Disiplin dalam Menulis Menangkis Plagias
Kegiatan menulis merupakan suatu hal yang tak terpisah dari
kehidupan berkomunikasi sehari-hari. Namun, kegiatan menulis
ini tak ubahnya menjadi momok yang sangat dihindari oleh
mayoritas mahasiswa. Padahal, mahasiswa merupakan kaum
intelektual yang sebagian hidupnya tidak terlepas dari aktivitas
menulis ini. Kebanyakan mereka berpendapat bahwa komunikasi
dengan lisan lebih mudah, nyamnan dan praktis disampaikan
disbandingkan dengan melalui tulisan. Hal ini menyebabkan
produktivitas menulis di kalangan mahasiswa masih rendah.
Kurangnya minat mahasiswa dalam melakukan aktivitas menulis
ini secara tidak langsung dapat mengancam keberlangsungan
masa depan mereka. Dikarenakan segala kegiatan yang mereka
lakukan, selalu berringan daam hal tulis menulis. Misalnya pada
penulisan tugas seperti makalah, karya tulis ilmiah, sampai skrips
yang merupakan bahan penentuan mereka lulus tidaknya.
Kesulitan dalam menulis ini tentunya akan muncul aktivitas
plagiasi yang merebak di kalngan mahasiswa.
Mereka yang menganggap menulis itu hal yang tidak penting,
terlihat bahwa disetiap kegiatan yang berhubungan dengan
menulis, mereka mencari jalan pintas. Dengan memplagiasi
tulisan orang lain merupakan suatu cara terpraktis bagi mereka
yang tidak melihat makna dari tulisan tersebut.
Kegiatan
plagiasi
tersebut
secara
tidak
langsung
sudah
melanggar hak cipta serta melanggar hukum. Masalah ini bisa
saja ditindak oleh yang berkepentingan. Namun karena kegiatan
tulis menulis masih diabaikan oleh kebAnyakan orang, sanksi
pelanggaran ini pun sering diabaikan.
Padahal,
kegiatan
menulis
ini
sangat
menyenangkan
jika
dinikmati. Dengan menulis, kita bisa bebas mengaspirasikan
gagasan
kita,
menyampaikan
ide-ide
cemerlang
dengan
penyajian yang mempunyai nilai estetika di dalamnya. Selain itu,
hasil karya tulisan kita dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi
orang yang membacanya.
Untuk memulai aktivitas menulis memang tidak mudah. Namun
ada kiat-kiat sederhana untuk membiasakan diri untuk menulis
sekaligus
menghindari
aktivitas
plagiasi.
Seperti
yang
dikemukakan seorang penulis komedi Raditya Dika dalam seminar
menulis di SMAN 2 Cirebon, ia mengungkapkan bahwa “Tulislah
apa yang kalian ingin tulis, walaupun itu satu kalimat dalam
sehari. Dimanapun kalian berada, baik di tempat tak wajar
sekalipun. Kalau ingin menjadi penulis yang terampil, kalian harus
disiplin dalam menulis.” Pernyataan tersebut menekankan bahwa
kedisiplinan
dalam
menulis
sangat
diperlukan
untuk
membiasakan mengolah kata menjadi suatu tulisan yang menarik
dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.
Dengan melatih diri kita untuk menulis, maka dapat mengurangi
aktivitas plagiasi. Sudah sewajarnya kita menghargai karya
ciptaan orang lain. Apabila kita ingin mengutip tulisan mereka,
maka sertailah sumber referensi tersebut. Dari sinilah kita dapat
menghargai hasil karya orang lain serta menghargai diri kita
sendiri.
kehidupan berkomunikasi sehari-hari. Namun, kegiatan menulis
ini tak ubahnya menjadi momok yang sangat dihindari oleh
mayoritas mahasiswa. Padahal, mahasiswa merupakan kaum
intelektual yang sebagian hidupnya tidak terlepas dari aktivitas
menulis ini. Kebanyakan mereka berpendapat bahwa komunikasi
dengan lisan lebih mudah, nyamnan dan praktis disampaikan
disbandingkan dengan melalui tulisan. Hal ini menyebabkan
produktivitas menulis di kalangan mahasiswa masih rendah.
Kurangnya minat mahasiswa dalam melakukan aktivitas menulis
ini secara tidak langsung dapat mengancam keberlangsungan
masa depan mereka. Dikarenakan segala kegiatan yang mereka
lakukan, selalu berringan daam hal tulis menulis. Misalnya pada
penulisan tugas seperti makalah, karya tulis ilmiah, sampai skrips
yang merupakan bahan penentuan mereka lulus tidaknya.
Kesulitan dalam menulis ini tentunya akan muncul aktivitas
plagiasi yang merebak di kalngan mahasiswa.
Mereka yang menganggap menulis itu hal yang tidak penting,
terlihat bahwa disetiap kegiatan yang berhubungan dengan
menulis, mereka mencari jalan pintas. Dengan memplagiasi
tulisan orang lain merupakan suatu cara terpraktis bagi mereka
yang tidak melihat makna dari tulisan tersebut.
Kegiatan
plagiasi
tersebut
secara
tidak
langsung
sudah
melanggar hak cipta serta melanggar hukum. Masalah ini bisa
saja ditindak oleh yang berkepentingan. Namun karena kegiatan
tulis menulis masih diabaikan oleh kebAnyakan orang, sanksi
pelanggaran ini pun sering diabaikan.
Padahal,
kegiatan
menulis
ini
sangat
menyenangkan
jika
dinikmati. Dengan menulis, kita bisa bebas mengaspirasikan
gagasan
kita,
menyampaikan
ide-ide
cemerlang
dengan
penyajian yang mempunyai nilai estetika di dalamnya. Selain itu,
hasil karya tulisan kita dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi
orang yang membacanya.
Untuk memulai aktivitas menulis memang tidak mudah. Namun
ada kiat-kiat sederhana untuk membiasakan diri untuk menulis
sekaligus
menghindari
aktivitas
plagiasi.
Seperti
yang
dikemukakan seorang penulis komedi Raditya Dika dalam seminar
menulis di SMAN 2 Cirebon, ia mengungkapkan bahwa “Tulislah
apa yang kalian ingin tulis, walaupun itu satu kalimat dalam
sehari. Dimanapun kalian berada, baik di tempat tak wajar
sekalipun. Kalau ingin menjadi penulis yang terampil, kalian harus
disiplin dalam menulis.” Pernyataan tersebut menekankan bahwa
kedisiplinan
dalam
menulis
sangat
diperlukan
untuk
membiasakan mengolah kata menjadi suatu tulisan yang menarik
dan bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain.
Dengan melatih diri kita untuk menulis, maka dapat mengurangi
aktivitas plagiasi. Sudah sewajarnya kita menghargai karya
ciptaan orang lain. Apabila kita ingin mengutip tulisan mereka,
maka sertailah sumber referensi tersebut. Dari sinilah kita dapat
menghargai hasil karya orang lain serta menghargai diri kita
sendiri.