ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMAS (3)

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PERENCANAAN
DAN PENGENDALIAN PERSEDIAAN MATERIAL DENGAN METODE LOT
SIZING PADA MRP
(Studi Kasus PT. Mitra Binamandiri Makmur Mojokerto)
Yudhit Kristanto (04410100177)
Sekolah Tinggi Manajemen Informatika & Komputer Surabaya
Email : jchristantt@gmail.com
Abstract
In practect of a manufacture company, a lot of problems found in inventory
plan and control. Inventory as a part of service in raw material supplier, could not
control use of raw material of a product, too many over budget of a raw material, it’s
will be bad credit for company. Lack of material in the middle of production process
could be a cause of a late production. Production priority thas has been planned
change if lack of material happen. Usually production unfocuse if all that thing happen.
Because of all that problems, writer search a way to solve the problems by
create a design and analysis inventory plan and control information system with lot
sizing method on MRP that could plan and control use of raw material on PT. Mitra
Binamandiri Makmur Mojokerto as a furniture manufacture company. Hope, with this
system could decrease the problems usually come in the middle of production process,
and help the employees to control and plan the inventory easier and faster than before.
Keywords : control, plan, inventory, production, PT. Mitra Binamandiri Makmur

Dewasa

ini

industri

bisa

meliputi

raw

berkembang cukup pesat, baik industri

consumables

manufaktur

jasa.


Ditinjau dari segi biaya, material adalah

berkembang

sebagai salah satu komponen harga

maupun

industri

Industri-industri tersebut

material,

material,

pokok

produksi


berskala besar, menengah, dan kecil.

produk

yang

Berbagai macam produk

dihasilkan

komponen tenaga (manusia dan mesin)

dari berbagai macam industri. Untuk

dan biaya overhead. Bahkan banyak

industri

produk manufaktur


produk

yang

dari

tools.

dengan berbagai tingkatan, mulai yang

manufaktur,

(HPP)

dan

dihasilkan,

suatu
selain


yang komponen

dihasilkan tidak terlepas dari kebutuhan

materialnya merupakan porsi terbesar

dan penyediaan material-material yang

dari HPP. Oleh karena itu material

diperlukan. Material yang dimaksud

merupakan

1

komponen

yang


sangat

penting

dalam

suatu

industri

macam kursi (chair), meja (table),

manufaktur, baik yang berskala besar,

lounger, dan legrest yang semuanya

menengah, maupun kecil dan untuk

merupakan Garden Furniture, atau


produk apapun. Salah satu hal yang

furniture yang ditempatkan di luar

perlu dilakukan dalam pengelolaan

ruangan. Sebagian besar produk yang

material adalah melakukan perencanaan

dihasilkan akan dipasarkan ke luar

dan

yang

negeri seperti Jerman, Amerika Serikat,

berhubungan dengan produksi, agar


Argentina, Australia, Brazil, dan China.

material selalu tersedia saat dibutuhkan

Selama ini sistem perencanaan dan

dan

yang

pengendalian material dilakukan oleh

dibutuhkan, sehingga proses produksi

bagian Production Plan and Inventory

tidak mengalami keterlambatan, dan

Control


produk

digunakan

pengendalian

sesuai

material

dengan

pesanan

jumlah

pelanggan

dapat


atau

PPIC,

adalah

Cara

yang

menggunakan

dipenuhi tepat waktu. Hal tersebut akan

perkiraan material yang diperoleh dari

dapat menjaga kepuasan pelanggan

bagian


(customer

Development)

eksistensi

satisfaction),
dan

sehingga

kelangsungan

perusahaan tetap terjaga.

RnD

(Research
dengan

perhitungan

and

menggunakan

manual.

Dengan

Perencanaan

menggunakan cara tersebut banyak

dan pengendalian material antara lain

terjadi masalah baik saat persiapan

berhubungan

proses produksi maupun saat proses

dengan

kapan

suatu

material dibutuhkan, berapa jumlahnya,

produksi

berapa jumlah persediaan yang ada (On

masalah yang timbul seperti ketiadaan

Hand Inventory/OHI),

bahan karena keterlambatan pemesanan

kapan harus

mulai

berjalan.

dilakukan pemesanan, kapan material

dan

harus datang, berapa safety stock suatu

kelebihan atau kekurangan bahan. Hal

material yang harus dijaga.

tersebut bisa berakibat keterlambatan

PT.

terjadinya

Binamandiri

produksi, membengkaknya HPP, dan

Makmur adalah suatu perusahaan yang

tingkat persediaan yang tinggi, sehingga

terletak di Jl. Bypass 485 Mojokerto.

dapat

Perusahaan ini bergerak dalam bidang

waktu pengiriman produk dan laba

industri manufaktur furniture dengan

perusahaan.

hasil

Mitra

kedatangannya,

Masalah-

produksinya

adalah

berbagai

2

berpengaruh

pada

ketepatan

Dengan adanya permasalahan

perencanaan pengendalian persediaan

di atas, dalam Tugas Akhir ini penulis

material,

akan mencoba memberikan

pengadaan

tentang

upaya

solusi

perencanaan

dan

untuk

perencanaan

keperluan

proses

(purchasing)

dan

produksi

baik

barang

pengendalian material yang digunakan

rakitan (assyembly) maupun barang jadi

untuk membuat salah satu produk yang

(produk akhir), sehingga persediaan

dihasilkan oleh PT. Mitra Binamandiri

bahan

Makmur. Produk yang akan dibahas

diharapkan dapat terlaksana dengan

dalam Tugas Akhir ini adalah meja,

baik.

yang merupakan salah satu produk
dibandingkan

proses

produksi

LANDASAN TEORI

dengan jumlah produksi yang cukup
tinggi

maupun

Persediaan

produk-produk

yang lain. Tugas Akhir ini akan

Persediaan menurut John E.

melakukan analisa dan perancangan

Biegel(1992;112) dapat didefinisikan

sistem

sebagai bahan yang akan disimpan

untuk

pengendalian

perencanaan
persediaan

dan

dalam

material

gudang

untuk

kemudian

Lot

digunakan atau dijual. Persediaan dapat

Requirement

berupa bahan baku untuk keperluan

Planning (MRP). Ada tiga alternatif

proses atau barang-barang yang masih

metode Lot Sizing yang akan dipilih

dalam pengolahan dan barang jadi yang

untuk

disimpan untuk dijual.

dengan
Sizing

menggunakan
pada

Material

melakukan

pengendalian

metode

perencanaan

persediaan

dan

Menurut

material

John.

E.

Biegel

tersebut, yaitu metode Lot For Lot

(1992;112) persediaan adalah hal pokok

(LFL),

sebagai fungsi yang tepat dari usaha

Economic

Order

Quantity

pengelolaan atau pembuatan.

(EOQ), dan Period Order Quantity
(POQ). Hasil dari perhitungan masingmasing

metode

tersebut

Fungsi Persediaan

akan

dibandingkan dan dipilih mana yang
terbaik, ditinjau dari biaya inventori

Menurut

John

E.

Biegel(1992;115)

persediaan

barang

jadi secara umum dibuat karena tiga

yang meliputi Order Cos/Set Up Cost

alasan :

dan Holding Cost. Metode yang paling
baik akan digunakan sebagai metode

3

1.

Untuk

memungkinkan

barang

dalam

membuat

jumlah

Dalam

yang

permintaan

ekonomis
2.

3.

Untuk

menyediakan

permintaan

bergantung

pada

rencana

produksi

datang (perkiraan persediaan).

menentukan berapa banyak komponen

Untuk

mempersiapkan
dalam

permintaan

suatu

atau bagian yang akan dibutuhkan

menghadapi

dalam setiap periode mendatang dalam

nyata

cakupan

dari

waktu

perencanaan

harus

permintaan yang diramalkan seperti

diketahui produksi untuk produk akhir.

fluktuasi atau persediaan keamanan

MRP memanfaatkan informasi tentang

(safety stock).

kebergantungan pada permintaan ini
untuk mengendalikan persediaan untuk
komponen.

Menurut Jay Heizer (2005;160)

Metode

Material Requirement Planning (MRP)

secara

adalah sebuah teknik permintaan terikat

ini

spesifik

berhadapan

yang menggunakan daftar kebutuhan

dikembangkan
dengan

dengan

tujuan

kompleksitas

penempatan waktu dan hubungannya

bahan, persediaan, penerimaan yang

dengan

diperkirakan, dan jadwal produksi induk

inventori.

persediaan

untuk menentukan kebutuhan material.

hubungan

Manfaat yang diperoleh perusahaan

ini

Pengendalian
memperhatikan

antar

item

persediaan,

sehingga dapat meningkatkan efisiensi

dengan menggunakan MRP adalah :

dalam menentukan hubungan setiap

Respons yang lebih baik bagi

item secara cepat dan tepat.

pesanan pelanggan sebagai hasil

Perencanaan

dari jadwal yang terus menerus

akan

menjadi

input yang sangat baik untuk sistem

diperbaiki.

produksi, baik sistem produksi dengan

Respons yang lebih cepat terhadap

product layout atau flowshop. Hal ini

perubahan pasar.

disebabkan

Pemanfaatan fasilitas tenaga kerja

lead

time

produksinya

pendek. Tetapi pada sistem produksi

yang terus ditingkatkan.
4.

baku,

untuk produk akhir. Karena itu untuk

Material Requirement Planning

3.

bahan

dan penjualan di masa yang akan

gejolak

2.

akan

manufaktur,

komponen, sub rakitan, dan sebagainya

penyangga

1.

situasi

jobshop (process layout) dimana aliran

Tingkat persediaan yang berkurang.

produk menjadi lebih kompleks dan

4

komponen berbeda harus berbagi mesin

1. Permintaan

yang sama sehingga sering timbul

tergantung)

antrian yang cukup besar, maka lead
time

produksinya

pada

independent

Permintaan

umumnya

(tidak
disebut

independent

apabila

panjang, sehingga kontrol aliran produk

kebutuhan/permintaan

dan

yang

tersebut tidak tergantung dengan jumlah

digunakan menjadi lebih sulit dan lebih

item yang lain. Yang termasuk dalam

rinci. Tujuan utama dari MRP adalah

permintaan

untuk merancang suatu sistem yang

produk akhir karena berasal dari sumber

mampu menghasilkan informasi untuk

yang

melakukan aksi yang tepat dalam

produksi. Biasanya didapat dari hasil

pembelian bahan maupun produksi,

peramalan, sales order, dan distribution

baik merupakan keputusan yang baru

order.

atau perbaikan atas keputusan yang lalu.

2. Permintaan dependent (tergantung)

utilisasi

sumber-sumber

independent

independent

Keberhasilan suatu proses manufaktur

untuk

ini

di

luar

sistem

adalah
sistem

Permintaan disebut dependent

sangat bergantung pada kemampuan

apabila

untuk mengontrol aliran bahan yang

item tersebut tergantung dengan jumlah

tepat pada saat yang tepat untuk

item lain pada level yang lebih tinggi.

memenuhi jadwal pengiriman pada

Yang termasuk dalam kebutuhan jenis

konsumen, menekan jumlah persediaan

ini adalah sub-assemblies, komponen,

seminimum

dan

mungkin,

memelihara

kebutuhan/permintaan

bahan

baku

yang

dari

perkalian

untuk

jumlahnya

tingkat pembebasan atas pekerjaan dan

didapatkan

mesin,

perencanaan produksi pada level akhir

dan

mencapai

pada

akhirnya

untuk

efisiensi

produksi

yang

dengan kebutuhan tiap komponen.

optimum. Kebutuhan dalam tiap level

Sebuah sistem MRP adalah

dari struktur produk mempunyai dua

cara

macam komponen yaitu jumlah dan

menentukan

waktu.

kebutuhan
Prinsip dasar pendekatan MRP

berkenaan

dengan

antara

yang

sangat
jadwal
bersih.

baik

untuk

produksi

dan

Bagaimana

pun,

ketika terdapat kebutuhan bersih, maka

permintaan.

keputusan berapa banyak yang perlu

Kebutuhan permintaan dibagi menjadi

dipesan harus dibuat. Keputusan ini

dua yaitu:

disebut keputusan penentuan ukuran lot

5

(lot~sizing decision). Ada berbagai jalan

H = biaya penyimpanan per

untuk menentukan ukuran lot dalam

periode per unit

sebuah sistem MRP, antara lain Lot For

Period Order Quantity

Lot (LFL), Economic Order Quantity

Metode Period Order Quantity

(EOQ), dan Period Order Quantity

(POQ) adalah salah satu metode lot

(POQ).

sizing dimana kebutuhan komponen-

Lot For Lot

komponen

dipenuhi

dengan

Metode Lot For Lot (LFL)

menentukan jumlah periode permintaan

adalah salah satu metode lot sizing

yang harus dipenuhi (tidak termasuk

dimana

permintaan

kebutuhan

komponen

komponen-

nol) untuk setiap

kali

dipenuhi sesuai dengan

pemesanan. Metode ini berhubungan

jumlah permintaannya. Dengan metode

dengan EOQ, yaitu bahwa banyaknya

lot sizing ini akan diperoleh on hand

periode yang harus dipenuhi kebutuhan

inventory (persediaan) menjadi nol.

komponennya diperoleh berdasarkan
perhitungan

Economic Order Quantity
Metode

Economic

EOI = EOQ/D = √ 2 S D / D2H

komponen-komponen dipenuhi dengan
dimana

= √ 2 S / DH

biaya

inventorinya (order cost / setup cost
dan

holding

dinyatakan

cost)

dengan

minimal.
rumus

dibagi

per periode.

metode lot sizing dimana kebutuhan
tertentu,

EOQ

dengan permintaan (demand) rata-rata

Order

Quantity (EOQ) adalah salah satu

jumlah

besarnya

Pengembangan Sistem Informasi

EOQ

Menurut

sebagai

(2003;35)

berikut :

Andri

Kristanto

pengembangan

sistem

informasi yang direalisasikan dengan
EOQ

bantuan komputer melalui suatu tahapan

=√2SD/H

yang disebut dengan sistem analisis dan
desain. Yang dimaksud dengan sistem

dimana, D = kebutuhan komponen per

analisis dan desain adalah peningkatan

periode

kinerja suatu organisasi dengan tujuan
perbaikan

S = biaya setup / biaya order

prosedur-prosedur

metode yang lebih baik.

per pesanan

6

dan

Sistem desain merencanakan

daftar

catatan

pemesanan

kembali,

suatu sistem baru untuk menggantikan

order-order penjualan, stock on hand,

sistem usaha lama. Untuk itu diperlukan

dan sebagainya. Juga harus diketahui

analisis, yaitu proses mengumpulkan

kemana informasi-informasi tersebut

dan menginterprestasikan kenyataan-

ditujukan.

kenyataan yang ada, atau mendiagnosa

Sistem analisis ini meliputi

persoalan dan menggunakan keduanya

beberapa

proses,

diantaranya

:

untuk memperbaiki sistem.

penyelidikan awal, studi kelayakan, dan
penentuan kebutuhan-kebutuhan sistem.

Analisis Sistem
Menurut Jeffery L. Whitten

Desain Sistem

(2004;33) analisis sistem ditujukan

Desain

sistem

memberikan

untuk menyediakan tim proyek dengan

gambar tentang sistem yang dibangun

pemahaman lebih menyeluruh terhadap

sesuai dengan kebutuhan user. Hasil

masalah-masalah

dari

dan

kebutuhan-

desain

sistem

kemudian

kebutuhan yang memicu proyek. Area

diimplementasikan

bisnis dipelajari dan dianalisis untuk

diperoleh aplikasi yang menghasilkan

memperoleh pemahaman yang lebih

output

rinci mengenai apa yang bekerja, apa

Beberapa proses desain yang dilakukan

yang tidak bekerja, dan apa yang

antara lain :

dibutuhkan.

1. Document Flow.

Proses

sistem

analisis

sesuai

sehingga
dengan

kebutuhan.

2. System Flow.

merupakan proses untuk mengetahui

3. Data Flow Diagram.

bagaimana suatu organisasi menangani

4. Entity Relationship Diagram

operasi-operasinya. Misalnya, formulir-

5. Perancangan Input.

formulir apa saja yang digunakan untuk

6. Perancangan Output.

menyimpan informasi secara manual,

7. Perancangan Interface Input.

seperti order-order penjualan, faktur-

8. Perancangan Interface Output.

faktur, dan lain-lain.
Perlu juga diketahui laporanlaporan apa saja yang sekarang ini
dihasilkan dan untuk apa laporan-

PERANCANGAN SISTEM

laporan tersebut digunakan. Misalnya,

7

akan

Blok Diagram

Document

flow

menggambarkan alur dari proses bisnis
yang terjadi pada perusahaan PT. Mitra
Binamandiri Makmur. Document flow
dibuat berdasarkan hasil analisa dan
kebutuhan pengguna (user requirement)
dalam hal ini PT. Mitra Binamandiri
Makmur Mojokerto.

Gambar 3.1. Blok Diagram Input,
Proses, dan Output Sistem Informasi
Perencanaan
dan
Pengendalian
Persediaan Material Dengan Metode
Lot Sizing pada MRP pada PT. Mitra
Binamandiri Makmur Mojokerto.

Gambar
3.3.
Document
flow
Pengendalian Persediaan Material
PT. Mitra Binamandiri Makmur
Mojokerto.
System flow
Dalam

perancangan

sistem

yang dibuat berupa system flow ini
Gambar 3.2. Bill Of Material
Extension Table.

menggunakan

tool

Microsoft Visio

2003. System flow ini menggambarkan
alur dari sistem informasi perencanaan

Document Flow

dan pengendalian persediaan material

8

dengan metode Lot Sizing pada MRP.
System flow dibuat berdasarkan hasil
analisa dan kebutuhan pengguna (user
requirement) dalam hal ini PT. Mitra
Binamandiri Makmur Mojokerto.

Gambar 3.5. System flow Pembelian
pada
PT. Mitra Binamandiri
Makmur Mojokerto.
Data Flow Diagram
Data Flow Diagram (DFD)
adalah gambaran aliran informasi yang
terlibat dalam suatu prosedur (event)
yang terdapat dalam suatu sistem.
Diagram ini menjelaskan lebih lanjut

Gambar 3.4. System flow Perencanaan
dan Pengendalian Persediaan
Material dengan Metode Lot
Sizing pada
MRP PT. Mitra
Binamandiri Makmur Mojokerto.

suatu

proses

yang

terdapat

pada

diagram berjenjang pada alur data yang
terjadi

pada

setiap

proses.

DFD

berfungsi untuk menggambarkan aliran
data yang terjadi di dalam sistem dari
tingkat tertinggi sampai ke tingkat yang

9

terendah

sehingga

memungkinkan

untuk dilakukan proses dekomposis,
partisi atau pembagian sistem ke dalam
bagian-bagian yang lebih kecil dan
lebih sederhana. Adapun penjelasan dari
DFD dapat dilihat sebagai berikut :
Context Diagram
Context

diagram

adalah

diagram pertama dalam rangkaian suatu
DFD yang menggambarkan entitasentitas yang berhubungan dengan suatu
sistem. Pada context diagram sistem
informasi

perencanaan

pengendalian

persediaan

dan
material

dengan menggunakan metode lot sizing
Gambar 3.6. Context Diagram Sistem
Informasi
Perencanaan
dan
Pengendalian Persediaan Material
dengan metode Lot Sizing pada
MRP.

terdapat 4 external entity, yaitu : PPIC,
produksi,

pembelian,

Masing-masing

dari

dan

supplier.

entity

tersebut

memberikan input dan oleh sistem akan

Diagram Berjenjang

diberikan keluaran atau output yang

Diagram berjenjang merupakan

berupa laporan atau dokumen yang lain.

alat perancangan sistem yang dapat
menampilkan

seluruh

proses

yang

terdapat pada suatu aplikasi tertentu
dengan jelas dan terstruktur.

10

Gambar 3.7. Diagram Berjenjang
Sistem Informasi Perencanaan dan
Pengendalian Persediaan Material
dengan metode Lot Sizing pada MRP.

Gambar 3.8 DFD Level 0 Sistem
Perencanaan dan Pengendalian
Persediaan material dengan Metode Lot
Sizing
DFD level 1 Proses Membuat Master

DFD level 0 Sistem Pengendalian
Persediaan dengan Metode Lot Sizing
Setelah context diagram maka

Production Schedule.

digambarkan diagram yang lebih rinci,

DFD level 1 Proses membuat

yang disebut dengan DFD level 0. DFD

Master Production Schedule (MPS)

level 0 membentuk semua aliran proses

menggambarkan

input dan output yang ada pada context

yang

diagram sebelumnya. Tiap-tiap proses

membuat MPS.

tersebut akan membentuk hubungan
yang saling terkait sehingga membentuk
aliran proses yang menggambarkan
proses

dari

perencanaan

sistem
dan

lebih

informasi
pengendalian

persediaan material dengan metode lot
sizing pada MRP.

11

proses-proses

rinci

dalam

data

tahapan

Entity Relationship Diagram
Entity Relationship Diagram
(ERD) merupakan suatu desain sistem
yang

digunakan

untuk

menginterpretasikan, menentukan dan
mendokumentasikan

kebutuhan-

kebutuhan untuj sistem pemrosesan
database.

ERD

juga

menyediakan

bentuk untuk menunjukkan keseluruhan
dari

data

user

dan

menunjukkan

hubungan antar tabel. Dalam ERD datadata

tersebut

digambarkan

dengan

Gambar 3.9 DFD Level 1 Membuat
Master Production Schedule
DFD level 1 Proses Pengendalian

menggambarkan symbol entity. Dalam

Persediaan dengan Lot Sizing.

beberapa entity yang saling terkait

DFD

level

1

perancangan

sistem

untuk menyediakan

Proses

ini

terdapat

data-data yang

dibutuhkan oleh sistem.

pengendalian persediaan dengan Lot
Sizing menggambarkan proses-proses

Conceptual Data Model

data yang lebih rinci dalam tahapan
pengendalian persediaan.

Gambar 3.11 CDM Sistem
Pengendalian Persediaan dengan
Metode Lot Sizing.

Gambar 3.10 DFD Level 1
Pengendalian Persediaan dengan
metode Lot Sizing.

12

Physical Data Model

Gambar 3.12 PDM Sistem
Pengendalian Persediaan dengan
Metode Lot Sizing.

Gambar 3.43 Hasil Cek Model DFD
B. Cek Model Entity Relationship

Cek Model

Diagram Conceptual Data Model

Untuk memastikan analisis dan
perancangan dibuat dengan benar, perlu
dilakukan

pengecekan

model.

Cek

model dilakukan dengan menggunakan
software Power Designer 15.3. Model
desain yang perlu untuk dilakukan
pengecekan adalah DFD, ERD CDM,
ERD PDM.
A. Cek Model Data Flow Diagram

Gambar 3.44 Hasil Cek Model CDM

13

C. Cek Model Entity Relationship
Diagram Physical Data Model

Gambar 3.38 Desain Interface
Generate Laporan Rencana Pembelian.
Desain Interface Output
Gambar 3.45 Hasil Cek Model PDM
Desain Interface Input

Gambar 3.39 Desain Interface Output
Cetak Laporan Rencana Produksi.
Gambar 3.37 Desain Interface
Generate Laporan Rencana Produksi.

14

Gambar 3.40 Desain Interface Output
Cetak Laporan Rencana Pembelian.

Gambar 3.42 Desain Interface
Output Cetak Purchase Order.
Desain Output

Gambar 3.41 Desain Interface
Output Cetak Laporan Persediaan
Material.

Gambar 3.24 Desain Output Laporan
Rencana Produksi.

15

Gambar 3.25 Desain Output Laporan
Rencana Pembelian.
Gambar 3.27 Desain Output Purchase
Order.
KESIMPULAN
1.

Kesimpulan yang dapat diambil
dari Analisis

dan

Perancangan

Sistem Informasi Perencanaan dan
Pengendalian Persediaan Material
Dengan Metode Lot Sizing pada

Gambar 3.26 Desain Output Laporan
Persediaan Material.

MRP ini adalah sebagai berikut :
2.

Analisis dan Perancangan Sistem
Informasi

Perencanaan

dan

Pengendalian Persediaan Material
Dengan Metode Lot Sizing pada
MRP dapat membantu mengurangi
biaya simpan dan mengoptimalisasi
tingkat persediaan, dibandingkan
dengan metode yang ada selama
ini.

16

3.

Analisis dan Perancangan Sistem
Informasi

4.

Perencanaan

3.

dan

Analisis dan Perancangan Sistem
Informasi

Perencanaan

dan

Pengendalian Persediaan Material

Pengendalian Persediaan Material

Dengan Metode Lot Sizing pada

Dengan Metode Lot Sizing pada

MRP dapat membantu perencanaan

MRP

dapat

dikembangkan

kebutuhan material dam produksi.

dengan membuat

routing yang

Analisis dan Perancangan Sistem

mencatat alur produksi dari bahan

Informasi

mentah

Perencanaan

dan

ini

menjadi

produk

Pengendalian Persediaan Material

sehingga

Dengan Metode Lot Sizing pada

menghasilkan suatu produk dapat

MRP

ditelusuri apabila terjadi kemacetan

dapat

digunakan

untuk

pengadaan material dengan jumlah

proses

akhir,
dalam

dalam proses produksi.

yang optimal dengan biaya yang

DAFTAR PUSTAKA

ekonomis.
SARAN
1.

waktu

Biegel, J. E., 1992, Pengendalian

dalam mengerjakan Analisis dan

Produksi Suatu Pendekatan

Perancangan

Sistem

Kuantitatif,

Perencanaan

dan

Berhubung

kerterbatasan

Informasi

Pressindo, Yogyakarta.

Pengendalian

Persediaan Material dengan Metode

Heizer, Jay, 2005, Manajemen Operasi,

Lot Sizing pada MRP ini, maka

Salemba Empat, Jakarta.

saran kami untuk developer dan
user

PT.

Mitra

Akademia

Kristanto, Andri, 2003, Perancangan

Binamandiri

Sistem Informasi, Gaya Media,

Makmur adalah:

Yogyakarta.
2.

Analisis dan Perancangan Sistem
Informasi

Perencanaan

Kendall, Kendall, 2010, Analisis dan

dan

Perancangan Sistem, Indeks,

Pengendalian Persediaan Material

Jakarta.

Dengan Metode Lot Sizing pada
MRP ini agar dapat terintegrasi

Whitten, Jeffery L., 2004, Metode

dengan sistem lain dalam PT. Mitra

Desain dan Analisis Sistem,

Binamandiri Makmur Mojokerto.

Andi, Yogyakarta.

17