4548d 1 KONDISI FISIK WILAYAH DAN PENDUDUK

  MATERI IPS KELAS VIII SMP KONDISI FISIK WILAYAH DAN PENDUDUK STANDAR KOMPETENSI :

1. Memahami permasalahan sosial berkaitan dengan pertumbuhan jumlah penduduk

  KOMPETENSI DASAR :

1.1 Mendeskripsikan kondisi fisik wilayah dan penduduk

  INDIKATOR :  Menunjukan l  Menganalisis perubahan musim di Indonesia

 Mengidentifikasi penyebab terjadinya perubahan musim dan menentukan

bulan berlangsungnya musim hujan dan musim kemarau di wilayah Indonesia

LETAK ASTRONOMIS

  

Letak astronomis suatu negara adalah posisi letak yang

berdasarkan garis lintang dan garis bujur. Garis lintang adalah garis khayal yang melingkari permukaan bumi secara horizontal, sedangkan garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan. Letak astronomis Indonesia o o o o Terletak di antara 6 LU – 11 LS dan 95 BT – 141 BT Berdasarkan letak astronomisnya Indonesia dilalui oleh garis equator, yaitu garis khayal pada peta atau globe yang membagi bumi menjadi dua bagian sama besarnya. Garis equator atau o garis khatulistiwa terletak pada garis lintang 0 . Pengaruh letak Astronomis Indonesia adalah ; Wilayah Indonesia berada di zona iklim tropis

    Wilayah Indonesia terbagi menjadi tiga daerah waktu yaitu ;

Waktu Indonesia bagian Barat (WIB), Waktu Indonesia bagian

Tengah (WITA), dan Waktu Indonesia bagian Timur (WIT) yang disebabkan setiap pergeseran 15 garis bujur menyebabkan terjadinya perbedaan waktu satu jam.

GARIS LINTANG

  

  Garis khayal pada peta/globe yang melintang dari barat ke timur yang membagi bola bumi menjadi dua bagian sama besar antara belahan bumi utara dan belahan bumi selatan

  

  Di bumi terdapat beberapa garis lintang istimewa yaitu garis lintang 0°, 23½°, 66½°, garis lintang 90°.

  Garis lintang 0° disebut garis ekuator. Garis lintang 23½° disebut garis balik, sedang garis lintang 66½° disebut garis lingkaran kutub. Garis lintang 90° adalah titik kutub.

GARIS BUJUR

  

  Garis bujur adalah garis khayal pada peta atau globe yang menghubungkan kutub utara dan selatan bumi. Bumi dibagi menjadi 180 garis bujur timur (BT) dan 180 garis bujur barat (BB).

  

  Perhitungan garis bujur 0 dimulai dari Kota Greenwich dekat Kota London. Garis bujur dipergunakan untuk menentukan waktu suatu daerah.

PENGARUH LETAK ASTRONOMIS

   Letak ini membawa pengaruh bagi kehidupan masyarakat Indonesia. Berikut ini beberapa pengaruh tersebut.

   1) Letak lintangnya menyebabkan Indonesia beriklim tropis.

   2) Letak bujurnya membagi wilayah Indonesia ke dalam tiga daerah waktu berikut ini.

  a) Waktu Indonesia Barat (WIB) dengan patokan garis bujur 105 BT dengan selisih waktu 7 jam lebih awal dari GMT.. Daerah waktunya meliputi Sumatra, Jawa, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Tengah. NEXT………..

  

  b) Waktu Indonesia Tengah (WITA) dengan patokan garis bujur 120 BT dan selisih waktu 8 jam lebih awal dari GMT. Daerah waktunya meliputi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali, NTT, NTB, Sulawesi, dan pulau- pulau kecil di sekitarnya.

  

  c) Waktu Indonesia Timur (WIT), dengan patokan garis bujur 135 BT dan selisih waktu 9 jam lebih awal dari GMT. Daerah waktunya meliputi Kepulauan Maluku, Papua, dan pulaupulau kecil di sekitarnya.

LETAK GEOGRAFIS

a. Letak Geografis Letak geografis adalah kedudukan suatu tempat jika dibandingkan dengan daerah-daerah lain

  

disekitarnya. Secara geografis letak Indonesia adalah diantarai dua benua (Asia dan Australia)

diantarai dua samudera (Hindia dan Pasifik)

Pengaruh letak geografis Indonesia baik langsung maupun tidak langsung menyebabkan Indonesia

mengalami beberapa

  Iklim Tropis yan Indonesia memili

  Indonesia mengal Angin muson merupakan gerakan massa udara yang terjadi karena pengaruh perbedaan tekanan udara antara benua dan lautan. Angin muson berhembus ke wilayah Indonesia mengalami bergantian arah dua kali dalam setahun. 

  Menurut jenisnya tipe hujan terdiri dari tiga macam, yaitu Hujan Zenithal atau Hujan Konveksi :adalah hujan yang terjadi karena udara permukaan yang naik akibat pemanasan Matahari menjadi lebih dingin dan mengembun

kemudian turun menjadi hujan yang turun tegak lurus dan biasanya terjadi siang hari.

Hujan Orografis atau Hujan Pegunungan : adalah hujan yang terjadi di daerah lereng pegunungan.

  Hujan Frontal/Hujan Silikon :adalah hujan yang terjadi karena pertemuan masa udara

panas dengan masa udara dingin yang terangkat naik disertai angin berputar (siklon).

2. Pengaruh letak geografis A. Musim Hujan Musim hujan di Indonesia terjadi pada bulan Oktober sampai April. Musim hujan di

  

Indonensia disebabkan oleh hembusan Angin Muson Barat yang bertiup dari Benua

Asia yang bertekanan maksimum ke Benua Australia yeng bertekanan minimum. Angin Muson Barat ini banyak membawa uap air, sehingga di sebagian besar wilayah Indonesia mengalami musim hujan. (Angin Muson Barat)

B. Musim Kemarau

  Musim kemarau di Indonesia terjadi pada bulan April sampai Oktober. Musin kemarau disebabkan oleh hembusan angin muson timur yang bertiup dari Benua Australia yang bertekanan maksimum ke Benua Asia yang bertekanan minimum. Hembusan angin ini sedikit membawa uap air sehingga Indonesia mengalami musim kemarau. Musim kemarau yang panjang sering merugikan penduduk, khusus nya bagi para petani dimana banyak lahan pertanian menjadi kering, ternak mati karena rumput menjadi kering. Bahkan sering terjadi kebakaran hutan terutama

di Pulau Kalimantan dan Sumatera (Angin Muson Timur)

 

  Gambar : Peta Letak Geografis Indonesia

PEREDARAN SEMU MATAHARI TAHUNAN

   Peredaran semu matahari adalah gerakan semu matahari dari khatulistiwa menuju garis lintang balik utara 23½o LU, kembali ke khatulistiwa dan bergeser menuju ke garis lintang balik selatan 23 ½ LS dan kembali lagi ke khatulistiwa.

   Hal tersebut berpengaruh pada letak tempat terbit dan terbenamnya matahari yang setiap hari tidaklah sama . Setiap hari akan terjadi pergeseran dari letak terbit/terbenamnya dibandingkan dengan letak yang kemarin. Pergeseran ini disebabkan karena proses perputaran bumi mengelilingi matahari (revolusi), sehingga dapat diketahui bahwa yang berubah adalah posisi bumi terhadap matahari.

   Akibat dari perputaran bumi yang mengelilingi matahari tersebut, maka mengakibatkan terjadinya pergeseran semu letak terbit/ terbenamnya matahari.

  NEXT………..

  

  b) Waktu Indonesia Tengah (WITA) dengan patokan garis bujur 120 BT dan selisih waktu 8 jam lebih awal dari GMT.

  

  Daerah waktunya meliputi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali, NTT, NTB, Sulawesi, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya.

  

  c) Waktu Indonesia Timur (WIT), dengan patokan garis bujur 135 BT dan selisih waktu 9 jam lebih awal dari GMT.

  

  Daerah waktunya meliputi Kepulauan Maluku,

LETAK GEOLOGIS

  

Letak geologis adalah letak suatu wilayah

dilihat dari jenis batuan yang ada di

permukaan bumi. Secara geologis wilayah

Indonesia dilalui oleh dua jalur pegunungan

muda dunia yaitu Pegunungan Mediterania di

sebelah barat dan Pegunungan Sirkum Pasifik

di sebelah timur. Adanya dua jalur pegunungan

tersebut menyebabkan Indonesia banyak

memiliki gunung api yang aktif dan rawan

terjadinya gempa bumi.

  

  Indonesia terbagi ke dalam tiga daerah, yaitu

  

Dangkalan Sunda ( Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan

pulau-pulau kecil di seputarnya), Dangkalan Laut

Dalam (meliputi Sulawesi dan pulau-pulau di

sekitarnya), Dangkalan Sahul (meliputi Kep. Aru,

Pulau Irian, dan pulau-pulau di sekitarnya).

Dangkalan Laut Dalam dan Dangkalan Sahul

dipisahkan oleh garis Wallacea di Selat Makassar

dan Selat Lombok.

3. Persebaran Flora dan Fauna di Indonesia

A. Persebaran Flora (dunia tumbuhan) di Indonesia.

  Tumbuh-tumbuhan yang hidup di suatu tempat

ada yang tumbuh secara alami dan ada juga yang

dibudidayakan oleh manusia. Flora atau dunia tumbuhan di berbagai tempat di dunia pasti

berbeda beda, hal ini dipengaruhi oleh beberapa

faktor antara lain sebagai berikut :
  • Iklim
  •   

    Beberapa jenis flora di Indonesia yang dipengaruhi oleh iklim

    antara lain sebagai berikut : Hutan Musim, terdapat di daerah Indonesia yang memiliki

    • suhu udara tinggi dan memiliki perbedaan kondisi tumbuhan

      di musim hujan dan musim kemarau. Pada musim kemarau

      pohonnya akan meranggas dan pada musim hujan akan tumbuh hijau kembali. Contoh hutan musim ialah hutan jati

      dan kapuk randu. Hutan musim banyak terdapat di Jawa

      Tengah dan Jawa Timur. Hutan Hujan Tropis, terdapat di daerah yang curah
    • hujannya tinggi. Indonesia beriklim tropis dan dilalui garis

      khatulistiwa sehingga Indonesia banyak memperoleh sinar

      matahari sepanjang tahun, curah hujan tinggi dan

      temperatur udara tinggi. Di Indonesia hutan hujan tropis

      terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan
    • Sabana, terdapat di daerah yang curah hujannya sedikit. Sabana berupa padang

      rumput yang diselingi pepohonan yang bergerombol. Sabana terdapat di Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.

    • Steppa, adalah padang rumput yang sangat luas. Stepa terdapat di daerah yang

      

    curah hujannya sangat sedikit atau rendah. Stepa terda- dapat di Nusa Tenggara

    Timur, baik untuk peternakan.

    • Hutan Bakau atau Mangrove, adalah hutan yang tumbuh di pantai yang berlumpur.

      

    Hutan bakau banyak terdapat di pantai Papua, Sumatera bagian timur, Kalimantan

    Barat dan Kalimantan Selatan.

      BERDASARKAN JENIS POHON, HUTAN DIKLASIFIKASIKAN: 

      1) Hutan homogen, yakni hutan yang ditumbuhi hanya satu jenis tumbuhan saja. Misalnya hutan pinus, hutan jati.

      Hutan ini dibuat dengan tujuan tertentu, misal untuk penghijauan atau untuk industri. Hutan hasil reboisasi pada umumnya termasuk hutan homogen. Mengapa?

       2) Hutan heterogen, hutan yang ditumbuhi beranekaragam jenis tumbuhan.

      Hutan heterogen disebut juga sebagai hutan belukar atau hutan perawan. Misalnya hutan tropis.

    BERDASARKAN FUNGSINYA,

       1) Hutan lindung, hutan yang berfungsi Sebagai penyaring air ke dalam tanah untuk cadangan air tanah

    • dan menghambat laju perjalanan air di dalam tanah. Hal ini disebut fungsi hidrologis. Mencegah banjir.
    • Melindungi tanah dari erosi.

      2) Hutan suaka alam, yaitu hutan yang berfungi sebagai pelindung jenis flora dan fauna tertentu. Hutan ini terdiri dari suaka margasatwa dan cagar alam. Misalnya cagar alam Rafflesia Bengkulu untuk melindungi dan menjaga kelestarian Bunga Rafflesia Arnoldi.

       3) Hutan produksi, hutan yang berfungsi untuk diambil hasilnya sebagai bahan industri. Misalnya hutan jati, hutan karet, dan lain-lain.

    MANFAAT HUTAN

      1) Manfaat langsung Secara langsung hutan menghasilkan berbagai jenis kayu dan nonkayu yang berperan penting sebagai bahan produksi.

    2) Manfaat tidak langsung

      Secara tidak langsung hutan memiliki berbagai fungsi, antara lain: a) Fungsi klimatologis, sebagai penyegar atau pembersih udara.

      b) Fungsi orologis, sebagai penyaring atau pembersih air.

      c) Fungsi strategis, sebagai sarana pertahanan dan perlindungan dalam peperangan.

    B. Persebaran Fauna (dunia hewan) di Indonesia

      Keanekaragaman dan perbedaan fauna di Indonesia dipengaruhi oleh keadaan alam, gerakan hewan dan rintangan alam. Fauna atau dunia hewan di Indonesia digolongkanmenjadi tiga kelompok berdasarkan pengelompokan oleh Alfred Russel Wallace dan Max Wilhelm Carl Weber

      Secara ringkas tiga kelompok fauna di Indonesia adalah sebagai berikut :

      Fauna tipe Asiatis, menempati bagian barat Indonesia • sampai Selat Makasar dan Selat Lombok. Di daerah ini terdapat berbagai jenis hewan menyusui yang besar seperti gajah, harimau, badak, beruang, orang utan.

      Fauna tipe Australis, menempati bagian timur Indonesia, • meliputi Papua dan pulau-pulau sekitarnya. Di daerah ini terdapat jenis hewan seperti kangguru, burung kasuari, cendrawasih, kakaktua.

      Fauna Peralihan dan asli, terdapat di bagian tengah • Indonesia, meliputi Sulawesi dan daerah Nusa Tenggara. Di daerah ini terdapat jenis hewan seperti kera, kuskus, babi rusa, anoa dan burung maleo.

    PETA PEMBAGIAN FAUNA DI INDONESIA

    4. Jenis Tanah dan Pemanfaatannya di Indonesia   Tanah merupakan lapisan kulit bumi paling atas. Tanah terbentuk secara alami

      

    Yaitu dari hasil pelapukan dan pengendapan batuan bahan-bahan organik. jenis di

    Indoesia ada yang subur dan ada juga yang tidak subur. Tanah yang subur

    banyak dimanfaatkan penduduk untuk kegiatan pertanian yang berguna untuk

    memenuhi kubutuhan Hidup manusia. Banyak mengandung unsur hara (zat yang dibutuhkan tanaman), Suatu tanah dikatakan subur apabila memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : Cukup mengandung air, Struktur tanahnya baik.

       enis tanah yang ada di Indonesia adalah sebagai berikut: Tanah Alluvial (tanah endapan)

    Tanah Alluvial adalah tanah yang terbentuk dari hasil pengendapan

    lumpur sungai yang terdapat di dataran rendah. Tanah ini tergolong sangat subut dan baik untuk daerah pertanian padi. Tanah Vulkanik (tanah gunung api) Tanah vulkanik adalah tanah yang terbentuk dari hasil material

    letusan gunung api yang telah mengalami pelapukan. Tanah vulkanik

    merupakan tanah yang sangat subur karena banyak mengandung

    unsur hara yang dibutuhkan oleh tumbuhan. Jenis tanah ini banyak

    ditemukan di lereng gunung api. Tanah Organosol (tanah gambut) Tanah gambut adalah tanah yang terbentuk dari pengendapan bahan- bahan organik terutama pembusukan tumbuhan rawa-rawa. Tanahnya kurang subur. Jenis tanah ini banyak terdapat di daerah rawa-rawa Sumatera, Kalimantan dan Papua. Tanah Humus

    Tanah humus dari pelapukan tumbuh-tumbuhan terutama di daerah

      Tanah Podzolit

    Tanah podzolit adalah tanah yang terbentuk di daerah yang memi-

    liki curah hujan tinggi dan suhu udara rendah.Di Indonesia jenis

    tanah ini terdapat di daerah pegunungan. Tanah podzolit tergolong

    subur. Tanah Laterit

    Tanah laterit adalah tanah yang terbentuk unsur-unsur hara yang

    ada di dalam tanah telah hilang, larut oleh curah hujan yang tinggi.

    Tanahnya tidak subur, banyak terdapat di Kalimantan Barat, Lampung, dan Sulawesi Tenggara. Tanah Pasir Tanah pasir terbentuk dari pelapukan batuan beku dan batuan sedi- men. Ciri tanah pasir ialah berkerikil dan butirannya kasar. Tanahnya tidak subur, sehingga kurang baik untuk pertanian. Tanah Mediteran (tanah kapur) Tanah mediteran adalah tanah yang terbentuk dari pelapukan batuan

    kapur. Tanahnya tidak subur, akan tetapi cocok untuk tanaman jati.

    Jenis tanah ini terdapat di Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa

    PENENTUAN ATAU

       Garis bujur standard (Bujur 0°) yang melalui Greenwich merupakan garis bujur yang digunakan sebagai ukuran (patokan) perhitungan waktu di seluruh dunia, yang dikenal dengan GMT (Greenwich Meredian Time).

      Setiap selisih satu derajat meredian perbedaan waktunya adalah 4 menit. Dari mana angka tersebut diperoleh? Bumi berotasi pada porosnya sekali putaran (360º) membutuhkan waktu 24 jam. Maka setiap perputaran 1° dibutuhkan waktu: 24 jam= (24 x 60)/360 menit = 4 menit

    Indonesia terletak antara 95º BT - 141º BT.dan dibagi menjadi 3 (tiga) daerah waktu, yaitu:

    (1) Waktu Indonesia Barat (WIB) Garis bujur yang dijadikan patokan untuk penentu waktu Indonesia bagian barat adalah bujur 105º BT. Dengan demikian selisih waktu dengan GMT adalah: 105 x 4 menit = 420 menit atau 7 jam.

      (2) Waktu Indonesia Tengah (WITA) Garis bujur yang dijadikan penentu waktu untuk Indonesia bagian tengah adalah garis bujur 120º BT. Dengan demikian selisih waktu antara WIB dengan WITA adalah : (120 – 105) x 4 menit = 60 menit atau 1 (satu) jam. (3) Waktu Indonesia Timur (WIT) Garis bujur yang dijadikan penentu waktu untuk Indonesia bagian timur adalah garis bujur 135º BT. Oleh karena itu selisih waktu antara WIB dengan WIT adalah: (135 – 105) x 4 menit = 120 menit atau 2 (dua) jam.

      I Thannk’s for

    attention