TEORI AKUNTANSI Fakultas Program Studi T

MODUL PERKULIAHAN

TEORI
AKUNTANSI
Pokok Bahasan
SEJARAH PERKEMBANGAN
AKUNTANSI : INDONESIA, EROPA
DAN AMERIKA
Fakultas

Program Studi

TatapMuka

FEB

S1. AKUNTANSI

01

Kode MK


DisusunOleh
DR.MEIRYANI.,SE.,Ak.,MAk.,CA

Abstract

Kompetensi

Materi ini menjelaskan sejarah perkembangan
akuntansi dari awal munculnya di Eropa,
amerika dan ke indonesia kemudian
berkembang keseluruh dunia melalui kegiatan
perdagangan.

Memahami dan mampu menjelaskan
sejarah perkembangan akuntansi yang
terjadi di eropa, amerika dan di
indonesia dan Teori akuntansi secara
umum.


Sejarah Perkembnagan Akuntansi
Menurut penyelidikan para ahli, semenjak manusia mengenal uang sebagai alat pembayaran,
orang sudah menemukan berbagai cara unuk keluar masuknya uang, timbulnya utang-piutang
dan sebagainya. Pencatatan itu mula-mula dilakukan di atas lempengan tanah liat, yang
kemudian berkembang dengan menggunakan daun lontar. Naskah-naskah yang menggunakan

daun lontar itu berasal dari Mesir. Catatan tertua yang berhasil ditemukan sampai saat ini
masih tersimpan, yaitu berasal dari Babilonia pada 3600 SM. Pada tahun 1494(abad ke 15)
sebuah buku yang merupakan tonggak sejarah dalam bidang akuntansi berjudul “ Summa de
Aritmatica, Geometrica, Proportioni et Proportionalita“ yang dikarang oleh seorang ahli
matematika dari Italia bernama Luca Pacioli. Di mana dalam suatu bab berjudul Tractatus de
Computies et Scriptoris, memperkenalkan dan mengajarkan system pembukuan berpasangan
yang disebut juga dengan system continental. System berpasangan adalah system pencatatan
semua transaksi ke dalam dua bagian, yaitu debet dan kredit. Kemudian kedua bagian
tersebut diatur sedemikian rupa sehingga selalu seimbang. Cara seperti ini menghasilkan
pembukuan yang sistematis dan laporan keuangan yang terpadu, karena perusahaan
mendapatkan gambaran tentang laba rugi usaha, kekayaan perusahaan serta hak pemilik.
Karena gagasannya tersebut kemudian Lucas Paciolo diangkat sebagai bapak Akuntansi.
Cara-cara pembukuan yang beliau tuang dalam bukunya sampai kini masih banyak dianut.
Tapi menurut pendapat Mattessich (dalam Harahap, 1997) bahwa double entry sudah ada

sejak 5000 tahun yang lalu. Sedangkan selama ini kita kenal bahwa penemu sistem tata buku
berpasangan ini maka dapat dikemukakan sebagai berikut. Double entry accounting system
telah disepakati para ahli mula-mula diterbitkan oleh Luca Pacioli dalam bukunya yang berisi
36 bab yang terbit pada tahun 1949 di Florence, Italia dengan judul “Summa de Arithmatica,
Geometrica, Proportioni et Proportionalita” yang berisi tentang palajaran ilmu pasti.
Inoue (dalam Harahap, 1997) menyebutkan “Orang yang pertama-tama “menulis” (bukan
menerbitkan seperti Pacioli) tentang double entry bookkeeping system adalah Bonedetto
Cotrugli pada 1458, 36 tahun sebelum terbitnya buku Pacioli. Namun buku Benedetto
Cotrugli ini baru terbit pada tahun 1573 atau 89 tahun setelah buku Pacioli terbit. Dengan
demikian penjelasan ini maka pertentangan sebenarnya tidak ada.”
Peranan romawi sebagai gelanggang percaturan politik dunia surut pada akhir abad 15.
Ditambah dengan penemuan belahan dunia dan jalur perdagangan baru, pusat perdagangan
berpindah ke Spanyol dan Portugal, kemudian ke Belanda. Sejalan dengan perpindahan pusat
perdagangan tersebut sistem akuntansi Romawi, yang telah dikembangkan sebelumnya, juga
ikut pindah ke negara-negara ini. Kemajuan mencolok dalam bidang akuntansi sejak
perpindahan tersebut adalah mulai dibuatnya perhitungan rugi laba tahunan. Hal ini kemudian
mendorong dikembangkannya penyusunan neraca pada setiap saat setelah jangka waktu
tertentu. Pada 1673 Perancis mengharuskan kepada setiap pengusaha di negaranya untuk
membuat neraca perdagangan paling tidak sekali dalam 2 tahun.
Pada abad 19 ditandai dengan kejadian-kejadian ekonomi penting, yang akibatnya juga terasa

di bidang akuntasi. Dalam abad ini revolusi industri berkecamuk di daratan Eropa. Dampak
langsung dari perubahan teknologi industri tersebut adalah berkembangnya bidang akuntansi
biaya dan munculnya konsep penyusutan. Di abad 20 perkembangan besar terjadi pada 1930.
Pada saat itu untuk pertama kalinya diadakan pembahasan antara New York Stock Exchange
dengan American Institute of Certified Public Accountant guna menetapkan prinsi-prinsip
akuntansi yang harus diikuti oleh perusahaan yang saham-sahamnya terdaftar di bursa.
Sebelumnya, pada 1925 Inggris telah mengeluarkan undang-undang yang mengatur sistem
pelaporan keuangan. Sejak saat ini perkembangan banyak berkisar praktek-praktek akuntansi,
termasuk digunakannya computer setelah perang dunia ke 2.

201
7

2

Teori Akuntansi
DR.MEIRYANI.,SE.,Ak.,MAk.,CA

PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id


Pada dasarnya akuntansi itu sama yaitu sarana bagi manajemen untuk mengkomunikasikan
posisi keaungan, kinerja dan perubahan posisi keaungan kepada pihak yang berkepentingan.
Akuntansi menyediakan informasi bagi pasar modal-pasar modal besar, baik domestik
maupun internasional. Awalnya, akuntansi dimulai dengan sistem pembukuan berpasangan
(double entry bookkeeping) di Italia pada abad ke 14 dan 15.
Luca Pacilio orang yang pertama sekali mempublikasikan prinsip-prinsip dasar double
accounting system dalam bukunya berjudul : Summa the arithmetica geometria proportioni et
proportionalita di tahun 1494. Banyak ahli sejarah yang berpendapat bahwa prinsip dasar
double accounting system bukanlah ide murni Luca namun dia hanya merangkum praktek
akuntansi yang berlangsung pada saat itu dan mempublikasikannya.
Paruh Pertama abad 20, seiring tumbuhnya kekuatan ekonomi Amerika Serikat, kerumitan
masalah akuntansi muncul bersamaan. Kemudian Akuntansi diakui sebagai suatu disiplin
ilmu akademik tersendiri. Setelah Perang Dunia II, pengaruh Akuntansi semakin terasa di
Dunia Barat. Bagi banyak negara, akuntansi merupakan masalah nasional dengan standar dan
praktik nasional yang melekat erat dengan hukum nasional dan aturan profesional.
Perkembangan Akuntansi
Tahun 1775 : pada tahun ini mulai diperkenalkan pembukuan baik yang single entry
maupun double entry.
Tahun 1800 : masyarakat menjadikan neraca sebagai laporan yang utama digunakan dalam

perusahaan.
Tahun 1825

: mulai dikenalkan pemeriksaaan keuangan (financial auditing).

Tahun 1850 : laporan laba/rugi menggantikan posisi neraca sebagai laporan yang dianggap
lebih penting.
Tahun 1900 : di USA mulai diperkenalkan sertifikasi profesi yang dilakukan melalui ujian
yang dilaksanakan secara nasional.
Tahun 1925 : Mulai diperkenalkan teknik-teknik analisis biaya, akuntansi untuk perpajakan,
akuntansi pemerintahan, serta pengawasan dana pemerintah. Sistem akuntansi yang manual
beralih ke sistem EDP dengan mulai dikenalkannya“punch card record”.
Tahun 1950 s/d 1975 : Pada periode ini akuntansi sudah menggunakan computer untuk
pengolahan data. Lalu, sudah dilakukan Perumusan Prinsip Akuntansi (GAAP). Hingga
Perencanaan manajemen serta management auditing mulai diperkenalkan.
Tahun 1975 : Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai
dikenal. Dan Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi
perusahaan yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.
Tahun 1975 : mulai periode ini akuntansi semakin berkembang dan meliputi bidang-bidang
lainnya, perkembangan itu antara lain:


201
7

3

Teori Akuntansi
DR.MEIRYANI.,SE.,Ak.,MAk.,CA

PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

1. Timbulnya management science yang mencakup analisis proses manajemen dan
usaha-usaha menemukan dan menyempurnakan kekurangan-kekurangannya;
2. Sistem informasi semakin canggih yang mencakup perkembangan model-model
organisasi, perencanaan organisasi, teori pengambilan keputusan, dan analisis cost
benefit;
3. Metode permintaan yang menggunakan computer dalam teori cybernetics;
4. Total system review yang merupakan metode pemeriksaan efektif mulai dikenal; dan
5. Social accounting manjadi isu yang membahas pencatatan setiap transaksi perusahaan

yang mempengaruhi lingkungan masyarakat.
Di Indonesia, akuntansi mulai diterapkan sejak 1642, tetapi jejak yang jelas baru ditemui
pada pembukuan Amphioen Sociteyt yang berdiri di Jakarta sejak 1747. Perkembangan
akuntansi yang mencolok baru muncul setelah undang-undang mengenai tanam paksa
dihapuskan,1870. Dengan dihapuskannya tanam paksa, kaum pengusaha swasta Belanda
banyak bermunculan di Indonesia untuk menanamkan modalnya. Dunia usaha berkembang
demikian pula kebutuhan akan akuntansi. Sistem pembukuan yang dianut oleh para
pengusaha Belanda ini adalah seperti yang diajarkan Luca Pacioli.
Dalam tahun 1850 orang Belanda menemukan metode pembukuan baru yang lebih efisien.
Selama periode 1850-1900 terjadi semacam dualisme antara yang menggunakan metode lama
dengan yang menggunakan metode baru. Baru pada awal abad 20, metode pembukuan lama
hilang dari sejarah akuntansi Belanda. Perkembangan ini juga di bawa ke Indonesia.
Sementara bidang-bidang usaha yang besar dikuasai Belanda, bidang-bidang usaha yang
kecil dibiaran dikuasai oeh kelompok timur asing, seperti Cina, Arab, India dan lain-lain.
Sebagai daya tarik, Pemerintahan kolonial Belanda tidak mencampuri sistem pembukuan
yang mereka gunakan. Dalam hubungan ini muncul system pembukuan Cina (sistem Hokian,
Canton, Hakha, Tio Tjoe), Arab,India dan lain-lain.
Fungsi pemeriksaan (auditing) mulai dikenalkan di Indonesia sejak 1907, yaitu dengan
dikirimnya Van Schagen, seorang anggota NIVA. Tugas pokoknya adalah menyusun dan
mengontrol pembukuan perusahaan. Pengiriman Van Schagen ini merupakan cikal bakal

dibukanya Jawatan Akuntan Negara ( Government Accountant Dienst = GAD ) yang resmi
didirikan pada 1915. Akuntan publik pertama adalah Frese&Hogeweg, yang mendirikan
kantonya di Indonesia, 1918. Pada 1920 berdiri kantor akuntan H.Y.Voerens. Dalam tahun
1921 didirikan Jawatan Akuntan Pajak (Belasting Accountant Dienst = BAD). Akuntan
intern pertama kali datang ke Indonesia adalah J.W. Labrijn yang sudah ada di Indonesia
dalam 1896. Pada jaman penjajahan Belanda tidak banyak orang Indonesia yang terjun dalam
bidang akuntansi. Kalaupun ada, mereka hanya merupakan tenaga-tenaga pelaksana. Orang
Indonesia pertama yang bekerja dalam bidang akuntasi tercatat JD. Massie, yang diangkat
sebagai pemegang buku untuk Jawatan Akuntan Pajak pada 21 September 1929.
Dalam masa pendudukan Jepang, Indonesia sangat kekurangan tenaga di bidang akuntansi.
Jabatan-jabatan pimpinan di Jawatan Keuangan yang 90% dipegang bangsa Belada menjadi
kosong. Dalam masa ini, atas prakarsa Mr. Slamet, didirikan kursus-kursus untuk mengisi
kekosongan jabatan tadi dengan tenaga-tenaga Indonesia. Pada masa itu dikenal Kursus A, B,
C dan D. Para pengikut kursus-kursus inilah yang nantinya merupakan cikal bakal tenaga201
7

4

Teori Akuntansi
DR.MEIRYANI.,SE.,Ak.,MAk.,CA


PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

tenaga akuntan di Indonesia. Mengenai sistem akuntansinya, tidak banyak tejadi perubahan
selama jaman Jepang ini.
Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaannya, 17 Agustus 1945, kekurangantenaga
akuntan sangat terasa. Pada tahun 1947, hanya ada seorang akuntan berbangsa Indonesia,
yaitu Prof. Dr. Abutari. Dalam masa perang kemerdekaan (1945-1950), kursus-kursus untuk
mendidik tenaga-tenaga di bidang akuntansi dilanjutkan. Setelah pengakuan kedaulatan oleh
Belanda, Pemerintah RI baru mempunyai kesempatan untuk mengirim putra-putranya ke luar
negeri untuk belajar akuntansi. Di dalam negeri sendiri, pendidikan akuntan mulai di rintis
dengan dibukanya jurusan akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, 1952.
Pembukaan ini kemudian diikuti oleh fakultas-fakultas ekonomi di Universitas Padjadjaran
(1961). Universitas Sumatera Utara (1962), Universitas Airlangga (1962) dan Universitas
Gajah Mada (1964).
Institut Ilmu Keuangan (sekarang Sekolah Tinggi Akuntansi Negara) membuka jurusan
akuntansi dalam tahun 1960. Dewasa ini Universitas Andalas mengadakan afiliasi dengan
Universitas Indonesia untuk membuka jurusan akuntansi. Afiliasi yang sama juga dilakukan
antara Universitas Hasanuddin, Universitas Diponegoro, dan Universitas Sebelas Maret

dengan Universitas Gajah Mada. Universitas Syiah Kuala dan Universitas Riau mengadakan
afiliasi dengan Universitas Sumatera Utara. Universitas Udayana dan Universitas Sam
Ratulangi berafiliasi dengan Universitas Airlangga., sedang Universitas Lambung Mangkurat
dengan Universitas Brawijaya. Universitas Jenderal Sudirman dengan Universitas
Padjadjaran.
Organisasi profesi yang menghimpun para akuntan Indonesia di Indonesia berdiri 23
Desember 1957. Organisasi ini, yang diberi nama Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), didirikan
oleh lima akuntan Indonesia. Anggotanya pada waktu itu baru sebelas orang. Dalam tahun
1978, berdiri Ikatan Akuntan Indonesia Seksi Akuntan Publik. Tahun 1986, berdiri Ikatan
Akuntan Indonesia Seksi Akuntan Manajemen dan Seksi Akuntan Pendidik.
Profesi akuntansi mulai berkembang dengan pesat sejak 1967. Dikeluarkannya UndangUndang Penanaman Modal Asing dalam tahun itu, yang kemudian disusul dengan UndangUndang Penanaman Modal Dalam Negeri, 1968, merupakan pendorong berkembangnya
profesi akuntansi. Tumbuhnya perusahaan-perusahaan baru, baik yang didirikan dalam
rangka ke dua undang-undang tersebut maupun yang bukan, sebagai akibat makin baiknya
iklim investasi di Indonesia, telah meningkatkan kebutuhan akan tenaga akuntansi. Sementara
itu, di sektor Pemerintah, bertambahnya proyek-proyek pembangunan yang harus dikelola,
baik melalui dana APBN maupun non APBN di satu pihak, dan makin disadarinya sistem
pertanggungjawaban yang auditable dan accountable, di pihak lain, telah mendorong lajunya
perkembangan profesi akuntansi. Pemerintah sangat berperan dalam mendorong
perkembangan profesi ini. Diantaranya dengan membentuk Tim Koordinasi Pengembangan
Akuntansi dalam tahun 1985.
1. Sejarah Perkembangan Akuntansi Dalam Kehidupan Manusia
2. Amerika Serikat
Di Amerika Serikat, akuntan yang berpraktek disebut Certified Public Accountant
(CPA),Certified Internal Auditor (CIA) dan Certified Management Accountant (CMA).
Perbedaan jenis sertifikasi adalah dalam hal jenis-jenis jasa yang ditawarkan, walaupun
201
7

5

Teori Akuntansi
DR.MEIRYANI.,SE.,Ak.,MAk.,CA

PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

mungkin saja satu orang memiliki lebih dari satu sertifikat. Sebagai tambahan, banyak
pekerjaan akuntansi dikerjakan oleh seseorang tanpa memiliki sertifikasi namun di bawah
pengawasan seorang akuntan bersertifikat. Sertifikasi CPA dikeluarkan di negara bagian
tempat kedudukan yang bersangkutan berupa ijin untuk menawarkan jasa auditing kepada
publik, walaupun kebanyakan kantor akuntan juga menawakan jasa akuntansi, perpajakan,
bantuan litigasi dan konsultansi keuangan lainnya.
1. Persemakmuran Inggris
Di Inggris, Kanada, Australia beberapa negara Persemakmuran Inggris, ekuivalen Certified
Public Accountant (CPA) diantaranya Chartered Accountant (CA – di Inggris,
Persemakmuran Inggris dan beberapa bekas negara bagian Inggris lainnya), Chartered
Certified Accountant (ACCA – Inggris), International Accountant (AIA – Inggris), Certified
Public Accountant (CPA – Irlandia dan Hong Kong), Certified General Accountant (CGA –
Kanada), dan Certified Practising Accountant (CPA – Australia).
1. Kanada
Di Kanada, ada tiga lembaga yang menangani akuntansi: the Canadian Institute of Chartered
Accountants (CA), the Certified General Accountants Association of Canada (CGA), dan the
Society of Management Accountants of Canada (CMA). CA dan CGA dibentuk berdasarkan
Undang-undang Parlemen berturut-turut pada tahun 1902 dan 1913 sedangkan CMA
didirikan dalam tahun 1920. Program CA difokuskan menjadi akuntan publik dan kandidat
harus memiliki pengalaman auditing dari kantor akuntan publik; program CGA memberikan
kebebasan bagi kandidatnya untuk memilih karir di bidanga keuangan; program CMA
memfokuskan diri pada akuntansi manajemen. Ketiganya mengharuskan setiap kandidat
untuk mendapatkan gelar kesarjanaan dan pengalaman praktek sebelum memperoleh
sertifikasi.
1. Kantor akuntan the Big Four
Kantor akuntan the Big Four merupakan kantor akuntan internasional terbesar di dunia yang
terdiri dari:
a. PricewaterhouseCoopers
b. Deloitte
1. c. Ernst & Young
d. KPMG
Kalau ditelusuri, sejarah keempat kantor akuntan terbesar tersebut berasal dari Eropa, yang
sampai saat ini terbentuk dari serangkaian panjang penggabungan usaha.
PricewaterhouseCoopers dan Deloitte didirikan di Inggris. Ernst & Young didirikan oleh
seorang akuntan dari Skotlandia. KPMG merupakan produk gabungan dari dua kantor besar
dari Belgia dan Belanda. Namun, karena pengaruh ekonomi Amerika Serikat yang sangat
dominan, kantor-kantor cabang the Big Four yang berlokasi di Amerika Serikat selalu
berhasil memperoleh penghasilan yang lebih besar dibanding dengan gabungan kantor-kantor
cabangnya seluruh dunia. Sebelum terjadinya skandal Enron dan beberapa skandal akuntansi
201
7

6

Teori Akuntansi
DR.MEIRYANI.,SE.,Ak.,MAk.,CA

PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

lainnya, ada lima kantor akuntan terbesar yang dinamakan the Big Five. Sejak pemisahan
bisnis jasa atestasi Arthur Andersen, di Amerika Serikat sebagian besar bergabung dengan
KPMG sedangkan di luar Amerika bergabung dengan Deloitte & Touche, Arthur Andersen
keluar dari kelompok itu. Sebelumnya, pengelompokan kantor akuntan terbesar ini juga
dikenal sebagai the Big Six dan the Big Eight.

Perkembangan Akuntansi di Indonesia
Akuntansi mulai diterapkan di Indonesia sejak tahun 1642. Akan tetapi bukti yang jelas
terdapat pada pembukuan Amphioen Societeit yang berdiri di Jakarta sejak 1747.
Selanjutnya akuntansi di Indonesia berkembang setelah UU Tanam Paksa dihapuskan pada
tahun 1870. Hal ini mengakibatkan munculnya para pengusaha swasta Belanda yang
menanamkan modalnya di Indonesia.
Praktik akuntansi di Indonesia dapat ditelusur pada era penjajahan Belanda sekitar 17 (ADB
2003) atau sekitar tahun 1642 (Soemarso 1995). Jejak yang jelas berkaitan dengan praktik
akuntansi di Indonesia dapat ditemui pada tahun 1747, yaitu praktik pembukuan yang
dilaksanakan Amphioen Sociteyt yang berkedudukan di Jakarta (Soemarso 1995). Pada era
ini Belanda mengenalkan sistem pembukuan berpasangan (double-entry bookkeeping)
sebagaimana yang dikembangkan oleh Luca Pacioli. Perusahaan VOC milik Belanda-yang
merupakan organisasi komersial utama selama masa penjajahan-memainkan peranan penting
dalam praktik bisnis di Indonesia selama era ini (Diga dan Yunus 1997).
Pengiriman Van Schagen merupakan titik tolak berdirinya Jawatan Akuntan NegaraGovernment Accountant Dienst yang terbentuk pada tahun 1915 (Soermarso 1995). Akuntan
publik yang pertama adalah Frese & Hogeweg yang mendirikan kantor di Indonesia pada
tahun 1918. Pendirian kantor ini diikuti kantor akuntan yang lain yaitu kantor akuntan
H.Y.Voerens pada tahun 1920 dan pendirian Jawatan Akuntan Pajak-Belasting Accountant
Dienst (Soemarso 1995).
Pada era penjajahan, tidak ada orang Indonesia yang bekerja sebagai akuntan publik. Orang
Indonesa pertama yang bekerja di bidang akuntansi adalah JD Massie, yang diangkat sebagai
pemegang buku pada Jawatan Akuntan Pajak pada tanggal 21 September 1929 (Soemarso
1995).
Kesempatan bagi akuntan lokal (Indonesia) mulai muncul pada tahun 1942-1945, dengan
mundurnya Belanda dari Indonesia. Pada tahun 1947 hanya ada satu orang akuntan yang
berbangsa Indonesia yaitu Prof. Dr. Abutari (Soermarso 1995). Praktik akuntansi model
Belanda masih digunakan selama era setelah kemerdekaan (1950an). Pendidikan dan
pelatihan akuntansi masih didominasi oleh sistem akuntansi model Belanda. Nasionalisasi
atas perusahaan yang dimiliki Belanda dan pindahnya orang-orang Belanda dari Indonesia
pada tahun 1958 menyebabkan kelangkaan akuntan dan tenaga ahli (Diga dan Yunus 1997).

PENGERTIAN AKUNTANSI

201
7

7

Teori Akuntansi
DR.MEIRYANI.,SE.,Ak.,MAk.,CA

PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Akuntansi adalah suatu ilmu yang sangat diperlukan dalam menjalankan suatu usaha. Tanpa
ilmu akuntansi sebuah usaha tidak akan berjalan dengan lancer. Ilmu akuntansi mengajarkan
kepada kita bagaimana seorang manusia tersebut berfikir sehingga menghasilkan sebuah
kerangka pemikiran yang konseptual tentang prinsip, asumsi, teknik, serta prosedur yang
dijadikan landasan dalam membuat suatu laporan keuangan. Suatu laporan keuangan haruslah
berisi informasi-informasi yang tentunya berguna untuk menyelesaikan suatu permasalahan
keuangan atau membantu dalam pengambilan keputusan bagi para penggunanya. Penggunaan
ilmu akuntansi dalam kehidupan sehari-hari sangatlah bervariasi mulai dari sebagai alat
hitung menghitung, sampai dengan sebagai sarana dalam mengambil suatu keputusan.
Dalam kehidupan sehari-hari tanpa kita sadari, sesugguhnya kita telah menggunakan ilmu
akuntansi. Mulai dari hal-hal kecil, misalnya seorang pemilik warung ketika mencatat
pembelian barang dagangan, mencatat orang-orang yang berhutang di warungnya atau siapa
saja yang membayar hutang. Tanpa disadari sebenarnya pemilik warung tersebut telah
menerapkan ilmu akuntansi, tapi dalam skala yang masih sederhana. Penerapan ilmu
akuntansi yang lebih luas dan kompleks akan terjadi jika dihadapkan pada usaha bisnis yang
lebih besar.
Alangkah baiknya jika kita mengetahui latar belakang atau sejarah ilmu akuntansi, tidak
hanya mahir dalam penggunaannya. Dengan mengetahui semua itu kita bisa lebih mudah
memahami dan mempelajari ilmu akuntansi tersebut. Sama halnya dengan ilmu yang lain,
akuntansi berkembang sejalan dengan perkembangan teknologi dan peradaban manusia. Akan
tetapi baik akunansi maupun ilmu-ilmu lainnya tidak berkembang dengan sendirinya tanpa
adanya hal yang cukup berarti yang dapat mendorong akuntansi tersebut berkembang dan
bertahan hingga sekarang.
1. Berdasarkan kamus besar Bahasa Indonesia akuntansi berasal dari kata asing accounting
yang artinya bila diterjemahkan ke dalam bahasa indonesia adalah menghitung atau
mempertanggungjawabkan. Akuntansi digunakan di hampir seluruh kegiatan bisnis di seluruh
dunia untuk mengambil keputusan sehingga disebut sebagai bahasa bisnis.
2. Sedangkan menurut beberapa ahli yaitu:


Ø Menurut Weygant ( dalam Yadiati & Wahyudi, 2007 ) akuntansi adalah suatu
system infomasi yang mengidentifikasi, mencatat, dan mengkomunikasikan kejadian

ekonomi dari suatu organisasi kepada pihak yang berkepentingan.

201
7



Ø Menurut Meigs (dalam wikipedia.com, 2008) akuntansi adalah pengukuran,
penjabaran, atau pemberian kepastian mengenai informasi yang akan membantu
manajer, investor, otoritas pajak dan pembuat keputusan lain untuk membuat alokasi
sumber daya keputusan di dalam perusahaan, organisasi, dan lembaga pemerintah.
Akuntansi adalah seni dalam mengukur, berkomunikasi dan menginterpretasikan
aktivitas keuangan. Secara luas, akuntansi juga dikenal sebagai “bahasa bisnis”.



Ø Warren dkk ( 2005; 10 ) secara umum, akuntansi dapat didefinisikan sebagai
system informasi yang menghasilkan laporan kepada pihak-pihak yang
berkepentingan mengenai aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan.

8

Teori Akuntansi
DR.MEIRYANI.,SE.,Ak.,MAk.,CA

PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id



Ø Accounting Principle Board Statement No. 4 (Muhammad, 2002:10)
mendefinisikan akuntansi sebagai suatu kegiatan jasa yang berfungsi untuk
memberikan informasi kuantitatif, umumnya dalam ukuran uang, mengenai suatu
badan ekonomi yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pengambilan keputusan
ekonomi, yang digunakan dalam memilih di antara beberapa alternatif.



Ø Menurut American Accounting Association ( AAA ), Akuntansi itu merupakan
proses mengidentifikasikan, mengukur dan melaporkan informasi ekonomi, untuk
memungkinkan adanya penilaian dan keputusan yang jelas dan tegas bagi mereka
yang menggunakan informasi tersebut .

Jadi dapat disimpulkan akuntansi adalah suatu proses mencatat, mengklasifikasi, meringkas,
mengolah, dan menyajikan data, transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan
untuk pengambilan suatu keputusan.

Bidang- bidang Akuntansi
Bidang-bidang akuntansi diantaranya:
1. Akuntansi Keuangan ( Financial Accounting)
Bidang ini berkaitan dengan akuntansi unuk suatu unit ekonomi secara keseluruhan. Ia
berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pihak-pihak di luar perusahaan. Oleh karena
pihak-pihak di luar perusahaan yang mempunyai kepentingan banyak macam ragamnya,
maka laporan yang dihasilkan bersifat serba guna ( general purpose). Hal yang harus
diperhatikan dalam menyusun laporan keuangan untuk pihak-pihak ini adalah aturan-aturan
yang telah disetujui bersama ( prinsip-prinsip akuntansi).
1.

Akuntansi Pemeriksaan ( Auditing )

Bidang ini berhubungan dengan pemeriksaan secara bebas terhadap laporan yang dihasilkan
oleh akuntansi keuangan. Walaupun tujuan utama dari dilakukannya pemeriksaan adalah agar
informasi akuntansi yang disajikan dapat lebih dipercaya, namun terdapat tujuan-tujuan lain
yang dapat dicangkup misalnya memastikan kebijakan terhadap kebijakan, prosedur atau
peraturan serta menilai efisiensi dan efektifitas suatu kegiatan. Konsep yang mendasari
akuntansi pemeriksaan adalah obyektivitas dan independesi dari pemeriksa. Disamping itu,
kerahasiaan serta pengumpulan bukti-bukti yang cukup dan relevan juga merupakan konsep
dasar yang dianut dalam pemeriksaan.
1. Akuntansi Manajemen ( Management Accounting )
Titik sentral dalam akuntansi manajemen adalah informasi untuk manajemen perusahaan.
Beberapa kegunaan dari akuntansi manajemen adalah mengendalikan kegiatan perusahaan,
memonitor arus kas, dan menilai alternative dalam pengambilan keputusan. Kegunaan
akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusan dapat dilihat, misalnya dalam hal
penempatan harga jual, metode produksi, investasi, dan pembelanjaan. Dalam menghasilkan
informasi yang diperlukan, tidak hanya menggunakan data historis saja tapi bisa
menggunakan data yang baru terjadi maupun data taksiran masa depan.
201
7

9

Teori Akuntansi
DR.MEIRYANI.,SE.,Ak.,MAk.,CA

PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

1.

Akuntansi Biaya ( Cost Accounting)

Bidang ini menekankan pada penetapan dan kontrol atas biaya. Ia terutama berhubungan
dengan biaya produksi suatu barang., tetapi perhatian yang makin meningkat mulai diberikan
atas biaya distribusi. Fungsi utama akuntasi biaya adalah mengumpulkan dan menganalisa
data mengenai biaya, baik biaya yang telah terjadi maupun yang akan terjadi. Informasi yang
dihasilkan berguna bagi manajemen sebagai alat kontrol atas kegiatan yang telah dilakukan
dan bermanfaat untuk membuat rencana dimasa mendatang.
1. Akuntansi Perpajakan ( Tax Accounting )
Laporan akuntansi yang digunakan untuk tujuan perpajakan berbeda dengan laporan untuk
tujuan lain. Hal ini disebabkan oleh berbedanya konsep tentang transaksi dan kejadian
keuangan, metode pengukuran dan cara pelaporan. Untuk tujuan pajak, konsep tentang
transaksi dan kejadian keuangan serta bagaimana mengukur dan melaporkannya ditetapkan
oleh undang-undang. Oleh karena setiap perusahaan akan selalu berurusan dengan masalah
perpajakan, maka seorang akuntan perlu mengetahui konsep, metode dan cara pelaporan
untuk perpajakan tersebut.
1. Sistem Informasi ( Information System )
Bidang ini menyediakan informasi keuangan maupun non keuangan yang dipelukan untuk
pelaksanaan kegiatan organisasi secara efektif. Melalui sistem ini diproses informasi yang
diperlukan untuk menyusun laporan kepada pemegang saham, kreditur, badan-badan
Pemerintahan, pimpinan perusahaan, pegawai dan pihak-pihak lain. Sistem yang dirancang
dengan baik akan memungkinkan pimpinan perusahaan mengidentifikasi masalah dan
menelaahnya sehingga masalah tersebut dapat ditangani. Beberapa aspek dalam suatu sistem
adalah bahwa ia harus dapat menghasilkan informasi pada waktu yang tepat, dalam bentuk
yang bermanfaat dan pada tingkat akurasi yang wajar. Perlu diterapkan pengendalian dalam
sistem sehingga dapat menghasilkan informasi yang dapat dipercaya pada tingkat biaya yang
layak.
1. Peranggaran ( Budgeting )
Bidang ini berhubungan dengan penyusunan rencana keuangan mengenai kegiatan
perusahaan untuk jangka waktu tertentu di masa datang serta analisa dan pengontrolannya.
Anggaran adalah sarana untuk menjabarkan tujuan perusahaan. Ia berisi rencana kegiatankegiatan yang akan dilaksanakan di masa datang serta nilai uang yang terlibat di dalamnya.
Apabila rencana ini dibandingkan dengan realisasinya, maka ia dapat merupakan alat kontrol
di dalam perusahaan.
1. Akuntansi Pemerintahan ( Governmental Accounting )
Bidang ini mengkhususkan diri dalam pencatatan dan pelaporan transaksi-transaksi yang
terjadi di badan Pemerintahan. Ia menyediakan laporan akuntansi tentang aspek
kepengurusan (business aspect) dari administrasi keuangan negara. Disamping itu, bidang ini
mencakupi pengendalian atas pengeluaran melalui anggaran negara.

201
7

10

Teori Akuntansi
DR.MEIRYANI.,SE.,Ak.,MAk.,CA

PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Sejarah Perkembangan Double Entry Bookkeeping
Pada masa peradaban kuno dalam periode Egyption dan Babylonia (3000 BC s.d 1000 BC),
bendahara kerajaan sudah membuat catatan sebagai pertanggungjawaban pada Raja.
Demikian pula para pedagang di Babylonia melakukan pencatatan yang sederhana atas
penerimaan kepingan tanah liat dan barang yang diterima serta mencatat pengeluaran,
pendapatan, pinjaman yang diberikan. Pencatatan yang sederhana juga dilakukan pada
periode yang sama oleh orang-orang Yunani dan Roma.
Adanya golongan pedagang pada peradaban kuno menunjukkan sudah ada motivasi individu
untuk mencari keuntungan bagi kesejahteraan ekonominya. Motivasi ini diistilahkan
capitalistic Spirit yaitu semangat untuk mendapatkan keuntungan. Sejumlah kota menjadi
pusat perdagangan pada peradaban kuno antara lain Athena, Somas, dan Vinece. Pada abad
pertengahan sejalan dengan perkembangan lingkungan perdagangan bermotivasi capitalistic
spirit mengakibatkan pertumbuhan bisnis.
Pada akhir abad ke 13, hubungan Eropa dan Asia menyebabkan timbulnya banyak
permintaan baik jenis maupun jumlahnya terhadap produk. Selain itu juga karena
pertumbuhan jumlah penduduk, sehingga timbul penawaran tenaga kerja. Keadaan ini
menyebabkan pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Penemuan teknologi baru, yaitu metal,
mendoron
g pengusaha untuk menciptakan produk baru, menambah produk dan lain-lain.
Terdapat tiga dorongan yang membentuk dan mengembangkan usaha yaitu capitalistic spirit,
certain economic events dan certain technological innovations. Ketiga dorongan tersebut
membentuk social forces.Pada tahun 1494 dipublikasikan buku pertama double entry bookkeeping oleh Luca Pacioli. Buku Luca Pacioli sangat berpengaruh pada pengembangan
pengetahuan double entry book-keeping. Buku ini melakukan pencatatan-pencatatan
sederhana yang menjadi dasar pengembangan akuntansi.
Pada abad ke 15 kekuatan ekonomi berada di Italia dan Inggris, pemerintah di kedua negara
ini mengatur semua kegiatan bisnis. Namun pada abad ke 18 berkembang suatu prinsip baru
yaitu ketika Adam Smith mempublikasikan The Wealth of Nation, 1776. Pada masa itu
disebut kapitalisme dengan dua karakteristik yaitu profit making dan economic rationally.
Keadaan ini dikenal dengan revolusi industri. Double entry bookkeeping adalah suatu
teknologi untuk mendorong perkembangan kapitalisme. Menurut Sombart, terdapat dua
alasan mengapa double entry memberi sumbangan dalam pertumbuhan perusahaan yaitu :
1. Double entry bookkeeping harus dipisahkan antara kekayaan pemilik dan usaha.
2. Double entry bookkeeping mengharuskan gambaran lengkap dari aliran modal dalam
perusahaan.
Akibat double entry pada economic rationally untuk menghitung produksi dan konsumsi dari
faktor produksi, pencatatan diungkapkan dalam satuan moneter, yang dipakai untuk analisis
operasi perusahaan dan merumuskan rencana, membantu mengembangkan conceptual
framework untuk menjelaskan sifat ekonomi kapitalis. Dengan demikian double entry
bookkeeping memberi informasi yang relevan untuk alokasi sumber daya secara efisien untuk
pengambilan keputusan.

201
7

11

Teori Akuntansi
DR.MEIRYANI.,SE.,Ak.,MAk.,CA

PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Sampai dengan tahun 1755, sangat sedikit literatur yang bersubjek akuntansi, sebagian besar
literatur yang ada berupa terjemahan dan adopsi dari buku Luca Pacioli. Perkembangan
accountability knowledge di mulai pada masa revolusi industri. Revolusi industri mempunyai
tiga aspek. Aspek pertama revolusi industri menyebabkan peralihan dari produksi domestik
ke produksi pabrik. Peralihan ini mengakibatkan pertumbuhan ukuran usaha yang
memerlukan modal. Aspek kedua adalah munculnya biaya overhead yang membutuhkan
alokasi biaya. Aspek ketiga adalah pertumbuhan sektor industri mengantar pada keadaan over
capacity, sehingga dibutuhkan manajer yang berkualitas. Semua ini menciptakan permintaan
jasa akuntansi.
Revolusi industri memerlukan modal dari pemilik, sehingga tanggung jawab akuntan menjadi
meningkat untuk memenuhi kebutuhan pemeriksaan oleh akuntan publik. Pada awal ke 18,
akuntansi dititikberatkan pada neraca. Pada tahun 1850 akuntansi mulai dititikberatkan pada
laporan rugi laba. Pergeseran dari titik berat neraca kepada laporan rugi laba merupakan
akibat tidak langsung dari pertumbuhan sektor industri. Laporan rugi laba mampu memberi
informasi mengenai deviden kepada investor yang telah menanamkan modalnya.
Pada tahun 1875 muncul financial auditing di US dan GB yang sebagian besar modal
diperoleh dari lembaga keuangan dan bank, mereka menghendaki pemeriksaan terhadapa
laporan keuangan. Akibat industrialisasi pada awal abad ke 19 timbul masalah alokasi biaya,
sehingga dikembangkan cost accounting, yang terpisah dari akuntansi keuangan. Tahun 1925
muncul goverment accounting dan tax accounting. Setelah perang dunia pemerintah GB,
Swedia mengalami kesulitan keuangan, sehingga dikembangkan cara memungut pajak. Pada
tahun 1950 berkembangan management accounting karena pada masa itu dibutuhkan
informasi-informasi keuangan untuk kepentingan pihak internal dalam proses pembuatan
keputusan. Konsep scientific management yang diperkenalkan oleh F. W. Taylor, memberikan
peranan yang besar bagi akuntansi dalam pengukuran biaya, keluaran dan evaluasi bagi
manajemen sehingga akuntansi berfungsi sebagai alat pengendalian manajemen.
Perkembangan selanjutnya pada sekitar tahun tujuhpuluhan muncul management auditing
dan social accounting.
Ahli sejarah seringkali mendefinisikan pekerjaan mereka secara naratif atau interpretasional.
Pendekatan naratif akan membentuk dan atau menggambarkan hal-hal pokok pada fakta-fakta
yang ada. Sejarah adalah naratif karena merupakan suatu ceritera yang mengakui adanya
keterbatasan-keterbatasan di dalamnya yaitu pemahaman manusia terhadap sejarah tidak
sepenuhnya seperti apa yang terjadi. Pendekatan interpretasional melakukan evaluasi
hubungan-hubungan dan memberikan interpretasi secara ilmu sosial. Pendekatan naratif
murni juga harus melakukan penjelasan dan mencari beberapa cara untuk melakukan
prediksi.
Pengertian di atas memberikan suatu bentuk perspektif bukan ahli sejarah untuk melakukan
penelitian sejarah dalam akuntansi. Orang yang menilai bahwa sejarah tidak begitu bernilai
jika mampu membantu dalam menjelaskan suatu fenomena tapi hanya memberi gambaran
saja, merupakan orang yang lebih menyukai sejarah interpretasional. Mereka yang
mempunyai kesadaran kesejarahan yang tinggi akan menghargai baik sejarah naratif atau
sejarah interpretasional akan menambah pengetahuan mengenai masalah-masalah yang
kompleks. Setiap jenis pendekatan sejarah mempunyai kelebihan dan kelemahan. Sejarah
naratif menyajikan suatu usaha untuk menambah pengetahuan mengenai elemen-elemen yang
telah dicapai manusia pada masa lalu untuk menempatkan masalah-masalah yang ada
sekarang ke dalam suatu perspektif yang lebih lengkap. Sejarah interpretasional menekankan
201
7

12

Teori Akuntansi
DR.MEIRYANI.,SE.,Ak.,MAk.,CA

PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

pada metode-metode penyelidikan ilmiah dan menghubungkannya dengan teliti ke setiap
peristiwa penting yang telah terjadi.

201
7

13

Teori Akuntansi
DR.MEIRYANI.,SE.,Ak.,MAk.,CA

PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

DaftarPustaka
Ahmad Riahi-Belkahoui; 2000; Teori Akuntansi; Jakarta: Salemba Empat.
Buchari Alma; 2000; Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa; Jakarta: Alfa Beta.

Basu Swasta; 1998; Manajemen Penjualan; Yogyakarta: BFFE Yogya.

Faisal Afif, Prof., Dr., 1997; Analisis Pemasaran ; Bandung: PT Rosda Karya.

Garisson, Noren, yang diterjemahkan oleh Totok Budisantoso; 2000; Akuntansi untuk
Manejer; Jakarta: Salemba Empat.
Glenn A Weish-Ronald Gordon, diterjemahkan oleh Purwatiningsih; 2000; Anggaran
Perencanaan Dan Pengendalian Laba; Jakarta: Salemba Empat
Gunawan Hutahuruk; 1997; Sistem Akuntansi; Jakarta: Salemba Empat.
.
Henry Somamora; 2000; Akuntansi Bisinis Pengambilan Keputusan Bisnis; Jakarta: Salemba
Empat
Hendrikson, diterjemahkan oleh Lyndon Saputra, Drs; 2000; Teori Akuntansi; Jakarta:
Ineraksara.
Husein Umar; 2001; Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis; Jakarta: Salemba Empat.

Ikatan Akuntansi Indonesia; 2002; Standar Akuntansi Indonesia; Jakarta: Salemba Empat.

Jalaludin Rahmat; 2002; Metodelogi Penelitian Komunikasi Edisi kedelapan; Bandung: PT Rosda
Karya.

John Downes, Jordan Elliot; 1999; Kamus Istilah Keuangan; Jakarta: PT Elex Media Komputindo.

Kamarudin Akhmad; 1996; Akuntansi Manajemen Dasar dan Konsep Biaya dan
Pengambilan Keputusan; Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
.
Lili M Sadeli; 1997; Akuntansi Manajemen; Jakarta: Bumi Aksara.
201
7

14

Teori Akuntansi
DR.MEIRYANI.,SE.,Ak.,MAk.,CA

PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

M Nasir, Ph. D. M; Metodelogi Penelitian; Jakarta: Ghalia Indonesia

Mulyadi; 1997; Akuntansi Manajemen Konsep Manfaat dan Rekayasa Edisi kedua; Jakakrta:
PT Salemba Empat Patria.
Mulyadi; 1999; Akuntansi Biaya; Yogyakarta; Aditya Media.
Mulyadi 2001; Akuntansi Manajemen Konsep Manfaat dan Rekayasa Edisi ketiga; Jakakrta:
PT Salemba Empat Patria.
Mulyadi; 2001; Sistem Akuntansi; Jakarta: Salemba Empat.
Nafarin, M; 2000; Penganggaran Perusahaan; Jakarta: Salemba Empat.

Philip Kotler, yang diterjemahkan Teguh Budiarto., Drs; 1998; Manajemen Pemasaran Analisis,
Perencanaan, Implementasi, dan Pengendalian; Jakarta: PT Prenhallindo.

Ray H. Garrison, diterjemahkan oleh Kusnadi; 1997; Akuntansi Manajemen; Bandung:
Bagian Penerbitan ITB.
Soemarso; 1996; Pengantar Akuntansi II Cetakan ketiga; Jakarta: PT Renika Cipta.

Soemarso; 1999; Pengantar Akuntansi I Cetakan kesembilan; Jakarta: PT Renika Cipta.

Sudjana, Prof. Dr.; 1996: Metode Statistik: Bandung: Tarsito.

Sugiyono; 2002; Statistik Untuk Penelitian; Jakarta: Alfa Beta.

Sugiyono; 2000; Metode Penelitian Administrasi; Jakarta: Alfabeta.

Supriyono; 1999; Akuntansi Biaya; Yogyakarta: BPFE.
Theodorus; 2000; Teori Akuntansi; Jakarta: Lembaga Penerbitan FE UI.

201
7

15

Teori Akuntansi
DR.MEIRYANI.,SE.,Ak.,MAk.,CA

PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan Dan Pengembangan Bahasa; 1996; Kamus Besar Bahasa
Indonesia; Jakarta: Balai Pustaka.
Zaki Baridwan; 1996; Intermedite Accounting; Jakarta : Salemba Empat.
https://baracellona.wordpress.com/sejarah-dan-perkembangan-akuntansi-di-indonesia-daninternasional/
.wordpress.com/tugas-kuliah/makalah/sejarah-perkembangan-ilmu-akuntansi/
http://nichonotes.blogspot.co.id/2015/06/teori-akuntansi-pengertian-teori.html

201
7

16

Teori Akuntansi
DR.MEIRYANI.,SE.,Ak.,MAk.,CA

PusatBahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id