PERILAKU BULLYING PARA SISWA KELAS VIII SMP STELLA DUCE I YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20102011 Skripsi

  PERILAKU BULLYING PARA SISWA KELAS VIII SMP STELLA DUCE I YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1)

  Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun Oleh: Anisa Purwaningsih NIM : 051114024 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

  PERILAKU BULLYING PARA SISWA KELAS VIII SMP STELLA DUCE I YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2010/2011 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S1)

  Program Studi Bimbingan dan Konseling Disusun Oleh: Anisa Purwaningsih NIM : 051114024 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2011

  

MOTTO

Jika kita tidak mengalami musim dingin, musim semi tidak akan begitu

menyenangkan: jika kita tidak merasakan kesulitan, keberhasilan tidak akan

menyambut kita. (Anne Bradstreet)

Kita tidak akan bisa merubah dunia seperti yang kita inginkan jika kita

tidak bisa merubah diri kita sendiri menjadi lebih baik.

  PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan untuk:

  • Tuhan Yesus dan Bunda Maria yang selalu menyertaiku.
  • Ibunda tercinta dan keluarga besarku yang selalu mendoakanku.
  • Ayahanda Bpk Teguh (Alm) yang kucintai.
  • Para pecinta dunia anak dan dunia pendidikan.

  

ABSTRAK

PERILAKU BULLYING PARA SISWA KELAS VIII

SMP STELLA DUCE I YOGYAKARTA

TAHUN AJARAN 2010/2011

  

Anisa Purwaningsih

Universitas Sanata Dharma

2011

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif. Penelitian ini bertujuan

untuk: (1) mengetahui seberapa sering siswa kelas VIII SMP Stella Duce 1

Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011 melakukan bullying di sekolah, dan (2)

mengetahui perilaku bullying yang sering dilakukan para siswa kelas VIII SMP

Stella Duce 1 Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011. Populasi penelitian ini adalah

231 siswa kelas VIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011.

Subjek penelitian ini berjumlah 150 siswa. Sampel ditentukan dengan

menggunakan rumus Slovin dan merupakan cluster random sampling.

  Instrumen penelitian ini berupa kuesioner Perilaku Bullying yang terdiri dari

50 item pernyataan yang bersifat favorable dan unfavorable yang dikembangkan

berdasarkan teknik penyusunan skala model Likert yang dimodifikasi, dengan

empat alternatif jawaban. Koefisien reliabilitasnya adalah r = 0,865. Teknik

xx

  ‟

analisis data dalam penelitian ini adalah kategorisasi yang terdiri atas empat

jenjang yaitu kategori “sangat sering”, “sering”, “kadang-kadang”, dan “tidak

pernah” (Azwar, 1999:180).

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) intensitas perilaku bullying para

siswa kelas VIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011 secara

umum menunjukkan bahwa 77 siswa (51,33%) menyatakan tidak pernah

berperilaku bullying, 73 siswa (48,7 %) kadang-kadang berperilaku bullying, dan

tidak ada siswa yang sering maupun sangat sering berperilaku bullying di

sekolahnya. Hal ini menunjukkan bahwa perilaku bullying kelas VIII SMP Stella

Duce 1 Yogyakarta jarang terjadi. (2) perilaku bullying ada tiga macam yaitu

verbal, fisik, dan relasional. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perilaku

bullying yang kadang-kadang dilakukan oleh siswa kelas VIII SMP Stella Duce 1

Yogyakarta yaitu perilaku bullying verbal dan relasional yang meliputi menghina

yang bersifat pribadi maupun rasial, memberikan kritik kejam, mencaci maki,

mempermalukan teman di depan seluruh kelas, menyindir, dan mengucilkan

teman dalam suatu kegiatan di sekolah. Untuk itu, peneliti membuat topik-topik

program bimbingan sosial untuk mengatasi perilaku bullying. Topik-topik

program bimbingan tersebut dibuat dari item-item perilaku bullying yang kadang-

kadang masih dilakukan siswa kelas VIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta sebagai

sumbangan untuk guru pembimbing.

  

ABSTRACT

THE BULLYING BEHAVIOR OF THE EIGHT GRADE STUDENTS OF

STELLA DUCE I JUNIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA

IN 2010/2011 ACADEMIC YEAR

  

Anisa Purwaningsih

Sanata Dharma University

2011

The research was a descriptive research. This research aimed to: (1) find

out how often the eighth grade students of Stella Duce 1 Junior High School

Yogyakarta in 2010/2011 academic year do bullying at school, and (2) find out

what bullying behavior is often done by the eighth grade students of Stella Duce 1

Junior High School Yogyakarta in 2010/2011 academic year. The population of

this research was 231 eighth grade students of Stella Duce 1 Junior High School

Yogyakarta in 2010/2011 academic year. There were 150 students as the

participants. The sampel was determined by using Slovin formula and was a

cluster random sampling.

  This research instruments were Bullying Behavior questionnaire which

consisted of 50 favorable and unfavorable question items that is developed based

on modified Likert model scale arrangement technique, with four alternatives

answer. The reliability coeffisient was r = 0,865. The data analysis technique

xx

  ‟ used in this research was a categorization consist of fou r level they were “very often”, “often”, occadionally”, and “never” (Azwar, 1999:180).

  The result of this research showed that: (1) the intensity of the eighth grade

students of Stella Duce 1 Junior High School Yogyakarta in 2010/2011 academic

years do bullying behavior generally showed that 77 students (51,33%) stated

never do bullying, 73 students (48,7%) sometimes do bullying, and none of the

students stated that they often or very often do bullying at school. This thing

showed that the bullying behavior in the eighth grade students of Stella Duce 1

Junior High School Yogyakarta was rarely occurred. (2) there were three kinds of

bullying, i.e. verbal, physical, and relational behavior. The result of this research

showed that the kinds bullying behavior which were sometimes done by the

eighth grade students of Stella Duce 1 Junior High School Yogyakarta were

verbal and relational bullying behavior. It included insulting personal or racial

insult, giving mean criticsm, mocking, humiliating friends in front of the class,

quipping, and secluding friends in certain activities at school. Therefore, the

researcher made few topics of social guidance programme to deal with bullying

behavior. Those guidance programme topics were made from bullying behavior

items that sometimes still done by the eighth grade students of Stella Duce 1

Junior High School Yogyakarta as a contribution to the counselors.

KATA PENGANTAR

  Puji syukur kepada Tuhan Yesus Kristus dan Bunda Maria atas cintaNya

yang begitu besar, yang menyertai peneliti sepanjang proses studi hingga dapat

menyusun skripsi ini. Skripsi ini ditulis dalam rangka memenuhi salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana pendidikan dari Program Studi Bimbingan dan

Konseling, Jurusan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa penelitian skripsi ini tidak lepas

dari bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu peneliti mengucapkan terima kasih

yang sebesar-besarnya kepada:

  

1. Rohandi Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta yang dengan penuh ikhlas membantu peneliti dalam urusan administrasi penyelesaian skripsi ini.

  

2. Dr. Gendon Barus, M. Si., Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling

Universitas Sanata Dharma atas bimbingan, pengertian, dan dukungan selama penyusunan skripsi.

  

3. Dr. MM. Sri Hastuti, M. Si., selaku dosen pembimbing skripsi atas

pengertian, motivasi, saran, dan kesabaran dalam membimbing peneliti selama penyusunan skripsi.

  

4. A. Setyandari, S.Pd., S.Psi., Psi., M.A., Wakil Ketua Program Studi

Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah membantu

  

5. Dra. M.J Retno Priyani, M.Si. dan Ag. Krisna Indah Marheni, S.Pd., M.A.,

selaku dosen penguji skripsi, terimakasih atas masukan yang sangat berguna bagi skripsi ini.

  

6. Para Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata

Dharma, yang telah memberikan bimbingan, dukungan, dan juga ilmu yang sangat berguna bagi peneliti selama ini serta dukungan dalam menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma.

  

7. Segenap karyawan Universitas Sanata Dharma yang telah membantu

pengurusan segala keperluan administrasi peneliti khususnya kepada Mas Moko.

  

8. Drs. C. Haryono, selaku Kepala Sekolah SMP Stella Duce I Yogyakarta yang

telah memberikan kesempatan kepada peneliti untuk melakukan penelitian di SMP Stella Duce I Yogyakarta.

  

9. Theresia Sri Wahyuni, S.Pd guru BK SMP Stella Duce 1 Yogyakarta yang

telah membantu peneliti dalam melaksanakan penelitian untuk skripsi ini.

  

10. Ayahanda tercinta Bapak Teguh (Alm) semoga Ayah bahagia melihat

anakmu ini lulus dan buat Ibunda tersayang Ibu Amia Trimariyah yang tanpa lelah telah membesarkan peneliti dengan penuh cinta dan kasih sayang, selalu mendoakan, mendukung, serta memenuhi segala kebutuhan peneliti.

  

11. Mbah Kakung, Mbah Biyung, Mbah Teguh, adikku tersayang Anas, Paman

Diman, Mbak Anin, Bulik-Paklik, Budhe-Pakdhe, atas doa dan dukungannya.

  

12. Agustinus Rohmadi (Gombloh) tersayang yang telah setia menemani peneliti,

memberi semangat, doa, dukungan, bantuan, dan bersedia menjadi tempat berkeluh kesah ketika peneliti merasa penat.

13. Teman

  • – teman seperjuangan BK 2005 Novi, Hendra, Mamah, Sisil, Vidy, Emon, Cubby, Uday, Beni, Marcel, Andre, Ike, Desi Vero, Desi Kristina, Ria, Estu, Bul-bul, Sendi, Br. Cahyo, Sr. Mir, Sr. Emil, Sr. Mediatrix, Putri, Rini, teman-teman kelas A dan kelas B yang belum bisa peneliti sebutkan satu per satu atas canda tawa, sharing, kerjasama, dan juga semangatnya. “Bersama

  kalian aku bisa!”

  

14. Mbak Endang, Kho Andre, Mbah Sigit, Sepri, Pakdhe Kumis, Pikal, Mami

Dwi, Matius (Bebek), Mbak Trias, Mbak Tian atas semangat dan dukungannya.

  

15. Segenap staf Perpustakaan USD khususnya Pak Supri yang telah memberi

kesempatan kepada peneliti untuk menimba pengalaman di perpustakaan di sela-sela penelitian skripsi dan selalu mengingatkan peneliti untuk segera menyelesaikan skripsi.

  

16. Teman-teman Mitra Perpustakaan Mas Ochep, Cicik, Ika, Ria Bul-bul, Ipong,

Dyah, Sapoe, Nopha, Harry, Bunda, Tata, Abang Doni, Penti, Nathan, Feri,

Satria, Ditha, Yudha, atas semangat, persahabatan, dukungan dan doanya.

  

17. Teman-teman Mudika lingkungan St. Clara dan St. Fransiskus Asisi

Pringwulung Gombloh, Mas Herman, Uchil, Banon, Risa, Dea, Tya, Ido, Cinot, Cita, Wawan, Ayu, Dyan atas semangat, doa, dan penghiburannya saat peneliti merasa penat.

  18. Mas Ketut dan Mas Antok atas motivasi dan doanya.

  19. Siswa kelas XIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta atas kerjasamanya.

  20. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu per satu.

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................ iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA.................................... iv

HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA

  

ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN UMUM................................................ v

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN............................................ vi

ABSTRAK...................................................................................................... vii

ABSTRACT.................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR.................................................................................... ix

DAFTAR ISI................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL........................................................................................... xvi

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN...............................................................................

  1 A. Latar Belakang Masalah...................................................................

  1 B. Rumusan Masalah.............................................................................

  7 C. Tujuan Penelitian..............................................................................

  8 D. Manfaat Penelitian............................................................................

  8 E. Definisi Operasional.........................................................................

  9 BAB II KAJIAN PUSTAKA..........................................................................

  10 A. Perilaku Bullying.............................................................................

  10

  1. Arti perilaku bullying................................................................

  10 2. Bentuk-bentuk perilaku bullying...............................................

  12 3. Dinamika perilaku bullying.......................................................

  16 4. Faktor penyebab perilaku bullying............................................

  20 5. Dampak perilaku bullying.........................................................

  23 B. Siswa sebagai Remaja, Tugas-Tugas Perkembangan, dan Aspek- Aspek Perkembangannya................................................................

  27 1. Pengertian siswa sebagai remaja...............................................

  27 2. Tugas-tugas perkembangan remaja awal...................................

  27 3. Aspek-aspek perkembangan remaja..........................................

  30 BAB III METODE PENELITIAN.................................................................

  33 A. Jenis Penelitian...............................................................................

  33 B. Populasi dan Sampel Penelitian.....................................................

  34 1. Populasi penelitian...................................................................

  34 2. Sampel penelitian.....................................................................

  34 3. Pengambilan sampel.................................................................

  35 C. Alat Pengumpulan Data..................................................................

  36 D. Prosedur Pengumpulan Data..........................................................

  39 1. Validitas....................................................................................

  39 2. Uji coba kuesioner....................................................................

  40 E. Teknik Analisis Data......................................................................

  45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN................................

  50 A. Hasil Penelitian...............................................................................

  1. Intensitas perilaku bullying para siswa kelas VIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011 secara umum.......................................................................................

  50

  2. Frekuensi perilaku bullying yang sering dilakukan para siswa kelas VIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011.....................................................................

  51 B. Pembahasan....................................................................................

  54

  1. Intensitas perilaku bullying para siswa kelas VIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011 secara umum.......................................................................................

  54

  2. Frekuensi perilaku bullying yang sering dilakukan para siswa kelas VIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011.....................................................................

  57 BAB V USULAN TOPIK-TOPIK PROGRAM BIMBINGAN UNTUK MENGATASI PERILAKU BULLYING..........................................

  59 BAB VI PENUTUP........................................................................................

  63 A. Ringkasan.......................................................................................

  63 B. Kesimpulan.....................................................................................

  64 C. Saran...............................................................................................

  65 DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................

  67 LAMPIRAN....................................................................................................

  70

  

DAFTAR TABEL

Tabel 1 Data siswa kelas VIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011..............................................................................

  34 Tabel 2 Rincian sampel penelitian siswa kelas VIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/2011...............................................

  36 Tabel 3 Kisi-kisi Kuesioner Perilaku bullying Para siswa kelas VIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta Tahun Ajaran 2010/201...........................

  38 Tabel 4 Distribusi item kuesioner perilaku bullying para siswa kelas VIII SMP Stella Duce I Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011 setelah uji coba...................................................................................................

  42 Tabel 5 Kategorisasi tingkat perilaku bullying para siswa kelas VIII SMP Stella Duce I Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011............................

  47 Tabel 6 Kategorisasi frekuensi perilaku bullying yang sering dilakukan para siswa kelas VIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011..........................................................................................

  49 Tabel 7 Intensitas perilaku bullying para siswa kelas VIII SMP Stella Duce I Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011 secara umum.........................

  50 Tabel 8 Kategorisasi Skor Item Kuesioner Berdasarkan Distribusi Norma... 51 Tabel 9 Item-Item Pernyataan Favorable yang Tergolong Kategori Kadang-Kadang.................................................................................

  53

  

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian..................................................................

  70 Lampiran 2 Tabulasi Data Penelitian............................................................. 75 Lampiran 3 Pengolahan Data Item Penelitian...............................................

  78 Lampiran 4 Kuesioner Uji Coba.................................................................... 80 Lampiran 5 Tabulasi Skor Uji Coba..............................................................

  86 Lampiran 6 Hasil Uji Daya Diskriminasi Item Total....................................

  88 Lampiran 7 Surat ijin uji coba dan penelitian................................................ 90

BAB I PENDAHULUAN Bab ini diuraikan latar belakang, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional. A. Latar Belakang Dewasa ini banyak dijumpai kasus-kasus kekerasan yang terjadi pada

  anak usia sekolah. Hal tersebut sungguh sangat memprihatinkan bagi seorang pendidik dan juga orang tua. Siswa seharusnya merasa nyaman jika berada di sekolah karena sekolah adalah tempat siswa untuk menuntut ilmu demi meraih cita-citanya, namun saat ini justru menjadi tempat tumbuh suburnya praktek- praktek bullying.

  Bullying merupakan istilah populer untuk kekerasan baik secara fisik maupun psikis yang terjadi di sekolah. Menurut Tim Yayasan Semai Jiwa Amini (2008: 38), bullying bukanlah kondisi yang baru di sekolah-sekolah, meski akhir-akhir ini menjadi marak dan bahkan menjadi fenomena keseharian di sekolah. Meski bukan hal baru, bullying tetaplah sebagai suatu persoalan atau kondisi yang perlu diatasi.

  Bullying membawa dampak yang buruk baik bagi korban, pelaku, maupun penontonnya.

  “Dampak buruk perilaku bullying pada korban yang bisa dilihat adalah menyangkut kesehatan fisik misalnya; sakit kepala, sakit tenggorokan, bibir pecah-pecah, diare, bahkan sampai pada kematian. Dampak lain yang kurang terlihat, namun berefek jangka panjang adalah menurunnya kesejahteraan psikologis misalnya; korban merasakan banyak emosi penyesuaian sosial menjadi buruk sehingga ia terlihat seperti membenci lingkungan sosialnya, enggan ke sekolah, selalu merasa kesepian, dan sering membolos sekolah. Bagi pelaku bullying, apabila dibiarkan akan belajar bahwa tidak ada risiko apapun bagi mereka bila melakukan kekerasan, agresi, maupun mengancam orang lain. Ketika dewasa pelaku tersebut memiliki potensi lebih besar untuk menjadi orang yang merasa paling berkuasa atau pelaku kriminal dan akan membawa masalah dalam pergaulan sosial. Sedangkan bagi penontonnya, baik yang berlaku pasif maupun aktif bisa berpotensi besar menjadi seorang pelaku bullying.

  ” (Anggraeni, 2008).

  Bullying di Indonesia kini bukan merupakan suatu hal yang asing, bahkan banyak ditemukan dalam kehidupan sehari-hari khususnya di sekolah.

  Pada tahun 2007 sumber media informasi diramaikan oleh pembahasan seputar insiden yang terjadi di Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN).

  Dalam insiden tersebut diberitakan bahwa seorang mahasiswa praja tewas karena dianiaya oleh para seniornya dalam rangka pemberian hukuman, dalam kegiatan „pembinaan‟ atau „koreksi‟ atas kesalahan yang dilakukan mahasiswa praja yang bersangkutan. Peristiwa tersebut bukanlah peristiwa yang pertama kalinya terjadi di lingkungan IPDN. Dalam situs terungkap bahwa menurut penelitian yang dilakukan oleh seorang dosen IPDN pada tahun 2007 terdapat lebih dari 30 kasus kematian tidak wajar yang dicurigai disebabkan oleh penganiayaan. Kasus-kasus itu terjadi dalam rentang waktu yang panjang dan diduga telah menjadi tradisi dalam institut pemerintah tersebut.

  Sebuah hasil penelitian yang dilakukan oleh Tim Fakultas Psikologi UI pada tahun 2006 dalam situs http://sampoernafoundation.com, menunjukkan

bahwa perilaku bullying banyak terjadi di kalangan SMA terutama di kota- pada tahun 2008, diberitakan mengenai aksi beberapa remaja putri yang masih duduk di bangku SMA. Mereka membentuk sebuah gang yang disebut gank Nero dan yang menjadi sasaran aksi kekerasan mereka adalah remaja putri yang rata-rata masih duduk di bangku SMP. Dua orang pelajar putri (Elia dan Widya) berusia 14 tahunan, kelas dua sebuah SMP di Juwana mengaku, pernah menjadi korban aksi kekerasan gank Nero. Korban diajak secara paksa oleh empat temannya yang menjadi anggota gank Nero ke sebuah areal pertambakan di Desa Bajomulyo Juwana, Pati, Jawa Tengah. Di tempat itu, dia sempat ditampar berulang kali di bagian kepala. Korban takut melawan empat orang yang usainya lebih tua darinya. Hal tersebut menunjukkan bahwa selain di kalangan SMA, ternyata perilaku bullying juga telah merambah pada tingkat SMP.

  Perilaku bullying tidak berhenti sampai tahap SMP saja, namun ternyata pada tahap SD sampai TK pun sudah banyak anak yang menjadi korban ataupun sebagai pelaku bullying . Sebuah blog http:/puterakembara.org, memaparkan bahwa seorang anak bernama Fajar (10) penderita autis menjadi korban bullying teman sekolahnya. Setelah satu bulan di sekolahnya yang baru, perut Fajar membiru demikian pula lengan dan pahanya. Fajar dipukul dan ditendang oleh teman-temannya di sekolah. Namun, kasus tersebut sudah dapat diatasi. Selang beberapa lama kasus bullying kembali dialami Fajar. Fajar kelihatan murung dan malas pergi sekolah, selain itu Fajar sering keluar buang air besar tanpa dirasakannya. Hal tersebut sudah berlangsung selama satu minggu. Sedangkan di blog yang sama, Aldi yang masih duduk di bangku TK juga sering mendapat perlakuan kasar dari teman sekelasnya, dari mulai dipukul sampai didorong. Aldi takut untuk membalasnya karena pelaku memiliki postur tubuh yang lebih besar dari pada dirinya. Dalam blog angle inside (2007), memaparkan bahwa seorang anak bernama Manda (8) terperanjat ketika berjalan di lorong sekolah dan berpapasan dengan Bobi (9), kakak kelasnya yang terkenal sebagai biang keladi di sekolah.

  "Eh, gendut, apa kabar? Hari ini naik berapa kilo nih?" cibir Bobi sambil menunjuk perut Manda. Ejekan Bobi membuat Manda merasa direndahkan dan kehilangan rasa percaya diri.

  Kasus tersebut tidak jauh beda dengan kasus gantung diri yang dilakukan Fifi Kusrini (13) pada 15 Juli 2005 lalu. Semuanya itu berawal dari korban sering diejek dan dikucilkan sebagai sebagai anak tukang bubur oleh teman-teman sekolahnya (Kompas, Minggu 17/7/2005). Hasil studi pada 2006 yang dilakukan ahli intervensi bullying asal Amerika Dr Amy Huneck mengungkapkan bahwa 10-16 persen siswa Indonesia melaporkan mendapat ejekan, cemoohan, pengucilan, pemukulan, tendangan ataupun didorong, sedikitnya sekali dalam seminggu.

  Berdasarkan pengamatan peneliti dari situs-situs tersebut, ternyata perilaku bullying tidak hanya terjadi dikalangan perguruan tinggi saja.

  Namun, perilaku bullying kini telah merambah pada tingkat SMA, SMP, SD, bahkan TK. Oleh karena itu, peneliti ingin mengetahui lebih lanjut mengenai perilaku bullying yang terjadi di SMP, dalam hal ini SMP Stella Duce 1 Yogyakarta. Berdasarkan hasil wawancara dengan guru pembimbing dan

  Konseling tahun 2008 di SMP Stella Duce 1 Yogyakarta, peneliti melihat bahwa sekolah tersebut merupakan sekolah favorit di Yogyakarta yang mungkin tidak terlepas dari kasus-kasus bullying. Penelitian ini dilakukan di sekolah favorit agar guru pembimbing atau pihak sekolah dapat mengusahakan supaya perilaku bullying pada siswa lebih diperhatikan dan diusahakan adanya penanganan. Pelaku bullying biasanya seorang siswa atau sekelompok siswa yang tingkatannya lebih tinggi dari korbannya, namun ada juga yang pelakunya adalah teman sekelasnya sendiri atau setingkat dengan korbannya.

  Peneliti tidak hanya mengamati siswa sebagai pelaku bullying saja akan tetapi, peneliti juga mengamati siswa yang menjadi korban bullying.

  Budiman, (2009:8) menyatakan bahwa pelaku ataupun korban bullying pada tempat kerja ataupun universitas diketahui mempunyai riwayat bullying juga pada masa sekolah. Individu yang mempunyai riwayat bullying pada masa sekolah cenderung dapat menjadi korban ataupun pelaku di masa akan datang.

  Oleh karena itu, permasalahan bullying pada masa sekolah perlu mendapat perhatian. Hal tersebut perlu diperhatikan juga oleh guru pembimbing atau konselor di sekolah. Seorang guru pembimbing atau konselor di sekolah khususnya SMP Stella Duce 1 Yogyakarta perlu mengetahui perilaku bullying jika hal ini terjadi di lingkungan sekolah. Hal ini sejalan dengan kondisi para siswa SMP Stella Duce 1 Yogyakarta sedang berada dalam masa remaja awal.

  Masa remaja adalah suatu tahapan hidup manusia yang banyak mengalami perubahan dan membawa individu pindah dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Perubahan-perubahan yang terjadi meliputi aspek jasmani, rohani, pikiran, perasaan, dan aspek sosial. Remaja dalam menghadapi perubahan-perubahan tersebut kadang belum dapat mengontrol dirinya sehingga cenderung melakukan hal-hal yang menyimpang, oleh karena itu mereka masih membutuhkan bimbingan dan bantuan agar siswa terhindar dari perilaku yang merugikan dirinya sendiri maupun orang lain. Di sinilah tugas seorang guru pembimbing lebih memperhatikan kasus-kasus bullying pada kalangan remaja di sekolah.

  Dilihat dari berbagai fakta tentang perilaku bullying yang sudah ada maka peneliti ingin mengetahui berbagai macam bentuk perilaku bullying di sekolah baik verbal, fisik, maupun relasional yang terjadi di SMP Stella Duce

  1 Yogyakarta khususnya kelas VIII. Menurut Hurlock dalam (Panuju, 1999:4) rentang usia 13/14-17 tahun merupakan fase remaja awal. Dalam fase ini remaja dikenal dengan masa stres dan strain (masa kegoncangan dan kebimbangan). Akibatnya anak melakukan penolakan-penolakan pada kebiasaan di rumah, sekolah, dan mengasingkan diri dari kehidupan umum, membentuk kelompok berupa “gang”. Mereka bersifat sentimentil, mudah tergoncang dan bingung. Begitu juga dengan siswa kelas VIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta. Mereka menginjak usia 13-14 tahun. Hal ini berarti siswa kelas VIII sedang mengalami masa stres dan strain. Mereka mulai tidak mengikuti peraturan-peraturan yang ada di rumah maupun di sekolah, cenderung membentuk “gang” untuk mengasingkan orang lain, dan menjadi mudah tersinggung. Oleh karena itu, peneliti berharap dari penelitian ini bisa memberikan masukan dan solusi bagi pihak sekolah khususnya bagi guru bimbingan dan konseling sebagai bentuk layanan bimbingan dan konseling untuk pencegahan akan adanya perilaku bullying serupa. Selain itu peneliti juga ingin mengetahui frekuensi perilaku bullying yang terjadi di SMP Stella Duce 1 Yogyakarta. Penelitian ini penting dilakukan karena perilaku tersebut kini sering dianggap suatu hal yang biasa terjadi di sekolah, tetapi sebenarnya jika hal ini dibiarkan terus menerus akan berdampak buruk bagi siswa itu sendiri.

  Peneliti tertarik melakukan penelitian di SMP Stella Duce 1 Yogyakarta karena peneliti pernah mempunyai pengalaman sebagai praktikan bimbingan dan konseling pada tahun 2008 selama satu bulan. Selama satu bulan peneliti mengamati beberapa kasus-kasus bullying yang terjadi misalnya; kasus pemalakan, pemukulan, pengucilan, dan saling mengejek antarsiswa baik secara langsung maupun lewat internet. Peneliti dalam hal ini belum dapat melihat secara keseluruhan mengenai perilaku bullying di SMP Stella Duce 1 Yogyakarta untuk itu, peneliti ingin membuktikan secara ilmiah lewat penelitian ini bahwa di sekolah tersebut banyak terjadi kasus bullying antarsiswa.

B. Rumusan Masalah

  Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas maka, permasalahan yang dapat dirumuskan adalah sebagai berikut:

  1. Seberapa sering siswa kelas VIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011 melakukan bullying di sekolah?

  2. Perilaku bullying apa sajakah yang sering dilakukan para siswa kelas

  VIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011? C.

   Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini yaitu:

  1. Mengetahui seberapa sering siswa kelas VIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta tahun pelajaran 2010/2011 melakukan bullying di sekolah.

  2. Mengetahui perilaku bullying yang sering dilakukan para siswa VIII SMP Stella Duce 1 Yogyakarta tahun ajaran 2010/2011.

D. Manfaat Penelitian 1 Guru SMP Stella Duce 1 Yogyakarta.

  Diharapkan dari penelitian ini dapat memberikan gambaran mengenai perilaku bullying dan membantu guru memahami perilaku bullying yang terjadi di SMP Stella Duce 1 Yogyakarta sehingga dapat meminimalkan bahaya yang terjadi akibat perilaku tersebut.

2. Subjek Penelitian.

  Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu subjek penelitian untuk mengetahui perilaku bullying yang terjadi di lingkungan sekolahnya dan dampak yang diakibatkan sehingga mereka dapat mengurangi terjadinya perilaku bullying.

3. Peneliti.

  Hasil penelitian ini berguna bagi peneliti untuk tugas selanjutnya dalam pendampingan siswa khususnya di sekolah.

E. Definisi Operasional

  Perilaku bullying adalah suatu tindakan yang ingin menunjukkan kekuasaan atau kekuatan dalam bentuk fisik, verbal, maupun relasional yang dilakukan secara sengaja oleh siswa atau kelompok siswa yang merasa kuat kepada siswa atau kelompok siswa yang lemah. Tindakan tersebut dilakukan secara berulang-ulang sehingga korban merasa tidak berdaya dan menimbulkan berbagai macam persoalan personal, emosional, dan sosial dalam kehidupan siswa tersebut.

BAB II KAJIAN PUSTAKA Bab ini diuraikan mengenai perilaku bullying meliputi; arti perilaku

  

bullying , bentuk perilaku bullying, dinamika perilaku bullying, faktor penyebab

perilaku bullying, dampak perilaku bullying, dan mengenai siswa SMP meliputi

tugas-tugas perkembangan remaja awal dan aspek-aspek perkembangan remaja.

B. Perilaku bullying 1. Arti Perilaku bullying

  Menurut Aldilla (2008) bullying berasal dari kata Bully, yaitu suatu kata yang mengacu pada pengertian adanya “ancaman” yang dilakukan seseorang terhadap orang lain yang menimbulkan gangguan psikis berupa stres yang muncul dalam bentuk gangguan fisik atau psikis, atau keduanya; misalnya susah makan, sakit fisik, ketakutan, rendah diri, depresi, cemas, dan lainnya. Sedangkan menurut Coloroso (2007:43-44) bullying atau penindasan adalah aktivitas sadar, disengaja, dan keji yang dimaksudkan untuk melukai, menanamkan ketakutan melalui ancaman- ancaman agresi lebih lanjut, dan menciptakan teror.

  Papalia (2004) menyatakan bahwa bullying adalah perilaku agresif yang disengaja dan berulang untuk menyerang target atau korban, yang secara khusus adalah seseorang yang lemah, mudah diejek dan tidak bisa membela diri. Sedangkan Riauskina, Djuwita, dan Soesetio (2005) membatasi bullying dalam konteks bullying school. Mereka mengartikan

  school bullying sebagai perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang oleh seorang/sekelompok siswa yang memiliki kekuasaan, terhadap siswa/siswi lain yang lebih lemah, dengan tujuan menyakiti orang tersebut.

  Hal tersebut diperkuat oleh pendapat Astuti (2008:10), yang mengartikan bullying sebagai bagian dari perilaku agresif anak secara berulang terhadap sesama siswa lainnya yang menyebabkan adanya korban. Perilaku ini biasanya dilakukan secara tertutup atau dalam sebuah kelompok kecil yang terbatas, dan sering kali tindakan ini dilakukan sejak mereka masih belia.

  Rigby dalam (Astuti, 2008: 3) mengatakan bahwa “Bullying adalah sebuah hasrat untuk menyakiti. Hasrat ini diperlihatkan ke dalam aksi dan menyebabkan seseorang menderita. Aksi ini dilakukan secara langsung oleh seseorang atau kelompok yang lebih kuat, tidak bertanggung jawab, biasanya berulang, dan dilakukan dengan perasaan se nang”. Sedangkan menurut tim Yayasan Semai Jiwa Amini (2008:2), bullying adalah sebuah situasi di mana terjadinya penyalahgunaan kekuatan/kekuasaan yang dilakukan oleh seseorang/sekelompok.

  Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa bullying adalah suatu tindakan yang ingin menunjukkan kekuasaan atau kekuatan dalam bentuk fisik, verbal, maupun relasional yang dilakukan secara sengaja oleh siswa atau kelompok siswa yang merasa kuat kepada siswa atau kelompok siswa yang lemah. Tindakan tersebut dilakukan secara berulang-ulang sehingga korban merasa tidak berdaya dan menimbulkan berbagai macam persoalan personal, emosional, dan sosial dalam kehidupan siswa tersebut.

2. Bentuk-bentuk perilaku bullying Di bawah ini ada beberapa bentuk bullying menurut beberapa tokoh.

  Coloroso (2003:47-51) mengkategorikan perilaku bullying menjadi tiga jenis yaitu verbal, fisik, dan relasional. Tim Yayasan Semai Jiwa Amini (2008:2-5) membagi bentuk perilaku bullying menjadi tiga macam yaitu fisik, verbal, dan psikologis. Tim Yayasan Semai Jiwa Amini (SEJIWA) menamai bentuk bullying relasional dengan nama bullying psikologis dan Astuti (2008:22) menamai bullying relasional dengan nama bullying non- verbal tidak langsung. Pemberian nama tersebut pada dasarnya memiliki arti yang sama. Ketiganya bertujuan untuk merendahkan harga diri korban dan pengucilan.

  Masing-masing bentuk perilaku bullying baik verbal, fisik, maupun relasional dapat menimbulkan akibat atau dampak sendiri-sendiri.

  Sungguhpun demikian, ketiganya kerap membentuk kombinasi untuk menciptakan serangan yang lebih kuat. Ketiga jenis perilaku bullying menurut Coloroso (2003:47-51) tersebut antara lain: a.

   Verbal Bullying verbal adalah jenis bullying yang bisa terdeteksi karena tertangkap dengan indra pendengaran. Kata- kata adalah alat yang paling kuat dan dapat mematahkan semangat seorang anak yang menerimanya. Kekerasan verbal adalah bentuk bullying yang paling umum digunakan oleh anak perempuan maupun laki-laki.

  Presentasenya dilaporkan mencapai 70 persen dari seluruh kasus

  bullying jenis ini. Bullying jenis ini terjadi sangat cepat dan tidak menyakitkan bagi pelaku, namun dapat sangat melukai korbannya.

  Anak-anak pada usia remaja yang belum dapat mengembangkan kesadaran dirinya secara tepat, merupakan pihak paling rentan terpengaruh terhadap hal ini. Namun demikian, serangan yang berulang-ulang dapat mengecilkan setiap anak dan tidak peduli berapa pun usianya.

  Jika bullying verbal diterima, bullying tersebut akan menjadi sesuatu yang dianggap wajar. Sekali seorang anak telah direndahkan martabatnya, maka anak itu akan lebih mudah diserang tanpa perlu menimbulkan rasa iba dari orang lain yang berada dalam jarak radius pendengaran.

  Bullying verbal dapat berupa julukan nama yang tidak sesuai sehingga membuat korban merasa tersinggung, celaan yang membuat korban merasa marah, fitnah yang membuat korban menjadi sakit hati, membentak dengan kasar, kritik kejam sehingga membuat korban merasa direndahkan, penghinaan baik yang bersifat pribadi maupun rasial dan pernyataan-pernyataan bernuansa ajakan seksual atau pelecehan seksual. Selain itu, bullying verbal dapat berupa perampasan uang jajan atau barang-barang secara paksa, telepon yang kasar sehingga membuat seseorang menjadi terganggu, e-mail yang mengintimidasi, surat-surat kaleng yang berisi ancaman kekerasan, tuduhan-tuduhan yang tidak benar, kasak-kusuk yang keji dan keliru, serta pembicaraan yang tidak benar.

b. Fisik

  Bullying fisik adalah bentuk bullying yang paling tampak dan paling dapat diidentifikasi di antara bentuk-bentuk bullying lainnya karena terjadi sentuhan fisik antara pelaku dan korbannya. Namun demikian, kejadian bullying fisik hanya sepertiga dari peristiwa bullying yang dilaporkan anak-anak. Bentuk-bentuk bullying fisik antara lain memukuli baik dilakukan secara individu maupun kelompok, mencekik sehingga menimbulkan sakit dibagian leher, mendorong secara kasar, menyikut yang dilakukan secara kasar atau sambil mengancam, meninju korban dengan perasaan marah, menendang secara kasar, menggigit disertai rasa marah dan kesal, mencakar sehingga menyebabkan korban cidera, meludahi anak yang ditindas dengan menunjukkan muka yang keji, merusak serta

menghancurkan pakaian serta barang-barang milik korban.

  Semua hal tersebut dilakukan baik secara sengaja maupun tidak sengaja sehingga menimbulkan penderitaan secara fisik, sakit hati, dan perasaan direndahkan. Semakin kuat dan semakin dewasa sang pelaku, semakin berbahaya jenis serangan ini, walaupun tidak bermaksud untuk menciderai secara serius.

c. Relasional

  Bullying relasional adalah pelemahan harga diri korban secara sistematis melalui pengabaian, pengecualian, pengucilan atau penghindaran. Penghindaran atau pengucilan merupakan suatu tindakan penyingkiran yang paling kuat. Anak yang digunjingkan mungkin tidak mendengar apa yang dibicarakan orang lain tentang dirinya, namun anak tersebut mengalami efeknya yaitu dihindari atau dikucilkan teman lain. Jenis bullying relasional ini paling sulit terdeteksi dari luar karena jika tidak diamati secara cermat tidak terlihat secara kasat mata.

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN FUNGSI KETERANGAN PADA KALIMAT DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS XI IPA SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20062007

0 1 131

KEGUNAAN KEGIATAN BIMBINGAN DAN KONSELING BELAJAR MENURUT PARA SISWA PUTERA DAN PUTERI KELAS IX SMP STELLA DUCE II YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20072008 Skripsi Diajukan untuk Memenuhi Salah satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Bimbing

0 0 76

RESPON TERHADAP STRES SISWA-SISWI KELAS II SLTP STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20052006

0 1 133

KECENDERUNGAN KEGIATAN INTELEKTUAL PARA SISWA KELAS VIII SMP STELLA DUCE I YOGYAKARTA TAHUN 20082009: SUATU ANALISIS DENGAN PENDEKATAN KECERDASAN MAJEMUK HOWARD GARDNER SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

0 0 86

MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA STELLA DUCE BANTUL TAHUN AJARAN 20072008 YANG DIUNGKAP MELALUI METODE FOCUS GROUP

0 0 125

KONSEP DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20082009 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL SKRIPSI

0 0 98

STUDI TENTANG KEBIASAAN BELAJAR PARA SISWA KELAS XI SMA STELLA DUCE BANTUL YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 20082009 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR

0 0 107

KEBIASAAN BELAJAR PARA SISWA KELAS VII SMP TAMAN DEWASA JETIS YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20092010

0 0 72

TINGKAT KEBIASAAN BELAJAR PARA SISWA KELAS VIII SMP BOPKRI 3 YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 20102011 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR KLASIKAL

0 0 86

SIKAP PARA SISWA KELAS VIII SMP TAMAN DEWASA JETIS YOGYAKARTA TERHADAP PROSES PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA TAHUN AJARAN 20102011 SKRIPSI

0 0 111