PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP NIAT BERWIRAUSAHA SISWA SMK NEGERI 1 PEDAN TAHUN 2013 | Wahyono | Jurnal Pendidikan Insan Mandiri 6823 14470 1 SM

1

PENGARUH PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP NIAT BERWIRAUSAHA
SISWA SMK NEGERI 1 PEDAN TAHUN 2013
Budi Wahyono, Siswandari, Djoko Santosa
Magister Pendidikan Ekonomi Program Pascasarjana UNS
buditin@fkip.uns.ac.id
ABSTRACT
The purposes of this study are to figure out: 1) the difference student’s
entrepreneurial intention between class with entrepreneurship practice (experimental
class) and class without entrepreneurship practice (control class), 2) the difference
student’s entrepreneurial intention before and after the instructional practices of
entrepreneurship and 3) the impact of entrepreneurship education on student’s
entrepreneurial intention based on Theory of Planned Behavior.
This research used quantitative approach with quasi-experimental methods.
The research populations consisted of all the student of grade XI of SMK Negeri 1 Pedan
academic year 2012/2013. The research sample were all the student of grade XI of
Accounting, which taken by cluster random sampling. Questionnaire and documentation
used to collect the data. Data analysis techniques were t-test and path analysis.
The results of this study are as follows: 1) there is a significant difference
between students’ entrepreneurial intention the experimental class and control class, 2)

there is a significant difference in student’s entrepreneurial intention before and after the
instructional practices of entrepreneurship, 3) entrepreneurship education significantly
influence the student’s entrepreneurial intention based on the Theory of Planned
Behavior, 4) directly, components of the Theory of Planned Behavior give effect to the
students’ entrepreneurial intention by 53%, and 5) the overall effective contribution of the
model is 79.7%, that result is the impact of entrepreneurship education components
based on the Theory of Planned Behavior on students’ entrepreneurial intention directly
and indirectly.
Keywords:

Entrepreneurship Education, Theory of Planned Behavior, Entrepreneurial
Intention

PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah

menetapkan kebijakan memperbanyak

Pengangguran menjadi masalah
serius


di

Indonesia.

Salah

pengangguran

ini

satu

jumlah
program

SMK

di


Indonesia.

Namun,

pemerintah tersebut belum

adalah

berjalan optimal. Hal ini terbukti dari

ketimpangan antara jumlah angkatan

banyaknya lulusan SMK yang masih

kerja

menganggur, bahkan berdasarkan data

penyebab


dengan

jumlah

lapangan

BPS pada bulan Agustus 2012, lulusan

pekerjaan.
Salah satu solusi yang ditempuh
pemerintah untuk mengatasi masalah
pengangguran

adalah

dengan

SMK justru menyumbangkan jumlah
pengangguran tertinggi di Indonesia.


2

Pembinaan terhadap siswa SMK
harus

disempurnakan

untuk

langsung

bagaimana

merintis

atau

menjadi seorang wirausaha.

pemerintah


Pendidikan kewirausahaan dapat

tersebut, dengan harapan agar siswa

membentuk sikap dan perilaku siswa

SMK tidak hanya berorientasi untuk

untuk

mencari

Namun, hal ini perlu dikaji lebih lanjut,

mengoptimalkan program

pekerjaan

saja,


melainkan

menjadi

untuk menciptakan lapangan pekerjaan

khususnya

atau

kewirausahaan

menjadi

seorang

wirausaha.

seorang


apabila

pembelajaran

yang

menggunakan

Wirausaha merupakan cara efektif untuk

praktik

mengatasi

meningkatkan niat berwirausaha siswa

angkatan

ketimpangan

kerja

antara

dengan

lapangan

apakah

wirausaha.

dibandingkan

lebih

efektif

dengan


untuk

pembelajaran

pekerjaan yang tersedia. Namun, sejauh

kewirausahaan

ini niat siswa SMK untuk menjadi

Selanjutnya, perlu dikaji pula tentang

wirausaha masih rendah. Hal ini dapat

pengaruh

pendidikan

dilihat dari masih sedikitnya lulusan


terhadap

niat

SMK yang memilih menjadi seorang

berdasarkan

wirausaha, mayoritas

Theory of Planned Behavior (TPB).

memilih untuk

mencari dan melamar pekerjaan (job
seeker).

di

1. Apakah

sekolah.
diberikan

yang

Pendidikan
di

SMK,

niat,

yaitu

belakang

maka

rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah

satunya
kewirausahaan

siswa

latar

atas,

sebagai berikut:

pendidikan

kewirausahaan

antecedent

dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah
adalah

praktik.

berwirausaha

Berdasarkan
masalah

Niat siswa untuk berwirausaha

tanpa

terdapat

perbedaan

niat

di

berwirausaha siswa antara kelas

kewirausahaan

kewirausahaan praktik dengan kelas

tetapi

kewirausahaan tanpa praktik?

diajarkan

sistem

pembelajarannya masih didominasi oleh

2. Apakah

terdapat

perbedaan

niat

teori di dalam kelas termasuk di SMK

berwirausaha siswa sebelum dan

Negeri 1 Pedan.

setelah

Pembelajaran praktik di dalam
pendidikan kewirausahaan memegang
peranan

penting.

Harus

ada

dilakukan

pembelajaran

praktik kewirausahaan?
3. Apakah pendidikan kewirausahaan
berpengaruh

terhadap

keseimbangan antara teori dan praktik

berwirausaha

yang diberikan, sehingga siswa tidak

Theory of Planned Behavior (TPB)?

mudah bosan dengan pembelajaran

siswa

niat

berdasarkan

Tujuan penelitian ini adalah untuk

yang hanya berlangsung di dalam kelas.

mengetahui:

Siswa juga bisa merasakan secara

1. Ada

tidaknya

perbedaan

niat

berwirausaha siswa antara kelas

3

kewirausahaan praktik dengan kelas

untuk

menanamkan

kewirausahaan tanpa praktik.

keterampilan

dan

kompetensi,

nilai-nilai

yang

niat

diperlukan dalam mengenali peluang

berwirausaha siswa sebelum dan

bisnis, mengatur dan memulai usaha

setelah

baru (Brown dalam Prince Famous

2. Ada

tidaknya

perbedaan

dilakukan

pembelajaran

Izedonmi dan Chinonye Okafor, 2010).

praktik kewirausahaan.

Berdasarkan uraian di atas, dapat

3. Ada tidaknya pengaruh pendidikan
kewirausahaan
berwirausaha

terhadap
siswa

niat

berdasarkan

Theory of Planned Behavior (TPB).

disimpulkan

bahwa

pendidikan

kewirausahaan merupakan usaha sadar
yang

dilakukan

pendidikan

oleh

untuk

lembaga

menanamkan

KAJIAN LITERATUR

pengetahuan, nilai-nilai, jiwa, dan sikap

Pendidikan Kewirausahaan

kewirausahaan kepada peserta didik.

Menurut Agus Wibowo (2011)

Hal

ini

bertujuan

agar

mampu

adalah

menciptakan wirausaha-wirausaha baru

upaya internalisasi jiwa dan mental

yang handal dan berkarakter dan dapat

kewirausahaan baik

meningkatkan

pendidikan

kewirausahaan

melalui institusi

pendidikan maupun institusi lain seperti
lembaga

pelatihan,

sebagainya.

Lo

training

Choi

Tung

masyarakat.
Pendidikan

dan
(2011)

kesejahteraan

mempunyai

kewirausahaan

beberapa

komponen.

mengatakan pendidikan kewirausahaan

Johannisson dalam dalam Lo Choi Tung

adalah

(2011)

process

of

transmitting

membagi

pendidikan

entrepreneurial knowledge and skills to

kewirausahaan menjadi lima komponen,

students to help them exploit a business

yaitu:

opportunity.

knowledge),

know-what
know-why

(entrepreneurial
(values

and

kewirausahaan

motives), know-who (social interaction),

mampu membekali peserta didik dengan

know-how (entrepreneurial skills and

berbagai

abilities), and know-when (intuition, the

Pendidikan

kompetensi

kewirausahaan

yang nantinya akan membawa manfaat
yang

besar

dalam

right time to start up).
Komponen kelima yaitu “know-

kehidupannya.
45)

when” tidak digunakan dalam penelitian

mengatakan “pendidikan kewirausahaan

ini, karena menurut Lo Choi Tung (2011)

adalah

“know-when” akan dimiliki seseorang

Mohammad

program

menggarap
sebagai

Saroni

aspek
bagian

(2012:

pendidikan

yang

kewirausahaan
penting

dalam

pembekalan kompetensi anak didik”.
Pendidikan kewirausahaan dirancang

ketika

sudah

pengusaha

menjadi
dan

seorang
merasakan

keberhasilan serta kegagalan dalam

4

berusaha, sedangkan siswa SMK belum

any

menjadi seorang wirausaha.

entrepreneurship.

Niat Berwirausaha
Niat

planned

behavior,

including

Terdapat beberapa faktor yang

berwirausaha

merupakan

mempengaruhi

niat

berwirausaha

untuk

seseorang. Rasli, Khan, Malekifar, dan

menjadi seorang wirausaha atau untuk

Jabeen (2013) menyatakan dalam hasil

berwirausaha. Tubbs & Ekeberg (1991)

penelitiannya tentang faktor-faktor yang

menyatakan bahwa niat berwirausaha

mempengaruhi

adalah representasi dari tindakan yang

bahwa niat berwirausaha dipengaruhi

direncanakan untuk melakukan perilaku

oleh citra kewirausahaan, lingkungan

kewirausahaan.

pendidikan

kebulatan

tekad

seseorang

Sebelum

seseorang

niat

dan

berwirausaha,

keyakinan.

Caecilia

memulai suatu usaha (berwirausaha)

Vemmy Susanti (2012) membagi faktor-

dibutuhkan suatu komitmen yang kuat

faktor

untuk mengawalinya. Reynolds & Miller

berwirausaha seseorang ke dalam tiga

dalam

34)

variabel yaitu: sikap (attitude), norma

“understood entrepreneurial intention as

subjektif (subjective norm) dan kontrol

the

the

perilaku (perceived behavioral control)

potential entrepreneur to start up”. Lo

atau dikenal dengan istilah Theory of

Choi Tung (2011: 34)

Planned Behavior.

Lo

Choi

personal

Tung

(2011:

commitment

of

menyatakan

bahwa “entrepreneurship intention is a

yang

mempengaruhi

niat

Theory of Planned Behavior (TPB)
Theory

cognitive representation of actions for

of

Planned

Behavior

exploiting a business opportunity by

(TPB) merupakan perluasan dari Theory

applying

of Reasoned Action (TRA). Dalam TRA

entrepreneurial

learning

(knowledge and skills)”.

dijelaskan

bahwa

niat

seseorang

Berdasarkan uraian di atas, maka

terhadap perilaku dibentuk oleh dua

dalam penelitian ini niat berwirausaha

faktor utama yaitu sikap attitude toward

diartikan sebagai kebulatan tekad siswa

the behavior dan subjective norms

SMK untuk memulai berwirausaha. Niat

(Fishbein dan Ajzen, 1975). Sedangkan

berwirausaha merupakan faktor penting

dalam TPB ditambahkan satu faktor lagi

untuk

yaitu

menumbuhkan

perilaku

kewirausahaan siswa, sehingga dalam

perceived

behavioral

control

(Ajzen, 1991).

pembelajaran kewirausahaan di SMK

TPB sangat sesuai digunakan

sangat penting untuk meningkatkan niat

untuk menjelaskan berbagai perilaku di

berwirausaha siswa. Krueger, Reilly &

dalam

Carsrud

bahwa

dikatakan oleh Ajzen (1991) bahwa TPB

intentions are the single best predictor of

is suitable to explain any behavior which

(2000)

mengatakan

kewirausahaan.

Sebagaimana

5

requires

planning,

such

as

dengan

judul

The

entrepreneurship.

Entrepreneurship

Hasil Penelitian yang Relevan

Students’

Penelitian Lo Choi Tung (2011)
dengan

judul

The

Entrepreneurship

Impact

Education

on

Intentions.

of

penelitian

on

pendidikan kewirausahaan memberikan

ini

Students. Theory of Planned Behavior

berwirausaha.

(TPB) juga digunakan dalam penelitian
pemoderasi

of

Sebagaimana penelitian yang lain, hasil

dampak

sebagai

Education

Entrepreneurial

Entrepreneurial Intention of Engineering

ini

Effect

antara

menunjukkan

positif

bahwa

terhadap

niat

Saeid Karimi, Harm J.A. Biemans,
Thomas

Lans,

Martin

Mulder,

dan

pendidikan kewirausahaan dengan niat

Mohammad Chizari (2012) penelitiannya

berwirausaha.

Penelitian

berjudul The Role of Entrepreneurship

menggunakan

dua

analisis

ANOVA

SEM.

Hasil

dan

menggunakan

ANOVA

tersebut
yaitu
analisis

menunjukkan

Education

in

Developing

Entrepreneurial
penelitiannya

Students’

Intentions.

Hasil

menunjukkan

bahwa

bahwa terdapat perbedaan signifikan

pendidikan kewirausahaan berpengaruh

dalam hal niat kewirausahaan antara

signifikan

kelas

(perceived

kewirausahaan

kontrol.

Selanjutnya,

menggunakan
bahwa

dengan
hasil

SEM

pendidikan

kelas
analisis

menunjukkan
kewirausahaan

berpengaruh siginifikan terhadap niat

norma

terhadap

kontrol

behavioral

subjektif

perilaku

control)

(subjective

dan
norm).

Namun, tidak ditemukan untuk dampak
pendidikan

kewirausahaan

terhadap

sikap (attitude) dan niat berwirausaha.

berwirausaha.

Dirk Dohse & Sascha G. Walter

Michael

Lorz

penelitiannya berjudul
Entrepreneurship

(2011),

The Impact of
Education

on

(2010) dengan judul penelitian The Role
of

Entrepreneurship

Regional

Context

Education
in

and

Forming

Entrepreneurial Intention. Penelitian ini

Entrepreneurial

juga menggunakan Theory of Planned

penelitian

Behavior (TPB) sebagai pemoderasi

pendidikan kewirausahaan berdampak

antara

pendidikan

signifikan

dengan

niat

berwirausaha.

penelitian

ini

pengaruh

positif

kewirausahaan

kewirausahaan

menunjukkan
antara

Hasil

niat

berwirausaha.
Penelitian
Izedonmi,

menunjukkan
dalam

peningkatan

Hasil
bahwa
niat

berwirausaha.

adanya

pendidikan

terhadap

Intentions.

METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini mengambil lokasi di

Prince

Chinonye

Okafor

Famous

SMK Negeri 1 Pedan yang beralamat di

(2010)

Jl. Bhayangkara, Sobayan, Kecamatan

6

Pedan, Kabupaten Klaten. Pelaksanaan

di

penelitian ini pada semester genap

berjumlah 69 siswa.

tahun pelajaran 2012/2013 yaitu pada

Variabel Penelitian

SMK

bulan April 2012 sampai bulan Juni

Negeri

1

Juwiring

yang

Penelitian ini menggunakan tiga

2013.

jenis variabel, yaitu variabel dependen,

Jenis Penelitian

intervening dan independen. Variabel

Penelitian

ini

merupakan

dependen penelitian ini adalah niat

penelitian kuantitatif dengan metode

berwirausaha.

kuasi-eksperimen.

penelitian

adalah know-why, know-who, know-

eksperimen semu (quasi-experiment),

how, sikap, norma subjektif, dan kontrol

karena

perilaku. Variabel independen adalah

dipilih

masing-masing
secara

assignment)

siswa

acak
tetapi

tidak

Variabel

intervening

(non-randomly

know-what.

menggunakan

Teknik Pengumpulan Data

kelompok yang sudah terbentuk secara

Teknik pengumpulan data yang

alami, yaitu kelompok siswa dalam

digunakan adalah metode kuesioner

suatu kelas. Menurut Creswell (2012)

dan dokumentasi. Kuesioner digunakan

apabila masing-masing partisipan tidak

untuk mengetahui know-what, know-

ditugaskan

why,

secara

acak,

berarti

know-who,

know-how,

sikap,

prosedur yang demikian dikenal sebagai

norma subjektif, kontrol perilaku, dan

prosedur quasi-experiment.

niat

Rancangan
menggunakan
and

ini

dokumentasi

nonequivalent

pre-test

memperoleh

control-group

design,

Rencana

post-test

penelitian

berwirausaha

siswa.

Metode

digunakan
data

untuk

jumlah

Pelaksanaan

siswa,

Pembelajaran

karena penelitian ini menggunakan pre-

(RPP), profil sekolah, dan tracer study

test dan post test (berupa kuesioner),

siswa SMK Negeri 1 Pedan yang

dan juga menggunakan kelas kontrol.

digunakan sebagai data awal dalam

Populasi dan Sampel

penelitian.

Populasi

dalam

penelitian

ini

Teknik Analisis Data

adalah seluruh siswa kelas XI SMK
Negeri

1

Pedan

tahun

2012/2013.

Teknik

sampling

penelitian

ini

dengan

pelajaran

Teknik analisis data penelitian ini
menggunakan

dua

yaitu dengan uji t (t-test) dan path

menggunakan

analysis. Uji t digunakan untuk menguji
perbedaan

niat

kompetensi keahlian akuntansi sebagai

antara

kelas

sampel

menggunakan

jumlah

statistik,

dalam

cluster random sampling dan terpilih

dengan

metode

106

siswa.

Kelompok pembanding adalah siswa

kewirausahaan

kelas XI kompetensi keahlian akuntansi

perbedaan

berwirausaha

siswa

kewirausahaan

praktik

dengan

kelas

tanpa

praktik

serta

berwirausaha

siswa

niat

7

sebelum dan sesudah diberi perlakuan

Berdasarkan tabel 1 di atas,

praktik

diketahui bahwa nilai p-value zkurtosis

analysis

masing-masing variabel tidak signifikan

digunakan untuk mengetahui pengaruh

(> 0,05), sehingga dapat disimpulkan

pendidikan kewirausahaan terhadap niat

bahwa data berdistribusi normal.

berupa

pembelajaran

kewirausahaan.

Path

berwirausaha siswa berdasarkan Theory

Hasil

of Planned Behavior (TPB).

uji

homogenitas

adalah

sebagai berikut:
Tabel 2. Uji Homogenitas

HASIL PENELITIAN

Levene's Test for

Sebelum melakukan uji hipotesis

Equality of

terlebih dahulu dilakukan uji persyaratan

Variances

analisis dan uji keseimbangan dengan
hasil sebagai berikut:

Niat

Uji Persyaratan Analisis

Equal

F

Sig.

0.635

.427

variances

Uji persyaratan analisis penelitian

assumed

ini terdiri dari uji normalitas dan uji
homogenitas. Hasil uji normalitas adalah

Berdasarkan

tabel

2

tersebut

sebagai berikut:

diketahui

Tabel 1. Uji Normalitas

Levene's Test adalah 0,427. Nilai ini
Kurtosis

bahwa

nilai

signifikansi

lebih besar dari 0,05 sehingga dapat

Variable

Z-Score

P-Value

K_What

1.580

0.114

mempunyai variansi yang homogen.

K_Why

-0.288

0.774

Uji Keseimbangan

K_Who

-0.814

0.415

K_How

1.410

0.159

untuk

Sikap

-1.529

0.126

berwirausaha antara kedua kelompok

Norma

1.236

0.217

dalam keadaan seimbang atau tidak. Uji

disimpulkan bahwa kedua kelompok

Uji

Subjektif

mengetahui

digunakan

apakah

niat

keseimbangan dilakukan dengan uji t.

Kontrol Perilaku
Niat

keseimbangan

1.483

0.138

Hasil uji keseimbangan adalah sebagai

-0.773

0.440

berikut:

Tabel 3. Uji Keseimbangan
t-test for Equality of Means
t

Niat

Equal variances assumed

.315

df

171

Sig. (2-

Mean

tailed)

Difference

.753

.065

8

kewirausahaan

Berdasarkan tabel 3 di atas dapat

tanpa

serta

berwirausaha

siswa

diketahui bahwa nilai signifikansi uji t

perbedaan

adalah 0,753. Nilai signifikansi kedua

sebelum dan sesudah diberi perlakuan

kelompok lebih besar dari 0,05 sehingga

berupa

dapat

kewirausahaan. Hasil uji t penelitian ini

disimpulkan

bahwa

kedua

niat

praktik

pembelajaran

praktik

adalah sebagai berikut:

kelompok dalam keadaan seimbang
Uji Hipotesis
Uji

hipotesis

penelitian

menggunakan uji t dan path analysis
dengan hasil sebagai berikut:
Uji t
Uji t digunakan untuk menguji
perbedaan

niat

antara

kelas

menggunakan

berwirausaha

siswa

kewirausahaan

praktik

dengan

kelas

Tabel 4. Uji t Kelas Kewirausahaan Praktik dan tanpa Praktik
t-test for Equality of Means
t

Niat

Equal variances assumed

Nilai

t

Mean

tailed)

Difference

.021

-.522

sedangkan untuk kelas kewirausahaan

0,021. Nilai signifikansi tersebut lebih

tanpa praktik adalah 11,45. Selisih rata-

kecil dari 0,05 yang berarti bahwa

rata niat berwirausaha antara kedua

terdapat perbedaan niat berwirausaha

kelas adalah 0,522.

signifikan

uji

173

Sig. (2-

adalah

yang

signifikansi

-2.335

df

kelas

Uji t juga dilakukan untuk menguji

kewirausahaan praktik dengan kelas

niat berwirausaha siswa sebelum dan

kewirausahaan tanpa praktik. Besarnya

sesudah diberikan pembelajaran praktik

Rata-rata

kewirausahaan, dengan hasil sebagai

niat

antara

berwirausaha

kelas

kewirausahaan praktik adalah 11,97

berikut:

Tabel 5. Uji t Kelas Kewirausahaan Praktik Sebelum dan Sesudah diberi Perlakuan
t-test for Equality of Means
t

Niat

Equal variances assumed

-3.215

df

208

Sig. (2-

Mean

tailed)

Difference

.002

-.616

9

Sebelum diberi perlakuan, rata-

antara

komponen

pendidikan

rata niat berwirausaha siswa kelas

kewirausahaan terhadap komponen niat

kewirausahaan praktik adalah 11,36;

berwirausaha siswa berdasarkan Theory

tetapi setelah diberi perlakuan rata-rata

of Planned Behavior (TPB). Beberapa

niat berwirausaha siswa menjadi 11,97.

tahapan dalam path analysis adalah

Tabel

sebagai berikut:

5

menunjukkan

bahwa

nilai

signifikansi uji t adalah 0,002. Nilai
tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga
dapat

disimpulkan

perbedaan

niat

bahwa

terdapat

berwirausaha

Spesifikasi dan identifikasi model
Path model yang dibangun dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:

yang

signifikan pada kelas kewirausahaan
praktik sebelum dan sesudah diberi
perlakuan.
Path Analysis
Path analysis atau analisis jalur
digunakan

untuk

menguji

pengaruh

Gambar 1. Model Path Analysis

Berdasarkan path model di atas,

Estimasi model

dapat diketahui bahwa nilai degree of

Dalam tahap ini dilakukan uji kecocokan

freedom adalah 14. Nilai df ini lebih

model atau Goodness of Fit (GFO) yang

besar dari 0, sehingga model dapat

digunakan untuk menguji kecocokan

dikategorikan identified.

data dengan model. Menurut Imam
Ghozali dan Fuad (2008) beberapa
ukuran yang dapat digunakan untuk uji

10

kecocokan

model

adalah

sebagai

sehingga

dapat

disimpulkan

bahwa

berikut:

model adalah fit.

1. Nilai Chi-square dan P

5. Nilai Comparative Fit Index (CFI)

Nilai chi-square sebesar 60,74

Model

dikatakan

baik

apabila

dengan probabilitas signifikan (0,00 <

memiliki nilai CFI yang mendekati 1.

0,05).

menunjukkan

Nilai CFI model penelitian ini sebesar

bahwa model tidak fit, karena syarat

0,92 (mendekati 1) sehingga model

model yang fit adalah nilai probabilitas

mempunyai fit yang baik.

chi-square tidak signifikan (lebih besar

6. Nilai Incremental Fit Index (IFI)

Hasil

tersebut

dari 0,05).

Model penelitian ini menghasilkan
nilai IFI sebesar 0,92. Sedangkan batas

2.

cut-off untuk nilai IFI adalah 0,90.
Indikator

goodness

of

fit

selanjutnya adalah rasio perbandingan
antara nilai chi-square dengan degree of
freedom (

). Rasio chi-square

dengan

of

Sehingga

dapat

disimpulkan

bahwa

model adalah fit.
7. Nilai Relative Fit Index (RFI)
Model yang fit memiliki nilai RFI

dalam

mendekati 1. Model dalam penelitian ini

penelitian ini adalah 60,74 / 14 = 4,34.

menghasilkan nilai RFI 0,80. Nilai RFI

Hasil tersebut lebih rendah dari cut-off

tersebut

model fit, yaitu 5. Sehingga dapat

mendekati 1, sehingga model adalah fit.

disimpulkan bahwa model mempunyai fit

Berdasarkan hasil uji kecocokan model

yang baik.

di atas, dapat diketahui bahwa sebagian

3. Nilai CAIC

besar

degree

freedom

masih

indikator

bisa

dikatakan

goodness

of

fit

Suatu model mempunyai fit yang

menunjukkan hasil yang baik, sehingga

baik apabila nilai model CAIC lebih kecil

dapat disimpulkan bahwa model untuk

dari independence CAIC dan saturated

menguji

CAIC. Nilai model CAIC penelitian ini

kewirausahaan

adalah 185,33; nilai independence CAIC

berwirausaha dapat diterima.

pengaruh

pendidikan

terhadap

niat

adalah 696,70 dan nilai saturated CAIC

Path analysis menguji pengaruh

adalah 203,88. Nilai model CAIC lebih

langsung dan tidak langsung di dalam

kecil

model pada gambar 1 di atas dengan

dari

saturated

nilai

independence

CAIC

sehingga

dan
dapat

disimpulkan bahwa model adalah fit.
4. Nilai Normed Fit Index (NFI)
Suatu model dikatakan fit apabila
mempunyai NFI ≥ 0,9. Model dalam
penelitian

ini

mempunyai

NFI

0,90

hasil sebagai berikut:

11

Tabel 6. Pengaruh Langsung antar Variabel
Estimate

Error

t hitung

t tabel

Ket.

K_what  K_why

0,47

0,093

5,04

1,983

Signifikan

K_what  K_who

0,41

0,076

5,36

1,983

Signifikan

K_what  K_how

0,34

0,10

3,25

1,983

Signifikan

K_why  K_who

0,30

0,072

4,23

1,983

Signifikan

K_who  K_how

0,34

0,11

3,02

1,983

Signifikan

K_why  Sikap

0,15

0,069

2,15

1,983

Signifikan

K_who  NS

0,30

0,088

3,41

1,983

Signifikan

K_how  KP

0,24

0,068

3,51

1,983

Signifikan

Sikap  Niat

0,38

0,090

4,16

1,983

Signifikan

NS  Niat

0,29

0,088

3,30

1,983

Signifikan

KP  Niat

0,37

0,096

3,85

1,983

Signifikan

NS  Sikap

0,26

0,091

2,85

1,983

Signifikan

NS  KP

0,37

0,081

4,64

1,983

Signifikan

KP  Sikap

0,38

0,095

4,02

1,983

Signifikan

Berdasarkan tabel 6 di atas diketahui

langsung antar variabel signifikan pada

bahwa nilai thitung untuk semua pengaruh

taraf signifikansi 5%.

langsung antar variabel lebih besar dari

Pengaruh tidak langsung antar

ttabel (N = 106; α = 5%). Sehingga dapat

variabel ditampilkan dalam tabel 4 di

disimpulkan bahwa semua pengaruh

bawah ini:

Tabel 7. Pengaruh tidak Langsung antar variabel
K_what

K_why

K_who

K_how

Sikap

NS

KP

K_why

---

---

---

---

---

---

---

K_who

0.15

---

---

---

---

---

---

K_how

0.18

0.10

---

---

---

---

---

Sikap

0.21

0.05

0.16

0.11

---

0.14

---

NS

0.19

0.11

---

---

---

---

---

KP

0.22

0.07

0.21

---

---

---

---

Niat

0.19

0.13

0.20

0.13

---

0.26

0.12

Berdasarkan tabel 7 di atas diketahui

pengaruh tidak langsung antar variabel

bahwa semua pengaruh tidak langsung

tersebut. J. Cohen & P. Cohen dalam Lo

antar

model

Choi Tung (2011) mengatakan bahwa if

Langkah

all path coefficients are significant at the

signifikansi

same level of alpha, then their overall

variabel

di

mempunyai

nilai

selanjutnya

adalah

dalam
positif.
uji

12

indirect effect can also be considered

subjektif dan kontrol perilaku dengan

significant at this alpha level. Semua

nilai

koefisien jalur di dalam model signifikan

menunjukkan bahwa secara langsung

pada taraf signifikansi 5% (tabel 6),

variasi

sehingga

dijelaskan oleh sikap, norma subjektif

semua

pengaruh

tidak

R2

sebesar

niat

0,53.

Hasil

berwirausaha

ini

siswa

langsung di dalam model juga signifikan

dan

pada taraf signifikansi 5%.

sedangkan 47% dijelaskan oleh variabel

Setelah

semua

pengaruh

langsung dan tidak langsung di dalam
model

terbukti

perilaku

sebesar

53%,

lain di luar penelitian.
2. Tidak Langsung

langkah

Sumbangan efektif dari variabel

terakhir adalah menghitung sumbangan

bebas dan intervening terhadap variabel

efektif

terikat

semua

signifikan,

kontrol

variabel

bebas

dan

(niat

berwirausaha)

secara

intervening terhadap niat berwirausaha

langsung dan tidak langsung adalah

siswa secara langsung maupun tidak

sebagai berikut:

langsung, dengan hasil sebagi berikut:
1. Langsung
Secara

langsung

niat

berwirausaha siswa dipengaruhi oleh
tiga variabel TPB, yaitu sikap, norma

Tabel 8. Sumbangan Efektif
Variabel

Know_what
Know_why
Know_who
Know_how
Sikap
NS
KP
Total
Sumbangan

Koefisien Jalur ke Niat Berwirausaha
Langsung
Tidak
Total
Langsung
--0,19
0,19
--0,13
0,13
--0,20
0,20
--0,13
0,13
0,38
--0,38
0,29
0,26
0,55
0,37
0,12
0,49
efektif

terbesar

SE

0,036
0,017
0,040
0,017
0,144
0,303
0,240
0,797
sama, baik secara langsung maupun

terhadap niat berwirausaha diberikan

tidak langsung.

oleh norma subjektif, yaitu 0,303 atau

Pembahasan Hasil Analisis

30,3%. Sumbangan efektif keseluruhan

Hipotesis pertama

model adalah 0,797 atau 79,7% dan

Hipotesis

penelitian

pertama

pengaruh

menyatakan bahwa terdapat perbedaan

komponen pendidikan kewirausahaan

niat berwirausaha siswa antara kelas

berdasarkan

kewirausahaan praktik dengan kelas

hasil

ini

merupakan

TPB

secara

bersama-

kewirausahaan

tanpa

praktik.

13

Berdasarkan hasil uji t diketahui bahwa

berwirausaha yang signifikan pada kelas

nilai signifikansi thitung adalah 0,021. Nilai

kewirausahaan praktik sebelum dan

tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti

sesudah diberi perlakuan.

bahwa

terdapat

perbedaan

niat

Rata-rata niat berwirausaha siswa

berwirausaha yang signifikan antara

kelas

kelas kewirausahaan praktik dengan

adalah 11,42 (tabel 4.8) dan 11,45

kelas kewirausahaan tanpa praktik.

(tabel 4.10). Berdasarkan hasil uji t

Selanjutnya dilihat besarnya rata-

kewirausahaan

untuk

kelas

tanpa

praktik

kewirausahaan

tanpa

rata niat berwirausaha siswa antara

praktik diketahui nilai signifikansi thitung

kelas kewirausahaan praktik dengan

adalah 0,902. Nilai tersebut lebih besar

kelas

praktik,

dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan

sebelum diberi perlakuan dan setelah

bahwa tidak terdapat perbedaan niat

diberi

berwirausaha yang signifikan pada kelas

kewirausahaan

perlakuan.

berwirausaha

tanpa

Rata-rata

kelas

niat

kewirausahaan

praktik adalah 11,97. Rata-rata niat
berwirausaha

kelas

kewirausahaan tanpa praktik.
Hipotesis ketiga

kewirausahaan

Pengujian

hipotesis

tanpa praktik adalah 11,42. Rata-rata

ketiga

niat berwirausaha kelas kewirausahaan

dengan menggunakan software LISREL

praktik lebih besar dari rata-rata niat

8.80. Path analysis digunakan untuk

berwirausaha

menguji pengaruh langsung dan tidak

kelas

kewirausahaan

menggunakan

penelitian

path

analysis

tanpa praktik.

langsung antara komponen pendidikan

Hipotesis kedua

kewirausahaan

terhadap

niat

kedua

berwirausaha siswa berdasarkan Theory

menyatakan bahwa terdapat perbedaan

of Planned Behavior (TPB). Komponen

niat berwirausaha siswa sebelum dan

pendidikan kewirausahaan terdiri dari

setelah dilakukan pembelajaran praktik

know-what, know-why, know-who, dan

kewirausahaan.

know-how. Komponen TPB terdiri dari

Hipotesis

penelitian

Sebelum

diberi

perlakuan, rata-rata niat berwirausaha

sikap,

siswa

perilaku.

kelas

kewirausahaan

praktik

norma

subjektif

dan

kontrol

diberi

Hasil path analysis menyatakan

perlakuan rata-rata niat berwirausaha

bahwa semua pengaruh antar variabel

siswa menjadi 11,97.

di

adalah

11,36;

Hasil
kewirausahaan

tetapi

uji

t

setelah

untuk

praktik

dalam

model

signifikan,

baik

kelas

pengaruh

langsung

maupun

tidak

menunjukkan

langsung.

Pengaruh

langsung

antar

nilai signifikansi thitung adalah 0,002. Nilai

variabel diuji signifikansinya dengan

tersebut lebih kecil dari 0,05 yang berarti

membandingkan nilai thitung dengan ttabel,

bahwa

dan hasilnya semua nilai thitung lebih

terdapat

perbedaan

niat

14

besar dari nilai ttabel (N = 106; α = 5%)

SIMPULAN DAN SARAN

sehingga semua pengaruh langsung

Simpulan

antar

variabel

signifikan.

Semua

Simpulan penelitian ini adalah

pengaruh langsung di dalam model

sebagai berikut:

signifikan pada taraf signifikansi 5%,

1. Hasil uji t menunjukkan bahwa nilai

tidak

signifikansi thitung adalah 0,021. Nilai

langsung di dalam model juga signifikan

tersebut lebih kecil dari 0,05 yang

pada taraf signifikansi 5%.

berarti bahwa terdapat perbedaan

sehingga

semua

pengaruh

Berdasarkan hasil path analysis
tersebut,

dapat

terdapat

pengaruh

antara

pendidikan

terhadap

niat

niat berwirausaha yang signifikan

bahwa

antara kelas kewirausahaan praktik

signifikan

dengan kelas kewirausahaan tanpa

kewirausahaan

praktik. Rata-rata niat berwirausaha

disimpulkan
yang

berwirausaha

siswa

kelas kewirausahaan praktik adalah
sebesar

11,97

sedangkan

kelas

berdasarkan

TPB.

Pendidikan

kewirausahaan

tidak

berpengaruh

kewirausahaan tanpa praktik adalah

langsung terhadap niat berwirausaha

11,45; sehingga hipotesis pertama

siswa.

penelitian yang menyatakan bahwa

Pendidikan

kewirausahaan

terlebih dahulu memberikan internalisasi

terdapat

nilai-nilai TPB di dalam diri siswa yang

berwirausaha siswa antara kelas

selanjutnya berpengaruh terhadap niat

kewirausahaan praktik dengan kelas

berwirausaha siswa.

kewirausahaan tanpa praktik terbukti

Secara

langsung,

TPB

mempunyai sumbangan efektif terhadap
niat

berwirausaha

sebesar

53%,

perbedaan

niat

signifikan.
2. Sebelum diberi perlakuan, rata-rata
niat

berwirausaha

siswa

kelas

sedangkan 47% dijelaskan oleh variabel

kewirausahaan praktik adalah 11,36;

lain di luar penelitian. Sumbangan efektif

tetapi setelah diberi perlakuan rata-

terbesar terhadap niat berwirausaha

rata niat berwirausaha siswa menjadi

diberikan oleh norma subjektif, yaitu

11,97.

0,303 atau 30,3% secara langsung dan

kewirausahaan praktik menunjukkan

tidak

efektif

nilai signifikansi thitung adalah 0,002.

keseluruhan model adalah 0,797 atau

Nilai tersebut lebih kecil dari 0,05

79,7%

merupakan

yang

pendidikan

perbedaan niat berwirausaha yang

langsung.

dan

pengaruh

hasil

ini

komponen

kewirausahaan
secara

Sumbangan

berdasarkan

bersama-sama,

baik

langsung maupun tidak langsung.

Hasil

berarti

uji

t

untuk

bahwa

kelas

terdapat

TPB

signifikan pada kelas kewirausahaan

secara

praktik sebelum dan sesudah diberi
perlakuan. Hasil ini membuktikan
bahwa hipotesis penelitian kedua

15

yang menyatakan bahwa terdapat

5. Sumbangan efektif terbesar terhadap

perbedaan niat berwirausaha siswa

niat

sebelum

norma

dan

setelah

dilakukan

berwirausaha

diberikan

subjektif,

yaitu

oleh

30,3%.

pembelajaran praktik kewirausahaan

Sumbangan

terbukti signifikan.

model adalah 79,7% dan hasil ini

3. Hasil

path

analysis

efektif

keseluruhan

menyatakan

merupakan

bahwa path model yang dibangun fit

pendidikan

dengan data, serta semua pengaruh

berdasarkan TPB secara langsung

langsung dan tidak

maupun tidak langsung.

langsung di

dalam model signifikan pada taraf

Saran

signifikansi 5%. Nilai thitung untuk

1. Guru

pengaruh

komponen

kewirausahaan

kewirausahaan

hendaknya

semua pengaruh langsung di dalam

menerapkan

model lebih besar dari nilai ttabel (N =

dalam mata diklat kewirausahaan

106, α = 5%) sehingga semua

agar siswa tidak hanya mendapatkan

pengaruh langsung di dalam path

materi di dalam kelas.

model signifikan. Semua pengaruh

2. Guru

pembelajaran

kewirausahaan

praktik

hendaknya

langsung di dalam model signifikan

membentuk norma subjektif siswa

pada taraf signifikansi 5%, sehingga

terhadap profesi wirausaha dengan

semua pengaruh tidak langsung di

cara

dalam model juga signifikan pada

berwirausaha dan menjelaskan arti

taraf signifikansi 5%. Hasil path

penting berwirausaha.

analysis
bahwa

memotivasi

siswa

untuk

tersebut

membuktikan

3. Peneliti lain dapat mengembangkan

pendidikan

kewirausahaan

penelitian dengan mengubah atau

berpengaruh signifikan terhadap niat

menambah

berwirausaha

berwirausaha, selain itu dapat juga

siswa

berdasarkan

Theory of Planned Behavior (TPB).
4. Niat

berwirausaha

langsung

siswa

dipengaruhi

secara

oleh

antecedent

dilakukan studi lanjut pada skala
yang lebih luas.

tiga

variabel TPB, yaitu sikap, norma

DAFTAR PUSTAKA

subjektif dan kontrol perilaku dengan

Agus

Wibowo.

2011.

nilai R2 sebesar 0,53. Hasil ini

Kewirausahaan

menunjukkan adalah bahwa secara

Strategi).

langsung variasi niat berwirausaha

Pelajar.

siswa dijelaskan oleh sikap, norma

Ajzen, Icek. 1991.

subjektif dan kontrol perilaku sebesar

Planned

53%, sedangkan 47% dijelaskan oleh

Organizational

variabel lain di luar penelitian.

niat

Pendidikan

(Konsep

Yogyakarta:
The

dan

Pustaka

Theory

of

Behaviour.
Behavior

and

16

Human Decision Processes, 50,

Education

179-211.

Students’

Caecilia Vemmy Susanti. 2012. FaktorFaktor

yang

Mempengaruhi

Intensi Berwirausaha Siswa SMK.
Jurnal Pendidikan Vokasi, Vol 2,

in

Developing
Entrepreneurial

Intentions.

Wageningen

University,

Wageningen,

The

Netherlands, p. 22.
Krueger, N.F. Jr, Reilly, M.D. and
Carsrud, A.L. 2000. Competing

Nomor 1, Februari 2012.
Creswell, J. 2012. Research Design:

Models

of

Entrepreneurial

Pendekatan Kualitatif, Kuantitatif

Intentions. Journal of Business

dan

Venturing. 15: 411-32.

Mixed:

Terjemahan:

Edisi

Ketiga.

Achmad

Fawaid.

Entrepreneurship Education on

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Dohse, Dirk & Walter, Sascha G. 2010.
The Role of Entrepreneurship
Education and Regional Context
in

Forming

Lorz, Michael. 2011. The Impact of

Entrepreneurial

Intention. Documents de Treball
de l’IEB 2010/18.

Entrepreneurial

Intention.

The

University of St.Gallen.
Mohammad Saroni. 2012. Mendidik dan
Melatih

Entrepreneur

Muda.

Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Rasli, A. Md.; Khan, S. R.; Malekifar, S.;

Fishbein, M., & Ajzen, I. 1975. Belief,

and Jabeen, S. 2013. Factors

Attitude, Intention and Behavior:

Affecting Entrepreneurial Intention

An Introduction to Theory and

Among

Research. MA: Addison-Wesley.

Universiti

Imam

Ghozali

dan

Structural
Semarang:

Fuad.

Graduate

Students

Teknologi

of

Malaysia.

2008.

International Journal of Business

Equation

Modeling.

and Social Science Vol. 4 No. 2;

Badan

Penerbit

Universitas Diponegoro.

February 2013.
Tong, X. F.; Tong, David Y. K. and Loy,

Izedonmi, Prince F. & Okafor, C. 2010.

L. C. 2011. Factors Influencing

The Effect Of Entrepreneurship

Entrepreneurial Intention Among

Education

Students’

University Students. International

Entrepreneurial Intentions. Global

Journal of Social Sciences and

Journal

Humanity Studies Vol 3, No 1,

On
of

Management

and

Business Research Vol. 10 Issue

2011.
Tung, Lo Choi. 2011. The Impact of

6 (Ver 1.0).
Karimi, Saeid; Biemans, Harm J.A.;

Entrepreneurship Education on

Lans, Thomas; Mulder, Martin; &

Entrepreneurial

Chizari, Mohammad. 2012. The

Engineering

Role

of

Entrepreneurship

Intention
Students.

of
City

17

University of Hongkong: Run Run
Shaw Library.
Tubbs, M., & Ekegerg, S. 1991. The
Role

of

Intentions

in

Work

Motivation: Implications for Goalsetting Theory and Research.
Academy

of

Management

Review, 16, 180-199.

Dokumen yang terkait

EFEKTIFITAS BERBAGAI KONSENTRASI DEKOK DAUN KEMANGI (Ocimum basilicum L) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Colletotrichum capsici SECARA IN-VITRO

4 157 1

AN ANALYSIS ON GRAMMATICAL ERROR IN WRITING MADE BY THE TENTH GRADE OF MULTIMEDIA CLASS IN SMK MUHAMMADIYAH 2 MALANG

26 336 20

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

PENYESUAIAN SOSIAL SISWA REGULER DENGAN ADANYA ANAK BERKEBUTUHAN KHUSUS DI SD INKLUSI GUGUS 4 SUMBERSARI MALANG

64 523 26

PENGEMBANGAN TARI SEMUT BERBASIS PENDIDIKAN KARAKTER DI SD MUHAMMADIYAH 8 DAU MALANG

57 502 20

STRATEGI PEMERINTAH DAERAH DALAM MEWUJUDKAN MALANG KOTA LAYAK ANAK (MAKOLA) MELALUI PENYEDIAAN FASILITAS PENDIDIKAN

73 431 39

FENOMENA INDUSTRI JASA (JASA SEKS) TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU SOSIAL ( Study Pada Masyarakat Gang Dolly Surabaya)

63 375 2

KONSTRUKSI MEDIA TENTANG KETERLIBATAN POLITISI PARTAI DEMOKRAT ANAS URBANINGRUM PADA KASUS KORUPSI PROYEK PEMBANGUNAN KOMPLEK OLAHRAGA DI BUKIT HAMBALANG (Analisis Wacana Koran Harian Pagi Surya edisi 9-12, 16, 18 dan 23 Februari 2013 )

64 565 20

PENGARUH PENGGUNAAN BLACKBERRY MESSENGER TERHADAP PERUBAHAN PERILAKU MAHASISWA DALAM INTERAKSI SOSIAL (Studi Pada Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi Angkatan 2008 Universitas Muhammadiyah Malang)

127 505 26

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25