URUSAN WAJIB KOPERASI DRAFT LKPJ 2013 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH
BAB IV – Urusan Wajib Koperasi dan UMKM
4.1.15
URUSAN WAJIB KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL
MENENGAH
4.1.15.1
KONDISI UMUM
Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah atau yang sering disebut
UMKM, merupakan salah satu bentuk organisasi ekonomi rakyat yang telah
banyak diterapkan dalam rangka mensejahterakan anggota pada khususnya
dan
masyarakat
pada
umumnya
serta
ikut
membangun
tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil,
maju dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Koperasi dan UMKM merupakan bagian integral dari dunia usaha
nasional, yang mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang sangat
strategis dalam menggerakan perekonomian nasional guna mewujudkan
tujuan pembangunan nasional. Peranan strategis tersebut di antaranya
adalah peningkatan pendapatan nasional melalui peningkatan ekonomi lokal,
penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok
masyarakat berpendapatan rendah.
Keberadaan Koperasi dan UMKM yang terdapat hampir di seluruh
wilayah dan bergerak hampir pada semua jenis usaha, serta keunggulannya
dalam bertahan menghadapi gunjangan krisis ekonomi mampu memberikan
dukungan yang besar kepada pengusaha menengah dan pengusaha besar.
Oleh karenanya, Koperasi dan UMKM memiliki potensi yang lebih besar
dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Semangat kekeluargaan yang
di dalam koperasi harus terus dikembangkan sehingga pemerataan
kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat dapat terwujud.
Koperasi dan UMKM harus berdaya saing yang baik agar dapat
bertahan menghadapi era Free Trade. Tanpa daya saing yang baik, tidak
mustahil bahwa Koperasi dan UMKM di suatu saat akan lenyap. Daya saing
adalah suatu konsep yang umum digunakan di dalam budaya ekonomi, yang
biasanya merujuk pada komitmen terhadap persaingan pasar, seiring dengan
globalisasi perekonomian dunia dan persaingan bebas, daya saing telah
menjadi satu dari konsep-konsep kunci bagi perusahaan-perusahaan
termasuk Koperasi dan UMKM untuk mencapai keberhasilan dalam
partisipasinya di dalam dunia persaingan.
Koperasi yang berazaskan kekeluargaan merupakan wujud dari
ekonomi kerakyatan. Sistem ekonomi kerakyatan memiliki fungsi yang kuat
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
282
BAB IV – Urusan Wajib Koperasi dan UMKM
dalam membantu masyarakat karena langsung berhubungan dengan urat
nadi
kehidupan
masyarakat. Sistem
ekonomi
kerakyatan
perlu
lebih
diberdayakan agar mampu menjadi salah satu mesin bagi peningkatan
kesejahteraan rakyat dan sekaligus alat ampuh untuk lebih memeratakan
pembangunan sejalan dengan program pengentasan kemiskinan. Sistem
ekonomi kerakyatan di Indonesia memang masih belum terlaksana dengan
baik. Oleh karena itu pemerintah mengupayakan untuk mendirikan koperasi
sebagai wadah dalam memperlancar perekonomian rakyat.
Kontribusi serapan tenaga kerja pada lapangan kerja yang diciptakan
dari Koperasi dan UMKM juga sangatlah besar. Pada tahun 2013 terdapat
20.234 orang yang terserap sektor Koperasi dan UMKM, dimana pada akhir
tahun 2012 serapannya sebanyak 19.223 orang. Oleh karena itu, pemerintah
dalam perannya terhadap Koperasi dan UMKM sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian dan UndangUndang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah,
secara berkesinambungan melakukan pembinaan baik itu berupa ketrampilan
usaha,
manajemen,
pemasaran
maupun
permodalan.
Hal
tersebut
dimaksudkan agar Koperasi dan UMKM dapat maju, berkembang dan
mempunyai daya saing yang tinggi.
Namun demikian, dalam pelaksanaannya masih terdapat keterbatasan
dalam rangka memberdayakan Koperasi dan UMKM agar lebih produktif. Di
sinilah peran pemerintah, khususnya Pemerintah Kota Semarang dituntut
untuk lebih bisa memaksimalkan eksistensi sektor Koperasi dan UMKM
dengan harapan nantinya mereka yang ada di Kota Semarang mampu
mendukung terwujudnya kemandirian dan daya saing daerah.
4.1.15.2
KEBIJAKAN PROGRAM
Kebijakan pada Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Mikro Kecil
Menengah diarahkan untuk mewujudkan sistem ekonomi kerakyatan melalui
(1) pemberdayaan Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil Menengah; (2) fasilitasi
akses permodalan Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil Menengah; (3)
peningkatan kualitas kelembagaan koperasi; (4) pengembangan sistem
pendukung usaha, keunggulan kompetitif dan kewirausahaan Koperasi, dan
Usaha Mikro, Kecil Menengah; (5) serta mendukung terciptanya iklim usaha
yang kondusif bagi Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil Menengah. Program
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
283
BAB IV – Urusan Wajib Koperasi dan UMKM
yang dilaksanakan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada
Tahun Anggaran 2013 beserta tujuannya adalah sebagai berikut:
Program-program penunjang, yang meliputi:
1)
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan
administrasi perkantoran.
2)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini bertujuan untuk menyediakan pemenuhan kebutuhan
sarana
prasarana
yang
memadai
bagi
aparat
dalam
rangka
meningkatkan kinerja dan kualitas layanan publik.
3)
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja aparatur melalui
penyusunan laporan capaian kinerja yang akuntabel.
Program-Program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi:
1)
Program Penciptaan Iklim Usaha, Usaha Kecil Menengah yang
Kondusif.
Program
ini
diarahkan
untuk
memfasilitasi
terselenggaranya
lingkungan usaha yang efisien, sehat dalam persaingan dan non
diskriminatif
bagi
peningkatan kinerja UMKM,
sehingga dapat
mengurangi beban administratif, hambatan usaha dan biaya usaha,
meningkatkan skala usaha, mutu layanan perijinan/pendirian usaha
dan partisipasi stakeholders dalam pengembangan kebijakan UMKM.
Realisasi pelaksanaan diharapkan dapat mendukung penyusunan
rencana kegiatan dalam rangka peningkatan dan pengembangan
KUMKM.
2)
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif
UKM
Program ini dimaksudkan untuk mengembangkan jiwa dan semangat
kewirausahaan serta meningkatkan daya saing UKM, sehingga
pengetahuan dan sikap kewirausahaan dapat semakin berkembang,
produktivitas meningkat, jumlah wirausaha baru bertambah, serta
ragam produk unggulan UKM semakin berkembang. Realisasi
pelaksanaan program ini adalah untuk memfasilitasi KUMKM dalam
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
284
BAB IV – Urusan Wajib Koperasi dan UMKM
peningkatan kemitraan usaha, pengembangan jaringan pemasaran,
dan peningkatan SDM bagi KUMKM.
3)
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM
Program ini ditujukan untuk mempermudah, memperlancar dan
memperluas akses UMKM kepada sumberdaya produktif, seperti
sumber daya manusia, modal, pasar, teknologi, informasi, termasuk
mendorong
peningkatan
fungsi
intermediasi
lembaga-lembaga
keuangan bagi UMKM agar mampu memanfaatkan kesempatan yang
terbuka dan potensi sumberdaya lokal. Dalam pelaksanaannya adalah
untuk
memfasilitasi
pengembangan
UMKM
jaringan
dalam
pemasaran
mengakses
melalui
permodalan,
promosi/pameran,
bantuan peralatan produksi dan pengelolaan usaha.
4)
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas kelembagaan
dan organisasi koperasi agar mampu tumbuh dan berkembang secara
sehat sesuai jati dirinya menjadi wadah kepentingan bersama bagi
anggotanya untuk memperoleh efisiensi kolektif. Dengan demikian,
kelembagaan dan organisasi koperasi diharapkan akan lebih tertata
dan berfungsi dengan baik, berkualitas, efektif dan mandiri. Realisasi
pelaksanaan program ini adalah untuk memfasilitasi koperasi agar
tertib
dalam
mengelola
kelembagaan
dan
usahanya,
dapat
meningkatkan kualitas, serta sinergi dengan peningkatan usaha
anggota koperasi, yang didukung partisipasi aktif anggota koperasi,
sehingga koperasi dapat semakin tumbuh, berkembang dan mandiri.
4.1.15.3
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
4.1.15.3.1 PENDANAAN
Program/kegiatan dalam urusan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil
Menengah pada tahun 2013 dilaksanakan dengan alokasi dana yang
disediakan sebesar Rp. 7.000.294.000,- dengan perincian Rp. 705.234.430,untuk program penunjang Rp 6.295.059.570,- untuk program yang berkaitan
dengan tugas teknis Urusan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah.
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan
Koperasii dan Usaha Mikro Kecil Menengah adalah sebagai berikut :
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
285
BAB IV – Urusan Wajib Koperasi dan UMKM
Anggaran Program Penunjang Urusan Wajib Koperasi dan Usaha
Mikro Kecil Menengah
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
KEGIATAN
SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM
Penyediaan jasa komunkasi, sumber data air
dan listrik
Pemeiharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/
Operasional
Penyediaan alat tulis kantor
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan
Pembersih
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan
perundang-undangan
Penyediaan makanan dan minuman
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar
daerah
JUMLAH PROGRAM
2.
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
10.500.000
9.739.844
92,76
10.000.000
3.943.650
39,44
52.300.000
32.000.000
1.500.000
52.300.000
32.000.000
1.500.000
100
100
100
9.000.000
9.000.000
100
35.000.000
210.000.000
35.000.000
209.957.455
100
99,98
360.300.000
353.440.949
98,10
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3
4
5
KEGIATAN
SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM
Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
Pengadaan Mebelair
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan
dinas/operasional
Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan
gedung kantor
JUMLAH PROGRAM
3.
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
56.000.000
20.000.000
48.000.000
143.660.000
54.762.000
18.000.000
39.200.000
114.019.245
97,79
90,00
81,67
79,37
31.400.000
31.400.000
100,00
299.060.000
257.381.245
86,06
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3
4
5
6
KEGIATAN
SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM
Penyusunan laporan keuangan semesteran
Penyusunan laporan keuangan akhir ahun
Penyusunan RKA dan DPA
Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan
Pembantu
Penyusunan LAKIP (Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah)
Penyusunan Laporan RENJA (Rencana
Kinerja)
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
2.755.500
2.857.000
4.426.680
28.695.000
2.755.500
2.857.000
4.425.500
27.900.000
100,00
100,00
99,97
97,23
2.148.000
2.148.000
100,00
2.250.250
2.250.000
99,99
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
286
BAB IV – Urusan Wajib Koperasi dan UMKM
NO
7
KEGIATAN
Penyusunan LKPJ (Laporan Kinerja
Pertanggungjawaban)
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
2.742.000
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
2.742.000
45.874.430
45.078.000
PERSEN
TASE
(%)
100,00
98,26
Anggaran Program Pelaksanaan Urusan Wajib Koperasi dan Usaha
Mikro Kecil Menengah
1.
Program Penciptaan Iklim Usaha, Usaha Kecil dan Menengah yang
Kondusif
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3
4
2.
KEGIATAN
SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM
Sosialisasi kebijakan tentang Usaha Kecil
Menengah
Fasilitasi kemudahan formalisasi bada usaha
kecil menengah
Perencanaan, koordinasi & pengembangan
UKM
Penerapan Penilaian Dampak
Regulasi/kebijakan nasional
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
54.803.000
54.175.400
98,85
74.047.000
66.999.500
90,48
118.000.750
115.997.900
98,30
37.900.000
37.334.200
98,51
284.750.750
274.507.000
96,40
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif
UKM
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3
4
5
KEGIATAN
SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM
Memfasilitasi peningkatan kemitraan usaha
bagi UMKM
Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan
Pelatihan manajemen pengelolaan
koperasi/KUD
Sosialisasi dan Pelatihan Pola Pengelolaan
Limbah Industri dlm menjaga kelestarian
kawasan
Peningkatan dan Pengembangan OVOP
JUMLAH PROGRAM
3.
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
529.230.000
472.619.600
89,30
1.269.030.000
1.218.936.100
96,05
338.233.000
317.575.600
93,89
56.580.000
49.548.800
87,57
100.000.000
94.961.200
94,96
2.293.073.000
2.153.641.300
93,92
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
KEGIATAN
1
SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM
Pemantauan pengelolaan penggunaan dana
pemerintah bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
ANGGARAN
(Rp.)
28.000.000
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
27.660.000
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
PERSEN
TASE
(%)
98,79
Hal -
287
BAB IV – Urusan Wajib Koperasi dan UMKM
NO
2
3
4
5
6
4.
33.500.000
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
33.175.000
1.049.370.000
67.000.000
318.063.000
865.017.005
56.252.500
293.014.400
82,43
83,96
92,12
1.352.000.000
2.847.933.000
1.263.384.100
2.538.503.005
93,45
89,13
ANGGARAN
(Rp.)
KEGIATAN
Penyelenggaraan pembinaan industri RT,
industri kecil dan industri menengah
Penyelenggaraan promosi produk UMKM
Fasilitasi Akses Permodalan KUMKM
Peningkatan Pengelolaan Usaha Simpan
Pinjam
Fasilitasi Pengembangan Usaha Mikro
JUMLAH PROGRAM
PERSEN
TASE
(%)
99,03
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3
4
KEGIATAN
SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM
Sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman
perkoperasian
Pembinaan, pengawasan dan penghargaan
koperasi berprestasi
Peningkatan & pengembangan jaringan
kerjasama usaha kop.
Peningkatan kapasitas kelembagaan koperasi
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
47.969.000
47.746.000
99,54
235.250.000
223.492.000
95,00
250.116.320
234.328.700
93,69
335.967.500
869.302.820
325.387.500
830.954.200
96,85
95,59
4.1.15.3.2 HASIL YANG DICAPAI
Hasil pembangunan di bidang Koperasi dan UMKM tahun 2013
menunjukkan perkembangan yang positif, hal ini ditunjukkan dengan:
1) Pada Tahun 2012 jumlah koperasi di Kota Semarang tercatat sebanyak
1.057 unit, dimana 78,62 % atau 831 Unit adalah koperasi aktif. Setelah
dilakukan validasi data, terdapat 6 koperasi berskala besar berpindah ke
tingkat Provinsi dan Nasional dan 94 koperasi tidak aktif dibubarkan
sehingga jumlah koperasi di Kota Semarang pada Tahun 2013 tercatat
sebanyak 987 unit, dimana 78,72 % atau 777 unit adalah koperasi aktif.
2) Sejalan dengan penurunan jumlah koperasi tersebut, maka berdampak
pada asset dan omset koperasi sebagai berikut :
Jumlah omzet Koperasi tahun 2012 sebesar Rp.1.432.265.000.000,menjadi Rp.1.074.469.839.000,- pada tahun 2013 atau menurun 24,98%
dan
jumlah
asset
Koperasi
pada
tahun
2012
sebesar
Rp.
1.801.128.858.000,- menjadi Rp. 1.270.760.670.000,- pada tahun 2013
atau menurun 29,44 %. Akan tetapi sisa hasil usaha (SHU) pada tahun
2012 diketahui sebesar Rp. 99.977.427.000,- dan pada tahun 2013 justru
meningkat menjadi Rp. 106.323.547.000,- atau naik 6,35%.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
288
BAB IV – Urusan Wajib Koperasi dan UMKM
3) Jumlah UMKM pada tahun 2012 sebesar 11.208 unit menjadi 11.383 unit
pada tahun 2013 atau meningkat sebesar 1,56 %, hal ini berpengaruh
terhadap peningkatan jumlah penyerapan tenaga kerja di sektor Usaha
Mikro Kecil Menengah sebesar 2,91%, dimana jumlah tenaga kerja yang
diserap pada tahun 2012 sebanyak 17.428 orang menjadi 17.756 orang
pada tahun 2013.
4) Jumlah omzet UMKM tahun 2012 sebesar Rp 314.184.000.000,- menjadi
Rp. 330.291.000.000,- Pada tahun 2013 atau meningkat 5,13 %.
5) Fasilitasi permodalan Koperasi dan UMKM dari Pemerintah pada tahun
2012 sebesar Rp. 861.000.000,- diberikan kepada 87 Koperasi dan
UMKM, kemudian pada tahun 2013 sebesar Rp. 569.000.000,- yang
diberikan kepada 43 Koperasi dan UMKM. Sedangkan dari program KUR
yang dikucurkan oleh Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri, Bank BNI,
Bank BTN, dan Bank Jateng diberikan kepada 200 Koperasi dan UMKM.
Secara lebih lengkap, pelaksanaan Urusan Wajib Koperasi dan UMKM
selama tahun 2013 dapat dilihat pada beberapa indikator sebagai berikut:
NO
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN TAHUN 2012
CAPAIAN TAHUN 2013
Jumlah koperasi
1.057 unit
(koperasi aktif)
(78,62%)
2
Omset koperasi
Rp. 1.432.265.000.000
3
Aset koperasi
Rp. 1.801.128.858.000
4
Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi
Rp. 99.977.427.000
5
Jumlah peserta penyuluhan koperasi
1.560 orang
6
Jumlah koperasi yang mendapat konsultasi /
350 koperasi
advokasi
7
Jumlah peserta Diklat Perkoperasian
280 orang
8
Jumlah pemberian legalitas badan hukum
51 koperasi
9
Jumlah peserta seminar / lokakarya yang
4 orang
berkaitan dengan koperasi
10 Jumlah seluruh UMKM
11.208 unit
11 Jumlah Tenaga Kerja yg terserap UMKM
17.428 orang
12 Jumlah peserta Diklat ketrampilan bagi UMKM
930
13 Jumlah UMKM yang dibina
2.372
14 Persentase UMKM binaan
21,2%
15 Omset UMKM
314.184.000.000
16 Fasilitas permodalan Koperasi dan UMKM
861.000.000
Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang (2013)
987 unit
(78,72%)
Rp. 1.074.469.839.000
Rp. 1.270.760.670.000
Rp. 106.323.547.000
1.400 orang
118 koperasi
1
4.1.15.4
1)
320 orang
40 koperasi
35 orang
11.383 unit
17.936 orang
1.350
2.846
25%
330.291.000.000
569.000.000
PERMASALAHAN
Belum diterbitkannya Peraturan Pelaksanaan atas Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian yang merupakan
perubahan
atas
Undang-Undang
Nomor
25
tahun
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
1992
yang
Hal -
289
BAB IV – Urusan Wajib Koperasi dan UMKM
menyebabkan Koperasi mengalami kesulitan dalam melaksanakan
Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.
2)
Belum semua pengelola Koperasi Simpan Pinjam memiliki sertifikat
kompetensi sebagaimana diatur melalui UU Nomor 17 Tahun 2012
tentang Perkoperasian.
3)
Kurangnya kesadaran pengelola Koperasi dan UMKM terhadap tertib
administrasi dalam hal penyampaian laporan perkembangan usahanya
secara berkala, sehingga menyulitkan dalam updating data.
4.1.15.5
1)
RENCANA TINDAK LANJUT
Pelaksanaan Perubahan Anggaran Dasar (PAD) masih berpedoman
pada peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2012.
2)
Melaksanakan pelatihan KSP berbasis kompetensi.
3)
Meningkatkan
frekuensi
pembinaan,
pelatihan
kompetensi
dan
manajemen perkoperasian secara sistematis dan terarah berbasis
pengetahuan, teknologi, serta inovasi.
4.1.15.8
PRESTASI/PENGHARGAAN
Pada tahun 2013 dalam rangka Pemberdayaan Koperasi Usaha Mikro
Kecil dan Menengah, Kota Semarang berhasil memperoleh beberapa
Penghargaan yaitu :
Penghargaan Bhakti Koperasi dan UKM dari Menteri Negara Koperasi
dan
UKM
Republik
Indonesia Tahun
2013
Kepada Walikota
Semarang.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
290
4.1.15
URUSAN WAJIB KOPERASI DAN USAHA MIKRO KECIL
MENENGAH
4.1.15.1
KONDISI UMUM
Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah atau yang sering disebut
UMKM, merupakan salah satu bentuk organisasi ekonomi rakyat yang telah
banyak diterapkan dalam rangka mensejahterakan anggota pada khususnya
dan
masyarakat
pada
umumnya
serta
ikut
membangun
tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang adil,
maju dan makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Koperasi dan UMKM merupakan bagian integral dari dunia usaha
nasional, yang mempunyai kedudukan, potensi dan peranan yang sangat
strategis dalam menggerakan perekonomian nasional guna mewujudkan
tujuan pembangunan nasional. Peranan strategis tersebut di antaranya
adalah peningkatan pendapatan nasional melalui peningkatan ekonomi lokal,
penyerapan tenaga kerja, dan peningkatan pendapatan bagi kelompok
masyarakat berpendapatan rendah.
Keberadaan Koperasi dan UMKM yang terdapat hampir di seluruh
wilayah dan bergerak hampir pada semua jenis usaha, serta keunggulannya
dalam bertahan menghadapi gunjangan krisis ekonomi mampu memberikan
dukungan yang besar kepada pengusaha menengah dan pengusaha besar.
Oleh karenanya, Koperasi dan UMKM memiliki potensi yang lebih besar
dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat. Semangat kekeluargaan yang
di dalam koperasi harus terus dikembangkan sehingga pemerataan
kemakmuran dan kesejahteraan bagi masyarakat dapat terwujud.
Koperasi dan UMKM harus berdaya saing yang baik agar dapat
bertahan menghadapi era Free Trade. Tanpa daya saing yang baik, tidak
mustahil bahwa Koperasi dan UMKM di suatu saat akan lenyap. Daya saing
adalah suatu konsep yang umum digunakan di dalam budaya ekonomi, yang
biasanya merujuk pada komitmen terhadap persaingan pasar, seiring dengan
globalisasi perekonomian dunia dan persaingan bebas, daya saing telah
menjadi satu dari konsep-konsep kunci bagi perusahaan-perusahaan
termasuk Koperasi dan UMKM untuk mencapai keberhasilan dalam
partisipasinya di dalam dunia persaingan.
Koperasi yang berazaskan kekeluargaan merupakan wujud dari
ekonomi kerakyatan. Sistem ekonomi kerakyatan memiliki fungsi yang kuat
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
282
BAB IV – Urusan Wajib Koperasi dan UMKM
dalam membantu masyarakat karena langsung berhubungan dengan urat
nadi
kehidupan
masyarakat. Sistem
ekonomi
kerakyatan
perlu
lebih
diberdayakan agar mampu menjadi salah satu mesin bagi peningkatan
kesejahteraan rakyat dan sekaligus alat ampuh untuk lebih memeratakan
pembangunan sejalan dengan program pengentasan kemiskinan. Sistem
ekonomi kerakyatan di Indonesia memang masih belum terlaksana dengan
baik. Oleh karena itu pemerintah mengupayakan untuk mendirikan koperasi
sebagai wadah dalam memperlancar perekonomian rakyat.
Kontribusi serapan tenaga kerja pada lapangan kerja yang diciptakan
dari Koperasi dan UMKM juga sangatlah besar. Pada tahun 2013 terdapat
20.234 orang yang terserap sektor Koperasi dan UMKM, dimana pada akhir
tahun 2012 serapannya sebanyak 19.223 orang. Oleh karena itu, pemerintah
dalam perannya terhadap Koperasi dan UMKM sebagaimana diatur dalam
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian dan UndangUndang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro Kecil dan Menengah,
secara berkesinambungan melakukan pembinaan baik itu berupa ketrampilan
usaha,
manajemen,
pemasaran
maupun
permodalan.
Hal
tersebut
dimaksudkan agar Koperasi dan UMKM dapat maju, berkembang dan
mempunyai daya saing yang tinggi.
Namun demikian, dalam pelaksanaannya masih terdapat keterbatasan
dalam rangka memberdayakan Koperasi dan UMKM agar lebih produktif. Di
sinilah peran pemerintah, khususnya Pemerintah Kota Semarang dituntut
untuk lebih bisa memaksimalkan eksistensi sektor Koperasi dan UMKM
dengan harapan nantinya mereka yang ada di Kota Semarang mampu
mendukung terwujudnya kemandirian dan daya saing daerah.
4.1.15.2
KEBIJAKAN PROGRAM
Kebijakan pada Urusan Wajib Koperasi dan Usaha Mikro Kecil
Menengah diarahkan untuk mewujudkan sistem ekonomi kerakyatan melalui
(1) pemberdayaan Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil Menengah; (2) fasilitasi
akses permodalan Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil Menengah; (3)
peningkatan kualitas kelembagaan koperasi; (4) pengembangan sistem
pendukung usaha, keunggulan kompetitif dan kewirausahaan Koperasi, dan
Usaha Mikro, Kecil Menengah; (5) serta mendukung terciptanya iklim usaha
yang kondusif bagi Koperasi, dan Usaha Mikro, Kecil Menengah. Program
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
283
BAB IV – Urusan Wajib Koperasi dan UMKM
yang dilaksanakan Dinas Koperasi Usaha Mikro Kecil dan Menengah pada
Tahun Anggaran 2013 beserta tujuannya adalah sebagai berikut:
Program-program penunjang, yang meliputi:
1)
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan
administrasi perkantoran.
2)
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Program ini bertujuan untuk menyediakan pemenuhan kebutuhan
sarana
prasarana
yang
memadai
bagi
aparat
dalam
rangka
meningkatkan kinerja dan kualitas layanan publik.
3)
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan.
Program ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja aparatur melalui
penyusunan laporan capaian kinerja yang akuntabel.
Program-Program Pelaksanaan Urusan, yang meliputi:
1)
Program Penciptaan Iklim Usaha, Usaha Kecil Menengah yang
Kondusif.
Program
ini
diarahkan
untuk
memfasilitasi
terselenggaranya
lingkungan usaha yang efisien, sehat dalam persaingan dan non
diskriminatif
bagi
peningkatan kinerja UMKM,
sehingga dapat
mengurangi beban administratif, hambatan usaha dan biaya usaha,
meningkatkan skala usaha, mutu layanan perijinan/pendirian usaha
dan partisipasi stakeholders dalam pengembangan kebijakan UMKM.
Realisasi pelaksanaan diharapkan dapat mendukung penyusunan
rencana kegiatan dalam rangka peningkatan dan pengembangan
KUMKM.
2)
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif
UKM
Program ini dimaksudkan untuk mengembangkan jiwa dan semangat
kewirausahaan serta meningkatkan daya saing UKM, sehingga
pengetahuan dan sikap kewirausahaan dapat semakin berkembang,
produktivitas meningkat, jumlah wirausaha baru bertambah, serta
ragam produk unggulan UKM semakin berkembang. Realisasi
pelaksanaan program ini adalah untuk memfasilitasi KUMKM dalam
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
284
BAB IV – Urusan Wajib Koperasi dan UMKM
peningkatan kemitraan usaha, pengembangan jaringan pemasaran,
dan peningkatan SDM bagi KUMKM.
3)
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM
Program ini ditujukan untuk mempermudah, memperlancar dan
memperluas akses UMKM kepada sumberdaya produktif, seperti
sumber daya manusia, modal, pasar, teknologi, informasi, termasuk
mendorong
peningkatan
fungsi
intermediasi
lembaga-lembaga
keuangan bagi UMKM agar mampu memanfaatkan kesempatan yang
terbuka dan potensi sumberdaya lokal. Dalam pelaksanaannya adalah
untuk
memfasilitasi
pengembangan
UMKM
jaringan
dalam
pemasaran
mengakses
melalui
permodalan,
promosi/pameran,
bantuan peralatan produksi dan pengelolaan usaha.
4)
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
Program ini dimaksudkan untuk meningkatkan kualitas kelembagaan
dan organisasi koperasi agar mampu tumbuh dan berkembang secara
sehat sesuai jati dirinya menjadi wadah kepentingan bersama bagi
anggotanya untuk memperoleh efisiensi kolektif. Dengan demikian,
kelembagaan dan organisasi koperasi diharapkan akan lebih tertata
dan berfungsi dengan baik, berkualitas, efektif dan mandiri. Realisasi
pelaksanaan program ini adalah untuk memfasilitasi koperasi agar
tertib
dalam
mengelola
kelembagaan
dan
usahanya,
dapat
meningkatkan kualitas, serta sinergi dengan peningkatan usaha
anggota koperasi, yang didukung partisipasi aktif anggota koperasi,
sehingga koperasi dapat semakin tumbuh, berkembang dan mandiri.
4.1.15.3
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
4.1.15.3.1 PENDANAAN
Program/kegiatan dalam urusan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil
Menengah pada tahun 2013 dilaksanakan dengan alokasi dana yang
disediakan sebesar Rp. 7.000.294.000,- dengan perincian Rp. 705.234.430,untuk program penunjang Rp 6.295.059.570,- untuk program yang berkaitan
dengan tugas teknis Urusan Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah.
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan
Koperasii dan Usaha Mikro Kecil Menengah adalah sebagai berikut :
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
285
BAB IV – Urusan Wajib Koperasi dan UMKM
Anggaran Program Penunjang Urusan Wajib Koperasi dan Usaha
Mikro Kecil Menengah
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
KEGIATAN
SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM
Penyediaan jasa komunkasi, sumber data air
dan listrik
Pemeiharaan Rutin/ Berkala Kendaraan Dinas/
Operasional
Penyediaan alat tulis kantor
Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan
Pembersih
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan
perundang-undangan
Penyediaan makanan dan minuman
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke luar
daerah
JUMLAH PROGRAM
2.
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
10.500.000
9.739.844
92,76
10.000.000
3.943.650
39,44
52.300.000
32.000.000
1.500.000
52.300.000
32.000.000
1.500.000
100
100
100
9.000.000
9.000.000
100
35.000.000
210.000.000
35.000.000
209.957.455
100
99,98
360.300.000
353.440.949
98,10
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3
4
5
KEGIATAN
SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM
Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
Pengadaan Mebelair
Pemeliharaan rutin/berkala kendaraan
dinas/operasional
Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan
gedung kantor
JUMLAH PROGRAM
3.
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
56.000.000
20.000.000
48.000.000
143.660.000
54.762.000
18.000.000
39.200.000
114.019.245
97,79
90,00
81,67
79,37
31.400.000
31.400.000
100,00
299.060.000
257.381.245
86,06
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3
4
5
6
KEGIATAN
SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM
Penyusunan laporan keuangan semesteran
Penyusunan laporan keuangan akhir ahun
Penyusunan RKA dan DPA
Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara dan
Pembantu
Penyusunan LAKIP (Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah)
Penyusunan Laporan RENJA (Rencana
Kinerja)
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
2.755.500
2.857.000
4.426.680
28.695.000
2.755.500
2.857.000
4.425.500
27.900.000
100,00
100,00
99,97
97,23
2.148.000
2.148.000
100,00
2.250.250
2.250.000
99,99
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
286
BAB IV – Urusan Wajib Koperasi dan UMKM
NO
7
KEGIATAN
Penyusunan LKPJ (Laporan Kinerja
Pertanggungjawaban)
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
2.742.000
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
2.742.000
45.874.430
45.078.000
PERSEN
TASE
(%)
100,00
98,26
Anggaran Program Pelaksanaan Urusan Wajib Koperasi dan Usaha
Mikro Kecil Menengah
1.
Program Penciptaan Iklim Usaha, Usaha Kecil dan Menengah yang
Kondusif
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3
4
2.
KEGIATAN
SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM
Sosialisasi kebijakan tentang Usaha Kecil
Menengah
Fasilitasi kemudahan formalisasi bada usaha
kecil menengah
Perencanaan, koordinasi & pengembangan
UKM
Penerapan Penilaian Dampak
Regulasi/kebijakan nasional
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
54.803.000
54.175.400
98,85
74.047.000
66.999.500
90,48
118.000.750
115.997.900
98,30
37.900.000
37.334.200
98,51
284.750.750
274.507.000
96,40
Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif
UKM
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3
4
5
KEGIATAN
SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM
Memfasilitasi peningkatan kemitraan usaha
bagi UMKM
Penyelenggaraan pelatihan kewirausahaan
Pelatihan manajemen pengelolaan
koperasi/KUD
Sosialisasi dan Pelatihan Pola Pengelolaan
Limbah Industri dlm menjaga kelestarian
kawasan
Peningkatan dan Pengembangan OVOP
JUMLAH PROGRAM
3.
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
529.230.000
472.619.600
89,30
1.269.030.000
1.218.936.100
96,05
338.233.000
317.575.600
93,89
56.580.000
49.548.800
87,57
100.000.000
94.961.200
94,96
2.293.073.000
2.153.641.300
93,92
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi UMKM
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
KEGIATAN
1
SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM
Pemantauan pengelolaan penggunaan dana
pemerintah bagi Usaha Mikro Kecil Menengah
ANGGARAN
(Rp.)
28.000.000
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
27.660.000
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
PERSEN
TASE
(%)
98,79
Hal -
287
BAB IV – Urusan Wajib Koperasi dan UMKM
NO
2
3
4
5
6
4.
33.500.000
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
33.175.000
1.049.370.000
67.000.000
318.063.000
865.017.005
56.252.500
293.014.400
82,43
83,96
92,12
1.352.000.000
2.847.933.000
1.263.384.100
2.538.503.005
93,45
89,13
ANGGARAN
(Rp.)
KEGIATAN
Penyelenggaraan pembinaan industri RT,
industri kecil dan industri menengah
Penyelenggaraan promosi produk UMKM
Fasilitasi Akses Permodalan KUMKM
Peningkatan Pengelolaan Usaha Simpan
Pinjam
Fasilitasi Pengembangan Usaha Mikro
JUMLAH PROGRAM
PERSEN
TASE
(%)
99,03
Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3
4
KEGIATAN
SKPD : DINAS KOPERASI DAN UMKM
Sosialisasi prinsip-prinsip pemahaman
perkoperasian
Pembinaan, pengawasan dan penghargaan
koperasi berprestasi
Peningkatan & pengembangan jaringan
kerjasama usaha kop.
Peningkatan kapasitas kelembagaan koperasi
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
PERSEN
TASE
(%)
47.969.000
47.746.000
99,54
235.250.000
223.492.000
95,00
250.116.320
234.328.700
93,69
335.967.500
869.302.820
325.387.500
830.954.200
96,85
95,59
4.1.15.3.2 HASIL YANG DICAPAI
Hasil pembangunan di bidang Koperasi dan UMKM tahun 2013
menunjukkan perkembangan yang positif, hal ini ditunjukkan dengan:
1) Pada Tahun 2012 jumlah koperasi di Kota Semarang tercatat sebanyak
1.057 unit, dimana 78,62 % atau 831 Unit adalah koperasi aktif. Setelah
dilakukan validasi data, terdapat 6 koperasi berskala besar berpindah ke
tingkat Provinsi dan Nasional dan 94 koperasi tidak aktif dibubarkan
sehingga jumlah koperasi di Kota Semarang pada Tahun 2013 tercatat
sebanyak 987 unit, dimana 78,72 % atau 777 unit adalah koperasi aktif.
2) Sejalan dengan penurunan jumlah koperasi tersebut, maka berdampak
pada asset dan omset koperasi sebagai berikut :
Jumlah omzet Koperasi tahun 2012 sebesar Rp.1.432.265.000.000,menjadi Rp.1.074.469.839.000,- pada tahun 2013 atau menurun 24,98%
dan
jumlah
asset
Koperasi
pada
tahun
2012
sebesar
Rp.
1.801.128.858.000,- menjadi Rp. 1.270.760.670.000,- pada tahun 2013
atau menurun 29,44 %. Akan tetapi sisa hasil usaha (SHU) pada tahun
2012 diketahui sebesar Rp. 99.977.427.000,- dan pada tahun 2013 justru
meningkat menjadi Rp. 106.323.547.000,- atau naik 6,35%.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
288
BAB IV – Urusan Wajib Koperasi dan UMKM
3) Jumlah UMKM pada tahun 2012 sebesar 11.208 unit menjadi 11.383 unit
pada tahun 2013 atau meningkat sebesar 1,56 %, hal ini berpengaruh
terhadap peningkatan jumlah penyerapan tenaga kerja di sektor Usaha
Mikro Kecil Menengah sebesar 2,91%, dimana jumlah tenaga kerja yang
diserap pada tahun 2012 sebanyak 17.428 orang menjadi 17.756 orang
pada tahun 2013.
4) Jumlah omzet UMKM tahun 2012 sebesar Rp 314.184.000.000,- menjadi
Rp. 330.291.000.000,- Pada tahun 2013 atau meningkat 5,13 %.
5) Fasilitasi permodalan Koperasi dan UMKM dari Pemerintah pada tahun
2012 sebesar Rp. 861.000.000,- diberikan kepada 87 Koperasi dan
UMKM, kemudian pada tahun 2013 sebesar Rp. 569.000.000,- yang
diberikan kepada 43 Koperasi dan UMKM. Sedangkan dari program KUR
yang dikucurkan oleh Bank Bukopin, Bank Syariah Mandiri, Bank BNI,
Bank BTN, dan Bank Jateng diberikan kepada 200 Koperasi dan UMKM.
Secara lebih lengkap, pelaksanaan Urusan Wajib Koperasi dan UMKM
selama tahun 2013 dapat dilihat pada beberapa indikator sebagai berikut:
NO
INDIKATOR KINERJA
CAPAIAN TAHUN 2012
CAPAIAN TAHUN 2013
Jumlah koperasi
1.057 unit
(koperasi aktif)
(78,62%)
2
Omset koperasi
Rp. 1.432.265.000.000
3
Aset koperasi
Rp. 1.801.128.858.000
4
Sisa Hasil Usaha (SHU) Koperasi
Rp. 99.977.427.000
5
Jumlah peserta penyuluhan koperasi
1.560 orang
6
Jumlah koperasi yang mendapat konsultasi /
350 koperasi
advokasi
7
Jumlah peserta Diklat Perkoperasian
280 orang
8
Jumlah pemberian legalitas badan hukum
51 koperasi
9
Jumlah peserta seminar / lokakarya yang
4 orang
berkaitan dengan koperasi
10 Jumlah seluruh UMKM
11.208 unit
11 Jumlah Tenaga Kerja yg terserap UMKM
17.428 orang
12 Jumlah peserta Diklat ketrampilan bagi UMKM
930
13 Jumlah UMKM yang dibina
2.372
14 Persentase UMKM binaan
21,2%
15 Omset UMKM
314.184.000.000
16 Fasilitas permodalan Koperasi dan UMKM
861.000.000
Sumber : Dinas Koperasi dan UMKM Kota Semarang (2013)
987 unit
(78,72%)
Rp. 1.074.469.839.000
Rp. 1.270.760.670.000
Rp. 106.323.547.000
1.400 orang
118 koperasi
1
4.1.15.4
1)
320 orang
40 koperasi
35 orang
11.383 unit
17.936 orang
1.350
2.846
25%
330.291.000.000
569.000.000
PERMASALAHAN
Belum diterbitkannya Peraturan Pelaksanaan atas Undang-Undang
Nomor 17 Tahun 2012 tentang Perkoperasian yang merupakan
perubahan
atas
Undang-Undang
Nomor
25
tahun
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
1992
yang
Hal -
289
BAB IV – Urusan Wajib Koperasi dan UMKM
menyebabkan Koperasi mengalami kesulitan dalam melaksanakan
Perubahan Anggaran Dasar Koperasi.
2)
Belum semua pengelola Koperasi Simpan Pinjam memiliki sertifikat
kompetensi sebagaimana diatur melalui UU Nomor 17 Tahun 2012
tentang Perkoperasian.
3)
Kurangnya kesadaran pengelola Koperasi dan UMKM terhadap tertib
administrasi dalam hal penyampaian laporan perkembangan usahanya
secara berkala, sehingga menyulitkan dalam updating data.
4.1.15.5
1)
RENCANA TINDAK LANJUT
Pelaksanaan Perubahan Anggaran Dasar (PAD) masih berpedoman
pada peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 1992
sepanjang tidak bertentangan dengan Undang-Undang Nomor 17
Tahun 2012.
2)
Melaksanakan pelatihan KSP berbasis kompetensi.
3)
Meningkatkan
frekuensi
pembinaan,
pelatihan
kompetensi
dan
manajemen perkoperasian secara sistematis dan terarah berbasis
pengetahuan, teknologi, serta inovasi.
4.1.15.8
PRESTASI/PENGHARGAAN
Pada tahun 2013 dalam rangka Pemberdayaan Koperasi Usaha Mikro
Kecil dan Menengah, Kota Semarang berhasil memperoleh beberapa
Penghargaan yaitu :
Penghargaan Bhakti Koperasi dan UKM dari Menteri Negara Koperasi
dan
UKM
Republik
Indonesia Tahun
2013
Kepada Walikota
Semarang.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
290