IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN TERHADAP PENGATURAN DAN PENGAWASAN LEMBAGA PERBANKAN (Studi Analisis di Bank Syari’ah Mandiri Cabang Salatiga) SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh

  

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN

2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN TERHADAP

PENGATURAN DAN PENGAWASAN LEMBAGA

PERBANKAN

  (Studi Analisis di Bank Syari’ah Mandiri Cabang Salatiga)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh

  

Gelar Sarjana dalam Hukum Islam (S.H.I)

Oleh:

MUH ASROI

  

NIM. 214 11 028

JURUSAN S1-HUKUM EKONOMI SYARI’AH

  

FAKULTAS SYARI’AH

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

2015

NOTA PEMBIMBING

  Lamp : 4 (empat) eksemplar Hal : Pengajuan Naskah Skripsi Kepada Yth.

  Dekan Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga Di Salatiga

  Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

  Disampaikan dengan hormat, setelah dilaksanakan bimbingan, arahan dan koreksi, maka naskah skripsi mahasiswa : Nama : Muh Asroi NIM : 214 11 028 Judul :

  IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN TERHADAP PENGATURAN DAN PENGAWASAN LEMBAGA PERBANKAN (Studi Analisis di Bank Syari’ah Mandiri Cabang Salatiga).

  dapat diajukan kepada Fakultas Syar i’ah IAIN Salatiga untuk diujikan dalam sidang munaqosyah.

  Demikian nota pembimbing ini dibuat, untuk menjadi perhatian dan digunakan sebagaimana mestinya.

  Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

KEMENTERIAN AGAMA

  

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) SALATIGA

FAKULTAS SYARI’AH

  Jalan Nakula Sadewa V No. 9 Telp.(0298) 3419400 Fax 323433 Salatiga 50722 Website-mail :administrasi@iainsalatiga.ac.id

  

PENGESAHAN

Skripsi Berjudul :

  

IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011

TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN TERHADAP PENGATURAN

DAN PENGAWASAN LEMBAGA PERBANKAN (Studi Analisis di Bank

Syari’ah Mandiri Cabang Salatiga).

  Oleh :

MUH ASROI

  NIM. 214 11 028

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

  Yang bertanda tangan dibawah ini : Nama : Muh Asroi NIM : 214 11 028 Jurusan : S1 Hukum Ekonomi Syariah Fakultas :

  Syari’ah Judul :

  IMPLEMENTASI UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 2011 TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN TERHADAP PENGATURAN DAN PENGAWASAN LEMBAGA PERBANKAN (Studi Analisis di Bank Syari’ah Mandiri Cabang Salatiga).

  menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan (Plagiat) dari karya tulis orang lain. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah (Buku Pedoman IAIN Salatiga).

  “Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang- orang yang beriman.” ( Qs. Al-Imran:139).

  MOTO PENULIS

  • o------------------ “Allah selalu menciptakan kejaiban ketika kita mau memberikan keajaiban kecil yang mampu kita lakukan dan membaginya pada orang lain motivator terbesar dan terhebat tidak lain adalah diri sendiri, kesuksesan yang membentang luas dihadapan hanya akan teraih dengan keberanian dan kemauan sebuah langkah pertama terlebih dahulu, sukses adalah tentang kemauan dan kerja keras”

    (Muhammad Asroi).

  • o------------------ “Tuhan menciptakan manusia dalam bentuk yang berbeda, keterbatasan dan kekurangan, tetapi semua itu bukan menjadikan manusia patah semangat untuk menjalani kehidupan, semua itu akan menjadi keunikan dan kelebihan setiap pada diri manusia itu sendiri dan bagaimana manusia itu bisa meraih kesuksesan dengan keterbatasan yang ada, Suskses datang pada mereka yang mau bertindak dan mau merealisasikannya dengan kehidupan “ (Muhammad Asroi).
    • o------------------ “Kebahagian seseorang diukur bukan karna banyak hartanya melainkan kebahagian itu ketika kita mau bersyukur atas nikmat yang allah berikan”

      (Muhammad Asroi).

  

PERSEMBAHAN

  Kupersembahkan dengan cinta dan ketulusan hati karya ilmiah berupa skripsi ini kepada :

  1. Bapak Pawit dan ibu Wasilah tercinta, yang telah mendoakan dan memberi kasih sayang serta pengorbanan selama ini.

  2. Adik ku Siti Anifah, yang telah memberikan kasih sayangnya dan mendoakan agar selalu tetap istiqomah dalam hal apapun.

  3. Kakak-kakak dan adik Ponakan dari keluarga Mawardi Muhdi Mundakir (M3) Law Foundation yang telah membantu dalam studi di IAIN Salatiga, baik materiil maupun non materiil.

  4. Para guru sejak Taman Kanak-Kanak hingga Perguruan Tinggi yang penulis sayangi dan hormati dalam memberikan ilmu dan membimbing dengan penuh kesabaran.

  5. Aiif Japanise Corporation yang telah memberikan kehidupan bermakna, pencerahan dan motivasi yang berarti sehingga penulis bisa semangat dalam menjalani kehidupan.

  6. Abdi Masyarakat Law Foundation yang telah menerima penulis untuk mengembangkan ilmu hukum hingga saat ini.

  7. Almamater Tercinta Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga yang penulis banggakan.

KATA PENGANTAR

  Rasa syukur yang dalam kami sampaikan kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat-Nya Penulisan Skripsi ini dapat kami selesaikan sesuai dengan yang diharapkan. Kami juga bersyukur atas rizki dan kesehatan yang telah diberikan oleh-Nya sehingga kami dapat menyusun Penulisan Skripsi ini.

  Sholawat dan salam selalu penulis sanjungkan kepada Nabi, Kekasih, Perubahan, Rasullah Muhammad SAW beserta segenap keluarga dan para

  Spirit

  sahabat- sahabatnya, syafa’at beliau sangat penulis nantikan di hari pembalasan nanti.

  Penulisan Skripsi ini disusun untuk diajukan sebagai salah satu persyaratan guna memperoleh gelar Sarjana Hukum Islam (S.H.I), Fakultas Syari’ah, Jurusan S1 Hukum Ekonomi Syari’ah yang berjudul: “Implementasi

  

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

Terhadap Pengaturan Dan Pengawasan Lembaga Perbankan (Studi Analisis

Di Bank Sya ri’ah Mandiri Cabang Salatiga)”. Penulis mengakui bahwa dalam

  menyusun Penulisan Skripsi ini tidak dapat diselesaikan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Karena itulah penulis mengucapkan penghargaan yang setinggi-tingginya, ungkapan terima kasih kadang tak bisa mewakili kata-kata, namun perlu kiranya penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Bapak Dr. Rahmat Hariyadi, M.Pd, selaku Rektor IAIN Salatiga

  2. Ibu Dra. Siti Zumrotun, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Syari’ah di IAIN Salatiga.

  3. Bapak Ilya Muhsin, S.H.I., M.Si, selaku Wakil Dekan Fakultas Syari’ah Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama yang selalu memberikan ilmunya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini dengan lancar dan baik.

  4. Ibu Evi Ariyani, M.H, selaku Ketua Jurusan S1 Hukum Ekonomi Syari’ah di IAIN Salatiga.

  5. Bapak Farkhani, S.H.I., S.H., M.H, selaku Dosen Pembimbing yang selalu meberikan saran, pengarahan dan masukan berkaitan penulisan skripsi sehingga dapat selesai dengan maksimal sesuai yang diharapkan.

  6. Ibu Lutfiana Zahriani, M.H, selaku Kepala Lab. Fakultas Syari’ah IAIN Salatiga yang memberikan pemahaman, arahan dalam penulisan skripsi sehingga penulisan skripsi ini bisa saya selesaikan.

  7. Bapak Gery Baldi, selaku Direktur Bank Syari’ah Mandiri Cabang Salatiga yang telah berkenan memberikan izin penelitian di Bank

  Syari’ah Mandiri Cabang Salatiga serta memberikan informasi berkaitan penulisan skripsi.

  8. Pimpinan Otoritas Jasa Keuangan Regional IV di Semarang, C.q Ibu Sulistianingsih selaku Departemen Informasi dan Dokumen OJK yang telah berkenan memberikan izin penelitian di kantor Perwakilan Otoritas Jasa Keuangan yang berada di Semarang yang telah memberikan informasi berkaitan penulisan skripsi tentang pelaksanaan Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 tentang OJK.

  9. Bapak dan Ibu Dosen selaku staf pengajar dan seluruh staf adminitrasi Fakultas

  Syari’ah yang tidak bisa kami sebut satu persatu yang selalu memberikan ilmunya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini tanpa halangan apapun.

  10. Teman-teman Jurusan S1 Hukum Ekonomi Syari’ah angkatan 2011 di

  IAIN Salatiga yang telah memberikan banyak cerita selama menempuh pendidikan di IAIN Salatiga.

  11. Lembaga Bantuan Hukum Asyka Justice dan Advokat yang telah memberikan pengalaman dan ilmu mengenai hukum serta persoalan hukum yang ada di masyarakat.

  12. Lembaga Pendampingan Usaha (LPU) “Katalis” yang bisa memberikan inspirasi dalam diskusi ekonomi dan kemasyarakatan.

  13. Perhimpunan Mahasiswa Hukum Indonesia (PERMAHI) dan Ikatan Senat Mahasiswa Hukum Indonesia (ISMAHI) yang telah menjadikan penulis melihat Dunia dalam mempelajari hukum.

  14. Sacipto Rahardjo Institute yang telah memberikan pemikiran berkenaan hukum progresif yang ada di Indonesia.

  15. Kelompok Studi Ekonomi Islam (KSEI) IAIN Salatiga dan Forum Silaturrahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI) Indonesia yang telah memberikan ilmu ekonomi dan organisasi ekonomi islam.

  Semoga Allah SWT membalas semua amal kebaikan mereka dengan balasan yang lebih dari yang mereka berikan kepada penulis, agar pula senantiasa mendapatkan maghfiroh, dan dilingkupi rahmat dan cita-Nya. Amiin.

  Penulis menyadari sepenuhnya, bahwa penulisan skripsi ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi metodologi, penggunaan bahasa, isi, maupun analisanya, sehingga kritik dan saran yang konstruktif, sangat penulis harapkan demi kesempurnaan penulisan skripsi ini dibaca dan dipahami.

  Akhirnya, penulis berharap semoga skrispi ini bermanfaat khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi pembaca.

  Salatiga, Mei 2015 Penulis.

  

ABSTRAK

  Asroi, Muh. 2015. Implementasi Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011

  

Tentang Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Pengaturan dan Pengawasan

Lembaga Perbankan (Studi Analisis di Bank Syari’ah Mandiri Cabang

  Skripsi. Fakultas Salatiga).

  Syari’ah. Jurusan. S1 Hukum Ekonomi Syari’ah. Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga. Pembimbing: Farkhani, S.H.I., S.H., M.H.

  : Implementasi, Pengaturan dan Pengawasan, UU No. 21 Tahun

  Kata Kunci 2011, OJK.

  Dalam penelitian ini akan mengkaji tentang Implementasi Undang- Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Pengaturan dan Pengawasan Lembaga Perbankan (Studi Analisis di Bank

  

Syari’ah Mandiri Cabang Salatiga). Pertanyaan utama yang ingin dijawab

  melalui penelitian ini adalah (1) Bagaimana Implementasi Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 Terhadap Pengaturan dan Pengawasan Lembaga Perbankan di Bank

  Syari’ah Mandiri Cabang Salatiga (2) Hambatan dan Upaya apa saja yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan dalam Implementasi Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 terhadap pengaturan dan pengawasan lembaga perbankan di Bank

  Syari’ah Mandiri Cabang Salatiga. Untuk menjawab pertanyaan tersebut maka dilakukan penelitian kualitatif dengan pendekatan yang dilakukan memakai pendekatan Yuridis

  Normatif yang bersifat deskriptif analitis. Pendekatan yuridis normatif (normative law research) menggunakan studi hukum normatif berupa produk perilaku hukum. Pendekatan ini berfungsi untuk mengidentifikasi dan mengklarifikasi pelaksanaan undang-undang. Deskriptif analitis itu menggambarkan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Pengaturan Dan Pengawasan Lembaga Perbankan (Studi Analisis di Bank

  Syari’ah Mandiri Cabang . Salatiga)

  Temuan penelitian ini menunjukan bahwa, Pertama: Implementasi Undang-undang No. 21 Tahun 2011 Terhadap Pengaturan dan Pengawasan Lembaga Perbankan di Bank

  Syari’ah Mandiri Cabang Salatiga belum dilaksanakan sepenuhnya oleh Otoritas Jasa keuangan. Alasan OJK belum mengimplementasikan UU No. 21 Tahun 2011 tentang OJK salah satunya adalah menghindari terjadinya penyesuaian yang menyulitkan kondisi perbankan nasional dan menghindari terjadinya gangguan pada sistem perbankan secara nasional. Kedua: Hambatan dan Upaya yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan dalam Implementasi Undang-undang No. 21 Tahun 2011 terhadap pengaturan dan pengawasan di Bank

  Syari’ah Mandiri Cabang Salatiga meliputi hambatan internal dan ekternal dan upaya yang dilakukan OJK untuk mengatasi hambatan yaitu; menambah Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas, Melakukan sharing knowledge, continuous education, best practice learning program.

  DAFTAR ISI

  Kehadiran Peneliti.................................................................

  22 H. SISTEMATIKA PENULISAN...................................................

  Tahap-tahap Penelitian..........................................................

  21 7. Pengecekan Keabsahan Data................................................. 21 8.

  19 6. Analisis Data.........................................................................

  17 5. Prosedur Pengumpulan Data.................................................

  17 4. Sumber Data..........................................................................

  16 3. Lokasi Penelitian...................................................................

  14 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian............................................ 14 2.

  Halaman HALAMAN JUDUL........................................................................................... i NOTA PEMBIMBING........................................................................................ ii

  9 E. PENEGASAN ISTILAH............................................................. 10 F. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................. 11 G. METODE PENELITIAN............................................................

  8 D. KEGUNAAN PENELITIAN......................................................

  8 C. TUJUAN PENELITIAN.............................................................

  1 B. FOKUS PENELITIAN…............................................................

  BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH............................................

  PERSEMBAHAN ……………………………………………………………… vi KATA PENGANTAR......................................................................................... vii ABSTRAK........................................................................................................... xi DAFTAR ISI....................................................................................................... xii DAFTAR GAMBAR........................................................................................... xiv

  PENGESAHAN………………………………………………………………... iii PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN........................................................... iv MOTO.................................................................................................................. v

  23

  BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN (OJK) DAN PERBANKAN A. Otoritas Jasa Keuangan (OJK).………………………………… 25 B. Pengaturan dan Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan………..... 36 C. Lembaga Perbankan……………………………………………

  73 BAB IV ANALISIS TERHADAP PENGATURAN DAN

  89 C. Penutup………………………………………………………...

  88 B. Saran...........................................................................................

  84 BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan.................................................................................

  Implementasi Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 …………...

  78 B. Analisis Hambatan dan Upaya Otoritas Jasa Keuangan dalam

  Analisis Implementasi Undang-undang No. 21 Tahun 2011 Terhadap Pengaturan dan Pengawasan Lembaga Perbankan di Bank Syari’ah Mandiri Cabang Salatiga……………………….

  PENGAWASAN OTORITAS JASA KEUANGAN DI BANK SYARI’AH MANDIRI CABANG SALATIGA A.

  Implementasi Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 …………...

  43 D. Penilaian

  68 C. Hambatan dan Upaya Otoritas Jasa Keuangan dalam

  62 B. Pengaturan dan Pengawasan Otoritas Jasa Keuangan di Bank Syari’ah Mandiri Cabang Salatiga……………………………..

  Gambaran Umum Bank Syari’ah Mandiri (BSM)…………….

  OTORITAS JASA KEUANGAN DI BANK SYARI’AH MANDIRI CABANG SALATIGA A.

  56 BAB III GAMBARAN PENGATURAN DAN PENGAWASAN

  ………………………………………………………

  Kesehatan Bank dan Prinsip-Prinsip Perbankan

  90 DAFTAR PUSTAKA DAFTAR RIWAYAT HIDUP LAMPIRAN-LAMPIRAN

  

DAFTAR GAMBAR

  Tabel. 5.1 Struktur Organisasi Bank Syari’ah Mandiri…………...................... 67

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Berdasarkan tujuan nasional yang tertuang di dalam alinea keempat Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu membentuk suatu

  pemerintahan negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum. Maka dalam melaksanakan tujuan nasional tersebut perlu adanya pembangunan nasional yang dilakukan dari, oleh dan untuk rakyat dan serta dilaksanakan di dalam segala aspek kehidupan bangsa yang meliputi aspek hukum, ekonomi, politik, sosial budaya dan aspek pertahanan dan keamanan.

  Bank Indonesia dalam perannya sebagai Bank Sentral adalah stake yang memiliki posisi yang sangat strategis dalam mendukung

  holder

  pembangunan nasional dalam hal perekonomian negara baik dalam melayani pemerintahan negara maupun dunia keuangan dan perbankan di Indonesia, Bank Sentral sebagai Lembaga Tinggi Negara yang berwenang untuk melakukan pengawasan dan melakukan fungsi regulasi terhadap kebijakan moneter sebuah negara, adalah aspek penting dalam tercapainya cita-cita stabilitas ekonomi pada sebuah negara. Stabilitas ekonomi yang kemudian berujung pada tercapainya cita-cita bernegara dalam upaya mendorong terciptanya dilakukan dengan

  general welfare mengoptimalkan fungsi pengawasan dari Bank Sentral, dalam hal ini Bank Indonesia.

  Dasar kewenangan Bank Indonesia selaku Bank Sentral, dalam melakukan fungsi pengawasan terhadap bank-bank yang ada di Indonesia diatur di dalam Pasal 8 huruf C Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia, yang selanjutnya disebut sebagai Undang-Undang Bank Indonesia.

  Bank merupakan perusahaan jasa yang menyediakan jasa keuangan bagi seluruh lapisan masyarakat. Bank mempunyai fungsi sebagai lembaga intermediasi yaitu memberikan jasa lalu lintas pembayaran, serta sebagai sarana dalam pelaksanaan kebijakan moneter, sehingga bank mempuyai peran yang penting dalam kehidupan perekonomian. Fungsi intermediasi berarti menghubungkan kepentingan pihak yang kelebihan dana dengan pihak yang membutuhkan dana.

  Bank adalah bagian dari sistem keuangan dan sistem pembayaran suatu Negara, bahkan pada era globalisasi sekarang ini, bank juga telah menjadi bagian dari sistem keuangan dan pembayaran dunia. Mengingat hal itu, maka bila suatu bank telah memperoleh izin berdiri dan beroperasi dari otoritas moneter di Negara yang bersangkutan, bank tersebut menjadi milik masyarakat. Oleh karena itu, eksistensinya bukan saja harus dijaga oleh para pemilik bank itu sendiri, tetapi juga oleh masyarakat nasional dan global (Sutedi, 2007: 1).

  Mengingat kegiatan perbankan bergerak dengan dana dari masyarakat atas dasar kepercayaan, maka setiap pelaku perbankan diharapkan tetap menjaga kepercayaan masyarakat tersebut. Kepercayaan masyarakat terhadap dunia perbankan akan terjaga apabila sektor perbankan itu sendiri diselenggarakan dikelola dengan prinsip kehati- hatian sehingga selalu terpelihara kondisi kesehatannya. Sejalan dengan harapan tersebut, bank Indonesia sebagai bank sentral yang mempunyai peran pula dalam menentukan dan memberikan arah perkembangan- perbankan serta melindungi masyarakat, maka Bank Indonesia mempunyai kewenangan dan kewajiban untuk membina serta melakukan pengawasan terhadap seluruh kegiatan perbankan (Djumhana, 2000: 276). Disitulah letak peran pentinnya pengawasan bank, karena sistem perbankan memiliki fungsi dan peran yang sangat penting dan strategis dalam menggerak tumbuhkan perekonomian.

  Setiap negara senantiasa berupaya agar lembaga perbankan selalu berada dalam kondisi yang sehat, aman, dan stabil. Kesehatan suatu bank adalah kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal dan mampu memenuhi semua kewajibannya dengan baik dengan cara-cara yang sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku. Suatu sistem perbankan dalam kondisi yang tidak sehat akan menyebabkan fungsi bank sebagai lembaga intermediasi tidak akan berfungsi dengan optimal. Jika fungsi intermediasi terganggu maka alokasi dan penyediaan dana dari perbankan untuk kegiatan investasi dan membiayai sektor-sektor yang produktif dalam perekonomian menjadi terbatas. Sistem perbankan yang tidak sehat juga akan mengakibatkan lalu lintas pembayaran yang dilakukan oleh sistem perbankan tidak lancar dan efisien, selain itu sistem perbankan yang tidak sehat juga akan menghambat efektivitas kebijakan moneter. Kesehatan suatu bank merupakan kepentingan semua pihak yang terkait, baik pemilik, pengelola bank, masyarakat, pengguna jasa bank dan Bank Indonesia selaku otoritas pengawasan bank. Faktor kepercayaan dari masyarakat juga merupakan faktor yang utama dalam menjalankan bisnis perbankan, sehingga bank dituntut untuk mempunyai kemampuan mengelola kinerja keuangan dengan baik agar dapat menjaga kepercayaan masyarakat terhadap bank tersebut.

  Pada tahun 1997/1998 Indonesia memasuki krisis ekonomi yang diawali dengan turunya nilai tukar rupiah terhadap Dollar Amerika. Krisis ekonomi itu juga melanda industri perbankan nasional, selanjutnya dikenal sebagai krisis perbankan nasional. Krisis perbankan telah mempengaruhi bangsa dan akhirnya menimbulkan krisis politik nasional. Bank komersial dilikuidasi oleh pemerintah, sebelas bank diambil alih dan 36 bank direstrukturisasi yang menghabiskan biaya lebih dari US$ 25 Milyar. Krisis tersebut juga mengakibatkan turunya kepercayaan masyarakat terhadap perbankan dan pemerintah, sehingga memicu penarikan dana secara besar-besaran, semakin turunnya permodalan bank-bank, banyak bank tidak mampu melunasi kewajibannya karena menurunnya nilai tukar rupiah dan manajemen tidak professional (Yumya, 2008: 28).

  Sejalan dengan amanat Pasal 34 Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2004 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 Tentang Bank Indonesia adalah dibentuknya lembaga pengawas pada jasa keuangan yang dengan lahirnya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan. Dengan lahirnya lembaga Otoritas Jasa Keuangan, maka peran serta Bank Indonesia sebagai lembaga pengawasan Bank beralih kepada lembaga Otoritas Jasa Keuangan.

  Otoritas Jasa Keuangan merupakan lembaga negara yang mempunyai fungsi regulasi (pengaturan) dan supervisi (pengawasan) terhadap seluruh kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. Sektor jasa keuangan tersebut meliputi, jasa keuangan di sektor perbankan, kegiatan jasa keuangan di sektor pasar modal dan kegiatan jasa keuangan di sektor perasuransian, dana pensiun, lembaga pembiayaan dan lembaga jasa keuangan lainnya. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, agar kegiatan di dalam sektor jasa keuangan dapat terselenggara secara teratur, adil, transparan dan akuntabel, haruslah juga diikuti dengan suatu sistem pengaturan dan pengawasan yang baik dan taat hukum (Batunagar, 2006: 2).

  Alasan pembentukan Otoritas Jasa Keuangan ini antara lain makin kompleks dan bervariasinya produk jasa keuangan, munculnya gejala konglomerasi perusahaan jasa keuangan, dan globalisasi industri jasa keuangan. Disamping itu, salah satu alasan rencana pembentukan Otoritas Jasa Keuangan adalah karena pemerintah beranggapan bahwa Bank Indonesia, sebagai Bank Sentral telah gagal dalam mengawasi sektor perbankan. Kegagalan tersebut dapat dilihat pada saat krisis ekonomi yang melanda Indonesia mulai pertengahan tahun 1997, dimana sebanyak 16 bank dilikuidasi pada saat itu (Yumya, 2008: 28).

  Kehadiran Bank yang berprinsip syari ’ah di Indonesia masih baru, yaitu baru awal tahun 1990-an, meskipun masyarakat

  relatife

  Indonesia merupakan masyarakat muslim terbesar di dunia. Prakarsa untuk mendirikan Bank Syari ’ah Indonesia dilakukan oleh Majelis Ulama

  Indonesia (MUI) pada tanggal 18-20 Agustus 1990. Namun, diskusi tentang Bank Syari’ah sebagai basis ekonomi islam sudah mulai dilakukan pada awal tahun 1980.

  Bank Syari’ah pertama di Indonesia merupakan hasil tim perbankan MUI, yaitu dengan dibentuk PT Bank Muamalat Indonesia

  (BMI) yang akta pendiriannya ditanda tangani tanggal 1 November 1991. Bank ini ternyata berkembang cukup pesat sehingga saat ini BMI sudah memiliki puluhan cabang yang tersebar dibeberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, bandung, dan kota lainya.

  Dalam perkembangan selanjutnya kehadiran Bank Syari’ah di

  Indonesia khususnya cukup menggembirakan. Disamping BMI, saat ini juga telah lahir Bank Syari’ah milik pemerintah seperti Bank Syari’ah

  Mandiri (BSM). Kemudian berikutnya berdiri bank Syari’ah sebagai cabang dari konvensional yang sudah ada, seperti Bank BNI, Bank IFI, dan lainnya (Kasmir, 2009: 187, 189).

  Sedangkan konsep dasar Bank Syari’ah menerapkan prinsip sistem bagi hasil dan jual beli sesuai Al-Quran, QS. Al-Baqarah (2):275 yaitu:

  

           

               

              

       

  Artinya: Orang-orang yang Makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), Sesungguhnya jual beli itu sama dengan riba, Padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba. orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti (dari mengambil riba), Maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang larangan);dan urusannya (terserah) kepada Allah. orang yang kembali (mengambil riba), Maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya (QS. Al-Baqarah 275).

  Berdasarkan dari latar belakang tersebut, penulis ingin mengkaji bagaimana pengaturan dan pengawasan lembaga perbankan setelah adanya UU No. 21 Tahun 2011 Tentang OJK, mengingat perkembangan industri perbankan saat ini berkembang sangat pesat, sehingga penulis menyusun suatu penelitian dengan Judul:

  “Implementasi Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Pengaturan

  dan Pengawasan Lembaga Perbankan (Studi Analisis di Bank Syari’ah Mandiri Cabang Salatiga).

   B.

FOKUS PENELITIAN

  Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah di atas, dirumuskanlah beberapa masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana Implementasi Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011

  Terhadap Pengaturan dan Pengawasan Lembaga Perbankan di Bank Syari’ah Mandiri Cabang Salatiga ? 2.

  Hambatan dan upaya apa saja yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan dalam Implementasi Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 terhadap pengaturan dan pengawasan lembaga perbankan di Bank

  Syari’ah Mandiri Cabang Salatiga ? C.

TUJUAN PENELITIAN

  Penelitian ini mempunyai tujuan yaitu sebagai berikut : a.

   Untuk mengetahui Implementasi Undang-undang Nomor 21 Tahun

  2011 Terhadap Pengaturan dan Pengawasan Lembaga Perbankan di Bank Syari’ah Mandiri Cabang Salatiga.

  b.

   Untuk mengetahui hambatan dan upaya yang dilakukan Otoritas Jasa

  Keuangan dalam Implementasi Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 terhadap pengaturan dan pengawasan lembaga perbankan di Bank Syari’ah Mandiri Cabang Salatiga.

D. KEGUNAAN PENELITIAN

  Dalam penelitian ini penulis mengharapkan agar hasil penelitian ini tidak hanya berguna untuk pribadi tetapi juga berguna untuk orang lain.

  Kegunaan ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

  1) Manfaat Teoritis

  Bagi ilmu pengetahuan, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi perkembangan ilmu Hukum pada umumnya dan dibidang Hukum Perbankan pada khususnya, terutama dalam pengawasan perbankan oleh Otoritas Jasa Keuangan.

  2) Manfaat Praktis a.

  Bagi Pemerintah bermanfaat memberikan masukan pada pemerintah dalam menilai Peraturan Perundang-undangan yang berlaku saat ini agar tidak tumpang tindih sehingga dapat diterapkan kepastian hukum. Saran dan penilaian terhadap isi peraturan Perundang-undangan tersebut selanjutnya dapat dijadikan masukan apabila akan dilakukan revisi Peraturan Perundang-undangan.

  b.

  Bagi Bank Indonesia, agar dapat lebih fokus memperhatikan fungsinya yaitu menetapkan dan melaksanakan kebijaksanaan moneter serta mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran.

  c.

  Bagi Otoritas Jasa Keuangan memberikan masukan dalam pelakasanaan fungsi pengawasan kegiatan sektor Jasa keuangan agar teratur, adil, transparan, dan mewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil.

  d.

  Bagi Penulis, dengan adanya penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman dalam pengetahuan pengawasan Otoritas Jasa keuangan. Selain itu kegiatan penelitian dan permasalahan yang akan diteliti sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Sarjana Syari’ah (S.Sy.).

E. PENEGASAN ISTILAH

  Peneliti sampaikan bahwa untuk meghindari kesalah pahaman, maka penulis kemukakan pengertian judul penelitian ini sebagai berikut: Implementasi menurut Udoji yang dikutip oleh Solichin Abdul

  Wahab (2002: 59), adalah pelaksanaan atau sesuatu kebijakan yang penting, bahkan mungkin jauh lebih penting dari pada pembuatan kebijakan. Kebijakan-kebijakan akan sekedar berupa impian atau rencana bagus yang tersimpan rapi dalam arsip kalau tidak di implentasikan.

  Pengertian implementasi diatas apabila dikaitkan dengan kebijakan adalah bahwa sebenarnya kebijakan itu tidak hanya dirumuskan lalu dibuat dalam suatu bentuk positif seperti Undang-Undang dan kemudian didiamkan dan tidak dilaksanakan atau di implementasikan, tetapi sebuah kebijakan dilaksanakan atau di implementasikan agar mempunyai dampak atau tujuan yang di inginkan (Wahab, 2002: 64).

  Menurut Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan, Perbankan adalah segala sesuatu yang menyangkut tentang bank, mencakup kelembagaan, kegiatan usaha, serta cara dan proses dalam melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional dan Syari’ah sebagaimana dimaksud dalam undang-undang mengenai perbankan dan undang-undang mengenai perbankan

  Syari’ah. Pengertian Otoritas Jasa Keuangan menurut Pasal 1 Ayat (1)

  Undang-Undang No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa keuangan adalah Lembaga yang independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan, pengawasan, pemeriksaan, dan penyidikan.

F. TINJAUAN PUSTAKA

  Penelitian ini tidak merupakan duplikasi atau pengulangan dari penelitian yang ada. Karena penelitian yang penulis teliti ini menganalisis mengenai

  “Implementasi Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan Terhadap Pengaturan dan Pengawasan Lembaga Perbankan (Studi Analisis di Bank Syari’ah Mandiri Cabang Salatiga .” Beberapa penelitian terdahulu yang menjadi

  acuan dan perbandingan bagi penelitian ini antara lain yaitu terdapat beberapa penelitian terkait yang membahas tentang Otoritas Jasa keuangan diantaranya:

  Pertama, Skripsi Rahma Safitri (Universitas Sebelas Maret

  Surakarta Fakultas Ilmu Hukum ) 2013, dengan judul

  “Independensi

Otoritas Jasa Keuangan Dalam Melakukan Pengawasan Perbankan Di

Indonesia (Berdasarkan Berlakunya Undang-Undang No. 21 Tahun

2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan

  )”. Skripsi ini menjelaskan tentang

  idependensi pengawasan perbankan yang akan dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan sebagai lembaga independen berdasarkan Undang-undang No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa keuangan (OJK). Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dilator belakangi amanat Pasal

  34 Undang-undang Bank Indonesia untuk mengalihkan pengawasan perbankan kepada Lembaga Pengawas Jasa Keuangan (LPJK) yang idependen maka disahkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Pengalihan pengawasan perbankan dikarenakan Bank Indonesia sebagai pengawas perbanakan tidak independen dalam melaksanakan fungsinya.

  Kedua, Skripsi Ajeng Kumalasari (Universitas Islam Negeri Syarif

  Hidayatullah Jakarta Fakultas Syari’ah dan Hukum) 2014, dengan judul

  

Perlindungan Hukum Data Nasabah Dalam Internet Banking

(Tinjauan Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas

  Skripsi ini menjelaskan tentang bentuk dan upaya

  Jasa Keua ngan)”.

  perlindungan data nasanah dalam internet; mekanisme perlindungan hukum data nasabah internet banking; upaya yang dilakukan perbankan dalam melindungi nasabah dalam internet banking. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa data nasabah dalam internet banking membutuhkan perlindungan hukum yang jelas dan pasti serta pengamanan data nasabah secara efektif. Karena perlindungan terhadap konsumen jasa perbankan telah berpindah dari Bank Indonesia ke Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak menutup kemungkinan bahwa peraturan Bank Indonesia masih digunakan selama peraturan OJK belum ada atau tidak bertentangan dengan Peraturan Bank Indonesia.

  Ketiga, Skripsi Yuanita Suryo (Universitas Sebelas Maret

  Surakarta Fakultas Hukum) 2013, dengan judul Skripsi

  “Fungsi

Pengaturan Dan Pengawasan Perbankan Di Indonesia Setelah

Disahkannya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas

Jasa Keuangan”. Skripsi ini menjelaskan tentang fungsi pengaturan dan

  pengawasan perbankan di Indonesia setelah adanya pengalihan kewenangan dari Bank Indonesia (BI) kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), serta implikasi fungsi pengaturan dan pengawasan perbankan setelah disahkannya Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa setelah disahakannya Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan, fungsi pengaturan dan pengawasan perbankan di Indonesia yang sebelumnya dijalankan oleh Bank Indonesia akan dialihkan kepada kepada OJK dan akan sepenuhnya dijalankan oleh OJK pada tahun 2014.

  Mencermati hasil dari penelitian terdahulu jelas bahwa penelitian ini berbeda dengan penulis terdahulu. Dalam penelitian ini penulis menjelaskan mengenai Implementasi Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 Terhadap Pengaturan dan Pengawasan Lembaga Perbankan di Bank Syari’ah Mandiri Cabang Salatiga serta Hambatan dan Upaya yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan dalam Implementasi Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 terhadap pengaturan dan pengawasan lembaga perbankan di Bank

  Syari’ah Mandiri Cabang Salatiga.

G. METODOLOGI PENELITIAN 1.

  Pendekatan dan Jenis Penelitian a.

  Pendekatan Penelitian Pendekatan Penelitian ini berdasarkan pada penelitian hukum yang dilakukan dengan memakai pendekatan Yuridis Normatif.

  Pendekatan yuridis Normatif (normative

  law research)

  menggunakan studi hukum normatif berupa produk perilaku hukum, misalnya mengkaji tentang rancangan undang-undang. Pokok kajiannya adalah hukum yang dikonsepsikan sebagai norma atau kaidah yang berlaku dalam masyarakat dan menjadi acuan perilaku setiap orang. Sehingga penelitian hukum normatif berfokus pada inventarisasi hukum positif, asas-asas dan doktrin hukum, penemuan hukum dalam in concreto, sistematika hukum, taraf

  sinkronisasi hukum, perbandingan hukum serta sejarah hukum (Muhammad, 2004: 52).

  Sisi yuridis dalam penelitian ini akan meninjau peraturan Undang-undang yaitu, Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang akan menjadi dasar yuridis dalam pengaturan dan pengawasan lembaga perbankan. Dalam penelitian ini yang dicari adalah klarifikasi pelaksanaan (implementasi) Undang-undang Nomor 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terhadap Pengaturan dan pengawasan lembaga perba nkan di Bank Syari’ah Mandiri Cabang Salatiga.

  b.

  Jenis Penelitian Jenis Penelitian ini secara spesifik bersifat deskriptif analitis artinya, hasil penelitian ini berusaha memberikan gambaran secara menyeluruh, mendalam tentang suatu keadaan atau gejala yang diteliti (Soekanto, 1986: 10). Jenis ini dimaksudkan untuk memperoleh gambaran yang baik, jelas dan dapat memberikan data seteliti mungkin tentang objek yang diteliti.

  Penelitian ini untuk menggambarkan pelaksanaan Undang- undang No. 21 Tahun 2011 Tentang Otoritas Jasa Keuangan (OJK) khususnya Pasal 7 yang menyatakan bahwa OJK mempunyai wewenang (1) pengaturan dan pengawasan mengenai kelembagaan bank, seperti perizinan untuk pendirian bank, kegiatan usaha bank,

  (2) pengaturan dan pengawasan mengenai kesehatan bank seperti likuiditas, rasio kecukupan modal minimum, batas maksimum pemberian kredit, (3) pengaturan dan pengawasan mengenai aspek kehati-hatian bank seperti prinsip mengenal nasabah, dan anti pencucian uang, dan (4) pemeriksaan bank. Kajian tentang implementasi Undang-Undang ini sangat penting karena sesuai amanat UU No. 21 Tahun 2011 Tentang OJK sejak 31 Desember 2013 fungsi, tugas dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan beralih dari BI ke OJK.

  Penulis memilih ini, karena metode ini dapat mendeskripsikan realitas yang ada di masyarakat untuk di tuntaskan dengan teori hukum yang ada, metode deskriptif analitis juga bermanfaatkan untuk menggambarkan penulisan dengan jelas dan terstruktur permasalahan-permasalahan pokok tanpa melakukan kajian hipotesa maupun perhitungan menggunakan statistik.

2. Kehadiran Peneliti

  Kehadiran Peneliti dalam penelitian ini melakukan, Observasi dan wawancara secara langsung ke kantor Otoritas Jasa Keuangan Pimpinan Wilayah IV Jateng yang berada di Semarang dan Bank Syari’ah Mandiri Cabang Kota Salatiga, sebagai intrumen penggali data.

  3. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Bank

  Syari’ah Mandiri Cabang Salatiga berlokasi Ruko Diponegoro A6 A7 Jalan Diponegoro 77, Kota Salatiga, Jawa Tengah dengan objek penelitian adalah Bank

  Syari’ah Mandiri Cabang Salatiga dan Otoritas Jasa Keuangan Pimpinan Wilayah IV Jawa Tengah yang berada di Semarang.

  Pemilihan objek penelitian tersebut dengan pertimbangan bahwa sejak tanggal 31 Desember 2013, fungsi, tugas dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa sektor keuangan perbankan beralih dari Bank Indonesia ke Lembaga Otoritas Jasa Keuangan.

  4. Sumber Data Sumber data penelitian adalah sumber dari mana data dapat diperoleh (Meleong, 2000: 114). Sumber data yang penulis menggunakan dua sumber data yaitu: a.

  Data primer Data primer adalah kata-kata dan tindakan orang-orang yang diamati atau diwawancarai (Moleong 2009: 157). Sumber data primer penelitian ini, penulis peroleh baik melalui kegiatan observasi dengan ikut terlibat langsung maupun dari hasil wawancara dengan informan. Data primer diperoleh dari: 1)