STUDI TENTANG KEBIASAAN BELAJAR PARA SISWA KELAS XI SMA STELLA DUCE BANTUL YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 20082009 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR

  

STUDI TENTANG KEBIASAAN BELAJAR PARA SISWA KELAS XI SMA

STELLA DUCE BANTUL YOGYAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2008/2009

DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK

BIMBINGAN BELAJAR

  S k r i p s i

  

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Bimbingan dan Konselin g

  

Oleh:

Maria Verawaty Alvares

NIM: 031114005

  

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2008

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

  

Hidup adalah seb uah pilihan

Hidu p punya dua sisi yait u m anis & pahit yang t idak dapat

disem buny ikan.

Dalam hidup t ent u ada sesuat u harapan yang ingin diwuj udk an.

Unt uk m er aih harapan itu dibut uhkan keinginan , sem angat yang kuat ,

per j uangan dan pengorbanan.

  

Jangan per nah m eny erah dengan kegagalan.

Olah lah k egagalan it u menj adi t um puan, pij akan kuat dan key ak inan yang

besar unt uk m er aih kesuksesan.

  

Tet ap yak in akan kem am pu an dan t alent a yang Tuh an Yesus ber ik an

kepada k it a m asing- m asing.

Gunakan lah segala talentam u unt uk selalu berk ary a baik bagi dir i sendir i

m aupun bagi sesam a ter ut am a bagi Tuhan Yesus Krist us.

  

Sem angat .... sem angat dan sem angat ..... nev er giv e up! ! !

Kupersembahkan Karya Ini Untuk:

  • Tuhan Yesus at as berkat dan kasih-Nya yang melimpah dalam hidupku
  • • Papa & Mamaku t ercint a yang t elah mengasihiku dengan sepenuh hat i

  • Kedua adi kku Nandez dan Et us yang kukasihi
  • Keluarga besarku di Yogya, dan di Flores yang kucint ai
  • Al mamat erku t ercint a
  • Sahabat -sahabat ku yang t ersayang yang t idak bisa kusebut kan sat u persat u, t erima kasih at as segala perhat iannya

  

ABSTRAK

STUDI TENTANG KEBIASAAN BELAJAR PARA SISWA KELAS XI SMA

STELLA DUCE BANTUL YOGYAKARTA

TAHUN PELAJARAN 2008/2009

DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK

BIMBINGAN BELAJAR

  Maria Verawaty Alvares Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2008

  Penelitian ini bertujuan memperoleh gambaran tentang kebiasaan belajar para siswa kelas XI SMA Stella Duce Bantul Yogyakarta Tahun Pelajaran 2008/2009 dan mengusulkan topik-topik bimbingan belajar yang sesuai bagi para siswa di SMA Stella Duce Bantul Yogyakarta Tahun Pelajaran 2008/2009.

  Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif dengan metode survei. Subjek penelitian ini adalah para siswa kelas XI SMA Stella Duce Bantul Yogyakarta Tahun

  Pelajaran 2008/2009 yang berjumlah 40 siswa. Instrumen yang digunakan adalah Kuesioner Kebiasaan Belajar Siswa, yang berjumlah 76 item yang disusun oleh peneliti berdasarkan masalah penelitian dan kajian teoritis. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah menskor jawaban subyek sesuai dengan item, mentabulasi data, menghitung Mean, Standar Deviasi, menjumlahkan skor total dari masing-masing subyek dan item serta membuat kategorisasi tingkat kebiasaan belajar para siswa dan membuat kategorisasi skor item dalam skala berdasarkan kategori jenjang, yaitu: tinggi, sedang dan rendah, menentukan usulan topik bimbingan untuk para siswa kelas XI SMA Stella Duce Bantul Yogyakarta.

  Hasil penelitian ini menunjukan bahwa kebiasaan belajar para siswa kelas XI SMA Stella Duce Bantul Yogyakarta Tahun Pelajaran 2008/2009 adalah: (1) 5 orang siswa (12%) memiliki kebiasaan belajar tinggi, (2) 35 orang siswa (88%) memiliki kebiasaan belajar sedang, dan tidak ada siswa (0%) yang memiliki kebiasaan belajar rendah. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kebiasaan belajar para siswa kelas XI SMA Stella Duce Bantul Yogyakarta Tahun Pelajaran 2008/2009 secara keseluruhan berada pada kategori sedang. Dari hasil penelitian ini disusun usulan topik-topik bimbingan belajar untuk meningkatkan kebiasaan belajar siswa, antara lain: Konsentrasi Belajar, Motivasi Belajar, Motivasi Berprestasi, Pengelolaan Waktu, Gaya Belajar yang Efektif, Suasana Belajar yang Kondusif, dan Pemanfaatan Sarana Belajar secara Optimal.

  

ABSTRACT

THE STUDY OF STUDY HABIT OF THE XI GRADE STUDENTS OF

STELLA DUCE BANTUL SENIOR HIGH SCHOOL YOGYAKARTA IN

ACADEMIC YEAR OF 2008/2009

AND THE IMPLICATION TO THE ACADEMIC GUIDANCE TOPICS

  Maria Verawaty Alvares Universitas Sanata Dharma

  Yogyakarta 2008

  This study aimed to describe the study habit of the grade students of Stella Duce Bantul Senior High School Yogyakarta in academic year of 2008/2009, and to propose academic guidance topics appropriate to the XI grade students of Stella Duce Bantul Senior High School Yogyakarta in academic year of 2008/2009.

  This research was descriptive research with survey method. The subjects of this research were 40 students of the XI grade students of Stella Duce Bantul Senior High School Yogyakarta in academic year of 2008/2009. The instrument used was a questionnaire of study habit and consisted of 76 item. These questionnaire were individually compiled by the research problems and literature review. The technique of data analysis in this research was conducted by scoring the answer of subject on the items, making data table, scoring Mean, Standard Deviation, caculating total score of each subject and item, and categorization of the grade study habit of students and categorization of item score in scale based on three categories i.e. high, average, and low; and to propose the guidance topics to the XI grade students of Stella Duce Bantul Senior High School Yogyakarta.

  The result of this research showed that study habit of the XI grade students of Stella Duce Bantul Senior High School Yogyakarta in academic year of 2008/2009 were: (1) 5 students (12%) had a high study habit, (2) 35 students (88%) had a average study habit, and no student (0%) had a low study habit. So the conclusioned that study habit of the XI grade students of Stella Duce Bantul Senior High School Yogyakarta in academic year of 2008/2009 were almost all students include in average categories. Based on these research, the researcher proposed some academic guidance topics to increase the study habit of the students i.e: Consentration, Learning Motivation, Achievement Motivation, Time Management, Effective Learning Style, Effective Learning Situation, and The Use of Teaching Learning Media Optimally.

KATA PENGANTAR

  Puji dan syukur yang sebesar-besarnya kepada Tuhan Yesus atas segala kasih dan karuniannya, sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini. Kasih Tuhan yang selalu menyertai dan Roh Kudus yang selalu memberi semangat dan memampukan untuk menyelesaikan skripsi ini.

  Disadari sepenuhnya bahwa skripsi ini berjalan dengan baik tidak berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini disampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

  1. Dr. M. M. Sri Hastuti, M.Si., Ketua Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan izin untuk penelitian.

  2. A. Setyandari. S.Pd., S.Psi., Psikolog., M.A, Dosen Pembimbing yang telah memberikan bimbingan, perhatian, masukan-masukan, dan motivasi sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini.

  3. Dr. A. Supraktiknya dan Drs. H. Sigit Pawanta, SVD., M.A Dosen ahli yang telah berkenan memberikan masukan dan yang telah dengan tekun mengoreksi alat penelitian penulis sebelum penulis melakukan uji coba penelitian.

  4. Ibu Sulastri Guru Bimbingan Konseling SMA BOPKRI Banguntapan yang telah berkenan memberikan masukan dan izin bagi penulis untuk melakukan uji coba penelitian di SMA BOPKRI Banguntapan.

  5. Suster Louis, CB yang telah memberikan izin bagi penulis untuk mengadakan penelitian di SMA Stella Duce Bantul Yogyakarta.

  6. Para siswa SMA BOPKRI Banguntapan yang telah bersedia membantu penulis dalam melakukan uji coba penelitian.

  7. Para Siswa SMA Stella Duce Bantul Yogyakarta Tahun Pelajaran 2008/2009, yang telah bersedia membantu penulis dalam melakukan penelitian.

  8. Para Dosen Program Studi Bimbingan dan Konseling Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan banyak ilmu pengetahuan dan telah memberikan banyak bimbingannya selama penulis menyelesaikan studi di Universitas Sanata Dharma.

  9. Papa dan Mama yang telah mengasihiku, merawat, mengasuh, mendidik dan terima kasih atas perjuangannya dalam memberikan pendidikan yang terbaik buatku.

  10. Kedua adikku Vernandez Alvares dan Libertus De Umart Alvares, serta seluruh keluarga besarku di Flores dan di Yogya yang telah menjadi inspirasi bagiku untuk lebih baik lagi. Terima kasih atas segenap kasihmu padaku.

  11. Sahabat sahabatku: Titto, James, Morriz, Vita, Wiwi, Ditha, Putri, Pitra, Alle, Enty, Andang, Bang Uno, Iin, Pehalina, Elshinta, Mandus, Alvine, tante dan Om Henky, adek Kelvine, teman-temanku yang ada di Surabaya (Risma kecil, Risma besar, Arum, Dini, Mbak Hay, Dian, Arief, Hendra, Wahyu, Dema, Ayu), Eyang Sidhi, Pak Andre, Mudika St. Mikael dan St. Agustina, D’Amor Voice, para pendamping PIA Angelus terima kasih atas dukungan dan motivasinya serta terima kasih atas segala bentuk bantuannya.

  12. Ako: Orang yang pernah memberikan dukungan dan kasihnya untukku selama skripsi.

  13. Teman-temanku di Program Studi Bimbingan dan Konseling angkatan 2003, terima kasih atas kebersamaannya, bantuannya, dan dukungannya selama mengikuti kuliah bersama.

  14. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu atas segala dukungan, perhatian dan bantuannya baik secara langsung maupun tidak langsung kepada penulis selama proses penulisan skripsi ini.

  Penulis

  

DAFTAR ISI

  Halaman HALAMAN JUDUL ............................................................................................. i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................. iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN ................................................... iv HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ........................................ v ABSTRAK ............................................................................................................ vi ABSTRACT ......................................................................................................... vii HALAMAN PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ........................... viii KATA PENGANTAR .......................................................................................... ix DAFTAR ISI ......................................................................................................... xii DAFTAR TABEL ................................................................................................ xv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvii

  BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1 A. Latar Belakang Masalah .......................................................................... 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................... 5 C. Batasan Istilah ..........................................................................................

  5 D. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................................. 6

  BAB II KAJIAN TEORI ................................................................................... 7

  B. Kebiasaan Belajar Siswa .......................................................................... 8

  C. Aspek-aspek Kebiasaan Belajar Siswa .................................................... 10

  1. Sikap Belajar ...................................................................................... 10

  2. Motif Belajar ...................................................................................... 12

  3. Cara Belajar ...................................................................................... 14

  4. Pemilihan Tempat Belajar ................................................................. 26

  5. Penggunaan Sarana Belajar ............................................................. 29

  D. Program Bimbingan Belajar .................................................................... 30

  1. Arti Bimbingan dan Arti Program Bimbingan ................................. 30

  2. Bimbingan Belajar ............................................................................. 32

  3. Topik-topik Bimbingan .................................................................... 33

  BAB III METODOLOGI PENELITIAN .......................................................... 34 A. Jenis Penelitian .......................................................................................... 34 B. Populasi Penelitian ................................................................................... 34 C. Instrumen Penelitian ................................................................................ 35

  1. Jenis Alat Ukur ................................................................................... 35

  2. Penyusunan Kuesioner ....................................................................... 36

  3. Validitas dan Reliabilitas ................................................................. 39

  D. Prosedur Pengumpulan Data ................................................................... 43

  1. Tahap Persiapan ................................................................................ 43

  2. Tahap Pelaksanaan ............................................................................. 44

  BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................ 48 A. Kebiasaan Belajar Para Siswa Kelas XI SMA Stella Duce Bantul Yogyakarta Tahun Pelajaran 2008/2009 ................................................... 48 B. Pembahasan .............................................................................................

  53 BAB V. USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEBIASAAN BELAJAR PARA SISWA KELAS

  XI SMA STELLA DUCE BANTUL YOGYAKARTA TAHUN PELAJARAN 2008/2009 .........................

  61 BAB VI. PENUTUP ............................................................................................. 64 A. Ringkasan ................................................................................................

  64 B. Kesimpulan .............................................................................................

  67 C. Saran .........................................................................................................

  67 DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 69 LAMPIRAN ......................................................................................................... 72

  

DAFTAR TABEL

  Halaman Tabel 1. Daftar Aspek Kuesioner Kebiasaan Belajar Para Siswa

  Kelas XI SMA Stella Duce Bantul Yogyakarta Tahun Pelajaran 2008/2008 ............................................................................................. 37

  Tabel 2. Jadwal Pelaksanaan Uji Coba Kuesioner Kebiasaan Belajar Para Siswa Kelas XI SMA BOPKRI Banguntapan Yogyakarta Tahun Pelajaran 2008/2009 ............................................................................................. 38

  Tabel 3. Kisi-kisi Item Kuesioner Kebiasaan Belajar Siswa untuk Penelitian ................................................................................................ 40

  Tabel 4. Klasifikasi Koefisien Reliabilitas Suatu Tes ........................................ 43 Tabel 5. Jadwal Pengumpulan Data Penelitian ................................................. 44 Tabel 6. Norma Kategori Tingkat Kebiasaan Belajar Para Siswa

  Kelas XI SMA Stella Duce Bantul Yogyakarta ............................................................................................. 46

  Tabel 7. Norma Kategori Skor Item Kebiasaan Belajar Para Siswa Kelas XI SMA Stella Duce Bantul Yogyakarta ............................................................................................. 47

  Tabel 8. Penghitungan Persentase Kebiasaan Belajar Para Siswa Kelas XI SMA Stella Duce Bantul Yogyakarta ................................. 48

  Tabel 9. Kategori Skor Item untuk tiap Aspek .................................................... 49 Tabel 10. Usulan Topik-topik Bimbingan Belajar untuk Meningkatkan Kebiasaan Belajar Para Siswa

  Kelas XI SMA Stella Duce Bantul Yogyakarta ................................. 62

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Halaman Lampiran 1. Validitas dan Reliabilitas ............................................................... 72 Lampiran 2. Tabulasi Penghitungan Metode Belah Dua .................................. 75 Lampiran 3. Kuesioner Penelitian ...................................................................... 76 Lampiran 4. Tabulasi Data Penelitian ................................................................ 82 Lampiran 5. Penghitungan Persentase Gambaran Kebiasaan Belajar

  Para Siswa Kelas XI SMA Stella Duce Bantul Yogyakarta ...................................................................................... 87

  Lampiran 6. Surat Permohonan Ijin Uji Coba ................................................... 88 Lampiran 7. Surat Permohonan Ijin Penelitian .................................................. 89 Lampiran 8. Surat Keterangan telah Melaksanakan Penelitian ........................ 90

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada umumnya manusia membutuhkan pendidikan untuk

  memperkembangkan dirinya. Pendidikan sangat dibutuhkan agar manusia mampu menjadi pribadi yang berkualitas dan mampu mengoptimalkan dirinya. Kualitas seseorang juga dapat dilihat dan diukur dari seberapa tinggi tingkat pendidikan yang ditempuhnya. Pendidikan di Indonesia terdiri dari beberapa jenjang pendidikan yaitu TK, SD, SMP, SMA dan Perguruan Tinggi.

  Setiap siswa berusaha untuk menjadi pribadi yang unggul dalam setiap bidang studi. Keunggulan dalam bidang studi dapat dicapai apabila siswa belajar.

  Perilaku belajar tiap siswa tentu berbeda-beda. Ada perilaku belajar siswa yang teratur dan ada perilaku belajar siswa yang belum teratur. Perilaku belajar siswa yang teratur dapat membantu siswa memahami dan menyerap semua ilmu yang ada.

  Apabila perilaku belajar yang teratur tersebut terus-menerus dilakukan akan menjadi suatu pola kebiasaan belajar siswa yang baik. Siswa yang mempunyai pola kebiasaan belajar yang telah terbentuk sejak awal akan menjadi titik tolak keberhasilan siswa untuk meraih kesuksesan dalam belajarnya. Pola belajar yang ada pada diri siswa harus dibangkitkan dan dikembangkan terus- menerus agar siswa dapat mengetahui dan menentukan tujuan belajar yang hendak dicapai, menanggapi secara positif pujian atau dorongan dari orang lain, menentukan sasaran penyelesaian tugas dan perilaku sejenisnya (Joko Susilo, 2006:59).

  Siswa yang memiliki pola kebiasaan belajar yang baik dapat dilihat dari hasil belajarnya di sekolah. Hal ini sejalan dengan pendapat Liang Gie (2002:11) yang menyatakan bahwa jika seorang siswa melakukan studinya secara efisien, maka dengan suatu usaha tertentu ia akan memperoleh hasil yang terbesar. Makin besar usaha belajar yang dikerahkan, tentu hasil studinya menjadi makin besar pula. Efisiensi studi atau belajar yang efisien akan terwujud dengan melakukan atau menggunakan cara-cara yang tepat seperti membaca buku pelajaran di meja (tidak membaca buku pelajaran di atas kasur sambil tiduran), menggarisbawahi kalimat-kalimat penting pada pagina buku yang kelak perlu dicatat dan dihafal, menghafal bahan pelajaran sewaktu badan segar dan menghimpun catatan pengetahuan secara tertib pada tempat tertentu (tidak acak-acakan mencatat disembarang tempat sehingga ketika diperlukan tidak dapat ditemukan).

  Liang Gie (1979:50) juga mengungkapkan bahwa keteraturan dalam belajar hendaknya menjadi perilaku siswa setiap harinya. Buku-buku pelajaran harus pula dipelajari setiap hari. Seorang siswa yang baik hendaknya tidak berpendirian ingin mencapai suatu hasil tertentu dengan usaha yang kecil atau

  Liang Gie (1979:18) menyatakan bahwa selama di kelas hendaknya siswa mendengarkan uraian atau penjelasan guru dengan penuh perhatian. Siswa sebaiknya tidak boleh bersikap acuh tak acuh. Siswa hendaknya tidak boleh beranggapan bahwa guru tidak cukup pandai atau tidak dapat mengajar dengan baik.

  Kegiatan belajar di sekolah tidak cukup menjamin hasil belajar siswa yang optimal. Hasil belajar yang baik akan dicapai apabila siswa tersebut turut aktif mengolah dan merencanakan bahan pelajaran dan tidak sekedar mendengarkan saja (Nasution:1994). Selain di sekolah siswa juga dapat melakukan kegiatan belajarnya di luar pendidikan formal seperti lembaga pendidikan non formal, di rumah dan lain sebagainya. Ketika berada di rumah siswa dapat melakukan kegiatan belajarnya seperti membuat ringkasan, membaca, mempelajari ulang materi pelajaran, dan lain sebagainya. Di rumah siswa juga dapat membuat rencana belajar pribadi untuk mendukung perilaku belajarnya. Apabila keteraturan ini telah benar-benar dihayati sehingga menjadi kebiasaan belajar maka sifat ini akan mempengaruhi pula jalan pikiran siswa dalam mengerti dan menguasai ilmu (Liang Gie, 1979:49-50).

  Selain itu kegiatan belajar juga dapat didukung oleh fasilitas belajar yang cukup memadai seperti suasana tempat yang tenang, bahan dan sumber belajar yang lengkap. Kurangnya fasilitas belajar dapat menghambat kemajuan belajar siswa. Bahan belajar adalah sesuatu yang harus dipelajari oleh siswa dalam melakukan aktivitas belajar (Imron, 1996:32). Tempat belajar adalah lingkungan fisik tempat siswa melakukan kegiatan belajar mandiri (Imron, 1996:103).

  Ada siswa-siswi SMA Stella Duce Bantul Yogyakarta yang sudah mempunyai pola kebiasaan belajar yang baik di sekolah dan di rumah, ada juga siswa yang mempunyai pola kebiasaan belajar yang belum cukup baik seperti malas mencatat pelajaran, tidak mau mendengarkan penjelasan guru, tidur di kelas, mengganggu teman, berbicara dengan teman sebangku pada saat pelajaran dan lain sebagainya.

  Joko Susilo (2006:148) mengungkapkan bahwa tidak semua siswa mempunyai cara belajar yang sama walaupun mereka bersekolah di sekolah atau bahkan duduk di kelas yang sama. Kemampuan setiap siswa untuk memahami dan menyerap pelajaran pasti berbeda tingkatannya yaitu ada yang cepat, sedang dan ada pula yang sangat lambat. Maka dari itu mereka seringkali menempuh cara yang berbeda untuk bisa memahami sebuah informasi atau pelajaran yang sama.

  Lebih lanjut Joko Susilo menegaskan bahwa setiap siswa mempunyai cara belajar masing-masing untuk dapat menguasai materi yang diberikan guru.

  Kebiasaan dalam belajar memang sangat menentukan sekali untuk mencapai suatu prestasi tertentu (Joko Susilo,2006:139). Belajar hanya mungkin terjadi apabila siswa aktif mengalami sendiri. Siswa mampu mengidentifikasi, merumuskan masalah, mencari dan menemukan fakta, menganalisis, menafsirkan dan menarik kesimpulan (Joko Susilo, 2006:51-52).

  Kurangnya disiplin diri siswa dalam melaksanakan tugas belajarnya juga dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa. Siswa perlu memiliki kesadaran dan disiplin diri yang penuh dalam mengatur waktu belajarnya. Belajar setiap hari secara teratur hanya mungkin dijalankan apabila siswa mempunyai kedisiplinan untuk menaati rencana kerja tertentu (Liang Gie, 1979:51). Hal ini juga dapat membantu siswa untuk mengatasi sifat malas dalam belajarnya. Oleh sebab itu, peneliti merasa tertarik untuk melihat seberapa baik kebiasaan belajar para siswa kelas XI SMA Stella Duce Bantul Yogyakarta Tahun Pelajaran 2008/2009.

  B. Rumusan Masalah

  Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

  1. Bagaimanakah kebiasaan belajar para siswa kelas XI SMA Stella Duce Bantul Yogyakarta Tahun Pelajaran 2008/2009?

  2. Topik-topik bimbingan belajar manakah yang sesuai untuk meningkatkan kebiasaan belajar para siswa kelas XI SMA Stella Duce Bantul Yogyakarta Tahun Pelajaran 2008/2009?

  C. Batasan Istilah

  a. Kebiasaan belajar adalah segenap perilaku yang ditunjukkan secara rutin dan teratur dalam rangka mempelajari bahan-bahan pelajaran dengan tujuan memperoleh pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap berkaitan b. Siswa kelas XI SMA Stella Duce Bantul Yogyakarta Tahun Pelajaran 2008/2009 adalah siswa-siswa yang terdaftar sebagai siswa kelas XI SMA Stella Duce Bantul Yogyakarta Tahun Pelajaran 2008/2009.

  c. Topik-topik bimbingan belajar adalah pokok-pokok bahasan yang dijadikan sebagai pedoman layanan bimbingan belajar.

D. Tujuan Penelitian

  1. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kebiasaan belajar para siswa kelas XI SMA Stella Duce Bantul Yogyakarta Tahun Pelajaran 2008/2009 dan implikasinya terhadap usulan topik-topik bimbingan belajar.

  2. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:

  a. Guru Bidang Studi Mendapat informasi atau masukan dari guru pembimbing mengenai kebiasaan belajar siswa dan mendapat informasi tentang hal-hal yang diperlukan dalam menciptakan situasi dan kondisi belajar yang menguntungkan.

  b. Guru Pembimbing Guru pembimbing dapat memperoleh gambaran secara umum tentang kebiasaan belajar siswa sehingga dapat dijadikan usulan topik bimbingan

BAB II KAJIAN TEORI A. Pengertian Belajar Hamalik (1983:21) menyatakan belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan

  atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan. Liang Gie (1979:6) juga mempunyai pandangan bahwa belajar adalah segenap rangkaian kegiatan atau aktivitas yang dilakukan secara sadar oleh seseorang dan mengakibatkan perubahan dalam dirinya berupa penambahan pengetahuan atau kemahiran yang sifatnya sedikit banyak permanen.

  Sementara itu Ahmadi (1991:121) mengartikan belajar sebagai suatu proses yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan sebagai hasil pengamatan individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungan. Hal tersebut kemudian diperkuat oleh Winkel (2004:59) yang mendefinisikan belajar sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman keterampilan dan sikap. Perubahan itu bersifat konstan dan berbekas.

  Jadi belajar dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang dilakukan individu yang mengakibatkan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan dalam

B. Kebiasaan Belajar Siswa

  Kebiasaan menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia adalah sesuatu yang telah biasa dilakukan (W.J.S. Poerwadarminta, 1982:135). Sementara itu kebiasaan menurut Kamus Bahasa Inggris Oxford (Kathryn Redway,1992:18) adalah suatu tendensi untuk bertindak dalam satu cara tertentu yang didapat dari pengulangan yang sering dari tindakan yang sama.

  Winkel (2004:59) mendefinisikan belajar sebagai suatu aktivitas mental atau psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan yang menghasilkan perubahan dalam pengetahuan, pemahaman keterampilan dan sikap. Perubahan itu bersifat konstan dan berbekas.

  Setiap siswa memiliki kebiasaan belajar yang berbeda-beda. Ada siswa yang memiliki kebiasaan belajar yang baik dan ada siswa yang belum memiliki kebiasaan belajar yang baik. Kebiasaan belajar adalah segenap perilaku yang ditunjukkan secara rutin dan teratur dalam rangka mempelajari bahan-bahan pelajaran dengan tujuan memperoleh pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan sikap berkaitan dengan isi dalam mata pelajaran yang dipelajari (Ida P, 2003).

  Hal ini diperkuat oleh Hamalik (1983:114) yang mengatakan bahwa kebiasaan belajar bersifat individual, tidak bisa ditentukan sama rata setiap orang.

  Siswa memiliki kewajiban untuk mengikuti proses belajar mengajar dengan baik sesuai dengan ketentuan sekolah. Lebih lanjut Liang Gie (1994:192) menegaskan bahwa kebiasaan belajar siswa adalah segenap perilaku siswa yang ditunjukkan

  Cara belajar yang baik adalah suatu kecakapan yang dapat dimiliki oleh setiap siswa dengan jalan latihan. Kecakapan tersebut harus digunakan sehari-hari oleh siswa dalam usaha belajarnya sehingga menjadi kebiasaan yang melekat pada dirinya. Dengan memiliki kebiasaan belajar yang baik setiap usaha yang dilakukan oleh siswa akan selalu memberikan hasil yang sangat memuaskan (Liang Gie 1979:51-52).

  Dimyati Mudjiono (1999:246) menjelaskan bahwa dalam kegiatan sehari- hari ditemukan adanya kebiasaan belajar yang kurang baik. Kebiasaan tersebut misalnya belajar hanya pada akhir semester, belajar tidak teratur, menyia-nyiakan waktu belajar dengan bermain. Kebiasaan-kebiasaan buruk tersebut dapat ditemukan di sekolah yang ada di kota besar, kota kecil dan di pelosok tanah air. Kebiasaan belajar tersebut disebabkan oleh ketidakmengertian siswa pada arti belajar bagi diri sendiri. Hal ini dapat diperbaiki apabila siswa mau berusaha untuk mendisiplinkan diri dalam belajarnya. Pemberian penguat dalam keberhasilan belajar juga dapat mengurangi kebiasaan kurang baik dan dapat membangkitkan harga diri siswa.

  Jadi kebiasaan belajar siswa adalah kegiatan-kegiatan siswa secara berulang-ulang, rutin dan teratur dalam mempelajari bahan-bahan pelajaran dengan menggunakan cara-cara belajar, keterampilan dan sikap yang berkaitan dengan mata pelajaran yang dipelajari.

C. Aspek-aspek Kebiasaan Belajar siswa

  Liang Gie (1979) juga berpendapat bahwa sikap belajar, motif belajar, cara belajar, tempat dan jadwal belajar serta sarana dan prasarana belajar juga dapat mempengaruhi kebiasaan belajar siswa. Cara belajar yang tepat dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Cara belajar setiap siswa tentu berbeda-beda.

  Berikut ini adalah aspek-aspek kebiasaan belajar yang digunakan siswa untuk memperoleh hasil belajarnya yang akan dijelaskan satu-persatu di bawah ini:

1. Sikap Belajar

  Sikap adalah kecenderungan untuk memberi respons baik positif dan negatif terhadap orang-orang, benda-benda atau situasi tertentu (Kartono, 1987:35). Sikap siswa yang positif, terutama kepada guru dan mata pelajaran yang disajikan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar siswa tersebut. Sebaliknya, sikap negatif siswa terhadap guru dan mata pelajaran yang disajikan, jika diiringi dengan kebencian dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut.

  Hal tersebut senada dengan pendapat Bruno (Muhibbin Syah, 1997:120) yang mengungkapkan sikap adalah kecenderungan yang relatif menetap untuk bereaksi dengan cara baik atau buruk terhadap orang atau benda tertentu. Sikap siswa terhadap kegiatan belajar dapat mempengaruhi hasil belajarnya. Sikap tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk perhatian dan minat siswa terhadap setiap mata pelajaran. Slameto (1997:105) dalam hubungannya dengan pemilihan rangsangan yang datang dari lingkungan. Sementara itu perhatian menurut Ghazali (Joko Susilo, 2006:73) adalah keaktifan jiwa yang dipertinggi, jiwa itu semata-mata tertuju pada satu obyek atau sekumpulan obyek.

  Siswa dapat memperoleh hasil belajar yang baik apabila siswa mempunyai perhatian terhadap bahan yang dipelajarinya. Jika pelajaran tidak menjadi perhatian siswa, maka muncullah kebosanan siswa dalam mengikuti proses belajar mengajar. Sebaliknya siswa yang menyukai suatu mata pelajaran sekolah akan menggunakan banyak waktunya untuk melakukan kegiatan belajar dalam mata pelajaran tersebut secara teratur dan rutin (Slameto, 2003:73).

  Lebih lanjut Liang Gie (1979:13) menegaskan bahwa setiap siswa harus yakin bahwa ia mempunyai kemampuan untuk memperoleh hasil yang baik dalam usaha belajarnya. Selain minat, perhatian dan keyakinan diri yang besar, siswa juga harus memiliki keuletan dalam belajar. Jika setiap siswa memiliki sikap belajar yang baik, maka siswa dapat memahami setiap mata pelajaran dengan baik.

  Jadi, apabila siswa memiliki perhatian dan minat yang besar terhadap setiap mata pelajaran yang diberikan guru, maka siswa memiliki kesempatan untuk meningkatkan hasil belajarnya. Sebaliknya, apabila setiap siswa tidak mempunyai perhatian dan minat yang besar untuk mempelajari setiap mata

2. Motif Belajar

  Motif mempunyai hubungan yang erat sekali dengan tujuan yang akan dicapai. Dalam proses belajar perlu diperhatikan hal-hal yang dapat mendorong siswa agar dapat belajar dengan baik, memusatkan perhatian, merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang menunjang proses belajar.

  Motif-motif tersebut dapat ditanamkan pada diri siswa dengan cara memberikan latihan-latihan secara rutin dan teratur.

  Motif belajar merupakan kekuatan mental yang mendorong siswa untuk melakukan kegiatan belajar. Siswa mempunyai dorongan untuk mengaktualisasikan dirinya sehingga siswa mempunyai rasa ingin tahu yang besar, ingin memperoleh kemampuan dan kompetensi diri yang baik. Jika siswa dapat memperoleh hasil belajar yang baik, maka siswa akan memberikan kepuasan tersendiri bagi dirinya sehingga kegiatan belajar dapat dilakukan secara teratur.

  Hal tersebut diperkuat oleh Winkel (2004:169) yang menyatakan bahwa motif adalah daya penggerak di dalam diri orang untuk melakukan setumpuk aktivitas tertentu demi mencapai tujuan tertentu.

  Motif dikatakan murni apabila dalam diri siswa ada keinginan yang kuat terhadap hasil belajar sendiri. Tetapi apabila motif belajar seorang siswa terdapat di sekitar ketakutan atau ganjaran terhadap hukuman, maka dapat dikatakan bahwa motif itu kurang murni sifatnya terhadap hasil belajar yang berpengaruh besar dan relatif lebih langgeng dibandingkan dengan dorongan hadiah.

  Hal ini kemudian dipertegas lagi oleh Winkel (2004:169) yang menyatakan bahwa motivasi belajar adalah keseluruhan daya penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar, menjamin kelangsungan kegiatan belajar dan memberi arah pada kegiatan belajar demi mencapai tujuan.

  Sardiman A.M (1986:75) juga mejelaskan bahwa motivasi belajar adalah faktor psikis yang bersifat non-intelektual. Lebih lanjut Sardiman menegaskan bahwa peranan motivasi belajar yang khas adalah dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar. Siswa yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk melakukan kegiatan belajar. Seorang siswa yang mempunyai intelegensia cukup tinggi, bisa saja gagal karena kekurangan motivasi. Hasil belajar itu akan optimal kalau ada motivasi yang tepat (Sardiman, 1986:75).

  Senada dengan pendapat Sardiman, Winkel (2004:169) juga berpendapat bahwa motivasi belajar memegang peranan penting dalam memberikan gairah atau semangat dalam belajar sehingga siswa yang bermotivasi kuat memiliki energi banyak untuk melakukan kegiatan belajar.

  Motivasi belajar tidak hanya memberikan kekuatan pada daya upaya belajar, tetapi juga memberikan arah yang jelas. Maka dalam bermotivasi belajar,

3. Cara Belajar

a. Membuat jadwal atau rencana belajar

  Hamalik (1983:31) mengungkapkan bahwa rencana belajar yang baik besar manfaatnya dan menjadi keharusan bagi setiap siswa, manfaatnya antara lain:

  1) Menjadi pedoman dan panutan dalam belajar sehingga perbuatan belajar menjadi lebih teratur dan lebih sistematis.

  2) Menjadi pendorong dalam belajar. 3) Menjadi alat bantu dalam belajar. 4) Rencana belajar yang baik akan membantu siswa untuk mengontrol, menilai dan mengevaluasi sejauh mana tujuan belajar siswa tercapai.

  Pengelolaan waktu setiap siswa tentu berbeda-beda karena kebutuhan setiap siswa juga berbeda. Pengelolaan atau pengaturan waktu belajar yang baik dapat membawa dampak yang baik pula bagi prestasi belajar siswa. Siswa dapat mengatur waktu belajarnya, misalnya dengan membuat jadwal belajar sendiri.

  Siswa dapat menggunakan waktunya dengan efektif dan efisien sehingga dapat segera menyelesaikan tugas-tugas belajarnya dengan baik tanpa harus menunda-nunda waktu. Sedangkan siswa yang belum dapat mengatur waktu belajarnya dengan baik akan cenderung mempunyai kebiasaan untuk menunda pengerjaan tugas belajar.

  Hal ini ditegaskan kembali oleh Liang Gie (1979:61) yang menyatakan bahwa sebagian siswa kurang dapat memanfaatkan waktunya dengan sebaik-baiknya karena tidak membagi-baginya untuk bermacam- macam keperluan, tidak menyelidiki waktu-waktu terbaik baginya untuk belajar dan tidak mempunyai rencana belajar yang tepat.

  Pembuatan rencana atau jadwal belajar hendaknya dibuat sefleksibel mungkin agar tidak membuat siswa merasa tertekan karena harus mengikuti jadwal tersebut. Khusus mengenai waktu yang disenangi untuk belajar seperti pagi atau sore hari, seorang ahli yang bernama J.

  Biggers (Muhhibin, 1997:138) berpendapat bahwa belajar pada pagi hari lebih efektif daripada belajar pada waktu-waktu lainnya. Sedangkan menurut Dunn et al (Muhhibin, 1997:138) hasil belajar itu tidak tergantung pada waktu secara mutlak, tetapi tergantung pada pilihan waktu yang cocok dengan kesiapsiagaan siswa. Ada siswa yang siap belajar pada pagi hari bahkan ada pula siswa yang siap belajar pada sore hari bahkan tengah malam. Perbedaan antara waktu dan kesiapan belajar inilah yang menimbulkan perbedaan study time preference antara seorang siswa dengan siswa lainnya.

  Jadi, dengan adanya jadwal dan rencana belajar, siswa dapat melihat segi-segi kekurangan diri sendiri sehingga siswa dapat berusaha untuk memperbaiki diri sendiri.

  b. Mengikuti pelajaran di kelas

  Setiap siswa hendaknya selalu mengikuti pelajaran di kelas dengan tertib dan tidak pernah datang terlambat di kelas. Jika siswa datang lebih pagi, ia dapat memilih tempat duduk yang enak. Memilih tempat duduk di bagian depan, memudahkan siswa untuk mendengar penjelasan guru dengan jelas dan dapat menyalin tulisan guru di papan tulis dengan jelas pula. Mengikuti pelajaran di kelas memudahkan siswa untuk mengerti pelajaran tersebut dengan baik.

  Kebiasaan memilih tempat duduk di bagian depan dapat mencegah siswa mengantuk selama mengikuti pelajaran. Setiap siswa hendaknya selalu mengikuti semua mata pelajaran di kelas. Sedapat mungkin siswa tidak absen dari pelajaran. Apabila siswa memiliki kebiasaan membolos atau malas mengikuti pelajaran, maka ketika siswa mengikuti pelajaran di kelas siswa cenderung bersikap tidak perhatian dengan penjelasan guru.

  Hal ini akan berdampak pada hasil belajar siswa sendiri.

  c. Kebiasaan mendengarkan aktif

  Ahmadi (1991:125) menyatakan bahwa dalam proses belajar mengajar di sekolah, sering ada ceramah dari guru. Tidak setiap orang dapat memanfaatkan situasi ini untuk belajar. Apabila hal mendengarkan para siswa tidak didorong oleh kebutuhan, motivasi dan tujuan tertentu, maka sia-sialah pekerjaan mereka. Tujuan belajar tidak tercapai karena

  Set belajar adalah arah perhatian dalam interaksi bertujuan (Ahmadi dan Widodo Supriyono, 1991:124). Selanjutnya Ahmadi dan Widodo Supriyono menjelaskan bahwa manfaat dari set belajar adalah membuat si pelajar mempunyai kepekaan terhadap ketepatan berbagai alternatif tindakan mencapai tujuan. Set belajar mengarahkan perhatian hal-hal relevan dengan kebutuhan dan motivasi si pelajar serta menemukan tujuan atau alternatif tindakan yang paling baik (Ahmadi dan Widodo Supriyono, 1991:124).

  Menurut Safaria (2005:172) mendengarkan aktif adalah pendengar memahami, menangkap dan merumuskan kembali dengan kata-kata sendiri dan pesan pembicara berupa pikiran termasuk perasaan pembicara. Minat dan perhatian siswa untuk mendengarkan penjelasan guru di kelas sangat dibutuhkan. Hal ini melatih kognitif siswa agar dapat menyimpan seluruh materi pelajaran dalam ingatannya.

d. Kebiasaan membaca yang efektif

  Pengetahuan tidak cukup diperoleh dengan mendengarkan guru ketika menyampaikan materi pelajaran di kelas, melainkan juga dapat diperoleh melalui pembaca. Ahmadi (19914:127) menjelaskan bahwa membaca untuk keperluan belajar harus menggunakan set. Membaca dengan set misalnya dengan mulai memperhatikan judul-judul bab, topik- topik utama dengan berorientasi pada kebutuhan dan tujuan. Kemudian akan menentukan materi yang dipelajari. Siswa menentukan set untk membuat catatan-catatan yang perlu.

  Lebih lanjut Ahmadi menjelaskan bahwa material bacaan yang bersifat teknis dan mendetail memerlukan kecepatan membaca yang kurang (lambat), sedang material bacaan yang bersifat popular dan impresif memerlukan kecepatan membaca yang tinggi. Membaca dengan cepat lebih membantu dalam hal menyerap material secara lebih komprehensif (Ahmadi, 1991:128).

  Ada dua kebiasaan yang berkaitan dengan membaca yaitu kebiasaan baik dan kebiasaan buruk; kebiasaan yang membantu dan menguatkan membaca secara efisien dan kebiasaan yang merintangi membaca secara efisien. Mengubah kebiasaan bukanlah tugas yang mudah. Kebiasaan telah berakar dari dalam dan telah menjadi satu bagian dari kerutinan (Kathryn Redway, 1992:18).

  Selain itu Kathryn Redway juga menyatakan bahwa kebiasaan membaca yang buruk atau kurang baik misalnya seperti subvokalisasi.

  Subvokalisasi adalah mendengar kata-kata dalam benak kita sendiri atau mengeja kata pada saat membaca. Hal ini merupakan suatu kebiasaan buruk apabila sering terjadi. Mengurangi kebiasaan melakukan subvokalisasi sesungguhnya mudah. Kebiasaan siswa membaca kata per kata dapat mengurangi pemahaman siswa karena kata-kata itu tidak bekerja lebih keras untuk memahami seluruh gagasan (Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, 2007:254). Kemudian Bobbi DePorter dan Mike Hernacki (2007:254) juga menjelaskan bahwa kebiasaan siswa membaca dengan perlahan dapat menjadi siksaan yang sesungguhnya bagi otak yang sangat berkembang pesat dan cepat bereaksi.

  Lebih lanjut Kathryn Redway menambahkan bahwa pembaca yang lambat cenderung menunda dan memperlambat selama mungkin. Siswa menganggap bahwa membaca itu sebagai suatu kegiatan yang kurang menyenangkan, suatu tugas yang melelahkan. Siswa menganggap bahwa bacaannya sedemikian kompleks dan membingungkan sehingga tidak tahu harus memulai dari mana (Kathryn Redway, 1992:20-22).

  Dalam hal disiplin diri dalam membaca sangat dibutuhkan agar siswa terbiasa untuk membaca. Disiplin diri diperlukan untuk mengembangkan kebiasaan membaca yang baik sehingga kelas kebiasaan ini dapat terlaksana secara otomatis tanpa banyak kesulitan (Liang Gie, 1979:86).

  Selain itu agar siswa dapat menjadi pembaca yang baik, siswa harus mampu meluangkan waktunya beberapa saat sebelum membaca dengan mempersiapkan dirinya. Siswa hendaknya meluangkan beberapa saat sebelum membaca dengan menenangkan pikirannya dan memusatkan perhatiannya (Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, 2007:254-256).

  Lebih lanjut Bobbi DePorter dan Mike Hernacki (2007:258) menegaskan bahwa siswa hendaknya terlebih dahulu sebelum membaca memeriksa daftar isi, judul-judul bab, huruf-huruf dicetak tebal atau miring, grafik dan gambar-gambar dan segala hal yang menonjol. Dengan melakukan hal ini, siswa akan tahu apa yang diharapkan dan pikiran siswa akan mendapatkan gagasan-gagasan baik dari gagasan-gagasan yang diberikan.

  Selain itu agar siswa dapat memahami konsep-konsep bacaan dengan baik. Ketika membaca hendaknya siswa menggarisbawahi hal-hal penting dengan menggunakan stabilo (Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, 2007:266).

e. Kebiasaan mencatat yang efektif

  Mencatat yang efektif adalah salah satu kemampuan terpenting yang pernah dipelajari orang. Mencatat dapat membantu siswa dalam meningkatkan daya ingatnya. Kebanyakan siswa mampu mengingat materi pelajaran dengan sangat baik ketika mereka menulis. Tanpa mencatat dan mengulangi materi pelajaran, kebanyakan siswa hanya mampu mengingat sebagian kecil materi yang mereka baca atau dengar kemarin (Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, 2007:146-148). Lebih lanjut Bobbi DePorter dan Mike Hernacki menjelaskan bahwa pencatatan yang efektif dapat menghemat waktu dengan membantu siswa menyimpan informasi secara mudah dan mengingatnya kembali jika diperlukan (Bobbi DePorter dan Mike Hernacki, 2007:248).

  Kebiasaan mencatat membantu siswa untuk belajar memahami materi pelajaran yang diberikan oleh guru. Kebiasaan mencatat dengan rapi juga dapat mendorong siswa untuk semangat dalam belajar. Siswa yang memiliki kebiasaan mencatat tugas-tugas ke dalam buku agenda akan lebih mudah mengatur rencana belajarnya. Sebaliknya jika catatan pelajaran siswa tidak teratur, maka akan memberikan pengaruh yang kurang baik dan akan mengurangi semangat belajarnya (Hamalik, 1983:40).

  Sementara itu Ahmadi (1991:127) menyatakan bahwa tidak setiap aktivitas mencatat adalah belajar. Aktivitas mencatat yang bersifat menurun, menjiplak atau mengcopy tidak dapat dikatakan sebagai aktivitas belajar. Lebih lanjut Ahmadi akan menjelaskan bahwa mencatat juga termasuk sebagai aktivitas belajar apabila dalam mencatat itu siswa menyadari kebutuhan dan tujuannya serta menggunakan set tertentu agar catatan itu nantinya berguna bagi pencapaian tujuan belajar. Mencatat dengan menggunakan set tertentu akan dapat dipergunakan sewaktu- waktu tanpa ada kesulitan. Jika tanpa ada set belajar, maka catatan yang kita buat tidak sesuai dengan apa yang semestinya dicatat.

  Ahmadi juga menegaskan kembali bahwa catatan-catatan tidak yang dibutuhkan untuk memahami dan memanfaatkan informasi bagi perkembangan pribadi siswa (1991:127).

Dokumen yang terkait

PENGARUH LAYANAN INFORMASI BIDANG BIMBINGAN BELAJAR TERHADAP KEBIASAAN BELAJAR SISWA KELAS XI SMA SWASTA PEMBANGUNAN GALANG TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 2 22

PENGGUNAAN FUNGSI KETERANGAN PADA KALIMAT DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS XI IPA SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20062007

0 1 131

DESKRIPSI KECERDASAN INTRAPERSONAL PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR ST.YOSEF SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 20062007 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KELOMPOK Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

0 0 142

DESKRIPSI KECERDASAN INTRAPERSONAL PARA SISWI YANG TINGGAL DI ASRAMA PUTRI STELLA DUCE SAMIRONO TAHUN AJARAN 20072008 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN PROGRAM BIMBINGAN PRIBADI

0 0 180

DESKRIPSI MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS VII SMP BOPKRI 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20062007 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN SKRIPSI

0 0 115

PERSEPSI KETERAMPILAN MENDENGARKAN AKTIF PARA SISWA KELAS X SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU TAHUN AJARAN 2007 2008 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN KEGIATAN BIMBINGAN

0 0 131

DESKRIPSI KONSEP DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA PANGUDI LUHUR SEDAYU YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20082009 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN

0 0 170

MOTIVASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA STELLA DUCE BANTUL TAHUN AJARAN 20072008 YANG DIUNGKAP MELALUI METODE FOCUS GROUP

0 0 125

DESKRIPSI FAKTOR-FAKTOR YANG MENGHAMBAT BELAJAR SISWI -SISWI KELAS X SMA STELLA DUCE 2 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2008 2009 DAN USULAN TERHADAP TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidik

0 0 120

KONSEP DIRI PARA SISWA KELAS XI SMA STELLA DUCE 1 YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 20082009 DAN IMPLIKASINYA TERHADAP USULAN TOPIK-TOPIK BIMBINGAN KLASIKAL SKRIPSI

0 0 98