ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH DI DALAM PRODUK ASURANSI MITRA MABRUR PLUS DI AJB BUMIPUTERA UNIT SYARIAH SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

  

ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH DI

DALAM PRODUK ASURANSI MITRA MABRUR PLUS DI

AJB BUMIPUTERA UNIT SYARIAH SALATIGA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

  

Oleh:

Dwi Astuti

NIM: 214-12-021

  

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS SYARI’AH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

  

ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH DI

DALAM PRODUK ASURANSI MITRA MABRUR PLUS DI

AJB BUMIPUTERA UNIT SYARIAH SALATIA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

  

Oleh:

Dwi Astuti

NIM: 214-12-021

  

JURUSAN HUKUM EKONOMI SYARI’AH

FAKULTAS SYARI’AH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN)

SALATIGA

2016

PERSETUJUAN PEMBIMBING

  Lamp: 4 (empat) eksemplar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi Kepada Yth.

  Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga Di Salatiga

  Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Disampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa: Nama : Dwi Astuti Nim : 21412021

  Judul : ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH DI

  DALAM PRODUK ASURANSI MITRA MABRUR PLUS DI AJB BUMIPUTERA UNIT SYARIAH SALATIGA

  Dapat diajukan kepada Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga untuk diujikan dalam sidang munaqasyah. Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

  Wassalamu’ alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Salatiga,21 September 2016 Pembimbing Drs. Badwan, M.Ag.

  NIP. 19561202 198003 1005

KEMENTERIAN AGAMA

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS SYARI’AH

  Jl. Nakula Sadewa V no.9 Telp (0298) 3419400 Fax 323433 Salatiga 50722 Website

  PENGESAHAN

Skripsi Berjudul:

ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH DI DALAM

  

PRODUK ASURANSI MITRA MABRUR PLUS DI AJB BUMIPUTERA

UNIT SYARIAH SALATIGA

  Oleh: Dwi Astuti

  NIM: 214-12-021 Telah dipertahankan di depan sidang munaqosyah skripsi Fakultas Syari’ah, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, pada hari Kamis, tanggal 29 September 2016, dan telah dinyatakan memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana dalam hukum Islam

  Dewan Sidang Munaqosyah Ketua Sidang : Dra. Siti Zumrotun,. M.Ag ....................................

  Sekretaris Sidang : Sukron Ma’mun, S. HI. M.Si .................................... Penguji I : Prof. Dr. H. Muh. Zuhri, M.A ..................................... Penguji II : Evi Ariyani, M.H .....................................

  Salatiga, 29 September 2016 Dekan Fakultas Syari’ah Dra. Siti Zumrotun, M.Ag.

  NIP. 19670115 199803 2 002

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI

  Yang bertanda tangan dibawah ini: Nama : Dwi Astuti Nim : 21412021 Jurusan

  : Hukum Ekonomi Syari’ah Fakultas

  : Syari’ah Judul : ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH DI

DALAM PRODUK ASURANSI MITRA MABRUR PLUS DI AJB BUMIPUTERA UNIT SYARIAH SALATIGA.

  Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi saya ini adalah benar asli hasil karya atau laporan penelitian yang saya lakukan sendiri kecuali yang secara tertulis diacu dalam penelitian ini dan disebutkan dalam acuan daftar pustaka. Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar- benarnya.

  Salatiga,21 September 2016 Penulis

   Dwi Astuti NIM. 21412021

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI

  Hal : Surat Persetujuan Skripsi Kepada : Y th. Dekan Fakultas Syari’ah

  IAIN Salatiga di Salatiga

  Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Setelah membaca, meneliti, memberikan petunjuk dan mengoreksi serta mengadakan perbaikan seperlunya, maka kami selaku pembimbing berpendapat bahwa skripsi saudara: Nama : Dwi Astuti NIM : 21412021 Judul : ANALISIS PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH DI

DALAM PRODUK ASURANSI MITRA MABRUR PLUS DI

  Sudah dapat diajukan kepada Fakultas Syari’ah Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah IAIN Salatiga sebagai salah satu syarat memperoleh gelar sarjana strata satu.

  Dengan ini mengharapkan skripsi tersebut diatas agar dapat segera diajukan ke sidang munaqosah. Demikian apa yang dapat disampaikan dan atas perhatianya diucapkan terima kasih.

  W assalamu’alaikum Wr. Wb.

  Salatiga, 21 September 2016 Pembimbing

  Drs. Badwan, M. Ag NIP. 19561202 198003 1005

  

MOTTO

Semangat adalah sebenarnya kepinginan-kepinginan bara kemauan yang

kita sisipkan pada setiap celah dalam kerja keras kita, untuk mencegah

masuknya kemalasan dan penundaan

  

Kegagalan hanya terjadi apabila kita menyerah

  PERSEMBAHAN

  Skripsi ini penulis persembahkan kepada : 1.

  Ayah ibu tercinta yang selalu memberikan kasih sayang, doa dalam setiap sujudnya serta motivasi kepada penulis.

  2. Kakak-kakak ku tercinta Eka Yuliana dan Asmu Farizal yang telah memberikan semangat dan motivasi.

  3. Sahabat-sahabat ku tercinta (Titik Iva, Masadah, Iva Ekowati,Vanda Arifa,Ani Muslikhah, Bunga Apriela) yang selalu memberikan arahan dan masukan kepada penulis dalam mengerjakan skripsi.

  4. Almamater IAIN Salatiga dan Fakultas Syariah 5.

  Teman-teman tercinta S1HukumEkonomiSyariah 2012

KATA PENGANTAR

  Rasa syukur yang dalam penulis sampaikan kepada Allah SWT, karena berkat limpahan rahmatNya penilitian ini dapat terselesaikan sesuai dengan yang diharapkan.

  Shalawat dan salam selalu penulis panjatkan kehadirat Nabi Muhammad yang telah membawa umat dari zaman kebodohan kezaman yang tahu akan ilmu.

  Semoga selalum mendapatkan Syafaat dari beliau di dunia maupun diakhirat nanti.

  Skripsi ini disusun untuk memperoleh gelar Sarjana Hukum Program Studi S1 Hukum Ekonomi Syariah yang berjudul

  “ANALISIS PELAKSANAAN

AKAD MUDHARABAH DI DALAM PRODUK ASURANSI MITRA

MABRUR PLUS DI AJB BUMIPUTERA UNIT SYARIAH SALATIGA ”.

  Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan laporan ini tidak dapat diselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada: 1.

  Rektor IAIN Salatiga Dr. Rahmat Hariyadi M.Pd 2. Dekan fakultas syariah Dra. Siti Zumrotun,. M.Ag 3. Ketua Jurusan Hukum Ekonomi Syariah Evi Ariyani S.H,.M.H

  4. Pembimbing skripsi Drs. Badwan, M.Ag yang telah memberikan saran, pengarahan dan masukan sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik dan sesuai yang diharapkan.

  5. Bapak ibu dosen Fakultas Syariah yang telah memberikan ilmunya selama menempuh pendidikan S1 Hukum Ekonomi Syariah.

  6. Sahabat-sahabatku (Titik Iva, Masadah, Iva Ekowati, Vanda Arifa, Ani Muslikhah, Bunga Apriela).

  7. Teman-teman S1 Hukum Ekonomi Syariah angkatan 2012 Semoga Allah membalas semua amal kebaikan mereka dengan balasan yang lebih dari yang mereka berikan kepada penulis.

  Penulis menyadari bahwa dalam menyusun skripsi ini masih jauh dari kata sempurna.Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis sendiri dan bagi pembaca pada umumnya.

  Salatiga, September 2016 Penulis

  

ABSTRAK

  Astuti, Dwi, 2016. Analisis Pelaksanaan Akad Mudharabah di Dalam Produk

asuransi Mitra Mabrur Plus di AJB Bumiputera unit Syariah salatiga. Skripsi.

Fakultas Syari’ah. Jurusan Hukum Ekonomi Syari’ah. Institut Agama Islam Negeri Salatiga. Pembimbing: Drs. Badwan, M. Ag.

  Kata kunci: Mitra Mabrur Plus, Asuransi Jiwa Bersama unit syariah Salatiga. Ibadah haji merupakan ibadah yang wajib di jalankan oleh setiap muslim yang mampu. Baik mampu dari segi fisik maupun dari segi materi. Ibadah haji termasuk membutuhkan biaya relatife tinggi, ironisnya pula bagi sebagian masyarakat di Indonesia masih ada anggapan bahwa orang yang telah berhaji bisa menaikan status sosial seseorang, bagi sebagian masyarakat yang mampu secara finansial dapat membayar dana haji secara langsung. Tetapi bagi yang belum mampu membayar secara langsung mereka bisa bergabung dengan perusahaan asuransi. Perusahaan asuransi memjadi solusi untuk memenuhi kebutuhan, seiring berkembangnya zaman perusahaan asuransi mempunyai produk selain asuransi jiwa. Salah satu produk asuransi adalah asuransi syariah sedangkan produk asuransi syariah mitra mabrur plus adalah yang berkenaan dengan biaya haji membuat peneliti tertarik untuk meneliti Bagaimana pelaksanaan akad mudharabah dalam produk asuransi mitra mabrur plus di AJB Bumiputera unit syariah Salatiga, serta apakah akad mudharabah tersebut telah sesaui dengan syariat islam, untuk mengetahui pelaksanaan akad mudharabah dalam produk mitra mabrur plus di AJB Bumiputera unit syariah Salatiga, untuk mengetahui apakah pelaksanaan akad mudharabah sesuai dengan syariat Islam atau belum.. Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian kualitatif yang bermaksud untuk memahami keadaan atau fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa dengan memanfaatkan berbagai metode alamiah. Dalam penelitian kualitatif metode yang digunakan adalah wawancara, pengamatan dan pemanfaatan dokumen. pelaksanaan akad mudharabah di dalam produk mitra mabrur plus ini telah sesuai dengan kaidah muamalah karena tidak ada unsur gharar,maisir dan unsur riba.

  Serta menggunakan sistem keterbukaan sehingga tidak ada yang merasa dirugikan. Dan telah sesuai dengan fatwa DSN MUI No. 21 tahun 2001.

DAFTAR LAMPIRAN

  1. Daftar Pertanyaan Dengan Pimpinan AJB Bumiputera Syariah Salatiga.

  2. Daftar Pertanyaan Dengan Peserta Asuransi

  3. Daftar Riwayat Hidup

  4. Surat Nota Pembimbing 5. Surat Izin Penelitian di AJB Bumiputera Syariah Salatiga.

  DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ............................................................................... i

PERSETUJUAN PEMBIMBING ......................................................... iv

PENGESAHAN ....................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ................................................ vi

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI ...................................................... vii

HALAMAN MOTTO ............................................................................. viii

PERSEMBAHAN .................................................................................... ix

KATA PENGANTAR ............................................................................. x

ABSTRAK ............................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xii

DAFTAR ISI ............................................................................................ xiii

  BAB I PENDAHULUAN A.

  1 Latar Belakang ..............................................................................

  B.

  3 Rumusan Masalah .........................................................................

  C.

  4 Tujuan Penelitian ...........................................................................

  D.

  4 Kegunaan Penelitian ......................................................................

  E.

  5 Penegasan Istilah ...........................................................................

  F.

  5 Telaah Pustaka ...............................................................................

  G.

  6 Metode Penelitian ..........................................................................

  H.

  6 Jenis penelitian ..............................................................................

  1.

  6 Kehadiran Peneliti ................................................................

  2.

  7 Lokasi Penelitian ..................................................................

  3.

  7 Sumber Data ........................................................................

  4.

  8 Teknik Pengumpulan Data ...................................................

  5. Analisa Data ....................................................................... 9 6.

  9 Pengecekan Keabsahan Data ...............................................

  7.

  10 Tahap-tahap Penelitian ........................................................

  I.

  11 Sistematika Penulisan ....................................................................

  BAB II KERANGKA TEORI

  A.

  13 Asuransi Konvensional .................................................................

  1.

  13 Pengertian Asuransi Konvensional ........................................

  2.

  15 Unsur-unsur Asuransi .............................................................

  3.

  15 Tujuan Asuransi .....................................................................

  4.

  16 Prinsip-prinsip Asuransi .........................................................

  5.

  17 Jenis-jenis Asuransi ................................................................

  6.

  19 Obyek Asuransi ......................................................................

  7.

  23 Akad Pada Asuransi Konvensional ........................................

  8.

  23 Landasan akad pada Asuransi Konvensional .........................

  B.

  24 Asuransi Syariah ...........................................................................

  1.

  24 Pengertian Asuransi Syariah ................................................

  2.

  24 Landasan Hukum Asuransi Syariah .....................................

  3.

  27 Prinsip-prinsip Asuransi Syariah .........................................

  4.

  27 Produk Dengan Unsur Tabungan Asuransi Syariah ............

  5.

  30 Ketentuan Operasional Syariah ...........................................

  6.

  34 Perbedaan Asuransi Konvesnional dengan Syariah .............

  C.

  35 Mudharabah ...................................................................................

  1.

  35 Pengertian Mudharabah..........................................................

  2.

  37 Syarat sahnya Mudharabah ....................................................

  3. Perbedaan Pendapat Para ahli Tentang Keabsahan Mudharabah 38 4.

  40 Penerapan Sistem Mudharabah ..............................................

  5.

  41 Keistimewaan dan Keunggulan Mudharabah ........................

  6.

  42 Sistem Mudharabah pada Asuransi Umum ............................

  BAB III HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum AJB Bumiputera .................................................................... 45 1. Sejarah Berdirinya AJB Bumiputera ............................................................ 45 2. Kode Etik dan Prinsip Perusahaan ............................................................... 47 3. Budaya Kerja Perusahaan AJB Bumiputera................................................. 48 4. Struktur Organisasi di AJB Bumiputera....................................................... 49 5. Visi dan misi AJB Bumiputera .................................................................... 50 6. Mitra mabrur plus ......................................................................................... 51

  7. Keunggulan mitra mabrur plus ......................................................................... 51 B.

  Pelaksanaan akad mudharabah di dalam produk asuransi mitra mabrur plus di AJB Bumiputera unit syariah .......................................................................... 52

  1. Sistem asuransi mitra mabrur plus ............................................................... 52 2.

  Pengelolaan Dana ......................................................................................... 53 3. Premi ............................................................................................................ 54 4. Nasabah ........................................................................................................ 56 5. Masa Kontrak ............................................................................................... 56 6. Klaim ............................................................................................................ 56 7. Manfaat Mengikuti mitra mabrur plus ......................................................... 57 8. Rekening....................................................................................................... 58 9. Alasan Memilih produk mitra mabrur plus .................................................. 58 10.

  Kerugian Selama Menjadi Peserta suransi.………………………................38

  BAB IV ANALISIS A. Pelaksanaan Akad Mudharabah Dalam Produk Mitra Mabrur Plus di AJB Bumiputera Unit Syariah Salatiga……………………………………………...60 B. Apakah Pelaksanaan Akad Mudharabah Sesuai dengan Fatwa DSN MUI atau Hukum Islam……………………………………………………….…………...66 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan .......................................................................................................... 70 B. Saran .................................................................................................................... 71 C. Penutup ................................................................................................................ 72 DAFTAR PUSTAKA RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Ibadah haji merupakan rukun Islam yang ke lima, hukum

  menjalankan ibadah haji adalah wajib bagi setiap umat muslim yang mampu menjalankannya. Baik mampu dari segi fisik maupun dari segi materi. Ibadah Haji adalah perjalanan rohani menuju rahmat dan karunia Allah swt, yang sangat di idamkan dan menarik dalam agama Islam, Kebanyakan dari umat Islam di Indonesia tidak hanya menjalankan ibadah haji satu kali dalam hidupnya. Bagi yang mempunyai materi yang cukup bisa menjalankan ibadah haji berkali-kali, bahkan sampai setiap tahun menjalankan ibadah haji. Sebagaimana Firman Allah SWT dalam QS Ali imran ayat 97:

                         

        “Padanya terdapat tanda-tanda yang nyata, (di antaranya) maqam Ibrahim; Barangsiapa memasukinya (Baitullah itu) menjadi amanlah dia; mengerjakan haji adalah kewajiban manusia terhadap Allah, Yaitu (bagi) orang yang sanggup Mengadakan perjalanan ke Baitullah. Barangsiapa

  

mengingkari (kewajiban haji), Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya

(tidak memerlukan sesuatu) dari semesta alam.

  

  Ibadah haji termasuk ibadah yang membutuhkan biaya relatif tinggi. Ironisnya pula bagi sebagian masyarakat di Indonesia masih ada anggapan bahwa orang yang telah berhaji bisa menaikan status sosial seseorang. Faktor-faktor ini mendorong tingginya animo masyarakat untuk menjalankan ibadah haji. Bagi sebagian masyarakat yang mampu secara financial dapat membayar dana haji tersebut secara tunai. Namun, bagaimana dengan mereka yang belum mampu secara finansial, tetapi mereka ingin menunaikan ibadah haji. Sekarang untuk menunaikan ibadah haji, tidak bisa secara langsung tetapi harus menunggu atau mengantri bertahun-tahun. Sekarang umat Islam tidak perlu memikirkan dari mana uang bisa kita dapatkan, misalnya hanya memiliki dana setengahnya dari biaya yang dibutuhkan. Sebab mereka bisa bergabung dengan perusahaan asuransi.

  Perusahaan asuransi menjadi solusi untuk memenuhi kebutuhannya. Seiring berkembangnya zaman perusahaan asuransi mempunyai banyak produk selain asuransi jiwa. Salah satu dari produk asuransi adalah asuransi syariah, sedang produk asuransi syariah Mitra Mabrur Plus adalah yang berkenaan dengan biaya haji. Pembiayaan Mitra Mabrur Plus pada dasarnya menggunakan akad Mudharabah yaitu jumlah yang ditabungakan selama 4 tahun kurang lebih 40 juta maka mudharabah 20 juta untuk perlunasan dana talangan sekaligus pelunasan ongkos haji. Nasabah membayar uang muka 6 juta untuk mendapatkan kepastian pemberangkatan porsi haji yang tertera dalam BPIH(biaya perjalanan ibadah haji). Dana talangan tersebut untuk mempercepat proses mendapatkan porsi Haji ke Kementrian

  Agama kepada calon Jama’ah Haji dan menabung melalui Buimiputera Syariah untuk pelunasan Dana Talangan sekaligus Pelunasan ONH menjelang keberangkatan.

  Kemudian kalau kita kaitkan dengan ayat yang dijelaskan di atas bahwa Ibadah haji merupakan kewajiban bagi setiap umat Islam yang mampu menjalankannya, lalu bagaimana hukumnya dengan asuransi syariah mitra mabrur plus ini?

  Berangkat dari latar belakang tersebut maka penulis mencoba menyusun suatu penelitian dengan judul “ANALISIS PELAKSANAAN

  AKAD MUDHARABAH DI DALAM PRODUK ASURANSI MITRA

MABRUR PLUS DI AJB BUMIPUTERA UNIT SYARIAH SALATIGA

”.

B. Rumusan Masalah 1.

  Bagaimana Pelaksanaan akad Mudharabah dalam Produk Mitra Mabrur Plus di AJB Bumiputera Unit Syariah Salatiga ? 2. Apakah Pelaksanaan akad Mudharabah sesuai dengan Fatwa DSN

  MUI No. 21/DSN-MUI/X/2001 atau syariah Islam ?

C. Tujuan Penelitian

  Adapun tujuan dalam penelitian ini adalah : 1.

  Untuk mengetahui Pelaksanaan akad Mudharabah dalam Produk Mitra Mabrur Plus di AJB Bumiputera Unit Syariah Salatiga.

2. Untuk Mengetahui apakah Pelaksanaan akad Mudharabah sesuai dengan Fatwa DSN MUI atau Syariah Islam.

D. Kegunaan penelitian

  Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis maupun praktis. Manfaat tersebut dijabarkan sebagai berikut :

1. Secara teoritis dapat menambah khasanah pengetahuan hukum Islam mengenai Asuransi Syariah.

  2. Secara praktis diharapkan penelitian ini dapat dipergunakan sebagai referensi atau landasan hukum dalam pengambilan keputusan khususnya bagi seseorang yang ingin melakukan asuransi supaya tidak salah dalam mengambil keputusan.

E. Penegasan istilah

  Mitra mabrur plus adalah mempersiapkan dana untuk menunaikan ibadah haji, melalui perpaduan perlindungan asuransi dan tabungan, sesuai dengan prinsip syariah.

  Mudharabah adalah suatu perjanjian usaha antara pemilik modal dengan pengusaha, di mana pihak pemilik modal menyediakan seluruh dana yang diperlukan dan pihak pengusaha melakukan pengelolaan atas usaha.(perwataatmaja, dkk.1992:21).

F. Telaah Pustaka

  Skripsi yang ditulis oleh Azhar Arfiansyah Zainy, 2008. berjudul Pelindungan Hukum Bagi Peserta Asuransi Mitra Mabrur dalam pelaksanaan Akad Mudharabah di Asuransi Bumiputera Syariah cabang Jogjakarta. Letak perbedaan antara skripsi yang ditulis oleh penulis dengan Azhar Arfiansyah Zainy yaitu Azhar Arfiansyah Zainy fokus di perlindungan hukum bagi nasabah, sedangakan penulis lebih focus kepada pelaksanaan akad mudharabah di dalam produk mitra mabrur plusnya.

  Penelitian juga pernah dilakukan oleh Mirantini Tri Kuntari, 2015. Skripsi ini berjudul Analisis Swot Pada Produk Asuransi Mitra Mabrur Plus ( Studi pada AJB Bumiputera 1912). Letak perbedaan antara skripsi yang ditulis oleh penulis dengan Mirantini Tri Kuntari yaitu Mirantini Tri Kuntari berkonsentrasi perkembangan dan pemasaran produk Mitra Mabrur Plus pada AJB Bumiputera 1912, serta untuk mengetahui sejauh mana kekuatan (strength), kelemahan (weaknesses), peluang (opportunities) dan ancaman (threat). Sedangkan skripsi yang ditulis oleh peneliti berkonsentrasi kepada pelaksanaan akad mudharabah dalam produk mitra mabrur plus.

G. Metode Penelitian 1.

  Jenis Penelitian dan Pendekatan Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif yaitu penelitian yang bermaksud untuk memahami keadaan atau fenomena tentang apa yang dialami oleh subjek penelitian dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa dengan memanfaatkan dengan berbagai metode alamiah. Dalam penelitian kualitatif metode yang biasa digunakan adalah wawancara, pengamatan dan pemanfaatan dokumen.(Moleong, 2002:112) 2. Kehadiran Peneliti

  Pada penelitian ini, penulis bertindak sebagai pengumpul data di lapagan dengan menggunakan alat penelitian aktif dalam mengumpulkan data-data dilapangan. Selain itu alat yang dijadikan untuk pengumpulan data bisa berupa dokumen-dokumen yang menunjang keabsahan hasil penelitian ini serta alat-alat bantu lain yang dapat mendukung terlaksananya penelitian,seperti kamera dan alat perekam.

  3. Lokasi Penelitian Lokasi Penelitian ini dilaksanakan di AJB Bumiputera Unit Syariah Salatiga di jl. Diponegoro No.8 Salatiga.

  4. Sumber Data a.

  Sumber Data Primer

  Sumber data Primer adalah sumber data yang langsung di dapatkan dari lapangan atau lokasi penelitian.

  1) Informan

  Informan adalah orang yang dapat memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian (Moleong, 2000:90).

  Dalam penelitian ini yang menjadi informan adalah Pimpinan atau Manager AJB Bumiputera Unit Syariah dan Nasabah.

  2) Dokumen

  Yang digunakan dalam penelitian ini adalah data-data primer, yaitu dokumen-dokumen yang berhubungan dengan AJB Bumiputera Unit Syariah,diantaranya adalah struktur organisasi di AJB Bumiputera Unit Syariah dan Pelaksanaan akad mudharabah dalam produk asuransi mitra mabrur plus.

  b.

  Sumber Data Sekunder Sumber Data Sekunder adalah sumber data yang diperoleh dari berbagai bacaan atau hasil penelitian sebelumnya yang bertema sama. jadi sumber data lain yang bias mendukung penelitian ini adalah dengan telaah pustaka seperti buku-buku, jurnal ataupun hasil penelitian sebelumnya yang meneliti hal serupa.

5. Teknik Pengumpulan Data

  Data yang dikumpulkan secara langsung dari sumbernya di tempat penelitian. Pada pengumpulan data secara primer, penulis menggunakan beberapa teknik guna memperoleh data antara lain : a.

  Observasi Observasi adalah pengumpulan data dengan jalan pengamatan dan pencatatan secara langsung dan sistematis terhadap fenomena yang diselidiki (Ruslan,2010:34). Dalam observasi ini, data yang penulis peroleh secara langsung dari AJB Bumiputera dengan melakukan pengamatan dan wawancara secara langsung terhadap kegiatan yang terjadi pada objek penelitian seperti dengan cara mengamati keadaan keadaan sekitar AJB Bumiputera.

  b.

   Indepth Interview Indepth Interview (wawancara mendalam) karena penelitian

  yang digunakan menggunakan dasar penelitian, maka pengumpulan data dengan wawancara secara mendalam dianggap paling tepat karena dimungkinkan untuk mendapat informasi secara detail dari objek yang diteliti. Wawancara mendalam dilakukan secara langsung terhadap informan yang berpedoman pada daftar pertanyaan yang sudah disusun oleh peneliti sebelumnya.

6. Analisis Data

  Seluruh data penelitian yang telah dikumpulkan ataupun diperoleh dianalisa secara kualitatif dengan cara menggambarkan masalah secara jelas dan mendalam. Mengumpulkan informasi dari Nasabah, Agen, Manager,Direksi dan pihak-pihak yang terkait. Kemudian akan membandingkan antara informan satu dengan informan yang lainnya mengenai kevalidan data.

  7. Pengecekan Keabsahan Data Dalam suatu penelitian, validalitas data mempunyai pengaruh yang sangat besar dalam menentukan hasil akhir suatu penelitian sehingga untuk mendapatkan data yang valid diperlukan suatu teknik untuk memeriksa keabsahan data. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian (Moleong, 2004: 330). Pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini akan dilakukan dengan membandingkan hasil wawancara satu dengan wawancara yang lainnya, hasil wawancara dengan observasi dan hasil observasi dengan observasi yang lainnya.

  8. Tahap-Tahap Penelitian Tahap-tahap dalampenelitian ini adalah sebagai berikut: a. Tahap sebelum lapangan, yaitu hal-hal yang dilakukan sebelum melakukan penelitian seperti penulis menentukan topik penelitian, mencari informasi tentang pelaksanaan akad mudharabah dalam produk asuransi mitra mabrur plus dan apakah akad mudharabah tersebut sesuai dengan syariah Islam atau belum, pembuatan proposal penelitian,menetapkan fokus penelitian dan sebagainya yang harus dipenuhi sebelum melakukan penelitian.

  b.

  Tahap pekerjaan lapangan yaitu penulis terjun langsung ke lapangan untuk mencari data-data yang diperlukan seperti wawancara kepada informan,melakukan observasi dan dokumentasi.

  c.

  Tahap analisa data, apabila semua data telah terkumpul dan dirasa cukup maka tahap selanjutnya adalah menganalisa data-data tersebut dan menggambarkan hasil penelitian sehingga bias memberi arti pada objek yag diteliti.

  Tahap penulisan laporan yaitu apabila semua data telah terkumpul dan dianalisis serta dikonsultasikan kepada pembimbing, maka yang dilakukan penulis selanjutnya adalah menulis hasi penelitian tersebut sesuai dengan pedoman penulisan yang telah ditentukan.

H. Sistematika Penulisan

  Adapun sistematika penulisan hasil penelitian nanti adalah sebagai berikut:

  Bab 1 Pendahuluan yang merupakan garis-garis besar pembahasan isi pokok penelitian yang terdiri atas: latar belakang masalah, fokus penelitian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, tinjauan pustaka, metodologi penelitian, dan sistematika penulisan penelitian.

  Bab II Kerangka Teori, meliputi pengertian Asuransi secara konvensional dan syariah dan membahas mengenai mudharabah. Bab III Hasil Penelitian yang mendeskripsikan mengenai hasil wawancara dengan pimpinan perusahaan dan nasabah serta membahas mengenai pelaksanaan akad mudharabah dalam produk asuransi mitra mabrur plus.

  Bab IV Pembahasan yaitu membahas mengenai pelaksanaan akad mudharabah dalam produk asuransi mitra mabrur plus. Pada bab ini menguraikan tentang jawaban terhadap pokok permasalahan dari penelitian yaitu tentang pelaksanaan akad mudharabah dalam produk asuransi mitra mabrur plus, apakah cara pelaksanaanya akad mudharabah tersebut sesuai dengan fatwa DSN MUI/ Syariah Islam atau belum..

  Bab V adalah penutup yang merupakan kesimpulan dan saran- saran mengenai persoalan yang telah dijabarkan pada bab- bab sebelumnya. Kemudian pada akhir dari skripsi ini nanti daftar pustaka dan lampiran- lampiran

BAB II KERANGKA TEORI A. Asuransi Konvensional 1. Pengertian Asuransi Konvensional Berikut ini adalah bebrapa pengertian Asuransi Konvensional

  berdasarkan beberapa sudut pandang berbeda yaitu: a.

  Sudut pandang ekonomi Asuransi merupakan suatu metode untuk mengurangi risiko dengan jalan memindahkan dan mengombinasikan ketidakpastian akan adanya kerugian keuangan (finansial).

  b.

  Sudut pandang hukum Asuransi merupakan suatu kontrak pertangungan risiko antara trtangung dan penangung. Penangung berjanji membayar kegiatan yang disebabkan oleh risiko yang dipertangungkan kepada tertangung. Sementara itu, tertangung membayar premi secara periodik kepada penangung sehingga tertangung mempertukarkan kerugian besar yang mungkin terjadi dengan pembayaran tertentu yang relatif kecil.

  c.

  Sudut pandang bisnis

  Asuransi merupakan sebuah perusahaan yang usaha utamanya adalah menerima/menjual jasa, memindahan risiko dari pihak lain, dan memperoleh keuntungan dengan berbagai resiko dari masyarakat yang kemudian mengivestasikan dana itu dalam berbagai kegiatan ekonomi.

  d.

  Sudut pandang sosial Asuransi didefinisikan sebagai organisasi sosial yang menerima pemindahan risiko dan mengumpulkan dana dari anggota anggotanya guna membayar kerugian yang mungkin terjadi pada masing-masing anggota tersebut. Dengan ketidakpastian kerugian yang terjadi pada setiap anggota, yang tidak pernah mengalami kerugian dari sudut pandang sosial merupakan penyumbang terhadap organisasi.

  Dari berbagai sudut pandang tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa asuransi konvensional adalah pemindahan/pengalihan risiko dari tertangung kepada kepada penanggung atau istilahnya transfer risk. Pada konsep asuransi syariah, menurut DSN-MUI, risiko yang akan terjadi ditanggung bersama atas dasar ta’wun, yaitu prinsip hidup saling melindungi dan saling menolong atas dasar ukhuwah Islamiyah antara sesama anggota dalam menghadapi malapetaka.

  2. Unsur-unsur Asuransi

  Dari pasal 246 KUHD tersebut dapat disimpulkan, bahwa asuransi mempunyai tiga unsur,yaitu: a.

  Unsur premi atau adanya premi.

  b.

  Unsur rugi atau adanya ganti rugi.

  c.

  Unsur peristiwa atau adanya peristiwa yang belum terjadi.

  Kalau kita lihat dari persetujuan atau perjanjiannya atau dari Hukum Perdata, asuransi termasuk perjanjian “untung-untungan” yang diatur menurut pasal 1774 KUH Perdata yang berbunyi.

  “suatu perbuatan yang hasilnya mengenai untung ruginya, baik bagi semua pihak maupun bagi sementara pihak, tergantung kepada suatu kejadian yang belum tentu, demikian juga persetujuan pertanggungan yang diatur dalam Kitab Undang- undang Hukum Dagang”.

  3. Tujuan Asuransi

  Tujuan Asuransi atau pertangungan ialah: a.

  Apabila perusahaan/perorangan menderita suatu musibah yang telah ditentukan dalam persetujuan atau kejadian kerugian yang dideritanya maka ada yang akan menanggung.

  b.

  Tanggung jawab perusahaan/perorangan itu kepada pihak ketiga seolah-olah dipikulkan kepada pihak penangung.

  Dengan demikian, maka tujuan pokoknya ialah untuk memperkecil risiko yang harus dihadapi Tertangung apabila terjadi peristiwa yang merugikan tertangung (perusahaan/perorangan). Dengan kata lain, tujuan hukum dan tujuan ekonominya adalah pembagian risiko atau pemindahan risiko. (Kansil,2013:181) 4.

   Prinsip-prinsip Asuransi

  Prinsip-prinsip dasar Asuransi, antara lain: a.

  Harus ada hubungan antara yang diasuransikan/tertanggung dengan yang menerima manfaat.

  b.

  Tertanggung harus memberikan informasi yang lengkap dan akurat.

  c.

  Tertanggung membeli asuransi bukan untuk mencari keutungan.

  d.

  Apabila ada pihak lain yang memberikan kompensasi terhadap suatu kejadian buruk, maka kewajiban perusahaan asuransi sebanyak kompensasi tersebut.

  e.

  Perusahaan asuransi harus memiliki banyak pihak tertanggung sehingga risiko dapat didistribusikan.

  f.

  Suatu kejadian buruk yang diasuransikan harus dapat dihitung.

  Sebagai contoh, perusahaan minyak tidak dapat mengasuransikan tambang minyaknya yang belum diekplorasi.

  g.

  Perusahaan asuransi harus dapat mengukur probabilitas munculnya suatu kejadian.

  Prinsip “the law of large numbers” mengatakan bahwa semakin banyak orang yang diasuransikan, maka rata-rata suatu kejadian buruk akan berdistribusi normal, sehingga probabilitas rata-rata munculntya suatu kejadian buruk dapat diprediksi secara akurat. Dengan demikian, perusahaan asuransi dapat menentukan harganya (nilai premi) untuk memperoleh keuntungan.

  Masalah potensial lain yang dihadapi perusahaan asuransi adalah adanya perilaku pilihan merugikan dan bahaya moral dari pelanggan dan calon pelanggan. Biasanya pihak yang mau membeli asuransi adalah mereka yang beresiko. Mereka berpotensi melakukan pilihan merugikan berperilaku seolah-olah sehat dengan menunjukan catatan medis yang bagus. Oleh karena itu perusahaan asuransi harus memiliki cara untuk mengatasi masalah tersebut, antara lain mensyaratkan pemeriksaan fisik dan catatan medis dari rumah sakit yang ditunjuk.

5. Jenis-jenis Asuransi a. Asuransi Jiwa

  Asuransi jiwa memberikan perlindungan terhadap aliran pendapatan kepada ahli waris akibat kematian. Jika pemegang polis meninggal dunia, perusahaan asuransi akan melakukan pembayaran dalam jumlah besar sekaligus atau melalui serangkaian pembayaran kepada ahli waris. Produk asuransi jiwa meliputi:

  1) Asuransi Kecacatan yaitu memberi perlindungan terhadap aliran pendapatan bila pihak tertanggung mengalami cacat tubuh sehingga tidak bisa bekerja.

  2) Anuitas yaitu produk asuransi yang menjamin aliran pendapatan seumur hidup. Mereka yang sehat dan memiliki riwayat hidup panjang biasanya paling mau membeli produk ini. Oleh karena itu perusahaan asuransi menjual anuitas kepada individu dengan harga yang mahal. Pada umumnya, anuitas dijual kepada kelompok/ grup dalam bentuk program dana pensiun sehingga dapat menentukan perilaku pilihan merugikan.

  3) Asuransi Kesehatan yaitu memberi proteksi terhadap ongkos kesehatan yang semakin hari semakin mahal.

b. Asuransi umum/non Jiwa

  Asuransi umum dapat terdiri dari asuransi harta benda/properti, dan Asuransi tanggungan gugat, yang meliputi: 1)

  Asuransi harta benda: memberi perlindungan terhadap aliran pendapatan dari properti (rumah, mobil, toko dan sebagainya).

  Akibat kejadian seperti kecelakaan, kebakaran, pencurian, bencana alam, dan kejadian yang tidak dapat dihindarkan lainnya. 2)

  Asuransi tanggung gugat: memproteksi pihak tertanggung terhadap klaim pihak ketiga akibat produk cacat dan kecelakaan (Mangani,2009:40).

6. Objek Asuransi a. Benda Asuransi

  1) Benda Asuransi dan Teori Kepentingan

  Benda asuransi adalah benda yang menjadi objek perjanjian Asuransi. Benda asuransi adalah harta kekayaan yang mempunyai nilai ekonomi, yang dapat dihargai dengan sejumlah uang. Benda asuransi selalu berwujud, misalnya gedung pertokoan, rumah, kapal.

  Benda asuransi erat hubungannya dengan teori kepentingan yang secara umum dikenal dalam hukum asuransi.

  Menurut teori kepentingan, pada benda asuransi melekat hak subjektif yang tidak berwujud. Karena benda asuransi dapat rusak, hilang, musnah, atau berkurang nilainya.kepentingan itu sifatnya absolut, artinya harus ada pada setiap objek asuransi dan mengikuti kemana saja benda asuransi itu berada. Kepentingan itu harus sudah ada pada benda asuransi pada saat asuransi diadakan atau setidaknya pada saat terjadi peristiwa yang menimbulkan kerugian.

  Benda asuransi adalah harta kekayaan, karena kepentingan itu melekat pada benda asuransi, maka kepentingan juga adalah harta kekayaan. Sebagai harta kekayaan, kepentingan memiliki unsur-unsur bersifat ekonomi.

  Menurut ketentuan pasal 286 KUHD, asuransi dapat mengenai segala macam kepentingan yang dapat dinilai dengan uang.

  Diancam oleh bahaya, dan tidak dikecualikan oleh undang- undang. Berdasarkan ketentuan pasal ini dapat ditentukan kriteria kepetingan yaitu: a.

  Harus ada pada setiap asuransi (Pasal 250 KUHD).

  b.

  Harus dapat diniali dengan uang.

  c.

  Harus diancam oleh bahaya.

  d.

  Harus tidak dikecualikan oleh undang-undang. 2)

  Pengaturan kepentingan dalam KUHD a.

  Kepentingan selalu ada pada benda asuransi Dalam setiap asuransi, kepentingan itu harus ada, jika tidak ada kepentingan atas benda yang diasuransikan, penangung tidak diwajibkan membayar klaim ganti kerugian (pasal 250 KUHD) ini berarti jika tidak ada kepentingan, tidak ada pula asuransi. Jika terjadi peristiwa yang menimbulkan kerugian, tidak ada klaim ganti kerugian bagi tertanggung yang tidak berkepentingan. Jadi kepentingan itu merupakam syarat mutlak dalam setiap asuransi.

  b.

  Asuransi mengikuti kepentingan apablia benda asuransi berpindah kepada pihak lain, misalnya karena dijual, maka asuransi mengikuti kepentingan yang melekat pada benda asuransi itu. Segala hak dan kewajiban tertanggung lama berpindah kepada tertanggung baru, kecuali jika diperjanjikan sebaliknya antara tertanggung lama dan penanggung (pasal 263 ayat (1) KUHD). Akan tetapi jika pembeli atau pemilik baru benda asuransi itu menolak untuk mengoper asuransinya, sedangkan tertanggung lama masih mempunyai kepentingan kerhadap benda yang diasuransikan, maka asuransi itu tetap berjalan untuk kepentingan tertanggung lama (pasal 263 ayat (2) KUHD) jika tertanggung lama sudah tidak berkepentingan lagi, maka pemilik baru harus memberitahukan kepada penanggung untuk memberhentikan asuransi itu.

b. Saat kepentingan harus ada

  1) Ketentuan KUHD

  Ketentuan pasal 250 KUHD selayaknya ditujukan kepada tertanggung sebagai suatu isyarat bahwa pada waktu mengadakan asuransi, tertanggung perlu menyatakan dengan tegas dan jelas apa kepentingannya mengadakan asuransi itu. Dengan adanya kepentingan, sejumlah premi dapat dibayar, sehingga asuransi berjalan. Jika terjadi peristiwa yang menimbulkan kerugian, tertanggung yang berkepentingan berhak mengklaim pembayaran ganti kerugian dari tertanggung.

  2) Pendapat para penulis hukum

Dokumen yang terkait

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 1 26

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 14

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 16

PELAKSANAAN AKAD MUDHARABAH DI BMT TARUNA SEJAHTERA GUNUNG PATI (ANALISA FATWA DSN-MUI NO.07DSN-MUIIV2000 TENTANG PEMBIAYAAN MUDHARABAH) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 92

SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 102

ANALISIS DOMINASI KASUS CERAI GUGAT MASYARAKAT MUSLIM KOTA SALATIGA DI PENGADILAN AGAMA (PA) SALATIGA TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 119

ANALISIS HUKUM ISLAM TERHADAP PEMBIAYAAN GRIYA BANK SYARIAH MANDIRI SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 119

ANALISIS PENETAPAN WALI ADHOL DI PENGADILAN AGAMA SEMARANG TAHUN 2010 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 91

ANALISIS METODE PENGGUNAAN JAM BENCET DALAM PENENTUAN AWAL WAKTU SHALAT DI PONDOK PESANTREN HIDAYATUL MUBTADI-IEN KALIBENING SALATIGA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 1 98

STUDI ANALISIS PERANAN ADVOKAT NON MUSLIM DALAM MENANGANI PERKARA DI PENGADILAN AGAMA SALATIGA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana dalam Hukum Islam

0 0 100