Tinjauan Yuridis Mengenai Tugas dan Kewajiban Pelayanan Publik Tentang Kewajiban Pajak Ditinjau Dari Hukum Administrasi Negara Menurut Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009

5

ABSTRAK

TINJAUAN YURIDIS MENGENAI TUGAS DAN KEWAJIBAN PELAYANAN PUBLIK
TENTANG KEWAJIBAN PAJAK DITINJAU DARI HUKUM ASMINISTRASI NEGARA
MENURUT UNDANG-UNDANG NOMOR 25 TAHUN 2009

Cindi Prilly Sebayang*)
Dr. Jusmadi Sikumbang, SH. MS**)
Suria Ningsih, SH., M.Hum***)

Pelayanan publik di Indonesia banyak sekali ditemukan kelemahan antara
lain kelemahan dalam bidang kelembagaan birokrasi pemerintah terletak pada
desain organisasi yang tidak dirancang khusus dalam rangka pemberian
pelayanan kepada masyarakat yang efisien dan optimal, tetapi justru hirarkis,
sehingga membuat pelayanan menjadi berbeli-belit (birokratis) dan tidak
terkoordinasi dengan baik. Kecenderungan untuk melaksanakan dua fungsi
sekaligus, yaitu fungsi pengaturan dan fungsi penyelenggaraan, masih sangat
dominan dilakukan oleh pemerintah, sehingga pelayanan publik menjadi tidak
efisien.

Jenis penelitian yang digunakan adalah yuridis normative, sifat penelitian
yang dipergunakan yaitu deskriptif analisis, metode mengumpulkan data-data
melalui studi keperpustakaan (library research), analisi data menggunakan
metode deduktif yaitu suatu metode penarikan kesimpulan dari hal-hal yang
bersifat umum menuju penulisan yang bersifat khusus.
Pengaturan hukum Pelayanan Publik di Indonesia Pasal (1) angka (1)
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009, yang dimaksud Pelayanan Publik adalah
kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan

Universitas Sumatera Utara

6

pelayanan sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan atau pelayanan administratif yang
disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik. Kriteria dan standarisasi tugas
serta kewajiban pelayanan publik terhadap wajib pajak diatur didalam Undangundang Nomor 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik. Standarisasi pelayanan
wajib pajak harus ditaati oleh pegawai pajak yang meliputi kode etik pegawai
pajak, kewajiban pegawai pajak, larangan dan standar minimum pelayanan.
Rendahnya kinerja pegawai pajak akan mampu menurunan kualitas pelayanan

publik. Solusi yang dapat diterapkan dalam memperbaiki sistem pelayanan publik
bagian perpajakan adalah dengan menerapkan 10 tindakan strategis Sofian
Efendi, mengoptimalkan kinerja Whistle Bliwing System, dan melakukan
pencegahan preventif terhadap perilaku korupsi di internal perpajakan,
meningkatkan transparansi informasi perpajakan, meningkatkan sosialisasi
prosedural dan informasi perpajakan di Indonesia.

Kata Kunci : Tugas dan Kewajiban, Pelayanan Publik, Hukum Administrasi
Negara

* Cindi Prilly Sebayang NIM : 130200586 Mahasiswa Fakultas Hukum
Universitas
Sumatera Utara
** Dr. Jusmadi Sikumbang, SH. MS Dosen Pembimbing I
***Suria Ningsih, SH., M.Hum Dosen Pembimbing II

Universitas Sumatera Utara