PERSEPSI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA, SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA, DAN SMA BOPKRI BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA TERHADAP LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL SELAMA TAHUN AJARAN 20092010

  

PERSEPSI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR

YOGYAKARTA, SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA, DAN SMA

BOPKRI BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA

TERHADAP LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL SELAMA

TAHUN AJARAN 2009/2010

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan (S1) Program Studi Bimbingan dan Konseling

  

Disusun Oleh:

Noviyanti

NIM : 051114011

  

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PERSEPSI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR

YOGYAKARTA, SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA, DAN SMA

BOPKRI BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA

TERHADAP LAYANAN KONSELING INDIVIDUAL SELAMA

TAHUN AJARAN 2009/2010

  

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan (S1) Program Studi Bimbingan dan Konseling

  

Disusun Oleh:

Noviyanti

NIM : 051114011

  

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2011

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PERSEPSI PA YOGYAKARTA, S BANGUNTAPAN KONSELING IN Pembimbing Dr. M.M. Sri Hastuti,

  

SKRIPSI

PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI , SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA, DAN S AN BANTUL YOGYAKARTA TERHADAP

DI LUHUR SMA BOPKRI AP LAYANAN AN 2009/2010

INDIVIDUAL SELAMA TAHUN AJARAN

  

Oleh:

Noviyanti

NIM : 051114011

Telah disetujui oleh :

uti, M.Si. Tanggal………………

  …………………… PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

SKRIPSI

PERSEPSI PA PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI DI LUHUR

YOGYAKARTA, S , SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA, DAN S SMA BOPKRI

BANGUNTAPAN AN BANTUL YOGYAKARTA TERHADAP AP LAYANAN

KONSELING IN

  

Oleh:

Noviyanti

NIM : 051114011

  

Telah lah dipertahankan di depan Panitia Penguji, ji,

Pada tanggal

Susunan Panitia Penguji

Nama Lengkap Tanda da Tangan

  Ketua : ………………………….. ………………………….. Sekretaris : ………………………….. ………………………….. Anggota : ………………………….. ………………………….. Anggota : ………………………….. ………………………….. Anggota : ………………………….. ………………………….. Yogyakarta,

  a, Fakultas Keguruan dan Ilm Ilmu Pendidikan Universitas Sanata D a Dharma Dekan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  P Saya menyatakan den memuat karya atau ba dalam kutipan dan daf

  dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang say bagian dari karya orang lain, kecuali yang t daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilm

  Yogyakarta, saya tulis ini tidak g telah disebutkan ilmiah.

  a, 2 Maret 2011 Penulis Noviyanti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

LEMBAR R PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIK LIKASI

KARYA A ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN UMU MUM

Yang bertanda nda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Uni Universitas Sanata Dharma Yogyakarta:

  Nama : NOVIYANTI Nomor or Mahasiswa : 051114011 Demi pengem gembangan ilmu pengetahuan, saya membe mberikan kepada

Perpustakaan Univer versitas Sanata Dharma, karya ilmiah saya a yang berjudul:

  “PERSEPSI PARA RA SISWA KELAS

XI SMA PANG GUDI LUHUR

  

YOGYAKARTA, SM SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA, DAN S N SMA BOPKRI

BANGUNTAPAN B BANTUL YOGYAKARTA TERHADA AP LAYANAN

KONSELING INDIV DIVIDUAL SELAMA TAHUN AJARAN 2009/ 2009/2010 .

  Dengan demiki mikian saya memberi hak kepada Perpustaka akaan Universitas

Sanata Dharma Yogy gyakarta, untuk menyimpan, mengalihkan dalam dalam bentuk media

lain, mengelolanya a dalam bentuk pangkalan data, mendistri stribusikan secara

terbatas, dan mempubl publikasikannya di internet atau media lain unt n untuk keperluan

akademis tanpa perlu rlu meminta ijin dari saya maupun memberikan kan royalti kepada

saya, selama tetap me mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikian pern pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

  Dibuat di Yog ogyakarta. Pada tanggal : l : Yang menyata atakan,

  Noviyanti PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO

“Serahkanlah hidupmu kepada TUHAN dan percayalah kepada-Nya,

dan Ia akan bertindak”. (Mazmur 37:5)

“Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan

bertekunlah dalam doa”. (Rom 12:12)

  PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan untuk:  Tuhan Yesus yang selalu menyertai aku  Kedua orang tuaku, keluargaku, suamiku yang selalu mendoakan aku  Alm. Bpk Yanto yang PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK

PERSEPSI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR

YOGYAKARTA, SMA BOPKRI 2 YOGYAKARTA, DAN SMA BOPKRI

BANGUNTAPAN BANTUL YOGYAKARTA TERHADAP LAYANAN

  

KONSELING INDIVIDUAL SELAMA TAHUN AJARAN 2009/2010

Noviyanti

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta 2010 2011

  Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi siswa SMA kelas XI

SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, dan SMA

BOPKRI Banguntapan Yogyakarta terhadap layanan konseling individual selama

tahun ajaran 2009/2010.

  Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan menggunakan

metode survei. Pertanyaan penelitian ini adalah: (1) “Bagaimanakah persepsi para

siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, SMA BOPKRI 2 Yogyakarta,

dan SMA BOPKRI Banguntapan Bantul Yogyakarta terhadap layanan konseling

individual selama tahun ajaran 2009/2010?”, (2) “Adakah perbedaan persepsi

antara siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, SMA BOPKRI 2

Yogyakarta, dan SMA BOPKRI Banguntapan Bantul Yogyakarta yang sudah

pernah dan yang belum pernah menjalani konseling individual selama tahun

ajaran 2009/2010?”.

  Populasi penelitian adalah siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur

Yogyakarta, SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, dan SMA BOPKRI Banguntapan

Bantul Yogyakarta selama tahun ajaran 2009/2010 yang berjumlah 371 siswa.

Sampel yang berjumlah 203 siswa (54,7%) diambil dengan menggunakan rumus

Slovin dan merupakan cluster random sampling. Instrumen penelitian yang

digunakan adalah kuesioner “Persepsi Siswa Terhadap Layanan Konseling

Individual” yang disusun oleh peneliti berdasarkan pada aspek kompetensi guru

pembimbing dalam memberikan layanan konseling individual dengan koefisien

reliabilitas r xx =0,900. Penggolongan persepsi dalam penelitian ini yaitu ”sangat

baik”, ”baik”, ”cukup baik”, ”tidak baik”, dan ”sangat tidak baik” yang

berpedoman pada Azwar (1999:108). Uji perbedaan menggunakan Uji t.

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) 98 siswa (48%) memiliki

persepsi yang sangat baik, 87 siswa (42%)memiliki persepsi baik, 17 siswa (8%)

memiliki persepsi cukup baik, 1 siswa (2%) memiliki persepsi tidak baik, dan

tidak ada subjek penelitian yang memiliki persepsi sangat tidak baik, 2) ada

perbedaan persepsi siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, SMA

BOPKRI 2 Yogyakarta, dan SMA BOPKRI Banguntapan Bantul Yogyakarta

yang sudah pernah dan yang belum pernah menjalani konseling individual (t hitung = 3,132 dan t tabel = 1,667). PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT

THE PERCEPTION OF THE ELEVENTH GRADERS OF PANGUDI

LUHUR HIGH SCHOOL, BOPKRI 2 YOGYAKARTA, BOPKRI HIGH

SCHOOL BANGUNTAPAN BANTUL TOWARDS INDIVIDUAL

  

COUNSELING SERVICE DURING THE 2009/2010 ACADEMIC YEAR

Noviyanti

Sanata Dharma University, Yogyakarta 2010

  2011 This research is intended to know the perception of the eleventh graders of

Pangudi Luhur High School, BOPKRI 2 Yogyakarta, BOPKRI High School

  

Banguntapan Bantul towards individual counseling service during the 2009/2010

academic year.

  This research is a descriptive research by using the research method. The

problem formulations are: (1)" How is the perception of the eleventh graders of

Pangudi Luhur High School, BOPKRI 2 Yogyakarta, BOPKRI High School

Banguntapan Bantul towards individual counseling service during the 2009/2010

academic year? ", (2)" Is there any difference between the perception of the

eleventh graders of Pangudi Luhur High School, BOPKRI 2 Yogyakarta,

BOPKRI High School Banguntapan Bantul which have and have done individual

counseling service during the 2009/2010 academic year?”.

  The research population is the eleventh graders of Pangudi Luhur High

School, BOPKRI 2 Yogyakarta, BOPKRI High School Banguntapan Bantul

during the 2009/2010 academic year consisting of are 371 students. The sample

shows that 203 students (54,7%) is taken by using the slovin formula and is a

cluster random sampling. The research instrument used is the “Student’s

Perception Towards Individual Counseling Service" questionnaire that is

composed by the researcher based on the aspect of the guidance teacher

competencies in giving individual counseling services with reliability coefficient

r = 0,900. The perception classifications in this research are "very good", "

xx

good", " good enough", " bad", and " very bad" based on Azwar (1999: 108). The

difference test ases the t test.

  The research result shows that: 1) 98 students (48%) have “very good”

perception, 87 students (42%) have “good” perception, 17 students (8%) have

“good enough” perception, 1 student (2%) has “bad” perception, and there is no

subject research that has “very bad” perception. 2) there is a different perception

among the eleventh graders of Pangudi Luhur High School, BOPKRI 2

Yogyakarta, BOPKRI High School Banguntapan Bantul which have and have

done individual counseling (t count = 3,132 and t table =1,667).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR

  Puji syukur pada Tuhan Yesus atas berkat dan penyertaanNya sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Banyak pergumulan yang harus penulis

hadapi selama penulisan skripsi ini, namun kasih Tuhan Yesus yang tak

berkesudahan senantiasa mampu membangkitkan semangat penulis untuk terus

berusaha. Penulis juga menyadari bahwa skripsi ini tidak akan selesai tanpa

adanya bimbingan, dukungan, dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu dengan

setulus hati, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

  

1. Bapak T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  

2. Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si., selaku Ketua Program Studi Bimbingan dan

Konseling Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma dan juga selaku Dosen pembimbing yang selama ini dengan sabar membimbing, memperhatikan, mendukung, dan membantu penulis.

  3. A. Setyandari, S.Pd., Psi., M.A. selaku Wakil Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma.

  

4. Drs. RH Dj. Sinurat, M.A. dan Dra. MJ. Retno Priyani, M. Si selaku dosen

penguji sekripsi.

  

5. Para Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

Dharma, yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan juga ilmu yang berguna bagi penulis selama studi di Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

6. Segenap Karyawan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu

pengurusan segala keperluan administrasi penulis.

  

7. Kepala SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, Kepala SMA BOPKRI 2

Yogyakarta, dan Kepala SMA BOPKRI Banguntapan Bantul Yogyakarta yang telah memberikan ijin penelitian kepada penulis.

  

8. Ibu Sheila Sitarani, S.Psi guru BK di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang

telah membantu penulis dalam melaksanakan penelitian untuk skripsi ini.

  

9. Ibu Dra. Sunarningsih guru BK SMA BOPKRI 2 Yogyakarta yang telah

membantu penulis dalam melaksanakan penelitian untuk skripsi ini.

  

10. Bapak Yanuarius Yala, S.Pd guru BK SMA BOPKRI Banguntapan Bantul

Yogyakarta yang telah mambantu penulis dalam melaksanakan penelitian untuk skripsi ini.

  

11. Semua siswa-siswi kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, SMA

BOPKRI 2 Yogyakarta, dan SMA BOPKRI Banguntapan Bantul Yogyakarta yang telah membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

  

12. Kedua orang tuaku yang selalu memberikan dukungan dan memberikan yang

terbaik untuk aku dan juga selalu mendoakan aku.

  13. “Simbok” dan “Pak Tuwa” yang selalu mendoakan aku.

  14. Kakakku dan adik-adikku yang selalu menyayangi aku.

  15. Mas Anton yang setia mendukung dan menyemangati aku.

  

16. Br. Sarju yang selalu mendukung dan memberikan semangat dalam

penyelesaian skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

17. Teman-temanku Koh Andre, Hendra, Nisa, Ike, Rose, Vidi, Estu, Betrik,

Wulan, Siska, Chubby, Udhay, Mama, Andre, Desi, sisil semua teman- temanku Bimbingan dan Konseling angkatan 2005 yang selalu mendukung aku.

18. Semua pihak yang tidak dapat saya sebut satu per satu, saya hanya bisa mengucapkan banyak terima kasih.

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN.......................................................................... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ..................................... iv

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ...................................................................... v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

ABSTRACT ....................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ix

DAFTAR ISI.................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL............................................................................................ xiv

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... xvii

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1 A. Latar Belakang Masalah................................................................. 1 B. Rumusan Masalah .......................................................................... 9 C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 9 D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 10 E. Definisi Operasional....................................................................... 10 F. Hipotesis Penelitian........................................................................ 12

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 13

A. Persepsi .......................................................................................... 13

  1. Pengertian Persepsi .................................................................. 13

  3. Faktor-faktor yang Berpengaruh Terhadap Persepsi................ 15

  Individual ....................................................................................... 31

  E. Teknik Analisis Data...................................................................... 47

  D. Prosedur Pengumpulan Data .......................................................... 43

  C. Alat Pengumpulan Data ................................................................. 40

  3. Pengambilan Sampel .............................................................. 37

  2. Jumlah Sampel Penelitian ...................................................... 37

  1. Populasi .................................................................................. 35

  

BAB III METODE PENELITIAN................................................................... 34

A. Jenis Penelitian............................................................................... 34 B. Populasi dan Sampel Penelitian ..................................................... 35

  2. Kompetensi Kepribadian Konselor .......................................... 31 D. Persepsi Siswa Kelas XI SMA Terhadap Layanan Konseling ......

  B. Layanan Konseling Individual ....................................................... 20

  1. Kompetensi Profesional Konselor ........................................... 29

  C. Kompetensi Konselor..................................................................... 28

  5. Aspek-aspek Konseling............................................................ 25

  4. Proses atau Langkah-langkah Konseling ................................. 23

  3. Prinsip-prinsip Konseling ........................................................ 22

  2. Tujuan Konseling ..................................................................... 21

  1. Pengertian Konseling Individual.............................................. 20

  

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 52

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  B. Pembahasan................................................................................... 57

  

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 64

A. Ringkasan....................................................................................... 64 B. Kesimpulan .................................................................................... 66 C. Saran-saran..................................................................................... 68

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 69

LAMPIRAN..................................................................................................... 71

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Siswa Kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Selama Tahun Ajaran 2009/2010 ................................................................... 35 Tabel 2 Siswa Kelas XI SMA BOPKRI 2 Yogyakarta Selama Tahun Ajaran 2009/2010............................................................................... 36

Tabel 3 Siswa Kelas XI SMA BOPKRI Banguntapaan Bantul Yogyakarta

Selama Tahun Ajaran 2009/2010....................................................... 36

Tabel 4 Rincian sampel penelitian siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur

Yogyakarta, SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, dan SMA BOPKRI

  Banguntapan Bantul Yogyakarta Selama Tahun Ajaran 2009/2010 .......................................................................................... 39 Tabel 5 Kisi-kisi Persepsi Siswa Terhadap Layanan Konseling Individual Tahun Ajaran Selama 2009/2010 Setelah Uji Coba .......................... 41 Tabel 6 Pengolonggan Persepsi Siswa Terhadap Layanan Konseling Individual Selama Tahun Ajaran 2009/2010..................................................................... 49

Tabel 7 Persepsi Siswa Kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, SMA

BOPKRI 2 Yogyakarta, dan SMA BOPKRI Banguntapan Bantul

  YogyakartaTerhadap Layanan Konseling Individual Selama Tahun Ajaran 2009/2010............................................................................... 53

Tabel 8 Persepsi Siswa Kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, SMA

BOPKRI 2 Yogyakarta, dan SMA BOPKRI Banguntapan Bantul

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Yogyakarta yang Sudah Pernah Menjalani Konseling Individual Selama Tahun Ajaran 2009/2010 ................................................................... 54

Tabel 9 Persepsi Siswa Kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, SMA

BOPKRI 2 Yogyakarta, dan SMA BOPKRI Banguntapan Bantul

  Yogyakarta yang Belum Pernah Menjalani Konseling Individual Selama Tahun Ajaran 2009/2010 ................................................................... 55 Tabel 10Perhitungan Mean, Standar Devisiasi, Nilai t Persepsi Siswa Kelas

  XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, dan SMA BOPKRI Banguntapan Bantul Yogyakarta yang Sudah Pernah dan Belum Pernah Menjalani Konseling Individual Selama Tahun Ajaran 2009/2010 .......................................................................................... 56

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian................................................................... 71

Lampiran 2 Tabulasi Skor Penelitian..............................................................76

Lampiran 3 Hasil Uji Reliabilitas dan Uji Daya Diskriminasi Item Total .....88

Lampiran 4 Hasil Perhitungan Uji Beda (Uji t) Empirik ..............................90

Lampiran 5 Hasil Perhitungan Uji Beda (Uji t) Teoritik .............................91

Lampiran 6 Surat-surat Keterangan...............................................................94

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN Dalam bab ini diuraikan latar belakang masalah, perumusan masalah,

  

tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi operasional, dan hipotesis

penelitian.

A. Latar Belakang

  Dewasa ini masalah-masalah yang dihadapi siswa semakin kompleks, seperti masalah belajar, masalah dengan anggota keluarga, masalah pengisian waktu luang, masalah pergaulan dengan teman sebaya maupun dengan lawan jenis, dan masalah pergulatan dalam diri sendiri. Menurut Winkel dan Hastuti (2004:47) masalah aktual yang kerap dihadapi oleh para siswa di sekolah, antara lain:

  1. Masalah belajar: motivasi belajar kurang sesuai; pilihan program yang tidak mantap; taraf prestasi belajar yang mengecewakan; cara belajar yang baik tidak jelas; kesukaran dalam mengatur waktu; hubungan dengan guru kurang memuaskan; peraturan sekolah yang terlalu longgar atau terlalu ketat; bahan pelajaran terlalu sukar, terlalu banyak, atau menjemukan.

  2. Masalah keluarga: suasana di rumah kurang memuaskan, interaksi antara seluruh anggota keluarga kurang akrab; perceraian orangtua atau keluarga retak; keadaan ekonomi yang sulit; perhatian orangtua terhadap belajar di sekolah kurang; orangtua terlalu menuntut dan

menekan; saudara laki-laki terlalu nakal, bahkan nekat.

  3. Masalah pengisian waktu luang: tidak mempuyai hoby; tidak tahu cara mengisi waktu luang dengan kegiatan yang bermanfaat; terlalu dibebani pekerjaan di rumah.

  4. Masalah pergaulan dengan teman sebaya: bermusuhan dengan teman tertentu di kelas; kesukaran menghindari pengaruh jelek dari teman- teman tertentu; menghadapi kelompok teman yang berlainan pendapat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  gelisah dan prihatin tentang masa depan; ketegangan antara ingin modern, tetapi tidak berani melepaskan adat istiadat; kebingungan mengenai nilai-nilai moral yang harus berlaku di zaman ini; perang batin antara menunda gratifikasi demi masa depan; menentukan sikap terhadap dorongan dan godaan seksual. Sumber permasalahan siswa banyak yang berasal dari luar sekolah, misalnya, pengaruh yang kurang baik dari kelompok sebaya, hubungan dengan orang tua dan anggota keluarga, pengaruh sinetron, film, video, game, internet, iklim kekerasan dan kekurang disiplinan yang berlangsung di masyarakat, dan berbagai faktor negatif lainnya dalam kehidupan sosial (Prayitno dan Amti, 2004:26). Permasalahan ini sering tidak dapat diatasi melalui pengajaran yang diberikan oleh guru di kelas. Oleh karena itu, di samping kegiatan pengajaran juga dirasakan perlunya bimbingan dan konseling di sekolah.

  Bimbingan dan konseling di sekolah sebagai salah satu sub bidang dari bidang pembinaan siswa mempunyai fungsi yang khas bila dibanding dengan sub bidang yang lain, meskipun semua sub bidang itu merupakan pelayanan khusus kepada siswa. Fungsinya yang khas bersumber pada corak pelayanan bimbingan sebagai bantuan yang bersifat psikis atau psikologis yang terletak dalam tujuan pelayanan bimbingan dan konseling. Tujuan layanan bimbingan ialah supaya sesama manusia mampu mengatur kehidupan sendiri, menjamin perkembangan dirinya sendiri seoptimal mungkin, memikul langsung tanggung jawab sepenuhnya atas arah hidupnya sendiri, menggunakan kebebasannya sebagai manusia secara dewasa dengan berpedoman pada cita-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  semua tugas yang dihadapi dalam kehidupan ini secara memuaskan (Winkel dan Hastuti, 2004:64).

  Layanan konseling individual merupakan salah satu program layanan bimbingan dan konseling di sekolah yang dapat membantu siswa mengatasi masalah yang dialami sehubungan dengan tugas perkembangannya. Menurut Mappiare (1992:91) layanan konseling individual diperlukan dan penting karena dirancang dengan maksud menopang perkembangan dalam diri konseli (siswa) sehingga konseli memiliki pemahaman yang lebih besar terhadap dirinya, meningkatkan keterbukaan terhadap dunianya, dan mengikhtiarkan tingkah-laku yang lebih efektif. Menurut Latipun (2005:3) layanan konseling individual penting bagi siswa karena merupakan salah satu upaya untuk membantu mengatasi konflik, hambatan, dan kesulitan dalam memenuhi kebutuhan, sekaligus sebagai upaya meningkatkan kesehatan mental.

  Layanan konseling individual tidak hanya untuk peserta didik yang bermasalah tetapi untuk seluruh peserta didik. Hal ini dikarenakan permasalahan yang dihadapi oleh peserta didik silih berganti; masalah yang satu dapat diatasi masalah yang lain timbul. Menurut Prayitno dan Amti (2004:100) layanan konseling diperlukan dan penting karena merupakan suatu proses membantu individu mengatasi hambatan-hambatan perkembangan dirinya, dan untuk mencapai perkembangan optimal kemampuan pribadi yang dimilikinya. Proses tersebut dapat terjadi setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Layanan konseling itu penting karena merupakan sarana bagi para siswa untuk mengungkapkan permasalahan yang sedang mereka hadapi, baik permasalahan di lingkungan sekolah, keluarga, dan pergaulannya dengan teman sebaya kepada guru pembimbing di sekolahnya.

  Layanan konseling individual bermanfaat dan membantu siswa dalam mengatasi dan menyelesaikan masalah-masalah yang di hadapinya. Kendati demikian, pelaksanaan layanan konseling individual pada kenyataannya belum berjalan secara efektif. Hal ini dikarenakan persepsi siswa yang berbeda-beda terhadap layanan konseling individual. Ada yang menganggap bahwa dengan datang kepada guru pembimbing berarti menunjukkan aib.

  Siswa yang datang kepada guru pembimbing dianggap mengalami ketidak beresan tertentu. Ada yang menganggap dengan datang kepada guru pembimbing ia tidak dapat berdiri sendiri. Siswa yang datang kepada guru pembimbing adalah siswa yang telah berbuat salah, atau predikat-predikat negatif lainnya (Prayitno dan Amti, 2004:123).

  Berdasarkan observasi yang penulis lakukan pada waktu melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) pada tahun 2008 terhadap siswa di Sekolah Menengah Pertama Maria Immaculata Yogyakarta, pada waktu istirahat penulis menjumpai ada siswa yang mengatakan pada penulis bahwa guru pembimbing seperti polisi sekolah yang memanggil siswa bermasalah dan siswa yang melanggar peraturan. Kemudian penulis menyampaikan hal tersebut kepada guru pembimbing, guru pembimbing mengatakan bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sehingga belum pernah dipanggil dan belum pernah melakukan konseling individual. Lebih lanjut guru pembimbing mengatakan bahwa berbeda dengan siswa yang sudah pernah dipanggil atau sudah pernah melakukan konseling individual, mereka sudah tahu manfaat yang didapat setelah dipanggil maupun setelah melakukan konseling individual. Penulis juga melakukan observasi terhadap siswa yang sudah pernah melakukan konseling individual, mereka lebih dekat dengan guru pembimbing dan jika ada permasalahan lagi mereka datang kepada guru pembimbing atau pada waktu itu juga ada yang

datang pada penulis atau mahasiswa PPL (Program Pengalaman Lapangan).

  Hal ini membuat penulis berpendapat bahwa siswa yang belum pernah melakukan konseling mempunyai persepsi yang berbeda dengan siswa yang sudah pernah melakukan konseling. Siswa yang belum pernah melakukan konseling menganggap bahwa guru pembimbing adalah polisi sekolah yang memanggil siswa bermasalah seperti: tidak mentaati peraturan, prestasi belajar kurang memuaskan, dan terlibat perkelahian. Sedangkan, siswa yang pernah malakukan konseling menganggap bahwa guru pembimbing dapat membantu menyelesaikan masalah yang sedang dihadapinya.

  Sedangkan pada saat melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) pada tahun 2008 di SMA BOPKRI Banguntapan Bantul Yogyakarta, penulis melakukan interview dengan beberapa siswa pada waktu jam istirahat mengenai layanan konseling individual. Penulis menanyakan langsung kepada siswa apakah sudah pernah melakukan konseling individual dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mengatakan bahwa yang datang atau yang dipanggil oleh guru pembimbing akan dicap atau dianggap sebagai siswa yang bermasalah di sekolah oleh teman-temanya maupun guru lain. Lebih lanjut mereka mengatakan bahwa lebih nyaman menceritakan permasalahannya pada mahasiswa PPL (Program Pengalaman Lapangan) atau kepada teman-temannya, mereka mengatakan kurang bebas dan aman apabila menceritakan masalahnya kepada guru pembimbing. Beberapa siswa tersebut juga mengatakan bahwa guru pembimbing kurang dapat mengerti keadaan siswa dan tidak ada gunanya datang kepada guru pembimbing karena hanya memperpanjang dan memperumit permasalahan.

  Persepsi siswa mengenai layanan konseling individual berbeda-beda. Hal ini di karenakan para siswa di sekolah memiliki pengalaman yang berbeda-beda dalam menjalani proses konseling. Pengalaman siswa yang datang sendiri kepada guru pembimbing untuk melakukan konseling mungkin berbeda dengan pengalaman siswa yang di panggil oleh guru pembimbing.

  Dari pengalaman tersebut akan muncul persepsi yang tidak baik dan persepsi yang baik mengenai layanan konseling individual. Persepsi yang tidak baik terhadap layanan konseling individual yang dilakukan oleh guru pembimbing tersebut terkadang merupakan penilaian siswa yang subyektif. Hal ini dikarenakan siswa menerima begitu saja pendapat yang terbentuk mengenai guru pembimbing dari teman-temannya yang pernah menghadap guru pembimbing untuk melakukan konseling.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Oleh karena itu perlu diadakan penelitian lebih lanjut mengenai persepsi yang dimiliki oleh siswa yang sudah pernah menghadap guru pembimbing untuk menjalani konseling individual dan siswa yang belum pernah menghadap guru pembimbing untuk menjalani konseling individual.

  Hal ini diperlukan untuk mengetahui apakah ada perbedaan persepsi antara siswa yang belum dan yang sudah pernah menghadap guru pembimbing untuk menjalani konseling individual. Apabila hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang belum pernah menghadap guru pembimbing untuk menjalani konseling cenderung mempuyai persepsi tidak baik, maka guru pembimbing perlu mengadakan sosialisasi mengenai fungsi konseling individual.

  Penelitian mengenai persepsi siswa terhadap layanan konseling individual juga pernah dilakukan oleh Tuti Susilawati pada tahun 2008 di SMA Taman Madya Jetis Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008. Hasil penelitian dari Tuti Susilawati (2008) sekiranya berguna sebagai pembanding maupun penguat bagi pengembangan skripsi ini. Penelitian yang dilakukan oleh Tuti Susilawati (2008) di SMA Taman Madya Jetis Yogyakarta Tahun Ajaran 2007/2008 Terhadap Layanan Konseling Individual menunjukkan bahwa: (1) 5 siswa kelas X (10%) memiliki persepsi terhadap layanan konseling individual, dengan kualifikasi “sangat baik”, (2) 26 siswa kelas X (52,0%) memiliki persepsi terhadap layanan konseling individual “baik”, (3) 17 siswa kelas X (17,0%) memiliki persepsi terhadap layanan konseling

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  memiliki persepsi terhadap konseling individual, dengan kualifikasi “tidak baik”, (5) 1 siswa kelas X (2,0%) memiliki persepsi terhadap layanan konseling individual, dengan kualifikasi “sangat tidak baik”, (6) 6 siswa kelas

  XI (12,5%) memiliki persepsi terhadap layanan konseling individual, dengan kualifikasi “sangat baik”, (7) 17 siswa kelas XI (35,4%) memiliki persepsi terhadap layanan konseling individual, dengan kualifikasi “baik”, (8) 25 siswa kelas XI (52,1%) memiliki persepsi terhadap layanan konseling individual, dengan kualifikasi “cukup baik”, (9) hasil uji hipotesis menunjukkan bahwa, terdapat perbedaan persepsi yang signifikan antara siswa kelas X dan kelas XI SMA Taman Madya Jetis Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 terhadap layanan konseling individual.

  Hasil penelitian Tuti Susilawati (2008) mengenai persepsi siswa terhadap layanan konseling individual dapat saja berbeda dengan hasil yang nantinya penulis peroleh karena subyek penelitiannya berbeda. Selain itu hasil penelitian Tuti Susilowati juga menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap layanan konseling individual di SMA Taman Madya Jetis Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008 sudah cukup baik. Kondisi ini belum tentu ditemukan di sekolah yang lain.

  Oleh karena itu, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai persepsi para siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, dan SMA BOPKRI Banguntapan Bantul Yogyakarta terhadap layanan konseling individual selama tahun ajaran 2009/2010.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Penulis ingin mengetahui persepsi para siswa berdasarkan pengalamannya masing-masing terhadap layanan konseling individual.

  B. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka dirumuskan masalah penelitian sebagai berikut:

  1. Bagaimanakah persepsi para siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, SMA BOPKRI

  2 Yogyakarta, dan SMA BOPKRI Banguntapan Bantul Yogyakarta terhadap layanan konseling individual selama tahun ajaran 2009/2010?

  2. Adakah perbedaan persepsi antara siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, SMA BOPKRI

  2 Yogyakarta, dan SMA BOPKRI Banguntapan Bantul Yogyakarta yang sudah pernah menjalani konseling individual dan yang belum pernah menjalani konseling individual selama tahun ajaran 2009/2010?

  C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk:

  1. Memperoleh gambaran mengenai persepsi para siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, dan SMA BOPKRI Banguntapan Bantul Yogyakarta terhadap layanan konseling individual selama tahun ajaran 2009/2010.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  2. Mengetahui perbedaan persepsi siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, SMA BOPKRI

  2 Yogyakarta, dan SMA BOPKRI Banguntapan Bantul Yogyakarta yang belum pernah menjalani konseling individual dan yang sudah pernah menjalani konseling individual selama tahun ajaran 2009/2010.

  D. Manfaat Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

  1. Peneliti lain: Hasil penelitian ini dapat digunakan peneliti lain sebagai sumber inspirasi atau bahan pembanding apabila ingin mengembangkan penelitian di sekitar topik yang sama.

  2. Penulis: Hasil penelitian ini dapat memberi pengalaman yang besar bagi penulis mengenai layanan konseling individual di sekolah, sehingga penulis menjadi lebih siap menghadapi tugas-tugas yang akan datang sebagai guru pembimbing di sekolah.

  3. Guru pembimbing: Hasil penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran tentang peningkatan kualitas layanan konseling individual di sekolah.

  E. Definisi Operasional

  1. Persepsi Persepsi adalah pandangan atau tanggapan individu terhadap benda,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  sehari-hari. Dalam penelitian ini tanggapan berarti pendapat siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, dan SMA BOPKRI Banguntapan Bantul Yogyakarta mengenai layanan konseling individual.

  2. Siswa Siswa yang dimaksud dalam penelitian ini adalah peserta didik yang belajar dan terdaftar di kelas XI di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, dan SMA BOPKRI Banguntapan Bantul Yogyakarta.

  3. Konseling individual Konseling individual adalah bantuan yang diberikan oleh guru pembimbing kepada siswa melalui wawancara tata muka yang menuntut adanya komunikasi untuk mencapai tujuan yang berupa pemecahan masalah kehidupan (seperti masalah sekolah, pergaulan, pemahaman diri, pengisian waktu luang, dan keluarga), pemenuhan kebutuhan akan

informasi, peneguhan hati, dan pengubahan sikap serta tingkah laku.

4. Kompetensi Konselor

  a. Kompetensi profesional konselor adalah kemampuan konselor melakukan pekerjaan sesuai dangan keahlian. Dalam penelitian ini berarti kemampuan konselor dalam memberikan layanan konseling individual kepada siswa sesuai dengan keahlian yang dimilikinya seperti, menjaga rahasia, tidak larut dengan masalah siswa, dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b. Kompetensi personal konselor adalah kemampuan konselor yang menunjuk pada bagaimana konselor bersikap, tampil, dan menimbulkan kesan bagi orang lain. Dalam penelitian ini berarti kemampuan konselor dalam bersikap, tampil, dan menimbulkan kesan bagi siswa pada waktu memberikan layanan konseling individual maupun tidak misalnya, konselor penuh penerimaan, sabar, memberi perhatian pada semua siswa, berpenampilan menarik, dan menyenangkan.

F. Hipotesis Penelitian

  Hipotesis dalam penelitian ini adalah “ada perbedaan persepsi mengenai layanan konseling individual antara siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta, SMA BOPKRI 2 Yogyakarta, dan SMA BOPKRI Banguntapan Bantul Yogyakarta yang sudah pernah menjalani konseling individual dan yang belum pernah menjalani konseling individual selama tahun ajaran 2009/2010”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini dibahas: (1) persepsi (pengertian persepsi, aspek-aspek yang

  

membentuk persepsi, faktor-faktor yang berpengaruh terhadap persepsi). (2)

Layanan konseling individual (pengertian konseling, tujuan konseling, prinsip-

prinsip konseling, proses atau langkah-langkah konseling, aspek-aspek konseling).

(3) Kompetensi Konselor (kompetensi profesional konselor, kompetensi

kepribadian konselor).