PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS XI IPS 2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20122013

  PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS DENGAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS XI IPS 2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013 SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun oleh:

  Natalia Staffiany Devyta Sari 091224025

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA

  2013  

  

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA KRITIS

DENGAN METODE INKUIRI PADA SISWA KELAS XI IPS 2

SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2012/2013

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah Disusun oleh:

  Natalia Staffiany Devyta Sari 091224025

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA, SASTRA INDONESIA, DAN DAERAH

JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

  

2013

             

         

  

MOTTO

™ Sekali jatuh bukan berarti akan terpuruk, terus berdoa dan berusaha.

  ™ Tak kan bisa tahu sebelum mencoba! ™ Selalu bersyukur dan berusaha!

 

 

                               

HALAMAN PERSEMBAHAN

  Karya kecil ini kupersembahkan untuk :

™ Orang tuaku tercinta Bapak G. Eko Witono

  S.Pd. dan Ibu Theresia Sunarti terima kasih atas segala doa, kasih sayang, motivasi dan segala pengorbanan yang telah mendorongku untuk terus belajar dan menjadi seorang anak yang bisa dibanggakan ”

  

™ Adik-adikku tersayang Agnes dan Kevin

“terima kasih untuk semangat dan doa untukku, kalian adalah alasan untukku menjadi seorang kakak yang tangguh”

                           

                                   

   

  ABSTRAK

  Sari, Natalia Staffiany Devyta. 2013. Peningkatan Kemampuan Membaca Kritis

  dengan Metode Inkuiri pada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013. Skripsi. Yogyakarta: PBSID, FKIP,

  USD. Penelitian ini mengkaji peningkatan kemampuan membaca kritis siswa kelas

  XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta dalam pembelajaran membaca kritis menggunakan metode inkuiri. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan peningkatan kemampuan membaca kritis siswa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013 dengan metode inkuiri, yang berjumlah 28 siswa. Penggunaan metode inkuiri dalam penelitian ini, siswa dituntut untuk terlibat aktif dalam menemukan jawaban atas kesulitannya sendiri.

  Penelitian ini dirancang dalam dua siklus, setiap siklus terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi. Instrumen yang digunakan untuk mendapatkan data adalah tes dan nontes. Instrumen tes berupa soal dan instrumen nontes berupa pertanyaan wawancara dan pedoman observasi. Analisis data yang dilakukan adalah analisis data kuantitatif yaitu menghitung nilai tes hasil belajar siswa, menghitung nilai rata-rata dan menghitung perbedaan dengan uji “t”. Analisis kemampuan membaca kritis siswa berpedoman pada aspek membaca kritis sebagai berikut: (1) menjelaskan kata sukar, (2) menjelaskan makna tersirat, (3) menentukan ide pokok, (4) menarik kesimpulan, (5) membuat prediksi, (6) memberikan kritik.

  Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa (1) penggunaan metode inkuiri dapat digunakan untuk meningkatkan kemampuan membaca kritis siswa kelas XI IPS

  2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013, (2) berdasarkan nilai siswa dan observasi kelas, kemampuan membaca kritis meningkat dari siklus I sampai siklus II. Ketuntasan belajar siswa pada kondisi awal adalah sebesar 0% atau tidak ada siswa yang mencapai ketuntasan. Pada siklus I ketuntasan siswa sebesar 32,14% atau hanya 9 siswa saja yang mendapatkan nilai tuntas. Pada siklus II ketuntasan siswa sebanyak 82,14% atau sebanyak 23 siswa yang mendapatkan nilai tuntas. Hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa t-hitung lebih besar dari t-tabel. Oleh karena itu, hipotesis nol ditolak dan hipotesis alternatif diterima. Hasil tersebut sesuai dengan harapan penulis bahwa penggunaan metode inkuiri dapat meningkatkan kemampuan membaca kritis siswa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

  

 

  

ABSTRACT

  Sari, Natalia Staffiany Devyta. 2013. The Improvement Of Critical Reading Skill

  Using Inquiry Method For Students Of XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Year 2012/2013. Thesis. Yogyakarta: Indonesian, Local Language

  and Literature Education Study Program, Faculty of Teachers Training and Education, Sanata Dharma University. This research reviews the improvement of critical reading skill for students of

  XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta in learning critical reading using inquiry method. The student difficulty in reading critically forms a background of this research. The purpose if this research is describing the improvement of student’s ability in reading critically using inquiry method in XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, which contain of 28 students, year 2012/2013. In this method, the students are expected to be active in finding their own solutions of their problems.

  This research is designed into two cycles. Each cycle consist of 4 steps; They are plan, action, observation, and reflection. Instruments that are used in gathering data are test and non-test. The test instrument is in a form of question, while non-test instrument are in a form of interview questions and observation guidance. The analysis of the data are quantitative; calculating the result of test, finding the average, and finding the difference using T-test. The analysis of the students’ ability in reading critically is guided to some critical reading aspects; (1) explaining the difficult word, (2) explaining the implicit meaning, (3) finding the main idea, (4) getting conclusion, (5) predicting, and (6) giving critic.

  Based on this research, the writer concludes that; (1) the inquiry method can be used to improve critical reading skill for XI IPS 2 students in SMA Pangudi Luhur Yogyakarta year 2012/2013, (2) based on the result of the test and class observation, the ability of reading critically is improvement from cycle 1 up to 2. The student’s completeness of learning in the beginning is 0% , in other words there is no one who reach the standart. In the cycle 1, the students’ completeness is 32,14%, in other words there are 9 students who reach the standard. In the cycle 2, the students’ completeness is 82,14%, in other words there are 23 students who reach the standart. The result of hypothesis test evidences that t-calculation is higher than T-table. It makes the h o is denied so h i is accepted. This result is corresponding with the writer’s expectation that this inquiry method can be used to improve critical reading skill for XI IPS 2 students in SMA Pangudi Luhur Yogyakarta year 2012/2013. ix

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan rahmat dan kasih-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Skripsi yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Membaca Kritis

  

dengan Metode Inkuiri pada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta

Tahun Ajaran 2012/2013” sebagai salah satu syarat mendapat gelar sarjana Program

  Studi Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah dapat terselesaikan.

  Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini banyak pihak yang membantu, memberi motivasi, mendukung sehingga skripsi ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada:

  1. Tuhan Yesus Kristus yang telah memberikan berkat dan kasih-Nya sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar.

  2. Dr. Yuliana Setiyaningsih selaku Ketua Program Studi PBSID dan dosen penguji, yang penuh kesabaran dan ketelitian membimbing penulis agar skripsi ini menjadi lebih baik.

  3. Prof. Dr. Pranowo, M.Pd. dan Rishe Purnama Dewi S.Pd., M.Hum., selaku dosen pembimbing, yang penuh kesabaran, ketelitian, selalu memberikan nasihat, dan dukungan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

  4. Seluruh dosen PBSID yang penuh kesabaran, mengajar, dan membagikan ilmu selama menempuh perkuliahan.

  5. Robertus Masidiq, karyawan sekertariat PBSID yang selalu sabar dan memberikan kemudahan bagi penulis selama berproses dan menyelesaikan skripsi.

  6. Karyawan perpustakaan Universitas Sanata Dharma yang telah banyak membantu penulis dalam peminjaman buku selama menempuh perkuliahan dan penyelesaian skripsi ini.

  7. Fx. Sudarno S.Pd., selaku guru mata pelajaran Bahasa Indonesia di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang mendukung penulis dalam melakukan penelitian untuk menyelesaikan skripsi.

  8. Siswa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, yang dapat bekerja sama dalam penelitian untuk penyelesaian skripsi ini.

  9. Bapak G. Eko Witono S.Pd. dan Ibu Theresia Sunarti selaku orang tua penulis yang telah memberikan segala kasih sayang, motivasi, dukungan kepada penulis untuk terus belajar dan menyelesaikan skripsi ini tepat waktu.

  10. Adik-adikku, Agnes dan Kevin yang telah memberikan semangat kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi.

  11. Michael Dony Brianto, partner yang telah menemani penulis hingga saat ini, mendukung dan selalu memberi motivasi kepada penulis agar skripsi ini selesai tepat waktu.

  12. Sahabat-sahabat penulis, Aurel, Siska, Banik, Jatu, tempat berbagi suka dan duka selama perkuliahan dan selalu mendukung dan memotivasi penulis.

  13. Roni Prabowo, Fransisca Ayu, Nuansa Asa, dan Aurelia terima kasih atas bantuan dalam mendokumentasikan peneitian dalam skripsi ini.

  14. Romo Ardus dan seluruh mahasiswa PBSID kelas A angkatan 2009, terima kasih atas kekompakan selama masa perkuliahan.

  15. Teman-teman di kos Brojowikalpo 12B, Florentina, Dian, Tia, Yuli, Reni, Rika, Septi, dan Siska terima kasih telah hidup bersama menjadi keluarga selama menempuh masa perkuliahan.

  16. Martinus Fuji Haryoko dan Brigita Huri, sahabat penulis yang telah membantu membuat abstract serta kelancaran dalam penyelesaian skripsi ini.

  17. Semua pihak yang tak dapat disebutkan satu per satu, terima kasih atas segala bantuan, dukungan, dan motivasi.

  Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis dengan senang hati menerima kritik dan saran yang membangun demi penyempurnaan skripsi ini. Penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi pembaca.

  Yogyakarta, 29 Juli 2013 Penulis

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .......................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ........................................................................ iii

MOTTO .......................................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA IMIAH ...................................................................... vii

ABSTRAK ...................................................................................................... viii

ABSTRACT ..................................................................................................... ix

KATA PENGANTAR .................................................................................... x

DAFTAR ISI ................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL .......................................................................................... xvi

DAFTAR SKEMA ......................................................................................... xvii

DAFTAR DIAGRAM .................................................................................... xviii

DAFTAR GRAFIK ........................................................................................ xix

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xx

  

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

  1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1

  1.2 Rumusan Masalah ................................................................................ 4

  1.3 Tujuan Penlitian ................................................................................... 4

  1.4 Manfaat Penelitan ................................................................................ 5

  1.5 Batasan Istilah ...................................................................................... 5

  

BAB II KAJIAN PUSTAKA ............................................................................ 7

  2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan ..................................................... 7

  2.2 Kajian Teori ......................................................................................... 8

  2.2.1 Hakikat Membaca Kritis ................................................................ 8

  2.2.2 Karakteristik Membaca Kritis ........................................................ 10

  2.3 Metode Inkuiri ..................................................................................... 13

  2.3.1 Kemunculan Metode Inkuiri .......................................................... 13

  3.6 Instrumen Penelitian ............................................................................ 28

  4.4 Uji Normalitas ..................................................................................... 58

  4.3.1 Hasil Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ........................................... 49

  4.3 Pembahasan ......................................................................................... 49

  4.2.2.1 Faktor yang Mempengaruhi Ketuntasan dan Ketidaktuntasan Siklus II ...................................................... 48

  4.2.2 Analisis Siklus II ............................................................................ 44

  4.2.1.1 Faktor yang Mempengaruhi Ketuntasan dan Ketidaktuntasan Siklus I ....................................................... 42

  4.2.1 Analisis Siklus I ............................................................................. 35

  4.2 Analisis Data Penelitian ...................................................................... 35

  4.1 Deskripsi Data Pelaksanaan Penelitian ................................................ 34

  

BAB IV HASIL PENELITIAN ........................................................................ 34

  3.8 Indikator Keberhasilan ........................................................................ 32

  3.7 Teknik Analisis Data ........................................................................... 32

  3.5 Teknik Pengumpulan Data .................................................................. 27

  2.3.2 Hakikat Metode Inkuiri .................................................................. 13

  3.4.2 Siklus II .......................................................................................... 26

  3.4.1 Siklus I ............................................................................................ 24

  3.4 Prosedur Penelitian .............................................................................. 23

  3.3 Subjek dan Objek Penelitian ................................................................ 23

  3.2 Jenis Penelitian .................................................................................... 22

  3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .............................................................. 22

  

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ....................................................... 22

  2.5 Hipotesis Penelitian ............................................................................. 20

  2.4 Kerangka Berpikir ............................................................................... 19

  2.3.5 Langkah-Langkah Metode Inkuiri ................................................. 17

  2.3.4 Ciri-Ciri Metode Inkuiri ................................................................. 16

  2.3.3 Prinsip Metode Inkuiri ................................................................... 14

  4.4.1 Uji Normalitas Prasiklus dan Siklus I ............................................ 58

  4.4.2 Uji Normalitas Siklus I dan Siklus II ............................................. 58

  4.5 Uji T Berpasangan ............................................................................... 59

  4.5.1 Uji T Berpasangan Prasiklus dan Siklus I ...................................... 59

  4.5.2 Uji T Berpasangan Siklus I dan Siklus II ....................................... 62

  4.6 Refleksi ................................................................................................ 65

  

BAB V PENUTUP ............................................................................................. 67

  5.1 Kesimpulan .......................................................................................... 67

  5.2 Saran .................................................................................................... 70

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 72

LAMPIRAN ....................................................................................................... 74

  DAFTAR TABEL

Tabel 3.6.1 Pedoman Observasi Aktivitas Guru ................................................. 31Tabel 3.6.2 Pedoman Observasi Aktivitas Siswa................................................ 31Tabel 3.8 Indikator Keberhasilan ........................................................................ 33Tabel 4.3.1 Frekuensi Prasiklus dan Siklus I ...................................................... 38Tabel 4.3.2 Frekuensi Siklus I dan Sikus II ........................................................ 46Tabel 4.4.1 Hasil Uji Normalitas Prasiklus dan Siklus I..................................... 58Tabel 4.4.2 Hasil Uji Normalitas Siklus I dan Siklus II ..................................... 59Tabel 4.5.1 Hasil Uji T Prasiklus dan Siklus I .................................................... 61Tabel 4.5.2 Hasil Uji T Siklus I dan Siklus II ..................................................... 64

  DAFTAR SKEMA

Skema 2.4 Kerangka Berpikir ............................................................................. 20

Skema 3.4 Desain PTK ....................................................................................... 23

  DAFTAR DIAGRAM Diagram 4.3.1 Persentase Ketuntasan Kemampuan Membaca Kritis Siklus I ...................................................................................... 39 Diagram 4.3.2 Persentase Ketuntasan Kemampuan Membaca Kritis Siklus II ..................................................................................... 47

DAFTAR GRAFIK

  Grafik 4.3.1 Nilai Rata-Rata Kemampuan Membaca Kritis dan Ketuntasan Siswa dengan Metode Inkuiri dari Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II ............................................. 57

  DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Hasil Tes Kemampuan Membaca Kritis Prasiklus ....................... 75

Lampiran 2 Hasil Tes Kemampuan Membaca Kritis Siklus I ......................... 76

Lampiran 3 Hasil Tes Kemampuan Membaca Kritis Siklus II ........................ 77

Lampiran 4 Tes Kemampuan Membaca Kritis Prasiklus ................................ 78

Lampiran 5 Kunci Jawaban Tes Kemampuan Membaca Kritis ....................... 88

Lampiran 6 Silabus Siklus I ............................................................................. 89

Lampiran 7 RPP Siklus I .................................................................................. 95

Lampiran 8 Silabus Siklus II ............................................................................ 107

Lampiran 9 RPP Siklus II ................................................................................ 114

Lampiran 10 Teks Lembar Kerja Individu Siklus I ......................................... 124

Lampiran 11 Teks Lembar Kerja Kelompok Siklus I ...................................... 125

Lampiran 12 Teks Lembar Kerja Individu Siklus II ........................................ 126

Lampiran 13 Teks Lembar Kerja Kelompok Siklus II..................................... 127

Lampiran 14 Hasil Tes Prasiklus Nilai Terendah ............................................ 128

Lampiran 15 Hasil Tes Prasiklus Nilai Tertinggi ............................................ 129

Lampiran 16 Hasil Tes Siklus I Nilai Terendah............................................... 130

Lampiran 17 Hasil Tes Siklus I Nilai Tertinggi ............................................... 131

Lampiran 18 Hasil Tes Siklus II Nilai Terendah ............................................. 132

Lampiran 19 Hasil Tes Siklus II Nilai Tertinggi ............................................. 133

Lampiran 20 Lembar Kerja Kelompok Siklus I ............................................... 134

Lampiran 21 Lembar Kerja Kelompok Siklus II ............................................. 136

Lampiran 22 Hasil Uji T Prasiklus dan Siklus I .............................................. 138

Lampiran 23 Hasil Uji T Siklus I dan Siklus II ............................................... 139

Lampiran 24 Transkrip Wawancara dengan Guru dan Siswa .......................... 140

Lampiran 25 Surat Izin Penelitian.................................................................... 144

Lampiran 26 Surat Keterangan Telah Melakukan Penelitian .......................... 145

Lampiran 27 Foto-Foto Kegiatan Penelitian .................................................... 146

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

  Membaca merupakan salah satu dari empat keterampilan berbahasa yang biasa diajarkan dalam suatu kegiatan pendidikan. Membaca merupakan proses yang dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui bahasa tulis. Banyak orang belum dapat melakukan kegiatan membaca atau mempunyai kemampuan membaca yang baik.

  Membaca dapat dianggap sebagai suatu proses untuk memahami makna tersurat dan tersirat dalam suatu bacaan. Proses membaca tidak dapat dikuasai begitu saja oleh sembarang orang karena membaca membutuhkan proses. Proses yang pertama harus mengenal simbol-simbol, huruf dan menerjemahkan artinya.

  Pada tataran selanjutnya mengenal kata, frasa, klausa, kalimat, paragraf dan wacana. Keterampilan membaca tidak hanya berhenti pada pengenalan terhadap hal-hal yang tersebut di atas, tetapi juga memahami dari susunan-susunan tersebut.

  Banyak mitos tentang membaca antara lain membaca yang baik, menyenangkan serta cermat dilakukan secara lambat. Pernyataan tersebut tidak didukung dengan bukti yang nyata. Para pembaca pada kenyataannya beranggapan bahwa kenikmatan membaca itu terlampau banyak menyita waktu. Membaca lambat mengakibatkan kurang tertariknya para pembaca karena sangat sedikit hasil yang dapat diperoleh. Ada juga mitos yang mengatakan, bahwa membaca sekilas bukanlah membaca yang

  

  sebenarnya. Hal ini tidak sesuai dengan kenyataan karena membaca sekilas berarti membaca membaca. Membaca sekilas adalah pengambilan catatan mental dari presentasi material, mengambil yang penting-penting, membaca judul dan kata kunci. Hal ini merupakan bagian penting dalam keseluruhan proses membaca cepat.

  Dalam kegiatan membaca, seseorang membutuhkan waktu yang lama. Hal ini tidaklah benar karena yang dibutuhkan dalam membaca adalah konsentrasi, bukan waktu yang lama. Lamanya waktu yang dibutuhkan untuk membaca tidak selalu dapat kita artikan sebagai suatu kegiatan membaca yang efisien.

  Kegiatan membaca menuntut seseorang untuk mengetahui isi bacaan. Selain itu, seseorang juga dituntut untuk dapat menanggapi atau memberikan kritik terhadap masalah yang terdapat dalam bacaan tersebut. Kritik yang diberikan dapat berupa kekurangan atau kelebihan dari isi suatu bacaan. Seseorang yang dapat memberikan kritik terhadap bacaan yang dibacanya, berarti orang tersebut dapat berpikir kritis dalam kegiatan membaca. Namun pada kenyataannya, masih banyak orang yang belum dapat melakukan kegiatan membaca kritis.

  Berdasarkan masalah-masalah yang sudah dipaparkan, maka diperlukan upaya untuk meningkatkan kemampuan membaca. Sasaran untuk peningkatan kemampuan membaca adalah siswa atau pelajar agar kemampuan membacanya dapat meningkat. Kemampuan membaca dan memahami isi bacaan merupakan hal yang sangat penting bagi siswa, terutama dalam proses pembelajaran. Oleh karena itu, peneliti memilih topik dengan judul “Peningkatan Kemampuan Membaca Kritis dengan Metode Inkuiri pada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013”.

  Kemampuan membaca kritis merupakan kemampuan membaca yang seharusnya dikuasai oleh setiap orang. Ketika seseorang membaca kritis, ia tidak hanya dapat memahami apa yang dibacanya tetapi dapat juga menilai dan memberikan tanggapan. Siswa SMA seharusnya sudah dapat menerapkan kegiatan membaca kritis. Mereka sudah dapat menilai dan memberikan tanggapan terhadap apa yang sudah dibacanya. Hal tersebut yang mendorong peneliti untuk memilih siswa SMA Pangudi Luhur Yogyakarta kelas XI IPS 2 untuk diteliti bagaimana kemampuan membaca kritisnya. SMA Pangudi Luhur Yogyakarta terletak di tengah kota Yogyakarta sehingga sekolah tersebut dapat dijadikan tolok ukur untuk diukur seberapa tinggi kemampuan membaca kritis siswa dibandingkan dengan SMA lainnya yang letaknya jauh dari kota. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, siswa di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta sudah pernah diajarkan tentang membaca kritis namun hasilnya belum maksimal dan menemui banyak kesulitaan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengajaran lebih efektif lagi agar hasil pengajaran membaca kritis lebih maksimal. Metode pengajaran yang digunakan oleh guru juga mempengaruhi hasil belajar siswa. Peneliti menggunakan metode inkuiri dalam rangka meningkatkan kemampuan membaca kritis. Metode inkuiri dipilih karena metode ini dapat membantu siswa menemukan sendiri jawaban atas kesulitan yang dialaminya.

  Membaca kritis menuntut siswa untuk dapat menilai dan memberikan tanggapan terhadap apa yang dibacanya. Oleh karena itu, metode inkuiri dipakai untuk membantu siswa supaya dapat menilai dan memberikan tanggapan terhadap bacaannya dengan alasan dan pikiran yang logis. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa SMA kelas XI IPS 2. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru, pada umumnya yang berkaitan dengan berpikir kritis adalah anak-anak IPA. Siswa kelas

  IPS cenderung masih sulit dalam berpikir kritis. Oleh karena itu, peneliti memilih kelas XI IPS 2 untuk diteliti bagaimana kemampuan membaca kritisnya. Materi yang dipilih untuk penelitian disesuaikan dengan kurikulum pada tingkatan kelas tersebut. Pada kurikulum tingkatan kelas tersebut, terdapat materi yang harus diajarkan mengenai pembelajaran membaca intensif, yang di dalamnya terdapat salah satu jenis membaca yaitu membaca kritis. Materi ini sesuai dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti. Penelitian tersebut diharapkan dapat meningkatkan kemampuan membaca kritis siswa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta menggunakan metode inkuiri.

  1.2 Rumusan Masalah

  Berdasarkan paparan masalah-masalah tersebut, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana peningkatan kemampuan membaca kritis dengan metode inkuiri pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013” ?

  1.3 Tujuan Penelitian

  Dari rumusan masalah yang telah dipaparkan, tujuan penelitian adalah untuk mengetahui peningkatan kemampuan membaca kritis menggunakan metode inkuiri pada siswa kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2012/2013.

  1.4 Manfaat Penelitian

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

  1. Bagi Guru Penelitian ini diharapkan dapat menjadi masukan bagi guru bahasa

  Indonesia untuk dapat menggunakan metode inkuiri dalam pembelajaran di kelas supaya lebih bervariatif dan menyenangkan.

  2. Bagi Siswa Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan prestasi dan kemampuan membaca kritis siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah, serta membuat siswa lebih aktif terlibat dalam pembelajaran.

  3. Bagi Peneliti Lain Penelitian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi peneliti lain agar dapat mengembangkan penelitian menggunakan metode inkuiri.

  1.5 Batasan Istilah

  a. Membaca kritis Membaca kritis adalah sejenis kegiatan membaca yang dilakukan secara bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analitis, dan bukan hanya mencari kesalahan (Tarigan, 1986:89).

  b. Metode Inkuiri Metode inkuiri adalah metode pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh pembelajar untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analitis sehingga pembelajar dapat merumuskan sendiri berbagai penemuan atas berbagai persoalan dengan penuh percaya diri (Gulo, 2002: 83-84).

   

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Penelitian Terdahulu yang Relevan

  Penelitian yang dilaksanakan oleh peneliti bersumber dari penelitian terdahulu yang telah dilakukan oleh peneliti lain. Peneliti beracuan pada penelitian yang berhubungan dengan membaca kritis dan metode inkuiri. Penelitian yang masih relevan dengan penelitian ini ada tiga penelitian. Peneliti menemukan satu topik penelitian mengenai membaca kritis yang berjudul “Pembelajaran membaca kritis

  

siswa kelas VIII SMP Negeri 21 Malang” oleh Nur Fitria Ardiyani. Penelitian ini

mendeskripsikan pembelajaran membaca kritis siswa kelas VIII SMP Negeri Malang.

  Dari penelitian yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa pembelajaran membaca kritis sudah diajarkan pada tingkatan SMP dan banyak hambatan yang ditemui dalam pelaksanaan membaca kritis. Hambatan-hambatan tersebut yaitu kurang tersedianya sumber belajar dan media, bacaan yang digunakan dalam membaca kritis terlalu panjang. Oleh karena itu, hasil yang dicapai oleh siswa tidak maksimal. Berdasarkan penelitian terdahulu yang pernah dilakukan oleh peneliti lain, maka peneliti ingin mengadakan penelitian mengenai pembelajaran membaca kritis pada tingkat SMA.

  Penelitian terdahulu yang masih relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa Universtas Sanata Dharma yaitu Vitalis Listyaningrum (2010) yang berjudul “Efektivitas Pembelajaran IPA Siswa Kelas IV

  

SD Kanisius Pugeran pada Materi Benda Terapung, Tenggelam, dan Melayang

 

  

dalam Hal Pencapaian Hasil Belajar Melalui Metode Inkuiri” dan penelitian yang

  dilakukan oleh Devy Eganinta (2010) yang berjudul “Penerapan Metode Inkuiri

  

pada Pembelajaran Matematika dengan Pokok Bahasan Aturan Perkalian dan

Permutasi pada Siswa XI IPA 4 SMA Negeri 5 Yogyakarta” . Kedua penelitian ini

  meneliti penggunaan metode inkuiri pada mata pelajaran IPA dan matematika. Berdasarkan kedua penelitian terdahulu tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian menggunakan metode inkuiri dalam pembelajaran bahasa Indonesia.

  Ketiga penelitian terdahulu yang telah dilakukan dapat memberikan gambaran, bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti saat ini masih relevan dan masih berguna untuk diteliti lebih lanjut. Oleh karena itu, peneliti melakukan penelitian yang berjudul “Peningkatan Kemampuan Membaca Kritis dengan Metode Inkuiri pada Siswa Kelas XI IPS 2 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Tahun Ajaran 2012/2013”.

2.2 Kajian Teori

2.2.1 Hakikat Membaca Kritis

  Kegiatan membaca membuat seseorang bukan hanya ingin mengetahui sesuatu, tetapi juga ingin menilainya. Kemampuan menilai pada seseorang tentu tidak sama yaitu berdasarkan latar belakang pendidikan, usia, pengalaman, dan kepribadiannya. Pada umumnya, setiap orang dapat menilai sesuatu secara umum apabila daya nalarnya berkembang (Wiryodijoyo, 1989: 54). Kegiatan membaca kritis merupakan kegiatan membaca yang bertujuan untuk mencari keputusan (judgement) dan keterlibatan yang lebih dalam (Wiryodijoyo, 1989: 58).

  Pada dasarnya, saat seseorang membaca kritis (critical reading) dia melakukan kegiatan membaca dengan bijaksana, penuh tenggang hati, mendalam, evaluatif, serta analisis, bukan ingin mencari kesalahan penulis. Oleh sebab itu, diperlukan kemampuan berpikir dan bersikap kritis (Tarigan, 1988: 89). Pengajaran membaca kritis merupakan strategi membaca yang bertujuan untuk memahami isi bacaan berdasarkan penilaian yang rasional, lewat keterlibatan yang lebih mendalam dengan pikiran penulis dan merupakan analisis yang dapat diandalkan (Sujana, 1988 : 23).

  Membaca kritis adalah kegiatan membaca yang dilakukan secara bijaksana, mendalam, evaluatif, dengan tujuan untuk menemukan keseluruhan bahan bacaan, baik makna tiap baris, makna antar baris, maupun makna balik baris. Ada beberapa hal yang perlu dikuasai pembaca dalam membaca kritis yaitu:

  1. Memahami maksud penulis.

  2. Memahami organisasi tulisan.

  3. Menilai penyajian penulis/pengarang.

  4. Menerapkan prinsip-prinsip kritis pada bacaan sehari-hari.

  5. Meningkatkan minat baca, kemampuan baca, dan berpikir kritis.

  6. Mengetahui prinsip-prinsip pemilihan bahan bacaan (Handini, 2005).

  Sumardiyono (2010: 14) mengemukakan bahwa secara umum tujuan membaca kritis adalah (a) mengetahui tujuan penulis membuat tulisan, (b) memahami bagian yang diyakinkan dan yang ditekankan oleh penulis, dan (c) mendapatkan bagian-bagian mana penulis melakukan bias (penyimpangan dari makna sebenarnya). Berdasarkan beberapa pernyataan yang dikemukakan oleh beberapa ahli tersebut, dapat disimpulkan bahwa membaca kritis adalah kegiatan membaca yang dilakukan dengan penuh perhatian dan teliti untuk dapat memahami isi bacaan baik secara tersirat maupun tersurat, serta dapat menganalisis dan mengevaluasi isi bacaan tersebut.

2.2.2 Karakteristik Membaca Kritis

  Membaca kritis pada dasarnya merupakan langkah lebih lanjut dari berpikir dan bersikap kritis. Seseorang dapat membaca kritis apabila ia dapat berpikir kritis.

  Adapun kemampuan berpikir dan bersikap kritis meliputi: a. Menginterpretasi secara kritis.

  b. Menganalisis secara kritis.

  c. Mengorganisasi secara kritis.

  d. Menilai secara kritis.

  e. Menerapkan konsep secara kritis (Nurhadi, 1987: 143).

  Berpikir kritis merupakan sebuah proses yang terarah dan jelas digunakan dalam kegiatan mental seperti memecahkan masalah, mengambil keputusan, membujuk, menganalisis pendapat, dan melakukan penelitian ilmiah. Berpikir kritis merupakan kemampuan untuk berpendapat dengan cara yang terorganisasi, kemampuan untuk mengevaluasi secara sistematis bobot pendapat pribadi dan orang lain (Johnson, 2006:181). Berpikir kritis adalah sebuah proses terorganisasi yang memungkinkan siswa mengevaluasi bukti, pendapat, logika, dan bahasa yang mendasari penyataan orang lain. Tujuan berpikir kritis adalah untuk mencapai pemahaman yang mendalam, pemahaman mengungkapkan makna di balik suatu kejadian.

  Ada delapan langkah berpikir kritis menururt Johnson (2006). Kedelapan langkah tersebut adalah sebagai berikut.

  1. Apa masalah, isu yang sedang dipertimbangkan?

  2. Apa sudut pandangnya?

  3. Apa alasan yang diajukan?

  4. Apa ide-ide yang dibuat?

  5. Apakah bahasanya jelas?

  6. Apakah alasan didasarkan pada bukti yang meyakinkan?

  7. Kesimpulan apa yang ditawarkan?

  8. Apa pengaruh dari kesimpulan yang sudah ditawarkan? Berpikir kritis adalah aktivitas mental sistematis yang dilakukan orang-orang yang toleran dengan pikiran terbuka untuk memperluas pemahaman. Pemikir kritis meneliti dengan cermat proses berpikir mereka dan proses berpikir orang lain untuk mendapatkan pemahaman yang paling lengkap.

  Peningkatan kemampuan membaca kritis memerlukan beberapa pertanyaan kunci dari daftar penghafalan. Tiga pertanyaan kunci dari daftar penghafalan yaitu: a) Apa? Memfokuskan perhatian pada isi bacaan.

  b) Mengapa? Mengarahkan perhatian pada maksud si penulis.

  c) Bagaimana? Memfokuskan pada laporan dan juga pertanyaan ini menghasilkan evaluasi terhadap materi bacaan (Wainwright, 2007:47- 48).

  Berdasarkan beberapa pendapat di atas tentang membaca kritis, maka peneliti mengambil beberapa kesimpulan mengenai aspek yang termasuk dalam membaca kritis. Aspek aspek tersebut diambil karena relevan untuk kemampuan membaca kritis siswa tingkat SMA. Berdasarkan pernyataan tersebut maka aspek membaca kritis yaitu (a) dapat mengartikan kata-kata sukar, (b) menemukan ide pokok, (c) menjelaskan makna tersurat, (d) membuat kesimpulan, (e) membuat prediksi, serta (f) memberikan kritik atas bacaan yang dibaca.

  Mengartikan kata-kata sukar merupakan landasan awal seseorang berpikir kritis. Ketika ia menemui kesulitan dalam mengartikan kata sukar, ia akan mencari tahu apa arti kata tersebut. Apabila seseorang tidak mengetahui arti kata tersebut maka seseorang akan terhambat dalam melakukan kegiatan membaca untuk mengetahui isi bacaannya. Seseorang yang telah mengetahui arti dari kata yang dibacanya, ia membutuhkan kemampuannya untuk menjelaskan makna tersirat dan tersurat yang ada pada bacaan. Maksud yang ingin disampaikan oleh penulis ada yang tidak dituliskan secara langsung pada bacaan. Maksud yang ingin disampaikan pada bacaan diuraikan dalam pernyataan yang tersirat atau secara tidak langsung. Aspek kemampuan membaca kritis selanjutnya yang harus dikuasai adalah menemukan ide pokok, membuat kesimpulan isi bacaan, dan memprediksi isi bacaan. Isi suatu bacaan dapat diketahui dari beberapa ide pokok yang terdapat dalam bacaan. Beberapa ide pokok yang dapat ditemukan dalam bacaan dapat membantu seseorang dalam membuat kesimpulan dari bacaan. Aspek yang lebih ditekankan pada membaca kritis adalah kemampuan memberikan kritik, yaitu kritik berupa kelebihan dan kekurangan dari bacaan atau perbedaan dan persamaan dalam bacaan. Seseorang dapat dikatakan menguasai kemampuan membaca kritis apabila sudah dapat memenuhi aspek membaca kritis tersebut.

2.3 Metode Inkuiri

  2.3.1 Kemunculan Metode Inkuiri

  Metode inkuiri adalah rangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan pada proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan. Proses berpikir itu dilakukan melalui tanya jawab antara guru dan siswa. Metode ini berawal dari asumsi bahwa sejak manusia lahir ke dunia, ia memiliki dorongan untuk menemukan sendiri pengetahuannya. Rasa ingin tahu tentang keadaan alam di sekelilingnya merupakan kodrat manusia sejak lahir. Sejak kecil manusia memiliki keinginan untuk mengenal sesuatu melalui indra yang dimiliki oleh manusia. Rasa keingintahuan itu akan terus berkembang sampai dewasa. Pengetahuan yang dimiliki manusia akan bermakna, manakala didasari oleh rasa keingintahuan itu. Dalam rangka inilah metode inkuiri dikembangkan (Wina, 2006:194).

  2.3.2 Hakikat Metode Inkuiri

  Metode inkuiri adalah serangkaian kegiatan pembelajaran yang menekankan proses berpikir secara kritis dan analitis untuk mencari dan menemukan sendiri jawaban dari suatu masalah yang dipertanyakan (Wina 2006: 194). Suryosubroto (2009:178) mengemukakan bahwa metode inkuiri adalah suatu metode di mana dalam proses belajar mengajar guru memperkenankan siswa-siswinya menemukan sendiri informasi yang mereka butuhkan. Siswa dapat berorientasi pada proses pembelajaran melalui metode ini.

  Metode inkuiri adalah metode pembelajaran yang melibatkan secara maksimal seluruh pembelajar untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis, dan analitis. Oleh karena itu, pembelajar dapat merumuskan sendiri berbagai penemuan atas berbagai persoalan dengan penuh percaya diri. Ada tiga sasaran utama yang hendak dicapai dalam pelaksanaan metode inkuiri yakni (1) keterlibatan pembelajar secara maksimal dan keseluruhan proses belajar, (2) keterarahan kegiatan secara logis dan sistematis pada kompetensi yang hendak dicapai, dan (3) mengembangkan rasa percaya diri pada pembelajar sehingga pembelajar dapat mengemukakan berbagai pertanyaan dan dapat berdiskusi dengan leluasa (Gulo, 2002: 83-84).

  Proses yang harus dijalani pembelajar dalam metode ini meliputi: merumuskan masalah, mengembangkan hipotesis atau dugaan sementara, mengumpulkan data-data sebagai bukti, menguji hipotesis, dan menarik kesimpulan. Apabila proses ini dijalankan dengan baik maka kita sudah membantu pembelajar untuk mengembangkan daya intelektualnya. Proses pembelajaran dilakukan dengan mengajak mereka mempertanyakan sesuatu dan mencari jawaban yang didasarkan pada rasa keingintahuan mereka terhadap sesuatu.

2.3.3 Prinsip Metode Inkuiri

  Seseorang dapat menggunakan metode inkuiri apabila ia mengetahui prinsip- prinsip dari metode inkuiri. Adapun prinsip-prinsip metode inkuiri yaitu a. Pembelajar harus diberi kesempatan dan selalu didorong untuk berpikir kritis karena mereka harus mengumpulkan berbagai bukti untuk membuktikan dugaan atau hipotesis yang telah mereka susun.

  b. Komunikasi yang terjalin antarpembelajar semakin menambah pengalaman mereka untuk menemukan suatu alternatif atas suatu persoalan.

  c. Kegiatan-kegiatan belajar bahasa yang disajikan dalam semangat inkuiri diarahkan pada penumbuhkembangan motivasi untuk semakin mengaktifkan pembelajar.

  d. Tujuan utama pembelajaran adalah merefleksikan nilai-nilai dan isu penting dalam suatu wacana.

  e. Situasi-situasi inkuiri memungkinkan pembelajar untuk mengembangkan kesadaran berperan dalam kelompok secara aktif dalam menyelesaikan suatu permasalahan lewat komunikasi.

  Metode inkuiri merupakan metode pembelajaran yang berupaya menanamkan dasar-dasar berpikir ilmiah pada diri siswa sehingga dalam proses pembelajaran siswa lebih banyak belajar sendiri, mengembangkan kreativitas dalam memecahkan masalah. Inkuiri tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual tetapi seluruh potensi yang ada, termasuk pengembangan emosional. Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh siswa diharapkan bukan hasil mengingat seperangkat fakta-fakta tetapi hasil dari menemukan sendiri. Guru harus senantiasa siap memberikan bantuan kepada siswa dalam melaksanakan interaksi, mengungkap argumentasi, mengumpulkan bukti, dan mengarahkan diskusi.

2.3.4 Ciri-Ciri Metode Inkuiri Metode inkuiri memiliki karakteristik yang berbeda dengan metode lainnya.

  Ciri-ciri dari metode inkuiri adalah sebagai berikut.

Dokumen yang terkait

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 SLEMAN DENGAN STRATEGI RECIPROCAL TEACHING.

0 2 144

PENGARUH KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI AJIBARANG TAHUN AJARAN 20122013

0 0 15

PEMBELAJARAN IPS DENGAN METODE E-LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PRESTASI DAN PARTISIPASI SISWA SMA: SUATU PENELITIAN TINDAKAN KELAS DI SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA SKRIPSI

0 1 169

DESKRIPSI KONSEP DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20082009 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN

0 0 170

TINGKAT KESULITAN BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP PANGUDI LUHUR 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20082009 SKRIPSI

0 1 96

PENINGKATAN KEMAMPUAN MENGAJUKAN SANGGAHAN DAN RASA PERCAYA DIRI DALAM DISKUSI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010 DENGAN PENDEKATAN KOOPERATIF MODEL JIGSAW SKRIPSI

0 0 147

PERSEPSI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA, SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA, DAN SMA BOPKRI BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA TERHADAP LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL SELAMA TAHUN AJARAN 20092010

0 0 125

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA MENGGUNAKAN METODE KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) PADA SISWA KELAS VIII C SMP PANGUDI LUHUR 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20112012

0 1 186

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENYIMAK BERITA DENGAN MENGGUNAKAN METODE PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISIONS (STAD) DAN MEDIA AUDIO-VISUAL SISWA KELAS VIII B SEMESTER 2 SMP PANGUDI LUHUR 1 KALIBAWANG KULONPROGO TAHUN AJARAN 20122013

0 0 313

PENGARUH KEMAMPUAN BERBAHASA, KEMAMPUAN MATEMATIS DAN PENGUASAAN KONSEP FISIKA TERHADAP KEMAMPUAN MENGERJAKAN SOAL FISIKA PADA BAHASAN KINEMATIKA DI KELAS XI IPA SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU DAN KELAS XI IPA 2 SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA

0 1 151