, tepat waktu dan memberi motivasi kepada peserta didik untuk tetap bersemangat dalam mengikuti pelajaran. Peran guru sebagai fasilitator adalah memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran berupa alat peraga atau alat media agar

10 Hasil “Wawancara” dengan Nandita Pramudia, peserta didik kelas IV Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado, pada tanggal 27 September 2016 di Ruang Kelas.

  peserta didik tetap aktif dan mudah dalam mengikuti pembelajaran khususnya pemebelajaran Pendidikan Agama Islam.

  e. Guru sebagai Evaluator Evaluasi digunakan untuk mengambil keputusan tentang pencapaian kompetensi peserta didik yang mengikuti pembelajaran, memberikan umpan balik untuk perbaikan proses, dan penentuan kenaikan kelas serta kelulusan. Penilaian hasil belajar mencakup tiga aspek, yaitu aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Untuk menilai ketiga aspek tersebut guru melaksanakan ulangan harian, mid semester, dan ulangan semester. Teknik yang digunakan adalah tes dan non tes, bentuk tes yaitu tertulis, sementara bentuk non tes yang digunakan adalah penilaian unjuk kerja dan penilaian sikap.

  Dalam proses penilaian, guru pada Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado memberikan penilaian berdasarkan dengan kompetensi peserta didik. Hal ini telah diungkapkan oleh guru wali kelas V mengemukakan bahwa:

  Bentuk penilaian yang dilakukan yaitu terdiri dari penilaian ulangan harian, ulangan mid semester dan ulangan semester dan juga ditambah tugas-tugas tertulis dan tugas-tugas praktek dan nilai-nilai kepribadian keseharian peserta didik, dan tidak lepas dari penilaian dari faktor

  12 kognitif, aktif dan psikomotor peserta didik itu sendiri.

12 Hasil “Wawancara” dengan Suliha Katili, Guru sekaligus Wali Kelas V Madrasah

  Kegiatan penilaian merupakan tindak lanjut dari pelaksana pembelajaran yang diperoleh dari hasil pengukuran pembelajaran. Keputusan penilaian tidak semata-mata didasarkan pada hasil pengukuran tetapi ada berbagai unsur harus dipertimbagkan oleh pihak guru. Kegiatan penilaian dapat memperbaiki kinerja guru dalam melakukan pembelajaran, menilai keberhasilan peserta didik dan meningkatkan proses pembelajaran.

  Pada MI Kayubulan Manado, masih ditemukannya beberapa orang peserta didik yang nilainya masih di bawah standar. Hal ini telah terlihat pada saat evaluasi belajar peserta didik yang dilakukan oleh guru itu sendiri. Sebagaimana telah diungkapkan oleh salah seorang guru yang mengatakan bahwa:

  Pada MI Kayubulan Manado masih ditemukan beberapa orang peserta didik yang nilainya masih di bawah standar. Artinya, dari 32 orang peserta didik 6 diantaranya yang nilainya masih di bawah standar, sehingga kami selaku guru tetap selalu mencari solusi agar semua

  13 peserta didik memiliki nilai di atas rata-rata yang telah ditetapkan.

  Inisiatif guru dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado adalah bagaimana usaha yang dilakukakan oleh guru itu sendiri. Dari hasil wawancara dengan kepala Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado menjelaskan upaya-upaya yang dilakukan oleh guru antara lain adalah: Memberikan motivasi pada peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajar dengan cara memperlihatkan wacana-wacana keberhasilan seseorang yang mampu mendorong motivasi mereka agar mampu menjadi yang terbaik. Selain itu guru terkadang mempertontonkan vedio- vedio yang mampu membangkitkan semangat belajar mereka dalam

  14 proses pembelajaran.

  Hasil wawancara dengan kepala sekolah tersebut, telah terlihat bahwa upaya yang dilakukan oleh guru dalam memberikan motivasi pada peserta didik untuk belajar lebih giat lagi dalam pelajaran adalah dengan cara memacu dan menarik perhatian mereka serta mempertontonkan film-film yang mampu memotivasi mereka agar tetap bersemangat dalam proses pembelajaran demi kehidupan sehari-hari. Bentuk evaluasi yang dilakukan oleh guru dibagi dalam tiga tahapan yaitu evaluasi harian, triwulan dan perenam bulan. Hal ini kami lakukan untuk mengetahui kemampuan peserta didika dalam memahami pembelajaran yang telah kami berikan kepada peserta didik

  Inisiatif yang dilakukan guru untuk meningkatkan prestasi belajar peserta didik, adalah mengunakan berbagai metode mengajar, tidak menoton pada satu metode saja akan tetapi, menggunakan metode ceramah dan diskusi, disamping itu juga beliau menggunakan strategi untuk menghidupkan kelas dengan cara memancing minat peserta didik seperti memberikan gambaran tentang kholifah, maka peserta didik akan timbul beberapa pertanyaan lalu dibentuk metode belajar dengan cara berdiskusi makapeserta didik akan lebih aktif lagi tidak ada yang mengantuk, disamping itu juga didukung oleh sarana dan prasarana seperti adanya buku LKS, perpustakaan, dan masjid fungsinya untuk latihan praktek sholat.

  Hasil wawancara dengan salah satu peserta didik kelas III Pada proses pembelajaran, menurut saya menyenangkan sekali, karena berpengaruh pada kehidupan sehari-hari, metode yang yang dipakai oleh guru memakai metode ceramah dan mengerjakan LKS, hambatan yang saya alami dalam hafalan Surat-Surat pendek, karena saya belum

  15 bisa dalam membaca al- Qur’an.

  Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa dalam proses pembelajaran, seoang guru tidak hanya menggunakan satu metode saja, tetapi dalam proses pembelajaran telah menggunakan beberapa metode, sehingga para peserta didik termotivasi dalam kegiatan proses belajar mengajar.

  Selain beberapa inisiatif guru di atas dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik, guru juga melakukan kerjasama antara pihak sekolah dan orang tua peserta didik. Hal tersebut dilakukan untuk saling koordinasi anatar pihak sekolah dan orang tua untuk menjaga dan memotivasi para peserta didik agar tetap selalu melaksanakan kewajibannya sebagai seorang peserta didik. sebagaimana telah diungkapkan oleh salah seorang guru bahwa: Salahsatu bentuk inisiatif guru dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik adalah membangun kerjasama antara pihak sekolah dengan orang tua peserta didik. Artinya guru memberikan undangan kepada para orang tua peserta didik agar hadir dalam rapat orang tua peserta didik. Pada rpT tersebut guru melakukan pendekatan emosional kepada para orang tua peserta didik untuk saling membantu dalam memperingati dan memotivasi para peserta didik agar tetap

  16 melaksanakan tugasnya dengan rajin dan tekun.

  Berdasarkan ungkapan di atas, dapat dipahami bahwa salah satu bentuk inisiatif guru dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik adalah dengan cara melakukan kerjasama dengan orang tua peserta didik. hal ini dilakukan agar guru dan orang tua peserta didik tetap saling koordinasi atau saling membantu dalam menjaga dan membangun motivasi belajar para peserta didik

2. Problematika Guru dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado

  Dalam penelitian lapangan yang dilakukan penulis di Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado, terkait dengan inisiatif guru dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Penulis menemukan beberapa hal terkait gangguan internal dan gangguan eksternal, yaitu: 1) Gangguan Internal

  Telah diketahui bahwa faktor yang mempengaruhi belajar yang berasal dari dalam diri peserta didik itu sendiri, yaitu menyangkut seluruh aspek pribadi peserta didik baik yang menyangkut fisiologis maupun psikologisnya. Sebagaimana telah diungkapkan oleh guru kelas IV bahwa: Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi belajar peserta didik adalah kurangnya konsentrasi belajar pada peserta didik. Artinya, peserta didik masih banyak yang tidak terfokus dalam mengikuti pelajaran karena mengingat permainan mereka. Dan kami juga selaku guru tidak terlalu menekankan mereka sebab mereka masih butuh untuk bermain. Selain faktor tersebut, minat belajarpun merupakan penghambat dalam melakukan proses pembelajaran kaitannya dengan

  17 peningkatan prestasi belajar peserta didik.

  Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik tidak lepas dari konsentrasi belajar, sebab untuk memahami pelajaran harus dengan penuh perhatian yaitu konsentrasi. Selain itu, salah satu pemicu dalam peningkatan prestasi belajar peserta didik. Dengan demikian dapat dipahami bahwa minat merupakan suatu hal yang sangat penting bagi seseorang dalam melakukan berbagai aktivitas dengan baik.

  Dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik, selain faktor dari peserta didik juga dipengaruhi oleh guru selaku pemberi pelajaran.

  Sebagaimana telah diungkapkan oleh kepala sekolah sebagai berikut: Memang kami sadari bahwa salah satu faktor internal kami dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik adalah dari guru itu sendiri. Dimana beberapa orang guru yang kurang kreatif dalam mendesain media pembelajaran atau belum mahir dalam menggunakan alat peraga. Selain itu, guru yang ada pada Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado ada yang pendidikannya berlatar belakang bukan pendidikan

  Islam, sehingga mengalami kesulitan dalam memberi pelajaran di kelas.

18 Faktor internal guru dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik

  di MI Kayubulan Manado telah diungkapan pula oleh salah seorang guru yang mengatakan bahwa: Dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di MI Kayubulan Manado tentu memiliki berbagai hambatan di antaranya adalah masih ditemukannya seorang guru yang belum memiliki inisiatif secara baik dalam memberikan proses pembelajaran, sebab latar belakang guru tersebut adalah bagian administrasi yang tidak berlatar pendidikan sebagai seorang guru. Namun, karena kami di sekolah ini telah kekurangan guru, maka sepala sekolah menjadikan dia sebagai guru bantu dalam melaksanakan proses pembelajaran di sekolah.

  19 Berdasarkan uraian di atas, telah diketahui bahwa salah satu

  penghambat peningkatan prestasi belajar peserta didik adalah kurangnya kreativitas guru dalam mendesain media pembelajaran. Selain itu, latar belakang pendidikan juga merupakan problem dalam memberikan pembelajaran karena beberapa orang guru tidak berlatar belakang sarjana pendidikan. 2) Gangguan eksternal

  Gangguan eksternal yang ditemui dilapangan saat penulis melakukan observasi terhadap peserta didik Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado

18 Hasil “Wawancara” dengan Yunus Panigoro, Kepala Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado, pada tanggal 26 September 2016 di Ruang Kepala Sekolah.

  telah kami temukan berbagai masalah eksternal sebagaimana telah diungkapkan oleh salah seorang guru bahwa: Yang menjadi masalah eksternal pada Madrasah Ibtidiyah Kayubulan Manado adalah sarana prasarana yang belum maksimal. Misalnya, ruangan khusus untuk melakukan praktek dan kurangnya alat-alat peraga yang belum maksimal. Hal ini yang membuat kami kesulitan, dan ketika kami ingin melakukan praktek maka kami sering menemui

  20 kendala sehingga pelaksanaan praktek tidak maksimal.

  Berdasarkan ungkapan di atas dapat terlihat bahwa ada beberapa problem guru dalam proses pembelajaran diantaranya adalah kurangnya berbagai fasilitas misalnya tidak adanya ruangan untuk pelaksanaan praktek keagamaan dan kurangnya alat-alat peraga dalam melakukan praktek.

  Dengan demikian Pembelajaran tidak akan lancar seperti yang diharapkan karena berbagai hambatan yang ada.

  Dalam proses pembelajaran selain terbatasnya fasilitas masih ada hal- hal yang menjadi problem dalam proses pembelajaran yang berguna meningkatkan prestasi belajar peserta didik yaitu terbatasnya waktu dalam proses pembelajaran khususnya waktu pembelajaran dan kurangnya perhatian dari orang tua terhadap berbagai masalah yang ada di sekolah. Sebagaimana telah diungkapkan oleh salah seorang guru bahwa:

  Hambatan dalam pelaksanaan pembelajaran pendidikan agama islam adalah terbatasnya waktu dalam pembelajaran dan kurangnya perhatian orang tua peserta didik terhadap masalah anaknya di sekolah. Artinya, di sekolah ini kami merasakan dukungan orang tua masih kurang, misalnya kalau orang tua peserta didik diundang datang ke sekolah, masih banyak orang tua yang tidak hadir. Padahal, terkadang sampai tiga kali mereka disurati. Setelah kami konfirmasi, yang menjadi alasan mereka adalah faktor kesibukan dan lain-lain. Hal ini merupakan salah satu kendala dalam menjalin hubungan dan kerjasama dengan orang

  21 tua peserta didik.

  Terkait dengan hal tersebut, sebaiknya bagi kepala sekolah bersama warga sekolah yaitu guru, dan pegawai tata usaha lainnya, berusaha mencari jalan keluar agar dapat meningkatkan kerjasama dan hubungan yang erat dengan keluarga atau orang tua peserta didik, sehingga apapun bentuk masalah yang dialami peserta didik dapat diselesaikan dengan cepat dan baik.

  Selain kurangnya fasilitas dan terbatasnya waktu dalam proses pembelajaran di sekolah faktor penghambat lainnya adalah kurangnya kerjasama antara orang tua peserta didik dan pihak sekolah. Itulah merupakan tantangan untuk dapat meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih baik lagi terutama untuk kemajuan sekolah dan peningkatan prestasi belajar peserta didik. Faktor penghambat ini merupakan data yang digunakan pihak sekolah untuk melakukan perbaikan demi peningkatan mutu pendidikan.

B. Pembahasan

1. Inisiatif Guru dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado

  Inisiatif guru dalam dunia kependidikan sangat berperan sekali dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Aktifitas guru yang dilakukan dalam rangka membimbing, mengajar dan melakukan Transfer Knowledge dalam proses belajar mengajar harus dilakukan oleh guru yang memilki usaha tinggi yang disertai dengan kemampuan dan keprofesionalan. Kemampuan atau keprofesionalan guru juga sangat penting sekali. Mengingat mempelajari teorinya saja akan tetapi harus dipraktekkan juga dalam kehidupan sehari-hari, maka seorang guru yang mengajar pada mata pelajaran harus profesional dalam bidangnya. Dalam pembelajarn peserta didik bukanlah suatu hal yang begitu saja berjalan tanpa proses, tetapi memerlukan peran dan upaya guru yang konkrit, begitu juga di Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado, ada beberapa upaya yang harus dilakukan guru meningkatkan prestasi belajar peserta didik yaitu: a. Menambah Jam Pelajaran pada tiap mata pelajaran

  Kegiatan jam tambahan pelajaran di luar jam pelajaran ini dilaksanakan sesuai dengan guru mata pelajaran masing-masing ada yang dengan cara menambah jam tambahan di luar jam peserta didik, maka seorang guru di sini mencari celah-celah pada jam kosong untuk menambah akidah akhlak, matematika, IPA dan bahasa Inggris. Guru yang menambah jam pelajaran itu tergantung pada materinya, apabila materinya sudah selesai maka tidak perlu menambahkan jam pelajaran.

  b. Menciptakan Kondisi yang Baik pada Waktu Proses Belajar Mengajar Dalam meningkatkan prestasi belajar peserta didik di MI Kayubulan

  Manado, guru juga berusaha menciptakan kondisi belajar yang baik pada peserta didik. Seperti yang dijelaskan oleh guru, anak-anak ditekankan untuk membaca surat-surat pendek pada sepuluh menit pertama, dibaca secara besama-sama agar supaya menjadi terbiasa dalam membaca Al-

  Qur’an serta memahami isi kandungan yang terdapat pada surat tersebut. Berdasarkan uraian di atas, dapat dipahami bahwa membaca Al- Qur’an sangat penting sekali dalam kehidupan sehari-hari, karena Al-

  Qur’an merupakan firman Allah Swt yang berfungsi sebagai petunjuk bagi semua umatnya di dunia ini.

  Inisiatif untuk menciptakan kondisi yang baik juga bisa dalam pemakaian strategi pembelajaran yang dapat menarik minat peserta didik.

  Seperti yang dilakukan oleh beberapa orang guru tentang strategi yang diterapkan di kelas yaitu dengan cara memberi prolog tentang materi pelajaran, seperti memberikan gambaran tentang kholifah, dengan demikian, timbul beberapa pertanyaan dalam benak peserta didik, maka guru membentuk metode diskusi, dibentuk beberapa kelompok untuk menjawab pertanyaan yang ditanyakan oleh peserta didik, lalu peserta didik akan

  Adapun untuk mencipatakan kondisi yang baik juga dalam proses belajar mengajar, masih penjelasan dari guru, mereka menjelaskan metode yang digunakan oleh guru di Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado semuanya sama yaitu dengan menggunakan metode yang bervariasi tidak monoton pada satu metode saja, mereka menggunakan metode diskusi dan ceramah yang sifatnya mengevaluasi pada materi yang sebelumnya.

  c. Memberikan Motivasi Kepada Peserta didik Bahwasannya motivasi pada peserta didik merupakan cara untuk meningkatkan prestasi belajar pada mata pelajaran, sangat menentukan prestasi yang dicapainya. Dengan demikian, keinginan seseorang/peserta didik untuk berhasil dalam belajar juga akan hasil belajar. Motivasi erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai untuk mencapai sesuatu tujuan perlu berbuat sesuatu yang menyebabkan seseorang berbuat adalah motivasi. Dengan demikian, motivasi berfungsi sebagai daya penggerak/pendorong. Salah satu inisiatif guru dalam memberi motivasi kepada peserta didik adalah dengan cara melakukan kegiatan belajar mengajar dengan cara memberikan pujian dan reword, serta memaksimalkan pembelajaran dengan menggunakan media pembelajaran sebagai alat untuk menumbuhkan minat belajar.

  Melihat kondisi di Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado, intelegensi yang berada dalam faktor psikologis adalah salah satu faktor pendukung faktor itu berasal dari kemampuan peserta didik itu sendiri. Hal itu juga diakui oleh beberapa orang guru bahwa kemampuan rata-rata peserta didik dalam hal pelajaran adalah masih kurang maksimal. Meskipun juga tidak menutup kemungkinan ada sebagian yang sudah mampu menguasai pelajaran.

  Kemampuan masih belum maksimal dari para peserta didik dalam

  pelajaran itu disebabkan karena latar belakang peserta didik sendiri, mereka kebanyakan membantu orang tua mereka setelah pulang dari sekolah, sehinggah tidak sedikit dari mereka yang tidak mengulangi pelajaran mereka di rumah.

2. Hambatan Guru dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Peserta didik di Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado

  Guru adalah salah satu komponen esensial dalam suatu sistem pendidikan di sekolah. Peran, tugas, dan tanggung jawab guru sangat penting dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional yaitu, mencerdaskan kehidupan bangsa, meningkatkan kualitas manusia Indonesia, meliputi kualitas iman dan takwa, akhlak mulia, dan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni. Dengan tujuan tersebut, maka dapat mewujudkan masyarakat Indonesia yang maju, adil, makmur, dan beradab.

  Guru sebagai pendidik merupakan komponen yang dianggap sangat mempengaruhi proses pendidikan. Hal ini disebabkan karena guru merupakan ujung tombak yang berhubungan langsung dengan peserta didik tanpa ditunjang oleh kemampuan seorang pendidik untuk mengimplementasikannya, maka kurikulum tersebut tidak akan bermakna sebagai suatu alat pendidikan.

  Adapun Faktor lain yang dianggap mempengaruhi prestasi belajar peserta didik di antaranya, faktor internal (faktor dari dalam), seperti tingkat kecerdasan atau intelegensi peserta didik. Hal ini berarti semakin tinggi kemampuan intelegensi seorang peserta didik, maka semakin besar peluang peserta didik tersebut untuk memperoleh prestasi belajar yang tinggi. Hal ini sejalan dengan pendapat Muhibbin Syah mengatakan bahwa tingkat kecerdasan atau intelgensi (IQ) peserta didik sangat menentukan tingkat keberhasilan peserta didik, semakin tinggi kemampuan intelegensi peserta didik maka semakin besar peluannya untuk meraih kesuksesan.

  Dalam pelaksanaan pembelajaran tentu tidak akan lancar seperti yang diharapkan, semua itu tidak terlepas karena adanya hambatan-hambatan yang dihadapi oleh guru. Adapun hambatan-hambatan tersebut, di antaranya:

  1) Tidak tersedianya fasilitas ruangan dan alat peraga untuk pelaksanaan praktek pada Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado. .

  2) Terbatasnya waktu, padatnya materi pelajaran pada tiap bidang studi, sehingga kedalaman materi dianggap kurang. Perlu penambahan waktu diluar jam pelajaran (di luar kelas) sehingga guru dan peserta didik mencakup ranah kognitif, afektif, dan psikomotorik. Menuntut tuntasnya materi pelajaran, sehingga sebagai guru hanya mengajar materi tanpa memperhatikan ketuntasan belajar peserta didik. 3)

  Kurangnya perhatian orang tua peserta didik terhadap masalah anaknya di sekolah. Faktor orang tua adalah faktor utama dalam pembelajaran, apalagi pembelajaran agama Islam. Oleh karena itu, orang tua yang kurang memperhatikan pendidikan agama kepada anaknya akan jauh pula anaknya dari nilai-nilai religius. Hal ini dapat dilihat dari orang tua, apabila melihat anaknya tidak mampu menguasai pelajaran, maka orang tua cenderung resah sehingga orang tua cenderung menyerahkan sepenuhnya kepada guru di sekolah.

  Jika sekolah menghendaki hasil yang baik dari pendidikan peserta didik, maka pihak sekolah harus mampu mempersiapkan berbagai fasilitas yang memadai serta memperbanyak kegiatan ektrakurikuler. Selain itu, perlu ada kerjasama atau hubungan erat antara sekolah dan keluarga atau orang tua. Orang tua dan sekolah sama-sama mendidik anak-anak, baik jasmani dan rohaninya, sama-sama melakukan pendidikan keseluruhan dari peserta didik.

  Keberadaan kerjasama itu, orang tua akan dapat memperoleh pengetahuan dan pengalaman dari guru dalam hal mendidik anak-anak.

  Sebaliknya para guru dapat pula mendapat keterangan-keterangan tentang besar gunanya bagi guru dalam memberikan pelajaran dan pendidikan pada peserta didik. Demikin pula, orang tua dapat mengetahui kesulitan-kesulitan manakah yang sering dihadapi anak-anaknya di sekolah. Orang tua dapat mengetahui apakah anaknya itu rajin, malas, atau kurang berprestasi.

  Apalagi masih ada orang tua yang enggan mengadakan hubungan dengan sekolah karena tidak sempat dan tidak ada waktu.

  Mengingat hal tersebut di atas seharusnyalah kepala sekolah bersama warga sekolah lainnya yaitu guru, pegawai tata usaha mencari usaha agar dapat meningkatkan kerjasama dan hubungan yang erat dengan keluarga atau orang tua peserta didik, sehingga apapun bentuk masalah yang dialami peserta didik dapat diselesaikan dengan cepat dan baik.

  Faktor penghambat di atas oleh para guru di Madrasah Ibtidaiyah Kayubulan Manado dijadikan sebagai tantangan untuk lebih memacu agar proses pembelajaran lebih baik lagi. Terutama dapat mengefektifkan kerjasama antara oramg tua peserta didik untuk ikut berpartisipasi terhadap kemajuan madrasah dan peningkatan prestasi belajar peserta didik. Faktor pendukung dan penghambat ini merupakan data yang digunakan pihak sekolah untuk melakukan perbaikan demi peningkatan mutu pendidikan di sekolah yang sedikit, maka diperlukan bimbingan khusus bagi peserta didik yang kurang mampu dalam pelajaran dan adanya kerja sama antara guru dengan peserta didik yang sudah mampu dalam pelajaran supaya bisa dengan keluarga peserta didik yang belum bisa dalam pelajaran agar dapat membantu peserta didik tersebut.