ANCAMAN NON FISIK NON MILITER
ANCAMAN NON FISIK (NON MILITER)
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri
maupun luar negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman nonmiliter atau
nirmiliter memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer, yaitu
tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat seperti ancaman militer, karena
ancaman ini berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi,
informasi serta keselamatan umum.
Ancaman di bidang politik
Politik merupakan instrumen utama untuk menggerakkan perang. Ini
membuktikan bahwa ancaman politik dapat menumbangkan suatu rezim
pemerintahan bahkan dapat menghancurkan suatu negara. Masyarakat
Internasional mengintervensi suatu negara melalui politik seperti Hak Asasi
Manusia (HAM), demokratisasi, penanganan lingkungan hidup, dan
penyeleggaraan pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
Pertahanan nonmiliter
Pertahanan nonmiliter disebut juga dengan pertahanan nirmiliter merupakan kekuatan
pertahanan negara yang dibangun dalam kerangka pembangunan nasional untuk mencapai
kesejahteraan nasional dan dipersiapkan untuk menghadapi ancaman nirmiliter. Lapis
pertahanan nirmiliter tersusun dalam fungsi keamanan untuk keselamatan umum yang
mencakup penanganan bencana alam dan operasi kemanusiaan lainnya, sosial budaya,
ekonomi, psikologi pertahanan, yang pada intinya berkaitan dengan pemikiran kesadaran bela
negara, dan pengembangan teknologi.[1]
Inti pertahanan nirmiliter adalah pertahanan secara nonfisik yang tidak menggunakan senjata
seperti yang dilakukan oleh Lapis pertahanan militer, tetapi pemberdayaan faktor-faktor
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi melalui profesi, pengetahuan dan
keahlian, serta kecerdasan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan.
Ancaman adalah setiap usaha dan kegiatan, baik dari dalam negeri
maupun luar negeri, yang dinilai membahayakan kedaulatan negara, keutuhan
wilayah negara, dan keselamatan segenap bangsa. Ancaman nonmiliter atau
nirmiliter memiliki karakteristik yang berbeda dengan ancaman militer, yaitu
tidak bersifat fisik serta bentuknya tidak terlihat seperti ancaman militer, karena
ancaman ini berdimensi ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, teknologi,
informasi serta keselamatan umum.
Ancaman di bidang politik
Politik merupakan instrumen utama untuk menggerakkan perang. Ini
membuktikan bahwa ancaman politik dapat menumbangkan suatu rezim
pemerintahan bahkan dapat menghancurkan suatu negara. Masyarakat
Internasional mengintervensi suatu negara melalui politik seperti Hak Asasi
Manusia (HAM), demokratisasi, penanganan lingkungan hidup, dan
penyeleggaraan pemerintahan yang bersih dan akuntabel.
Pertahanan nonmiliter
Pertahanan nonmiliter disebut juga dengan pertahanan nirmiliter merupakan kekuatan
pertahanan negara yang dibangun dalam kerangka pembangunan nasional untuk mencapai
kesejahteraan nasional dan dipersiapkan untuk menghadapi ancaman nirmiliter. Lapis
pertahanan nirmiliter tersusun dalam fungsi keamanan untuk keselamatan umum yang
mencakup penanganan bencana alam dan operasi kemanusiaan lainnya, sosial budaya,
ekonomi, psikologi pertahanan, yang pada intinya berkaitan dengan pemikiran kesadaran bela
negara, dan pengembangan teknologi.[1]
Inti pertahanan nirmiliter adalah pertahanan secara nonfisik yang tidak menggunakan senjata
seperti yang dilakukan oleh Lapis pertahanan militer, tetapi pemberdayaan faktor-faktor
ideologi, politik, ekonomi, sosial budaya, dan teknologi melalui profesi, pengetahuan dan
keahlian, serta kecerdasan untuk mencapai kesejahteraan masyarakat yang berkeadilan.