Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Komponen Flavor Turunan Karotenoid pada Daun Teh Kering: Identifikasi Kandungan Flavor dan Kaitannya dengan Inovasi Produk T2 422011001 BAB V
V.
5.1
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Teh hitam dan teh hijau mempunyai perbedaan
dari sisi aroma dan rasa yang dipengaruhi oleh perbedaan
pada tahapan proses pengolahan daun teh. Teh hitam
lebih kaya aroma dan rasa karena mengalami proses
fermentasi yang lebih lama dibandingkan dengan teh
hijau. Hal ini mengakibatkan proses degradasi prekursor
aroma pada teh hitam jauh lebih sempurna daripada pada
teh hijau.
Salah
satu
prekursor
aroma
berpengaruh
pada
pembentukan
penting
aroma
teh
yang
adalah
senyawa karotenoid. Karotenoid merupakan senyawa yang
sangat potensial dalam industri pangan. Berbagai fungsi
sebagai bahan tambahan pangan bisa didapatkan dari
senyawa ini, yaitu meliputi pewarna alami dan juga
prekursor penting terhadap flavor.
Penelitian terhadap
senyawa karotenoid dan produk degragadasinya pada
tanaman teh penting dilakukan untuk mengetahui jenis
karotenoid
dan
produk-produk
degradasinya,
yang
berpengaruh pada kualitas dan nilai jual minuman teh.
Dengan
mengetahui
komposisi
karotenoid
dan
komponen flavor turunan karotenoid pada daun teh
kering, berbagai inovasi pun dapat dilakukan untuk
meningkatkan kualitas minuman teh, khususnya pada
aromanya,
yaitu
dengan
melakukan
penelitian
dan
27
pengembangan terhadap senyawa karotenoid dan flavor
turunannya.
5.2
SARAN
1. Pengecekan
komposisi
kandungan
karotenoid
dengan menggunakan metode analisa KLT masih
memiliki
dilakukan
banyak
kekurangan
pengecekan
dan
kandungan
sebaiknya
karotenoid
dengan menggunakan metode analisa HPLC dengan
menggunakan
standar
beberapa
senyawa
karotenoid yang berperan dalam pembentukan
aroma.
2. Penelitian
lanjutan
dapat
dilakukan
terhadap
komponen aroma pada teh yang berasal dari
degradasi
karotenoid yaitu
dengan
melakukan
penambahan beberapa senyawa karotenoid pada
sampel daun teh saat proses pengolahan daun
(misal pada saat fermentasi) dan mengamati hasil
degradasinya secara kualitatif maupun kuantitatif
sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh
komponen aroma tersebut pada character impact
compound produk teh.
3. Penelitian tentang modifikasi pada saat proses
pengolahan daun teh menjadi teh hitam dapat
dilakukan
yaitu
dengan
penambahan
enzim
tertentu saat proses fermentasi ataupun dengan
pengaturan suhu dan kelembapan sehingga terjadi
28
proses fermentasi yang optimal. Pengaruh dari
modifikasi
analisa
proses
ini
kandungan
turunannya,
sebelum
dapat
dievalusi
karotenoid
dan
dengan
dan
produk
setelah
proses
pengolahan daun teh.
29
5.1
KESIMPULAN DAN SARAN
KESIMPULAN
Teh hitam dan teh hijau mempunyai perbedaan
dari sisi aroma dan rasa yang dipengaruhi oleh perbedaan
pada tahapan proses pengolahan daun teh. Teh hitam
lebih kaya aroma dan rasa karena mengalami proses
fermentasi yang lebih lama dibandingkan dengan teh
hijau. Hal ini mengakibatkan proses degradasi prekursor
aroma pada teh hitam jauh lebih sempurna daripada pada
teh hijau.
Salah
satu
prekursor
aroma
berpengaruh
pada
pembentukan
penting
aroma
teh
yang
adalah
senyawa karotenoid. Karotenoid merupakan senyawa yang
sangat potensial dalam industri pangan. Berbagai fungsi
sebagai bahan tambahan pangan bisa didapatkan dari
senyawa ini, yaitu meliputi pewarna alami dan juga
prekursor penting terhadap flavor.
Penelitian terhadap
senyawa karotenoid dan produk degragadasinya pada
tanaman teh penting dilakukan untuk mengetahui jenis
karotenoid
dan
produk-produk
degradasinya,
yang
berpengaruh pada kualitas dan nilai jual minuman teh.
Dengan
mengetahui
komposisi
karotenoid
dan
komponen flavor turunan karotenoid pada daun teh
kering, berbagai inovasi pun dapat dilakukan untuk
meningkatkan kualitas minuman teh, khususnya pada
aromanya,
yaitu
dengan
melakukan
penelitian
dan
27
pengembangan terhadap senyawa karotenoid dan flavor
turunannya.
5.2
SARAN
1. Pengecekan
komposisi
kandungan
karotenoid
dengan menggunakan metode analisa KLT masih
memiliki
dilakukan
banyak
kekurangan
pengecekan
dan
kandungan
sebaiknya
karotenoid
dengan menggunakan metode analisa HPLC dengan
menggunakan
standar
beberapa
senyawa
karotenoid yang berperan dalam pembentukan
aroma.
2. Penelitian
lanjutan
dapat
dilakukan
terhadap
komponen aroma pada teh yang berasal dari
degradasi
karotenoid yaitu
dengan
melakukan
penambahan beberapa senyawa karotenoid pada
sampel daun teh saat proses pengolahan daun
(misal pada saat fermentasi) dan mengamati hasil
degradasinya secara kualitatif maupun kuantitatif
sehingga dapat diketahui seberapa besar pengaruh
komponen aroma tersebut pada character impact
compound produk teh.
3. Penelitian tentang modifikasi pada saat proses
pengolahan daun teh menjadi teh hitam dapat
dilakukan
yaitu
dengan
penambahan
enzim
tertentu saat proses fermentasi ataupun dengan
pengaturan suhu dan kelembapan sehingga terjadi
28
proses fermentasi yang optimal. Pengaruh dari
modifikasi
analisa
proses
ini
kandungan
turunannya,
sebelum
dapat
dievalusi
karotenoid
dan
dengan
dan
produk
setelah
proses
pengolahan daun teh.
29