Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Dan Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value (MV) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Menjelang akhir triwulan III-2008, perekonomian dunia dihadapkan pada
satu babak baru, yaitu runtuhnya stabilitas ekonomi global, seiring dengan
meluasnya krisis finansial ke berbagai negara. Krisis finansial global mulai
muncul sejak bulan Agustus 2007, yaitu pada saat salah satu bank terbesar
Perancis, BNP Paribas, mengumumkan pembekuan beberapa sekuritas yang
terkait dengan kredit perumahan berisiko tinggi AS (subprime mortgage).
Pembekuan ini lantas memicu gejolak di pasar finansial dan akhirnya merambat
ke seluruh dunia. Di penghujung triwulan III-2008, intensitas krisis semakin
membesar seiring dengan bangkrutnya bank investasi terbesar AS, Lehman
Brothers, yang diikuti oleh kesulitan keuangan yang semakin parah di sejumlah
lembaga keuangan berskala besar di AS, Eropa , dan Jepang.
Menurut Outlook Ekonomi Indonesia edisi Januari 2009 yang diterbitkan
oleh Bank Indonesia, Krisis keuangan dunia tersebut telah berimbas ke
perekonomian Indonesia, sebagaimana tercermin dari gejolak di pasar modal dan
pasar uang. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada bulan Desember 2008
ditutup pada level 1.355,4, terpangkas hampir separuhnya dari level pada awal
tahun 2008, yakni sebesar 2.627,3, bersamaan dengan jatuhnya nilai kapitalisasi

pasar dan penurunan tajam volume perdagangan saham. Kejatuhan saham di AS
dan penurunan harga saham di BEI dapat dilihat di grafik 1.1. dan grafik 1.2 .
1

Universitas Sumatera Utara

Gambar 1.1

Perkembangan Harga Saham Di Amerika Serika Selama Krisis Ekonomi

Gambar 1.2

Rata-Rata Harian Perdagangan Saham Di BEI Selama Krisis Ekonomi

Krisis global masih tetap berlangsung dan bahkan pada akhir Januari
2009, Inggris secara resmi dinyatakan telah memasuki periode resesi menyusul
pertumbuhan PDB triwulan IV-2008 yang kembali negative sebagaimana dalam
dua triwulan terakhir. Ditengah berbagai upaya penyelamatan perekonomian yang
dilakukan oleh pemerintah di berbagai negara, gelombang kebangkrutan bisnis
2


Universitas Sumatera Utara

perbankan maupun industri yang diikuti dengan pemutusan hubungan kerja terus
terjadi di berbagai belahan dunia.
Menurut Tjahjono dkk (2009), dampak krisis finansial global ke
Indonesia

lebih

banyak

ditransmisikan

lewat

jalur

perdagangan


atau

makroekonomi, dibandingkan jalur finansial. Lebih lanjut ia juga mengatakan
bahwa bagi perbankan, lesunya kegiatan usaha dan meluasnya pemutusan
hubungan kerja berpotensi meningkatkan kredit nonlancar (nonperforming
loan/NPL) bank dan pada lanjutannya akan menahan bank dalam menyalurkan
kreditnya.
Berdasarkan krisis ekonomi yang terjadi saat itu, kepercayaan
masyarakat terhadap bank mengalami penurunan. Ini ditandai dengan penarikan
dana masyarakat secara besar – besaran (bank rush). Implikasi yang muncul
adalah menurunnya minat calon investor terhadap saham perbankan. Setelah
peristiwa tersebut perusahaan perbankan dalam kenyataannya bersaing ketat untuk
menunjukkan good performance di mata publik.
Inilah yang memicu keingintahuan penulis mengenai seberapa besar
pengaruh yang diakibatkan oleh krisis ekonomi global kepada dunia perbankan di
Indonesia. Lebih lanjut, penulis juga tertarik untuk mengetahui bagaimnakah
respon/tanggapan para investor terhadap pengaruh yang di alami oleh berbagai
perushaan perbankan tempat mereka berinvestasi.
Untuk melihat pengaruh krisis global terhadap perbankan Indonesia,
maka penulis memilih periode penelitian selama lima tahun sejak krisis tersebut

terjadi, yaitu dari tahun 2009 sampai dengan tahun 2013. Perusahaan-perusahaan
3

Universitas Sumatera Utara

perbankan yang akan diteliti merupakan perusahaan yang telah terdaftar pada
Bursa Efek Indonesia (BEI) dan memenuhi kriteria-kriteria pengambilan sample.
Untuk menilai kinerja suatu perusahaan dibutuhkan suatu alat analisis,
dan hal yang umum digunakan adalah rasio keuangan. Analisis rasio keuangan ini
adalah salah satu cara pemerosesan dan penginterpretasian informasi akuntansi
yang digunakan untuk menjelaskan hubungan tertentu antara angka yang satu
dengan angka yang lain dari suatu laporan keuangan. Rasio keuangan menjadi alat
bagi investor untuk membuat keputusan. Berdasarkan alat analisis rasio keuangan,
para pemegang saham cenderung menjual sahamnya jika rasio keuangan
perusahaan tersebut buruk dan sebaliknya jika rasio keuangan perusahaan tersebut
baik, pemegang saham akan mempertahankannya. Melihat kecenderungan
tersebut, maka kinerja keuangan sangatlah berpengaruh terhadap perubahan harga
saham di pasar modal.
Analisis rasio keuangan dapat digunakan untuk membimbing investor
dan kreditor untuk membuat keputusan atau pertimbangan tentang pencapaian

perusahaan dan prospek di masa datang. Secara tradisional pengukuran nilai
perusahaan dapat dilihat dari imbal hasil (penghasilan) bagi asset yaitu Return on
Asset (ROA) atau bagi ekuitas yaitu Return on Equity (ROE), apabila rasio
tersebut meningkat maka kinerja perusahaan dianggap membaik, namun demikian
parameter diatas mempunyai kelemahan. Kelemahan utama alat tersebut adalah
mengabaikan adanya unsure cost of capital atau biaya modal, sehingga sulit
untuk mengetahui apakah suatu perusahaan telah berhasil menciptakan nilai atau
tidak, sehingga dari kelemahan tersebut maka lahirlah konsep Economic Value
4

Universitas Sumatera Utara

Added (EVA). EVA merupakan salah satu konsep ukuran kinerja keuangan yang
dipopulerkan oleh Stern Stewart & Co., perusahaan konsultan yang didirikan pada
tahun 1982. Stern Stern Stewart & Co. mengusulkan suatu pendekatan atau
metode baru untuk mengukur kinerja operasional suatu perusahaan yang
memperhatikan kepentingan dan harapan penyedia dana (kreditur dan pemegang
saham), yang disebut dengan teknik pengukuran Economic Value Added (EVA).
EVA memperhitungkan biaya modal dari seluruh modal yang dipergunakan untuk
menghasilkan laba, sehingga dapat memberikan gambaran laba atas perusahaan

yang sebenarnya. EVA merupakan sebuah pengukuran nilai tambah ekonomis
yang dapat ditentukan dari selisih antara Laba Bersih Operasional Setelah Pajak
(Net Operating Profit After Tax) dengan biaya modal. Biaya modal ini ditentukan
melalui biaya rata-rata tertimbang dari Hutang dan Ekuitas (Weight Average Cost
of Debt and Equity Capital – ”WACC”).
Untuk menilai respon/tanggapan yang diberikan oleh investor, baik
investor lama maupun para calon investor baru, terhadap suatu perusahaan,
penulis

menggunalan

Market

Value.

Market

value

adalah


nilai

yang

mencerminkan kondisi perusahaan dilihat dari kondisi ekuitas perusahaan di pasar
yang tercermin dalam harga saham biasa dan jumlah lembar saham yang
dikeluarkan perusahaan. Market value suatu perusahaan menyajikan suatu nilai
yang melekat pada perusahaan,dan mencerminkan nilai pasarnya. Jika
pertimbangan harga di pasar bursa (market price) merupakan suatu kesepakatan
marginal, maka harga saham berhak dikatakan dapat mewakili market value
(Lubis, 2008).
5

Universitas Sumatera Utara

Market value adalah harga saham yang terjadi di pasar bursa yang
ditentukan oleh pelaku pasar. Market value ini ditentukan oleh permintaan dan
penawaran saham bersangkutan di pasar bursa. Market value merupakan harga
jual saham sebagai konsekuensi dari posisi tawar antara penjual dan pembeli

saham sehingga nilai pasar menunjukan fluktuasi dari harga saham. Market value
yang tinggi di satu sisi akan mencerminkan kenaikan laba bagi perusahaan. Dapat
disimpulkan bahwa semakin tinggi Market Value suatu perusahaan, maka semakin
baik pula persepsi para investor terhadap perusahaan tersebut.
Penulis menggunakan analisis terhadap pengaruh variable independen
return on assets (ROA), return on equity (ROE) dan Economic Value Added
(EVA) terhadap variable dependen Market Value (MV) pada perusahaan
perbankan yang terdaftar di BEI. Berdasarkan uraian dan serta permasalahan yang
telah dikemukakan sebelumnya maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan judul “Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity
(ROE) dan Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value (MV)
Pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI.

1.2

Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka

perumusan masalah yang dapat diambil sebagai berikut :
Apakah Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Economic

Value Added (EVA) memberikan pengaruh yang signifikan baik secara

6

Universitas Sumatera Utara

parsial maupun simultan terhadap Market Value (MV) pada perusahaan
perbankan di BEI?

1.3

Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Untuk mengetahui apakah Return On Assets (ROA), Return On Equity
(ROE),

Economic Value Added (EVA) memberikan pengaruh yang

signifikan baik secara parsial maupun simultan terhadap Market Value
(MV) pada perusahaan perbankan di BEI tahun 2009 – 2013.


1.4

Manfaat Penelitian
Penelitian yang dilakukan oleh penulis ini diharapkan dapat memberikan

manfaat yang dapat diambil terutama :
a.

Bagi Penulis
Penelitian ini bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan

menambah wawasan serta pola pikir penulis dalam menganalisis tentang market
value dan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
b.

Bagi Perusahaan
Penelitian ini dapat dijadikan pertimbangan atau gambaran mengenai

market value. Faktor – faktor yang diteliti tersebut diharapkan dapat membantu

manejemen perusahaan dalam pengambilan keputusan untuk menentukan
seberapa besar pengaruh performa perusahaan terhadap market value pasca krisis
ekonomi global.
7

Universitas Sumatera Utara

c.

Bagi investor
Penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai bahan pertimbangan

investor dalam pengambilan keputusan dipasar modal. Diharapkan faktor – faktor
yang telah diteliti penulis dapat memberikan gambaran kepada investor dalam
menganalisis berapa besar pengaruh faktor – faktor yang telah diteliti di atas
terhadap perusahaan perbankan.
d.

Bagi Akademis
Penelitian ini bermanfaat memberikan sumbangan pemikiran dan

informasi bagi berbagai pihak yang ingin melakukan penelitian lebih lanjut.

8

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Economic Value Added, Return On Asset, Return On Equity Dan Earning Per Share Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Pada Bursa Efek Indonesia

1 41 84

Pengaruh Economic Value Added, Return On Assets, Net Profit Margin Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 43 91

Pengaruh return on equty (REO), return on asset (ROA) dan economic value added (EVA) terhadap return saham pada perusahaan yang tercatat di Jakarta Islamic Index (JII) : studi empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEI

30 335 109

Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Dan Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value (MV) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

0 0 12

Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Dan Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value (MV) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

0 0 2

Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Dan Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value (MV) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

0 0 21

Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Dan Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value (MV) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Chapter III V

0 0 31

Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Dan Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value (MV) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

1 3 3

Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Dan Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value (MV) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

0 0 5

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA), RETURN ON ASSETS (ROA) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 14