TINGKAT PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR YOGYAKARTA TERHADAP KEGUNAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING TAHUN AJARAN 20072008 SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbingan dan Konsel
TINGKAT PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR
YOGYAKARTA TERHADAP KEGUNAAN KEGIATAN
BIMBINGAN DAN KONSELING TAHUN AJARAN 2007/2008
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
TINGKAT PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR
YOGYAKARTA TERHADAP KEGUNAAN KEGIATAN
BIMBINGAN DAN KONSELING TAHUN AJARAN 2007/2008
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Bimbingan dan Konseling
Oleh:
SKRIPSI
TINGKAT PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR
YOGYAKARTA TERHADAP KEGUNAAN KEGIATAN BIMBINGAN
DAN KONSELING TAHUN AJARAN 2007/2008
Oleh:
Maria Flora Arestinatha
NIM: 021114004
Telah disetujui oleh:
Pembimbing IDrs. Puji Purnomo, M.Si Tanggal 30 Mei 2008
SKRIPSI
TINGKAT PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR
YOGYAKARTA TERHADAP KEGUNAAN KEGIATAN BIMBINGAN
DAN KONSELING TAHUN AJARAN 2007/2008
Dipersiapkan dan disusun oleh:
Maria Flora Arestinatha
NIM: 021114004
Telah dipertahankan di depan panitia penguji
Pada tanggal 10 Juni 2008
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat
Susunan Panitia Penguji
Nama Lengkap Tanda Tangan Ketua : Dr. M.M. Sri Hastuti, M.Si. ………………… Sekretaris : Fajar Santoadi, S.Pd. ………………… Anggota : Drs. Puji Purnomo, M.Si. ………………… Anggota : Drs. A. Samana, M.Pd. …………………
MOTTO
“Tidak ada sesuatu yang berharga yang dicapai tanpa kesabaran, kerja keras,
dan kekecewaan…” “Jika kamu berpikir kamu lelah, ya kamu lelah Jika kamu berpikir kamu tidak berani, ya kamu tidak berani Jika kamu berpikir kamu akan kalah, kamu sudah kalah” “Kamu harus yakin dengan dirimu sebelum kamu bisa memenangkanpenghargaan. Pergulatan hidup tidak selalu berjalan kearah orang yang lebih
kuat atau lebih cepat, namun cepat atau lambat orang yang menang adalah orang yang berpikir DIA BISA….!!!!”Penulis
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk: Kedua orangtuaku yang telah mendukung dan memberi motivasi kepadaku. Semua tenaga pengajar (dosen) prodi BK USD, khususnya dosen yang
telah membimbingku dalam penyusunan skripsi ini. Prodi BK USD yang telah menjadi tempat belajarku untuk menjadi manusia dewasa yang bertanggung jawab.PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang telah saya
tulis ini tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah
disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.Yogyakarta,
30 Mei 2008 Penulis Maria Flora Arestinatha
ABSTRAK
TINGKAT PEMAHAMAN SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR
YOGYAKARTA TERHADAP KEGUNAAN KEGIATAN
BIMBINGAN DAN KONSELING TAHUN AJARAN 2007/2008
Maria Flora Arestinatha
Universitas Sanata Dharma
2008
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran tentang tingkatpemahaman siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta terhadap kegunaan
kegiatan bimbingan dan konseling tahun ajaran 2007/2008. Masalah yang menjadi
dasar penelitian ini adalah “sejauhmanakah tingkat pemahaman siswa kelas XI
SMA Pangudi Luhur Yogyakarta terhadap kegunaan kegiatan bimbingan dan
konseling tahun ajaran 2007/2008?”Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Subjek uji coba adalah
siswa kelas XI IPS2 SMA Pangudi Luhur Sedayu yang berjumlah 32 siswa,
sedangkan untuk subjek penelitian adalah siswa kelas XI IA1, XI IA2, XI IS1, XI
IS2, dan XI IS3 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang berjumlah 175 siswa.Instrumen penelitian yang digunakan adalah Kuesioner Tingkat Kegunaan
Bimbingan dan Konseling yang disusun sendiri oleh peneliti. Kuesioner tersebut
terdiri dari pernyataan-pernyataan yang memuat 4 bidang bimbingan dan
konseling, yaitu bidang pribadi, sosial, belajar, dan karier. Total item berjumlah
72 butir.Teknik analisis data yang digunakan adalah perhitungan persentase dan
peringkat berdasarkan rumus PAP II. Tingkat pemahaman siswa kelas XI SMA
Pangudi Luhur Yogyakarta terhadap kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling
tahun ajaran 2007/2008 digolongkan menjadi 5, yaitu sangat tinggi, tinggi, cukup,
rendah, dan sangat rendah.Hasil penelitian ini adalah tingkat pemahaman siswa kelas XI SMA
Pangudi Luhur Yogyakarta terhadap kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling
tahun ajaran 2007/2008 yang termasuk dalam kualifikasi “sangat tinggi” ada 83
ABSTRACT
THE ACKNOWLEDGEMENT LEVEL OF THE XI GRADE STUDENTS
OF SMA PANGUDI LUHUR
YOGYAKARTA ON THE BENEFITS OF GUIDANCE AND
COUNSELING ACTIVITY
IN 2007/2008
Maria Flora Arestinatha
Sanata Dharma University
2008
This research aimed to figure out the acknowledgement level of the XI
grade students of SMA Pangudi Luhur Yogyakarta on the benefits of guidance
and counseling activity in 2007/2008. The problem formulation of the research
was ‘to what extent the acknowledgment level of the XI grade students of SMA
Pangudi Luhur Yogyakarta on the benefits of guidance and counseling activity in
2007/2008?’The research was a descriptive research. The subject of the experiment
were the 32 students of XI IPS2 class SMA Pangudi Luhur Sedayu, while the
subject of the research was all students of XI IA1, XI IA2, XI IS1, XI IS2, and XI
IS3 SMA Pangudi Luhur Yogyakarta numbered 175 people.The research instrument used in this research was the usefulness level of
guidance and counseling questionnaire individually designed by the researcher.
The questionnaire consisted of questions which involve 4 subjects of guidance
and counseling, i.e. personality, social, study, and career. There were 72 items.The technique applied to analyze the data is the measurement of the
percentage and the degree based on PAP II formula. The acknowledgment level of
the XI grade students of SMA Pangudi Luhur Yogyakarta on the benefits of
guidance and counseling activity in 2007/2008 was classified into 5, very high,
high, average, low, and very low.The result of the research showed that there were 83 students (47,43%)
classified as ‘very high’ in the acknowledgement level of the XI grade students of
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS
Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama: Maria Flora Arestinatha Nomor Mahasiswa: 021114004Demi perkembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan
Uiversitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul “Tingkat Pemahaman
Siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta Terhadap Kegunaan Kegiatan
Bimbingan dan Konseling tahun ajaran 2007/2008” beserta perangkat yang
diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan
Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain,
mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan
mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis,
tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya
selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis. Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.Dibuat di Yogyakarta
KATA PENGANTAR
Syukur dan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa, atas perhatian dan
perlindungan-Nya, sehingga Program penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik. Skripsi ini disusun sebagai tugas akhir yang menjadi syarat
kelulusan dan memperoleh gelar sarjana. Peneliti juga tidak lupa mengucapkan
banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dan mendukung
keberhasilan dan kelancaran penyusunan skripsi ini, khususnya kepada:
1. Bpk Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma yang telah mengesahkan skripsi ini.
2. Ibu Dr. M.M Sri Hastuti,M.Si., Ketua Program Studi Bimbingan dan
Konseling dan juga sebagai dosen penguji yang telah memberikan koreksi dan masukan yang sangat berharga demi perbaikan skripsi ini.
3. Bapak Drs. Puji Purnomo, M.Si., Dosen Pembimbing I yang telah
membimbing dan mendampingi peneliti dengan penuh kesabaran serta selalu memberikan masukan-masukan yang bermanfaat dan memotivasi peneliti untuk segera menyelesaikan skripsi ini.
4. Bapak Drs. A. Samana, M.Pd., Dosen Pembimbing II yang tidak segan-segan
memberikan masukan-masukan yang sangat berguna kepada peneliti terutama dalam penyusunan kalimat.
5. Segenap tenaga pengajar (dosen) dan karyawan Program Studi Bimbingan dan
9. Tenaga pengajar dan karyawan SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang
menerima peneliti dengan tangan terbuka.
10. Siswa-siswi kelas XI IS2 SMA Pangudi Luhur sedayu dan seluruh siswa-siswi
kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta yang sudi bekerja sama dengan peneliti pada waktu pelaksanaan uji coba penelitian.
11. Orangtuaku atas semua bimbingan dan dukungannya baik secara material
maupun spiritual.
12. Om Didik yang telah membantuku memberi semangat dalam menyelesaikan
skripsi dan memberikan jalan keluar terhadap masalah yang kuhadapi, danmenyediakan sarana untuk menyelesaikan skripsiku, “…Lunas ya Om…^_^”.
13. Teman-teman satu angkatan 2002 yang selama ini memberikan keceriaan dan
kekompakan kalian selama kuliah, “Uning, Sari, Dina, Ula, Suster Vero, Suster Noren, Frater Paul, Eka, Eni, Tuti, Siska, Nana, Riris, Ola, dan semuanya….Miss u all….”
14. Nena yang telah memberikan bantuannya dalam menyemangati dan
memberikan masukan yang berguna bagi peneliti.
15. Ina dan Nadia teman seperjuanganku selama mengerjakan skripsi, dan juga
pemberi semangat buatku di saat aku jatuh. “friieenndd…..Finished.. makasiiihhh… banget bwt dorongan kalian selama ini….” 16. Mas Gugun yang telah sabar mengajariku program SPSS.
17. Andreas Setyo Nugroho yang dengan sabar menuggu peneliti untuk
DAFTAR ISI
Halaman HALAMAN
JUDUL.................................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING.................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN.............................................................................. iii
HALAMAN MOTTO.............................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN..............................................................................v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................................................vi
ABSTRAK.............................................................................................................vii
ABSTRACT........................................................................................................... viii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI.................................ix
KATA PENGANTAR........................................................................................... x
DAFTAR ISI........................................................................................................ .xii
DAFTAR TABEL.................................................................................................xiv
DAFTAR LAMPIRAN......................................................................................... xv
BAB I: PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah........................................................................ 1 B. Rumusan Masalah..................................................................................3 C. Tujuan Penelitian...................................................................................4
4. Tujuan Bimbingan dan Konseling.................................................10
B. Kegiatan Bimbingan dan Konseling di Sekolah..................................13
1. Program Bimbingan dan Konseling...............................................13
2. Bidang Kegiatan Bimbingan dan Konseling ................................ 15
C. Pemahaman Kegunaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling oleh para Siswa............................................................................................18
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN............................................................ 23 A. Jenis Penelitian.................................................................................... 23
B. Subjek Penelitian................................................................................. 23
C. Instrumen Penelitian............................................................................ 24
D. Pengumpulan Data.............................................................................. 35
E. Teknik Analisis Data........................................................................... 37
BAB IV: HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANNYA.............................39 A. Hasil Penelitian....................................................................................39B. Pembahasan......................................................................................... 41
BAB V: RINGKASAN, KESIMPULAN DAN SARAN..................................... 47 A. Ringkasan............................................................................................ 47
DAFTAR TABEL
Halaman Tabel 1 : Skoring................................................................................................. 26
Tabel 2 : Indikator-indikator penyusunan kuesioner kegunaan kegiatan
bimbingan dan konseling menurut sukardi......................................... 27 Tabel 3 : Validitas item hasil uji coba................................................................. 32 Tabel 4 : Koefisien korelasi dan kualifikasi reliabilitas...................................... 36Tabel 5 : Kualifikasi tingkat kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling
menurut PAP II................................................................................... 38Tabel 6 : Hasil penelitian tingkat kegunaan kegiatan bimbingan dan
konseling...... .......................................................................................40DAFTAR LAMPIRAN Halaman
1. Kuesioner tingkat kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling.................... 53
2. Tabulasi data uji coba kuesioner tingkat kegunaan kegiatan bimbingan dan
konseling...................... ...................................................................................58
3. Validitas dan reliabilitas uji coba kuesioner tingkat kegunaan kegiatan
bimbingan dan konseling.................................................................................65
4. Kuesioner tingkat kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling.................... 78
5. Tabulasi data penelitian tingkat kegunaan kegiatan bimbingan dan
konseling......................................................................................................... 83
6. Perhitungan gambaran tingkat kegunaan kegiatan bimbingan dan
konseling....................................................................................................... 102
7. Kualifikasi tingkat kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling................. 106
8. Total skor setiap sub bidang kegiatan bimbingan dan konseling.................. 111
9. Surat permohonan ijin penelitian.................................................................. 155
10. Surat pernyataan melakukan penelitian........................................................ 159
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Layanan bimbingan dan konseling dewasa ini sudah cukup berkembang di sekolah-sekolah, terutama di SMA, SMK, SMP, bahkan SD. Sekolah yang ingin agar perkembangan diri muridnya optimal, umumnya
memberikan pelayanan bimbingan dan konseling dengan serius. Agar
pelayanan bimbingan dan konseling dapat terencana dengan baik, maka perlu
disusun program bimbingan dan konseling.Sekolah yang memberikan pelayanan bimbingan dan konseling tanpa membuat program bimbingan dan konseling terlebih dahulu kurang
berdampak positif karena bimbingan dan konseling yang paling berhasil bila
dilaksanakan dalam tim yang terdiri dari guru pembimbing dan guru bidang studi. (Sukardi,1983:155) Program bimbingan dan konseling adalah suatu rangkaian kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling menurut Achmad Juntika dan Akur Sudianto (2005:15), adalah sebagai berikut:
a. Fungsi pemahaman, yaitu fungsi bimbingan dan konseling yang akan
menghasilkan pemahaman tentang sesuatu oleh pihak-pihak tertentu sesuai dengan kepentingan pengembangan peserta didik.b. Fungsi penyaluran, yaitu membantu peserta didik dalam memilih jurusan sekolah, jenis sekolah, dan lapangan pekerjaan yang sesuai dengan minat, bakat, dan ciri-ciri kepribadian lainnya. Kegiatan fungsi penyaluran ini meliputi bantuan untuk memantapkan kegiatan belajar di sekolah. Dalam melaksanakan fungsi, guru pembimbing perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya di sekolah maupun di luar sekolah.
c. Fungsi adaptasi, yaitu membantu petugas-petugas di sekolah, khususnya guru untuk mengadaptasikan program pendidikan terhadap minat, kemampuan, dan kebutuhan peserta didik. Dengan menggunakan informasi yang memadai mengenai para peserta didik, guru pembimbing dapat membantu guru untuk memperlakukan peserta didik secara tepat, baik dalam mengelola memilih materi pelajaran yang tepat maupun dalam mengadaptasikan bahan pelajaran pada kecepatan dan kemampuan peserta didik.
d. Fungsi penyesuaian, yaitu membantu peserta didik untuk memperoleh
penyesuaian pribadi dan memperoleh kemajuan dalam perkembangannya secara optimal. Fungsi ini dilaksanakan dalamrangka mengidentifikasi, memahami, dan memecahkan masalah.
Prayitno (1987:12) mengatakan bahwa masih ada kesalahpahaman peran bimbingan dan konseling di sekolah. Guru pembimbing dianggap sebagai polisi sekolah, bimbingan dan konseling diperuntukkan bagi siswa dengan teman di sekolah, masalah cara mengatur belajar yang efisien, dan masalah pemilihan jurusan. Ada siswa yang mengalami masalah tetapi ia dapat menyelesaikan masalahnya, tetapi ada juga siswa yang mengalami masalah tetapi ia tidak dapat menyelesaikan masalahnya, maka siswa itu
berada dalam keadaan bingung, dan ia membutuhkan bantuan orang lain untuk
dapat menyelesaikan masalahnya itu. Berkaitan dengan ini Gunarsa (1984: 19)
menyatakan bahwa: “Para remaja, pada umumnya merasa kebingungan untuk
menyelesaikan masalah itu sendiri, maka dari itu remaja banyak memerlukan
uluran tangan dari pihak lain untuk dapat membantu menyelesaikan masalah-
masalah yang dihadapi”.Bimbingan dan konseling dilaksanakan secara teratur setiap
minggunya. Kegiatan bimbingan klasikal dilaksanakan pada jam khusus dan
terjadwal, sedangkan kegiatan konseling tersedia selama jam sekolah.Berkaitan dengan hal di atas, maka timbul pertanyaan apakah siswa
selama ini memahami dan merasakan manfaat dalam menggunakan kegiatan
layanan bimbingan dan konseling tersebut demi mencapai perkembanganC. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat pemahaman siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta terhadap kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling tahun ajaran 2007/2008.
D. Manfaat Penelitian 1. Bagi peneliti.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bekal di kemudian hari untuk mendampingi dan memberikan pelayanan melalui bidang-bidang bimbingan dan konseling.
2. Bagi guru pembimbing SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai informasi bagi guru pembimbing untuk dapat meningkatkan program kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah sesuai dengan bidang-bidang bimbingan dan konseling.
3. Bagi peneliti lain.
E. Definisi Operasional Variabel
1. Pemahaman Pemahaman adalah kemampuan untuk menangkap sifat, arti, dan mampu menerangkan hal tersebut secara lengkap dan jelas dengan bahasanya sendiri.
2. Kegunaan.
Kegunaan adalah manfaat yang diperoleh setelah melakukan sesuatu kegiatan
3. Bimbingan.
Bimbingan adalah proses pemberian bantuan kepada individu secara terus- menerus dan sistematik oleh guru pembimbing agar individu atau sekelompok individu menjadi pribadi yang mandiri. (Sukardi 2002: 20) 4. Konseling.
Konseling adalah pemberian bantuan yang dilakukan secara tatap muka antara konselor dan klien yang berisi usaha yang laras, unik, dan manusiawi, yang dilakukan dalam suasana keahlian dan yang didasarkan perkembangan dirinya, yang mencakup empat bidang, yaitu pribadi, sosial, belajar, dan karier.
6. Siswa kelas XI SMA.
Adalah siswa yang berusia sekitar 16-19 tahun.
7. SMA Pangudi luhur Yogyakarta.
Adalah Sekolah Menengah Atas yang berada di bawah Yayasan Pangudi Luhur. Terletak di jalan P. Senopati no. 18 Yogyakarta 55121.
BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini berisi uraian mengenai teori yang berhubungan dengan topik
penelitian, yaitu:
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling
B. Kegiatan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
C. Pemahaman Kegunaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling bagi para Siswa
A. Pengertian Bimbingan dan Konseling Dalam rangka lebih memahami pengertian bimbingan dan konseling, di bawah ini akan diuraikan dan dibatasi secara lebih jelas.
1. Pengertian Bimbingan
Menurut Sastrapradja (1981), bimbingan diartikan sebagai pemberian bantuan kepada individu dalam memecahkan masalah yang dihadapi agar tercapai pemahaman diri, penerimaan diri, realisasi diri sesuai dengan potensi yang dimilikinya dalam mencapai perkembangan kemampuan secara maksimal dalam mengarahkan manfaat yang sebesar- besarnya bagi dirinya maupun bagi masyarakatnya.
Menurut Moegiadi (dalam Winkel, 1997: 66), bimbingan adalah
usaha untuk melengkapi siswa dengan pengetahuan, pengalaman, dan
informasi tentang dirinya sendiri; cara pemberian pertolongan kepada
siswa untuk memahami dan mempergunakan secara efektif dan efisien
segala kesempatan yang dimiliki untuk perkembangan pribadinya; sejenis
pelayanan-pelayanan kepada siswa agar mereka dapat menentukan pilihan,
menetapkan tujuan dengan tepat dan menyusun rencana yang realistis,
sehingga mereka dapat menyesuaikan diri dengan memuaskan di dalam
lingkungan di mana mereka hidup; proses pemberian bantuan atau
pertolongan kepada siswa dalam hal: memahami diri sendiri,
menghubungkan pemahaman dirinya sendiri dan lingkungan, memilih,
menentukan, dan menyusun rencana sesuai dengan konsep dirinya sendiri
dan tuntutan dari lingkungan. Sama dengan pendapat dari Stoops (1986),
Moegiandi juga menekankan bimbingan pada suatu proses, karena proses
dalam suatu kegiatan bimbingan merupakan hal yang penting2. Pengertian Konseling
Konseling adalah suatu hubungan timbal balik, antara dua orang individu, dimana yang seorang konselor membantu yang lain (konseli) agar dapat lebih baik memahami dirinya dalam hubungannya dengan masalah-masalah hidup yang dihadapinya pada waktu itu dan pada waktu yang akan datang (Djumhur dalam Syahril,1986:43).
Konseling adalah pelayanan bantuan untuk peserta didik, baik secara perorangan maupun kelompok, agar mampu mandiri dan berkembang secara optimal, dalam bidang pengembangan kehidupan pribadi, kehidupan sosial, kemampuan belajar, dan perencanaan karir (http://mgmpips.wordpress.com).
Prayitno (2004: 105) juga mempunyai pendapat tentang pengertian konseling, yaitu proses pemberian bantuan yang dilakukan melalui wawancara konseling oleh seorang konselor kepada individu yang sedang
mengalami sesuatu masalah yang bermuara pada teratasinya masalah yang dihadapi individu tersebut. hubungan antara konselor dan konseli memegang peranan penting bagi keberhasilan konseling. Dalam proses konseling, pada akhirnya konseli sendirilah yang mampu memecahkan masalahnya dengan kemampuan sendiri.
3. Hubungan Bimbingan dan Konseling
Dari pengertian di atas mengenai bimbingan dan konseling dapat dilihat bahwa bimbingan dan konseling memiliki hubungan yang sangat erat. Dilihat dari satu sisi, kedua-duanya memiliki arti yang sama yaitu proses pemberian bantuan kepada siswa atau sekelompok siswa.
Sedangkan jika dilihat dari sisi lain konseling merupakan alat yang utama dalam pemberian bimbingan. Itu artinya konseling merupakan alat yang paling utama dalam keseluruhan program bimbingan. Namun ada perbedaan antara bimbingan dan konseling, yaitu bimbingan bisa berangkat dari kebutuhan dan masalah siswa, sedangkan konseling hanya berangkat dari masalah yang dialami siswa aja. memperkirakan apa yang dapat mereka capai sesuai dengan kemampuannya sendiri.
b. Menerima diri sendiri dan lingkungan secara positif dan dinamik,
artinya siswa selain mengenal kelebihan dan kekurangannya juga mampu menerima diri dan lingkungan apa adanya, baik atau buruk sehingga pada akhirnya siswa dapat menerima diri sendiri sesuai dengan apa yang ada dalam diri mereka tanpa ada rasa malu atau minder.
c. Mengambil keputusan sendiri tentang berbagai hal, artinya siswa
diharapkan mampu membuat keputusan yang mendasari suatu tindakan yang akan dilakukan sesuai dengan keadaan apa adanya, sehingga pada akhirnya siswa akan memperoleh kepuasan dalam dirinya. Misalnya memilih perguruan tinggi yang akan mereka masuki setelah lulus SMA.
d. Mengarahkan diri sendiri, artinya setelah mengambil keputusan diharapkan siswa mampu mengarahkan dirinya berdasarkan pada untuk mengembangkan diri menjadi pribadi yang berguna yang sesuai dengan keadaan dirinya.
Sejalan dengan analisis di atas, Yusuf (1992: 41-42) juga
mempunyai pendapat yang hampir sama tentang tujuan bimbingan dan
konseling, yaitu:
a. Mengenal diri dan lingkungannya, mengenal diri artinya siswa dapat
mengenal kemampuan, bakat, minat, cita-cita, dan nilai hidup yang dimilikinya demi mencapai perkembangan dirinya. Sedangkan mengenal lingkungan, berarti siswa dapat mengenal lingkungan baik secara fisik, sosial, maupun budaya.
b. Mampu memilih, memutuskan, dan merencanakan hidupnya secara
bijaksana, baik dalam bidang akademik, karier, sosial, dan pribadi.
c. Mengembangkan kemampuannya dan kesanggupannya secara
maksimal.
d. Memecahkan masalah yang dihadapi secara bijaksana, dalam artian
memberikan bantuan untuk menghilangkan kebiasaan atau sikap yangB. Kegiatan Bimbingan dan Konseling di Sekolah
Kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah meliputi penyusunan program kegiatan bimbingan dan konseling, bidang kegiatan bimbingan dan konseling, serta pelayanan bimbingan dan konseling. Berikut ini akan dibahas lebih lanjut.
1. Program Kegiatan Bimbingan dan Konseling.
Pelayanan kegiatan bimbingan dilaksanakan dengan mengadakan sejumlah kegiatan bimbingan. Kegiatan bimbingan dilaksanakan secara terprogram, teratur, dan berkelanjutan. Agar kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah dapat berjalan dengan baik, maka hendaknya program kegiatan bimbingan dan konseling disusun secara matang, sesuai dengan tujuan yang akan dicapai di sekolah yang bersangkutan.
Dalam menyusun program kegiatan bimbingan harus berdasar pada kebutuhan dan permasalahan siswa. Guru pembimbing yang menyusun program baru dalam suatu lembaga, harus lebih dulu memperluas
tujuan kegiatan bimbingan yang ingin dicapai; menganalisis situasi dan
kondisi sekolah; menentukan jenis-jenis kegiatan yang akan dilakukan;
menetapkan metode dan teknik yang akan digunakan dalam kegiatan;
menetapkan orang-orang yang akan melaksanakan kegiatan yang telah
ditetapkan; mempersiapkan fasilitas dan biaya pelaksanaan kegiatanbimbingan yang direncanakan; dan yang terakhir memperkirakan tentang
hambatan apa saja yang akan ditemui dan usaha-usaha apa yang akan
dilakukan dalam mengatasi hambatan tersebut.Langkah-langkah di atas harus diperhatikan apabila guru
pembimbing akan menyusun program bimbingan yang sesuai dengan
kebutuhan dan permasalahan siswa. Secara umum waktu yangdirencanakan untuk memberikan bimbingan pada siswa yaitu satu kali
pertemuan setiap minggunya untuk masing-masing kelas. Waktu untuk
setiap satu kali pertemuan yaitu 45 menit.Kegiatan yang akan dilakukan sebelum melaksanakan kegiatan
bimbingan adalah melakukan survai kebutuhan. Ini merupakan unsur
a. Bimbingan dan konseling pribadi sebagai upaya memantapkan
kepribadian dan mengembangkan kemampuan peserta didik dalam
mengatasi masalah-masalah pribadi. Pelayanan bimbingan pribadi
mengarah pada pencapaian pribadi yang mantap dengan memperhatikan
keunikan diri dan bidang-bidang permasalahan yang dialami peserta
didik (Juntika, 2005:12-13). Menurut Sukardi, (2002:39) kegiatan
dalam bimbingan dan konseling pribadi meliputi:1) Pemantapan sikap dan kebiasaan serta pengembangan wawasan
dalam beriman dan bertaqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2) Pemantapan pemahaman tentang kekuatan diri dan pengembangannya untuk kegiatan yang kreatif dan produktif.
3) Pemantapan pemahaman tentang bakat dan minat pribadi serta dalam
penyaluran dan pengembangannya.
4) Pemantapan pemahaman tentang kelemahan diri dan usaha-usaha
penanggulangannya.5) Pemantapan kemampuan dalam mengambil keputusan. dalam lingkungan sosialnya (Ahmadi,1977: 21). Menurut Sukardi, (2002:39-40) kegiatan dalam bimbingan sosial meliputi:
1) Pemantapan kemampuan berkomunikasi, baik lisan maupun tulisan
secara efektif.
2) Pemantapan kemampuan menerima dan mengemukakan pendapat
serta berargumentasi secara dinamik, kreatif, dan produktif.
3) Pemantapan kemampuan bersikap dalam berhubungan sosial, baik di
rumah, sekolah, tempat bekerja maupun dalam masyarakat.
4) Pemantapan kemampuan pengembangan kecerdasan emosi dalam
hubungan yang dinamik, harmonik dan produktif dengan teman sebaya baik di lingkungan sekolah yang sama maupun di luar sekolah.5) Pemantapan pemahaman tentang peraturan, kondisi sekolah dan upaya pelaksanaanya secara dinamik serta bertanggung jawab.
6) Orientasi tentang hidup berkeluarga.
c. Bimbingan dan konseling belajar menurut Sukardi (2002: 40)
2) Pemantapan disiplin belajar dan berlatih, baik secara mandiri maupun kelompok.
3) Pemantapan penguasaan materi program belajar di sekolah lanjutan
tingkat atas sesuai dengan perkembangan ilmu, teknologi dan kesenian.4) Pemahaman dan pemanfaatan kondisi fisik, sosial dan budaya yang
ada di sekolah, lingkungan sekitar dan masyarakat secara luas.
5) Orientasi belajar untuk pendidikan tambahan dan pendidikan yang
lebih tinggi.
d. Bimbingan dan konseling karier menurut Winkel (1991: 124) adalah
bimbingan dalam mempersiapkan diri siswa menghadapi duniapekerjaan, dalam memilih lapangan pekerjaan (jabatan/profesi tertentu)
serta membekali diri dengan tuntutan-tuntutan dari lapangan pekerjaan
yang akan dimasukinya. Menurut Sukardi (2002: 41-42) kegiatan dalam
bimbingan karier meliputi:1) Pemantapan pemahaman diri berkaitan dengan kecenderungan karir
4) Orientasi dan informasi terhadap dunia kerja dan usaha memperoleh penghasilan untuk memenuhi kepentingan hidup.
5) Orientasi dan informasi terhadap pendidikan yang lebih tinggi,
khususnya sesuai dengan karir yang hendak dimasukinya.
C. Pemahaman Kegunaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling oleh para
Siswa Pemahaman adalah kemampuan untuk menangkap sifat, arti, dan mampu menerangkan hal tersebut secara lengkap dan jelas dengan bahasanya sendiri (Encorta, Dictionary, 2005).Pemahaman yang dimaksud disini adalah segala sesuatu yang dipahami siswa berkaitan dengan kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling itu sendiri yang sesuai dalam bidang-bidangnya yaitu pribadi, sosial, belajar, dan karier
Dalam www.farhanzen.wordpress.com , manfaat kegiatan bimbingan dan konseling bagi siswa antara lain sebagai berikut:
3. Memiliki kemampuan untuk mengambil keputusan atau menetapkan
suatu pilihan dari berbagai kemungkinan berdasarkan pertimbangan yang matang.4. Memiliki kemampuan untuk mewujudkan diri sesuai bakat, minat, dan harapan yang dicita-citakan.
Para siswa perlu memahami kegunaan kegiatan bimbingan dan
konseling yang selama ini mereka ikuti di sekolah, karena dengan memahami
kegunaan bimbingan dan konseling, nantinya mereka dapat mengerti dan
bertanggung jawab terhadap persoalan yang mereka hadapi dan nantinya
mereka akan menjadi pribadi yang dewasa dan bertanggung jawabSetelah para siswa mendapatkan layanan bimbingan dan konseling,
diharapkan mereka dapat mencapat tujuan yang bermanfaat setelah mereka
mengikuti kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah, seperti yang
dikemukakan oleh Sukardi (1983:173), yaitu agar: 1. siswa memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan dalam memahami dirinya sendiri. 2. siswa memiliki kemampuan untuk mengatasi kesulitan dalam memahami lingkungannya, termasuk lingkungan sekolah, keluarga,
bimbingan dan konseling baik dalam bidang pribadi, sosial, belajar, maupun
dalam bidang karier.Namun seringkali kegiatan bimbingan dan konseling yang diadakan di
sekolah bagi siswa menimbulkan berbagai respon atau tanggapan. Ada yang
menyetujui dan menganggap bimbingan diperlukan, namun ada pula yang
beranggapan bahwa bimbingan hanya dibutuhkan oleh siswa tertentu saja
(yang bermasalah) serta ada pula yang menganggap bimbingan itu tidak perlu
ada. Tanggapan-tanggapan tersebut berdasar pada pengalaman siswa sendiri
terhadap pemanfaatan pelayanan bimbingan dan konseling.Adanya berbagai respon dari siswa tersebut tidak dapat menghapus
kenyataan bahwa pelayanan bimbingan dapat membantu siswa untuk
menghadapi berbagai kesulitan yang ada. Di samping itu, pelayanan
bimbingan juga dapat mencegah timbulnya ketidakpuasan terhadap diri siswa
sendiri.Melihat berbagai respon dan kesulitan-kesulitan yang dihadapi para
siswa, maka pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah tetap diperlukan
menghadapi masalah-masalah seperti: memilih mata pelajaran yang sesuai,
memilih kegiatan ekstrakurikuler dan memilih jurusan yang cocok
(Djumhur,1975:17-24).Lewat upaya ini siswa diharapkan agar dapat mengukur kemampuan
diri pribadinya, sehingga potensinya bisa terungkap melalui kegiatan
bimbingan dan konseling di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta ini. Bahkan
sebetulnya jika kegiatan bimbingan dan konseling berjalan baik di setiap
jenjang tingkatan pendidikan di sekolah, khususnya di SMA Pangudi Luhur
Yogyakarta tentu sangat besar manfaat yang bisa dirasakan berbagai pihak.
Baik masyarakat sekolah, yakni kepala sekolah, guru, siswa, dan orang tua
juga masyarakat luar yang terkadang turut memberikan penilaian terhadap
kualitas seorang lulusan suatu sekolah.BAB III METODOLOGI PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas jenis penelitian, populasi penelitian, alat pengumpul data, prosedur pengumpulan data, dan teknik analisis data. D. Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, yaitu penelitian yang
dirancang untuk memperoleh informasi tentang status gejala pada saat penelitian dilakukan (Furchan, 1982:412). Untuk mendapatkan data yang lengkap, maka metode yang digunakan adalah metode survei. Survei bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai pemahaman kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur Yogyakarta tahun ajaran 2007/2008.
Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah siswa kelas XI SMA Pangudi Luhur
dari masa SMP menjadi SMA. Sedangkan untuk kelas XII, mereka sedang
dipersiapkan untuk menghadapi masa ujian dan peneliti tidak ingin
mengganggu konsentrasi mereka.Untuk subjek uji coba kuesioner, peneliti menggunakan siswa kelas XI
IPS2 SMA Pangudi Luhur Sedayu yang berjumlah 32 orang. Jumlah
pengambilan subjek ditetapkan berdasarkan dua pertimbangan, yaitu jumlah
sampel (n) minimal 30 orang dan jumlah jumlah anggota sampel yang
representatif dalam penelitian deskriptif untuk mewakili anggota populasi
minimal 10%-20% dari jumlah anggota populasi (Furchan, 1982: 198).Sedangkan untuk subjek penelitian, adalah siswa kelas XI SMA
Pangudi Luhur Yogyakarta yang berjumlah 191 siswa terdiri dari 36 siswa
kelas XI IPA1, 33 siswa kelas IPA2, 40 siswa kelas XI IPS1, 42 kelasXI IPS2, dan 40 siswa kelas XI IPS3. Namun pada kenyataannya, kuesioner
yang kembali hanya sebanyak 175 eksemplar. Hal itu dikarenakan ada
beberapa siswa yang pada saat penelitian dilakukan tidak hadir di kelas,
sehingga pada akhirnya data yang dapat diolah hanya berjumlah 175
Kuesioner disusun berdasarkan empat bidang kegiatan bimbingan dan konseling yang diutarakan oleh Sukardi (2002: 39-42), yaitu: a. Bidang bimbingan dan konseling pribadi.
b. Bidang bimbingan dan konseling sosial.
c. Bidang bimbingan dan konseling belajar.
d. Bidang bimbingan dan konseling karier.
Kuesioner ini memuat pernyataan-pernyataan yang meng- ungkapkan tentang pemahaman siswa terhadap kegunaan kegiatan bimbingan dan konseling. Dari segi cara menjawab, peneliti menggunakan kuesioner yang bersifat tertutup. Kuesioner tersebut berisi pernyataan dengan alternatif jawaban, sehingga responden tinggal memilih jawaban yang tersedia sesuai dengan dirinya. Pilihan jawaban berbentuk skala bertingkat yang terdiri dari empat alternatif jawaban yaitu: “sangat setuju”, “setuju”, “tidak setuju”, “sangat tidak setuju”.
Tabel 1. Skoring Alternatif Jawaban Skor Sangat setuju
4 pernyataan dalam kuesioner tersebut disusun secara positif dan negatif, maka dapat menyebabkan suatu pernyataan menjadi ambigu yaitu suatu kata yang mempunyai pengertian lebih dari satu atau banyak.
Tabel 2. Indikator-indikator Penyusunan Kuesioner Kegunaan Kegiatan Bimbingan dan Konseling menurut Sukardi No
VARIABEL SUB VARIABEL No. Jumlah Item Item
1. Bidang bimbingan
a. Siswa memiliki sikap dan 1-19
19 dan konseling kebiasaan dalam beriman pribadi dan bertakwa terhadap Tuhan YME.
b. Siswa memahami tentang kekuatan diri dan pengem- bangannya untuk kegiatan yang kreatif dan produktif.