ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA MITRA BP-LINK SYARIAH BUMIPUTERA 1912 (Studi Kasus Di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912Kantor Unit Syariah Magelang) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Huku

  

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP ASURANSI JIWA

MITRA BP- LINK SYARIAH BUMIPUTERA 1912

(Studi Kasus Di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912Kantor Unit

Syariah Magelang)

  

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar

Sarjana dalam Hukum Islam

  

Oleh:

Zakiyatur Rofi’ah

NIM: 21412024

  

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS SYARI’AH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2017

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Zakiyatur Rofi’ah NIM : 214 12 024 Jurusan/Fakultas : Hukum Ekonomi Syariah/ Syariah Judul : Analisis Hukum Islam terhadap Asuransi

  Jiwa Mitra BP- Link Syariah (Studi Kasus AJB Bumiputera 1912 Unit Syariah Magelang)

  Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan (Plagiat) dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat pada skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah (Buku Pedoman IAIN Salatiga).

  Salatiga, Maret 2017 Yang Menyatakan

  Zakiyatur Rofi’ah

  NIM 214 12 024

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Lamp : 4 (empat) eksemplar Salatiga, Maret 2017 Hal : Pengajuan Naskah Skripsi Kepada : Yth. Rektor IAIN Salatiga di Salatiga

  

ﮫﺗﺎﻛﺮﺑو اﻟﻠﮫ ﺔﻤﺣرو ﻢﻜﯿﻠﻋ مﻼﺴﻟا

  Setelah diadakan pengarahan, bimbingan, koreksi dan perbaikan seperlunya, maka skripsi saudara : Nama : Zakiyatur Rofi’ah NIM : 214-12-024 Judul : Analisis Hukum Islam terhadap Asuransi Jiwa Mitra

  Bp-Link Syariah (Studi Kasus di AJB Bumiputera 1912 Unit Syariah Magelang) dapat diajukan dalam sidang munaqasyah. Demikian untuk menjadikan periksa.

  

ﮫﺗﺎﻛﺮﺑو اﻟﻠﮫ ﺔﻤﺣرو ﻢﻜﯿﻠﻋ مﻼﺴﻟاو

  Pembimbing Dra. Siti Muhtamiroh, M.SI.

  NIP.19681229 199303 2001

KEMENTERIAN AGAMA RI

  Jl. Tentara Pelajar No. 02 Telp (0298) 323706, 323433 Salatiga Website: www.iainsalatiga.ac.id E-mail: administrasi@iainsalatiga.ac.id

PENGESAHAN

  Judul Skripsi : Analisis Hukum Islam terhadap Asuransi Jiwa Mitra Bp-

  Link Syariah ( Studi Kasus AJB Bumiputera 1912 Unit

  Syariah Magelang) Nama : Zakiyatur Rofi’ah NIM : 214 12 024 Progdi : S1 Hukum Ekonomi Syariah

  Telah dipertahankan didepan sidang munaqasyah skripsi Fakultas Syariah,

Institut Agama Islam Negeri Salatiga pada hari ……… tanggal ………… dan

dinyatakan LULUS, sehingga dapat diterima sebagai salah satu syarat guna

memperoleh gelar Sarjana.

  Dewan Sidang Munaqosyah Ketua Sidang : Sekretaris Sidang : Penguji I : Penguji II :

  Salatiga, Dekan Fakultas Syariah Dra. Siti Zumrotun, M. Ag.

  NIP. 19670115 199803 2 002

  MOTTO

Jadikanlah Kegagalanmu Sebagai Kunci Kesuksesanmu

  PERSEMBAHAN

Bapak dan ibuku tercinta, Bapak Riyanto dan Ibu Sri Wasilah yang tak pernah

henti selalu memberikan semangat, kasih, sayang, yang selalu berjuang untuk

anak-anaknya dan selalu melakukan yang terbaik buat anak-anaknya

Suamiku Tercinta, Mas Mustofa yang tak pernah henti memberi semangat dan

selalu menemani dalam menyelesaikan penyusunan skripsi

Anakku Tersayank, Dek Zidna Luthfatul Chusna yang selalu menemaniku dan

memberi semangat serta selalu membuat tersenyum

Keluarga Besar Bapak Dumeri dan Ibu Parni, yang selalu memberikan do’a

dan dukungan, dan tak pernah henti memberikan kasih sayang.

Keluarga BesarBapak Asnawi Badi dan Ibu Nur Jannah yang telah menjadi

keluarga saya, yang selalu memberikan perhatian, petuah dan kasih sayang

Adek-adekku tercinta, Muhammad Tutur Saifuddin, Nailatul Choiriyah,

M.Yusro Fatoni

Adek Iparku Isrori, yang selalu memberikan bantuan untuk mengantar dalam

masa-masa penyelesaian skripsi

Dosen-dosen dan seluruh tenaga pengajar Fakultas Syari’ah Khususnya

Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah

Sahabat-sahabatku Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah Angkatan 2012,

terimakasih untuk semua hal, semua kenangan indah yang kita lalui bersama

selama 4 tahun ini

  

ABSTRAK

  Rofi’ah, Zakiyatur. 2017. Analisis Hukum Islam terhadapAsuransi Jiwa Mitra

  BP-Link Syari’ah Bumiputera1912 (Studi Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera1912 Kantor Unit Syari’ah Magelang). Skripsi. Fakultas

  Syari’ah. Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Dra. Siti Muhtamiroh, M.SI.

  

Kata Kunci:Asuransi Jiwa Syari’ah, Mudharabah, Tabarru’, wakalah bil Ujrah

  ,Mitra BP-Link Syari’ah Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Unit Syari’ah Magelang juga sudah membuka divisi syari’ah sejak 2003. AJB Bumiputera 1912 Konvensional sudah berpengalaman mengkover perjalanan haji dan terbukti berprestasi dalam menjalaninya, lalu para Ulama memberi saran agar membuka cabang syari’ah supaya dalam pengelolaan dananya mengandung unsur syari’ah dikarenakan haji adalah rukun Islam yang kelima. Akan tetapi masih terjadi keraguan karena AJB Bumiputera 1912 adalah asuransi konvensional terlama, maka belum tentu menjalankan asuransi syari’ah dengan sungguh-sungguh menggunakan prinsip syari’ah.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pelaksanaan Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah di Asuransi Jiwa Bersama 1912 Unit Syari’ah dan untuk mengetahui Analisis Hukum Islam terhadap Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah di Asuransi Jiwa Bersama 1912 Unit Syariah Magelang.

  Jenis penelitian yang digunakan penelitiadalah penelitian lapangan dan menggunakan penelitian kualitatif. Peneliti menggunakan pendekatan normatif, dengan mendekati masalah yang diteliti dengan sifat hukum yang nyata atau fakta sosial sesuai dengan kenyataan hidup dalam masyarakat.

  Hasil penelitian ini menjelaskan bahwa produk Asuransi Jiwa Mitra Bp-

  

Link Syari’ah di AJB Bumiputera 1912 ini adalah asuransi jiwa syariah yang

  memberikan proteksi meninggal dunia serta investasi. Pelaksanaan Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah di AJB Bumiputera 1912 Unit Syariah Magelang sesuai dengan syari’ah Islam yaitu bersih dari unsur gharar, maisir dan ribasebab dalam asuransi jiwa ini sudah memenuhi persyaratan di antaranya sudah jelas akad yang digunakan, jangka waktu, pembayaran premi, pengelolaan dana dan pengajuan klaim. Dalam pengelolaan dananya menggunakan akad bagi hasil (mudharabah) adalah 70% untuk peserta asuransi dan 30% untuk pengelola atau perusahaan.

  Akad Tabarru’ adalah akad hibah dalam bentuk pemberian dana dari pemegang polis ke dalam dana Tabarru’ untuk tujuan tolong menolong diantara peserta. Akad Wakalah Bil Ujrah, digunakan saat pemegang polis memberikan Ujrah kepada perusahaan untuk mengelola dana investasi sesuai kuasa atau wewenang yang diberikan.

KATA PENGANTAR

  Rasa syukur yang dalam penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya penulisan skripsi ini dapat penulis selesaikan sesuai dengan yang diharapkan. Penulis juga bersyukur atas rizki dan kesehatan yang telah diberikan oleh-Nya sehingga penulis dapat menyusun penulisan skripsi ini.

  Sholawat dan salam selalu penulis sanjungkan kepada Nabi, Kekasih, Spirit Perubahan, Rasulullah Muhammad SAW beserta segenap keluarga dan para sahabat, dan teman-teman, syafa’at beliau sangat penulis nantikan dihari pembalasan nanti.

  Penulisan skripsi ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana dalam Hukum Islam, Fakultas Syari’ah, Jurusan Hukum Ekonomi Syariah yang berjudul : “Analisis Hukum Islam Terhadap Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syariah (Studi kasus AJB Bumiputera 1912 Unit Syariah Magelang)”. Penulis mengakui bahwa dalam menyusun penulisan skripsi ini tidak dapat diselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Karena inilah penulis mengucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya, ungkapan terima kasih kadang tak bisa mewakili kata-kata, namun perlu kiranya penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.

  Bapak Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga.

  2. Ibu Dra. Siti Zumrotun, M.Ag, Selaku Dekan Fakultas Syariah di IAIN Salatiga.

  3. Ibu Evi Ariyani, SH.,M.H, selaku Ketua Jurusan hukum Ekonomi Syariah di IAIN Salatiga.

  4. Ibu Luthfiana Zahriani, M.H, selaku kepala Lab. Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga.

  5. Ibu Siti Muhtamiroh, M.SI, selaku Dosen Pembimbing yang selalu memberikan pemahaman, memberikan saran, arahan dan masukan mengenai skripsi penulus sehingga dapat terselesaikan dengan maksimal sesuai dengan apa yang diharapkan.

  6. Bapak Muh. Birokhim yang sudah banyak membantu dan berperan penting dalam penelitian penulis.

  7. Bapak dan Ibu Dosen selaku staf pengajar dan seluruh staf Administrasi Fakultas Syari’ah yang tidak bisa kami sebut satu persatu yang selalu memberikan ilmunya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa ada halangan apapun 8. Ayah dan Ibu selaku Orang Tua yang sangat penulis cintai dan tidak ada duanya, usaha, doa dan pengorbanan serta restu yang tidak habisnya, sehingga penulis bisa menyelesaikan tanggung jawab ini sampai tahap akhir menyelesaikan tugas skripsi.

9. Teman-teman Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah angkatan 2012 di IAIN

  Salatiga yang telah memberikan warna dan cerita selama menempuh pendidikan di IAIN Salatiga.

  Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dengan balasan yang sepantasnya dan yang lebih dari apa yang telah mereka berikan kepada penulis, agar pula senantiasa mendapatkan maghfiroh, dan dilingkupi rahmat dan cita-Nya. Amin.

  Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa penulisan skripsi inimasih jauh dari sempurna, baik dari segi metodologi, penggunaan bahasa, isi, maupun analisanya, sehingga kritik dan saran yang konstruktif, sangat penulis harapkan agar mudah dibaca dan dipahami.

  Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca.

  Salatiga, Penulis,

  DAFTAR ISI

COVER ..................................................................................................... .i

SURAT PERNYATAAN ........................................................................ ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING........................................................... iii

PENGESAHAN SKRIPSI ....................................................................... iv

MOTTO .................................................................................................... .v

PERSEMBAHAN ..................................................................................... vi

ABSTRAK ................................................................................................ vii

KATA PENGANTAR .............................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................. x

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xii

DAFTAR TABEL..................................................................................... xiii

  BAB I PENDAHULUAN A. LatarBelakangMasalah ................................................................... 1 B. RumusanMasalah ........................................................................... 5 C. TujuanPenelitian ............................................................................ 5 D. PenegasanIstilah ............................................................................. 6 E. TelaahPustaka ................................................................................ 9 F. MetodePenelitian............................................................................ 11 G. SistematikaPenulisan...................................................................... 1٤ BAB II KAJIAN TEORI A. Asuransi Konvensional .................................................................. 17 1. Pengertian Asuransi Konvensional...........................................17 2. Dasar Hukum Asuransi.............................................................19 3. Prinsip-Prinsip Dasar Asuransi.................................................20 4. Objek Asuransi..........................................................................22 5. Macam-Macam Asuransi Konvensional...................................23 B. Asuransi Syari’ah.............................................................................26

  1. Pengertian Asuransi Syari’ah.....................................................26 2.

  Sejarah Asuransi Syari’ah..........................................................29 3. Landasan Hukum Asuransi Syari’ah..........................................30 4. Pengelolaan Dana AsuransiSyari’ah...........................................33 5. Prinsip-Prinsip Asuransi Syari’ah...............................................34 6. Jenis Asuransi Syari’ah...............................................................36 7. PendapatUlamaTentangAsuransiSyari’ah...................................38 C. Perbedaan Asuransi Syari’ah dan Asuransi Konvensional.............. 40

  BAB III PAPARAN DATA DAN TEMUAN PENELITIAN A. Gambaran Umum AJB Bumiputera 1912..........................................41 1. Sejarah Berdirinya AJB Bumiputera............................................41 2. Kode Etik dan Prinsip Perusahaan...............................................43 3. Visi dan Misi AJB Bumiputera....................................................44 4. Struktur Organisasi AJB Bumiputera..........................................45 B. Gambaran Umum Tentang Asuransi Jiwa Mitra BP-Link Syari’ah 1. Mitra Bp-Link Syari’ah................................................................46 2. Keunggulan Mitra Bp-Link .........................................................47 3. Premi............................................................................................47 4. Persyaratan Menjadi Peserta.......................................................49 Klaim...........................................................................................49 6. Manfaat Megikuti Mitra Bp-Link................................................50 7. Akad Dalam Asuransi Mitra Bp-Link........................................51 8. Penyelesaian Sengketa................................................................51 C. Pelaksanaan Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah.........................52 1. Sistem Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah............................52 2. Pengelolaan Dana Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah..........53 3. Peserta Asuransi Meninggal Sebelum Kontrak Selesai..............55 4. Peserta Asuransi..........................................................................55 5. Klaim...........................................................................................56

  BAB IV ANALISIS A. Analisis Pelaksanaan Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah.............................................................................................57 B. Analisis Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Asuransi Jiwa Mitra Bp-

Link Syari’ah............................................................................. 62

BAB V PENUTUP A. Kesimpulan.......................................................................................71 B. Saran-saran .......................................................................................71 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DAFTAR LAMPIRAN 1.

  Penunjukkan pembimbing Skripsi 2. Surat Ijin Penelitian 3. Daftar nilai SKK 4. Lembar Konsultasi Skripsi 5. Daftar Riwayat Hidup

  DAFTAR TABEL

  Tabel 1 Perbedaan Asuransi Syari’ah dan Asuransi Konvensional

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman sekarang ini, umat Islam di hadapkan pada berbagai

  masalah ekonomi, sebagai akibat dari perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Suatu problem yang sekarang ini banyak dirasakan oleh umat Islam belakangan ini adalah berhadapan dengan adanya sistem ekonomi kontemporer yang berbasis nilai, yakni sistem ekonomi kapitalis, sosialis dan komunis. Sistem ekonomi kontemporer yang terjadi saat ini adalah sangat berlawanan dengan ekonomi Islam, karena sistem ekonomi Islam mengandung nilai-nilai atau sesuai dengan syariat Islam, yang mengatur kepentingan ekonomi individu dan masyarakat.

  Dari berbagai persoalan yang banyak dibicarakan dunia Islam dewasa ini adalah persoalan Asuransi Konvensional. Asuransi sebagai lembaga keuangan non bank, terorganisir secara rapi dalam bentuk sebuah perusahaan yang berorientasi pada aspek bisnis kelihatannya nyata pada era modern ini, bersamaan dengan semangat revolusi industri dikalangan masyarakat barat banyak tuntutan untuk mengadakan sebuah langkah proteksi terhadap kegiatan atau aktifitas ekonomi. Sehingga secara psikologi ketenangan dan ketentraman dapat dinikmati selama melakukan aktifitas ekonomi, disamping resiko yang selama ini dikhawatirkan dapat dihindari atau paling tidak diminimalisir menjadi sesuatu yang tidak memberatkan jika suatu hari nantinya mendapatkan kerugian dalam aktifitas ekonomi.

  Kebanyakan dari masyarakat sekarang ini banyak memandang operasi asuransi konvensional itu mengandung hal-hal yang diharamkan seperti gharar, maisir, riba dan mengandung cacat dari sudut pandang syariat.

  Dalam perkembangan perusahaan asuransi, munculah asuransi syari’ah yang merupakan hasil pemikiran Ulama kontemporer yang dirujuk untuk keperluan masyarakat akan asuransi dengan menerapkan nilai-nilai Islami dan menghilangkan unsur-unsur yang dilarang oleh Islam. Asuransi syari’ah berharap menjadi salah satu lembaga keuangan syari’ah yang bisa bertahan terhadap serangan krisis global perekonomian yang melanda dunia. kebutuhan yang harus dipenuhi, terutama setelah muncul perbankan syari’ah karena keduanya memiliki timbal balik satu sama lain dalam mengelola keuangan dengan menggunakan sistem yang berbasis syari’ah. Hal ini merupakan bagian dari prinsip syari’ah, sebagaimana diatur dalam fatwa Dewan Syari’ah Nasional No.21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syari’ah di Indonesia yang menyatakan bahwa seluruh investasi yang dilakukan oleh perusahaan asuransi syari’ah harus dilakukan sesuai dengan syari’ah.

  Dalam asuransi syari’ah menggunakan konsep tolong menolong, yang merupakan perpaduan antara rasa tanggung jawab dan persaudaraan peserta.

  Seperti firman Alloh dalam surat Al-Maidah ayat 2 yang menganjurkan kita untuk saling tolong menolong :

                    

  Artinya :

  Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan

dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan

pelanggaran. dan bertakwalah kamu kepada Allah, Sesungguhnya Allah

Amat berat siksa-Nya.

  Dalam asuransi syari’ah ada produk yang mengandung unsur tabungan dan ada produk yang sepenuhnya bersifat tabarru’. Pada produk yang mengandung unsur tabungan sebagian dari premi ada yang berstatus tabungan milik peserta dan sebagian lain untuk dana tabarru’. Pada tabungan tersebut nasabah memiliki hak untuk mengambil kapan saja dananaya, karena bersifat tabungan. Ketika nasabah mengajukan klaim, maka peserta akan mendapatkan bagiannya dari rekening tabarru’, sebagai pertolongan peserta lain kepadanya. Selain itu tabungan yang telah terkumpul selama peserta tergabung dalam keanggotaan akan dikembalikan beserta bagi hasilnya.

  Walau asuransi syari’ah tidak sepopuler dengan bank syari’ah, jumlah perusahaan asuransi syari’ah tidak kalah banyak dengan bank syari’ah. Pertumbuhan asuransi syari’ah beberapa tahun lalu sudah ada tiga perusahaan asuransi murni syari’ah dan sekitar 10 perusahaan asuransi konvensional yang mempunyai cabang khusus syari’ah. Perusahaan asuransi konvensional yang mempunyai cabang khusus syari’ah antara lain adalah Asuransi Great Eastern, Asuransi Bumiputera, Asuransi Bringin Jiwa Sejahtera, Asuransi BSAM Syari’ah, Asuransi Tripakarta, MAA Life, MAA General, Asuransi Jasindo, Asuransi Binagriya, Asuransi Bumida (Ali,2008:13).

  Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Unit Syari’ah Magelang juga sudah membuka divisi syari’ah sejak 2003. AJB Bumiputera 1912 Konvensional sudah berpengalaman mengkover perjalanan haji dan agar membuka cabang syari’ah supaya dalam pengelolaan dananya mengandung unsur syari’ah dikarenakan haji adalah rukun Islam yang kelima. Akan tetapi masih terjadi keraguan karena AJB Bumiputera 1912 adalah asuransi konvensional terlama, maka belum tentu menjalankan asuransi syari’ah dengan sungguh-sungguh menggunakan prinsip syari’ah.

  Berangkat dari permasalahan ini maka penelitian yang berjudul Analisis Hukum Islam terhadap Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah Bumiputera 1912 (Studi Kasus di AJB Bumiputera 1912 Kantor Unit Syari’ah Magelang).

  B.

  Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, maka ada beberapa permasalahan yang akan dibahas dalam penelitian ini, permasalahannya dirumuskan sebagai berikut: 1.

  Bagaimana pelaksanaan Asuransi Jiwa Mitra BP-Link Syari’ah di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Unit Syari’ah Magelang? 2. Bagaimana Analisis Hukum Islam terhadap pelaksanaan Asuransi jiwa

  Mitra BP-Link syari’ah di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Unit Syari’ah Magelang? C.

  Tujuan dan Kegunaan 1.

  Tujuan a.

  Mengetahui pelaksanaan Asuransi Jiwa Mitra BP-Link Syari’ah di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Unit Syari’ah Magelang.

  b.

  MengetahuiAnalisis Hukum Islam terhadap Asuransi Jiwa Mitra BP-Link Syari’ah di Asuransi Jiwa Bersama Bumiputera 1912 Unit syari’ah Magelang.

2. Kegunaan

  Manfaat yang diharapkan dari penulisan ini adalah: a.

  Secara Teoritis

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan ide dan sumbangan pemikiran yang bernilai ilmiah bagi pengembangan khasanah dan ilmu pengetahuan.

  b.

  Secara Praktis 1.

  Bagi AJB Bumiputera 1912 Unit Syari’ah Magelang Memberikan sumbangan pemikiran terhadap pentingnya ketegasan hukum Islam dalam masalah-masalah yang terjadi dalam pelaksanaan Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah di AJB Bumiputera 1912 Unit Syari’ah Magelang.

2. Bagi Peneliti

  Menambah ilmu pengetahuan serta wawasan dan pembentukan pola pikir dalam menganalisa bagaimana pelaksanaan Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah di AJB Bumiputera 1912 Unit Syari’ah Magelang apakah sudah sesuai hukum Islam atau belum.

  Bagi Mahasiswa Memberi wawasan dan pemahaman kepada mahasiswa sebagai bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut.

  D.

  Penegasan Istilah 1.

  Hukum Islam Hukum Islam merupakan khitbah (sabda) pencipta syari’at yang berkaitan dengan perbuatan orang-orang mukallaf, yang mengandung suatu tuntutan atau pilihan yang menjadikan sesuatu sebagai sebab, syarat atau penghalang bagi adanya sesuatu yang lain.

  Tasyri’ Ilahi adalah hukum yang ditetapkan oleh Alloh sebagai

  syariah dalam Al-Qur’an dan dijelaskan secara implementatif oleh Nabi SAW, dalam as-Sunah. Hukum dalam pengertian ini secara epistimologi bernilai pasti dan tidak dapat berubah yang sering disebut dengan syari’ah,

  Hubungan hak dan kewajiban ini diatur dengan kaidah-kaidah hukum guna menghindari terjadinya bentrokan antara berbagai kepentingan. Kaidah-kaidah hukum yang mengatur hubungan hak dan kewajiban dalam hidup bermasyarakat itu disebut hukum muamalah (Azhar Basyir, 2000: 15).

2. Asuransi Jiwa Syari’ah

  Dalam Undang-Undang No 40 Tahun 2014 tentang Perasuransian Pasal 1 Poin 3 menyebutkan bahwa: berdasarkan prinsip syari’ah guna saling menolong dan melindungi dengan memberikan pembayaran yang di dasarkan pada meninggal atau hidupnya peserta, atau pembayaran lain kepada peserta atau pihak lain yang berhak pada waktu tertentu yang diatur dfalam perjanjian, yang besarnya telah di tetapkan dan di dasarkan pada hasil pengelolaan dana.

  3. Mitra Bp-Link Syari’ah Produk asuransi jiwa Mitra BP-Link Syari’ah yaitu merupakan jenis asuransi yang berupa gabungan antara asuransi jiwa perorangan syari’ah yang memberikan proteksi meninggal dunia dan investasi.

  4. Akad Tabarru’, Mudharabah dan Wakalah Bil Ujrah Akad Tabarru’ adalah semua bentuk akad yang dilakukan dengan tujuan kebajikan dan tolong menolong, bukan semata untuk tujuan komersial atau mencari keuntungan ( Abdul Mujieb, 1994 :14).

  Menurut kamus akad tabarru’ adalah akad pemilikan sesuatu tanpa ‘iwadl/penukaran seperti hibah, shadaqoh, wasiat dan wakaf.

  Tabarru’ merupakan sikap atau perbuatan untuk mencari berkah dari suatu perbuatan.

  Akad Mudharabah (merupakan akad bagi hasil 70 % untuk peserta asuransi dan 30% untuk pengelola atau perusahaan). Akad

  Tabarru’ ( akad hibah dalam bentuk pemberian dana dari pemegang peserta).

  Akad Wakalah Bil Ujrah , digunakan saat pemegang polis

  memberikan Ujrah kepada perusahaan untuk mengelola dana investasi sesuai kuasa atau wewenang yang di berikan. E.

  Telaah Pustaka

  Penelitian ini tidak merupakan duplikasi atau pengulangan dari penelitian yang ada. Beberapa penelitian terkait yang membahas tentang pelaksanaan asuransi jiwa Mitra Bp-Link syari’ah dalam ruang lingkup yang berbeda di antaranya adalah:

  Dari penelusuran skripsi yang ditulis oleh Istiqomah yang berjudul” Tinjauan Hukum Islam Terhadap Pelaksanaan Asuransi Jiwa (Analisis kecelakaan Diri di PT Asuransi Takaful Keluarga Semarang)” dengan rumusan masalah bagaimana pelaksanaan asuransi kecelakaan diri di PT Asuransi Takaful Keluarga Semarang. Skripsi ini membahas tentang pelaksanaan asuransi jiwa, dimana asuransi takaful berkewajiban memberikan perlindungan terhadap kerugian finansial atau santunan akibat kecelakaan.

  Penelusuran skripsi yang ditulis oleh Moh. Irfanul Amin dengan judul” Pembentukan Proporsi Optimal Investasi Syari’ah dengan Resiko Klaim Pemegang Polis Pada Produk Unit Link Syari’ah (Studi Analisis Pada PT. Asuransi Takaful Cabang Semarang Periode 2010-2011) dengan rumusan masalah bagaimana hubungan antara premi asuransi dana tabarru’ terhadap proporsi investasi syari’ah. Dari skripsi tersebut didapatkan kesimpulan bahwa perumusan portofolio optimal investasi syari’ah pada produk Takaful Link Salam PT. Asuransi Takaful keluarga memiliki 4 jenis investasi dengan pertimbangan preferensi nasabah yang menginginkan return maksimal dengan meminimalisir risiko investasi.

  Penelitian yang dilakukan oleh Siti Muyasarah dalam skripsinya yang berjudul “Analisis SWOT Terhadap Produk Asuransi Unit Link (Studi pada PT. Asuransi Takaful Keluarga) dengan rumusan masalah bagaimana potensi dan kendala pengembangan asuransi syariah di Medan dan untuk menghasilkan strategi apa yang dapat dilakukan dalam pengembangan asuransi syari’ah. Di dalam penelitian tersebut didapatkan bahwa nilai tunai merupakan keunggulan dari produk Asuransi Unit Link dan menjadi salah satu faktor ketertarikan calon pembeli Asuransi Unit

  Link .

  Dalam penelitian yang terdapat jurnal asuransi dan manajemen risiko yang ditulis oleh Mila Sartika yang berjudul” Konsep dan Implementasi Pengelolaan Dana Premi Unit Link Syari’ah” dengan rumusan masalah bagaimana konsep dan implementasi pengelolaan dana premi unit link secara komprehensip, dalam penelitian ini disimpulkan bahwa produk unit Link syari’ah pada perusahaan asuransi dengan fatwa DSN-MUI No.21 mengenai pedoman umum asuransi syariah. Sebagian perusahaan telah mengaplikasikan konsep syaria’ah padapengelolaan dana premi dalam unit Link syari’ah, karena perusahaan asuransi menempatkan dana-dana investasinya di Jakarta Islamic Index (JII) untuk menghindari unsur gharar, maysir dan riba.

  Yang menjadikan perbedaan antara penelitian saya dengan penelitian yang sudah dilakukan adalah kalo saya membahas tentang analisis hukum Islam dan pelaksanaan asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah, sedangkan dari penelitian yang terdahulu membahas tentang asuransi takaful berkewajiban memberikan perlindungan terhadap kerugian finansial, nilai tunai merupakan keunggulan dari produk asuransi Unit Link, asuransi ini mengaplikasikan akad tabarru’dan akad

  wakalah bil ujrah .

  F.

  Metode Penelitian

  Metode yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut:

  1. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang penyusun gunakan adalah penelitian lapangan yaitu penelitian yang mencari data secara langsung ke lapangan, dan menggunakan penelitian kualitatif yaitu prosedur penelitianmenghasilkan data deskriptif dengan melakukan pengamatan pada objek penelitian dan kemudian dianalisis. Penelitian di lakukan di AJB Bumiputera 1912 Unit Syari’ah Magelang, untuk mengetahui secara jelas tentang pelaksanaan Asuransi Jiwa Mitra BP-Link Syari’ah.

  2. Sifat Penelitian Sifat penelitian ini adalah deskriptif analisis yaitu penelitian yang menggambarkan tentang produk Asuransi Jiwa Mitra BP-Link Syari’ah, kemudian menganalisisnya dengan menggunakan hukum Islam untuk menghasilkan kesimpulan yang ilmiah.

  3. Pendekatan Penelitian Pendekatan Normatif artinya dengan mendekati masalah yang diteliti dengan sifat hukum yang nyata atau fakta sosial sesuai dengan kenyataan hidup dalam masyarakat.

  Penggunaan pendekatan ini, dimaksudkan untuk memahami gejala hukum yang akan diteliti di AJB Bumiputera 1912 Unit Syari’ah Magelang yang berhubungan dengan pelaksanaan Asuransi Jiwa Mitra BP-Link Syari’ah.

  4. Kehadiran peneliti Pada penelitian ini penulis hadir dan ikut serta dalam kegiatan pemasaran, kegiatan kegiatan yang diagendakan oleh Bumiputera Unit

  Syari’ah Magelang, serta pelatihan pelatihan dan pencarian anggota baru di Asuransi Bumiputera 1912 Kantor Unit Syari’ah Magelang.

  5. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di AJB Bumiputera 1912 Kantor Unit penelitian.

  6. Sumber Data a.

  Sumber Data Primer yaitu data yang diperoleh langsung dari lapangan yang menjadi objek penelitian ( Munawaroh,2012:82).

  1) Informan Informan adalah orang yang dapat memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian (Moleong, 2000:90).

  Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah agen, pegawai di AJB Bumiputera 1912 Kantor Unit Syari’ah Magelang, Direksi atau jajarannya, manajer, dan nasabah (peserta asuransi). 2) Dokumen

  Dalam hal ini dokumen yang digunakan adalah polis asuransi, buku pedoman yang dibuat oleh AJB Bumiputera 1912 Unit Syari’ah Magelang, surat-surat penting yang digunakan untuk pemasaran.

  b.

  Data Sekunder Data Sekunder adalah sumber data yang digunakan untuk mendukung data primer. Misalnya Fatwa DSN MUI, buku buku atau hasil penelitian yang terkait dengan asuransi.

7. Teknik Pengumpulan Data a.

  Observasi Pengumpulan data dengan cara melakukan pengamatan Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah.

  b.

  Wawancara Merupakan dialog yang dilakukan oleh pewawancara untuk memperoleh informasi dari responden. Metode wawancara dipergunakan sebagai instrumen untuk memperoleh data secara langsung dengan nara sumber agar lebih jelas permasalahan yang dibahas, yaitu Kepala Kantor Unit Syari’ah, Agen, Bagian Keuangan dan Nasabah.

  8. Analisis Data Seluruh data penelitian yang telah dikumpulkan ataupun diperoleh dianalisis secara induktif yaitu dengan cara pengambilan kesimpulan dimulai dari pernyataan atau fakta fakta khusus menuju pada kesimpulan yang bersifat umum (Munawaroh, 2012:20).

  Mengumpulkan informasi dari Nasabah, Agen, Manager, Direksi dan pihak pihak yang terkait. Kemudian akan membandingkan antara informan satu dengan informan yang lainnya mengenai kevalidan data.

  9. Tahap-Tahap Penelitian Setelah menentukan tema yang akan diteliti, maka penulis melakukan penelitian pendahuluan ke AJB Bumiputera1912 Kantor

  Unit Syari’ah Magelang dengan bertanya kepada agen, nasabah, dilanjutkan dengan melakukan penelitian dan menyusun hasil penelitian tersebut.

  G.

  Sistematika Penulisan Mengawal pada metode penulisan yang digunakan, dan agar pembahasan dapat mengacu pada acuan yang jelas, maka perlu diutamakan dalam bentuk sistematika pembahasan yang tersusun sebagai berikut.

  Bab Pertama merupakan pendahuluan yang menjelaskan tentang latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan dan kegunaan, telaah pustaka, kerangka teoritik, metode penelitian, sistematika penulisan.

  Bab Dua gambaran umum tentang asuransi Konvensional, berisikanpengertian asuransi konvensional, dasar hukum asuransi konvensional, prinsip-prinsip dasar asuransi, jenis-jenis asuransi konvensioanal, gambaran umum tentang Asuransi syari’ah berisikan pengertian asuransi syari’ah, Sejarah asuransi syari’ah, Landasan hukum asuransi syari’ah, Prinsip-prinsip asuransi syari’ah, Jenis-jenis asuransi syari’ah, pendapat Ulama tetang asuransi syari’ah.

  Bab Tiga karena penelitian ini berupa penelitian lapangan maka akan digambarkan kondisi umum objek penelitian yang berisikan sejarah berdirinya AJB Bumiputera 1912 Syari’ah Cabang Magelang, struktur organisasi, kode etik dan prinsip perusahaan, visi dan misi AJB Bumiputera. Gambaran umum Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link berisikan,

  

Link , persyaratan menjadi peserta asuransi, klaim, manfaat Asuransi Jiwa

  Mitra Bp-Link, akad dalam produk Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link, penyelesaian sengketa. Pelaksanaan Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah, meliputi sistem asuransi, pengelolaan dana, peserta asuransi meninggal sebelum kontrak selesai, jumlah peserta dan klaim.

  Bab Empat setelah dibahas tentang teori dan kondisi obyektif AJB Bumiputera 1912 Unit Syari’ah Magelang, selanjutnya dianalisis sehingga akan terjawab pokok permasalahan yang penyusun ajukan dalam penelitian skripsi ini yang berisi analisis pelaksanaan Asuransi Jiwa Mitra Bp-Link Syari’ah ditinjau dari hukum Islam.

  Bab Lima adalah bagian penutup yang berisikan kesimpulan yang telah dibicarakan dalam bagian-bagian terdahulu, dalam bab ini termasuk juga saran-saran.

BAB II KAJIAN TEORI A. Asuransi Konvensional 1. Pengertian Asuransi Konvensional Asuransi berasal dari bahasa inggris, insurance yang

  mempunyai arti jaminan. Kata asuransi dalam bahasa Indonesia telah diadopsi kedalam kamus besar bahasa Indonesia dengan padanan kata pertanggungan. Asuransi menurut Wirjono Prodjodikoro adalah suatu persetujuan pihak yang menjamin dan berjanji kepada pihak yang dijamin untuk menerima sejumlah uang premi sebagai pergantian kerugian yang mungkin akan diderita oleh yang dijamin, untuk menerima sejumlah uang premi sebagai pengganti kerugian, yang mungkin akan diderita oleh yang dijamin karena akibat dari suatu peristiwa yang belum jelas (Ali,2008:1).

  Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) Pasal 246 menjelaskan bahwa Asuransi adalah suatu perjanjian, dengan mana seseorang penanggung mengikatkan diri kepada seorang tertanggung dengan suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan, kehilangan keuntungan yang di harapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tentu.

  Sedangkan menurut UU Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian menyebutkan bahwa asuransi merupakan perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakan, atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum kepada pihak ketiga yang mungkin akan diderita tertanggung, yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan pada meninggal atau hidupnya seseorang tertanggung.

  Dalam sudut pandang ekonomi asuransi merupakan suatu metode untuk mengurangi resiko dengan jalan memindahkan dan mengombinasikan ketidakpastian akan adanya kerugian keuangan. Sedangkan dalam sudut pandang hukum asuransi merupakan suatu kontrak risiko antara tertanggung dan penanggung, penanggung berjanji membayarkan kegiatan yang disebabkan oleh risiko yang membayar premi secara periodik kepada penanggung sehingga tertanggung mempertukarkan kerugian besar yang mungkin terjadi dengan pembayaran tertentu yang relatif kecil(Amrin,2006:7).

  Asuransi konvensional perjanjian atau akadnya dikategorikan pada akad jual beli (akad tabaduli atau akad mu’awadhah).

  Persyaratan akad jual beli tersebut adalah adanya penjual (perusahaan asuransi),adanya pembeli (peserta), barang yang diperjualbelikan (objek pertanggungan), harga (premi) (Amrin,2006:36).

  Jadi kesimpulan dari pengertian asuransi adalah merupakan suatu bentuk perjanjian ganti rugi antara tertanggung dan penanggung dengan pembayaran sebuah premi yang akan diberikan ketika terjadi kerugian.

2. Dasar Hukum Asuransi a.

  UU Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian 1)

  pasal 1 Yang berbunyi asuransi atau pertanggungan adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih, dengan mana pihak tertanggung mengikatkan diri kepada pihak tertanggung, dengan menerima premi asuransi, untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian, kerusakn atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, atau tanggung jawab hukum yang timbul dari suatu peristiwa yang tidak pasti, atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

  b.

  KUHD Pasal 246 Yang berbunyi asuransi adalah suatu perjanjian yang mana seseorang penanggung mengikatkan diri kepada tertanggung dengan suatu premi untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan dideritanya karena suatu peristiwa yang tidak menentu.

3. Hasan Ali (2004: 77) dalam bukunya yang berjudul Asuransi Dalam

  Perspektif Hukum Islam menyatakan bahwa Prinsip-Prinsip Dasar Asuransi adalah a.

  Insurable Interest (kepentingan yang dipertanggungkan).

  Secara sederhana insurable Interest dapat dipahami orang itu akan menderita apabila peristiwa yang dipertanggungkan itu terjadi.

  b.

  Utmost Good Faith (kejujuran Sempurna)

  Utmost Good Faith adalah bahwa kita berkewajiban

  memberitahukan sejelas-jelasnya dan teliti mengenai segala fakta- fakta penting yang berkaitan dengan objek yang diasuransikan.

  c.

  Indemnity (Indemnitas) asuransi kesehatan merupakan kontrak indemnity atau kontrak penggantian kerugian.

  d.

  Subrogation (Subrogasi) Prinsip ini diatur dalam pasal 248 KUH Dagang, yang berbunyi : “Apabila seseorang penanggung telah membayar ganti rugi sepenuhnya kepada tertanggung, maka penanggung akan menggantikan kedudukan tertanggung dalam segala hal untuk menuntut pihak ketiga yang telah menimbulkan kerugian pada tertanggung”.

  e.

  Contribution (Kontribusi) Tertanggung dapat saja mengasuransikan harta benda yang sama pada beberapa perusahaan asuransi. Namun, bila terjadi kerugian atas objek yang diasuransikan maka secara otomatis berlaku prinsip kontribusi, yang berarti bahwa apabila penanggung telah membayar penuh ganti rugi yang menjadi hak tertanggung, maka penanggung berhak menuntut perusahaan- perusahaan lain yang terlibat suatu pertanggungan.

  f.

  Proximate Cause (Kausa Proksimal) Apabila yang diasuransikan mengalami musibah atau kecelakaan, maka pertama-tama penanggung akan mencari sebab- sebab yang aktif dan efisien yang menggerakkan suatu rangkaian peristiwa tanpa terputus sehingga pada akhirnya terjadilah

  Dengan kata lain apabila tertanggung mengalami kerugian akibat kelalaian atau kesalahan pihak ketiga maka penanggung, setelah memberikan ganti rugi kepada tertanggung akan menggantikan kedudukan tertanggung dalam mengajukan tuntutan kepada pihak ketiga tersebut.

  Masalah potensial lain yang dihadapi perusahaan asuransi adalah adanya perilaku pilihan merugikan dan bahaya moral dari pelanggan atau calon pelanggan. Sebagai contoh bahaya moral dapat terjadi dalam bentuk penggunaan fasilitas kesehatan secara berlebihan karena ada asuransi (Mangani,2009:41).

4. Objek Asuransi a.

  Benda Asuransi Benda asuransi adalah benda yang menjadi obyek perjanjian asuransi. Benda asuransi adalah benda yang memiliki nilai ekonomi, yang dapat dihargai dengan sejumlah uang.

  b.

  Saat Kepentingan Harus Ada Dalam setiap asuransi harus ada kepentingan atas benda yang diasuransikan. Ketentuan pasal 250 KUHD selayaknya ditujukan kepada tertanggung sebagai suatu isyarat bahwa pada waktu mengadakan asuransi, tertanggung perlu menyatakan dengan tegas dan jelas apa kepentingannya mengadakan asuransi itu. Dengan adanya kepentingan, sejumlah premi dapat dibayar c.

  Jumlah Yang di Asuransikan Jumlah yang diasuransikan adalah jumlah yang dipakai sebagai ukuran untuk menentukan jumlah maksimum ganti rugi yang wajib dibayar oleh penanggung dalam suatu asuransi kerugian. d.

  Nilai Benda Asuransi

  Pasal 273 KUHD mengatur tentang nilai benda asuransi yang dinyatakan dalam polis. Berdasarkan ketentuan tersebut maka tidak ada keharusan pencantuman nilai benda asuransi pada waktu mengadakan asuransi. Nilai benda asuransi dinyatakan atau tidak dalam polis tidak menjadi persoalan (Muhammad, 2011:87).

5. Macam-macam Asuransi Konvensional

  Pada dasarnya asuransi mempunyai tujuan mengadakan persiapan untuk menghadapi bahaya yang menimpa kehidupan dan hubungan manusia. Orang yang melakukannya berusaha keras menghindarkan malapetaka dari dirinya dengan cara mengalihkan kerugian yang mungkin menimpa keatas pundak orang lain yang bersedia, karena pertimbangan keuangan, mengambil resiko darinya, dan dalam hal asuransi jiwa, ia berusaha keras menanggung orang yang ia nafkahi dengan suatu persediaan tertentu anda amati, atau Orang yang menanggung asuransi mengambil resiko-resiko demikian dengan menetapkan harga dan berdasarkan perhitungan yang jika dilakukan dengan baik akan memberinya, setelah siap-siap menghadapi berbagi kemungkinan suatu keuntungan yang lumayan.

  Asuransi disebut kontrak untung-untungan. Menurut Pollock, asuransi adalah janji bersyarat karena tergantung pada suatu kejadian yang tidak pasti. Kontrak-kontrak dalam asuransi mengikuti peraturan

  

common law yang menyatakan bahwa kontrak lisan untuk

mendapatkan sejumlah uang adalah sah(Muslehuddin,1999:39).

  Asuransi diklasifikasikan berdasarkan kejadian yang tidak dikehendaki, yaitu asuransi jiwa (life insurance) dan asuransi umum non jiwa (property and casualty insurance)(Mangani,2009:43).

  a.

  Asuransi Jiwa (life insurance) Asuransi Jiwa memberikan perlindungan terhadap aliran pendapatan kepada ahli waris akibat kematian. Jika pemegang polis meninggal dunia perusahaan asuransi akan melakukan pembayaran dalam jumlah besar sekaligus atau melalui serangkaian pembayaran kepada ahli waris. Produk- produk asuransi jiwa meliputi asuransi kecacatan, anuitas, asuransi kesehatan, serta asuransi jiwa itu sendiri.