Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Biji Pepaya (Carica papaya L.) Terhadap Profil Lipid pada Tikus Putih (Rattus novergicus) Dislipidemia
Lampiran 1. Hasil Identifikasi Tumbuhan
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Tumbuhan Pepaya
a. Pohon Pepaya
b. Buah Pepaya
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Karakteristik Biji Pepaya
a. Biji pepaya
b. Simplisia biji pepaya
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Hasil Pemeriksaan Mikroskopik Serbuk Simplisia Biji Pepaya
1
2
3
4
5
6
7
8
Gambar mikroskopik serbuk simplisia biji pepaya perbesaran 10x10
Keterangan:
1 = kutikula
2 = epidermis
3 = parenkim
4 = butir minyak
5 = hablur kristal oksalat bentuk prisma
6 = hablur kristal oksalat bentuk druse
7 = rambut multiselular
8 = berkas pembuluh (xylem)
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Bagan Pembuatan, Skrining Fitokimia, dan Karakterisasi Serbuk
Simplisia
Biji Pepaya
dicuci sampai bersih
dikeringkan di lemari pengering
dengan suhu ± 40oC
Simplisia
dihaluskan
Serbuk simplisia daun biji pepaya
Skrining Fitokimia:
- Alkaloid
- Flavonoid
- Saponin
- Tanin
- Glikosida
- Steroid/Triterpenoida
Karakterisasi Simplisia:
- Mikroskopik
- Makroskopik
- Penetapan kadar:
•air
•sari yang larut dalam etanol
•sari yang larut dalam air
•abu total
•abu yang tidak larut dalam asam
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Bagan Pembuatan, Skrining Fitokimia, dan Karakterisasi Ekstrak
350 gram serbuk simplisia biji
diperkolasi dengan cairan
penyari etanol 96%
Ekstrak cair
dipekatkan dengan
rotary evaporator
dikeringkan dengan
freeze dryer
25,286 gram ekstrak kental
Skrining Fitokimia:
- Alkaloid
- Flavonoid
- Saponin
- Tanin
- Glikosida
- Steroid/Triterpenoida
Karakterisasi Ekstrak:
- Penetapan kadar:
• air
•sari yang larut dalam etanol
•sari yang larut dalam air
•abu total
•abu yang tidak larut dalam asam
Ekstrak etanol biji pepaya
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Bagan Kerja Pengujian Ekstrak Etanol Biji Pepaya
20 Ekor Tikus
diaklimatisasi selama 1 minggu
Tahap Perlakuan
Diberikan
pakan biasa
+ air minum
Diberikan
kuning telur
puyuh 1%
berat badan
+ larutan
PTU dosis 9
mg/kg bb
Diberikan
kuning telur
puyuh 1%
berat badan +
larutan PTU
dosis 9 mg/kg
bb +
simvastatin
dosis 0,9
mg/kg bb
Diberikan
kuning telur
puyuh 1%
berat badan
+ larutan
PTU dosis 9
mg/kg bb +
EEBP dosis
200 mg/kg
bb
Diberikan
kuning telur
puyuh 1%
berat badan
+ larutan
PTU dosis 9
mg/kg bb +
EEBP dosis
400 mg/kg
bb
Dilakukan selama 21 hari
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Bagan Kerja Pengambilan Darah Tikus
Tikus
dipuasakan selama 12-24 jam
dibersihkan ekor dengan alkohol
diambil darah tikus melalui ekor
ditampung darah dengan mikrotube
sebanyak 1 ml
disentrifuge selama 15 menit dengan
kecepatan 4000 rpm
terbentuk 2 lapisan
Supernatan (serum)
Endapan
Pengukuran kadar profil lipid
Kolesterol
Total
Trigliserida
High Density
Lipoprotein (HDL)
Low Density
Lipoprotein (LDL)
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9. Bagan Kerja Pengukuran Kadar Kolesterol Total
Serum tikus
dipipet sebanyak 10 µl
dimasukkan kedalam tabung reaksi berisi larutan
reagensia kolesterol 1000 µl
dihomogenkan
diinkubasi pada suhu 37ºC
dibiarkan selama 10 menit
diukur pada alat Microlab 300 dengan panjang
gelombang 546 nm
dicatat hasilnya
Hasil
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10. Bagan Kerja Pengukuran Kadar Trigliserida
Serum tikus
dipipet sebanyak 10 µl
dimasukkan kedalam tabung reaksi berisi larutan
reagensia trigliserida 1000 µl
dihomogenkan
diinkubasi pada suhu 37ºC
dibiarkan selama 10 menit
diukur pada alat Microlab 300 dengan panjang
gelombang 546 nm
dicatat hasilnya
Hasil
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11. Bagan Kerja Pengukuran Kadar High Density Lipoprotein (HDL)
Serum tikus
dipipet sebanyak 200 µl
dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi
larutan pengendap HDL 500 µl
dikocok dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu
25ºC
disentrifuge selama 20 menit dengan kecepatan
4000 rpm
terdapat 2 lapisan
Supernatan
Endapan
diambil sebanyak 10 µl
dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi larutan
reagensia kolesterol sebanyak 1000 µl
dihomogenkan
diinkubasi pada suhu 37ºC
dibiarkan selama 10 menit
diukur pada alat Microlab 300 dengan panjang gelombang 546 nm
dicatat hasilnya
Hasil
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. Perhitungan Hasil Pemeriksaan Karakteristisasi Simplisia Biji Pepaya
1.
Perhitungan kadar air simplisia biji pepaya
% Kadar air simplisia =
No.
1.
2.
3.
Berat sampel (g)
5,030
5,070
5,020
% Kadar air =
volume air (ml )
berat sampel (g)
x 100%
Volume awal (ml)
1,90
2,30
2,70
volume akhir − volume awal
berat sampel
Volume akhir (ml)
2,30
2,70
3,00
x 100%
a. Kadar air
=
2,30 - 1,90
x 100% = 7,95%
5,030
b. Kadar air
=
2,70 - 2,30
x 100% = 7,88%
5,070
c. Kadar air
=
3,00 - 2,70
x 100% = 5,97%
5,020
% Rata-rata kadar air =
7,95% + 7,88% + 5,97%
3
= 7,26%
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. (Lanjutan)
2.
Perhitungan kadar abu total simplisia biji pepaya
% Kadar abu total =
No.
1.
2.
3.
berat abu (g)
berat sampel (g)
Berat sampel (g)
2,0127
2,0023
2,0156
x 100%
Berat abu (g)
0,1752
0,1726
0,1796
a. Kadar abu total =
0,1752
x 100% = 8,70%
2,0127
b. Kadar abu total =
0,1726
x 100% = 8,62%
2,0023
c. Kadar abu total =
0,1796
x 100% = 8,91%
2,0156
% Rata-rata kadar abu total =
8,70%+ 8,62%+8,91%
3
= 8,74%
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. (Lanjutan)
3.
Perhitungan kadar abu tidak larut asam simplisia biji pepaya
% Kadar abu total =
No.
1.
2.
3.
berat abu (g)
berat sampel (g)
Berat sampel (g)
2,0117
2,0235
2,0134
x 100%
Berat abu (g)
0,0212
0,0225
0,0215
a. Kadar abu total =
0,0212
x 100% = 1,05%
2,0117
b. Kadar abu total =
0.0225
x 100% = 1,11%
2,0235
c. Kadar abu total =
0,0215
x 100% = 1,06%
2,0134
% Rata-rata kadar abu total =
1,05%+1,11%+1,06%
3
= 1,07%
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. (Lanjutan)
4.
Perhitungan kadar sari larut dalam air simplisia biji pepaya
% Kadar sari larut dalam air =
No.
1.
2.
3.
berat sari (g)
berat sampel (g)
Berat sampel (g)
5,0213
5,0137
5,0221
x
100
20
x 100%
Berat sari (g)
0,1742
0,1642
0,1688
a. Kadar sari larut dalam air
=
0,1742 100
x
x 100% = 17,34%
20
5,0213
b. Kadar sari larut dalam air
=
0,1642 100
x
x 100% = 16,37%
5,0137
20
c. Kadar sari larut dalam air
=
0,1688 100
x
x 100% = 16,81%
5,0221
20
% Rata-rata kadar sari larut dalam air =
17,34% + 16,37% + 16,81%
= 16,84%
3
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. (Lanjutan)
5.
Perhitungan kadar sari larut dalam etanol simplisia biji pepaya
% Kadar sari larut dalam etanol =
No.
1.
2.
3.
Berat sampel (g)
5,0221
5,0234
5,0127
berat sari (g)
berat sampel (g)
x
100
20
x 100%
Berat sari (g)
0,1133
0,1142
0,1042
a. Kadar sari larut dalam etanol
=
0,1133 100
x
x 100% = 11,28%
20
5,0221
b. Kadar sari larut dalam etanol
=
0,1142 100
x
x 100% = 11,36%
5,0234
20
c. Kadar sari larut dalam etanol
=
0,1042 100
x
x 100% = 10,39%
5,0127
20
% Rata-rata kadar sari larut dalam etanol =
11,28% + 11,36% + 10,39%
= 11,01%
3
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. Perhitungan Hasil Pemeriksaan Karakteristisasi Ekstrak Etanol Biji
Pepaya
1.
Perhitungan kadar air ekstrak etanol biji pepaya
% Kadar air simplisia =
No.
1.
2.
3.
Berat sampel (g)
5,0026
5,0231
5,0246
% Kadar air =
volume air (ml )
berat sampel (g)
x 100%
Volume awal (ml)
1,90
2,40
2,85
volume akhir − volume awal
berat sampel
Volume akhir (ml)
2,40
2,85
3,40
x 100%
a. Kadar air
=
2,40 - 1,90
x 100% = 9,94%
5,0026
b. Kadar air
=
2,85 - 2,40
x 100% = 8,95%
5,0231
c. Kadar air
=
3,40 - 2,85
x 100% = 10,96%
5,0246
% Rata-rata kadar air =
9,94% + 8,95% + 10,96%
= 9,95%
3
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. (Lanjutan)
2.
Perhitungan kadar abu total ekstrak etanol biji pepaya
% Kadar abu total =
No.
1.
2.
3.
berat abu (g)
berat sampel (g)
Berat sampel (g)
2,0054
2,0114
2,0023
x 100%
Berat abu (g)
0,0321
0,0345
0,0314
a. Kadar abu total =
0,0321
x 100% = 1,60%
2,0054
b. Kadar abu total =
0,0345
x 100% = 1,71%
2,0114
c. Kadar abu total =
0,0314
x 100% = 1,56%
2,0023
% Rata-rata kadar abu total
=
1,60% + 1,71% + 1,56%
= 1,62%
3
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. (Lanjutan)
3.
Perhitungan kadar abu tidak larut asam ekstrak etanol biji pepaya
% Kadar abu total =
No.
1.
2.
3.
berat abu (g)
berat sampel (g)
Berat sampel (g)
2,0021
1,9931
2,0142
x 100%
Berat abu (g)
0,0052
0,0041
0,0063
a. Kadar abu total =
0,0052
x 100% = 0,25%
2,0021
b. Kadar abu total =
0,0041
x 100% = 0,20%
1,9931
c. Kadar abu total =
0,0063
x 100% = 0,31%
2,0142
% Rata-rata kadar abu total =
0,25% + 0,20% + 0,31%
= 0,25%
3
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. (Lanjutan)
4.
Perhitungan kadar sari larut dalam air ekstrak etanol biji pepaya
% Kadar sari larut dalam air =
No.
1.
2.
3.
berat sari (g)
berat sampel (g)
Berat sampel (g)
5,0223
5,0127
5,0267
x
100
20
x 100%
Berat sari (g)
0,6854
0,5488
0,7021
a. Kadar sari larut dalam air
=
0,6854 100
x
x 100% = 68,23%
20
5,0223
b. Kadar sari larut dalam air
=
0,5488 100
x
x 100% = 54,74%
5,0127
20
c. Kadar sari larut dalam air
=
0,7021 100
x
x 100% = 69,83%
5,0267
20
% Rata-rata kadar sari larut dalam air =
68,23% + 54,74% + 69,83%
= 64,26%
3
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. (Lanjutan)
5.
Perhitungan kadar sari larut dalam etanol ekstrak etanol biji pepaya
% Kadar sari larut dalam etanol =
No.
1.
2.
3.
Berat sampel (g)
5,0132
5,0211
5,0112
berat sari (g)
berat sampel (g)
x
100
20
x 100%
Berat sari (g)
0,7287
0,7321
0,7101
a. Kadar sari larut dalam etanol =
0,7287 100
x
x 100% = 72,67%
20
5,0132
b. Kadar sari larut dalam etanol =
0,7321 100
x
x 100% = 72,90%
5,0211
20
c. Kadar sari larut dalam etanol =
0,7101 100
x
x 100% = 70,85%
5,0112
20
% Rata-rata kadar sari larut dalam etanol =
72,67% + 72,90% + 70,85%
= 72,14%
3
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14. Contoh Perhitungan Dosis
Tabel. Konversi perhitungan dosis antar jenis hewan (Laurence dan Bacharach, 1964).
Mencit 20 g
Tikus 200 g
Marmut 400 g
Kelinci 1,5 kg
Kera 4 kg
Anjing 12 kg
Manusia 70 kg
a.
Mencit
20 g
1,0
Tikus
200 g
7,0
Marmut
400 g
12,25
Kelinci
1,5 kg
27,8
Kera
4 kg
64,1
Anjing
12 kg
124,3
Manusia
70 kg
387,9
0,14
1,0
1,74
3,0
9,2
17,8
56,0
0,008
0,57
1,0
2,25
5,2
10,2
31,5
0,04
0,25
0,44
1,0
2,4
4,5
14,2
0,016
0,11
0,19
0,42
1,0
1,9
6,1
0,008
0,06
0,10
0,22
0,52
1,0
3,1
0,0026
0,018
0,031
0,07
0,16
0,32
1,0
Contoh perhitungan dosis larutan propiltiourasil 0,1% yang akan diberikan pada
tikus secara per oral
1. Dosis manusia (berat 70 kg) = 100 mg
Dosis tikus (berat 200 g)
= 0,018 x 100 mg
= 1,8 mg
= 1000/200 x 1,8 mg = 9 mg/kg bb
2. Larutan propiltiourasil 0,1% dibuat dengan cara melarutkan 100 mg serbuk
propiltiourasil kedalam 100 ml akuades.
3. Berapa volume larutan propiltiourasil yang akan diberikan pada tikus? (misal berat
tikus 200 g)
Jumlah propiltiourasil dosis 9 mg/kg bb
=
Volume larutan yang diberi
=
200
1000
x 9 mg
1,8 ��
1 �� /��
= 1,8 mg
= 1,8 ml
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14. (Lanjutan)
b. Contoh perhitungan dosis suspensi simvastatin 0,01% yang akan diberikan pada
tikus secara per oral
1. Dosis manusia (berat 70 kg) = 10 mg
Dosis tikus (berat 200 g)
= 0,018 x 10 mg
= 0,18 mg
= 1000/200 x 0,18 mg = 0,9 mg/kg bb
2. Cara pembuatan suspensi simvastatin 0,01%
Sebanyak 10 mg tablet simvastatin digerus di dalam lumpang, kemudian
ditambahkan sedikit larutan CMC 0,5% dan digerus sampai homogen. Kemudian
dituang ke dalam labu tentukur 100 ml, dicukupkan volumenya dengan larutan CMC
0,5% sampai garis tanda.
3. Berapa volume suspensi simvastatin 0,01% yang akan diberikan pada tikus? (misal
berat tikus 200 g)
c.
Jumlah simvastatin dosis 0,9 mg/kg bb
=
Volume larutan yang diberi
=
200
1000
x 0,9 mg = 0,18 mg
0,18 mg
0,1 mg /ml
= 1,8 ml
Contoh perhitungan dosis suspensi ekstrak etanol biji pepaya 4% yang akan
diberikan pada tikus secara per oral
1. Dosis suspensi ekstrak etanol biji pepaya (EEBP) yang diberikan adalah 200 mg/kg
bb dan 400 mg/kg bb
2. Cara pembuatan suspensi ekstrak etanol biji pepaya
Ditimbang 4 gram ekstrak etanol biji pepaya, digerus dalam lumpang.
Kemudian ditambahkan sedikit larutan CMC 0,5% digerus sampai homogen. Dituang
kedalam labu tentukur 100 ml, kemudian dicukupkan volumenya dengan larutan
CMC 0,5% sampai garis tanda.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14. (Lanjutan)
3. Berapa volume suspensi ekstrak etanol biji pepaya 4% yang akan diberikan pada
tikus? (misal berat tikus 200 g)
Jumlah EEBP dosis 200 mg/kg bb
=
Volume larutan yang diberi
=
Jumlah EEBP dosis 400 mg/kg bb
=
Volume larutan yang diberi
=
200
1000
x 200 mg = 40 mg
40 mg
40 mg /ml
200
1000
= 1 ml
x 400 mg = 80 mg
80 mg
40 mg /ml
= 2 ml
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 15. Data Hasil Pengukuran Profil Lipid pada Tikus
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 16. Hasil Analisis ANOVA Kadar Profil Lipid pada Tikus
1.
Pengukuran Kadar Kolesterol Total
Descriptive
N
Lower
Bound
pakan biasa +
air minum
PTU dosis 9
mg/kg bb +
kuning telur
kel 2 +
simvastatin
dosis 0,9
mg/kg bb
kel 2 + EEBP
dosis 200
mg/kg bb
kel 2 + EEBP
dosis 400
mg/kg bb
Total
Mean
Upper
Bound
Std.
Deviation
Lower
Bound
Std.
Error
Upper
Bound
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Upper
Bound
Bound
Minimum
Lower
Bound
Maximum
Upper
Bound
4
69,25
5,737
2,869
60,12
78,38
64
77
4
103,75
5,737
2,869
94,62
112,88
99
112
4
72,50
6,807
3,403
61,67
83,33
63
79
4
60,25
2,062
1,031
56,97
63,53
58
62
4
54,25
5,852
2,926
44,94
63,56
47
61
20
72,00
18,250
4,081
63,46
80,54
47
112
ANOVA
Kadar kolesterol total
Between Groups
Within Groups
Total
Sum of
Squares
5876,000
452,000
6328,000
Df
4
15
19
Mean Square
1469,000
30,133
F
48,750
Sig.
,000
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 16. (Lanjutan)
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent variable: kadar kolesterol total
Tukey HSD
(I) kelompok perlakuan
pakan biasa + air minum
PTU dosis 9 mg/kg bb +
kuning telur
(J) kelompok
perlakuan
PTU dosis 9
mg/kgBB + kuning
telur
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
Lower
Bound
Upper
Bound
Lower
Bound
95% Confidence
Interval
Upper
Bound
Lower
Bound
,000
-46,49
-22,51
-3,250
3,882
,915
-15,24
8,74
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
9,000
3,882
,193
-2,99
20,99
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
15,000(*)
3,882
,011
3,01
26,99
pakan biasa + air
minum
34,500(*)
3,882
,000
22,51
46,49
31,250(*)
3,882
,000
19,26
43,24
43,500(*)
3,882
,000
31,51
55,49
49,500(*)
3,882
,000
37,51
61,49
3,250
3,882
,915
-8,74
15,24
-31,250(*)
3,882
,000
-43,24
-19,26
12,250(*)
3,882
,044
,26
24,24
18,250(*)
3,882
,002
6,26
30,24
pakan biasa + air
minum
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis 400
mg/kg bb
Sig.
3,882
PTU dosis 9 mg/kg
bb + kuning telur
kel 2 + EEBP dosis 200
mg/kg bb
Std. Error
-34,500(*)
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
kel 2 + simvastatin dosis
0,9 mg/kg bb
Mean
Difference
(I-J)
pakan biasa + air
minum
PTU dosis 9 mg/kg
bb + kuning telur
-9,000
3,882
,193
-20,99
2,99
-43,500(*)
3,882
,000
-55,49
-31,51
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
-12,250(*)
3,882
,044
-24,24
-,26
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
pakan biasa + air
minum
6,000
3,882
,551
-5,99
17,99
-15,000(*)
3,882
,011
-26,99
-3,01
PTU dosis 9 mg/kg
bb + kuning telur
-49,500(*)
3,882
,000
-61,49
-37,51
-18,250(*)
3,882
,002
-30,24
-6,26
-6,000
3,882
,551
-17,99
5,99
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
* The mean difference is significant at the .05 level.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 16. (Lanjutan)
Homogeneous subsets
Kadar Kolesterol Total
Tukey HSD
N
kelompok perlakuan
kel 2 + EEBP dosis 400
mg/kg bb
Subset for alpha = .05
1
2
3
4
54,25
kel 2 + EEBP dosis 200
mg/kg bb
4
60,25
pakan biasa + air minum
4
kel 2 + simvastatin dosis
0,9 mg/kg bb
4
PTU dosis 9 mg/kg bb +
kuning telur
4
4
1
60,25
69,25
69,25
72,50
103,75
Sig.
,551
,193
,915
1,000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.
2.
Pengukuran Kadar Trigliserida
Descriptive
N
Lower
Bound
pakan biasa +
air minum
PTU dosis 9
mg/kg bb +
kuning telur
kel 2 +
simvastatin dosis
0,9 mg/kg bb
kel 2 + EEBP
dosis 200 mg/kg
bb
kel 2 + EEBP
dosis 400 mg/kg
bb
Total
Mean
Upper
Bound
Std.
Deviation
Lower
Bound
Std. Error
Upper
Bound
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Upper
Bound
Bound
Minimum
Lower
Bound
Maximum
Upper
Bound
4
83,75
8,617
4,308
70,04
97,46
71
90
4
82,25
1,258
,629
80,25
84,25
81
84
4
71,75
2,630
1,315
67,57
75,93
69
74
4
73,00
3,266
1,633
67,80
78,20
69
77
4
54,25
1,500
,750
51,86
56,64
53
56
20
73,00
11,480
2,567
67,63
78,37
53
90
Anova
Kadar trigliserida
Between Groups
Within Groups
Total
Sum of
Squares
2217,000
287,000
2504,000
df
4
15
19
Mean Square
554,250
19,133
F
28,968
Sig.
,000
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 16. (Lanjutan)
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent variable: kadar trigliserida
Tukey HSD
(I) kelompok perlakuan
pakan biasa + air minum
PTU dosis 9 mg/kg bb +
kuning telur
(J) kelompok perlakuan
Lower
Bound
Upper
Bound
Lower
Bound
95% Confidence
Interval
Upper
Bound
Lower
Bound
3,093
,988
-8,05
11,05
12,000(*)
3,093
,011
2,45
21,55
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
10,750(*)
3,093
,024
1,20
20,30
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
29,500(*)
3,093
,000
19,95
39,05
-1,500
3,093
,988
-11,05
8,05
10,500(*)
3,093
,028
,95
20,05
9,250
3,093
,060
-,30
18,80
28,000(*)
3,093
,000
18,45
37,55
pakan biasa + air
minum
-12,000(*)
3,093
,011
-21,55
-2,45
PTU dosis 9 mg/kg bb
+ kuning telur
-10,500(*)
3,093
,028
-20,05
-,95
-1,250
3,093
,994
-10,80
8,30
17,500(*)
3,093
,000
7,95
27,05
-10,750(*)
3,093
,024
-20,30
-1,20
-9,250
3,093
,060
-18,80
,30
1,250
3,093
,994
-8,30
10,80
pakan biasa + air
minum
pakan biasa + air
minum
PTU dosis 9 mg/kg bb
+ kuning telur
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis 400
mg/kg bb
Sig.
1,500
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis 200
mg/kg bb
Std.
Error
PTU dosis 9 mg/kgBB
+ kuning telur
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kgBB
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
kel 2 + simvastatin dosis
0,9 mg/kg bb
Mean
Differenc
e (I-J)
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
pakan biasa + air
minum
18,750(*)
3,093
,000
9,20
28,30
-29,500(*)
3,093
,000
-39,05
-19,95
PTU dosis 9 mg/kg bb
+ kuning telur
-28,000(*)
3,093
,000
-37,55
-18,45
-17,500(*)
3,093
,000
-27,05
-7,95
-18,750(*)
3,093
,000
-28,30
-9,20
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
* The mean difference is significant at the .05 level.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 16. (Lanjutan)
Homogeneous subsets
Kadar Trigliserida
Tukey HSD
N
kelompok perlakuan
kel 2 + EEBP dosis 400
mg/kg bb
Subset for alpha = .05
1
2
4
3
4
1
54,25
kel 2 + simvastatin dosis
0,9 mg/kg bb
4
71,75
kel 2 + EEBP dosis 200
mg/kg bb
4
73,00
PTU dosis 9 mg/kg bb +
kuning telur
4
pakan biasa + air minum
4
Sig.
1,000
73,00
82,25
82,25
,060
83,75
,988
,994
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.
3.
Pengukuran Kadar HDL (High Density Lipoprotein)
Descriptive
N
Lower
Bound
pakan biasa + air
minum
PTU dosis 9
mg/kg bb + kuning
telur
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
kel 2 + EEBP
dosis 200 mg/kg
bb
kel 2 + EEBP
dosis 400 mg/kg
bb
Total
Std.
Deviation
Lower
Bound
Mean
Upper
Bound
Std.
Error
Upper
Bound
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Upper
Bound
Bound
Minimum
Lower
Bound
Maximum
Upper
Bound
4
47,50
4,435
2,217
40,44
54,56
42
52
4
36,50
2,380
1,190
32,71
40,29
34
39
4
53,50
5,745
2,872
44,36
62,64
46
58
4
41,00
2,582
1,291
36,89
45,11
38
44
4
38,00
4,397
2,198
31,00
45,00
33
43
20
43,30
7,463
1,669
39,81
46,79
33
58
F
Sig.
ANOVA
Kadar HDL
Sum of
Squares
Between Groups
Within Groups
Total
df
Mean Square
805,200
253,000
4
15
1058,200
19
201,300
16,867
11,935
,000
Lampiran 16. (Lanjutan)
Post Hoc Tests
Universitas Sumatera Utara
Multiple Comparisons
Dependent variable: kadar HDL
Tukey HSD
(I) kelompok perlakuan
pakan biasa + air minum
PTU dosis 9 mg/kg bb +
kuning telur
(J) kelompok
perlakuan
PTU dosis 9 mg/kg
bb + kuning telur
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
Lower
Bound
Upper
Bound
Lower
Bound
95% Confidence
Interval
Upper
Bound
Lower
Bound
,013
2,03
19,97
-6,000
2,904
,284
-14,97
2,97
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
6,500
2,904
,219
-2,47
15,47
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
9,500(*)
2,904
,035
,53
18,47
-11,000(*)
2,904
,013
-19,97
-2,03
-17,000(*)
2,904
,000
-25,97
-8,03
-4,500
2,904
,549
-13,47
4,47
-1,500
2,904
,984
-10,47
7,47
6,000
2,904
,284
-2,97
14,97
17,000(*)
2,904
,000
8,03
25,97
12,500(*)
2,904
,005
3,53
21,47
15,500(*)
2,904
,001
6,53
24,47
-6,500
2,904
,219
-15,47
2,47
4,500
2,904
,549
-4,47
13,47
-12,500(*)
2,904
,005
-21,47
-3,53
pakan biasa + air
minum
pakan biasa + air
minum
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
pakan biasa + air
minum
PTU dosis 9 mg/kg
bb + kuning telur
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis 400
mg/kg bb
Sig.
2,904
PTU dosis 9 mg/kg
bb + kuning telur
kel 2 + EEBP dosis 200
mg/kg bb
Std.
Error
11,000(*)
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
kel 2 + simvastatin dosis
0,9 mg/kg bb
Mean
Difference
(I-J)
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
pakan biasa + air
minum
3,000
2,904
,836
-5,97
11,97
-9,500(*)
2,904
,035
-18,47
-,53
PTU dosis 9 mg/kg
bb + kuning telur
1,500
2,904
,984
-7,47
10,47
-15,500(*)
2,904
,001
-24,47
-6,53
-3,000
2,904
,836
-11,97
5,97
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
* The mean difference is significant at the .05 level.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 16. (Lanjutan)
Homogeneous subsets
Kadar HDL
Tukey HSD
N
kelompok perlakuan
PTU dosis 9 mg/kg bb +
kuning telur
Subset for alpha = .05
1
2
3
4
36,50
kel 2 + EEBP dosis 400
mg/kg bb
4
38,00
kel 2 + EEBP dosis 200
mg/kg bb
4
41,00
pakan biasa + air minum
kel 2 + simvastatin dosis
0,9 mg/kg bb
4
1
41,00
47,50
47,50
4
53,50
Sig.
,549
,219
,284
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.
4.
Kadar LDL (Low Density Lipoprotein)
Descriptive
N
Lower
Bound
pakan biasa + air
minum
PTU dosis 9
mg/kg bb + kuning
telur
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
kel 2 + EEBP
dosis 200 mg/kg
bb
kel 2 + EEBP
dosis 400 mg/kg
bb
Total
Std.
Deviation
Lower
Bound
Mean
Upper
Bound
Std.
Error
Upper
Bound
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Upper
Bound
Bound
Minimum
Lower
Bound
Maximum
Upper
Bound
4
5,25
2,062
1,031
1,97
8,53
3
7
4
51,00
7,394
3,697
39,23
62,77
46
62
4
4,50
3,109
1,555
-,45
9,45
1
8
4
4,50
2,082
1,041
1,19
7,81
2
7
4
5,25
1,708
,854
2,53
7,97
3
7
20
14,10
19,246
4,304
5,09
23,11
1
62
ANOVA
Kadar LDL
Sum of
Squares
Between Groups
Within Groups
Total
df
Mean Square
6810,300
227,500
4
15
7037,800
19
1702,575
15,167
F
112,258
Sig.
,000
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 16. (Lanjutan)
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent variable: kadar LDL
Tukey HSD
(I) kelompok perlakuan
pakan biasa + air minum
PTU dosis 9 mg/kg bb +
kuning telur
(J) kelompok
perlakuan
PTU dosis 9 mg/kg
bb + kuning telur
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
Lower
Bound
Upper
Bound
Lower
Bound
95% Confidence
Interval
Upper
Bound
Lower
Bound
,000
-54,25
-37,25
,750
2,754
,999
-7,75
9,25
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
,750
2,754
,999
-7,75
9,25
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
,000
2,754
1,000
-8,50
8,50
45,750(*)
2,754
,000
37,25
54,25
46,500(*)
2,754
,000
38,00
55,00
46,500(*)
2,754
,000
38,00
55,00
45,750(*)
2,754
,000
37,25
54,25
-,750
2,754
,999
-9,25
7,75
-46,500(*)
2,754
,000
-55,00
-38,00
,000
2,754
1,000
-8,50
8,50
-,750
2,754
,999
-9,25
7,75
pakan biasa + air
minum
pakan biasa + air
minum
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis 400
mg/kg bb
Sig.
2,754
PTU dosis 9 mg/kg
bb + kuning telur
kel 2 + EEBP dosis 200
mg/kg bb
Std. Error
-45,750(*)
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
kel 2 + simvastatin dosis
0,9 mg/kg bb
Mean
Differenc
e (I-J)
pakan biasa + air
minum
PTU dosis 9 mg/kg
bb + kuning telur
-,750
2,754
,999
-9,25
7,75
-46,500(*)
2,754
,000
-55,00
-38,00
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
,000
2,754
1,000
-8,50
8,50
-,750
2,754
,999
-9,25
7,75
,000
2,754
1,000
-8,50
8,50
-45,750(*)
2,754
,000
-54,25
-37,25
,750
2,754
,999
-7,75
9,25
,750
2,754
,999
-7,75
9,25
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
pakan biasa + air
minum
PTU dosis 9 mg/kg
bb + kuning telur
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
* The mean difference is significant at the .05 level.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 16. (Lanjutan)
Homogeneous subsets
Kadar LDL
Tukey HSD
N
kelompok perlakuan
kel 2 + simvastatin dosis
0,9 mg/kg bb
Subset for alpha = .05
1
2
1
4
4,50
kel 2 + EEBP dosis 200
mg/kg bb
4
4,50
pakan biasa + air minum
4
5,25
kel 2 + EEBP dosis 400
mg/kg bb
4
5,25
PTU dosis 9 mg/kg bb +
kuning telur
4
Sig.
51,00
,999
1,000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. Alat dan Bahan
a. Alat Microlab 300 (E-Merck)
b. Alat sentrifuge
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. (Lanjutan)
c. Oral sonde + spuit
d. Komposisi reagensia kolesterol
Universitas Sumatera Utara
e. Komposisi reagensia trigliserida
f. Komposisi reagensia pengendap HDL
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 18. Hewan percobaan
a. Tikus jantan
b. Proses pengambilan darah pada tikus
c. Mikrotube yang berisi darah tikus
Universitas Sumatera Utara
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 2. Tumbuhan Pepaya
a. Pohon Pepaya
b. Buah Pepaya
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 3. Karakteristik Biji Pepaya
a. Biji pepaya
b. Simplisia biji pepaya
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 4. Hasil Pemeriksaan Mikroskopik Serbuk Simplisia Biji Pepaya
1
2
3
4
5
6
7
8
Gambar mikroskopik serbuk simplisia biji pepaya perbesaran 10x10
Keterangan:
1 = kutikula
2 = epidermis
3 = parenkim
4 = butir minyak
5 = hablur kristal oksalat bentuk prisma
6 = hablur kristal oksalat bentuk druse
7 = rambut multiselular
8 = berkas pembuluh (xylem)
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 5. Bagan Pembuatan, Skrining Fitokimia, dan Karakterisasi Serbuk
Simplisia
Biji Pepaya
dicuci sampai bersih
dikeringkan di lemari pengering
dengan suhu ± 40oC
Simplisia
dihaluskan
Serbuk simplisia daun biji pepaya
Skrining Fitokimia:
- Alkaloid
- Flavonoid
- Saponin
- Tanin
- Glikosida
- Steroid/Triterpenoida
Karakterisasi Simplisia:
- Mikroskopik
- Makroskopik
- Penetapan kadar:
•air
•sari yang larut dalam etanol
•sari yang larut dalam air
•abu total
•abu yang tidak larut dalam asam
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 6. Bagan Pembuatan, Skrining Fitokimia, dan Karakterisasi Ekstrak
350 gram serbuk simplisia biji
diperkolasi dengan cairan
penyari etanol 96%
Ekstrak cair
dipekatkan dengan
rotary evaporator
dikeringkan dengan
freeze dryer
25,286 gram ekstrak kental
Skrining Fitokimia:
- Alkaloid
- Flavonoid
- Saponin
- Tanin
- Glikosida
- Steroid/Triterpenoida
Karakterisasi Ekstrak:
- Penetapan kadar:
• air
•sari yang larut dalam etanol
•sari yang larut dalam air
•abu total
•abu yang tidak larut dalam asam
Ekstrak etanol biji pepaya
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 7. Bagan Kerja Pengujian Ekstrak Etanol Biji Pepaya
20 Ekor Tikus
diaklimatisasi selama 1 minggu
Tahap Perlakuan
Diberikan
pakan biasa
+ air minum
Diberikan
kuning telur
puyuh 1%
berat badan
+ larutan
PTU dosis 9
mg/kg bb
Diberikan
kuning telur
puyuh 1%
berat badan +
larutan PTU
dosis 9 mg/kg
bb +
simvastatin
dosis 0,9
mg/kg bb
Diberikan
kuning telur
puyuh 1%
berat badan
+ larutan
PTU dosis 9
mg/kg bb +
EEBP dosis
200 mg/kg
bb
Diberikan
kuning telur
puyuh 1%
berat badan
+ larutan
PTU dosis 9
mg/kg bb +
EEBP dosis
400 mg/kg
bb
Dilakukan selama 21 hari
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 8. Bagan Kerja Pengambilan Darah Tikus
Tikus
dipuasakan selama 12-24 jam
dibersihkan ekor dengan alkohol
diambil darah tikus melalui ekor
ditampung darah dengan mikrotube
sebanyak 1 ml
disentrifuge selama 15 menit dengan
kecepatan 4000 rpm
terbentuk 2 lapisan
Supernatan (serum)
Endapan
Pengukuran kadar profil lipid
Kolesterol
Total
Trigliserida
High Density
Lipoprotein (HDL)
Low Density
Lipoprotein (LDL)
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 9. Bagan Kerja Pengukuran Kadar Kolesterol Total
Serum tikus
dipipet sebanyak 10 µl
dimasukkan kedalam tabung reaksi berisi larutan
reagensia kolesterol 1000 µl
dihomogenkan
diinkubasi pada suhu 37ºC
dibiarkan selama 10 menit
diukur pada alat Microlab 300 dengan panjang
gelombang 546 nm
dicatat hasilnya
Hasil
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 10. Bagan Kerja Pengukuran Kadar Trigliserida
Serum tikus
dipipet sebanyak 10 µl
dimasukkan kedalam tabung reaksi berisi larutan
reagensia trigliserida 1000 µl
dihomogenkan
diinkubasi pada suhu 37ºC
dibiarkan selama 10 menit
diukur pada alat Microlab 300 dengan panjang
gelombang 546 nm
dicatat hasilnya
Hasil
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 11. Bagan Kerja Pengukuran Kadar High Density Lipoprotein (HDL)
Serum tikus
dipipet sebanyak 200 µl
dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi
larutan pengendap HDL 500 µl
dikocok dan dibiarkan selama 10 menit pada suhu
25ºC
disentrifuge selama 20 menit dengan kecepatan
4000 rpm
terdapat 2 lapisan
Supernatan
Endapan
diambil sebanyak 10 µl
dimasukkan kedalam tabung reaksi yang berisi larutan
reagensia kolesterol sebanyak 1000 µl
dihomogenkan
diinkubasi pada suhu 37ºC
dibiarkan selama 10 menit
diukur pada alat Microlab 300 dengan panjang gelombang 546 nm
dicatat hasilnya
Hasil
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. Perhitungan Hasil Pemeriksaan Karakteristisasi Simplisia Biji Pepaya
1.
Perhitungan kadar air simplisia biji pepaya
% Kadar air simplisia =
No.
1.
2.
3.
Berat sampel (g)
5,030
5,070
5,020
% Kadar air =
volume air (ml )
berat sampel (g)
x 100%
Volume awal (ml)
1,90
2,30
2,70
volume akhir − volume awal
berat sampel
Volume akhir (ml)
2,30
2,70
3,00
x 100%
a. Kadar air
=
2,30 - 1,90
x 100% = 7,95%
5,030
b. Kadar air
=
2,70 - 2,30
x 100% = 7,88%
5,070
c. Kadar air
=
3,00 - 2,70
x 100% = 5,97%
5,020
% Rata-rata kadar air =
7,95% + 7,88% + 5,97%
3
= 7,26%
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. (Lanjutan)
2.
Perhitungan kadar abu total simplisia biji pepaya
% Kadar abu total =
No.
1.
2.
3.
berat abu (g)
berat sampel (g)
Berat sampel (g)
2,0127
2,0023
2,0156
x 100%
Berat abu (g)
0,1752
0,1726
0,1796
a. Kadar abu total =
0,1752
x 100% = 8,70%
2,0127
b. Kadar abu total =
0,1726
x 100% = 8,62%
2,0023
c. Kadar abu total =
0,1796
x 100% = 8,91%
2,0156
% Rata-rata kadar abu total =
8,70%+ 8,62%+8,91%
3
= 8,74%
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. (Lanjutan)
3.
Perhitungan kadar abu tidak larut asam simplisia biji pepaya
% Kadar abu total =
No.
1.
2.
3.
berat abu (g)
berat sampel (g)
Berat sampel (g)
2,0117
2,0235
2,0134
x 100%
Berat abu (g)
0,0212
0,0225
0,0215
a. Kadar abu total =
0,0212
x 100% = 1,05%
2,0117
b. Kadar abu total =
0.0225
x 100% = 1,11%
2,0235
c. Kadar abu total =
0,0215
x 100% = 1,06%
2,0134
% Rata-rata kadar abu total =
1,05%+1,11%+1,06%
3
= 1,07%
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. (Lanjutan)
4.
Perhitungan kadar sari larut dalam air simplisia biji pepaya
% Kadar sari larut dalam air =
No.
1.
2.
3.
berat sari (g)
berat sampel (g)
Berat sampel (g)
5,0213
5,0137
5,0221
x
100
20
x 100%
Berat sari (g)
0,1742
0,1642
0,1688
a. Kadar sari larut dalam air
=
0,1742 100
x
x 100% = 17,34%
20
5,0213
b. Kadar sari larut dalam air
=
0,1642 100
x
x 100% = 16,37%
5,0137
20
c. Kadar sari larut dalam air
=
0,1688 100
x
x 100% = 16,81%
5,0221
20
% Rata-rata kadar sari larut dalam air =
17,34% + 16,37% + 16,81%
= 16,84%
3
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 12. (Lanjutan)
5.
Perhitungan kadar sari larut dalam etanol simplisia biji pepaya
% Kadar sari larut dalam etanol =
No.
1.
2.
3.
Berat sampel (g)
5,0221
5,0234
5,0127
berat sari (g)
berat sampel (g)
x
100
20
x 100%
Berat sari (g)
0,1133
0,1142
0,1042
a. Kadar sari larut dalam etanol
=
0,1133 100
x
x 100% = 11,28%
20
5,0221
b. Kadar sari larut dalam etanol
=
0,1142 100
x
x 100% = 11,36%
5,0234
20
c. Kadar sari larut dalam etanol
=
0,1042 100
x
x 100% = 10,39%
5,0127
20
% Rata-rata kadar sari larut dalam etanol =
11,28% + 11,36% + 10,39%
= 11,01%
3
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. Perhitungan Hasil Pemeriksaan Karakteristisasi Ekstrak Etanol Biji
Pepaya
1.
Perhitungan kadar air ekstrak etanol biji pepaya
% Kadar air simplisia =
No.
1.
2.
3.
Berat sampel (g)
5,0026
5,0231
5,0246
% Kadar air =
volume air (ml )
berat sampel (g)
x 100%
Volume awal (ml)
1,90
2,40
2,85
volume akhir − volume awal
berat sampel
Volume akhir (ml)
2,40
2,85
3,40
x 100%
a. Kadar air
=
2,40 - 1,90
x 100% = 9,94%
5,0026
b. Kadar air
=
2,85 - 2,40
x 100% = 8,95%
5,0231
c. Kadar air
=
3,40 - 2,85
x 100% = 10,96%
5,0246
% Rata-rata kadar air =
9,94% + 8,95% + 10,96%
= 9,95%
3
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. (Lanjutan)
2.
Perhitungan kadar abu total ekstrak etanol biji pepaya
% Kadar abu total =
No.
1.
2.
3.
berat abu (g)
berat sampel (g)
Berat sampel (g)
2,0054
2,0114
2,0023
x 100%
Berat abu (g)
0,0321
0,0345
0,0314
a. Kadar abu total =
0,0321
x 100% = 1,60%
2,0054
b. Kadar abu total =
0,0345
x 100% = 1,71%
2,0114
c. Kadar abu total =
0,0314
x 100% = 1,56%
2,0023
% Rata-rata kadar abu total
=
1,60% + 1,71% + 1,56%
= 1,62%
3
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. (Lanjutan)
3.
Perhitungan kadar abu tidak larut asam ekstrak etanol biji pepaya
% Kadar abu total =
No.
1.
2.
3.
berat abu (g)
berat sampel (g)
Berat sampel (g)
2,0021
1,9931
2,0142
x 100%
Berat abu (g)
0,0052
0,0041
0,0063
a. Kadar abu total =
0,0052
x 100% = 0,25%
2,0021
b. Kadar abu total =
0,0041
x 100% = 0,20%
1,9931
c. Kadar abu total =
0,0063
x 100% = 0,31%
2,0142
% Rata-rata kadar abu total =
0,25% + 0,20% + 0,31%
= 0,25%
3
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. (Lanjutan)
4.
Perhitungan kadar sari larut dalam air ekstrak etanol biji pepaya
% Kadar sari larut dalam air =
No.
1.
2.
3.
berat sari (g)
berat sampel (g)
Berat sampel (g)
5,0223
5,0127
5,0267
x
100
20
x 100%
Berat sari (g)
0,6854
0,5488
0,7021
a. Kadar sari larut dalam air
=
0,6854 100
x
x 100% = 68,23%
20
5,0223
b. Kadar sari larut dalam air
=
0,5488 100
x
x 100% = 54,74%
5,0127
20
c. Kadar sari larut dalam air
=
0,7021 100
x
x 100% = 69,83%
5,0267
20
% Rata-rata kadar sari larut dalam air =
68,23% + 54,74% + 69,83%
= 64,26%
3
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 13. (Lanjutan)
5.
Perhitungan kadar sari larut dalam etanol ekstrak etanol biji pepaya
% Kadar sari larut dalam etanol =
No.
1.
2.
3.
Berat sampel (g)
5,0132
5,0211
5,0112
berat sari (g)
berat sampel (g)
x
100
20
x 100%
Berat sari (g)
0,7287
0,7321
0,7101
a. Kadar sari larut dalam etanol =
0,7287 100
x
x 100% = 72,67%
20
5,0132
b. Kadar sari larut dalam etanol =
0,7321 100
x
x 100% = 72,90%
5,0211
20
c. Kadar sari larut dalam etanol =
0,7101 100
x
x 100% = 70,85%
5,0112
20
% Rata-rata kadar sari larut dalam etanol =
72,67% + 72,90% + 70,85%
= 72,14%
3
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14. Contoh Perhitungan Dosis
Tabel. Konversi perhitungan dosis antar jenis hewan (Laurence dan Bacharach, 1964).
Mencit 20 g
Tikus 200 g
Marmut 400 g
Kelinci 1,5 kg
Kera 4 kg
Anjing 12 kg
Manusia 70 kg
a.
Mencit
20 g
1,0
Tikus
200 g
7,0
Marmut
400 g
12,25
Kelinci
1,5 kg
27,8
Kera
4 kg
64,1
Anjing
12 kg
124,3
Manusia
70 kg
387,9
0,14
1,0
1,74
3,0
9,2
17,8
56,0
0,008
0,57
1,0
2,25
5,2
10,2
31,5
0,04
0,25
0,44
1,0
2,4
4,5
14,2
0,016
0,11
0,19
0,42
1,0
1,9
6,1
0,008
0,06
0,10
0,22
0,52
1,0
3,1
0,0026
0,018
0,031
0,07
0,16
0,32
1,0
Contoh perhitungan dosis larutan propiltiourasil 0,1% yang akan diberikan pada
tikus secara per oral
1. Dosis manusia (berat 70 kg) = 100 mg
Dosis tikus (berat 200 g)
= 0,018 x 100 mg
= 1,8 mg
= 1000/200 x 1,8 mg = 9 mg/kg bb
2. Larutan propiltiourasil 0,1% dibuat dengan cara melarutkan 100 mg serbuk
propiltiourasil kedalam 100 ml akuades.
3. Berapa volume larutan propiltiourasil yang akan diberikan pada tikus? (misal berat
tikus 200 g)
Jumlah propiltiourasil dosis 9 mg/kg bb
=
Volume larutan yang diberi
=
200
1000
x 9 mg
1,8 ��
1 �� /��
= 1,8 mg
= 1,8 ml
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14. (Lanjutan)
b. Contoh perhitungan dosis suspensi simvastatin 0,01% yang akan diberikan pada
tikus secara per oral
1. Dosis manusia (berat 70 kg) = 10 mg
Dosis tikus (berat 200 g)
= 0,018 x 10 mg
= 0,18 mg
= 1000/200 x 0,18 mg = 0,9 mg/kg bb
2. Cara pembuatan suspensi simvastatin 0,01%
Sebanyak 10 mg tablet simvastatin digerus di dalam lumpang, kemudian
ditambahkan sedikit larutan CMC 0,5% dan digerus sampai homogen. Kemudian
dituang ke dalam labu tentukur 100 ml, dicukupkan volumenya dengan larutan CMC
0,5% sampai garis tanda.
3. Berapa volume suspensi simvastatin 0,01% yang akan diberikan pada tikus? (misal
berat tikus 200 g)
c.
Jumlah simvastatin dosis 0,9 mg/kg bb
=
Volume larutan yang diberi
=
200
1000
x 0,9 mg = 0,18 mg
0,18 mg
0,1 mg /ml
= 1,8 ml
Contoh perhitungan dosis suspensi ekstrak etanol biji pepaya 4% yang akan
diberikan pada tikus secara per oral
1. Dosis suspensi ekstrak etanol biji pepaya (EEBP) yang diberikan adalah 200 mg/kg
bb dan 400 mg/kg bb
2. Cara pembuatan suspensi ekstrak etanol biji pepaya
Ditimbang 4 gram ekstrak etanol biji pepaya, digerus dalam lumpang.
Kemudian ditambahkan sedikit larutan CMC 0,5% digerus sampai homogen. Dituang
kedalam labu tentukur 100 ml, kemudian dicukupkan volumenya dengan larutan
CMC 0,5% sampai garis tanda.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 14. (Lanjutan)
3. Berapa volume suspensi ekstrak etanol biji pepaya 4% yang akan diberikan pada
tikus? (misal berat tikus 200 g)
Jumlah EEBP dosis 200 mg/kg bb
=
Volume larutan yang diberi
=
Jumlah EEBP dosis 400 mg/kg bb
=
Volume larutan yang diberi
=
200
1000
x 200 mg = 40 mg
40 mg
40 mg /ml
200
1000
= 1 ml
x 400 mg = 80 mg
80 mg
40 mg /ml
= 2 ml
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 15. Data Hasil Pengukuran Profil Lipid pada Tikus
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 16. Hasil Analisis ANOVA Kadar Profil Lipid pada Tikus
1.
Pengukuran Kadar Kolesterol Total
Descriptive
N
Lower
Bound
pakan biasa +
air minum
PTU dosis 9
mg/kg bb +
kuning telur
kel 2 +
simvastatin
dosis 0,9
mg/kg bb
kel 2 + EEBP
dosis 200
mg/kg bb
kel 2 + EEBP
dosis 400
mg/kg bb
Total
Mean
Upper
Bound
Std.
Deviation
Lower
Bound
Std.
Error
Upper
Bound
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Upper
Bound
Bound
Minimum
Lower
Bound
Maximum
Upper
Bound
4
69,25
5,737
2,869
60,12
78,38
64
77
4
103,75
5,737
2,869
94,62
112,88
99
112
4
72,50
6,807
3,403
61,67
83,33
63
79
4
60,25
2,062
1,031
56,97
63,53
58
62
4
54,25
5,852
2,926
44,94
63,56
47
61
20
72,00
18,250
4,081
63,46
80,54
47
112
ANOVA
Kadar kolesterol total
Between Groups
Within Groups
Total
Sum of
Squares
5876,000
452,000
6328,000
Df
4
15
19
Mean Square
1469,000
30,133
F
48,750
Sig.
,000
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 16. (Lanjutan)
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent variable: kadar kolesterol total
Tukey HSD
(I) kelompok perlakuan
pakan biasa + air minum
PTU dosis 9 mg/kg bb +
kuning telur
(J) kelompok
perlakuan
PTU dosis 9
mg/kgBB + kuning
telur
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
Lower
Bound
Upper
Bound
Lower
Bound
95% Confidence
Interval
Upper
Bound
Lower
Bound
,000
-46,49
-22,51
-3,250
3,882
,915
-15,24
8,74
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
9,000
3,882
,193
-2,99
20,99
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
15,000(*)
3,882
,011
3,01
26,99
pakan biasa + air
minum
34,500(*)
3,882
,000
22,51
46,49
31,250(*)
3,882
,000
19,26
43,24
43,500(*)
3,882
,000
31,51
55,49
49,500(*)
3,882
,000
37,51
61,49
3,250
3,882
,915
-8,74
15,24
-31,250(*)
3,882
,000
-43,24
-19,26
12,250(*)
3,882
,044
,26
24,24
18,250(*)
3,882
,002
6,26
30,24
pakan biasa + air
minum
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis 400
mg/kg bb
Sig.
3,882
PTU dosis 9 mg/kg
bb + kuning telur
kel 2 + EEBP dosis 200
mg/kg bb
Std. Error
-34,500(*)
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
kel 2 + simvastatin dosis
0,9 mg/kg bb
Mean
Difference
(I-J)
pakan biasa + air
minum
PTU dosis 9 mg/kg
bb + kuning telur
-9,000
3,882
,193
-20,99
2,99
-43,500(*)
3,882
,000
-55,49
-31,51
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
-12,250(*)
3,882
,044
-24,24
-,26
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
pakan biasa + air
minum
6,000
3,882
,551
-5,99
17,99
-15,000(*)
3,882
,011
-26,99
-3,01
PTU dosis 9 mg/kg
bb + kuning telur
-49,500(*)
3,882
,000
-61,49
-37,51
-18,250(*)
3,882
,002
-30,24
-6,26
-6,000
3,882
,551
-17,99
5,99
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
* The mean difference is significant at the .05 level.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 16. (Lanjutan)
Homogeneous subsets
Kadar Kolesterol Total
Tukey HSD
N
kelompok perlakuan
kel 2 + EEBP dosis 400
mg/kg bb
Subset for alpha = .05
1
2
3
4
54,25
kel 2 + EEBP dosis 200
mg/kg bb
4
60,25
pakan biasa + air minum
4
kel 2 + simvastatin dosis
0,9 mg/kg bb
4
PTU dosis 9 mg/kg bb +
kuning telur
4
4
1
60,25
69,25
69,25
72,50
103,75
Sig.
,551
,193
,915
1,000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.
2.
Pengukuran Kadar Trigliserida
Descriptive
N
Lower
Bound
pakan biasa +
air minum
PTU dosis 9
mg/kg bb +
kuning telur
kel 2 +
simvastatin dosis
0,9 mg/kg bb
kel 2 + EEBP
dosis 200 mg/kg
bb
kel 2 + EEBP
dosis 400 mg/kg
bb
Total
Mean
Upper
Bound
Std.
Deviation
Lower
Bound
Std. Error
Upper
Bound
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Upper
Bound
Bound
Minimum
Lower
Bound
Maximum
Upper
Bound
4
83,75
8,617
4,308
70,04
97,46
71
90
4
82,25
1,258
,629
80,25
84,25
81
84
4
71,75
2,630
1,315
67,57
75,93
69
74
4
73,00
3,266
1,633
67,80
78,20
69
77
4
54,25
1,500
,750
51,86
56,64
53
56
20
73,00
11,480
2,567
67,63
78,37
53
90
Anova
Kadar trigliserida
Between Groups
Within Groups
Total
Sum of
Squares
2217,000
287,000
2504,000
df
4
15
19
Mean Square
554,250
19,133
F
28,968
Sig.
,000
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 16. (Lanjutan)
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent variable: kadar trigliserida
Tukey HSD
(I) kelompok perlakuan
pakan biasa + air minum
PTU dosis 9 mg/kg bb +
kuning telur
(J) kelompok perlakuan
Lower
Bound
Upper
Bound
Lower
Bound
95% Confidence
Interval
Upper
Bound
Lower
Bound
3,093
,988
-8,05
11,05
12,000(*)
3,093
,011
2,45
21,55
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
10,750(*)
3,093
,024
1,20
20,30
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
29,500(*)
3,093
,000
19,95
39,05
-1,500
3,093
,988
-11,05
8,05
10,500(*)
3,093
,028
,95
20,05
9,250
3,093
,060
-,30
18,80
28,000(*)
3,093
,000
18,45
37,55
pakan biasa + air
minum
-12,000(*)
3,093
,011
-21,55
-2,45
PTU dosis 9 mg/kg bb
+ kuning telur
-10,500(*)
3,093
,028
-20,05
-,95
-1,250
3,093
,994
-10,80
8,30
17,500(*)
3,093
,000
7,95
27,05
-10,750(*)
3,093
,024
-20,30
-1,20
-9,250
3,093
,060
-18,80
,30
1,250
3,093
,994
-8,30
10,80
pakan biasa + air
minum
pakan biasa + air
minum
PTU dosis 9 mg/kg bb
+ kuning telur
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis 400
mg/kg bb
Sig.
1,500
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis 200
mg/kg bb
Std.
Error
PTU dosis 9 mg/kgBB
+ kuning telur
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kgBB
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
kel 2 + simvastatin dosis
0,9 mg/kg bb
Mean
Differenc
e (I-J)
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
pakan biasa + air
minum
18,750(*)
3,093
,000
9,20
28,30
-29,500(*)
3,093
,000
-39,05
-19,95
PTU dosis 9 mg/kg bb
+ kuning telur
-28,000(*)
3,093
,000
-37,55
-18,45
-17,500(*)
3,093
,000
-27,05
-7,95
-18,750(*)
3,093
,000
-28,30
-9,20
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
* The mean difference is significant at the .05 level.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 16. (Lanjutan)
Homogeneous subsets
Kadar Trigliserida
Tukey HSD
N
kelompok perlakuan
kel 2 + EEBP dosis 400
mg/kg bb
Subset for alpha = .05
1
2
4
3
4
1
54,25
kel 2 + simvastatin dosis
0,9 mg/kg bb
4
71,75
kel 2 + EEBP dosis 200
mg/kg bb
4
73,00
PTU dosis 9 mg/kg bb +
kuning telur
4
pakan biasa + air minum
4
Sig.
1,000
73,00
82,25
82,25
,060
83,75
,988
,994
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.
3.
Pengukuran Kadar HDL (High Density Lipoprotein)
Descriptive
N
Lower
Bound
pakan biasa + air
minum
PTU dosis 9
mg/kg bb + kuning
telur
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
kel 2 + EEBP
dosis 200 mg/kg
bb
kel 2 + EEBP
dosis 400 mg/kg
bb
Total
Std.
Deviation
Lower
Bound
Mean
Upper
Bound
Std.
Error
Upper
Bound
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Upper
Bound
Bound
Minimum
Lower
Bound
Maximum
Upper
Bound
4
47,50
4,435
2,217
40,44
54,56
42
52
4
36,50
2,380
1,190
32,71
40,29
34
39
4
53,50
5,745
2,872
44,36
62,64
46
58
4
41,00
2,582
1,291
36,89
45,11
38
44
4
38,00
4,397
2,198
31,00
45,00
33
43
20
43,30
7,463
1,669
39,81
46,79
33
58
F
Sig.
ANOVA
Kadar HDL
Sum of
Squares
Between Groups
Within Groups
Total
df
Mean Square
805,200
253,000
4
15
1058,200
19
201,300
16,867
11,935
,000
Lampiran 16. (Lanjutan)
Post Hoc Tests
Universitas Sumatera Utara
Multiple Comparisons
Dependent variable: kadar HDL
Tukey HSD
(I) kelompok perlakuan
pakan biasa + air minum
PTU dosis 9 mg/kg bb +
kuning telur
(J) kelompok
perlakuan
PTU dosis 9 mg/kg
bb + kuning telur
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
Lower
Bound
Upper
Bound
Lower
Bound
95% Confidence
Interval
Upper
Bound
Lower
Bound
,013
2,03
19,97
-6,000
2,904
,284
-14,97
2,97
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
6,500
2,904
,219
-2,47
15,47
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
9,500(*)
2,904
,035
,53
18,47
-11,000(*)
2,904
,013
-19,97
-2,03
-17,000(*)
2,904
,000
-25,97
-8,03
-4,500
2,904
,549
-13,47
4,47
-1,500
2,904
,984
-10,47
7,47
6,000
2,904
,284
-2,97
14,97
17,000(*)
2,904
,000
8,03
25,97
12,500(*)
2,904
,005
3,53
21,47
15,500(*)
2,904
,001
6,53
24,47
-6,500
2,904
,219
-15,47
2,47
4,500
2,904
,549
-4,47
13,47
-12,500(*)
2,904
,005
-21,47
-3,53
pakan biasa + air
minum
pakan biasa + air
minum
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
pakan biasa + air
minum
PTU dosis 9 mg/kg
bb + kuning telur
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis 400
mg/kg bb
Sig.
2,904
PTU dosis 9 mg/kg
bb + kuning telur
kel 2 + EEBP dosis 200
mg/kg bb
Std.
Error
11,000(*)
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
kel 2 + simvastatin dosis
0,9 mg/kg bb
Mean
Difference
(I-J)
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
pakan biasa + air
minum
3,000
2,904
,836
-5,97
11,97
-9,500(*)
2,904
,035
-18,47
-,53
PTU dosis 9 mg/kg
bb + kuning telur
1,500
2,904
,984
-7,47
10,47
-15,500(*)
2,904
,001
-24,47
-6,53
-3,000
2,904
,836
-11,97
5,97
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
* The mean difference is significant at the .05 level.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 16. (Lanjutan)
Homogeneous subsets
Kadar HDL
Tukey HSD
N
kelompok perlakuan
PTU dosis 9 mg/kg bb +
kuning telur
Subset for alpha = .05
1
2
3
4
36,50
kel 2 + EEBP dosis 400
mg/kg bb
4
38,00
kel 2 + EEBP dosis 200
mg/kg bb
4
41,00
pakan biasa + air minum
kel 2 + simvastatin dosis
0,9 mg/kg bb
4
1
41,00
47,50
47,50
4
53,50
Sig.
,549
,219
,284
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.
4.
Kadar LDL (Low Density Lipoprotein)
Descriptive
N
Lower
Bound
pakan biasa + air
minum
PTU dosis 9
mg/kg bb + kuning
telur
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
kel 2 + EEBP
dosis 200 mg/kg
bb
kel 2 + EEBP
dosis 400 mg/kg
bb
Total
Std.
Deviation
Lower
Bound
Mean
Upper
Bound
Std.
Error
Upper
Bound
95% Confidence
Interval for Mean
Lower
Upper
Bound
Bound
Minimum
Lower
Bound
Maximum
Upper
Bound
4
5,25
2,062
1,031
1,97
8,53
3
7
4
51,00
7,394
3,697
39,23
62,77
46
62
4
4,50
3,109
1,555
-,45
9,45
1
8
4
4,50
2,082
1,041
1,19
7,81
2
7
4
5,25
1,708
,854
2,53
7,97
3
7
20
14,10
19,246
4,304
5,09
23,11
1
62
ANOVA
Kadar LDL
Sum of
Squares
Between Groups
Within Groups
Total
df
Mean Square
6810,300
227,500
4
15
7037,800
19
1702,575
15,167
F
112,258
Sig.
,000
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 16. (Lanjutan)
Post Hoc Tests
Multiple Comparisons
Dependent variable: kadar LDL
Tukey HSD
(I) kelompok perlakuan
pakan biasa + air minum
PTU dosis 9 mg/kg bb +
kuning telur
(J) kelompok
perlakuan
PTU dosis 9 mg/kg
bb + kuning telur
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
Lower
Bound
Upper
Bound
Lower
Bound
95% Confidence
Interval
Upper
Bound
Lower
Bound
,000
-54,25
-37,25
,750
2,754
,999
-7,75
9,25
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
,750
2,754
,999
-7,75
9,25
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
,000
2,754
1,000
-8,50
8,50
45,750(*)
2,754
,000
37,25
54,25
46,500(*)
2,754
,000
38,00
55,00
46,500(*)
2,754
,000
38,00
55,00
45,750(*)
2,754
,000
37,25
54,25
-,750
2,754
,999
-9,25
7,75
-46,500(*)
2,754
,000
-55,00
-38,00
,000
2,754
1,000
-8,50
8,50
-,750
2,754
,999
-9,25
7,75
pakan biasa + air
minum
pakan biasa + air
minum
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis 400
mg/kg bb
Sig.
2,754
PTU dosis 9 mg/kg
bb + kuning telur
kel 2 + EEBP dosis 200
mg/kg bb
Std. Error
-45,750(*)
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
kel 2 + simvastatin dosis
0,9 mg/kg bb
Mean
Differenc
e (I-J)
pakan biasa + air
minum
PTU dosis 9 mg/kg
bb + kuning telur
-,750
2,754
,999
-9,25
7,75
-46,500(*)
2,754
,000
-55,00
-38,00
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
,000
2,754
1,000
-8,50
8,50
-,750
2,754
,999
-9,25
7,75
,000
2,754
1,000
-8,50
8,50
-45,750(*)
2,754
,000
-54,25
-37,25
,750
2,754
,999
-7,75
9,25
,750
2,754
,999
-7,75
9,25
kel 2 + EEBP dosis
400 mg/kg bb
pakan biasa + air
minum
PTU dosis 9 mg/kg
bb + kuning telur
kel 2 + simvastatin
dosis 0,9 mg/kg bb
kel 2 + EEBP dosis
200 mg/kg bb
* The mean difference is significant at the .05 level.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 16. (Lanjutan)
Homogeneous subsets
Kadar LDL
Tukey HSD
N
kelompok perlakuan
kel 2 + simvastatin dosis
0,9 mg/kg bb
Subset for alpha = .05
1
2
1
4
4,50
kel 2 + EEBP dosis 200
mg/kg bb
4
4,50
pakan biasa + air minum
4
5,25
kel 2 + EEBP dosis 400
mg/kg bb
4
5,25
PTU dosis 9 mg/kg bb +
kuning telur
4
Sig.
51,00
,999
1,000
Means for groups in homogeneous subsets are displayed.
a Uses Harmonic Mean Sample Size = 4,000.
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. Alat dan Bahan
a. Alat Microlab 300 (E-Merck)
b. Alat sentrifuge
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 17. (Lanjutan)
c. Oral sonde + spuit
d. Komposisi reagensia kolesterol
Universitas Sumatera Utara
e. Komposisi reagensia trigliserida
f. Komposisi reagensia pengendap HDL
Universitas Sumatera Utara
Lampiran 18. Hewan percobaan
a. Tikus jantan
b. Proses pengambilan darah pada tikus
c. Mikrotube yang berisi darah tikus
Universitas Sumatera Utara