Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kayu Siwak (Salvadora persica Wall.) Metode DPPH
\ Lampiran 1. Surat hasil identifikasi tumbuhan
49
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Bagan kerja penelitian
Kayu siwak
Dicuci, ditiriskan, diiris-iris
ditimbang sebagai berat basah
dan
Dikeringkan dalam lemari pengering
Simplisia
Ditimbang berat kering
Dihaluskan
Serbuk simplisia
Karakterisasi simplisia
Skrining Fitokimia
Pemeriksaan
makroskopik
Pemeriksaan
alkaloid
Pemeriksaan
mikroskopik
Pemeriksaan
glikosida
Penetapan kadar air
Pemeriksaan
flavonoid
Penetapan kadar
sari yang larut
dalam air
Pemeriksaan
tanin
Penetapan kadar
sari yang larut
dalam etanol
Pemeriksaan
saponin
Penetapan kadar
abu total
Pemeriksaan
Steroid/
triterpenoid
Penetapan kadar
abu yang tidak
larut dalam asam
Ekstraksi
Diperkolasi
etanol 96%
dengan
Perkolat
Diuapkan
dengan
rotary evaporator
Ekstrak kental
Dilakukan uji aktivitas
antioksidansecara
spektrofotometri UVVisible
Hasil
50
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Tumbuhan kayu siwak
Tumbuhan kayu siwak (Salvadora persica Wall.) http://www.google.com
Gambar 1. Kayu siwak
Gambar 2. Serbuk simplisia kayu siwak
51
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4.
Gambar 3. Simplisia kayu siwak
52
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Hasil mikroskopik simplisia kayu siwak.
1
2
3
4
Keterangan : Perbesaran 10X40
1.
2.
3.
4.
Sel Parenkim
Serat-serat kayu
Serat kayu berisi ca-oksalat
Fragmen trakea
53
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Gambar alat sepektrofotometer UV-visibel (Uv mini-1240
Shimadzu).
54
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Perhitungan pemeriksaan karateristik serbuk simplisia kayu siwak
1. Perhitungan kadar air serbuk simplisia kayu siwak
% Kadar air simplisia =
No.
1.
2.
3.
Berat sampel (g)
5,017
5,032
5,014
1.
Kadar air =
2.
Kadar air =
3.
Kadar air =
1,25-0,9
5,017
Volume awal (ml)
0,9
1,25
2,05
5,032
2,35 – 2,05
% Rata-rata kadar air =
Volume akhir (ml)
1,25
2,05
2,35
× 100% = 6,97%
2,05 – 1,25
5,014
volume air (ml)
x 100%
berat sampel (g)
× 100% = 7,35%
× 100% = 5,98%
6,97%+7,35%+5,98%
3
= 6,77%
2. Perhitungan kadar sari larut dalam air
Berat sari (g) 100
x
100%
Bera sampel g) 20
% Kadar sari larut dalam air =
No.
1.
2.
3.
Berat sampel (g)
5,014
5,006
5,023
1.
Kadar sari larut dalam air =
2.
Kadar sari larut dalam air =
0,220
5,014
0,249
5,006
Berat sari (g)
0,220
0,249
0,219
×
×
100
20
100
20
× 100% = 21,93%
× 100% = 24,87%
55
Universitas Sumatera Utara
3.
0,219
Kadar sari larut dalam air =
% Rata-rata kadar sari larut air =
5,023
×
100
× 100% = 21,79%
20
21,93% + 24,87% + 21,79%
3
= 22,86%
3. Perhitungan kadar sari simplisia larut dalam etanol
% Kadar sari larut dalam etanol =
No.
1.
2.
3.
Berat sari (g)
100
x
x 100%
Berat simplisia (g) 20
Berat sampel (g)
5,002
5,016
5,010
Berat sari (g)
0,933
0,124
0,128
1.
Kadar sari larut dalam etanol =
2.
Kadar sari larut dalam etanol =
3.
Kadar sari larut dalam etanol =
% Rata-rata kadar sari larut etanol =
0,933
5,002
0,124
5,016
0,128
5,010
×
×
×
100
20
100
20
100
20
× 100%
= 93,26%
× 100%
= 12,36%
× 100%
= 12,77%
93,26% + 12,36% +12,77%
3
= 93,26%
4. Perhitungan kadar abu total simplisia
% Kadar abu total =
Berat abu (g)
x 100%
Berat simplisia (g)
No.
Berat sampel (g)
Berat abu (g)
1.
2,003
0,13
2.
2,007
0,16
3.
2,014
0,15
1.
Kadar abu total =
2.
Kadar abu total =
0,13
2,003
0,16
2,007
× 100% = 6,49%
× 100% = 2,97%
56
Universitas Sumatera Utara
3.
Kadar abu total =
0,15
2,014
% Rata-rata kadar abu total =
× 100% = 7,44%
6,49% + 2,97% + 7,44%
3
= 7,3%
5. Perhitungan kadar abu simplisia tidak larut dalam asam
% Kadar abu tidak larut dalam asam =
No.
1.
2.
3.
Berat abu (g)
x 100%
Berat simplisia (g)
Berat sampel (g)
2,003
2,007
2,014
Berat abu (g)
0,0086
0,0054
0,0062
1.
Kadar abu tidak larut dalam asam =
2.
Kadar abu tidak larut dalam asam =
3.
Kadar abu tidak larut dalam asam =
% Rata-rata kadar abu tidak larut asam =
0,0086
2,003
0,0054
2,007
0,0062
2,014
× 100%
× 100%
× 100%
= 0,42%
= 0,26%
= 0,30%
0,42% + 0,26% + 0,30%
3
= 0,32%
57
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Data penentuan waktu kerja (operating time)
Data diperoleh dari pengukuran larutan sampel uji 50 ppm dengan penambahan
larutan DPPH 40 ppm dalam methanol.
No.
Menit ke-
Absorbansi
1
5
0,7218
2
10
0,7181
3
15
0,7162
4
20
0,7151
5
25
0,7135
6
30
0,7137
7
35
0,7144
8
40
0,7173
9
45
0,7196
10
50
0,7214
11
55
0,7237
12
60
0,7255
13
65
0,7255
14
70
0,7255
15
75
0,7259
16
80
0,7272
58
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9. Hasil uji aktivitas antioksidan
1.Tabel hasil uji aktivitas antioksidan EEKS
Absorbansi
Larutan
uji
I
II
III
I
II
III
Ratarata
0
1,13896
1,46533
1,44861
0,00
0,00
0,00
0,00
0,42044
0,40233
0,40239
63,08
72,54
72,22
69,28
0,37622
0,36516
0,36501
66,96
75,08
74,80
72,04
0,27156
0,25499
0,25085
76,15
82,59
82,68
80,47
0,15739
0,15514
0,15552
86,18
89,41
89,26
88,28
50
EEKS
% Pemerangkapan
Konsentrasi
(ppm)
100
150
200
2. Tabel hasil uji aktivitas antioksidan vitamin C
Larutan
uji
Konsentras
i
(ppm)
0 (blanko)
2 ppm
Vitamin
C
4 ppm
Absorbansi
I
1,4665
5
0,3487
1
0,0807
5
% Pemerangkapan
I
II
III
Ratarata
0,00
0,00
0,00
0,00
0,33553 0,35196 76,22
69,55
71,59
72,45
0,08304 0,08182 94,49
69,49
93,39
85,79
II
III
1,10226 1,23923
6 ppm
0,0753
9
0,07179 0,07893 94,85
93,48
93,63
93,98
8 ppm
0,0686
8
0,06648 0,06476 95,31
93,96
94,77
94,68
59
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10. Contoh perhitungan persen pemerangkapan dan nilai IC50
Contoh Perhitungan persen pemerangkapan
Tabel data absorbansi DPPH pengukuran I
No.
Konsentrasi Larutan Uji (ppm)
Absorbansi
1.
0
1,13896 (Akontrol)
2.
50
0,42044
3.
100
0,37622
4.
150
0,27156
5.
200
0,15739
Aktivitas pemerangkapan (%) =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
Keterangan : Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel
Asampel = Absorbansi sampel
Perhitungan % Pemerangkapan ektrak etanol kayu siwak
Konsentrasi 50 ppm pengukuran I
% Pemerangkapan =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Pemerangkapan =
1,13896 − 0,42044
x 100%
1,13896
= 63,08%
60
Universitas Sumatera Utara
Konsentrasi 100 ppm
% Pemerangkapan =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Pemerangkapan =
1,13896 − 0,37622
x 100%
1,13896
= 66,96%
Konsentrasi 150 ppm
% Pemerangkapan =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Pemerangkapan =
1,13896 − 0,27156
x 100%
1,13896
= 76,15%
Konsentrasi 200 ppm
% Pemerangkapan =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Pemerangkapan =
1,13896 − 0,15739
x 100% = 88,16%
1,13896
Perhitungan nilai IC50
Tabel IC50 dari EEKS
X
Y
XY
X2
0
0
0
0
50
69,28
3464
2500
100
72,28
7228
10000
150
80,47
12070,5
22500
200
88,28
17656
40000
ΣXY = 40418,5
ΣX2 = 75000
ΣX = 500
X = 100
ΣY = 310,31
Y
= 62,062
61
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: X = Konsentrasi (ppm)
Y = % Pemerangkapan
a =
=
(∑ XY) - (∑ X)(∑ Y) / n
(∑ X 2 ) − (∑ X) 2 / n
(40418,5) − (500)(310,31) / 5 9387,5
=
= 0,3755
25000
(75000) − (500) 2 / 5
b = Y − aX
= 62,062 – (0,3755)(100) = 24,51
Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,3755X + 24,51
Nilai IC50 = Y = 0,3755X + 24,51
50 = 0,3755X + 24,51
X
= 67,88 ppm
IC50 = 67,88 ppm
62
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11. Contoh Perhitungan persen pemerangkapan dan nilai IC50
Tabel data absorbansi pemerangkapan aktivitas antioksidan vitamin C
No.
Konsentrasi Larutan Uji (ppm)
Absorbansi
1.
0
1,46655(Akontrol)
2.
2
0,34871
3.
4
0,08075
4.
6
0,07539
5.
8
0,06868
Aktivitas pemerangkapan (%) =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
Keterangan : Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel
Asampel = Absorbansi sampel
Perhitungan % pemerangkapan aktivitas antioksidan vitamin C
Konsentrasi 2 ppm
% Pemerangkapan =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Pemerangkapan =
1,46655 − 0,34871
x 100%
1,46655
= 76,22%
Konsentrasi 4 ppm
% Pemerangkapan =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
63
Universitas Sumatera Utara
% Pemerangkapan =
1,46655 − 0,08075
x 100% = 69,97%.
1,46655
Konsentrasi 6 ppm
% Pemerangkapan =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Pemerangkapan =
1,46655 − 0,07539
x 100%
1,46655
= 94,85%
Konsentrasi 8 ppm
% Pemerangkapan =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Pemerangkapan =
1,46655 − 0,06868
x 100%
1,46655
= 95,31%
Perhitungan nilai IC50
Tabel IC50 dari Vitamin C
X
Y
XY
X2
0
0
0
0
2
72,45
144,9
4
4
85,79
343,16
16
6
93,98
563,88
36
8
94,68
757,44
64
ΣXY = 1809,38
ΣX2 = 120
ΣX = 20
X =4
ΣY = 346,9
Y
= 69,38
Keterangan: X = Konsentrasi (ppm)
Y = % Pemerangkapan
64
Universitas Sumatera Utara
a =
=
(∑ XY) - (∑ X)(∑ Y) / n
(∑ X 2 ) − (∑ X) 2 / n
(1809,38) − (20)(346,9) / 5 421,78
=
= 10,5445
40
(120) − (20) 2 / 5
b = Y − aX
= 69,38– (10,5445)(4)
= 27,202
Jadi, persamaan garis regresi Y = 10,5445 X + 27,202
Nilai IC50 = Y = 10,5445X + 27,202
50 = 10,5445X + 27,202
X = 2,162
IC50 = 2,162 ppm
65
Universitas Sumatera Utara
49
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Bagan kerja penelitian
Kayu siwak
Dicuci, ditiriskan, diiris-iris
ditimbang sebagai berat basah
dan
Dikeringkan dalam lemari pengering
Simplisia
Ditimbang berat kering
Dihaluskan
Serbuk simplisia
Karakterisasi simplisia
Skrining Fitokimia
Pemeriksaan
makroskopik
Pemeriksaan
alkaloid
Pemeriksaan
mikroskopik
Pemeriksaan
glikosida
Penetapan kadar air
Pemeriksaan
flavonoid
Penetapan kadar
sari yang larut
dalam air
Pemeriksaan
tanin
Penetapan kadar
sari yang larut
dalam etanol
Pemeriksaan
saponin
Penetapan kadar
abu total
Pemeriksaan
Steroid/
triterpenoid
Penetapan kadar
abu yang tidak
larut dalam asam
Ekstraksi
Diperkolasi
etanol 96%
dengan
Perkolat
Diuapkan
dengan
rotary evaporator
Ekstrak kental
Dilakukan uji aktivitas
antioksidansecara
spektrofotometri UVVisible
Hasil
50
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Tumbuhan kayu siwak
Tumbuhan kayu siwak (Salvadora persica Wall.) http://www.google.com
Gambar 1. Kayu siwak
Gambar 2. Serbuk simplisia kayu siwak
51
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4.
Gambar 3. Simplisia kayu siwak
52
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Hasil mikroskopik simplisia kayu siwak.
1
2
3
4
Keterangan : Perbesaran 10X40
1.
2.
3.
4.
Sel Parenkim
Serat-serat kayu
Serat kayu berisi ca-oksalat
Fragmen trakea
53
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Gambar alat sepektrofotometer UV-visibel (Uv mini-1240
Shimadzu).
54
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Perhitungan pemeriksaan karateristik serbuk simplisia kayu siwak
1. Perhitungan kadar air serbuk simplisia kayu siwak
% Kadar air simplisia =
No.
1.
2.
3.
Berat sampel (g)
5,017
5,032
5,014
1.
Kadar air =
2.
Kadar air =
3.
Kadar air =
1,25-0,9
5,017
Volume awal (ml)
0,9
1,25
2,05
5,032
2,35 – 2,05
% Rata-rata kadar air =
Volume akhir (ml)
1,25
2,05
2,35
× 100% = 6,97%
2,05 – 1,25
5,014
volume air (ml)
x 100%
berat sampel (g)
× 100% = 7,35%
× 100% = 5,98%
6,97%+7,35%+5,98%
3
= 6,77%
2. Perhitungan kadar sari larut dalam air
Berat sari (g) 100
x
100%
Bera sampel g) 20
% Kadar sari larut dalam air =
No.
1.
2.
3.
Berat sampel (g)
5,014
5,006
5,023
1.
Kadar sari larut dalam air =
2.
Kadar sari larut dalam air =
0,220
5,014
0,249
5,006
Berat sari (g)
0,220
0,249
0,219
×
×
100
20
100
20
× 100% = 21,93%
× 100% = 24,87%
55
Universitas Sumatera Utara
3.
0,219
Kadar sari larut dalam air =
% Rata-rata kadar sari larut air =
5,023
×
100
× 100% = 21,79%
20
21,93% + 24,87% + 21,79%
3
= 22,86%
3. Perhitungan kadar sari simplisia larut dalam etanol
% Kadar sari larut dalam etanol =
No.
1.
2.
3.
Berat sari (g)
100
x
x 100%
Berat simplisia (g) 20
Berat sampel (g)
5,002
5,016
5,010
Berat sari (g)
0,933
0,124
0,128
1.
Kadar sari larut dalam etanol =
2.
Kadar sari larut dalam etanol =
3.
Kadar sari larut dalam etanol =
% Rata-rata kadar sari larut etanol =
0,933
5,002
0,124
5,016
0,128
5,010
×
×
×
100
20
100
20
100
20
× 100%
= 93,26%
× 100%
= 12,36%
× 100%
= 12,77%
93,26% + 12,36% +12,77%
3
= 93,26%
4. Perhitungan kadar abu total simplisia
% Kadar abu total =
Berat abu (g)
x 100%
Berat simplisia (g)
No.
Berat sampel (g)
Berat abu (g)
1.
2,003
0,13
2.
2,007
0,16
3.
2,014
0,15
1.
Kadar abu total =
2.
Kadar abu total =
0,13
2,003
0,16
2,007
× 100% = 6,49%
× 100% = 2,97%
56
Universitas Sumatera Utara
3.
Kadar abu total =
0,15
2,014
% Rata-rata kadar abu total =
× 100% = 7,44%
6,49% + 2,97% + 7,44%
3
= 7,3%
5. Perhitungan kadar abu simplisia tidak larut dalam asam
% Kadar abu tidak larut dalam asam =
No.
1.
2.
3.
Berat abu (g)
x 100%
Berat simplisia (g)
Berat sampel (g)
2,003
2,007
2,014
Berat abu (g)
0,0086
0,0054
0,0062
1.
Kadar abu tidak larut dalam asam =
2.
Kadar abu tidak larut dalam asam =
3.
Kadar abu tidak larut dalam asam =
% Rata-rata kadar abu tidak larut asam =
0,0086
2,003
0,0054
2,007
0,0062
2,014
× 100%
× 100%
× 100%
= 0,42%
= 0,26%
= 0,30%
0,42% + 0,26% + 0,30%
3
= 0,32%
57
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Data penentuan waktu kerja (operating time)
Data diperoleh dari pengukuran larutan sampel uji 50 ppm dengan penambahan
larutan DPPH 40 ppm dalam methanol.
No.
Menit ke-
Absorbansi
1
5
0,7218
2
10
0,7181
3
15
0,7162
4
20
0,7151
5
25
0,7135
6
30
0,7137
7
35
0,7144
8
40
0,7173
9
45
0,7196
10
50
0,7214
11
55
0,7237
12
60
0,7255
13
65
0,7255
14
70
0,7255
15
75
0,7259
16
80
0,7272
58
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9. Hasil uji aktivitas antioksidan
1.Tabel hasil uji aktivitas antioksidan EEKS
Absorbansi
Larutan
uji
I
II
III
I
II
III
Ratarata
0
1,13896
1,46533
1,44861
0,00
0,00
0,00
0,00
0,42044
0,40233
0,40239
63,08
72,54
72,22
69,28
0,37622
0,36516
0,36501
66,96
75,08
74,80
72,04
0,27156
0,25499
0,25085
76,15
82,59
82,68
80,47
0,15739
0,15514
0,15552
86,18
89,41
89,26
88,28
50
EEKS
% Pemerangkapan
Konsentrasi
(ppm)
100
150
200
2. Tabel hasil uji aktivitas antioksidan vitamin C
Larutan
uji
Konsentras
i
(ppm)
0 (blanko)
2 ppm
Vitamin
C
4 ppm
Absorbansi
I
1,4665
5
0,3487
1
0,0807
5
% Pemerangkapan
I
II
III
Ratarata
0,00
0,00
0,00
0,00
0,33553 0,35196 76,22
69,55
71,59
72,45
0,08304 0,08182 94,49
69,49
93,39
85,79
II
III
1,10226 1,23923
6 ppm
0,0753
9
0,07179 0,07893 94,85
93,48
93,63
93,98
8 ppm
0,0686
8
0,06648 0,06476 95,31
93,96
94,77
94,68
59
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10. Contoh perhitungan persen pemerangkapan dan nilai IC50
Contoh Perhitungan persen pemerangkapan
Tabel data absorbansi DPPH pengukuran I
No.
Konsentrasi Larutan Uji (ppm)
Absorbansi
1.
0
1,13896 (Akontrol)
2.
50
0,42044
3.
100
0,37622
4.
150
0,27156
5.
200
0,15739
Aktivitas pemerangkapan (%) =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
Keterangan : Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel
Asampel = Absorbansi sampel
Perhitungan % Pemerangkapan ektrak etanol kayu siwak
Konsentrasi 50 ppm pengukuran I
% Pemerangkapan =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Pemerangkapan =
1,13896 − 0,42044
x 100%
1,13896
= 63,08%
60
Universitas Sumatera Utara
Konsentrasi 100 ppm
% Pemerangkapan =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Pemerangkapan =
1,13896 − 0,37622
x 100%
1,13896
= 66,96%
Konsentrasi 150 ppm
% Pemerangkapan =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Pemerangkapan =
1,13896 − 0,27156
x 100%
1,13896
= 76,15%
Konsentrasi 200 ppm
% Pemerangkapan =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Pemerangkapan =
1,13896 − 0,15739
x 100% = 88,16%
1,13896
Perhitungan nilai IC50
Tabel IC50 dari EEKS
X
Y
XY
X2
0
0
0
0
50
69,28
3464
2500
100
72,28
7228
10000
150
80,47
12070,5
22500
200
88,28
17656
40000
ΣXY = 40418,5
ΣX2 = 75000
ΣX = 500
X = 100
ΣY = 310,31
Y
= 62,062
61
Universitas Sumatera Utara
Keterangan: X = Konsentrasi (ppm)
Y = % Pemerangkapan
a =
=
(∑ XY) - (∑ X)(∑ Y) / n
(∑ X 2 ) − (∑ X) 2 / n
(40418,5) − (500)(310,31) / 5 9387,5
=
= 0,3755
25000
(75000) − (500) 2 / 5
b = Y − aX
= 62,062 – (0,3755)(100) = 24,51
Jadi, persamaan garis regresi Y = 0,3755X + 24,51
Nilai IC50 = Y = 0,3755X + 24,51
50 = 0,3755X + 24,51
X
= 67,88 ppm
IC50 = 67,88 ppm
62
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11. Contoh Perhitungan persen pemerangkapan dan nilai IC50
Tabel data absorbansi pemerangkapan aktivitas antioksidan vitamin C
No.
Konsentrasi Larutan Uji (ppm)
Absorbansi
1.
0
1,46655(Akontrol)
2.
2
0,34871
3.
4
0,08075
4.
6
0,07539
5.
8
0,06868
Aktivitas pemerangkapan (%) =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
Keterangan : Akontrol = Absorbansi tidak mengandung sampel
Asampel = Absorbansi sampel
Perhitungan % pemerangkapan aktivitas antioksidan vitamin C
Konsentrasi 2 ppm
% Pemerangkapan =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Pemerangkapan =
1,46655 − 0,34871
x 100%
1,46655
= 76,22%
Konsentrasi 4 ppm
% Pemerangkapan =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
63
Universitas Sumatera Utara
% Pemerangkapan =
1,46655 − 0,08075
x 100% = 69,97%.
1,46655
Konsentrasi 6 ppm
% Pemerangkapan =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Pemerangkapan =
1,46655 − 0,07539
x 100%
1,46655
= 94,85%
Konsentrasi 8 ppm
% Pemerangkapan =
A kontrol - A sampel
x 100%
A kontrol
% Pemerangkapan =
1,46655 − 0,06868
x 100%
1,46655
= 95,31%
Perhitungan nilai IC50
Tabel IC50 dari Vitamin C
X
Y
XY
X2
0
0
0
0
2
72,45
144,9
4
4
85,79
343,16
16
6
93,98
563,88
36
8
94,68
757,44
64
ΣXY = 1809,38
ΣX2 = 120
ΣX = 20
X =4
ΣY = 346,9
Y
= 69,38
Keterangan: X = Konsentrasi (ppm)
Y = % Pemerangkapan
64
Universitas Sumatera Utara
a =
=
(∑ XY) - (∑ X)(∑ Y) / n
(∑ X 2 ) − (∑ X) 2 / n
(1809,38) − (20)(346,9) / 5 421,78
=
= 10,5445
40
(120) − (20) 2 / 5
b = Y − aX
= 69,38– (10,5445)(4)
= 27,202
Jadi, persamaan garis regresi Y = 10,5445 X + 27,202
Nilai IC50 = Y = 10,5445X + 27,202
50 = 10,5445X + 27,202
X = 2,162
IC50 = 2,162 ppm
65
Universitas Sumatera Utara