PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP NIAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK NEGERI 1 PEDAN TAHUN 2013 | Wahyono | Jurnal Pendidikan Insan Mandiri 6823 14470 1 SM
1
PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP NIAT BERWIRAUSAHA
SISWA SMK NEGERI 1 PEDAN TAHUN 2013
Budi Wahyono, Siswandari, Djoko Santosa
Magister Pendidikan Ekonomi Program Pascasarjana UNS
buditin@fkip.uns.ac.id
ABSTRACT
The purposes of this study are to figure out: 1) the difference student’s
entrepreneurial intention between class with entrepreneurship practice (experimental
class) and class without entrepreneurship practice (control class), 2) the difference
student’s entrepreneurial intention before and after the instructional practices of
entrepreneurship and 3) the impact of entrepreneurship education on student’s
entrepreneurial intention based on Theory of Planned Behavior.
This research used quantitative approach with quasi-experimental methods.
The research populations consisted of all the student of grade XI of SMK Negeri 1 Pedan
academic year 2012/2013. The research sample were all the student of grade XI of
Accounting, which taken by cluster random sampling. Questionnaire and documentation
used to collect the data. Data analysis techniques were t-test and path analysis.
The results of this study are as follows: 1) there is a significant difference
between students’ entrepreneurial intention the experimental class and control class, 2)
there is a significant difference in student’s entrepreneurial intention before and after the
instructional practices of entrepreneurship, 3) entrepreneurship education significantly
influence the student’s entrepreneurial intention based on the Theory of Planned
Behavior, 4) directly, components of the Theory of Planned Behavior give effect to the
students’ entrepreneurial intention by 53%, and 5) the overall effective contribution of the
model is 79.7%, that result is the impact of entrepreneurship education components
based on the Theory of Planned Behavior on students’ entrepreneurial intention directly
and indirectly.
Keywords:
Entrepreneurship Education, Theory of Planned Behavior, Entrepreneurial
Intention
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
menetapkan kebijakan memperbanyak
Pengangguran menjadi masalah
serius
di
Indonesia.
Salah
pengangguran
ini
satu
jumlah
program
SMK
di
Indonesia.
Namun,
pemerintah tersebut belum
adalah
berjalan optimal. Hal ini terbukti dari
ketimpangan antara jumlah angkatan
banyaknya lulusan SMK yang masih
kerja
menganggur, bahkan berdasarkan data
penyebab
dengan
jumlah
lapangan
BPS pada bulan Agustus 2012, lulusan
pekerjaan.
Salah satu solusi yang ditempuh
pemerintah untuk mengatasi masalah
pengangguran
adalah
dengan
SMK justru menyumbangkan jumlah
pengangguran tertinggi di Indonesia.
2
Pembinaan terhadap siswa SMK
harus
disempurnakan
untuk
langsung
bagaimana
merintis
atau
menjadi seorang wirausaha.
pemerintah
Pendidikan kewirausahaan dapat
tersebut, dengan harapan agar siswa
membentuk sikap dan perilaku siswa
SMK tidak hanya berorientasi untuk
untuk
mencari
Namun, hal ini perlu dikaji lebih lanjut,
mengoptimalkan program
pekerjaan
saja,
melainkan
menjadi
untuk menciptakan lapangan pekerjaan
khususnya
atau
kewirausahaan
menjadi
seorang
wirausaha.
seorang
apabila
pembelajaran
yang
menggunakan
Wirausaha merupakan cara efektif untuk
praktik
mengatasi
meningkatkan niat berwirausaha siswa
angkatan
ketimpangan
kerja
antara
dengan
lapangan
apakah
wirausaha.
dibandingkan
lebih
efektif
dengan
untuk
pembelajaran
pekerjaan yang tersedia. Namun, sejauh
kewirausahaan
ini niat siswa SMK untuk menjadi
Selanjutnya, perlu dikaji pula tentang
wirausaha masih rendah. Hal ini dapat
pengaruh
pendidikan
dilihat dari masih sedikitnya lulusan
terhadap
niat
SMK yang memilih menjadi seorang
berdasarkan
wirausaha, mayoritas
Theory of Planned Behavior (TPB).
memilih untuk
mencari dan melamar pekerjaan (job
seeker).
di
1. Apakah
sekolah.
diberikan
yang
Pendidikan
di
SMK,
niat,
yaitu
belakang
maka
rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah
satunya
kewirausahaan
siswa
latar
atas,
sebagai berikut:
pendidikan
kewirausahaan
antecedent
dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
adalah
praktik.
berwirausaha
Berdasarkan
masalah
Niat siswa untuk berwirausaha
tanpa
terdapat
perbedaan
niat
di
berwirausaha siswa antara kelas
kewirausahaan
kewirausahaan praktik dengan kelas
tetapi
kewirausahaan tanpa praktik?
diajarkan
sistem
pembelajarannya masih didominasi oleh
2. Apakah
terdapat
perbedaan
niat
teori di dalam kelas termasuk di SMK
berwirausaha siswa sebelum dan
Negeri 1 Pedan.
setelah
Pembelajaran praktik di dalam
pendidikan kewirausahaan memegang
peranan
penting.
Harus
ada
dilakukan
pembelajaran
praktik kewirausahaan?
3. Apakah pendidikan kewirausahaan
berpengaruh
terhadap
keseimbangan antara teori dan praktik
berwirausaha
yang diberikan, sehingga siswa tidak
Theory of Planned Behavior (TPB)?
mudah bosan dengan pembelajaran
siswa
niat
berdasarkan
Tujuan penelitian ini adalah untuk
yang hanya berlangsung di dalam kelas.
mengetahui:
Siswa juga bisa merasakan secara
1. Ada
tidaknya
perbedaan
niat
berwirausaha siswa antara kelas
3
kewirausahaan praktik dengan kelas
untuk
menanamkan
kewirausahaan tanpa praktik.
keterampilan
dan
kompetensi,
nilai-nilai
yang
niat
diperlukan dalam mengenali peluang
berwirausaha siswa sebelum dan
bisnis, mengatur dan memulai usaha
setelah
baru (Brown dalam Prince Famous
2. Ada
tidaknya
perbedaan
dilakukan
pembelajaran
Izedonmi dan Chinonye Okafor, 2010).
praktik kewirausahaan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat
3. Ada tidaknya pengaruh pendidikan
kewirausahaan
berwirausaha
terhadap
siswa
niat
berdasarkan
Theory of Planned Behavior (TPB).
disimpulkan
bahwa
pendidikan
kewirausahaan merupakan usaha sadar
yang
dilakukan
pendidikan
oleh
untuk
lembaga
menanamkan
KAJIAN LITERATUR
pengetahuan, nilai-nilai, jiwa, dan sikap
Pendidikan Kewirausahaan
kewirausahaan kepada peserta didik.
Menurut Agus Wibowo (2011)
Hal
ini
bertujuan
agar
mampu
adalah
menciptakan wirausaha-wirausaha baru
upaya internalisasi jiwa dan mental
yang handal dan berkarakter dan dapat
kewirausahaan baik
meningkatkan
pendidikan
kewirausahaan
melalui institusi
pendidikan maupun institusi lain seperti
lembaga
pelatihan,
sebagainya.
Lo
training
Choi
Tung
masyarakat.
Pendidikan
dan
(2011)
kesejahteraan
mempunyai
kewirausahaan
beberapa
komponen.
mengatakan pendidikan kewirausahaan
Johannisson dalam dalam Lo Choi Tung
adalah
(2011)
process
of
transmitting
membagi
pendidikan
entrepreneurial knowledge and skills to
kewirausahaan menjadi lima komponen,
students to help them exploit a business
yaitu:
opportunity.
knowledge),
know-what
know-why
(entrepreneurial
(values
and
kewirausahaan
motives), know-who (social interaction),
mampu membekali peserta didik dengan
know-how (entrepreneurial skills and
berbagai
abilities), and know-when (intuition, the
Pendidikan
kompetensi
kewirausahaan
yang nantinya akan membawa manfaat
yang
besar
dalam
right time to start up).
Komponen kelima yaitu “know-
kehidupannya.
45)
when” tidak digunakan dalam penelitian
mengatakan “pendidikan kewirausahaan
ini, karena menurut Lo Choi Tung (2011)
adalah
“know-when” akan dimiliki seseorang
Mohammad
program
menggarap
sebagai
Saroni
aspek
bagian
(2012:
pendidikan
yang
kewirausahaan
penting
dalam
pembekalan kompetensi anak didik”.
Pendidikan kewirausahaan dirancang
ketika
sudah
pengusaha
menjadi
dan
seorang
merasakan
keberhasilan serta kegagalan dalam
4
berusaha, sedangkan siswa SMK belum
any
menjadi seorang wirausaha.
entrepreneurship.
Niat Berwirausaha
Niat
planned
behavior,
including
Terdapat beberapa faktor yang
berwirausaha
merupakan
mempengaruhi
niat
berwirausaha
untuk
seseorang. Rasli, Khan, Malekifar, dan
menjadi seorang wirausaha atau untuk
Jabeen (2013) menyatakan dalam hasil
berwirausaha. Tubbs & Ekeberg (1991)
penelitiannya tentang faktor-faktor yang
menyatakan bahwa niat berwirausaha
mempengaruhi
adalah representasi dari tindakan yang
bahwa niat berwirausaha dipengaruhi
direncanakan untuk melakukan perilaku
oleh citra kewirausahaan, lingkungan
kewirausahaan.
pendidikan
kebulatan
tekad
seseorang
Sebelum
seseorang
niat
dan
berwirausaha,
keyakinan.
Caecilia
memulai suatu usaha (berwirausaha)
Vemmy Susanti (2012) membagi faktor-
dibutuhkan suatu komitmen yang kuat
faktor
untuk mengawalinya. Reynolds & Miller
berwirausaha seseorang ke dalam tiga
dalam
34)
variabel yaitu: sikap (attitude), norma
“understood entrepreneurial intention as
subjektif (subjective norm) dan kontrol
the
the
perilaku (perceived behavioral control)
potential entrepreneur to start up”. Lo
atau dikenal dengan istilah Theory of
Choi Tung (2011: 34)
Planned Behavior.
Lo
Choi
personal
Tung
(2011:
commitment
of
menyatakan
bahwa “entrepreneurship intention is a
yang
mempengaruhi
niat
Theory of Planned Behavior (TPB)
Theory
cognitive representation of actions for
of
Planned
Behavior
exploiting a business opportunity by
(TPB) merupakan perluasan dari Theory
applying
of Reasoned Action (TRA). Dalam TRA
entrepreneurial
learning
(knowledge and skills)”.
dijelaskan
bahwa
niat
seseorang
Berdasarkan uraian di atas, maka
terhadap perilaku dibentuk oleh dua
dalam penelitian ini niat berwirausaha
faktor utama yaitu sikap attitude toward
diartikan sebagai kebulatan tekad siswa
the behavior dan subjective norms
SMK untuk memulai berwirausaha. Niat
(Fishbein dan Ajzen, 1975). Sedangkan
berwirausaha merupakan faktor penting
dalam TPB ditambahkan satu faktor lagi
untuk
yaitu
menumbuhkan
perilaku
kewirausahaan siswa, sehingga dalam
perceived
behavioral
control
(Ajzen, 1991).
pembelajaran kewirausahaan di SMK
TPB sangat sesuai digunakan
sangat penting untuk meningkatkan niat
untuk menjelaskan berbagai perilaku di
berwirausaha siswa. Krueger, Reilly &
dalam
Carsrud
bahwa
dikatakan oleh Ajzen (1991) bahwa TPB
intentions are the single best predictor of
is suitable to explain any behavior which
(2000)
mengatakan
kewirausahaan.
Sebagaimana
5
requires
planning,
such
as
dengan
judul
The
entrepreneurship.
Entrepreneurship
Hasil Penelitian yang Relevan
Students’
Penelitian Lo Choi Tung (2011)
dengan
judul
The
Entrepreneurship
Impact
Education
on
Intentions.
of
penelitian
on
pendidikan kewirausahaan memberikan
ini
Students. Theory of Planned Behavior
berwirausaha.
(TPB) juga digunakan dalam penelitian
pemoderasi
of
Sebagaimana penelitian yang lain, hasil
dampak
sebagai
Education
Entrepreneurial
Entrepreneurial Intention of Engineering
ini
Effect
antara
menunjukkan
positif
bahwa
terhadap
niat
Saeid Karimi, Harm J.A. Biemans,
Thomas
Lans,
Martin
Mulder,
dan
pendidikan kewirausahaan dengan niat
Mohammad Chizari (2012) penelitiannya
berwirausaha.
Penelitian
berjudul The Role of Entrepreneurship
menggunakan
dua
analisis
ANOVA
SEM.
Hasil
dan
menggunakan
ANOVA
tersebut
yaitu
analisis
menunjukkan
Education
in
Developing
Entrepreneurial
penelitiannya
Students’
Intentions.
Hasil
menunjukkan
bahwa
bahwa terdapat perbedaan signifikan
pendidikan kewirausahaan berpengaruh
dalam hal niat kewirausahaan antara
signifikan
kelas
(perceived
kewirausahaan
kontrol.
Selanjutnya,
menggunakan
bahwa
dengan
hasil
SEM
pendidikan
kelas
analisis
menunjukkan
kewirausahaan
berpengaruh siginifikan terhadap niat
norma
terhadap
kontrol
behavioral
subjektif
perilaku
control)
(subjective
dan
norm).
Namun, tidak ditemukan untuk dampak
pendidikan
kewirausahaan
terhadap
sikap (attitude) dan niat berwirausaha.
berwirausaha.
Dirk Dohse & Sascha G. Walter
Michael
Lorz
penelitiannya berjudul
Entrepreneurship
(2011),
The Impact of
Education
on
(2010) dengan judul penelitian The Role
of
Entrepreneurship
Regional
Context
Education
in
and
Forming
Entrepreneurial Intention. Penelitian ini
Entrepreneurial
juga menggunakan Theory of Planned
penelitian
Behavior (TPB) sebagai pemoderasi
pendidikan kewirausahaan berdampak
antara
pendidikan
signifikan
dengan
niat
berwirausaha.
penelitian
ini
pengaruh
positif
kewirausahaan
kewirausahaan
menunjukkan
antara
Hasil
niat
berwirausaha.
Penelitian
Izedonmi,
menunjukkan
dalam
peningkatan
Hasil
bahwa
niat
berwirausaha.
adanya
pendidikan
terhadap
Intentions.
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di
Prince
Chinonye
Okafor
Famous
SMK Negeri 1 Pedan yang beralamat di
(2010)
Jl. Bhayangkara, Sobayan, Kecamatan
6
Pedan, Kabupaten Klaten. Pelaksanaan
di
penelitian ini pada semester genap
berjumlah 69 siswa.
tahun pelajaran 2012/2013 yaitu pada
Variabel Penelitian
SMK
bulan April 2012 sampai bulan Juni
Negeri
1
Juwiring
yang
Penelitian ini menggunakan tiga
2013.
jenis variabel, yaitu variabel dependen,
Jenis Penelitian
intervening dan independen. Variabel
Penelitian
ini
merupakan
dependen penelitian ini adalah niat
penelitian kuantitatif dengan metode
berwirausaha.
kuasi-eksperimen.
penelitian
adalah know-why, know-who, know-
eksperimen semu (quasi-experiment),
how, sikap, norma subjektif, dan kontrol
karena
perilaku. Variabel independen adalah
dipilih
masing-masing
secara
assignment)
siswa
acak
tetapi
tidak
Variabel
intervening
(non-randomly
know-what.
menggunakan
Teknik Pengumpulan Data
kelompok yang sudah terbentuk secara
Teknik pengumpulan data yang
alami, yaitu kelompok siswa dalam
digunakan adalah metode kuesioner
suatu kelas. Menurut Creswell (2012)
dan dokumentasi. Kuesioner digunakan
apabila masing-masing partisipan tidak
untuk mengetahui know-what, know-
ditugaskan
why,
secara
acak,
berarti
know-who,
know-how,
sikap,
prosedur yang demikian dikenal sebagai
norma subjektif, kontrol perilaku, dan
prosedur quasi-experiment.
niat
Rancangan
menggunakan
and
ini
dokumentasi
nonequivalent
pre-test
memperoleh
control-group
design,
Rencana
post-test
penelitian
berwirausaha
siswa.
Metode
digunakan
data
untuk
jumlah
Pelaksanaan
siswa,
Pembelajaran
karena penelitian ini menggunakan pre-
(RPP), profil sekolah, dan tracer study
test dan post test (berupa kuesioner),
siswa SMK Negeri 1 Pedan yang
dan juga menggunakan kelas kontrol.
digunakan sebagai data awal dalam
Populasi dan Sampel
penelitian.
Populasi
dalam
penelitian
ini
Teknik Analisis Data
adalah seluruh siswa kelas XI SMK
Negeri
1
Pedan
tahun
2012/2013.
Teknik
sampling
penelitian
ini
dengan
pelajaran
Teknik analisis data penelitian ini
menggunakan
dua
yaitu dengan uji t (t-test) dan path
menggunakan
analysis. Uji t digunakan untuk menguji
perbedaan
niat
kompetensi keahlian akuntansi sebagai
antara
kelas
sampel
menggunakan
jumlah
statistik,
dalam
cluster random sampling dan terpilih
dengan
metode
106
siswa.
Kelompok pembanding adalah siswa
kewirausahaan
kelas XI kompetensi keahlian akuntansi
perbedaan
berwirausaha
siswa
kewirausahaan
praktik
dengan
kelas
tanpa
praktik
serta
berwirausaha
siswa
niat
7
sebelum dan sesudah diberi perlakuan
Berdasarkan tabel 1 di atas,
praktik
diketahui bahwa nilai p-value zkurtosis
analysis
masing-masing variabel tidak signifikan
digunakan untuk mengetahui pengaruh
(> 0,05), sehingga dapat disimpulkan
pendidikan kewirausahaan terhadap niat
bahwa data berdistribusi normal.
berupa
pembelajaran
kewirausahaan.
Path
berwirausaha siswa berdasarkan Theory
Hasil
of Planned Behavior (TPB).
uji
homogenitas
adalah
sebagai berikut:
Tabel 2. Uji Homogenitas
HASIL PENELITIAN
Levene's Test for
Sebelum melakukan uji hipotesis
Equality of
terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan
Variances
analisis dan uji keseimbangan dengan
hasil sebagai berikut:
Niat
Uji Persyaratan Analisis
Equal
F
Sig.
0.635
.427
variances
Uji persyaratan analisis penelitian
assumed
ini terdiri dari uji normalitas dan uji
homogenitas. Hasil uji normalitas adalah
Berdasarkan
tabel
2
tersebut
sebagai berikut:
diketahui
Tabel 1. Uji Normalitas
Levene's Test adalah 0,427. Nilai ini
Kurtosis
bahwa
nilai
signifikansi
lebih besar dari 0,05 sehingga dapat
Variable
Z-Score
P-Value
K_What
1.580
0.114
mempunyai variansi yang homogen.
K_Why
-0.288
0.774
Uji Keseimbangan
K_Who
-0.814
0.415
K_How
1.410
0.159
untuk
Sikap
-1.529
0.126
berwirausaha antara kedua kelompok
Norma
1.236
0.217
dalam keadaan seimbang atau tidak. Uji
disimpulkan bahwa kedua kelompok
Uji
Subjektif
mengetahui
digunakan
apakah
niat
keseimbangan dilakukan dengan uji t.
Kontrol Perilaku
Niat
keseimbangan
1.483
0.138
Hasil uji keseimbangan adalah sebagai
-0.773
0.440
berikut:
Tabel 3. Uji Keseimbangan
t-test for Equality of Means
t
Niat
Equal variances assumed
.315
df
171
Sig. (2-
Mean
tailed)
Difference
.753
.065
8
kewirausahaan
Berdasarkan tabel 3 di atas dapat
tanpa
serta
berwirausaha
siswa
diketahui bahwa nilai signifikansi uji t
perbedaan
adalah 0,753. Nilai signifikansi kedua
sebelum dan sesudah diberi perlakuan
kelompok lebih besar dari 0,05 sehingga
berupa
dapat
kewirausahaan. Hasil uji t penelitian ini
disimpulkan
bahwa
kedua
niat
praktik
pembelajaran
praktik
adalah sebagai berikut:
kelompok dalam keadaan seimbang
Uji Hipotesis
Uji
hipotesis
penelitian
menggunakan uji t dan path analysis
dengan hasil sebagai berikut:
Uji t
Uji t digunakan untuk menguji
perbedaan
niat
antara
kelas
menggunakan
berwirausaha
siswa
kewirausahaan
praktik
dengan
kelas
Tabel 4. Uji t Kelas Kewirausahaan Praktik dan tanpa Praktik
t-test for Equality of Means
t
Niat
Equal variances assumed
Nilai
t
Mean
tailed)
Difference
.021
-.522
sedangkan untuk kelas kewirausahaan
0,021. Nilai signifikansi tersebut lebih
tanpa praktik adalah 11,45. Selisih rata-
kecil dari 0,05 yang berarti bahwa
rata niat berwirausaha antara kedua
terdapat perbedaan niat berwirausaha
kelas adalah 0,522.
signifikan
uji
173
Sig. (2-
adalah
yang
signifikansi
-2.335
df
kelas
Uji t juga dilakukan untuk menguji
kewirausahaan praktik dengan kelas
niat berwirausaha siswa sebelum dan
kewirausahaan tanpa praktik. Besarnya
sesudah diberikan pembelajaran praktik
Rata-rata
kewirausahaan, dengan hasil sebagai
niat
antara
berwirausaha
kelas
kewirausahaan praktik adalah 11,97
berikut:
Tabel 5. Uji t Kelas Kewirausahaan Praktik Sebelum dan Sesudah diberi Perlakuan
t-test for Equality of Means
t
Niat
Equal variances assumed
-3.215
df
208
Sig. (2-
Mean
tailed)
Difference
.002
-.616
9
Sebelum diberi perlakuan, rata-
antara
komponen
pendidikan
rata niat berwirausaha siswa kelas
kewirausahaan terhadap komponen niat
kewirausahaan praktik adalah 11,36;
berwirausaha siswa berdasarkan Theory
tetapi setelah diberi perlakuan rata-rata
of Planned Behavior (TPB). Beberapa
niat berwirausaha siswa menjadi 11,97.
tahapan dalam path analysis adalah
Tabel
sebagai berikut:
5
menunjukkan
bahwa
nilai
signifikansi uji t adalah 0,002. Nilai
tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga
dapat
disimpulkan
perbedaan
niat
bahwa
terdapat
berwirausaha
Spesifikasi dan identifikasi model
Path model yang dibangun dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
yang
signifikan pada kelas kewirausahaan
praktik sebelum dan sesudah diberi
perlakuan.
Path Analysis
Path analysis atau analisis jalur
digunakan
untuk
menguji
pengaruh
Gambar 1. Model Path Analysis
Berdasarkan path model di atas,
Estimasi model
dapat diketahui bahwa nilai degree of
Dalam tahap ini dilakukan uji kecocokan
freedom adalah 14. Nilai df ini lebih
model atau Goodness of Fit (GFO) yang
besar dari 0, sehingga model dapat
digunakan untuk menguji kecocokan
dikategorikan identified.
data dengan model. Menurut Imam
Ghozali dan Fuad (2008) beberapa
ukuran yang dapat digunakan untuk uji
10
kecocokan
model
adalah
sebagai
sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa
berikut:
model adalah fit.
1. Nilai Chi-square dan P
5. Nilai Comparative Fit Index (CFI)
Nilai chi-square sebesar 60,74
Model
dikatakan
baik
apabila
dengan probabilitas signifikan (0,00 <
memiliki nilai CFI yang mendekati 1.
0,05).
menunjukkan
Nilai CFI model penelitian ini sebesar
bahwa model tidak fit, karena syarat
0,92 (mendekati 1) sehingga model
model yang fit adalah nilai probabilitas
mempunyai fit yang baik.
chi-square tidak signifikan (lebih besar
6. Nilai Incremental Fit Index (IFI)
Hasil
tersebut
dari 0,05).
Model penelitian ini menghasilkan
nilai IFI sebesar 0,92. Sedangkan batas
2.
cut-off untuk nilai IFI adalah 0,90.
Indikator
goodness
of
fit
selanjutnya adalah rasio perbandingan
antara nilai chi-square dengan degree of
freedom (
). Rasio chi-square
dengan
of
Sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa
model adalah fit.
7. Nilai Relative Fit Index (RFI)
Model yang fit memiliki nilai RFI
dalam
mendekati 1. Model dalam penelitian ini
penelitian ini adalah 60,74 / 14 = 4,34.
menghasilkan nilai RFI 0,80. Nilai RFI
Hasil tersebut lebih rendah dari cut-off
tersebut
model fit, yaitu 5. Sehingga dapat
mendekati 1, sehingga model adalah fit.
disimpulkan bahwa model mempunyai fit
Berdasarkan hasil uji kecocokan model
yang baik.
di atas, dapat diketahui bahwa sebagian
3. Nilai CAIC
besar
degree
freedom
masih
indikator
bisa
dikatakan
goodness
of
fit
Suatu model mempunyai fit yang
menunjukkan hasil yang baik, sehingga
baik apabila nilai model CAIC lebih kecil
dapat disimpulkan bahwa model untuk
dari independence CAIC dan saturated
menguji
CAIC. Nilai model CAIC penelitian ini
kewirausahaan
adalah 185,33; nilai independence CAIC
berwirausaha dapat diterima.
pengaruh
pendidikan
terhadap
niat
adalah 696,70 dan nilai saturated CAIC
Path analysis menguji pengaruh
adalah 203,88. Nilai model CAIC lebih
langsung dan tidak langsung di dalam
kecil
model pada gambar 1 di atas dengan
dari
saturated
nilai
independence
CAIC
sehingga
dan
dapat
disimpulkan bahwa model adalah fit.
4. Nilai Normed Fit Index (NFI)
Suatu model dikatakan fit apabila
mempunyai NFI ≥ 0,9. Model dalam
penelitian
ini
mempunyai
NFI
0,90
hasil sebagai berikut:
11
Tabel 6. Pengaruh Langsung antar Variabel
Estimate
Error
t hitung
t tabel
Ket.
K_what K_why
0,47
0,093
5,04
1,983
Signifikan
K_what K_who
0,41
0,076
5,36
1,983
Signifikan
K_what K_how
0,34
0,10
3,25
1,983
Signifikan
K_why K_who
0,30
0,072
4,23
1,983
Signifikan
K_who K_how
0,34
0,11
3,02
1,983
Signifikan
K_why Sikap
0,15
0,069
2,15
1,983
Signifikan
K_who NS
0,30
0,088
3,41
1,983
Signifikan
K_how KP
0,24
0,068
3,51
1,983
Signifikan
Sikap Niat
0,38
0,090
4,16
1,983
Signifikan
NS Niat
0,29
0,088
3,30
1,983
Signifikan
KP Niat
0,37
0,096
3,85
1,983
Signifikan
NS Sikap
0,26
0,091
2,85
1,983
Signifikan
NS KP
0,37
0,081
4,64
1,983
Signifikan
KP Sikap
0,38
0,095
4,02
1,983
Signifikan
Berdasarkan tabel 6 di atas diketahui
langsung antar variabel signifikan pada
bahwa nilai thitung untuk semua pengaruh
taraf signifikansi 5%.
langsung antar variabel lebih besar dari
Pengaruh tidak langsung antar
ttabel (N = 106; α = 5%). Sehingga dapat
variabel ditampilkan dalam tabel 4 di
disimpulkan bahwa semua pengaruh
bawah ini:
Tabel 7. Pengaruh tidak Langsung antar variabel
K_what
K_why
K_who
K_how
Sikap
NS
KP
K_why
---
---
---
---
---
---
---
K_who
0.15
---
---
---
---
---
---
K_how
0.18
0.10
---
---
---
---
---
Sikap
0.21
0.05
0.16
0.11
---
0.14
---
NS
0.19
0.11
---
---
---
---
---
KP
0.22
0.07
0.21
---
---
---
---
Niat
0.19
0.13
0.20
0.13
---
0.26
0.12
Berdasarkan tabel 7 di atas diketahui
pengaruh tidak langsung antar variabel
bahwa semua pengaruh tidak langsung
tersebut. J. Cohen & P. Cohen dalam Lo
antar
model
Choi Tung (2011) mengatakan bahwa if
Langkah
all path coefficients are significant at the
signifikansi
same level of alpha, then their overall
variabel
di
mempunyai
nilai
selanjutnya
adalah
dalam
positif.
uji
12
indirect effect can also be considered
subjektif dan kontrol perilaku dengan
significant at this alpha level. Semua
nilai
koefisien jalur di dalam model signifikan
menunjukkan bahwa secara langsung
pada taraf signifikansi 5% (tabel 6),
variasi
sehingga
dijelaskan oleh sikap, norma subjektif
semua
pengaruh
tidak
R2
sebesar
niat
0,53.
Hasil
berwirausaha
ini
siswa
langsung di dalam model juga signifikan
dan
pada taraf signifikansi 5%.
sedangkan 47% dijelaskan oleh variabel
Setelah
semua
pengaruh
langsung dan tidak langsung di dalam
model
terbukti
perilaku
sebesar
53%,
lain di luar penelitian.
2. Tidak Langsung
langkah
Sumbangan efektif dari variabel
terakhir adalah menghitung sumbangan
bebas dan intervening terhadap variabel
efektif
terikat
semua
signifikan,
kontrol
variabel
bebas
dan
(niat
berwirausaha)
secara
intervening terhadap niat berwirausaha
langsung dan tidak langsung adalah
siswa secara langsung maupun tidak
sebagai berikut:
langsung, dengan hasil sebagi berikut:
1. Langsung
Secara
langsung
niat
berwirausaha siswa dipengaruhi oleh
tiga variabel TPB, yaitu sikap, norma
Tabel 8. Sumbangan Efektif
Variabel
Know_what
Know_why
Know_who
Know_how
Sikap
NS
KP
Total
Sumbangan
Koefisien Jalur ke Niat Berwirausaha
Langsung
Tidak
Total
Langsung
--0,19
0,19
--0,13
0,13
--0,20
0,20
--0,13
0,13
0,38
--0,38
0,29
0,26
0,55
0,37
0,12
0,49
efektif
terbesar
SE
0,036
0,017
0,040
0,017
0,144
0,303
0,240
0,797
sama, baik secara langsung maupun
terhadap niat berwirausaha diberikan
tidak langsung.
oleh norma subjektif, yaitu 0,303 atau
Pembahasan Hasil Analisis
30,3%. Sumbangan efektif keseluruhan
Hipotesis pertama
model adalah 0,797 atau 79,7% dan
Hipotesis
penelitian
pertama
pengaruh
menyatakan bahwa terdapat perbedaan
komponen pendidikan kewirausahaan
niat berwirausaha siswa antara kelas
berdasarkan
kewirausahaan praktik dengan kelas
hasil
ini
merupakan
TPB
secara
bersama-
kewirausahaan
tanpa
praktik.
13
Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa
berwirausaha yang signifikan pada kelas
nilai signifikansi thitung adalah 0,021. Nilai
kewirausahaan praktik sebelum dan
tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti
sesudah diberi perlakuan.
bahwa
terdapat
perbedaan
niat
Rata-rata niat berwirausaha siswa
berwirausaha yang signifikan antara
kelas
kelas kewirausahaan praktik dengan
adalah 11,42 (tabel 4.8) dan 11,45
kelas kewirausahaan tanpa praktik.
(tabel 4.10). Berdasarkan hasil uji t
Selanjutnya dilihat besarnya rata-
kewirausahaan
untuk
kelas
tanpa
praktik
kewirausahaan
tanpa
rata niat berwirausaha siswa antara
praktik diketahui nilai signifikansi thitung
kelas kewirausahaan praktik dengan
adalah 0,902. Nilai tersebut lebih besar
kelas
praktik,
dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan
sebelum diberi perlakuan dan setelah
bahwa tidak terdapat perbedaan niat
diberi
berwirausaha yang signifikan pada kelas
kewirausahaan
perlakuan.
berwirausaha
tanpa
Rata-rata
kelas
niat
kewirausahaan
praktik adalah 11,97. Rata-rata niat
berwirausaha
kelas
kewirausahaan tanpa praktik.
Hipotesis ketiga
kewirausahaan
Pengujian
hipotesis
tanpa praktik adalah 11,42. Rata-rata
ketiga
niat berwirausaha kelas kewirausahaan
dengan menggunakan software LISREL
praktik lebih besar dari rata-rata niat
8.80. Path analysis digunakan untuk
berwirausaha
menguji pengaruh langsung dan tidak
kelas
kewirausahaan
menggunakan
penelitian
path
analysis
tanpa praktik.
langsung antara komponen pendidikan
Hipotesis kedua
kewirausahaan
terhadap
niat
kedua
berwirausaha siswa berdasarkan Theory
menyatakan bahwa terdapat perbedaan
of Planned Behavior (TPB). Komponen
niat berwirausaha siswa sebelum dan
pendidikan kewirausahaan terdiri dari
setelah dilakukan pembelajaran praktik
know-what, know-why, know-who, dan
kewirausahaan.
know-how. Komponen TPB terdiri dari
Hipotesis
penelitian
Sebelum
diberi
perlakuan, rata-rata niat berwirausaha
sikap,
siswa
perilaku.
kelas
kewirausahaan
praktik
norma
subjektif
dan
kontrol
diberi
Hasil path analysis menyatakan
perlakuan rata-rata niat berwirausaha
bahwa semua pengaruh antar variabel
siswa menjadi 11,97.
di
adalah
11,36;
Hasil
kewirausahaan
tetapi
uji
t
setelah
untuk
praktik
dalam
model
signifikan,
baik
kelas
pengaruh
langsung
maupun
tidak
menunjukkan
langsung.
Pengaruh
langsung
antar
nilai signifikansi thitung adalah 0,002. Nilai
variabel diuji signifikansinya dengan
tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti
membandingkan nilai thitung dengan ttabel,
bahwa
dan hasilnya semua nilai thitung lebih
terdapat
perbedaan
niat
14
besar dari nilai ttabel (N = 106; α = 5%)
SIMPULAN DAN SARAN
sehingga semua pengaruh langsung
Simpulan
antar
variabel
signifikan.
Semua
Simpulan penelitian ini adalah
pengaruh langsung di dalam model
sebagai berikut:
signifikan pada taraf signifikansi 5%,
1. Hasil uji t menunjukkan bahwa nilai
tidak
signifikansi thitung adalah 0,021. Nilai
langsung di dalam model juga signifikan
tersebut lebih kecil dari 0,05 yang
pada taraf signifikansi 5%.
berarti bahwa terdapat perbedaan
sehingga
semua
pengaruh
Berdasarkan hasil path analysis
tersebut,
dapat
terdapat
pengaruh
antara
pendidikan
terhadap
niat
niat berwirausaha yang signifikan
bahwa
antara kelas kewirausahaan praktik
signifikan
dengan kelas kewirausahaan tanpa
kewirausahaan
praktik. Rata-rata niat berwirausaha
disimpulkan
yang
berwirausaha
siswa
kelas kewirausahaan praktik adalah
sebesar
11,97
sedangkan
kelas
berdasarkan
TPB.
Pendidikan
kewirausahaan
tidak
berpengaruh
kewirausahaan tanpa praktik adalah
langsung terhadap niat berwirausaha
11,45; sehingga hipotesis pertama
siswa.
penelitian yang menyatakan bahwa
Pendidikan
kewirausahaan
terlebih dahulu memberikan internalisasi
terdapat
nilai-nilai TPB di dalam diri siswa yang
berwirausaha siswa antara kelas
selanjutnya berpengaruh terhadap niat
kewirausahaan praktik dengan kelas
berwirausaha siswa.
kewirausahaan tanpa praktik terbukti
Secara
langsung,
TPB
mempunyai sumbangan efektif terhadap
niat
berwirausaha
sebesar
53%,
perbedaan
niat
signifikan.
2. Sebelum diberi perlakuan, rata-rata
niat
berwirausaha
siswa
kelas
sedangkan 47% dijelaskan oleh variabel
kewirausahaan praktik adalah 11,36;
lain di luar penelitian. Sumbangan efektif
tetapi setelah diberi perlakuan rata-
terbesar terhadap niat berwirausaha
rata niat berwirausaha siswa menjadi
diberikan oleh norma subjektif, yaitu
11,97.
0,303 atau 30,3% secara langsung dan
kewirausahaan praktik menunjukkan
tidak
efektif
nilai signifikansi thitung adalah 0,002.
keseluruhan model adalah 0,797 atau
Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05
79,7%
merupakan
yang
pendidikan
perbedaan niat berwirausaha yang
langsung.
dan
pengaruh
hasil
ini
komponen
kewirausahaan
secara
Sumbangan
berdasarkan
bersama-sama,
baik
langsung maupun tidak langsung.
Hasil
berarti
uji
t
untuk
bahwa
kelas
terdapat
TPB
signifikan pada kelas kewirausahaan
secara
praktik sebelum dan sesudah diberi
perlakuan. Hasil ini membuktikan
bahwa hipotesis penelitian kedua
15
yang menyatakan bahwa terdapat
5. Sumbangan efektif terbesar terhadap
perbedaan niat berwirausaha siswa
niat
sebelum
norma
dan
setelah
dilakukan
berwirausaha
diberikan
subjektif,
yaitu
oleh
30,3%.
pembelajaran praktik kewirausahaan
Sumbangan
terbukti signifikan.
model adalah 79,7% dan hasil ini
3. Hasil
path
analysis
efektif
keseluruhan
menyatakan
merupakan
bahwa path model yang dibangun fit
pendidikan
dengan data, serta semua pengaruh
berdasarkan TPB secara langsung
langsung dan tidak
maupun tidak langsung.
langsung di
dalam model signifikan pada taraf
Saran
signifikansi 5%. Nilai thitung untuk
1. Guru
pengaruh
komponen
kewirausahaan
kewirausahaan
hendaknya
semua pengaruh langsung di dalam
menerapkan
model lebih besar dari nilai ttabel (N =
dalam mata diklat kewirausahaan
106, α = 5%) sehingga semua
agar siswa tidak hanya mendapatkan
pengaruh langsung di dalam path
materi di dalam kelas.
model signifikan. Semua pengaruh
2. Guru
pembelajaran
kewirausahaan
praktik
hendaknya
langsung di dalam model signifikan
membentuk norma subjektif siswa
pada taraf signifikansi 5%, sehingga
terhadap profesi wirausaha dengan
semua pengaruh tidak langsung di
cara
dalam model juga signifikan pada
berwirausaha dan menjelaskan arti
taraf signifikansi 5%. Hasil path
penting berwirausaha.
analysis
bahwa
memotivasi
siswa
untuk
tersebut
membuktikan
3. Peneliti lain dapat mengembangkan
pendidikan
kewirausahaan
penelitian dengan mengubah atau
berpengaruh signifikan terhadap niat
menambah
berwirausaha
berwirausaha, selain itu dapat juga
siswa
berdasarkan
Theory of Planned Behavior (TPB).
4. Niat
berwirausaha
langsung
siswa
dipengaruhi
secara
oleh
antecedent
dilakukan studi lanjut pada skala
yang lebih luas.
tiga
variabel TPB, yaitu sikap, norma
DAFTAR PUSTAKA
subjektif dan kontrol perilaku dengan
Agus
Wibowo.
2011.
nilai R2 sebesar 0,53. Hasil ini
Kewirausahaan
menunjukkan adalah bahwa secara
Strategi).
langsung variasi niat berwirausaha
Pelajar.
siswa dijelaskan oleh sikap, norma
Ajzen, Icek. 1991.
subjektif dan kontrol perilaku sebesar
Planned
53%, sedangkan 47% dijelaskan oleh
Organizational
variabel lain di luar penelitian.
niat
Pendidikan
(Konsep
Yogyakarta:
The
dan
Pustaka
Theory
of
Behaviour.
Behavior
and
16
Human Decision Processes, 50,
Education
179-211.
Students’
Caecilia Vemmy Susanti. 2012. FaktorFaktor
yang
Mempengaruhi
Intensi Berwirausaha Siswa SMK.
Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2,
in
Developing
Entrepreneurial
Intentions.
Wageningen
University,
Wageningen,
The
Netherlands, p. 22.
Krueger, N.F. Jr, Reilly, M.D. and
Carsrud, A.L. 2000. Competing
Nomor 1, Februari 2012.
Creswell, J. 2012. Research Design:
Models
of
Entrepreneurial
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif
Intentions. Journal of Business
dan
Venturing. 15: 411-32.
Mixed:
Terjemahan:
Edisi
Ketiga.
Achmad
Fawaid.
Entrepreneurship Education on
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dohse, Dirk & Walter, Sascha G. 2010.
The Role of Entrepreneurship
Education and Regional Context
in
Forming
Lorz, Michael. 2011. The Impact of
Entrepreneurial
Intention. Documents de Treball
de l’IEB 2010/18.
Entrepreneurial
Intention.
The
University of St.Gallen.
Mohammad Saroni. 2012. Mendidik dan
Melatih
Entrepreneur
Muda.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Rasli, A. Md.; Khan, S. R.; Malekifar, S.;
Fishbein, M., & Ajzen, I. 1975. Belief,
and Jabeen, S. 2013. Factors
Attitude, Intention and Behavior:
Affecting Entrepreneurial Intention
An Introduction to Theory and
Among
Research. MA: Addison-Wesley.
Universiti
Imam
Ghozali
dan
Structural
Semarang:
Fuad.
Graduate
Students
Teknologi
of
Malaysia.
2008.
International Journal of Business
Equation
Modeling.
and Social Science Vol. 4 No. 2;
Badan
Penerbit
Universitas Diponegoro.
February 2013.
Tong, X. F.; Tong, David Y. K. and Loy,
Izedonmi, Prince F. & Okafor, C. 2010.
L. C. 2011. Factors Influencing
The Effect Of Entrepreneurship
Entrepreneurial Intention Among
Education
Students’
University Students. International
Entrepreneurial Intentions. Global
Journal of Social Sciences and
Journal
Humanity Studies Vol 3, No 1,
On
of
Management
and
Business Research Vol. 10 Issue
2011.
Tung, Lo Choi. 2011. The Impact of
6 (Ver 1.0).
Karimi, Saeid; Biemans, Harm J.A.;
Entrepreneurship Education on
Lans, Thomas; Mulder, Martin; &
Entrepreneurial
Chizari, Mohammad. 2012. The
Engineering
Role
of
Entrepreneurship
Intention
Students.
of
City
17
University of Hongkong: Run Run
Shaw Library.
Tubbs, M., & Ekegerg, S. 1991. The
Role
of
Intentions
in
Work
Motivation: Implications for Goalsetting Theory and Research.
Academy
of
Management
Review, 16, 180-199.
PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP NIAT BERWIRAUSAHA
SISWA SMK NEGERI 1 PEDAN TAHUN 2013
Budi Wahyono, Siswandari, Djoko Santosa
Magister Pendidikan Ekonomi Program Pascasarjana UNS
buditin@fkip.uns.ac.id
ABSTRACT
The purposes of this study are to figure out: 1) the difference student’s
entrepreneurial intention between class with entrepreneurship practice (experimental
class) and class without entrepreneurship practice (control class), 2) the difference
student’s entrepreneurial intention before and after the instructional practices of
entrepreneurship and 3) the impact of entrepreneurship education on student’s
entrepreneurial intention based on Theory of Planned Behavior.
This research used quantitative approach with quasi-experimental methods.
The research populations consisted of all the student of grade XI of SMK Negeri 1 Pedan
academic year 2012/2013. The research sample were all the student of grade XI of
Accounting, which taken by cluster random sampling. Questionnaire and documentation
used to collect the data. Data analysis techniques were t-test and path analysis.
The results of this study are as follows: 1) there is a significant difference
between students’ entrepreneurial intention the experimental class and control class, 2)
there is a significant difference in student’s entrepreneurial intention before and after the
instructional practices of entrepreneurship, 3) entrepreneurship education significantly
influence the student’s entrepreneurial intention based on the Theory of Planned
Behavior, 4) directly, components of the Theory of Planned Behavior give effect to the
students’ entrepreneurial intention by 53%, and 5) the overall effective contribution of the
model is 79.7%, that result is the impact of entrepreneurship education components
based on the Theory of Planned Behavior on students’ entrepreneurial intention directly
and indirectly.
Keywords:
Entrepreneurship Education, Theory of Planned Behavior, Entrepreneurial
Intention
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
menetapkan kebijakan memperbanyak
Pengangguran menjadi masalah
serius
di
Indonesia.
Salah
pengangguran
ini
satu
jumlah
program
SMK
di
Indonesia.
Namun,
pemerintah tersebut belum
adalah
berjalan optimal. Hal ini terbukti dari
ketimpangan antara jumlah angkatan
banyaknya lulusan SMK yang masih
kerja
menganggur, bahkan berdasarkan data
penyebab
dengan
jumlah
lapangan
BPS pada bulan Agustus 2012, lulusan
pekerjaan.
Salah satu solusi yang ditempuh
pemerintah untuk mengatasi masalah
pengangguran
adalah
dengan
SMK justru menyumbangkan jumlah
pengangguran tertinggi di Indonesia.
2
Pembinaan terhadap siswa SMK
harus
disempurnakan
untuk
langsung
bagaimana
merintis
atau
menjadi seorang wirausaha.
pemerintah
Pendidikan kewirausahaan dapat
tersebut, dengan harapan agar siswa
membentuk sikap dan perilaku siswa
SMK tidak hanya berorientasi untuk
untuk
mencari
Namun, hal ini perlu dikaji lebih lanjut,
mengoptimalkan program
pekerjaan
saja,
melainkan
menjadi
untuk menciptakan lapangan pekerjaan
khususnya
atau
kewirausahaan
menjadi
seorang
wirausaha.
seorang
apabila
pembelajaran
yang
menggunakan
Wirausaha merupakan cara efektif untuk
praktik
mengatasi
meningkatkan niat berwirausaha siswa
angkatan
ketimpangan
kerja
antara
dengan
lapangan
apakah
wirausaha.
dibandingkan
lebih
efektif
dengan
untuk
pembelajaran
pekerjaan yang tersedia. Namun, sejauh
kewirausahaan
ini niat siswa SMK untuk menjadi
Selanjutnya, perlu dikaji pula tentang
wirausaha masih rendah. Hal ini dapat
pengaruh
pendidikan
dilihat dari masih sedikitnya lulusan
terhadap
niat
SMK yang memilih menjadi seorang
berdasarkan
wirausaha, mayoritas
Theory of Planned Behavior (TPB).
memilih untuk
mencari dan melamar pekerjaan (job
seeker).
di
1. Apakah
sekolah.
diberikan
yang
Pendidikan
di
SMK,
niat,
yaitu
belakang
maka
rumusan
masalah dalam penelitian ini adalah
satunya
kewirausahaan
siswa
latar
atas,
sebagai berikut:
pendidikan
kewirausahaan
antecedent
dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
adalah
praktik.
berwirausaha
Berdasarkan
masalah
Niat siswa untuk berwirausaha
tanpa
terdapat
perbedaan
niat
di
berwirausaha siswa antara kelas
kewirausahaan
kewirausahaan praktik dengan kelas
tetapi
kewirausahaan tanpa praktik?
diajarkan
sistem
pembelajarannya masih didominasi oleh
2. Apakah
terdapat
perbedaan
niat
teori di dalam kelas termasuk di SMK
berwirausaha siswa sebelum dan
Negeri 1 Pedan.
setelah
Pembelajaran praktik di dalam
pendidikan kewirausahaan memegang
peranan
penting.
Harus
ada
dilakukan
pembelajaran
praktik kewirausahaan?
3. Apakah pendidikan kewirausahaan
berpengaruh
terhadap
keseimbangan antara teori dan praktik
berwirausaha
yang diberikan, sehingga siswa tidak
Theory of Planned Behavior (TPB)?
mudah bosan dengan pembelajaran
siswa
niat
berdasarkan
Tujuan penelitian ini adalah untuk
yang hanya berlangsung di dalam kelas.
mengetahui:
Siswa juga bisa merasakan secara
1. Ada
tidaknya
perbedaan
niat
berwirausaha siswa antara kelas
3
kewirausahaan praktik dengan kelas
untuk
menanamkan
kewirausahaan tanpa praktik.
keterampilan
dan
kompetensi,
nilai-nilai
yang
niat
diperlukan dalam mengenali peluang
berwirausaha siswa sebelum dan
bisnis, mengatur dan memulai usaha
setelah
baru (Brown dalam Prince Famous
2. Ada
tidaknya
perbedaan
dilakukan
pembelajaran
Izedonmi dan Chinonye Okafor, 2010).
praktik kewirausahaan.
Berdasarkan uraian di atas, dapat
3. Ada tidaknya pengaruh pendidikan
kewirausahaan
berwirausaha
terhadap
siswa
niat
berdasarkan
Theory of Planned Behavior (TPB).
disimpulkan
bahwa
pendidikan
kewirausahaan merupakan usaha sadar
yang
dilakukan
pendidikan
oleh
untuk
lembaga
menanamkan
KAJIAN LITERATUR
pengetahuan, nilai-nilai, jiwa, dan sikap
Pendidikan Kewirausahaan
kewirausahaan kepada peserta didik.
Menurut Agus Wibowo (2011)
Hal
ini
bertujuan
agar
mampu
adalah
menciptakan wirausaha-wirausaha baru
upaya internalisasi jiwa dan mental
yang handal dan berkarakter dan dapat
kewirausahaan baik
meningkatkan
pendidikan
kewirausahaan
melalui institusi
pendidikan maupun institusi lain seperti
lembaga
pelatihan,
sebagainya.
Lo
training
Choi
Tung
masyarakat.
Pendidikan
dan
(2011)
kesejahteraan
mempunyai
kewirausahaan
beberapa
komponen.
mengatakan pendidikan kewirausahaan
Johannisson dalam dalam Lo Choi Tung
adalah
(2011)
process
of
transmitting
membagi
pendidikan
entrepreneurial knowledge and skills to
kewirausahaan menjadi lima komponen,
students to help them exploit a business
yaitu:
opportunity.
knowledge),
know-what
know-why
(entrepreneurial
(values
and
kewirausahaan
motives), know-who (social interaction),
mampu membekali peserta didik dengan
know-how (entrepreneurial skills and
berbagai
abilities), and know-when (intuition, the
Pendidikan
kompetensi
kewirausahaan
yang nantinya akan membawa manfaat
yang
besar
dalam
right time to start up).
Komponen kelima yaitu “know-
kehidupannya.
45)
when” tidak digunakan dalam penelitian
mengatakan “pendidikan kewirausahaan
ini, karena menurut Lo Choi Tung (2011)
adalah
“know-when” akan dimiliki seseorang
Mohammad
program
menggarap
sebagai
Saroni
aspek
bagian
(2012:
pendidikan
yang
kewirausahaan
penting
dalam
pembekalan kompetensi anak didik”.
Pendidikan kewirausahaan dirancang
ketika
sudah
pengusaha
menjadi
dan
seorang
merasakan
keberhasilan serta kegagalan dalam
4
berusaha, sedangkan siswa SMK belum
any
menjadi seorang wirausaha.
entrepreneurship.
Niat Berwirausaha
Niat
planned
behavior,
including
Terdapat beberapa faktor yang
berwirausaha
merupakan
mempengaruhi
niat
berwirausaha
untuk
seseorang. Rasli, Khan, Malekifar, dan
menjadi seorang wirausaha atau untuk
Jabeen (2013) menyatakan dalam hasil
berwirausaha. Tubbs & Ekeberg (1991)
penelitiannya tentang faktor-faktor yang
menyatakan bahwa niat berwirausaha
mempengaruhi
adalah representasi dari tindakan yang
bahwa niat berwirausaha dipengaruhi
direncanakan untuk melakukan perilaku
oleh citra kewirausahaan, lingkungan
kewirausahaan.
pendidikan
kebulatan
tekad
seseorang
Sebelum
seseorang
niat
dan
berwirausaha,
keyakinan.
Caecilia
memulai suatu usaha (berwirausaha)
Vemmy Susanti (2012) membagi faktor-
dibutuhkan suatu komitmen yang kuat
faktor
untuk mengawalinya. Reynolds & Miller
berwirausaha seseorang ke dalam tiga
dalam
34)
variabel yaitu: sikap (attitude), norma
“understood entrepreneurial intention as
subjektif (subjective norm) dan kontrol
the
the
perilaku (perceived behavioral control)
potential entrepreneur to start up”. Lo
atau dikenal dengan istilah Theory of
Choi Tung (2011: 34)
Planned Behavior.
Lo
Choi
personal
Tung
(2011:
commitment
of
menyatakan
bahwa “entrepreneurship intention is a
yang
mempengaruhi
niat
Theory of Planned Behavior (TPB)
Theory
cognitive representation of actions for
of
Planned
Behavior
exploiting a business opportunity by
(TPB) merupakan perluasan dari Theory
applying
of Reasoned Action (TRA). Dalam TRA
entrepreneurial
learning
(knowledge and skills)”.
dijelaskan
bahwa
niat
seseorang
Berdasarkan uraian di atas, maka
terhadap perilaku dibentuk oleh dua
dalam penelitian ini niat berwirausaha
faktor utama yaitu sikap attitude toward
diartikan sebagai kebulatan tekad siswa
the behavior dan subjective norms
SMK untuk memulai berwirausaha. Niat
(Fishbein dan Ajzen, 1975). Sedangkan
berwirausaha merupakan faktor penting
dalam TPB ditambahkan satu faktor lagi
untuk
yaitu
menumbuhkan
perilaku
kewirausahaan siswa, sehingga dalam
perceived
behavioral
control
(Ajzen, 1991).
pembelajaran kewirausahaan di SMK
TPB sangat sesuai digunakan
sangat penting untuk meningkatkan niat
untuk menjelaskan berbagai perilaku di
berwirausaha siswa. Krueger, Reilly &
dalam
Carsrud
bahwa
dikatakan oleh Ajzen (1991) bahwa TPB
intentions are the single best predictor of
is suitable to explain any behavior which
(2000)
mengatakan
kewirausahaan.
Sebagaimana
5
requires
planning,
such
as
dengan
judul
The
entrepreneurship.
Entrepreneurship
Hasil Penelitian yang Relevan
Students’
Penelitian Lo Choi Tung (2011)
dengan
judul
The
Entrepreneurship
Impact
Education
on
Intentions.
of
penelitian
on
pendidikan kewirausahaan memberikan
ini
Students. Theory of Planned Behavior
berwirausaha.
(TPB) juga digunakan dalam penelitian
pemoderasi
of
Sebagaimana penelitian yang lain, hasil
dampak
sebagai
Education
Entrepreneurial
Entrepreneurial Intention of Engineering
ini
Effect
antara
menunjukkan
positif
bahwa
terhadap
niat
Saeid Karimi, Harm J.A. Biemans,
Thomas
Lans,
Martin
Mulder,
dan
pendidikan kewirausahaan dengan niat
Mohammad Chizari (2012) penelitiannya
berwirausaha.
Penelitian
berjudul The Role of Entrepreneurship
menggunakan
dua
analisis
ANOVA
SEM.
Hasil
dan
menggunakan
ANOVA
tersebut
yaitu
analisis
menunjukkan
Education
in
Developing
Entrepreneurial
penelitiannya
Students’
Intentions.
Hasil
menunjukkan
bahwa
bahwa terdapat perbedaan signifikan
pendidikan kewirausahaan berpengaruh
dalam hal niat kewirausahaan antara
signifikan
kelas
(perceived
kewirausahaan
kontrol.
Selanjutnya,
menggunakan
bahwa
dengan
hasil
SEM
pendidikan
kelas
analisis
menunjukkan
kewirausahaan
berpengaruh siginifikan terhadap niat
norma
terhadap
kontrol
behavioral
subjektif
perilaku
control)
(subjective
dan
norm).
Namun, tidak ditemukan untuk dampak
pendidikan
kewirausahaan
terhadap
sikap (attitude) dan niat berwirausaha.
berwirausaha.
Dirk Dohse & Sascha G. Walter
Michael
Lorz
penelitiannya berjudul
Entrepreneurship
(2011),
The Impact of
Education
on
(2010) dengan judul penelitian The Role
of
Entrepreneurship
Regional
Context
Education
in
and
Forming
Entrepreneurial Intention. Penelitian ini
Entrepreneurial
juga menggunakan Theory of Planned
penelitian
Behavior (TPB) sebagai pemoderasi
pendidikan kewirausahaan berdampak
antara
pendidikan
signifikan
dengan
niat
berwirausaha.
penelitian
ini
pengaruh
positif
kewirausahaan
kewirausahaan
menunjukkan
antara
Hasil
niat
berwirausaha.
Penelitian
Izedonmi,
menunjukkan
dalam
peningkatan
Hasil
bahwa
niat
berwirausaha.
adanya
pendidikan
terhadap
Intentions.
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di
Prince
Chinonye
Okafor
Famous
SMK Negeri 1 Pedan yang beralamat di
(2010)
Jl. Bhayangkara, Sobayan, Kecamatan
6
Pedan, Kabupaten Klaten. Pelaksanaan
di
penelitian ini pada semester genap
berjumlah 69 siswa.
tahun pelajaran 2012/2013 yaitu pada
Variabel Penelitian
SMK
bulan April 2012 sampai bulan Juni
Negeri
1
Juwiring
yang
Penelitian ini menggunakan tiga
2013.
jenis variabel, yaitu variabel dependen,
Jenis Penelitian
intervening dan independen. Variabel
Penelitian
ini
merupakan
dependen penelitian ini adalah niat
penelitian kuantitatif dengan metode
berwirausaha.
kuasi-eksperimen.
penelitian
adalah know-why, know-who, know-
eksperimen semu (quasi-experiment),
how, sikap, norma subjektif, dan kontrol
karena
perilaku. Variabel independen adalah
dipilih
masing-masing
secara
assignment)
siswa
acak
tetapi
tidak
Variabel
intervening
(non-randomly
know-what.
menggunakan
Teknik Pengumpulan Data
kelompok yang sudah terbentuk secara
Teknik pengumpulan data yang
alami, yaitu kelompok siswa dalam
digunakan adalah metode kuesioner
suatu kelas. Menurut Creswell (2012)
dan dokumentasi. Kuesioner digunakan
apabila masing-masing partisipan tidak
untuk mengetahui know-what, know-
ditugaskan
why,
secara
acak,
berarti
know-who,
know-how,
sikap,
prosedur yang demikian dikenal sebagai
norma subjektif, kontrol perilaku, dan
prosedur quasi-experiment.
niat
Rancangan
menggunakan
and
ini
dokumentasi
nonequivalent
pre-test
memperoleh
control-group
design,
Rencana
post-test
penelitian
berwirausaha
siswa.
Metode
digunakan
data
untuk
jumlah
Pelaksanaan
siswa,
Pembelajaran
karena penelitian ini menggunakan pre-
(RPP), profil sekolah, dan tracer study
test dan post test (berupa kuesioner),
siswa SMK Negeri 1 Pedan yang
dan juga menggunakan kelas kontrol.
digunakan sebagai data awal dalam
Populasi dan Sampel
penelitian.
Populasi
dalam
penelitian
ini
Teknik Analisis Data
adalah seluruh siswa kelas XI SMK
Negeri
1
Pedan
tahun
2012/2013.
Teknik
sampling
penelitian
ini
dengan
pelajaran
Teknik analisis data penelitian ini
menggunakan
dua
yaitu dengan uji t (t-test) dan path
menggunakan
analysis. Uji t digunakan untuk menguji
perbedaan
niat
kompetensi keahlian akuntansi sebagai
antara
kelas
sampel
menggunakan
jumlah
statistik,
dalam
cluster random sampling dan terpilih
dengan
metode
106
siswa.
Kelompok pembanding adalah siswa
kewirausahaan
kelas XI kompetensi keahlian akuntansi
perbedaan
berwirausaha
siswa
kewirausahaan
praktik
dengan
kelas
tanpa
praktik
serta
berwirausaha
siswa
niat
7
sebelum dan sesudah diberi perlakuan
Berdasarkan tabel 1 di atas,
praktik
diketahui bahwa nilai p-value zkurtosis
analysis
masing-masing variabel tidak signifikan
digunakan untuk mengetahui pengaruh
(> 0,05), sehingga dapat disimpulkan
pendidikan kewirausahaan terhadap niat
bahwa data berdistribusi normal.
berupa
pembelajaran
kewirausahaan.
Path
berwirausaha siswa berdasarkan Theory
Hasil
of Planned Behavior (TPB).
uji
homogenitas
adalah
sebagai berikut:
Tabel 2. Uji Homogenitas
HASIL PENELITIAN
Levene's Test for
Sebelum melakukan uji hipotesis
Equality of
terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan
Variances
analisis dan uji keseimbangan dengan
hasil sebagai berikut:
Niat
Uji Persyaratan Analisis
Equal
F
Sig.
0.635
.427
variances
Uji persyaratan analisis penelitian
assumed
ini terdiri dari uji normalitas dan uji
homogenitas. Hasil uji normalitas adalah
Berdasarkan
tabel
2
tersebut
sebagai berikut:
diketahui
Tabel 1. Uji Normalitas
Levene's Test adalah 0,427. Nilai ini
Kurtosis
bahwa
nilai
signifikansi
lebih besar dari 0,05 sehingga dapat
Variable
Z-Score
P-Value
K_What
1.580
0.114
mempunyai variansi yang homogen.
K_Why
-0.288
0.774
Uji Keseimbangan
K_Who
-0.814
0.415
K_How
1.410
0.159
untuk
Sikap
-1.529
0.126
berwirausaha antara kedua kelompok
Norma
1.236
0.217
dalam keadaan seimbang atau tidak. Uji
disimpulkan bahwa kedua kelompok
Uji
Subjektif
mengetahui
digunakan
apakah
niat
keseimbangan dilakukan dengan uji t.
Kontrol Perilaku
Niat
keseimbangan
1.483
0.138
Hasil uji keseimbangan adalah sebagai
-0.773
0.440
berikut:
Tabel 3. Uji Keseimbangan
t-test for Equality of Means
t
Niat
Equal variances assumed
.315
df
171
Sig. (2-
Mean
tailed)
Difference
.753
.065
8
kewirausahaan
Berdasarkan tabel 3 di atas dapat
tanpa
serta
berwirausaha
siswa
diketahui bahwa nilai signifikansi uji t
perbedaan
adalah 0,753. Nilai signifikansi kedua
sebelum dan sesudah diberi perlakuan
kelompok lebih besar dari 0,05 sehingga
berupa
dapat
kewirausahaan. Hasil uji t penelitian ini
disimpulkan
bahwa
kedua
niat
praktik
pembelajaran
praktik
adalah sebagai berikut:
kelompok dalam keadaan seimbang
Uji Hipotesis
Uji
hipotesis
penelitian
menggunakan uji t dan path analysis
dengan hasil sebagai berikut:
Uji t
Uji t digunakan untuk menguji
perbedaan
niat
antara
kelas
menggunakan
berwirausaha
siswa
kewirausahaan
praktik
dengan
kelas
Tabel 4. Uji t Kelas Kewirausahaan Praktik dan tanpa Praktik
t-test for Equality of Means
t
Niat
Equal variances assumed
Nilai
t
Mean
tailed)
Difference
.021
-.522
sedangkan untuk kelas kewirausahaan
0,021. Nilai signifikansi tersebut lebih
tanpa praktik adalah 11,45. Selisih rata-
kecil dari 0,05 yang berarti bahwa
rata niat berwirausaha antara kedua
terdapat perbedaan niat berwirausaha
kelas adalah 0,522.
signifikan
uji
173
Sig. (2-
adalah
yang
signifikansi
-2.335
df
kelas
Uji t juga dilakukan untuk menguji
kewirausahaan praktik dengan kelas
niat berwirausaha siswa sebelum dan
kewirausahaan tanpa praktik. Besarnya
sesudah diberikan pembelajaran praktik
Rata-rata
kewirausahaan, dengan hasil sebagai
niat
antara
berwirausaha
kelas
kewirausahaan praktik adalah 11,97
berikut:
Tabel 5. Uji t Kelas Kewirausahaan Praktik Sebelum dan Sesudah diberi Perlakuan
t-test for Equality of Means
t
Niat
Equal variances assumed
-3.215
df
208
Sig. (2-
Mean
tailed)
Difference
.002
-.616
9
Sebelum diberi perlakuan, rata-
antara
komponen
pendidikan
rata niat berwirausaha siswa kelas
kewirausahaan terhadap komponen niat
kewirausahaan praktik adalah 11,36;
berwirausaha siswa berdasarkan Theory
tetapi setelah diberi perlakuan rata-rata
of Planned Behavior (TPB). Beberapa
niat berwirausaha siswa menjadi 11,97.
tahapan dalam path analysis adalah
Tabel
sebagai berikut:
5
menunjukkan
bahwa
nilai
signifikansi uji t adalah 0,002. Nilai
tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga
dapat
disimpulkan
perbedaan
niat
bahwa
terdapat
berwirausaha
Spesifikasi dan identifikasi model
Path model yang dibangun dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
yang
signifikan pada kelas kewirausahaan
praktik sebelum dan sesudah diberi
perlakuan.
Path Analysis
Path analysis atau analisis jalur
digunakan
untuk
menguji
pengaruh
Gambar 1. Model Path Analysis
Berdasarkan path model di atas,
Estimasi model
dapat diketahui bahwa nilai degree of
Dalam tahap ini dilakukan uji kecocokan
freedom adalah 14. Nilai df ini lebih
model atau Goodness of Fit (GFO) yang
besar dari 0, sehingga model dapat
digunakan untuk menguji kecocokan
dikategorikan identified.
data dengan model. Menurut Imam
Ghozali dan Fuad (2008) beberapa
ukuran yang dapat digunakan untuk uji
10
kecocokan
model
adalah
sebagai
sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa
berikut:
model adalah fit.
1. Nilai Chi-square dan P
5. Nilai Comparative Fit Index (CFI)
Nilai chi-square sebesar 60,74
Model
dikatakan
baik
apabila
dengan probabilitas signifikan (0,00 <
memiliki nilai CFI yang mendekati 1.
0,05).
menunjukkan
Nilai CFI model penelitian ini sebesar
bahwa model tidak fit, karena syarat
0,92 (mendekati 1) sehingga model
model yang fit adalah nilai probabilitas
mempunyai fit yang baik.
chi-square tidak signifikan (lebih besar
6. Nilai Incremental Fit Index (IFI)
Hasil
tersebut
dari 0,05).
Model penelitian ini menghasilkan
nilai IFI sebesar 0,92. Sedangkan batas
2.
cut-off untuk nilai IFI adalah 0,90.
Indikator
goodness
of
fit
selanjutnya adalah rasio perbandingan
antara nilai chi-square dengan degree of
freedom (
). Rasio chi-square
dengan
of
Sehingga
dapat
disimpulkan
bahwa
model adalah fit.
7. Nilai Relative Fit Index (RFI)
Model yang fit memiliki nilai RFI
dalam
mendekati 1. Model dalam penelitian ini
penelitian ini adalah 60,74 / 14 = 4,34.
menghasilkan nilai RFI 0,80. Nilai RFI
Hasil tersebut lebih rendah dari cut-off
tersebut
model fit, yaitu 5. Sehingga dapat
mendekati 1, sehingga model adalah fit.
disimpulkan bahwa model mempunyai fit
Berdasarkan hasil uji kecocokan model
yang baik.
di atas, dapat diketahui bahwa sebagian
3. Nilai CAIC
besar
degree
freedom
masih
indikator
bisa
dikatakan
goodness
of
fit
Suatu model mempunyai fit yang
menunjukkan hasil yang baik, sehingga
baik apabila nilai model CAIC lebih kecil
dapat disimpulkan bahwa model untuk
dari independence CAIC dan saturated
menguji
CAIC. Nilai model CAIC penelitian ini
kewirausahaan
adalah 185,33; nilai independence CAIC
berwirausaha dapat diterima.
pengaruh
pendidikan
terhadap
niat
adalah 696,70 dan nilai saturated CAIC
Path analysis menguji pengaruh
adalah 203,88. Nilai model CAIC lebih
langsung dan tidak langsung di dalam
kecil
model pada gambar 1 di atas dengan
dari
saturated
nilai
independence
CAIC
sehingga
dan
dapat
disimpulkan bahwa model adalah fit.
4. Nilai Normed Fit Index (NFI)
Suatu model dikatakan fit apabila
mempunyai NFI ≥ 0,9. Model dalam
penelitian
ini
mempunyai
NFI
0,90
hasil sebagai berikut:
11
Tabel 6. Pengaruh Langsung antar Variabel
Estimate
Error
t hitung
t tabel
Ket.
K_what K_why
0,47
0,093
5,04
1,983
Signifikan
K_what K_who
0,41
0,076
5,36
1,983
Signifikan
K_what K_how
0,34
0,10
3,25
1,983
Signifikan
K_why K_who
0,30
0,072
4,23
1,983
Signifikan
K_who K_how
0,34
0,11
3,02
1,983
Signifikan
K_why Sikap
0,15
0,069
2,15
1,983
Signifikan
K_who NS
0,30
0,088
3,41
1,983
Signifikan
K_how KP
0,24
0,068
3,51
1,983
Signifikan
Sikap Niat
0,38
0,090
4,16
1,983
Signifikan
NS Niat
0,29
0,088
3,30
1,983
Signifikan
KP Niat
0,37
0,096
3,85
1,983
Signifikan
NS Sikap
0,26
0,091
2,85
1,983
Signifikan
NS KP
0,37
0,081
4,64
1,983
Signifikan
KP Sikap
0,38
0,095
4,02
1,983
Signifikan
Berdasarkan tabel 6 di atas diketahui
langsung antar variabel signifikan pada
bahwa nilai thitung untuk semua pengaruh
taraf signifikansi 5%.
langsung antar variabel lebih besar dari
Pengaruh tidak langsung antar
ttabel (N = 106; α = 5%). Sehingga dapat
variabel ditampilkan dalam tabel 4 di
disimpulkan bahwa semua pengaruh
bawah ini:
Tabel 7. Pengaruh tidak Langsung antar variabel
K_what
K_why
K_who
K_how
Sikap
NS
KP
K_why
---
---
---
---
---
---
---
K_who
0.15
---
---
---
---
---
---
K_how
0.18
0.10
---
---
---
---
---
Sikap
0.21
0.05
0.16
0.11
---
0.14
---
NS
0.19
0.11
---
---
---
---
---
KP
0.22
0.07
0.21
---
---
---
---
Niat
0.19
0.13
0.20
0.13
---
0.26
0.12
Berdasarkan tabel 7 di atas diketahui
pengaruh tidak langsung antar variabel
bahwa semua pengaruh tidak langsung
tersebut. J. Cohen & P. Cohen dalam Lo
antar
model
Choi Tung (2011) mengatakan bahwa if
Langkah
all path coefficients are significant at the
signifikansi
same level of alpha, then their overall
variabel
di
mempunyai
nilai
selanjutnya
adalah
dalam
positif.
uji
12
indirect effect can also be considered
subjektif dan kontrol perilaku dengan
significant at this alpha level. Semua
nilai
koefisien jalur di dalam model signifikan
menunjukkan bahwa secara langsung
pada taraf signifikansi 5% (tabel 6),
variasi
sehingga
dijelaskan oleh sikap, norma subjektif
semua
pengaruh
tidak
R2
sebesar
niat
0,53.
Hasil
berwirausaha
ini
siswa
langsung di dalam model juga signifikan
dan
pada taraf signifikansi 5%.
sedangkan 47% dijelaskan oleh variabel
Setelah
semua
pengaruh
langsung dan tidak langsung di dalam
model
terbukti
perilaku
sebesar
53%,
lain di luar penelitian.
2. Tidak Langsung
langkah
Sumbangan efektif dari variabel
terakhir adalah menghitung sumbangan
bebas dan intervening terhadap variabel
efektif
terikat
semua
signifikan,
kontrol
variabel
bebas
dan
(niat
berwirausaha)
secara
intervening terhadap niat berwirausaha
langsung dan tidak langsung adalah
siswa secara langsung maupun tidak
sebagai berikut:
langsung, dengan hasil sebagi berikut:
1. Langsung
Secara
langsung
niat
berwirausaha siswa dipengaruhi oleh
tiga variabel TPB, yaitu sikap, norma
Tabel 8. Sumbangan Efektif
Variabel
Know_what
Know_why
Know_who
Know_how
Sikap
NS
KP
Total
Sumbangan
Koefisien Jalur ke Niat Berwirausaha
Langsung
Tidak
Total
Langsung
--0,19
0,19
--0,13
0,13
--0,20
0,20
--0,13
0,13
0,38
--0,38
0,29
0,26
0,55
0,37
0,12
0,49
efektif
terbesar
SE
0,036
0,017
0,040
0,017
0,144
0,303
0,240
0,797
sama, baik secara langsung maupun
terhadap niat berwirausaha diberikan
tidak langsung.
oleh norma subjektif, yaitu 0,303 atau
Pembahasan Hasil Analisis
30,3%. Sumbangan efektif keseluruhan
Hipotesis pertama
model adalah 0,797 atau 79,7% dan
Hipotesis
penelitian
pertama
pengaruh
menyatakan bahwa terdapat perbedaan
komponen pendidikan kewirausahaan
niat berwirausaha siswa antara kelas
berdasarkan
kewirausahaan praktik dengan kelas
hasil
ini
merupakan
TPB
secara
bersama-
kewirausahaan
tanpa
praktik.
13
Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa
berwirausaha yang signifikan pada kelas
nilai signifikansi thitung adalah 0,021. Nilai
kewirausahaan praktik sebelum dan
tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti
sesudah diberi perlakuan.
bahwa
terdapat
perbedaan
niat
Rata-rata niat berwirausaha siswa
berwirausaha yang signifikan antara
kelas
kelas kewirausahaan praktik dengan
adalah 11,42 (tabel 4.8) dan 11,45
kelas kewirausahaan tanpa praktik.
(tabel 4.10). Berdasarkan hasil uji t
Selanjutnya dilihat besarnya rata-
kewirausahaan
untuk
kelas
tanpa
praktik
kewirausahaan
tanpa
rata niat berwirausaha siswa antara
praktik diketahui nilai signifikansi thitung
kelas kewirausahaan praktik dengan
adalah 0,902. Nilai tersebut lebih besar
kelas
praktik,
dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan
sebelum diberi perlakuan dan setelah
bahwa tidak terdapat perbedaan niat
diberi
berwirausaha yang signifikan pada kelas
kewirausahaan
perlakuan.
berwirausaha
tanpa
Rata-rata
kelas
niat
kewirausahaan
praktik adalah 11,97. Rata-rata niat
berwirausaha
kelas
kewirausahaan tanpa praktik.
Hipotesis ketiga
kewirausahaan
Pengujian
hipotesis
tanpa praktik adalah 11,42. Rata-rata
ketiga
niat berwirausaha kelas kewirausahaan
dengan menggunakan software LISREL
praktik lebih besar dari rata-rata niat
8.80. Path analysis digunakan untuk
berwirausaha
menguji pengaruh langsung dan tidak
kelas
kewirausahaan
menggunakan
penelitian
path
analysis
tanpa praktik.
langsung antara komponen pendidikan
Hipotesis kedua
kewirausahaan
terhadap
niat
kedua
berwirausaha siswa berdasarkan Theory
menyatakan bahwa terdapat perbedaan
of Planned Behavior (TPB). Komponen
niat berwirausaha siswa sebelum dan
pendidikan kewirausahaan terdiri dari
setelah dilakukan pembelajaran praktik
know-what, know-why, know-who, dan
kewirausahaan.
know-how. Komponen TPB terdiri dari
Hipotesis
penelitian
Sebelum
diberi
perlakuan, rata-rata niat berwirausaha
sikap,
siswa
perilaku.
kelas
kewirausahaan
praktik
norma
subjektif
dan
kontrol
diberi
Hasil path analysis menyatakan
perlakuan rata-rata niat berwirausaha
bahwa semua pengaruh antar variabel
siswa menjadi 11,97.
di
adalah
11,36;
Hasil
kewirausahaan
tetapi
uji
t
setelah
untuk
praktik
dalam
model
signifikan,
baik
kelas
pengaruh
langsung
maupun
tidak
menunjukkan
langsung.
Pengaruh
langsung
antar
nilai signifikansi thitung adalah 0,002. Nilai
variabel diuji signifikansinya dengan
tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti
membandingkan nilai thitung dengan ttabel,
bahwa
dan hasilnya semua nilai thitung lebih
terdapat
perbedaan
niat
14
besar dari nilai ttabel (N = 106; α = 5%)
SIMPULAN DAN SARAN
sehingga semua pengaruh langsung
Simpulan
antar
variabel
signifikan.
Semua
Simpulan penelitian ini adalah
pengaruh langsung di dalam model
sebagai berikut:
signifikan pada taraf signifikansi 5%,
1. Hasil uji t menunjukkan bahwa nilai
tidak
signifikansi thitung adalah 0,021. Nilai
langsung di dalam model juga signifikan
tersebut lebih kecil dari 0,05 yang
pada taraf signifikansi 5%.
berarti bahwa terdapat perbedaan
sehingga
semua
pengaruh
Berdasarkan hasil path analysis
tersebut,
dapat
terdapat
pengaruh
antara
pendidikan
terhadap
niat
niat berwirausaha yang signifikan
bahwa
antara kelas kewirausahaan praktik
signifikan
dengan kelas kewirausahaan tanpa
kewirausahaan
praktik. Rata-rata niat berwirausaha
disimpulkan
yang
berwirausaha
siswa
kelas kewirausahaan praktik adalah
sebesar
11,97
sedangkan
kelas
berdasarkan
TPB.
Pendidikan
kewirausahaan
tidak
berpengaruh
kewirausahaan tanpa praktik adalah
langsung terhadap niat berwirausaha
11,45; sehingga hipotesis pertama
siswa.
penelitian yang menyatakan bahwa
Pendidikan
kewirausahaan
terlebih dahulu memberikan internalisasi
terdapat
nilai-nilai TPB di dalam diri siswa yang
berwirausaha siswa antara kelas
selanjutnya berpengaruh terhadap niat
kewirausahaan praktik dengan kelas
berwirausaha siswa.
kewirausahaan tanpa praktik terbukti
Secara
langsung,
TPB
mempunyai sumbangan efektif terhadap
niat
berwirausaha
sebesar
53%,
perbedaan
niat
signifikan.
2. Sebelum diberi perlakuan, rata-rata
niat
berwirausaha
siswa
kelas
sedangkan 47% dijelaskan oleh variabel
kewirausahaan praktik adalah 11,36;
lain di luar penelitian. Sumbangan efektif
tetapi setelah diberi perlakuan rata-
terbesar terhadap niat berwirausaha
rata niat berwirausaha siswa menjadi
diberikan oleh norma subjektif, yaitu
11,97.
0,303 atau 30,3% secara langsung dan
kewirausahaan praktik menunjukkan
tidak
efektif
nilai signifikansi thitung adalah 0,002.
keseluruhan model adalah 0,797 atau
Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05
79,7%
merupakan
yang
pendidikan
perbedaan niat berwirausaha yang
langsung.
dan
pengaruh
hasil
ini
komponen
kewirausahaan
secara
Sumbangan
berdasarkan
bersama-sama,
baik
langsung maupun tidak langsung.
Hasil
berarti
uji
t
untuk
bahwa
kelas
terdapat
TPB
signifikan pada kelas kewirausahaan
secara
praktik sebelum dan sesudah diberi
perlakuan. Hasil ini membuktikan
bahwa hipotesis penelitian kedua
15
yang menyatakan bahwa terdapat
5. Sumbangan efektif terbesar terhadap
perbedaan niat berwirausaha siswa
niat
sebelum
norma
dan
setelah
dilakukan
berwirausaha
diberikan
subjektif,
yaitu
oleh
30,3%.
pembelajaran praktik kewirausahaan
Sumbangan
terbukti signifikan.
model adalah 79,7% dan hasil ini
3. Hasil
path
analysis
efektif
keseluruhan
menyatakan
merupakan
bahwa path model yang dibangun fit
pendidikan
dengan data, serta semua pengaruh
berdasarkan TPB secara langsung
langsung dan tidak
maupun tidak langsung.
langsung di
dalam model signifikan pada taraf
Saran
signifikansi 5%. Nilai thitung untuk
1. Guru
pengaruh
komponen
kewirausahaan
kewirausahaan
hendaknya
semua pengaruh langsung di dalam
menerapkan
model lebih besar dari nilai ttabel (N =
dalam mata diklat kewirausahaan
106, α = 5%) sehingga semua
agar siswa tidak hanya mendapatkan
pengaruh langsung di dalam path
materi di dalam kelas.
model signifikan. Semua pengaruh
2. Guru
pembelajaran
kewirausahaan
praktik
hendaknya
langsung di dalam model signifikan
membentuk norma subjektif siswa
pada taraf signifikansi 5%, sehingga
terhadap profesi wirausaha dengan
semua pengaruh tidak langsung di
cara
dalam model juga signifikan pada
berwirausaha dan menjelaskan arti
taraf signifikansi 5%. Hasil path
penting berwirausaha.
analysis
bahwa
memotivasi
siswa
untuk
tersebut
membuktikan
3. Peneliti lain dapat mengembangkan
pendidikan
kewirausahaan
penelitian dengan mengubah atau
berpengaruh signifikan terhadap niat
menambah
berwirausaha
berwirausaha, selain itu dapat juga
siswa
berdasarkan
Theory of Planned Behavior (TPB).
4. Niat
berwirausaha
langsung
siswa
dipengaruhi
secara
oleh
antecedent
dilakukan studi lanjut pada skala
yang lebih luas.
tiga
variabel TPB, yaitu sikap, norma
DAFTAR PUSTAKA
subjektif dan kontrol perilaku dengan
Agus
Wibowo.
2011.
nilai R2 sebesar 0,53. Hasil ini
Kewirausahaan
menunjukkan adalah bahwa secara
Strategi).
langsung variasi niat berwirausaha
Pelajar.
siswa dijelaskan oleh sikap, norma
Ajzen, Icek. 1991.
subjektif dan kontrol perilaku sebesar
Planned
53%, sedangkan 47% dijelaskan oleh
Organizational
variabel lain di luar penelitian.
niat
Pendidikan
(Konsep
Yogyakarta:
The
dan
Pustaka
Theory
of
Behaviour.
Behavior
and
16
Human Decision Processes, 50,
Education
179-211.
Students’
Caecilia Vemmy Susanti. 2012. FaktorFaktor
yang
Mempengaruhi
Intensi Berwirausaha Siswa SMK.
Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2,
in
Developing
Entrepreneurial
Intentions.
Wageningen
University,
Wageningen,
The
Netherlands, p. 22.
Krueger, N.F. Jr, Reilly, M.D. and
Carsrud, A.L. 2000. Competing
Nomor 1, Februari 2012.
Creswell, J. 2012. Research Design:
Models
of
Entrepreneurial
Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif
Intentions. Journal of Business
dan
Venturing. 15: 411-32.
Mixed:
Terjemahan:
Edisi
Ketiga.
Achmad
Fawaid.
Entrepreneurship Education on
Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dohse, Dirk & Walter, Sascha G. 2010.
The Role of Entrepreneurship
Education and Regional Context
in
Forming
Lorz, Michael. 2011. The Impact of
Entrepreneurial
Intention. Documents de Treball
de l’IEB 2010/18.
Entrepreneurial
Intention.
The
University of St.Gallen.
Mohammad Saroni. 2012. Mendidik dan
Melatih
Entrepreneur
Muda.
Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Rasli, A. Md.; Khan, S. R.; Malekifar, S.;
Fishbein, M., & Ajzen, I. 1975. Belief,
and Jabeen, S. 2013. Factors
Attitude, Intention and Behavior:
Affecting Entrepreneurial Intention
An Introduction to Theory and
Among
Research. MA: Addison-Wesley.
Universiti
Imam
Ghozali
dan
Structural
Semarang:
Fuad.
Graduate
Students
Teknologi
of
Malaysia.
2008.
International Journal of Business
Equation
Modeling.
and Social Science Vol. 4 No. 2;
Badan
Penerbit
Universitas Diponegoro.
February 2013.
Tong, X. F.; Tong, David Y. K. and Loy,
Izedonmi, Prince F. & Okafor, C. 2010.
L. C. 2011. Factors Influencing
The Effect Of Entrepreneurship
Entrepreneurial Intention Among
Education
Students’
University Students. International
Entrepreneurial Intentions. Global
Journal of Social Sciences and
Journal
Humanity Studies Vol 3, No 1,
On
of
Management
and
Business Research Vol. 10 Issue
2011.
Tung, Lo Choi. 2011. The Impact of
6 (Ver 1.0).
Karimi, Saeid; Biemans, Harm J.A.;
Entrepreneurship Education on
Lans, Thomas; Mulder, Martin; &
Entrepreneurial
Chizari, Mohammad. 2012. The
Engineering
Role
of
Entrepreneurship
Intention
Students.
of
City
17
University of Hongkong: Run Run
Shaw Library.
Tubbs, M., & Ekegerg, S. 1991. The
Role
of
Intentions
in
Work
Motivation: Implications for Goalsetting Theory and Research.
Academy
of
Management
Review, 16, 180-199.