Pengembangan instrumen penilaian PKn yang digunakan dalam model pembelajaran berbasis masalah untuk siswa kelas IV semester 2 SD N Ungaran II Yogyakarta - USD Repository

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PKn

YANG DIGUNAKAN DALAM MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS

MASALAH UNTUK SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD N UNGARAN II

YOGYAKARTA

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh

  Eka Dwi Rahmawati NIM: 081134050

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PKn

YANG DIGUNAKAN DALAM MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS

MASALAH UNTUK SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD N UNGARAN II

YOGYAKARTA

SKRIPSI

  Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

  Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh

  Eka Dwi Rahmawati NIM: 081134050

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2012

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

MOTTO

Kesuksesan tidak datang tiba-tiba

Aku harus berjuang untuk meraih kesuksesan

  

Aku pasti bisa jika aku mau

Dan aku harus mau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan Karya Sederhana ini untuk: Ibuku tercinta (Ibu Suprijati) yang selalu menyayangiku,

yang tak pernah lelah mendoakanku, dan tak pernah

lelah menjagaku.

  

Bapakku (Bp Samijan), Adik-adikku: Eko, Deta, Putri,

yang selalu menyayangi dan memotivasiku.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRAK

PENGEMBANGAN INSTRUMEN PENILAIAN PKn

YANG DIGUNAKAN DALAM MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS

MASALAH UNTUK SISWA KELAS IV SEMESTER 2 SD N UNGARAN II

YOGYAKARTA

  

Eka Dwi Rahmawati

Universitas Sanata Dharma

2012

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab masalah utama dan sub masalah.

  Masalah utama yaitu seperti apakah instrumen penilaian yang inovatif pada pelajaran PKn yang digunakan dalam model pembelajaran berbasis masalah untuk siswa kelas IV semester 2 SD N Ungaran 2 Yogyakarta. Sub masalah dalam penelitian ini adalah: 1) instrumen penilaian PKn seperti apakah yang sesuai dengan kebutuhan siswa kelas IV A semester 2 SD N Ungaran II Yogyakarta?, 2) bagaimana pengembangan instrumen penilaian yang inovatif untuk PKn berdasarkan teori belajar dan model pembelajaran berbasis masalah unutuk siswa kelas IV A SD N Ungaran II Yogyakarta?, 3) bagaimana langkah-langkah pengembangan instrumen penilaian yang inovatif pada pelajaran PKn untuk siswa kelas IV A SD N Ungaran II Yogyakarta dan semester 2?.

  Metode penelitian yang digunakan untuk menjawab masalah utama dan sub masalah dalam penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Penelitian pengembangan ini mengembangkan instrumen penilaian berupa buku. Pengembangan instrumen penilaian yang dilakukan dalam penelitian ini hanya sampai pada prototipe.

  Hasil pengembangan instrumen penilaian ini sesuai dengan kebutuhan siswa, kajian teori belajar (Piaget, Kohlberg, Vygotsky), teori pembelajaran konstruktivisme, dan teori model pembelajaran berbasis masalah. Hasil pengembangan ini juga sudah sesuai dengan prosedur pengembangan instrumen penilaian. Kualitas produk instrumen penilaian ini telah mendapat nilai rata-rata 3,24 dengan kategori baik dari delapan ahli.

  Kata kunci: pengembangan, instrumen penilaian, PKn, model pembelajaran berbasis masalah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

ABSTRACT

ASSESSMENT LEARNING DEVELOPMENT OF PKn USE IN PROBLEM

TH ND BASED LEARNING MODEL OF 4 GRADE STUDENTS IN 2

  

SEMESTER SD N UNGARAN 2 YOGYAKARTA

Eka Dwi Rahmawati

Sanata Dharma Universty

2012

  This research was aimed to find out the main problem and sub problems. The main problem was how the innovative learning assessment was like, that was

  th nd

  appropriate with the need of 4 grade students in 2 semester SD N Ungaran 2 Yogyakarta. The sub problems in this research were 1) how was the assessment

  th nd

  instrument that was needed by 4 grade students in 2 semester SD N Ungaran 2 Yogyakarta? 2) how was the development of innovative assessment instrument on PKn that was appropriate with learning theories and problem based learning? 3)

  th

  what were the steps to develop innovative assessment instrument of 4 grade

  nd

  students in 2 semester SD N Ungaran 2 Yogyakarta? This research used research and development (R & D) method to answer the main problem and sub problems. This research developed the assessment instrument, that was a book. The assessment learning development done in this research was until prototype result.

  The result of the research was appropriat e with student’s need of theoretical reviews (Piaget, Vygotsky, Kohlberg, and constructivism), and theory of problem based learning model. The result was also appropriate with the procedures of assessment instrument. The product of assessment instrument was same to development procedure, with good score from eight experts was 3.24.

  Key words: development, assessment instrument, PKn, problem based learning model.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Puji syukur Kehadirat Tuhan YME yang telah melimpahkan segala karunia, rahmat, dan hidayah-Nya sehingga Tugas Akhir Skripsi ini dapat terlaksana dengan baik. Keberhasilan penulisan Tugas Akhir Skripsi tidak terlepas dari bantuan dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, peneliti haturkan terimakasih kepada:

  1. Bapak Rohandi, Ph.D., selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma.

  2. Rm. Gregorius Ari Nugrahanta, S.J., BST., M.A., selaku ketua Prodi PGSD Universitas Sanata Dharma.

  3. Bapak Drs. Adi Susilo, S.Th., M.Pd., selaku dosen pembimbing I yang telah membimbing serta memberikan motivasi dalam penelitian.

  4. Ibu Ag. Kustulasari 81, S.Pd., M.A., selaku dosen pembimbing II atas segala saran dan bimbingan yang telah diberikan.

  5. Ibu Dra. Esti Sumarah, M.Hum., selaku dosen penguji yang telah memberikan masukan dan saran.

  6. Bapak Drs. Paulus Wahana, M.Hum., selaku dosen ahli PKn yang telah membantu memberikan penilaian.

  7. Ibu Agnes Wiwik, S.Pd., M.Pd., selaku dosen ahli evaluasi pendidikan yang telah memberikan penilaian dan saran.

  8. Ibu Andri Anugrahana, S.Pd., M.Pd., selaku dosen evaluasi pendidikan atas penilaian yang diberikan.

  9. Bapak Trismantara, S.Pd., selaku guru kelas IV SD N Ungaran II Yogyakarta atas bantuan dalam penilaian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  10. Bapak Tria Ristantio, S.Pd., selaku wali kelas IV A SD N Ungaran II Yogyakarta atas bantuan dalam penelitian dan penilaian.

  11. Bapak Sukarim, S.Pd., selaku guru PKn SD N Ngasinan yang telah memberikan penilaian.

  12. Ibu dan Bapak tercinta yang telah memberikan doa serta dukungan kepada peneliti sampai saat ini.

  13. Teman-teman penelitian payung, Eko, Melan, Krisna, Fia, Janu, Fransi, Mita, Hari, Niken, Pita, dan Tere yang telah berjuang bersama-sama dalam penelitian.

  14. Sahabat-sahabat terkasih, Melan, Erni, Ida, Niken, Pita, Tika, Tere, Putri, Andrea, Fransi, dan Natal atas dukungan dan semangat yang diberikan.

  15. Semua pihak yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini dengan penuh keikhlasan.

  Semoga bantuan dan kebaikan hati dari pihak-pihak yang tertulis di atas mendapat pengganti dari Tuhan YME. Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna, namun demikian semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan bermanfaat bagi para pembaca pada umumnya.

  Yogyakarta, 2 Juli 2012 Peneliti

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR ISI

Halaman

  HALAMAN JUDUL ................................................................................ i HALAMAN PERSETUJUAN .................................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iii MOTTO .................................................................................................... iv PERSEMBAHAN ..................................................................................... v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................................... vi LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ........................................... vii ABSTRAK ............................................................................................... viii ABSTRACT ............................................................................................. ix KATA PENGANTAR .............................................................................. x DAFTAR ISI ............................................................................................ xii DAFTAR BAGAN ................................................................................... xv DAFTAR TABEL ..................................................................................... xvi DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvii

  BAB I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ......................................................................

  1 1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................

  3 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................

  4 1.4 Spesifikasi Produk ...............................................................................

  4 1.5 Pentingnya Pengembangan ...................................................................

  5 1.6 Asumsi dan Batasan Pengembangan .....................................................

  5

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI Halaman

  BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori ....................................................................................

  8 2.1.1 Teori Perkembangan Anak ................................................................

  8 2.1.2 Model Pembelajaran Berbasis Masalah .............................................

  11 2.1.3 Pendidikan Kewarganegaraan ............................................................

  17 2.1.4 Evaluasi Pembelajaran .......................................................................

  21 2.1.5 Keterkaitan Teori dengan Instrumen Penilaian ...................................

  33 2.2 Penelitian Pengembangan yang Relevan ...............................................

  33 2.3 Kerangka Berpikir ................................................................................

  35 BAB III METODOLOGI PENGEMBANGAN 3.1 Model Pengembangan ..........................................................................

  37 3.2 Prosedur Pengembangan ......................................................................

  40 3.3 Validasi Desain ....................................................................................

  41 3.4 Jadwal Penelitian .................................................................................

  43 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Analisis Kebutuhan ....................................................................

  44 4.2 Desain Produk Awal ............................................................................

  47 4.3 Hasil Validasi .......................................................................................

  48 4.4 Revisi Produk .......................................................................................

  52 4.5 Kajian Produk Akhir ............................................................................

  54 BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ..........................................................................................

  56 5.2 Saran ....................................................................................................

  58

  `Halaman DAFTAR PUSTAKA ................................................................................

  59 LAMPIRAN ...............................................................................................

  62 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  

DAFTAR BAGAN

Halaman

  Bagan 1. Kerangka Berpikir .......................................................................

  35 Bagan 2. Langkah Model Pengembangan ...................................................

  38 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR TABEL

Halaman

  Tabel 1. Perkembangan Kognitif Menurut Piaget .......................................

  9 Tabel 2. Langkah-Langkah PBM ............................................................... 16 Tabel 3. Keterangan Kualifikasi Nilai dari Ahli .......................................... 40 Tabel 4. Kriteria Tingkat Kualitas Produk .................................................. 43 Tabel 5. Jadwal Penelitian ........................................................................... 43 Tabel 6. Data Diri Tim Ahli Penilai Produk Pengembangan Instrumen

  Penilaian PKn .............................................................................. 49 Tabel 7. Hasil Penilaian Produk Pengembangan Instrumen Penilaian

  PKn .............................................................................................. 50

  PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

  Lampiran 1. Surat Ijin Penelitian ................................................................ 63 Lampiran 2. Surat Keterangan telah Melakukan Penelitian ......................... 64 Lampiran 3. Pedoman Wawancara ............................................................. 65 Lampiran 4. Angket Analisis Kebutuhan Siswa .......................................... 71 Lampiran 5. Hasil Wawancara ................................................................... 74 Lampiran 6. Hasil Angket Analisis Kebutuhan Siswa ................................. 78 Lampiran 7. Contoh Jawaban Angket Analisis Kebutuhan Siswa ............... 79 Lampiran 8. Hasil Validasi Tim Ahli ......................................................... 82 Lampiran 9. Silabus ................................................................................... 98 Lampiran 10. RPP ..................................................................................... 102 Lampiran 11. Foto Hasil Observasi ........................................................... 118 Lampiran 12. Produk ................................................................................ 119

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

  Pendidikan kewarganegaraan adalah pendidikan yang sangat penting bagi siswa SD. Siswa diharapkan mampu menjadi manusia yang menyadari nilai-nilai yang ada di dalam pribadi masyarakat dengan pendidikan kewarganegaraan. Selain itu, siswa diharapkan mampu untuk mengembangkan moral sebagai warga negara yang memiliki jati diri sesuai dengan nilai luhur Pancasila sebagai akar budaya Bangsa Indonesia. Pada hakikatnya pelajaran kewarganegaraan adalah pelajaran pendidikan nilai dan moral yang bertujuan untuk membantu siswa memperbaiki kualitas berpikir dan perasaannya dengan cara mempelajari nilai- nilai yang ada dan berpikir secara kritis. Oleh karena itu, pelajaran PKn merupakan aspek yang penting untuk diajarkan kepada siswa SD. Dalam hal ini peneliti akan menfokuskan pada pelajaran PKn kelas IV semster 2 khususnya pada materi globalisasi. Globalisasi adalah proses sesuatu yang mendunia. Seperti yang dikatakan Sumaatmadja dan Wihardit (2011:1.4) bahwa globalisasi memiliki pengertian yang menyeluruh, di mana dunia ini tidak lagi dibatasi oleh batas negara, wilayah, ras, warna kulit, dsb. Siswa diharapkan dapat belajar tentang era globalisasi dan juga dapat menyikapi era globalisasi dalam dunia nyata sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila dengan mempelajari materi globalisasi.

  Berdasarkan observasi pada tanggal 5 Januari 2012 di SD N Ungaran II kelas IV A terlihat bahwa kegiatan belajar pada mata pelajaran PKn masih belum mencapai tujuan yang diharapkan. Kegiatan pembelajaran belum mengaktifkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  siswa. Kegiatan pembelajaran masih mengutamakan tingkat pemahaman siswa, sedangkan penilaian sikap dan kreatifitas siswa belum nampak. Berdasarkan wawancara dengan guru kelas IV A pada tanggal yang sama, di kelasnya masih butuh peningkatan mutu pembelajaran termasuk di dalam penilaian hasil belajar.

  Pada pelajaran PKn yang dinilai hanya pada kemampuan kognitif sedangkan kemampuan afektif dan psikomotor masih belum dilakukan. Siswa belum menunjukkan sikap sesuai dengan pelajaran PKn yang diharapkan. Siswa kurang dalam menerapkan sikap yang berbudi luhur sesuai dengan kepribadian Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, serta kurang mengapresiasi kreativitas yang mereka miliki. Pada saat kegiatan akhir pelajaran guru masih jarang melakukan evaluasi terhadap siswa. Guru hanya menyimpulkan pelajaran yang telah dipelajari atau pemberian PR, tetapi evaluasi yang seharusnya dilakukan untuk mengetahui tingkat ketercapaian tujuan masih jarang dilaksanakan.

  Instrumen penilaian yang bervariasi dapat membantu guru dalam melaksanakan proses penilaian yang menarik minat siswa dan menghilangkan kejenuhan siswa. Instrumen penilaian digunakan sebagai alat bantu untuk menilai sejauh mana tingkat ketercapaian tujuan pembelajaran. Kegiatan penilaian harus menyesuaikan tingkat perkembangan siswa dan mencakup tiga ranah yaitu: kognitif, afektif, dan psikomotor. Alat penilaian yang digunakan berupa tes dan non tes. Alat penilaian yang bervariasi dapat mengaktifkan siswa.

  Model pembelajaran berbasis masalah dapat digunakan untuk membantu pelaksanaan proses penilaian. Model pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata sebagai bahan pembelajaran. Siswa diminta untuk menemukan pemecahan masalah dalam proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  belajar. Pembelajaran yang berorientasi pada masalah dimaksudkan untuk merangsang siswa agar berfikir kritis dan analitis. Peneliti merasa bahwa model pembelajaran berbasis masalah cocok untuk diterapkan pada mata pelajaran PKn.

  Kelas IV A SD N Ungaran II belum menggunakan instrumen penilaian yang sesuai dengan kebutuhan siswa. Untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru harus memecahkan masalah yang berhubungan dengan pemenuhan kebutuhan tentang penilaian yang belum dimiliki. Dengan demikian, peneliti berusaha menghasilkan produk instrumen penilaian yang dibutuhkan dengan menggunakan model pembelajaran berbasis masalah.

1.2 Rumusan Masalah

  Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah seperti apakah instrumen penilaian yang inovatif pada pelajaran PKn yang digunakan dalam model pembelajaran berbasis masalah untuk siswa kelas IV A SD N Ungaran II Yogyakarta?

  Untuk menjawab pertanyaan utama tersebut, peneliti merumuskan tiga sub pertanyaan:

  1.2.1 Instrumen penilaian PKn seperti apakah yang sesuai dengan kebutuhan siswa kelas IV A semester 2 SD N Ungaran II Yogyakarta?

  1.2.2 Bagaimana pengembangan instrumen penilaian yang inovatif untuk PKn berdasarkan teori belajar dan model pembelajaran berbasis masalah unutuk siswa kelas IV A SD N Ungaran II Yogyakarta?

  1.2.3 Bagaimana langkah-langkah pengembangan instrumen penilaian yang inovatif pada pelajaran PKn untuk siswa kelas IV A SD N Ungaran II Yogyakarta semester 2?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1.3 Tujuan Penelitian

  Tujuan dalam penelitian ini adalah menghasilkan instrumen penilaian yang inovatif pada pelajaran PKn yang digunakan dalam model pembelajaran berbasis masalah untuk siswa kelas IV A SD N Ungaran II Yogyakarta. Tujuan dalam penelitian dirinci dalam sub tujuan berikut:

  1.3.1 Menghasilkan instrumen penilaian PKn yang sesuai dengan kebutuhan siswa kelas IV A SD N Ungaran II Yogyakarta.

  1.3.2 Menghasilkan pengembangan instrumen penilaian yang inovatif pada pelajaran PKn berdasarkan teori belajar dan model pembelajaran berbasis masalah untuk siswa kelas IV A SD Negeri Ungaran II Yogyakarta semester 2.

  1.3.3 Mengetahui langkah-langkah pengembangan instrumen penilaian PKn yang inovatif sesuai dengan kebutuhan siswa kelas IV A SD N Ungaran II Yogyakarta.

  1.4 Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

  Spesifikasi produk yang akan dikembangkan adalah sebuah prototipe produk berupa buku tentang instrumen penilaian. Buku instrumen penilaian yang dikembangkan adalah buku instrumen penilaian PKn kelas IV A SD N Ungaran

  II. Buku instrumen penilaian berisi penilaian tes dan non tes yang mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Penilaian tes berupa tes tertulis, sedangkan non tes berupa penugasan, unjuk kerja dan portofolio. Dalam produk yang akan dibuat mencakup kisi-kisi, soal/instruksi, kunci jawaban/contoh hasil karya, rubrik penilaian dan cara penyekoran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

1.5 Pentingnya Pengembangan

  1.5.1 Bagi siswa 1.5.1.1 Terpenuhinya kebutuhan akan instrumen penilaian yang diharapkan.

  1.5.1.2 Menambah pengetahuan, sikap positif, dan kreativitas siswa.

  1.5.1.3 Mengajarkan siswa berfikir kritis.

  1.5.2.4 Pemenuhan kebutuhan perkembangan secara utuh dan menyeluruh baik dalam aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor.

  1.5.2 Bagi Guru

  1.5.2.1 Membantu membuat instrumen penilaian sesuai dengan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

  1.5.2.2 Memberikan kelengkapan dalam mengajar.

  1.5.2.3 Menambah semangat untuk lebih kreatif.

  1.5.3 Bagi Peneliti 1.5.3.1 Menerapkan ilmu yang telah didapatkan di universitas.

  1.5.3.2 Membantu proses kemajuan belajar generasi penerus bangsa.

  1.5.3.3 Menambah pengalaman dan pengetahuannya.

1.6 Asumsi dan Batasan Pengembangan

1.6.1 Asumsi

  1.6.1.1 Jika pengembangan instrumen penilaian PKn dikembangkan sesuai dengan prosedur pengembangan maka akan menjawab kebutuhan siswa.

  1.6.1.2 Jika pengembangan instrumen penilaian PKn dikembangkan berdasarkan teori belajar dan model pembelajaran berbasis masalah maka akan menghasilkan instrumen penilaian yang inovatif.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1.6.1.3 Jika langkah-langkah pengembangan instrumen penilaian PKn sesuai dengan prosedur pengembangan maka akan menghasilkan instrumen penilaian yang inovatif dan sesuai dengan kebutuhan siswa.

1.6.2 Batasan Pengembangan

  1.6.2.1 Pengembangan Pengembangan adalah penelitian yang dilakukan untuk memenuhi suatu kebutuhan dalam hal tertentu dengan menghasilkan atau membuat suatu produk yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

  1.6.2.2 Instrumen penilaian Alat untuk menilai siswa dan mengukur seberapa besar tujuan yang diharapkan dari proses belajar dapat tercapai. Instrumen penilaian yang digunakan berupa tes (tertulis) dan non tes (penugasan, unjuk kerja, portofolio, laporan kegiatan).

  1.6.2.3 PKn Pendidikan nilai moral yang sesuai dengan nilai-nilai luhur Pancasila serta mengembangkan rasa cinta dan bangga terhadap tanah airnya. Pendidikan kewarganegaraan ditujukan untuk siswa kelas IV sekolah dasar semester 2 pada materi globalisasi.

  1.6.2.4 Model pembelajaran berbasis masalah Model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai media untuk proses belajar mengajar dan berusaha agar siswa mampu memecahkan masalah tersebut agar siswa mampu mendapatkan pengetahuan yang baru.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  1.6.2.5 Prototipe Gambaran atau contoh produk yang akan dihasilkan sesuai rancangan dan tujuan produk yang akan dihasilkan. Prototipe produk berupa buku instrumen penilaian PKn menggunakan model pembelajaran berbasis masalah untuk siswa dan guru kelas IV A semester 2 SD N Ungaran II Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

BAB II KAJIAN PUSTAKA

2.1 Landasan Teori

  Dalam kajian pustaka peneliti akan membahas tentang (1) teori perkembangan anak, (2) model pembelajaran berbasis masalah, (3) pendidikan kewarganegaraan, dan (4) evaluasi pembelajaran. Keempat bahasan tesebut saling berhubungan di mana peneliti akan merancang produk instrumen penilaian sebagai evaluasi pembelajaran pada mata pelajaran PKn menggunakan model pembelajaran berbasis masalah. Rancangan tersebut disesuaikan dengan teori perkembangan anak.

2.1.1 Teori Perkembangan Anak

  Siswa sebagai subjek penelitian berada pada rentang usia 7-11 tahun yang dijelaskan oleh Piaget dalam Suparno (1997). Dalam teori tersebut dijelaskan bahwa perkembangan kognitif siswa berada pada tahap perkembangan operasional-formal. Kohlberg dalam Crain (2007) menjelaskan teori perkembangan afektif. Teori perkembangan kognitif dalam perkembangan sosial anak menggunakan teori perkembangan kognitif Vygotsky dalam Santrock (2008).

  2.1.1.1 Teori Perkembangan kognitif Piaget Taraf perkembangan kognitif seseorang berkembang sesuai dengan tingkatan usia. Pada dasarnya teori perkembangan kognitif anak dimulai dari hal- hal yang konkret terlebih dahulu baru menuju hal-hal yang abstrak. Piaget dalam Suparno (1997) mengatakan bahwa ada empat taraf perkembangan kognitif seseorang: (1) taraf sensori motor, (2) pra operasional, (3) operasional konkret,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  dan (4) operasional formal. Taraf pekembangan kognitif tersebut dapat dilihat pada tabel berikut:

  

Tabel 1. Perkembangan Kognitif menurut Piaget

  Usia Tahap Perubahan Perilaku

  (tahun) Perkembangan Sensori Motor Kemampuan berpikir baru melalui gerakan atau

  • – 2 perbuatan. Perkembangan panca indra sangat berpengaruh dalam diri mereka. Keinginan terbesarnya adalah keinginan untuk menyentuh atau memegang, karena didorong oleh keinginan untuk mengetahui reaksi dari perbuatannya. Pada usia ini mereka belum mengerti akan motivasi dan senjata terbesarnya adalah

  “menangis”. Memberi pengetahuan pada mereka pada usia ini tidak dapat hanya sekedar dengan menggunakan gambar sebagai alat peraga, melainkan harus dengan sesuatu yang bergerak.

  2 Praoperasional Kemampuan skema kognitif masih terbatas, suka

  • – 7 meniru perilaku orang lain, terutama meniru perilaku orang tua dan guru yang pernah dia lihat ketika orang itu merespon terhadap perilaku orang, keadaan dan kejadian yang dihadapi pada masa lampau. Mulai mampu menggunakan kata-kata yang benar dan mampu pula mengekspresikan kalimat pendek secara efektif.

  7 Operasional Usia ini sudah mulai memahami aspek-aspek

  • – 11 Konkret komulatif materi, misalnya volume dan jumlah.

  Mempunyai kemampuan memahami cara mengkombinasikan beberapa golongan benda yang tingkatannya bervariasi. Sudah mampu berpikir sistematis mengenai benda- benda dan peristiwa-peristiwa yang konkret.

  11 Operasional Telah memiliki kemampuan mengkoordinasikan

  • – ke atas Formal dua ragam kemampuan kognitif, secara serentak maupun berurutan. Kapasitas merumuskan hipotesis dapat membuat siswa mampu berpikir memecahkan masalah dengan menggunakan anggapan dasar yang relevan dengan lingkungan, sedangkan kapasitas dengan menggunakan prinsip-prinsip abstrak, siswa akan mampu mempelajari materi pelajaran yang abstrak, seperti agama, matematika dan lainnya.

  Dwi Siswoyo (2007: 108)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Usia siswa dalam penelitian berkisar antara 7-11 tahun. Perkembangan kognitif siswa menurut Piaget berada pada tingkat operasional konkret di mana siswa berpikir dari hal-hal konkret ke abstrak.

  2.1.1.2 Teori Perkembangan Afektif Kohlberg Kohlberg dalam Crain (2007) mengatakan bahwa tahap perkembangan moral ada enam tahap, yaitu: tahap 1 (kepatuhan dan orientasi hukuman), tahap 2

  (individualisme dan pertukaran), tahap 3 (hubungan-hubungan antara pribadi yang baik), tahap 4 (memelihara tatanan sosial), tahap 5 (kontrak sosial hak-hak individual), dan tahap 6 (prinsip-prinsip universal). Keenam tahap tersebut masuk ke dalam tiga tingkatan yaitu: tingkat 1 (moralitas prakonvensional) meliputi tahap satu dan tahap dua, tingkat 2 (moralitas konvensional) meliputi tahap tiga dan empat, dan tingkat 3 (moralitas pasca konvensional) meliputi tahap lima dan enam. Anak usia SD berada pada tingkat moralitas konvensional tetapi masih pada tingkat 3. Anak sudah dapat menilai baik dan buruk seseorang.

  2.1.1.3 Teori Perkembangan Kognitif Vygotsky Vygotsky dalam Santrock (2008) mengatakan bahwa fungsi-fungsi mental mempunyai hubungan eksternal atau hubungan sosial. Anak-anak mengembangkan konsep-konsep yang lebih sistematis, logis, dan rasional. Dalam mengembangkan konsep tersebut anak tidak dapat berkembang sendiri tetapi juga harus mendapatkan bantuan dari orang lain. Perkembangan kognitif anak tercermin pada konsep zona perkembangan proksimal yaitu untuk kisaran tugas- tugas yang terlalu sulit untuk dikuasai anak sendirian tetapi dapat dikuasai dengan bimbingan dan bantuan dari orang dewasa atau anak yang lebih terampil.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Zona perkembangan proksimal memiliki batas bawah dan batas atas. Batas atas adalah tingkat tanggung jawab tambahan yang dapat diterima anak dengan bantuan seorang pengajar yang berkompeten. Batas bawah adalah tingkat pemecahan masalah yang dapat diraih pada tugas-tugas ini dengan dilakukan sendiri. Anak usia SD berada pada zona tersebut, di mana anak dapat menyelesaikan masalah dengan bantuan orang lain.

2.1.2 Model Pembelajaran Berbasis Masalah

  Pembelajaran berbasis masalah dilandasi oleh teori belajar konstruktivisme. Schimidth (1993), Savery dan Duffy (1995), Murphy (1995) dalam Rusman (2011) mengatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah didasari oleh perkembangan konstruktivisme dengan ciri: pemahaman yang didapatkan berasal dari masalah dan lingkungan belajar, pergulatan masalah dan proses inquiri masalah menciptakan disonansi kognitif yang menstimulasi belajar, pengetahuan terjadi melalui proses sosial dan evaluasi terhadap keberadaan sebuah sudut pandang.

  2.1.2.1 Teori Belajar Konstruktivisme Piaget dalam Suparno (2007) mengatakan bahwa pengetahuan merupakan hasil konstruksi/bentukan dari orang yang sedang belajar. Pengetahuan bukanlah sesuatu yang sudah ada tetapi hasil bentukan secara terus menerus dari proses belajar. Pengetahuan yang terbentuk didapatkan berdasarkan pengalaman diri sendiri melalui proses belajar. Jadi pengetahuan tidak bisa didapatkan dari guru mentransfer ilmu kepada siswa, tetapi siswa harus memiliki keaktivan dan kemampuan sendiri untuk memperoleh suatu pengetahuan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Ada beberapa aliran konstruktivisme yang mengartikan pengetahuan secara berbeda-beda. Von Glasersveld dalam Suparno (2007) membedakan tiga taraf konstruktivisme, yaitu: (1) realisme radikal, (2) realisme hipotesis, dan (3) konstruktivisme yang biasa. Realisme radikal adalah aliran yang beranggapan bahwa kita hanya dapat mengetahui sesuatu yang dibentuk/dikonstruksikan oleh pikiran kita. Konstruksi yang dihasilkan hanyalah gambaran dari pikiran kita dan tidak harus selalu representasi dunia nyata. Realisme hipotesis mengartikan bahwa pengetahuan (ilmiah) merupakan suatu hipotesis dari pengetahuan yang sebenarnya. Konstruktivisme yang biasa mengatakan bahwa pengetahuan yang kita dapatkan merupakan gambaran dari pengetahuan itu sendiri.

  Suparno (2007) juga membedakan tiga macam konstruktivisme berdasarkan siapa atau apa yang menentukan dalam pembentukan pengetahuan.

  Pertama, konstruktivisme psikologis personal yang lebih menekankan bahwa pribadi seseorang sendirilah yang mengkonstruksikan pengetahuan. Kedua, konstruktivisme sosiologis yang lebih menekankan masyarakat sebagai pembentuk pengetahuan. Ketiga, sosiokulturalisme yang menggunakan keduanya, yaitu konstruksi personal dan sosial. Dalam pembentukan pengetahuan kedua aspek itu berkaitan. Pengetahuan yang terbentuk dari proses belajar tidak hanya ada satu macam. Piaget membedakan adanya tiga macam pengetahuan, yaitu: (1) pengetahuan fisis, (2) pengetahuan matematis-logis, dan (3) pengetahuan sosial.

  Pengetahuan fisis adalah pengetahuan akan sifat-sifat fisis dari suatu objek atau kejadian, seperti bentuk, besar, kekasaran, berat, serta bagaimana objek-objek itu berinteraksi satu dengan yang lainnya. Pengetahuan matematis-logis adalah pengetahuan yang dibentuk dengan suatu objek atau kejadian tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Pengetahuan sosial adalah pengetahuan yang didapat dari kelompok budaya dan sosial yang secara bersama menyetujui sesuatu. Contoh pengetahuan ini adalah aturan, hukum, moral, nilai, sistem bahasa, dll.

  Proses belajar yang dialami oleh diri sendiri tidak bisa lepas dari pengaruh orang lain. Dalam proses belajar, Matthews dalam Suparno (2007) membedakan dua tradisi besar dari konstruktivisme, yaitu konstruktivisme psikologis dan sosiologis. Konstruktivisme psikologis bertitik tolak dari perkembangan psikologis anak dalam membangun pengetahuannya, sedangkan konstruktivisme sosial lebih mendasarkan pada masyarakatlah yang membangun pengetahuan.

  Suparno (2007) mengatakan bahwa menurut kaum konstruktivis, belajar merupakan proses aktif pelajar mengkonstruksi arti entah teks, dialog, pengalaman fisis, dan lain-lain. Belajar merupakan proses mengasimilasikan dan menghubungkan pengalaman atau bahan yang dipelajari dengan pengertian yang sudah dimiliki seseorang sehingga pengertiannya dikembangkan. Ciri-ciri proses tersebut adalah: (1) belajar yang berarti membentuk makna, (2) konstruksi arti dalam proses yang terus menerus, (3) belajar bukanlah mengumpulkan fakta melainkan lebih suatu pengembangan pemikiran dengan membuat pengertian yang baru, (4) proses belajar yang sebenarnya terjadi pada waku skema seseorang dalam keraguan yang merangsang pemikiran lebih lanjut, (5) hasil belajar seseorang tergantung pada apa yang telah diketahui si pelajar; konsep-konsep; tujuan; dan motivasi yang mempengaruhi interaksi dengan bahan yang dipelajari.

  2.1.2.2 Model Pembelajaran Berbasis Masalah

  A. Pengertian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  Tan (2000) dalam Rusman (2011) mengatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah merupakan penggunaan berbagai macam kecerdasan yang diperlukan untuk melakukan konfrontasi terhadap tantangan dunia nyata, kemampuan untuk menghadapi segala sesuatu yang baru dan kompleksitas yang ada. Pembelajaran berbasis masalah dalam bahasa asing sering disebut dengan

  

Problem Based Learning . Dutch (1994) dalam Amir (2010) yang mengatakan

PBL merupakan metode instruksional yang menantang mahasiswa agar belajar

  untuk belajar. Siswa bekerjasama dalam kelompok untuk mencari solusi bagi masalah yang nyata. Masalah ini digunakan untuk mengaitkan rasa keingintahuan serta kemampuan analisis mahasiswa dan inisiatif atas materi pembelajaran. PBL mempersiapkan siswa untuk berpikir kritis dan analitis, dan untuk mencari serta menggunakan sumber yang sesuai. Ibrahim dan Nur (2000) dalam Rusman (2011) mengatakan bahwa pembelajaran berbasis masalah merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi siswa dalam situasi yang berorientasi pada masalah dunia nyata, termasuk di dalamnya belajar bagaimana belajar. Dari pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran berbasis masalah adalah pembelajaran yang menggunakan masalah dunia nyata yang dimaksudkan agar siswa dapat berpikir kritis dan analitis dalam mencari solusi dan menemukan pengetahuan yang baru.

  B. Karakteristik PBM Dalam PBM ada beberapa karakteristik yang dapat membedakan PBM dengan pendekatan yang lain. Seperti yang dikatakan Tan (2000) dalam Rusman

  (2011:232) bahwa karakteristik dalam PBM adalah: a. Permasalahan menjadi starting point dalam belajar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  b. Permasalahan yang diangkat adalah permasalahan dunia nyata yang tidak terstruktur.

  c. Permasalahan membutuhkan perspektif ganda (multiple perspective).

  d. Permasalahan menantang pengetahuan yang dimiliki oleh siswa, sikap, dan kompetensi yang kemudian membutuhkan identifikasi kebutuhan belajar dan bidang baru dalam belajar.

  e. Belajar pengarahan diri menjadi hal yang utama.

  f. Pemanfaatan sumber pengetahuan yang beragam, penggunaannya dan evaluasi sumber informasi merupakan proses yang esensial dalam PBM.

  g. Belajar adalah kolaboratif, komunikasi, dan kooperatif.

  h. Pengembangan keterampilan inkuiri dan pemecahan masalah sama pentingnya dengan penguasaan isi pengetahuan untuk mencari solusi dari sebuah permasalahan. i. Keterbukaan proses dalam PMB meliputi sintesis dan integrasi dari sebuah proses belajar. j. PMB melibatkan evaluasi dan review pengalaman siswa dan proses belajar.

  C. Langkah PBM Dalam PBM langkah pertama yang harus dilakukan adalah mengenalkan fakta dan konsep. Setelah konsep jelas, baru siswa diajak untuk merumuskan masalah dan menganalisisnya sehingga siswa dapat menemukan gagasan-gagasan tentang cara mengatasi masalah tersebut dan akhirnya memperoleh pengetahuan yang baru. Dalam kegiatan PBM lebih baik jika diadakan kegiatan berkelompok. Seperti yang dikatakan Rusman (2011) bahwa dalam proses PBM siswa belajar bekerjasama dalam tim dan kolaborasi itu penting untuk mengembangkan proses

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  kognitif untuk meneliti lingkungan, memahami permasalahan, mengambil dan menganalisis data penting, dan mengelaborasi solusi.

  Amir (2010) mengatakan bahwa ada proses tujuh langkah yang dilakukan dalam setiap kelompok kecil yaitu: mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas, merumuskan masalah, menganalisis masalah, menata gagasan dan secara sistematis menganalisisnya dengan dalam, menghubungkan dengan tujuan pembelajaran, mencari informasi tambahan dari sumber yang lain (di luar diskusi kelompok), mensintesa (menggabungkan) dan menguji informasi baru, dan membuat laporan untuk dosen/kelas. Ibrahim dan Nur (2000) dan Ismail (2002) dalam Rusman (2011:243) mengemukakan bahwa langkah-langkah PBM adalah:

  Tabel 2. Langkah-Langkah PBM

  Fase Indikator Tingkah Laku Guru

  1 Orientasi siswa pada masalah Menjelaskan tujuan pembelajaran, menjelaskan logistik yang diperlukan, memotivasi siswa terlibat pada aktivitas pemecahan masalah.

  2 Mengorganisasi siswa untuk belajar Membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

  3 Membimbing pengalaman individu atau kelompok

  Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai, melakukan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan dan pemecahan masalah.

  4 Mengembangkan dan menyajikan hasil karya

  Membantu siswa dalam merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai seperti laporan dan membantu mereka untuk berbagi tugas dengan timnnya.

  5 Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah

  Membantu siswa untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses yang mereka gunakan.

  D. Manfaat PBM Ada beberapa manfaat yang dapat diperoleh dengan menggunakan PBM.

  Seperti yang dikatakan Smith (2005) dalam Amir (2010) bahwa PBM membuat pembelajar akan: meningkatkan kecakapan pemecahan masalahnya, lebih mudah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

  mengingat, meningkatkan pemahamannya, meningkatkan pengetahuannya yang relevan dengan dunia praktek, mendorong mereka penuh pemikiran, membangun kemampuan kepemimpinan dan kerjasama, kecakapan belajar, dan memotivasi siswa.

2.1.3 Pendidikan Kewarganegaraan

  2.1.3.1 Pengertian Pendidikan Kewarganegaraan Amin (2011) memaparkan bahwa PKn merupakan tahap lanjut bela negara. Kesadaran bela negara yang mengandung rasa cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, keyakinan akan Pancasila dan UUD 1945, rela berkorban demi bangsa dan negara, sikap dan perilaku awal bela negara. Wahab (1995) menjelaskan bahwa PKn dapat diartikan sebagai mata pelajaran yang digunakan sebagai wahana untuk mengembangkan dan melestarikan nilai luhur dan moral yang berakar pada budaya bangsa Indonesia. Nilai-nilai tersebut diharapkan dapat diwujudkan dalam bentuk perilaku dalam kehidupan sehari-hari peserta didik, baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat, dan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa.

Dokumen yang terkait

Pengembangan instrumen penilaian kompetensi dasar berbicara pada pembelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII SMP N 15 Yogyakarta.

0 0 2

Pengembangan instrumen penilaian kompetensi dasar menyimak pada pembelajaran Bahasa Indonesia untuk siswa kelas VII SMP N 15 Yogyakarta.

1 1 2

Pengembangan bahan ajar PKn yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw untuk siswa kelas III semester 2 SD Negeri Ungaran 2 Yogyakarta.

0 0 271

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas IV SD Kanisius Minggir semester genap tahun ajaran 2010/2011 - USD Repository

0 0 203

Peningkatan motivasi belajar dan prestasi belajar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas IVA di SD Negeri Ungaran II semester genap tahun pelajaran 2010-2011 - USD Repository

0 0 164

Peningkatan motivasi dan prestasi belajar IPS melalui model pembelajaran berbasis masalah pada siswa kelas IV di Sekolah Dasar Negeri Daratan semester 2 tahun 2011 - USD Repository

0 0 185

Penerapan model pembelajaran berbasis masalah dalam matakuliah PKn SD dan peningkatan kemampuan berpikir mahasiswa - USD Repository

0 0 33

Pengembangan instrumen penilaian PKn yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif teknik STAD untuk siswa kelas IV semester 2 SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta - USD Repository

0 0 207

Pengembangan instrumen penilaian PKn dalam model pembelajaran pedagogi reflektif untuk siswa kelas III semester 2 SD BOPKRI Gondolayu Yogyakarta - USD Repository

0 5 246

Pengembangan media PKn yang digunakan dalam model pembelajaran kooperatif teknik jigsaw untuk siswa kelas III semester 2 SD N Ungaran 2 Yogyakarta - USD Repository

0 0 153