SISTEM PENDIDIKAN DI SEKOLAH SIENG PRAKTHIP WITTHAYA DIPATANI THAILAND SELATAN TAHUN 2006-2007 - Test Repository

  Perpustakaan STAIN Salatiga

  08TD1011748.01

SISTEM PENDIDIKAN DI SEKOLAH

SIENG PRAKTHIP WITTHAYA DI PATANI THAILAND

  

SKRIPSI

  Disusun Guna Memenuhi Kewajiban Dan Melengkapi Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Strata 1

  Dalam Ilmu Tarbiyah Disusun Oleh

  NIM: 113 03 055

  

JURUSAN TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM (STAIN)

SALATIGA Siti Rukhayati, M. Ag Dosen STAIN Salatigi J I^ te d io r^ ( ^ ^ ^ a la tig ^ 0 7 2 ^ NOTA PEMBIMBING Lamp : 3 Eks Hal : Naskah Skripsi

  Sdr. Mr. Arm in Sa-i Nim 1 1 1 03 0 5 5

  Kepada Yth. Ketua STAIN Salatiga di- tempat Assalamu'alaikum Wr. Wb.

  Setelah kami meneliti dan mengadakan perbaikan seperlunya, maka bersama ini, kami kirimkan naskah skripsi saudara : Nama : Mr. Armin Sa-i

  NIM .*11103055 Jurusan/Program : Tarbiyah / Pendidikan Agama Islam Judul : SISTEM PENDIDIKAN DI SEKOLAH

  

2007

  Dengan ini kami mohon agar naskah skripsi tersebut dapat segera dimunaqosahkan. Demikian harap menjadi perhatian. Wassalammu' alaikum Wr.Wb.

  Salatiga Pembimbing

MOTTO

  

'K ita w u ju d ka n cita -cita

Id e n tita s m enentu 6angsa

CMelafui m oralitas d iri sendiri

A k u dengar a£u Cupa

  

A k u medUat a ku ingat

A k u Suat itu la h cita -cita

  D EPA R TEM EN A G A M A RI SE K O L A H T IN G G I A G A M A ISLA M N E G E R I (S T A IN ) S A L A T IG A

  Jl. Stadion 03 Telp. (0298) 323706, 323433 Salatiga 50721

  Website :

  

P E N G E S A H A N

  Skripsi Saudara : Mr. Atmin Sa'i dengan Nomor Induk Mahasiswa : 111 03 055 yang beijudul : ’’SISTEM PENDIDIKAN DI SEKOLAH SIENG PRATHIP

  

WITTHAYA DI PATANI THAILAND SELATAN TAHUN 2006-2007’’,

  Telah dimunaqasahkan dalam sidang panitia ujian Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Salatiga pada hari: Rabu, 19 Maret 2008 yang bertepatan dengan tanggal 12 Rabiul Awal 1429 H dan telah diterima sebagai bagian dari syarat-syarat untuk memperoleh gelar Sarjana dalam Ilmu Tarbiyah.

  19 Maret 2008 M Salatiga, -------------------------------------

  12 Rabiul Awal 1429 H Panitia Ujian

  

(pE<RS<E9A_(BjW{JZN

Skripsi ini penutis persemSahkgn kepada:

  

♦ t* A lm am aterku T aku [tas T'arSiyah, Jurusan (Pendidikan Agam a Islam

(S T A IN ) Sekolah tinggi agama Islam N ageri Salatiga, yang seCaCu menjadi kehahagiaanku.

  

(Bapa dan I6 u tercinta, yang kasih sayang, perhatian, pengertian,

♦ t4 dan d o ’a, takm ungkin ku SaCas dengan apapun juga.

  ♦ t4 %akgki Adikzadik& u yang selalu ku sayangi

♦ t4 SahaSat-sahaSatku sepetjuangan khususnya anggota P M IP TTyang

selalu memSeriku m otivasi dan 6im6ingan khususnya dalam Sidang kcpcndidikgn.

  SahaSat-sahaSat seperjuangan, sepermainan, seangkatan,

sekpntrakgn yang selalu m em Santuku daCam SerSagai kesulitan.

  Teman-teman Seangkatan 03 Kjiususnya P A I ♦ t4

  DAFTAR ISI

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  Halaman

  

  

  

  

  

  

  BAB I PENDAHULUAN

  

  

  B. Sistem Pendidikan di Sekolah Sieng Prakthip

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  

  C. Faktor Penghambat dalam Pelaksanaan Pendidikan di Sekolah

  BAB V PENUTUP DAFTAR PERPUSTAKAAN LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

  

B A B I

  PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.

  Berbicara tentang dunia pendidikan, salah satu hal yang penting untuk diperhatikan adalah sistem pendidikan. Bahkan sistem yang baik merupakan penunjang kesuksesan tujuan pendidikan.

  Tujuan pendidikan sekolah agama Islam menurut pusat pendidikan swasta Departemen Pendidikan dalam bukunya Islam di Muangthai dinyatakan bahwa, “ Pendidikan di Thailand memilki tujuan untuk memperteguh keimanan kepada Allah SWT.

  Patuh dan teguh menjalankan perintah Allah SWT serta menjauhi larangannya, menumbuh akhlak yang luhur, sosial yang baik, memiliki ilmu pengetahuan dan kematangan intelektual, mampu berdikari dalam segala aspek khususnya dalam mencari nafkah untuk kehidupan sehari, keluarga, bersedia menikat tanggung jawab agama, pribadi, masyarakat, negara dan seluruh umat manusia.1”

  Di Thailand, umat Islam merupakan masyarakat minoritas di kalangan mayoritas Budha. Hal ini sebagaimana yang dijelaskan oleh Sudirman Tebba

  2

  disebabkan kekurangan data yang up to dale mengenai sensus agama, maka jumlah umat Islam di Thailand masih menjadi perdebatan. Menurut data resmi, saat ini terdapat sekitar 2-3 juta jiwa orang Islam di Thailand. Angka resmi ini sangat merendahkan jumlah yang sebenarnya, meskipun hanya dengan mengukurnya secara spekulatif. Dengan mempertimbangkan berbagai faktor demografis, jumlah orang Islam di Thailand paling tidak dua kali lipat dari jumlah diatas, kira-kira lima juta jiw a/

  Sebenarnya institusi pengajian seperti pondok-pondok pesantren di Patani begitu penting, namun ciri keaslian pondok itu sekarang telah banyak diubah demi memenuhi kehendak dan dasar pelajaran kebangsaan kerajaan yang memerintah.2

  3 Berdasarkan sistem yang ada, penulis berasumsi bahwa Sekolah Sicng Praklhip Witthaya memiliki fungsi atau peranan dalam mencapai tujuan pendidikan agama Islam.

  Hal tersebut di alas tentunya harus dimiliki oleh Sekolah-sekolah pendidikan agama Islam di Patani. Mengingat begitu pentingnya sistem yang baik dalam mengelola sebuah lembaga pendidikan di Patani, untuk mewujudkan tujuan pendidikan, khususnya pendidikan agama Islam. Karena bagaimanapun juga,

  Patani pernah menjadi pusat perkembangan Islam tertua di Asia Tenggara.4

  

2 Sudirman Tebba, Perkembangan Mutakhir Hukum Islam di Asia Tenggara, Mizan, Bandung,

1993, him 119

  3

  Demikian kondisi lembaga pendidikan Patani pada umumnya, khususnya pendidikan di sekolah Sieng Prakthip Witthaya. Adapun sistem kegiatan belajar mengajar di sekolah Sieng Prakthip Witthaya menurut penelitian, banyak dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain, faktor siswa, dukungan masyarakat, keguruan, dan faktor sistem dalam pengajaran. Yang menjadi permasalahan paling signifikan adalah masalah menerapkan sistem. Berdasar adanya hal di atas, maka penulis mengadakan penelitian dengan judul SISTEM

  

PENDIDIKAN DI SEKOLAH SIENG PRAKTHIP WITTHAYA DI

PATANI THAILAND SELATAN TAHUN 2006-2007.

  B. Penegasan Istilah.

  Untuk memudahkan dan memahami, maka perlu di berikan penegasan dan pembatasan istilah-istilah yang dianggap penting.

  Adapun istilah-istilah yang perlu di tegaskan sebagai berikut:

  1 Sistem Perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas.5

  2. Pendidikan

  4

  Pendidikan secara Istilah adalah proses pengubahan sikap dan tatalaku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan/’

  3. Sekolah Sieng Prakthip Witthaya Sekolah Sieng Prakthip Witthaya adalah sebuah lembaga pendidikan Agama Islam yang formal dan kata Sieng itu berasal dari kata Thailand dengan arti Yayasan dan dengan bahasa Inggris Foundation. Terletak di kawasan mukin 5 T.Namdam A. Nongcik Ch. Patani Thailand Selatan yang berdirinya pada tahun 1954 M. Sebagai sebuah lembaga pendidikan Agama Islam oleh seseorang yang beriman, yang bernama H.Abdul bin Abdul- Wahab mereka bertanggung jawab terhadap pendidikan.

  4. Patani Patani dalam tulisan ini merukan nama provinsi (Chang Wat) dari 76 provinsi yang berada di negara Thailand atau negeri gajah putih.*

  7 C. Rumusan Masalah Melihat dari latar belakang dan batasan masalah di atas,maka ada beberapa masalah yang akan dijawab melalui penelitian ini, yaitu :

  5

  1. Bagaimana sistem pendidikan di Sekolah Seing Prakthip Witthaya tahun 2006/2007?

  2. Faktor-faktor apa yang menghambat kemajuan pendidikan di Sekolah Sicng Prakthip Witthya? D. Tujuan Penelitian.

  Secara spesifik tujuan penelitian yang ingin dicapai oleh penulis adalah untuk mengetahui :

  1. Untuk mengetahui sistem pendidikan di sekolah Sieng Prakthip Witthaya Tahun 2006*2007.

  2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang menghambat kemajuan sistem pendidikan di Sekolah Sieng Prakthip Witthaya Tahun 2006-2007.

  E. Manfaat Penelitian Sedangkan yang menjadi kegunaan dalam penelitian adalah :

  1, Memberi masukan kepada sekolah terkait agar menghasilkan output yang lebih baik.

  2. Memberi solusi terhadap faktor-faktor yang mengahambat kemajuan

  6

  Secara keseluruhan penulisan skripsi terdiri dari lima bab yang tersusun sebagai berikut:

  BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah B. Penegasan Istilah C. Rumusan Masalah D. l'ujuan Penelitian E. Manfaat Penelitian P. Sistematika Pembahasan BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Sistem Pendidikan B. Unsur-Unsur Sistem Pendidikan

  1. Tujuan

  2. Guru

  3. Murid

  4. Kurikulum

  5. Sarana Prasarana

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN

  7

  C. Metode Pengumpulan Data

  D. Teknik Analisa Data

  E. Tahap-Tahap Penelitian

  BAB IV HASIL PENELITIAN A. Sejarah Sekolah Sieng Prakthip Withtaya B. Sistem Pendidikan di Sekolah Sieng Prakthip Withtaya

  1. Tujuan Sekolah

  2. Kurikulum Sekolah

  3. Jadwal Pembelajaran

  4. Keadaan Guru

  5. Keadaan Siswa

  6. Metode Pembelajaran

  7. Alat atau Prasarana

  8. Pembiayaan Pendidikan

  C. Faktor Penghambat dalam Pelaksanaan Pendidikan di Sekolah Sieng Prakthip Withtaya.

  PENUTUP

  BAB V A. Kesimpulan B. Saran-Saran i

  himpunan bagian.atau komponen yang saling berhubungan secara teratur dan merupakan suatu keseluruhan.1 Sistem dapat diartikan suatu kesatuan unsur- unsur yang saling berinteraksi secara fungsional yang memproses masukan menjadi keluaran.2

  System is defined in the dictionary as an assemblage o f objects united by some form o f regular interaction o f interadependence, an organis or organized whole, as solar system, or a new telegraph system.3

  Dalam kutipan tersebut sistem dapat diartikan sebagai suatu himpunan dari obyek-obyek yang disatukan oleh beberapa bentuk interaksi yang teratur atau saling bergantung. Suatu kesatuan menjadi keseluruhan sebagai sistem yang tersendiri. Nanang

  Fatah mengemukakan bahwa, sistem mengandung elemen-elemen yang saling berkaitan, merupakan suatu kesatuan.4 Sistem dalam definisi tradisional adalah seperangkat komponen- komponen atau unsur-unsur yang saling berhubungan untuk mencapai suatu tujuan.5 Sistem adalah suatu kumpulan bagian-bagian yang bekerja sendiri- sendiri (independen) atau berkerja bersama untuk mencapai hasil atau tujuan

  9

  yang diinginkan berdasarkan kebutuhan.6 Zahrah mengemukan bahwa, sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri atas komponen-koponen atau elemen- elemen atau unsur sebagai sumber-sumber yang mempunyai hubungan fungsional yang teratur tidak sekedar acak, yang saling membutuhkan untuk mencapai suatu hasil.7 Menurut Ahmad pengertian sistem,yaitu :

  a. Sistem adalah sebagai suatu kesatuan yang terorganisasir, terdiri atas sejumlah komponen yang saling berhubungan dalam rangka mencapai tujuan yang hendak dicapai

  b. Sistem adalah sekelompak objek/bagian/komponen yang independen dan berhubungan satu sama lain c. Sistem adalah seperangkat bagian yang telah dikordinasikan untuk mencapai seperangkat bagian yang telah dikordinasikan untuk mencapai seperangkat tujuan-tujuan.8

  Di dalam istilah sistem mengandung hal-hal berkut: (a) adanya suatu kesatuan yang utuh (b) adanya bagian-bagian yang membentuk kesatuan yang utuh, (c) adanya hubungan keterkaitan antara bagian-bagian satu dengan yang lain maupun antara bagian dengan keseluruhan, (d) adanya gerak atau dinamika dan (e) adanya arah serta produk dari sistem tersebut.9

  Menurut Departemen Pendidikan Kebudayaan setiap sistem mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

  1. Tujuan

  2. Fungsi-fungsi yang diperlukan untuk mencapai tujuan

  10

  3. Komponen saling berinteraksi/saling berhubungan

  4. Penggabungan yang menimbulkan jalinan panduan

  5. Proses tranfomasi

  6. Umpan balik untuk koreksi

  7. Daerah batasan dan lingkungan.10 1

  1 Mengemukakan karakteristik umum sistem yaitu : cenderung ke arah entropi, hadir dalam ruang dan waktu, mempunyai batas-batas, mempunyai lingkungan, mempunyai variabel dan parameter, mempunyai sub sistem dan mempunyai suprasistem." Mengutip Rasadi, sebuah sistem setidaknya mengandung beberapa prinsip, diantaranya keterintegrasian, keteraturan, keutuhan, keleroganisasian, keterlctakan dan keterhubungan antara komponen lainnya.

  Dari beberapa definesi di atas dapat diambil pengertian bahwa dalam suatu sistem terdapat unsur-unsur yang dapat dikenali. Unsur-unsur itu saling berkaitan dan teratur, mekanismenya saling berhubungan dalam satu kesatuan organisasi dalam mencapai suatu tujuan.

  2. Pengertian Pendidikan Pendidikan berasal dari kata didik, kata ini mendapakan awal me, sehingga mendidik, artinya memelihara dan memberi latihan.12 Dalam kamus besar Bahasa Indonesia, pendidikan berasal dari kata didik dan diberi awalan

  me, menjadi mendidik, yaitu kata kerja yang artinya memelihara dan

  memberikan latihan (ajaran). Pendidikan sebagai kata benda berarti proses

  11

  perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.13 Pendidikan adalah pengalaman yang memberikan pergertian, pandangan “insight”, dan penyesuaian bagi seseorang yang menyebabkan dia berkembang.14 Dalam “Dictionary o f Education” dinyatakan pendidikan adalah proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan tingkah laku lainnya di dalam masyarakat dimana mereka hidup, proses sosial yang terjadi pada orang dihadapkan kepada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrol (khususnya yang datang dari sekolah), sehingga mereka dapat memperoleh perkembangan kemampuan sosial dan kemampuan individu yang optimal.15

  Pendidikan adalah usaha orang dewasa dalam mengemukakan jasmani dan rohani anak menuju kedewasaan. Mengemukakan pergertian pendidikan secara luas untuk mengembangkan pribadi yaitu mencakup pendidikan oleh diri sendiri, pendidikan oleh lingkungan dan pendidikan oleh orang lain (guru). Sedangkan seluruh aspek mencakup jasmani, akal dan hati.16

  Dalam khazanah pendidikan Islam terdapat istilah yang menunjuk langsung pada pengetahuan pendidikan dan pengajaran yaitu tarbiyah, ta’dib dan ta’lim. Istilah tarbiyah diidentikan dengan bentuk madh\-x\ya rabbayam dalam Surat al-fsra’ a y a t: 24 dan bentuk mudhori-nya murabi dalam Surat al-

  Syu’ara ay at: 18

  12 U***

  <j)A ^ y » j J i j

  Artinya : dan ucapkanlah "Wahai Tuhanku” kasihanilah mereka keduanya

  (sebagaimana kasihnya mereka) berdua telah mendidik aku waktu kecil.17 *

  Artinya : Fir'aun menjawab “bukankah kami telah mengasuhmu di antara

  (keluarga ) kami, waktu kanak-kanak dan kamu tinggal (diantara) kami

  1 fi

  beberapa tahun dari umurmu Tarbiyah

  mengandung arti mengasuh, membuat, membesarkan dan menjinakkan. Hanya saja kontek kalimat Surat al-Syu’ara ayat 18 hanya menyangkut aspek jasmani saja.19

  Selanjutnya istilah t a ’lim barasal dari kata alam yang barati proses tranmisi ilmu pengetahuan pada jiw a individu tanpa adanya batasan dan ketentuan.20 Hal tersebut didasarkan pada firman Allah dalam Surat al- Baqarah ayat 31 yang berbunyi: Artinya : dan dia mengajarkan kepada Adam nama-nama benda- benda

  seluruhny, kemudian mengemukakan kepada Malaikat lalu: "sebutkanlah kepada-ku nama- nama itu, jik a kamu memang benar ” 21

  13

  Makna la'l ini iiu sebagai proses pengajaran tanpa adanya pengenalan secara mendasar. Dalam pandangannya apabila term taTim disamakan dengan term lerbiyah, maka ta’lim mempunyai makna pengenalan tempat segala suatu, sehingga universal dari pada trem larbiyah, sebab tarhiyah tidak cukup segala ilmu pengenalan dan mengacu pada kondisi eksternal semata.

  Begitu juga istilah ta ’dib mengandung pengertian berupa proses pengenalan dan pengakuan secara beransur yang ditanamkan kepada manusia, tempat yang tepat dari segala sesuatu di dalam tatanan pencipta. Sehingga membimbing dan mengarahkan kepada perlakuan dan pengenalan kekuasaan tuhan di dalam tatanan wujud dan keberadaannya.22 * Para ahli berbeda pula dalam mendefinisikan arti pendidikan Islam.

  A.Tafsir mengartikan pendidikan sebagai bimbingan seseorang secara maksimal sesuai dengan ajaran Islam. Sedangkan menurut Marimba pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum- hukum agama Islam kepada terbentuknya kepribadian utama menurut ukuran

  Islam24 * Nanang Fatah mengemukakan beberapa ciri pendidikan, antara lain yaitu pendidikan mengandung tujuan, yaitu kemampuan untuk berkembang sehingga bermanfaat untuk kepentingan hidup. Untuk mencapai tujuan itu, pendidikan melakukan usaha yang terencana dalam memilih isi (materi) strategis, dan teknik penilaian yang sesuai. Kegiatan pendidikan dilakukan dilingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.

  14

  Dari beberapa pengertian diatas, jika di telaah lebih jauh, pada dasarnya sama bahwa pendidikan merupakan usaha meningkatkan kualitas manusia dalam segala aspeknya. Manusia adalah makhluk individu dan makhluk sosial ia dapat melakukan interaksi, baik interaksi dengan alam, interaksi sesamanya maupun interaksi dengan Tuhan. Salah satu bentuk interaksi yang dilakukan manusia adalah pendidikan.

  Proses pendidikan dengan melibatkan berbagai unsur dan selalu terkait dengan fenomena sosial lain. Oleh karena itu pendidikan dapat pula dipahami dari pendekatan sistemik, bahwa pendidikan merupakan salah satu bentuk sistem sosial.26

  Menurut M. Arilin pendidikan Islam adalah sistem pendidikan yang dapat memberikan kemampuan seseorang untuk memimpin kehidupannya sesuai dengan ciri-ciri Islam, karena nilai Islam telah menjiwai dan mewarnai corak kepribadiannya.27

  Pendidikan pada hakikatnya adalah sebuah proses atau usaha untuk mencapai suatu tujuan, oleh karena itu pendidikan di pandang sebagai proses melalui sistem yang terdiri sub-sub sistem/komponen yang saling berhubungan tujuannya.

  I. Tujuan

  • Tujuan yaitu sasaran yang akan dicapai oleh seseorang atau kelompok dalam melakukan sesuatu.

  Menurut Purwanto, tujuan pendidikan terdiri d ari:

  15

  a. Tujuan umum juga disebut tujuan sempurna , tujuan bulat atau tujuan akhir. Tujuan umum adalah. Tujuan umum adalah tujuan yang telah di tetapkan oleh pendidikan adan selalu di hubungkan dengan kenyataan- kenyataan yang terdapat pada pcrserta didik.

  b. Tujuan-tujuan tak sempurna atau tidak lengkap, tujuan itu adalah tujuan-tujuan mengenai segi-segi keperibadian manusia tertentu yang akan dicapai dengan pendidikan itu, yaitu segi-segi yang berhubungan dengan nilai-nilai hidup tertentu.

  c. Tujuan sementara, tujuan ini merupakan tempat-tempat perhatian sementara pada jalan menuju ketujuan umum.

  d. Tujuan perantara, tujuan ini bergantung pada tujuan-tujuan sementara.

  e. I'ujuan insidental, tujuan ini hanya kejadian-kejadian yang merupakan saat-saat yang terlepas pada jalan yang menuju kepada tujuan umum.

  Sedangkan menurut A.Supardi tujuan pendidikan dapat diklasifikasikan menjadi empat, yaitu : 1) Tujuan umum adalah sesuatu yang akan dicapai dari semua kegiatan pendidikan. Tujuan ini meliputi seluruh aspek kemanusiaan seperti sikap, tingkah laku, penampilan pandangan dan kebiasaan. Tujuan umum berbeda pada tingkat umur, kecerdasan, situasi dan kondisi dengan kerangka yang sama. 2) Tujuan akhir pendidikan pada dasarnya adalah berlangsung seumur hidup, maka tujuan akhir terdapat pada menusia di dunia.

  3) Tujuan sementara yaitu tujuan yang akan dicapai setelah peserta didik diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu

  16

  4) Tujuan operasional, tujuan ini adalah tujuan praktis yang akan dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan, bahan-bahan yang sudah dipersiapkan untuk mencapai tujuan tertentu.28 *

  2. Guru/pendidik Pendidik adalah orang yang memiliki tanggung jawab untuk membimbing.*; Pendidik adalah orang dewasa yang bertanggung jawab memberi bimbingan atau bantuan kepada peserta didik dalam perkembangan jasmasi dan rohaninya agar mencapai kedewasaan, mampu melaksanakan tugasnya sebagai mahkluk Allah, khalifah di muka bumi sebagai mahkluk sosial, sebagai mahkluk individu yang sanggup berdiri sendiri.30

  Istilah yang lazim dipergunakan untuk pendidik adalah guru. Pendidik dan guru memiliki persamaan arti. Perbedaannya hanyalah pada pengunaan istilah, guru digunakan di lingkungan pendidikan formal.

  Sedangkan pendidik dipakai di lingkungan formal, informal dan nonformal.31 Pada dasarnya pendidik yang pertama adalah orang tua, karena dua hal, pertama karena kodrat, yaitu orang tua dari anaknya, dan oleh karena itu ditakdirkan pula bertanggung jawab mendidik anaknya. Kedua, karena kepentingan kedua orang tua yaitu orang yang berkepentingan terhadap kemajuan perkembangan anaknya.32 Karena keterbatasan kemampuan waktu dan sebagainya, orang tua mengalihkan sebagian tanggung jawab kepada orang lain yang memiliki kemampuan dalam mendidik anaknya, berfungsi sebagai pendidik.

  17

  Pendidikan dibedakan menjadi dua kategori, yaitu pendidikan menurut kodrat, yaitu orang tua dan pendidikan menurut jabatan. Orang tua sebagai pendidik menurut kodrat adalah pendidik utama dan pertama, karena secara kodrat manusia dilahirkan oleh ibunya oleh ibunya dalam keadaan tidak berdaya. Dan guru sebagai pendidik menurut jabatan adalah menerima tanggung jawab dari tiga pihak yaitu orang tua, masyarakat dan negara.33

  Ada tiga hal yang harus dikuasai oleh seorang guru atau pendidik.

  Pertama , harus mengenal bidang keilmuan, pengetahuan dan keterampilan

  yang akan diajarkan kepada peserta didik. Kedua, harus memiliki kemampuan menyampaikan pengetahuan yang dimilikinya secara efektif dan efisien. Dan

  ketiga

  , harus memiliki kepribadian dan budi perkerti yang dapat mendorung para siswa untuk mengamalkan ilmu yang akan diajarkan agar para guru dapat menjadi panutan.34

  "Crow and Crow"

  yang dikutip oleh Abudin Nata seorang pendidik harus memiliki sepuluh ciri sebagai barikut: a Memiliki perhatian dan kesenangan pada subjek didik b Memiliki kecakapan dalam merangsang subjek didik untuk belajar dan mendorung untuk berpikir c Berpenampilan simpatik d Bersikap jujur dan adil terhadap para siswa e Dapat menyesuaikan diri dan memperhatikan orang lain f Menampakan kegembiraan dan antusiasme g Luas perhatian h Adil dalam bertindak i Dapat menguasai diri dan j. Menguasai ilmu yang diajarkannya

  3. Murid/Peserta Didik Anak didik merupakan “Raw Material’' fbahan materi) di dalam proses trasformasi pendidikan.35 Sedangkan Redja Mudyahardjo mendefinisikan peserta didik adalah semua anak, remaja dan orang dewasa yang terlihat dalam proses tranformasi edukatif yang berusaha belajar yang biasa disebut perserta didik.36 3

  7 Menurut Ramayulis ada empat hal yang harus diperhatikan mengenai peserta didik, yaitu potensi didik, kebutuhan peserta didik, sifat-sifat peserta didik dan potensi peserta didik yang akan dikembangkan.

  Manusia sebagai khalifah di muka bumi tidak mungkin melaksanakan tugasnya sebagai khalifah kecuali dibekali potensi yang memungkinkan dirinya mengemban tugas tersebut. . Potensi tersebut menurut Quraish Sliihab yang dikutip Ramayulis bahwasannya untuk mensukseskan tugas-tugasnya selaku khalifah dimuka bumi, Allah melengkapi dengan potensi-potensi tertentu antara lain: kemampuan mengetahui sifat-sifat, fungsi dan kegunaan segala macam benda, ditundukannya bumi, langit dan segala isinya oleh Allah kepada manusia, potensi akal dan pdnca indra dan kekuatan positif untuk merubah kehidupan.38

  Al-Qussy membagi kebutuhan manusia ke dalam dua kebutuhan pokok yaitu: kebutuhan primer, yaitu kebutuhan jasmani dan kebutuhan

  18

  19

  sekunder yaitu enam macam yaitu ; kasih sayang, rasa aman, rasa harga diri, rasa bebas dan sukses serta bimbingan atau pengendalian diri manusia39 Dalam memenuhi kebutuhan peserta didik ada beberapa asumsi mendasar yang harus dipahami, yaitu, anak didik bukanlah miniatur orang dewasa yang mempunyai dunia sendiri sehingga tidak boleh disamakan dengan orang dewasa. Anak didik mengikuti periode-periode perkembangan tertentu, mempunyai pola perkembangan serta tempo dan irama sendiri, implikasinya dalam proses pendidikan dapat disesuaikan dengan pola, tempo irama serta perkembangan anak didik.

  Dimensi peserta didik yang harus dikembangkan melalui pendidikan menurut Zakiyah Darajat yang dikutip Ramayalis membagi manusia ke dalam beberapa dimensi pokok, yaitu dimensi fisik, akal, agama, akhlak, kejiwaan, rasa keindahan dan sosial keagamaan. Semua dimensi tersebut harus ditumbuh kembangkan melalui pendidikan Islam.40

  4. Kurikulum Secara etimologis, kurikulum berasal dari bahasa Yunani, yaitu

  “Curir” yang artinya pelari dan “Curere ” yang berarti tempat berpacu. Jadi istilah kurikulum berasal dari dunia olah raga yang mengandung pengertian suatu jarak yang harus ditempuh oleh pelari dari garis star sampai garis finis41 4

  2 Sedangkan dalam bahasa arab kata kurikulum diungkapkan dengan kata Manhaj atau Minhaj yang berarti jalan yang terang yang dilalui manusia

  • 42

    dalam berbagai bidang kehidupan.

  ,9 Ibid.,him 104-105.

  20

  Kurikulum dalam pengertian luas, merupakan pengalaman- pengalaman terorganisasi yang dipelajari peserta didik dibawah bimbingan sekolah. Dalam arti yang lebih sempit, merupakan serangkaian pelajaran yang dikuasai agar memperoleh sertifikasi dalam suatu tingkatan.43

  Ahmad Tafsir mengemukakan bahwa kurikulum adalah sejumlah mata pelajaran yang ditawarkan oleh lembaga pendidikan atau jurusan yang harus ditempuh atau dipelajari oleh peserta didik 44

  Zakiyah Darajat berpandangan bahwa kurikulum adalah suatu program pendidikan yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai jumlah tujuan pendidikan tertentu 45 Sedangkan kurikulum dalam pendidikan

  Islam sebagaimana yang terdapat dalam kamus Al-tarbiyah adalah seperangkat perencanaan dan media yang dijadikan acuan oleh lembaga pendidikan dalam mewujudkan tujuan-tujuan.46

  Salah satu kemampuan oprasional sebagai suatu sistem adalah materi. Materi pendidikan adalah semua bahan pelajaran yang disampaikan kepada peserta didik dalam suatu sistem institusional pendidikan. Materi pendidikan ini dikenal dengan istilah kurikulum, kurikulum disusun sistematis untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.

  Kurikulum merupakan salah satu dari komponen pokok pendidikan, dan kurikulum sendiri juga merupakan sistem yang mempunyai komponen- komponen tertentu. Para pemikir pendidikan berbeda pendapat dalam menentukan jumlah komponen-komponen, meskipun pada dasarnya pemahaman dan pengertiannya hampir sama. Subandijah mengemukakan

  Umumnya dan pendidikan Di indonesia Jakarta : Raja Grasindo Persada 2002, him. 68.

  21

  komponen-komponen kurikulum yang dikutip oleh Abdullah Idi, yaitu “tujuan isi atau materi, organisasi atau strategi, media, dan komponen proses belajar mengajar” sedangkan komponen-komponen kurikulum menurut Ahmad Tafsir yaitu “tujuan, isi, metode atau proses belajar mengajar dan evaluasi”.

  5. Alat / Sarana dan prasarana Sarana pendidikan merupakan segala alat pendidikan berupa benda atau barang dan informasi yang berfungsi membantu meningkatkan efisiensi dan efektifitas tranformasi.47

  Prasarana pendidikan adalah segala yang merupakan penunjang terselenggarannya proses transformasi sistem berfungsi sebagai penunjang A Q kelancaran oprasi-oprasi yang berlangsung dalam transformasi. Istilah sarana prasarana bisa juga disebut dengan peralatan atau fasilitas pendidikan yang meliputi hard ware soft ware (perangkap lunak dan keras). Dalam pengertian luas, peralatan pendidikan adalah semua yang dibutuhkan guru dalam proses pendidikan.4<;

  Peralatan pendidikan adalah tindakan, perbuatan, situasi atau benda yang sengaja diadakan untuk membantu tercapainya tujuan pendidikan. Dari pengertian diatas penulis menyimpulkan bahwa sarana prasarana pendidikan adalah segala sesuatu yang berupa benda (perangkat keras) dan non benda (perangkat lunat) yang secara langsung serta sengaja disediakan untuk mencapai tujuan pendidikan. dengan Propinsi Yala.Berjarak 1 kilometer dari Stasiun kerata api, dan jalur lalulintasnya sangat strategis yang di lalui berbagai transportasi seperti jalur Nungcik khopo, Nungcik Patani, Nungcik Yala dan Patani Nungcik.

  Pendekatan penelitian yang di gunakan oleh penulis adalah pendekatan kualitatif.Penelitian kualitatif menurut Kirk dan Miller adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan terhadap sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan terhadap munusia dan kewasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam dalam bahasannya dan dalam peristilahannya.1 2

  Bogdan dan Taylor mendefinisikan metodelogi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriplil berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diam ati.

  23

  Penelitian kualitatif hasilnya bersifat obyektif, berlaku sesaat dan setempat. Kamudian pada umumnya dilakukan pada penelitian sosial. Sedang kata yang di kumpulkan dinyatakan dalam bentuk nilai yang relatif.3

  Adapun jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian pada taraf deskriptif merupakan penelitian yang di maksudkan untuk mengupulkan informasi mengenai status adanya pada saat penelitian itu di lakukan.4

  Penelitian deskriptif ini melakakan analisa hanya sampai pada taraf deskripsi. Yaitu menganalisa dan menyajikan fakta secara sistematis, sehingga dapat lebih mudah untuk dipahami dan di simpulkan.

  C. Metode/Teknik Pengupulan Data.

  1. Observasi Observasi dilakukan pengamatan langsung kelokasi penelian, dilakukan untuk mengetahui kondisi objektif secara konkrit, dan

  Dilakukan secara menyeluruh untuk mengetahui objektif secara konkrit cara di amati, menyelidiki gajala-gajala yang dipandang sebagai pengamanan dengan diri sendiri.5

  Observasi dilakukan oleh penulis adalah pengamatan langsung kelokasi penelitian, untuk mengetahui kondisi objektif, dalam penelitian

  

1 Sudarumidi, Metodologi Penelitian : Petunjuk Praktis untuk Peneliti Pemula, Gajah Muda University

Pess, Yogyakarta : 2004, hlm.l 13

  24

  ini di sekolah sing prakthip witthaya menyoroti hambatan-hambatan yang ada dalam Sekolah Sieng Prakthip Witthaya, mengenai keberadaan, sarana, program pendidikan menajemen pendidikan, serta aktivitas yang ada dalam Sekolah Sieng Prakthip Witthaya. Dan berikut dengan faktor yang ada dalam Sistem Pendidikan di Sekolah Sieng Prakthip Witthaya. Observasi ini di lakukan untuk mengupul data dan untuk mendapat hasil yang valid.

  2. Interview Wawancara atau interview adalah salah satu metode pengumpulan data dilakukan melalui wawancara, yaitu suatu kegiatan dilakukan untuk mendapatkan informasi secara langsung dengan mengukapkan pertanyaan pada para responden. Wawancara berarti berhadapan langsung antara interwiewer(s) dengan responden, dan kegiatan dilakukan secara lisan.6

  Wawancara yang dilakukan oleh penulis terhadap pengurus Sekolah Sieng Prakthip Withaya di lokasi mengenai sejarah pertumbuhan, dan kegiatan belajar mengaja.

  a) Sumber Data Penulisan ini merupakan penelitian lapangan. Penulis menentukan objek penelitian di Thailand, karena penulis sendiri

  Metode induktif berangkat dari fakta-fakta yang khusus, peristiwa- peristiwa yang konkrit itu ditarik general i saai-generalisasi yang umum.7 Berati bahwa metode indukatif ini yaitu mengambil dari pristiwa atau fakta yang bersifat khusus, kepada peristiwa atau fakta yang bersifat umum dari gejala-gejala konkrit dari kesimpulan.

  2. Metode deduktif Prinsip dari metode deduktif ini adalah : Apa saja yang di paiidang benar pada semua pristiwa dalam satu kelas atau jenis, berlaku juga sebagai hal yang benar pada semua peristiwa termasuk kelas atau jenis itu.8 Analisa deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan masing-masing penelitian, yaitu

  7 Prof. Drs Sutrisno Hadi, M.A., MelodelogiResearch Jilit I, Andi Offset, Y ogyakarta, 1999. him. 42

  8 Ib id , him. 32

  25 berasal dari negara Thailand. Selain itu, pendidikan Islam yang sedang berlangsung di Thailand Selatan mempunyai kemiripan dengan pendidikan-pendidikan yang diajarkan di Indonesia. Antara lain, yaitu (1) . Ada sekolah agama Islam yang tetap melaksanakan pendidikanagama saja tanpa pendidikan umum,

  (2) . Ada sekolah agama Islam yang melaksanakan pendidikan agama dan umum {Saman), merupakan sekolah agama Islam yang melaksanakan sistem pendidikan sama dengan sekolah-sekolah dapat membangun sarana pendidikan, pondok Sieng Prakthip Witthaya merubah jadi sekolah Agama Swasta.

  Pada tahun 1957 M. Tuan guru H. Abdul-Wahab memrintah kepada Tuan H. Wae-Uma H. Awae untuk mengurus izin dari pemerintah.

  Pada tahun 1956 M. Tuan guru H. Abdul-Wahab mendapat izin dari pemerintah yaitu Departemen Pendidikan (kraksuang seksatikan) secara resmi, dan langsung mendapat bantuan dari Departemen Pendidikan Daerah tingkat II Yala.

  Dan disahkan bahwa Sekolah Sieng Prakthip Witthaya adalah sekolah swasta Agama. Sekolah pertama di propinsi Patani yang dalam kurikulumnya ada pelajaran Agama Islam. Sekolah Sieng Prakthip Witthaya ini diakui oleh penduduk propinsi

  4 Setelah penulis mengadakan penelitian dengan mengumpukan data-data yang

  ada di Sekolah Sieng Prakthip Witthaya. Maka, dapat ditarik analisis dari data-data tersebut, meskipun hanya bersifat umum. Adapun yang menurut penulis penting untuk dianalisis adalah sebagai berikut:

  30

  Pulani dan propinsi sekitar. Setiap tahun terus melakukan pembangunan gedung kerena jumlah murid bertambah dan kegiatan belajar mengajar terhadap ilmu agama Islam juga ikut berubah sesuai kurikulum yang berlaku di sekolah-sekolah sebagaimana ditentukan oleh pihak Departemen Pendidikan. Untuk ilmu umum diajarkan pada tahap awal dengan menggunakan kurikulum mengajar orang tua di tingkat dasar. Juga mendapat bantuan tenaga pengajar dari Departemen pendidikan.

  Khusus sebagai bagian dari ilmu umum dan juga mengadakan kursus, seperti : Modist, ilmu desain seperti pembuatan mebel ( buat kursi, meja ) dan memasak.

  Kursus ini diharapkan dapat memberikan keterampilan kepada murid dengan melatih hidup mandiri.

  2. Masa kepemimpinan Tuan Guru H. Adullah-Wahab.

  Beliau memberikan kekuasaan sepenuhnya kepada puteranya Tuan H. Abdullah- Wahab sekaligus pemilik dan pemimpin sekolah. Setelah Tuan H. Abdullah-Wahab menerima jabatan sebagai pemimpin, beliau langsung menerapkan kurikulum pendidikan ilmu agama dan ilmu umum (saman ).

  Pada tahun 1984 terjadi persetujuan antara Dewan Sieng Prakthip Witthaya ( Staf Pengurus ) dan pimpinan sekolah untuk nama menjadi sekolah sieng Prakthip Witthaya

  Pada tahun 1986 pihak Dewan Sekolah Sieng Prakthip Witthaya (Staf Pengurus ) sangat setuju atas pelaksanaan menajemen sekolah. Dengan mendapat dari Departemen Pendidikan maka kurikulum ilmu agama dan kurikulum ilmu umum (

  31

  saman ) dapat dilaksanakan oleh pihak sekolah. Kurikulum yang di jalankan oleh sekolah Sieng Prakthip Witthaya itu adalah kurikulum pembelajaran yang dalam bahasa Thailand dinamakan “Buranakam” yaitu di bagi menjadi dua yaitu :

  1. Kurikulum Pendidikan Islam tingkat Mattayom Thon Thun tahun 2535 B /1986 M, atau setingkat SMP.

  2. Kurikulum Pendidikan Islam tingkat Mattyom Thon Pelai tahun 2535 B/1986 M, atau setingkat SMU sampai sekarang sekolah Sieng Prakthip Witthaya masih tetap baijalan dengan kurikulum Buranakanm

  Pada masa kepemimpinan Tuan H. Abdullah-Wahab banyak teijadi perubahan- perubahan. Mutu sekolah makin meningkat karena manajemen semakin teratur, dengan semakin berkembang dan meningkatnya mutu pendidikan, karena manajemen semakin teratur. Sebagai pemimpin tertinggi, beliau sebatas bertanggung jaw ab pada bidang keuangan, kependidikan penbangunan sekolah dan kesiswaan.

  Setiap institusi pendidikan harus mempunyai tujuan. Tujuan tersebut adalah sasaran yang hendak dicapai oleh suatu kegiatan. Seperti halnya pada Sekolah Sieng Prakthip Witthaya, yang merupakan Sekolah Pendidikan Agama Islam Swasta di Patani.

  Selanjutnya akan dijelaskan tujuan pendidikan di sekolah Sieng Prakthip Witthaya yang termasuk sekolah pendidikan Agama Islam swasta. Tujuannya sebagai berikut:

  32

  1. Tujuan Tujuan pendidikan dan pengajaran pada Sekolah Sieng Prakthip Witthaya sebagai berikut: a. Tujuan Pendidikan dari Sieng Prakthip : 1) Meningkatkan aspirasi pendidikan bagi warga negara muslim.

  2) Meningkatkan aspirasi dan membantu pendidikan anak-anak miskin dan anak-anak yatim.

  3) Memberikan beasiswa kepada siswa yang berperestasi dan tidak mampu membiayai.

  4) Menyebarkan agama Islam (dakwah). 5) Melaksnanakan amalan yang baik dan berkeijasama dengan masyarakat. 6) Mempersiapkan diri sebagai kader Agama sehingga dapat melaksanakan tugas dengan baik.

  b. 'Tujuan Kurikuler.

  1) Mempunyai ilmu dan keterampilan bidang Agama dan umum sehingga dapat mengikuti perkembangan zaman.

  2) Melaksanakanajaran agama berdasarkan Al-qur’an dan Hadist. 3) Dapat membina dan menjaga kesehatan diri sendiri dan masyarakat.

  4) Mampu menganalisa masalah di dalam masyarakat, serta mempunyai pemikiran kreatif dan berkembang untuk kemajuan diri sendiri dan masyarakat.

  33

  5) Sebagai warga negara Thailand, dituntut menjadi seorang muslim yang baik sesuai dengan kemampuan.

  6) Memahami keadaan dan perubahan dalam masyarakat mengeluarkan pendapat untuk membangun masyarakat, bangsa menjadi waraga masyarakat yang baik, memelihara alam sekitar dan kebudayaannya. 7) Anak didik dapat memahami tentang iman, beriman kepada ajaran islam, mampu membawa misi Islam dalam pelaksanaan kehidupan.

  8) Mengetahuai hak dan kewajibannya terhadap Allah SWT. Diri sendiri dan Masyarakat.

  9) Mempunyai displin dan kepercayaan diri sesuai dengan ajaran Islam, rajin ikhlas, mempunyai sikap sukarela mendahulukan kepentingan masyarakat dari pada kepentingan sendiri. 10) Mempunyai pemikiran yang rasional dalam melaksanakan kebenaran Islam.

  11) Menyesuaikan diri sebagai penerima, pemimpin dan pengikut yang baik.

  Kedua tujuan Sekolah Sieng Prakthip Witthaya di atas yaitu, dari segi tujuan umum pendidikan di sekolah hingga tujuan kurikuler telah mencakup keseluruhan aspek. Baik dari aspek penanaman kecintaan kepada ilmu agama, ilmu umum hingga kepada bangsa dan tanah air, serta mengajarkan kepada siswa untuk senantiasa bertanggung jaw ab terhadap ilmu yang telah diterimanya di sekolahan, dengan cara mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

  34 Namun dari beberapa poin yang terdapat dalam tujuan kurikuler yaitu poin

  10, penulis merasa bahwa dalam ajaran Islam, kebenaran itu tidak harus selalu didasarkan pada pemikiran yang rasional. Contoh kecil, seperti adanya hari kebangkitan manusia di hari akhir setelah jasad dan tubuh manusia hancur. Hal itu, kalau dilogi dan dipikir secara rasional tidak masuk akal, tetapi sebagai umat Islam yang beriman kepada Allah kita harus mempercayainya. Oleh karena itu, pemikiran yang selalu berdasar pada rasional semata tidaklah tepat karena akal manusia memilki kemampuan yang terbatas.

  2. Kurikulum Konsep kurikulum yang digunakan di sekolah Sieng Prakthip Witthaya di

  Patani Thailand Selatan, adalah kurikulum yang yang disusun untuk mengembangkan semua potensi perserta didik, sehingga mereka memiliki pengetahuan umum, serta memiliki kerakteristik dan sifat-sifat yang dibutuhkan baik oleh diri pefserta didik maupun masyarakat, agama, bangsa dan negara.

  Pada tahun ajaran 2547 B.Menggunakan kurikulum Buranakam. Dengan adanya kurikulum tersebut bertujuan: a. Ada ilmu pengetahuan atau pemahaman dan mengikuti ajaran agama Islam.

  b. Ada ilmu pengetahuan terhadap ilmu sain dan Teknologi.

  c. Bisa menjadi seorang pemimpin dan pegawai pada tempatan terhadap kesehatan baik pribadi maupun masyarakat umumnya.

  35

  d. Ada ilmu pengetahuan dan taktik dalam mata pelajaran umum untuk suatu pihak.

  e. Bisa menyelesaikan masalah dalam daerah sendiri.

  f. Ada kebahgiaan menjadi seorang kebangsaan Thai (orang Siam), berkorban untuk kepetingan umum, tolong menolong terhadap orang lain dengan adil.

  g. Ada pemikiran yang baru dan ada solusi atau jalan keluar yang baru untuk praktek dalam masyarakat.

  h. Ada kejujuran dalam pelaksanaan kerja dan ada inisiatif dalam keija. i. Ada perasaan kasih sayang terhadap kerja dengan sepenuh hati dalam kerja dengan orang lain dan ada tehnik dalam pelaksanaan. j. Mengerti keadaan dan perubahan dalam masyarakat dalam nageri atau luar negeri.

Dokumen yang terkait

BAB I PENDAHULUAN - DESAIN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MA’HAD ADDIRASAH ISLAMIAH PATANI SELATAN THAILAND - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 11

BAB II KAJIAN PUSTAKA - DESAIN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MA’HAD ADDIRASAH ISLAMIAH PATANI SELATAN THAILAND - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 47

BAB IV PEMAPARAN DATA - DESAIN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MA’HAD ADDIRASAH ISLAMIAH PATANI SELATAN THAILAND - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 28

PENGARUH PENDIDIKAN ISLAM DILUAR SEKOLAH TERHADAP PRESTASI BELAJAR AGAMA SISWA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) YATPI GODONG GROBOGAN TAHUN 2005/2006 - Test Repository

0 0 96

PERAN KOMITE SEKOLAH DALAM PENINGKATAN KUALITAS PENDIDIKAN (Di MTs N Salatiga Tahun 2008) - Test Repository

0 0 121

PELAKSANAAN KURIKULUM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI MA’HAD AL-DIRASAH AL-ISLAMIYAH PROPINSI PATTANI THAILAND SELATAN TAHUN 2006 2007 SKRIPSI

0 1 133

PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI PENDEKATAN DAKWAH SISTEM LANGSUNG (DSL) DI SMK N 1 SALAGIA - Test Repository

0 1 98

SISTEM PENDIDIKAN ISLAMDI MU’ASASAH ISLAMIAH PHOMING SCHOOL PATTANITAHUN AJARAN 2006/2007 - Test Repository

0 0 109

HUBUNGAN POLA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DALAM KELUARGA DENGAN PERILAKU DISIPLIN SISWA DI SEKOLAH (STUDI KASUS DI SDN MANGGIHAN KECAMATAN GETASAN KABUPATEN SEMARANG TAHUN 2010) - Test Repository

0 0 86

SISTEM PENDIDIKAN DI SEKOLAH SIENG PRAKTHIP WITTHAYA DI PATANI THAILAND SELATAN TAHUN 2006-2007 - Test Repository

0 0 90