Pengembangan bahan ajar PKn yang digunakan dalam model pembelajaran berbasis masalah untuk siswa kelas IV SD N Ungaran II Yogyakarta - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PKn YANG DIGUNAKAN
DALAM MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK
SISWA KELAS IV SD N UNGARAN II YOGYAKARTA

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh
Eko Dwi Rahmat
NIM: 081134051
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA
2012


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PKn YANG DIGUNAKAN
DALAM MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH UNTUK
SISWA KELAS IV SD N UNGARAN II YOGYAKARTA

SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh
Eko Dwi Rahmat
NIM: 081134051

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
JURUSAN ILMU PENDIDIKAN
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA

2012

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

HALAMAN PENGESAHAN

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

MOTTO
Bekerjalah seakan-akan kita akan hidup selamanya

Beribadahlah seakan-akan kita akan mati esok pagi

iv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Karya Sederhana ini untuk:


Ibuku tercinta (ibu Suprijati) yang selalu menyayangiku,
yang tak pernah lelah mendoakanku, dan tak pernah
lelah menjagaku.



Bapakku (Bp Samijan), Adik-adikku: Eka, Deta, Putri,
yang selalu menyayangi dan memotivasiku.


v

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI

vii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRAK
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR PKN
YANG DIGUNAKAN DALAM MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS
MASALAH UNTUK SISWA KELAS IV SD N UNGARAN II

YOGYAKARTA
Eko Dwi Rahmat
081134051
Universitas Sanata Dharma
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab masalah utama dan sub
masalah.Masalah utama yaitu seperti apakah bahan ajar yang inovatif pada
pelajaran PKn menggunakan model pembelajaran berbasis masalah untuk siswa
kelas IV semester 2 SD N Ungaran 2 Yogyakarta. Sub masalah dalam penelitian
ini adalah: 1) bahan ajar PKn seperti apakah yang sesuai dengan kebutuhan siswa
kelas IV A semester 2 SD N Ungaran II Yogyakarta?, 2) bagaimana
pengembangan bahan ajar yang inovatif untuk PKn berdasarkan teori belajar dan
model pembelajaran berbasis masalah unutuk siswa kelas IV A SD N Ungaran II
Yogyakarta?, 3) bagaimana langkah-langkah pengembangan bahan ajar yang
inovatif pada pelajaran PKn untuk siswa kelas IV A SD N Ungaran II Yogyakarta
dan semester 2?.
Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab masalah utama dan
sub masalah dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian
pengembangan ini mengembangkan bahan ajar berupa buku. Pengembangan
bahan ajar yang dilakukan dalam penelitian ini hanya sampai pada prototipe.
Hasil pengembangan bahan ajar ini sesuai dengan kebutuhan siswa, kajian

teori belajar (Piaget, Kohlberg, Vygotsky), teori pembelajaran konstruktivisme,
dan teori model pembelajaran berbasis masalah. Hasil pengembangan ini juga
sudah sesuai dengan prosedur pengembangan instrumen penilaian. Kualitas
produk instrumen penilaian ini telah mendapat nilai rata-rata 3,3 dengan kategori
setuju dari delapan ahli.
Kata kunci: pengembangan, bahan ajar, PKn, model pembelajaran berbasis
masalah.

viii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

ABSTRACT
Development of Materials PKn using Problem Based Learning Modelfor 4th
Grade Students in SD N Ungaran 2 Yogyakarta
Eko Dwi Rahmat
081134051
Universitas Sanata Dharma
This research was aimed to find out the main problem and sub problems.
The main problem was how the innovative teaching material was like, that was

appropriate with the need of 4th grade students in 2nd semester SD N Ungaran 2
Yogyakarta. The sub problems in this research were 1) how was the teaching
material that was needed by 4th grade students in 2nd semester SD N Ungaran 2
Yogyakarta? 2) how was the development of innovative teaching material on PKn
that was appropriate with learning theories and problem based learning? 3) what
were the steps to develop innovative teaching materialfor 4th grade students in 2nd
semester SD N Ungaran 2 Yogyakarta?
This research used research and development (R & D) method to answer
the main problem and sub problems. This research developed the teaching
material, that was a book. The teaching material development done in this
research was until prototype result.
The result of the research was appropriate with student’s need of
theoretical reviews (Piaget, Vygotsky, Kohlberg, and constructivism), and theory
of problem based learning model. The result was also appropriate with the
procedures of teaching material. The product of teaching material was same to
development procedure, with average score from eight experts was 3.27.
Key words: development, teaching material, PKn, problem based learning model.

ix


PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

KATA PENGANTAR
Puji syukur Kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan segala
karunia, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga Tugas Akhir Skripsi ini dpat
terlaksana dengan baik.Keberhasilan penulisan Tugas Akhir skripsi tidak terlepas
dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti haturkan
terimakasih kepada:
1.

Rohandi, Ph.D., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sanata Dharma.

2.

Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., S.S., B.S.T., M.A., selaku ketua Prodi PGSD
Universitas Sanata Dharma.

3. Drs. Sutarjo Adisusilo,S.Th., M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah
membimbing serta memberikan motivasi dalam penelitian.

4. Ag. Kustulasari 81,S.Pd., M.A., selaku dosen pembimbing II atas segala saran
dan bimbingan yang telah diberikan.
5. Drs. Paulus Wahana, M.Hum., selaku dosen ahli PKn yang telah membantu
memberikan penilaian.
6. Drs. YB Adi Massana, M.A., selaku dosen ahli evaluasi pendidikan yang telah
memberikan penilaian dan saran.
7. Th. Yunia S, S.Pd., M.Hum.,selaku dosen bahan ajar atas penilaian yang
diberikan.
8. Trismantara, S.Pd., selaku guru kelas IV SD N Ungaran II Yogyakarta atas
bantuan dalam penilaian.
9. Tria Ristantio, S.Pd.,selaku wali kelas IV A SD N Ungaran II Yogyakarta atas
bantuan dalam penelitian dan penilaian.

x

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10. Sukarim, S.Pd., selaku guru PKn SD N Ngasinan yang telah memberikan
penilaian.
11. Ibu dan Bapak tercinta yang telah memberikan doa serta dukungan kepada

peneliti sampai saat ini.
12. Teman-teman penelitian payung, Eka, Melan, Krisna, Fia, Janu, Fransi, Mita,
Hari, Niken, Pita dan Tere yang telah berjuang bersama-sama dalam
penelitian.
13. Sahabat-sahabat terkasih, Janu, Jepri, Ujang, Wisnu, Fajar, Andi, Candra, dan
Hesta atas dukungan dan semangat yang diberikan.
14. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini
dengan penuh keikhlasan.
Semoga bantuan dan kebaikan hati dari pihak-pihak yang tertulis di atas
mendapat pengganti dari Tuhan YME.Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih
jauh dari sempurna, namun demikian semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis
pada khususnya dan bermanfaat bagi para pembaca padaumumnya.

Yogyakarta, 5Juli 2012
Peneliti

xi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI


DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN............................................................................................ iii
MOTTO ..............................................................................................................................iv
HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................................... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .............................................................................vi
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ..............................................................vii
ABSTRAK ........................................................................................................................ viii
ABSTRACT........................................................................................................................ix
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ x
DAFTAR ISI...................................................................................................................... xii
DAFTAR BAGAN ........................................................................................................... xiv
DAFTAR TABEL.............................................................................................................. xv
DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................................... xvi
BAB I .................................................................................................................................. 1
PENDAHULUAN .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang Masalah ........................................................................................... 1
1.2. Rumusan Masalah .................................................................................................... 4
1.3. Tujuan Penelitian ..................................................................................................... 4
1.4. Spesifikasi Produk ................................................................................................... 5
1.5. Pentingnya Pengembangan ...................................................................................... 5
1.6. Asumsi dan Batasan Pengembangan........................................................................ 6
1.7 Defisi Istilah .............................................................................................................. 7
BAB II................................................................................................................................. 9
KAJIAN PUSTAKA ........................................................................................................... 9
2.1.1 Teori Perkembangan anak ................................................................................ 10
2.1.2 Model Pembelajaran Berbasis Masalah ........................................................... 13
2.1.3 Pendidikan Kewarganegaraan .......................................................................... 19
2.1.4 Bahan Ajar ....................................................................................................... 21

xii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2.2 Penelitian Pengembangan Relevan ......................................................................... 26
2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................................... 27
BAB III ............................................................................................................................. 30
METODE PENELITIAN .................................................................................................. 30
3.1 Model Pengembangan ............................................................................................. 30
3.2 Prosedur Pengembangan ......................................................................................... 33
3.3 Validasi Desain ....................................................................................................... 34
3.4 Jadwal Penelitian .................................................................................................... 37
BAB IV ............................................................................................................................. 38
HASIL DAN PEMBAHASAN......................................................................................... 38
4.1 Hasil Analisis Kebutuhan ....................................................................................... 38
4.2 Desain Produk Awal ............................................................................................... 41
4.3 Hasil Validasi .......................................................................................................... 42
4.4 Revisi Produk .......................................................................................................... 45
4.5 Kajian Produk Akhir ............................................................................................... 47
BAB V .............................................................................................................................. 49
PENUTUP ........................................................................................................................ 49
5.1 Kesimpulan ............................................................................................................. 49
5.2 Saran ....................................................................................................................... 51
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 52
LAMPIRAN...................................................................................................................... 54

xiii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR BAGAN
Halaman
Bagan 1. Kerangka Berpikir ..........................................................................

28

Bagan 2. Langkah Model Pengembangan .....................................................

33

xiv

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel 1. Perkembangan Kognitif Menurut Piaget .........................................

10

Tabel 2. Fase Tahapan PBM ..........................................................................

18

Tabel 3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar ...................................

21

Tabel 4. Keterangan Kualifikasi Nilai dari Ahli ............................................

33

Tabel 5. Jadwal Penelitian..............................................................................

37

Tabel 6. Angket Siswa Terhadap Kebutuhan Bahan Ajar Pembelajaran PKn
Bagian II ...........................................................................................

39

Tabel 7. Data Diri Tim Ahli Penilai Produk Pengembanagan Instrumen
Penilaian PKn..................................................................................

43

Tabel 8. Hasil Penilaian Produk Pengembangan Instrumen Penilaian
PKn ..................................................................................................

xv

44

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman
Lampiran 1.Surat Ijin Penelitian ...................................................................

55

Lampiran 2.Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian ...........................

56

Lampiran 3.Pedoman Wawancara ................................................................

57

Lampiran 4.Angket Analisis Kebutuhan Siswa ............................................

64

Lampiran 5.Hasil Wawancara .......................................................................

67

Lampiran 6.Hasil Angket Analisis Kebutuhan Siswa ....................................

71

Lampiran 7. Contoh Jawaban Angket Analisis Kebutuhan Siswa ................

73

Lampiran 8.Hasil Validasi Tim Ahli .............................................................

76

Lampiran 9.Silabus ....................................................................................... 100
Lampiran 10.RPP ......................................................................................... 104
Lampiran 11. Foto Hasil Observasi ............................................................. 120
Lampiran 12. Produk ..................................................................................... 121

xvi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah
Perubahan dan perkembangan aspek kehidupan perlu ditunjang oleh
kinerja pendidikan yang bermutu tinggi. Pendidikan yang berkualitas sangat
diperlukan untuk mendukung terciptanya manusia yang cerdas serta mampu
bersaing di era globalisasi. Pendidikan mempunyai peranan yang sangat besar
dalam membentuk karakter, perkembangan ilmu dan mental seorang anak, yang
nantinya akan tumbuh menjadi seorang manusia dewasa yang akan berinteraksi
dan melakukan banyak hal terhadap lingkungannya, baik secara individu maupun
sebagai makhluk sosial.
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) merupakan salah satu mata pelajaran
penting yang perlu diajarkan kepada siswa di sekolah dasar. Hal ini terbukti
bahwa mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan diberikan sejak di bangku
Sekolah Dasar (SD) hingga Perguruan Tinggi. Mata Pelajaran PKn merupakan
mata pelajaran yang memfokuskan pada pembentukan warga negara yang
memahami dan mampu melaksanakan hak-hak dan kewajibannya untuk menjadi
warga negara Indonesia yang cerdas, terampil, dan berkarakter yang diamanatkan
oleh Pancasila dan UUD 1945. Mata pelajaran PKn yang diajarkan di sekolah
dasar diharapkan dapat membantu peserta didik mengenal dirinya, budayanya, dan
budaya orang lain, mengemukakan gagasan dan perasaan, berpartisipasi dalam

1

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

2

masyarakat yang menggunakan bahasa tersebut, dan menemukan serta
menggunakan kemampuan analitis dan imaginatif yang ada dalam dirinya.
Seorang guru harus bisa memilih bahan ajar yang sesuai dalam
mengajarkan suatu konsep atau materi kepada siswa. Hal ini dimaksudkan agar
pembelajaran PKn lebih menarik perhatian dan mudah dipahami oleh siswa. Jika
siswa sudah menunjukan perhatian pada materi yang akan disampaikan, maka
akan mudah dalam memahami materi dan lebih aktif dalam kegiatan
pembelajaran.
Berdasarkan

hasil observasi pada tanggal 5 Januari 2012 peneliti

mengetahui bahwa SD Negeri Ungaran II Yogyakarta adalah SD yang cukup
unggul di Yogyakarta. SD Negeri Ungaran II yang beralamat di Jl. Serma Taruna
Ramli No 3 Kotabaru berada satu kompleks dengan SD Negeri Ungaran 1, SD
Negeri Ungaran 3, TK Bopkri Gondokusuman dan UPTD Kecamatan
Gondokusuman. SD ini merupakan SD Negeri yang memiliki akreditasi A, sarana
dan prasarana di SD Negeri ungaran II terbilang lengkap dan memadai. Dapat
dilihat dari seringnya SD tersebut menjadi tuan rumah berbagai perlombaan
tingkat SD.
Pada pelajaran PKn, bahan ajar yang digunakan terbatas pada paket dan
LKS. LKS yang digunakan hanya berisi soal-soal yang kurang membangkitkan
kreativitas siswa. Guru menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan
materi kepada siswa. Kegiatan belajar yang kurang variatif menyebabkan siswa
menjadi kurang tertarik dalam mengikuti kegiatan belajar sehingga sulit untuk
memahami materi. Selain itu, media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran
masih kurang menarik. Evaluasi yang digunakan terbatas pada tes tertulis dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

3

tanya jawab yang hanya mencakup ranah kognitif saja, sedangkan afektif dan
psikomotoriknya belum diukur dalam evaluasi.
Dari hasil pengamatan tersebut penulis menemukan bahwa metode
ceramah pada pembelajaran PKn tidak memunculkan partisipasi belajar yang
maksimal bagi siswa. Siswa cenderung diam, jenuh, dan menerima begitu saja
materi yang disampaikan guru. Tidak ada bahan ajar lain yang digunakan selain
buku paket dan LKS. Dalam wawancara dengan guru kelas, beliau mengharapkan
bahan ajar yang lebih menarik dan sesuai dengan kehidupan sehari-hari siswa.
Berdasarkan wawancara dengan beberapa siswa, penulis menemukan bahwa siswa
mengharapkan bahan ajar yang banyak menampilkan gambar-gambar. Menurut
mereka bahan ajar dengan banyak gambar akan lebih menarik daripada bahan ajar
yang hanya berupa tulisan saja. Hal ini didukung dengan pernyataan guru yang
membenarkan hal tersebut.
Pengembangan bahan ajar diharapkan dapat memberikan motivasi belajar
terhadap siswa sehingga berdampak pula pada peningkatan prestasi belajarnya.
Bahan ajar PKn yang digunakan pada siswa kelas IV A SD Negeri Ungaran II
masih kurang inovatif sehingga prestasi belajar siswa kurang maksimal. Maka dari
itu, peneliti mengembangkan bahan ajar PKn dengan model pembelajaran
berbasis masalah. Pengembangan bahan ajar PKn dengan model pembelajaran
berbasis masalah diharapkan menjadi salah satu alternatif dalam usaha
peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV SD Negeri Ungaran II Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

4

1.2. Rumusan Masalah
Seperti apakah bahan ajar yang inovatif untuk pembelajaran PKn yang
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah untuk siswa kelas IV SD
Negeri Ungaran II Yogyakarta?
Untuk

menjawab

pertanyaan

tersebut

peneliti

merumuskan

tiga

pertanyaan, ketiga pertanyaan adalah sebagai berikut:
1.2.1

Bagaimana bahan ajar PKn yang sesuai dengan kebutuhan siswa kelas IV
A SD Negeri Ungaran II Yogyakarta semester 2?

1.2.2

Bagaimana pengembangan bahan ajar yang inovatif untuk pembelajaran
PKn berdasarkan teori belajar dan model pembelajaran berbasis masalah
untuk siswa kelas IV SD Negeri Ungaran II Yogyakarta semester 2?

1.2.3

Bagaimana langkah-langkah pengembangan bahan ajar yang inovatif pada
pembelajaran PKn untuk siswa kelas IV SD Negeri Ungaran II
Yogyakarta?

1.3. Tujuan Penelitian
Menghasilkan bahan ajar yang inovatif untuk pembelajaran PKn yang
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah untuk siswa kelas IV SD
Negeri Ungaran II Yogyakarta.
1.3.1

menghasilkan bahan ajar PKn yang sesuai dengan kebutuhan siswa kelas
IV A SD Negeri Ungaran II Yogyakarta semester 2.

1.3.2

Menghasilkan pengembangan bahan ajar yang inovatif untuk pembelajaran
PKn berdasarkan teori belajar dan model pembelajaran berbasis masalah
untuk siswa kelas IV SD Negeri Ungaran II Yogyakarta semester 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.3.3

5

Mengetahui cara pengembangan bahan ajar yang inovatif pada
pembelajaran PKn untuk siswa kelas IV SD Negeri Ungaran II
Yogyakarta.

1.4. Spesifikasi Produk
Produk yang dihasilkan berupa buku bahan ajar PKn dengan model
pengembangan berbasis masalah untuk kelas IV semester 2 SD Negeri Ungaran
II. Bahan ajar dalam bentuk LKS yang sesuai dengan SK dan KD tentang
globalisasi. LKS berisi kegiatan belajar siswa yang dilakukan di dalam dan di luar
kelas sesuai dengan model pembelajaran berbasis masalah. Disertakan juga
gambar-gambar yang relevan agar LKS menjadi lebih menarik untuk siswa. Selain
itu, LKS juga dilengkapi dengan informasi tambahan, evaluasi, refleksi, dan
penugasan.
1.5. Pentingnya Pengembangan
1.5.1. Bagi peneliti
Penelitian ini dapat digunakan sebagai referensi bekal mengajar untuk
menciptakan dan mengembangkan kualitas bahan ajar di sekolah sesuai
dengan kebutuhan dan perkembangan siswa kelas IVA SD N Ungaran 2
Yogyakarta.
1.5.2. Bagi guru
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam usaha
mengembangkan bahan ajar PKn yang lebih inovatif dengan menggunakan
model Pembelajaran Berbasis Masalah di Kelas IVA SD N Ungaran II
Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

6

1.5.3. Bagi siswa
Dapat memberikan sesuatu yang baru dan juga meningkatkan minat dan
prestasi belajar siswa terhadap pelajaran PKn di sekolah.
1.5.4. Bagi kepala sekolah
Memberikan wacana baru kepada kepala sekolah tentang pengembangan
bahan ajar .
1.6. Asumsi dan Batasan Pengembangan
1.6.1. Asumsi
1.6.1.1 Jika penelitian ini dilaksanakan dengan baik maka akan menjawab
kebutuhan peserta didik dan guru.
1.6.1.2 Jika produk bahan ajar ini dikembangkan dengan model pembelajaran
berbasis masalah maka akan menciptakan pembelajaran yang efektif.
1.6.1.3 Jika produk bahan ajar ini dikembangkan dengan model pembelajaran
berbasis masalah maka akan mampu memberikan stimulus siswa dan rasa
ingin tahu dalam mempelajari materi PKn.
1.6.1.4 Jika produk bahan ajar ini dikembangkan dengan model pembelajaran
berbasis masalah maka akan dapat meningkatkan motivasi karena
menciptakan suasana yang menyenangkan bagi siswa dalam belajar.
1.6.2. Batasan Pengembangan
Pengembangan yang dilakukan hanya terbatas pada pembelajaran PKn
dengan model pembelajaran berbasis masalah untuk siswa kelas IV semester 2 SD
Negeri Ungaran II Yogyakarta. Materi yang dikembangkan sesuai dengan SK dan
KD tentang globalisasi. Produk ini dikembangkan hanya sampai pada prototipe

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7

yang merupakan revisi dari desain produk awal berdasarkan validasi desain oleh
ahli.
1.7 Defisi Istilah
1.7.1 Pengembangan
Pengembangan adalah suatu kegiatan usaha yang sistematis untuk
menghasilkan bahan ajar berupa modul atau LKS agar kegiatan
pembelajaran PKn dapat efektif, efisien, dan sesuai karakteristik siswa
sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai.
1.7.2 Bahan ajar
Bahan ajar atau materi ajar adalah seperangkat materi atau substansi
pembelajaran dalam bentuk modul atau LKS yang disusun secara sistematis,
yang menampilkan kompetensi yang harus dikuasai siswa serta kegiatan
yang harus dilakukan siswa dalam kegiatan pembelajaran.
1.7.3 LKS
LKS adalah materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa, sehingga
siswa diharapkan dapat mempelajari materi ajar tersbut secara mandiri.
1.7.4 Pendidikan Kewarganegaraan
Pendidikan Kewarganegaraan adalah salah satu bidang ilmu atau mata
pelajaran yang mempunyai tujuan untuk mengembangkan logika, daya nalar,
dan kecerdasan peserta didik untuk dapat menentukan sikap dalam hidup
berbangsa dan bernegara sebagai landasan penanaman dan pengembangan
nilai serta perilaku demokrasi sebagai warga negara di masa depan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

8

1.7.4 Model pembelajaran berbasis masalah
Model pembelajaran berbasis masalah adalah suatu pengajaran yang
menggunakan masalah di dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa
untuk belajar tentang cara berpikir kritis dan keterampilan dalam pemecahan
masalah.
1.7.5 Prototipe
Prototipe adalah suatu contoh produk yang akan dikembangkan yang pada
akhirnya dapat diterapkan sesuai tujuan dikembangkannya produk tersebut.
Produk dalam penelitian dan pengembangan ini adalah LKS untuk kelas IV
pelajaran PKn materi Globalisasi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II
KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori
Penelitian pengembangan ini menghasilkan produk bahan ajar PKn
menggunakan model pembelajaran berbasis masalah untuk siswa kelas IV
semester 2 SD Negeri Ungaran II Yogyakarta. Produk bahan ajar dikembangkan
menggunakan landasan teori sebagai berikut: 1) teori perkembangan, 2) teori
pembelajaran berbasis masalah, 3) hakekat dan tujuan pembelajaran pendidikan
kewarganegaraan, 4) globalisasi, dan 5) bahan ajar.
Subjek pengembangan produk bahan ini adalah siswa kelas IV semester 2
SD Negeri Ungaran II Yogyakarta. Maka dari itu peneliti harus mengetahui
tingkat perkembangan siswa berdasarkan teori perkembangan Piaget, teori
perkembangan Kolhberg, dan teori perkembangan Vygotsky. Di dalam kegiatan
belajar mengajar ada interaksi antara guru dengan siswa sehingga dibutuhkan teori
belajar konstruktivisme dan strategi pembelajaran. Strategi pembelajaran yang
digunakan adalah model pembelajaran berbasis masalah. Penelitian ini mengambil
mata pelajaran PKn dengan materi globalisasi. Pembelajaran menggunakan bahan
ajar yang inovatif dapat mengaktifkan siswa dan mempermudah siswa memahami
materi guna mencapai tujuan pembelajaran yang maksimal.

9

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

10

2.1.1 Teori Perkembangan anak
2.1.1.1 Teori Perkembangan Kognitif Piaget
Piaget dalam Suparno (1997) mengatakan bahwa ada empat taraf
perkembangan kognitif seseorang: (1) Taraf sensori motor, berkembang pada anak
sejak lahir sampai 2 tahun. Selama taraf ini, seorang anak belum berpikir dan
menggambarkan suatu kejadian atau objek secara konseptual meskipun
perkembangan kognitif sudah mulai ada. (2) Pra operasional, pada anak umur 2-7
tahun mulailah berkembang kemampuan berbahasa dan beberapa bentuk
kemampuan. Penalaran pra logika juga mulai berkembang. (3) Taraf operasional
konkret, umur 7-11 tahun. Anak memperkembangkan kemampuan menggunakan
pemikiran logis dan dalam berhadapan dengan persoalan-persoalan yang konkret.
(4) Taraf operasional formal, umur 11-15 tahun. Anak sudah memperkembangkan
pemikiran abstrak, dan penalaran pemikiran logis untuk macam-macam persoalan.
Taraf perkembangan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 1. Perkembangan Kognitif menurut Piaget
Usia
(tahun)
0–2

Tahap
Perkembangan
Sensori Motor

2–7

Praoperasional

Perubahan Perilaku
Kemampuan berpikir baru melalui gerakan atau
perbuatan. Perkembangan panca indra sangat
berpenaruh dalam diri mereka. Keinginan
terbesarnya adalah keinginan untuk menyentuh atau
memegang, karena didorong oleh keinginan untuk
mengetahui reaksi dari perbuatannya. Pada usia ini
mereka belum mengerti akan motivasi dan senjata
terbesarnya adalah
“menangis”. Memberi pengetahuan pada mereka
pada usia ini tidak dapat hanya sekedar dengan
menggunakan gambar sebagai alat peraga,
melainkan harus dengan sesuatu yang bergerak.
Kemampuan skema kognitif masih terbatas, suka
meniru perilaku orang lain, terutama meniru

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

7 – 11

Operasional
Konkret

11 – ke
atas

Operasional
Formal

11

perilaku orang tua dan guru yang pernah dia lihat
ketika orang itu merespon terhadap perilaku orang,
keadaan dan kejadian yang dihadapi pada masa
lampau. Mulai mampu menggunakan kata-kata
yang benar dan mampu
pula mengekspresikan kalimat pendek secara
efektif.
Usia ini sudah mulai memahami aspek-aspek
komulatif materi, misalnya volume dan jumlah.
Mempunyai
kemampuan
memahami
cara
mengkombinasikan beberapa golongan benda yang
tingkatannya bervariasi.
Sudah mampu berpikir sistematis mengenai bendabenda dan peristiwa-peristiwa yang konkret.
Telah memiliki kemampuan mengkoordinasikan
dua ragam kemampuan kognitif, secara serentak
maupun berurutan. Misalnya kapasitas merumuskan
hipotesis dan menggunakan prinsip-prinsip abstrak.
Kapasitas merumuskan hipotesis dapat membuat
siswa mampu berpikir memecahkan masalah
dengan menggunakan anggapan dasar yang relevan
dengan lingkungan, sedangkan kapasitas dengan
menggunakan prinsip-prinsip abstrak, siswa akan
mampu mempelajari materi pelajaran yang abstrak,
seperti agama, matematika dan
lainnya.

Dalam keempat taraf kognitif di atas pemahaman seseorang berkembang.
Karena pemahamanberkembang dalam taraf perkembangan kognitif seseorang,
maka pemahaman seorang anak mengenai suatu kejadian atau objek tidak seirama
dengan pemahamanyang dimiliki orang tua.
2.1.1.2 Teori Perkembangan Afektif Kohlberg
Kohlberg dalam Crain (2007) mengatakan bahwa tahap perkembangan
moral anak ada enam, yaitu tahap kepatuhan dan orientasi hukuman,
individualisme dan pertukaran, hubungan-hubungan antara pribadi yang
baik,memelihara tatanan sosial, kontrak sosial hak-hak individual, dan prinsip
universal. Tahap yang pertama adalah kepatuhan dan orientasi hukuman. Di tahap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

12

ini anak-anak melakukan hal-hal yang benar-benar berarti mematuhi otoritas dan
menghindari penghukuman. Selanjutnya anak-anak memasuki tahap yang kedua
yaitu individualisme dan pertukaran. Anak-anak tidak lagi begitu terkesan oleh
satu otoritar tunggal, mereka melihat keberadaan sisi sisi yang berbeda setiap
masalah. Karena segala sesuatunya relatif, kita bebas mengejar kepentingan
sendiri, meskipun sering kali berguna jika membuat kesepakatan dan pertukaran
dengan orang lain. Pada tahap berikutnya, anak-anak membentuk hubunganhubungan antara pribadi yang baik. Mereka menekankan menjadi pribadi yang
baik, yang pada dasarnya berarti memiliki motif-motif yang bisa membantu
menuju hubungan intim antar pribadi.
Tahap yang keempat adalah memelihara tatanan sosial. Kepedulian yang
ada pada tahap 3 bergeser menuju mematuhi hukuman untuk mempertahankan
masyarakat secara keseluruhan. Berikutnya adalah kontrak sosial hak-hak
individual. Tahap ini menekankan hak-hak dasar dan proses demokratis yang
memberikan kesempatan setiap orang untuk mengutarakan pendapatnya. Yang
terakhir adalah prinsip-prinsip universal. Yaitu menentukan prinsip-prinsip di
mana sebuah kesepakatan diambil hanya jika paling adil bagi semua pihak.
Keenam tahap tersebut masuk ke dalam tiga tingkatan yaitu moralitas pra
konvensional, konvensional, dan pasca konvensional. Tingkatan pra konvensional
meliputi tahap satu dan tahap dua. Tingkatan selanjutnya yaitu konvensional
meliputi tahap tiga dan tahap empat. Dan pada tingkatan pasca konvensional
meliputi tahap lima dan tahap enam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

13

2.1.1.3 Teori Perkembangan Vigotsky
Piaget bukanlah satu-satunya tokoh yang menjelaskan tentang teori
perkembangan anak. Tokoh lain yang menjelaskan teori tersebut adalah Vygotsky.
Vygotsky dalam Santrock (2008) mengatakan bahwa fungsi-fungsi mental
mempunyai hubungan eksternal atau hubungan sosial. Vygotsky menyatakan
bahwa anak-anak mengembangkan konsep-konsep yang lebih sistematis, logis,
dan rasional. Di dalam teori Vygotsky orang lain dan bahasa memainkan peran
kunci dalam perkembangan kognitif seorang anak.
Selain itu,

Vygotsky dalam Santrock (2008) juga mengatakan bahwa

perkembangan kognitif anak tercermin pada konsep zona perkembangan
proksimal yaitu untuk kisaran tugas-tugas yang terlalu sulit untuk dikuasai anak
sendirian tetapi dapat dikuasai dengan bimbingan dan bantuan dari orang dewasa
atau anak yang lebih terampil. Zona perkembangan proksimal memiliki batas
bawah dan batas atas. Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan yang
dapat diterima anak dengan bantuan seorang pengajar yang berkompeten. Batas
bawah adalah tingkat pemecahan masalah yang dapat diraih pada tugas-tugas ini
dengan dilakukan sendiri.
2.1.2 Model Pembelajaran Berbasis Masalah
2.1.2.1 Teori Belajar Konstruktivisme
Von Glasersveld dalam Suparno (2007) membedakan tiga taraf
konstruktivisme, yaitu realisme radikal, realisme hipotesis, dan konstruktivisme
yang biasa. Konstruktivisme radikal berpegang pada pikiran bahwa kita hanya
dapat mengetahui apa yang dibentuk dalam pikiran kita. Bentukan itu harus
“jalan” dan tidak harus selalu merupakan representasi dunia nyata. Taraf realisme

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

14

hipotesis menjelaskan bahwa pengetahuan (ilmiah) kita dipandang sebagai suatu
hipotesis dari suatu struktur kenyataan dan berkembang menuju suatu
pengetahuan yang sejati, yang dekat dengan realitas. Taraf yang ketiga adalah
konstruktivisme yang biasa. Aliran ini tidak mengambil semua konsekuensi
konstruktivisme. Menurut aliran ini, pengetahuan kita merupakan gambaran dari
realitas itu. Pengetahuan kita dipandang sebagai suatu gambaran yang dibentuk
dari kenyataan suatu objek dalam dirinya sendiri.
Berdasarkan paham konstruktivisme dalam proses belajar mengajar guru
tidak hanya menstransfer pengetahuan yang dimikinya kepada siswa atau dengan
kata lain siswa harus membangun suatu pengetahuan yang didasarkan pada
pengalamannya masing-masing. Pembelajaran merupakan hasil dari peserta didik
tersebut dalam membina ilmu pengetahuan. Pola pembinaan ilmu pengetahuan di
sekolah merupakan skema, yaitu aktifitas mental yang digunakan oleh peserta
didik sebagai bahan mentah bagi proses renungan dan pengabstrakan. Sukarjo
(2009) mengungkapkan bahwa teori konstruktivisme adalah suatu proses
pembelajaran yang mengondisikan siswa untuk melakukan proses aktif
membangun konsep baru, pengertian baru, dan pengetahuan baru berdasarkan
data.
Piaget dalam Suparno (1997) mengatakan bahwa pengetahuan merupakan
suatu

konstruksi

(bentukan)

dari

kegiatan/

tindakan

seseorang.

Piaget

membedakan adanya tiga macam pengetahuan, yaitu: 1) pengetahuan fisis adalah
pengetahuan akan sifat-sifat fisis suatu objek, seperti bentuk, besar, berat dan
bagaimana atas suatu objek, 2) pengetahuan matematis-logis adalah pengetahuan
yang dibentuk dengan berfikir tentang pengalaman dengan suatu objek atau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

15

kejadian tertentu, dan 3) pengetahuan sosial adalah pengetahuan yang
pengetahuan yang didapatkan dari kelompok budaya dan sosial yang secara
bersama menyetujui sesuatu misalnya norma atau nilai.
Suparno

(2007)

juga

membedakan

tiga

macam

konstruktivisme

berdasarkan siapa atau apa yang menentukan dalam pembentukan pengetahuan.
Pertama, konstruktivisme psikologis personal yang lebih menekankan bahwa
pribadi seseorang sendirilah yang mengkonstruksikan pengetahuan. Kedua,
konstruktivisme

sosiologis

yang

lebih

menekankan

masyarakat

sebagai

pembentuk pengetahuan. Ketiga, sosiokulturalisme yang menggunakan keduanya,
yaitu konstruksi personal dan sosial. Bahwa dalam pembentukan pengetahaun
kedua aspek itu berkaitan.
Berdasarkan uraian di atas, teori belajar konstruktivisme adalah kegiatan
pembelajaran dimana pengetahuan yang didapatkan oleh peserta didik merupakan
pengetahuan yang mereka dapatkan sendiri secara aktif sehingga terjadi
perubahan menuju konsep yang lebih rinci, lengkap, dan sesuai. Pendidik hanya
menjadi fasilitator saja, yang menyediakan sarana yang salah satunya berupa
bahan ajar dan situasi agar proses konstruksi peserta didik dapat berjalan sesuai
dengan situasi yang konkret. Maka dari itu strategi mengajar perlu disesuaikan
dengan kebutuhan peserta didik.
2.1.2.2 Model Pembelajaran Berbasis Masalah
A. Pengertian
Dutch (dalam Amir) mengatakanbahwa PBL merupakan metode
instruksional yang menantang mahasiswa agar belajar untuk belajar.
Bekerjasama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi masalah yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

16

nyata. Masalah ini digunakan untuk mengaitkan rasa keingintahuan
serta kemampuan analisis mahasiswa dan inisiatif atas materi
pembelajaran. PBL mempersiapkan siswa untuk berfikir kritis dan
analitis, dan untuk mencari serta menggunakan sumber pembelajaran
yang sesuai.
Menurut Tan dalam Rusman (2011), pembelajaran berbasis
masalah merupakan penggunaan berbagai macam kecerdasan yang
diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia
nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan
kompleksitas yang ada.
Ibrahim dan Nur dalam Rusman (2011) mengatakan bahwa
pembelajaran

berbasis

masalah

merupakan

suatu

pendekatan

pembelajaran yang digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi
siswa dalam situasi yang berorientasi pada masalah dunia nyata,
termasuk di dalamnya belajar bagaiman belajar.
Moffit dalam Rusman (2011) mengemukakan bahwa pembelajaran
berbasis masalah adalah suatu pendekatan pembelajaran yang
menggunakan masalah dunia nyata sebagai suatu konteks bagi siswa
untuk belajar tentang berpikir kritis dan keterampilan pemecahan
masalah serta untuk memperoleh pengetahuan dan konsep yang esensi
dari materi pelajaran.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran
berbasis masalah adalah pembelajaran yang menggunakan masalah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

17

dunia nyata yang dimaksudkan agar siswa dapat berpikir kritis dan
analitis dalam mencari solusi dan menemukan pengetahuan yang baru.
B. Karakteristik
Tan dalam Rusman (2011) mengatakan bahwa karakteristik dalam
PBM adalah permasalahan menjadi starting point dalam belajar.
Permasalahan yang diangkat merupakan permasalahan dunia nyata
yang tidak terstruktur dan membutuhkan perspektif ganda (multiple
perspective). Selain itu juga menantang pengetahuan yang dimiliki oleh
siswa, sikap, dan kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi
kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar. Belajar pengarahan
diri menjadi hal yang utama. Pemanfaatan sumber pengetahuan yang
beragam, penggunaannya dan evaluasi sumber informasi merupakan
proses yang esensial dalam PBM.
Belajar

adalah

kolaboratif,

komunikasi,

dan

kooperatif.

Pengembangan keterampilan inquiri dan pemecahan masalah sama
pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi
dari sebuah permasalahan. Keterbukaan proses dalam PBM meliputi
sintesis dan integrasi dari sebuah proses belajar. PMB melibatkan
evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses belajar.
C. Langkah
Menurut Amir (2009), ada tujuh langkah yang dilakukan dalam
setiap kelompok kecil yaitu yang pertama mengklarifikasi istilah dan
konsep yang belum jelas. Setelah itu merumuskan masalah dan
menganalisis masalah. Langkah selanjutnya adalah menata gagasan dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

18

menganalisisnya secara sitematis. Langkah yang keenam yaitu
menformulasi tujuan pembelajaran. Terakhir adalah mensintesa
(menggabungkan) dan menguji informasi baru, dan Membuat laporan
untuk dosen/ kelas.
Ibrahim dan Nur (2000) dan Ismail (2002) dalam Rusman
mengemukakan bahwa langkah-langkah PBM adalah:
Tabel 2 Fase Tahapan PBM
Fase
Idikator
1
Orientasi siswa pada
masalah

Tingkah Laku Guru
Menjelaskan tujuan pembelajaran,
menjelaskan logistik yang diperlukan,
dan memotivasi siswa terlibat pada
aktivitas pemecahan masalah
Mengorganisasi siswa Membantu siswa mendefinisikan dan
untuk belajar
mengorganisasikan tugas belajar yang
berhubungan dengan masalah tersebut
Membimbing
Mendorong siswa untuk
pengalaman individu
mengumpulkan informasi yang
atau kelompok
sesuai, melakukan eksperimen untuk
mendapatkan penjelasan dan
pemecahan masalah.
Mengembangkan dan
Membantu siswa dalam
menyajikan hasil karya merencanakan dan menyiapkan karya
yang sesuai seperti laporan, dan
membantu mereka untuk berbagai
tugas dengan temannya.
Menganalisis dan
Membantu siswa untuk melakukan
mengevaluasi proses
refleksi atau evaluasi terhadap
pemecahan masalah
penyelidikan mereka dengan proses
yang mereka gunakan

2

3

4

5

D. Tujuan
Pembelajaran

berdasarkan

permasalahan

memiliki

tujuan

membantu siswa mengembangkan ketrampilan berpikir dan ketrampilan
memecahkan masalah. Secara sederhana berpikir didefinisikan sebagai
proses yang melibatkan operasi mental yaitu penalaran. Berfikir juga dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

19

diartikan sebagai kegiatan menganalisis, mengkritik, dan mencapai
kesimpulan berdasar pada interferensi atau pertimbangan.
Model pembelajaran berbasis masalah dengan sendirinya akan
mengembangkan kemampuan siswa dalam menghadapi masalah. Siswa
dilatih menemukan permasalahan dari hal yang dihadapinya serta
merumuskan dengan jelas. Berdasarkan permasalahan yang yang telah
dirumuskan dengan jelas diharapkan siswa terlatih dalam kemungkinankemungkinan jawaban, dan mampu memilih jawaban yang terbaik
(sebagai hipotesis), dan selanjutnya menguji jawaban tersebut, serta
selanjutnya mengevaluasinya.
Pembelajaran berbasis permasalahan tidak dirancang untuk
membantu guru memberikan informasi kepada siswa sebanyak-banyaknya
kepada siswa, namun diharapkan dapat membantu siswa mengembangkan
kemampuan berfikir, kemampuan memecahkan masalah, kemampuan
belajar otonom dan mandiri, serta bekerjasama.
2.1.3 Pendidikan Kewarganegaraan
2.1.3.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan
Menurut Wahab (1995) PKn dapat diartikan sebagai mata pelajaran yang
digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur
dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia.Nilai-nilai tersebut
diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari
peserta didik, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, dan
makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

20

Wahab (1995) mengatakan bahwa nilai-nilai moral Pancasila yang dapat
diwujudkan melalui PKn dengan menekankan pada sikap patriotisme antara lain
adalah rela berkorban,berani dan jujur dalam membela kebenaran,menggunakan
bahasa Indonesia secara baik dan benar, dancinta produksi dalam negeri serta
menumbuhkan sikap untuk mampu bersaing dan menjadi keunggulan sebagai
bangsa dalam menghadapi era globalisasi dan informasi agar dapat hidup secara
baik dalam era pasar bebas dunia pada masa yang akan datang. Pendidikan nilai
paling tidak meliputi empat dimensi utama.Dimensi-dimensi yang dimaksud
adalah menemukan nilai-nilai inti pribadi dan masyarakat, inkuiri filosofis dan
rasional terhadap nilai-nilai inti tersebut, respon afektif atau emotif terhadap nilainilai inti tersebut, pembuatan keputusan yang berkaitan dengan nilai-nilai dasar
berdasarkan inkuiri dan respon.

2.1.3.2 Tujuan Pendidikan Kewarganegaraan di SD
Menurut Fathurrohman (2010) tujuan mata pelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan adalah untuk memberikan kompetensi-kompetensi sbagai
berikut.Pertama adalah berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam
menanggapi isu kewarganegaraan.Tujuan yang kedua adalah berpartisipasi secara
bermutu dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas dalam kegiatan
bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.Selanjutnya berkembang secara positif
dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan pada karakter-karakter
masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan bangsa-bangsa
lainnya.Terakhir adalah untuk berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

21

percaturan dunia secara langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi.
2.1.3.3 Ruang Lingkup PKn
BSNP dalam Fathurrohman (2011) mengatakan bahwa ruang lingkup mata
pelajaran PKn meliputi aspek persatuan dan kesatuan bangsa; norma, hukum dan
peraturan; hak asasi manusia; kebutuhan warga negara; konstitusi Negara;
kekuasaan dan politik; Pancasila; dan globalisasi.
2.1.3.4 SK dan KD PKn di SD
Standar kompetensi dan kompetensi dasar mata pelajaran PKn semester 2
dengan materi globalisasi adalah sebagai berikut:
Tabel 3. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Standar Kompetensi
4. Menunjukkan sikap terhadap
globalisasi di lingkungannya.

Kompetensi Dasar
4.1 Memberikan contoh sederhana
pengaruh globalisasi di
lingkungannya
4.2 Mengidentifikasi jenis budaya
Indonesia yang pernah ditampilkan
dalam misi kebudayaan Internasional.
4.3 Menentukan sikap terhadap pengaruh
globalisi yang terjadi di lingkunganya.

2.1.4 Bahan Ajar
2.1.4.1 Pengertiam Bahan Ajar
Menurut National Centre for Competency Based Training dalam Andi
(2011), bahan ajar adalah segala bahan yang digunakan unuk membantu guru atau
instruktur dalam melaksanakan proses pembelajaran di kelas. Bahan yang
dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun tak terulis.Pandangan dari ahli
lainnya mengatakan bahwa bahan ajar adalah sperangkat materi yang disusun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

22

secara sistematis, baik tertulis maupun tidak tertulis, sehingga tercipta lingkungan
atau suasana yang memungkinkan peserta didik utuk belajar.
Ada juga yang berpendapat bahwa bahan ajar adalah informasi, aat, dan
teks yang diperlukan guru atau instruktur untuk perencanaan dan penelaahan
implementasi pelajaran. Pannen dalam Andi (2011) mengungkapkan bahwa bahan
ajar adalah bahan-bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis,
yang digunakan guru dan peserta didik dalam proses pembelajaran.
Dari beberapa pandangan mengenai pengertian bahan ajar tersebut, Andi
(2011) menyimpulkan bahwa bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasi,
alat, maupun teks) yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh
dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses
embelajaran

dengan

tujuan

perencanaan

dan

penelaahan

implementasi

pembelajaran. Misalnya buku pelajaran, modul, handout, LKS, model atau maket,
bahan ajar audio, bahan ajar interaktif, dan sebagainya.
Sekarang banyak buku atau program audio, video, serta komputer yang
berisi materi pelajaran yang dirancang secara sistematis.Walaupun dijual bebas di
pasaran, bahan-bahan ini bisa disebut sebagai bahan ajar.Namun, jika tidak
dirancang secara sistematis, maka kita tidak bisa menyebutnya sebagai bahan ajar,
walaupun bahan ini mengandung materi pelajaran.Itulah letak perbedaan antara
materi bahan ajar dan yang bukan bahan ajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

23

2.1.4.2 Manfaat Bahan Ajar
Menurut Andi (2011), manfaat pembuatan bahan ajar dapat dibedakan
menjadi dua macam, yaitu kegunaan bagi pendidik dan kegunaan bagi peserta
didik. Kegunaan bagi pendidik yaitu pendidik akan memiliki bahan ajar yang
dapat membantu dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran. Kemudian bahan ajar
dapat diajukan sebagai karya yang dinilai untuk menambah angka kredit pendidik
guna keperluan kenaikan pangkat.Selain itu juga dapat menambah penghasilan
bagi pendidik jika hasil karyanya diterbitkan.
Sedangkan kegunaan bagi peserta didik adalah apabila bahan ajar tersedia
bervariasi, inovatif, dan menarik, maka paling tidak ada tiga kegunaan bahan ajar
bagi peserta didik yaitu kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik; peserta
didik lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara mandiri dengan
bimbingan pendidik; dan peserta didik mendapatkan kemudahan dalam
mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.
2.1.4.3 Unsur-unsur Bahan Ajar
Menurut Andi (2011), bahan ajar merupakan susunan atas bahan-bahan
yang berhasil dikumpulkan dan berasal dari berbagai sumber belajar yang dibuat
secara sistematis. Oleh karena itu bahan ajar mengandung unsur-unsur
tertentu.Untuk mampu membuat bahan ajr yang baik, kita tentu harus memahami
unsur-unsur tersebut. Komponen-komponen yang berkaitan dengan unsur-unsur
tersebut antara lain petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, informasi
pendukung, latihan-latihan, petunjuk kerja atau lembar kerja, dan evaluasi.
Komponen yang pertama adalah petunjuk belajar.Komponen ini meliputi
petunjuk bagi pendidik maupun peserta didik.Di dalamnya dijelaskan tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

24

bagaimana pendidik sebaiknya m

Dokumen yang terkait

Pengembangan bahan ajar PKn yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw untuk siswa kelas III semester 2 SD Negeri Ungaran 2 Yogyakarta.

0 0 271

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam matakuliah PKn SD dan peningkatan kemampuan berpikir mahasiswa.

0 0 37

Penggunaan model pembelajaran berbasis masalah sebagai upaya untuk menumbuhkan keaktifan, minat, dan prestasi belajar siswa yang memadai pada pembelajaran matematika kelas VIIIB SMP Aloysius Turi - USD Repository

0 1 220

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas IV SD Kanisius Minggir semester genap tahun ajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 203

Efektivitas pengembangan kompetensi siswa dalam pembelajaran matematika berbasis paradigma pedagogi reflektif di kelas IV SD Kanisius Wirobrajan Yogyakarta - USD Repository

0 0 122

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam matakuliah PKn SD dan peningkatan kemampuan berpikir mahasiswa - USD Repository

0 0 33

Pengembangan instrumen penilaian PKn yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif teknik STAD untuk siswa kelas IV semester 2 SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta - USD Repository

0 0 207

Pengembangan instrumen penilaian PKn dalam model pembelajaran pedagogi reflektif untuk siswa kelas III semester 2 SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta - USD Repository

0 5 246

Pengembangan media PKn yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw untuk siswa kelas III semester 2 SD N Ungaran 2 Yogyakarta - USD Repository

0 0 153

Pengembangan instrumen penilaian PKn yang digunakan dalam model pembelajaran berbasis masalah untuk siswa kelas IV semester 2 SD N Ungaran II Yogyakarta - USD Repository

0 1 198