Penggunaan metode pembelajaran tipe Jigsaw II untuk meningkatkan motivasi, partisipasi, dan prestasi belajar siswa kelas X dalam mata pelajaran ekonomi di SMAN 1 Jogonalan Klaten sebuah penelitian tindakan kelas - USD Repository

  

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW II UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI, PARTISIPASI, DAN PRESTASI BELAJAR

SISWA KELAS X DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI

DI SMAN 1 JOGONALAN KLATEN

SEBUAH PENELITIAN TINDAKAN KELAS

  SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

  Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi

  Oleh :

  IKA KURNIAWATI NIM: 051324007

  

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

  Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak memuat karya atau bagian orang lain, kecuali yang telah saya sebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

  Yogyakarta, 23 Juli 2009 Penulis

  Ika Kurniawati

  

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

  Yang bertanda tangan dibawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma: Nama : Ika Kurniawati Nomor Mahasiswa : 051324007

  Demi Pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul

  

PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW II UNTUK

MENINGKATKAN MOTIVASI, PARTISIPASI DAN PRESTASI BELAJAR

SISWA KELAS X DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA N 1 JOGONALAN, KLATEN

  Dengan demikian saya memberikan kepada perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

  Demikan pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya. Dibuat di Yogyakarta, 26 Juli 2009 Yang menyatakan (Ika Kurniawati)

MOTO DAN PERSEMBAHAN

  • Dalam sebuah usaha pasti ada kegagalan, maka

  jadikanlah kegagalan tersebut sebagai cambuk hidupmu.

  • Hasil buah usahamu akan kamu teguk dengan

  

nikmat kalau kau imbangi antara usaha dan

doa.

  Skripsi ini kupersembahkan kepada:

  • Bapak, ibu tercinta
  • Kedua adikku tersayang

  ABSTRAK PENGGUNAAN METODE PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW II UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, PARTISIPASI, DAN PRESTASI BELAJAR

  SISWA KELAS X DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMAN 1 JOGONALAN KLATEN Sebuah Penelitian Tindakan Kelas

  IKA KURNIAWATI NIM: 051324007

  UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2009

  Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatakan motivasi, prestasi dan partisipasi belajar siswa dalam mengikuti pelajaran ekonomi di SMA N 1 Jogonalan, melalui penggunaan metode pembelajaran tipe Jigsaw II. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas.

  Penelitian dilakukan pada bulan Mei 2009, di SMA N 1 Jogonalan, Klaten. Subjek penelitian ini adalah siswa kelas X E dan guru dalam mata pelajaran Ekonomi, sedangkan objek penelitian adalah motivasi, partisipasi dan prestasi belajar siswa kelas X E. Variabel motivasi diukur menggunakan kuesioner, partisipasi diukur menggunakan cek list (

  √), prestasi diukur mengunakan tes. Target keberhasilan penelitian ini tingkat motivasi adalah 90 % (38 dari 40 siswa), partisipasi adalah 70 % (28 dari 40 siswa), dan prestasi adalah 75 % (30 dari 40 siswa).

  Berdasarkan analisis data dapat disimpulkan bahwa : (1) penggunanaan metode pembelajaran tipe Jigsaw II dalam mata pelajaran ekonomi mampu meningkatkan motivasi menjadi 97,5 % (39 dari 40 siswa), (2) Penggunaan metode pembelajaran tipe Jigsaw II dalam mata pelajaran ekonomi mampu meningkatkan parisipasi siswa menjadi 73 % (29 dari 40 siswa), dan (3) penggunaan metode pembelajaran tipe Jigsaw II dalam mata pelajaran ekonomi mampu meningkatkan prestasi siswa menjadi 92 %, (37 dari 40 siswa).

  

ABSTRACT

  THE APPLICATION OF JIGSAW II TYPE LEARNING METHOD TO

  INCREASE MOTIVATION, PARTICIPATION, AND LEARNING ACHIEVEMENT OF THE TENTH GRADE STUDENTS IN ECONOMICS SUBJECT IN 1 JOGONALAN STATE SENIOR HIGH SCHOOL KLATEN

  IKA KURNIAWATI NIM: 051324007

  SANATA DHARMA UNIVERSITY YOGYAKARTA 2009

  The purpose of this research is to increase motivation, achievement and learning achievement of students in attending economics subject in 1 Jogonalan State Senior High School, by applying Jigsaw II type learning method. The type of this research is a classroom action research.

  This research was conducted in May 2009, in 1 Jogonalan State Senior High School, Klaten. The subjects of this research were the students of the tenth grade who belong to E class and teachers of Economics subject, whereas the objects of this research were motivation, participation and learning achievement of students of the tenth grade who belong to E class. The variable of motivation was measured by using questionnaire; participation was measured by check list (

  √); achievement was measured by using test. The success target of this research motivation is 90% (38 of 40 students), participation is 70% (28 of 40 students), and achievement was 75% (30 of 40 students).

  Based on data analysis it can be concluded that: (1) the application of Jigsaw

  II type learning method in economics subject is able to increase the motivation into 97,5 % (39 of 40 students), (2) the application of Jigsaw II type learning method in economics subject is able to increase the students’ participation into 73% (29 of 40 students), and (3) the application of Jigsaw II type learning method in economics subject is able to increase the students’ achievement into 92% (37 of 40 students).

KATA PENGANTAR

  Puji syukur penulis ucapkan kepada Yesus kristus, atas segala berkat-Nya yang diberikan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik, dan lancar. Penulis menyadari dalam penyusunan skripsi ini membutuhkan banyak bantuan dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis ingin menghaturkan banyak terima kasih kepada :

  1. Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph. D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  2. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  3. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

  4. Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing I, yang dengan sabar membimbing dan memberikan masukan dan dorongan kepada penulis dalam penyusunan skripsi.

  5. Yohanes Maria Vianey Mudayen, S.Pd., Selaku dosen Pembimbing II yang telah membantu dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi.

  6. Drs. P. A. Rubiyanto, Terima kasih atas bantuan bapak serta nasehat-nasehat yang sangat berharga selama ini.

  7. Indra Darmawan, S.E., M.Si., telah mengajarkan kedisiplinan dan berbagai pengalaman yang berharga dalam masa perkuliahan.

  8. Drs. Joko Wicoyo, M.Si., terima kasih telah membimbing penulisan abstrak dalam bahasa Inggris.

  9. Mbak Titin selaku staf sektretariat Prodi PE yang telah banyak membantu serta memberikan informasi yang penting bagi penulis.

  10. Dra. Ryryn Purwanti H.R., M, Hum., selaku Kepala Sekolah SMA N 1 Jogonalan, Klaten, yang telah memberikan ijin bagi penulis untuk melakukan penelitian.

  11. Dra. C Sulastri, selaku guru pamong IPS Ekonomi kelas X SMA N 1 Jogonalan, Klaten. Terima kasih atas kerjasama yang baik selama ini.

  12. Siswa-siswi kelas X E, terima kasih atas bantuan dan kerjasama yang baik, sehingga penelitian ini dapat berjalan dengan baik dan lancar.

  13. Bapak Sujarwanto, terimakasih atas semangat yang selalu bapak berikan.

  14. Ibu Khatarina Ngatini, terimakasih buk atas doa yang ibu berikan, atas kasih sayang yang selalu ibu curahkan. Aku akan selalu berusaha membuat ibu bangga.

  My young Brother 15. Wawan, and My young sister Nia. Thanks for your pray….

  16. Liuk, Trondul, Mlenik, Neon, thanks for allI lopyu friend… ayo cepet nyusul…semangat..semangat kalian pasti bisa, aku percaya..

  17. lelly,…lel akhirnya kita bisa…makasih buat semua semangatmu ya bu…

  18. Yosephin, makasih ya buat kekompakan kita selama mengurus skripsi, akhirnya kita bisa.

  19. Nia makasih ya atas masukan dan saran-saranmu slama ini.

  21. Lia, Andri, Dwi, Lelly, Yosephin, Rinda, Prima, Nian, Ita, Meri, Catrin, Kiki, Ige, Nia, Tina, Makasih ya teman-temen sudah nemenin dan memberi aku semangat waktu aku ujian.

  22. Mbak wayah & mbak Siska, makasih atas doa dan semangat yang kalian berikan kepadaku, mpok akhirnya aku nyusul kalian juga.

  23. My Secret admire makasih atas dukungan dan nasehat-nasehatnya selama ini.

  24. Teman-teman Pendidikan ekonomi 2005 (Lia, Andri, Dwi, Lelly, Nia, Nian, Lesty, Yosephin, Rinda, Ita, Prima, Tina, Meri, Catrin, Kiki, Bina, Ige, Ari, Anton, Jho2, Darwis, Rinto, Hendric) terimakasih atas persahabatan yang kita jalin selama 4 tahun ini, semoga persahabatan ini tak akan sirna oleh berjalannya waktu

  25. Penti, Citra, Hana PE ’06, makasih ya buat semangat dan dukungan yang kalian berikan, makasih buat kuliah yang sempat kita lalui bareng. Ayo tetap semangat jalani PPL kalian.

  26. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

  Penulis penyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pembaca.

  Penulis

  

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i HALAMAN PERSETUJUAN BIMBINGAN ................................................. ii HALAMAN PENGESAHAN............................................................................ iii PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ............................................................ iv PERNYATAAN PUBLIKASI KARYA ........................................................... v MOTTO DAN PERSEMBAHAN..................................................................... vi

ABSTRAK .......................................................................................................... vii

ABSTRACT ......................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR........................................................................................ ix

DAFTAR ISI....................................................................................................... xii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xv

DAFTAR BAGAN.............................................................................................. xvii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii

  BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah........................................................................ 1 B. Rumusan Masalah ................................................................................. 9 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................................................. 9 BAB II. TINJAUAN PUSTAKA A. Hakekat Pendidikan .............................................................................. 12

  D. Pembelajaran Model Jigsaw II.............................................................. 20

  E. Motivasi Belajar..................................................................................... 23

  F. Partisipasi .............................................................................................. 27

  G. Prestasi Belajar...................................................................................... 28

  H. Penelitian Terdahulu ............................................................................. 31

  I. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 32

  BAB III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian...................................................................................... 33 B. Penelitian Tindakan Kelas..................................................................... 33 C. Lokasi dan waktu Penelitan................................................................... 36 D. Subjek dan Objek Penelitian ................................................................. 36 E. Variabel Penelitian................................................................................. 36 F. Tahap Penelitian..................................................................................... 37 G. Teknik Pengumpulan Data .................................................................... 37 H. Teknik Analisis Data............................................................................. 37 BAB IV. GAMBARAN UMUM SEKOLAH A. Sejarah Sekolah..................................................................................... 46 B. Visi, Misi SMA N 1 Jogonalan ............................................................. 47 C. Struktur Kurikulum SMA N 1 Jogonalan ............................................. 48 D. Organisasi SMA N 1 Jogonalan............................................................ 50 E. SDM SMA N 1 Jogonalan .................................................................... 52

  G. Kondisi fisik, fasilitas dan lingkungan SMA N 1 Jogonalan .............................................................................. 54

  H. Proses Belajar Mengajar SMA N 1 Jogonalan...................................... 56

  I. Ekstrakulikuler SMA N 1 Jogonalan .................................................... 56

  BAB V. HASIL OBASERVASI DAN PEMBAHASAN A. Hasil observasi

  1. PTK Siklus I.............................................................................. 58

  2. Pembahasan siklus I .................................................................. 77

  3. Refleksi Siklus I ........................................................................ 80

  4. PTK Siklus II ............................................................................ 83

  5. Pembahasan Siklus II ................................................................ 91

  6. Refleksi Siklus II....................................................................... 96

  BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ........................................................................................... 99 B. Saran ..................................................................................................... 101

  

DAFTAR TABEL

  Tabel III.1 Indikator keberhasilan Motivasi ........................................................ 38 Tabel III.2 Kriteria Motivasi PAP II .................................................................... 40 Tabel III.3 Indikator partisipasi ........................................................................... 41 Tabel III.4 Siklus Penelitian Tindakan Kelas ...................................................... 44 Tabel IV.1 Struktur Kurikulum kelas X............................................................... 48 Tabel IV.2 Struktur Staf organisasi SMA N 1 Jogonalan.................................... 50 Tabel IV.3 SDM SMA N 1 Jogonalan ................................................................. 52 Tabel VI. 4 Jumlah Siswa SMA N 1 Jogonalan ................................................. 53 Tabel V. 1 Base line Motivasi belajar siswa ........................................................ 60 Tabel V.2 Base Line partisipasi siswa ................................................................. 61 Tabel V.3 Base line partisipasi dalam persen .................................................... 63 Tabel V. 4 Base Line prestasi siswa..................................................................... 65 Tabel V.5 Base line prestasi dalam persen........................................................... 66 Tabel V.6 Hasil pengukuran motivasi Siklus I .................................................... 72 Tabel V.7 Klasifikasi Motivasi Siklus I............................................................... 73 Tabel V.8 Hasil Pengukuran Partisipasi Siklus I ................................................. 74 Tabel V.9 Hasil Pengukuran Prestasi Siklus I ..................................................... 75 Tabel V.10 Standar klasifikasi Ketuntasan Silkus I............................................. 76 Tabel V.11 Rekap Motivasi Siklus I.................................................................... 77

  Tabel V.14 Hasil Pengukuran motivasi Siklus II................................................. 87 Tabel V.15 Klasifikasi Motivasi Siklus II............................................................ 88 Tabel V.16 Hasil pengukuran partisipasi Siklus II .............................................. 89 Tabel V.17 Hasil Pengukuran prestasi belajar Siklus II ...................................... 90 Tabel V.18 klasifikasi standar ketuntasan Siklus II ............................................. 91 Tabel V.19 Rekap Motivasi Siklus II dalam persen ............................................ 91 Tabel V.20 Rekap partisipasi Siklus II dalam persen .......................................... 93 Tabel V.21 Rekap prestasi Siklus II..................................................................... 94

  DAFTAR BAGAN

  Gambar Bagan VI. I ............................................................................................ 50

  

DAFTAR LAMPIRAN

  Lampiran 1 Kuesioner.......................................................................................... 103 Lampiran 2 Data Penelitian.................................................................................. 107 Lampiran 3 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran................................................. 116 Lampiran 4 Materi Penelitian .............................................................................. 132 Lampiran 5 Soal Evaluasi .................................................................................... 145 Lampiran 5 Surat Ijin Penelitian .......................................................................... 149 Lampiran 6 Surat Keterangan Penelitian ............................................................. 152

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah suatu masalah yang sangat penting, dan perlu

  diperhatikan. Dengan adanya pendidikan yang berkualitas, akan menghasilkan SDM yang berkualitas pula. Pendidikan sangat menunjang dalam proses pembangunan suatu bangsa. Pada hakekatnya pendidikan adalah proses terjadinya interaksi antara guru dan murid. Adanya hubungan dua arah antara guru dan murid, dalam proses KBM guru memberikan pengetahuan yang dia miliki kepada para murid, sedangkan para murid berusaha menangkap materi yang telah diberikan oleh guru dengan cara membangun pengetahuannya sendiri, mereka akan memproses pengetahuan yang di peroleh dari guru, kemudian mencatatnya ke dalam ingatan mereka.

  Proses KBM guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan pemikiran mereka tentang materi yang dipelajari. Dalam KBM guru hendaknya berpedoman bahwa pengetahuan siswa adalah berasal dari siswa tersebut, guru hanyalah menggalih pengetahuan dari dalam diri siswa.

  Pembelajaran yang bersumber pada siswa ini pada dilakukan dengan cara melakukan pertanyaan pancingan pada siswa tentang materi yang hendak di berikan, jadi guru tidak secara langsung memberikan pengetahuanya. Namun terhadap pelajaran akan optimal jika siswa tersebut merasa tertarik dengan mata pelajarannya. Upaya yang dapat dilakukan agar siswa tertarik dengan mata pelajaran tersebut salah satunya adalah dengan penggunaan metode mengajar, yang dapat meminimalisasi tingkat kejenuhan siswa dalam KBM. Siswa akan cenderung merasa bosan ketika dihadapkan pada pelajaran yang menggunakan metode ceramah.

  Paradigma lama dalam pembelajaran adalah guru memberikan pengetahuan kepada siswa secara searah. Seorang guru memberikan pengetahuan kepada siswa, sedangkan siswa hanya menerima pengetahuan dari gurunya. Jika diandaikan, pengetahuan siswa dianggap seperti botol kosong dan guru akan mengisi kekosongan botol tersebut. Berbeda dengan paradigma baru dimana pengetahuan ditemukan, dibentuk, dan dikembangkan oleh siswa. Siswa membangun pengetahuan secara aktif dengan interaksi pribadi di antara para siswa dan interaksi antar guru dan siswa. Adanya inovasi baru dalam belajar, akan membuat siswa lebih tertarik dalam mengikuti pelajaran. Seperti yang telah kita ketahui selama ini cara mengajar guru yang konvensional, yaitu masih dengan menggunakan metode ceramah, dan proses kegiatan belajarnya masih berpusat pada guru. Metode ceramah tersebut sampai saat ini masih digunakan di beberapa SMA, terutama di SMA yang terpencil. Metode pembelajaran secara ceramah cenderung akan mematikan daya kreatifitas siswanya, karena dalam metode ceramah siswa cenderung pasif, hanya sebagai penonton dan pendengar saja, bukan sebagai pelaku. Daya tangkap dan daya ingat siswa akan lebih optimal jika siswa tersebut mengalaminya sendiri, mereka menjadi pelaku.

  Berdasarkan wawancara yang dilakukan oleh peneliti di SMAN 1 Jogonalan, Klaten, dengan beberapa siswa, ditemukan beberapa informasi antara lain; metode mengajar yang guru lakukan masih menggunakan metode ceramah, Metode diskusi, namun metode diskusi juga masih jarang digunakan. Metode mengajar ceramah berupa cenderung membuat siswa menjadi bosan. Pada saat guru menjelaskan materi pelajaran siswa cenderung lebih memilih mengobrol dengan siswa lain. Penggunaan metode ceramah pada awal pelajaran siswa masih bersedia mendengarkan penjelasan dari guru, namun selang 20 menit kemudian, mereka kurang memperhatikan penjelasan dari guru, mereka akan asyik ngobrol dengan teman-temannya, ada yang menggambar, mereka asyik dengan kegiatan mereka sendiri. Metode ceramah membuat banyak siswa yang cenderung kurang merespon materi yang diberikan oleh guru selama kegiatan belajar mengajar berlansung. Dari hasil wawancara juga dapat diperoleh informasi bahwa dalam kegiatan kegiatan belajar mengajar pernah dilakukan metode diskusi, namun kurang berhasil, dikarenakan dalam diskusi tersebut dalam kelompok terdapat siswa yang aktif dan pasif. Dengan metode diskusi, yang melibatkan siswa, sekilas siswa aktif dalam kelompoknya, dalam masing-masing kelompok hanya ada beberapa siswa yang benar-benar aktif, sedangkan yang lainya hanya menjadi anggota pasif, hanya menjadi pendengar dan penonton setia. Siswa yang pasif Kenyataan tersebut sangat memprihatinkan karena siswa masih banyak yang kurang menjunjung nilai kerjasama, maupun tanggung jawab kelompok. Siswa masih terlihat individual dalam belajar, misalnya saat diskusi mereka akan terpaksa menjawab pertanyaan dan akan memilih 1 pertanyaan, dan akan dijawabnya sendiri, keadaan tersebut tidak baik dalam hal belajar bersama, kurangnya rasa kerjasama..

  Dari kasus di atas menunjukkan bahwa penerapan metode ceramah dan diskusi kurang begitu efektif dalam proses pembelajaran sehingga hal ini menyebabkan kurangnya partisipasi siswa di dalam proses pembelajaran. Maka dari itu, seorang guru harus mampu menciptakan suasana kelas yang baik, maupun dengan menggunakan metode pembelajaran tertentu dapat mendorong siswa untuk lebih antusias lagi dalam mengikuti pelajaran. Dengan adanya rasa antusiasme maupun rasa tertarik dari siswa itu sendiri dalam mengikuti pelajaran.

  1. Kondisi siswa Pra Observasi Berdasarkan hasil observasi dan hasil wawancara dari guru pengampu mata pelajaran ekonomi kelas X E , diketahui bahwa base line tingkat motivasi siswa sebesar 85%, tingkat partisipasi sebesar 68 %, serta tingkat prestasi adalah sebesar 67 %. Menurut PAP II tingkat motivasi sangat tinggi adalah 81 – 100, motivasi tinggi adalah 66 – 80, motivasi cukup adalah 56 – 65, motivasi rendah adalah 45 – 55, serta motivasi sangat rendah adalah 0 – 45. Berdasarkan PAP II maka tingkat motisivasi siswa tinggi, maupun namun partisipasi siswa tergolong dalam partisipasi pasif, karena dari indikator yang diukur siswa banyak berpartisipasi saat guru meminta siswa ikut mencatat materi yang akan di dektekan, dan berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) yang sebesar 64 maka dapat dilihat bahwa tingkat prestasi tinggi sebesar 67 %. (Pra Observasi, 2009). Namun dalam kelas X E masih ada beberapa siswa yang tingkat motisivasi yang cukup, partisipasi, maupun prestasinya masih dapat dikatakan rendah. Siswa kelas

  XE yang mempunyai tingkat motisivasi cukup adalah sekitar 15 %, partisipasi rendah sekitar 32 %, dan tingkat prestasi rendah yaitu sekitar 33 %. Tingkat motivasi rendah ditandai dengan: (1) mereka belajar tidak dengan kesadaran sendiri, (2) saat pelajaran mereka lebih senang berbicara dengan teman, (3) tidak mau memanfaatkan waktu luang untuk belajar, (4) menyalin pekerjaan teman, (5) saat ulangan masih banyak yang menyontek (Pra Observasi 2009).

  Tingkat partisipasi kelas XE yang rendah adalah sebesat 32 % hal itu ditandai dengan: (1) siswa tidak bertanya dengan guru pada materi yang belum mereka pahami, (2) saat pelajaran beberapa siswa yang lebih banyak ngobrol, tidur, bahkan main HP, (3) tidak menjawab pertanyaan guru. Dari data hasil ulangan yang diperoleh dari guru pengampu, diketahui tingkat prestasi siswa rendah sebesar 33 %., hal tersebut dilihat dari Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). KKM yang ada di SMA N 1 Jogonalan adalah

  2. Kondisi guru Pra Observasi Dari hasil observasi, maupun wawancara, teknik mengajar yang sering dilakukan oleh guru adalah metode ceramah. Pada saat observasi dilakukan oleh peneliti, guru dalam proses mengajarnya guru melakukan metode diskusi, guru membagi siswa dalam 8 kelompok, yang masing – masing kelompok beranggotakan 5 siswa. Guru memberikan bahan diskusi yang dituliskan di papan tulis. Waktu yang diberikan untuk diskusi hampir 1,5 jam pelajaran, setelah diskusi dilakukan presentasi kelompok, namun guru tidak memberikan evaluasi pada masing – masing kelompok, maupun sanggahan dari kelompok lain. Setelah 6 dari 8 wakil kelompok maju, guru mengevaluasi hasil diskusi. Suasana kelas cenderung gaduh saat pembentukan kelompok dan jalannya diskusi, bahkan saat ada anggota kelompok yang maju kedepan mempresentasikan hasil diskusi, terlihat kelompok lain ngobrol dengan siswa yang lain. Dalam Kegiatan Belajar Mengajar yang menggunakan metode diskusi, pada kenyataannya akan membagi siswa dalam 2 kelompok, yaitu kelompom aktif, dan kelompok pasif. Metode mengajar yang dilakukan oleh guru akan mempengaruhi tingkat motivasi partisipasi dan prestasi belajar siswanya, hendaknya guru mampu memilih metode pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi, partisipasi dan prestasi belajar siswa. Metode mengajar yang tepat adalah yang dapat melibatkan seluruh siswa di dalam kelas, baik secara individu maupun kelompok. Keterlibatan siswa secara kognitif, afektif, dan psikomotorik diri siswa. Sedangkan keterlibatan siswa di dalam kelompok akan berhubungan dengan proses pemerolehan pengetahuan melalui siswa dengan siswa yang lain atau siswa dengan guru.

  Usaha dalam memperbaiki mutu pendidikan adalah dengan cara membangun kesadaran akan belajar pada diri siswa itu sendiri, jika siswanya sudah memiliki kesadaran diri akan arti penting belajar, dan pendidikan maka proses dalam Kegitan Belajar Mengajar akan lebih optimal. Metode mengajar yang di lakukan oleh guru juga ikut mempengaruhi siswanya dalam merespon pelajaran yang diberikan. Metode pembelajaran yang menuntut peran aktif siswa akan lebih bermanfaat bagi siswa, dan metode belajar yang menuntut partisipasi siswa tersebut sangat banyak, disini peneliti memilih metode jigsaw II, untuk dapat meningkatkan partisipasi dan presetasi belajar siswa. Dalam metode jigsaw ini peran guru di dalam kegiatan pembelajaran lebih sebagai fasilitator saja. Metode jigsaw II tersebut akan membuat siswa lebih berkembang dalam hal pengetahuan, karena mereka dapat saling tukar pengetahuan dari satu teman, ke teman lain. Selain adanya manfaat tentang bertambahnya pengetahuan dari berbagai sumber, metode jigsaw juga dapat melatih keaktifan siswa dalam forum diskusi, dan melatih siswa agar mampu mengungkapkan pendapatnya di depan kelas dengan cara presentasi. Timbulnya partisipasi dan pemahaman siswa dalam pembelajaran dengan metode jigsaw maka akan menyebabkan peningkatan dalam hal prestasi yang akan dicapai siswa. Adanya tingkat prestasi yang tinggi dari para siswa maka, dapat dikatakan kualitas pendidikan Indonesia baik.

  Hakekatnya belajar itu adalah bersumber pada pengetahuan siswa, maka hendaknya metode ceramah dalam proses belajar mengajar sedikit di minimalisasi, guru hendaknya lebih menekankan pada pengembangan daya pikir siswa dalam belajar, seperti penggunaan motode jigsaw yang akan lebih menekankan siswanya untuk melakukan diskusi. Pada suatu pembelajaran untuk dapat meningkatakan prestasi siswanya, selain diperlukan metode pembelajaran yang menarik dan lebih melibatkan siswa, juga harus tetap memperhatikan enam faktor psikologis yang mempengaruhi belajar, faktor tersebut adalah; motivasi, konsentrasi, reaksi, organisasi, komperhensip, dan repetisi (Staton: 1987)

  Metode pembelajaran guru di SMAN 1 Jogonalan, Klaten masih cenderung menerapkan metode ceramah dan diskusi. Metode tersebut dirasa kurang efektif dan bervariasi guna meningkatkan prestasi belajar siswa. Berdasarkan fenomena tersebut maka penulis tertarik untuk melakukan

  “PENGUNAAN METODE

  penelitian tindakan kelas yaitu

  PEMBELAJARAN TIPE JIGSAW II UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI, PARTISIPASI, DAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X, DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI ”

  B. Batasan Masalah

  Metode pembelajaran yang dapat meningkatkan motivasi, partisipasi, dan prestasi siswa cukup bervariasi. Namun tidak semua metode pembelajaran tersebut diteliti pada penelitian ini. Peneliti hanya akan membahas tentang penggunaan metode pembelajaran tipe jigsaw II

  .

  C. Rumusan Masalah

  1. Apakah penggunaan metode pembelajaran tipe Jigsaw II dapat meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Ekonomi?

  2. Apakah penggunaan metode pembelajaran tipe jigsaw II dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam pelajaran Ekonomi?

  3. Apakah penggunaan metode pembelajaran tipe jigsaw II dapat meningkatkan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Ekonomi?

  D. Tujuan Penelitian

  1. Untuk mengetahui apakah metode pembelajaran tipe jigsaw II mampu meningkatkan motivasi belajar siswa dalam mata pelajaran Ekonomi?

  2. Untuk mengetahui apakah metode pembelajaran tipe jigsaw II mampu meningkatkan partisipasi siswa dalam kelas mata pelajaran Ekonomi?

  3. Untuk mengetahui apakah metode pembelajaran tipe jigsaw II mampu meningkatakan prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran Ekonomi?

E. Manfaat Penelitian

  1. Bagi peneliti Penelitian ini sangat bermanfaat bagi peneliti, karena peneliti mampu menerapkan ilmu yang diperolehnya selama duduk di bangku kuliah. Sebagai seorang calon guru penelitian ini juga bermanfaat untuk dapat melihat lebih dalam lagi bagaimana keadaan kelas, dalam proses pembelajaran, peneliti mendapatkan gambaran dan pengalaman yang langsung dapat ia rasakan jika nantinya peneliti menjadi seorang guru.

  2. Bagi Siswa Siswa akan mendapatkan dorongan untuk dapat aktif di kelas, siswa akan lebih mampu mengexplore pengetahuan yang diperolehnya. Pengetahuan yang diperoleh siswa tidak hanya pada satu sumber saja. Diharapkan penelitian ini berguna untuk dapat meningkatkan keaktifan dan prestasi siswa dalam mengikuti pelajaran Ekonomi.

  3. Bagi SMAN 1 Jogonalan Penelitian ini diharapkan agar dapat memberikan metode pembelajaran yang baru di SMAN 1 Jogonalan, yang dapat digunakan untuk berbagai mata pelajaran yang diajarkan, khususnya untuk mata pelajaran Ekonomi.

  4. Bagi Universitas Sanata Dharma Penelitian ini diharapkan akan dapat dijadikan tolok ukur bagi Universitas untuk memberikan pengembangan model pembelajaran baru saat adanya

  5. Bagi Guru Hasil penelitian dapat digunakan oleh guru sebagai salah satu metode mengajar yang dapat meningkatkan motivasi, partisipasi serta prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran yang diampunya.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Hakekat Pendidikan Hakekat pendidikan adalah merupakan proses penanggulangan masalah-

  masalah serta penemuan dan peningkatan kualitas hidup pribadi serta masyarakat yang berlangsung seumur hidup (Ki Hajar Dewantara, dalam Idris, 1992). Dengan adanya pendidikan yang baik maka manusia akan mampu memperbaiki kehidupannya, dari yang bodoh menjadi pintar, dengan pendidikan pula dapat mengharumkan nama bangsa, dan mampu meningkatkan martabat bangsa Indonesia di mata Internasional. Pendidikan merupakan upaya untuk meningkatkan mutu kehidupan, dengan adanya kualitas pendidikan yang baik, diharapakan akan mampu menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas.

  Menurut Driyarkara pendidikan adalah suatu cabang dari kebudayaan, dalam pendidikan manusia akan mengadakan teorisasi dan universalisasi , dalam pendidikan manusia tidak hanya membenarkan kesalahan-kesalahan yang tertentu, namun mereka juga menentukan cara-cara untuk sekelompok kesalahan- kesalahan tertentu pula. Dalam pendidikan ada pemikiran yang bersifat kritis, metodis, dan sistematis. Kritis berarti bahwa orang tidak menerima begitu saja apa yang dia tangkap atau yang muncul dari benaknya, namun semuanya harus ada dasar yang cukup, metodis berarti bahwa dalam proses berpikir dan bahwa pemikiran ilmiah dalam prosesnya di jiwai oleh suatu ide yang menyeluruh dan menyatu, sehingga pemikiran-pemikiran tersebut saling berhubungan dan menjadi satu kesatuan yang utuh.

  (Menurut Idris, 1992) tujuan pendidikan adalah memberikan bantuan terhadap perkembangan anak, supaya dapat mengembangkan potensi fisik, emosi, sikap, moral, pengetahuan, dan keterampilan agar menjadi manusia dewasa. M. Noer Syam (dalam Idris, 1992), tujuan pendidikan adalah agar seorang anak mempunyai kepribadian yang sesuai dengan nilai-nilai dalam masyarakat dan kebudayaannya. Ki Hajar Dewantara (dalam Idris, 1992), tujuan pendidikan adalah agar anak sebagai manusia dan anggota masyarakat dapat mencapai keselamatan, kebahagian setinggi-tingginya.

  Jika di lihat lebih dalam berarti tujuan pendidikan adalah merupakan suatu upaya untuk merubah perkembangan ilmu pengetahuan anak didik dan pola kepribadian anak didik tersebut. Tujuan pendidikan bukan hanya menjadikan murid menjadi pintar, dengan cara mentransfer pengetahuan dari guru kepada muridnya saja, namun dalam pendidikan tersebut diharapkan mampu terjadi perubahan dalam segala hal dalam diri siswanya, dengan demikian tujuan pendidikan adalah upaya untuk mengubah anak didik agar menjadi lebih baik dalam segala hal, baik dari pengetahuan, keterampilan, kesesusilaan, dan kepribadiannya.

  1. Peran guru dalam pendidikan Menurut Sardiman, 1986 Peran guru adalah:

  a. Sebagai tenaga professional Sebagai tenaga professional, guru harus memiliki persepsi filosofi dan ketanggapan yang lebih bijaksana dan mantap dalam menyikapi dan melaksanakan pekerjaannya. Sebagai tenaga professional guru harus mampu menentukan langkah, dan sabar serta ulet, sekaligus tanggap dalam kondisi, yang akhirnya dapat membuahkan hasil yang memuaskan. Secara garis besar, terdapat tiga tingkatan kualifikasi prosefional guru sebagai tenaga professional, yaitu: 1) Tingkat capable personal yaitu guru diharapkan memiliki pengetahuan, kecakapan, dan keterampilan, serta sikap yang mantap sehingga mamppu mengelola proses belajar mengajar secara efektif. 2) Inovator, yaitu sebagai tenaga pendidikan guru berusaha melakukan perubahan dan reformasi dalam proses belajar mengajar.

  3) developer, yaitu guru harus mampu melihat jauh kedepan dalam menjawab tantangan-tantangan dalam dunia pendidikan.

  b. Sebagai pendidik dan pembimbing Mendidik berarti mentransfer nilai-nilai kepada siswanya

  (Sardiman, 1986). Mendidik adalah menghantarkan anak didiknya agar menemukan dirinya, menemukan kemanusiannya. Mendidik, berarti menanamkan nilai-nilai yang terkandung pada berbagai pengetahuan

  Peran guru dalam pendidikan adalah sebagai sumber pengetahuan, karena disana guru adalah merupakan orang yang mengetahui pengetahuan, atau paling ahli tentang mata pelajaran yang diajarkannya jika dibandingkan dengan orang lain. Peran guru sebagai sumber pengetahuan dalam bidang pendidikan adalah untuk mentransfer pengetahuan yang ia miliki kepada para siswanya. Namun di saat ini peran guru dalam pendidikan lebih sebagai fasilitator saja, yang lebih bergerak aktif dalam pendidikan adalah siswanya, guru hanya mendampingi dan mengarahkan. Dengan terbatasnya peran guru sebagai fasilitator, maka keajtifan siswa dalam pembelajaran akan meningkat, dan diharapkan mampu meningkatkan prestasi siswa, karena sesungguhnya pengetahuan yang dimiliki siswa akan dapat bertahan lama, jika siswa tersebut mengalami, atau mencarinya sendiri, jika pengetahuan tersebut hanya diperoleh dengan cara mendengarkan ceramah dari guru prosentase ingatnya hanya kecil.

B. Cooperative Learning (Pembelajaran Kooperatif)

  Pembelajaran kooperatif mengupayakan seorang perserta didik mampu mengajarkan kepada peserta lain. Mengajar teman sebaya memberikan kesempatan pada peserta didik untuk mempelajari sesuatu dengan baik pada waktu yang bersamaan, ia menjadi nara sumber bagi teman yang lainnya. dilaksanakan di kelas, namun pembelajaran kooperatif mempelajaran dalam kelompok kecil dimana siswa belajar dan bekerja sama untuk mencapai tujuan yang optimal. Pembelajaran kooperatif meletakkan tanggung jawab individu sekaligus kelompok, sehingga diri siswa tumbuh dan berkembang sikap dan perilaku ketergantungan secara positif. Kondisi ini mendorong siswa untuk belajar, dan bertanggung jawab secara sungguh-sungguh.

  Menurut Ibrahim, dalam pembelajaran kooperatif terdapat beberapa unsur, yaitu; 1) Siswa dalam kelompoknya haruslah beranggapan bahwa mereka “sehidup sepenanggungan bersama”, 2) siswa bertanggung jawab atas segala sesuatu dalam kelompoknya, seperti milik mereka sendiri, 3) siswa haruslah melihat bahwa semua anggota dalam kelompoknya memiliki tujuan yang sama, 4) siswa haruslah membagi tugas dan tanggung jawab yang sama diantara anggota kelompok, 5) siswa berbagi kepemimpinan dan mereka membutuhkan keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya, 6) siswa akan diminta mempertanggung jawabkan secara individual materi yang ditangani dalam kelompok kooperatif.

  Sedangkan Ciri-ciri pembelajaran model kooperatif antara lain; 1) Siswa bekerja dalam kelompok secara kooperatif untuk menuntaskan materi belajarnya, 2) kelompok dibentuk dari siswa yang memiliki kemampuan tinggi, sedang dan rendah, 3) bila memungkinkan, kelompok dibentuk berasal dari ras, budaya, suku dan jenis kelamin yang berbeda,

  Manfaat pembelajaran kooperatif bagi siswa; 1) Meningkatkan kemampuan untuk bekerjasama dan bersosialisasi, 2) melatih kepekaan diri, empati melalui variasi perbedaan sikap dan perilaku selama bekerja sama, 3) menumbuhkan rasa percaya diri, 4) Meningkatkan motivasi belajar, 5) meningkatkan prestasi belajar

C. Tipe-Tipe Pembelajaran Kooperatif

  Terdapat lima tipe dari pembelajaran kooperatif (Slavin, 2009) yang diantaranya adalah:

  1. Student Teams Achievement Divisions (STAD) Dalam model STAD, siswa dikelompokkan secara heterogen, setiap anggotanya terdiri dari 4 – 5 orang. Guru memulai dengan mempresentasikan sebuah pelajaran kemudian siswa bekerja kedalam kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok telah menuntaskan pelajaran tersebut. Pada akhirnya semua siswa diberi kuis individual tentang bahan ajar tersebut dan siswa yang bersangkutan memperoleh skor secara individual.

  2. Teams Games Tournaments (TGT) Model TGT hamper sama dengan STAD. Siswa dikelompokkan secara heterogen, setiap kelompok terdiri 4 -5 orang. Guru memulai dengan mempresentasikan sebuah pelajaran kemudian siswa bekerja di dalam kelompok-kelompok untuk memastikan bahwa seluruh anggota kelompok turnamen. Dalam turnamen ini siswa bertanding dengan anggota kelompok lain yang mempunyai kemampuan serupa. Dari turnamen inilah tiap anggota akan mendapat skor yang akan disumbangkan pada kelompoknya. Kemudian skor-skor ini akan dirata-rata untuk menentukan skor kelompok. Skor kelompok yang diperoleh akan menentukan penghargaan kelompok.

  3. Jigsaw II Pada model ini siswa juga dibagi dalam kelompok-kelompok kecil secara heterogen. Masing-masing anggota kelompok diberikan tugas untuk mempelajari topik tertentu dari materi yang diajarkan. Mereka bertugas menjadi ahli pada topik yang menjadi bagiannya. Pada model jigsaw II, setiap siswa dipertemukan dengan siswa dari kelompok lain yang menjadi ahli pada topik yang sama. Mereka mendiskusikan topik yang menjadi bagiannya. Pada tahap tersebut para ahli dibebaskan mengemukakan pendapatnya, saling bertanya dan berdiskusi untuk menguasai bahan pelajaran. Setelah menguasai materi yang menjadi bagiannya, para ahli tersebut kembali ke dalam kelompoknya masing-masing. Mereka bertugas mengajarkan topik tersebut kepada teman-teman sekelompoknya. Kegiatan terakhir dari model Jigsaw II adalah pemberian kuis atau penilaian untuk seluruh topik. Penilaian dengan penghargaan kelompok didasarkan pada peningkatan nilai individu sama seperti STAD.

  4. Teams Accelerate Instruction (TAI) Dalam model TAI guru mempresentasikan materi pelajaran secara individu akelompok kecil siswa yang mempunyai unit tahap yang sama. Siswa ditempatkan sesuai dengan kecepatan kemampuan belajarnya sehingga siswa yang satu dengan siswa yang lain, unit yang ditempuhnya berbeda. Siswa bekerja dalam kelompok mereka dengan unit yang berbeda. Siswa harus menyelesaikan setiap unit mereka masing-masing. Setiap akan berpindah unit, maka harus mendapat persetujuan dari teman satu kelompoknya. Dengan demikian, siswa dalam kelompok mempunyai tanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya sebelum mengambil kuis dalam unit tersebut. Tes untuk akhir dilakukan tanpa bantuan dari teman satu kelompok. Unit-unit yang terkumpul dari masing-masing anggota kelompok dijumlah dan jumlah dari unit setiap kelompok yang memenuhi criteria mendapat sertifikat atau penghargaan.

  5. Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) Model CIRC merupakan salah satu metode pembelajaran kooperatif yang khusus diterapkan pada pembelajaran membaca dan menulis di sekolah.

  Dalam model CIRC, siswa dibagi dalam kelompok berdasarkan tingkat kecepatan membacanya. Dalam kelompok tersebut, mereka saling bertukar informasi mengenai bacaan yang mereka baca, memprediksi bagaimana akhir dari suatu cerita naratif, menuliskan respon mengenai bacaan dan sebagainya.

  Melalui belajar kelompok siswa juga dilatih untuk mencari ide utama bacaan yang mereka baca.

D. Pembelajaran Model Jigsaw II

  Jigsaw Learning II,

  merupakan sebuah teknik pembelajaran yang pada setiap peserta didik mengajarkan sesuatu. Setiap anak peserta didik dalam suatu kelompok diberi pokok bahasan yang berbeda. Kemudian mereka berkumpul dengan kelompok baru sesuai dengan pokok bahasan yang mereka dapatkan.

  (Silberman, 2007) Pembelajaran jigsaw II dikembangkan oleh Robert. E. Slavin. Pembelajaran tipe Jigsaw II ini dapat digunakan dalam pengajaran yang materinya berbentuk narasi tertulis. Dalam teknik ini guru memperhatikan latar belakang pengalaman siswa dan membantu siswa agar lebih aktif dalam mengikuti proses belajar dalam kelas. Dalam pembelajaran model jigsaw ini siswa dituntut untuk dapat bekerja sama satu sama lain, dalam suasana gotong royong, dalam pembelajaran tipe ini tidak terjadi individualitas dalam belajar.

  Jigsaw II didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa

  terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan, tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengajarkan materi tersebut pada anggota kelompoknya yang lain. Dengan demikian, “siswa saling tergantung satu dengan yang lain dan harus anggota dari tim-tim yang berbeda dengan topik yang sama bertemu untuk diskusi (tim ahli) saling membantu satu sama lain tentang topik pembelajaran yang ditugaskan kepada mereka. Kemudian siswa-siswa itu kembali pada tim/kelompok asal untuk menjelaskan kepada anggota kelompok yang lain tentang apa yang telah mereka pelajari sebelumnya pada pertemuan tim ahli.

  Pada model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw II, terdapat kelompok asal dan kelompok ahli”. Kelompok asal, yaitu kelompok induk siswa yang beranggotakan siswa dengan kemampuan, asal, dan latar belakang keluarga yang beragam. Kelompok asal merupakan gabungan dari beberapa ahli. Kelompok ahli, yaitu kelompok siswa yang terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda yang ditugaskan untuk mempelajari dan mendalami topik tertentu dan menyelesaikan tugas-tugas yang berhubungan dengan topiknya untuk kemudian dijelaskan kepada anggota kelompok asal.

Dokumen yang terkait

Desain model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI.

0 2 83

Penggunaan metode Jigsaw untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar IPS siswa kelas VB SDK Ganjuran.

0 0 218

Implementasi metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa mata pelajaran akuntansi SMK Sanjaya Pakem kelas XI akuntansi : penelitian dilaksanakan pada siswa kelas XI akuntansi semester 1 SMK Sanjaya Pakem.

0 8 211

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XF SMA BOPKRI 2 Yogyakarta.

1 9 273

Peningkatan partisipasi, motivasi, dan prestasi belajar siswa melalui penerapan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw pada mata pelajaran ekonomi : studi kasus siswa kelas XC SMA Stella Duce 2 Yogyakarta.

0 2 243

Penerapan pendekatan pembelajaran kooperatif model Jigsaw untuk meningkatkan keaktifan, kemampuan berpikir kritis, dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi materi benda ekonomi dan benda bebas di kelas X

0 0 220

Peningkatan partisipasi siswa dalam pembelajaran ekonomi di kelas melalui metode diskusi kelompok : sebuah penelitian tindakan kelas di SMP Tarakanita I Jakarta - USD Repository

0 0 150

Peningkatan partisipasi siswa dalam pembelajaran ekonomi di kelas melalui metode diskusi kelompok : sebuah penelitian tindakan kelas di SMP Tarakanita I Jakarta - USD Repository

0 0 150

Penggunaan metode pembelajaran kooperatif tipe student teams achievement division [stad] dalam meningkatkan partisipasi, motivasi dan prestasi belajar mata pelajaran IPS ekonomi siswa kelas VII B SMP Taman Dewasa Ibu Pawiyatan Yogyakarta thn ajaran 2007..

0 0 157

Penggunaan media internet guna meningkatkan motivasi, partisipasi dan prestasi belajar siswa mata pelajaran ekonomi untuk mendukung pelaksanaan KTSP di SMA Negeri 6 Yogyakarta tahun ajaran 2008/2009 : sebuah penelitian tindakan kelas - USD Repository

0 0 226