Strategi Pemenangan Ir. Mangindar Simbolon Dan Ir. Mangadap Sinaga Dalam Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Samosir Tahun 2010-2015

BAB II
PROFIL KABUPATEN SAMOSIR DAN PROFIL PASANGAN IR.
MANGINDAR SIMBOLON - IR. MANGADAP SINAGA

A. GAMBARAN UMUM KABUPATEN SAMOSIR
A.1. Sejarah Singkat Kabupaten Samosir
Kabupaten Samosir adalah hasil pemekaran dari induknya Kabupaten
Toba Samosir yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang nomor 36 Tahun 2003
tentang pembentukan Kabupaten Samosir dan Kabupaten Serdang Berdagai di
Provinsi Sumatera Utara, yang diresmikan pada tanggal 7 Januari 2004 oleh
Menteri Dalam Negeri (Mendagri) atas nama Presiden Republik Indonesia. Atas
dasar itu, disepakati bahwa tanggal 7 Januari ditetapkan sebagai Hari Jadi
Kabupaten Samosir sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Samosir Nomor
28 Tahun 2005 tentang Hari Jadi Kabupaten Samosir.
Seiring dengan diresmikannya Kabupaten Samosir, melalui Keputusan
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 131.21.27 tanggal 6 Januari
2004 diangkat dan ditetapkan Penjabat Buppati Samosir atas nama Bapak Drs.
Wilmar Elyascher Simanjorang, M.Si yang dilantik pada tanggal 15 Januari 2004
di Medan oleh Gubernur Sumatera Utara.
Sesuai dengan kebijakan dan peraturan yang ditetapkan Pemerintah
melalui proses demokrasi-ketatanegaraan, pada bulan Juni 2004 diadakan

Pemilihan Legislatif untuk memilih anggota DPR, DPD dan DPRD yang

dilanjutkan dengan Pemilihan Langsung Presiden dan Wakil Presiden. Sejalan
dengan tuntutan perkembangan era reformasi, UU Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintahan Daerah yang dipandang perlu mendapat perubahan dengan terbitnya
UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, yang salah satunya
antara lain menetapkan bahwa kepala daerah dan wakil kepala daerah dipilih
dalam satu paket melalui pemilihan langsung. Selanjutnya, berdasarkan Peraturan
Pemerintah Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan,
Pengangkatan dan Pemberhentian Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah
Kabupaten Samosir secara langsung oleh Komisi Pemilihan Umum Kabupaten
Samosir, yakni terpilihnya Ir. Mangindar Simbolon dan Ober Sihol Sagala sebagai
Bupati dan Wakil Bupati Samosir periode 2005-2010 yang selanjutnya ditetapkan
berdasarkan Surat Keputusan Mendagri Nomor 131.22-740 tanggal 12 Agustus
2005. Kemudian pada tanggal 13 September 2005, Bupati dan Wakil Bupati
Kabupaten Samosir terpilih dilantik oleh Gubernur Sumatera Utara atas nama
Presiden Republik Indonesia dalam Rapat Paripurna Istimewa DPRD Kabupaten
Samosir.
A.2. Kondisi Alam
Luas wilayah Kabupaten Samosir secara keseluruhan mencapai 254.715

Ha, terdiri dari daratan seluas 144.455 Ha dan perairan danau seluas 110.260 Ha.
Luas dan batas perairan di kawasan Danau Toba, secara proporsional luas perairan
dan Danau Toba

yang menjadi bahagian daerah

Kabupaten Samosir

sewajarnyalah merupakan bahagian yang terluas dibandingkan dengan enam
kabupaten-kabupaten lainnya di sekeliling perairan Danau Toba.
Komposisi wilayah dan kemiringan posisi geografis Kabupaten Samosir
berada pada 2°24’ - 2°45’ Lintang Utara dan 98°21’ - 99°55’ Bujur Timur. Secara
administratif wilayah Kabupaten Samosir diapit oleh tujuh kabupaten, yaitu di
sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Karo dan Kabupaten Simalungun, di
sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Toba Samosir, di sebelah selatan
berbatasan dengan Kabupaten Tapanuli Utara dan Kabupaten Humbahas dan di
sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Barat.
Kabupaten Samosir terdiri dari 9 kecamatan, 6 kecamatan berada di Pulau
Samosir di tengah Danau Toba dan 3 kecamatan du daerah lingkar luar Danau
Toba tepat pada punggung pegunungan


Bukit Barisan. Kabupaten Samosir

terletak pada wilayah dataran tinggi, dengan ketinggian antara 700 s/d 1995 meter
di atas permukaan laut, dengan komposisi :






700m s/d 1.000 m dpl ± 10%
1.000 m s/d 1.500 m dpl ± 25%
> 1.500 m dpl ± 65%

A.3. Pemerintahan
Kabupaten Samosir saat ini terdiri atas 9 kecamatan, yaitu Sianjur
Mulamula, Harian, Sitiotio, Onanrunggu, Nainggolan, Palipi, Ronggurnihuta,
Panggururan dan Simanindo. Wilayah administrasi Pemerintahan Kabupaten


Samosir tahun 2005 terdiri dari 9 kecamatan dengan 117 desa,kelurahan, yaitu
111 desa dan 6 kelurahan. Kecamatan Pangururan merupakan kecamatan dengan
jumlah desa/kelurahan terbanyak, yaitu 28 desa/kelurahan. Sedangkan Sitiotio
merupakan kecamatan dengan jumlah desa/kelurahan yang paling sedikit, yaitu
hanya 6 desa.
Dari 117 desa/kelurahan yang ada di Kabupaten Samosir tahun 2005,
sekitar 86,32 persen merupakan desa/kelurahan swakarya, 7,70 persen
desa/kelurahan swadaya dan sisanya 5,98 persen merupakan desa/kelurahan
swasembada.
Jumlah anggota DPRD Kabupaten Samosir hasil pemilu tahun 2004
berjumlah 24 orang, terdiri dari 11 orang anggota fraksi Golongan Karya, dan 13
orang anggota fraksi Gabungan.
Jumlah keputusan DPRD Kabupaten Samosir yang ditetapkan tahun 2005
sebanyak 115 keputusan yang terdiri dari 26 peraturan daerah (perda), 40
keputusan DPRD, 23 keputusan panitia musyawarah, dan 26 keputusan lainnya.
Berdasarkan kegiatan DPRD, berupa sidang-sidang yang dilakukan, baik
sidang istimewa, paripurna, paripurna khusus, rapat komisi, rapat rutin dengan
komisi, dan lain-lain, tahun 2005 sebanyak 56 kegiatan sidang. Kegiatan panitia
khusus dan rapat paripurna merupakan kegiatan yang paling banyak dilakukan
oleh DPRD masing-masing 22 dan 12 kegiatan.

Berdasarkan data yang masuk dari dinas, kantor, badan dan instansi
jumlah PNS/CPNS dan pegawai BUMN/BUMD di Kabupaten Samosir tahun

2005 berjumlah 2.149 orang. Dari jumlah tersebut 43,83 persen merupakan
pegawai laki-laki dan 56,17 persen pegawai perempuan.
Berdasarkan tingkat pendidikan yang ditamatkan, 52,95 persen merupakan
PNS/CPNS tamatan SLTA, tamatan sarjana sebanyak 14,38 persen dan tamatan
diploma baik diploma I, II dan III sebanyak 27,83 persen.
Presentase PNS/CPNS yang menamatkan S2 masih sangat minim sekali di
Kabupaten Samosir, yaitu hanya 0,28 persen. Hal ini perlu mendapat perhatian
Pemerintah Kabupaten untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam
menjalankan pemerintah daerah. Sementara pegawai yang tamat SD dan SLTP
masing-masing 2,28 persen dan 2,56 persen.
A.4. Visi dan Misi Kabupaten Samosir
Menyikapi perubahan dan perkembangan yang terjadi secara global,
seperti reformasi birokrasi dan tata kelola pemerintahan, baik pada tingkat pusat
maupun daerah serta dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah, maka pemerintah
Kabupaten Samosir harus mampu secara berkualitas, efisien dan efektif serta
transparan dalam penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Untuk
memberikan gambaran serta wajah masa depan yang diidam-idamkan, yang akan

menentukan arah masa depan yang realistic dan terukur dan menjadi tujuan utama
yang diharapkan oleh seluruh stakeholders pembangunan Kabupaten Samosir,
maka dirumuskan visi dan misi Kabupaten Samosir

1. Visi
Berdasarkan Perda Kabupaten Samosir Nomor 4 Tahun 2011, tentang
RPJMD 2011-2015, telah ditetapkan visi Kabupaten Samosir yakni :
“Samosir Menjadi Daerah Tujuan Wisata Lingkungan yang Inovatif 2015”
Visi tersebut mengandung makna sebagai berikut :
a) Wisata lingkungan mempunyai makna bahwa pariwisata yang
mempertimbangkan dampak social ekonomi dan lingkungan di
masa kini dan masa mendatang dengan memperhatikan kebutuhan
pengunjung (wisatawan), industri pariwisata, lingkungan sekitar
dan masyarakat tuan rumah (lokal). Arah pengembangan destinasi
pariwisata lingkungan adalah pariwisata berkelanjutan yaitu
terpadu dan terorganisasi untuk mengembangkan kualitas hidup
melalui pengaturan, penyediaan, pengembangan, pemanfaatan dan
pemeliharaan sumber daya alam dan budaya secara ekologis
sekaligus layak secara ekonomi juga adil secara etika dan social
terhadap masyarakat.Potensi wisata alam dan budaya Kabupaten

Samosir akan lestari dengan kegiatan konservasi lingkungan,
sebagai asal muasal bagi semua etnis Batak di dunia yang
merupakan wilayah hasil letusan vulkanik tertua dan terbesar di
dunia, kaya akan seni dan budaya, situs/artefak sejarah, panorama
yang indah dan iklim yang sejuk merupakan potensi yang sangat
besar untuk menjadi tujuan wisata primadona. Hal ini sangat

memungkinkan karena Kabupaten Samosir memiliki daya tarik
pariwisata yang luar biasa seperti potensi dalam kegiatan olahraga
tantangan di darat (sepeda gunung, panjat tebing, paralayang,
motor cross, rally mobil, cross country, berkuda, berburu,
agrowisata dll) maupun di danau/bahari (selancar air, jet ski,
dayung, menyelam, berenang, memancing, polo air, voli air dll)
seraya menikmati berbagai pagelaran seni dan budaya.
b) Inovatif mengandung makna bahwa Kabupaten Samosir akan
berkreasi, mau dan dapat mengadakan pembaharuan sesuai
tantangan, untuk menggali dan memperkenalkan hal-hal yang baru
akan seni budaya, situs/artefak sejarah etnis Batak maupun
kawasan wisata rekreasi yang berbasis lingkungan.
2. Misi

Dalam rangka mewujudkan visi dimaksud, maka ditetapkan misi
pembangunan Kabupaten Samosir 2011-2015 adalah sebagai berikut :
a) Memantapkan Good Governence dengan dukungan SDM yang
berkualitas serta prasarana dan sarana yang memadai dan
berstandart.
b) Mengembangkan

ekonomi

kerakyatan

untuk

peningkatan

kesejahteraan rakyat dengan pengelolaan Sumber Daya Alam
(SDA) yang berkelanjutan dan terkendali.

c) Meningkatkan infrastrukturr dan konservasi alam yang handal
berdasarkan tata ruang yang mantap untuk mendukung industri

pariwisata berbasis lingkungan dan budaya.
d) Meningkatkan kondusifitas daerah dengan mendorong pelaksanaan
demokrasi dan penegakan hukum.
e) Mengembangkan jejaring yang sinergis kepada semua pihak.
Itulah visi dan misi Kabupaten Samosir yang harus dilaksanakan dan
dicapai oleh siapapun yang memenangkan pilkada Kabupaten Samosir tahun
2010. Seluruh pasangan calon juga harus menyesuaikan visi dan misi mereka
dengan visi dan misi Kabupaten Samosir agar siapapun calon pasangan yang
terpilih bisa menjalankan dengan baik roda pemerintahan.
A.5. Kondisi Masyarakat
A.5.1 Penduduk
Kabupaten Samosir dengan luas daratan 1.444,25 km2 didiami oleh
penduduk sebanyak 132.023 jiwa, yaitu terdiri dari 65.023 jiwa penduduk lakilaki dan 67.000 jiwa penduduk perempuan dengan angka kepadatan penduduk
sebesar 91,41 jiwa/km2 dan rasio jenis kelamin sebesar 97,05, tinggal di dalam
rumah tangga sebanyak 31.768 rumah tangga dengan rata-rata penduduk tiap
rumah tangga sebesar 4,16 jiwa/rumah tangga. Penduduk tersebut tersebar di 9
kecamatan dan 117 desa/kelurahan (keadaan bulan Juni tahun 2009).

Berdasarkan penyebaran penduduk, Kecamatan Pangururan sebagai
ibukota Kabupaten Samosir mempunyai jumlah penduduk dan rumah tangga

terbesar dibandingkan dengan kecamatan lainnya dengan angka kepadatan
penduduk mencapai 248,52 jiwa/km2 dan rata-rata penduduk tiap rumah tangga
adalah 4,27 jiwa/rumah tangga, sedangkan jumlah penduduk dan rumah tangga
yang paling kecil terdapat di kecamatan Harian dengan angka kepadatan
penduduk sebesar 12,24 jiwa/km2 dan rata-rata penduduk tiap rumah tangga
adalah 3,44 jiwa/rumah tangga.
Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Samosir tahun 2009, yaitu mereka
yang mempunyai jumlah pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis
kemiskinan penduduk Kabupaten Samosir tahun 2009 adalah sebanyak 22,85 ribu
jiwa atau 17,31 persen, mengalami penurunan bila dibandingkan dengan tahun
2008 yaitu 24,44 ribu jiwa atau 18,76 persen.
Tabel 1
Luas Wilayah, Penduduk Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan
Kecamatan

Luas Wilayah
Penduduk
(km2)
(jiwa)
Sianjur Mulamula

140,24
11.138
Harian
560,45
6.859
Sitiotio
50,76
8.780
Onanrunggu
60,89
12.768
Nainggolan
87,86
13.350
Palipi
129,55
18.963
Ronggurnihuta
94,87
10.003
Pangururan
121,43
30.178
Simanindo
198,20
19.984
JUMLAH
1.444,25
132.023
Sumber : BPS-Badan Pusat Statistik Kab. Samosir

Kepadatan
(jiwa/km2)
79,42
12,24
172,97
209,69
151,95
146,38
105,44
248,52
100,83
91,41

A.5.2. Pendidikan
Dalam upaya meningkatkan Sumber Daya Manusia melalui jalur
pendidikan yang lebih difokuskan pada pemberian kesempatan seluas-luasnya
kepada masyarakat untuk mengecap pendidikan terutama penduduk pada
kelompok usia 7-24 tahun, Pemerintah Kabupaten Samosir setiap tahun berupaya
melaksanakan pembangunan sektor pendidikan melalu berbagai program,
misalnya penyediaan dan perbaikan sarana dan prasarana sekolah, peningkatan
jumlah/mutu guru yang dibutuhkan, dan lain-lain, pada semua jenjang sekolah
yang ada.
Berdasarkan hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2009
penduduk Kabupaten Samosir berusia 7-12 tahun yang masih sekolah adalah
sebanyak 99,28 persen, berusia 13-15 tahun yang masih sekolah sebanyak 97,54
persen, berusia 16-18 tahun yang masih sekolah 77,28 persen, dan 19-24 tahun
yang masih sekolah 7,59 persen.
Sementara itu penduduk berusia 10 tahun ke atas yang buta huruf ada
sebesar 2,95 persen, menurun dibandingkan dengan tahun 2008 yaitu sebesar 3,24
persen.
B. PROFIL PASANGAN IR. MANGINDAR SIMBOLON DAN IR.
MANGADAP SINAGA
Untuk pilkada Kabupaten Samosir tahun 2010, pasangan Ir. Mangindar
Simbolon dan Ir. Mangadap Sinaga mendapat nomor urut 2 dari 7 pasangan calon

yang ikut dalam pilkada Kabupaten Samosir tahun 2010. Ir. Mangindar Simbolon
yang lahir di Rianiate pada tanggal 21 Juni 1957, bertempat tinggal di Jl. Danau
Toba, No. 3, Pangururan. Ir. Mangindar Simbolon memiliki istri bernama Roma
Arta Sitinjak dan memiliki 4(empat) orang anak. Ir. Mangindar Simbolon pernah
menyelesaikan pendidikan SD Negeri I Rianiate, lulus tahun 1970. Lalu
melanjutkan ke SMP Negeri I Rianiate, lulus tahun 1973. Kemudian melanjutkan
lagi ke SMA Negeri I Pangururuan, lulus tahun 1976 dan memiliki prestasi
sebagai pelajar teladan tingkat SLTA se – Kabupaten Tapanuli Utara tahun 1976.
Setelah menyelesaikan pendidikan SLTA, Ir. Mangindar Simbolon melanjutkan
pendidikan tingkat Strata 1(satu) nya di Fakultas Kehutanan Institut Pertanian
Bogor (IPB) melalui Proyek Perintis II Depdikbud/tanpa testing tahun 1977 dan
kemudian lulus tahun 1981. Ir. Mangindar Simbolon kemudian melanjutkan
pendidikan tingkat Strata 2(dua) di Program Magister Manajemen Universitas
Sumatera Utara (USU) tahun 2002-2004.
Ir. Mangindar Simblon juga pernah mengikuti beberapa Pendidikan dan
Latihan (Diklat) teknis dan penjenjangan struktural, yaitu kursus AMDAL di USU
tahun 1982, Training Persemaian Kehutanan di Sumatera Selatan tahun 1982,
kursus Orientasi Hukum Acara Pidana/KUHP bagi Pegawai Negeri Sipil di Polda
Sumatera Utara tahun 1982, Plantation Management Training Course di Filipina
tahun 1985, Penataan Hukum Peradilan Tata Usaha Negara (Peratun) Departemen
Hukum Tata Usaha Negara (Dephut) dan Mahkamah Agung tahun 1991, Forest
Fire Protection, Control and Mitigation di Pematang Siantar tahun 1991, Diklat

Perjenjangan Sepala Dephut-LAN tahun 1992, penatara proses penyidikan tindak
pidana oleh PPNS Dephut-Polri tahun 1994, Diklat Penyuluhan Perundangundangan Dephut tahun 1994, Diklat Penyuluhan SPAMA DDN-LAN tahun
1996, dan Diklat Kepemimpinan Tingkat II/SPAMEN LAN RI tahun 2001.
Ir. Mangindar Simbolon juga memiliki riwayat tugas kepanitiaan dan
sosial kemasyarakatan, diantaranya menjadi Ketua Panitia Pelaksana Hari Pangan
Sedunia Tingkat Provinsi Sumatera Utara di Tarutung tahun 1990, Wakil Ketua
Pengurus Cabang Persatuan Olah Raga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI)
Kabupaten Tapanuli Utara tahun 1991-1996, Kepala Sub Unit Korpri Instansi
Vertikal/Provinsi di Kabupaten Tapanuli Utara tahun 1991-1993, Wakil Ketua
Pengurus Cabang Ikatan Pencak Silat Seluruh Indonesia (IPSI) di Kabupaten
Tapanuli Utara, tahun 1991-1993, Wakil Ketua Organisasi Radio Amatir
(ORARI) Tapanuli Utara-Toba Samosir tahun 1993-sekarang, Ketua Pengurus
Cabang Persatuan Olah Raga Dayung Seluruh Indonesia (PODSI) Kabupaten
Toba Samosir tahun 2001-sekarang, Ketua Panitia Pelaksana Lokal Kabupaten
Toba Samosir Kejuaraan Nasional (Kejurnas) Dayung di Kecamatan Simanindo
Tahun 2001, Ketua Panitia Pelaksana Latihan Integrasi Taruna Dewasa
(Latsitarda) Nusantara XXIII Satuan Pelaksana Elang Kabupaten Toba Samosir
tahun 2002, Penasehat Pengurus Lokal Radio Antara Penduduk Indonesia (RAPI)
Toba Samosir tahun 2003-sekarang.
Adapun pengalaman tugas/kunjungan ke luar negeri Ir. Mangindar
Simbolon adalah mengikuti Diklat Manajemen Tanaman Hutan, kerja sama

ASEAN-New Zealand di Filipina tahun 1985, mendampingi rombongan
“Solubolon” PODSI Pemerintah Kabupaten Tapanuli Utara ke Malaysia tahun
1995 dan 1996, dan melaksanakan Study Excursion program MM-USU ke
Malaysia dan Singapura tahun 2002.
Sementara itu, Ir. Mangadap Sinaga lahir di Simanampang tanggal 15
Februari 1962, tinggal di Komplek Taman Setia Budi Indah blok EE No. 12
Medan. Ir. Mangadap Sinaga memiliki istri Megawati Simbolon dan memiliki
2(dua) orang anak. Ir. Mangadap Sinaga memiliki pekerjaan sebagai
Administratur Kebun Kalianta Satu PT. Padasa Enam Utama.
Ir. Mangadap Sinaga menyelesaikan pendidikan SD di SDN 2 Urat di
Sinaga Uruk, lulus tahun 1975, kemudian melanjutkan ke SMP Negeri Palipu
Mogang lulus tahun 1979, melanjutkan kembali ke SMA Negeri I Pangururan
lulus tahun 1982 dan menyelesaikan pendidikan strata 1 di Fakultas Pertanian
USU lulus tahun 1988.
Pengalaman organisasi yang dimiliki oleh Ir. Mangadap Sinaga adalah
menjadi anggota Perhimpunan Mahasiswa Katolik Seluruh Indonesia tahun 1984.
Ir. Mangadap Sinaga memiliki pengalaman kerja yaitu menjadi kepala
kebun di Perkebunan Astra Agro Niaga tahun 1990-1997, kepala proyek di PT.
London Sumatera Internasional tahun 1997, estate manager di PT. Triteknik
Kalimantan Abadi Tahun 1998, kepala bagian tanaman di PT. First Mujur
Plantation and Industry tahun 1999-2006 dan Administratur di PT. Padasa Enam
Utama tahun 2006.

C. VISI DAN MISI PASANGAN IR. MANGINDAR SIMBOLON – IR.
MANGADAP SINAGA
Untuk memenangkan Pilkada Kabupaten Samosir tahun 2010, pasangan Ir.
Mangindar Simbolon – Ir. Mangadap Sinaga memiliki visi dan misi yang sesuai
dengan permasalahan yang ada dan sesuai dengan keinginan masyarakat, visi dari
pasangan Ir. Mangindar Simbolon – Ir. Mangadap Sinaga adalah, “Tahun 2020,
Kabupaten Samosir menjadi daerah tujuan wisata lingkungan terbaik di Provinsi
Sumatera Utara”. Pasangan Ir. Mangindar Simbolon – Ir. Mangadap Sinaga
mengangkat visi tersebut karena Kabupaten Samosir memiliki banyak sekali jenis
objek wisata yang mampu mendatangkan turis lokal (baik dari daerah Sumatera
Utara maupun dari luar daerah Sumatera Utara) dan turis asing. Dengan
meningkatkan pembangunan di sektor pariwisata, dapat meningkatkan ekonomi
penduduk Kabupaten Samosir.
Agar visi tersebut dapat dicapai, maka pasangan Ir. Mangindar Simbolon –
Ir. Mangadap Snaga harus memiliki misi dan program-program kerja yang
mendukung. Adapun misi, strategi pembangunan dan program-program yang akan
dijalankan adalah sebagai berikut.
1) Misi yang disusun oleh pasangan Ir. Mangindar Simbolon – Ir.Mangadap
Sinaga adalah sebagai berikut.
a. Menyelenggarakan Good Governence dengan dukungan sumber daya
manusia yang berkualitas dan sarana yang memadai dan berstandart.

b. Mengembangkan ekonomi kerakyatan untuk peningkatan kesejahteraan
rakyat dengan pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan dan
berbasis lingkungan.
c. Mewujudkan masyarakat yang berbudaya, beriman, menguasai teknologi
dengan situasi kondusif dan damai
d. Mewujudkan infrastruktur dan konservasi alam yang handal berdasarkan
tata ruang yang mantap untuk mendukung industri pariwisata berbasis
lingkungan dan budaya.
e. Mewujudkan demokrasi, penegakkan hukum dan pemberantasan korupsi.
2) Strategi pembangunan yang akan dilaksanakan berdasarkan visi dan misi
adalah sebagai berikut.
a. Strategi pembangunan berdimensi untukk kemakmuran wilayah.
b. Strategi pembangunan pemenuhan pelayanan kebutuhan dasar (kesehatan
dan pendidikan).
c. Strategi pembangunnan pemenuhan infrastruktur untuk kebutuhan industri
pariwisata dan pengembangan ekonomi lokal yang berbasis lingkungan
dengan tata ruang yang mantap.
d. Strategi pembangunan berdimensi pemberdayaan masyarakat dengan
pengelolaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
3) Program-program kerja yang akan dijalankan untuk mendukung visi dan misi
adalah sebagai berikut.
a. Program pengembangan infrastruktur secara terpadu.

b. Program pengembangan wisata lingkungan.
c. Program pengembangan konservasi situs dan Sumber Daya Alam (SDA)
d. Program pengembangan dan pelestarian seni dan budaya.
e. Program pengembangan pendidikan.
f. Program pelayanan kesehatan.
g. Program pengembangan usaha perikanan.
h. Program pengembangan usaha peternakan.
i. Program pengembangan reformasi birokrasi.
j. Program pengembangan sarana dan pembinaan olahraga.
k. Program pelestarian kawasan hutan.
D.

KAMPANYE

PEMILIHAN

KEPALA

DAERAH

KABUPATEN

SAMOSIR TAHUN 2010
Pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Samosir tahun 2010 diikuti oleh
tujuh pasangan calon bupati dan wakil bupati. Adapun ketujuh pasangan calon
bupati dan wakil bupati Kabupaten Samosir tahun 2010 sesuai nomor urut adalah
sebagai berikut:
1. Ir. Alusdin Sinaga dan Dr. Togu Harlen Lbn. Raja, SE, M.Si
2. Ir. Mangindar Simbolon dan Ir. Mangadap Sinaga
3. Bachtiar Sitanggang dan Ir. Jeremias Sinaga,MAP
4. Drs. Jabukka Situmorang, M.Si dan Ir. R. E. Siboro, M.Si
5. Rimso Maruli Sinaga, SH dan Anser Naibaho

6. Drs. Martua Sitanggang dan Mangiring Tamba, SH
7. Ober Sihol P. Sagala dan Tigor Simbolon, ST
Jadwal kampanye yang disusun oleh Komisi Pemilihan Kepala Daerah
Kabupaten Samosir dimulai dari tanggal 23 Mei 2010 hingga 4 Juni 2010.
Adapun jadwal kampanye untuk tiap pasangan calon dapat dilihat dari tabel
dibawah ini:
Tabel 2
Jadwal Kampanye Pemilihan Kepala Daerah
No

Tanggal

No. Urut 1

No. Urut 2

No. Urut 3

No. Urut 4

No, Urut 5

No. Urut 6

No. Urut 7

23 Mei
1.

Penyampaian Visi, Misi di Kantor Paripurna DPRD Kabupaten Samosir
2010
24 Mei

Sianjur

2.

Ronggurni
Harian

2010

Sitiotio

Mulamula

Harian

Sitiotio

26 Mei

-

Pangururua

Ni Huta

n

Palipi

Nainggolan

Pangururan

Palipi

Ronggur
Sitiotio

Simanindo

2010

Onan
Nainggolan

Ni Huta

27 Mei
5.

Ronggur
Simanindo

2010

4.

Pangururan
Huta

25 Mei
3.

Simanindo

Runggu

Ronggur Ni
Simanindo

2010

Pangururan

Palipi

Onan

Sianjr

Runggu

Mulamula

Nainggolan

Huta

28 Mei
6.

Debat Kandidat
2010
29 Mei

Ronggur Ni

7.

Pangururan
2010

Huta

Palipi

Onan

Sianjur

Runggu

Mulamula

Nainggolan

Harian

30 Mei
8.

Debat Kandidat
2010
31 Mei

9.

Pangururan

Palipi

2010
1 Juni
10.

Palipi

2 Juni

3 Juni

Onan

Sianjur

Runggu

Mulamula

Sitiotio

Harian

Sitiotio

Simanindo

Sitiotio

Simanindo

Sianjur

Ronggur

Mulamula

Ni Huta
Ronggur Ni

Harian
Runggu

Mulamula

Sitiotio

Simanindo

4 Juni
13.

Harian

Sianjur

12.
2010

Mulamula

Harian
Runggu

Onan

Runggu
Onan

Nainggolan
2010

Sianjur

Nainggolan

2010

11.

Onan
Nainggolan

Sitiotio

Simanindo

Pangururan
Huta

Ronggur

2010

Onan
Pangururan

Palipi

Nainggolan

Ni huta

Runggu

Sumber : Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Samosir
E.

REKAPITULASI

JUMLAH

PEMILIH

TERDAFTAR

DALAM

PEMILIHAN KEPALA DAERAH KABUPATEN SAMOSIR TAHUN 2010
Berikut akan disajikan tabel yang menunjukkan jumlah pemilih yang
terdaftar dalam Pilkada Kabupaten Samosir tahun 2010, mulai dari pemilih lakilaki, perempuan, jumlah TPS, jumlah PPS dan jumlah PPK.

Tabel 3
Rekapitulasi Jumlah Pemilih dan TPS Pemilihan Kepala Daerah
No.

Nama
Kecamatan

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Pemilih Terdaftar
Laki- Perempuan Jumlah
laki
2008
2153
4161
7726
7936
15662
3156
3383
6539
2199
2273
4472
4246
4426
8672
2652
2892
5544
1847
1938
3785
2505
2619
5124

Jumlah Jumlah Jumlah
TPS
PPS
PPK

Harian
22
11
Pangururan
75
28
Nainggolan
35
12
Ronggurnihuta
19
8
Palipi
46
13
Onanrunggu
31
12
Sitiotio
19
6
Sianjur
26
11
Mulamula
9.
Simanindo
5169
5601
10770
52
16
Jumlah
31508
33221
64729
325
117
Sumber : Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Samosir

1
1
1
1
1
1
1
1
1
9

Dari tabel diatas dapat kita lihat bahwa jumlah pemilih terdaftar dalam
Pilkada Kabupaten Samosir tahun 2010 yaitu 64.729 orang. Selain itu dapat
disimpulkan bahwa jumlah pemilih perempuan lebih banyak dibandingkan dengan
pemilih laki-laki.
F. HASIL REKAPITULASI PILKADA KABUPATEN SAMOSIR TAHUN
2010
Hasil dari pilkada kabupaten Samosir tahun 2010 dimenangkan oleh
pasangan nomor urut 2, yaitu Ir. Mangindar Simbolon dan Ir. Mangadap Sinaga
dengan total suara 23.516 suara (36, 81 %). Pasangan Ober Sihol Sagala – Tigor

Simbolon mendapatkan suara terbanyak kedua dengan total suara 20.443 suara
(32%). Berikut adalah rekapitulasi suara dari setiap pasangan calon.
Tabel 4

No
.

1.
2.
3.

Nama
Kecamatan

Pangururan
Simanindo
Ronggur
Nihuta
4.
Palipi
5. Nainggolan
6.
Onan
Runggu
7.
Harian
8.
Sianjur
Mulamula
9.
Sitio-tio
Jumlah Akhir
%

Peroleh Suara Pasangan Calon dalam Pilkada Kab. Samosir tahun 2010
Alusdin Mangindar Bachtiar Jabung
Rimso
Martua
Ober
Sinaga- Simbolon- Sitangga
ka
Sinaga- Sitanggang
Sihol
Togu
Mangadap
ngSitumor
Anser
-Mangiring SagalaHarlen
Sinaga
Jeremias
angNaibaho
Tamba
Tigor
Lbn.Ra
Sinaga R.E.Sib
Simbolon
ja
oro
118
5464
1161
103
1392
1717
5493
614
3362
988
52
1128
1009
3494
34
1749
213
19
277
522
1623
130
130
265

3279
2703
2033

402
154
63

67
50
39

1443
755
800

893
978
819

2325
1683
1465

16
26

1864
1707

123
48

1
88

305
93

755
493

1025
2602

85
1355
45
59
366
1082
1418
23516
3197
478
6559
8268
2,22
36,81
5,00
0,75
10,27
12,94
Hasil Rekapitulasi Pilkada Kabupaten Samosir Tahun 2010

Sumber : Komisi Pemilihan Umum Daerah Kabupaten Samosir
Dari hasil rekapitulasi suara sah pemilihan Kepala Daerah Kabupaten
Samosir tahun 2010 oleh KPUD Kabupaten Samosir dapat dilihat keunggulan
pasangan Ir. Mangindar Simbolon – Ir. Mangadap Sinaga hampir di setiap
kecamatan, kecuali kecamatan Pangururan dan Simanindo, yang dipegang oleh

733
20443
32,00

pasangan Ober Sihol Sagala – Tigor Simbolon. Dan suara paling sedikit diperoleh
pasangan Jabungka Situmorang – R.E. Siboro.