Air sebagai Hak Asasi Manusia. Pemahaman

Air sebagai Hak Asasi Manusia
Pemahaman, Isu dan Beberapa Pemikiran
(Konteks Indonesia)

Oswar Mungkasa
Pendapat pribadi

Perspektif
 Air adalah hak asasi manusia
– Komponen mendasar bagi terjaminnya hak untuk
hidup (right to life)  tanpa air manusia mati
– Perlindungan kepada setiap orang atas akses untuk
mendapatkan air.
– Air harus diperlakukan sebagai benda sosial
(martabat, kehidupan, kesehatan), tidak hanya
sebagai benda ekonomi (volume, teknologi, nilai).

Perspektif
 Water Right  hak memiliki air
 kekuasaan untuk mengambil air dari alam
 Mengambil atau megalihkan dan menggunakan sejumlah air dari

sebuah sumber alamiah
 Mengumpulkan sejumlah air dari sebuah sumber air kedalam
suatu tempat seperti bendungan atau struktur lainnya
 Menggunakan air di sumber alaminya
 Alat yang dikeluarkan oleh negara sebagai institusi yang menguasai
air kepada perseorangan atau badan usaha yang secara hukum
disebut sebagai lisensi, izin, konsesi untuk memanfaatkan air. Disebut
juga retribusi.
 Hukum yang mengatur water right berasumsi bahwa air adalah
komoditas yang membutuhkan perlindungan hukum bagi pihak yang
menguasainya.

 Right to Water  air sebagai suatu hak

– Air sebagai bagian tak terpisahkan dari kehidupan manusia yang
bermartabat
– Hak atas air  sesuatu yang mutlak dan negara wajib mengakuinya

Konvensi
 Konvensi tentang Hak Anak (1990) (Convention on the

Rights of the Child) artikel 24  “Negara wajib
melakukan tindakan untuk memerangi penyakit dan
kekurangan gizi pada anak melalui penyediaan …… air
minum yang bersih ………”  merupakan dokumen hak
asasi manusia yang secara eksplisit mengungkapkan
hak atas air.
 Dublin Principles (1992)  “hak untuk mendapatkan
akses terhadap air bersih dengan harga terjangkau

Konvensi
 UN Committee on Economic, Social and Cultural Rights (2002) 
komentar umum Nomor 15 memberi penafsiran lebih tegas
terhadap pasal 11 dan 12 Kovenan hak ekonomi, sosial dan budaya
 Air tidak hanya sebagai komoditas ekonomi dan akses terhadap
air (right to water) adalah hak asasi manusia
 Kecukupan air sebagai prasyarat pemenuhan hak atas air
memenuhi faktor ketersediaan (availability), kualitas (quality)
dan akses (accessibility)
 hak asasi manusia atas air terdiri dari dua komponen
 Kebebasan  tidak adanya intervensi yang dapat

menyebabkan tercerabutnya hak asasi
 Pengakuan  hak atas sistem dan manajemen air sehingga
setiap orang mempunyai kesempatan dan akses yang sama

Kewajiban Negara
 Indonesia telah meratifikasi Perjanjian tentang Hak Asasi
Manusia  kewajibannya adalah
– Menghormati (Respect)  mengharuskan negara mencegah
terganggunya langsung/tidak langsung pemenuhan hak atas air
– Melindungi (Protect)  mengharuskan negara mencegah
keterlibatan pihak ketiga (perusahaan) dalam pemenuhan hak
atas air
– Memenuhi (Fulfil)  mengharuskan negara mengambil langkah
untuk mencapai pemenuhan hak atas air sepenuhnya.

 Pembangunan air berbasis hak  masyarakat tidak
hanya sebagai penerima tetapi sebagai pusat dari
pembangunan.

Indikator Pemenuhan

 Ketersediaan (availability)  jumlah air yang mencukupi
dan berkelanjutan untuk kebutuhan minimal untuk hidup
keseharian baik sendiri maupun keluarga
 Kualitas (quality)  mutu air memenuhi kualifikasi sehat,
aman dan layak
 Keterjangkauan (accessibility)  memenuhi kualifikasi
mudah diakses secara fisik, terjangkau secara ekonomi,
non diskriminasi, tersedia setiap saat.

Kondisi Indonesia
 UU No. 11 Tahun 2005  meratifikasi kovenan
internasional tentang hak ekonomi, sosial dan budaya 
menghormati, melindungi dan memenuhi hak atas air
 UU No. 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya Air
– pasal 5  negara menjamin hak setiap orang untuk
mendapatkan air bagi kebutuhan pokok minimal sehari-hari
guna memenuhi kehidupannya yang sehat, bersih dan produktif
 right to water
– Pasal 6  sumberdaya air dikuasai oleh negara dan
dipergunakan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat 

water right

Issue
 Apakah pemerintah telah memenuhi
kewajibannya 
– menghormati  ya  ratifikasi
– melindungi  ya/tdk  regulasi
– memenuhi  belum sepenuhnya 
ketersediaan, kualitas, keterjangkauan

 Langkah seperti apa yang dibutuhkan
untuk memenuhi kewajiban pemerintah?

Beberapa Pemikiran (1)
 Pembangunan Berbasis Masyarakat  memberi
kewenangan masyarakat sebagai pengambil keputusan,
dan sebagai pengelola
– Pemerintah menyediakan dana awal (initial cost)
– Masyarakat berkontribusi dana, tenaga dan material.
– Keterbatasan  skala kecil, cenderung di perdesaan.

 Penyediaan akses air minum sistem perpipaan tidak
mutlak  sepanjang memenuhi persyaratan kuantitas,
kualitas, dan akses  sumur, embung, PAH, dan
teknologi sederhana (daerah terpencil dan sulit air) 
pemerintah daerah berkewajiban menjaga kualitas air

Beberapa Pemikiran (2)
 Kebijakan pro poor  menghilangkan hambatan
pemenuhan kebutuhan air minum khususnya bagi
penduduk miskin
– Kerjasama perusahaan penyedia air minum dan masyarakat 
daerah perumahan ilegal  Contoh Medan (ESP/USAID)
– Mengurangi kendala keterjangkauan secara finansial 
keterjangkauan biaya pemasangan (biaya dicicil PDAM Jambi
dll), fleksibilitas waktu pembayaran (harian, mingguan dll),
pemberian subsidi tarif (subsidi pada pelanggan subsidi
silang/tarif progresif, subsidi melalui penyedia  Public Service
Obligation (PSO))
– Mengurangi kendala keterjangkauan secara fisik  semaksimal
mungkin menggunakan sistem sambungan rumah di perkotaan.


Beberapa Pemikiran (3)
 Sumber Pembiayaan Alternatif  sumber dana
swasta masih kontroversial sehingga perlu
dikembangkan sumber pembiayaan oleh
masyarakat atau publik
– Pembiayaan oleh masyarakat  dari sumber obligasi,
penawaran saham langsung pada masyarakat, atau
sepenuhnya didanai masyarakat (‘PDAM Desa’
Cibodas)
– Kerjasama pembiayaan antar perusahaan/institusi
publik  kerjasama antarPDAM, kerjasama
antarpemerintah daerah.

Beberapa Pemikiran (3)
 Standar Pelayanan Minimum (SPM)  menjadi acuan
dasar penentuan kinerja pemerintah daerah  anggaran
pemerintah daerah harus diprioritaskan untuk pemenuhan
SPM  kerangka kerja yang jelas  penerapan sanksi
yang jelas


Terima Kasih