PENERAPAN MODEL GUIDED NOTE TAKING (GNT) UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV SDN 2 DEPOKREJO TAHUN AJARAN 2016 2017 | Suhadha | KALAM CENDEKIA PGSD KEBUMEN 10224 21994 1 PB
PENERAPAN MODEL GUIDED NOTE TAKING (GNT)
UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV SDN 2 DEPOKREJO
TAHUN AJARAN 2016/2017
Diaz Harry Suhadha1, Suhartono2, Kartika Chrysti S3
PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen
e-mail: [email protected]
1 Mahasiswa, 2, 3 Dosen FKIP UNS
Abstrak: Penerapan Model Guided Note Taking (GNT) untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV SDN 2 Depokrejo
Tahun Ajaran 2016/2017. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan
keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV SDN 2 Depokrejo dengan
menerapkan model Guided Note Taking. Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas kolaboratif. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV.
Teknik pengumpulan data menggunakan: observasi, wawancara, dan tes. Validitas
data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Analisis data melalui
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan model Guided Note Taking dapat meningkatkan
keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV SDN 2 Depokrejo.
Kata Kunci: guided note taking, keterampilan menulis, narasi.
Abstract: The Use of Guided Note Taking (GNT) Model to Improve Narrative
Essay Writing Skill for 4th Grade Student of SDN 2 Depokrejo Academic Year
2016/2017. The objective of this research is to improve narrative essay writing
skill for 4th Grade Student at SDN 2 Depokrejo using Guided Note Taking model.
This research is collaborative classroom action research (CAR). The subject of
this research is the teacher and students of 4th Grade. Techniques of collecting
data were learning outcomes test, observation, interview, and documentation.
Validity of data in this research was analyzed using triangulation of sources and
triangulation of technique. Data were analyzed using quantitative and qualitative
descriptiveanalysis consisting of data reduction, data display, and drawing
conclusion or verification. The result of the research show that the use of Guided
Note Taking model can improve narrative essay writing skill for 4th Grade Student
at SDN 2 Depokrejo.
Key Word: guided note taking, writing skill, narrative.
PENDAHULUAN
Pembelajaran bahasa merupakan dasar dari berbagai ilmu
pengetahuan lain, karena bahasa
merupakan
alat
untuk
berkomunikasi. Bahasa juga merupakan
alat ekspresi diri sekaligus alat untuk
menunjukkan identitas diri. Peran
bahasa juga sangat penting dalam
perkembangan pengetahuan, sikap
serta nilai-nilai siswa karena bahasa
merupakan penunjang keberhasilan
siswa dalam belajar. Dari bahasa
pula siswa mampu mengembangkan,
mengekspresikan,
serta
meraih
334
KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 4.1, hlm. 334 – 338
prestasi di berbagai bidang kehidupannya. Oleh karena itu, salah
satu keterampilan yang sangat
diharapkan dapat dimiliki oleh siswa
sekolah dasar yaitu keterampilan
berbahasa yang baik dan benar.
Salah satu keterampilan berbahasa
yang
penting
adalah
keterampilan menulis. Suparno dan
Yunus (2007: 1.4) menjelaskan ada
beberapa manfaat yang dapat didapatkan dari kegiatan menulis atau
mengarang, diantaranya pendorongan kemauan, peningkatan kecerdasan, dan kemampuan mengumpulkan
informasi.
Menurut Dalman (2014: 85),
dalam keterampilan menulis terdapat
keterampilan menulis karangan,
menulis karangan adalah suatu
proses kegiatan berpikir manusia
yang hendak menggunakan kandungan jiwanya kepada orang lain atau
diri
sendiri
dalam
tulisanya.
Berdasarkan hasil observasi yang
peneliti peroleh dari siswa kelas IV
SDN 2 Depokrejo, ditemukan bahwa
pada pembelajaran Bahasa Indonesia
tentang menulis karangan narasi
berlangsung
kurang
maksimal.
Didapati beberapa faktor yang
menjadi penyebabnya, antara lain
guru masih mendominasi dalam
proses belajar mengajar, model
pembelajaran yang digunakan belum
berorientasi pada siswa sehingga
keterampilan menulis siswa masih
rendah. Adapun hasil wawancara
kepada 5 siswa, mereka mengaku
kesulitan dalam membayangkan apa
yang ingin mereka tuliskan karena
siswa hanya mendengarkan ceramah
guru dan tidak mengalami latihan
secara langsung.
Siswa belum mampu menulis
karangan narasi secara runtut bahkan
335
kadang hasil tulisan menjadi seperti
diulang-ulang. Selain itu, saat
pembelajaran guru langsung meminta siswa untuk menulis karangan
narasi tanpa menyuruh siswa untuk
membuat kerangka karangan terlebih
dahulu. Rendahnya keterampilan
menulis karangan narasi juga dapat
dilihat dari nilai ulangan mata
pelajaran
Bahasa
Indonesia
khususnya pada materi yang berkaitan dengan keterampilan menulis.
Hal tersebut menyebabkan
perlu adanya penerapan
model
pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan menulis agar siswa
tidak merasa bosan dan kesulitan.
Salah satu model pembelajaran yang
dapat digunakan adalah model
pembelajaran Guided Note Taking.
Lerwin dan Dawson (2012)
berpendapat bahwa model Guided
Note Taking merupakan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa dengan cara
menuangkan ide-ide pada ruang
kosong yang digunakan siswa untuk
menuliskan definisi, kata kunci, dan
informasi tambahan.
Oleh karena itu, peneliti
berencana untuk melakukan penelitian tentang penerapan model Guided
Note Taking untuk meningkatkan
keterampilan menulis
karangan
narasi siswa kelas IV SDN 2
Depokrejo tahun ajaran 2016/2017.
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah apakan penerapan
model Guided Note Taking dapat
meningkatkan keterampilan menulis
karangan narasi siswa kelas IV SDN
2
Depokrejo
tahun
ajaran
2016/2017?
Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi
336
siswa kelas IV SDN 2 Depokrejo
tahun ajaran 2016/2017 menggunakan model Guided Note Taking.
METODE PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas ini
dilaksanakan di SDN 2 Depokrejo
dari bulan November sampai Mei
2017. Subjek dalam penelitian ini
adalah guru dan siswa kelas IV SDN
2 Depokrejo tahun ajaran 2016/2017
yang berjumlah 16 siswa, terdiri atas
8 siswa laki-laki dan 8 siswa
perempuan.
Data yang diambil dalam
penelitian ini adalah data kuantitatif
dan data kualitatif. Data kuantitatif
berupa nilai karangan narasi siswa,
data kualitatif berupa hasil observasi
dan wawancara mengenai pembelajaran di kelas ketika guru
memerapkan model Guided Note
Taking.
Teknik pengumpulan data yang
digunakan
yaitu,
observasi,
wawancara, dan tes. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu
lembar observasi, pedoman wawancara, dan lembar tes. Validitas data
dalam penelitian ini menggunakan
triangulasi sumber dan triangulasi
teknik. Analisis data menggunakan
analisis model interaktif yang meliputi, reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan.
Indikator kinerja penelitian
yang ditetapkan untuk keterampilan
menulis karangan narasi siswa
sebesar 85%. Diukur dari lembar tes
menulis karangan narasi siswa,
dengan KKM 70.
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Berdasarkan tindakan selama
dua siklus dengan empat pertemuan,
Penerapan Model Guided…
nilai keterampilan menulis karangan
narasi siswa diperoleh dari rata-rata
pencapaian lima aspek penilaian
keterampilan menulis
karangan
narasi, meliputi: (1) kualitas dan
ruang lingkup isi, (2) organisasi, (3)
mekanik, dan (4) kerapihan tulisan
dan kebersihan.
Secara keseluruhan, penerapan
model Guided Note Taking untuk
meningkatkan ketarampilan menulis
karangan narasi siswa kelas IV SDN
2 Depokrejo dinyatakan berhasil.
Keberhasilan tersebut ditunjukkan
dengan peningkatan nilai tes menulis
karangan narasi pada tiap siklus
sehingga persentase ketuntasan siswa
mencapai indikator kinerja penilaian
yang ditetapkan. KKM dalam
penelitian ini yaitu 70. Peningkatan
nilai tes menulis karangan narasi
dapat dilihat pada tabel 1. di bawah
ini:
Tabel 1. Perbandingan Nilai Tes
Menulis Karangan Narasi
pada siklus I dan II
Persentase
Nilai
Siklus RataBelum
Tuntas
Rata
Tuntas
I
70.84 71.87%
28.13%
II
81.34 90.63%
9.37%
Berdasarkan tabel 1. di atas
dapat diketahui adanya peningkatan
keterampilan menulis siswa dari
siklus I dan II. Pada aspek kualitas
dan ruang lingkup isi, siklus I isi
gagasan yang dikemukakan tidak
sesuai dengan topik karangan,
kurang lengkap, dan masih singkat.
Pada siklus II, isi gagasan yang
dikemukakan sudah sesuai dengan
topik, padat dan lengkap, serta sesuai
dengan kerangka karangan. Pada
aspek organisasi, siklus I isi
KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 4.1, hlm. 334 – 338
karangan kurang tersusun dengan
baik, hubungan antar-kalimat pada
isi karangan sudah logis, tetapi
hubungan
antarparagraf
masih
kurang logis. Pada siklus II isi
karangan terorganisir dengan baik
dan logis, hubungan antarkalimat
maupun antarparagraf pada isi
karangan sudah logis. Pada aspek
mekanik, siklus I penggunaan tata
bahasa masih kurang efektif, sering
terjadi kesalahan penggunaan ejaan
dan tanda baca seperti penggunaan
tanda koma, huruf pada awal kalimat
bukan huruf kapital, akhir kalimat
tidak diberi tanda titik, dan penulisan
awal paragraf tidak menjorok. Pada
siklus II pengunaan tata bahasa
sudah efektif, akhir kalimat sudah
diberi tanda titik dan penulisan awal
paragraf sudah menjorok, tetapi
masih terdapat sedikit kesalahan
dalam penggunaan huruf kapital.
Pada aspek kerapihan tulisan dan
kebersihan, siklus I tulisan belum
rapi, terdapat tulisan yang belum
sampai pada maksimal garis sudah
ditulis di garis selanjutnya, terdapat
coretan untuk menghapus tulisan
yang salah, serta beberapa tulisan
sulit dibaca. Pada siklus II tulisan
sudah rapi terlihat dari tulisan sudah
memenuhi garis maksimal. Coretan
juga sudah banyak berkurang,
walaupun masih terdapat beberapa
anak yang tetap menghapus tulisan
yang salah dengan mencoret tulisan
tersebut. Hasil tersebut sesuai dengan
penelitia yang dilakukan oleh
Sholikhah (2014) bahwa model
Guided
Note
Taking
dapat
meningkatkan keterampilan menulis
narasi siswa.
337
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan pembahasan dan
hasil penelitian di atas, dapat
disimpulkan bahwa penggunaan
model Guided Note Taking dapat
meningkatkan keterampilan menulis
karangan narasi siswa kelas IV SDN
2 Depokrejo tahun ajaran 2016/2017.
Berdasarkan simpulan tersebut,
adapun saran yang dapat disampaikan yaitu: (1) guru dapat menggunakan model pembelajaran Guided
Note Taking sebagai alternatif untuk
meningkatan keterampilan menulis
siswa; (2) pihak sekolah hendaknya
mengenalkan model pembelajaran
yang variatif seperti model Guided
Note Taking kepada guru sehingga
para guru dapat meningkatkan proses
maupun hasil pembelajaran; dan (3)
bagi peneliti lain yang hendak melaksanakan penelitian sejenis, model
Guided Note Taking dapat digunakan
pada mata pelajaran lain untuk
mengetahui variabel lain dalam
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Dalman, H. (2014). Keterampilan
Menulis. Jakarta: Rajawali
Pers.
Larwin, K. H., & Dawson, D. (2012)
Impact of Guided Notes on
Achievement in K-12 and
Special Education Student.
International
Journal
of
Special Education, 27(3), 109.
Diperoleh pada tanggal 9
November
2016
dari
files.eric.ed.gov.
Sholikhah, A. (2014). Penerapan
Strategi Guided Note Taking
(GNT) untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis Narasi
Penerapan Model Guided…
338
pada Siswa Kelas IV SD
Negeri
01
Malangjiwan
Colomadu Karanganyar Tahun
Pelajaran 2013/2014. Skripsi
Tidak
Dipublikasikan,
Universitas Negeri Sebelas
Maret, Surakarta.
Suparno dan Yunus, M. (2007).
Keterampilan Dasar Menulis.
Jakarta: Universitas Terbuka.
UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENULIS
KARANGAN NARASI SISWA KELAS IV SDN 2 DEPOKREJO
TAHUN AJARAN 2016/2017
Diaz Harry Suhadha1, Suhartono2, Kartika Chrysti S3
PGSD FKIP Universitas Sebelas Maret Jalan Kepodang 67A Panjer Kebumen
e-mail: [email protected]
1 Mahasiswa, 2, 3 Dosen FKIP UNS
Abstrak: Penerapan Model Guided Note Taking (GNT) untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas IV SDN 2 Depokrejo
Tahun Ajaran 2016/2017. Tujuan penelitian ini adalah meningkatkan
keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV SDN 2 Depokrejo dengan
menerapkan model Guided Note Taking. Penelitian ini merupakan penelitian
tindakan kelas kolaboratif. Subjek penelitian ini adalah guru dan siswa kelas IV.
Teknik pengumpulan data menggunakan: observasi, wawancara, dan tes. Validitas
data menggunakan triangulasi sumber dan triangulasi teknik. Analisis data melalui
reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa penerapan model Guided Note Taking dapat meningkatkan
keterampilan menulis karangan narasi siswa kelas IV SDN 2 Depokrejo.
Kata Kunci: guided note taking, keterampilan menulis, narasi.
Abstract: The Use of Guided Note Taking (GNT) Model to Improve Narrative
Essay Writing Skill for 4th Grade Student of SDN 2 Depokrejo Academic Year
2016/2017. The objective of this research is to improve narrative essay writing
skill for 4th Grade Student at SDN 2 Depokrejo using Guided Note Taking model.
This research is collaborative classroom action research (CAR). The subject of
this research is the teacher and students of 4th Grade. Techniques of collecting
data were learning outcomes test, observation, interview, and documentation.
Validity of data in this research was analyzed using triangulation of sources and
triangulation of technique. Data were analyzed using quantitative and qualitative
descriptiveanalysis consisting of data reduction, data display, and drawing
conclusion or verification. The result of the research show that the use of Guided
Note Taking model can improve narrative essay writing skill for 4th Grade Student
at SDN 2 Depokrejo.
Key Word: guided note taking, writing skill, narrative.
PENDAHULUAN
Pembelajaran bahasa merupakan dasar dari berbagai ilmu
pengetahuan lain, karena bahasa
merupakan
alat
untuk
berkomunikasi. Bahasa juga merupakan
alat ekspresi diri sekaligus alat untuk
menunjukkan identitas diri. Peran
bahasa juga sangat penting dalam
perkembangan pengetahuan, sikap
serta nilai-nilai siswa karena bahasa
merupakan penunjang keberhasilan
siswa dalam belajar. Dari bahasa
pula siswa mampu mengembangkan,
mengekspresikan,
serta
meraih
334
KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 4.1, hlm. 334 – 338
prestasi di berbagai bidang kehidupannya. Oleh karena itu, salah
satu keterampilan yang sangat
diharapkan dapat dimiliki oleh siswa
sekolah dasar yaitu keterampilan
berbahasa yang baik dan benar.
Salah satu keterampilan berbahasa
yang
penting
adalah
keterampilan menulis. Suparno dan
Yunus (2007: 1.4) menjelaskan ada
beberapa manfaat yang dapat didapatkan dari kegiatan menulis atau
mengarang, diantaranya pendorongan kemauan, peningkatan kecerdasan, dan kemampuan mengumpulkan
informasi.
Menurut Dalman (2014: 85),
dalam keterampilan menulis terdapat
keterampilan menulis karangan,
menulis karangan adalah suatu
proses kegiatan berpikir manusia
yang hendak menggunakan kandungan jiwanya kepada orang lain atau
diri
sendiri
dalam
tulisanya.
Berdasarkan hasil observasi yang
peneliti peroleh dari siswa kelas IV
SDN 2 Depokrejo, ditemukan bahwa
pada pembelajaran Bahasa Indonesia
tentang menulis karangan narasi
berlangsung
kurang
maksimal.
Didapati beberapa faktor yang
menjadi penyebabnya, antara lain
guru masih mendominasi dalam
proses belajar mengajar, model
pembelajaran yang digunakan belum
berorientasi pada siswa sehingga
keterampilan menulis siswa masih
rendah. Adapun hasil wawancara
kepada 5 siswa, mereka mengaku
kesulitan dalam membayangkan apa
yang ingin mereka tuliskan karena
siswa hanya mendengarkan ceramah
guru dan tidak mengalami latihan
secara langsung.
Siswa belum mampu menulis
karangan narasi secara runtut bahkan
335
kadang hasil tulisan menjadi seperti
diulang-ulang. Selain itu, saat
pembelajaran guru langsung meminta siswa untuk menulis karangan
narasi tanpa menyuruh siswa untuk
membuat kerangka karangan terlebih
dahulu. Rendahnya keterampilan
menulis karangan narasi juga dapat
dilihat dari nilai ulangan mata
pelajaran
Bahasa
Indonesia
khususnya pada materi yang berkaitan dengan keterampilan menulis.
Hal tersebut menyebabkan
perlu adanya penerapan
model
pembelajaran yang dapat meningkatkan keterampilan menulis agar siswa
tidak merasa bosan dan kesulitan.
Salah satu model pembelajaran yang
dapat digunakan adalah model
pembelajaran Guided Note Taking.
Lerwin dan Dawson (2012)
berpendapat bahwa model Guided
Note Taking merupakan pembelajaran untuk meningkatkan kemampuan menulis siswa dengan cara
menuangkan ide-ide pada ruang
kosong yang digunakan siswa untuk
menuliskan definisi, kata kunci, dan
informasi tambahan.
Oleh karena itu, peneliti
berencana untuk melakukan penelitian tentang penerapan model Guided
Note Taking untuk meningkatkan
keterampilan menulis
karangan
narasi siswa kelas IV SDN 2
Depokrejo tahun ajaran 2016/2017.
Rumusan masalah dari penelitian ini adalah apakan penerapan
model Guided Note Taking dapat
meningkatkan keterampilan menulis
karangan narasi siswa kelas IV SDN
2
Depokrejo
tahun
ajaran
2016/2017?
Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk meningkatkan keterampilan menulis karangan narasi
336
siswa kelas IV SDN 2 Depokrejo
tahun ajaran 2016/2017 menggunakan model Guided Note Taking.
METODE PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas ini
dilaksanakan di SDN 2 Depokrejo
dari bulan November sampai Mei
2017. Subjek dalam penelitian ini
adalah guru dan siswa kelas IV SDN
2 Depokrejo tahun ajaran 2016/2017
yang berjumlah 16 siswa, terdiri atas
8 siswa laki-laki dan 8 siswa
perempuan.
Data yang diambil dalam
penelitian ini adalah data kuantitatif
dan data kualitatif. Data kuantitatif
berupa nilai karangan narasi siswa,
data kualitatif berupa hasil observasi
dan wawancara mengenai pembelajaran di kelas ketika guru
memerapkan model Guided Note
Taking.
Teknik pengumpulan data yang
digunakan
yaitu,
observasi,
wawancara, dan tes. Alat pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu
lembar observasi, pedoman wawancara, dan lembar tes. Validitas data
dalam penelitian ini menggunakan
triangulasi sumber dan triangulasi
teknik. Analisis data menggunakan
analisis model interaktif yang meliputi, reduksi data, penyajian data,
dan penarikan kesimpulan.
Indikator kinerja penelitian
yang ditetapkan untuk keterampilan
menulis karangan narasi siswa
sebesar 85%. Diukur dari lembar tes
menulis karangan narasi siswa,
dengan KKM 70.
HASIL
PENELITIAN
DAN
PEMBAHASAN
Berdasarkan tindakan selama
dua siklus dengan empat pertemuan,
Penerapan Model Guided…
nilai keterampilan menulis karangan
narasi siswa diperoleh dari rata-rata
pencapaian lima aspek penilaian
keterampilan menulis
karangan
narasi, meliputi: (1) kualitas dan
ruang lingkup isi, (2) organisasi, (3)
mekanik, dan (4) kerapihan tulisan
dan kebersihan.
Secara keseluruhan, penerapan
model Guided Note Taking untuk
meningkatkan ketarampilan menulis
karangan narasi siswa kelas IV SDN
2 Depokrejo dinyatakan berhasil.
Keberhasilan tersebut ditunjukkan
dengan peningkatan nilai tes menulis
karangan narasi pada tiap siklus
sehingga persentase ketuntasan siswa
mencapai indikator kinerja penilaian
yang ditetapkan. KKM dalam
penelitian ini yaitu 70. Peningkatan
nilai tes menulis karangan narasi
dapat dilihat pada tabel 1. di bawah
ini:
Tabel 1. Perbandingan Nilai Tes
Menulis Karangan Narasi
pada siklus I dan II
Persentase
Nilai
Siklus RataBelum
Tuntas
Rata
Tuntas
I
70.84 71.87%
28.13%
II
81.34 90.63%
9.37%
Berdasarkan tabel 1. di atas
dapat diketahui adanya peningkatan
keterampilan menulis siswa dari
siklus I dan II. Pada aspek kualitas
dan ruang lingkup isi, siklus I isi
gagasan yang dikemukakan tidak
sesuai dengan topik karangan,
kurang lengkap, dan masih singkat.
Pada siklus II, isi gagasan yang
dikemukakan sudah sesuai dengan
topik, padat dan lengkap, serta sesuai
dengan kerangka karangan. Pada
aspek organisasi, siklus I isi
KALAM CENDEKIA, Volume 5, Nomor 4.1, hlm. 334 – 338
karangan kurang tersusun dengan
baik, hubungan antar-kalimat pada
isi karangan sudah logis, tetapi
hubungan
antarparagraf
masih
kurang logis. Pada siklus II isi
karangan terorganisir dengan baik
dan logis, hubungan antarkalimat
maupun antarparagraf pada isi
karangan sudah logis. Pada aspek
mekanik, siklus I penggunaan tata
bahasa masih kurang efektif, sering
terjadi kesalahan penggunaan ejaan
dan tanda baca seperti penggunaan
tanda koma, huruf pada awal kalimat
bukan huruf kapital, akhir kalimat
tidak diberi tanda titik, dan penulisan
awal paragraf tidak menjorok. Pada
siklus II pengunaan tata bahasa
sudah efektif, akhir kalimat sudah
diberi tanda titik dan penulisan awal
paragraf sudah menjorok, tetapi
masih terdapat sedikit kesalahan
dalam penggunaan huruf kapital.
Pada aspek kerapihan tulisan dan
kebersihan, siklus I tulisan belum
rapi, terdapat tulisan yang belum
sampai pada maksimal garis sudah
ditulis di garis selanjutnya, terdapat
coretan untuk menghapus tulisan
yang salah, serta beberapa tulisan
sulit dibaca. Pada siklus II tulisan
sudah rapi terlihat dari tulisan sudah
memenuhi garis maksimal. Coretan
juga sudah banyak berkurang,
walaupun masih terdapat beberapa
anak yang tetap menghapus tulisan
yang salah dengan mencoret tulisan
tersebut. Hasil tersebut sesuai dengan
penelitia yang dilakukan oleh
Sholikhah (2014) bahwa model
Guided
Note
Taking
dapat
meningkatkan keterampilan menulis
narasi siswa.
337
SIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan pembahasan dan
hasil penelitian di atas, dapat
disimpulkan bahwa penggunaan
model Guided Note Taking dapat
meningkatkan keterampilan menulis
karangan narasi siswa kelas IV SDN
2 Depokrejo tahun ajaran 2016/2017.
Berdasarkan simpulan tersebut,
adapun saran yang dapat disampaikan yaitu: (1) guru dapat menggunakan model pembelajaran Guided
Note Taking sebagai alternatif untuk
meningkatan keterampilan menulis
siswa; (2) pihak sekolah hendaknya
mengenalkan model pembelajaran
yang variatif seperti model Guided
Note Taking kepada guru sehingga
para guru dapat meningkatkan proses
maupun hasil pembelajaran; dan (3)
bagi peneliti lain yang hendak melaksanakan penelitian sejenis, model
Guided Note Taking dapat digunakan
pada mata pelajaran lain untuk
mengetahui variabel lain dalam
pembelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Dalman, H. (2014). Keterampilan
Menulis. Jakarta: Rajawali
Pers.
Larwin, K. H., & Dawson, D. (2012)
Impact of Guided Notes on
Achievement in K-12 and
Special Education Student.
International
Journal
of
Special Education, 27(3), 109.
Diperoleh pada tanggal 9
November
2016
dari
files.eric.ed.gov.
Sholikhah, A. (2014). Penerapan
Strategi Guided Note Taking
(GNT) untuk Meningkatkan
Keterampilan Menulis Narasi
Penerapan Model Guided…
338
pada Siswa Kelas IV SD
Negeri
01
Malangjiwan
Colomadu Karanganyar Tahun
Pelajaran 2013/2014. Skripsi
Tidak
Dipublikasikan,
Universitas Negeri Sebelas
Maret, Surakarta.
Suparno dan Yunus, M. (2007).
Keterampilan Dasar Menulis.
Jakarta: Universitas Terbuka.