Organisasi dalam Manajemen dalam organisasi

TUGAS PENGANTAR MANAJEMEN

PENGORGANISASIAN DALAM MANAJEMEN

Disusun Oleh :
1. Rachmad Firman Kris
2. A Ishfa Ar Rozaq
3. Riszky Ramadhani
4. Syaifulloh Joko Samodra
5. Rendi Supriadi
6. Dikky Febryansah

(1211408282)
(1211408259)
(1211408231)
(1211408207)
(1211408258)
(1211408290)

PROGRAM STUDI S1 MANAJEMEN
UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945

SURABAYA

KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang atas rahmat-Nya sehingga kami
dapat menyelesaikan penyusunan makalah yang berjudul “Pengorganisasian Dalam
Manajemen”. Penulisan makalah ini merupakan salah satu tugas yang diberikan dalam mata
kuliah Pengantar Manajemen di Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya (UNTAG Surabaya).
Dalam penulisan makalah ini kami merasa masih banyak kekurangan baik pada teknis
penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, kritik
dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan demi penyempurnaan pembuatan makalah
ini.
Dalam penulisan makalah ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada pihak-pihak yang membantu dalam menyelesaikan makalah ini, khususnya
kepada Dosen kami yang telah memberikan tugas dan petunjuk kepada kami, sehingga kami
dapat menyelesaikan tugas ini.

Surabaya, April 2015

Penyusun

2


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................................2
DAFTAR ISI................................................................................................................. 3
BAB I............................................................................................................................ 4
PENDAHULUAN........................................................................................................4
A. Latar Belakang....................................................................................................4
B. Perumusan Masalah............................................................................................5
C. Tujuan.................................................................................................................5
BAB II.......................................................................................................................... 6
PEMBAHASAN...........................................................................................................6
A. Definisi Pengorganisasian...................................................................................6
B. Prinsip Dasar Koordinasi / Organizing................................................................8
C. Pendelegasian dan Desentralisasi Wewenang....................................................10
D. Departementasi dan Pembagian Kerja...............................................................11
Beberapa dasar dalam departementasi :.............................................................11
E. Analisis Pekerjaan.............................................................................................12
F. Seleksi Personalia.............................................................................................13
G. Produktivitas.....................................................................................................15
Faktor – faktor yang mempengaruhi produktivitas yaitu :.................................15

BAB III....................................................................................................................... 17
PENUTUP..................................................................................................................17
Kesimpulan.............................................................................................................. 17

3

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Adanya koordinasi yang kuat dan komunikasi yang lancar antar karyawan dalam suatu
perusahaan sangat dibutuhkan demi kemajuan suatu perusahaan. Untuk memenuhi hal
tersebut dalam manajemen diperlukan suatu pengorganisasian yang sangat teratur. Kemajuan
suatu perusahaan dapat tercapai jika terbentuk pengorganisasian yang teratur mengingat
dengan pengorganisasian semua pekerjaan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Artinya
dengan pengorganisasian dapat menghemat waktu dan tenaga kita untuk bekerja sehingga
kita dapat mengerjakan pekerjaan yang lebih penting karena pekerjaan yang lainnya dapat
dilakukan oleh orang lain.
Dalam pengorganisasian menghendaki adanya pembagian kerja atau spesialisasi, sesuai
dengan teori klasik Adam Smith yaitu “the right man in the right place” artinya seseorang

yang memiliki keahlian tertentu harus dipekerjakan atau ditempatkan pada keahliannya.
Misalnya orang yang ahli dalam bidang administrasi harus ditempatkan di bagian
administrasi pula, begitu juga dengan orang yang ahli dalam bidang keuangan harus
ditempatkan pada bagian keuangan pula. Artinya dalam pembagian kerja itu harus benarbenar dilakukan dengan cermat.

4

B.

Perumusan Masalah
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

C.


Apakah definisi pengorganisasian?
Bagaimana prinsip dasar Koordinasi/Organizing?
Bagaimana bentuk pendelegasian dan desentralisasi wewenang?
Bagaimana bentuk departementasi dan pembagian kerja dalam manajemen?
Mengapa diperlukan analisis pekerjaan?
Apakah yang harus dilakukan dalam hal seleksi personalia?
Bagaimana cara mengatur produktivitas dalam suatu perusahaan?

Tujuan
1. Untuk memberikan pemahaman kepada rekan-rekan mahasiswa tentang fungsi
pengorganisasian dalam manajemen.
2. Memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang tata cara melakukan spesialisasi
atau pembagian kerja menurut keahlian masing-masing orang.
3. Sebagai referensi belajar untuk rekan-rekan mahasiswa khususnya kami pribadi
sehingga menambah referensi belajar selain referensi dari dosen.
4. Untuk diajukan kepada dosen pembimbing mata kuliah pengantar manajemen
sebagai pemenuhan atas tugas yang diberikan, serta untuk dipresentasikan kepada
rekan-rekan mahasiswa.

5


BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Pengorganisasian


Menurut Cefto Samuel C, The process of establishing orderly uses for all
organizational’s resources.(pengorganisasian merupakan proses mengatur semua



kegiatan secara sistematis dalam mengelola sumber daya)
Menurut Williams Chuck, Deciding where decision will be made, who will do that
jobs and task, and who will work for whom. (Memutuskan dimana keputusan akan
dibuat, siapa yang akan melakukan pekerjaan dan tugas itu, dan siapa yang akan



bekerja serta untuk siapa pekerjaan itu dilakukan)

Menurut Daft Richard, Pengorganisasian merupakan sebuah kegiatan pemanfaatan
sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan stategis.

Jadi, pengorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya manusia dan
sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah
ditetapkan serta menggapai tujuan bersama. Pengorganisasian merupakan sebuah aktivitas
penataan sumberdaya manusia yang tepat dan bermanfaat bagi manajemen, dan
menghasilkan penataan dari karyawan.
Fungsi pengorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumberdaya manusia
dan sumberdaya fisik lainnya yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang
telah ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.

6

Dengan kata lain, pengorganisasian adalah fungsi manajemen yang berhubungan
dengan pembagian tugas. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan
pengawasan dan menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang
telah dibagi-bagi tersebut.
Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus
dikerjakan, siapa yang harus mengerjakan, bagaimana tugas-tugas tersebut dikelompokkan,

siapa yang bertanggung jawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan mana keputusan harus
diambil.
Pengorganisasian merupakan sebuah aktivitas penataan sumberdaya manusia yang tepat
dan bermanfaat bagi manajemen, dan menghasilkan penataan dari karyawan.
Hal pokok yang perlu diperhatikan dari pengorganisasian :
i.
ii.
iii.
iv.

Menentukan arah dan sasaran satuan organisasi,
Menganalisa beban kerja masing-masing satuan organisasi,
Membuat job description (uraian pekerjaan),
Menentukan seseorang atau karyawan yang berdasarkan atas pertimbangan arah dan
sasaran, beban kerja, dan uraian kerja dari masing-masing satuan organisasi.

7

B.


Prinsip Dasar Koordinasi / Organizing


Seseorang yang duduk disatuan organisasi harus memiliki kompetensi, yaitu



kemampuan dan kemauan.
Memiliki karakter, yaitu sikap dan kepribadian yang sesuai dengan hal-hal pokok



dalam berorganisasi.
Memiliki talenta, yaitu bakat dan potensi yang sesuai dengan hal-hal pokok dalam



berorganisasi.
Memiliki komitmen, yaitu keikatan dan loyalitas dalam berorganisasi.


Agar karyawan dapat menjalankan prinsip dasar dengan baik dan memiliki performa
yang layak, manajemen berkewajiban mengembangkan para pegawai.
Untuk itu diperlukan hal-hal sebagai berikut :
1. Untuk membentuk kompetensi, manajemen dapat meningkatkan kemampuan lewat
on the job training atau off the job training.
o On the job training adalah pelatihan di tempat kerja, bias berupa magang atau
belajar sambil bekerja baik dengan sesama karyawan yang lebih senior maupun
pada atasan mereka.
o Off the job training adalah melatih kompetensi di luar tempat kerja. Pelatihan ini
bersifat teoritis seperti yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pendidikan formal
seperti diploma, strata, maupun kursus yang dilakukan oleh organisasi yang
bersangkutan maupun lembaga lain.

Kedua komponen inilah (kemampuan dan kemauan) yang dapat melihat
kematangan seseorang dalam bekerja, yaitu seorang karyawan dapat dikatakan

8

matang dalam bekerja jika dia memiliki kemampuan yang cukup dan semangat
kerja yang tinggi.

2. Pembentukan karakter dapat dibentuk melalui proses pembentukan kompetensi,
yang umumnya dibentuk melalui adanya pembaruan pengetahuan (update
knowledge) yang dalam proses terus-menerus akan berubah menjadi sikap yang
selanjutnya menjadi prilaku yang selaras dengan visi dan misi yang ditetapkan oleh
manajemen.
3. Memiliki talenta. Talenta sering diterjemahkan dengan bakat potensi. Bakat
merupakan sikap bawaan seseorang yang belum siap pakai untuk melakukan
aktivitas secara layak. Potensi merupakan bakat yang telah siap pakai karena adanya
proses pembelajaran, pelatihan, dan proses lain yang dilakukan oleh seseorang.
4. Komitmen adalah suatu keadaan dimana seorang pekerja atau karyawan memiliki
tingkat kelekatan (kohesif) yang tinggi pada organisasi dan manajemen. Komitmen
dapat dibentuk apabila prinsip dasar (kompetensi, karakter, dan talenta) dapat dilalui
manajemen dengan baik.

C. Pendelegasian dan Desentralisasi Wewenang
Pendelegasian merupakan alokasi atau pembebanan tugas, wewenang, dna permintaan
akan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. Untuk efektifnya pendelegasian ada beberapa
syarat :
»
»
»
»
»

Rencana dan kebijaksanaan harus jelas
Tugas dan wewenang harus dibatasi dengan yang diharapkan
Orang yang diberi tugas memiliki kedisiplinan yang baik
Komunikasi secara terbuka
Sistem pengawasan perlu diciptakan

9

Tindak lanjutnya ialah perlunya diadakan desentralisasi wewenang secara konsekuen.
Akan tetapi biasanya orang takut untuk mengadakan desentralisasi karena :
1.
2.
3.
4.

Biayanya tidak sedikit
Hilangnya uniformitas kebijaksanaan
Terlalu luasnya pengawasan
Proses pengambilan keputusan yang sulit, dan masih banyak kendala lainnya

Desentralisasi pada suatu saat pasti diperlukan karena :
i.
ii.
iii.
iv.

Kecenderungan orang ingin bebas mengambil keputusan
Dinamika usaha memerlukan putusan cepat
Makin bertambahnya orang yang mampu mengelola organisasi
Teknik pengawasan berkembang dengan baik

D. Departementasi dan Pembagian Kerja
Departementasi merupakan pengelompokkan kegiatan kerja yang hampir sama dan
erat hubungannya satu dengan yang lainnya. Pembagian kerja merupakan pemecahan tugas
sedemikian rupa sehingga orang perorang di dalam organisasi bertanggung jawab pada dan
melaksanakan kegiatan tertentu saja. Pembagian kerja dalam ilmu ekonomi lebih dikenal
dengan spesialisasi.
Pembagian kerja pada akhirnya akan menghasilkan departemen-departemen dan job
decription dari masing-masing departemen sampai unit-unit terkecil dalam organisasi.

Beberapa dasar dalam departementasi :
 Departemensi Fungsional
Pekerjaan dapat dikelompokkan menurut fungsi dari organisasi. Perusahaan bisnis
meliputi fungsi seperti : produksi, pemasaran, keuangan, akunting dan personalia.

10

Rumah sakit meliputi fungsi seperti : bedah, psikiatri, rumah tangga, farmasi, dan
personalia.
 Departemensi Teritorial
Pembentukkan kelompok atas dasar daerah geografis. Logikanya adalah bahwa semua
kegiatan dalam daerah tertentu seharusnya ditugaskan kepada seorang manajer.
 Departemensi Produk
Dalam banyak perusahaan besar yang produknya beraneka ragam, kegiatan dan
personalianya dikelompokkan atas dasar produk.
 Departementasi Pelanggan
Contoh departementasi yang berorientasi pada pelanggan adalah lembaga pendidikan.
Namun dalam praktek, dasar-dasar penggolongan itu tidaklah dianut secara
konsekuan, sebab seringkali didasarkan atas kombinasi dari beberapa dasar yang
disebutkan diatas.

E.

Analisis Pekerjaan
Menurut Summary of National Job Analysis Methode Survey, analisa pekerjaan adalah

“proses mempelajari dan mengumpulkan informasi yang berhubungan dengan operasi dan
tanggung jawab suatu pekerjaan tertentu”.
Sedangkan kegunaan dari analisa kerja adalah sebagai berikut :











Pengabsahan (validation) atas prosedur-prosedur pengangkatan
Pelatihan (training)
Evaluasi pekerjaan
Penilaian prestasi
Pengembangan karier
Organisasi
Perkenalan
Penyuluhan
Hubungan perburuan (labor relation)
Penataan kembali (reengineering) pekerjaan.

11

F.

Seleksi Personalia
Menurut Prof. Edwin B Flippo, seleksi adalah “pemilihan seseorang tertentu dari

sekelompok karyawan-karyawan potensial untuk melaksanakan suatu jabatan tertentu”.
Manajemen memutuskan pekerjaan apa yang terlibat dan kemampuan-kemampuan induvidu
yang dibutuhkan untuk melaksanakan pekerjaan secara efektif. Kemudian manajer melihat
prestasi para pelamar diwaktu yang lalu dan memilih seseorang yang memiliki kemampuan,
pengalaman dan kepribadian yang paling memenuhi persyaratan suatu jabatan.
Prestasi masa lalu merupakan penunjuk paling baik bagi prestasi dimasa yang akan
dating. Apa yang dilakukan seseorang di waktu yang lalu, seperti ditunjukkan oleh laporanlaporan sekolah, pengalaman kerja dan kegiatan-kegiatan diluar kurikulum, adalah predikator
paling baik tentang apa yang kemungkinan akan dilakukan di waktu yang akan datang.
Ada beberapa faktor yang cenderung mempengaruhi prestasi karyawan. Beberapa
faktor tersebut adalah :
 Latar belakang pribadi, mencakup pendidikan dan pengalaman kerja, untuk
menunjukkan apa yang telah dilakukan seseorang di waktu yang lalu.
 Bakat dan Minat (aptitude and interest), untuk memperkirakan minat dan kapasitas /
kemampuan seseorang.
 Sikap dan kebutuhan (attitudes and need), untuk meramalkan tanggung jawab dan
wewenang seseorang.
 Kemampuan-kemampuan analitis dan manipulatif, untuk mempelajari kemampuan
pemikiran dan penganalisaan.
 Kesehatan, tenaga dan stamina, untuk melihat kemampuan fisik seseorang dalam
pelaksanaan pekerjaan.
 Ketrampilan dan kemampuan teknik, untuk menilai kemampuan dalam pelaksanaan
aspek-aspek teknik pekerjaan.

12

Setelah diseleksi, karyawan ditempatkan pada suatu pekerjaan dan diperkenalkan
dengan organisasi melalui berbagai bentuk orientasi. Tahap orientasi merupakan kegiatan
pengenalan dan penyesuaian karyawan baru dengan organisasi. Proses ini merupakan proses
penting karena suatu pekerjaan baru adalah sulit dan menyebabkan frustasi bagi karyawan
baru. Menurut American Society for Personel Administration, situasi baru adalah “berbeda
dan asing, serta proses orientasi yang jelek dapat memadamkan antusiasme dan usaha mulai
dari permulaan”. Karena berbagai perusahaan melaporkan bahwa lebih setengah dari
pengunduran diri suka rela terjadi dalam 6 (enam) bulan pertama, Orientasi yang tepat dapat
terbuat banyak untuk mengurangi masalah ini dan biaya-biaya yang menyertainya.
Oleh sebab itu sering dipakai ukuran kepuasan para penyelia dan karyawan lama
terhadap masuknya karyawan baru tersebut, disamping kepuasan karyawan baru, untuk
menilai keberhasilan proses orientasi. Bila tahap seleksi tidak berbuat kesalahan biasanya
proses orientasi juga tidak akan mengalami kesulitan.

13

G. Produktivitas
Ada beberapa pendapat orang mengenai produktivitas, diantaranya :


Menurut J. Ravianto, bahwa Produktivitas adalah suatu konsep yang menunjang
adanya keterkaitan hasil kerja dengan sesuatu yang dibutuhkan untuk menghasilkan



produk dari tenaga kerja.
Sedangkan menurut Muchdarsyah Sinungan, bahwa : “Produktivitas adalah
hubungan antara hasil nyata maupun fisik (barang atau jasa) dengan masuknya
yang sebenarnya, misalnya produktivitas ukuran efisien produktif suatu hasil
perbandingan antara hasil keluaran dan hasil masukan”.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa produktivitas adalah suatu
perbandingan antara hasil keluaran dengan hasil masukan. Keefektifan ini dilihat dari
beberapa faktor masukan yang dipakai dibandingkan dengan hasil yang dicapai.
Sedangkan produktivitas kerja yaitu jumlah produksi yang dapat dihasilkan dalam
waktu tertentu.

Faktor – faktor yang mempengaruhi produktivitas yaitu :
 Kemampuan
14









Sikap
Situasi dan keadaaan lingkungan
Motivasi
Upah
Tingkat pendidikan
Perjanjian kerja
Penerapan teknologi

Pengaruh penerimaan tenaga kerja terhadap produktivitas atas dasar pengertian kemampuan
dari tenaga kerja yang terkait dengan keahlian seseorang di bidangnya (profesional) dalam
menyelesaikan pekerjaan, maka manajemen personalia sebagai departemen yang bertugas
dalam penerimaan (rekruitmen) tenaga kerja berperan penting dalam menjalankan prosedural
yang berlaku, prosedur penerimaan tenaga kerja adalah bagian dari berbagai sistem yang
mempengaruhi produktivitas perusahaan sehingga kecermatan dan ketelitian dalam
pengambilan keputusan untuk menerima tenaga kerja dapat baru dipertanggungjawabkan.

15

BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Dari pembahasan diatas khususnya mengenai fungsi manajemen yaitu pengorganisasian maka
kami dapat menyimpulkan beberapa hal antara lain :
1. Fungsi pengorganisasian adalah fungsi manajemen yang berhubungan dengan pembagian
tugas. Pengorganisasian mempermudah manajer dalam melakukan pengawasan dan
menentukan orang yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas-tugas yang telah dibagibagi tersebut.
2. Pengorganisasian juga suatu kegiatan pengaturan pada sumberdaya manusia dan
sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk menjalankan rencana yang telah
ditetapkan serta menggapai tujuan perusahaan.
3. Pengorganisasian dapat dilakukan dengan cara menentukan tugas apa yang harus
dikerjakan, siapa yang harus mengerjakannya, bagaimana tugas-tugas tersebut
dikelompokkan, siapa yang bertanggungjawab atas tugas tersebut, dan pada tingkatan
mana keputusan harus diambil.
4. Komunikasi antar bagian dalam pengorganisasian harus dijaga dengan baik supaya
adanya koordinasi yang kuat dan tidak terjadinya komunikasi sehingga pertukaran
informasi dapat berjalan dengan lancar yang akhirnya meningkatkan kesejahteraan
perusahaan.
5. Dengan adanya pengorganisasian dapat menghemat waktu dan tenga yang pada akhirnya
dapat menjadikan suatu perusahaan menjadi maju dan berkembang.

16