HUBUNGAN HUKUM DAN EKONOMI konstitusi

A . Pengertian Hukum
Hukum adalah suatu sistem yang dibuat manusia untuk membatasi tingkah laku
manusia agar tingkah laku manusia dapat terkontrol , hukum adalah aspek terpenting dalam
pelaksanaan atas rangkaian kekuasaan kelembagaan, Hukum mempunyai tugas untuk
menjamin adanya kepastian hukum dalam masyarakat. Oleh karena itu setiap masyarat
berhak untuk mendapat pembelaan didepan hukum sehingga dapat di artikan bahwa hukum
adalah peraturan atau ketentuan-ketentuan tertulis maupun tidak tertulis yang mengatur
kehidupan masyarakat dan menyediakan sangsi bagi pelanggarnya.1
Hukum adalah keseluruhan norma, yang oleh penguasa negara atau penguasa masyarakat
yang berwenang menetapkan hukum, dinyatakan atau dianggap sebagai peraturan yang
mengikat bagi sebagian atau seluruh anggota masyarakat, dengan tujuan untuk mengadakan
suatu tatanan yang dikehendaki oleh penguasa tersebut.2
Pengertian norma sendiri adalah suatu pedoman atau peraturan hidup yang
menentukan bagaimana manusia harus bertingkah laku dalam masyarakat agar tidak
merugikan orang lain.3
dengan demikian ada empat norma yang mengatur kepentingan manusia dalam kehidupan
bermasyarakat. Keempat norma tersebut adalah :
1.

Norma agama


Peraturan hidup yang diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa

/kepercayaan

guna menciptakan kehidupan bahagia di dunia dan akhirat.
Sumber norma ini adalah kitab suci dari setiap agama yang
dianut.Norma agama bersifat abadi dan universal. Abadi
berarti norma agama berlaku selama manusia hidup di dunia,
sedang universal berarti norma agama berlaku untuk semua
umat beragama. Pelanggaran norma agama menimbulkan dosa
dan diancam hukuman dari Tuhan di akhirat nanti, sedangkan

2.

Norma kesusilaan

yang mematuhi akan mendapat pahala.
Peraturan hidup yang dianggap sebagai suara hati sanubari
manusia. Norma ini juga merupakan aturan hidup tentang
perilaku baik dan buruk.Pedoman berperilaku ini dilakukan

berdasarkan kebenaran dan keadilan.Norma kesusilaan

1 Andrila Modhji,”pembagian hukum”,
https://andrilamodji.wordpress.com/hukum/pengertian-tujuan-jenis-jenis-dan-macammacam-pembagian-hukum/ diakses pada 14 Maret 2015 pada pukul 19:11
2 Zaeni asyhadie,”Hukum Bisnis”.Rajagrafindo persada,jakarta,2006,hal.5
3 Ibid,hal.3

1

memberikan peraturan peraturan kepada manusia agar menjadi
manusia yang sempurna. Pelanggaran terhadap norma ini akan
mendapatkan sanksi sosial, seperti cibiran atau cemoohan
3.

Norma kesopanan

masyarakat sampai diasingkan dari lingkungan masyarakat.
Peraturan hidup atau nilai-nilai yang diatur oleh agama
maupun adat-istiadat masyarakat. Norma kesopanan
merupakan pedoman yang mengatur tingkah laku manusia

terhadap manusia yang ada di sekitarnya.Norma kesopanan
merupakan norma yang bersumber pada budaya masyarakat.
Pelanggaran terhadap norma ini tidak menimbulkan efek sosial
yang besar. Misalnya, perlakuan seorang anak terhadap orang
tua dan tata cara berpakaian seseorang perempuan dewasa saat
keluar rumah. Pelanggaran terhadap norma ini akan kembali
kepada diri si pelakunya sendiri, yaitu berupa perasaan malu

4.

Norma hukum

dan menjadi sungkan terhadap orang di sekitarnya.
Peraturan hidup yang dibuat oleh penguasa negara atau
lembaga adat tertentu. Norma hukum adalah aturan aturan
yang bersumber atau dibuat oleh lembaga negara yang
berwenang.Norma hukum bersifat memaksa dan mengikat.
Memaksa berarti aturan-aturan hukum harus dipatuhi oleh
siapa pun, sedangkan mengikat berarti berlaku untuk semua
orang.Orang yang melanggar aturan aturan hukum akan

mendapatkan sanksi berupa hukuman,seperti penjara, atau
denda4

B. Fungsi Hukum
1. Sebagai sarana pengatur tata tertib hubungan masyarakat
2. Hukum sebagai norma merupakan petunjuk hidup mengenai apa yang
diperbolehkan dan apa yang tidak agar dapat tercipta ketertiban
3. Hukum mempunyai sifat memerintah dan memaksa agar hukum ditaati
anggota masyarakat.5
C. Unsur hukum
4 Deni DN “pengertian norma dan jenis jenis norma”,goocir,
http://www.goocir.com/2012/10/pengertian-norma-dan-jenis-jenis-norma.html, diakses
pada tanggal 12Maret 2015 Pukul 19:49
5 Richard Burton Simatupang,”Aspek hukum Dalam Bisnis”,Rineka
cipta,jakarta,2007,hal.7

2




Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan
masyarakat;



Peraturan itu diadakan oleh badan – badan resmi yang berwajib;



Peraturan itu bersifat memaksa;



Sanksi terhadap pelanggaran peraturan tersebut adalah tegas.6

D.Sumber hukum dan Klasifikasi Hukum
Sumber hukum adalah “segala apa saja yang dapat menimbulkan aturan-aturan yang
mempunyai kekuatan yang bersifat memaksa, yakni aturan aturan yang kalau dilanggar
mengakibatkan samksi yang tegas dan nyata
Adapun sumber-sumber hukum adalah sebagai berikut.

1. Undang – undang
merupakan peraturan yang di buat oleh pemerintah dengan persetujuan Dewan
Perwakilan Rakyat (Pasal 5 ayat (1) jo. Pasal 20 ayat (1) UUD’1945)
2. Yurisprudensi
merupakan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap ,
yang secara umum memutuskan sesuatu persoalan yang belum ada pengaturannya
pada sumber hukum yang lain.
3. Kebiasaan
merupakan perbuatan manusia yang dilakukan berulang ulang dalam hal dan keadaan
yang sama.
4. Perjanjian
merupakan suatu peristiwa dimana pihak yang satu berjanji kepada pihak yang lain
untuk melaksanankan atau tidak melaksanakan suatu hal sehingga pihak-pihak yang
mengadakan perjajian tersebut terikat oleh isi perjanjian yang mereka buat. Setiap
perjanjian yang dibuat dengan sah berlaku mengikat bagaikan undang undang.
5. Perjanjian Internasional
merupakan perjanjian yang diadakan oleh dua negara atau lebih (bilateral atau
multilateral). Perjanjian internasional ini mempunyai kedudukan yang sama dengan
undang undang karena perjanjian dengan negara lain hanya dapat dilakukan dengan
persetujuan DPR.


6 Andru joe,”dasar-dasar ilmu hukum”, http://andruhk.blogspot.com/2012/07/dasardasar-ilmu-hukum.html, diakses pada tanggal 12 Maret 2015 pukul 20:42

3

6. Doktrin/Pendapat para ahli
merupakan pendapat yang dapat dipergunakan sebagai landasan untuk memecahkan
masalah-masalah yang langsung atau tidak langsung berkaitan satu sama lain.7
Hukum dapat diklasifikasikan menjadi beberapa macam, tergantung dari aspek mana
kita melihatnya . Dalam kaitannya dengan Hukum Bisnis yang akan menjadi pokok
bahasan, penyusun mengklasifikasikan hukum berdasarkan sebagai berikut.
a) Fungsi hukum, yang terdiri dari Hukum Materil/substantive law(hukum yang
terdiri dari aturan aturan yang memberi hak dan membebani kewajiban). dan
Hukum Formil/Objective law(peraturan hukum yang fungsinya menegakkan
hukum materiil tersebut agar tidak dilanggar.
b) Berdasarkan wilayah berlakunya, terdiri dari hukum Nasional dan Hukum
Internasional.
c) Berdasarkan isinya, terdiri dari Hukum Umum (Lex Generalis) dan Hukum
Khusus (Lex Specialis).8
E. Pengertian ekonomi

Istilah dalam Pengertian Ekonomi, menurut bahasa yaitu berasal dari bahasa Yunani
yaitu Oikos berarti keluarga atau rumah tangga sedangkan Nomos berarti peraturan atau
aturan. Sedangkan menurut istilah yaitu manajemen rumah tangga atau peraturan rumah
tangga. Pengertian Ekonomi adalah salah satu bidang ilmu sosial yang membahas dan
mempelajari tentang kegiatan manusia berkaitan langsung dengan distribusi, konsumsi dan
produksi pada barang dan jasa.9
Manusia sebagai makhluk sosial dan makhluk ekonomi pada dasarnya selalu
menghadapi masalah ekonomi. Inti dari masalah ekonomi yang dihadapi manusia adalah
kenyataan bahwa kebutuhan manusia jumlahnya tidak terbatas, sedangkan alat pemuas
kebutuhan manusia jumlahnya terbatas. Beberapa faktor yang mempengaruhi sehingga
jumlah kebutuhan seseorang berbeda dengan jumlah kebutuhan orang lain:
• Faktor Ekonomi
• Faktor Lingkungan Sosial Budaya
• Faktor Fisik
• Faktor Pendidikan10
7 Zaeni asyhadie,Op.cit, hal.6
8 Ibid,hal.9
9 Nurul Ismhi,”pengertian ekonomi”, http://isma-ismi.com/pengertian-ekonomi.html
diakses pada 12 Maret 2015 pukul 20:47
10 Aag Syu Gimbal,”Aspek hukum dalam ekonomi”,

http://aagsyugimbal.blogspot.com/2011/02/makalah-aspek-hukum-dalam-ekonomi.html

4

Disini kita mengenal permasalahan Perekonomian yang akan selalu dihadapi suatu
negara. Masalah masalah tersebut adalah:






Masalah Pertumbuhan Ekonomi
Masalah ketidakstabilan kegiatan ekonomi
Masalah pengangguran
Masalah kenaikan harga-harga
Masalah neraca perdagangan dan neraca pembayaran11
Pada setiap waktu masyarakat akan menghadapi berrbagai masalah ekonomi. Hal itu

timbul sebagai akibat dari masalah kelangkaan. Dalam setiap masyarakat akan timbul

ketidakseimbangan di antara kehendak(keinginannya) manusia yang tidak terbatas
jumlahnya, dengan kemampuan faktor-faktor produksi untuk menghasilkan barang dan jasa
yang jumlahnya terbatas. Ketidakseimbangan ini menimbulkan masalah untuk membuat
pilihan.12
F. Hubungan Hukum dengan Ekonomi
Hubungan antara hukum dengan ekonomi yaitu ekonomi merupakan tujuan
masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dan kesejahteraan , sedangkan hukum adalah aturan
atau tata tertib sosial yang di dalamnya terdapat kegiatan ekonomi
Seperti para pembisnis yang membutuhkan hukum dalam masalah ekonomi, apabila
hukum lemah maka mengakibatkan usaha bagi para pembisnis menjadi tidak sehat, Pengaruh
ini dalam bentuk pertimbangan-pertimbangan untung-rugi yang berpengaruh pada kerja
hukum. Karena tidak semua orang patuh terhadap hukum atas dasar hukum memang harus di
taati. Masyarakat pun bisa mentaati hukum karena tujuan-tujuan lain untuk memperoleh
keuntungan ekonomis. Sebaliknya, jika tidak melihat keuntungan eknomis, maka akan rugi
dan tidak mentaati hukum yang ada.dengan kata lain, seseorang yang mempelajari hukum
seharusnya mempelajari ekomoni juga. Dapat disimpulkan bahwa Hubungan antara hukum
dan ekonomi sangatlah erat dan bersifat timbal balik. Kedua-duanya saling mempengaruhi
bekerjanya satu sama lain. Hukum sebagai pengontrol perkembangan ekonomi dengan
peraturannya, sedangkan ekonomi sebagai bekerjanya hukum itu sendiri.13


diakses pada 12 Maret 2015 pukul 20:58
11 Sadono Sukirno,”Makroekonomi Teori Pengantar”,Rajawali Pers,Jakarta,2012,hal.9
12 Sadono Sukirno,”Mikroekonomi Teori Pengantar”, Rajawali Pers,Jakarta,2012,hal.25
13 Eka Sri wahyu Ningsih,”Hubungan Hukum Dengan Ekonomi”,
http://ekasriwahyuningsih.blogspot.com/2013/04/hubungan-antara-hukum-danekonomi.html, diakses pada 13 Maret 2015 pukul 14:49.

5

G.Pengertian Bisnis
Dalam ilmu ekonomi, bisnis adalah suatu organisasi yang menjual barang atau jasa
kepada konsumen atau bisnis lainnya, untuk mendapatkan laba. Secara historis kata bisnis
dari bahasa Inggris business, dari kata dasar busy yang berarti "sibuk" dalam konteks
individu, komunitas, ataupun masyarakat. Dalam artian, sibuk mengerjakan aktivitas dan
pekerjaan yang mendatangkan keuntungan.14
H. Maksud dan tujuan Bisnis
Bisnis tidak hanya bermaksud memenuhi kebutuhan masyarakat konsumen. Lebih
dari itu, bisnis juga harus mampu menyediakan sarana sarana yang dapat menarik minat dan
perilaku membeli konsumen. Bisnin harus mencapai tujuan dalam mempertahankan
operasinya. Secara umum, maksud dan tujuan bisnis sangat terkait erat dengan faktor-faktor
berikut antara lain:15
1.
2.
3.
4.
5.

Pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen
Keuntungan usaha
Pertumbuhan dan perkembangan yang berkelanjutan
Mengatasi berbagai resiko
Tanggung jawab sosial

I.Pengertian hukum Bisnis
Hukum bisnis adalah suatu perangkat kaidah hukum yang mengatur tentang tata cara
pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang, industri atau keuangan yang dihubungkan dengan
produksi atau pertukaran barang atau jasa dengan menempatkan uang dari pada enterpreneur
dalam risiko tertentu dengan usaha tertentu dengan motif adalah untuk medapatkan
keuntungan tertentu. Adapun yang merupakan ruang lingkup dari hukum bisnis ini, antara
lain adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Kontrak bisnis
Jual beli
Bentuk-bentuk perusahaan
Perusahaan Go Public dan Pasar Modal
Penanaman Modal Asing
Kepailitan dan Likuidasi
Merger dan Akuisisi
Perkreditan dan Pembiayaan
Jaminan Hutang

14 Wikipedia,” bisnis”, http://id.wikipedia.org/wiki/Bisnis, diakses pada 14 Maret 2015
pukul 19:24
15 Miftahuddin,”pengantar bisnis”, Universitas Medan Area,Medan,2009,hal.7

6

10. Surat berharga
11. Perburuhan
12. Hak atas Kekayaan Intelektual
13. Anti Monopoli
14. Perlindungan Konsumen
15. Keagenan dan Distribusi
16. Asuransi
17. Perpajakan
18. Penyelesaian Sengketa Bisnis
19. Bisnis Internasional
20. Hukum Pengangkutan16
J.Fungsi Hukum Bisnis
1. Sebagai sumber informasi yang berguna bagi praktisi bisnis
2. Untuk memahami hak hak dan kewajibannya dalam praktik bisnis
3. Agar terwujud watak dan perilaku aktivitas di bidang bisnis yang berkeadilan wajar,
sehat dan dinamis(yang dijamin oleh kepastian hukum)17
Hukum pun menjamin bahwa hak dan kewajiban semua pihak terpenuhi, baik itu
produsen maupun konsumennya, sehingga tidak ada satu pihak pun yang merasa
dirugikan jika terjadinya wanprestasi. Hak-hak konsumen untuk merasa aman terhadap
suatu produkpun akan terjamin. Agar bisnisnya bisa berjalan dengan lancar pelaku bisnis
tentu berhubungan erat dengan hukum sehingga tidak ada kata melanggar hukum atau
melakukan bisnis yang ilegal yang menyebabkan kerugian baik pelaku bisnis itu sendiri
(produsen) maupun masyarakat (konsumen).
Oleh karena itu,dengan menaati hukum bisnis akan menghindarkan para pelaku bisnis
dari berbagai persoalan, sekaligus membuat kegiatan bisnis menjadi aman dan
terlindungi. Jadi, tidak alasan bagi para pelaku bisnis untuk tidak melakukannya.
K. Aspek Pokok Asas Hukum Bisnis
1. Aspek Kontrak(perjanjian) yang menjadi sumber hukum utama dimana masingmasing pihak tunduk pada perjanjian yang telah disepakati bersama
2. Aspek kebebasan membuat perjanjian dimana para pihak bebas membuat dan
menentukam isi dari perjanjian yang disepakati bersama18
L.Hukum Bisnis di Indonesia
16 Munir Fuady,”Pengantar Hukum Bisnis”,Citra Aditya Bakti,Bandung,2008,hal.2-3
17 Octie Rustami ,”Hukum Bisnis”, http://www.slideshare.net/octierustami/pendahuluanhukum-bisnis?related=1,di akses pada 16 Maret 2015 pada pukul 20:54
18 Zsa Zsa Dhysha,” Materi Hukum Bisnis”,
http://www.slideshare.net/ZsazsaDhysha1/materi-hukumbisnis1?related=4”, diakses
pada 16 Maret 2015 pada pukul 21:24

7

Pada prinsipnya dasar-dasar hukum bisnis sudah lama sekali diterapkan di indonesia.
Setidaknya dasar hukum tertulis yang sudah dimuat dalam Kitab Undang-Undang Hukum
Dagang dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, yang mulai diberlakukan di Indonesia
sejak tahun 1848 berdasarkan asas konkordasi (perjanjian dan saling pengertian). Bahkan
dasar-dasar dari hukum bisnis yang sangat tradisional sudah terlebih dahulu ada, baik dalam
hukum adat (seperti hukum kontrak / perjanjian adat), atau hukum jual beli dagang secara
sederhana yang mengatur transaksi jual beli rakyat Indonesia dengan para saudagar asing
pada masa itu, seperti dengan saudagar Portugis, Belanda, Arab, Hindustan, dan lain-lain.
Namu demikian, dasar hukum dari hukum bisnis indonesia yang tertulis adalah sebagai
berikut:19

1.

KUH Dagang yang belum banyak diubahMasih ada ketentuan dalam KUH Dagang
yang pada prinsipnya belum berubah yang mengatur tentang berbagai aspek dari
hukum bisnis, meskipun sudah barang tentu sudah banyak dari ketentuan tersebut
yang sudah usang dimakan zaman. Ketentuan-ketentuan dalam KUH dagang yang

pada prinsipnya masih berlaku adalah pengaturan tentang hal-hal sebagai berikut :
a) Keagenan dan distributor (makelar dan komisioner)
b) Surat berharga (wesel, cek,dan aksep)
c) Pengangkutan laut.
2. KUH Dagang yang sudah banyak berubah, masih ada ketentuan dalam KUH dagang
yang pada prinsipnya masih berlaku, tetapi telah banyak berubah yang mengatur
tentang berbagai aspek dari hukum bisnis. Ketentuan-ketentuan dalam KUH dagang
yang pada prinsipnya masih berlaku, tetapi telah banyak berubah adalah pengaturan
tentang hal sebagai berikut:
a) Pembukuan Dagang
b) Asuransi
3. KUH Dagang yang sudah diganti dengan perundang-undangan yang baru, ada juga
ketentuan dalam KUH Dagang yang telah dicabut dan diganti dengan perundangundangan yang baru sehingga secara yuridis formal tidak berlaku lagi. Yakni
ketentuan-ketentuan yang mengatur tentang berbagai aspek dari hukum bisnis berupa:
19 Siti Hidayah,”hukum bisnis di indonesia”,
http://accountingiismylife.blogspot.com/2013/07/pengertian-dan-perkembangan-hukumbisnis.html , diakses pada 13 Maret 2014

8

a) Perseroan Terbatas
b) Pembukuan Perseroan
c) Reklame dan Penuntutan
4. KUH Perdata belum banyak diubah artinya meskipun ketentuan ini sudah usang,
namun masih ada beberapa ketentuan yang masih berlaku. Ada ketentuan dalam KUH
Perdata yang pada prinsipnya belum berubah yang mengatur tentang berbagai aspek
dari hukum bisnis. Ketentuan-ketentuan dalam KUH Perdata yang pada prinsipnya
masih berlaku adalah pengaturan tentang hal-hal sebagai berikut:
a) Kontrak
b) Jual beli
c) Hipotik (atas kapal)

5. KUH Perdata sudah banyak diubah, masih ada ketentuan dalam KUH Perdata yang
pada orinsipnya masih berlaku, tetapi telah bnayak berubah yang mengatur tentang
berbagai aspek dari hukum bisnis. Ketentuan-ketentuan dalam KUH Perdata yang
pada prinsipnya masih berlaku, tetapi telah banyak berubah adalah peraturan tentang
hal sebagai berikut:
 Perkreditan (Perjanjian Pinjam-meminjam)
6. KUH Perdata yang sudah diganti dengan Perundang-undangan yang baru. Ada juga
ketentuan dalam KUH Perdata yang dicabut dan diganti dengan perundang-undangan
yang baru sehingga secara yuridis formal tidak berlaku lagi. Yakni ketentuanketentuan yang mengatur tentang berbagai aspek dari hukum bisnis berupa:
a) Hak Tanggungan(dahulu hipotik atas tanah)
b) Perburuhan
7. Perundang-undangan yang tidak terkait dengan KUH Dagang maupun KUH Perdata
juga sudah berlaku di Indonesia yang mengatur ketidak terkaitan keduanya. Ketentuan
yang tidak terkait antara KUH Dagang dengan KUH Perdata berada pada pengaturan
tentang:
a) Perusahan GO Publik yaitu perusahaan yang sebagian besar modalnya atau
sahamnya dimiliki oleh masyarakat umum.
b) Penenaman Modal Asing yaitu perusahaan yang sebagian besar modalnya
didanai oleh orang atau lembaga asing.
9

c) Kepailitan dan Likuidasi yaitu penutupan perusahaan yang disebabkan oleh
adanya ketidakmampuan perusahaan untuk melanjutkan usahanya.
d) Merger yaitu penggabungan beberapa perusahaan kedalam satu manajemen
yang bertujuan untuk perampingan perusahaan.
e) Akusisi yaitu pengambilalihan perusahaan oleh perusahaan lain dengan
berbagai alasan tertentu.20

Kesimpulan
Dari pembahasan makalah hukum bisnis ini kesimpulannya adalah hukum bisnis di
pahami sebagai hukum yang mengatur tentang aktifitas ekonomi. Aktifitas tersebut berupa
perdagangan, pelayanan jasa dan keuangan yang dilaksanakan terus menerus, yang bertujuan
untuk mendapat keuntungan. Aktifitas ekonomi itulah yang disebut sebagai bisnis. Kegiatan
usaha atau aktivitas ekonomi tersebut dijalankan oleh perorangan atau badan usaha. Seiring
dengan berkembangnya jaman. Cara manusia melakukan kegiatan ekonomi juga semakin
beragam. Di zaman dulu orang melakukan kegiatan ekonomi secara sederhana, seperti
berdagang. Sekarang kegiatan ekonomi bisa dilakukan dengan mendirikan badan usaha atau
badan hukum. Hukum bisnis merupakan peraturan peraturan tertulis yang dibuat oleh
pemerintah dengan maksud untuk mengatur, mengawasi dan melindungi seluruh kegiatan
bisnis, meliputi kegiatan industri perdagangan dan pelaksanaan jasaserta semua hal yang
berhubungan dengan kegiatan keuangan atau kegiatan bisnis lainnya. Contohnya hukum
bisnis yang di buat pemerintah untuk mengatur lalu lintas kegiatan ekonomi agar tercipta
keamanan dan ketertiban dalam bidang ekonomi.
20 Munir Fuady, Op.cit, Hal.4-6

10