Analisis Strategi Bersaing (Studi Pada Café Resep Nenek Moyangku Jalan Teuku Umar Medan) Chapter III V

Sumber : Penulis, 2016

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini dilakukan adalah penelitian deskriptif dengan analisa
kualitatif yaitu pengumpulan data untuk diuji hipotesis atau menjawab pertanyaan
dari subjek penelitian dengan melalui pengumpulan memlalui pengumpulan daftar
pertanyaan dalam survey, wawancara atau observasi.
Menurut Azuar Juliandi (2013: 14) penelitian deskriptif merupakan
penelitian yang bertujuan untuk menjelaskan suatu variabel secara mandiri.
Analisis kualitatif merupakan suatu metode analisis yang hanya memaparkan
situasi atau peristiwa penelitian, tidak menguji menguji hipotesis atau membuat
prediksi.
Dalam penelitian ini penulis ingin berusaha mendeskripsikan dan
menginterpretasikan kekuatan dan kelemahan serta peluang dan ancaman dalam
mengevaluasi lingkungan eksternal dan internal dalam menghadapi persaingan
bisnis kuliner cafe yang sedang berlangsung.

3.2 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian


Universitas Sumatera Utara

Lokasi penelitian ini dilaksanakan pada Cafe Resep Nenek Moyangku di Jl.
Teuku Umar no. 3 kota Medan. Waktu penelitian ini direncanakan pada bulan
Februari 2017- April 2017

3.3 Informan Penelitian
Jumlah responden penelitian kualitatif40 diketahui ketika pengumpulan data
mengalami kejenuhan. Pengumpulan datanya diawali dari mewawancarai
informan awal atau informan kunci dan berhenti pada responden yang kesekian
sebagai sumber yang sudah tidak memberikan informasi baru lagi. Maksudnya
berhenti sampai informan kesekian ketika informasinya “sudah tidak berkualitas
lagi”. Jadi penelitian kualitatif jumlah responden atau informannya didasarkan
pada suatu proses pencapaian kualitas informasi.
Informan penelitian meliputi tiga macam yaitu:
1. Informan kunci, yaitu mereka yang mengetahui dan memiliki informasi
pokok yang diperlukan dalam penelitian. Informan kunci pada penelitian
ini adalah pemilik Cafe Resep Nenek Moyangku (1 orang)
2. Informan utama, yaitu mereka yang terlibat secara langsung dalam

interaksi sosial yang diteliti. Informan utama dalam penelitian ini adalah
konsumen Cafe Resep Nenek Moyangku (5 orang)
3. Informan tambahan, yaitu mereka yang dapat memberikan informasi
walaupun tidak langsung terlibat dalam interaksi sosial yang diteliti.
Informan tambahan dalam penelitian ini adalah karyawan Café Resep
Nenek Moyangku (3 orang)

Universitas Sumatera Utara

Dengan demikian jumlah informan pada penelitian ini berjumlah 9 orang

3.4 Definisi Konsep
a. Strategi adalah serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang
menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang. Strategi tidak
hanya dibutuhkan ketika perusahaan memiliki banyak pesaing, namun
strategi juga dibutuhkan meskipun perusahaan tidak atau belum memiliki
pesaing atau sedang bekerja pada lingkungan yang sangat mudah (David
2012: 18).
b. Keunggulan bersaing adalah keunggulan yang dimiliki oleh suatu
perusahaan yang membuatnya dapat bekerja dengan lebih baik dan lebih

berhasil dibandingkan dengan perusahaan-perusahaan lainnya pada
industry yang sama (Pardede 2011:5)
c. Persaingan adalah keadaan ketika organisasi berperang atau berlomba
untuk mencapai hasil atau tujuan yang diinginkan seperti konsumen,
pangsa pasar, peringkat survey, atau sumber daya yang dibutuhkan
(Kuncoro,2005: 36).
d. Analisis SWOT adalah identifikasi bebrbagai faktor secara sistematis
untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada
hubungan atau interaksi antar unsure internal, yaitu kekuatan dan

Universitas Sumatera Utara

kelemahan, terhadap unsur-unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman.
(Rachmat,2014: 285)
e. UMKM adalah kegiatan ekonomi rakyat berskala kecil dan bersifat
tradisional, dengan kekayaan bersih Rp 50 juta- Rp 2,5 miliar (tidak
termasuk tanah dan bangunan tempat usaha) omset tahunan < Rp 1 miliar.
(Tulus,2009: 16)
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini peneliti menggunakan beberapa teknik pengumpulan

data yang dibagi berdasarkan jenis datanya, yaitu sebagai berikut:
1. Pengumpulan data primer, yaitu pengumpulan data yang diperoleh dari
lapangan dengan melakukan wawancara dan observasi.
a. Observasi adalah pelaksanaan pengamatan secara langsung terhadap
fenomena-fenomena yang berkaitan dengan fokus permasalahan yang
diteliti, pengamatan secara mendalam terhadap objek penelitian yaitu
Cafe Resep Nenek Moyangku.
b. Wawancara merupakan cara pengumpulan data melalui Tanya jawab
langsung dengan informan yang dianggap mengetahui permasalahan
penelitian secara mendalam. Dalam hal ini yaitu dengan melakukan
wawancara langsung dengan pemilik dan karyawan Cafe Resep Nenek
Moyangku.
2. Pengumpulan data sekunder yaitu pengumpulan data dan informasi yang
diperlukan atau diperoleh melalui penelitian kepustakaan (menggunakan
berbagai literature seperti buku-buku, artikel dan majalah) yang memiliki

Universitas Sumatera Utara

relevansi dengan masalah yang diteliti selain metode kepustakaan, yaitu
pengumpulan data sekunder lainnya melalui metode dokumentasi yaitu

dengan memanfaatkan dokumen-dokumen tertulis, gambar, foto atau benda
lainnya dengan masalah yang diteliti.

3.6 Teknik Analisis Data
1. Analisis SWOT
Analisis

data

yang

dipergunakan

dalam

penelitian

ini

dengan


menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif dan teknik analisis data yang
digunakan dengan menganalisis penggunaan SWOT. Analisis SWOT merupakan
cara bagaimana mengidentifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk
merumuskan strategi perusahaan. Teknik analisis data dalam penelitian ini yaitu
dengan melakukan teknik analisis data deskriptif yang dilakukan dengan cara
merumuskan dan menafsirkan data yang ada sehingga memberikan gambaran
umum yang jelas mengenai hasil penerapan strategi SWOT dalam peningkatan
daya saing pada Cafe Resep Nenek Moyangku.
Penulis akan meneliti penerapan SWOT (Strengths, Weaknesses,
Opportunities, Threats) dari Cafe Resep Nenek Moyangku. Faktor-faktor apa saja
yang menjadi Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) dari Cafe Resep
Nenek Moyangku, serta faktor-faktor yang menjadi Opportunities (peluang) dan
Threats (ancaman) bagi Cafe Resep Nenek Moyangku. Faktor-faktor tersebut

Universitas Sumatera Utara

akan dimasukkan ke dalam matriks SWOT, yaitu alat yang digunakan untuk
menggambarkan secaara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang
dihadapi perusahaan dapat disesuaikan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya.

Matriks ini dapat menghasilkan empat set kemungkinan alternative strategi.

2. IFAS
Setelah melakukan identifikasi faktor-faktor strategis internal, maka faktor
strategis internal tersebut disusun dalam rangka Strenght dan Weakness. Tahap
melakukan perumusan IFAS adalah :
1. Tentukan faktor=faktor yang menjadi kekuatan dan kelemahan
perusahaan pada kolom1
2. Pada kolom 2, tentukan bobot untuk setiap faktor mulai dari 1,0
(sangat penting), sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor
tersebut kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap posisi
strategis perusahaan. Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh
melebihi skor total 1,00
3. Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor peluang,
ancaman, kekuatan, kelemahan dengan memberikan nilai mulai dari 4
(out standing) sampai dengan 1 (poor). Pemberian nilai rating untuk
faktor kekuatan yang semakin besar diberi rating 4, tetapi jika kecil
diberi nilai 1. Pemberian nilai rating kelemahan kebalikannya, jika

Universitas Sumatera Utara


nilai kelemahan sangat besar ratingnya adalah 1, sebaliknya jika nilai
kelemahannya kecil ratingnya.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor
pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi
mulai dari 4,0 (outstanding) hingga 1,0 (poor).
5. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total
skor pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini
menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu beraksi terhadap faktorfaktor strategis internalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk
membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya.
Tabel 3.1 Matriks Internal Factor Analysis Summary (IFAS)
Faktor-faktor Strategis Internal

Bobot

Rating

Bobot x Rating


Kekuatan (strength)
Sub Total
Kelemahan (weakness)
Sub Total
Total

1.00

Selisih skor kekuatan dengan skor
kelemahan
Sumber : Rangkuti (2009:25)
3. EFAS
Tahap melakukan perumusan EFAS adalah :

Universitas Sumatera Utara

1. Susunlah dalam kolom 1 daftar peluang dan ancaman
2. Pada kolom 2, tentukan bobot untuk setiap faktor mulai 1,0 (sangat
penting, sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut
kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap posisi strategis

perusahaan. Semua bobot tersebut jumlahnya tidak boleh melebihi skor
total 1,00.
3. Hitunglah rating (dalam kolom 3) untuk masing-masing faktor dengan
memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai dengan 1 (poor)
berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang
bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif
(peluang yang semakin besar diberi rating +4, tetapi jika peluangnya kecil,
diberi rating +1). Pemberian nilai rating ancaman adalah sebaliknya.
Misalnya jika nilai ancaman sangat besar, ratingnya adalah 1. Sebaliknya
jika nilai ancamannya sedikit ratingnya 4.
4. Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 untuk
memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor
pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai
dari 4,0 (outstanding) hingga 1,0 (poor)
5. Jumlahkan skor pembobotan (pada kolom 4), untuk memperoleh total skor
pembobotan bagi perusahaan yang bersangkutan. Nilai total ini
menunjukkan bagaimana perusahaan tertentu beraksi terhadap faktorfaktor strategis eksternalnya. Skor total ini dapat digunakan untuk
membandingkan perusahaan ini dengan perusahaan lainnya dalam
kelompok industry yang sama.


Universitas Sumatera Utara

Tabel 3.2 Matriks External Factor Analysis Summary (EFAS)
Faktor-faktor Strategis Eksternal

Bobot

Rating

Bobot x Rating

Peluang (Opportunity)
Sub Total
Ancaman (Threat)
Sub Total
Total

1.00

Selisih skor kekuatan dengan skor
kelemahan
Sumber : Rangkuti (2009:24)
Setelah mendapatkan hasil seberapa besar nilai kelemahan, kekuatan,
peluang, dan ancaman yang terlihat pada table IFAS dan EFAS maka dapat
melakukan penjumlahan atas IFAS + EFAS, apabila menemukan perbandingan
maka akan dapat menunjukkan beberapa cara alternative strategi pengembangan
untuk usaha ini.

Universitas Sumatera Utara

Dalam Freddy Rangkuti, 2009, Penggabungan IFAS +EFAS dapat dilihat
pada tabel berikut :

Daftar Tabel 3.3:
Strength

Bobot

Weakness

(kekuatan)

(kelemahan)

Sub total (A)

Sub total (B)

Opportunity

Bobot

Threat

(peluang)

(ancaman)

Sub total

Sub total

(c)

(D)

Total S +O

Total W + T

Atau (A) + (C)

Atau (B) + (D)

Bobot

Bobot

Universitas Sumatera Utara

Hasil yang akan diperoleh adalah sebagai berikut :
1. Bila S (A) + O (C) > W (B) + T (D) maka faktor strategis kekuatan dan
peluang mendukung tercapainya jalan keluar dari pokok permasalahan
yang ada untuk mendapatkan rekomendasi yang diharapkan
2. Bila S (A) + O (C) < W (B) + T (D) maka pokok masalah adalah
kenyataan yang sebenarnya terjadi, yang memiliki kelemahan besar
disamping tantangan atau ancaman yang dihadapi sangat besar. Tindak
lanjut yang harus dilakukan adalah mencari alternative lain untuk
memperkuat variabel pengamatan atau strateginya.
4. Diagram SWOT
Lalu sub total yang telah dijumlahkan dan melakukan perbandingan, maka
akan dimasukkan ke dalam diagram SWOT. Setelah itu akan ditentukan strategi
apa yang digunakan atau diterapkan.
Gambar 3.1
Diagram Analisis SWOT
Berbagi Peluang

3. Mendukung strategi turn-around

1. Mendukung strategi
agresif

Kekuatan Eksternal

Kekuatan Internal

4. Mendukung strategi defensif

2. Mendukung strategi
diversifikasi

Berbagai Ancaman

Universitas Sumatera Utara

Dari Gambar 3.1 Diagram Analisis SWOT, dapat diterangkan sebagai berikut:
1. Kuadran I: Ini merupakan situasi yang sangat menguntungkan. Perusahaan
tersebut memiliki peluang dan kekuatan sehingga dapat memanfaatkan
peluang yang ada. Strategi yang harus diterapkan dalam kondisi ini adalah
mendukung kebijakan pertumbuhan yang agresif (growth oriented strategy).
2. Kuadran II: Perusahaan masih memiliki kekuatan dari segi internal meskipun
menghadapi berbagai macam ancaman. Strategi yang harus diterapkan adalah
menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang jangka panjang dengan
cara strategi diversifikasi (produk/pasar)
3. Kuadran III: Perusahaan menghadapi peluang pasar yang sangat besar, tetapi
di lain pihak, perusahaan menghadapi beberapa kendala/kelemahan internal.
Fokus strategi perusahaan ini adalah meminimalkan masalah-masalah internal
perusahaan sehingga dapat merebut peluang pasar yang lebih baik.
4. Kuadran IV: Ini merupakan situasi yang sangat tidak menguntungkan,
perusahaan tersebut menghadapi berbagai ancaman dan kelemahan internal.
Pada dasarnya alternative strategi yang diambil harus diarahkan pada usaha-usaha
untuk menggunakan kekuatan dan memperbaiki kelemahan, memanfaatkan
peluang-peluang bisnis serta mengantisipasi ancaman. Sehingga dari matriks
SWOT tersebut akan diperoleh empat kelompok alternative strategi yang disebut
dengan strategi SO, strategi WO, strategi ST, dan strategi WT (Kuncoro 2006:51)

Universitas Sumatera Utara

5. Matriks SWOT
Adapun matriks dari analisis SWOT dapat dilihat sebagai berikut:
Tabel 3.4 Matriks Analisis SWOT
IFAS
EFAS

WEAKNESS (W)

Daftar semua kekuatan Daftar semua kelemahan

OPPORTUNITIES (O)
Daftar

STRENGTH (S)

semua

yang dimiliki.

yang dimiliki.

Strategi SO

Strategi WO

peluang Gunakan semua kekuatan Atasi semua kelemahan

yang dapat diidentifikasi.

yang

dimiliki

memanfaatkan

untuk dengan

memanfaatkan

peluang semua peluang yang ada.

yang ada.
THREATS (T)

Strategi ST

Strategi WT

Daftar semua ancaman Gunakan semua kekuatan Tekan semua kelemahan
yang dapat diidentifikasi.

untuk menhindari semua dan
ancaman.

cegah

semua

ancaman.

Sumber: Rachmat,2014: 292.
Penjelasan dari Matriks SWOT di atas, sebagai berikut:

Universitas Sumatera Utara

a. Strategi SO (Strength-Opportunity). Strategi ini dibuat berrdasarkan jalan
pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk
merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya.
b. Strategi ST (Strength-Threat). Strategi ini menggunakan kekuatan yang
dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman.
c. Strategi WO (Weakness-Opportunity). Strategi ini diterapkan berdasarkan
pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan
yang ada.
d. Strategi WT (Weakness-Threat). Strategi ini didasarkan pada kegiatan
yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada
serrta menghindari ancaman.

Universitas Sumatera Utara

BAB IV
HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Lokasi Penelitian
4.1.1 Sejarah Usaha
Cafe Resep Nenek Moyangku adalah salah satu UMKM yang bergerak di
bidang bisnis kuliner. Cafe Resep Nenek Moyangku berlokasi di Jalan Teuku
Umar No.3e Medan. Lokasi Cafe Resep Nenek Moyangku terletak di pusat kota
Medan, sehingga merupakan lokasi yang sangat strategis.
Cafe Resep Nenek Moyangku berdiri pada 13 Desember 2013. Cafe Resep
Nenek Moyangku didirikan oleh Bapak Rusli Buhardi. Cafe ini diberikan nama
Cafe Resep Nenek Moyangku karena arti resep nenek moyangku identik dengan
nostalgia makanan jaman dahulu yang jarang dijumpai dan memiliki resep dan
rasa yang tetap terjaga kualitasnya, oleh karena itu cafe ini diberi nama Cafe
Resep Nenek Moyangku.
Cafe Resep Nenek Moyangku memiliki konsep yang ingin berbeda dengan
cafe-cafe lainnya, baik itu dari segi produk maupun interior dan dekorasi cafe.
Cafe Resep Nenek Moyangku selalu berusaha untuk menciptakan produk yang
sekreatif mungkin namun tetap sesuai dengan cita rasa nusantara, Cafe Resep
Nenek Moyangku juga menyediakan makanan makanan yang beragam mulai dari

Universitas Sumatera Utara

makan tradisional sampai makanan yang mengikutu perkembangan hingga saat
ini.
Cafe Resep Nenek Moyangku saat pertama kali memiliki ukuran yang
kecil. Semakin ramainya pelanggan yang ingin berkunjung ke Cafe Resep Nenek
Moyangku ,maka pada tanggal 13 Mei 2016 Bapak Rusli memperluas cafenya
dengan membuka Sosmed café yang berada
54 tepat disebelah Cafe Resep Nenek
Moyangku. Cafe Resep Nenek Moyangku dan Sosmed café memiliki menu
makanan yang sama namun konsep yang diterapkan Sosmed café lebih mengarah
ke media sosial.
Pada awal berdiri Cafe Resep Nenek Moyangku

memiliki karyawan

berjumlah 16 orang namun dengan bertambah banyak pengunjung yang datang
dan adanya Sosmed café maka sekarang Cafe Resep Nenek Moyangku dan
Sosmed Cafe memiliki karyawan sebanyak 52 orang.
Semakin banyaknya pesaing di bidang kuliner dan naik turunnya tingkat
penjualan setiap tahun, membuat Cafe Resep Nenek Moyangku menyadari dalam
menjalani usaha ini Cafe Resep Nenek Moyangku harus dapat memenuhi selera
pelanggan agar dapat menghadapi persaingan yang ada, selain itu perlunya
dilakukan evaluasi dan perancangan terhadap strategi pemasaran dan menciptakan
strategi-strategi baru agar dapat menghadapi persaingan dan meningkatkan jumlah
penjualan.
4.1.2 Visi dan Misi Usaha

Universitas Sumatera Utara

Visi dan Misi dapat membantu suatu usaha untuk mencapai tujuan. Visi dan misi
yang dirumuskan, merupakan pedoman dalam mencapai tujuan bisnis. Visi dan
misi Cafe Resep Nenek Moyangku adalah sebagai berikut:
1. Visi
Menghadirkan produk yang unik dan disukai oleh semua elemen masyarakat.
2. Misi
a. Memberikan layanan yang berorientasi pada kepuasan konsumen.
b. Menyajikan makanan dengan penyajian yang menarik.
c. Memberikan harga yang terjangkau oleh semua kalangan.
4.1.3 Struktur Organisasi Perusahaan
Seperti kita ketahui bahwa dalam suatu kelompok kerja yang baik harus
memiliki struktur organisasi yang bertujuan agar dapat mengetahui tugas dan
tanggung jawab masing-masing. Struktur organisasi pada dasarnya merupakan
desain organisasi dimana manager melakukan alokasi sumber daya organisasi,
terutama yang terkait dengan pembagian kerja dan sumber daya yang dimiliki
organisasi. serta bagaimana keseluruhan kerja tersebut dapat dikoordinasikan dan
dikomunikasikan.

Universitas Sumatera Utara

Adapun struktur organisasi pada Cafe Resep Nenek Moyangku adalah sebagai
berikut:
Gambar 4.1
Struktur Organisasi
PEMILIK

MANAGER

CHEF

KITCHEN COOK/COMIS

SUPERVISOR

BAR CAPTAIN

BAR TENDER

WAITER

ACCOUNTING

PURCHASING

KASIR

RUNNER

Universitas Sumatera Utara

STEWARD

PUBLIC AREA

Sumber : Cafe Resep Nenek Moyangku, 2017

4.1.4 Deskripsi Tugas
Berikut ini adalah deskripsi kerja masing-masing struktur yang ada di Cafe
Resep Nenek Moyangku, antara lain sebagai berikut :
1. Pemilik Usaha :
a. Menerima laporan keuangan dari manager.
b. Bertanggung jawab atas perkembangan cafe.
c. Mengontrol kerja manager.
2. Manager:
a. Mengawasi kinerja supervisor.
b. Memastikan terlaksananya program pusat.
c. Menyatukan persepsi dan cara pandang supervisor.
d. Memberikan motivasi pada karyawan.
e. Pusat koordinasi.
f. Merancang ide kegiatan yang kreatif.
g. Mengawasi karwayan agar selalu memberikan dan menyajikan kualitas
pelayanan secara maksimal serta menjaga standar pelayanan.
3. Chef :
a. Menjaga secara keseluruhan kualitas bahan baku dan menu yang dijual.

Universitas Sumatera Utara

b. Bertanggung jawab terhadap kelancaran operasional bagian produksi.
c. Menciptakan menu-menu baru sebagai pengembangan dari menu yang
sudah ada.
d. Membuat standar resep menu.
e. Mengadakan pelatihan memasak untuk para koki.
f. Mengajukan penambahan dan pengurangan jumlah karyawan di divisi
produksi.
g. Menjaga keharmonisan antar karyawan dalam divisi produksi.
h. Membuat laporan bulanan dalam divisi produksi.
4. Supervisor :
a. Cek kehadiran karyawan.
b. Cek daftar pesanan.
c. Cek persediaan barang dan bahan.
d. Cek standar kualitas menu makanan dan minuman.
e. Cek standar penampilan karyawan.
f. Membuat jadwal kerja karyawan.
g. Mengusulkan penambahan dan pengurangan jumlah karyawan kepada
manager.
h. Menangani event atau pesanan dalam jumlah besar.
i. Penanganan terhadap keluhan pelanggan.
j. Mengusulkan promosi karyawan.
k. Menangani

dan

bertanggung

jawab

sepenuhnya

atas

kelancaran

operasional restoran.
l. Memberikan contoh baik pengarahan dan motivasi pada karyawan.

Universitas Sumatera Utara

m. Membuat rekap gaji karyawan.
n. Mencatat penyimpangan dan pelanggaran operasional.
o. Menindaklanjuti ide dan usulan baik dari manajemen maupun karyawan.
5. Bar Captain :
a. Memberikan tugas pada bar tender
b. memberikan briefing, pengarahan dan pelatihan pada bar tender
c. memriksa stok minuman
6. Accounting :
a. Melakukan pengaturan administrasi keuangan .
b. Menyusun dan membuat laporan keuangan.
c. Menyusun dan membuat laporan perpajakan restoran.
d. Menyusun dan membuat anggaran pendapatan dan belanja secara periodic
e. Menyusun dan membuat surat-surat yang berhubungan dengan perbankan.
f. Melakukan pengecekan terakhir rekap gaji karyawan.
g. Melakukan pembayaran gaji karyawan.
7. Purchasing :
a. membuat laporan pembelian dan pengeluaran barang.
b. Melakukan pengelolahan pengadaan barang melalui perencanaan secara
sistematis dan terkontrol
c. Melakukan pemilihan dan seleksi rekanan pengadaan sesuai kriteria
d. Bekerjasama dengan departemen terkait untuk memastikan kelancaran
operasional
e. Memastikan kesediaan barang.
8. Kasir :

Universitas Sumatera Utara

a. Membersihkan dan merapikan area kasir.
b. Memastikan computer kasir dan printernya berfungsi dengan baik.
c. Cek dan hitung ulang modal kasir dan uang receh atau pecahan yang
berfungsi sebagai uang tukaran.
d. Melakukan transaksi dengan baik, ramah, cepat, dan akurat.
e. Menjawab telepon masuk dengan baik.
f. Mencatat pesanan konsumen dengan jelas dan benar.
g. Koordinasi dengan supervisor jika ada keluhan.
9. Bar Tender :
a. Membuat minuman sesuai dengan orderan dari pelanggan.
b. Membuat minuman sesuai dengan standar.
c. Memahami dan menguasai pengetahuan mengenai minuman.
d. Bertanggung jawab antas kebersihan di area produksi minuman.
e. Mengontrol minuman dan buah-buah yang sudah rusak.
10. Waiter :
a. Membersihkan area ruangan makan, lantai, meja, kursi, dll
b. Membantu menyiapkan bahan pendukung seperti tissue, asbak, kecap,
saus, dll
c. Melakukan prosedur pelayanan kepada tamu sesuai dengan S.O.P yang
ditetapkan
d. Cek dan rapikan standar penampilan
e. Laporkan kepada supervisor jika ada keluhan tamu untuk segera ditangani.
f. Selalu mengutamakan sikap mementingkan pelanggan.
g. Selalu koordinasi dengan supervisor dan kasir dalam operasional.

Universitas Sumatera Utara

11. Runner :
a. Membantu waiter dalam mengantar dan menyajian makann dan minuman
yang dipesan tamu ke mejanya.
12. Kitchen Cook:
a. Kontrol kualitas bahan produksi.
b. Kontrol pelaksanaan proses produksi.
c. Kontrol kebersihan area produksi.
d. Memasak makanan pesanan pelanggan.
e. Kontrol terhadap ke[atuhan penggunaan standar resep.
f. Memeriksa terhadap kelayakan porsi menu
g. Kontrol terhadap ketepatan waktu penyajian menu.
h. Memberikan saran dalam menentukan harga jual makanan dan minuman.
13. Steward :
a. Memastikan kebersihan area dapur dan ruang cafe.
b. Mencuci peralatan makan, peralatan masak dapur, membersihkan meja.
c. Mengganti alas makan.
d. Membersihkan kalau ada tumpahan makanan dan minuman.
14. Public Area :
a. Membersihkan tangga, jendela, pintu dan area umum lainnya.
b. Membersihkan cafe saat buka dan saat cafe tutup.
c. Mengosongkan tempat sampah.
d. Menjaga kondisi seluruh area umum bersih dan rapi.
4.1.5 Produk dan Pasar Sasaran
4.1.5.1 Produk

Universitas Sumatera Utara

Adapun produk yang dijual oleh Cafe Resep Nenek Moyangku adalah
sebagai berikut :
1. Kue cubit
2. Dessert
3. Aneka ragam nasi
4. Aneka ragam mie
5. Makanan vegetarian
6. Minuman tradisional
7. Aneka kopi
8. Aneka teh
9. Soft drink
10. Mocktail
11. Jus
12. Milkshake
13. Kue pukis
14. Pasta
15. Sandwich
16. Snack
17. Ice cream
18. Dan lain-lain
4.1.5.2 Pasar Sasaran

Universitas Sumatera Utara

Setiap usaha harus menetukan siapa pasar sasaran atau segmen pasar yang
dituju, karena dapat mengoptimalkan pendapatan perusahaan. Pasar sasaran atau
segmen yang menjadi sasaran utama Cafe Resep Nenek Moyangku adalah :

1. Pelajar dan mahasiswa
Pelajar dan mahasiswa merjadi target utama Cafe Resep Nenek Moyangku
karena cafe jaman sekarang ini banyak kalangan anak muda yang
menghabiskan waktu mereka untuk berkumpul di cafe.
2. Karyawan dan Pegawai
Karyawan dan pegawai dijadikan pasar sasaran oleh Cafe Resep Nenek
Moyangku karena karyawan dan pegawai sering menggunakan waktu
makan siang atau istirahat mereka untuk makan di luar dari pada pulang ke
rumah mereka masing-masing.
3. Rumah tangga
Rumah tangga juga menjadi pasar sasaran karena pada akhir pekan atau
hari libur banyak orang yang menghabiskan waktu mereka dengan
keluarga salah satu cara menghabiskan waktu mereka adalah dengan
makan keluar.
4.1.6

Strategi Pemasaran yang Diterapkan
Adapun strategi pemasaran yang diterapkan oleh Cafe Resep Nenek

Moyangku, antara lain :

Universitas Sumatera Utara

1. Strategi Produk
Cafe Resep Nenek Moyangku sangat memperhatikan kualitas produk yang
mereka tawarkan, mulai dari kualitas rasa hingga kualitas bahan-bahan untuk
membuat makanan dan minuman yang mereka jual. Cafe Resep Nenek
Moyangku juga berusaha membuat produk makanan dan minuman yang
mereka buat semenarik mungkin, Cafe Resep Nenek Moyangku berusaha
untuk menciptakan makanan dan minuman yang unik dan berbeda dengan
para pesaingnya. Cafe Resep Nenek Moyangku juga mengikuti trend makanan
berdasarkan perkembangan jaman dan permintaan pelanggan.
2. Strategi Penetapan Harga
Penetapan harga yang diterapkan oleh Cafe Resep Nenek Moyangku
bervariasi, penetapan harga terhadap makanan dan minuman yang dijual
berdasarkan kualitas bahan-bahan yang digunakan. Cafe Resep Nenek
Moyangku menetapkan harga yang standar dan bisa dijangkau untuk semua
kalangan karena pasar sasaran Cafe Resep Nenek Moyangku ini sendiri
berasal dari semua kalangan mulai dari kalangan muda seperti pelajar hingga
kalangan tua yang sudah memiliki penghasilan sendiri.
3. Strategi Promosi
Promosi sangat penting dalam menjalankan usaha Cafe Resep Nenek
Moyangku karena melalui promosi inilah masyarakat tertarik untuk
berkumjung ke Cafe Resep Nenek Moyangku. Promosi yang dilakukan Cafe
Resep Nenek Moyangku seperti mengiklankan pada media sosial sehingga
masyarakat kota Medan dapat mengetahui tentang Cafe Resep Nenek
Moyangku, dan apabila Cafe Resep Nenek Moyangku mengeluarkan produk

Universitas Sumatera Utara

baru maka akan diiklankan melalui media sosial sehingga masyarakat juga
penasaran untuk mencoba produk tersebut.
4. Strategi Lokasi
Penetapan

lokasi

dalan

bisnis

kuliner

sangatlah

penting

untuk

diperhatikan. Cafe Resep Nenek Moyangku terletak di lokasi yang strategis
karena berada di pusat kota Medan, dan dekat dengan tempat umum seperti
mall, rumah sakit, sekolah, dan pusat pemerintahan. Lokasi Cafe Resep Nenek
Moyangku juga mudah diakses karena banyak kendaraan umum yang
mengarah ke Cafe Resep Nenek Moyangku.
4.2 Penyajian Data
Pada bagian ini, penulis akan menyajikan hasil pengumpulan data yang
diperoleh selama masa penelitian. Berdasarkan penelitian yang dilakukan,
diperoleh dengan metode wawancara secara mendalam kepada manager Cafe
Resep Nenek Moyangku selaku informan kunci, pelanggan Cafe Resep Nenek
Moyangku selaku informan utama ,dan karyawan Cafe Resep Nenek Moyangku
selaku informan tambahan.
Informan kunci adalah orang yang paling mengetahui dan memiliki
informasi pokok yang diperlukan dalam penelitian. Informan kunci pada
penelitian ini berjumlah satu orang yaitu Bapak Kuncoro Setiawan selaku
manager Cafe Resep Nenek Moyangku
Selain dari informan kunci, peneliti juga memperoleh data dari informan
utama. Informan utama adalah mereka yang terlibat langsung dalam interaksi
sosial yang diteliti dan dalam penelitian ini informan utamanya adalah pelanggan

Universitas Sumatera Utara

Cafe Resep Nenek Moyangku yang melakukan pembelian lebih dari satu kali.
Peneliti mengajukan beberapa pertanyaan seputar produk, harga, lokasi, promosi,
pelayanan, kelebihan, kekurangan, peluang dan ancaman pada Cafe Resep Nenek
Moyangku. Jumlah informan utama pada penelitian ini berjumlah 6 orang. Berikut
ini karakteristik informan utama yang peneliti rangkum :

No

Tabel 4.1
Identitas Informan Utama Penelitian
Nama
Usia
Pendidikan Pekerjaan

Jumlah
pembelian

1.

Winna

25

S1

Wiraswasta 8 kali

2.

Yokana

17

SMP

Pelajar

9 kali

3.

Maya

22

SMA

Mahasiswi

15 kali

4.

Jenny

20

SMA

Mahasiswi

12 kali

5.

Debora

27

S1

pegawai

7 kali

Sumber : Data Diolah, 2017
Penulis menetapkan informan utama di dalam wawancara sebanyak 5 orang,
semua informan utama berjenis kelamin perempuan dan merupakan pelanggan
Cafe Resep Nenek Moyangku yang telah melakukan pembelian lebih dari satu
kali.
Selain dari informan kunci, dan informan utama peneliti juga memperoleh
data dari informan tambahan. Informan utama adalah mereka yang terlibat
langsung dalam interaksi sosial yang diteliti dan dalam penelitian ini informan
tambahan adalah karyawan Cafe Resep Nenek Moyangku. Berikut ini
karakteristik informan tambahan yang peneliti rangkum :

Universitas Sumatera Utara

Nama

Tabel 4.2
Identitas Informan Tambahan Penelitian
Usia
Lama bekerja
Jabatan

Angga

27

2 tahun

Kasir

Andri

30

3 tahun

Supervisor

Mega

23

7 bulan

Waiters

Sumber : Data Diolah, 2017
Jumlah informan tambahan berjumlah 3 orang yang merupakan karyawan
Cafe Resep Nenek. Peneliti melakukan wawancara dengan informan tambahan
untuk mengetahui bagaimana sistem kerja, hubungan antara karyawan dengan
pemilik dan antar sesama karyawan lainnya dan juga untuk mengetahui kendala
apa saja yang dihadapi saat bekerja.
4.2.1 Faktor Internal yang Menjadi Kekuatan dan Kelemahan
Faktor Internal adalah faktor-faktor yang berada di dalam Cafe Resep
Nenek Moyangku yang mencakup kekuatan dan kelemahan ditinjau dari analisis
lingkungan internal. Faktor-faktor internal dalam Cafe Resep Nenek Moyangku
yang diteliti oleh peneliti yaitu sebagai berikut
1. Strategi Pemasaran
Berikut hasil wawancara yang dilakukan peneliti dengan informan kunci :
Pertanyaan : Strategi apakah yang diterapkan oleh Cafe Resep Nenek Moyangku
agar menjadi unggul dari para pesaing dan menjadi pilihan pelanggan ?
Jawaban : Strategi yang sudah kami terapkan adalah produk yang kami jual kami
buat se kreatif mungkin, kita buat anti mainstream. Interior dan dekorasi semua

Universitas Sumatera Utara

nya itu kami buat antimainstream, gak boleh ikut-ikutan dengan para pesaing, ya
harus berbeda. Jadi hal yang berbeda membuat pelanggan itu jadi penasaran
sehingga tertarik untuk datang ke Cafe Resep Nenek Moyangku. Harga yang
ditawarkan juga terjangkau oleh semua kalangan dan lokasi Cafe Resep Nenek
Moyangku merupakan lokasi yang strategis (Kuncoro Setiawan, manager Cafe
Resep Nenek Moyangku)
Berdasarkan hasil wawancara diatas, maka dapat disimpulkan bahwa Cafe
Resep Nenek Moyangku menjalankan tiga strategi pemasaran yaitu strategi harga,
produk dan strategi lokasi. Cafe Resep Nenek Moyangku menerapkan harga
terjangkau namun tetap menjaga kualitas makanan dan minuman yang dijual, dan
Cafe Resep Nenek Moyangku terletak di lokasi yang strategis karena terletak di
pusat kota Medan.
2. Product
Dalam hal pemasaran, produk merupakan salah satu komponen penting
dalam menerapkan strategi.
Pertanyaan : Apa kelebihan dari produk yang anda tawarkan?
Jawaban : Kelebihan dari produk yang kami tawarkan adalah kami membuat
makanan dengan cita rasa nusantara tetapi kami membuat dengan konsep yang
baru, kami selalu berinovasi dengan makanan yang kami buat. Jaman sekarang
banyak orang yang tertarik mengambil gambar makanan karena bentuk nya yang
menarik. Oleh karena itu kami juga membuat nama dan penampilan makanan
yang kami buat semenarik mungkin. Sehingga pelanggan tertarik untuk mencoba
makanan yang kami jual. (Kuncoro Setiawan, manager Cafe Resep Nenek
Moyangku)

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan hasil wawancara kepada informan kunci kelebihan produk
yang ditawarkan Cafe Resep Nenek Moyangku adalah menu yang ditawarkan
selain memiliki cita rasa nusantara juga memiliki konsep yang baru dan berbeda
dengan yang lainnnya dan memiliki tampilan yang menarik.
Berikut hasil wawancara peneliti dengan pelanggan Cafe Resep Nenek
Moyangku :
Pertanyaan : Menurut anda, bagaimana kualitas produk yang tersedia di café
ini?
Jawaban : kualitas makanan yang dijual disini bagus, makanan yang disediakan
juga bersih (Winna, pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Jawaban : makanan yang dijual disini enak (Yokana, pelanggan Cafe Resep
Nenek Moyangku)
Jawaban : Kalau makanan yang disajikan café ini sudah termasuk enak dari café
lainnya (Maya, pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Jawaban : Kualitas produk yang tersedia bagus, makanan dan minumannya enak
(Jenny, pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Jawaban : menurut saya makanan disini enak dan juga makanan yang dijual
unik. (Debora, pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Pelanggan menyebutkan bahwa kualitas dari produk Cafe Resep Nenek
Moyangku cukup baik, pelanggan juga mengatakan bahwa rasa makanan yang
disediakan enak.
Pertanyaan : Apakah makanan disini memiliki banyak varian?

Universitas Sumatera Utara

Jawaban : Makanan disini memiliki banyak varian mulai dari menu dessert,
makanan berat, makanan tradisional dan juga minumannya bervariasi (Winna,
pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Jawaban : cukup banyak, makanan dan minuman banyak pilihan dan unik
(Yokana, pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Jawaban : untuk menu café, menu disini sudah terbilang banyak (Maya,
pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Jawaban : varian di café ini banyak, mulai dari makanan hingga minumannya
(Jenny, pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Jawaban : menu makanan dan minuman di Cafe Resep Nenek Moyangku memiliki
banyak varian (Debora, pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Hasil wawancara menunjukkan bahwa produk yang ditawarkan oleh Cafe
Resep Nenek Moyangku memiliki banyak varian sehingga pelanggan memiliki
banyak pilihan saat memilih menu yang akan di pesan.
Pertanyaan : Menurut anda, apakah makanan dan minuman disini cukup update?
Jawaban : makanan dan minuman cukup update misalnya saat kue cubit baru
terkenal, Cafe Resep Nenek Moyangku sudah menjual kue cubit (Winna,
pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Jawaban : menurut saya makanan disini cukup update dengan makanan yang lagi
“ngehits” (Yokana, pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Jawaban : Makanan disini cukup update dan juga tampilannya keren (Maya,
pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)

Universitas Sumatera Utara

Jawaban : Menurut saya update misalnya saat itu minuman green tea sedang
terkenal, café ini sudah menjual green tea (Jenny, pelanggan Cafe Resep Nenek
Moyangku)
Jawaban : makanan disini update, karena disini sering menambah menu baru,
makanan nya gak itu-itu aja(Debora, pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Berdasarkan hasil wawancara menunjukkan Cafe Resep Nenek Moyangku
menawarkan makanan dan minuman yang cukup update, Cafe Resep Nenek
Moyangku merupakan salah satu café yang selalu menawarkan menu-menu baru
yang lagi dicari oleh pelanggan.
3. Price
Price atau harga menjadi salah satu komponen dari pelanggan dalam
menentukan keputusan pembelian pelanggan, sehingga harga dapat menjadi salah
satu yang harus diperhatikan dalam penasaran.
a. Pertanyaan : Bagimana strategi penerapan harga yang diterapkan oleh Cafe
Resep Nenek Moyangku?
Jawaban : Kalau penerapan harga yang kami terapkan masih tergolong
standar untuk semua kalangan, masih bisa terjangkau golongan menengah ke
bawah karena pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku banyak juga yang
masih pelajar, jadi kami membuat harga yang standar. (Kuncoro Setiawan,
manager Cafe Resep Nenek Moyangku)
b. Pertanyaan : Apakah sering terjadi perubahan harga ?
Jawaban : Cafe Resep Nenek Moyangku jarang melakukan perubahan harga,
lihat situasi, apabila sudah mengharuskan kami melakukan perubahan harga
baru kami menaikkan harga. Tapi itu jarang sekali paling cepat setahun

Universitas Sumatera Utara

sekali kami melakukan perubahan harga. (Kuncoro Setiawan, manager Cafe
Resep Nenek Moyangku)
Berdasarkan hasil wawancara dengan informan kunci, Cafe Resep Nenek
Moyangku menetapkan harga yang terjangkau, karena pasar sasaran Cafe Resep
Nenek Moyangku berasal dari semua kalangan mulai dari pelajar hingga pekerja.
Cafe Resep Nenek Moyangku juga jarang melakukan perubahan harga. Strategi
penetapan harga yang terjangkau merupakan salah satu cara menarik perhatian
pelanggan.
Pertanyaan : Menurut anda, apakah harga yang ditawarkan café ini sebanding
dengan produk yang ditawarkan?
Jawaban : Harga yang ditawarkan disini sesuailah dengan produk yang mereka
tawarkan, sesuai dengan kualitasnya (Winna, pelanggan Cafe Resep Nenek
Moyangku)
Jawaban : sebanding, tidak terlalu mahal dan tidak terlalu murah (Yokana,
pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Jawaban : Harga makanan dan minumannya sebanding dengan kualitas produk
(Maya, pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Jawaban : Harganya sebanding, apalagi kalau dibandingkan dengan café lain,
Cafe Resep Nenek Moyangku sudah termasuk terjangkau (Jenny, pelanggan Cafe
Resep Nenek Moyangku)
Jawaban : Harganya cukup murah, sebanding dengan produk yang dijual
(Debora, pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Berdasarkan hasil wawancara dengan pelanggan, harga yang ditawarkan
Cafe Resep Nenek Moyangku terjangkau dan sebanding dengan produk yang

Universitas Sumatera Utara

ditawarkan, apabila dibandingkan dengan café lainnya harga menu Cafe Resep
Nenek Moyangku lebih murah dari café lainnya.
4. Place
Place merupakan bagian penting dalam pemasaran, dalam bisnis place
menunjukkan strategisnya suatu usaha.
a. Pertanyaan : Menurut anda, apakah posisi/letak Cafe Resep Nenek Moyangku
di Jalan Teuku Umar Medan cukup strategis?
Jawaban : Iya, sangat strategis karena Cafe Resep Nenek Moyangku berada
di pusat kota dekat dengan semuanya dekat dengan mall, rumah sakit, pusat
pemerintahan dll. Cafe Resep Nenek Moyangku juga mudah diakses dan
mudah untuk ditemukan lokasinya. (Kuncoro Setiawan, manager Cafe Resep
Nenek Moyangku)
b. Pertanyaan : Apakah lokasi café ini sulit dijangkau?
Jawaban : Cukup mudah dijangkau karena ada patokannya dekat dengan
mall kalau naik kendaraan (Winna, pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Jawaban : tidak sulit dijangkau karena terletak di pusat kota (Yokana,
pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Jawaban : kalau sama masyarakat Medan café ini tidak sulit dijangkau
(Maya, pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Jawaban : Mudah dijangkau, kendaraan umum juga banyak yang arah ke café
ini (Jennny, pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Jawaban : tidak sulit dijangkau karena berada di pusat kota dan mudah
diakses (Debora, pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
c. Pertanyaan : Apa kondisi Cafe Resep Nenek Moyangku nyaman dan menarik?

Universitas Sumatera Utara

Jawaban : Kondisi di Cafe Resep Nenek Moyangku sangat nyaman dan
menarik banyak spot untuk foto, furniturenya juga lucu jadi cocok untuk
orang yang suka berfoto(Winna, pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Jawaban : tempatnya nyaman, ruangannya tidak panas, tempat duduknya
juga yaman (Yokana, pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Jawaban : nyaman dan menarik, suasana Cafe Resep Nenek Moyangku juga
tidak berisik karena tidak banyak kendaraan yang berlalu lalang(Maya,
pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Jawaban : nyaman dan menarik, sangat cocok untu anak muda yang suka
“nongkrong” (Jenny, pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Jawaban : tempatnya nyaman dan juga furniture, dekorasinya menarik
dilengkapi

juga

dengan

music

dan

AC

jadi

pelanggan

merasa

nyaman(Debora, pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Lokasi Cafe Resep Nenek Moyangku merupakan lokasi yang strategis
karena berada di pusat kota sehingga mudah untuk diakses, dan juga banyak
kendaraan umum yang melintasi Cafe Resep Nenek Moyangku sehingga
pelanggan yang tidak mempunyai kendaraan pribadi dapat menggunakan
kendaraan umum. Kondisi Cafe Resep Nenek Moyangku juga nyaman dan
menarik, Cafe Resep Nenek Moyangku tidak berada di jalan raya sehingga tidak
berisik karena tidak banyak kendaraan yang berlalu lalang. Cafe Resep Nenek
Moyangku juga memiliki interior dan desain yang menarik sehingga pelanggan
merasa nyaman saat berada di Cafe Resep Nenek Moyangku.
5. Promotion

Universitas Sumatera Utara

Promosi sebagai upaya untuk memperkenalkan usaha kepada para
konsumen. Berikut hasil wawancara dengan informan kunci dan informan utama
Cafe Resep Nenek Moyangku
a.

Pertanyaan : Apakah Cafe Resep Nenek Moyangku melakukan promosi?
Jawaban : Jelas Cafe Resep Nenek Moyangku melakukan promosi, itu sangat
penting. Promosi melalui media sosial, promosi dari TV dan media elektronik
lainnya. Foodbloger juga banyak yang sudah datang ke Cafe Resep Nenek
Moyangku, mereka datang, mereka membuat jadwal dulu dengan manager
lalu mereka liput, itu sangat membantu untuk mempromosikan Cafe Resep
Nenek Moyangku. (Kuncoro Setiawan, manager Cafe Resep Nenek
Moyangku)

b. Pertanyaan : Apakah promosi yang dilakukan oleh Cafe Resep Nenek
Moyangku cukup menarik?
Jawaban : Saya kurang mengetahui promosi Cafe Resep Nenek Moyangku
karena saya mengetahui café ini dari mulut ke mulut (Winna, pelanggan Cafe
Resep Nenek Moyangku)
Jawaban : promosi nya ada tapi kurang menarik, seharusnya café ini
menerapkan potongan harga sehingga pelanggan jadi tertarik (Yokana,
pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Jawaban : Kalau dari instagram menarik, karena memasang gambar yang
menarik(Maya, pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Jawaban : Dulu saya sering melihat promosi Cafe Resep Nenek Moyangku
tapi sekarang sudah tidak lagi(Jenny, pelanggan Cafe Resep Nenek
Moyangku)

Universitas Sumatera Utara

Jawaban : kalau mengiklankan produk Cafe Resep Nenek Moyangku cukup
menarik. Saya sering melihat iklannya di media sosial. (Debora, pelanggan
Cafe Resep Nenek Moyangku)
Cafe Resep Nenek sudah melakukan promosi untuk memperkenalkan dan
mengiklankan produk mereka, Cafe Resep Nenek Moyangku menggunakan media
sosial dan media elektronik lainnya untuk promosi. Namun promosi yang
dilakukan Cafe Resep Nenek Moyangku masih kurang karena tidak melakukan
potongan harga sehingga pelanggan kurang tertarik untuk mengunjungi Cafe
Resep Nenek Moyangku.
6. People
People merupakan bagian dari pelayanan dalam suatu usaha. Hal ini sangat
mempengaruhi kepuasan pelanggan.
a. Pertanyaan : Bagaimana pengaruh karyawan dalam usaha anda?
Jawaban : Pengaruh karyawan sangat besar bagi Cafe Resep Nenek
Moyangku, tanpa mereka Cafe Resep Nenek Moyangku tidak ada arti apaapa, merekalah pondasinya karena mereka yang berrinteraksi langsung
dengan para pelanggan, jadi pengaruh mereka sangat menentukan
kesuksesan Cafe Resep Nenek Moyangku. (Kuncoro Setiawan, manager Cafe
Resep Nenek Moyangku)
b. Menurut anda, bagaimana pelayanan di cafe ini?
Jawaban : pelayanan di café ini bila dinilai dari 1-10 nilainya 6 karena
kurang enak pelayan disana(Winna, pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Jawaban : pelayanannya kadang bagus kadang tidak, sedikit lama dalam
menyediakan makanan(Yokana, pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)

Universitas Sumatera Utara

Jawaban : Awal café ini buka pelayanannya bagus tapi sekarang
pelayanannya

sudah

menurun(Maya,

pelanggan

Cafe

Resep

Nenek

Moyangku)
Jawaban : Pelayannya kurang sigap dalam melayani pelanggan(Jenny,
pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Jawaban : Pelayanan café ini kurang memuaskan karena pelayannya kurang
ramah pada pelanggan(Debora, pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Pengaruh karyawan sangat besar bagi Cafe Resep Nenek Moyangku.
Merekalah pondasinya karena mereka yang berrinteraksi langsung dengan para
pelanggan, jadi pengaruh mereka sangat menentukan kesuksesan Cafe Resep
Nenek Moyangku. Namu berdasarkan wawancara yang dilakukan pada
pelanggan, pelayanan yang diberikan Cafe Resep Nenek Moyangku kurang
memuaskan karena kurang cepat tanggap dalam melayani pelanggan yang datang.
Peneliti juga melakukan wawancara kepada karyawan Cafe Resep Nenek
Moyangku sebagai informan tambahan
a. Pertanyaan : Bagaimana hubungan antara karyawan dan pemilik usaha
Jawaban : Hubungan ke pemilik café ini baik, ke manager pun bagus, sesama
karyawan juga kita saling membantu (Anggi,kasir)
Jawaban : Hubungan baik, ramah dan saling bersosialisasi satu dengan
lainnya. Disini kita memakai system kekeluargaan, jadi kita merasa nyaman
kerja disini, tidak ada disusahinlah kerja disini. (Andri, supervisor)
Jawaban : Kalau hubungan dengan pemilik baik, kami kan karyawan kami
sangat menghargai pemilik dan atasan kami (Mega, waiters)

Universitas Sumatera Utara

b. Pertanyaan : Bagaimana pemilik menyikapi karyawan yang tidak disiplin?
Jawaban : disini kalau ada karyawan yang tidak disiplin diberi peringatan,
tidak ada hukuman pemotongan gaji. Pertama diberi peringatan, manager
memberi surat peringatan sekali dua kali tidak bisa diubah ketiga kalinya
langsung dipecat. (Angga, kasir)
Jawaban : Pasti diberikan sanksi, disetiap restoran pasti ada sanksinya
apabila ada karyawan yang tidak disiplin tergantung apa kesalahannya
misalnya diberi jam lembur. (Andri, Supervisor)
Jawaban : Di setiap perusahaan itu pasti ada sanksi apabila karyawan tidak
disiplin, disini apabila ada yang tidak disiplin diberi peringatan atau sekali
dua kali dimaafkan tapi ketiga kali tidak bisa dimaafkan maka karyawan
tersebut dipecat, saya belum ada dikasih surat peringatan, semoga tidak
pernah diberi surat peringatan (Mega, Waiters)
Karyawan Cafe Resep Nenek Moyangku memiliki hubungan yang baik
dengan pemilik juga antar sesama karyawan. Cafe Resep Nenek Moyangku
memberikan sanksi kepada setiap karyawan yang tidak disiplin seperti
memberikan hukuman lembur, dan memberikan surat peringatan. Apabila sudah
diberi tiga kali peringatan namun tetap tidak disiplin makan karyawan tersebut
diberhentikan, pemberian sanksi bertujuan agar karyawan dapat menjadi lebih
disiplin dan berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada pelanggan.
7. Kelebihan lainnya
Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan internal Cafe Resep Nenek
Moyangku peneliti berusaha menggali lebih mendalam mengenai kelebihan yang

Universitas Sumatera Utara

dimiliki Cafe Resep Nenek Moyangku, sehingga peneliti menanyakan kelebihan
dari Cafe Resep Nenek Moyangku kepada informan kunci dan informan utama.
a. Pertanyaan : Menurut Anda, apa kelebihan dari Cafe Resep Nenek
Moyangku?
Jawaban : Kelebihan Cafe Resep Nenek Moyangku adalah kami menyediakan
suasana yang nyaman, menu yang unik, menu yang tidak pasaran, dekorasi
dan interior yang menarik sehingga pelanggan ingin berfoto pada spot
tersebut. Menu yang ditawarkan Cafe Resep Nenek Moyangku juga unik dan
berbeda dengan lainnya, tampilan makanan yang kami sediakan juga
memiliki tampilan yang menarik (Kuncoro Setiawan, manager Cafe Resep
Nenek Moyangku)
b. Pertanyaan : Menurut anda, apa kelebihan pada toko ini dibanding cafe yang
lainnya?
Jawaban : kelebihanya lebih banyak spot foto dan makanannya memiliki tampilan
unik(Winna, pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Jawaban : Cafe Resep Nenek Moyangku menyediakan makanan dan minuman
yang terjangkau dari café lainnya(Yokana, pelanggan Cafe Resep Nenek
Moyangku)
Jawaban : kelebihannya menu yang ditawarkan update, sajiannya menarik dan
makanan yang bervariasi(Maya, pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Jawaban : lokasinya mudah diakses, dekorasi café yang bagus(Jenny, pelanggan
Cafe Resep Nenek Moyangku)
Jawaban : makanan dan minuman yang enak, dan berbeda dengan café
lainnya(Debora, pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)

Universitas Sumatera Utara

Cafe Resep Nenek Moyangku memiliki kelebihan yaitu selain memiliki
rasa makanan yang enak, berbeda dengan café lainnya, juga menyediakan
makanan dan minuman dengan tampilan yang unik dan menarik. Cafe Resep
Nenek Moyangku juga menyediakan spot-spot foto yang menarik perhatian
pelanggan.

8.

Kekurangan lainnya
Untuk mengetahui kekuatan dan kelemahan internal Cafe Resep Nenek
Moyangku peneliti berusaha menggali lebih mendalam mengenai kelemahan
yang dimiliki Cafe Resep Nenek Moyangku, sehingga peneliti menanyakan
kekurangan dari Cafe Resep Nenek Moyangku kepada informan kunci dan
informan tambahan.

a. Pertanyaan : Dalam menjalani usaha, apakah ada hambatan terutama dalam
internal?
Jawaban : Hambatan pasti ada, Kadang juga terjadi kerusakan-kerusakan
yang tidak terduga yang pasti jadi menghambat proses seperti terkadang alat
masak rusak, AC yang rusak sehingga kami harus memperbaikinya terlebih
dahulu, hal seperti itu pastinya membuat pelanggan merasa terganggu.
(Kuncoro Setiawan, manager Cafe Resep Nenek Moyangku)
b. Pertanyaan : Menurut anda apa kelemahan dari Cafe Resep Nenek
Moyangku?
Jawaban : Kelemahan Cafe Resep Nenek Moyangku dalam hal ukuran
ruangan, kami mempunyai ukuran ruangan yang sempit sehingga kami sulit

Universitas Sumatera Utara

menghadapi apabila kedatangan pelanggan yang jumlahnya banyak.
(Kuncoro Setiawan, manager Cafe Resep Nenek Moyangku)
c. Pertanyaan : Menurut anda, apa kekurangan pada cafe ini dibanding cafe
yang lainnya?
Jawaban : lokasi parkir yang kurang(Winna, pelanggan Cafe Resep Nenek
Moyangku)
Jawaban : ruangan yang sempit jadi ketika saya ingin datang ramai dengan
teman agak sulit mengatur tempat duduknya(Yokana, pelanggan Cafe Resep
Nenek Moyangku)
Jawaban : pelayanan yang diberikan kurang memuaskan(Maya, pelanggan
Cafe Resep Nenek Moyangku)
Jawaban : meja dan kursi nya tidak bisa untuk pelanggan yang berjumlah
lebih dari 6 orang(Jenny, pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Jawaban : ruangan café yang kecil, pelayanan yang masih kurang(Debora,
pelanggan Cafe Resep Nenek Moyangku)
Kekurangan Cafe Resep Nenek Moyangku adalah ukuran Cafe Resep
Nenek Moyangku yang kecil sehingga tidak apabila pelanggan datan