T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Faktor Penyebab, Dampak dan Upaya Mengatasi Rendah Diri pada Pemudi Gereja : Studi Kasus di Gereja Efata Salatiga T1 Full text
FAKTOR PENYEBAB, DAMPAK DAN UPAYA MENGATASI
RENDAH DIRI PADA PEMUDI GEREJA : STUDI KASUS DI
GEREJA EFATA SALATIGA
ARTIKEL TUGAS AKHIR
Oleh:
Dwiki Daniel
132013079
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2017
FAKTOR PENYEBAB, DAMPAK DAN UPAYA
MENGATASI RENDAH DIRI PADA PEMUDI GEREJA :
STUDI KASUS DI GEREJA EFATA SALATIGA
Oleh : Dwiki Daniel
(Program Studi Bimbingan dan Konseling-FKIP-UKSW)
Pembimbing :
Drs. Tritjahjo Danny S, M.Si.dan Drs. Umbu Tagela, M.Si.
(Program Studi Bimbingan dan Konseling-FKIP-UKSW)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor penyebab, Dampak
dan Upaya Mengatasi Rendah Diri. Subyek penelitian ini adalah YM salah
satu pemudi Gereja Efata. Teori yang digunakan adalah teori dari Alfred
Adler, yang meneliti tentang inferiority feeling. Studi kasus ini
menggunakan desain kasus tunggal. Teknik pengumpulan data
menggunakan teknik Wawancara, Observasi dan Catatan Anekdotal. Teknik
analisis data menggunakan miles dan hubberman yaitru reduksi data, display
data dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan
triangulasi teknik yaitu menggunakan teknik wawancara, observasi dan
catatan anekdotal. Berdasarkan analisis data dari ketiga aspek yaitu aspek
fisik, aspek sosial dan aspek psikologis maka dihasilkan faktor penyebab
rendah diri yaitu saat lahir, sikap orang tua dan kekurangan fisik. Dampak
dari rendah diri adalah permasalahan yang menumpuk, kegagalan dalam
karir dan gangguan kesehatan mental. Upaya mengatasi rendah diri adalah
melipatgandakan usaha dan bantuan orang lain.
Kata kunci : Rendah Diri, Faktor, Dampak, Upaya, Pemudi Gereja.
gelombang
PENDAHULUAN
Ketika individu mempunyai
besar
yang
menghempaskan pribadi individu.
permasalahan dalam dirinya (rendah
Minder adalah perilaku yang
diri) maka keadaanya cenderung
takut, merasa bersalah, dan merasa
ditimbulkan
dunia terlalu besar bagi dirinya yang
merasa bahwa dirinya kurang dalam
sangat kecil tidak berdaya. Rendah
suatu hal dibandingkan dengan orang
diri ini dapat dimiliki oleh semua
lain.
orang dan bukanlah, sesuatu yang
menarik diri dari lingkungan dan
abnormal. Tidak ada manusia yang
merasa
terlahir sempurna, ketika bertumbuh
masyarakat. Seperti dikatakan oleh
seorang anak pasti memiliki perasaan
“Alder bahwa
kurang pada dirinnya dalam segi
berarti perasaan kurang berharga
sosial, ingin jadi pribadi yang lebih
yang timbul karena ketidakmampuan
bisa di andalkan, segi pikologis
psikologis atau sosial maupun karena
merasa menjadi pembawa masalah.
keadaan
Rendah diri juga sering ditemui di
sempurna
proses peralihan menuju remaja.
Manusia selalu ingin diakui dan
Dalam masa ini individu menemui
diterima oleh orang lain bahkan
lingkungan baru, teman baru dan
untuk
keadaan yang tidak sama seperti
manusia rela tidak menjadi dirinya
rumah dimana indiviu itu biasa
sendiri dan melakukan hal yang
tinggal.
membutuhkan
sebenarnyapun
berkomunikasi
lakukan. Seorang yang mengalami
orang
Seseorang
lain
untuk
dari
Minder
individu
membuat
sedang
yang
individu
terisolasi
dari
rasa rendah diri
jasmani
yang
kurang
(Suryabrata, 1983) ”.
mendapatkan
tidak
hal
tersebut
ingin
di
menuju
rendah diri akan semakin kehilangan
penyesuaian diri dan perkembangan
identitas dirinya dan akan mudah
diri yang optimal, namun jika dalam
untuk dijatuhkan dalam kenakalan
tahap yang cukup penting ini tidak
yang berkedok sebagai penerimaan.
karena
itulah
proses
dapat terpenuhi maka sudah pasti
Hasil wawancara yang telah
perubahan yang kian terjadi menjadi
dilakukan pada individu berinisial
YM berusia 31 tahun, aktivis pemudi
Gereja Efata Salatiga. Walaupun usia
juga
tergolong dewasa namun si individu
individu yang menunjukan akibat
merasa tertolak dan lebih nyaman
dari stres yang dialami, diharapkan
berada
penelitian ini juga sangat diperlukan
komisi
pemuda-pemudi
karena
mendapatkan
yang
baik.
penerimaan
Individu
sudah
melihat
beberapa
perilaku
sebagai pencegahan individu ke arah
gangguan
mental.
Dengan
mengalami rasa rendah diri ini dalam
permasalahan yang cukup mendalam
kurun waktu yang cukup lama sekitar
ini
10
mengakibatkan
melakukan studi kasus pada YM
dirinya seakan-akan tidak memiliki
karena sangat rentan terkena stres
harapan untuk kehidupan yang lebih
berat dan individu juga sering merasa
baik karena banyak hal terasa begitu
depresi. Diharapkan dengan studi ini
sulit
dapat
tahun,
yang
dilakukan
dan
benar-benar
menjadi penghambat pertumbuhan
ke arah yang optimal. Pemudi gereja
adalah
individu
yang
aktif
berorganisasi dan memberikan masa
mudanya
untuk
melayani
dalam
acara gerejawi, tentu dibutuhkan
interaksi,
action,
keterampilan
sosialisasi
untuk
dan
kegiatan
spiritual. YM adalah salah satu dari
pemudi dari gereja Pantekosta Isa
Almasih Salatiga, dalam kehidupan
bergereja YM mengalami kesulitan
dalam kegiatan yang sifatnya publik
seperti saat pelayanan altar, vokal
grup, choir dan usaha dana.
Subjek bernama YM merasa
dirinya ingin menjadi pribadi yang
normal layaknya orang lain. Penulis
penulis
memutuskan
menolong
individu
untuk
untuk
mengetahui rasa rendah dirinya.
LANDASAN TEORI
Rendah diri
Adler
(dalam
Suryabrata,
1983)
mengenai perasaan rendah diri ini
berawal dari pengamatannya atas
penderitaan pasien-pasiennya yang
seringkali
daerah
mengeluh
tertentu
sakit
pada
pada
tubuhnya,
mengenai
psikosomatis,
Adler
(dalam
Suryabrata,
1983)
mengatakan bahwa rasa sakit yang
diderita individu sebenarnya adalah
usaha untuk memecahkan masalahmasalah nonfisik. Keadaan tersebut,
menurut Adler disebabkan adanya
kekurang sempurnaan pada daerah-
menggunakan teknik analisis Miles
daerah
dan
tubuh
dikatakannya
penyebab
inferiority).
tersebut,
sebagai
yang
organ
rendah
diri
Jadi
manusia
Huberman.
Sugiyono(2009)
data-data
terkumpul di analisis dengan tiga
lahir
langkah mengikuti model Miles dan
Huberman,
potensial memiliki kelemahan dalam
display
organ tubuhnya.
kesimpulan dan verifikasi.
yaitu reduksi data,
data
penarikan
memilih hal-hal pokok yang
kasus
ini
menggunakan desain kasus tunggal.
Langkah-langkah yang digunakan
didalam studi kasus ini menurut
Yin(2002) adalah sebagai berikut :
sesuai dengan fokus penelitian.
Reduksi data pula membantu
dalam memberikan kode-kode
pada aspek-aspek tertentu.
b. Display data
Data
1. Menentukan subjek
2. Menyusun
dan
a. Reduksi data
Jenis Penelitian
studi
yang
(organ
memang tidak sempurna, atau secara
Penelitian
Menurut
yang
semakin
bertumpuk itu kurang dapat
instrumen,
pengumpulan data
memberikan gambaran secara
menyeluruh. Oleh karena itu
3. Menentukan metode penelitian
diperlukan display data .dalam
4. Analisis data berdasar metode
penelitian ini penyajian data
yang telah disusun
5. Menyusun kesimpulan berdasar
hasil analisis
Teknik analisis data
menggunakan bentuk tabel.
c. Pengambilan keputusan
Peneliti
melihat
pola,
hubungan, perbedaan, sebabakibat, dan sebagainya dari
Dalam menganalisis data studi
informasi/ data yang didapat
kasus, Yin(2002) menyarankan untuk
untuk menyusun kesimpulan
e. Kekurangan
Faktor Penyebab Rendah Diri
secara
sosial
-
Menurut Adler (dalam Khasanah
keluarga, ras, jenis kelamin, atau
2011) faktor-faktor penyebab rendah
status sosial.
diri adalah :
a. Saat lahir - setiap orang lahir
dengan perasaan rendah diri
karena
pada
waktu
itu
ia
tergantung pada orang lain yang
Dampak Rendah Diri
Menurut
Rahman(2007) dampak
rendah diri adalah sebagai berikut :
berada di sekitarnya.
b. Sikap orangtua - memberikan
pendapat dan evaluasi negatif
a. Kegagalan dalam karir
b. Kesulitan dalam hubungan antar
terhadap perilaku dan kelemahan
anak di bawah enam tahun akan
pribadi dan sosial
c. Gangguan kesehatan mental dan
menentukan sikap anak tersebut.
c. Kekurangan
fisik
-
seperti
fisik
d. Permasalahan yang menumpuk
kepincangan, bagian wajah yang
e. Sulit mengambil keputusan
tidak proporsional,
f. Penampilan dan daya tarik yang
ketidakmampuan dalam bicara
buruk
atau penglihatan mengakibatkan
reaksi
emosional
berhubungan
pengalaman
dan
dengan
tidak
menyenangkan sebelumnya.
d. Keterbatasan mental - membawa
Upaya mengatasi Rendah Diri
Menurut Adler(dalam Suhartin,
2010) upaya mengatasi rendah diri
adalah sebagai berikut :
a.
Melipat gandakan usaha
rasa rendah diri saat dilakukan
b. Mencari tujuan lain yang lebih
perbandingan dengan prestasi
mudah jika gagal (dilakukan
tinggi dari orang lain, dan saat
secara terus menerus)
diharapkannya penampilan yang
c.
sempurna padahal aturannya pun
d. Menerima kenyataan
tidak dipahami.
e.
Mengurangi tingkatan cita-cita
Bantuan dari orang lain atau ahli
dibidang inferioritas
Berdasarkan data yang telah diambil
Ada
dan dianalisis mengenai Rendah Diri
disimpan YM sehingga membuatnya
pada subjek berinisial YM maka
menjadi
kesimpulan
menghambat dirinya menyatu dalam
penelitian
sebagai
peristiwa
keluarga
berikut
Faktor-Faktor Penyebab Rendah
Diri
traumatik
sebuah
yang
rahasia
yang
yang
mengakibatkan
penutupan diri pada keluarga. Juga
berefek samping pada pendidikan
keluarga,
perhatian
dan
Faktor-faktor penyebab rendah diri
perkembangan
yang dialami oleh subjek berinisial
subjek dapat dari sebuah keluarga.
YM.
yang
seharusnya
c. Kekurangan Fisik
a. Saat Lahir
Subjek memiliki kelemahan-
Kesimpulan bahwa Saat Lahir
kelamahan fisik yang berpengaruh
subjek terbentuk sehingga menjadi
terhadap kondisi psikologisnya yang
pribadi
yang
menganggap dirinya berbeda dan
rahasia.
Hanya
sering
menyimpan
menjadi
seorang
kurang menghargai dirinya. Timbul
pengamat dan menyimpan segalanya
rasa kurang pada dirinya terjadi
sendirian
ketika
sehingga
tidak
ada
proses
membandingkan
keterbukaan maupun kerjasama yang
dirinya dengan orang lain seperti
dibangun
subjek
menjadikan
dengan
orang
peribadinya
lain
menceritakan
bagaimana
sebagai
sudut pandangnya tentang dirinya
pribadi yang biasa tertutup. Subjek
dibandingkan dengan wanita-wanita
berperilaku
yang ditemuinya.
menutup
diri
secara
berlebihan dan dilakukan dalam
kurun waktu yang sudah cukup lama.
b. Sikap Orangtua
Kesimpulan bahwa keluarga
merupakan variabel penting yang
berpengaruh pada kehidupan sujbek.
Dampak Rendah Diri
Dampak rendah diri yang dialami
oleh subjek berinisial YM.
a. Permasalahan Yang Menumpuk
Menunjukan
perilaku
menyimpang seperti, merokok dan
mengkonsumsi minum keras adalah
akibat dari kondisi psikologis subjek
yang merasa frustasi karena tidak
belum ada obat yang membuat luka
itu
membuat
akhirnya mencari kompensasi yang
negatif untuk melepas beban yang
menumpuk hanya untuk beberapa
saat.
b.
tidak
keinginannya
sesuai
dengan
bahkan
menjadi
sesuatu hal yang memalukan dan
baik
kebohongan.
ditutupi
dengan
Subjek
juga
menunjukan
usaha
maksimal
dibidang
yang
belum
kariernya
sekarang dan masih perlu banyak
perbaikan, mengingat usia subjek
yang seharusnya pada usia produktif
kerja.
c.
ini
lemah
yang
secara
frustasi dan depresi.
Upaya Mengatasi Rendah Diri
Upaya mengatasi rendah diri
yang dialami oleh subjek berinisial
YM.
a. Melipat Gandakan Usaha
mengatakan
bahwa
dirinya terus belajar dari pengalaman
Subjek menunjukan karirnya
lebih
individu
Subjek
Kegagalan Dalam Karier
yang
Kondisi
psikologis sehingga berpotensi pada
menemukan solusi dari permasalahan
yang mengganggu hidupnya. Subjek
sembuh.
sendiri dan subjek adalah tipikal
individu yang memikirkan sesuatu
secara dalam dan berhati-hati dalam
melakukan suatu hal. Kebiasaannya
ini sebenarnya melatih dirinya peka
terhadap sesuatu yang dapat menjadi
potensi konflik, menunjukan bahwa
dirinya berusaha melakukan hal yang
lebih baik dibandingkan peristiwa
sebelumnya.
b. Bantuan Dari Orang Lain
Subjek
Gangguan Kesehatan Mental
Subjek adalah individu yang
menyembunyikan luka dan luka itu
semakin membuatnya sakit karena
merasa
bahwa
dukungan dan semangat adalah hal
yang sangat berarti bagi dirinya yang
merasa sendirian. Semangat dapat
menajadi hal yang tepat bagi subjek
karena
memang
dibutuhkan
3. Menjalin
hubungan
sosial
penanganan yang tepat dan cukup
sebanyak mungkin untuk belajar
sulit untuk melakukan pendekatan
beradaptasi.
pada YM seorang pribadi yang
penuh keyakinan, sehingga tidak
berselimutkan ketertutupan.
goyah apapun yang terjadi.
PENUTUP
5. Mengikuti kegiatan yang bersifat
Saran Bagi Subjek
1.
sosial.
Mau membuka diri secara jujur
agar terjadi kondisi emosional
Berkompensasi
secara
positif
dan dalam porsi yang realistis,
sehingga terdapat usaha ke arah
yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Adler, Alfred. Teori konseling.
(http//edilkonse10.wordpress.c
om/bimbinan-dankonseling/teori
konseling/adlerian-psikologiindividual/). Diunduh Pada 20
Agustus 2016.
Boerre George C. 2006. Personality
Theories “ Melacak
Kepribadian Anda Bersama
Psikologi Dunia”. Yogjakarta:
Pustaka Pelajar.
Caprio, Frank S. 1985. Mengatasi
Rasa Sepi, Frustasi dan
Rendah Diri. Jakarta: Mega
Media
Feist, J., & Feist, G. J. 2009.
Theories of personality.
6. Jangan kehilangan harapan untuk
bekerja dan berkarya sehingga
karir akan tetap berjalan.
yang sehat dan baik.
2.
4. Mau memulai langkah dengan
7. Berlatih mengasah kemampuan
berkomunikasi agar tidak banyak
terjadi
perselisihan
menjadi
pembawa masalah.
Jakarta: Penerbit Salemba
Humanika.
Fitria. Mengatasi Rasa Minder .
(https://fitria95.wordpress.com/
2009/01/11/10-cara-mengatasimasalah-rasa-minder/).
Diunduh pada 30-09-2016.
Hasanah. Rendah Diri.
(http://mardhaarafah.blogspot.c
om/2011/04/definisi-rendahdiri.html). Diunduh Pada 3009-2016.
Loekmono, J T Lobby. 2003. Modelmodel Konseling. Salatiga:
Widyasari Press.
Margono. Instrumen Penelitian.
(http://megapuspitasari14blog.
uny.ac.id/2017/01/01/refleksi5-metodologi -penelitian-
pendidikan/). Diunduh pada
13-02-2017.
Palmer, Stephen. 2011. Konseling
Dan Psikoterapi. Yogjakarta:
Pustaka Pelajar.
Rahman, Adi. Dampak Berbahaya
Dari Kurang Percaya Diri.
(http://adhierachmanmotivation.blog
spot.co.id/2014/02/accept-whoyou-are-and-revel-init,html?m=1). Diunduh pada
20-01-2017.
Sugiyono. 2010. Memahami
Penelitian Kualitatif. Bandung:
CV Alfabeta.
Suhartin, R. 2010. Smart Parenting.
Jakarta: PT BPK Gunung
Mulia.
Suryabrata, Sumadi. 1983. Psikologi
Kepribadian. Jakarta: CV
Rajawali.
Setiawan, Pongki. 2014. Siapa Takut
Tampil Percaya Diri.
Yogyakarta: Parasmu.
Yin, Robert K. 2002. Studi Kasus.
Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
RENDAH DIRI PADA PEMUDI GEREJA : STUDI KASUS DI
GEREJA EFATA SALATIGA
ARTIKEL TUGAS AKHIR
Oleh:
Dwiki Daniel
132013079
PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2017
FAKTOR PENYEBAB, DAMPAK DAN UPAYA
MENGATASI RENDAH DIRI PADA PEMUDI GEREJA :
STUDI KASUS DI GEREJA EFATA SALATIGA
Oleh : Dwiki Daniel
(Program Studi Bimbingan dan Konseling-FKIP-UKSW)
Pembimbing :
Drs. Tritjahjo Danny S, M.Si.dan Drs. Umbu Tagela, M.Si.
(Program Studi Bimbingan dan Konseling-FKIP-UKSW)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor penyebab, Dampak
dan Upaya Mengatasi Rendah Diri. Subyek penelitian ini adalah YM salah
satu pemudi Gereja Efata. Teori yang digunakan adalah teori dari Alfred
Adler, yang meneliti tentang inferiority feeling. Studi kasus ini
menggunakan desain kasus tunggal. Teknik pengumpulan data
menggunakan teknik Wawancara, Observasi dan Catatan Anekdotal. Teknik
analisis data menggunakan miles dan hubberman yaitru reduksi data, display
data dan penarikan kesimpulan. Uji keabsahan data menggunakan
triangulasi teknik yaitu menggunakan teknik wawancara, observasi dan
catatan anekdotal. Berdasarkan analisis data dari ketiga aspek yaitu aspek
fisik, aspek sosial dan aspek psikologis maka dihasilkan faktor penyebab
rendah diri yaitu saat lahir, sikap orang tua dan kekurangan fisik. Dampak
dari rendah diri adalah permasalahan yang menumpuk, kegagalan dalam
karir dan gangguan kesehatan mental. Upaya mengatasi rendah diri adalah
melipatgandakan usaha dan bantuan orang lain.
Kata kunci : Rendah Diri, Faktor, Dampak, Upaya, Pemudi Gereja.
gelombang
PENDAHULUAN
Ketika individu mempunyai
besar
yang
menghempaskan pribadi individu.
permasalahan dalam dirinya (rendah
Minder adalah perilaku yang
diri) maka keadaanya cenderung
takut, merasa bersalah, dan merasa
ditimbulkan
dunia terlalu besar bagi dirinya yang
merasa bahwa dirinya kurang dalam
sangat kecil tidak berdaya. Rendah
suatu hal dibandingkan dengan orang
diri ini dapat dimiliki oleh semua
lain.
orang dan bukanlah, sesuatu yang
menarik diri dari lingkungan dan
abnormal. Tidak ada manusia yang
merasa
terlahir sempurna, ketika bertumbuh
masyarakat. Seperti dikatakan oleh
seorang anak pasti memiliki perasaan
“Alder bahwa
kurang pada dirinnya dalam segi
berarti perasaan kurang berharga
sosial, ingin jadi pribadi yang lebih
yang timbul karena ketidakmampuan
bisa di andalkan, segi pikologis
psikologis atau sosial maupun karena
merasa menjadi pembawa masalah.
keadaan
Rendah diri juga sering ditemui di
sempurna
proses peralihan menuju remaja.
Manusia selalu ingin diakui dan
Dalam masa ini individu menemui
diterima oleh orang lain bahkan
lingkungan baru, teman baru dan
untuk
keadaan yang tidak sama seperti
manusia rela tidak menjadi dirinya
rumah dimana indiviu itu biasa
sendiri dan melakukan hal yang
tinggal.
membutuhkan
sebenarnyapun
berkomunikasi
lakukan. Seorang yang mengalami
orang
Seseorang
lain
untuk
dari
Minder
individu
membuat
sedang
yang
individu
terisolasi
dari
rasa rendah diri
jasmani
yang
kurang
(Suryabrata, 1983) ”.
mendapatkan
tidak
hal
tersebut
ingin
di
menuju
rendah diri akan semakin kehilangan
penyesuaian diri dan perkembangan
identitas dirinya dan akan mudah
diri yang optimal, namun jika dalam
untuk dijatuhkan dalam kenakalan
tahap yang cukup penting ini tidak
yang berkedok sebagai penerimaan.
karena
itulah
proses
dapat terpenuhi maka sudah pasti
Hasil wawancara yang telah
perubahan yang kian terjadi menjadi
dilakukan pada individu berinisial
YM berusia 31 tahun, aktivis pemudi
Gereja Efata Salatiga. Walaupun usia
juga
tergolong dewasa namun si individu
individu yang menunjukan akibat
merasa tertolak dan lebih nyaman
dari stres yang dialami, diharapkan
berada
penelitian ini juga sangat diperlukan
komisi
pemuda-pemudi
karena
mendapatkan
yang
baik.
penerimaan
Individu
sudah
melihat
beberapa
perilaku
sebagai pencegahan individu ke arah
gangguan
mental.
Dengan
mengalami rasa rendah diri ini dalam
permasalahan yang cukup mendalam
kurun waktu yang cukup lama sekitar
ini
10
mengakibatkan
melakukan studi kasus pada YM
dirinya seakan-akan tidak memiliki
karena sangat rentan terkena stres
harapan untuk kehidupan yang lebih
berat dan individu juga sering merasa
baik karena banyak hal terasa begitu
depresi. Diharapkan dengan studi ini
sulit
dapat
tahun,
yang
dilakukan
dan
benar-benar
menjadi penghambat pertumbuhan
ke arah yang optimal. Pemudi gereja
adalah
individu
yang
aktif
berorganisasi dan memberikan masa
mudanya
untuk
melayani
dalam
acara gerejawi, tentu dibutuhkan
interaksi,
action,
keterampilan
sosialisasi
untuk
dan
kegiatan
spiritual. YM adalah salah satu dari
pemudi dari gereja Pantekosta Isa
Almasih Salatiga, dalam kehidupan
bergereja YM mengalami kesulitan
dalam kegiatan yang sifatnya publik
seperti saat pelayanan altar, vokal
grup, choir dan usaha dana.
Subjek bernama YM merasa
dirinya ingin menjadi pribadi yang
normal layaknya orang lain. Penulis
penulis
memutuskan
menolong
individu
untuk
untuk
mengetahui rasa rendah dirinya.
LANDASAN TEORI
Rendah diri
Adler
(dalam
Suryabrata,
1983)
mengenai perasaan rendah diri ini
berawal dari pengamatannya atas
penderitaan pasien-pasiennya yang
seringkali
daerah
mengeluh
tertentu
sakit
pada
pada
tubuhnya,
mengenai
psikosomatis,
Adler
(dalam
Suryabrata,
1983)
mengatakan bahwa rasa sakit yang
diderita individu sebenarnya adalah
usaha untuk memecahkan masalahmasalah nonfisik. Keadaan tersebut,
menurut Adler disebabkan adanya
kekurang sempurnaan pada daerah-
menggunakan teknik analisis Miles
daerah
dan
tubuh
dikatakannya
penyebab
inferiority).
tersebut,
sebagai
yang
organ
rendah
diri
Jadi
manusia
Huberman.
Sugiyono(2009)
data-data
terkumpul di analisis dengan tiga
lahir
langkah mengikuti model Miles dan
Huberman,
potensial memiliki kelemahan dalam
display
organ tubuhnya.
kesimpulan dan verifikasi.
yaitu reduksi data,
data
penarikan
memilih hal-hal pokok yang
kasus
ini
menggunakan desain kasus tunggal.
Langkah-langkah yang digunakan
didalam studi kasus ini menurut
Yin(2002) adalah sebagai berikut :
sesuai dengan fokus penelitian.
Reduksi data pula membantu
dalam memberikan kode-kode
pada aspek-aspek tertentu.
b. Display data
Data
1. Menentukan subjek
2. Menyusun
dan
a. Reduksi data
Jenis Penelitian
studi
yang
(organ
memang tidak sempurna, atau secara
Penelitian
Menurut
yang
semakin
bertumpuk itu kurang dapat
instrumen,
pengumpulan data
memberikan gambaran secara
menyeluruh. Oleh karena itu
3. Menentukan metode penelitian
diperlukan display data .dalam
4. Analisis data berdasar metode
penelitian ini penyajian data
yang telah disusun
5. Menyusun kesimpulan berdasar
hasil analisis
Teknik analisis data
menggunakan bentuk tabel.
c. Pengambilan keputusan
Peneliti
melihat
pola,
hubungan, perbedaan, sebabakibat, dan sebagainya dari
Dalam menganalisis data studi
informasi/ data yang didapat
kasus, Yin(2002) menyarankan untuk
untuk menyusun kesimpulan
e. Kekurangan
Faktor Penyebab Rendah Diri
secara
sosial
-
Menurut Adler (dalam Khasanah
keluarga, ras, jenis kelamin, atau
2011) faktor-faktor penyebab rendah
status sosial.
diri adalah :
a. Saat lahir - setiap orang lahir
dengan perasaan rendah diri
karena
pada
waktu
itu
ia
tergantung pada orang lain yang
Dampak Rendah Diri
Menurut
Rahman(2007) dampak
rendah diri adalah sebagai berikut :
berada di sekitarnya.
b. Sikap orangtua - memberikan
pendapat dan evaluasi negatif
a. Kegagalan dalam karir
b. Kesulitan dalam hubungan antar
terhadap perilaku dan kelemahan
anak di bawah enam tahun akan
pribadi dan sosial
c. Gangguan kesehatan mental dan
menentukan sikap anak tersebut.
c. Kekurangan
fisik
-
seperti
fisik
d. Permasalahan yang menumpuk
kepincangan, bagian wajah yang
e. Sulit mengambil keputusan
tidak proporsional,
f. Penampilan dan daya tarik yang
ketidakmampuan dalam bicara
buruk
atau penglihatan mengakibatkan
reaksi
emosional
berhubungan
pengalaman
dan
dengan
tidak
menyenangkan sebelumnya.
d. Keterbatasan mental - membawa
Upaya mengatasi Rendah Diri
Menurut Adler(dalam Suhartin,
2010) upaya mengatasi rendah diri
adalah sebagai berikut :
a.
Melipat gandakan usaha
rasa rendah diri saat dilakukan
b. Mencari tujuan lain yang lebih
perbandingan dengan prestasi
mudah jika gagal (dilakukan
tinggi dari orang lain, dan saat
secara terus menerus)
diharapkannya penampilan yang
c.
sempurna padahal aturannya pun
d. Menerima kenyataan
tidak dipahami.
e.
Mengurangi tingkatan cita-cita
Bantuan dari orang lain atau ahli
dibidang inferioritas
Berdasarkan data yang telah diambil
Ada
dan dianalisis mengenai Rendah Diri
disimpan YM sehingga membuatnya
pada subjek berinisial YM maka
menjadi
kesimpulan
menghambat dirinya menyatu dalam
penelitian
sebagai
peristiwa
keluarga
berikut
Faktor-Faktor Penyebab Rendah
Diri
traumatik
sebuah
yang
rahasia
yang
yang
mengakibatkan
penutupan diri pada keluarga. Juga
berefek samping pada pendidikan
keluarga,
perhatian
dan
Faktor-faktor penyebab rendah diri
perkembangan
yang dialami oleh subjek berinisial
subjek dapat dari sebuah keluarga.
YM.
yang
seharusnya
c. Kekurangan Fisik
a. Saat Lahir
Subjek memiliki kelemahan-
Kesimpulan bahwa Saat Lahir
kelamahan fisik yang berpengaruh
subjek terbentuk sehingga menjadi
terhadap kondisi psikologisnya yang
pribadi
yang
menganggap dirinya berbeda dan
rahasia.
Hanya
sering
menyimpan
menjadi
seorang
kurang menghargai dirinya. Timbul
pengamat dan menyimpan segalanya
rasa kurang pada dirinya terjadi
sendirian
ketika
sehingga
tidak
ada
proses
membandingkan
keterbukaan maupun kerjasama yang
dirinya dengan orang lain seperti
dibangun
subjek
menjadikan
dengan
orang
peribadinya
lain
menceritakan
bagaimana
sebagai
sudut pandangnya tentang dirinya
pribadi yang biasa tertutup. Subjek
dibandingkan dengan wanita-wanita
berperilaku
yang ditemuinya.
menutup
diri
secara
berlebihan dan dilakukan dalam
kurun waktu yang sudah cukup lama.
b. Sikap Orangtua
Kesimpulan bahwa keluarga
merupakan variabel penting yang
berpengaruh pada kehidupan sujbek.
Dampak Rendah Diri
Dampak rendah diri yang dialami
oleh subjek berinisial YM.
a. Permasalahan Yang Menumpuk
Menunjukan
perilaku
menyimpang seperti, merokok dan
mengkonsumsi minum keras adalah
akibat dari kondisi psikologis subjek
yang merasa frustasi karena tidak
belum ada obat yang membuat luka
itu
membuat
akhirnya mencari kompensasi yang
negatif untuk melepas beban yang
menumpuk hanya untuk beberapa
saat.
b.
tidak
keinginannya
sesuai
dengan
bahkan
menjadi
sesuatu hal yang memalukan dan
baik
kebohongan.
ditutupi
dengan
Subjek
juga
menunjukan
usaha
maksimal
dibidang
yang
belum
kariernya
sekarang dan masih perlu banyak
perbaikan, mengingat usia subjek
yang seharusnya pada usia produktif
kerja.
c.
ini
lemah
yang
secara
frustasi dan depresi.
Upaya Mengatasi Rendah Diri
Upaya mengatasi rendah diri
yang dialami oleh subjek berinisial
YM.
a. Melipat Gandakan Usaha
mengatakan
bahwa
dirinya terus belajar dari pengalaman
Subjek menunjukan karirnya
lebih
individu
Subjek
Kegagalan Dalam Karier
yang
Kondisi
psikologis sehingga berpotensi pada
menemukan solusi dari permasalahan
yang mengganggu hidupnya. Subjek
sembuh.
sendiri dan subjek adalah tipikal
individu yang memikirkan sesuatu
secara dalam dan berhati-hati dalam
melakukan suatu hal. Kebiasaannya
ini sebenarnya melatih dirinya peka
terhadap sesuatu yang dapat menjadi
potensi konflik, menunjukan bahwa
dirinya berusaha melakukan hal yang
lebih baik dibandingkan peristiwa
sebelumnya.
b. Bantuan Dari Orang Lain
Subjek
Gangguan Kesehatan Mental
Subjek adalah individu yang
menyembunyikan luka dan luka itu
semakin membuatnya sakit karena
merasa
bahwa
dukungan dan semangat adalah hal
yang sangat berarti bagi dirinya yang
merasa sendirian. Semangat dapat
menajadi hal yang tepat bagi subjek
karena
memang
dibutuhkan
3. Menjalin
hubungan
sosial
penanganan yang tepat dan cukup
sebanyak mungkin untuk belajar
sulit untuk melakukan pendekatan
beradaptasi.
pada YM seorang pribadi yang
penuh keyakinan, sehingga tidak
berselimutkan ketertutupan.
goyah apapun yang terjadi.
PENUTUP
5. Mengikuti kegiatan yang bersifat
Saran Bagi Subjek
1.
sosial.
Mau membuka diri secara jujur
agar terjadi kondisi emosional
Berkompensasi
secara
positif
dan dalam porsi yang realistis,
sehingga terdapat usaha ke arah
yang lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA
Adler, Alfred. Teori konseling.
(http//edilkonse10.wordpress.c
om/bimbinan-dankonseling/teori
konseling/adlerian-psikologiindividual/). Diunduh Pada 20
Agustus 2016.
Boerre George C. 2006. Personality
Theories “ Melacak
Kepribadian Anda Bersama
Psikologi Dunia”. Yogjakarta:
Pustaka Pelajar.
Caprio, Frank S. 1985. Mengatasi
Rasa Sepi, Frustasi dan
Rendah Diri. Jakarta: Mega
Media
Feist, J., & Feist, G. J. 2009.
Theories of personality.
6. Jangan kehilangan harapan untuk
bekerja dan berkarya sehingga
karir akan tetap berjalan.
yang sehat dan baik.
2.
4. Mau memulai langkah dengan
7. Berlatih mengasah kemampuan
berkomunikasi agar tidak banyak
terjadi
perselisihan
menjadi
pembawa masalah.
Jakarta: Penerbit Salemba
Humanika.
Fitria. Mengatasi Rasa Minder .
(https://fitria95.wordpress.com/
2009/01/11/10-cara-mengatasimasalah-rasa-minder/).
Diunduh pada 30-09-2016.
Hasanah. Rendah Diri.
(http://mardhaarafah.blogspot.c
om/2011/04/definisi-rendahdiri.html). Diunduh Pada 3009-2016.
Loekmono, J T Lobby. 2003. Modelmodel Konseling. Salatiga:
Widyasari Press.
Margono. Instrumen Penelitian.
(http://megapuspitasari14blog.
uny.ac.id/2017/01/01/refleksi5-metodologi -penelitian-
pendidikan/). Diunduh pada
13-02-2017.
Palmer, Stephen. 2011. Konseling
Dan Psikoterapi. Yogjakarta:
Pustaka Pelajar.
Rahman, Adi. Dampak Berbahaya
Dari Kurang Percaya Diri.
(http://adhierachmanmotivation.blog
spot.co.id/2014/02/accept-whoyou-are-and-revel-init,html?m=1). Diunduh pada
20-01-2017.
Sugiyono. 2010. Memahami
Penelitian Kualitatif. Bandung:
CV Alfabeta.
Suhartin, R. 2010. Smart Parenting.
Jakarta: PT BPK Gunung
Mulia.
Suryabrata, Sumadi. 1983. Psikologi
Kepribadian. Jakarta: CV
Rajawali.
Setiawan, Pongki. 2014. Siapa Takut
Tampil Percaya Diri.
Yogyakarta: Parasmu.
Yin, Robert K. 2002. Studi Kasus.
Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.