Penerapan Hukum Pidana Terhadap Tindak Pidana Pencucian Uang Hasil Tindak Pidana Narkotika ( Studi Putusan No. 847 Pid.B 2013 PN.MDN)

Abstraksi
Royanti 1
Nurmalawaty, SH., M.Hum **
Rafiqoh Lubis, SH., M.Hum ***

Secara umum Pencucian uang adalah suatu cara atau proses untuk
mengubah uang “haram” yang sebenarnya dihasilkan dari sumber illegal sehingga
menjadi uang yang seolah-olah berasal dari sumber yang sah atau halal dengan
cara mentransfer, mengalihkan, membelanjakan, membayarkan, menghibahkan,
menitipkan, membawa ke luar negeri, mengubah bentuk atau menukarkan dengan
mata uang atau surat berharga yang dilakukan melalui tahap Placement
(Penempatan Uang), Layering (Pelapisan Uang), Integration (Penyatuan Uang).
Permasalahan yang dibahas dalam skripsi ini adalah mengenai Tindak
Pidana Pencucian Uang yang berkaitan dengan Tindak Pidana Narkotika sebagai
tindak pidana asalnya, hal ini tertuang dalam Putusan Pengadilan sebagai jalan
penyelesaian Tindak Pidana Pencucian Uang atas hasil Tindak Pidana Narkotika
tersebut. Metode penelitian yang digunakan dalam tulisan ini adalah penelitian
normatif.
Pemerintah Republik Indonesia mengkriminalisasikan pencucian uang
(Money laundering) ini pada tahun 2002 dengan mengeluarkan Undang-undang
Nomor 15 tahun 2002 Tentang Tindak Pidana Pencucian Uang. Penanganan

tindak pidana pencucian uang atas dasar UU No. 15 Tahun 2002 sebagaimana
telah diubah dengan UU No. 25 Tahun 2003, meskipun sudah menunjukkan arah
yang positif, tetapi dirasa masih belum optimal, hal inilah yang kemudian memicu
dibentuknya UU No. 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan
Tindak Pidana Pencucian Uang. Tindak pidana pencucian uang mengenal
nomenklatur sebagai tindak pidana lanjutan ( predicate crime ), atau dengan istilah
kejahatan asal. Tindak Pidana Narkotika sendiri adalah salah satu dari kejahatan
asal yang terdapat dalam Tindak Pidana Pencucian Uang, hal ini diatur dengan
jelas dalam Pasal 2 angka (1) huruf c Undang-Undang No. 8 Tahun 2010 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang.
Berdasarkan analisis penulis penerapan Undang-undang No. 8 Tahun 2010
tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang yang
diamati melalui kasus yang masuk ke PN Medan yang dalam putusannya hakim
menjatuhkan pidana penjara selama 1 (satu) tahun dan denda sebesar Rp.
50.000.000,- sudahlah tepat, hanya saja perintah pidana penjara tidak usah dijalani
tersebut yang menurut penulis kurang tepat karena alasan untuk tidak menjalani
pidana penjara tersebut tidaklah logis.
1

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Departemen Hukum Pidana

Dosen Pembimbing I, Staf Pengajar Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
***
Dosen Pembimbing II, Staf Pengajar Departemen Hukum Pidana Fakultas Hukum
Universitas Sumatera Utara
**

Universitas Sumatera Utara