Hotel Bisnis Nea Avenue Kualanamu
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Terminologi Judul
Judul yang menjadi usulan dari proyek ini adalah Hotel Bisnis NEA
Avenue Kualanamu. Berikut ini merupakan penjelasan terhadap judul kasus
proyek tersebut.
Hotel
Pengertian hotel atau definisi hotel cukup beragam, di antaranya:
1. Hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian
atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia
makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang
dikelola secara komersil.1
2. Hotel adalah suatu bangunan yang dikelola secara komersil guna
memberikan fasilitas penginapan kepada masyarakat umum dengan
fasilitas antara lain jasa penginapan, pelayanan barang bawaan,
pelayanan makanan dan minuman, penggunaan fasilitas perabot dan
hiasan-hiasan yang ada di dalamnya serta jasa pencucian pakaian.2
3. Hotel adalah sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan
memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman
serta akomodasi dengan syarat pembayaran.3
Bisnis
Bisnis menurut beberapa ahli memiliki arti:
- Urwick dan Hunt
Bisnis ialah setiap perusahan yang memproduksi dan mendistribusikan
serta menyediakan barang atau jasa yang diperlukan masyarakat dan atas
dasar kesediaannya dalam membeli atau membayar.
1
Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987
Endar, Sugiarto dan Sri Sulartiningrum. 1996. Pengantar Industri Akomodasi dan Restoran.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
3
Lawson (1976:27) Pengantar Perhotelan: Definisi Hotel, Karakteristik, Jenis dan Klasifikasi
Hotel
2
7
Universitas Sumatera Utara
- Prof.L.R.Dicksee
Bisnis ialah suatu bentuk kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan
keuntungan bagi yang berkepentingan atau mengusahakan kegiatan
tersebut.
- William Spregal
Mengatakan bahwa bisnis ialah suatu kegiatan yang berhubungan dengan
produksi dan distribusi barang atau jasa yang bisa diklasifikasikan dalam
kegiatan-kegiatan bisnis.
- Hooper
Menyatakan bahwa bisnis merupakan keseluruhan yang kompleks pada
bidang-bidang industri dan penjualan, industri dasar, prosesnya, industri
manufaktur dan jaringan, insuransi, perbankan, distribusi, transportasi dan
lainnya yang kemudian masuk secara menyeluruh dalam dunia bisnis.
Tujuannya memperoleh keuntungan bagi yang mengusahakannya.
- Merriam Webster
- Bisnis merupakan segala aktifitas pembuatan dan jual beli barang jasa
kemudian ditukar dengan uang, kegiatan atau kerja merupakan suatu
pekerjaan dan jumlah kegiatan tersebut terselesaikan oleh sebuah
perusahaan, pabrik ataupun toko.
- Brown dan Petrello (1976)
- Bisnis merupakan suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang
diperlukan masyarakat. Jika kebutuhan masyarakat meningkat, maka
jumlah produksinya di tingkatkan agar memenuhi segala kebutuhan
masyarakat sambil memperoleh laba.
- Musselman dan Jackson (1992)
- Mereka berpendapat bahwa bisnis ialah jumlah keseluruhan aktifitas yang
terorganisir dalam bidang perniagaan dan industri penyediaan barang dan
jasa agar terpenuhi kebutuhan masyarakat serta dapat memperbaiki
kualitas kehidupan masyarakat.
8
Universitas Sumatera Utara
NEA
Merupakan singkatan dari huruf awal nama penulis (perancang bangunan)
yaitu Nurul – Eddy – Adenan. NEA hanya sekedar nama pelengkap untuk
menghargai kolaborasi perancang.
Avenue
Dalam bahasa Inggris Avenue memiliki beberapa arti, yang paling umum arti
avenue adalah jalan besar dan kesempatan.
Berdasarkan beberapa arti di atas, maka maksud dari NEA Avenue adalah
bangunan yang dirancang oleh penulis beserta rekan, yang lokasinya dilalui oleh
jalan besar atau jalan lintas utama menuju bandara.
Kualanamu
-
Kualanamu adalah tempat bertemu, kata ‗kuala‘ berasal dari bahasa
melayu yang berarti muara sungai atau pertemuan sungai dengan laut.
Sementara ‗namu‘ atau ‗namo‘ berasal dari bahasa karo yang berarti
lubuk. Kuala Namo atau Kuala Namu merupakan kombinasi bahasa dua
suku asli sumatera timur (sumtim) yang sesuai dengan segi bahasa dua
etnis asli penduduk daerah setempat.1
-
Kuala Namu merupakan sebuah bandar udara baru untuk kota Medan,
Indonesia. Lokasinya terletak di Kuala Namu, Desa Beringin, Kecamatan
Beringin, Kabupaten Deli Serdang.
Jadi pengertian dari Hotel Bisnis NEA Avenue Kualanamu adalah :
Suatu tempat akomodasi penginapan khususnya bagi para pelaku bisnis
(pengusaha, chief executive pedagang, peserta konvensi, pejabat yang melakukan
dinas, dll.) yang didukung dengan fasilitas-fasilitas yang mendukung kelancaran
aktivitas bisnis, yang berada di gedung NEA Avenue yang merupakan bangunan
multi massa dengan tiga fungsi (shopping mall, hotel, office) yang terletak di jalan
besar (jalan utama) menuju Bandara Internasional Kuala Namu, yang mana
bangunan tersebut dirancang oleh 3 rekan (orang) dengan harapan untuk
menciptakan suatu kesempatan atau peluang bisnis.
1
Kompasiana.com
9
Universitas Sumatera Utara
2.2.
Tinjauan Umum
2.2.1. Tinjauan Umum Hotel
A. Sejarah Hotel
Menurut Drs. Oka A.A. Yoeti, dalam bukunya yang berjudul ―Strategi
Pemasaran Hotel‖ tahun 1996, sejarah perhotelan sebenarnya sudah dimulai
semenjak Mariam dan Yusuf membutuhkan tempat menginap sewaktu Mariam
akan melahirkan Nabi Isa, hal ini sejalan dengan peradaban manusia yang selalu
memerlukan tempat untuk berlindung sementara terhadap cuaca panas dan dingin
dalam melakukan kegiatan perjalanan.
Pada masa kerajaan Romawi telah dibangun rumah penginanpan yang
disebut ―Mansiones‖ yang berlokasi sepanjang jalan raya utama dengan jarak
masing-masing sekitar 40 KM. Kemudian selama abad pertengahan, peraturan
keagamaan di Eropa memerintahkan agar dibangun tempat-tempat menginap di
sepanjang jalan yang dilalui orang (road side inn).
Menurut Jusupadi Salmun SH, dalam film - film Western ( cowboy )
sekitar tahun 1800 s.d 1900, sudah terdapat hotel yang bersebelahan dengan
saloon dan bar restaurant, yang berarti sejak kehidupan tahun tersebut penyediaan
hotel, motel, penginapan atau losmen telah dikenal orang sebagai sarana atau
penunjang bagi para pelancong.
Hotel dengan stadard yang lebih baik pertama-tama dibuat di Inggris,
kemudian Perancis, Swiss dan beberapa negar terkenal lainnya. Sebuah
penginapan di New York City menurut Willam S. Gray dan Salvatore C. Linguori
telah memegang peranan penting dalam kancah Revolusi Hotel di Amerika.
Sebelumnya, sebuah Flat ( Mansion ) yang bernama De Lancey pada tahun 1762
telah berubah menjadi sebuah hotel dengan nama baru yaitu Queens Head Tavern.
Dalam sejarahnya gedung ini tetap dipelihara dengan baik sebagai lambang yang
mencerminkan masa lalu Amerika Serikat dan kini telah menjadi sebuah
restaurant yang besar dengan nama Frannces Tavern. Kemudian menyusul hotel di
Covent Garden tahun 1774 yang berdampingan dengan bioskop dekat
Westminsfer di kota London.
10
Universitas Sumatera Utara
Beberapa kalangan Amerika menganggap hotel yang benar-benar hotel
dengan 170 kamar didirikan di New York tahun 1794 dengan nama City Hotel.
Kemudian menyusul Boston‘s Tremont House dengan 270 kamar di tahun 1829
yang tidak hanya memberikan pelayanan untuk tinggal sementara, tetapi juga
menyediakan ruangan untuk converence bagi masyarakat setempat. Sejak itu
maka menyusul hotel-hotel seperti ini :
Thn 1830-1850 - berdirinya Hotel Aster, The Palmer House dan The Sherman
House di Chicago, Hotel planters di St. Louis.
Thn 1865 - berdiri The St. Pancras Station and Hotel di London.
Thn 1875 – berdiri The Palace di San Fransisco dengan biaya $ 5 Juta,
merupakan hotel terbesar dan termegah pada saat itu dengan jumlah 800
kamar.
Thn 1880 – berdiri Ellsworth Milton Statler di New York, yaitu hotel pertama
yang dibangun untuk kepentingan ―Business Travellers‖ dan merupakan
―Chain Hotel‖ pertama di dunia.
Thn 1894 – berdiri The Netherlands Hotel di New York sebagai hotel pertama
yang menggunakan sambungan telepohone yang connecting ke dalam setiap
kamarnya.
Thn 1896 – berdiri hotel The Waldorf Astoria di New York.
Satu hal yang dapat dicatat mengenai lokasi hotel sebelum dan sesudah
tahun 1900 di Amerika dan Eropa, umumnya berlokasi tidak jauh dari station
kereta api. Akan tetapi, ketika dunia telah mengenal mobil dan pesawat terbang,
lokasi hotel tidak lagi tergantung pada station kereta api, karena pemenuhan aspek
aksibilitas melalui alat transportasi sudah bersifat diversifikatif sekali.
B. Sejarah Perkembangan Hotel di Indonesia
Sejarah perkembangan perhotelan di Indonesia belum banyak terungkap,
juga belum banyak buku yang mengungkapkan masalah ini. Indonesia telah
dikenal di dunia pariwisata sejak sebelum Perang Dunia ke I, tetapi jumlah
wisatawan
yang
berkunjung
masih
terbilang
ribuan.
Seiring
dengan
perkembangan kedatangan wisatawan asing ke indonesia yang lebih memerlukan
11
Universitas Sumatera Utara
sarana akomodasi pariwisata bersifat memadai, maka semasa penjajahan kolonial
Belanda, mulai berkembanglah hotel-hotel di Indonesia. Dari buku Pariwisata
Indonesia Dari Masa Ke Masa tercatat hotel-hotel yang sudah hadir pada saat itu
diantaranya :
Jakarta, dibangun Hotel Des Indes, Hotel Der Nederlanden, Hotel Royal dan
Hotel Rijswijk.
Surabaya, berdiri Hotel Sarkies dan Hotel Oranje.
Semarang, berdiri Hotel Du Pavillion.
Malang, Palace Hotel.
Solo, Slier Hotel.
Yogyakarta, Grand Hotel ( sekarang Hotel Garuda )
Bandung, Hotel Savoy Homann, Hotel Preanger dan Pension Van Hangel ( kini
Hotel Panghegar ).
Bogor, Hotel Salak.
Medan, Hotel de Boer dan Hotel Astoria.
Makasar, Grand Hotel dan Staat Hotel.
Kebanyakan hotel-hotel itu sampai sekarang masih ada, ada yang menjadi
Herritage, ada yang sudah direnovasi menjadi lebih baik dan ada juga yang telah
diredevelopment total sehingga tidak ada lagi bentuk aslinya, seperti Hotel Des
Indes yang dalam perkembangannya pernah menjadi Hotel Duta Indonesia, kini
pertokoan Duta Merlin.
Setelah periode pemerintahan Orde Baru, pembangunan dan kehadiran
hotel di Indonesia jauh dan sangat berkembang pesat. Terutama setelah masuknya
beberapa chains ‗management‘ hotel international yang banyak merambah ke
kota-kota besar di Indonesia. Sejalan dengan berkembangnya hotel di indonesia,
wajah arsitektur hotel di Indonesia pun sangat berkembang dan inovative. Akan
tetapi hal ini menjadi satu tolak ukur sejarah baru untuk Hotel di Indonesia.
Secara harfiah kata hotel berasal dari kata hospitium (bahasa Latin), yang
berarti ruangan tamu yang berada dalam suatu monastery yang kemudian kata
hospitium di Perancis dipadukan dengan kata hospes lalu menjadi hospice. Untuk
12
Universitas Sumatera Utara
beberapa lama kata hospice tidak mengalami perubahan. Dalam perkembangan
selanjutnya, setelah melalui proses pengertian dan analogi yang sangat lama untuk
membedakan antara guest house dengan mansion house (sebuah rumah besar),
maka rumah besar tersebut disebut hostel. Kata hostel ini terus menerus
digunakan orang, lambat laun huruf ‖s‖ pada kata hostel menghilang atau
dihilangkan, menjadi hotel seperti apa yang kita kenal sekarang ini.
2.2.2. Klasifikasi atau Penggolongan Hotel
Yang dimaksud dengan klasifikasi atau penggolongan hotel ialah suatu
sistem pengelompokkan hotel-hotel kedalam berbagi kelas atau tingkatan,
berdasarkan ukuran penilaian tertentu.
Berdasarkan ukuran penilaian tertentu (Naimuddin : 15). Keputusan
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor : KM.3 / HK.001 / MKP.02 tanggal
27 Februari 2002, tentang penggolongan kelas hotel BAB III penggolongan hotel
bagian kesatu jenis golongan hotel :
Pasal 3
Ayat 1 (satu) : Golongan kelas hotel terdiri atas :
a. Golongan kelas hotel bintang.
b. Golongan kelas hotel melati.
Ayat 2 (dua) :
Golongan kelas hotel bintang sebagaimana dimaksud dalam ayat
satu, dibagi atas 5 (lima) kelas yaitu hotel bintang 1 (satu)
sampai bintang 5 (lima).
Ayat 3 (tiga) :
Golongan kelas hotel melati sebagaimana dimaksud pada ayat 1
(satu) hanya terdiri atas satu kelas sebagai hotel melati.
Pasal 4
Ayat 1 (satu) :
Penggolongan kelas hotel bintang ditetapkan setelah hotel
memenuhi persyaratan dalam kriteria penggolongan kelas hotel.
13
Universitas Sumatera Utara
Ayat 2 (dua) :
Hotel yang belum memenuhi persyaratan minimal sebagai hotel
bintang, digolongkan ke dalam kelas hotel melati.
Ayat 3 (tiga) :
Golongan kelas hotel melati dapat ditingkatkan menjadi hotel
bintang setelah memenuhi persyaratan sebagai hotel bintang
sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 (satu).
Disamping penggolongan hotel di atas, usaha perhotelan juga dapat
digolongkan ke dalam kelompok – kelompok tertentu berdasarkan hal – hal
sebagai berikut :
1.
Plan
2.
Size
3.
Type of Patromage
4.
Long of Guest Stay
5.
Location
6.
Under the Government Regulations (sesuai dengan peraturan pemerintah
setempat).
Penggolongan hotel juga dapat dilakukan berdasarkan peraturan
pemerintah setempat yang disahkan, dalam hal ini beberapa Negara menganut
penggolongan kelas hotel berdasarkan Grade System (system tarif) dan Star
System (urutan bintang).
Hotel
dapat
dikelompokkan
kedalam
berbagai
kriteria
menurut
kebutuhannya, namun ada beberapa kriteria yang dianggap paling lazim
digunakan. Berdasarkan kriteria dalam hal kondisi atau fasilitas yang tersedia
dalam suatu hotel, maka klasifikasi tersebut dapat dikatakan sebagai berikut :
A. Pengelompokan Berdasarkan Standar Hotel
1. Hotel Internasional
2. Hotel Semi Internasional
3. Hotel Nasional
B. Klasifikasi Hotel Sesuai dengan Jumlah Kamar
1. Small Hotel, dengan jumlah kamar kurang dari 50 kamar
14
Universitas Sumatera Utara
2. Medium, dengan jumlah kamar 50 s/d 100 kamar
3. Large, dengan jumlah kamar 100 keatas
C. Klasifikasi Hotel Sesuai dengan Jenis Tamu (Types of Guest)
Hotel ini umumnya berada didalam perkotaan ataupun didaerah yang jenis
tamunya terdiri atas beberapa klasifikasi sebagai berikut :
1. Family Hotel, tamu-tamu yang menginap bersama keluarga
2. Bussines Hotel, tamu-tamu yang menginap kebanyakan bussinesman,
maka dengan demikian diperlukan tata cara praktis dan cepat dalam
pelayanan serta fasilitas bussines sebagai penunjang.
3. Commercial Hotel
4. Tourist Hotel
5. Official Hotel
6. Transit Hotel
7. Cure Hotel
8. Hotel Konvensi
D. Klasifikasi Hotel sesuai dengan Lama Tinggal
1. Hotel Resident
2. Hotel Transit (Komersial)
3. Hotel Daerah (Resort)
4. Motel
E. Klasifikasi Hotel berdasarkan jenis kamar
1. Menurut Sulastiono (2001, p. 25), jenis-jenis kamar hotel pada dasarnya
dibedakan atas :
a. Single room: kamar untuk satu orang yang dilengkapi dengan satu
buah tempat tidur berukuran single untuk satu orang
b. Twin room: kamar untuk dua orang yang dilengkapi dengan dua buah
tempat tidur masing-masing berukuran single.
c. Double room: kamar yang dilengkapi dengan satu buah tempat tidur
berukuran double (untuk dua orang).
d. Double-double: kamar untuk empat orang yang dilengkapi dengan dua
kamar tamu dan dengan tempat tidur berukuran double (untuk dua
orang).
15
Universitas Sumatera Utara
Terdapat pula jenis-jenis kamar yang dibedakan menurut fasilitas
yang tersedia dari satu hotel dengan hotel lainnya, hal tersebut
dikarenakan harga kamar selalu dikaitkan dengan fasilitas kamar. Makin
lengkap fasilitas kamarnya, makin mahal pula harganya. Contoh jenis
kamar menurut fasilitas adalah standard room, superior room,
moderate, suite room, executve suite room, dan penthouse.
Menurut Kasavana (1998), hotel berdasarkan jumlah kamarnya
dibagi menjadi empat kategori yaitu kurang dari 150 kamar, 150 hingga
299 kamar, 300 hingga 600 kamar, lebih dari 600 kamar.
F. Klasifikasi Hotel Berdasarkan Target Market Jenis hotel berdasarkan target
market antara lain :
a. Commercial Hotels
Ditujukan kepada orang yang pekerjaannya berhubungan dengan
berpergian, seperti bisnis manajer, kelompok meeting dan seminar. Tipe
hotel komersial merupakan tipe hotel terbesar dan fungsi utamanya adalah
untuk melayani klien bisnis.
b. Airport hotels
Airport hotel atau hotel bandara terkenal karena kedekatannya
dengan pusat perjalanan terbesar. Airport hotel merupakan hotel yang
memiliki ukuran pelayanan yang luas. Airport hotel ditujukan untuk klien
bisnis, penumpang pesawat dengan penerbangan malam atau pembatalan
penerbangan dan pegawai perusahaan penerbangan. Hotel memiliki
limousine dan van yang banyak dimanfaatkan untuk mengantar dan
menjemput tamu antara hotel dan bandara. Beberapa airport hotel
menyediakan fasilitas ruang pertemuan bagi tamu yang datang dengan
pesawat terbang dan hendak melakukan sebuah pertemuan.
Menurut Sugiarto (1996), ―Airport hotel adalah hotel yang terletak
ssatu kompleks bangunan dengan lapangan udara atau berada disekitar
Bandar udara. Target market dari jenis tamu hotel ini adalah para
usahawan
aau
penumpang pesawat
yang mengalami
penundaan
penerbangan, juga para kru pesawat‖ (p.27).
c. Suite Hotel
16
Universitas Sumatera Utara
Hotel ini ditujukan untuk keluarga yang berlibur dan seseorang
yang ingin menikmati kenyamanan saat berpergian jauh dari rumah. Hotel
ini dimanfaatkan pula oleh para professional, seperti akuntan, pengacara,
para executive karena salah satu keistimewaan yang dimiliki oleh kamar
suite hotel, yaitu disetiap kamar hotel terdapat ruang tamu dan kamar
mandi yang terpisah dengan kamar memberikan kenyamanan bagi para
professional ini dalam bekerja.
d. Extended Stay Hotels
Hotel ini didirikan untuk menyediakan layanan bagi tamu yang
datang dengan tujuan untuk tinggal selama lima hari atau waktu yang lebih
lama. Tamu yang menginap di extended stay hotel biasanya tidak terlalu
membutuhkan layanan dari hotel. Tidak seperti tipe hotel lainnya, tariff
kamar ditentukan dari lamanya tamu tinggal dihotel tersebut. Jenis hotel
ini memiliki kesamaan dengan suite hotel, hotel ini menyediakan
kebutuhan dapur dalam kamar dimana suite hotel tidak menyediakan.
e. Residential Hotels
Ditujukan pada tamu yang ingin tinggal dihotel dalam jangka
waktu yang panjang dengan melakukan kontrak tinggal terlabih dahulu.
Kamar akomodasi dengan kamar mandi dan ruang tamu terpisah, tipe
kamarnya seperti kamar suite. Jenis akomodasi ini disediakan untuk orang
yang berada dipinggiran kota, bersifat permanen atau jangka panjang.
f. Leisure market (resort hotel)
Hotel ini ditujukan untuk orang yang berpergian, rekreasi, olahraga
atau untuk hiburan. Hotel ini bersifat musiman, pada saat high season
aktivitas hotel tinggi dan sebaliknya.
g. Bed and Breakfaast Hotels
Sebuah hotel yang terdiri dari 20-30 kamar. Hotel ini memberikan
penawaran kamar dan makan pagi. Pemilik hotel biasanya tinggal didalam
hotel tersebut dan bertanggung jawab pada penyediaan makan pagi tamu.
h. Casino Hotels Sebuah hotel yang fungsi utamanya adalah sebagai
pendamping dari sebuah kasino. Layanan didalam kamar, makanan dan
minuman bukanlah merupakan tujuan utama untuk memperoleh
17
Universitas Sumatera Utara
keuntungan. Tamu yang ingin mencari kesenangan dan melakukan
perjalanan berlibur untuk menggunakan fasilitas kasino menginap dihotel
ini.
i. Conference Centers
Conference centers di-design untuk kelompok meeting dan hampir
keseluruhan pelayanan hotel ini menawarkan akomodasi bermalam selama
meeting diadakan. Hotel ini menekankan pada penyediaan layanan dan
peralatan yang dibutuhkan untuk kelancaran jalannya meeting.
j. Convention Hotels
Menawarkan ± 2000 kamar. Fasilitas hotel ini di-design untuk
mengakomodasi rapat besar.
G. Klasifikasi Hotel Sesuai dengan Bintang
Pelayanan hotel ditentukan dalam 5 (lima) golongan kelas berdasarkan
kelengkapan dan kondisi bangunan, peralatan, pengelolaan, serta mutu
pelayanan sesuai dengan persyaratan penggolongan hotel sebagaimana yang
ditetapkan dalam lampiran Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan
Telekomunikasi tentang Ketentuan Usaha dan Penggolongan Hotel.
1. Hotel bintang satu (*)
Jumlah kamar standar minimum 15 kamar
Kamar mandi didalam
Luas kamar standar minimum 20 m² 2.
2. Hotel bintang dua (**)
Jumlah kamar standar minimum 20 kamar
Jumlah kamar suite, minimum 1 kamar
Kamar mandi didalam
Luas kamar standar minimum 22 m²
Luas kamar suite minimum 44 m² 3.
3. Hotel bintang tiga (***)
Jumlah kamar standar minimum 30 kamar
Jumlah kamar suite minimum 2 kamar
Kamar mandi didalam
Luas kamar standar minimum 24 m²
18
Universitas Sumatera Utara
Luas kamar standar minimum 48 m²
4. Hotel bintang empat (****)
Jumlah kamar standar minimum 50 kamar
Jumlah kamar suite minimum 3 kamar
Kamar mandi didalam
Luas kamar standar minimum 24 m²
Luas kamar suite minimum 48 m²
5. Hotel bintang lima (*****)
Memiliki 3 tingkatan yaitu Palm, Bronze, dan Diamond
Jumlah kamar standar minimum 100 kamar
Jumlah kamar suite minimum 4 kamar
Kamar mandi didalam
Luas kamar standar minimum 26 m²
Luas kamar suite minimum 52 m² H.
H. Klasifikasi Hotel sesuai dengan Tipe Harga Kamar atau Plan
Yang dimaksud dengan plan adalah suatu sisem yang dipergunakan
dihotel dalam menetukan pentarifan yang ada hubungannya dengan
penyediaaan atau penjualan makanan.
1. European Plan
2. American Plan
3. Continental Plan
4. Bermuda Plan
I. Klasifikasi Hotel Berdasarkan Tarif Kamar
1. Economy Hotel
2. First Class Hotel
3. Deluxe Hotel
J. Klasifikasi Hotel Berdasarkan Lama Operasi Hotel
a. Season Hotel
b. Arround The Year Operation Hotel
K. Klasifikasi Hotel Berdasarkan Lokasi Hotel
1. City Hotel
2. Resident Hotel
19
Universitas Sumatera Utara
3. Ressort Hotel
4. Motel
5. Beach Hotel
6. Mountain Hotel
7. Airport Hotel
8. Guest Faccilities
Berdasarkan keterangan diatas maka disimpulkan bahwa hotel pada
proyek ini termasuk kedalam klasifikasi:
1. Hotel berdasarkan standar merupakan hotel semi Internasional
2. Hotel berdasarkan jumlah kamar merupakan hotel dengan jumlah kamar
large (100 keatas).
3. Hotel berdasarkan jenis tamu merupakan hotel transit.
4. Hotel berdasarkan lama tinggal merupakan hotel transit.
5. Hotel berdasarkan target market merupakan airport hortel.
6. Hotel sesuai dengan bintang merupakan hotel bintang empat (****)
7. Hotel berdasarkan lokasi hotel merupakan airport hotel
2.2.3. Tinjauan Hotel Bisnis
Dilatarbelakangi kebutuhan akan akomodasi bagi pebisnis di kawasan
pengembangan dekat Bandara Kuala Namu, maka hotel yang dipilih adalah hotel
bisnis dengan tema Arsitektur Hemat Energi.
Hotel bisnis dapat didefinisikan sebagai suatu hotel yang timbul akibat
kebutuhan konsumen golongan-golongan tertentu, biasanya usahawan, pejabat
dinas, dan para pelaku bisnis lainnya, dan memiliki fasilitas-fasilitas untuk
mendukung kegiatan mereka dalam hal yang berhubungan dengan bisnis. Hotel
bisnis biasanya terletak dekat dengan kawasan komersil.
Beberapa pertimbangan konsumen dalam memilih sebuah hotel bisnis
untuk dijadikan tempat menginap, pertemuan atau rapat, yaitu :
Budget
: Menentukan biaya yang akan diperlukan untuk menyewa
ruang di hotel
20
Universitas Sumatera Utara
Fasilitas : Mengetahui kelengkapan fasilitas yang disediakan oleh pihak
hotel
Kapasitas : Memperkirakan jumlah peserta dan menyesuaikan terhadap
kapasitas ruang hotel
2.2.4. Karakteristik Hotel Bisnis
Karakteristik utama hotel bisnis di antaranya :
Memiliki fasilitas yang mendukung kegiatan bisnis seperti ballroom
dan banquet hall
Berdekatan dengan pusat bisnis
Berada dekat dengan pusat perbelanjaan
Keberadaannya dapat menaikkan prestis dan citra kota
2.3. Lokasi
Daerah Kecamatan Batang Kuis terletak di wilayah Kabupaten Deli
Serdang dengan jarak dari Ibukota Kabupaten (Lubuk Pakam) sebesar ± 15 Km.
Ketinggian wilayahnya dari atas permukaan laut antara 4-30 meter, dan
dikategorikan daerah dataran rendah yang luasnya ±40,34 km 2. Terdiri dari 11
Desa (Status Desa) dan 72 Dusun.
Kecematan Batang Kuis terletak 3o35-3o41 LU 41o-46o BT. Curah hujan
Kecamatan Batang Kuis 1.821 mm/tahun dengan kecepatan angin 1,33 mm/dt
serta iklim rata-rata Kecamatan Batang Kuis Max 32OC Min 22,4oC dan
penguapan 4,08 mm/hr. Batas-batas dari Kecamatan Batang Kuis sebelah Utara
berbatasan dengan Kecamatan Pantai Labu, sebelah Timur berbatasan dengan
Kec. Beringin dan Kec. Pantai Labu, sebelah Selatan berbatasan dengan
Kecamatan Tanjung Morawa, sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Percut
Sei Tuan. 1
1
Batang Kuis Dalam Angka, 2015
21
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 57 Tahun 2007
tentang Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) bandara
Kualanamu, wilayah sekitar Kualanamu terbagi atas:
Kawasan Permukaan Dalam
Kawasan ini ditentukan oleh bidang setengah lingkaran dengan radius 4000
meter dari titik tengah ujung permukaan utama, kawasan ini tidak termasuk
Kawasan Pendekatan dan Lepas Landas serta Kawasan di Bawah Permukan
Transisi. Ketinggian Bangunan di Kawasan permukaan Dalam adalah 46
meter.
Kawasan Permukaan Kerucut
Kawasan ini ditentukan mulai dari tepi luar Kawasan Permukaan Horizontal
Dalam meluas keluar dengan jarak mendatar 2.000 m dan Ketinggian
bangunan di kawasan ini 46 meter sampai 151 meter.
Kawasan di Bawah Permukaan Horizontal Dalam
Kawasan ini ditentukan oleh lingkaran dengan radius 15.000 meter dari titik
tengan Ujung Permukaan Utama. Kwasan ini tidak termasuk Kawasan
Pendekatan dan Lepas Landas dan Kawasan di Bawah Permukaan Kerucut.
Ketinggian bangunan pada Kawasan di Bawah Permukaan Horizontal Dalam
adalah +151 meter.
Gambar 2.1. KKOP Bandar Udara
Sumber : RDTR Kawasan Kuala Namu dan Sekitarnya tahun 2007
22
Universitas Sumatera Utara
Kawasan Pendekatan dan Lepas Landas
Tepi dalam kawasan ini berimpit dengan ujung-ujung permukaan utama,
berjarak 60 meter darri ujung landas pacu dengan lebar 300 meter.
Site perancangan berada pada ring 2 ketinggian bangunan 46 sampai 151
meter merupakan lapisan pertama yang dimanfaatkan untuk komponen yang
mendukung kegitan bandar udara seperti, rumah sakit, jasa komersial dan
perdagangan yang bertujuan untuk memudahkan para pengguna jasa angkutan
bandara dalam memenuhi kebutuhannya.
2.3.1. Kriteria Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi site dipilih berdasarkan kriteria berikut:
a. Sesuai arahan Struktur Ruang Mebidangro dalam Rencana Pusat
Kegiatan sistem perkotaan di Kabupaten Deli Serdang tahun 2025,
dijelaskan bahwa Kawasan Batang Kuis ini merupakan kawasan yang
dikembangkan dalam sektor perdagangan, jasa lokal, pengolahan
pertanian, perkebunan, TOD, perumahan, permukiman, kota transit
dan wisata yang didukung oleh perannya sebagai jalur transportasi
regional di Kawasan Mebidangro.
b. Berdasarkan KKOP Bandara Kualanamu yang terletak pada ring 2.
c. Kawasan berada di jalan besar Bandara Kualanamu sehingga mudah
di capai
d. Lokasi site berada di lokasi yang strategis, yaitu dekat dengan
bandara.
Pertimbangan yang dilakukan untuk pemilihan lokasi di kawasan,
sebagai berikut :
1. Berdasarkan konsep Aerotropolis maka penempatan site di
kawasan harus dengan dengan bandara dimana terdapat peraturan
jarak tempuh Bandara ke kawasan Aerotropolis yaitu, 2,5 mil, 5
mil, dan 10 mil. Dan site pada kawasan berada pada radius 5 mil
(9 Km) dari Bandara.
23
Universitas Sumatera Utara
2. Pencapain ke kawasan mudah dicapai, dan dekat dengan Bandara
Kualananamu.
Tabel 2.1. Kriteria Pemilihan Lokasi
No. Kriteria
Lokasi
1
Tinjauan
Berada di kawasan strategis yang merupakan daerah
terhadap
komersil mengingat bangunan yang dirancang memiliki
struktur kota
fungsi komersil yang berskala kota sehingga mendukung
fungsi bangunan untuk komersil.
2
Wilayah
Berada di WPP yang sesuai dan merupakan termasuk
Pengembangan
dalam wilayah pengembangan kota Medan – Deli
Serdang.
3
Lingkungan
Berada di lingkungan yang strategis dan memiliki fungsi
eksisting yang dapat mendukung bangunan.
4
Pencapaian atau
• Mudah diakses karena berada di jalur lintas utama, baik
aksesibilitas
angkutan umum, mapun pribadi.
• Tidak di kawasan macet, karena dapat semakin
menambah kekacauan pada lalu lintas.
• Transportasi menuju dan keluar site mudah
didapat.
5
Area pelayanan
Lingkungan sekitar merupakan fungsi-fungsi yang dapat
saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan
seperti fungsi komersial, community dan fungsi training.
6
Utilitas kota /
Dekat dengan jaringan utilitas yang memadai sebagai
lingkungan
pendukung dalam lokasi site ( listrik, air, telefon,
drainase, dll.)
7
Status
kepemilikian
8
Orientasi
Ada status hak milik.
Orientasi bangunan sebaiknya dapat mengurangi cahaya
yang masuk ke dalam bangunan.
9
View
Adanya view yang bagus baik dari dalam site maupun
dari luar site.
24
Universitas Sumatera Utara
10
Ukuran lahan
Harus mencukupi untuk program fungsional dan fasilitsfasilitas yang direncanakan. ( > 1 Ha )
11
Kontur tapak /
Sebaiknya relatif datar untuk memudahkan perencanaan
topografi
bangunan.
Sumber : Time-Saver Standard for Building Types dan hasil olah data
2.3.2. Deskripsi Kondisi Eksisting Lokasi
Perancangan
Hotel
Bisnis
merupakan
suatu
kelengkapan
sarana
akomodasi, dalam hal ini hotel bisnis, yang mampu menunjang aktivitas dan
keberadaan bandara Kuala Namu serta pemenuhan kebutuhan para pengusaha atau
pelaku bisnis yang akan melakukan perjalanan bisnis di Medan.
Secara umum dapat dijabarkan tinjauan umum proyek Hotel Bisnis
sebagai berikut:
Judul Proyek
: Hotel Bisnis NEA Avenue Kuala Namu
Status Proyek
: Fiktif
Pemilik Proyek
: Pihak Swasta
Lokasi Tapak
: Jln. Bandara Kuala Namu, Kec. Batang Kuis, Kab. Deli
Serdang
Batas-batas site
Batas Utara
: Perkebunan jagung
Batas Timur
: Perkebunan jagung
Batas Selatan : Jl. Kuala Namu (jalan menuju bandara)
Batas Barat
: lahan komersil lainnya
Luas Lahan
: ± 4 Ha (3 fungsi/mixed used)
Kontur
: Relatif datar
KDB
: 60 %
KLB
: 4-8
Fungsi Eksisting : lahan kosong
Potensi Lokasi
:
Berada dekat kawasan sekitar bandar udara berjarak 9 km.
Transportasi lancar dan baik, memiliki dua jalur, lebar satu jalur 8 m.
25
Universitas Sumatera Utara
2.4.
Memiliki jalur sekunder sehingga dapat digunakan sebagai jalur servis.
Luas site mendukung ± 4 Ha.
Berada di kawasan perdagangan dan jasa.
Tinjauan Fungsi
2.4.1. Deskripsi Pengguna dan Kegiatan
Berikut adalah deskripsi para pengguna dan kegiatan yang ada di Hotel
Bisnis NEA Avenue Kuala Namu :
Deskripsi Pengguna
Pengguna kegiatan dalam Hotel Bisnis ini terdiri atas pengunjung, penyewa,
pengelola, dan servis.
1. Pengunjung
Pengunjung adalah pihak yang melakukan kunjungan ke Hotel Bisnis di
NEA Avenue, yang dibagi berdasarkan pertimbangan tertentu seperti:
o
o
Berdasarkan golongan :
-
Masyarakat berpenghasilan menengah
-
Masyarakat berpenghasilan tinggi
Berdasarkan asal-usul :
-
Pengunjung yang datang dari kota Medan, Deli Serdang, dan
sekitarnya
o
Pengunjung yang datang dari luar kota dan luar negeri
Berdasarkan klasifikasi umur :
-
Anak-anak ( usia 5-13 tahun )
-
Remaja ( usia 14-24 tahun )
-
Dewasa ( usia 25-45 tahun )
-
Lanjut usia
o Berdasarkan motivasi atau tujuan :
- Pedagang
- Pengusaha
- Peserta konvensi
- Pejabat yang melakukan dinas (swasta, pemerintah)
26
Universitas Sumatera Utara
- Wisatawan
- Dan lain-lain
2. Penyewa
Penyewa adalah pihak yang menyewa ballroom, ruang rapat, dan fasilitas
bisnis lainnya yang disediakan guna menjalankan aktivitas bisnis.
3. Pengelola
Pengelola
adalah
pihak
yang
melakukan
pengelolaan
kegiatan
administrasi dan operasional yang dikelompokkan dalam 2 tingkatan,
yaitu :
o
Pimpinan, terdiri dari direktur dan wakil direktur. Direktur ini
dibantu oleh sekretaris yang bertanggung jawab langsung kepada
direktur.
o
Kepala bagian, terdiri dari kabag operasional, pemasaran, keuangan,
keamanan, pemeliharaan, dan perawatan gedung.
4. Servis
Servis adalah pihak yang melakukan pelayanan bangunan seperti
masalah teknis, kebersihan, keamanan, utilitas, pantry, dan pergudangan.
Deskripsi Kegiatan
Berdasarkan pelaku kegiatan, maka kegiatan yang dilakukan adalah :
1.
Kegiatan pengunjung, aktivitas umum yang dilakukan pengunjung
adalah:
2.
-
Tidur
-
Makan/minum
-
Melakukan kegiatan bisnis
-
Menghadiri pertemuan (rapat, seminar, workshop, dll.)
-
Menggunakan fasilitas penunjang yang ada di Hotel Bisnis ini
Kegiatan penyewa, aktivitas yang dilakukan penyewa adalah :
-
Melakukan kegiatan bisnis
-
Mengadakan pertemuan (rapat, seminar, workshop, dll.)
-
Makan/minum
27
Universitas Sumatera Utara
3.
Menggunakan fasilitas penunjang yang ada di Hotel Bisnis ini
Kegiatan pengelola, aktivitas yang dilakukan pengelola adalah :
-
Mengelola dan mengatur jalannya operasional bangunan
-
Melayani kebutuhan para pengunjung dan penyewa
-
Persiapan peralatan dan tempat sebelum melangsungkan kegiatan
bisnis
-
Memberikan informasi singkat
-
Melakukan kegiatan administrasi
-
Penyelenggaraan kegiatan penunjang (bisa bekerja sama dengan
lembaga/perusahaan lain yang bersangkutan)
4.
Mengadakan publikasi atau pemasaran
Kegiatan servis, aktivitas yang dilakukan adalah :
-
Membersihkan setiap ruangan
-
Melakukan perawatan dan perbaikan terhadap bangunan dan
peralatan-peralatan yang ada di dalamnya
-
Mengurus loading dock
-
Mengurus utilitas bangunan
-
Menjaga keamanan
Tabel 2.2. Hubungan pengguna dan kegiatan
Sumber : Pribadi
Fungsi
Fasilitas
Fasilitas
Kamar Hotel
Pengguna
Pengelola
Penginapan
Kegiatan
Kebutuhan Ruang
Mengatur
R. Pengelola
pemasukan dan
R. Karyawan
pengeluaran barang
Toilet
(furnitur),
Gudang
administrasi, isoma
Karyawan
Melayani
R. Resepsionis
pengunjung,
Hall
memeriksa kondisi
R. Karyawan
ruangan, isoma
Toilet
28
Universitas Sumatera Utara
Pengunjung
Menginap,
membayar
administrasi
Fasilitas
Ball Room
Pengelola
Pertemuan
Karyawan
Mengatur jadwal
R. Pengelola
acara, mengontrol,
R. Karyawan
administasi
Toilet
Melayani
R. Resepsionis
pengunjung
R. Karyawan
Menyiapkan
R. Audio visual
peralatan dan
Gudang
memeriksa kondisi
ruangan
Pengunjung
Menghadiri
workshop/ seminar/
konvensi
Meeting Room
Pengelola
Karyawan
Mengatur jadwal,
R. Pengelola
mengontrol,
R. Karyawan
administasi
Toilet
Melayani
R. Resepsionis
pengunjung
R. Karyawan
Menyiapkan
Gudang
peralatan dan
memeriksa kondisi
ruangan
Pengunjung
Menghadiri rapat/
pertemuan
Hiburan
Restoran
Pengelola
dan
Administrasi,
R. Pengelola
mengontrol
R. Karyawan
Toilet
Rekreasi
Karyawan
Melayani
R. Makan
pengunjung, servis`
Dapur
29
Universitas Sumatera Utara
Kasir
Gudang
Lounge
Pengelola
Administrasi,
R. Pengelola
mengontrol, isoma
R. Karyawan
Toilet
Karyawan
Melayani
Dapur
pengunjung,
Bar
membersihkan dan
R. Operator
merawat,
Kasir
mempersiapkan
Gudang
hiburan
Pengunjung
Makan/minum,
duduk-duduk,
memesan, bayar
Fitness & Gym
Karyawan
Menyimpan
R. Alat
peralatan olahraga,
R. Resepsionis
membersihkan
ruangan,
administrasi, isoma
Pengunjung
Berolahraga, ganti
Gymnasium
pakaian,
R. Aerobik
membersihkan diri
R. Ganti
Toilet/shower
SPA
Karyawan
Membersihkan
Ruang Pijat
ruangan, melayani
Ruang Sauna
tamu, administrasi,
Resepsionis
isoma
Pengunjung
Merelaksasi tubuh,
Ruang Pijat
pijat, ganti pakaian,
Ruang Sauna
membersihkan diri
Resepsionis
R. Ganti
30
Universitas Sumatera Utara
Toilet/shower
Fasilitas
Kantor
Pengelola
Pendukung
Pengelola
utama
Administrasi, isoma R. Pimpinan
R.wakil
dan
Pelayanan
Karyawan
R. Manajer
Admintrasi
R. Sekretaris
R. Bendahara
R. Karyawan
R. Rapat
R. Tamu
Pantry
Toilet
Gudang arsip
Bread Shop
Karyawan
Administrasi,
Kasir
mengontrol, isoma
Ruang Saji
Dapur
Pengunjung
Ruang Saji
Membeli roti
Kasir
Drug Store
Karyawan
Administrasi,
Ruang Saji
mengontrol, isoma
Kasir
Gudang
Pengunjung
Travel Agent
Karyawan
Membeli obat-
Ruang Saji
obatan
Kasir
Administrasi,
Resepsionis
melayanai
pemesanan tiket
mengontrol, isoma
Toilet Umum
Pengunjung
Memesan tiket
Pengunjung,
Buang air, cuci
penyewa,
muka
Resepsionis
31
Universitas Sumatera Utara
karyawan
Mushollah
Pengunjung,
R. Sholat
Wudhu, sholat
Tempat wudhu
penyewa,
karyawan
Keamanan
Petugas
Menjaga keamanan, Pos jaga
menindak kriminal,
istirahat
Utilitas
Karyawan
Mengawasi alat
R. Pompa
bekerja,
R. AHU
menjalankan dan
R. Genset
mengatur alat,
R. Trafo
isoma
R. Mesin Lift
R. Sampah
R. Karyawan
Pergudangan
House Keeping
Karyawan
karyawan
Mengontrol, servis,
R. Bongkar muat
administrasi
Gudang utama
Mencuci dan
Loundry washer &
menjemur pakaian,
dryer
menyiapkan dan
R. House keeping
menyimpan linen
Gudang house
meyimpan peralatan
kebersihan
keeping
Gudang linen
R. Cleaning servis
Parkir
Pengelola,
Parkir mobil dan
karyawan
motor
Pengunjung
Parkir mobil dan
R. Parkir pengelola
dan karyawan
R. Parkir pengunjung
motor
2.4.2. Deskripsi Perilaku
Berdasarkan sifat aktivitas yang dilakukan perilaku pengguna bangunan
Hotel Bisnis ini dapat dibagi menjadi 2 kategori, antara lain :
32
Universitas Sumatera Utara
1. Bersifat Statis
Perilaku pengguna bangunan lebih bersifat menetap pada satu tempat atau
ruang. Kebiasaan pengguna ini merupakan kegiatan yang menjadi rutinitas
atau sementara dengan intensitas waktu yang lebih lama dibandingkan
aktifitas pengelola dan para pemilik retail sewa.
2. Bersifat Dinamis
Berbeda dengan prilaku bersifat statis, perilaku bersifat dinamis pengguna
bangunannya lebih cenderung berpindah atau bergerak dari satu tempat ke
tempat lainnya dalam ruang lingkup bangunan, diantaranya aktifitas
pengunjung dan perkantoran dengan menggunakan fasilitas yang disediakan
pada bangunan.
Berdasarkan pola kegiatannya, pengguna bangunan dibagi atas 4, yaitu :
1.
Kegiatan Pengunjung
Berkunjung
Datang
Entrance
Lobby/Pusat
Informasi
Pulang
Rekreasi
Melakukan
Bisnis
Parkir
Diagram 2.1. Skema Perilaku Pengunjung
Sumber : Pribadi
2.
Kegiatan Penghuni / Tamu Hotel
Istirahat
Datang
Entrance
Lobby/Check
In/ADM
Check Out/
ADM
Rekreasi
Parkir
Melakukan
Bisnis
Pulang
Diagram 2.2. Skema Perilaku Penghuni/Tamu Hotel
Sumber : Pribadi
33
Universitas Sumatera Utara
3.
Kegiatan Pengelola dan Karyawan Hotel
Servis Tamu
Datang
Side
Entrance
Loker
Karyawan
Marketing
Istirahat
Administrasi
Pulang
Parkir
Pengelola
Diagram 2.3. Skema Perilaku Pengelola dan Karyawan Hotel
Sumber : Pribadi
4.
Kegiatan Servis
Parkir
Servis
Servis
Loading
Dock
Side
Entrance
Registrasi
Bangunan
Side
Entrance
Diagram 2.4. Skema Perilaku Karyawan Servis
Sumber : Pribadi
2.4.3. Deskripsi Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang
Tabel 2.3. Program Ruang
Sumber : Pribadi
Ruang
Sub Ruang
Superior
Deluxe
Hunian
Suite
Unit /
Standart (m2)
Luas (m2)
84
28
2352
70
32
2240
14
64
896
Kapasitas
Luas Total Sementara
Sirkulasi
5488
20% Luas
Luas Total
Restaurant
1097,6
6585,6
R. Makan
200
2
400
Bar
50
1,4
70
Dapur
20%
90
Gudang
50% Dapur
45
Cold Storage
15% Dapur
6,75
34
Universitas Sumatera Utara
R. Pengelola
7% R. Makan
6,3
Toilet / WC
12
8x6m
48
Wastafel
4
0,45
1,8
Total Sementara
Sirkulasi
667,85
30% luas
Subtotal Luas Restaurant
SPA
868,205
Lobby
30
0,5
15
R. Ganti
50
0,8
40
R. Sauna
40
0,6
24
R. Stream
40
1,5
60
Shower
8
1
8
Toilet
8
0,96
7,68
Subtotal Luas Spa
Fitness Centre
200,355
154,68
Gymnasium
60
1,75
105
R. Fitness
1
200
200
R. Ganti / Loker
20
1
20
Toilet
8
0,96
7,68
Shower
8
1
8
Kasir / ADM
2
7,5
15
Subtotal Luas Fitness Centre
355,68
Kolam Dewasa
1
6 x 12
72
Kolam Anak
1
6x4
24
Pool Bar
8
9
72
Swimming
R. Ganti / Loker
30
1
30
Pool
Toilet / Shower
8
7,2
57,6
Area Duduk
30% Luas
R. Mesin / Filter
32
62,4
36
Subtotal Luas Swimming Pool
Ballroom
36
354
Ballroom
500
0,9
450
R. Persiapan
20
0,3
6
35
Universitas Sumatera Utara
Gudang
1
20% Hall
99
Toilet
8
0,96
7,68
R. ME
1
20
20
Subtotal Ballroom
R. Rapat
4
4x8m
128
Meeting Pod
4
4 x 5,5 m
88
Meeting Room
Sirkulasi
Mushollah
582,68
Total Luas Sementara
216
20% Luas
43,2
Subtotal Meeting Room
259,2
Sholat
100
1
100
Toilet / WC
2
8x6m
96
Gudang
1
20% Mushollah
20
Subtotal Luas
General
3
4,5
13,5
R. Staff
10
6
60
R. Rapat
20
2
40
R. Tamu
6
5,4
32,4
Toilet
12
0,96
11,52
Manager
Back Office
216
Subtotal Luas
Display area
Drug Store
10
Gudang
Kasir
2
157,42
2,5
25
16
16
1,25
2,5
Subtotal Luas
Hall / Lobby
68,5
Entrance Hall
100
0,6
60
R. Informasi
1
15% Lobby
9
Receptionist
1
16
16
Area Duduk
100
1,6
160
Bellman
1
9
9
36
Universitas Sumatera Utara
Counter
R. Lift
6
9
54
R. Kontrol
1
16
16
Toilet
20
0,96
19,2
Subtotal Luas
Lounge and
Bar
343,2
Bar
15
1,5
22,5
R. Duduk
60
1,4
84
Dapur
2
20% R. Makan
33,6
Pantry
2
1/3 Dapur
22,4
Gudang
1
50% Dapur
42
Toilet / WC
12
8x6m
48
Wastafel
4
0,45
1,8
Kasir
1
7,5
7,5
Subtotal Luas
House
Keeping
261,8
Laundry Washer
4
Ls
40
Laundry Dryer
4
Ls
40
Restroom
1
Ls
50
Subtotal Luas
130
R. Panel
2
12
24
R. Trafo
2
12
24
R. Mesin AC
2
52
104
R. Genset
1
52
52
R. Chiller
1
24
24
Mechanical
R. Pompa
1
24
24
Electrical
R. AHU
2
12
24
2
12
24
2
24
48
R. Pantau
CCTV
R. Karyawan
Subtotal Luas
348
37
Universitas Sumatera Utara
2.4.4. Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang
Tabel 2.4. Persyaratan dan Kriteria Ruang
Sumber : Pribadi
Fungsi
Hotel
Kelompok
Kebutuhan
Fungsi
Ruang
Utama
Kamar tidur
Persyaratan
Ketinggian antara lantai dan plafond
sesuai fungsi ruang
Jendela bertirai yang tidak tembus sinar
dari luar
Harus kedap suara
Penghawaan yang sesuai
Kamar mandi
Tertutup dan tidak tembus pandang
Penghawaan yang sesuai
Pencahayaan yang cukup
Bersih
Kantor
Mudah dalam pencapaian
pengelola
Pencahayaan cukup
Penghawaan yang sesuai
Lobby
Lokasi strategis sehingga mudah
ditemukan
Pencahayaan baik
Penghawaan baik
Cukup luas
Meja resepsion berukuran standart
Ballroom
Pencahayaan cukup dan sesuai
Ketinggian antara lantai dan plafond
sesuai fungsi ruang
Tidak ada kolom penghalang di tengah
ruang
Penghawaan yang tepat dan sesuai
Suasana interior yang sesuai konsep
38
Universitas Sumatera Utara
Meeting room
Pencahayaan cukup dan sesuai
Ketinggian antara lantai dan plafond
sesuai fungsi ruang
Tidak ada kolom penghalang di tengah
ruang
Penghawaan yang tepat dan sesuai
Suasana interior yang sesuai konsep
Restoran
Memerlukan view yang bagus
Tidak banyak dibatasi oleh kolom
bagian tengah bangunan
Kursi dan meja diklasifikasikan
berdasarkan jumlah kursi (dua kursi,
empat, dsb)
Material yang dipakai di dalam
restaurant harus berdasarkan konsep
yang diusung
Kenyamanan terjamin
Penghawaan baik
Pencahayaan yang sesuai
Kebersihan dan kerapian baik
Area parkir
Kemudahan pencapaian dan sirkulasi
Menggunakan perkerasan yang aman
Ukuran parkir untuk kendaraan
diklasifikasikan berdasarkan jenis
kendaraan
Ukuran sesuai standard
Lounge bar
Kursi dan meja diklasifikasikan
berdasarkan jumlah kursi (dua kursi,
empat, dsb)
Material yang dipakai di dalam
restaurant harus berdasarkan konsep
39
Universitas Sumatera Utara
yang diusung
Kenyamanan terjamin
Penghawaan baik
Pencahayaan yang sesuai
Kebersihan dan kerapian baik
Tersedia berbagai jenis minuman
Fitness & Gym
Pencahayaan baik
Penghawaan baik
Luas ruang yang sesuai standard
Lantai parquet, jalur jogging yang
terbuat dari blok beton
Bread Shop
Pencahayaan baik
Penghawaan baik
Bersih
Drug Store
Pencahayaan baik
Penghawaan baik
Bersih
Travel Agent
Pencahayaan baik
Penghawaan baik
Bersih
Pelengkap
Toilet/ rest room Ruangan cukup untuk pengunjung
Tertutup dan tidak tembus pandang
Penghawaan yang sesuai
Pencahayaan yang cukup
Bersih
House keeping
Pencahayaan yang baik
& loundry
Penghawaan baik
Luas ruang yang sesuai standart
Lantai parquet
40
Universitas Sumatera Utara
2.4.5. Studi Banding Arsitektur yang Mempunyai Fungsi Sejenis
a. Berry Biz Hotel, Bali, Indonesia
Gambar 2.2. Eksterior Fasad Berry Biz Hotel
Sumber : http://www.berrybizhotel.com/
Berry Biz Hotel merupakan hotel bisnis bintang tiga yang berlokasi di Jl.
Sunset Road No 99, Legian Kaja, Denpasar, Area Kuta, Bali. Hotel yang baru saja
beroperasi pada pertengahan tahun 2014 ini memiliki desain yang cantik dengan
tema desain yang tak jauh-jauh dari dunia bisnis.
Gambar 2.3. Lobby Berry Biz Hotel
Sumber : http://www.berrybizhotel.com/
Lobby hotel didominasi warna putih dan warna biru. Di langit-langitnya,
terlihat instalasi lampu-lampu yang bergantungan pada struktur bilah-bilah kawat.
Instalasi ini terlihat ―techno‖ dan menyerupai rasi bintang di langit malam.
41
Universitas Sumatera Utara
Berry Biz Hotel menyediakan 90 kamar tamu yang terdiri dari beberapa
tipe kamar, yaitu: 60 unit Superior Room, 10 Deluxe Room, dan dan 3 unit Berry
Biz Suite. Selain itu, Berry Biz Hotel menyediakan 17 unit Female Only Room.
Superior Room
Suite Room
Deluxe Room
Female Room
Gambar 2.4. Type Kamar Berry Biz Hotel
Sumber : http://www.berrybizhotel.com/
Kamar-kamar di Berry Biz Hotel ini dilengkapi dengan mural bergambar
karikatur para tokoh bisnis terkenal lengkap dengan quotes-nya. Ada mural
karikatur Steve Jobs, Anita Roddick, Dahlan Iskan, Warren Buffet, Hermawan
Kertajaya, dan Tony Hsieh. Motivating quotes yang terpajang di samping gambar
karikatur para tokoh bisnis itu bertujuan agar penghuni kamar menjadi lebih
bersemangat. Bukan hanya memiliki desain yang unik, setiap kamar di Berry Biz
Hotel pun memiliki fasilitas lengkap, antara lain: AC, bath amenities, coffee
maker, hair dryer, TV kabel, safety deposit box, shower dengan air panas, wifi,
dan working desk.
42
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5. Meeting Point Berry Biz Hotel
Sumber : http://www.berrybizhotel.com/
Sebagai hotel bisnis, Berry Biz Hotel menyediakan berbagai fasilitas yang
dapat mendukung kelancaran perjalanan bisnis. Berry Biz Hotel menyediakan
stationery shop yang cukup lengkap. Berry Biz Hotel juga menyediakan lima
meeting pods dengan desain yang dinamis untuk berbagai keperluan meeting. Ada
Mind Works, Thought Bank, Think Hive, Idea Connection, dan Brain Buzz dengan
desain berwarna cerah ceria. Kelima tipe meeting room ini dapat menampung
antara 6 – 10 orang. Berry Biz Hotel juga menyediakan Training Room dengan
enam tipe yang dapat menampung antara 30 hingga 100 orang. Ada U-Shape,
Class Room, Board Room, Theatre, Banquet Dinner, dan Double U-Shape.
b. Palace Hotel, Tokyo
Gambar 2.6. Palace Hotel, Tokyo
Sumber : http://en.palacehoteltokyo.com/
43
Universitas Sumatera Utara
Palace Hotel Tokyo adalah sebuah hotel mewah yang terletak di
Marunouchi distrik bisnis Tokyo, Jepang. Hotel ini memiliki 290 kamar tamu dan
fasilitas, termasuk 10 restoran dan bar, spa, pusat kebugaran, kolam renang, dan
pusat bisnis.
Palace Hotel Tokyo terletak di 1-1-1 Marunouchi seberang Gerbang
Otemon dari Istana Kekaisaran di Chiyoda ward di pusat kota Tokyo.
Palace Hotel Tokyo dimiliki oleh Palace Hotel Co Ltd, sebuah konsorsium
pemegang saham swasta pertama kali dibentuk pada tahun 1961. Pendiri dan
presiden pertama adalah perusahaan Masatomo Yoshihara.
Palace Hotel merupakan hotel baru yang sukses dari hotel sebelumnya
yaitu Hotel Teito yang dibangun pada lokasi yang sama tahun 1947.
Tanah dan bangunan Hotel Teito dijual kepada sektor swasta pada tahun
1959 dan hotel dibangun kembali menjadi Palace Hotel, yang dibuka untuk bisnis
pada tanggal 1 Oktober 1961. Palace Hotel dianugerahi Architectural Industry
Association Prize Award pada tahun 1963 atas keberhasilannya mencampurkan
gaya arsitektur modern dengan estetika Jepang.
Palace Hotel memiliki 278 kamar tamu dan 12 suite dengan interior yang
mewah nyaman dan kontemporer.
Hotel ini memiliki beberapa restoran dan bar, ruang fungsi yang luas dan
Evian Spa Jepang pertama yang menghadap pemandangan taman Imperial Palace
dengan latar belakang langit sekitarnya. Sebagian besar kamar tamu memiliki
balkon pribadi, ini sangat jarang di Tokyo.
Palace Hotel memiliki beberapa jenis kamar di antaranya:
Deluxe Room 1 King Bed 45 sqm
44
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.7. Deluxe Room 1 King Bed 45 sqm
Sumber : http://en.palacehoteltokyo.com/
Deluxe Room with balcony 1 king bed 45 sqm
Gambar 2.8. Deluxe Room with balcony 1 King Bed 45 sqm
Sumber : http://en.palacehoteltokyo.com/
Deluxe Room with balcony 2 twin beds 45 sqm
Gambar 2.9. Deluxe Room with balcony 2 twin Bed 45 sqm
Sumber : http://en.palacehoteltokyo.com/
Club Deluxe room 1 king bed 45 sqm
Gambar 2.10. Club Deluxe Room 1 King Bed 45 sqm
Sumber : http://en.palacehoteltokyo.com/
45
Universitas Sumatera Utara
Grand Dluxe room w/ balcony 1 king bed 55 sqm
Gambar 2.11. Grand Deluxe Room w/ Balcony 1 King Bed 55 sqm
Sumber : http://en.palacehoteltokyo.com/
Grand Deluxe room 2 twin beds 55 sqm
Gambar 2.12. Grand Deluxe Room 2 twin Bed 55 sqm
http://en.palacehoteltokyo.com/
Club Deluxe room w/ balcony 1 king bed 45 sqm lounge access
imperial palace view
Gambar 2.13. Grand Deluxe Room 2 twin Bed 55 sqm
Sumber : http://en.palacehoteltokyo.com/
Club Deluxe room w/ balcony 2 twin beds 45 sqm lounge access
imperial palace view
46
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.14. Club Deluxe room w/ balcony 2 twin beds 45 sqm
lounge access imperial palace view
Sumber : http://en.palacehotel
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Terminologi Judul
Judul yang menjadi usulan dari proyek ini adalah Hotel Bisnis NEA
Avenue Kualanamu. Berikut ini merupakan penjelasan terhadap judul kasus
proyek tersebut.
Hotel
Pengertian hotel atau definisi hotel cukup beragam, di antaranya:
1. Hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan sebagian
atau keseluruhan bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia
makanan dan minuman serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang
dikelola secara komersil.1
2. Hotel adalah suatu bangunan yang dikelola secara komersil guna
memberikan fasilitas penginapan kepada masyarakat umum dengan
fasilitas antara lain jasa penginapan, pelayanan barang bawaan,
pelayanan makanan dan minuman, penggunaan fasilitas perabot dan
hiasan-hiasan yang ada di dalamnya serta jasa pencucian pakaian.2
3. Hotel adalah sarana tempat tinggal umum untuk wisatawan dengan
memberikan pelayanan jasa kamar, penyedia makanan dan minuman
serta akomodasi dengan syarat pembayaran.3
Bisnis
Bisnis menurut beberapa ahli memiliki arti:
- Urwick dan Hunt
Bisnis ialah setiap perusahan yang memproduksi dan mendistribusikan
serta menyediakan barang atau jasa yang diperlukan masyarakat dan atas
dasar kesediaannya dalam membeli atau membayar.
1
Keputusan Menteri Parpostel no Km 94/HK103/MPPT 1987
Endar, Sugiarto dan Sri Sulartiningrum. 1996. Pengantar Industri Akomodasi dan Restoran.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
3
Lawson (1976:27) Pengantar Perhotelan: Definisi Hotel, Karakteristik, Jenis dan Klasifikasi
Hotel
2
7
Universitas Sumatera Utara
- Prof.L.R.Dicksee
Bisnis ialah suatu bentuk kegiatan yang bertujuan untuk mendapatkan
keuntungan bagi yang berkepentingan atau mengusahakan kegiatan
tersebut.
- William Spregal
Mengatakan bahwa bisnis ialah suatu kegiatan yang berhubungan dengan
produksi dan distribusi barang atau jasa yang bisa diklasifikasikan dalam
kegiatan-kegiatan bisnis.
- Hooper
Menyatakan bahwa bisnis merupakan keseluruhan yang kompleks pada
bidang-bidang industri dan penjualan, industri dasar, prosesnya, industri
manufaktur dan jaringan, insuransi, perbankan, distribusi, transportasi dan
lainnya yang kemudian masuk secara menyeluruh dalam dunia bisnis.
Tujuannya memperoleh keuntungan bagi yang mengusahakannya.
- Merriam Webster
- Bisnis merupakan segala aktifitas pembuatan dan jual beli barang jasa
kemudian ditukar dengan uang, kegiatan atau kerja merupakan suatu
pekerjaan dan jumlah kegiatan tersebut terselesaikan oleh sebuah
perusahaan, pabrik ataupun toko.
- Brown dan Petrello (1976)
- Bisnis merupakan suatu lembaga yang menghasilkan barang dan jasa yang
diperlukan masyarakat. Jika kebutuhan masyarakat meningkat, maka
jumlah produksinya di tingkatkan agar memenuhi segala kebutuhan
masyarakat sambil memperoleh laba.
- Musselman dan Jackson (1992)
- Mereka berpendapat bahwa bisnis ialah jumlah keseluruhan aktifitas yang
terorganisir dalam bidang perniagaan dan industri penyediaan barang dan
jasa agar terpenuhi kebutuhan masyarakat serta dapat memperbaiki
kualitas kehidupan masyarakat.
8
Universitas Sumatera Utara
NEA
Merupakan singkatan dari huruf awal nama penulis (perancang bangunan)
yaitu Nurul – Eddy – Adenan. NEA hanya sekedar nama pelengkap untuk
menghargai kolaborasi perancang.
Avenue
Dalam bahasa Inggris Avenue memiliki beberapa arti, yang paling umum arti
avenue adalah jalan besar dan kesempatan.
Berdasarkan beberapa arti di atas, maka maksud dari NEA Avenue adalah
bangunan yang dirancang oleh penulis beserta rekan, yang lokasinya dilalui oleh
jalan besar atau jalan lintas utama menuju bandara.
Kualanamu
-
Kualanamu adalah tempat bertemu, kata ‗kuala‘ berasal dari bahasa
melayu yang berarti muara sungai atau pertemuan sungai dengan laut.
Sementara ‗namu‘ atau ‗namo‘ berasal dari bahasa karo yang berarti
lubuk. Kuala Namo atau Kuala Namu merupakan kombinasi bahasa dua
suku asli sumatera timur (sumtim) yang sesuai dengan segi bahasa dua
etnis asli penduduk daerah setempat.1
-
Kuala Namu merupakan sebuah bandar udara baru untuk kota Medan,
Indonesia. Lokasinya terletak di Kuala Namu, Desa Beringin, Kecamatan
Beringin, Kabupaten Deli Serdang.
Jadi pengertian dari Hotel Bisnis NEA Avenue Kualanamu adalah :
Suatu tempat akomodasi penginapan khususnya bagi para pelaku bisnis
(pengusaha, chief executive pedagang, peserta konvensi, pejabat yang melakukan
dinas, dll.) yang didukung dengan fasilitas-fasilitas yang mendukung kelancaran
aktivitas bisnis, yang berada di gedung NEA Avenue yang merupakan bangunan
multi massa dengan tiga fungsi (shopping mall, hotel, office) yang terletak di jalan
besar (jalan utama) menuju Bandara Internasional Kuala Namu, yang mana
bangunan tersebut dirancang oleh 3 rekan (orang) dengan harapan untuk
menciptakan suatu kesempatan atau peluang bisnis.
1
Kompasiana.com
9
Universitas Sumatera Utara
2.2.
Tinjauan Umum
2.2.1. Tinjauan Umum Hotel
A. Sejarah Hotel
Menurut Drs. Oka A.A. Yoeti, dalam bukunya yang berjudul ―Strategi
Pemasaran Hotel‖ tahun 1996, sejarah perhotelan sebenarnya sudah dimulai
semenjak Mariam dan Yusuf membutuhkan tempat menginap sewaktu Mariam
akan melahirkan Nabi Isa, hal ini sejalan dengan peradaban manusia yang selalu
memerlukan tempat untuk berlindung sementara terhadap cuaca panas dan dingin
dalam melakukan kegiatan perjalanan.
Pada masa kerajaan Romawi telah dibangun rumah penginanpan yang
disebut ―Mansiones‖ yang berlokasi sepanjang jalan raya utama dengan jarak
masing-masing sekitar 40 KM. Kemudian selama abad pertengahan, peraturan
keagamaan di Eropa memerintahkan agar dibangun tempat-tempat menginap di
sepanjang jalan yang dilalui orang (road side inn).
Menurut Jusupadi Salmun SH, dalam film - film Western ( cowboy )
sekitar tahun 1800 s.d 1900, sudah terdapat hotel yang bersebelahan dengan
saloon dan bar restaurant, yang berarti sejak kehidupan tahun tersebut penyediaan
hotel, motel, penginapan atau losmen telah dikenal orang sebagai sarana atau
penunjang bagi para pelancong.
Hotel dengan stadard yang lebih baik pertama-tama dibuat di Inggris,
kemudian Perancis, Swiss dan beberapa negar terkenal lainnya. Sebuah
penginapan di New York City menurut Willam S. Gray dan Salvatore C. Linguori
telah memegang peranan penting dalam kancah Revolusi Hotel di Amerika.
Sebelumnya, sebuah Flat ( Mansion ) yang bernama De Lancey pada tahun 1762
telah berubah menjadi sebuah hotel dengan nama baru yaitu Queens Head Tavern.
Dalam sejarahnya gedung ini tetap dipelihara dengan baik sebagai lambang yang
mencerminkan masa lalu Amerika Serikat dan kini telah menjadi sebuah
restaurant yang besar dengan nama Frannces Tavern. Kemudian menyusul hotel di
Covent Garden tahun 1774 yang berdampingan dengan bioskop dekat
Westminsfer di kota London.
10
Universitas Sumatera Utara
Beberapa kalangan Amerika menganggap hotel yang benar-benar hotel
dengan 170 kamar didirikan di New York tahun 1794 dengan nama City Hotel.
Kemudian menyusul Boston‘s Tremont House dengan 270 kamar di tahun 1829
yang tidak hanya memberikan pelayanan untuk tinggal sementara, tetapi juga
menyediakan ruangan untuk converence bagi masyarakat setempat. Sejak itu
maka menyusul hotel-hotel seperti ini :
Thn 1830-1850 - berdirinya Hotel Aster, The Palmer House dan The Sherman
House di Chicago, Hotel planters di St. Louis.
Thn 1865 - berdiri The St. Pancras Station and Hotel di London.
Thn 1875 – berdiri The Palace di San Fransisco dengan biaya $ 5 Juta,
merupakan hotel terbesar dan termegah pada saat itu dengan jumlah 800
kamar.
Thn 1880 – berdiri Ellsworth Milton Statler di New York, yaitu hotel pertama
yang dibangun untuk kepentingan ―Business Travellers‖ dan merupakan
―Chain Hotel‖ pertama di dunia.
Thn 1894 – berdiri The Netherlands Hotel di New York sebagai hotel pertama
yang menggunakan sambungan telepohone yang connecting ke dalam setiap
kamarnya.
Thn 1896 – berdiri hotel The Waldorf Astoria di New York.
Satu hal yang dapat dicatat mengenai lokasi hotel sebelum dan sesudah
tahun 1900 di Amerika dan Eropa, umumnya berlokasi tidak jauh dari station
kereta api. Akan tetapi, ketika dunia telah mengenal mobil dan pesawat terbang,
lokasi hotel tidak lagi tergantung pada station kereta api, karena pemenuhan aspek
aksibilitas melalui alat transportasi sudah bersifat diversifikatif sekali.
B. Sejarah Perkembangan Hotel di Indonesia
Sejarah perkembangan perhotelan di Indonesia belum banyak terungkap,
juga belum banyak buku yang mengungkapkan masalah ini. Indonesia telah
dikenal di dunia pariwisata sejak sebelum Perang Dunia ke I, tetapi jumlah
wisatawan
yang
berkunjung
masih
terbilang
ribuan.
Seiring
dengan
perkembangan kedatangan wisatawan asing ke indonesia yang lebih memerlukan
11
Universitas Sumatera Utara
sarana akomodasi pariwisata bersifat memadai, maka semasa penjajahan kolonial
Belanda, mulai berkembanglah hotel-hotel di Indonesia. Dari buku Pariwisata
Indonesia Dari Masa Ke Masa tercatat hotel-hotel yang sudah hadir pada saat itu
diantaranya :
Jakarta, dibangun Hotel Des Indes, Hotel Der Nederlanden, Hotel Royal dan
Hotel Rijswijk.
Surabaya, berdiri Hotel Sarkies dan Hotel Oranje.
Semarang, berdiri Hotel Du Pavillion.
Malang, Palace Hotel.
Solo, Slier Hotel.
Yogyakarta, Grand Hotel ( sekarang Hotel Garuda )
Bandung, Hotel Savoy Homann, Hotel Preanger dan Pension Van Hangel ( kini
Hotel Panghegar ).
Bogor, Hotel Salak.
Medan, Hotel de Boer dan Hotel Astoria.
Makasar, Grand Hotel dan Staat Hotel.
Kebanyakan hotel-hotel itu sampai sekarang masih ada, ada yang menjadi
Herritage, ada yang sudah direnovasi menjadi lebih baik dan ada juga yang telah
diredevelopment total sehingga tidak ada lagi bentuk aslinya, seperti Hotel Des
Indes yang dalam perkembangannya pernah menjadi Hotel Duta Indonesia, kini
pertokoan Duta Merlin.
Setelah periode pemerintahan Orde Baru, pembangunan dan kehadiran
hotel di Indonesia jauh dan sangat berkembang pesat. Terutama setelah masuknya
beberapa chains ‗management‘ hotel international yang banyak merambah ke
kota-kota besar di Indonesia. Sejalan dengan berkembangnya hotel di indonesia,
wajah arsitektur hotel di Indonesia pun sangat berkembang dan inovative. Akan
tetapi hal ini menjadi satu tolak ukur sejarah baru untuk Hotel di Indonesia.
Secara harfiah kata hotel berasal dari kata hospitium (bahasa Latin), yang
berarti ruangan tamu yang berada dalam suatu monastery yang kemudian kata
hospitium di Perancis dipadukan dengan kata hospes lalu menjadi hospice. Untuk
12
Universitas Sumatera Utara
beberapa lama kata hospice tidak mengalami perubahan. Dalam perkembangan
selanjutnya, setelah melalui proses pengertian dan analogi yang sangat lama untuk
membedakan antara guest house dengan mansion house (sebuah rumah besar),
maka rumah besar tersebut disebut hostel. Kata hostel ini terus menerus
digunakan orang, lambat laun huruf ‖s‖ pada kata hostel menghilang atau
dihilangkan, menjadi hotel seperti apa yang kita kenal sekarang ini.
2.2.2. Klasifikasi atau Penggolongan Hotel
Yang dimaksud dengan klasifikasi atau penggolongan hotel ialah suatu
sistem pengelompokkan hotel-hotel kedalam berbagi kelas atau tingkatan,
berdasarkan ukuran penilaian tertentu.
Berdasarkan ukuran penilaian tertentu (Naimuddin : 15). Keputusan
Menteri Kebudayaan dan Pariwisata Nomor : KM.3 / HK.001 / MKP.02 tanggal
27 Februari 2002, tentang penggolongan kelas hotel BAB III penggolongan hotel
bagian kesatu jenis golongan hotel :
Pasal 3
Ayat 1 (satu) : Golongan kelas hotel terdiri atas :
a. Golongan kelas hotel bintang.
b. Golongan kelas hotel melati.
Ayat 2 (dua) :
Golongan kelas hotel bintang sebagaimana dimaksud dalam ayat
satu, dibagi atas 5 (lima) kelas yaitu hotel bintang 1 (satu)
sampai bintang 5 (lima).
Ayat 3 (tiga) :
Golongan kelas hotel melati sebagaimana dimaksud pada ayat 1
(satu) hanya terdiri atas satu kelas sebagai hotel melati.
Pasal 4
Ayat 1 (satu) :
Penggolongan kelas hotel bintang ditetapkan setelah hotel
memenuhi persyaratan dalam kriteria penggolongan kelas hotel.
13
Universitas Sumatera Utara
Ayat 2 (dua) :
Hotel yang belum memenuhi persyaratan minimal sebagai hotel
bintang, digolongkan ke dalam kelas hotel melati.
Ayat 3 (tiga) :
Golongan kelas hotel melati dapat ditingkatkan menjadi hotel
bintang setelah memenuhi persyaratan sebagai hotel bintang
sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 (satu).
Disamping penggolongan hotel di atas, usaha perhotelan juga dapat
digolongkan ke dalam kelompok – kelompok tertentu berdasarkan hal – hal
sebagai berikut :
1.
Plan
2.
Size
3.
Type of Patromage
4.
Long of Guest Stay
5.
Location
6.
Under the Government Regulations (sesuai dengan peraturan pemerintah
setempat).
Penggolongan hotel juga dapat dilakukan berdasarkan peraturan
pemerintah setempat yang disahkan, dalam hal ini beberapa Negara menganut
penggolongan kelas hotel berdasarkan Grade System (system tarif) dan Star
System (urutan bintang).
Hotel
dapat
dikelompokkan
kedalam
berbagai
kriteria
menurut
kebutuhannya, namun ada beberapa kriteria yang dianggap paling lazim
digunakan. Berdasarkan kriteria dalam hal kondisi atau fasilitas yang tersedia
dalam suatu hotel, maka klasifikasi tersebut dapat dikatakan sebagai berikut :
A. Pengelompokan Berdasarkan Standar Hotel
1. Hotel Internasional
2. Hotel Semi Internasional
3. Hotel Nasional
B. Klasifikasi Hotel Sesuai dengan Jumlah Kamar
1. Small Hotel, dengan jumlah kamar kurang dari 50 kamar
14
Universitas Sumatera Utara
2. Medium, dengan jumlah kamar 50 s/d 100 kamar
3. Large, dengan jumlah kamar 100 keatas
C. Klasifikasi Hotel Sesuai dengan Jenis Tamu (Types of Guest)
Hotel ini umumnya berada didalam perkotaan ataupun didaerah yang jenis
tamunya terdiri atas beberapa klasifikasi sebagai berikut :
1. Family Hotel, tamu-tamu yang menginap bersama keluarga
2. Bussines Hotel, tamu-tamu yang menginap kebanyakan bussinesman,
maka dengan demikian diperlukan tata cara praktis dan cepat dalam
pelayanan serta fasilitas bussines sebagai penunjang.
3. Commercial Hotel
4. Tourist Hotel
5. Official Hotel
6. Transit Hotel
7. Cure Hotel
8. Hotel Konvensi
D. Klasifikasi Hotel sesuai dengan Lama Tinggal
1. Hotel Resident
2. Hotel Transit (Komersial)
3. Hotel Daerah (Resort)
4. Motel
E. Klasifikasi Hotel berdasarkan jenis kamar
1. Menurut Sulastiono (2001, p. 25), jenis-jenis kamar hotel pada dasarnya
dibedakan atas :
a. Single room: kamar untuk satu orang yang dilengkapi dengan satu
buah tempat tidur berukuran single untuk satu orang
b. Twin room: kamar untuk dua orang yang dilengkapi dengan dua buah
tempat tidur masing-masing berukuran single.
c. Double room: kamar yang dilengkapi dengan satu buah tempat tidur
berukuran double (untuk dua orang).
d. Double-double: kamar untuk empat orang yang dilengkapi dengan dua
kamar tamu dan dengan tempat tidur berukuran double (untuk dua
orang).
15
Universitas Sumatera Utara
Terdapat pula jenis-jenis kamar yang dibedakan menurut fasilitas
yang tersedia dari satu hotel dengan hotel lainnya, hal tersebut
dikarenakan harga kamar selalu dikaitkan dengan fasilitas kamar. Makin
lengkap fasilitas kamarnya, makin mahal pula harganya. Contoh jenis
kamar menurut fasilitas adalah standard room, superior room,
moderate, suite room, executve suite room, dan penthouse.
Menurut Kasavana (1998), hotel berdasarkan jumlah kamarnya
dibagi menjadi empat kategori yaitu kurang dari 150 kamar, 150 hingga
299 kamar, 300 hingga 600 kamar, lebih dari 600 kamar.
F. Klasifikasi Hotel Berdasarkan Target Market Jenis hotel berdasarkan target
market antara lain :
a. Commercial Hotels
Ditujukan kepada orang yang pekerjaannya berhubungan dengan
berpergian, seperti bisnis manajer, kelompok meeting dan seminar. Tipe
hotel komersial merupakan tipe hotel terbesar dan fungsi utamanya adalah
untuk melayani klien bisnis.
b. Airport hotels
Airport hotel atau hotel bandara terkenal karena kedekatannya
dengan pusat perjalanan terbesar. Airport hotel merupakan hotel yang
memiliki ukuran pelayanan yang luas. Airport hotel ditujukan untuk klien
bisnis, penumpang pesawat dengan penerbangan malam atau pembatalan
penerbangan dan pegawai perusahaan penerbangan. Hotel memiliki
limousine dan van yang banyak dimanfaatkan untuk mengantar dan
menjemput tamu antara hotel dan bandara. Beberapa airport hotel
menyediakan fasilitas ruang pertemuan bagi tamu yang datang dengan
pesawat terbang dan hendak melakukan sebuah pertemuan.
Menurut Sugiarto (1996), ―Airport hotel adalah hotel yang terletak
ssatu kompleks bangunan dengan lapangan udara atau berada disekitar
Bandar udara. Target market dari jenis tamu hotel ini adalah para
usahawan
aau
penumpang pesawat
yang mengalami
penundaan
penerbangan, juga para kru pesawat‖ (p.27).
c. Suite Hotel
16
Universitas Sumatera Utara
Hotel ini ditujukan untuk keluarga yang berlibur dan seseorang
yang ingin menikmati kenyamanan saat berpergian jauh dari rumah. Hotel
ini dimanfaatkan pula oleh para professional, seperti akuntan, pengacara,
para executive karena salah satu keistimewaan yang dimiliki oleh kamar
suite hotel, yaitu disetiap kamar hotel terdapat ruang tamu dan kamar
mandi yang terpisah dengan kamar memberikan kenyamanan bagi para
professional ini dalam bekerja.
d. Extended Stay Hotels
Hotel ini didirikan untuk menyediakan layanan bagi tamu yang
datang dengan tujuan untuk tinggal selama lima hari atau waktu yang lebih
lama. Tamu yang menginap di extended stay hotel biasanya tidak terlalu
membutuhkan layanan dari hotel. Tidak seperti tipe hotel lainnya, tariff
kamar ditentukan dari lamanya tamu tinggal dihotel tersebut. Jenis hotel
ini memiliki kesamaan dengan suite hotel, hotel ini menyediakan
kebutuhan dapur dalam kamar dimana suite hotel tidak menyediakan.
e. Residential Hotels
Ditujukan pada tamu yang ingin tinggal dihotel dalam jangka
waktu yang panjang dengan melakukan kontrak tinggal terlabih dahulu.
Kamar akomodasi dengan kamar mandi dan ruang tamu terpisah, tipe
kamarnya seperti kamar suite. Jenis akomodasi ini disediakan untuk orang
yang berada dipinggiran kota, bersifat permanen atau jangka panjang.
f. Leisure market (resort hotel)
Hotel ini ditujukan untuk orang yang berpergian, rekreasi, olahraga
atau untuk hiburan. Hotel ini bersifat musiman, pada saat high season
aktivitas hotel tinggi dan sebaliknya.
g. Bed and Breakfaast Hotels
Sebuah hotel yang terdiri dari 20-30 kamar. Hotel ini memberikan
penawaran kamar dan makan pagi. Pemilik hotel biasanya tinggal didalam
hotel tersebut dan bertanggung jawab pada penyediaan makan pagi tamu.
h. Casino Hotels Sebuah hotel yang fungsi utamanya adalah sebagai
pendamping dari sebuah kasino. Layanan didalam kamar, makanan dan
minuman bukanlah merupakan tujuan utama untuk memperoleh
17
Universitas Sumatera Utara
keuntungan. Tamu yang ingin mencari kesenangan dan melakukan
perjalanan berlibur untuk menggunakan fasilitas kasino menginap dihotel
ini.
i. Conference Centers
Conference centers di-design untuk kelompok meeting dan hampir
keseluruhan pelayanan hotel ini menawarkan akomodasi bermalam selama
meeting diadakan. Hotel ini menekankan pada penyediaan layanan dan
peralatan yang dibutuhkan untuk kelancaran jalannya meeting.
j. Convention Hotels
Menawarkan ± 2000 kamar. Fasilitas hotel ini di-design untuk
mengakomodasi rapat besar.
G. Klasifikasi Hotel Sesuai dengan Bintang
Pelayanan hotel ditentukan dalam 5 (lima) golongan kelas berdasarkan
kelengkapan dan kondisi bangunan, peralatan, pengelolaan, serta mutu
pelayanan sesuai dengan persyaratan penggolongan hotel sebagaimana yang
ditetapkan dalam lampiran Keputusan Menteri Pariwisata, Pos dan
Telekomunikasi tentang Ketentuan Usaha dan Penggolongan Hotel.
1. Hotel bintang satu (*)
Jumlah kamar standar minimum 15 kamar
Kamar mandi didalam
Luas kamar standar minimum 20 m² 2.
2. Hotel bintang dua (**)
Jumlah kamar standar minimum 20 kamar
Jumlah kamar suite, minimum 1 kamar
Kamar mandi didalam
Luas kamar standar minimum 22 m²
Luas kamar suite minimum 44 m² 3.
3. Hotel bintang tiga (***)
Jumlah kamar standar minimum 30 kamar
Jumlah kamar suite minimum 2 kamar
Kamar mandi didalam
Luas kamar standar minimum 24 m²
18
Universitas Sumatera Utara
Luas kamar standar minimum 48 m²
4. Hotel bintang empat (****)
Jumlah kamar standar minimum 50 kamar
Jumlah kamar suite minimum 3 kamar
Kamar mandi didalam
Luas kamar standar minimum 24 m²
Luas kamar suite minimum 48 m²
5. Hotel bintang lima (*****)
Memiliki 3 tingkatan yaitu Palm, Bronze, dan Diamond
Jumlah kamar standar minimum 100 kamar
Jumlah kamar suite minimum 4 kamar
Kamar mandi didalam
Luas kamar standar minimum 26 m²
Luas kamar suite minimum 52 m² H.
H. Klasifikasi Hotel sesuai dengan Tipe Harga Kamar atau Plan
Yang dimaksud dengan plan adalah suatu sisem yang dipergunakan
dihotel dalam menetukan pentarifan yang ada hubungannya dengan
penyediaaan atau penjualan makanan.
1. European Plan
2. American Plan
3. Continental Plan
4. Bermuda Plan
I. Klasifikasi Hotel Berdasarkan Tarif Kamar
1. Economy Hotel
2. First Class Hotel
3. Deluxe Hotel
J. Klasifikasi Hotel Berdasarkan Lama Operasi Hotel
a. Season Hotel
b. Arround The Year Operation Hotel
K. Klasifikasi Hotel Berdasarkan Lokasi Hotel
1. City Hotel
2. Resident Hotel
19
Universitas Sumatera Utara
3. Ressort Hotel
4. Motel
5. Beach Hotel
6. Mountain Hotel
7. Airport Hotel
8. Guest Faccilities
Berdasarkan keterangan diatas maka disimpulkan bahwa hotel pada
proyek ini termasuk kedalam klasifikasi:
1. Hotel berdasarkan standar merupakan hotel semi Internasional
2. Hotel berdasarkan jumlah kamar merupakan hotel dengan jumlah kamar
large (100 keatas).
3. Hotel berdasarkan jenis tamu merupakan hotel transit.
4. Hotel berdasarkan lama tinggal merupakan hotel transit.
5. Hotel berdasarkan target market merupakan airport hortel.
6. Hotel sesuai dengan bintang merupakan hotel bintang empat (****)
7. Hotel berdasarkan lokasi hotel merupakan airport hotel
2.2.3. Tinjauan Hotel Bisnis
Dilatarbelakangi kebutuhan akan akomodasi bagi pebisnis di kawasan
pengembangan dekat Bandara Kuala Namu, maka hotel yang dipilih adalah hotel
bisnis dengan tema Arsitektur Hemat Energi.
Hotel bisnis dapat didefinisikan sebagai suatu hotel yang timbul akibat
kebutuhan konsumen golongan-golongan tertentu, biasanya usahawan, pejabat
dinas, dan para pelaku bisnis lainnya, dan memiliki fasilitas-fasilitas untuk
mendukung kegiatan mereka dalam hal yang berhubungan dengan bisnis. Hotel
bisnis biasanya terletak dekat dengan kawasan komersil.
Beberapa pertimbangan konsumen dalam memilih sebuah hotel bisnis
untuk dijadikan tempat menginap, pertemuan atau rapat, yaitu :
Budget
: Menentukan biaya yang akan diperlukan untuk menyewa
ruang di hotel
20
Universitas Sumatera Utara
Fasilitas : Mengetahui kelengkapan fasilitas yang disediakan oleh pihak
hotel
Kapasitas : Memperkirakan jumlah peserta dan menyesuaikan terhadap
kapasitas ruang hotel
2.2.4. Karakteristik Hotel Bisnis
Karakteristik utama hotel bisnis di antaranya :
Memiliki fasilitas yang mendukung kegiatan bisnis seperti ballroom
dan banquet hall
Berdekatan dengan pusat bisnis
Berada dekat dengan pusat perbelanjaan
Keberadaannya dapat menaikkan prestis dan citra kota
2.3. Lokasi
Daerah Kecamatan Batang Kuis terletak di wilayah Kabupaten Deli
Serdang dengan jarak dari Ibukota Kabupaten (Lubuk Pakam) sebesar ± 15 Km.
Ketinggian wilayahnya dari atas permukaan laut antara 4-30 meter, dan
dikategorikan daerah dataran rendah yang luasnya ±40,34 km 2. Terdiri dari 11
Desa (Status Desa) dan 72 Dusun.
Kecematan Batang Kuis terletak 3o35-3o41 LU 41o-46o BT. Curah hujan
Kecamatan Batang Kuis 1.821 mm/tahun dengan kecepatan angin 1,33 mm/dt
serta iklim rata-rata Kecamatan Batang Kuis Max 32OC Min 22,4oC dan
penguapan 4,08 mm/hr. Batas-batas dari Kecamatan Batang Kuis sebelah Utara
berbatasan dengan Kecamatan Pantai Labu, sebelah Timur berbatasan dengan
Kec. Beringin dan Kec. Pantai Labu, sebelah Selatan berbatasan dengan
Kecamatan Tanjung Morawa, sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Percut
Sei Tuan. 1
1
Batang Kuis Dalam Angka, 2015
21
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 57 Tahun 2007
tentang Kawasan Keselamatan Operasional Penerbangan (KKOP) bandara
Kualanamu, wilayah sekitar Kualanamu terbagi atas:
Kawasan Permukaan Dalam
Kawasan ini ditentukan oleh bidang setengah lingkaran dengan radius 4000
meter dari titik tengah ujung permukaan utama, kawasan ini tidak termasuk
Kawasan Pendekatan dan Lepas Landas serta Kawasan di Bawah Permukan
Transisi. Ketinggian Bangunan di Kawasan permukaan Dalam adalah 46
meter.
Kawasan Permukaan Kerucut
Kawasan ini ditentukan mulai dari tepi luar Kawasan Permukaan Horizontal
Dalam meluas keluar dengan jarak mendatar 2.000 m dan Ketinggian
bangunan di kawasan ini 46 meter sampai 151 meter.
Kawasan di Bawah Permukaan Horizontal Dalam
Kawasan ini ditentukan oleh lingkaran dengan radius 15.000 meter dari titik
tengan Ujung Permukaan Utama. Kwasan ini tidak termasuk Kawasan
Pendekatan dan Lepas Landas dan Kawasan di Bawah Permukaan Kerucut.
Ketinggian bangunan pada Kawasan di Bawah Permukaan Horizontal Dalam
adalah +151 meter.
Gambar 2.1. KKOP Bandar Udara
Sumber : RDTR Kawasan Kuala Namu dan Sekitarnya tahun 2007
22
Universitas Sumatera Utara
Kawasan Pendekatan dan Lepas Landas
Tepi dalam kawasan ini berimpit dengan ujung-ujung permukaan utama,
berjarak 60 meter darri ujung landas pacu dengan lebar 300 meter.
Site perancangan berada pada ring 2 ketinggian bangunan 46 sampai 151
meter merupakan lapisan pertama yang dimanfaatkan untuk komponen yang
mendukung kegitan bandar udara seperti, rumah sakit, jasa komersial dan
perdagangan yang bertujuan untuk memudahkan para pengguna jasa angkutan
bandara dalam memenuhi kebutuhannya.
2.3.1. Kriteria Pemilihan Lokasi
Pemilihan lokasi site dipilih berdasarkan kriteria berikut:
a. Sesuai arahan Struktur Ruang Mebidangro dalam Rencana Pusat
Kegiatan sistem perkotaan di Kabupaten Deli Serdang tahun 2025,
dijelaskan bahwa Kawasan Batang Kuis ini merupakan kawasan yang
dikembangkan dalam sektor perdagangan, jasa lokal, pengolahan
pertanian, perkebunan, TOD, perumahan, permukiman, kota transit
dan wisata yang didukung oleh perannya sebagai jalur transportasi
regional di Kawasan Mebidangro.
b. Berdasarkan KKOP Bandara Kualanamu yang terletak pada ring 2.
c. Kawasan berada di jalan besar Bandara Kualanamu sehingga mudah
di capai
d. Lokasi site berada di lokasi yang strategis, yaitu dekat dengan
bandara.
Pertimbangan yang dilakukan untuk pemilihan lokasi di kawasan,
sebagai berikut :
1. Berdasarkan konsep Aerotropolis maka penempatan site di
kawasan harus dengan dengan bandara dimana terdapat peraturan
jarak tempuh Bandara ke kawasan Aerotropolis yaitu, 2,5 mil, 5
mil, dan 10 mil. Dan site pada kawasan berada pada radius 5 mil
(9 Km) dari Bandara.
23
Universitas Sumatera Utara
2. Pencapain ke kawasan mudah dicapai, dan dekat dengan Bandara
Kualananamu.
Tabel 2.1. Kriteria Pemilihan Lokasi
No. Kriteria
Lokasi
1
Tinjauan
Berada di kawasan strategis yang merupakan daerah
terhadap
komersil mengingat bangunan yang dirancang memiliki
struktur kota
fungsi komersil yang berskala kota sehingga mendukung
fungsi bangunan untuk komersil.
2
Wilayah
Berada di WPP yang sesuai dan merupakan termasuk
Pengembangan
dalam wilayah pengembangan kota Medan – Deli
Serdang.
3
Lingkungan
Berada di lingkungan yang strategis dan memiliki fungsi
eksisting yang dapat mendukung bangunan.
4
Pencapaian atau
• Mudah diakses karena berada di jalur lintas utama, baik
aksesibilitas
angkutan umum, mapun pribadi.
• Tidak di kawasan macet, karena dapat semakin
menambah kekacauan pada lalu lintas.
• Transportasi menuju dan keluar site mudah
didapat.
5
Area pelayanan
Lingkungan sekitar merupakan fungsi-fungsi yang dapat
saling mendukung dengan bangunan yang direncanakan
seperti fungsi komersial, community dan fungsi training.
6
Utilitas kota /
Dekat dengan jaringan utilitas yang memadai sebagai
lingkungan
pendukung dalam lokasi site ( listrik, air, telefon,
drainase, dll.)
7
Status
kepemilikian
8
Orientasi
Ada status hak milik.
Orientasi bangunan sebaiknya dapat mengurangi cahaya
yang masuk ke dalam bangunan.
9
View
Adanya view yang bagus baik dari dalam site maupun
dari luar site.
24
Universitas Sumatera Utara
10
Ukuran lahan
Harus mencukupi untuk program fungsional dan fasilitsfasilitas yang direncanakan. ( > 1 Ha )
11
Kontur tapak /
Sebaiknya relatif datar untuk memudahkan perencanaan
topografi
bangunan.
Sumber : Time-Saver Standard for Building Types dan hasil olah data
2.3.2. Deskripsi Kondisi Eksisting Lokasi
Perancangan
Hotel
Bisnis
merupakan
suatu
kelengkapan
sarana
akomodasi, dalam hal ini hotel bisnis, yang mampu menunjang aktivitas dan
keberadaan bandara Kuala Namu serta pemenuhan kebutuhan para pengusaha atau
pelaku bisnis yang akan melakukan perjalanan bisnis di Medan.
Secara umum dapat dijabarkan tinjauan umum proyek Hotel Bisnis
sebagai berikut:
Judul Proyek
: Hotel Bisnis NEA Avenue Kuala Namu
Status Proyek
: Fiktif
Pemilik Proyek
: Pihak Swasta
Lokasi Tapak
: Jln. Bandara Kuala Namu, Kec. Batang Kuis, Kab. Deli
Serdang
Batas-batas site
Batas Utara
: Perkebunan jagung
Batas Timur
: Perkebunan jagung
Batas Selatan : Jl. Kuala Namu (jalan menuju bandara)
Batas Barat
: lahan komersil lainnya
Luas Lahan
: ± 4 Ha (3 fungsi/mixed used)
Kontur
: Relatif datar
KDB
: 60 %
KLB
: 4-8
Fungsi Eksisting : lahan kosong
Potensi Lokasi
:
Berada dekat kawasan sekitar bandar udara berjarak 9 km.
Transportasi lancar dan baik, memiliki dua jalur, lebar satu jalur 8 m.
25
Universitas Sumatera Utara
2.4.
Memiliki jalur sekunder sehingga dapat digunakan sebagai jalur servis.
Luas site mendukung ± 4 Ha.
Berada di kawasan perdagangan dan jasa.
Tinjauan Fungsi
2.4.1. Deskripsi Pengguna dan Kegiatan
Berikut adalah deskripsi para pengguna dan kegiatan yang ada di Hotel
Bisnis NEA Avenue Kuala Namu :
Deskripsi Pengguna
Pengguna kegiatan dalam Hotel Bisnis ini terdiri atas pengunjung, penyewa,
pengelola, dan servis.
1. Pengunjung
Pengunjung adalah pihak yang melakukan kunjungan ke Hotel Bisnis di
NEA Avenue, yang dibagi berdasarkan pertimbangan tertentu seperti:
o
o
Berdasarkan golongan :
-
Masyarakat berpenghasilan menengah
-
Masyarakat berpenghasilan tinggi
Berdasarkan asal-usul :
-
Pengunjung yang datang dari kota Medan, Deli Serdang, dan
sekitarnya
o
Pengunjung yang datang dari luar kota dan luar negeri
Berdasarkan klasifikasi umur :
-
Anak-anak ( usia 5-13 tahun )
-
Remaja ( usia 14-24 tahun )
-
Dewasa ( usia 25-45 tahun )
-
Lanjut usia
o Berdasarkan motivasi atau tujuan :
- Pedagang
- Pengusaha
- Peserta konvensi
- Pejabat yang melakukan dinas (swasta, pemerintah)
26
Universitas Sumatera Utara
- Wisatawan
- Dan lain-lain
2. Penyewa
Penyewa adalah pihak yang menyewa ballroom, ruang rapat, dan fasilitas
bisnis lainnya yang disediakan guna menjalankan aktivitas bisnis.
3. Pengelola
Pengelola
adalah
pihak
yang
melakukan
pengelolaan
kegiatan
administrasi dan operasional yang dikelompokkan dalam 2 tingkatan,
yaitu :
o
Pimpinan, terdiri dari direktur dan wakil direktur. Direktur ini
dibantu oleh sekretaris yang bertanggung jawab langsung kepada
direktur.
o
Kepala bagian, terdiri dari kabag operasional, pemasaran, keuangan,
keamanan, pemeliharaan, dan perawatan gedung.
4. Servis
Servis adalah pihak yang melakukan pelayanan bangunan seperti
masalah teknis, kebersihan, keamanan, utilitas, pantry, dan pergudangan.
Deskripsi Kegiatan
Berdasarkan pelaku kegiatan, maka kegiatan yang dilakukan adalah :
1.
Kegiatan pengunjung, aktivitas umum yang dilakukan pengunjung
adalah:
2.
-
Tidur
-
Makan/minum
-
Melakukan kegiatan bisnis
-
Menghadiri pertemuan (rapat, seminar, workshop, dll.)
-
Menggunakan fasilitas penunjang yang ada di Hotel Bisnis ini
Kegiatan penyewa, aktivitas yang dilakukan penyewa adalah :
-
Melakukan kegiatan bisnis
-
Mengadakan pertemuan (rapat, seminar, workshop, dll.)
-
Makan/minum
27
Universitas Sumatera Utara
3.
Menggunakan fasilitas penunjang yang ada di Hotel Bisnis ini
Kegiatan pengelola, aktivitas yang dilakukan pengelola adalah :
-
Mengelola dan mengatur jalannya operasional bangunan
-
Melayani kebutuhan para pengunjung dan penyewa
-
Persiapan peralatan dan tempat sebelum melangsungkan kegiatan
bisnis
-
Memberikan informasi singkat
-
Melakukan kegiatan administrasi
-
Penyelenggaraan kegiatan penunjang (bisa bekerja sama dengan
lembaga/perusahaan lain yang bersangkutan)
4.
Mengadakan publikasi atau pemasaran
Kegiatan servis, aktivitas yang dilakukan adalah :
-
Membersihkan setiap ruangan
-
Melakukan perawatan dan perbaikan terhadap bangunan dan
peralatan-peralatan yang ada di dalamnya
-
Mengurus loading dock
-
Mengurus utilitas bangunan
-
Menjaga keamanan
Tabel 2.2. Hubungan pengguna dan kegiatan
Sumber : Pribadi
Fungsi
Fasilitas
Fasilitas
Kamar Hotel
Pengguna
Pengelola
Penginapan
Kegiatan
Kebutuhan Ruang
Mengatur
R. Pengelola
pemasukan dan
R. Karyawan
pengeluaran barang
Toilet
(furnitur),
Gudang
administrasi, isoma
Karyawan
Melayani
R. Resepsionis
pengunjung,
Hall
memeriksa kondisi
R. Karyawan
ruangan, isoma
Toilet
28
Universitas Sumatera Utara
Pengunjung
Menginap,
membayar
administrasi
Fasilitas
Ball Room
Pengelola
Pertemuan
Karyawan
Mengatur jadwal
R. Pengelola
acara, mengontrol,
R. Karyawan
administasi
Toilet
Melayani
R. Resepsionis
pengunjung
R. Karyawan
Menyiapkan
R. Audio visual
peralatan dan
Gudang
memeriksa kondisi
ruangan
Pengunjung
Menghadiri
workshop/ seminar/
konvensi
Meeting Room
Pengelola
Karyawan
Mengatur jadwal,
R. Pengelola
mengontrol,
R. Karyawan
administasi
Toilet
Melayani
R. Resepsionis
pengunjung
R. Karyawan
Menyiapkan
Gudang
peralatan dan
memeriksa kondisi
ruangan
Pengunjung
Menghadiri rapat/
pertemuan
Hiburan
Restoran
Pengelola
dan
Administrasi,
R. Pengelola
mengontrol
R. Karyawan
Toilet
Rekreasi
Karyawan
Melayani
R. Makan
pengunjung, servis`
Dapur
29
Universitas Sumatera Utara
Kasir
Gudang
Lounge
Pengelola
Administrasi,
R. Pengelola
mengontrol, isoma
R. Karyawan
Toilet
Karyawan
Melayani
Dapur
pengunjung,
Bar
membersihkan dan
R. Operator
merawat,
Kasir
mempersiapkan
Gudang
hiburan
Pengunjung
Makan/minum,
duduk-duduk,
memesan, bayar
Fitness & Gym
Karyawan
Menyimpan
R. Alat
peralatan olahraga,
R. Resepsionis
membersihkan
ruangan,
administrasi, isoma
Pengunjung
Berolahraga, ganti
Gymnasium
pakaian,
R. Aerobik
membersihkan diri
R. Ganti
Toilet/shower
SPA
Karyawan
Membersihkan
Ruang Pijat
ruangan, melayani
Ruang Sauna
tamu, administrasi,
Resepsionis
isoma
Pengunjung
Merelaksasi tubuh,
Ruang Pijat
pijat, ganti pakaian,
Ruang Sauna
membersihkan diri
Resepsionis
R. Ganti
30
Universitas Sumatera Utara
Toilet/shower
Fasilitas
Kantor
Pengelola
Pendukung
Pengelola
utama
Administrasi, isoma R. Pimpinan
R.wakil
dan
Pelayanan
Karyawan
R. Manajer
Admintrasi
R. Sekretaris
R. Bendahara
R. Karyawan
R. Rapat
R. Tamu
Pantry
Toilet
Gudang arsip
Bread Shop
Karyawan
Administrasi,
Kasir
mengontrol, isoma
Ruang Saji
Dapur
Pengunjung
Ruang Saji
Membeli roti
Kasir
Drug Store
Karyawan
Administrasi,
Ruang Saji
mengontrol, isoma
Kasir
Gudang
Pengunjung
Travel Agent
Karyawan
Membeli obat-
Ruang Saji
obatan
Kasir
Administrasi,
Resepsionis
melayanai
pemesanan tiket
mengontrol, isoma
Toilet Umum
Pengunjung
Memesan tiket
Pengunjung,
Buang air, cuci
penyewa,
muka
Resepsionis
31
Universitas Sumatera Utara
karyawan
Mushollah
Pengunjung,
R. Sholat
Wudhu, sholat
Tempat wudhu
penyewa,
karyawan
Keamanan
Petugas
Menjaga keamanan, Pos jaga
menindak kriminal,
istirahat
Utilitas
Karyawan
Mengawasi alat
R. Pompa
bekerja,
R. AHU
menjalankan dan
R. Genset
mengatur alat,
R. Trafo
isoma
R. Mesin Lift
R. Sampah
R. Karyawan
Pergudangan
House Keeping
Karyawan
karyawan
Mengontrol, servis,
R. Bongkar muat
administrasi
Gudang utama
Mencuci dan
Loundry washer &
menjemur pakaian,
dryer
menyiapkan dan
R. House keeping
menyimpan linen
Gudang house
meyimpan peralatan
kebersihan
keeping
Gudang linen
R. Cleaning servis
Parkir
Pengelola,
Parkir mobil dan
karyawan
motor
Pengunjung
Parkir mobil dan
R. Parkir pengelola
dan karyawan
R. Parkir pengunjung
motor
2.4.2. Deskripsi Perilaku
Berdasarkan sifat aktivitas yang dilakukan perilaku pengguna bangunan
Hotel Bisnis ini dapat dibagi menjadi 2 kategori, antara lain :
32
Universitas Sumatera Utara
1. Bersifat Statis
Perilaku pengguna bangunan lebih bersifat menetap pada satu tempat atau
ruang. Kebiasaan pengguna ini merupakan kegiatan yang menjadi rutinitas
atau sementara dengan intensitas waktu yang lebih lama dibandingkan
aktifitas pengelola dan para pemilik retail sewa.
2. Bersifat Dinamis
Berbeda dengan prilaku bersifat statis, perilaku bersifat dinamis pengguna
bangunannya lebih cenderung berpindah atau bergerak dari satu tempat ke
tempat lainnya dalam ruang lingkup bangunan, diantaranya aktifitas
pengunjung dan perkantoran dengan menggunakan fasilitas yang disediakan
pada bangunan.
Berdasarkan pola kegiatannya, pengguna bangunan dibagi atas 4, yaitu :
1.
Kegiatan Pengunjung
Berkunjung
Datang
Entrance
Lobby/Pusat
Informasi
Pulang
Rekreasi
Melakukan
Bisnis
Parkir
Diagram 2.1. Skema Perilaku Pengunjung
Sumber : Pribadi
2.
Kegiatan Penghuni / Tamu Hotel
Istirahat
Datang
Entrance
Lobby/Check
In/ADM
Check Out/
ADM
Rekreasi
Parkir
Melakukan
Bisnis
Pulang
Diagram 2.2. Skema Perilaku Penghuni/Tamu Hotel
Sumber : Pribadi
33
Universitas Sumatera Utara
3.
Kegiatan Pengelola dan Karyawan Hotel
Servis Tamu
Datang
Side
Entrance
Loker
Karyawan
Marketing
Istirahat
Administrasi
Pulang
Parkir
Pengelola
Diagram 2.3. Skema Perilaku Pengelola dan Karyawan Hotel
Sumber : Pribadi
4.
Kegiatan Servis
Parkir
Servis
Servis
Loading
Dock
Side
Entrance
Registrasi
Bangunan
Side
Entrance
Diagram 2.4. Skema Perilaku Karyawan Servis
Sumber : Pribadi
2.4.3. Deskripsi Kebutuhan Ruang dan Besaran Ruang
Tabel 2.3. Program Ruang
Sumber : Pribadi
Ruang
Sub Ruang
Superior
Deluxe
Hunian
Suite
Unit /
Standart (m2)
Luas (m2)
84
28
2352
70
32
2240
14
64
896
Kapasitas
Luas Total Sementara
Sirkulasi
5488
20% Luas
Luas Total
Restaurant
1097,6
6585,6
R. Makan
200
2
400
Bar
50
1,4
70
Dapur
20%
90
Gudang
50% Dapur
45
Cold Storage
15% Dapur
6,75
34
Universitas Sumatera Utara
R. Pengelola
7% R. Makan
6,3
Toilet / WC
12
8x6m
48
Wastafel
4
0,45
1,8
Total Sementara
Sirkulasi
667,85
30% luas
Subtotal Luas Restaurant
SPA
868,205
Lobby
30
0,5
15
R. Ganti
50
0,8
40
R. Sauna
40
0,6
24
R. Stream
40
1,5
60
Shower
8
1
8
Toilet
8
0,96
7,68
Subtotal Luas Spa
Fitness Centre
200,355
154,68
Gymnasium
60
1,75
105
R. Fitness
1
200
200
R. Ganti / Loker
20
1
20
Toilet
8
0,96
7,68
Shower
8
1
8
Kasir / ADM
2
7,5
15
Subtotal Luas Fitness Centre
355,68
Kolam Dewasa
1
6 x 12
72
Kolam Anak
1
6x4
24
Pool Bar
8
9
72
Swimming
R. Ganti / Loker
30
1
30
Pool
Toilet / Shower
8
7,2
57,6
Area Duduk
30% Luas
R. Mesin / Filter
32
62,4
36
Subtotal Luas Swimming Pool
Ballroom
36
354
Ballroom
500
0,9
450
R. Persiapan
20
0,3
6
35
Universitas Sumatera Utara
Gudang
1
20% Hall
99
Toilet
8
0,96
7,68
R. ME
1
20
20
Subtotal Ballroom
R. Rapat
4
4x8m
128
Meeting Pod
4
4 x 5,5 m
88
Meeting Room
Sirkulasi
Mushollah
582,68
Total Luas Sementara
216
20% Luas
43,2
Subtotal Meeting Room
259,2
Sholat
100
1
100
Toilet / WC
2
8x6m
96
Gudang
1
20% Mushollah
20
Subtotal Luas
General
3
4,5
13,5
R. Staff
10
6
60
R. Rapat
20
2
40
R. Tamu
6
5,4
32,4
Toilet
12
0,96
11,52
Manager
Back Office
216
Subtotal Luas
Display area
Drug Store
10
Gudang
Kasir
2
157,42
2,5
25
16
16
1,25
2,5
Subtotal Luas
Hall / Lobby
68,5
Entrance Hall
100
0,6
60
R. Informasi
1
15% Lobby
9
Receptionist
1
16
16
Area Duduk
100
1,6
160
Bellman
1
9
9
36
Universitas Sumatera Utara
Counter
R. Lift
6
9
54
R. Kontrol
1
16
16
Toilet
20
0,96
19,2
Subtotal Luas
Lounge and
Bar
343,2
Bar
15
1,5
22,5
R. Duduk
60
1,4
84
Dapur
2
20% R. Makan
33,6
Pantry
2
1/3 Dapur
22,4
Gudang
1
50% Dapur
42
Toilet / WC
12
8x6m
48
Wastafel
4
0,45
1,8
Kasir
1
7,5
7,5
Subtotal Luas
House
Keeping
261,8
Laundry Washer
4
Ls
40
Laundry Dryer
4
Ls
40
Restroom
1
Ls
50
Subtotal Luas
130
R. Panel
2
12
24
R. Trafo
2
12
24
R. Mesin AC
2
52
104
R. Genset
1
52
52
R. Chiller
1
24
24
Mechanical
R. Pompa
1
24
24
Electrical
R. AHU
2
12
24
2
12
24
2
24
48
R. Pantau
CCTV
R. Karyawan
Subtotal Luas
348
37
Universitas Sumatera Utara
2.4.4. Deskripsi Persyaratan dan Kriteria Ruang
Tabel 2.4. Persyaratan dan Kriteria Ruang
Sumber : Pribadi
Fungsi
Hotel
Kelompok
Kebutuhan
Fungsi
Ruang
Utama
Kamar tidur
Persyaratan
Ketinggian antara lantai dan plafond
sesuai fungsi ruang
Jendela bertirai yang tidak tembus sinar
dari luar
Harus kedap suara
Penghawaan yang sesuai
Kamar mandi
Tertutup dan tidak tembus pandang
Penghawaan yang sesuai
Pencahayaan yang cukup
Bersih
Kantor
Mudah dalam pencapaian
pengelola
Pencahayaan cukup
Penghawaan yang sesuai
Lobby
Lokasi strategis sehingga mudah
ditemukan
Pencahayaan baik
Penghawaan baik
Cukup luas
Meja resepsion berukuran standart
Ballroom
Pencahayaan cukup dan sesuai
Ketinggian antara lantai dan plafond
sesuai fungsi ruang
Tidak ada kolom penghalang di tengah
ruang
Penghawaan yang tepat dan sesuai
Suasana interior yang sesuai konsep
38
Universitas Sumatera Utara
Meeting room
Pencahayaan cukup dan sesuai
Ketinggian antara lantai dan plafond
sesuai fungsi ruang
Tidak ada kolom penghalang di tengah
ruang
Penghawaan yang tepat dan sesuai
Suasana interior yang sesuai konsep
Restoran
Memerlukan view yang bagus
Tidak banyak dibatasi oleh kolom
bagian tengah bangunan
Kursi dan meja diklasifikasikan
berdasarkan jumlah kursi (dua kursi,
empat, dsb)
Material yang dipakai di dalam
restaurant harus berdasarkan konsep
yang diusung
Kenyamanan terjamin
Penghawaan baik
Pencahayaan yang sesuai
Kebersihan dan kerapian baik
Area parkir
Kemudahan pencapaian dan sirkulasi
Menggunakan perkerasan yang aman
Ukuran parkir untuk kendaraan
diklasifikasikan berdasarkan jenis
kendaraan
Ukuran sesuai standard
Lounge bar
Kursi dan meja diklasifikasikan
berdasarkan jumlah kursi (dua kursi,
empat, dsb)
Material yang dipakai di dalam
restaurant harus berdasarkan konsep
39
Universitas Sumatera Utara
yang diusung
Kenyamanan terjamin
Penghawaan baik
Pencahayaan yang sesuai
Kebersihan dan kerapian baik
Tersedia berbagai jenis minuman
Fitness & Gym
Pencahayaan baik
Penghawaan baik
Luas ruang yang sesuai standard
Lantai parquet, jalur jogging yang
terbuat dari blok beton
Bread Shop
Pencahayaan baik
Penghawaan baik
Bersih
Drug Store
Pencahayaan baik
Penghawaan baik
Bersih
Travel Agent
Pencahayaan baik
Penghawaan baik
Bersih
Pelengkap
Toilet/ rest room Ruangan cukup untuk pengunjung
Tertutup dan tidak tembus pandang
Penghawaan yang sesuai
Pencahayaan yang cukup
Bersih
House keeping
Pencahayaan yang baik
& loundry
Penghawaan baik
Luas ruang yang sesuai standart
Lantai parquet
40
Universitas Sumatera Utara
2.4.5. Studi Banding Arsitektur yang Mempunyai Fungsi Sejenis
a. Berry Biz Hotel, Bali, Indonesia
Gambar 2.2. Eksterior Fasad Berry Biz Hotel
Sumber : http://www.berrybizhotel.com/
Berry Biz Hotel merupakan hotel bisnis bintang tiga yang berlokasi di Jl.
Sunset Road No 99, Legian Kaja, Denpasar, Area Kuta, Bali. Hotel yang baru saja
beroperasi pada pertengahan tahun 2014 ini memiliki desain yang cantik dengan
tema desain yang tak jauh-jauh dari dunia bisnis.
Gambar 2.3. Lobby Berry Biz Hotel
Sumber : http://www.berrybizhotel.com/
Lobby hotel didominasi warna putih dan warna biru. Di langit-langitnya,
terlihat instalasi lampu-lampu yang bergantungan pada struktur bilah-bilah kawat.
Instalasi ini terlihat ―techno‖ dan menyerupai rasi bintang di langit malam.
41
Universitas Sumatera Utara
Berry Biz Hotel menyediakan 90 kamar tamu yang terdiri dari beberapa
tipe kamar, yaitu: 60 unit Superior Room, 10 Deluxe Room, dan dan 3 unit Berry
Biz Suite. Selain itu, Berry Biz Hotel menyediakan 17 unit Female Only Room.
Superior Room
Suite Room
Deluxe Room
Female Room
Gambar 2.4. Type Kamar Berry Biz Hotel
Sumber : http://www.berrybizhotel.com/
Kamar-kamar di Berry Biz Hotel ini dilengkapi dengan mural bergambar
karikatur para tokoh bisnis terkenal lengkap dengan quotes-nya. Ada mural
karikatur Steve Jobs, Anita Roddick, Dahlan Iskan, Warren Buffet, Hermawan
Kertajaya, dan Tony Hsieh. Motivating quotes yang terpajang di samping gambar
karikatur para tokoh bisnis itu bertujuan agar penghuni kamar menjadi lebih
bersemangat. Bukan hanya memiliki desain yang unik, setiap kamar di Berry Biz
Hotel pun memiliki fasilitas lengkap, antara lain: AC, bath amenities, coffee
maker, hair dryer, TV kabel, safety deposit box, shower dengan air panas, wifi,
dan working desk.
42
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.5. Meeting Point Berry Biz Hotel
Sumber : http://www.berrybizhotel.com/
Sebagai hotel bisnis, Berry Biz Hotel menyediakan berbagai fasilitas yang
dapat mendukung kelancaran perjalanan bisnis. Berry Biz Hotel menyediakan
stationery shop yang cukup lengkap. Berry Biz Hotel juga menyediakan lima
meeting pods dengan desain yang dinamis untuk berbagai keperluan meeting. Ada
Mind Works, Thought Bank, Think Hive, Idea Connection, dan Brain Buzz dengan
desain berwarna cerah ceria. Kelima tipe meeting room ini dapat menampung
antara 6 – 10 orang. Berry Biz Hotel juga menyediakan Training Room dengan
enam tipe yang dapat menampung antara 30 hingga 100 orang. Ada U-Shape,
Class Room, Board Room, Theatre, Banquet Dinner, dan Double U-Shape.
b. Palace Hotel, Tokyo
Gambar 2.6. Palace Hotel, Tokyo
Sumber : http://en.palacehoteltokyo.com/
43
Universitas Sumatera Utara
Palace Hotel Tokyo adalah sebuah hotel mewah yang terletak di
Marunouchi distrik bisnis Tokyo, Jepang. Hotel ini memiliki 290 kamar tamu dan
fasilitas, termasuk 10 restoran dan bar, spa, pusat kebugaran, kolam renang, dan
pusat bisnis.
Palace Hotel Tokyo terletak di 1-1-1 Marunouchi seberang Gerbang
Otemon dari Istana Kekaisaran di Chiyoda ward di pusat kota Tokyo.
Palace Hotel Tokyo dimiliki oleh Palace Hotel Co Ltd, sebuah konsorsium
pemegang saham swasta pertama kali dibentuk pada tahun 1961. Pendiri dan
presiden pertama adalah perusahaan Masatomo Yoshihara.
Palace Hotel merupakan hotel baru yang sukses dari hotel sebelumnya
yaitu Hotel Teito yang dibangun pada lokasi yang sama tahun 1947.
Tanah dan bangunan Hotel Teito dijual kepada sektor swasta pada tahun
1959 dan hotel dibangun kembali menjadi Palace Hotel, yang dibuka untuk bisnis
pada tanggal 1 Oktober 1961. Palace Hotel dianugerahi Architectural Industry
Association Prize Award pada tahun 1963 atas keberhasilannya mencampurkan
gaya arsitektur modern dengan estetika Jepang.
Palace Hotel memiliki 278 kamar tamu dan 12 suite dengan interior yang
mewah nyaman dan kontemporer.
Hotel ini memiliki beberapa restoran dan bar, ruang fungsi yang luas dan
Evian Spa Jepang pertama yang menghadap pemandangan taman Imperial Palace
dengan latar belakang langit sekitarnya. Sebagian besar kamar tamu memiliki
balkon pribadi, ini sangat jarang di Tokyo.
Palace Hotel memiliki beberapa jenis kamar di antaranya:
Deluxe Room 1 King Bed 45 sqm
44
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.7. Deluxe Room 1 King Bed 45 sqm
Sumber : http://en.palacehoteltokyo.com/
Deluxe Room with balcony 1 king bed 45 sqm
Gambar 2.8. Deluxe Room with balcony 1 King Bed 45 sqm
Sumber : http://en.palacehoteltokyo.com/
Deluxe Room with balcony 2 twin beds 45 sqm
Gambar 2.9. Deluxe Room with balcony 2 twin Bed 45 sqm
Sumber : http://en.palacehoteltokyo.com/
Club Deluxe room 1 king bed 45 sqm
Gambar 2.10. Club Deluxe Room 1 King Bed 45 sqm
Sumber : http://en.palacehoteltokyo.com/
45
Universitas Sumatera Utara
Grand Dluxe room w/ balcony 1 king bed 55 sqm
Gambar 2.11. Grand Deluxe Room w/ Balcony 1 King Bed 55 sqm
Sumber : http://en.palacehoteltokyo.com/
Grand Deluxe room 2 twin beds 55 sqm
Gambar 2.12. Grand Deluxe Room 2 twin Bed 55 sqm
http://en.palacehoteltokyo.com/
Club Deluxe room w/ balcony 1 king bed 45 sqm lounge access
imperial palace view
Gambar 2.13. Grand Deluxe Room 2 twin Bed 55 sqm
Sumber : http://en.palacehoteltokyo.com/
Club Deluxe room w/ balcony 2 twin beds 45 sqm lounge access
imperial palace view
46
Universitas Sumatera Utara
Gambar 2.14. Club Deluxe room w/ balcony 2 twin beds 45 sqm
lounge access imperial palace view
Sumber : http://en.palacehotel