Treaty Room - Treaty

REPUBLIK INDONESIA

MEMORANDUM SALING PENGERTIAN
KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
REPUBLIK INDONESIA
DAN
THE UNITED NATIONS DEVELOPMENT PROGRAMME
MENGENAI
KERJA SAMA PENGEMBANGAN ENERGI BERKELANJUTAN

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM) dan the United Nations
Development Programme (UNDP), yang selanjutnya disebut sebagai "Para
Pihak";

MENIMBANG

minat

bersama

dalam


rneningkatkan

kerjasama

dalam

pengembangan energi berkelanjutan antara Para Pihak;

BERKEINGINAN untuk memperkuat upaya peningkatan pengembangan energi
berkelanjutan dengan prinsip kesetaraan dan saling menguntungkan;

MENGAKUI adanya rninat bersama Para Pihak terhadap pengembangan dan
penyebaran sumber energi yang terjangkau dan berkelanjutan;

BAHWA UNDP bekerja dalam banyak hal sebagai lengan operasional Persatuan
Bangsa-Bangsa di tingkat negara dan bekerja dengan mitra di berbagai negara
untuk mempromosikan antara lain pembangunan t>erkelanjutan, pemberantasan
kemiskinan, pemajuan perempuan, tata kelola pemerintahan yang baik dan
supremasi hukum;


11...·

BAHWA UNDP yang diwakili oleh Kantor Perwakilan Indonesia berkeinginan

untuk

meningkatkan

kegiatan

pengembangan

dalam

mempromosikan

!

'


Pembangunan Energi yang Berkelanjutan untuk Semua di Indonesia;
'

I"

I

MENGACU pada Persetujuan Kerangka Kerja Kemitraan antara Pemerintah

I

Republik Indonesia dan the United Nations Development Programme yang telah
ditandatangani di New York, 28 September 2012;

TELAH MENCAPAI PENGERTIAN - PENGERTIAN sebagai berikut:
I'

Pasal I
TUJUAN DAN LINGKUP


Tujuan Memorandum Saling Pengertian (selanjutnya disebut sebagai "MSP") ini
adalah sebagai kerangka kerja sama dan memfasilitasi serta memperkuat kerja
sama antara Para Pihak, secara non-eksklusif, di area di dalam bidang yang
11

menjadi minat bersama.

I
""-

;

Pasal II

I

BIDANG KERJA SAMA

Bidang kerja sama di dalam MSP ini termasuk pada bidang-bidang berikut yang

diminati bersama:

I

1. Penasihat Kebijakan Strategis Energi Berkelanjutan;
a) Pengembangan

rekomendasi

kebijakan

yang


mendukung

guna

mempromosikan pengembangan dan penyebaran energi bersih;
b) Pengembangan konsep strategis, perencanaan dan alat-alat untuk

mendukung keamanan dan ketahanan energi;

II

c) Pembentukan landasan bagi keterlibatan dan penyertaan sektor swasta,
para dermawan, dan masyarakat sipil untuk mendukung SDG # 7 tentang
Energi yang Terjangkau dan Bersih;
d) Kampanye
mengenai

dan

strategi

komunikasi

bagi

pemangku


kepentingan

program energi terbarukan dan efisiensi energi untuk

meningkatkan kesadaran, advokasi kebijakan dan perubahan perilaku;
e) Meningkatkan akses terhadap pendanaan terkait iklim melalui Green
Climate Fund;
f)

Pengembangan kapasitas dalam penggunaan energi berkelanjutan bagi
para pemangku kepentingan termasuk antara lain kementerian/lembaga,
pemerintah daerah, organisasi masyarakat sipil dan komunitas;

g) Mobilisasi keahlian dan pengalaman UNDP dalam program energi
berkelanjutan di seluruh daerah Indonesia.

2. Pembentukan Dana Energi Berkelanjutan (Sustainable Energy Fund-SEF)
a) Mendukung pengembangan konsep dan rencana operasional Dana
Energi Berkelanjutan (SEF);
b) Memfasilitasi keterlibatan donor, di bawah kepemimpinan Kementerian

ESDM, guna mengamankan dukungan dan mobilisasi sumber daya untuk
menjalankan percobaan SEF sebelum operasionalisasi pengelolaan SEF
sepenuhnya secara nasional;
c) Merancang portofolio proyek energi berkelanjutan dari beragam teknologi
dan prakarsa energi terbarukan berbasis luas yang berasal dari berbagai
pemangku kepentingan;
d) Merancang dan melaksanakan perlindungan sosial dan lingkungan bagi
proyek-proyek energi terbarukan di semua teknologi.

3. Fasilitasi Kerjasama Selatan-Selatan di bidang Energi Berkelanjutan
a) Fasilitasi kerjasama Selatan-Selatan dan pertukaran pembelajaran untuk
topik yang berkaitan dengan Energi Berkelanjutan;

b) Memasukan

pertukaran

pembelajaran

ini


dalam

Pusat

Unggulan

Kementerian ESDM sebagai bagian integral unit pembelajaran bersama
Pusat tersebut.

セ@

4. Bidang-bidang lain yang disepakati oleh Para Pihak .

Ii

Pasal Ill

11


IMPLEMENTASI
Para Pihak wajib menentukan bidang-bidang kerjasama khusus dan kegiatan
terkait berdasarkan kesepakatan bersama. Ketentuan rinci yang berkaitan
dengan bentuk, metode, kewajiban keuangan dan kondisi bidang kerjasama
yang disepakati ditetapkan dalam pengaturan pelaksanaan yang terpisah yang
dibuat oleh Para Pihak.

Pasal IV
KONSULTASI
1. Para Pihak wajib, secara teratur, saling memberikan informasi dan
berkonsultasi mengenai hal-hal yang menjadi minat bersama, yang dianggap
menurut pendapat bersama memungkinkan untuk melakukan kolaborasi
bersama.
2. Para Pihak wajib, pada periode waktu tertentu yang dianggap sesuai,
mengadakan pertemuan untuk meninjau kemajuan kegiatan yang dilakukan
berdasarkan MSP ini dan merencanakan kegiatan di masa mendatang.
3. Para Pihak dapat mengundang satu sama lain untuk mengirim pengamat ke
pertemuan atau konferensi yang diselenggarakan oleh mereka atau di bawah
naungan mereka, yang menurut salah satu Pihak, Pihak lainnya memiliki
kepentingan. Pemberian undangan harus tunduk pada prosedur yang berlaku

untuk pertemuan atau konferensi dimaksud.

WセNM

'

i

Pasatv
KERAHASIAAN
1. Konsultasi serta pertukaran informasi dan dokumen dalam rangka MSP ini
dilakukan tanpa melanggar pengaturan, yang mungkin diperlukan untuk
menjaga sifat rahasia dan terbatas dari informasi dan dokumen-dokumen
tertentu.

2. Pengaturan tersebut akan tetap berlaku meskipun MSP ini berakhir dan
begitu pula untuk setiap perjanjian yang ditandatangani oleh Para Pihak
dalam lingkup kerjasama ini.

3. Jika salah satu Pihak berkeinginan untuk mengungkapkan kegiatan rahasia
dalam rangka MSP ini kepada pihak ketiga , Pihak pengungkap harus
memperoleh

persetujuan

terlebih

dahulu

dari

Pihak

lain

sebelum

pengungkapan dilakukan.

4. Ketentuan-ketentuan Pasal ini tidak akan melanggar hukum dan peraturan
yang berlaku di negara Para Pihak.

Pasal VI

PEMBATASAN AKTIVITAS PERSONIL

Pejabat dan staf UNDP yang terlibat dalam kegiatan dalam rangka MSP di
wilayah Republik Indonesia wajib menghormati dan tidak ikut campur dalam hal
kemerdekaan politik, kedaulatan, dan keutuhan wilayah yang disebutkan
terakhir, dan menghindari kegiatan yang tidak konsisten dengan tujuan dan
sasaran dari MSP ini.

Pasal VII
PENYELESAIAN PERBEDAAN

Setiap perbedaan yang timbul atas MSP ini wajib diselesaikan secara damai
melalui konsultasi bersama atau negosiasi antara Para Pihak, berdasarkan
prinsip saling menguntungkan, kesetaraan, kerja sama dan rasa saling percaya.

Pasal VIII
PEMBERITAHUAN DAN ALAMAT

Setiap pemberitahuan atau permintaan yang diperlukan atau dibuat berdasarkan
MSP ini harus dilakukan secara tertulis. Pemberitahuan atau permintaan
tersebut dianggap telah sepatutnya

diberikan

atau dibuat ketika telah

disampaikan ke Pihak yang dimana hal dimaksud diberikan atau ditujukkan pada
alamat yang ditentukan di bawah ini atau alamat lain yang perlu diberitahukan
kemudian.
untuk Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Republik Indonesia:

Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Energi.
Jalan Pegangsaan Timur No. 1, Menteng, Jakarta 10320
Untuk United Nations Development Programme:

Indonesia Country Director
Menara Thamrin Building 9th Floor; Kav.3, M.H. Thamrin; Jakarta Pusat, 10250

Pasal IX
PERUBAHAN

Memorandum

Saling

Pengertian

ini dapat diubah setiap saat dengan

persetujuan tertulis bersama Para Pihak. Setiap perubahan dapat berlaku pada
tanggal yang disepakati oleh Para Pihak. Amendemen tersebut akan menjadi
bagian yang integral dari Memorandum Saling Pengertian ini.

PasalX
LAIN-LAIN

1. MSP ini beserta setiap perjanjian pembiayaan bersama dan dokumen proyek
terkait merupakan kelengkapan untuk memberikan pemahaman kepada Para
Pihak sehubungan dengan pokok-pokok kegiatan MSP ini dan menggantikan
semua perjanjian-perjanjian sebelumnya yang berkaitan dengan subyek yang
sama. Kegagalan salah satu Pihak untuk menjalankan salah satu ketentuan

II

dari MoU ini tidak akan menyebabkan pengesampingan ketentuan tersebut
atau

ketentuan

lainnya

dalam

MSP

ini.

Ketidakabsahan

atau

ketidakberlakuan atas ketentuan dalam MSP ini tidak akan mempengaruhi
keabsahan atau keberlakuan pada ketentuan lain dalam MSP ini.

セ@

2. Dalam MSP ini tidak ada satu ketentuan pun yang dapat ditafsirkan sebagai

セ@

penciptaan usaha patungan atau bentuk lainnya yang merupakan komitmen
I

yang mengikat secara hukum antara Para Pihak.

I

I

Pasal XI
MULAI BERLAKU, JANGKA WAKTU DAN PENGAKHIRAN

1. MSP ini mulai berlaku pada tanggal penandatanganan.

2. MSP akan tetap berlaku untuk jangka waktu 4 empat) tahun dan dapat
diperpanjang selama 2 (dua) tahun kemudian atas kesepakatan tertulis oleh
Para Pihak.

3. Setiap Pihak dapat mengakhiri MSP ini setiap saat dengan memberikan
pemberitahuan tertulis kepada Pihak lainnya mengenai niatnya untuk
mengakhiri MSP ini selambat-lambatnya 60 (enam puluh) hari sebelum
tanggal pengakhiran yang dikehendaki.

.....

""

4. Terkecuali disepakati lain, pengakhiran MSP ini tidak akan mempengaruhi
penyelesaian program atau proyek yang disepakati bersama Para Pihak ..

SEBAGAI BUKTI, yang bertandatangan di bawah ini, telah menandatangani
Memorandum Saling Pengertian ini.

DITANDATANGANI di Jakarta pada tanggal

l 5 j。ャGI エQセ

イ [@ 1..0I b

dalam

bahasa lnggris dan Indonesia, semua naskah memiliki kekuatan hukum yang
sama. Dalam hal terjadi perbedaan penafsiran , naskah bahasa lnggris yang
berlaku.

UNTUK THE UNITED NATIONS

UNTUK KEMENTERIAN ENERGI

DEVELOPMENT PROGRAMME

DAN SUMBER DAYA MINERAL
PEMERINTAH REPUBLIK

セ@

INDONESIA

CHRISTOPHE BAHUET

Country Director

Menteri

MEMORANDUM OF UNDERSTANDING
BETWEEN
THE MINISTRY OF ENERGY AND MINERAL RESOURCES
OF THE REPUBLIC OF INDONESIA
AND
THE UNITED NATIONS DEVELOPMENT PROGRAMME
CONCERNING
COOPERATION IN SUSTAINABLE ENERGY DEVELOPMENT

The Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia
(MEMR) and the United Nations Development Programme (UNOP). hereinafter
referred to as "the Parties";

CONSIDERING mutual interest in enhancing cooperation in sustainable energy
development between the Parties;

DESIRING to strengthen efforts to enhance sustainable energy development

on the principle of equality and mutual benefit;

RECOGNIZING the common interests shared by the Parties towards
development and deployment of affordable and sustainable energy sources;

WHEREAS UNDP serves in many respects as the operational arm of the
United Nations at the country level and works with partners in numerous
countries to promote among other things sustainable development. eradication
of poverty, advancement of women, good governance and the rule of law;

WHEREAS UNDP represented by Indonesia Country Offices interested in
enhancing its development activities in promoting Sustainable Energy for All in
Indonesia;

REFERRING to the Partnership Framework Agreement between the
Government of the republic of Indonesia and the United Nations Development
Programme signed in New York, 28 September 2012;

HAVE REACHED the following understanding:

Article I

PURPOSE AND SCOPE

Purpose of this Memorandum of Understanding (hereinafter referred to as
"MOU") is to provide a framework of cooperation and facilitate and strengthen
collaboration between the Parties, on a non-exclusive basis, in areas of
common interest.

Article II

AREAS OF COOPERATION

The areas of cooperation under this MOU may include the following subjects
of mutual interests:
1. Strategic Policy Advisory on Sustainable Energy
a. Development of enabling policies recommendation to promote the
development and deployment of clean energy;
b. Development of strategic concepts, planning and tools to support
energy security and resilience;
c. Establishment fo platforms for engagement and inclusion of the private
sector, philanthropists, and civil society to support SDG #7 on
Affordable and Clean Energy;

d. Campaign and communication strategy to stakeholders on renewable
energy and energy efficiency programs to increase awareness, policy

'

••

'

advocacy and behavioural change;
e. Enhancing access to climate financing through the Green Climate

Fund:
f. Capacity building on sustainable energy usage for stakeholders
including ministries/agencies, regional governments, civil society
organizations and communities;
g. Mobilization of UNDP's expertise and experience in sustainable energy
programmes across regional Indonesia.

2.

Establishment of Sustainable Energy Fund
a. Support the development of Sustainable Energy Fund (SEF) concept
and operational plan;
b. Facilitate engagement of donors, under the leadership of the MEMR, to
secure support and mobilize resources for piloting SEF prior to the

11

operationalization of a fully national managed SEF;

11

c. Design a sustainable energy project portfolio from a broad base of
different renewable energy technologies and initiatives from different
stakeholders:
d. Design and

implement social and environmental safeguard to
!

renewable energy projects across all technologies.
3.

Facilitation of South-South Cooperation in Sustainable Energy
a. Facilitation of South-South cooperation and learning exchange for
topics related to Sustainable Energy;
b.

Incorporate this learning exchange withing the MEMR's Center of
Excellence as an integral part of the Centre's collaborative learning
unit.

4. Other areas as may be agreed upon by the Parties.

!

I


Article Ill

IMPLEMENTATION
The Parties shall determine specific area of cooperation and its related
activities by mutual consent. The detailed provision relating to forms, methods,
financial obligations and the condition of the agreed area of cooperation shall
be set forth in a separate implementing arrangement to be concluded between
the Parties.

Article IV
CONSULTATION

1. The Parties shall, on a regular basis, keep each other informed of and
consult on matters of common interest, which in their opinion are likely to
lead to mutual collaboration.

2. The Parties shall, at such intervals as deemed appropriate, convene
meetings to review the progress of activities being carried out under the
present MOU and to plan future activities.

3. The Parties may invite each other to send observers to meetings or

:

I

conferences convened by them or under their auspices in which, in the
i

I

opinion of either Party, the other may have an interest. Invitations shall

!

be subject to the procedures applicable to such meetings or conferences.

I

I

Article V
CONFIDENTIALITY

1. Consultation as well as exchange of information and documents under this
MOU shall be without prejudice to arrangements, which may be requ ired to
safeguard the confidential and restricted character of certain information

and documents.
II

l
セ@

......

:
2. Such arrangements will survive the termination of this MOU and of any

セ@

..
'

agreements signed by the Parties within the scope of this collaboration.
I

3. If either of the Party wishes to disclose confidential activities under this

MOU to any third party, the disclosing Party must obtain prior consent
from the other P.arty before any disclosure can be made.

4.

The provisions of this Article shall not prejudice the prevailing laws and
regulations of the Parties.

Article VI
セ@

LIMITATION OF PERSONNEL ACTIVITIES
セ@

"'

l

Officials and staffs of UNDP engaged in activities under this MOU in the
territory of the Republic of Indonesia shall respect and not interfere with the
11

political independence, sovereignty, and territorial integrity of the latter, and
avoid any activities inconsistent with the purpose and objectives of this MOU.

I
I
!lo

Article VII
SETTLEMENT OF DIFFERENCES

.
Any differences resulting from or anything unspecified in this MOU shall be

,

resolved amicably through consultation or negotiation between the Parties,
based on mutual benefit, equality, cooperation, and mutual trust.
セ@

'

i

Article VIII
NOTICE AND ADDRESSES

Any notice or request required or permitted to be given or made under this
MOU shall be made in writing. Such notice or request shall be deemed to
I

have been duly given or made when it shall have been delivered to the Parties

.,,

to which it is required to be given or made at the address specified below or
such other address as shall be hereafter notified.
for Ministry of Energy and Mineral Resources of the Republic of

Indonesia:
Director General of New, Renewable Energy and Energy Conservation
Jalan Pegangsaan T imur No.1, Menteng, Jakarta 10320

for United Nations Development Programme

Indonesia Country Director
Menara Thamrin Building

g th

Floor; Kav.3, M.H. Thamrin; Jakarta Pusat,

10250

Article IX
AMENDMENT

This MOU can be amended at any time by mutual written consent of the
Parties. Any amendments may come into force on the date agreed by the
Parties. The amendments shall form as an integral part of this MOU.

Article X
MISCELLANEOUS

1. This MOU and any related co-financing agreements and project document
comprise to complete understanding of the Parties in respect of the
subject matter in this MOU and supersede all prior agreements relating to
the same subject matter. Failure by either Party to enforce a provision of
this MOU shall not constitute a waiver of that or any other provision of this
MOU. The invalidity or unenforceability of any provision of this MOU shall
not affect the validity or enforceability of any other provision of the MOU.
2. Nothing in this MOU shall be construed as creating a joint venture or any
other form legally binding commitment between the Partie:;.

Article XI
ENTRY INTO FORCE, DURATION AND TERMINATION

1. This MOU shall enter into force on the date of its signing.
2. This MOU shall remain for a period of 4 (four) years and may be extended
for another two (2) years by mutual written consent of the Parties.
3.

Either Parties may terminate this MOU

at any time by giving written

notification to the other Parties regarding its intention to terminate this
MOU at least 60 (sixty) days prior to the intended date of termination.
4.

Unless agreed otherwise, the termination of this MOU shall not prejudice
the completion of any on-going programs or projects agreed by the
Parties.

IN WITNESS WHEREOF, the undersigned, have signed this Memorandum of

Understanding.

DONE in duplicate

。エN

jN_セ@

... ッョ

Nj_

N I_NPセGRャ

ゥョ@ English and Indonesian,

all texts being equally authentic. In case of any divergence in interpretation,
the English text shall prevail.

FOR THE UNITED NATIONS
DEVELOPMENT PROGRAMME

FOR THE MINISTRY OF ENERGY
AND MINERAL RESOURCES OF
THE REPUBLIC OF INDONESIA

Minister