Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kayu Siwak (Salvadora persica Wall.) Metode DPPH
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kayu siwak adalah salah satu tanaman herbal yang digunakan sebagai
pembersih gigi. Kayu siwak (Salvadora persica) mengandung senyawa kimia
yang diduga berpotensi sebagai daya antibakteri (Dorout, dkk., (2000).
Kandungan siwak seperti: trimetilamin, alkaloid yang diduga sebagai salvadorin,
klorida, fluorida dan silika, sulfur, vitamin C, saponin, flavonoid dan sterol (ElMostehy; dkk., (1983). Efektif untuk mengurangi plak pada gigi tanpa
menyebabkan luka pada gigi (Zaenab, 2004; Salehi, 2006).
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menggali potensi dari tumbuhan
ini diketahui bahwa kayu siwak salah satu tanaman herbal yang digunakan sebagai
pembersih gigi. Kayu siwak (Salvadora persica) mengandung senyawa kimia
yang diduga berpotensi sebagai daya antibakteri (Dorout, dkk., (2000).
Kandungan siwak seperti: trimetilamin, alkaloid yang diduga sebagai salvadorin,
klorida, fluorida dan silika, sulfur, vitamin C, saponin, flavonoid dan sterol (ElMostehy; dkk., (1983) dan Salehi, dkk., (2006). Efektif untuk mengurangi plak
pada gigi tanpa menyebabkan luka pada gigi (Zaenab dan Anny, 2004).
Hasil penelitian Sadiyah, (2014); Dorout, dkk., (2000) efek ekstrak kayu
siwak (Salvadora persica Wall.) juga menunjukkan antibakteri yang sangat efektif
dalam membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri terhadap bakteri
Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus.
Penelitian lain mengenai Salvadora persica dilakukan meliputi tahaptahap sebagai berikut: ekstraksi batang Salvadora persica, uji aktivitas antibakteri
1
Universitas Sumatera Utara
(In,vitro), evaluasi toksikologi ekstrak (in vivo), pengukuran eliminasi ekstrak di
dalam rongga mulut (in vivo), dan clinicial trial (Al-bayaty, dkk., 2010).
Antioksidan alami banyak ditemukan dalam tumbuhan, yakni berupa vitamin C,
vitamin E, karotenoid, flavonoid (Ide, 2009).
Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi
dengan mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif sehingga
kerusakan sel dapat dihambat. Antioksidan dapat berupa enzim (misalnya
superoksida dismutase atau SOD, katalase dan glutation peroksidase), vitamin
(misalnya vitamin E, C, A dan β-karoten), dan senyawa lain (misalnya flavonoid,
albumin, bilirubin, seruloplasmin, dan lain-lain) (Winarsih, 2007).
Istilah antioksidan sangat dikenal dalam bidang kesehatan, dan
sehubungan dengan itu dikenal pula istilah radikal bebas, radikal bebas
merupakan atom atau molekul yang sangat labil dan akan “mengambil” elektron
dari zat atau senyawa yang berada didekatnya. Pengambilan elektron tersebut
akan mengakibatkan senyawa lain tersebut menjadi radikal (Muctadi, 2013).
Sebagai contoh, molekul O2 yang bila terjadi reaksi dalam tubuh yang berlebihan
maka akan terbentuk oksigen yang tidak berpasangan dan menjadi radikal bebas
(Kumalaningsih, 2006).
Oksidasi menyebabkan terbentuknya radikal bebas (oksidan) yang dalam
jumlah berlebih dapat merusak struktur dan fungsi sel serta diyakini sebagai
pemicu berbagai penyakit seperti kanker, penyakit kardiovaskular, osteoporosis,
aterosklerosis, penuaan, rematik, jantung koroner, parkinson,
gangguan
penglihatan, penyakit saluran pernapasan dan lain-lain (Winarsi, 2007; Silalahi,
2
Universitas Sumatera Utara
2006). Reaktivitas radikal bebas ini dikenal sebagai oksidasi,vitamin C juga
diketahui sebagai antioksidan yang kuat (Youngson, 2005).
Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penelitian meliputi karakteristik
simplisia, skrining fitokimia serta uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol kayu
siwak (Salvadora persica Wall.) menggunakan metode pemerangkapan radikal
bebas DPPH.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka perumusan masalah penelitian adalah:
a. apakah karakteristik simplisia (Salvadora
persica Wall.) memenuhi
persyaratan mutu simplisia?
b. apakah golongan senyawa kimia yang terdapat pada simplisia (Salvadora
persica Wall.) ?
c. apakah ekstrak etanol kayu siwak mempunyai aktivitas antioksidansama
dengan aktivitas antioksidan vitamin C sebagai pembanding ?
1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah, maka hipotesis penelitian ini adalah:
a. karakterisasi simplisia kayu siwak memenuhi persyaratan simplisia secara
umum.
b. golongan senyawa kimia yang terkandung didalam serbuk simplisia kayu
siwak adalah alkaloid, flavonoid, saponin, glikosida, dan steroid/triterpenoid.
c. ekstrak etanol kayu siwak memiliki aktivitas antioksidanyang sama dengan
aktivitas antioksidan vitamin C sebagai pembanding.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
3
Universitas Sumatera Utara
a. mengetahui karakteristiksimplisia kayu siwak (Salvadora persica Wall.)
b. untuk mengetahui golongan senyawa kimia yang terkandung dalam simplisia
kayu siwak.
c. mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol kayu siwak dalam
memerangkap radikal bebas DPPH dibandingkan dengan vitamin C sebagai
kontrol positif.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai informasi mengenai karakeristik
kandungan senyawa kimia dari simplisia kayu siwak (Salvadora persica Wall.)
dan manfaat kayu siwak digunakan sebagai obat.
4
Universitas Sumatera Utara
1.6 Kerangka Pikir Penelitian
Kerangka penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.1
Variabel bebas
Variabel terikat
Parameter
1. Pemeriksaan makroskopik
2. Pemeriksaan mikroskopik
3. Penetapan kadar air
4. Penetapan kadar sari larut
Karakteristik
simplisia
air
5. Penetapan kadar sari larut
etanol
6. Penetapan kadar abu total
7. Penetapan kadar abu tidak
Kayu
Siwak
larut asam
1. Alkaloid
Senyawa
metabolit
sekunder
2. Flavonoid
3. Glikosida
4. Saponin
5. Tanin
6. Steroid/triterpenoid
Ekstraketanol kayu
siwak (EEKS)
konsentrasi 50 ppm,
100 ppm, 150 ppm,
200 ppm.
Aktivitas
antioksidan dengan
pemerangkapan
radikal bebas DPPH
Nilai IC50
Gambar 1.1 Skema kerangka pikir penelitian
5
Universitas Sumatera Utara
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kayu siwak adalah salah satu tanaman herbal yang digunakan sebagai
pembersih gigi. Kayu siwak (Salvadora persica) mengandung senyawa kimia
yang diduga berpotensi sebagai daya antibakteri (Dorout, dkk., (2000).
Kandungan siwak seperti: trimetilamin, alkaloid yang diduga sebagai salvadorin,
klorida, fluorida dan silika, sulfur, vitamin C, saponin, flavonoid dan sterol (ElMostehy; dkk., (1983). Efektif untuk mengurangi plak pada gigi tanpa
menyebabkan luka pada gigi (Zaenab, 2004; Salehi, 2006).
Beberapa penelitian telah dilakukan untuk menggali potensi dari tumbuhan
ini diketahui bahwa kayu siwak salah satu tanaman herbal yang digunakan sebagai
pembersih gigi. Kayu siwak (Salvadora persica) mengandung senyawa kimia
yang diduga berpotensi sebagai daya antibakteri (Dorout, dkk., (2000).
Kandungan siwak seperti: trimetilamin, alkaloid yang diduga sebagai salvadorin,
klorida, fluorida dan silika, sulfur, vitamin C, saponin, flavonoid dan sterol (ElMostehy; dkk., (1983) dan Salehi, dkk., (2006). Efektif untuk mengurangi plak
pada gigi tanpa menyebabkan luka pada gigi (Zaenab dan Anny, 2004).
Hasil penelitian Sadiyah, (2014); Dorout, dkk., (2000) efek ekstrak kayu
siwak (Salvadora persica Wall.) juga menunjukkan antibakteri yang sangat efektif
dalam membunuh dan menghambat pertumbuhan bakteri terhadap bakteri
Pseudomonas aeruginosa dan Staphylococcus aureus.
Penelitian lain mengenai Salvadora persica dilakukan meliputi tahaptahap sebagai berikut: ekstraksi batang Salvadora persica, uji aktivitas antibakteri
1
Universitas Sumatera Utara
(In,vitro), evaluasi toksikologi ekstrak (in vivo), pengukuran eliminasi ekstrak di
dalam rongga mulut (in vivo), dan clinicial trial (Al-bayaty, dkk., 2010).
Antioksidan alami banyak ditemukan dalam tumbuhan, yakni berupa vitamin C,
vitamin E, karotenoid, flavonoid (Ide, 2009).
Antioksidan merupakan senyawa yang dapat menghambat reaksi oksidasi
dengan mengikat radikal bebas dan molekul yang sangat reaktif sehingga
kerusakan sel dapat dihambat. Antioksidan dapat berupa enzim (misalnya
superoksida dismutase atau SOD, katalase dan glutation peroksidase), vitamin
(misalnya vitamin E, C, A dan β-karoten), dan senyawa lain (misalnya flavonoid,
albumin, bilirubin, seruloplasmin, dan lain-lain) (Winarsih, 2007).
Istilah antioksidan sangat dikenal dalam bidang kesehatan, dan
sehubungan dengan itu dikenal pula istilah radikal bebas, radikal bebas
merupakan atom atau molekul yang sangat labil dan akan “mengambil” elektron
dari zat atau senyawa yang berada didekatnya. Pengambilan elektron tersebut
akan mengakibatkan senyawa lain tersebut menjadi radikal (Muctadi, 2013).
Sebagai contoh, molekul O2 yang bila terjadi reaksi dalam tubuh yang berlebihan
maka akan terbentuk oksigen yang tidak berpasangan dan menjadi radikal bebas
(Kumalaningsih, 2006).
Oksidasi menyebabkan terbentuknya radikal bebas (oksidan) yang dalam
jumlah berlebih dapat merusak struktur dan fungsi sel serta diyakini sebagai
pemicu berbagai penyakit seperti kanker, penyakit kardiovaskular, osteoporosis,
aterosklerosis, penuaan, rematik, jantung koroner, parkinson,
gangguan
penglihatan, penyakit saluran pernapasan dan lain-lain (Winarsi, 2007; Silalahi,
2
Universitas Sumatera Utara
2006). Reaktivitas radikal bebas ini dikenal sebagai oksidasi,vitamin C juga
diketahui sebagai antioksidan yang kuat (Youngson, 2005).
Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penelitian meliputi karakteristik
simplisia, skrining fitokimia serta uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol kayu
siwak (Salvadora persica Wall.) menggunakan metode pemerangkapan radikal
bebas DPPH.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, maka perumusan masalah penelitian adalah:
a. apakah karakteristik simplisia (Salvadora
persica Wall.) memenuhi
persyaratan mutu simplisia?
b. apakah golongan senyawa kimia yang terdapat pada simplisia (Salvadora
persica Wall.) ?
c. apakah ekstrak etanol kayu siwak mempunyai aktivitas antioksidansama
dengan aktivitas antioksidan vitamin C sebagai pembanding ?
1.3 Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah, maka hipotesis penelitian ini adalah:
a. karakterisasi simplisia kayu siwak memenuhi persyaratan simplisia secara
umum.
b. golongan senyawa kimia yang terkandung didalam serbuk simplisia kayu
siwak adalah alkaloid, flavonoid, saponin, glikosida, dan steroid/triterpenoid.
c. ekstrak etanol kayu siwak memiliki aktivitas antioksidanyang sama dengan
aktivitas antioksidan vitamin C sebagai pembanding.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
3
Universitas Sumatera Utara
a. mengetahui karakteristiksimplisia kayu siwak (Salvadora persica Wall.)
b. untuk mengetahui golongan senyawa kimia yang terkandung dalam simplisia
kayu siwak.
c. mengetahui aktivitas antioksidan dari ekstrak etanol kayu siwak dalam
memerangkap radikal bebas DPPH dibandingkan dengan vitamin C sebagai
kontrol positif.
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini adalah sebagai informasi mengenai karakeristik
kandungan senyawa kimia dari simplisia kayu siwak (Salvadora persica Wall.)
dan manfaat kayu siwak digunakan sebagai obat.
4
Universitas Sumatera Utara
1.6 Kerangka Pikir Penelitian
Kerangka penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 1.1
Variabel bebas
Variabel terikat
Parameter
1. Pemeriksaan makroskopik
2. Pemeriksaan mikroskopik
3. Penetapan kadar air
4. Penetapan kadar sari larut
Karakteristik
simplisia
air
5. Penetapan kadar sari larut
etanol
6. Penetapan kadar abu total
7. Penetapan kadar abu tidak
Kayu
Siwak
larut asam
1. Alkaloid
Senyawa
metabolit
sekunder
2. Flavonoid
3. Glikosida
4. Saponin
5. Tanin
6. Steroid/triterpenoid
Ekstraketanol kayu
siwak (EEKS)
konsentrasi 50 ppm,
100 ppm, 150 ppm,
200 ppm.
Aktivitas
antioksidan dengan
pemerangkapan
radikal bebas DPPH
Nilai IC50
Gambar 1.1 Skema kerangka pikir penelitian
5
Universitas Sumatera Utara