Bab III Keuangan Daerah

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH
(RKPD) PROVINSI KALIMANTAN SELATAN
TAHUN 2016

RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH
DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 201 6

BAB III
RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH
DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
3.1Rancangan Kerangka Ekonomi Daerah
3.1.1 Kontribusi PDRB Kalimantan Selatan
PDRB perkapita Kalimantan Selatan pada tahun 2013 sebesar Rp
9.391.857 meningkat menjadi Rp 9.674.493 atau tumbuh sebesar
3,01% pada tahun 2014. Peningkatan PDRB perkapita pada tahun 2014
ini memperlihatkan bahwa target PDRB perkapita Kalimantan Selatan

tahun 2015 telah tercapai yaitu antara Rp 9,2-10,6 juta. Hal ini
disebabkan karena laju pertumbuhan penduduk yang mengalami
penurunan sehingga mempengaruhi pencapaian target PDRB per kapita
Provinsi Kalimantan Selatan pada tahun 2014.
Kondisi perekonomian Kalimantan Selatan pada tahun 2013 lebih
baik dibandingkan dengan tahun 2012. Secara nominal, nilai PDRB
Kalimantan Selatan atas dasar harga berlaku pada tahun 2012 adalah
sebesar Rp. 75,893 triliun (dengan migas) atau Rp. 75,217 triliun (tanpa
migas). Di Tahun 2013 terjadi peningkatan PDRB dengan nilai sebesar
Rp. 83,361 triliun (dengan migas) atau Rp. 79,196 triliun (tanpa migas).
Nilai PDRB masing-masing sektor dapat dilihat pada tabel III.1.
Tabel III. 1 PDRB Kalimantan Selatan Atas Dasar Harga Konstan
Tahun 2009 s/d 2013 (Juta Rupiah)
Sektor
Pertanian
Pertambangan
dan Penggalian
Industri
Pengolahan
Listrik, Gas dan

Air Bersih
Bangunan
Perdagangan,
Hotel dan
Restoran
Pengangkutan
Dan
Komunikasi
Keuangan,
Persewaan dan
Jasa

201
0

201
1

201
2


2013

12.487.662,9 13.696.209,7 14.662.283, 15.664.341,
8 16.659.913,7
2 17.920.936,
02 18.548.336,
25
14.107.440,9
4
1
32
04
5.611.080,15 6.270.582,19 6.865.260,0 7.442.622,3
6
4
346.672,96

390.928,55


435.473,90

Pertumbuh
an RataRata
7,86
9,72
9,88

479.280,05

11,41

3.569.931,02 3.994.602,18 4.553.773,1 5.139.858,6
5
3
8.956.142,71 10.447.231,3 12,394.973, 14.114.150,
2
26
77


12,92
16,39

5.319.610,68 5.993.779,78 6.697.260,0
5

7.455.167,3
8

11,91

3.923.864,4
0

4.562.055,3
0

14,70

3.023.569,36 3.438.297,87


6.399.046,02 7.295.337,40 8.440.149,6 9.955.976,6
9
6
PDRB dengan 59.821.156, 68.186.882, 75.893.974 83.361.788
82
70
,0
,42
Migas
Jasa-‐jasa

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

15,89
11,71

III - 16

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)

PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 201 6

PDRB tanpa
Migas

59.141.865, 67.481.896, 75.217.459 79.196.462
25
93
,21
,80

10,28

Sumber : BPS Prov. Kalsel, 2014

Selama tahun 2013, semua sektor ekonomi mengalami
pertumbuhan positif. Pertumbuhan rata-rata tertinggi dari tahun 2010
hingga tahun 2013 terjadi pada sektor perdagangan, hotel, dan restoran
sebesar 16,39 persen, diikuti oleh jasa-jasa sebesar 15,89 persen,
sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan 14,70 persen, sektor

bangunan sebesar 12,92 persen, sektor pengangkutan dan komunikasi
11,91 persen, sektor listrik dan air bersih 11,41 persen, sektor industri
pengolahan 9,88 persen, sektor pertambangan dan penggalian 9,72
persen dan terkecil adalah sektor pertanian sebesar 7,86 persen.
Tingginya pertumbuhan sektor bangunan terutama didorong oleh
makin maraknya pembangunan perumahan di Kalimantan Selatan,
terutama perumahan yang makin berkembang di luar Kota Banjarmasin
yaitu di pinggiran Kota Banjarbaru, Kabupaten Banjar, Kabupaten Tanah
Laut, dan Kabupaten Tanah Bumbu. Selain itu pembangunan yang
dilakukan oleh swasta juga cukup berkembang baik berupa bangunan
maupun infrastruktur usaha. Sementara itu dari pos anggaran
pemerintah juga terdapat peningkatan pembangunan baik gedung,
jalan, dan bangunan lainnya. Kinerja sektor keuangan, real estate dan
jasa perusahaan yang salah satunya tercermin pada kinerja perbankan
memperlihatkan kecenderungan terus membaik. Dari laporan Bank
Indonesia, kredit yang disalurkan oleh perbankan yang ada di
Kalimantan Selatan mengalami peningkatan demikian pula dengan
jumlah simpanan masyarakat pada perbankan, selain itu lembaga
pembiayaan mengalami pertumbuhan kinerja yang sangat signifikan
karena besarnya permintaan kredit barang.

Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran yang tumbuh 16,39
persen yang tumbuh dari tahun 2010 sampai tahun 2013 memberikan
andil terbesar dalam pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan.
Pertumbuhan ekonomi Kalimantan Selatan untuk sektor yang lainnya
disumbang oleh sektor jasa-jasa sebesar 15,89 persen, dan sektor
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan sebesar 14,70 persen.
Tabel III. 2 Distribusi PDRB Kalimantan Selatan Atas Atas Harga
Berlaku Tahun 2010 - 2013
1.
2.
3.
4.

Sektor
Pertanian
Pertambangan &
Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik & air Minum


2010
21,33
21,91

2011
20.09
24.43

2012
19.23
23.72

2013
18,79
22,25

9,58
0,59

9.20

0.57

9.04
0.57

8,93
0,57

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

III - 16

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 201 6
5.
6.
7.
8.

Bangunan
Perdag., Hotel & Restoran
Angkutan & Komunikasi
Keuangan & Jasa
Perusahaan
9. Jasa-jasa

6,10
15,30
9,09
5,16

5.86
15.32
8.79
5.04

6.00
16.33
8.82
5.17

6,17
16,93
8,94
5,47

10,93

10.70

11.12

11,99

Sumber : BPS Prov. Kalsel, 2014

Distribusi PDRB menurut sektor ekonomi atau lapangan usaha
atas dasar harga berlaku Kalimantan Selatan tahun 2013 menunjukkan
perubahan masih dalam kisaran yang kecil dibandingkan struktur
ekonomi tahun 2012. Tiga sektor utama yaitu sektor pertanian, sektor
pertambangan dan sektor perdagangan, hotel dan restoran mempunyai
peranan sebesar 57,97persen pada tahun 2013. Sektor pertanian
memberi kontribusi sebesar 18,79 persen, sektor pertambangan dan
sektor perdagangan masing-masing mempunyai peranan sebesar 22,25
persen dan 16,93 persen. Dibandingkan dengan struktur ekonomi tahun
2012, pada tahun 2013 terjadi penurunan peranan pada sektor
pertanian dan sektor pertambangan.
Dilihat dari pola distribusi PDRB penggunaan, komponen ekspor
masih merupakan penyumbang terbesar dalam PDRB penggunaan
Kalimantan Selatan dengan jumlah 58,76 persen. Diikuti sumbangan
terbesar selanjutnya terhadap pertumbuhan ekonomi Kalimantan
Selatan adalah komponen impor dan konsumsi rumahtangga dan
lembaga non profit yang masing-masing berandil sebesar 50,33 persen
dan 49,53 persen.
Tabel III. 3 Struktur PDRB Menurut Penggunaan (Persentase)
KOMPONEN PENGGUNAAN
1. Konsumsi rumahtangga dan lembaga
non profit
2. Konsumsi Pemerintah
3. PMTB
4. Prubahan Stok
5. Ekspor
6. Impor
PDRB

2011
47,05
15,03
20,52
4,12
72,22
50,71

2012
47,35
15,57
21,09
2,34
67,81
54,16

2013
49,53
16,16
22,43
3,45
58,76
50,33

100,00

100,00

100,0
0

Sumber : BPS Prov. Kalsel, 2014

3.1.2 Rencana Target Ekonomi Makro pada Tahun 2016
Pembangunan perekonomian di Kalimantan Selatan sebagai
bagian dari pembangunan daerah dilaksanakan untuk mendukung
pencapaian sasaran RPJPD Provinsi Kalimantan Selatan 2005-2025 yakni
Mengembangkan ekonomi kearah industri dan perdagangan, yang
berbasis pada potensi agraris dan kerakyatan dengan dukungan
transportasi yang baik.

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

III - 16

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 201 6

Hal ini didukung oleh sektor-sektor di bidang perekonomian
seperti pertanian dalam arti luas yang sampai saat ini masih berperan
cukup penting dalam perekonomian Kalimantan Selatan dan merupakan
satu dari empat sektor utama yang mempunyai kontribusi dominan
terhadap struktur perekonomian Kalimantan Selatan selain sektor
pertambangan, industri pengolahan, perdagangan, restauran dan hotel.
Indikator kinerja makro adalah merupakan tolak ukur kemajuan
yang akan dicapai oleh perangkat pemerintah daerah dan seluruh
masyarakat pemangku kepentingan (stakeholders) dalam mewujudkan
visi dan misi dalam RPJPD melalui berbagai program dan kegiatan
pembangunan selama 5 (lima) tahun yakni dari tahun 2016-2020.
Secara rinci dapat dilihat pada Tabel berikut.
Tabel III. 4 Sasaran Makro Pembangunan Tahun 2016
N
O
1
2
3
4
5

INDIKATOR
Pertumbuhan Ekonomi (%)
Laju Inflasi (%)
Tingkat Pengangguran Terbuka
(%)
Tingkat Kemiskinan (%)
Indek
(IPM)

Pembangunan

KONDISI
SAAT INI
4, 85
7,28
3,80
4,68

Manusia

71,74

RATA-RATA
NASIONAL
5,78 (2013)
8,38 (2013)
6,25 (2013)
11,37
2013)
73,29
2013)

SASARAN
2016
5,0-5,5
5,0-5,5
3,50

(Agt

4,60

(Mar

72,50

Sumber : Bappeda Prov. Kalsel, 2015

3.2Kebijakan Keuangan Daerah
3.2.1 Kebijakan Pendapatan Daerah
3.2.1.1
Kebijakan Perencanaan Pendapatan Daerah Tahun
Anggaran 2016
Dalam rangka menunjang kesinambungan pembiayaan untuk
kegiatan
pemerintahan,
pembangunan
dan
kemasyarakatan,
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan berupaya untuk terus
mengoptimalkan
pengelolaan
dan
penggalian
sumber-sumber
pendapatan daerah yang menjadi kewenangan Provinsi Kalimantan
Selatan pada Tahun 2016 sesuai dengan peraturan perundangundangan yang berlaku.
Asumsi kebijakan perencanaan pendapatan daerah pada APBD
Tahun Anggaran 2016 sebagai berikut:
1. Optimalisasi
daerah.

pengelolaan

sumber-sumber/potensi

pendapatan

a. Mereposisi obyek penerimaan tak tertampung pada masingmasing kode rekening pendapatan daerah yang definitif sesuai

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

III - 16

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 201 6

dengan kewenangan masing-masing Satuan Kerja Perangkat
Daerah/Unit penghasil.
b. Pelaksanaan pemungutan Pajak Rokok yang merupakan
komponen Pajak Daerah baru sebagaimana diamanatkan dalam
Undang-Undang Nomor 28 tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah.
c. Pelaksanaan Pajak Progresif sebagaimana diamanat dalam
Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah
Provinsi Kalimantan Selatan
2. Itensifikasi dan ekstensifikasi pendapatan diluar pajak daerah.
a. Optimalisasi pelaksanaan penerimaan sumbangan pihak ketiga
SP.III kepada Pemerintah Daerah yang terdiri dari Dealer, Jasa
Raharja, Kelapa Sawit, karet dan Jasa Alur Barito.
b. Mengoptimalkan perhitungan target penerimaan pada masingmasing SKPD/Unit Kerja Penghasil berdasarkan dengan potensi
yang dikelola.
3. Peningkatan pelayanan kepada masyrakat dengan penyederhanaan
sistem dan prosedur pelayanan.
a. Penyempurnaan dan pengembangan semua roduk-produk layanan
Samsat pada semua Kantor Bersama Samsat se Kalsel.
b. Revitalisasi Kantor Bersama Samsat banjarmasin berdasarkan 2
wilayah pelayanan
c. Melaksanakan evaluasi atas kegiatan pelayanan pada 4 kantor
Bersama Samsat yang telah mendapat sertifikasi ISO 9001:2008
(Kantor Bersama Samsat Banjarmasin, banjarbaru, martapura,
dan Pelaihari)
4. Peningkatan kualitas pegelolaan manajemen Pendapatan Daerah
a. Percepatan penyampaian dan
realisasi Pendapatan Daerah.

ketepatan

penyajian

laporan

b. Pengukuran kinerja capaian pendapatan berdasarkan Anggaran
Kas Pendapatan.
Memperhatikan realisasi penerimaan pada tahun anggaran 2015
sebesar Rp 4.711.601.442.000,00 dan target APBD Murni 2016 sebesar
Rp 4.736.601.442.000,00, maka Pendapatan daerah tahun anggaran
2016 diprediksikan akan mengalami peningkatan kurang lebih Rp
25.000.000.000,00 atau meningkat sebesar 0,53% dibandingkan target
APBD Murni 2015.

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

III - 16

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 201 6

Dengan kenaikan 0,53% dimaksud, PAD memberikan kontribusi
sebesar
63.93%, Dana Perimbangan
26.36 % dan Lain-Lain
Pendapatan Daerah Yang Sah sebesar 9.71 % terhadap total rencana
target pendapatan daerah tahun anggaran 2016.
Pada kenyataannya PAD masih dominan dalam memberikan
kontribusi terhadap total pendapatan daerah pada tahun anggaran
2016, hal ini menunjukan bahwa usaha-usaha peningkatan Pendapatan
Asli Daerah Provinsi Kalimantan Selatan perlu terus dilakukan secara
berkesinambungan melalui intensifikasi dan ekstensifikasi.
Kondisi perekonomian Indonesia walaupun pada saat ini secara
umum masih relatif dipengaruhi oleh kondisi ekonomi global yang
terjadi pada tahun 2015, hal ini tentunya juga berdampak pada
perekonomian ditingkat regional, tetapi tetap optimis kedepannya,
maka diprediksikan pendapatan daerah TA 2016 menunjukan indikasi
peningkatan. Dimana prediksi penerimaan pendapatan daerah dapat
digambarkan sebagai berikut:
1. Bagian Pendapatan Asli Daerah, meliputi :
A. Pos Pajak Daerah
Untuk pos target penerimaan Pajak Daerah yang terdiri dari Pajak
Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor, Pajak Bahan
Bakar Kendaraan Bermotor, Pajak Air Permukaan dan Pajak Rokok
diprediksi akan mengalami penurunan sebesar 8,47 % dibandingkan
dengan target murni pada tahun anggaran 2015. Adapun kontribusi
terbesar terhadap peningkatan target pendapatan pos Pajak Daerah
tahun anggaran 2015 ini disumbangkan oleh Pajak Rokok.

B. Pos Retribusi Daerah
Sedangkan pos Retribusi Daerah yang terdiri dari 3 (tiga) jenis
obyek Retribusi Daerah yaitu Retribusi Jasa Umum, Retribusi Jasa
Usaha dan Retribusi Perizinan Tertentu mengalami peningkatan yang
sangat positif yaitu sebesar 20,51% jika dibandingkan dengan target
murni tahun anggaran 2015. Peningkatan pendapatan dari pos Retribusi
Daerah dimaksud disumbang oleh ketiga obyek jenis retribusi daerah,
khusus Retribusi Jasa Umum sebesar 27,66% dan Retribusi Jasa Usaha
sebesar 12,89%. Hal ini dikarenakan adanya reposisi dari Penerimaan
Tak Tertampung menjadi penerimaan yang difinitip sesuai dengan kode
rekening dan kewenangan dari SKPD/Unit Kerja Penghasil.

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

III - 16

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 201 6

C. Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah Yang Dipisahkan (Bagian
laba atas Penyertaan modal BUMD)
Untuk pos penerimaan dari hasil pengelolaan kekayaan daerah
yang dipisah pada tahun anggaran 2016 ini mengalami kenaikan
sebesar 24,59% dibandingkan dengan target murni pada tahun
anggaran 2015.
D. Lain lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
Pada pos Penerimaan Lain Lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah,
yang terdiri dari :
1)
2)
3)
4)
5)

Hasil Penjualan Aset Daerah Yang Tidak Dipisahkan
Jasa Giro
Pendapatan Bunga.
Pendapatan dari angsuran/cicilan penjualan
Pendapatan BLUD (BLUD RSUD Ulin, BLUD RS. Ansyari Saleh dan
BLUD RSJ Sambang Lihum)
Pada tahun anggaran 2016 diprediksi akan terjadi peningkatan
penerimaan sebesar 36,60% jika dibandingkan dengan target murni
tahun anggaran 2015.
Peningkatan yang terjadi pada pos penerimaan Lain-Lain
Pendapatan Asli Daerah Yang Sah ini disumbang oleh adanya
penerimaan dari BLUD yang naik sebesar 40,00 %.
2. Bagian Dana Perimbangan
A. Bagi Hasil Pajak
Untuk pos penerimaan dari Bagi Hasil Pajak yang terdiri dari Pajak
Bumi dan Bangunan (PBB) dan Pajak Penghasil Perorangan (PPh)
mengalami penurunan sebesar 21,68%. Pada tahun anggaran 2016 ini
komponen Pajak Bumi dan Bangunan yang terdiri dari PBB Sektor P2
(Perkotaan dan Pedesaan) oleh pemerintah Pusat telah diserahkan
pengelolaan dan pemungutannya kepada pemerintah Kabupaten/Kota
dan bukan lagi menjadi bagian dari komponen Bagi Hasil Pajak.
B. Bagi Hasil Bukan Pajak
Pos Penerimaan Bagi Hasil Bukan Pajak yang terdiri dari :
1) IHH
2) Landrent
3) Penerimaan dari iuran Eksplorasi dan Eksploitasi
4) Penerimaan dari Pertambangan Minyak Bumi

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

III - 16

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 201 6

Diprediksi akan terjadi kenaikan sebesar 38,87%. Pertimbangan
lain dalam penetapan target pada pos penerimaan bagi hasil bukan
pajak ini juga memperhatikan alokasi yang ditetapkan oleh Kementerian
Keuangan pada tahun sebelum dan juga memperhitungkan estimasi sisa
penerimaan tahun sebelumnya yang belum disalurkan oleh Pemerintah
Pusat. Perhitungan alokasi setiap tahunnya relatif berubah-ubah sesuai
dengan potensi pertambangan umum di wilayah Provinsi Kalimantan
Selatan.
C. Dana Alokasi Umum
Untuk pos DAU, ditargetkan untuk tahun anggaran 2016,
dianggarkan berkurang dari pada anggaran 2015 menjadi sebesar Rp
571.244.699.000,00 atau turun 18,59%.
D. Dana Alokasi Khusus
Untuk pos target DAK tidak mengalami perubahan. Penetapan
estimasi target pada tahun 2016 ini dipertimbangkan untuk alokasi DAK
pada kegiatan bidang pekerjaan umum saja.
3. Lain – lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Pos penerimaan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang Sah, yang
terdiri dari Pendapatan Hibah serta Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus pada tahun anggaran 2016 ini diprediksi meningkat sebesar
28,17%.
Sedangkan penerimaan dari Dana Penyesuaian dan Otonomi
Khusus ditetapan naik dari target murni tahun anggaran 2015 sebesar
Rp 328.593.450.000,00 menjadi Rp 424.100.000.000,00 atau naik
sebesar 17,52%.
3.2.1.2
Target Pendapatan Daerah
Penerimaan dan Pendapatan Daerah beberapa tahun terakhir ini
menunjukan perkembangan yang cukup signifikan. Keberhasilan ini
tidak lepas dari beberapa faktor yang mendukungnya antara lain
kebijakan pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dan kondisi
perekonomian daerah yang relatif masih mampu untuk mendukung
terjadi peneringkatan pendapatan daerah. Dibawah ini dapat dilihat
Proyeksi target penerimaan dan pendapatan daerah pada tahun 2015,
dibandingkan dengan penerimaan dan pendapatan Daerah tahun
2015 (realisasi) serta target pendapatan daerah murni tahun 2016.

Tabel III. 5 Rencana Penerimaan APBD Tahun 2016

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

III - 16

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 201 6

N
O

A
I
a

b
c

d

e

f
g
h
II
a
b
c
III

URAIAN /
PENGELOL
A
PENDAPAT
AN
DAERAH
Pendapata
n Asli
Daerah
Pajak
Daerah
Pajak
Kendaraan
Bermotor
Pajak
Kendaraan
Atas Air
Bea Balik
Nama
Kendaraan
Bermotor
Bea Balik
Nama
Kendaraan
Atas Air
Pajak Bahan
Bakar
Kendaraan
Bermotor
Pajak Air
Permukaan
Pajak Air
Bawah
Tanah
Pajak Rokok
Retribusi
Daerah
Retribusi
Jasa Umum
Retribusi
Jasa Usaha
Retribusi
Perizinan
Tertentu
Hasil
Pengelola
an
Kekayaan
Daerah
Yang
Dipisahka
n
Bagian
Laba Atas
Penyertaa
n Modal

TARGET MURNI
2015

ESTIMASI TA.
2016

KENAIKAN /
PENURUNAN

%

4,711,601,442,00
0.00

4,736,601,442,0
00.00

25,000,000,000.
00

0.53

3,001,297,216,00
0.00

2,899,109,029,0
00.00

(102,188,187,0
00.00)

(3.40)

2,648,326,199,00
0.00

2,424,015,823,0
00.00

(224,310,376,0
00.00)

(8.47)

546,668,838,000.
00

577,887,568,000
.00

31,218,730,000.
00

5.71

-

-

(80,397,872,00
0.00)

(14.03)

-

-

573,199,500,000.
00

492,801,628,000
.00

-

1,376,000,000,00
0.00

1,178,725,511,0
00.00

(197,274,489,0
00.00)

(14.34)

2,457,861,000.00

2,690,582,000.0
0

232,721,000.00

9.47

-

-

150,000,000,000.
00
20,152,379,000.0
0
10,886,658,000.0
0

171,910,534,000
.00
24,285,569,000.
00
13,897,994,000.
00
9,923,575,000.0
0

21,910,534,000.
00
4,133,190,000.0
0
3,011,336,000.0
0
1,132,854,000.0
0

475,000,000.00

464,000,000.00

(11,000,000.00)

(2.32)

39,275,500,000.0
0

49,835,115,000.
00

10,559,615,000.
00

26.89

38,875,500,000.0
0

48,435,115,000.
00

9,559,615,000.0
0

8,790,721,000.00

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

14.61
20.51
27.66
12.89

24.59

III - 16

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 201 6

N
O

a
b

c
d

a.
IV

a

b
c
d

e

URAIAN /
PENGELOL
A
Pada
Perusahaa
n Milik
Daerah /
BUMD
Bank Kal Sel
Perusahaan
Daerah
Bangun
Banua
Asuransi
Askrida
Bagi Hasil
Atas
Penyertaan
Modal
Koperasi
Bagian
Laba Atas
Penyertaa
n Modal
Pada
Perusahaa
n Milik
Swasta
Bank
Perkreditan
Rakyat
Lain-Lain
Pendapata
n Asli
Daerah
Yang Sah
Hasil
Penjualan
Aset Daerah
Yang Tidak
Dipisahkan
Jasa Giro
Pendapatan
Bunga
pendapatan
dari
angsuran /
cicilan
penjualan
Pendapatan
dari BLUD
BLUD RS
ULIN
BLUD RSJ
Sambang

TARGET MURNI
2015

ESTIMASI TA.
2016

KENAIKAN /
PENURUNAN

%

35,500,000,000.0
0

45,290,700,000.
00

9,790,700,000.0
0

27.58

2,722,500,000.00

2,144,415,000.0
0

(578,085,000.0
0)

(21.23
4)

53,000,000.00

400,000,000.00

347,000,000.00

654.72

600,000,000.00

600,000,000.00

-

-

400,000,000.00

1,400,000,000.0
0

1,000,000,000.0
0

250.00

400,000,000.00

1,400,000,000.0
0

1,000,000,000.0
0

250.00

293,543,138,000.
00

400,972,522,000
.00

107,429,384,00
0.00

36.60

-

-

-

-

-

-

-

-

-

-

25,000,000,000.0
0

268,543,138,000.
00
173,392,836,000.
00
30,119,012,000.0
0

25,000,000,000.
00

375,972,522,000
.00
265,500,000,000
.00
28,372,222,000.
00

107,429,384,00
0.00
92,107,164,000.
00
(1,746,790,000.
00)

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

40.00
53.12
(5.80)

III - 16

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 201 6

N
O

B
I
II
III
IV
C

I
II

III

URAIAN /
PENGELOL
A
Lihum
BLUD RS
Ansari
Saleh
Dana
Perimbang
an
Bagi Hasil
Pajak
Bagi Hasil
Bukan Pajak
Dana
Alokasi
Umum
Dana
Alokasi
Khusus
Lain - Lain
Pendapata
n Daerah
Yang Sah
Pendapatan
Hibah
Dana
Penyesuaia
n Dan
Otonomi
Khusus
Bantuan
Keuangan
Dari
Provinsi
Atau
Pemerintah
Daerah
Lainnya

TARGET MURNI
2015

ESTIMASI TA.
2016

KENAIKAN /
PENURUNAN

%

65,031,290,000.0
0

82,100,300,000.
00

17,069,010,000.
00

26.25

1,354,100,536,00
0.00

1,380,946,163,0
00.00

26,845,627,000.
00

1.98

159,000,000,000.
00
493,375,000,000.
00

124,528,103,000
.00
685,173,361,000
.00

(34,471,897,00
0.00)
191,798,361,00
0.00

701,725,536,000.
00

571,244,699,000
.00

(130,480,837,0
00.00)

(18.59)

-

-

(21.68)
38.87

356,203,690,000.
00

456,546,250,000
.00

100,342,560,00
0.00

28.17

27,610,240,000.0
0

32,446,250,000.
00

4,836,010,000.0
0

17.52

328,593,450,000.
00

424,100,000,000
.00

95,506,550,000.
00

29.07

-

-

-

-

Sumber: Biro Keuangan Prov. Kalsel 2015
3.2.1.3
Upaya-upaya Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
Dalam Mencapai Target Pendapatan Daerah.
Dalam rangka pencapaian target pendapatan daerah yang
ditetapkan dalam APBD TA 2016, Pemerintah Provinsi Kalimantan
Selatan melakukan beberapa upaya antara lain sebagai berikut:
Mengoptimalkan kegiatan monitoring dan evaluasi atas capaian
realisasi pendapatan daerah melalui rapat koordinasi SKPD/Unit Kerja
Penghasil secara periodik setiap triwulan (3 bulan) dengan tolok ukur
kinerja berdasarkan prosentase Anggaran Kas Pendapatan yang
ditetapkan dengan keputusan Gubernur Kalimantan Selatan, yaitu:
a. Triwulan I

20%

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

III - 16

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 201 6

b. Triwulan II 25%
c. Triwulan III 25%
d. Triwulan IV 30%

1. Mendorong SKPD/Unit Kerja Penghasil di lingkungan Pemerintah
Provinsi
Kalimantan
Selatan
untuk
dapat
mengoptimalkan
pencapaian target yang telah ditetapkan berdasarkan potensi
pendapatan daerah yang dikelola sesuai dengan kewenangannya.
2. Melaksanakan kegiatan koordinasi yang optimal dengan Pemerintah
Pusat (Kementerian terkait) dalam rangka percepatan penyaluran
dan perhitungan hak Daerah secara proporsional atas penerimaan
Negara yang menjadi hak Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan.
3.2.2 Arah Kebijakan Belanja Daerah
Sebagaimana diatur dalam Permendagri No. 13 Tahun 2006
tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah yang telah diubah
dengan Permendagri No. 59 Tahun 2007 tentang Perubahan
Permendagri No. 13 Tahun 2006, maka belanja daerah dibagi menjadi
2 kelompok belanja, yaitu belanja tidak langsung dan belanja
langsung.
Belanja langsung adalah belanja yang secara langsung
mempengaruhi / dipengaruhi oleh ada tidaknya suatu kegiatan,
sedangkan kegiatan merupakan salah satu indikator dalam mengukur
kinerja sebuah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). Belanja
Langsung, merupakan belanja yang dianggarkan terkait langsung
dengan program dan kegiatan, seperti berikut.
a.

Belanja
Pegawai,
belanja
pegawai, untuk pengeluaran honorarium PNS, honorarium non
PNS.
b.
Belanja Barang dan Jasa,
belanja barang dan jasa, untuk pengeluaran bahan habis pakai,
bahan material, jasa kantor, premi asuransi, perawatan kendaraan
bermotor, cetak dan penggandaan, sewa perlengkapan, sewa
perlengkapan dan alat kantor, makanan dan minuman, pakaian
dinas dan atributnya, pakaian kerja, pakaian khusus, perjalanan
dinas, beasiswa pendidikan PNS, kursus, pelatihan, sosialisasi dan
bimbingan teknis perjalanan pindah tugas dan lain sebagainya.
c.
Belanja
Modal,
untuk
pengeluaran pengadaan tanah, alat-alat berat, alat-alat angkutan
di darat bermotor, alat-alat angkutan darat tidak bermotor, alatalat angkutan di air bermotor, alat-alat angkutan di air tidak

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

III - 16

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 201 6

bermotor, alat-alat bengkel, alat-alat pengolahan pertanian dan
peternakan, peralatan kantor, perlengkapan kantor, komputer dan
lain-lain.
Belanja langsung terbagi dalam 2 (dua) urusan, yaitu urusan wajib
dan urusan pilihan. Dalam urusan wajib terbagi atas beberapa urusan,
yaitu :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)
9)
10)
11)
12)
13)
14)
15)
16)
17)
18)
19)
20)

Pendidikan
Kesehatan
Pekerjaan Umum
Perumahan
Penataan Ruang
Perencanaan Pembangunan
Perhubungan
Lingkungan Hidup
Pertanahan
Kependudukan dan cacatan sipil
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan
Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
Sosial
Ketenagakerjaan
Koperasi dan Usaha Kecil Menengah
Penanaman Modal
Kebudayaan
Pemuda dan Olah Raga
Kesatuan Bangsa dan Politik dalam Negeri
Otonomi Daerah, Pemerintahan Umum, Adminsitrasi Keuangan
Daerah, Perangkat Daerah, Kepegawaian dan Persandian
21) Ketahanan Pangan
22) Pembendayaan Masyarakat dan Desa
23) Statistik
24) Kearsipan
25) Komunikasi dan Informatika
26) Perpustakaan
Sedangkan urusan pilih terbagi atas urusan-urusan :
1)
2)
3)
4)
5)
6)
7)
8)

Pertanian
Kehutanan
Energi dan Sumberdaya Mineral
Pariwisata
Kelautan dan Perikanan
Perdagangan
Industri
Ketransmigrasian

Belanja tidak langsung, merupakan belanja yang dianggarkan
tidak terkait secara langsung dengan pelaksanaan program dan
kegiatan, seperti berikut.

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

III - 16

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 201 6

a. Belanja pegawai dalam bentuk gaji dan tunjangan, tambahan
penghasilan pegawai, penerimaan lainnya pimpinan dan Anggota
DPRD serta Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dan Biaya
Pemungutan Pajak Daerah.
b. Belanja bunga digunakan untuk pembayaran bunga atas
pinjaman Pemerintah Daerah kepada pihak lainnya.
c. Subsidi, digunakanuntuk menganggarkan bantuan biaya
produksi kepada perusahaan/lembaga tertentu agar harga jual
produksi/jasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat
banyak.
d. Belanja hibah, yaitu pemberian hibah untuk penyelenggaraan
program dan kegiatan yang bersifat cross cutting issue.
e. Bantuan Sosial, yaitu bantuan sosial organisasi kemasyarakatan
antara lain bantuan keagamaan, pendidikan, kemasyarakatan,
pengadaan pangan dan bantuan partai politik.
f. Belanja Bagi Hasil, meliputi belanja bagi hasil pajak daerah dan
retribusi daerah kepada Kabupaten/Kota.
g. Bantuan Keuangan yang bersifat umum maupun khusus kepada
Kabupaten/Kota.
h. Belanja tak terduga, untuk kegiatan yang sifatnya tidak bisa
atau diharapkan tidak terulang.
Proporsi antara anggaran belanja tidak langsung dengan belanja
langsung dapat dilihat pada Tabel III.6 berikut :
Tabel III. 6 Jumlah Dana Belanja Daerah APBD Provinsi Kalimantan
Selatan Tahun 2006 – 2013
N
o

Tahu
n

1
2006
2
2007
3
2008
4
2009
5
2010
6
2011
7
2012
8
2013
Sumber: Biro

Belanja Tidak
langsung
(Rp)

Belanja
Langsung (Rp)

677,141,553,400. 553,496,200,200
00
.00
638,467,859,407. 807,222,586,621
59
.00
793,497,413,560. 912,407,840,936
00
.00
1,011,688,625,16
1,233,351,598,0
7.00
00.00
1,224,242,571,30
1,373,801,707,6
0.00
94.00
1,224,240,998,00
1,506,183,334,9
0.00
08.00
1,803,998,515,56
1,304,945,113,0
0.00
00.00
2,371,607,921,00
2,108,098,115,0
0.00
00.00
Keuangan Setda Prov. Kalsel

Total
(Rp)
1,230,637,753,60
0.00
1,445,690,446,02
8.59
1,705,905,254,49
6.00
2,245,040,223,16
7.00
2,598,044,278,99
4.00
2,730,424,332,90
8.00
3,108,943,826,56
0.00
4,551,706,036,00
0.00

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

Proporsi
(BTL dan
BL)
terhadap
Total APBD
(%)
55 % dan 45
%
44 % dan 56
%
47 % dan 53
%
45 % dan 55
%
47 % dan 53
%
45 % dan 55
%
58 % dan 42
%
52 % dan 48
%

III - 16

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 201 6

3.2.3 Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah
Terdapat beberapa komponen yang merupakan sumber dari
penerimaan pembiayaan. Beberapa komponen dimaksud adalah
sebagai berikut :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun sebelumnya (SiLPA)
Pencairan dana cadangan
Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan
Penerimaan pinjaman daerah
Penerimaan kembali pemberian pinjaman
Penerimaan piutang daerah
Penerimaan kembali dana talangan
Penerimaan kembali penyertaan modal

Pengeluaran pembiayaan dilalokasikan guna menganggarkan
pengeluaran daerah yang tidak bersifat belanja, seperti pembayaran
utang pokok, pembentukan dana cadangan, dll. Pengeluaran
pembiayaan terdiri dari :
1.
2.
3.
4.
5.

Pembentukan dana cadangan
Penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah
Pembayaran utang pokok
Pemberian pinjaman daerah
Dana talangan

Arah kebijakan pengeluaran pembiayaan daerah tahun anggaran
2016 masih diarahkan untuk menunjang dan memfasilitasi kegiatan
yang berhubungan dengan upaya penguatan modal terhadap
perusahaan daerah Provinsi maupun Kabupaten/Kota. Bank Kalimantan
Selatan sebagai salah satu aset daerah Kalimantan Selatan saat ini
memerlukan dukungan modal tambahan, Sedangkan penyertaan modal
terhadap perusahaan daerah Kabupaten/Kota lebih ditujukan untuk
memperkuat permodalan dan kinerja perusahaan daerah yang bergerak
pada sektor pelayanan kebutuhan dasar masyarakat (air bersih).
Optimalisasi peran Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) terutama
yang bergerak dalam transaksi keuangan seperti Bank Kalsel, dapat
didayagunakan untuk meningkatkan kinerja perekonomian regional
Kalimantan Selatan. Melalui fungsinya sebagai lembaga intermediasi,
BUMD tersebut dapat lebih progresif menyalurkan pembiayaannya
kepada Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Hal ini dapat dilakukan
secara optimal apabila lembaga tersebut mampu menyerap dana
masyarakat yang berlebihan dengan memberikan pelayanan yang

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

III - 16

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 201 6

optimal kepada para nasabah dan pada saat yang sama memperkuat
permodalannya sehingga bank menjadi lebih sehat dan lebih mampu
meningkatkan
pembiayaannya
untuk
pengembangan
usaha
masyarakat.
Tabel III. 7 Jumlah Dana Belanja Daerah APBDProvinsi Kalimantan
Selatan Tahun 2006 – 2013
Penerimaan
No Tahun
Pengeluaran (Rp)
Total (Rp)
(Rp)
1
195,626,451,216 85,510,458,821.00 110,115,992,395.0
2006
.00
0
2
201,652,308,548 58,970,000,000.00 142,682,308,548.5
2007
.59
9
3
258,294,254,496 70,809,000,000.00 187,485,254,496.0
2008
.00
0
4
550,122,391,346 124,550,000,000.0 425,572,391,346.0
2009
.00
0
0
5
474,844,776,135 96,020,000,000.00 378,824,776,135.0
2010
.00
0
6
296,421,585,33 97,600,000,000.00 198,821,585,337.0
2011
7.00
0
7
2012
8
2013

Sumber: Biro Keuangan Setda Prov. Kalsel
Kebijakan pembiayaan yang berkaitan dengan pengeluaran
anggaran Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan baik untuk jenis
belanja tidak langsung maupun belanja langsung selama tahun 2014
diarahkan untuk hal berikut.
1. Melakukan efesiensi anggaran terhadap jenis belanja/pengeluaran
yang terkesan boros, seperti belanja honor, perjalanan dinas, dan
belanja barang dan jasa, dan dianggarkan secara selektif.
2. Meningkatkan akuntabilitas dan transparansi anggaran khususnya
yang berkaitan dengan bantuan keuangan, bantuan social dan
belanja hibah menurut ketentuan perundang-undangan yang
berlaku.
3. Bantuan keuangan untuk kabupaten/kota diberikan secara adil dan
proporsional dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan
daerah.
4. Belanja langsung diprioritaskan untuk membiayai belanja modal
yang dapat memberikan multiflier effect dalam pertumbuhan
ekonomi khususnya yang berkaitan dengan pelayanan dasar bagi
masyarakat secara umum seperti; pembangunan jalan dan
jembatan, sarana kelistrikan, sarana air bersih, pertanian, serta
pendidikan dan kesehatan.

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

III - 16

RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)
PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 201 6

5. Meningkatkan sinergi anggaran pembangunan melalui dana
sharing antara APBN dan APBD Provinsi, dan antara APBD Provinsi
dan APBD Kabupaten/Kota.
6. Mengembangkan
pola
pelaksanaan
anggaran
kegiatan
pembangunan yang lebih efektif dan efisien, seperti multiyears
kontrak yang berbasis kinerja dengan tetap memperhatikan
ketentuan dalam peraturan peundangan yang berlaku.
7. Meningkatkan wajib belajar 12 tahun dan 20 % anggaran
pendidikan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku
yang diprioritaskan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN

III - 16