SISTEM INFORMASI PEMETAAN DAERAH PERTANI

Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017

ISSN :2407-1730

SISTEM INFORMASI PEMETAAN DAERAH PERTANIAN
(STUDI KASUS : KOTA LUBUKLINGGAU)
Irman Effendy
Dosen Universitas Bina Darma Palembang
Email:irman.effendy@binadarma.ac.id

ABSTRAK
Kota Lubuklinggau merupakan Kota agraris yang terletak di propinsi Sumatera
Selatan. Sebagai daerah agraris, mayoritas penduduk di Kota Lubuklinggau
memilih mata pencarian sebagai petani. Pembangunan pada sektor pertanian
dilakukan untuk meningkatkan kualitas dan penghasilan masyarakat sehingga
dapat menghasilkan keanekaragaman sumber pangan dengan kualitas yang lebih
baik. Analisa potensi lahan pertanian sangat diperlukan untuk mengetahui
tanaman apa yang paling cocok untuk ditanam pada daerah tersebut sehingga
mendapatkan hasil panen yang lebih banyak dengan kualitas yang jauh lebih baik
untuk mencukupi kebutuhan pangan pada Kota Lubuklinggau. Untuk mengatasi
persoalan tersebut perlu dibuat suatu aplikasi yang dapat melakukan pemetaan

terhadap daerah-daerah pertanian yang ada di Kota Lubuklinggau. Informasi yang
dibuat oleh Dinas Pertanian Kota Lubuklinggau tersebut menjadi sangat terbatas.
Hal ini membuat masyarakat luas yakni petani, investor, Stakeholder yang ingin
berinvestasi untuk pertanian di Kota Lubuklinggau tidak bisa mendapatkan
informasi tentang daerah dan lahan pertanian secara detail tanpa datang ke kantor
Dinas Pertanian Kota Lubuklinggau secara langsung. Selain itu informasi yang
diberikan lewat media booklet atau brosur kurang menarik dan informatif dengan
hanya dituliskannya nama serta keterangan daerah pertanian dan lahan pertanian
yang dapat dikunjungi. Untuk mengatasi permasalah tersebut, Dinas Pertanian
Kota Lubuklinggau perlu membuat sebuah “Sistem Informasi Pemetaan Daerah
Pertanian Kota Lubuklinggau”.
Kata kunci: sistem informasi, Gis, dan pertanian.
Analisa potensi lahan pertanian
sangat diperlukan untuk mengetahui
tanaman apa yang paling cocok
untuk ditanam pada daerah tersebut
sehingga mendapatkan hasil panen
yang lebih banyak dengan kualitas
yang jauh lebih baik untuk
mencukupi kebutuhan pangan pada

Kota
Lubuklinggau.
Untuk
mengatasi persoalan tersebut perlu
dibuat suatu aplikasi yang dapat
melakukan
pemetaan
terhadap
daerah-daerah pertanian yang ada di
Kota Lubuklinggau.

1.
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Kota Lubuklinggau merupakan
Kota agraris yang
terletak di
propinsi Sumatera Selatan. Sebagai
daerah agraris, mayoritas penduduk
di Kota Lubuklinggau memilih mata

pencarian
sebagai
petani.
Pembangunan pada sektor pertanian
dilakukan
untuk
meningkatkan
kualitas dan penghasilan masyarakat
sehingga
dapat
menghasilkan
keanekaragaman sumber pangan
dengan kualitas yang lebih baik.

81

Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017

ISSN :2407-1730


Daerah Pertanian Studi Kasus Kota
Lubuklinggau”.

Salah satu perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi
adalah adanya sistem informasi yang
diterapkan disegala bidang. Sistem
informasi yang ada saat ini adalah
sistem informasi geografis. Dimana
sistem informasi geografis dapat
melakukan
pemetaan
kedaan
lapangan sesuai dengan keadaan
lokasi atau permukaan bumi.
Pemetaan tersebut biasaanya dibuat
berdasarkan titik yang bersumber
dari data spasial dan non spasial.
Selain itu juga perkembangan
teknologi informasi tersebut, saat ini

banyak implementasi
teknologi
informasi pada berbagai bidang
kehidupan
seperti
industri,
kesehatan,
pendidikan,
pemerintahan, pertanian dan banyak
lagi yang lainnya.
Informasi yang dibuat oleh
Dinas Pertanian Kota Lubuklinggau
tersebut menjadi sangat terbatas. Hal
ini membuat masyarakat luas yakni
petani, investor, Stakeholder yang
ingin berinvestasi untuk pertanian di
Kota Lubuklinggau tidak bisa
mendapatkan informasi tentang
daerah dan lahan pertanian secara
detail tanpa datang ke kantor Dinas

Pertanian Kota Lubuklinggau secara
langsung. Selain itu informasi yang
diberikan lewat media booklet atau
brosur
kurang
menarik
dan
informatif
dengan
hanya
dituliskannya nama serta keterangan
daerah pertanian dan lahan pertanian
yang dapat dikunjungi.
Dengan
dilihat
dari
permasalahan yang ada pada Dinas
Pertanian Kota Lubuklinggau, maka
berkeinginan untuk menjadikannya
topik dalam penelitian ini, dengan

membatasi ruang lingkup penulisan
dan masalah ini diangkat dengan
judul “ Sistem Informasi Pemetaan

1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
penulisan
diatas
maka
dapat
dirumuskan
masalah
yaitu
:
“Bagaimana
membuat
Sistem
Informasi
Pemetaan
Daerah

Pertanian
Studi
Kasus
Kota
Lubuklinggau”
berbasis
web
menggunakan
pemograman
PHP/MapScript, MySQL dan Google
MAP API sehingga menghasilkan
informasi daerah pertanian yang
sesuai dengan kebutuhan masyarakat
dan pemerintah Kota Lubuklinggau.
1.3. Batasan Masalah
Pada penulisan penelitian ini
penulis membatasi masalah hanya
pada Pengelolaan Sistem Informasi
Pemetaan Daerah Pertanian Studi
Kasus

Kota
Lubuklinggau
menggunakan bahasa pemrograman
PHP, MySql dan Google MAP API.
1.4. Tujuan dan Manfaat
1.4.1. Tujuan Penelitian
Tujuan di dalam penelitian ini
untuk membuat sistem infomasi
pemetaan daerah pertanian di Kota
Lubuklinggau
sehingga
dapat
memberikan
informasi
lahan
pertanian kepada pengguna tentang
daerah pertanian di Kota Lubuk
Linggau.
1.4.2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian

ini adalah sebagai berikut:
1. Masyarakat dan investor dapat
lebih mudah mencari lokasi untuk
berinvestasi pada sektor pertanian.
2. Membantu Dinas Pertanian Kota
Lubuklinggau dalam menyajikan
informasi
tentang
daerah
pertanian kepada masyarakat.

82

Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017

ISSN :2407-1730

(Peranginangin, Kasiman. 2006.
Aplikasi Web dengan PHP dan
MySQL. Andi.Yogyakarta).


3. Memberikan
solusi
kepada
Pemerintah Kota Lubuklinggau
terhadap masalah penyediaan
informasi yang sedang dihadapi
oleh instansi sehingga dapat
mencari
dan
memperbaiki
kelemahan pada sistem yang
sedang berjalan.
4. Bagi
Penulis
menambah
pengalaman dan wawasan dengan
membuat sistem tersebut.

2.4. MySQL
MySQL adalah database server
yang cukup dikenal saat ini.
Database server keluaran T.c.X
DataKonsultAB, sebuah perusahaan
IT Swedia, ini menawarkan berbagai
keunggulan dibandingkan database
server lain. Keunggulan MySQL
mampu menangani jutaan user dalam
waktu yang bersamaan, mampu
menampung lebih dari 50.000.000
record, sangat cepat mengeksekusi
perintah dan memiliki user privilege
sistem yang mudah dan efisien
(Imansyah, 2003:2).

2.
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Sistem Informasi Geografis
Sistem Informasi Geografis
(SIG) adalah sistem informasi
khusus yang mengelola data yang
memiliki
informasi
spasial
(bereferensi keruangan). Atau dalam
arti yang lebih sempit, adalah sistem
komputer yang memiliki kemampuan
untuk membangun, menyimpan,
mengelola
dan
menampilkan
informasi bereferensi geografis,
misalnya data yang diidentifikasi
menurut lokasinya, dalam sebuah
database.
Para
praktisi
juga
memasukan orang (yang membangun
dan mengoperasikannya) dan data
sebagai
bagian
dari
sistem
ini.(Riyanto, dkk 2009:35).

3.
METODE PENELITIAN
3.1. Tempat Penelitian
Tempat
penelitian
ini
dilakukan pada Kantor Dinas
Pertanian Kota Lubuklinggau. yang
beralamat di Jalan Pembangunan
Komplek Perkantoran Pemerintah
Kota Lubuklinggau.
3.2. Metode Pengumpulan Data
Adapun sumber yang penulis
dapat yaitu dari Kota Lubuklinggau
dan tehnik pengumpulan data yang
digunakan ialah :
a. Metode
Pengamatan
(Observasi)
Penulis
melakukan
pengumpulan data dengan
melakukan
pengamatan
langsung di Kantor Dinas
terkait Kota Lubuklinggau
sesuai dengan ruang lingkup
masalah.
b. Metode Wawancara
Penulis mengadakan tanya
jawabatau wawancara dengan
masyarakat
dan
pihak
pemerintah Kota Lubuklinggau

2.2. Pengertian Pertanian
Menurut
kamus
bahasa
indonesia, pertanian adalah perihal
bertani (mengusahakan tanah dengan
tanam-menanam) atau segala yang
bertalian dengan tanam-menanam
(pengusahaan tanah dan sebagainya).
(http://kbbi.web.id/tani,
diakses
tanggal 22 Desember 2016)
2.3. PHP
PHP singkatan dari Hypertext
Preprocessor yang digunakan sebagai
bahasa script server-side dalam
pengembangan web yang disisipkan
pada
dokumen
HTML.

83

Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017

c.

ISSN :2407-1730

cendereng lebih sering digunakan
sebagai pola pengembangan sistemsistem SIG. (Prahasta, 2002 : 233)

khususnya dinas kesehatan
Kota Lubuklinggau.
Metode Pustaka
Penulis mencari data-data yang
dibutuhkan dari buku-buku
yang berhubungan dengan
pembahasan
Penggunaan
sistem infomasi pemetaan
daerah pertanian di Kota
Lubuklinggau.

4. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Usecase Diagram
Use case diagram digunakan
untuk memperlihatkan hubunganhubungan yang terjadi antara aktoraktor dengan use case-use case yang
ada dalam sistem informasi geografis
pemetaan
pertanian di Kota
Lubuklinggau , sehingga calon
pengguna sistem/perangkat lunak
mendapatkan pemahaman tentang
sistem yang akan dikembangkan.

3.3. Metode
Pengembangan
Sistem
Metode pengembangan sistem
adalah sebuah disiplin ilmu yang
mengintegrasikan proses, metode,
alat-alat bantu bagi perkembangan
proses perangkat lunak yang akan
dibangun.
Dalam perancangan sistem ini,
penulis
menggunakan
metode
pengembangan sistem Model Spiral
(Spiral Model). Dalam Spiral Model,
pengembangan
tidak
dilakukan
langsung
secara
penuh
dari
kebutuhan
aplikasi
yang
dikembangkan, namun aplikasi akan
dikembangkan
secara
bertahap
dengan menggunakan prototype. Hal
ini ditujukan agar fungsi-fungsi yang
terdapat pada sistem dapat lebih
terfokus, sehingga mengoptimalkan
proses pengujian pada sistem yang
dikembangkan. (Satzinger,2017:224)
Model ini memiliki 4 (empat)
aktivitas penting dari 6 (enam)
aktivitas yang ada, yaitu
1. Perencanaan (Planning)
2. Analisis
Resiko
(Risk
Analysis).
3. Produk
Rekayasa
(Engineering).
4. Evaluasi Pemakai (Customer
Evaluation).
Dengan
mempertimbangkan
baik kelemahan maupun kelebihan
setiap
model
proses
beserta
karaterisiknya,
Spiral
model

4.2. Activity Diagram
Activity Diagram atau Diagram
aktifitas
merupakan
gambaran
aktifitas yang dilakukan oleh admin
kepada sistem dan juga aktifitas yang
dilakukan pengunjung kepada Sistem
Informasi
Geografis
Pemetaan
Daerah Pertanian Kota Lubuklinggau
yang dapat dilihat pada gambar
berikut :
1. Mengelola Data Daerah
Pertanian

Gambar 3.3. Diagram Aktifitas
Mengelola data daerah pertanian

84

Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017

2. Mencari
Pertanian

Data

Daerah

ISSN :2407-1730

Tabel 3.2. Desain Tabel Daerah
Pertanian

Gambar 3.4. Diagram Aktifitas
Mencari data daerah pertanian

c. Desain File kecamatan
Tabel 3.3. Desain Tabel Kecamatan

4.3. Class Diagram
Arsitektur sistem disini dapat
digambarkan dengan class diagram,
dimana
class
adalah
sebuah
spesifikasi
yang
menghasilkan
sebuah objek dan merupakan inti dari
pengembangan
dan
desain
berorientasi objek. Class Diagram
mengggambarkan
keadaan
(atribut/property)
suatu
sistem,
sekaligus menawarkan layanan untuk
memanipulasi keadaan tersebut
(metode/fungsi). Class Diagram ini
berisikan objek-objek yang terdapat
didalam Dinas Pertanian Kota
Lubuklinggau berbasis web.

d. Desain File kelurahan
Tabel 3.4. Desain Tabel Kelurahan

f. Desain File Berita
Tabel 3.5. Desain Tabel berita

g. Desain File Data Buku Tamu
Tabel 3.7. Desain Tabel Buku Tamu

h. Rancangan Struktur Menu
Adapun hasil dari implementasi
yang akan dijelaskan disini meliputi
menu yang ada pada Sistem
Informasi
Geografis
Pemetaan
Daerah
Pertanian
di
Kota
Lubuklinggau yaitu Halaman Utama,
Halaman Daerah Pertanian, Halaman
Pencarian
Daerah
Pertanian,
Halaman Buku Tamu dan Halaman
Login.

Gambar 3.5. Class Diagram
4.4. Rancangan Tabel Database
a. Desain File Pengguna
Tabel 3.1. Desain Tabel Pengguna

b. Desain File Daerah Pertanian

85

Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017

ISSN :2407-1730

Gambar 4.2 Halaman Berita

4.4.1. Halaman Utama
Dari halaman utama SIG
Pemetaan Letak Daerah pertanian
maka semua link yang berhubungan
ke halaman lain yang ada pada
Sistem
Informasi
Geografis
Pemetaan Daerah Pertanian di Kota
Lubuklinggau
dapat
diakses.
Halaman tersebut antara lain yaitu:
1. Halaman Berita
2. Halaman Pertanian
3. Halaman Rute Pertanian
4. Halaman Buku Tamu
5. Halaman Login
Untuk masing masing halaman
tersebut memiliki fungsi dan
informasi
yang
berbeda-beda.
Berikut ini adalah tapilan untuk
setiap halaman dan informasi apa
saja yang ada pada halaman tersebut.

4.4.3. Halaman Pertanian
Halaman pertanian berisikan
informasi daerah pertanian. Untuk
menampilkan daerah pertanian yang
ada di Kota Lubuklinggau secara
detail, silahkan klik detail. Baru
kemudian Pemetaan Letak Daerah
pertanian-daerah pertanian dapat
dilihat. Pada gambar 4.3 berikut ini
tampak halaman daerah pertanian
perkelurahan.

Gambar 4.3 Halaman Daerah
pertanian perkelurahan
Apabila pengunjung ingin melihat
informasi
daerah
pertanian
perkecamatan,
silahkan
klik
pertanian kecamatan maka akan
tampil informasi sebagai berikut:
Gambar 4.1 Halaman Utama
4.4.2. Halaman Berita
Halaman
berita
berisikan
informasi berita yang berkaitan
dengan daerah pertanian. Berita yang
ada adalah hasil penginputan oleh
administrator
Sistem
Informasi
Geografis
Pemetaan
Daerah
Pertanian di Kota Lubuklinggau.
Pada gambar 4.2 terlihat tampilan
halaman berita.

Gambar 4.4. Halaman
pertanian perkecamatan

Daerah

4.4.4. Halaman Cari Pertanian
Halaman cari pertanian adalah
halaman yang berisikan menu
pencarian daerah pertanian yang ada
pada Kota Lubuklinggau. Halaman
cari pertanian diperutukkan bagi

86

Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017

pengunjung untuk mempermudah
dalam pencarian data pertanian yang
berkaitan dengan Sistem Informasi
Geografis
Pemetaan
Daerah
Pertanian di Kota Lubuklinggau
ataupun hal lainnya yang berkaitan
dengan daerah pertanian. Pada
gambar 4.6 tampak menu pencarian
daerah pertanian.

ISSN :2407-1730

Geografis
Pemetaan
Daerah
Pertanian di Kota Lubuklinggau.
Pada gambar 4.6 tampak halaman
login.

Gambar 4.6 Halaman Login
Setelah memasukan username
dan password yang benar maka
selanjutnya administrator Sistem
Informasi
Geografis
Pemetaan
Daerah
Pertanian
di
Kota
Lubuklinggau dapat melakukan
pengolahan data diantaranya adalah:
1. Data berita
2. Data kecamatan
3. Data kelurahan
4. Data daerah pertanian
5. Data Laporan
6. Data buku tamu
Berikut ini adalah tampilan
halaman
administrator
setelah
melakukan
login
dan
dapat
melakukan pengolahan data yang
terlihat pada gambar 4.7

Gambar 4.5 Halaman Cari pertanian
4.4.5. Halaman Buku Tamu
Halaman buku tamu adalah
halaman yang berisikan form buku
tamu.
Halaman
buku
tamu
diperutukkan bagi pengunjung untuk
memberikan saran, masukan atau
kritik yang berkaitan dengan Sistem
Informasi
Geografis
Pemetaan
Daerah
Pertanian
di
Kota
Lubuklinggau ataupun hal lainnya
yang berkaitan dengan daerah
pertanian. Pada gambar 4.5 tampak
form pengisian buku tamu.

Gambar 4.7 Halaman Login
4.4.7. Halaman Pengelolaan Data
Berita
Pengelolaan data berita adalah
halaman
yang
diakses
oleh
administrator untuk memasukkan,
merubah dan menghapus data berita
yang ada pada Sistem Informasi
Geografis
Pemetaan
Daerah
Pertanian di Kota Lubuklinggau.
Untuk melakukan pengelolaan berita
administrator mengakses menu berita

Gambar 4.5 Halaman Buku Tamu
4.4.6. Halaman Login
Halaman login adalah halaman
yang berisikan form login. Halaman
login berfungsi sebagai jembatan
untuk
masuk
ke
halaman
administrator
Sistem
Informasi

87

Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017

yang
ada
pada
halaman
administrator,
maka
barulah
administrator
dapat
melakukan
pengelolaan data berita. Berikut ini
adalah tampilan dari halaman
pengelolaan data berita yang terlihat
pada gambar 4.8 berikut ini.

ISSN :2407-1730

maka barulah administrator dapat
melakukan
pengelolaan
data
kecamatan. Berikut ini adalah
tampilan dari halaman pengelolaan
data kecamatan yang terlihat pada
gambar 4.10 berikut ini.

Gambar 4.8 Halaman Pengelolaan
Data Berita
Untuk memasukkan data berita maka
administrator dapat mengklik link
tambah berita yang ada dibawah
daftar berita. Sedangkan untuk
merubah atau menghapus data berita
maka dapat mengklik link yang ada
di samping kanan daftar berita.
Berikut ini adalah tampilan jika
administrator ingin menambah data
berita yang tampak pada gambar 4.9
berikut ini.

Gambar 4.10 Halaman Pengelolaan
Data Kecamatan
Untuk
memasukkan
data
kecamatan maka administrator dapat
mengklik link tambah kecamatan
yang ada dibawah daftar kecamatan.
Sedangkan untuk merubah atau
menghapus data kecamatan maka
dapat mengklik link yang ada di
samping kanan daftar kecamatan.
Berikut ini adalah tampilan jika
administrator ingin menambah data
kecamatan yang tampak pada
gambar 4.11 berikut ini.

Gambar 4.9 Halaman Input Berita

Gambar
4.11
InputKecamatan

4.4.8. Halaman Pengelolaan Data
Kecamatan
Pengelolaan data kecamatan
adalah halaman yang diakses oleh
administrator untuk memasukkan,
merubah dan menghapus data
kecamatan yang ada pada Sistem
Informasi
Geografis
Pemetaan
Daerah
Pertanian
di
Kota
Lubuklinggau. Untuk melakukan
pengelolaan kecamatan administrator
mengakses menu kecamatan yang
ada pada halaman administrator,

4.4.9. Halaman Pengelolaan Data
Kelurahan
Pengelolaan data kelurahan
adalah halaman yang diakses oleh
administrator untuk memasukkan,
merubah dan menghapus data
kelurahan yang ada pada Sistem
Informasi
Geografis
Pemetaan
Daerah
Pertanian
di
Kota
Lubuklinggau. Untuk melakukan
pengelolaan kelurahan administrator
mengakses menu kelurahan yang ada
pada halaman administrator, maka
88

Halaman

Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017

barulah
administrator
dapat
melakukan
pengelolaan
data
kelurahan. Berikut ini adalah
tampilan dari halaman pengelolaan
data kelurahan yang terlihat pada
gambar 4.12.

mengakses menu daerah pertanian
yang
ada
pada
halaman
administrator,
maka
barulah
administrator
dapat
melakukan
pengelolaan data daerah pertanian.
Berikut ini adalah tampilan dari
halaman pengelolaan data daerah
pertanian yang terlihat pada gambar
4.14 berikut ini.

Gambar 4.12 Halaman Pengelolaan
Data Kelurahan
Untuk
memasukkan
data
kelurahan maka administrator dapat
mengklik link tambah kelurahan
yang ada dibawah daftar kelurahan.
Sedangkan untuk merubah atau
menghapus data kelurahan maka
dapat mengklik link yang ada di
samping kanan daftar kelurahan.
Berikut ini adalah tampilan jika
administrator ingin menambah data
kelurahan yang tampak pada gambar
4.13 berikut ini.

Gambar
4.13
InputKelurahan

ISSN :2407-1730

Gambar 4.14 Halaman Pengelolaan
Data Daerah pertanian
Untuk memasukkan data daerah
pertanian maka administrator dapat
mengklik link tambah daerah
pertanian yang ada dibawah daftar
daerah pertanian. Sedangkan untuk
merubah atau menghapus data
daerah pertanian maka dapat
mengklik link yang ada di samping
kanan daftar daerah pertanian.
Berikut ini adalah tampilan jika
administrator ingin menambah data
daerah pertanian yang tampak pada
gambar 4.15 berikut ini.

Halaman

4.4.10. Halaman Pengelolaan Data
Daerah pertanian
Pengelolaan
data
daerah
pertanian adalah halaman yang
diakses oleh administrator untuk
memasukkan,
merubah
dan
menghapus data daerah pertanian
yang ada pada Sistem Informasi
Geografis
Pemetaan
Daerah
Pertanian di Kota Lubuklinggau.
Untuk
melakukan
pengelolaan
daerah
pertanian
administrator

Gambar 4.15 Halaman InputDaerah
pertanian
4.4.11. Halaman Pengelolaan Data
Lokasi Daerah pertanian
Pengelolaan
data
daerah
pertanian adalah halaman yang
diakses oleh administrator untuk
memasukkan,
merubah
dan
menghapus data lokasi daerah
pertanian yang ada pada Sistem
89

Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017

ISSN :2407-1730

Halaman atau menu logout
adalah menu yang digunakan untuk
keluar
dari
halaman
administratorSistem
Informasi
Geografis
Pemetaan
Daerah
Pertanian di Kota Lubuklinggau.
Setelah administrator mengklik
menu tersebut maka otomatis akan
keluar dari halaman administrator
dan kembali ke halaman utama
Sistem
Informasi
Geografis
Pemetaan Daerah Pertanian di Kota
Lubuklinggau.

Informasi
Geografis
Pemetaan
Daerah
Pertanian
di
Kota
Lubuklinggau. Untuk melakukan
pengelolaan lokasi daerah pertanian
administrator
mengakses
menu
lokasi pertanian yang ada pada
halaman administrator, maka barulah
administrator
dapat
melakukan
pengelolaan data lokasi daerah
pertanian. Berikut ini adalah
tampilan dari halaman pengelolaan
data lokasi daerah pertanian yang
terlihat pada gambar 4.14 berikut ini.

5.

KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan penelitian dan
uraian pada bab sebelumnya berupa
analisis serta pemecahan masalah,
penulis dapat menyimpulkan dan
memberikan beberapa saran yang
diharapkan dapat membantu dan
bermanfaat
baik
bagi
Dinas
Pertanian
Kota
Lubuklinggau,
penulis dan semuanya.

Gambar 4.14 Halaman Pengelolaan
Data Lokasi Daerah pertanian
Untuk memasukkan data daerah
pertanian maka administrator dapat
mengklik link tambah daerah
pertanian yang ada dibawah daftar
daerah pertanian. Sedangkan untuk
merubah atau menghapus data
daerah pertanian maka dapat
mengklik link yang ada di samping
kanan daftar daerah pertanian.
Berikut ini adalah tampilan jika
administrator ingin menambah data
lokasi daerah pertanian yang tampak
pada gambar 4.15 berikut ini.

5.1. Kesimpulan
Dari analisa dan pembahasanpembahasan yang telah dilakukan
pada bab-bab sebelumnya maka
kesimpulan yang dapat diambil
sebagai berikut:
1. Berdasarkan
hasil
implementasi sistem ini maka
dapat disimpulkan bahwa SIG
dapat
digunakan
untuk
mendukung
perjalanan
pertanian
di
Kota
Lubuklinggau, dimana SIG
dapat memberikan informasi
langsung
kepada
user
mengenai lokasi dari sarana
pertanian
dan
fasilitas
pendukung yang ada.
2. Perancangan dan implementasi
dari
SIG
menghasilkan
beberapa fungsi yang dapat
digunakan oleh user yaitu
fungsi untuk mencari lokasi

Gambar 4.15 Halaman InputDaerah
pertanian
4.4.12. Halaman Logout

90

Jurnal Informanika, Volume 3 No.1 Januari-Juni 2017

ISSN :2407-1730

dapat dikembangkan menjadi
salah satu sistem informasi
yang handal serta dapat
menjadi inspirasi bagi lembaga
ataupun instansi yang lain.

jalan atau suatu tempat, fungsi
untuk melihat informasi detail
dari hasil pencarian tersebut,
fungsi untuk melihat lokasi
tempat terdekat dan fungsi
untuk melihat informasi detail
mengenai sarana pertanian
yang
ada
di
Kota
Lubuklinggau.

DAFTAR PUSTAKA
Imansyah, Muhammad, 2003. PHP
& MySQL untuk Orang Awam,
Maxikom, Palembang

5.2. Saran
Dari kesimpulan diatas, maka
telah dilihat dari hasil penelitian
yang
dilakukan
maka
dapat
dikemukakan beberapa saran yang
diharapkan dapat menjadi bahan
pertimbangan lebih lanjut dalam
upaya peningkatan pengolahan data
Pemetaan Letak Daerah pertanian.
Adapun saran – saran yang dianggap
perlu yaitu :
1. Sistem Informasi Geografis
Pemetaan Daerah Pertanian di
Kota Lubuklinggau hendaknya
diupdate dengan data terbaru
sehingga informasi yang ada
selalu akurat.

Peranginangin, Kasiman, 2006.
Aplikasi Web Dengan PHP
Dan
MySQL,
Andi
Yogyakarta.
Prahasta, Eddy, 2002, “KonsepKonsep Dasar : Sistem
Informasi
Geografis” ,
Bandung : Informatika.
Riyanto,
dkk,
2009,

Pengembangan
Aplikasi
Sistem Informasi Geogafis :
Berbasis Dekstop dan Web” ,
Yogyakarta: Gava Media.

Satzinger, John W., Jackson, Robert
B., dan urd, Stephen D. 2007.
“Systems Analysis and Desaign In
A Changing World”. Thomson
Course Technology. Canada.

2. Sistem Informasi Geografis
Pemetaan Daerah Pertanian di
Kota Lubuklinggau sebaiknya
selalu di kembangakan untuk
penambahan
fiture
atau
penggunaan
teknologi
terbarukan.
3. Dari pembahasan diuraikan
diatas, penulis menyarankan
agar pemanfaatan teknologi
informasi dapat dilakukan
secaramaksimal oleh terutama
pemanfaatan Sistem Informasi
Geografis Pemetaan Daerah
Pertanian
di
Kota
Lubuklinggau.
diharapkan
dapat menjadi salah satu
inspirasi bagi Dinas Pertanian
Khususnya untuk melengkapi
sistem informasi yang ada dan

http://kbbi.web.id/tani

91