Hotel Bisnis Nea Avenue Kualanamu

BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Bandar Udara Internasional Kuala Namu adalah sebuah bandar udara baru
untuk kota Medan, Sumatera Utara, Indonesia. Bandara Kuala Namu ini
dimaksudkan untuk mengganti Bandara Polonia yang tidak dapat dikembangkan
lagi mengikuti kebutuhan penerbangan yang semakin murah, serta teknologi
pesawat berbadan lebar yang mengakibatkan kebutuhan ruang bandara yang jauh
lebih luas.1
Bandara Kuala Namu merupakan relokasi dari bandara umum kota Medan
sebelumnya yaitu Bandara Polonia. Semua aktivitas umum bandara kota Medan
dipindahkan ke bandara Kuala Namu. Lokasinya merupakan bekas areal
perkebunan PT. Perkebunan Nusantara II Tanjung Morawa, terletak di Kuala
Namu, Desa Beringin, Kabupaten Deli Serdang.
Bandara Kuala Namu merupakan bandara internasional yang tidak hanya
menampung penumpang domestik, namun juga menampung penumpang
mancanegara. Sehingga tidak dipungkiri bahwa bandara Kuala Namu menjadi
salah satu akomodasi dan wadah transportasi bagi para wisatawan yang hendak
melakukan perjalanan bisnis di kota Medan, baik itu dari luar kota maupun luar
negeri.
Sejak Bandara Internasional Kuala Namu mulai dibuka 25 Juli 2013,

kawasan ini dinilai menjadi magnet bisnis baru dan menjanjikan di Sumatera
Utara. Para pengamat menilai kalangan pengusaha tengah melirik kawasan ini
untuk menanamkan modalnya di berbagai peluang usaha yang terbuka. Mulai dari
pengembangan bisnis di sektor properti, perhotelan, transportasi dan peluang
bisnis lainnya.
Pada tahun 2014 wisatawan mancanegara yang berkunjung ke Kota Medan
adalah sebanyak 232.724 orang. Pertambahan Wisata Mancanegara rata-rata 10 %
1

RDTR Kawasan Kuala Namu dan Sekitarnya, 2007

1

Universitas Sumatera Utara

per tahun. Angka tersebut sudah termasuk wisatawan yang berkunjung untuk
kegiatan yang berkaitan kepentingan pekerjaan seperti konvensi, meeting, hingga
pameran/ekshibisi, atau yang lebih dikenal dengan istilah MICE ( Meeting,
Incentive, Convention, and Exhibition ).1


Persaingan bisnis di Indonesia semakin berkembang, terlebih dengan adanya
globalisasi dalam bidang ekonomi yang semakin membuka peluang pengusaha
asing untuk turut berkompetisi dalam menjaring konsumen lokal. Dampak
globalisasi menyebabkan industri jasa yang terdiri dari berbagai macam industri
seperti

industri

telekomunikasi, transportasi, perbankan, dan perhotelan

berkembang dengan cepat (Zeithaml & Bit, 2003).
Untuk mengantisipasi kedatangan wisatawan dalam negeri maupun asing ke
Medan untuk kegiatan berbisnis, maka diperlukan fasilitas pendukung seperti
akomodasi untuk tempat menginap, salah satunya adalah hotel bisnis yang
menyediakan fasilitas lengkap untuk pertemuan bisnis sekaligus untuk menjadi
tempat tinggal sementara yang nyaman.
Pada tahun 2008 lalu krisis energi melanda dunia. Banyak negara, baik
negara maju maupun negara berkembang, kesulitan mendapatkan energi
dikarenakan harga minyak yang melambung. Hal ini sebagai refleksi di masa
depan, sebagaimana cadangan energi dunia akan semakin menipis sehingga

biayanya tentu akan semakin mahal.
Dengan demikian, rencana pembangunan yang lebih hemat energi sekaligus
berwawasan lingkungan menjadi faktor yang kian penting, bukan hanya karena
manfaat positifnya kepada lingkungan, tetapi juga untuk menekan biaya
operasional di masa mendatang. Elemen-elemen hemat energi sebagai investasi
yang dapat menekan biaya energi untuk operasi dan perawatan bangunan setelah
bangunan tersebut selesai.
Berdasarkan beberapa uraian di atas, maka di kawasan perancangan di
sekitar Bandara Kuala Namu akan direncanakan sebuah hotel bisnis dengan
konsep hemat energi yang dapat berpengaruh penting bagi pengusaha atau pelaku
1

Badan Pusat Statistik Sumatera Utara tahun 2015

2

Universitas Sumatera Utara

bisnis yang akan melakukan perjalanan bisnis di Medan. Terlebih lagi bersamaan
dengan hotel bisnis ini direncanakan dua bangunan dengan fungsi perkantoran dan

shopping mall tepat di lokasi perancangan yang sama.

1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan perancangan hotel bisnis ini yaitu:



Menyiadakan wadah tempat tinggal sementara bagi pengusaha dan pelaku
bisnis dari luar kota maupun luar negeri.
Untuk merencanakan dan merancang sebuah hotel bisnis di kawasan
bandara Kuala Namu yang direncanakan akan menjadi kawasan





pengembangan.
Menyediakan fasilitas-fasilitas ruang bisnis bagi para pengunjung hotel.
Menciptakan suasana hotel yang nyaman dengan segala fasilitas-fasilitas
yang mendukung.


1.3. Masalah Perancangan
Masalah perancangan yang dihadapi dalam kasus proyek ini adalah:
1.

Bagaimana mewujudkan desain bangunan pada judul proyek (Hotel Bisnis)
ini sehingga sesuai dengan peruntukkan fungsi bangunan dan kelayakan
studi proyek sesuai dengan kebutuhan pada lokasi proyek.

2.

Perancangan hotel bisnis ini bersifat fiktif dan termasuk ke dalam kategori
bangunan multi fungsi yang direncanakan bersama dengan fungsi yang
berbeda dalam suatu bangunan yang direncanakan.

3.

Bagaimana menerapkan prinsip-prinsip tema yang diambil untuk diterapkan
dalam desain bangunan agar sesuai dengan fungsi bangunan dan prinsipprinsip estetika dalam teori arsitektur.


4.

Bagaimana mengatasi permasalahan pada desain seperti aksesibilitas,
sirkulasi, aktivitas, fungsi, kenyamanan, utilitas, pencahayaan, keamanan,
dan dimensi ruang.

3

Universitas Sumatera Utara

1.4. Pendekatan
Pendekatan-pendekatan yang dilakukan untuk pemecahan masalah dalam
proses pengembangan konsep dan perancangan Hotel Bisnis ini antara lain:


Studi literatur dengan mempelajari permasalahan yang ada serta pemecahan
masalah berdasarkan referensi-referensi yang dianggap relevan dan
mendukung dalam proses perancangan seperti buku panduan, standar
bangunan maupun standar keselamatan pada bangunan sesuai dengan fungsi




proyek dan kelayakannya.
Studi banding terhadap proyek, judul, dan tema sejenis dengan melakukan
pendekatan perancangan dengan mencari data yang telah ada, sumbersumber tersebut dapat berupa sumber survey langsung maupun sumber
tertulis seperti buku, media cetak, internet, dan sumber-sumber lain yang



dianggap penting.
Survey lapangan mengenai kondisi sekitar lahan studi dan lingkungan fisik
yang berkaitan dengan karakteristik, aktivitas, fungsi eksisting serta



menganalisa potensi dan permasalahan yang ada pada lingkungan sekitar.
Mendapatkan informasi dari instansi-instansi terkait untuk memperoleh data
yang dibutuhkan untuk mendukung kelayakan studi proyek, baik dengan
instansi pemerintah maupun swasta.


1.5. Lingkup/ Batasan
Lingkup pembahasan yang akan dibatasi dalam kasus perancangan ini
adalah:
1.

Merencanakan dan merancang hotel bisnis di kawasan bandara Kuala Namu
yang didasari oleh disiplin ilmu arsitektur.

2.

Penyediaan ruang-ruang yang sesuai dengan aktivitas-aktivitas bisnis dan
dapat memberikan kenyamanan bagi penggunanya.

3.

Hotel bisnis yang direncanakan merupakan suatu bangunan dengan
penekanan arsitektur hemat energi.
4

Universitas Sumatera Utara


4.

Hanya membahas tentang masalah-masalah yang dihadapi dalam merancang
sebuah hotel bisnis.

1.6. Kerangka Berpikir
Latar Belakang
 Meningkatnya kebutuhan hotel
 Kuala Namu merupakan bandara Internasional tujuan wisatawan
Maksud dan Tujuan
 Menyiadakan wadah tempat tinggal
sementara bagi pengusaha dan pelaku
bisnis dari luar kota maupun luar negeri,
yaitu berupa perancangan hotel bisnis di
kawasan bandara Kuala Namu.
 Menyediakan fasilitas-fasilitas ruang
bisnis bagi para pengunjung hotel.

Tema Perancangan

Arsitektur Hemat Energi
Judul Perancangan
Hotel Bisnis di NEA
Avenue

Masalah Perancangan
 Mewujudkan desain bangunan Hotel Bisnis sesuai dengan peruntukkan fungsi
bangunan pada lokasi proyek.
 Menerapkan tema pada bangunan.
 Memadukan fungsi-fungsi yang ada pada bangunan.
 Bagaimana merencanakan pencapaian/aksesbilitas yang mudah (easy
accessibility).
Pengumpulan Data :
 Survey Lokasi
 Studi Literatur
 Studi Banding

Analisa :
 Analisa kondisi tapak.
 Analisa fungsional.

 Analisa teknologi.
 Prinsip tema dalam desain.

Pra Perancangan
 Penzoningan.
 Pendekatan teori
arsitektur

Konsep :
 Konsep perancangan tapak.
 Konsep perancangan bangunan.
 Konsep struktur bangunan.
 Konsep utilitas bangunan.

Desain
Gambar 1.1. Kerangka Berpikir
Sumber : Pribadi

5

Universitas Sumatera Utara

1.7. Sistematika Penulisan Laporan
Penulisan laporan ini disajikan dengan beberapa bab yang dapat diuraikan
secara garis besar, sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Menguraikan secara garis besar yang menjadi dasar perumusan
perancangan yang meliputi: latar belakang, maksud dan tujuan, masalah
perancangan, pendekatan, lingkup/batasan, kerangka berpikir, dan sistematika
penulisan laporan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Menguraikan tentang terminologi judul, lokasi perancangan, tinjauan
fungsi, elaborasi tema, serta studi banding arsitektur yang mempunyai fungsi
sejenis dan tema sejenis.
BAB III METODOLOGI
Menguraikan langkah-langkah kegiatan penelitian yang akan ditempuh.
Berisikan mengenai penjelasan kerangka pendekatan, metode, dan teknik analisis
yang akan digunakan untuk menghasilkan desain/perancangan bangunan.
BAB IV ANALISA PERANCANGAN
Menguraikan tentang analisa kondisi tapak dan lingkungan sekitar, analisa
fungsional dan teknologi yang berkaitan dalam hal perancangan, penerapan tema
dengan pendekatan perancangan, serta kesimpulan yang diperoleh untuk menjadi
konsep perancangan.
BAB V KONSEP PERANCANGAN
Berisi tentang penerapan hasil analisis komprehensif yang digunakan
sebagai alternatif pemecahan masalah perancangan, yang terdiri dari konsep dasar,
konsep perancangan tapak, konsep perancangan bangunan, konsep perancangan
struktur bangunan, konsep perancangan utilitas bangunan.
BAB VI PERANCANGAN ARSITEKTUR
Berisi gambar-gambar hasil desain dan foto-foto hasil perancangan.
6

Universitas Sumatera Utara