Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Uji Stabilitas Karotenoid dalam Madu T2 422008007 BAB II

Bab II
Tinjauan Pustaka
2.1 Madu
Madu merupakan suatu cairan manis dan kental
yang dihasilkan oleh lebah madu dan beberapa spesies
lainnya.

Madu berasal dari nektar atau sari bunga

yang diproduksi oleh bunga pada waktu mekar. Nektar
yang kaya yang kaya akan gula ini dihasilkan oleh
bunga untuk menarik kedatangan hewan penyerbuk
Lebah

madu

telah

banyak

dibudayakan


[3].

di

Indonesia, namun mengenai taksonominya, banyak
perbedaan pendapat antara para pakar menyangkut
jumlah spesies yang ada[22]. Taksonomi lebah madu
adalah sebagai berikut[3] :
Kingdom

: Animalia

Filum

: Arthropoda

Kelas

: Insekta


Subkelas

: Pterygota

Ordo

: Himenoptera

Family

: Apidae

Genus

: Apis

Spesies

: A. andreniformis, A. florea, A. dorsata,

A.cerana, A. nigrocincta

6

Komposisi terbesar yang terdapat pada madu
adalah karbohidrat (79.7 %). Sedangkan penyusun
yang lain berupa air (17.2 %) dan penyusun minor (3.1
%).

Vitamin,

mineral,

asam,

dan

protein

adalah


penyusun minor pada madu. Karbohidrat pada madu
secara garis besar terdiri dari monosakarida ( 38.2 %
fruktosa dan

31.3 % glukosa), 5.7 % disakarida dan
[4].

4.5 % oligosakarida

Madu juga mengandung beta

karoten, flavonoid, asam urat, asam fenolik dan asam
nikotinat. Vitamin yang terkandung pada madu antara
lain vitamin A, B ( B1, B2, B3, B5, B6), C, D, E dan K.
Madu juga mengandung mineral, garam dan zat lain
seperti kalsium, kalium, zat besi, sodium, antibiotika,
dan enzim pencernaan[5].
Madu tidak hanya bermanfaat dalam bidang
pangan, tapi juga bermanfaat dalam bidang kesehatan

dan

kecantikan.

Dalam

bidang

pangan,

madu

digunakan sebagai pemanis dalam berbagai makanan
dan minuman. Sedangkan dalam bidang kesehatan,
madu antara lain dapat digunakan untuk menjaga
kesehatan

mata,

memperkuat


penambah

stamina,

mengobati

anemia,

sel

menstabilkan
alergi,

darah

putih,

tekanan


darah,

radang

gangguan pernafasan dan anti oksidan.

tenggorokan,
Sedangkan

dalam bidang kecantikan, madu antara lain bermanfaat
untuk mengencangkan wajah, menganggkat kulit mati,

7

melembutkan dan melembabkan kulit, mempercantik
dan memperindah rambut.[6-9]. Oleh karena manfaatnya
yang melimpah, madu banyak digunakan oleh berbagai
industri sebagai bahan campuran maupun bahan baku
industrinya. Sebagai contohnya, beberapa produk yang
menggunakan madu sebagai bahan dasarnya antara

lain susu, roti, minuman, obat-obatan, masker, sampo,
kondisioner, sabun, toner kulit dan lulur.
Berdasarkan asalnya, madu dapat digolongkan
menjadi dua : madu monofloral dan polifloral. Madu
yang berasal dari satu jenis bunga disebut madu
monofloral sedangkan madu yang berasal dari dua jenis
bunga atau lebih disebut madu polifloral. Madu yang
berasal dari sumber bunga yang berbeda, memiliki
warna dan aroma yang berbeda pula

[10].

Yang membuat

madu berwarna kuning keemasan sampai kuning muda
adalah

kandungan

pigmen


karotenoid.

Pigmen

karotenoid pada madu tersebut berasal dari tepung sari
bunga sumber nektar yang diambil oleh lebah. Jenis
pigmen karotenoid tersebut antara lain beta karoten
Kandungan beta karoten akan berbeda untuk jenis
madu yang berbeda. Oleh karena itu aktifitas anti
radikal bebas untuk setiap jenis madu juga akan
berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa aktivitas
antiradikal bebas pada madu kelengkeng lebih besar
dibandingkan dengan madu randu. Tetapi, kadar beta

8

karoten yang terdapat pada madu kelengkeng lebih
kecil dari kadar betakaroten madu randu. Penelitian
tersebut menunjukkan bahwa aktifitas anti radikal

bebas pada madu tidak hanya berdasarkan sumbangan
dari beta karoten saja

[5].

2.2 Karotenoid
Karotenoid

adalah

pigmen

berwarnaoranye,

merah dan kuning yang terdapat di bakteria, jamur,
tanaman,

dan binatang . Karotenoid meliputi kelas

hidrokarbon


(karoten)

mengandung

oksigen

dan
(xantofil).

turunannya
Pada

yang

manusia,

karotenoid tidak dapat disintesis secara alami, oleh
karena itu harus diperoleh dari sumber makanan
sehari-hari.

Untuk

manusia,

sumber

makanan

karotenoid yang utama adalah dari tanaman (sayursayuran dan buah-buahan). Pada sayuran dan buahbuahan , karotenoid yang tinggi konsentrasi nya antara
lain likopen, beta karoten, lutein dan zeaxantin[24].
Karotenoid merupakan poliena isoprenoid yang
terdiri dari 8 unit isoprena C 5 yang tergabung menjadi
satu. Kelima unit isoprena tersebut terhubung dengan
cara “ kepala ke ekor”, kecuali pada bagian tengahnya
yang merupakan “ ekor ke ekor”. Oleh karena hal
tersebut, struktur molekul karotenoid menjadi simetris.
Kedua gugus metil yang berde ikatan dipisahkan oleh 4

9

atom C, kecuali gugus metil yang dekat dengan pusat
rantai yang dipisahkan oleh 6 atom C. Dari struktur
dasarnya, hampir semua karotenoid dapat terbentuk
secara normal melalui proses hidrogenasi, siklisasi,
oksidasi atau kombinasi dari proses-proses tersebut [2427].

Gb. 2.2.1 Isoprena

Gb.2.2.2 Struktur karotenoid (alfa karoten)

Karotenoid

sangat

bermanfaat dalam

bidang

kesehatan. Salah satu nya adalah manfaat beta karoten
sebagai vitamin A yang telah diketahui sejak zaman
dahulu. Manfaat karotenoid melawan kanker, penyakit
hati, dan penyakit degeneratif mata telah banyak
diselidiki. Karotenoid dapat memberikan perlindungan
pada radiasi sinar UV dari matahari yang merupakan
penyebab utama dari kanker kulit.

10

Karotenoid umumnya diekstrakdari

tanaman

menggunakan pelarut organik seperti heksana karena
sifatnya yang hidrofobik dan ketidak larutannya dalam
air.

Beberapa

contoh

karotenoid

antara lain

astaksantin, anteraksantin, alfa karoten, beta karoten,
fukosantin, neoksantin, lutein dan likopen. Dalam
penelitian ini akan digunakan dua macam karotenoid
yaitu likopen dan beta karoten.

2.2.1 Likopen
Likopen merupakan senyawa karotenoid yang
memberikan warna merah pada beberapa sayur dan
buah-buahan. Likopen banyak ditemukan pada tomat,
semangka, apel, aprikot, wortel, pepaya, ubi merah dan
jambu biji. Likopen larut dalam pelarut hidrofobik kuat
seperti n-heksana, benzena dan kloroform. Likopen
dapat terdegradasi oleh karena beberapa proses antara
lain isomerisasi dan oksidasi (karena pengaruh cahaya,
oksigen, teknik pengeringan, metode pengelupasan dan
penyimpanan).
Likopen merupakan senyawa karotenoid a-siklis
denga rumus molekul C 4 OH56. Likopen mempunyai 13
ikatan rangkap dan 11 diantaranya terkonjugasi. Jika
likopen teroksidasi, maka ikatan ganda antar karbon
akan patah dan membentuk molekul yang lebih kecil
dengan ujung berupa –C=O. Gambar 2.3 merupakan

11

strukur kimia likopen.

Gb.2.2.3 Struktur likopen

Likopen
oksidan

bermanfaat

adalah

sebagai

substansi

yang

antioksidan.Anti
berfungsi

untuk

melindungi tubuh dari radikal bebas dan mencegah
kerusakan yang ditimbulkan oleh nya.
melindungi sel

Likopen dapat

dari dari kerusakan akibat reaksi

oksigen dengan oksigen singlet. Likopen bermanfaat
dalam mencegah penyakit katarak, kanker, penyakit
jantung.

Likopen

menurunkan

dengan

kadar

oksidasi

lipoprotein
kolesterol

dapat
sehingga

membantu untuk mencegah kerusakan vaskular.
Likopen banyak ditemukan di tomat, dimana
kandungannya

tergantung

dari

kematangan

dan

dimana dia tumbuh. Berbeda dengan pigmen lain yang
akan terdegradasi karena pengolahan, kadar likopen
pada makanan olahan lebih tinggi dari bahan segar[2829].

2.2.2 Beta karoten
Beta karoten adalah suatu
merah-oranye
terpenoid.

yang

Beta

pigmen berwarna

diklasifikasikan

karoten

yang

12

sebagai

mempunyai

suatu
rumus

molekul C 40H 56. Sama seperti karotenoid lainnya, beta
karoten menyerap cahaya pada daerah UV dan cahaya
tampak. Kromofor merupakan bagian yang bertanggung
jawab terhadap penyerapan cahaya. Setiap karotenoid
dikarakterisasi berdasarkan

absorbsi

spektrumnya.

Sehingga spektroskopi absorbansi merupakan suatu
teknik yang penting untuk analisa karotenoid. Posisi
maksimum absorbansi, yang biasanya berjumlah 3
berhubungan dengan jumlahikatan

ganda. Posisi

tersebut dipengaruhi oleh panjang kromofor, posisi
akhir ikatan ganda pada rantai maupun cincin atau
pengambilan dari konjugasi satu ikatan rangkap pada
cincin atau kehilangannya karena epoksidasi. Serapan
maksimum pada beta karoten terdapat pada 425 ,451
maupun 478 nm. Gambar 2.2.4 menunjukkan struktur
beta karoten yang terdiri dari 40 atom karbon dengan
ikatan rangkap dua dan tunggal yang berselang-seling.

Gb.2.2.4 Struktur beta karoten

Beta karoten merupakan prekursor vitamin A.
Tidak seperti vitamin A yang dapat menjadi racun bila
dikonsumsi secara berlebihan, beta karoten dapat
dikonsumsi dengan aman dalam jumlah banyak. Beta
karoten dapat ditemukan pada wortel, brokoli, aprikot,
13

dan masih banyak sumber yang lainnya. Beta karoten
selain mampu melawan radikal bebas juga dapat
berfungsi sebagai anti penuaan dan anti kanker. Beta
karoten dapat membantumeningkatkan

kekebalan

tubuh, oleh karena itu beta karoten telah banyak
digunakan sebagai bagian dari pengobatan maupun
terapi.

2.3 Spektroskopi Near Infrared
Cahaya

termasuk

dalam

gelombang

elektromagnetik yang mempunyai panjang gelombang
dari 300

nm (daerah ultraviolet), meliputi daerah

cahaya tampak (400-700 nm, yang dapat dilihat dengan
penglihatan manusia) sampai daerah infrared (dari
760nm sampai 2500 nm). Saat cahaya berinteraksi
dengan objek, muncul beberapa proses. Cahaya dapat
diserap

atau

diteruskan,

dapat

dipantulkan

oleh

permukaannya, dihamburkan oleh elemen struktural
nya, atau dapat dipancarkan kembali oleh pigmenpigmen internal.
hamburan
Cahaya
Refleksi

transmisi
absorbsi

re-emisi

Gb.2.3.1 Interaksi cahaya dengan objek

14

Spektroskopi adalah suatu kajian dari spektra
dari radiasi elektromagnetik untuk analisa kualitatif
dan kuantitatif dari struktur dan sifat zat. Spektrum
dari sebuah sampel tergantung dari intensitas serapan,
pantulan,

terusan,

hamburan

atau

pemancaran

kembali oleh sampel pada panjang gelombang atau
bilangan

gelombang

Spektroskopi

dari

radiasi

merupakan

elektromagnetik.

metode

yang

sering

digunakan untuk penyelidikan tidak hanya dalam
bidang

pertanian

namun

juga

tekstil,

farmasi,

kesehatan maupun bidang-bidang yang lain.
Semua material tersusun atas molekul-molekul
dan atom-atom. Jika cahaya dari panjang gelombang
tertentu

berinteraksi

dengan

sebuah

objek

yang

mempunyai atom dengan frekuensi vibrasi yang sama,
maka

atom-atom

tersebut

akan

menyerap

energi

cahaya dan akan mengubah energi vibrasi nya menjadi
energi termal oleh karena interaksinya dengan atomatom

disekitarnya.

Cahaya

terdiri

dari

beberapa

frekuensi yang berbeda dan objek akan menyerap
frekuensi tertentu

secara

selektif. Tipe

atom dan

molekul yang berbeda akan menyerap frekuensi yang
berbeda. Salah satu contohnya adalah klorofil yang
menyerap

cahaya

biru

dan

merah,

yang

berarti

memantulkan cahaya hijau. Hal tersebut membuatnya
warna hijau pada daun dapat dibedakan.

15

Serapan adalah proses dimana radiasi energi
yang

datang

dipantulkan

pada

suatu

atau

bahan

diteruskan

memungkinkancahaya

disimpan

(pada

untuk

benda

lewat).

tanpa
yang

Absorbansi

adalah kemampuan dari suatu bahan untuk menyerap
radiasi. Absorbansi (A) secara matematis ditunjukkan



sebagai negatif lorgaritmik dari

nilai transmitansi



bahan. Absorbansi

‫ܣ‬

= −฀฀฀ = − lg T dimana It adalah


intensitas yang diteruskan;

I0

dan T adalah transmitansi.

intensitas mula-mula

Sedangkan

hubungan

absorbansi dengan reflektan adalah A= log (1/R),
dimana R adalah reflektansi [30,31].



Spektroskopi Near Infrared (NIR) / Inframerah
dekat adalah salah satu jenis spektroskopi vibrasi yang
menggunakan energi foton (ℎ ) dalam rentang energi
dari

2.65

x

10-19

hingga

7.96

x

10-20

J

yang

berhubungan dengan panjang gelombang 750-2500 nm
(13,300



4,000

cm-1).

Spektroskopi

NIR

dapat

digunakan untuk analisa kuantitatif maupun kualitatif
dari

sampel.

Beberapa

kelebihan

penggunaan

spektrometer NIR antara lain adalah cepat (pengukuran
untuk sebuah sampel dapat dilakukan kurang dari 1
menit); non-destrukstif (tidak merusak sampel); noninvasif; tidak membutuhkan preparasi sampel, dan
dapat

digunakan

untuk

pengukuran

berbentuk padat, cair maupun gel

16

[32].

benda

yang

Dalam

beberapa

tahun

ini,

Near

Infrared

Spectroscopy (NIRS) menjadi teknik analitik yang efektif
dan ekonomis untuk mengukur kualitas makanan.
NIRS dapat mengukur sanpel dengan cepat dan dapat
menentukan parameter yang berfarivasi pada sampel
dengan simultan. NIRS bersifat tidak merusak dan
tidak membutuhkan persiapan sampel

[27].

Lebih lagi,

instrumen spektroskopinya lebih murah dari instrumen
metode lainnya (misalnya kromatografi). Namun ada
juga kekurangan dari NIRS, antara lain interpretasi
spektra yang lebih sulit dibanding spektroskopi Infrared
karena spektra yang nampak merupakan kombinasi
ban

dan

overtone

dari

penyusun

nya.

Dalam

spektroskopi, ban dapat diproduksi dua kali atau tiga
kali dari frekuensi fundamental. Frekuensi yang lebih
tinggi ini disebut sebagai overtone.
Panjang gelombang NIR berkisar antara 750nm
dan 2500nm. Panjang gelombang ini terdiri overtone
dan kombinasi vibrasi dari ikatan O-H, C-H dan N-H
yang merupakan penyusun komponen molekul organik
yang penting[18]. Informasi analitik dapat diambil dari
spektrum NIR melalui aplikasi dari teknik analisa yang
bervariasi. Pendekatan ini telah ditunjukkan dalam
sejumlah

studi

tentang

NIR,

makanan dan madu [15].

17

antara

lain

untuk