Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Dan Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value (MV) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Chapter III V

BAB III
METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan merupakan penelitian kuantitatif.
Penelitian ini bermaksud menjelaskan pengaruh antar variabel melalui pengujian
hipotesis. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh return on assets (ROA),
Return on Equity (ROE) dan economic value added (EVA) terhadap Market Value
(MV).
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan mengambil data dari website Indonesia
Stock Exchange (IDX), website Bursa Efek Indonesia : www.idx.co.id yaitu
berupa laporan keuangan perusahaan yang akan diteliti. Penelitian ini mengambil
periode tahun 2009, 2010, 2011, 2012, dan 2013.
3.3 Batasan Operasional
Pembatasan penelitian perlu dilakukan dengan tujuan agar pokok
penelitian yang diteliti tidak terlalu melebar dari yang sudah ditentukan. Peneliti
dalam hal ini membatasi penelitian sebagai berikut :
1.

Periode penelitian adalah periode tahun 2009-2013.


2.

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini adalah Return on assets (ROA),
Return on equity (ROE) dan Economic Value Added (EVA).

3.

Data Harga Saham penutup digunakan dari perusahaan perbankan yang
terdaftar di BEI.
30

Universitas Sumatera Utara

3.4 Defenisi Operasional
Definisi operasional memberikan pengertian terhadap konstruk atau
variabel dengan menspesifikasikan kegiatan atau tindakan yang diperlukan
peneliti untuk mengukur. Dilihat dari sudut pandang hubungannya variabel yang
digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen dan variabel
dependen. Adapun variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini

disajikan pada Tabel 3.1 secara ringkas dibawah ini:

Variabel

Return On
Asset
(X1)

Return on
Equity
(X2)
Economic
Value
Added
(X3)

Market
Value
(Y)


Tabel 3.1
Variabel-Variabel Penelitian
Definisi Variabel
Pengukuran

Skala

ROA=
Pengukur seberapa
banyak laba bersih
x 100%
yang bisa diperoleh
dari seluruh asset yang
dimiliki dan
ditanamkan ke dalam
sebuah perusahaan
(efisiensi asset)

Rasio


Pengukur kemampuan
perusahaan
memperoleh laba yang
tersedia bagi
pemegang saham
perusahaan
Laba operasional
setelah pajak dengan
total biaya modal
tahunan.

Rasio

Persepsi pasar yang
berasal dari investor,
kreditur dan
stakeholder lain
terhadap kondisi
perusahaan dan
biasanya tercermin

pada nilai pasar saham
perusahaan

Sumber : data diolah penulis

x 100%

EVA = NOPAT – (WACC x Invested Rasio
Capital)
MV = harga pasar per lembar saham

Rasio

x jumlah lembar saham yang beredar

31

Universitas Sumatera Utara

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi menurut Sugiyono (2004) adalah suatu wilayah generalisasi
yang terdiri dari objek/subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu
yang ditetapkan oleh peneliti guna dipelajari dan ditarik suatu kesimpulan.
Menurut Erlina (2011) “sampel adalah bagian dari populasi yang
digunakan untuk memperkirakan karakteristik populasi. Oleh sebab itu, sampel
yang diambil dari populasi harus benar-benar representatif atau mewakili. Jika
sampel kurang representative maka mengakibatkan nilai yang dihitung dari
sampel tidak cukup tepat untuk menduga nilai populasi sesungguhnya”. Populasi
yang digunakan pada penelitian ini adalah perusahaan perbankan yang terdaftar di
BEI selama periode 2009-2013 yang berjumlah 31 perusahaan perbankan. Sampel
yang digunakan dalam penelitian ini diambil dengan menggunakan teknik
Purposive Sampling, yaitu teknik pengambilan sampel yang memiliki kriteria
tertentu dalam populasinya untuk dipilih menjadi sampel (Susilana dan Johan,
2012). Kriteria pengambilan sampel adalah sebagai berikut :
1. Perusahaan perbankan yang telah terdaftar di BEI secara konsisten dan
tidak pernah di-suspend sejak tahun 2009-2013.
2. Perusahaan yang melaporkan secara publik aporan keuangan tahunan yang
telah diaudit untuk masa tahun 2009 – 2013.
3. Perusahaan


perbankan

tersebut

memiliki

saham

yang

aktif

di

perdagangkan dan memiliki data harga saham yang lengkap pada tahun
2009-2013.

32

Universitas Sumatera Utara


Tabel 3.2
Daftar Populasi dan Sampel Penelitian

No.
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15

16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35

36

Kode
Emiten
AGRO
BABP
BACA
BAEK
BBCA
BBKP
BBMD
BBNI
BBNP
BBRI
BBTN
BCIC
BDMN
BEKS
BJBR
BJTM

BKSW
BMAS
BMRI
BNBA
BNGA
BNII
BNLI
BSIM
BSWD
BTPN
BVIC
INPC
MAYA
MCOR
MEGA
NAGA
NISP
NOBU
PNBN
SDRA

1
X





X










X



X






X


X

X



Kriteria
2














X
X







X













3



X




X

X
X












X



X








Sampel
Sampel 1
Sampel 2
Sampel 3
Sampel 4
Sampel 5
Sampel 6
Sampel 7
Sampel 8
Sampel 9
Sampel 10
Sampel 11
Sampel 12
Sampel 13
Sampel 14
Sampel 15
Sampel 16
Sampel 17
Sampel 18
Sampel 19
Sampel 20
Sampel 21

33

Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan kriteria tersebut, terdapat 21 perusahaan yang dijadikan
sampel dalam penelitian ini.
3.6 Jenis Data
Data ini merupakan data sekunder menurut Erlina (2011) “data sekunder
adalah data yang dikumpulkan dari sumber-sumber tercetak, dimana data telah
dikumpulkan oleh pihak lain sebelumnya. Jenis data yang digunakan dalam
penelitian ini merupakan data kuantitatif yaitu data yang diukur dalam suatu skala
secara numerik (Kuncoro, 2009). Data yang digunakan adalah laporan keuangan
perusahaan-perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
tahun 2013 yang berasal dari www.idx.co.id.

3.7 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
studi kepustakaan, yaitu data diperoleh dari beberapa literatur yang berkaitan
dengan masalah yang sedang diteliti, penelusuran data ini dilakukan dengan cara:
1.

Penelusuran secara manual untuk data dalam format kertas hasil cetakan.
Data yang disajikan dalam format kertas hasil cetakan antara lain berupa
jurnal, buku, skripsi dan thesis.

2.

Penelusuran dengan menggunakan komputer untuk data dalam format
elektronik. Data yang disajikan dalam format elektronik ini antara lain
berupa laporan-laporan BEI, dan situs internet.

34

Universitas Sumatera Utara

3.8 Teknik Analisis Data
3.8.1

Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif adalah suatu metode analisis dimana

data-data

yang

dikumpulkan,

diklasifikasikan,

dianalisis,

dan

diinterprestasikan secara objektif sehingga memberikan informasi dan
gambaran mengenai topik yang dibahas.

3.8.2

Pengujian Asumsi Klasik
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah

model regresi berganda dengan bantuan software SPSS for windows.
Analisis regresi memerlukan pengujian asumsi klasik sebelum melakukan
pengujian

hipotesis.

Pengujian

asumsi

klasik

diperlukan

untuk

menghasilkan suatu model yang baik, pengujian asumsi klasik tersebut
meliputi uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas, dan
uji autokorelasi.
3.8.2.1 Uji Normalitas
Menurut Erlina (2011), tujuan uji normalitas data adalah
untuk

“mengetahui

apakah

dalam

model

regresi

variabel

pengganggu atau residual memiliki distribusi normal”. Dengan
melakukan uji Kolmogorav-Smirnov terhadap model yang diuji,
cara ini dapat mendeteksi apakah variabel pengganggu atau
residual

memiliki

distribusi

normal.

Kriteria

pengambilan

keputusan adalah apabila nilai signifikan atau probabilitas > 0,05,
35

Universitas Sumatera Utara

maka residual tidak memiliki distribusi normal. Selain itu, uji
normalitas juga dapat dilakukan dengan melakukan analisis grafik
normal probability plot dan grafik histogram.
Dasar pengambilan keputusan dalam uji normalitas
menurut Ghozali (2005) sebagai berikut :
a.

Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti
arah garis diagonal atau grafik histogramnya menunjukkan
pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi
normalitas.

b.

Jika data menyebar jauh dari diagonal dan / atau tidak
mengikuti arah garisdiagonal atau grafik histogram tidak
menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
tidak memenuhi asumsi normalitas.

3.8.2.2 Uji Multikolinearitas
Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah
model

regresi

independen.

Uji

ditemukan

adanya

multikolinearitas

kolerasi
dapat

antara

variabel

dilakukan

dengan

melakukan uji korelasi antara variabel independen dengan
menggunakan tolerance dan varians inflating faktor (VIF). VIF
merupakan suatu jumlah yang menunjukkan variabel independen
dapat dijelaskan oleh variabel independen lain dalam persamaan
regresi. Untuk mengetahui terjadi atau tidaknya multikolinearitas
dapat diketahui dengan kriteria berikut ini:
36

Universitas Sumatera Utara



Jika VIF > 5, maka terjadi multikolineritas



Jika VIF < 5, maka tidak terjadi multikolinearitas



Jika tolerance < 0.01, maka terjadi multikolinearitas



Jika tolerance > 0.01, maka tidak terjadi multikolinearitas

3.8.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Menurut Ghozali (2005) “uji heteroskedastisitas bertujuan
menguji apakan dalam model regresi terjadi ketidaksamaan
variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain”.
Model regresi yang baik adalah tidak terjadinya heteroskedastisitas.
Cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas adalah
dengan melihat grafik scatterplot antara nilai prediksi variabel
dependen. Menurut Ghozali (2005) dasar analisis menetukan ada
atau tidaknya heteroskedastisitas yaitu:
a.

Jika ada pola tertentu, seperti titik yang ada membentuk pola
tertentu yang teratur (bergelombang, melebar kemudian
menyempit),

maka

mengindikasikan

telah

terjadi

heteroskedastisitas.
b.

Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik yang menyebar
di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas.

3.8.2.4 Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam
model regresi linear terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu
37

Universitas Sumatera Utara

pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1. Jika
terjadi korelasi, maka ada problem autokorelasi. Autokorelasi
muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu
berkaitan satu sama lainnya (Ghozali, 2005). Untuk mengetahui
ada ada tidaknya autokorelasi dengan menggunakan dua pengujian,
yaitu Uji

Durbin-Watson (DW test ) yaitu Pengujian dilakukan

dengan tingkat signifikansi 5% . Uji ini mensyaratkan adanya
konstanta dalam model regresi dan tidak ada variabel lagi di antara
variabel independen. Hipotesis yang akan diuji adalah:
H0 : tidak ada autokorelasi (r=0)
H1 : ada autokorelasi (r≠0)
Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi menurut Ghozali (2005) adalah:
Tabel 3.4
Keputusan Ada Tidaknya Autokorelasi
Hipotesis 0
Keputusan
Jika
Tidak ada autokorelasi positif
Tolak
0 0,1), ROA lebih besar dari 0,1
(0,863>0,1) dan EVA lebih besar dari 0,1 (0,995 > 0,1). Angka VIF
untuk ROE lebih kecil dari 10 (1,155< 10), ROA lebih kecil dari 10
(1,159
1,7411) dan juga DW < (4-dU), (2,084 < 2,2589). Dengan demikian,
secara keseluruhan dapat diyakini bahwa nilai observasi cukup
random, sehingga tidak terdapat masalah autokorelasi.

4.2.3 Pengujian Hipotesis
Penulis menggunakan analisis regresi berganda untuk melakukan
pengujian hipotesis dengan bantuan program SPSS 18.

50
Universitas Sumatera Utara

4.2.3.1 Persamaan Regresi
Tabel 4.5
Analisis Hasil Regresi
Coefficientsa
Model

Standardized
Unstandardized Coefficients
B

1

(Constant)

Coefficients

Std. Error

23.071

1.412

ROA

.309

.216

EVA

.027

ROE

.386

Beta

t

Sig.

16.345

.000

.491

6.065

.000

.088

.024

.301

.764

.168

.484

5.854

.000

a. Dependent Variable: MV

Berdasarkan tabel di atas, diketahui bahwa :
1. Konstanta sebesar 23,071 menunjukkan bahwa apabila tidak ada
variabel independen (ROA, ROE dan EVA) maka Market Value
bernilai sebesar 23,071.
2. β1 sebesar 0,309 menunjukkan bahwa setiap perubahan Return On
Asset sebesar 1% akan diikuti oleh perubahan Market Value sebesar
30,9% dengan asumsi variabel lain tetap.
3. β2 sebesar 0,027 menunjukkan bahwa setiap perubahan Economic
Value Added sebesar 1% akan diikuti oleh perubahan Market Value
sebesar 2,7% dengan asumsi variabel lain tetap.
4. Β3 sebesar 0,386 menunjukkan bahwa setiap perubahan Return On
Equity sebesar 1% akan diikuti oleh perubahan Market Value sebesar
38,6 % dengan asumsi variabel lain tetap

51
Universitas Sumatera Utara

4.2.3.2 Analisis Koefisien Determinasi
Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan seberapa besar
korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan
variabel dependen. Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R
berada di atas 0,5 dan mendekati 1. Koefisien determinasi (R square)
menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan
variabel dependennya. Nilai R square adalah nol sampai dengan satu.
Apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka variabelvariabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan
untuk memprediksi variasi variabel dependen. Sebaliknya, semakin
kecil nilai R square, maka kemampuan variabel-variabel independen
dalam menjelaskan variasi variabel dependen semakin terbatas.
Tabel 4.6
Model Summary
Model Summary

Model

Std. Error of the
R

dimension0

1

R Square
.614a

.377

Adjusted R Square
.358

Estimate
2.61115

a. Predictors: (Constant), ROA, EVA, ROE

Pada tampilan ouput SPSS model summary, nilai koefisien
korelasi (R) sebesar 0,377 yang berarti bahwa korelasi atau
hubungan antara ROA, EVA dan ROE (variabel independen)
terhadap Market Value (variabel dependen) kuat. Koefisien korelasi
dikatakan kuat apabila nilai R berada diatas 0,5 dan mendekati 1.
Angka adjusted R Square atau koefisien determinasi adalah 0,358.

52
Universitas Sumatera Utara

Hal ini berarti 35,8% variasi atau perubahan dalam variabel
dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen, sedangkan
sisanya 64,2 % dijelaskan oleh faktor - faktor lain. Standard Error of
Estimate (SEE) adalah 2,61115. Semakin kecil nilai SEE maka akan
membuat model regresi semakin tepat dalam memprediksi variabel
dependen.
4.2.3.3 Pengujian Secara Simultan
Uji Signifikan Simultan atau yang dikenal dengan Uji F
digunakan untuk melihat pengaruh variabel independen secara
simultan terhadap variabel dependen. Berdasarkan hasil pengolahan
data denagn program SPSS versi 18.0 maka diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.7
Hasil Uji-F
ANOVAb
Model
1

Sum of Squares

df

Mean Square

Regression

411.894

3

137.298

Residual

681.809

100

6.818

1093.703

103

Total

F
20.137

Sig.
.000a

a. Predictors: (Constant), ROA, EVA, ROE
b. Dependent Variable: MV

Dari hasil analisis regresi dapat diketahui bahwa secara
bersama-sama

variabel

independen

memiliki

pengaruh

yang

signifikan terhadap variabel dependen, hal ini dapat dibuktikan dari
nilai F hitung sebesar 20,137 dengan nilai signifikansi (sig) sebesar

53
Universitas Sumatera Utara

0,000. Hasil uji tersebut menunjukkan bahwa F hitung lebih besar
dari F tabel (20,137 > 2,69). Dilihat signifikansinya, nilai
signifikansi adalah sebesar 0,000, lebih kecil dari nilai signifikan
sebesar 0,05. Hasil perhitungan baik melalui F hitung maupun nilai
signifikannya, menunjukkan bahwa model regresi dapat digunakan
untuk memprediksi Market Value, atau dapat dikatakan bahwa ROA,
EVA dan ROE secara bersama-sama berpengaruh signifikan
terhadap Market Value.
4.2.3.4 Pengujian Secara Parsial
Uji - t digunakan untuk menguji signifikansi konstanta dan
setiap variabel independennya. Hasil pengolahan dapat dilihat pada
tabel 4.8.
Tabel 4.8
Hasil Uji-t
Coefficientsa
Model

Standardized
Unstandardized Coefficients
B

1

(Constant)

Std. Error

23.071

1.412

ROA

.309

.216

EVA

.027

ROE

.386

Coefficients
Beta

t

Sig.

16.345

.000

.491

6.065

.000

.088

.024

.301

.764

.168

.484

5.854

.000

a. Dependent Variable: MV

Dari tabel hasil pengolahan SPSS dapat dilihat besarnya t
hitung untuk variabel ROA sebesar 6,065 dengan nilai signifikan
0,000. Hasil uji tersebut menunjukkan t hitung adalah lebih besar
54
Universitas Sumatera Utara

dari t tabel (6,065>1,663). Dilihat signifikansinya, nilai signifikansi
DPR adalah sebesar 0,000, lebih kecil dari nilai signifikan sebesar
0,05. Hasil perhitungan baik melalui t hitung maupun nilai
signifikannya, menunjukkan ROA mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap variabel Market Value. Nilai t tabel, dimana level
of significance (α) = 0,05 (5%) dan derajat kebebasan (df) = (n – k)
atau (105 – 4).
Nilai t hitung untuk variabel EVA adalah 0,301 dengan nilai
signifikan 0,764. Hasil uji tersebut dapat menunjukkan t hitung
adalah lebih kecil dari t tabel (1,301 < 1,663). Dilihat signifikansinya,
nilai signifikansi EVA adalah sebesar 0,764, lebih besar dari nilai
signifikan sebesar 0,05. Hasil perhitungan baik melalui t hitung
maupun nilai signifikannya, menunjukkan EVA tidak mempunyai
pengaruh yang signifikan terhadap variabel Market Value.
Nilai t hitung untuk variabel ROE adalah 5,854 dengan nilai
signifikan 0,000. Hasil uji tersebut dapat menunjukkan t hitung
adalah lebih besar dari t tabel (5,854 < 1,663). Dilihat
signifikansinya, nilai signifikansi EVA adalah sebesar 0,000, lebih
kecil dari nilai signifikan sebesar 0,05. Hasil perhitungan baik
melalui t hitung maupun nilai signifikannya, menunjukkan ROE
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel Market
Value.

55
Universitas Sumatera Utara

Berdasarkan tabel 4.8 dan penjelasan di atas, di dapatlah
persamaan regresi sebagai berikut :
MV = 23,071 + 0.309 ROA + 0,027 EVA + 0,386 ROE + e

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Nilai Adjusted R Square sebesar 0,358. Hal ini berarti bahwa 35,8%
variasi atau perubahan dalam Nilai Perusahaan dapat dijelaskan oleh variasi
ROA, EVA dan ROE, sedangkan sisanya sebesar 64,2 % dijelaskan oleh
sebab – sebab lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian.
Berdasarkan hasil pengujian, diketahui secara parsial bahwa Economic
Value Added tidak mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Market
Value, sedangkan Return on Asset dan Return On Equity mempunyai
pengaruh yang signifikan dan memiliki pengaruh ke arah positif terhadap
Market Value.
Dari hasil pengujian tersebut, maka hipotesis dapat dijelaskan sebagai berikut:
1. Pengaruh

Return

On

Asset

(ROA)

terhadap

Market

Value.

Dari penjelasan uji t diatas, diketahui bahwa Return On Asset memiliki
koefisien regresi yang positif, yaitu sebesar 0,309. Dalam pengujian
hipotesis yang dilakukan, diketahui bahwa Return On Asset
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Market Value, artinya
setiap perubahan Return On Asset akan mempengaruhi perubahan yang
signifikan pada Market Value.

56
Universitas Sumatera Utara

2. Pengaruh Economic Value Added (EVA) terhadap Market Value.
Dari penjelasan uji t diatas, diketahui bahwa Economic Value Added
memiliki koefisien regresi yang positif, yaitu sebesar sebesar 0,027.
Dalam pengujian hipotesis yang dilakukan, diketahui bahwa
Economic Value Added tidak mempunyai pengaruh yang signifikan
terhadap Market Value, artinya setiap perubahan Economic Value
Added tidak akan mempengaruhi perubahan pada Market Value secara
siginifikan.
3. Pengaruh Return On Equity (ROE) terhadap Market Value.
Dari penjelasan uji t diatas, diketahui bahwa Return On Equity
memiliki koefisien regresi yang positif, yaitu sebesar 0,386. Dalam
pengujian hipotesis yang dilakukan, diketahui bahwa Return On Equity
mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Market Value, artinya
setiap perubahan Return On Equity akan mempengaruhi perubahan
yang signifikan pada Market Value.

57
Universitas Sumatera Utara

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan menganalisis apakah
terdapat pengaruh yang signifikan dari Return On Asset (ROA), Economic
Value Added (EVA) dan Return On Equity (ROE), terhadap Market Value.
Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode statistik inferensial setelah
sebelumnya dilakukan pengujian asumsi klasik. Hasil penelitian adalah sebagai
berikut :
1. Penelitian ini menyimpulkan bahwa Return On Asset (ROA) dan Return
On Equity (ROE) berpengaruh secara simultan dan parsial terhadap
Agency Cost. Sedangkan Economic Value Added (EVA) hanya
berpengaruh secara simultan saja terhadap Market Value.
2. ROA mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Market Value dan
memiliki arah pengaruh yang positif. Hal ini berarti bahwa
meningkatnya ROA, akan meningkatkan Market Value secara
signifikan.
3. EVA tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Market Value
dan memiliki arah pengaruh yang positif. Hal ini berarti setiap
perubahan pada EVA, tidak memberikan perubahan yang signifikan
terhadap Market Value.

Universitas Sumatera Utara

4. ROE mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap Market Value dan
memiliki arah pengaruh yang positif. Hal ini berarti bahwa
meningkatnya ROE, akan meningkatkan Market Value secara
signifikan.

5.2 Keterbatasan Penelitian
1. Penelitian ini hanya menggunakan Perusahaan Perbankan yang terdiri
dari 21 perusahaan yang terdaftar di BEI sebagai objek penelitian.
2. Periode pengamatan dalam penelitian ini terbatas hanya dari tahun 2009
– 2013, yaitu periode selama lima tahun setelah terjadinya krisis
ekonomi pada tahun 2008.
3. Penelitian ini hanya menggunakan tiga variabel, yaitu Return On Asset,
Economic Value Added dan Return On Equity, sebagai variabel
independen, namun sebenarnya masih banyak variabel lain yang dapat
mempengaruhi Market Value.
4. Penelitian ini hanya berfokus terhadap pengaruh performa perusahaan
terhadap respon/tanggapan investor pasca krisis ekonomi global tahun
2008.

5.3 Saran
1. Bagi peneliti selanjutnya, disarankan untuk menggunakan populasi lain
yang memiliki jumlah sampel yang jauh lebih banyak dari pada sampel
pada penelitian ini, dan memiliki kaitan yang lebih erat terhadap krisis
ekonomi (misalnya menggunakan sektor manufaktur, sektor industri,

Universitas Sumatera Utara

ataupun sector-sektor lain yang bergantung pada kegiatan ekspor/impor
dengan negara-negara pusat krisis) sebagai objek penelitian.
2. Penelitian ini hanya memiliki rentang periode selama lima tahun, yaitu
dari 2009-2013, karena itu disarankan untuk menggunakan periode
penelitian yang lain. Dapat dengan memperpanjang periode penelitian
menjadi 5 atau 10 tahun. Selain itu, juga dapat menggunakan periode
mulai dari sebelum sampai sesudah krisis ekonomi (misalnya dari 20072011) sehingga diharapkan dapat menunjukkan gambaran yang lebih
lengkap mengenai respon investor sebelum, selama, dan sesudah krisis
ekonomi global tahun 2008.
3. Disarankan untuk memperbanyak dan memperluas cakupan variabel
yang digunakan, misalnya melibatkan berbagai unsur lain untuk menilai
profitabilitas perusahaan, baik dengan menggunakan faktor-faktor
internal, maupun faktor-faktor eksternal. Selain itu juga dapat
digunakan variabel lain selain Market Value sebagai media pengukuran
respon/tanggapan investor.
4. Sebaiknya menggunakan berbagai fokus lain untuk menilai pengaruh
krisis ekonomi terhadap tanggapan/respon investor, seperti faktor-faktor
eksternal berupa tingkat inflasi, kebijakan ekonomi pemerintah, dll.
Dengan demikian diharapkan hasil penelitian dapat memberikan
gambaran yang lebih luas berkaitan dengan variable-variabel yang
mempengaruhi respon investor pasca krisis.

Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Economic Value Added, Return On Asset, Return On Equity Dan Earning Per Share Terhadap Perubahan Harga Saham Perusahaan Pada Bursa Efek Indonesia

1 41 84

Pengaruh Economic Value Added, Return On Assets, Net Profit Margin Dan Earning Per Share Terhadap Harga Saham Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

3 43 91

Pengaruh return on equty (REO), return on asset (ROA) dan economic value added (EVA) terhadap return saham pada perusahaan yang tercatat di Jakarta Islamic Index (JII) : studi empiris pada Perusahaan Manufaktur di BEI

30 335 109

Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Dan Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value (MV) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

0 0 12

Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Dan Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value (MV) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

0 0 2

Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Dan Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value (MV) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

0 0 8

Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Dan Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value (MV) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

0 0 21

Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Dan Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value (MV) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

1 3 3

Analisis Pengaruh Return On Assets (ROA), Return On Equity (ROE), Dan Economic Value Added (EVA) Terhadap Market Value (MV) Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei

0 0 5

PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED (EVA), RETURN ON ASSETS (ROA) DAN RETURN ON EQUITY (ROE) TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

0 0 14