URUSAN WAJIB SOSIAL DRAFT LKPJ 2013 - Kumpulan data - OPEN DATA PROVINSI JAWA TENGAH
BAB IV – Urusan Wajib Sosial
4.1.13
URUSAN WAJIB SOSIAL
4.1.13.1
KONDISI UMUM
Pembangunan
sosial
sebagai
salah
satu
pendekatan
dalam
pembangunan, pada awal perkembangannya, seringkali dipertentangkan
dengan pembangunan ekonomi. Hal ini terkait dengan pemahaman orang
banyak yang menggunakan istilah pembangunan yang dikonotasikan sebagai
perubahan ekonomi yang diakibatkan oleh industrialisasi.
Pembangunan
sosial
sebagai
suatu
proses perubahan
sosial terencana yang dirancang untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,
dimana pembangunan dilakukan saling melengkapi proses pembangunan
ekonomi. Pembangunan Sosial sebagai pendekatan pembangunan yang
bertujuan meningkatkan kualitas kehidupan manusia secara paripurna, yakni
memenuhi kebutuhan manusia yang terentang mulai dari kebutuhan fisik
sampai sosial. Secara kontekstual pembangunan sosial lebih berorientasi
pada prinsip keadilan sosial ketimbang pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan pada umumnya biasanya Pembangunan diidentikkan
dengan
ekonomi.
Keberhasilan
pembangunan
selalu
diukur
dengan
pencapaian dan pertumbuhan ekonomi seperti pendapatan perkapita yang
hanya didasarkan pada pendapatan rata-rata yang diterima oleh anggota
masyarakat. Pada kenyataannya pembangunan yang hanya didasarkan pada
pertumbuhan ekonomi
akan lebih memunculkan kesenjangan dalam
masyarakat. Seperti bisa disaksikan dii banyak negara, khususnya negara
berkembang, pembangunan ekonomi yang menjadi prioritas utama, akan
semakin menjadikan berbagai ketimpangan khususnya kemiskinan yang
merupakan dampak dari pembangunan ekonomi itu sendiri. Untuk mengatasi
permasalahan ketimpangan yang disebabkan karena lebih memprioritas
pembangunan
ekonomi
perlu
adanya
penyeimbang
yang
berupa
pembangunan sosial.
Pembangunan Sosial yang diletakkan sebagai suatu pendekatan
pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan
manusia secara multi dimensional, yakni pemenuhan kebutuhan manusia
mulai dari kebutuhan fisik dasar sampai sosial dengan meningkatkan
kapasitas
perseorangan
dan
institusi
mereka,
memobilisasi
dan
mengelola sumber daya guna menghasilkan perbaikan yang berkelanjutan
dan merata dalam kualitas hidup sesuai dengan aspirasi mereka sendiri demi
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
255
BAB IV – Urusan Wajib Sosial
mencapai hasil yang lebih baik dan mencapai keadilan sosial. Secara
kontekstual pembangunan sosial lebih berorientasi pada prinsip-prinsip
keadilan sosial dari pada pertumbuhan ekonomi. Pembangunan sosial
bertujuan Salah satu program yang menjadi pusat pehatian pembangunan
sosial adalah pengentasan kemiskinan
Berpijak pada pemahaman itu maka penyelengaraan pembangunan
pada urusan sosial didasarkan pada aturan hukum sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Sistem Kesejahteraan
Sosial.
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Undang-Undang Nomor. 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan sosal.
4. Undang-Undang Nomor. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1981 tentang Pelayanan
Kesejahteraan Sosial bagi Fakir Miskin.
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Percepatan Standar Pelayanan Minimal
(SPM);
7. Peraturan Menteri Sosial Nomor 129 / huk / 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi an Daerah
Kabupaten / Kota;
8. Keputusan Menteri Sosial Nomor 84/HUK/1997 tentang Pelaksanaan
Pemberian Bantuan Sosial bagi Keluarga Fakir Miskin;
9. Keputusan Menteri Sosial Nomor 84/HUK/1997 tentang Pelaksanaan
Pemberian Bantuan Sosial bagi Keluarga Fakir Miskin.
Kebijakan Pembangunan pada urusan sosial diarahkan untuk mewujudkan
kesejahteraan sosial masyarakat yang menyangkut rehabilitasi sosial,
jaminan sosial, pemberdayaan sosial dan pengembangan sosial kepada
perseorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai penyandang
masalah kesejahteraan sosial melalui :
(1)
peningkatan kualitas pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan sosial
bagi PMKS;
(2)
pemberdayaan warga miskin dan PMKS,
(3)
peningkatan bantuan dan rehabilitasi sosial korban bencana;
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
256
BAB IV – Urusan Wajib Sosial
(4)
peningkatan prakarsa dan peran aktif masyarakat termasuk masyarakat
mampu, dunia usaha, perguruan tinggi, dan Organisasi Sosial/LSM
dalam penyelenggaraan pembangunan kesejahteraan sosial secara
terpadu dan berkelanjutan.
Implementasi kebijakan tersebut dengan semakin kompleksnya
permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat, seperti kesulitan dalam
pemenuhan
kebutuhan dasar pada sebagian besar masyarakat yang
diakibatkan oleh kondisi ekonomi yang fluktuatif dan tidak menentu, ketidak
siapan dalam menerima budaya konsumerisme dan terjadinya konflik sosial
serta bencana alam yang terjadi. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap
meningkatnya jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial, yang
antara lain meliputi: Tuna Susila, Gelandangan, Pengemis, Penyandang
Psikopat, Anak Jalanan, Penyandang Cacat dan Korban Penyalahgunaan
Narkoba dan masyarakat yang menjadi korban bencana alam dan sosial
yang sangat perlu membutuhkan pelayanan dan rehabilitasi sosial.
4.1.13.2
KEBIJAKAN PROGRAM
Pemerintah Kota Semarang dalam pengimplentasian kebijakan di
bidang sosial lebih mengarah pada perwujudan peningkatan derajat
kesejahteraan bagi penyandang masalah sosial, peningkatan kualitas
pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan sosial bagi penyandang
masalah kesejahteraan sosial, serta peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat.
Adapun program yang dilaksanakan pada tahun 2013 adalah sebagai
berikut :
Program-program penunjang :
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini diarahkan untuk meningkatkan pelayanan administrasii
perkantoran.
2.
Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur
Program ini diarahkan untuk menyediakan berbagai sarana prasarana
operasional yang memenuhi syarat.
3.
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
257
BAB IV – Urusan Wajib Sosial
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya
manusia aparatur pemerintahan.
4.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan. Program ini diarahkan untuk meningkatkan
Akuntabilitas kinerja kegiatan dan keuangan atas penggunaan anggaran
Program-program pelaksanaan kegiatan urusan :
1.
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil dan
PMKS.
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
bagi penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.
2.
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial.
Program ini diarahkan untuk meningkatkan pelayanan Rehabilitasi Sosial
dalam rangka menciptakan program K3 di Kota Semarang serta
penanganan permasalahan sosial, khususnya gelandangan, pengemis,
PSK dan waria.
3.
Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas, kemapuan dan
ketrampilan bagi para penyandang cacat dan trauma
4.
Program Pembinaan Panti asuhan/Panti Jompo
Program
ini
diarahkan
untuk
meningkatkan
pelayanan
panti
asuhan/panti jompo melalui Operasional pemeliharaan sarana dan
prasarana.
5.
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Program ini diarahkan untuk meningkatkan pemberdayan Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial.
4.1.13.3
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
4.1.13.3.1 PENDANAAN
Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program / kegiatan
dalam Urusan urusan Sosial pada tahun 2013 sebesar Rp 14.619.043.253,-,.
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan
Sosial adalah sebagai berikut :
Anggaran program penunjang Urusan Wajib Sosial
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
258
BAB IV – Urusan Wajib Sosial
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
KEGIATAN
SKPD : DISOSPORA
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Penyediaan Jasa komunikasi, sumber
daya air dan listrik
Penyediaan alat tulis kantor
Penyediaan barang cetakan dan
penggandaan
Penyediaan komponen instalasi
listrik/penerangan bangunan kantor
Penyediaan peralatan rumah tangga
Penyediaan bahan Bacaan dan
Peraturan Perundang-Undangan
Penyediaan makanan dan minuman
Rapat-rapat koordinasi & konsultasi ke
luar daerah
Operasional UPTD Gelanggang Pemuda
dan Olahraga
Jumlah SKPD
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
2.
SKPD : BPBD
Penyediaan jasa surat menyurat
Penyediaan jasa komunikasi, sumber
daya air dan listrik
Penyediaan jasa kebersihan kantor
Penyediaan jasa perbaikan peralatan
kerja
Penyediaan alat tulis kantor
Penyediaan barang cetakan dan
penggandaan
Penyediaan komponen instalasi listrik /
penerangan bangunan kantor
Penyediaan peralatan dan perlengkapan
kantor
Penyediaan peralatan rumah tangga
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan
perundang-undangan
Penyediaan makanan dan minuman
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke
luar daerah
Kegiatan penyediaan publikasi dan
dokumentasi
Jumlah SKPD
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
REALISASI
( Rp. )
( Rp. )
PROSENTASI
REALISASI
( Rp. )
49.032.000
24.000.000
49.032.000
14.181.185
100,00
59,09
45.768.000
49.070.000
41.679.550
36.113.000
91,07
73,59
6.000.000
4.688.500
78,14
18.960.000
7.220.000
15.588.000
6.080.000
82,22
84,21
69.000.000
175.200.000
67.386.100
174.953.954
97,66
99,86
1.425.000.000
1.404.578.514
98,57
1.869.250.000
1.814.280.803
97,06
58.600.000
57.375.000
97,91
160.070.000
31.298.300
145.559.141
30.698.000
90,93
98,08
23.130.000
136.498.500
23.000.000
136.150.000
99,43
99,74
18.000.000
18.000.000
100,00
10.950.000
30.122.000
10.950.000
29.950.000
100,00
37.500.000
31.900.000
99,43
85,07
10.000.000
57.600.000
10.000.000
57.000.000
100,00
98,96
332.850.000
330.700.000
99,35
90.000.000
996.618.800
2.865.868.800
76.500.000
957.782.141
2.772.062.944
85,00
96,10
96,73
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
No
KEGIATAN
1
2
SKPD : DISOSPORA
Pengadaan perlengkapan gedung kantor
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung
Kantor
ANGGARAN
REALISASI
( Rp. )
( Rp. )
370.830.153
25.000.000
353.971.500
190.390.000
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
PROSENTASI
REALISASI
( Rp. )
95,45
761,56
Hal -
259
BAB IV – Urusan Wajib Sosial
No
KEGIATAN
3
Pemeliharaan rutin/berkala Kendaraan
Dinas/Operasional
Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan
gedung kntr
Pemeliharaan rutin/berkala mebeleir
Pemeliharaan rutin/berkala kolam renang
JUMLAH SKPD
SKPD : BPBD
Pengadaan
kendaraan
dinas
/
operasional
Pemeliharaan rutin/berkala Gedung
Kantor
Pemeliharaan rutin/berkala Kendaraan
Dinas / Operasional
Pembuatan Gudang kantor
JUMLAH SKPD
JUMLAH PROGRAM
4
5
6
3.
( Rp. )
360.942.400
( Rp. )
211.339.886
PROSENTASI
REALISASI
( Rp. )
58,55
109.855.000
85.220.245
77,58
10.000.000
150.000.000
1.026.627.553
9.954.000
147.482.000
998.357.631
99,54
98,32
97,25
400.000.000
312.700.000
78,18
72.000.000
71.318.000
99,05
159.050.000
158.979.000
99,96
108.000.000
739.050.000
1.765.677.553
106.800.000
649.797.000
1.648.154.631
98,89
87,92
93,34
ANGGARAN
REALISASI
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
4.
KEGIATAN
SKPD : BPBD
Bimbingan dan Peningkatan Ketrampilan
SAR
Jumlah SKPD
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
PERSENTASE
REALISASI
(%)
45.000.000
28.400.000
63,11
45.000.000
45.000.000
28.400.000
28.400.000
63,11
63,11
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
KEGIATAN
SKPD : DISOSPORA
Penyusunan laporan capaian kerja dan
ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Penyusunan laporan keuangan semesteran
Penyusunan pelaporan prognosis realisasi
anggaran
Penyusunan pelaporan keuangan akhir
tahun
Penyusunan RKA dan DPA
Penyusunan Laporan Keuangan Bulanan
Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara
dan Pembantu
Penyusunan RKA Perubahan dan DPA
Perubahan
JUMLAH SKPD
SKPD : BPBD
Penyusunan RKA SKPD dan DPA
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
PERSENTASE
REALISASI
(%)
21.300.000
19.530.000
91,69
6.750.000
6.875.000
6.050.000
5.940.000
89,63
86,40
21.300.000
19.040.000
89,39
17.395.000
147.852.000
83.040.000
15.775.000
127.009.200
78.577.000
90,69
85,90
94,63
14.200.000
12.320.000
86,76
318.712.000
284.241.200
89,18
10.269.000
10.269.000
100,00
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
260
BAB IV – Urusan Wajib Sosial
NO
10
11
12
13
KEGIATAN
Penyusunan LAKIP (Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah)
Penyusunan Renja
Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara
Dan Pembantu
Penyusunan Laporan Keuangan Bulanan
JUMLAH SKPD
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
2.848.000
REALISASI
PERSENTASE
ANGGARAN
REALISASI
(Rp.)
(%)
2.848.000
100,00
6.660.000
31.450.000
6.660.000
31.450.000
100,00
100,00
8.628.000
59.855.000
378.567.000
8.628.000
59.855.000
344.096.200
100,00
100,00
90,89
Anggaran program pelaksanaan Urusan Sosial
1.
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT)
dan Penyandang Masalah
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
2.
KEGIATAN
SKPD : DISOSPORA
Pelatihan Ketrampilan Berusaha Bagi Keluarga
Miskin
Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
PERSENTASE
REALISASI
(%)
200.000.000
188.632.700
94,32
200.000.000
191.651.600
95,83
400.000.000
380.284.300
95,07
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3.
KEGIATAN
SKPD : DISOSPORA
Peningkatan Kualitas Pelayanan, Sarana Dan
Prasarana Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Bag
Bimbingan Lanjut Bagi Pmks Purna Bina
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
PERSENTASE
REALISASI
(%)
350.000.000
206.897.500
59,11
133.000.000
483.000.000
121.877.500
328.775.000
91,64
68,07
Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
4.
KEGIATAN
SKPD : DISOSPORA
Pendidikan Dan Pelatihan Bagi Penyandang
Cacat Dan Eks Trauma
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
PERSENTASE
REALISASI
(%)
200.000.000
174.735.000
87,37
200.000.000
174.735.000
87,37
Program Pembinaan Panti Asuhan / Panti Jompo
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
261
BAB IV – Urusan Wajib Sosial
NO
1
2
5.
KEGIATAN
SKPD : DISOSPORA
Operasional Dan Pemeliharaan Sarana Dan
Prasarana Panti Asuhan/Jompo
Pendidikan Dan Pelatihan Bagi Penghuni
Panti Asuhan / Panti Jompo
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
PERSENTASE
REALISASI
(%)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
142.000.000
55.004.200
38,74
150.000.000
65.599.700
43,73
292.000.000
120.603.900
41,30
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
KEGIATAN
SKPD : DISOSPORA
Operasional Panti Khusus Among Jiwo
Penyantunan Bagi Lanjut Usia Potensial Luar
Panti
Pembinaan Dan Pengembangan Kelompok
Usaha Bersama (KUBE)
Pembinaan Dan Pengembangan
Kesetiakawanan Sosial Serta Pelestarian
Nilai-Nilai Kepahlawanan
Peningkatan Petugas Pelaksana Pengelolaan
Jaminan Kesejahteraan Sosial
Pemberdayaan Dan Pengembangan Karang
Taruna
Fasilitasi Terhadap Organisasi Sosial
Pemberdayaan Dan Pengembangan Pekerja
Sosial Masyarakat
Penumbuhan Dan Pengembangan Lembaga
Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3)
Pembinaan Dan Pengembangan Usaha
Ekonomi Produktif (UEP)
JUMLAH SKPD
SKPD : SETDA (Bag. Kesejahteraan
Rakyat)
Penyelenggaraan administrasi dan
pengendalian bantuan sosial kegiatan pelajar
dan mahasiswa
Pembinaan dan pemantauan UKS di kota
semarang
Peningkatan kesejahteraan sosial
masyarakat
Peningkatan peran masyarakat terhadap
lingkungan sosial
Penyelenggaraan administrasi dan
pengendalian bantuan sosial tempat ibadah
dan keagamaan masyarakat
Peningkatan pelayanan penyelenggaraan
ibadah haji
Sosial kemasyarakatan
Pelaksanaan dan penyelenggaraan
peringatan hari besar keagamaan
Operasional penyaluran santunan kematian
Peningkatan pengetahuan keagamaan
masyarakat
Peningkatan kualitas pemahaman
keagamaan masyarakat
ANGGARAN
(Rp.)
PERSENTASE
REALISASI
(%)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
516.127.000
150.000.000
513.442.691
131.163.200
99,48
87,44
150.000.000
5.203.000
3,47
490.810.000
476.425.000
97,07
40.000.000
0
0,00
250.000.000
220.249.500
88,10
50.000.000
50.000.000
31.907.500
24.187.000
63,82
48,37
40.000.000
25.375.500
63,44
50.000.000
0
0,00
1.786.937.000
1.427.953.391
79,91
50.000.000
44.363.000
88,73
71.632.900
54.427.400
75,98
200.000.000
191.820.000
95,91
638.000.000
600.416.000
94,11
420.000.000
404.209.950
96,24
873.000.000
498.837.000
57,14
34.660.000
519.100.000
34.190.000
364.181.500
98,64
70,16
2.630.000.000
173.000.000
2.389.511.050
144.691.000
90,86
83,64
87.000.000
75.292.500
86,54
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
262
BAB IV – Urusan Wajib Sosial
NO
22
23
24
25
ANGGARAN
(Rp.)
KEGIATAN
Fasilitasi dan koordinasi penanggulangan
bahaya narkotika
Fasilitasi PMI Kota Semarang
Fasilitasi kegiatan badan amil Zakat ( BAZ )
Fasilitasi Kegiatan keagamaan
JUMLAH SKPD
JUMLAH PROGRAM
60.000.000
100.000.000
300.000.000
245.600.000
6.401.992.900
8.188.929.900
REALISASI PERSENTASE
REALISASI
ANGGARAN
(%)
(Rp.)
29.515.000
49,19
81.191.000
289.211.900
165.521.000
5.367.378.300
6.795.331.691
81,19
96,40
67,39
83,84
82,98
4.1.13.3.2 HASIL YANG DICAPAI
1. Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil dan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial;
a. Hasil
kegiatan
tahun
2013
adalah
Terlaksananya
pelatihan
ketrampilan salon dan manik-manik bagi keluarga miskin dengan
peserta
sebanyak 96 orang dan pemberian bantuan alat kerja
sebanyak 96 paket, mengalami peningkatan dimana pada Tahun 2012
peserta pelatihan sebanyak 60 orang;
b. Terlaksananya pelatihan ketrampilan bordir, souvenir dan rias
pengantin pada Tahun 2013 dengan peserta 60 orang, untuk tahun
2012 dilaksanakan pelatihan ketrampilan perbengkelan dengan
peserta 18 orang.
2. Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
a. Terlaksananya peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana
rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi penyandang masalah sosial
dengan kegiatan :
1. Terlaksananya identifikasi PMKS sebanyak 28 kali;
2. Terlaksananya patroli bagi PMKS sebanyak 34 kali;
3. Terselenggaranya Pelatihan ketrampilan bagi anak jalanan dan
pemberian alat kerja dengan peserta sebanyak 60 orang;
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
263
BAB IV – Urusan Wajib Sosial
DATA PENYANDANG MASALAH SOSIAL
HASIL VERIFIKASI TAHUN 2012 SAMPAI DENGAN AKHIR
DESEMBER 2013
No
Indikator Kinerja
Jumlah penyandang masalah sosial
Total
1. Anak balita terlantar
2. Anak terlantar
3. Anak korban tindak kekerasan
4. Anak nakal
5. Anak yang mengalami masalah hukum
6. Anak jalanan
7. Anak cacat tubuh
8. Anak cacat rungu wicara
9. Anak cacat netra
10. Anak cacat mental
11. Anak cacat reterdasi
12. Anak cacat ganda
13. Wanita rawan sosial ekonomi
14. Wanita korban tindak kekerasan
15. Lanjut usia terlantar
16. Lanjut usia tindak kekerasan
17. Cacat tubuh
18. Cacat netra
19. Tuna rungu wicara
20. Cacat mental eks psikotik
21. Cacat mental reterdasi
22. Cacat ganda
23. Penyandang cacat bekas kronis
24. Penyandang HIV Penderita AIDS”)
25. Tuna Susila
26. Pengemis
27. Gelandangan
28. Bekas napi
29. Korban penyalahgunaan nafsa
30. Pekerja migran
31. Keluarga fakir miskin
32. Keluarga berumah tak layak huni
33. Keluarga bermasalah sosial psikologis
34. Keluarga rentan
35. Komunitas adat terpencil
36. Korban bencana alam
37. Korban bencana sosial
Jumlah penyandang masalah sosial yang
tertangani :
Jumlah sarana sosial yang ada, seperti panti
asuhan, panti jompo, panti rehabilitasi, rumah
singgah dll
Jumlah sarana sosial yang ada, seperti panti
asuhan, panti jompo, panti rehabilitasi, rumah
singgah , dll yang mendapat bantuan sarana
prasarana
Persentase jumlah PMKS dalam satu tahun yang
mendapat bantuan.
- Jumlah PMKS dalam satu tahun yang
mendapat bantuan
- Jumlah PMKS yang ada dalam satu tahun
Kondisi Awal
(1 Januari
2013)
Kondisi Akhir
(31 Desember
2013)
59.871
192
357
4
64
11
204
482
397
131
148
526
301
667
103
519
20
256
46
190
41
344
161
586
31
967
130
199
131
82
40.171
6.539
355
4.893
508
100
12
3411
56.329
30
222
4
64
11
114
217
397
24
75
526
301
100
13
284
20
83
46
190
41
344
30
586
30
951
17
86
131
39
38.375
6.539
355
4.893
508
100
12
3.542
119
125
80
55
5,02%
6.18 %
3.411
3.542
67.986
57.244
Sumber
Data
Disospora
3 Panti milik
provinsi
Sumber : Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga Kota Semarang, tahun 2013
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
264
BAB IV – Urusan Wajib Sosial
Data diatas berdasarkan database Dinas Sosial, Pemuda dan
Olahraga yang bersumber dari masing-masing seksi Kesejahteraan
Sosial di kelurahan dan kecamatan se Kota Semarang sampai dengan
akhir Desember 2013.
b. Terselenggaranya pemberian ketrampilan dan paket usaha ekonomi
produktif (UEP) bagi PMKS purna bina berupa alat kerja asesoris HP
dan etalase alumunium bagi peserta sebanyak 50 orang.
JUMLAH PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL (PMKS)
YANG TERTANGANI
Tahun 2012
(orang)
1. Jumlah PMKS yang mendapatkan penanganan
3.411
2. Jumlah PMKS tahun ini
67.986
Sumber : Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga Kota Semarang, tahun 2013
Tahun 2013
(orang)
3.542
57.244
3. Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma
a. Terselenggaranya pelatihan ketrampilan pijat bagi penyandang cacat
dan eks trauma dan pemberian bantuan alat kerja dengan peserta
pada tahun 2013
sebanyak 25 orang,
Pada
Tahun 2012
dilaksanakan pelatihan pembuatan kest bagi penyandang cacat dan
eks trauma sebanyak 11 orang.
b. Pada tahun 2013 Terlaksananya pemberian bantuan alat kesehatan
bagi penyandang cacat berupa kursi roda sebanyak 20 buah dan alat
bantu dengar sebanyak 10 buah. Pada tahun 2012 pemberian kursi
roda sebanyak 27 buah dan hearing aid sebanyak 20 buah,.
4. Pembinaan Panti asuhan/Panti Jompo
a. Terlaksananya
peringatan
Hari
Anak
Nasional
(HAN)
dengan
mengadakan 7 (tujuh) lomba dan puncak peringatan dihadiri 500
orang; meningkat dibandingkan Tahun 2012 yang dihadiri 250 orang.
b. Terlaksananya pelatihan ketrampilan speaker aktif bagi anak panti
dengan peserta sebanyak 20 orang, dan dilaksanakan pelatihan jahit
bordir dengan peserta 20 orang..
c. Terlaksananya character building bagi anak panti asuhan dengan
peserta sebanyak 40 orang;
d. Terselenggaranya kegiatan Festival 10 Muharam dan Tahun Baru
Hijriyah bagi anak panti asuhan dengan peserta sebanyak 1.000
orang.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
265
BAB IV – Urusan Wajib Sosial
5. Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
a. Terlaksananya kegiatan Operasional Panti Khusus Among Jiwo
selama 1 (satu) tahun;
b. Terlaksananya sosialisasi kesehatan bagi lansia dengan peserta
sebanyak 400 orang;
c. Pada tahun 2013,
workshop pengembangan kelompok usaha
bersama (KUBE) dengan peserta sebanyak 50 orang;
JUMLAH KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) TAHUN 2013
Tahun 2012
Tahun 2013
1. Jumlah KUBE yang ada
70 kelompok 70 kelompok
2. Jumlah PMKS dalam satu tahun yang menjadi
50 orang
peserta program pemberdayaan masyarakat (KUBE)
Sumber : Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga Kota Semarang, tahun 2012
d. Terlaksananya pembinaan dan pengembangan kesetiakawanan
sosial serta pelestarian nilai-nilai kepahlawanan dengan kegiatan
antara lain:
1) Terlaksananya pemberian Tali Asih bagi mantan pejuang
(veteran) sebanyak 10 orang;
2) Terlaksanya pemberian bantuan tanda mata pejuang (bambu
runcing) Sebanyak 100 buah;
3) Sarasehan nilai-nilai kepahlawanan dengan peserta sebanyak
205 orang;
4) Terlaksananya Upacara Peringatan Kesaktian Pancasila dengan
peserta sebanyak 1.500 orang;
5) Terlaksananya Upacara Peringatan Pertempuran 5 Hari Di
Semarang dengan peserta sebanyak 2.250 orang;
6) Terlaksannya Upacara Peringatan
Hari Pahlawan dengan
peserta sebanyak 1.500 orang;
7) Terlaksananya Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional
(HKSN) dengan peserta sebanyak 350 orang;
8) Terlaksananya Ziarah wisata ke makam Sunan Pandanaran
dengan peserta sebanyak 60 orang;
9) Terlaksananya Lomba menggambar dan mewarnai
dengan
peserta sebanyak 1.620 orang;
10) Terlaksananya Ziarah wongso negoro dengan peserta sebanyak
100 orang;
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
266
BAB IV – Urusan Wajib Sosial
e. Terlaksananya peningkatan petugas pelaksana pengelolaan jaminan
kesejahteraan sosial dengan kegiatan antara lain:
1) Terselenggaranya Seleksi calon
Askesos dengan
peserta
sebanyak 3 (tiga) LKS;
2) Terlaksananya kegiatan pengelolaan asuransi kesejahteraan
sosial pada (3) tiga tempat yaitu Yayasan Ar Rohman, Yayasan
Al Bariq Nurul Jannah, Yayasan Asyarof dengan peserta
sebanyak 300 orang.
f.
Terlaksananya pemberdayaan dan pengembangan Karang Taruna
dengan kegiatan antara lain:
1) Terlaksananya seleksi dan pembinaan karang taruna berprestasi
dengan peserta sebanyak 3 karang taruna;
2) Terselenggaranya lomba karang taruna berprestasi tingkat Kota
Semarang dan tingkat Provinsi Jawa Tengah;
3) Terlaksananya Pembinaan Taruna Siaga Tanggap Bencana
(Tagana) dengan peserta sebanyak 30 orang;
4) Terlaksananya
pembinaan
Tenaga
Kesejahteraan
Sosial
Kecamatan (TKSK) dengan peserta sebanyak 16 orang;
g. Terlaksananya fasilitasi terhadap Organisasi Sosial dengan peserta
sebanyak 200 orang;
h. Terlaksananya pemberdayaan dan pengembangan Pekerja Sosial
Masyarakat dengan kegiatan antara lain;
1). Terselenggaranya Lomba pekerja sosial masyarakat (PSM)
berprestasi Tingkat Kota Semarang dan tingkat Provinsi Jawa
Tengah;
2). Terselenggaranya pelatihan manajemen bagi Pekerja Sosial
Masyarakat (PSM) dengan peserta sebanyak 50 orang.
i.
Terlaksananya
penumbuhan
dan
pengembangan
Lembaga
Konsultasi Kesejahteraan Keluarga dengan kegiatan antara lain;
1). Terselenggaranya sosialisasi lembaga konsultasi kesejahteraan
keluarga (LK3) dengan peserta sebanyak 60 orang;
2). Terlaksananya kegiatan home visit LK3 sebanyak 10 orang;
3). Terlaksananya kegiatan Case Confrence bagi LK3 sebanyak
30 orang;
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
267
BAB IV – Urusan Wajib Sosial
j.
Terselenggaranya bimbingan teknis usaha ekonomi produktif dengan
peserta sebanyak 30 orang;
k. Terlaksananya kegiatan penyaluran bantuan sosial kegiatan pelajar
dan mahasiswa sebanyak 111 proposal dan sosialisasi Permendagri
Nomor 32 tahun 2011 kepada pelajar dan mahasiswa;
l.
Terlaksananya kegiatan pengkajian 17 proposal bantuan sarana dan
prasarana lembaga pendidikan non formal;
m. Terlaksananya kegiatan pengkajian 37 proposal bantuan tempat
ibadah dan kegiatan keagamaan;
n. Terbantunya jama'ah haji sebanyak 2.117 orang dan petugas
TPHD/TKHD Kota Semarang;
o. Terlaksananya kegiatan donor darah dan sunatan massal sebanyak 4
(empat) kegiatan;
p. Terlaksananya kegiatan peringatan hari besar keagamaan oleh
Pemerintah Kota Semarang sebanyak 18 kegiatan;
q. Terlaksananya klaim asuransi kematian kepada warga miskin
sebanyak 2.200 warga Kota Semarang
r.
Terpenuhinya
sarana
buku
pengetahuan
agama
Islam
bagi
masyarakat sebanyak 4.000 buku;
4.1.13.4
1.
PERMASALAHAN
Kurangnya peran serta masyarakat, khususnya para pelaku usaha
dalam hal perekrutan tenaga kerja dari anak jalanan purna bina.
2.
Merebaknya Anak Jalanan dan PGOT yang justru berasal dari luar
Kota Semarang. Hal ini setidaknya merupakan permasalahan yang
dihadapi bersama kota-kota di Jawa Tengah, karena keterbatasan
tempat penampungan pasca penertiban.
3.
Masih
kurangnya
pemahaman
masyarakat
akan
mekanisme
pemberian hibah dan bantuan sosial sesuai Permendagri Nomor 32
Tahun 2011. Dan belum semua pemohon / proposal
yang telah
disetujui untuk mendapatkan bantuan di manfaatkan oleh para
pemohon.
4.
Adanya Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 yang menyatakan bahwa
pemberian bantuan sosial tidak dapat diberikan dalam bentuk uang
tetapi dalam bentuk barang dan tidak dapat diberikan secara terus
menerus dan harus melalui tim pengkaji.
Sehingga kegiatan
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
268
BAB IV – Urusan Wajib Sosial
pemberian paket lebaran bagi tokoh/warga masyarakat dan kegiatan
bantuan sosial pengajar TPQ dan Modin tidak dapat terealisasikan
pada Tahun Anggaran 2013.
4.1.13.5
RENCANA TINDAK LANJUT
Tindak lanjut yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahanpermasalahan yang timbul diantaranya :
1.
Perlu langkah persiapan dalam menyikapi peraturan daerah yang akan
dibentuk di tahun 2014 yang
mengatur tentang penanganan
penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), lebih spesifik lagi
terkait penanganan pengemis, gelandangan, tuna susila maupun anak
jalanan, dengan melakukan langkah-langkah awal yaitu kajian survei
tentang anak jalanan, yang diharapkan sebagai identifikasi awal
akademik terkait penanganan anak jalanan.
2.
Perlunya peningkatan kerjasama dengan dunia usaha melalui program
pemagangan bagi anak jalanan purna bina.
3.
Mendorong
Pemerintah
Provinsi
Jawa
Tengah
untuk
fasilitasi
penanganan PGOT dan anak jalanan antar daerah.
4.
Masih perlu ditingkatkannya sosialisasi tentang mekanisme pemberian
hibah dan bantuan sosial. Mengingat masih banyak ditemui kurangnya
pemahaman masyarakat terkait proses pemberian hibah maupun
bantuan sosial tersebut.
5.
Dengan tingginya insensites terjadinya bencana alam, maka perlu
lebih ditingkatkan kesiagaan
penanggulangan dan penanganan
bencana yang akan terjadi, sebagai langkah antisipasipatif dengan
melibatkan semua pihak terkait, pemberdayaan masyarakat tanggap
bencana dan peningkatan frekuensi posko kesiapan penanggulangan
bencana.
6.
Perlunya optimalisasi peran relawan sosial (Tagana, Karang Taruna,
TKSK dan organisasi Kepemudaan lainnya) dalam penanggulangan
dan penanganan bencana, serta perlunya peningkatan peralatan dan
logistik penanganan bencana yang terkait dengan aspek sosial.
7.
Perlunya Peraturan daerah Kota Semarang yang mengatur tentang
PGOT dan Anak Jalanan.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
269
4.1.13
URUSAN WAJIB SOSIAL
4.1.13.1
KONDISI UMUM
Pembangunan
sosial
sebagai
salah
satu
pendekatan
dalam
pembangunan, pada awal perkembangannya, seringkali dipertentangkan
dengan pembangunan ekonomi. Hal ini terkait dengan pemahaman orang
banyak yang menggunakan istilah pembangunan yang dikonotasikan sebagai
perubahan ekonomi yang diakibatkan oleh industrialisasi.
Pembangunan
sosial
sebagai
suatu
proses perubahan
sosial terencana yang dirancang untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,
dimana pembangunan dilakukan saling melengkapi proses pembangunan
ekonomi. Pembangunan Sosial sebagai pendekatan pembangunan yang
bertujuan meningkatkan kualitas kehidupan manusia secara paripurna, yakni
memenuhi kebutuhan manusia yang terentang mulai dari kebutuhan fisik
sampai sosial. Secara kontekstual pembangunan sosial lebih berorientasi
pada prinsip keadilan sosial ketimbang pertumbuhan ekonomi.
Sedangkan pada umumnya biasanya Pembangunan diidentikkan
dengan
ekonomi.
Keberhasilan
pembangunan
selalu
diukur
dengan
pencapaian dan pertumbuhan ekonomi seperti pendapatan perkapita yang
hanya didasarkan pada pendapatan rata-rata yang diterima oleh anggota
masyarakat. Pada kenyataannya pembangunan yang hanya didasarkan pada
pertumbuhan ekonomi
akan lebih memunculkan kesenjangan dalam
masyarakat. Seperti bisa disaksikan dii banyak negara, khususnya negara
berkembang, pembangunan ekonomi yang menjadi prioritas utama, akan
semakin menjadikan berbagai ketimpangan khususnya kemiskinan yang
merupakan dampak dari pembangunan ekonomi itu sendiri. Untuk mengatasi
permasalahan ketimpangan yang disebabkan karena lebih memprioritas
pembangunan
ekonomi
perlu
adanya
penyeimbang
yang
berupa
pembangunan sosial.
Pembangunan Sosial yang diletakkan sebagai suatu pendekatan
pembangunan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas kehidupan
manusia secara multi dimensional, yakni pemenuhan kebutuhan manusia
mulai dari kebutuhan fisik dasar sampai sosial dengan meningkatkan
kapasitas
perseorangan
dan
institusi
mereka,
memobilisasi
dan
mengelola sumber daya guna menghasilkan perbaikan yang berkelanjutan
dan merata dalam kualitas hidup sesuai dengan aspirasi mereka sendiri demi
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
255
BAB IV – Urusan Wajib Sosial
mencapai hasil yang lebih baik dan mencapai keadilan sosial. Secara
kontekstual pembangunan sosial lebih berorientasi pada prinsip-prinsip
keadilan sosial dari pada pertumbuhan ekonomi. Pembangunan sosial
bertujuan Salah satu program yang menjadi pusat pehatian pembangunan
sosial adalah pengentasan kemiskinan
Berpijak pada pemahaman itu maka penyelengaraan pembangunan
pada urusan sosial didasarkan pada aturan hukum sebagai berikut:
1. Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2005 tentang Sistem Kesejahteraan
Sosial.
2. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik;
3. Undang-Undang Nomor. 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan sosal.
4. Undang-Undang Nomor. 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak.
5. Peraturan Pemerintah Nomor 42 Tahun 1981 tentang Pelayanan
Kesejahteraan Sosial bagi Fakir Miskin.
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2007 tentang
Pedoman Penyusunan Rencana Percepatan Standar Pelayanan Minimal
(SPM);
7. Peraturan Menteri Sosial Nomor 129 / huk / 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial Daerah Provinsi an Daerah
Kabupaten / Kota;
8. Keputusan Menteri Sosial Nomor 84/HUK/1997 tentang Pelaksanaan
Pemberian Bantuan Sosial bagi Keluarga Fakir Miskin;
9. Keputusan Menteri Sosial Nomor 84/HUK/1997 tentang Pelaksanaan
Pemberian Bantuan Sosial bagi Keluarga Fakir Miskin.
Kebijakan Pembangunan pada urusan sosial diarahkan untuk mewujudkan
kesejahteraan sosial masyarakat yang menyangkut rehabilitasi sosial,
jaminan sosial, pemberdayaan sosial dan pengembangan sosial kepada
perseorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat sebagai penyandang
masalah kesejahteraan sosial melalui :
(1)
peningkatan kualitas pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan sosial
bagi PMKS;
(2)
pemberdayaan warga miskin dan PMKS,
(3)
peningkatan bantuan dan rehabilitasi sosial korban bencana;
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
256
BAB IV – Urusan Wajib Sosial
(4)
peningkatan prakarsa dan peran aktif masyarakat termasuk masyarakat
mampu, dunia usaha, perguruan tinggi, dan Organisasi Sosial/LSM
dalam penyelenggaraan pembangunan kesejahteraan sosial secara
terpadu dan berkelanjutan.
Implementasi kebijakan tersebut dengan semakin kompleksnya
permasalahan sosial yang terjadi di masyarakat, seperti kesulitan dalam
pemenuhan
kebutuhan dasar pada sebagian besar masyarakat yang
diakibatkan oleh kondisi ekonomi yang fluktuatif dan tidak menentu, ketidak
siapan dalam menerima budaya konsumerisme dan terjadinya konflik sosial
serta bencana alam yang terjadi. Kondisi tersebut berpengaruh terhadap
meningkatnya jumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial, yang
antara lain meliputi: Tuna Susila, Gelandangan, Pengemis, Penyandang
Psikopat, Anak Jalanan, Penyandang Cacat dan Korban Penyalahgunaan
Narkoba dan masyarakat yang menjadi korban bencana alam dan sosial
yang sangat perlu membutuhkan pelayanan dan rehabilitasi sosial.
4.1.13.2
KEBIJAKAN PROGRAM
Pemerintah Kota Semarang dalam pengimplentasian kebijakan di
bidang sosial lebih mengarah pada perwujudan peningkatan derajat
kesejahteraan bagi penyandang masalah sosial, peningkatan kualitas
pelayanan dan bantuan dasar kesejahteraan sosial bagi penyandang
masalah kesejahteraan sosial, serta peningkatan kepedulian dan peran serta
masyarakat.
Adapun program yang dilaksanakan pada tahun 2013 adalah sebagai
berikut :
Program-program penunjang :
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Program ini diarahkan untuk meningkatkan pelayanan administrasii
perkantoran.
2.
Program Peningkatan Sarana Prasarana Aparatur
Program ini diarahkan untuk menyediakan berbagai sarana prasarana
operasional yang memenuhi syarat.
3.
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
257
BAB IV – Urusan Wajib Sosial
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya
manusia aparatur pemerintahan.
4.
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan. Program ini diarahkan untuk meningkatkan
Akuntabilitas kinerja kegiatan dan keuangan atas penggunaan anggaran
Program-program pelaksanaan kegiatan urusan :
1.
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil dan
PMKS.
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kemampuan dan ketrampilan
bagi penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial.
2.
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial.
Program ini diarahkan untuk meningkatkan pelayanan Rehabilitasi Sosial
dalam rangka menciptakan program K3 di Kota Semarang serta
penanganan permasalahan sosial, khususnya gelandangan, pengemis,
PSK dan waria.
3.
Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma
Program ini diarahkan untuk meningkatkan kualitas, kemapuan dan
ketrampilan bagi para penyandang cacat dan trauma
4.
Program Pembinaan Panti asuhan/Panti Jompo
Program
ini
diarahkan
untuk
meningkatkan
pelayanan
panti
asuhan/panti jompo melalui Operasional pemeliharaan sarana dan
prasarana.
5.
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Program ini diarahkan untuk meningkatkan pemberdayan Kelembagaan
Kesejahteraan Sosial.
4.1.13.3
REALISASI PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN
4.1.13.3.1 PENDANAAN
Alokasi dana yang disediakan untuk pelaksanaan program / kegiatan
dalam Urusan urusan Sosial pada tahun 2013 sebesar Rp 14.619.043.253,-,.
Adapun realisasi pelaksanaan program dan kegiatan pada Urusan
Sosial adalah sebagai berikut :
Anggaran program penunjang Urusan Wajib Sosial
1.
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
258
BAB IV – Urusan Wajib Sosial
No
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
KEGIATAN
SKPD : DISOSPORA
Penyediaan Jasa Surat Menyurat
Penyediaan Jasa komunikasi, sumber
daya air dan listrik
Penyediaan alat tulis kantor
Penyediaan barang cetakan dan
penggandaan
Penyediaan komponen instalasi
listrik/penerangan bangunan kantor
Penyediaan peralatan rumah tangga
Penyediaan bahan Bacaan dan
Peraturan Perundang-Undangan
Penyediaan makanan dan minuman
Rapat-rapat koordinasi & konsultasi ke
luar daerah
Operasional UPTD Gelanggang Pemuda
dan Olahraga
Jumlah SKPD
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
2.
SKPD : BPBD
Penyediaan jasa surat menyurat
Penyediaan jasa komunikasi, sumber
daya air dan listrik
Penyediaan jasa kebersihan kantor
Penyediaan jasa perbaikan peralatan
kerja
Penyediaan alat tulis kantor
Penyediaan barang cetakan dan
penggandaan
Penyediaan komponen instalasi listrik /
penerangan bangunan kantor
Penyediaan peralatan dan perlengkapan
kantor
Penyediaan peralatan rumah tangga
Penyediaan bahan bacaan dan peraturan
perundang-undangan
Penyediaan makanan dan minuman
Rapat-rapat koordinasi dan konsultasi ke
luar daerah
Kegiatan penyediaan publikasi dan
dokumentasi
Jumlah SKPD
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
REALISASI
( Rp. )
( Rp. )
PROSENTASI
REALISASI
( Rp. )
49.032.000
24.000.000
49.032.000
14.181.185
100,00
59,09
45.768.000
49.070.000
41.679.550
36.113.000
91,07
73,59
6.000.000
4.688.500
78,14
18.960.000
7.220.000
15.588.000
6.080.000
82,22
84,21
69.000.000
175.200.000
67.386.100
174.953.954
97,66
99,86
1.425.000.000
1.404.578.514
98,57
1.869.250.000
1.814.280.803
97,06
58.600.000
57.375.000
97,91
160.070.000
31.298.300
145.559.141
30.698.000
90,93
98,08
23.130.000
136.498.500
23.000.000
136.150.000
99,43
99,74
18.000.000
18.000.000
100,00
10.950.000
30.122.000
10.950.000
29.950.000
100,00
37.500.000
31.900.000
99,43
85,07
10.000.000
57.600.000
10.000.000
57.000.000
100,00
98,96
332.850.000
330.700.000
99,35
90.000.000
996.618.800
2.865.868.800
76.500.000
957.782.141
2.772.062.944
85,00
96,10
96,73
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
No
KEGIATAN
1
2
SKPD : DISOSPORA
Pengadaan perlengkapan gedung kantor
Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung
Kantor
ANGGARAN
REALISASI
( Rp. )
( Rp. )
370.830.153
25.000.000
353.971.500
190.390.000
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
PROSENTASI
REALISASI
( Rp. )
95,45
761,56
Hal -
259
BAB IV – Urusan Wajib Sosial
No
KEGIATAN
3
Pemeliharaan rutin/berkala Kendaraan
Dinas/Operasional
Pemeliharaan rutin/berkala perlengkapan
gedung kntr
Pemeliharaan rutin/berkala mebeleir
Pemeliharaan rutin/berkala kolam renang
JUMLAH SKPD
SKPD : BPBD
Pengadaan
kendaraan
dinas
/
operasional
Pemeliharaan rutin/berkala Gedung
Kantor
Pemeliharaan rutin/berkala Kendaraan
Dinas / Operasional
Pembuatan Gudang kantor
JUMLAH SKPD
JUMLAH PROGRAM
4
5
6
3.
( Rp. )
360.942.400
( Rp. )
211.339.886
PROSENTASI
REALISASI
( Rp. )
58,55
109.855.000
85.220.245
77,58
10.000.000
150.000.000
1.026.627.553
9.954.000
147.482.000
998.357.631
99,54
98,32
97,25
400.000.000
312.700.000
78,18
72.000.000
71.318.000
99,05
159.050.000
158.979.000
99,96
108.000.000
739.050.000
1.765.677.553
106.800.000
649.797.000
1.648.154.631
98,89
87,92
93,34
ANGGARAN
REALISASI
Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
4.
KEGIATAN
SKPD : BPBD
Bimbingan dan Peningkatan Ketrampilan
SAR
Jumlah SKPD
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
PERSENTASE
REALISASI
(%)
45.000.000
28.400.000
63,11
45.000.000
45.000.000
28.400.000
28.400.000
63,11
63,11
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian
Kinerja dan Keuangan
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
KEGIATAN
SKPD : DISOSPORA
Penyusunan laporan capaian kerja dan
ikhtisar realisasi kinerja SKPD
Penyusunan laporan keuangan semesteran
Penyusunan pelaporan prognosis realisasi
anggaran
Penyusunan pelaporan keuangan akhir
tahun
Penyusunan RKA dan DPA
Penyusunan Laporan Keuangan Bulanan
Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara
dan Pembantu
Penyusunan RKA Perubahan dan DPA
Perubahan
JUMLAH SKPD
SKPD : BPBD
Penyusunan RKA SKPD dan DPA
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
PERSENTASE
REALISASI
(%)
21.300.000
19.530.000
91,69
6.750.000
6.875.000
6.050.000
5.940.000
89,63
86,40
21.300.000
19.040.000
89,39
17.395.000
147.852.000
83.040.000
15.775.000
127.009.200
78.577.000
90,69
85,90
94,63
14.200.000
12.320.000
86,76
318.712.000
284.241.200
89,18
10.269.000
10.269.000
100,00
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
260
BAB IV – Urusan Wajib Sosial
NO
10
11
12
13
KEGIATAN
Penyusunan LAKIP (Laporan Kinerja
Instansi Pemerintah)
Penyusunan Renja
Penunjang Kinerja PA, PPK, Bendahara
Dan Pembantu
Penyusunan Laporan Keuangan Bulanan
JUMLAH SKPD
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
2.848.000
REALISASI
PERSENTASE
ANGGARAN
REALISASI
(Rp.)
(%)
2.848.000
100,00
6.660.000
31.450.000
6.660.000
31.450.000
100,00
100,00
8.628.000
59.855.000
378.567.000
8.628.000
59.855.000
344.096.200
100,00
100,00
90,89
Anggaran program pelaksanaan Urusan Sosial
1.
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT)
dan Penyandang Masalah
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
2.
KEGIATAN
SKPD : DISOSPORA
Pelatihan Ketrampilan Berusaha Bagi Keluarga
Miskin
Pelatihan Keterampilan Bagi Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
PERSENTASE
REALISASI
(%)
200.000.000
188.632.700
94,32
200.000.000
191.651.600
95,83
400.000.000
380.284.300
95,07
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3.
KEGIATAN
SKPD : DISOSPORA
Peningkatan Kualitas Pelayanan, Sarana Dan
Prasarana Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
Bag
Bimbingan Lanjut Bagi Pmks Purna Bina
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
PERSENTASE
REALISASI
(%)
350.000.000
206.897.500
59,11
133.000.000
483.000.000
121.877.500
328.775.000
91,64
68,07
Program pembinaan para penyandang cacat dan trauma
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
4.
KEGIATAN
SKPD : DISOSPORA
Pendidikan Dan Pelatihan Bagi Penyandang
Cacat Dan Eks Trauma
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
PERSENTASE
REALISASI
(%)
200.000.000
174.735.000
87,37
200.000.000
174.735.000
87,37
Program Pembinaan Panti Asuhan / Panti Jompo
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
261
BAB IV – Urusan Wajib Sosial
NO
1
2
5.
KEGIATAN
SKPD : DISOSPORA
Operasional Dan Pemeliharaan Sarana Dan
Prasarana Panti Asuhan/Jompo
Pendidikan Dan Pelatihan Bagi Penghuni
Panti Asuhan / Panti Jompo
JUMLAH PROGRAM
ANGGARAN
(Rp.)
PERSENTASE
REALISASI
(%)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
142.000.000
55.004.200
38,74
150.000.000
65.599.700
43,73
292.000.000
120.603.900
41,30
Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
Kegiatan yang dilaksanakan dalam Program ini adalah sebagai berikut :
NO
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
KEGIATAN
SKPD : DISOSPORA
Operasional Panti Khusus Among Jiwo
Penyantunan Bagi Lanjut Usia Potensial Luar
Panti
Pembinaan Dan Pengembangan Kelompok
Usaha Bersama (KUBE)
Pembinaan Dan Pengembangan
Kesetiakawanan Sosial Serta Pelestarian
Nilai-Nilai Kepahlawanan
Peningkatan Petugas Pelaksana Pengelolaan
Jaminan Kesejahteraan Sosial
Pemberdayaan Dan Pengembangan Karang
Taruna
Fasilitasi Terhadap Organisasi Sosial
Pemberdayaan Dan Pengembangan Pekerja
Sosial Masyarakat
Penumbuhan Dan Pengembangan Lembaga
Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3)
Pembinaan Dan Pengembangan Usaha
Ekonomi Produktif (UEP)
JUMLAH SKPD
SKPD : SETDA (Bag. Kesejahteraan
Rakyat)
Penyelenggaraan administrasi dan
pengendalian bantuan sosial kegiatan pelajar
dan mahasiswa
Pembinaan dan pemantauan UKS di kota
semarang
Peningkatan kesejahteraan sosial
masyarakat
Peningkatan peran masyarakat terhadap
lingkungan sosial
Penyelenggaraan administrasi dan
pengendalian bantuan sosial tempat ibadah
dan keagamaan masyarakat
Peningkatan pelayanan penyelenggaraan
ibadah haji
Sosial kemasyarakatan
Pelaksanaan dan penyelenggaraan
peringatan hari besar keagamaan
Operasional penyaluran santunan kematian
Peningkatan pengetahuan keagamaan
masyarakat
Peningkatan kualitas pemahaman
keagamaan masyarakat
ANGGARAN
(Rp.)
PERSENTASE
REALISASI
(%)
REALISASI
ANGGARAN
(Rp.)
516.127.000
150.000.000
513.442.691
131.163.200
99,48
87,44
150.000.000
5.203.000
3,47
490.810.000
476.425.000
97,07
40.000.000
0
0,00
250.000.000
220.249.500
88,10
50.000.000
50.000.000
31.907.500
24.187.000
63,82
48,37
40.000.000
25.375.500
63,44
50.000.000
0
0,00
1.786.937.000
1.427.953.391
79,91
50.000.000
44.363.000
88,73
71.632.900
54.427.400
75,98
200.000.000
191.820.000
95,91
638.000.000
600.416.000
94,11
420.000.000
404.209.950
96,24
873.000.000
498.837.000
57,14
34.660.000
519.100.000
34.190.000
364.181.500
98,64
70,16
2.630.000.000
173.000.000
2.389.511.050
144.691.000
90,86
83,64
87.000.000
75.292.500
86,54
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
262
BAB IV – Urusan Wajib Sosial
NO
22
23
24
25
ANGGARAN
(Rp.)
KEGIATAN
Fasilitasi dan koordinasi penanggulangan
bahaya narkotika
Fasilitasi PMI Kota Semarang
Fasilitasi kegiatan badan amil Zakat ( BAZ )
Fasilitasi Kegiatan keagamaan
JUMLAH SKPD
JUMLAH PROGRAM
60.000.000
100.000.000
300.000.000
245.600.000
6.401.992.900
8.188.929.900
REALISASI PERSENTASE
REALISASI
ANGGARAN
(%)
(Rp.)
29.515.000
49,19
81.191.000
289.211.900
165.521.000
5.367.378.300
6.795.331.691
81,19
96,40
67,39
83,84
82,98
4.1.13.3.2 HASIL YANG DICAPAI
1. Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil dan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial;
a. Hasil
kegiatan
tahun
2013
adalah
Terlaksananya
pelatihan
ketrampilan salon dan manik-manik bagi keluarga miskin dengan
peserta
sebanyak 96 orang dan pemberian bantuan alat kerja
sebanyak 96 paket, mengalami peningkatan dimana pada Tahun 2012
peserta pelatihan sebanyak 60 orang;
b. Terlaksananya pelatihan ketrampilan bordir, souvenir dan rias
pengantin pada Tahun 2013 dengan peserta 60 orang, untuk tahun
2012 dilaksanakan pelatihan ketrampilan perbengkelan dengan
peserta 18 orang.
2. Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial
a. Terlaksananya peningkatan kualitas pelayanan, sarana dan prasarana
rehabilitasi kesejahteraan sosial bagi penyandang masalah sosial
dengan kegiatan :
1. Terlaksananya identifikasi PMKS sebanyak 28 kali;
2. Terlaksananya patroli bagi PMKS sebanyak 34 kali;
3. Terselenggaranya Pelatihan ketrampilan bagi anak jalanan dan
pemberian alat kerja dengan peserta sebanyak 60 orang;
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
263
BAB IV – Urusan Wajib Sosial
DATA PENYANDANG MASALAH SOSIAL
HASIL VERIFIKASI TAHUN 2012 SAMPAI DENGAN AKHIR
DESEMBER 2013
No
Indikator Kinerja
Jumlah penyandang masalah sosial
Total
1. Anak balita terlantar
2. Anak terlantar
3. Anak korban tindak kekerasan
4. Anak nakal
5. Anak yang mengalami masalah hukum
6. Anak jalanan
7. Anak cacat tubuh
8. Anak cacat rungu wicara
9. Anak cacat netra
10. Anak cacat mental
11. Anak cacat reterdasi
12. Anak cacat ganda
13. Wanita rawan sosial ekonomi
14. Wanita korban tindak kekerasan
15. Lanjut usia terlantar
16. Lanjut usia tindak kekerasan
17. Cacat tubuh
18. Cacat netra
19. Tuna rungu wicara
20. Cacat mental eks psikotik
21. Cacat mental reterdasi
22. Cacat ganda
23. Penyandang cacat bekas kronis
24. Penyandang HIV Penderita AIDS”)
25. Tuna Susila
26. Pengemis
27. Gelandangan
28. Bekas napi
29. Korban penyalahgunaan nafsa
30. Pekerja migran
31. Keluarga fakir miskin
32. Keluarga berumah tak layak huni
33. Keluarga bermasalah sosial psikologis
34. Keluarga rentan
35. Komunitas adat terpencil
36. Korban bencana alam
37. Korban bencana sosial
Jumlah penyandang masalah sosial yang
tertangani :
Jumlah sarana sosial yang ada, seperti panti
asuhan, panti jompo, panti rehabilitasi, rumah
singgah dll
Jumlah sarana sosial yang ada, seperti panti
asuhan, panti jompo, panti rehabilitasi, rumah
singgah , dll yang mendapat bantuan sarana
prasarana
Persentase jumlah PMKS dalam satu tahun yang
mendapat bantuan.
- Jumlah PMKS dalam satu tahun yang
mendapat bantuan
- Jumlah PMKS yang ada dalam satu tahun
Kondisi Awal
(1 Januari
2013)
Kondisi Akhir
(31 Desember
2013)
59.871
192
357
4
64
11
204
482
397
131
148
526
301
667
103
519
20
256
46
190
41
344
161
586
31
967
130
199
131
82
40.171
6.539
355
4.893
508
100
12
3411
56.329
30
222
4
64
11
114
217
397
24
75
526
301
100
13
284
20
83
46
190
41
344
30
586
30
951
17
86
131
39
38.375
6.539
355
4.893
508
100
12
3.542
119
125
80
55
5,02%
6.18 %
3.411
3.542
67.986
57.244
Sumber
Data
Disospora
3 Panti milik
provinsi
Sumber : Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga Kota Semarang, tahun 2013
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
264
BAB IV – Urusan Wajib Sosial
Data diatas berdasarkan database Dinas Sosial, Pemuda dan
Olahraga yang bersumber dari masing-masing seksi Kesejahteraan
Sosial di kelurahan dan kecamatan se Kota Semarang sampai dengan
akhir Desember 2013.
b. Terselenggaranya pemberian ketrampilan dan paket usaha ekonomi
produktif (UEP) bagi PMKS purna bina berupa alat kerja asesoris HP
dan etalase alumunium bagi peserta sebanyak 50 orang.
JUMLAH PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN SOSIAL (PMKS)
YANG TERTANGANI
Tahun 2012
(orang)
1. Jumlah PMKS yang mendapatkan penanganan
3.411
2. Jumlah PMKS tahun ini
67.986
Sumber : Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga Kota Semarang, tahun 2013
Tahun 2013
(orang)
3.542
57.244
3. Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma
a. Terselenggaranya pelatihan ketrampilan pijat bagi penyandang cacat
dan eks trauma dan pemberian bantuan alat kerja dengan peserta
pada tahun 2013
sebanyak 25 orang,
Pada
Tahun 2012
dilaksanakan pelatihan pembuatan kest bagi penyandang cacat dan
eks trauma sebanyak 11 orang.
b. Pada tahun 2013 Terlaksananya pemberian bantuan alat kesehatan
bagi penyandang cacat berupa kursi roda sebanyak 20 buah dan alat
bantu dengar sebanyak 10 buah. Pada tahun 2012 pemberian kursi
roda sebanyak 27 buah dan hearing aid sebanyak 20 buah,.
4. Pembinaan Panti asuhan/Panti Jompo
a. Terlaksananya
peringatan
Hari
Anak
Nasional
(HAN)
dengan
mengadakan 7 (tujuh) lomba dan puncak peringatan dihadiri 500
orang; meningkat dibandingkan Tahun 2012 yang dihadiri 250 orang.
b. Terlaksananya pelatihan ketrampilan speaker aktif bagi anak panti
dengan peserta sebanyak 20 orang, dan dilaksanakan pelatihan jahit
bordir dengan peserta 20 orang..
c. Terlaksananya character building bagi anak panti asuhan dengan
peserta sebanyak 40 orang;
d. Terselenggaranya kegiatan Festival 10 Muharam dan Tahun Baru
Hijriyah bagi anak panti asuhan dengan peserta sebanyak 1.000
orang.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
265
BAB IV – Urusan Wajib Sosial
5. Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
a. Terlaksananya kegiatan Operasional Panti Khusus Among Jiwo
selama 1 (satu) tahun;
b. Terlaksananya sosialisasi kesehatan bagi lansia dengan peserta
sebanyak 400 orang;
c. Pada tahun 2013,
workshop pengembangan kelompok usaha
bersama (KUBE) dengan peserta sebanyak 50 orang;
JUMLAH KELOMPOK USAHA BERSAMA (KUBE) TAHUN 2013
Tahun 2012
Tahun 2013
1. Jumlah KUBE yang ada
70 kelompok 70 kelompok
2. Jumlah PMKS dalam satu tahun yang menjadi
50 orang
peserta program pemberdayaan masyarakat (KUBE)
Sumber : Dinas Sosial Pemuda dan Olahraga Kota Semarang, tahun 2012
d. Terlaksananya pembinaan dan pengembangan kesetiakawanan
sosial serta pelestarian nilai-nilai kepahlawanan dengan kegiatan
antara lain:
1) Terlaksananya pemberian Tali Asih bagi mantan pejuang
(veteran) sebanyak 10 orang;
2) Terlaksanya pemberian bantuan tanda mata pejuang (bambu
runcing) Sebanyak 100 buah;
3) Sarasehan nilai-nilai kepahlawanan dengan peserta sebanyak
205 orang;
4) Terlaksananya Upacara Peringatan Kesaktian Pancasila dengan
peserta sebanyak 1.500 orang;
5) Terlaksananya Upacara Peringatan Pertempuran 5 Hari Di
Semarang dengan peserta sebanyak 2.250 orang;
6) Terlaksannya Upacara Peringatan
Hari Pahlawan dengan
peserta sebanyak 1.500 orang;
7) Terlaksananya Peringatan Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional
(HKSN) dengan peserta sebanyak 350 orang;
8) Terlaksananya Ziarah wisata ke makam Sunan Pandanaran
dengan peserta sebanyak 60 orang;
9) Terlaksananya Lomba menggambar dan mewarnai
dengan
peserta sebanyak 1.620 orang;
10) Terlaksananya Ziarah wongso negoro dengan peserta sebanyak
100 orang;
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
266
BAB IV – Urusan Wajib Sosial
e. Terlaksananya peningkatan petugas pelaksana pengelolaan jaminan
kesejahteraan sosial dengan kegiatan antara lain:
1) Terselenggaranya Seleksi calon
Askesos dengan
peserta
sebanyak 3 (tiga) LKS;
2) Terlaksananya kegiatan pengelolaan asuransi kesejahteraan
sosial pada (3) tiga tempat yaitu Yayasan Ar Rohman, Yayasan
Al Bariq Nurul Jannah, Yayasan Asyarof dengan peserta
sebanyak 300 orang.
f.
Terlaksananya pemberdayaan dan pengembangan Karang Taruna
dengan kegiatan antara lain:
1) Terlaksananya seleksi dan pembinaan karang taruna berprestasi
dengan peserta sebanyak 3 karang taruna;
2) Terselenggaranya lomba karang taruna berprestasi tingkat Kota
Semarang dan tingkat Provinsi Jawa Tengah;
3) Terlaksananya Pembinaan Taruna Siaga Tanggap Bencana
(Tagana) dengan peserta sebanyak 30 orang;
4) Terlaksananya
pembinaan
Tenaga
Kesejahteraan
Sosial
Kecamatan (TKSK) dengan peserta sebanyak 16 orang;
g. Terlaksananya fasilitasi terhadap Organisasi Sosial dengan peserta
sebanyak 200 orang;
h. Terlaksananya pemberdayaan dan pengembangan Pekerja Sosial
Masyarakat dengan kegiatan antara lain;
1). Terselenggaranya Lomba pekerja sosial masyarakat (PSM)
berprestasi Tingkat Kota Semarang dan tingkat Provinsi Jawa
Tengah;
2). Terselenggaranya pelatihan manajemen bagi Pekerja Sosial
Masyarakat (PSM) dengan peserta sebanyak 50 orang.
i.
Terlaksananya
penumbuhan
dan
pengembangan
Lembaga
Konsultasi Kesejahteraan Keluarga dengan kegiatan antara lain;
1). Terselenggaranya sosialisasi lembaga konsultasi kesejahteraan
keluarga (LK3) dengan peserta sebanyak 60 orang;
2). Terlaksananya kegiatan home visit LK3 sebanyak 10 orang;
3). Terlaksananya kegiatan Case Confrence bagi LK3 sebanyak
30 orang;
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
267
BAB IV – Urusan Wajib Sosial
j.
Terselenggaranya bimbingan teknis usaha ekonomi produktif dengan
peserta sebanyak 30 orang;
k. Terlaksananya kegiatan penyaluran bantuan sosial kegiatan pelajar
dan mahasiswa sebanyak 111 proposal dan sosialisasi Permendagri
Nomor 32 tahun 2011 kepada pelajar dan mahasiswa;
l.
Terlaksananya kegiatan pengkajian 17 proposal bantuan sarana dan
prasarana lembaga pendidikan non formal;
m. Terlaksananya kegiatan pengkajian 37 proposal bantuan tempat
ibadah dan kegiatan keagamaan;
n. Terbantunya jama'ah haji sebanyak 2.117 orang dan petugas
TPHD/TKHD Kota Semarang;
o. Terlaksananya kegiatan donor darah dan sunatan massal sebanyak 4
(empat) kegiatan;
p. Terlaksananya kegiatan peringatan hari besar keagamaan oleh
Pemerintah Kota Semarang sebanyak 18 kegiatan;
q. Terlaksananya klaim asuransi kematian kepada warga miskin
sebanyak 2.200 warga Kota Semarang
r.
Terpenuhinya
sarana
buku
pengetahuan
agama
Islam
bagi
masyarakat sebanyak 4.000 buku;
4.1.13.4
1.
PERMASALAHAN
Kurangnya peran serta masyarakat, khususnya para pelaku usaha
dalam hal perekrutan tenaga kerja dari anak jalanan purna bina.
2.
Merebaknya Anak Jalanan dan PGOT yang justru berasal dari luar
Kota Semarang. Hal ini setidaknya merupakan permasalahan yang
dihadapi bersama kota-kota di Jawa Tengah, karena keterbatasan
tempat penampungan pasca penertiban.
3.
Masih
kurangnya
pemahaman
masyarakat
akan
mekanisme
pemberian hibah dan bantuan sosial sesuai Permendagri Nomor 32
Tahun 2011. Dan belum semua pemohon / proposal
yang telah
disetujui untuk mendapatkan bantuan di manfaatkan oleh para
pemohon.
4.
Adanya Permendagri Nomor 32 Tahun 2011 yang menyatakan bahwa
pemberian bantuan sosial tidak dapat diberikan dalam bentuk uang
tetapi dalam bentuk barang dan tidak dapat diberikan secara terus
menerus dan harus melalui tim pengkaji.
Sehingga kegiatan
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
268
BAB IV – Urusan Wajib Sosial
pemberian paket lebaran bagi tokoh/warga masyarakat dan kegiatan
bantuan sosial pengajar TPQ dan Modin tidak dapat terealisasikan
pada Tahun Anggaran 2013.
4.1.13.5
RENCANA TINDAK LANJUT
Tindak lanjut yang akan dilakukan untuk mengatasi permasalahanpermasalahan yang timbul diantaranya :
1.
Perlu langkah persiapan dalam menyikapi peraturan daerah yang akan
dibentuk di tahun 2014 yang
mengatur tentang penanganan
penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS), lebih spesifik lagi
terkait penanganan pengemis, gelandangan, tuna susila maupun anak
jalanan, dengan melakukan langkah-langkah awal yaitu kajian survei
tentang anak jalanan, yang diharapkan sebagai identifikasi awal
akademik terkait penanganan anak jalanan.
2.
Perlunya peningkatan kerjasama dengan dunia usaha melalui program
pemagangan bagi anak jalanan purna bina.
3.
Mendorong
Pemerintah
Provinsi
Jawa
Tengah
untuk
fasilitasi
penanganan PGOT dan anak jalanan antar daerah.
4.
Masih perlu ditingkatkannya sosialisasi tentang mekanisme pemberian
hibah dan bantuan sosial. Mengingat masih banyak ditemui kurangnya
pemahaman masyarakat terkait proses pemberian hibah maupun
bantuan sosial tersebut.
5.
Dengan tingginya insensites terjadinya bencana alam, maka perlu
lebih ditingkatkan kesiagaan
penanggulangan dan penanganan
bencana yang akan terjadi, sebagai langkah antisipasipatif dengan
melibatkan semua pihak terkait, pemberdayaan masyarakat tanggap
bencana dan peningkatan frekuensi posko kesiapan penanggulangan
bencana.
6.
Perlunya optimalisasi peran relawan sosial (Tagana, Karang Taruna,
TKSK dan organisasi Kepemudaan lainnya) dalam penanggulangan
dan penanganan bencana, serta perlunya peningkatan peralatan dan
logistik penanganan bencana yang terkait dengan aspek sosial.
7.
Perlunya Peraturan daerah Kota Semarang yang mengatur tentang
PGOT dan Anak Jalanan.
L K P J WALIKOTA SEMARANG AKHIR TAHUN ANGGARAN 2013
Hal -
269