Desain model pembelajaran kooperatif tipe JIGSAW untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI.
vii ABSTRAK
DESAIN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI
Depazzi Meytha Sari Yustejo Universitas Sanata Dharma
2015
Makalah ini bertujuan untuk menguraikan desain pembelajaran
cooperative dengan model Jigsaw untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi
belajar siswa dalam proses pembelajaran pada materi memahami kondisi ketenagakerjaan bagi siswa SMA kelas XI.
Dalam pembelajaran cooperative tipe Jigsaw pada materi memahami kondisi ketenagakerjaan yang dilakukan oleh guru dilaksanakan dalam dua siklus, pada setiap siklus terdiri dari 90 menit. Siklus pertama membahas pengertian dan upaya peningkatan kualitas tenaga kerja. Siklus kedua membahas klasifikasi tenaga kerja, angkatan kerja, kesempatan kerja, penggangguran dan jenis upah. Langkah penyusunan desain penelitian tindakan kelas meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan , observasi dan refleksi.
(2)
viii ABSTRACT
MODEL DESIGN JIGSAW TYPE OF COOPERATIVE LEARNING TO
INCREASE THE STUDENTS’ ATIVITIES AND ACHIEVEMENTS IN
ECONOMIC LESSON OF THE TENTH GRADE STUDENTS
Depazzi Meytha Sari Yustejo Sanata Dharma University
2015
This paper aims to describe the cooperative learning design with model design Jigsaw type to increase the students’ activities and learning achievements in the learning process in understanding the condition of manpower for students of the tenth grade Senior High School.
This type of cooperative learning by applying Jigsaw type for understanding condition of manpower is done by teacher in two cycles. Every cycle has 90 minutes. The first cycle discussed the meaning and the efforts of
raising manpower’s qualities. The second cycle discussed the classification of manpower, work force, work opportunity, unemployment and kinds of payment. The steps of composing the classroom action research include, planning, implementation, observation and reflection.
(3)
UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh: Depazzi Meytha Sari Yustejo
091334051
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2015
(4)
i
UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI
TUGAS AKHIR
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Ekonomi
Bidang Keahlian Khusus Pendidikan Akuntansi
Disusun Oleh: Depazzi Meytha Sari Yustejo
091334051
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI
BIDANG KEAHLIAN KHUSUS PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA
YOGYAKARTA 2015
(5)
(6)
(7)
iv
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan karya ini untuk: Tuhan Yesus
Bapakku Victorianus Suwartidjo dan Mamiku Yustina Suyatni Kakakku Ella dan Dudik
Ponakanku Sherly
Mas Stephanus yang selalu menyemangati dan mendoakanku dengan sabar
DAN
(8)
v
MOTTO
Ketika kita masih dapat bangun dari tempat tidur dan dapat
melangkahkan kaki maka
(9)
(10)
(11)
viii ABSTRAK
DESAIN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI BELAJAR
SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI
Depazzi Meytha Sari Yustejo Universitas Sanata Dharma
2015
Makalah ini bertujuan untuk menguraikan desain pembelajaran
cooperative dengan model Jigsaw untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi
belajar siswa dalam proses pembelajaran pada materi memahami kondisi ketenagakerjaan bagi siswa SMA kelas XI.
Dalam pembelajaran cooperative tipe Jigsaw pada materi memahami kondisi ketenagakerjaan yang dilakukan oleh guru dilaksanakan dalam dua siklus, pada setiap siklus terdiri dari 90 menit. Siklus pertama membahas pengertian dan upaya peningkatan kualitas tenaga kerja. Siklus kedua membahas klasifikasi tenaga kerja, angkatan kerja, kesempatan kerja, penggangguran dan jenis upah. Langkah penyusunan desain penelitian tindakan kelas meliputi perencanaan, pelaksanaan tindakan , observasi dan refleksi.
(12)
ix
ABSTRACT
MODEL DESIGN JIGSAW TYPE OF COOPERATIVE LEARNING TO
INCREASE THE STUDENTS’ ATIVITIES AND ACHIEVEMENTS IN
ECONOMIC LESSON OF THE TENTH GRADE STUDENTS
Depazzi Meytha Sari Yustejo Sanata Dharma University
2015
This paper aims to describe the cooperative learning design with model design Jigsaw type to increase the students’ activities and learning achievements in the learning process in understanding the condition of manpower for students of the tenth grade Senior High School.
This type of cooperative learning by applying Jigsaw type for understanding condition of manpower is done by teacher in two cycles. Every cycle has 90 minutes. The first cycle discussed the meaning and the efforts of
raising manpower’s qualities. The second cycle discussed the classification of manpower, work force, work opportunity, unemployment and kinds of payment. The steps of composing the classroom action research include, planning, implementation, observation and reflection.
(13)
x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Yang Mulia Yesus Kristus karena berkat kasih karunia yang
besar dan dampinganNya maka penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah dengan
judul ” DESAIN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW UNTUK MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN PRESTASI
BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI KELAS XI ”
dengan baik dan lancar.
Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
sarjana pendidikan pada Program Studi PE BKK Pendidikan Akuntansi, Jurusan
Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.
Dalam penyusunan tugas akhir ini, banyak kesulitan dan hambatan yang
dialami penulis, terutama karena kemampuan yang terbatas, tetapi berkat
bimbingan dari dosen pembimbing, serta bantuan dari berbagai pihak, maka
penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini. Maka dari itu, pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada:
1. Bapak Rohandi, Ph.D. selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.
2. Bapak Indra Darmawan, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu
(14)
xi
3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si. selaku Ketua Program Studi
Pendidikan Akuntansi, Universitas Sanata Dharma Yogyakarta;.
4. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd., M.Si., selaku Dosen Pembimbing yang
telah banyak meluangkan waktu dan pikiran dalam memberikan bimbingan,
memberikan nasehat, memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan
tugas akhir ini;
5. Ibu Natalina Premastuti Brataningrum, S.Pd., M.Pd., selaku Dosen
pembimbing selama membuat proposal dan selaku Dosen Penguji yang telah
banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan, memberikan
kritik, dan saran untuk kesempurnaan tugas akhir ini.
6. Ibu Benedecta Indah Nugraheni, S.Pd., S.I.P., M.Si. selaku Dosen Penguji
yang telah banyak meluangkan waktu dalam memberikan bimbingan,
memberikan kritik, dan saran untuk kesempurnaan tugas akhir ini.
7. Staf pengajar Program Studi PE BKK Pendidikan Akuntansi yang telah
memberikan tambahan pengetahuan dalam proses perkuliahan.
8. Tenaga administrasi Program Studi PE BKK Pendidikan Akuntansi yang
telah membantu kelancaran proses belajar selama ini.
9. Orang tuaku Bapak Victorianus Suwartidjo dan Mami Yustina Suyatni,
Kakakku Ella dan Dudik, Ponakanku Sherly dan Mas Stephanus yang selalu
memberikan doa, dukungan serta semangat.
10. Teman-temanku: Vita, Endah, Petty, Dewi, Sella, Lia, Siska, Yaya, Riris, Evi
dan yang tidak mungkin saya sebutkan satu persatu yang telah mendukung
(15)
xii
serta semangat yang telah diberikan dan kenangan dan canda tawa selama
kita kuliah bersama.
11. Semua pihak yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu atas semua
dukungan yang telah diberikan dalam penulisan tugas akhir ini.
Penulis menyadari masih banyak kesalahan dan kekurangan dalam tugas
akhir ini. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang
membangaun agar tugas akhir ini menjadi lebih baik. Dan semoga tugas akhir ini
dapat bermanfaat sebagaimana mestinya.
Penulis,
(16)
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... iv
MOTTO ... v
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ... vii
ABSTRAK ... viii
ABSTRACT ... ix
KATA PENGANTAR ... x
DAFTAR ISI ... xiii
DAFTAR TABEL ... xvi
DAFTAR LAMPIRAN ... xvii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah... 1
B. Bahasan Masalah ... 3
C. Rumusan Masalah ... 3
D. Tujuan Penelitian ... 3
(17)
xiv
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5
A. Penelitian Tindakan Kelas ... 5
B. Model Pembelajaran Kooperatif ... 7
C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 9
D. Keaktifan Siswa ... 10
E. Prestasi Belajar Siswa ... 11
BAB III PEMBAHASAN ... 14
A Desain Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw ... 14
1. Observasi ... 14
2. Desain Tindakan Kelas ... 14
Siklus I ... 15
a. Perencanaan ... 15
b. Pelaksanaan Tindakan ... 16
c. Observasi ... 18
d. Refleksi ... 19
Siklus II ... 19
a. Perencanaan ... 19
b. Pelaksanaan Tindakan ... 20
c. Observasi ... 22
(18)
xv
B Ketercapaian Keaktifan dan Prestasi Siswa
Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Jigsaw ... 24
BAB IV PENUTUP ... 25
A Kesimpulan ... 25
DAFTAR PUSTAKA ... 27
(19)
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Peningkatan Aktivasi Belajar Siswa ... 24
(20)
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) ... 29
Lampiran 2. Hand Out ... 41
Lampiran 3a. Soal Evaluasi Siklus 1 dan Kunci Jawaban ... 49
Lampiran 3b. Soal Evaluasi Siklus 2 dan Kunci jawaban ... 51
Lampiran 4. Lembar Refleksi Siswa ... 54
Lampiran 5a. Instrumen Observasi Aktivasi Guru Di Kelas Secara Umum 55 Lampiran 5b. Instrumen Observasi Kegiatan Guru ... 57
Lampiran 5c. Instrumen Observasi Aktivasi Siswa Di Kelas ... 60
Lampiran 5d. Instrumen Observasi Keaktifan Siswa ... 61
Lampiran 5e. Instrumen Observasi Hasil Belajar Siswa ... 62
Lampiran 6. Pembagian Materi Diskusi Untuk Kelompok Ahli ... 63
(21)
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan wahana untuk meningkatkan dan
mengembangkan kualitas sumber daya manusia. Perkembangan dunia
pendidikan yang semakin pesat menuntut lembaga pendidikan untuk
menyesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Terdapat banyak
upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan diantaranya dengan
peningkatan sarana dan prasarana, perubahan kurikulum, proses belajar
mengajar dan peningkatan kualitas guru. Kualitas pembelajaran juga harus
ditingkatkan untuk meningkatkan kualitas hasil belajar. Namun
kenyataannya yang terjadi pada saat ini, walaupun kurikulum yang berlaku
terus mengalami perbaikan dari waktu ke waktu untuk mewujudkan
pembelajaran yang baik, model yang di pakai guru cenderung tetap yaitu
model ceramah.
Mata pelajaran ekonomi merupakan satu dari satuan mata pelajaran
yang diajarkan pada tingkat sekolah menengah atas. Pembelajaran
Ekonomi perlu ditingkatkan karena tuntutan kurikulum dan perkembangan
zaman yang semakin maju pesat. Namun demikian fakta di lapangan
menunjukkan bahwa masih banyak siswa yang mengalami kesulitan dalam
belajar. Hal demikian disebabkan pembelajaran ekonomi yang selama ini
(22)
pada guru sehingga keaktifan siswa dalam pembelajaran kurang dibangun.
Rendahnya keaktifan siswa ini berdampak pada prestasi belajar siswa.
Oleh karena itu, pendidik harus mampu menciptakan pembelajaran yang
lebih bervariasi dan dapat meningkatkan peran serta siswa dalam
pembelajaran.
Berdasarkan pengamatan peneliti, banyak guru pada waktu
mengajar menggunakan model ceramah dan diskusi. Pada awalnya siswa
memang mendengarkan guru namun selama waktu berjalan siswa
cenderung ngobrol sendiri dan tidak memperhatikan guru. Sementara
ketika guru menerapkan model diskusi, suasana kelas kurang lebih sama
dengan penerapan model ceramah. Sebagian besar siswa menggantungkan
pekerjaannya pada teman yang aktif saja. Dari pengalaman di atas, maka
penerapan model ceramah dan diskusi kurang efektif dalam proses
pembelajaran siswa. Oleh sebab itu perlu dirancang model pembelajaran
tertentu yang tepat untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar
siswa selama dan setelah mengikuti pembelajaran.
Salah satu solusi yang dapat dilakukan guru adalah memperbaiki
proses pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang
tepat. Alternatif pembelajaran yang dapat digunakan adalah model
pembelajaran Jigsaw. Model pembelajaran ini melatih siswa untuk selalu
(23)
Oleh karena itu dalam makalah ini penulis bermaksud merancang
desain model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan
keaktifan dan prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI
B. Batasan Masalah
Dalam makalah ini penulis bermaksud merancang desain model
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw untuk meningkatkan keaktifan dan
prestasi belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi kelas XI materi
ketenagakerjaan. Keaktifan belajar siswa merupakan unsur dasar yang
penting bagi keberhasilan proses pembelajaran. Prestasi adalah
kemampuan, keterampilan, dan sikap seseorang dalam menyelesaikan
suatu tugas.
C. Rumusan Masalah
Bagaimana penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
untuk meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa pada pelajaran
ekonomi kelas XI?
D. Tujuan Penelitian
Untuk mendeskripsikan bagaimana desain model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw dalam meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar
(24)
E. Manfaat Penelitian
1. Bagi siswa. Penerapan desain pembelajaran ini diharapkan menarik
minat belajar, keaktifan dan prestasi belajar siswa terhadap pelajaran
ekonomi.
2. Bagi guru. Desain model pembelajaran ini diharapkan dapat
membantu memilih dan menerapkan model pembelajaran yang dapat
meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa.
3. Bagi penulis. Penulisan makalah ini merupakan dasar untuk
mengaktualisasikan pengetahuan dan wawasan tentang pembelajaran
(25)
5
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Tindakan Kelas
1. Pengertian penelitian tindakan kelas
Penelitian tindakan kelas merupakan wahana bagi guru untuk
melakukan refleksi dan tindakan secara sistematis dalam
pengajarannya untuk memperbaiki proses dan hasil belajar peserta
didik (Prendergast dalam Zainal Arifin, 2002:96). Penelitian
tindakan kelas dapat menfasilitasi guru untuk mengembangkan
pemahaman tentang pedagogik (Whitehead dalam Zainal Arifin,
1993:96). Dengan kata lain penelitian tindakan kelas dapat diartikan
penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas untuk memperbaiki dan
meningkatkan kualitas pembelajaran.
2. Jenis-jenis penelitian tindakan kelas
Bagi seseorang yang memang ingin mendalami penelitian, perlu
mengenal lebih banyak dan rinci tentang jenis-jenis penelitian yang
ditinjau dari berbagai aspek dan menunjuk pada nama model dan
pendekatan penelitiannya. Dalam buku ini hanya akan dikemukakan
jenis-jenis penelitian berdasarkan tiga tinjauan, yaitu yang merupakan
jembatan dan sampai pada penelitian tindakan kelas yang sedang
dibahas. Tinjauan pembahasan tersebut adalah sebagai berikut (Zainal
(26)
a. Menurut tujuannya
1) Penelitian eksploratif yang dilakukan oleh peneliti untuk mengetahui sesuatu dengan cara menggali atau mengeksplor, 2) Penelitian diskriptif dilakukan oleh peneliti untuk
mengumpulkan informasi atau data tentang fenomena yang diteliti, misalnya kondisi sesuatu atau kejadian, atau faktor-faktor penyebab terjadinya sesuatu,
3) Penelitian eksperimen adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui akibat dari adanya perlakukan yang dengan sengaja dikenakan pada subjek. Dengan kata lain penelitian eksperimen dilakukan untuk mengetes suatu hipotesis yang dilandasi dengan asumsi yang kuat akan adanya hubungan sebab akibat antara dua variabel.
4) Penelitian evaluasi yang dilakukan untuk mengetahui keterlaksanaan suatu kebijakan. Jika ada hambatan, dapat diketahui apa hambatan tersebut kemudian dapat menentukan cara-cara dalam rangka mengatasi hambatan yang dimaksud. b. Menurut model penelitiannya
1) Penelitian kuantitatif yang dilakukan dengan cara menggambarkan data dalam bentuk angka-angka yang sifatnya kuantitatif, sehingga dapat digunakan untuk meramalkan kondisi yang lebih luas yaitu populasi, dan masa yang akan datang.
2) Penelitian kualitatif yang dilakukan secara cermat, mendalam dan rinci sehingga dapat mengumpulkan data yang sangat lengkap dan dapat menghasilkan informasi yang menunjukkan kualitas sesuatu. Sebetulnya dua jenis penelitian ini tidak terbelah dan ada sekat yang kuat di antaranya, tetapi hanya menunjukkan mayoritas data yang dikumpulkan. Penelitian kualitatif memungkinkan adanya generalisasi untuk hasilnya, yang dihitung dengan analisis statistik. Hasil penelitian kualitatif hanya berlaku bagi wilayah yang diteliti itu saja. c. Menurut keberadaannya atau tersedianya data
1) Penelitian eksperimen seperti sudah disebutkan, dilakukan penelitian untuk memunculkan perlakukan atau treatment, jadi data dalam penelitian eksperimen belum tersedia sebelum perlakuan dilakukan.
2) Penelitian non eksperimen yaitu penelitian yang dilakukan terhadap data yang sudah ada atau tersedia tanpa ditimbulkan oleh adanya perlakuan atau treatment. Dalam penelitian eksperimen ini peneliti mencermati dampak atau akibat dari pemberian sebuah perlakuan.
(27)
3. Fungsi penelitian tindakan kelas
Secara umum, fungsi penelitian tindakan kelas adalah sebagai
alat untuk memperbaiki mutu dan efisiensi praktik pembelajaran di
kelas. Secara khusus (Cohen dan Manion dalam Zainal Arifin,
2011:101) memerinci fungsi penelitian tindakan menjadi lima katagori
yaitu:
a. Sebagai alat untuk memecahkan masalah melalui diagnosis dalam situasi tertentu
b. Sebagai alat pelatihan dalam jabatan dan membekali guru dengan keterampilan, metode dan teknik mengajar yang baru,
mempertajam kemampuan analisisnya, dan menyadari kelebihan dan kekurangan pada dirinya
c. Sebagai alat untuk mengendalikan pendekatan baru atau inovatif dalam pembelajaran
d. Sebagai alat untuk meningkatkan komunikasi antara guru di lapangan dengan peneliti akademis, dan memperbaiki kegagalan penelitian tradisional
e. Sebagai alternatif, impresionistik dalam memecahkan masalah di dalam kelas.
B. Model Pembelajaran Kooperatif
1. Pengertian kooperatif
Pembelajaran kooperatif menggalakkan siswa berinteraksi secara aktif
dan positif dalam kelompok (Slavin dalam Rusman, 2007:201). Model
pembelajaran kooperatif merupakan model pembelajaran yang banyak
digunakan dan menjadi perhatian serta dianjurkan oleh para ahli
(28)
2. Karakteristik model pembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatif berbeda dengan strategi pembelajaran yang
lain. Perbedaan tersebut dapat dilihat dari proses pembelajaran yang
lebih menekankan pada proses kerja sama dalam kelompok tujuan
yang ingin dicapai tidak hanya kemampuan akademik dalam
pengertian penguasaan materi tersebut. Adanya kerja sama inilah yang
menjadi ciri khas dari cooperative learning (Rusman, 2011:206)
3. Ciri-ciri pembelajaran kooperatif
Pembelajaran kooperatif adalah suatu sistem yang di dalamnya
terdapat elemen-elemen yang saling terkait. Elemen-elemen
pembelajaran kooperatif adalah (Lie dalam Sugiyanto, 2004:40-42) :
a. Saling ketergantungan positif
Dalam pembelajaran kooperatif, guru menciptakan suasana yang mendorong agar siswa merasa saling membutuhkan. Hubungan yang saling membutuhkan inilah yang dimaksud dengan saling ketergantungan positif. Saling ketergantungan dapat dicapai melalui: saling ketergantungan mencapai tujuan, saling ketergantungan menyelesaikan tugas, saling ketergantungan bahan atau sumber, saling ketergantungan peran, dan saling ketergantungan hadiah.
b. Interaksi tatap muka
Interaksi tatap muka akan memaksa siswa saling tatap muka dalam kelompok sehingga mereka dapat berdialog. Dialog tidak hanya dilakukan dengan guru. Interaksi semacam itu sangat penting karena siswa merasa lebih mudah belajar dari sesamanya. Ini juga mencerminkan konsep pengajaran teman sebaya.
c. Akuntabilitas individual
Pembelajaran kooperatif menampilkan wujudnya dalam belajar kelompok. Penilaian ditunjukkan untuk mengetahui penguasaan siswa terhadap meteri pelajaran secara individual. Hasil penilaian secara individual selanjutnya disampaikan oleh guru kepada kelompok agar semua anggota kelompok mengetahui siapa anggota kelompok yang memerlukan bantuan dan siapa yang dapat memberikan bantuan. Nilai kelompok didasarkan atas rata-rata hasil belajar semua anggotanya, karena itu tiap anggota kelompok
(29)
harus memberikan sumbangan demi kemajuan kelompok. Penilaian kelompok yang didasarkan atas rata-rata penguasaan semua anggota kelompok secara individual ini yang dimaksudkan dengan akuntabilitas individual.
d. Keterampilan menjalin hubungan antar pribadi
Keterampilan sosial seperti tenggang rasa, sikap sopan terhadap teman, mengkritik ide dan bukan mengkritik teman, berani mempertahankan pikiran logis, tidak mendominasi orang lain, mandiri, dan berbagai sifat lain yang bermanfaat dalam menjalin hubungan antara pribadi tidak hanya diasumsikan tetapi secara sengaja diajarkan. Siswa yang tidak dapat menjalin hubungan antara pribadi akan memperoleh teguran dari guru juga dari sesama siswa.
C. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
1. Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw (Rusman,
2011:218)
a. Siswa dikelompokkan dengan anggota kurang lebih 4 orang b. Tiap orang dalam tim diberi materi dan tugas yang berbeda
c. Anggota dari tim yang berbeda dengan penugasan yang sama membentuk kelompok baru (kelompok ahli)
d. Setelah kelompok ahli berdiskusi, tiap anggota kembali ke kelompok asal dan menjelaskan kepada anggota kelompok tentang subbab yang mereka kuasai
e. Tiap tim ahli mempresentasikan hasil diskusi f. Pembahasan
g. Penutup
2. Kelebihan pembelajaran kooperatf tipe Jigsaw
Pengaruh positif dalam pembelajaran kooperati tipe Jigsaw (Jhonson
and Jhonson, Teti Sobardi dalam Rusman, 2011:219).
a. Meningkatkan hasil belajar b. Meningkatkan daya ingat
c. Dapat digunakan untuk mencapai taraf penalaran tingkat tinggi d. Mendorong tubuhnya motivasi intrinsik
e. Meningkatkan hubungan antarmanusia yang heterogen f. Meningkatkan sikap anak yang positif terhadap sekolah g. Meningkatkan sikap positif terhadap guru
(30)
h. Meningkatkan harga diri anak
i. Meningkatkan perilaku penyesuaian sosial yang positif j. Meningkatkan keterampilan hidup bergotong-royong
3. Kelemahan pembelajaran kooperatif tipe jigsaw
a. Memerlukan pengorganisasian kelas yang lebih mantap b. Membutuhkan waktu yang lama
c. Penilaian tergantung dengan kelompok
D. Keaktifan Siswa
Pembelajaran aktif adalah suatu pembelajaran yang mengajak
peserta didik untuk belajar secara aktif. Ketika peserta didik belajar
dengan aktif, berarti mereka yang mendominasi aktifitas pembelajaran.
Dengan ini mereka secara aktif menggunakan otak, baik untuk
menemukan ide pokok dari materi kuliah, memecahkan persoalan, atau
mengaplikasikan apa yang baru mereka pelajari ke dalam satu persoalan
yang ada dalam kehidupan nyata. Dengan belajar aktif ini, peserta didik
diajak untuk turut serta dalam semua proses pembelajaran, tidak hanya
mental akan tetapi juga melibatkan fisik. Dengan cara ini biasanya peserta
didik akan merasakan suasana yang lebih menyenangkan sehingga hasil
belajar dimaksimalkan (Hisyam Zaini, 2008:xiv).
Belajar aktif itu sangat diperlukan oleh peserta didik untuk
mendapatkan hasil belajar yang maksimal. Ketika peserta didik pasif, atau
hanya menerima dari pelajaran, ada kecenderungan untuk cepat melupakan
apa yang telah diberikan. Oleh sebab itu diperlukan perangkat tertentu
(31)
Belajar aktif adalah salah satu cara untuk mengikat informasi yang baru
kemudian menyimpannya dalam otak (Hisyam Zaini, 2008:xiv).
E. Prestasi Belajar Siswa
Tulus Tu’u (2004:75) mengemukakan bahwa prestasi merupakan hasil yang dicapai seseorang ketika mengerjakan tugas atau kegiatan
tertentu. Prestasi akademik adalah hasil belajar yang diperoleh dari
kegiatan pembelajaran disekolah yang bersifat kognitif dan biasanya
ditentukan melalui pengukuran dan penilaian. Sementara prestasi belajar
adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang dikembangkan
oleh mata pelajaran, lazimnya ditunjukan dengan nilai tes atau angka nilai
yang diberikan oleh guru. Berdasarkan hal itu, prestasi belajar siswa dapat
dirumuskan sebagai berikut ( http://rppsilabusterbaru.com/?p=130):
1. Prestasi belajar siswa adalah hasil belajar yang dicapai siswa ketika mengikuti dan mengerjakan tugas dan kegiatan pembelajaran disekolah.
2. Prestasi belajar tersebut terutama dinilai oleh aspek kognitifnya karena bersangkutan dengan kemampuan siswa dalam pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesa dan evaluasi.
3. Prestasi belajar siswa dibuktikan dan ditunjukan melalui nilai atau angka nilai dari hasil evaluasi yang dilakukan oleh guru terhadap tugas siswa dan ulangan-ulangan atau ujian yang ditempuhnya.
Nana Sudjana (dalam Tulus Tu’u, 2004:23) mengemukakan bahwa
di antara ketiga ranah ini, yakni kognitif, afektif, psikomotor, maka ranah
kognitiflah yang paling sering dinilai oleh para guru di sekolah karena
berkaitan dengan kemampuan para siswa dalam menguasai isi bahan
(32)
diartikan sebagai hasil yang telah dicapai, dilakukan, dikerjakan”. S. Nasution (1996:17) mendefinisikan pengertian prestasi belajar adalah
kesempurnaan yang dicapai seseorang dalam berfikir, merasa dan berbuat.
Prestasi belajar dikatakan sempurna apabila memenuhi tiga aspek yakni:
kognitif, afektif dan psikomotor, sebaliknya dikatakan prestasi kurang
memuaskan jika seseorang belum mampu memenuhi target dalam ketiga
kriteria tersebut. Devi Wulansari (2010:1), mengemukakan pengertian
Prestasi belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam
menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh dalam
proses belajar mengajar.
Prestasi belajar seseorang sesuai dengan tingkat keberhasilan
sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang dinyatakan dalam
bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah mengalami proses
pembelajaran. Moh Uzer Usman (2000:9), mengemikakan bahwa prestasi
belajar siswa yang dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik berasal dari
dirinya (internal) maupun dari luar dirinya (eksternal). Oleh karena itu
faktor-faktor tersebut yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa
penting sekali artinya dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi
belajar yang seoptimal mungkin sesuai dengan kemampuannya
masing-masing.
Prestasi belajar siswa adalah suatu kecakapan atau hasil yang telah
diperoleh dari proses pembelajaran dengan penguasaan pengetahuan atau
(33)
keberhasilan yang telah diperoleh dalam mengerjakan segala pekerjaan
untuk dipertanggung jawabkan. Prestasi ini ditandai adanya nilai tambah
(34)
14
BAB III PEMBAHASAN
A. Desain Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Dalam melaksanakan kegiatan perencanaan pembelajaran ada
beberapa kegiatan dalam proses belajar mengajar. Berikut ini
langkah-langkah dalam desain pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
1. Observasi
Observasi dilakukan sebelum melakukan kegiatan di dalam kelas
sebelum menggunakan tipe Jigsaw. Dalam melakukan observasi ini,
praktikan mempelajari beberapa hal penting yang berhubungan
dengan guru, siswa, dan kelas. Maka dari itu perlu diadakan observasi
terhadap keadaan mencakup observasi guru, observasi siswa, dan
observasi kelas. Tujuan observasi tersebut adalah untuk mengamati
secara langsung kegiatan belajar mengajar yang dilakukan oleh siswa
dan guru.
2. Desain tindakan kelas
Berikut ini disajikan langkah-langkah desain tindakan kelas yang
diperlukan. Desain pembelajaran terdiri atas beberapa tahap siklus
(35)
Siklus I
a. Perencanaan
1) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
RPP dibuat 2 kali pertemuan (4x45 menit),
komponen-komponen dalam RPP yaitu standar kompetensi, kompetensi
dasar, indikator, tujuan pembelajaran, materi, metode
pembelajran, strategi pembelajaran, sumber dan evaluasi,
skenario kegiatan pembelajaran dan evaluasi, yang dibuat
secara sistematis (lampiran 1 halaman 29).
2) Menyiapkan materi pembelajaran
Materi yang akan diajarkan pada proses pembelajaran adalah
pengertian tenaga kerja, klasifikasi tenaga kerja dan
pengupahan disajikan dalam rupa hand out. Hand out
dibagikan kepada siswa bertujuan untuk memudahkan siswa
belajar dan memahami materi yang disajikan oleh guru
(lampiran 2 halaman 41).
3) Menyiapkan soal evaluasi
Menyiapkan soal-soal untuk mengetahui kemajuan hasil
belajar siswa selama proses pembelajaran kooperatif tipe
(36)
4) Menyiapkan instrumen observasi
Menyiapkan instrumen observasi yaitu observasi guru,
observasi siswa dan observasi kelas (lampiran 5 halamanan
55-62)
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada pelaksanaan tindakan, guru menerapkan pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw sesuai dengan rencana pembelajaran.
Dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Langkah-langkah pada
kegiatan ini adalah sebagai berikut:
1) Kegiatan awal
Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, guru terlebih
dahulu mengucapkan salam kemudian berdoa. Setelah itu
guru memeriksa kesiapan ruang kelas, alat tulis dan media
pembelajaran, serta kesiapan siswa. Kemudian guru
melakukan apersepsi yaitu dengan mengulas kembali materi
pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya dan
mengingkatkan materi yang akan dilaksanakan dengan
memberikan ilustrasi tentang model pembelajaran yang akan
diberikan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
2) Kegiatan inti
a) Presentasi guru dan pembagian kelompok
Guru membagi siswa membacakan daftar nama anggota
(37)
b) Diskusi kelompok asal
Siswa diminta untuk berkumpul dalam kelompok di
tempat yang telah ditentukan, kemudian guru
menjelaskan bahwa kelompok tersebut adalah kelompok
asal. Siswa mengambil kartu bernomor yang telah
disediakan kemudian memasang di dada masing-masing
lalu guru meminta siswa membalik papan nama
kelompok.
c) Diskusi kelompok ahli
Siswa yang bernomor sama berkumpul ditempat yang
sudah ditentukan, kemudian guru menjelaskan bahwa
kelompok tersebut adalah kelompok ahli, dan
mendiskusikan materi sesuai bagaiannya. (lampiran 6
halaman 63)
d) Presentasi kelompok
Secara berurutan seluruh kelompok ahli
mempresentasikan hasil diskusinya. Setiap selesai
presentasi guru memberikan kesempatan kepada
kelompok lain untuk bertanya atau menanggapi materi
(38)
3) Kegiatan penutup
a) Evaluasi
Evaluasi dilakukan dalam bentuk kuis tertulis yang
sudah disiapkan oleh guru (lampiran 3a halaman 49)
b) Refleksi
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengisi lembar refleksi yang sudah disediakan (lampiran
4 halaman 54)
c. Observasi
Kegiatan observasi pembelajaran bertujuan untuk
menganalisis siswa, guru dan lingkungan kelas. Pengamatan
dilakukan bersamaan dengan tahap tindakan. Berikut ini tahapan
observasi pembelajaran yang akan dilakukan:
1) Observasi guru
Observasi guru dilakuakn pada saat proses
pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw sedang berlangsung. Aktivasi guru
selama proses pembelajaran di salam kelas diamati dengan
lembar instrumen observasi kegiatan guru dalam proses
pembelajaran. Pengamatan bertujuan untuk mengetahui
kemampaun guru dalam menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw dengan baik (lampiran 5a dan 5b
(39)
2) Observasi siswa
Observasi siswa dilakukan dengan menggunakan
instrumen observasi. Setiap siswa memiliki kemampuan yang
berbeda-beda maka perlu dilakukan observasi. Observasi ini
dilakukan untuk mengetahui keaktifan dan prestasi belajar
siswa dalam proses pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
(lampiran 1, 5d dan 5e halaman 39, 61 dan 62 ).
3) Observasi kelas
Observasi terhadap kelas dilakukan untuk
mengamati apakah suasan kelas sudah kondusif dalam
melaksanakan pembelajaran. Lingkungan kelas yang
kondusif dapat mendukung kegiatan pembelajaran dengan
baik (lampiran 5c halaman 60).
d. Refleksi
Pada tahap ini dilaksanakan analisis, evaluasi dan
menyimpulkan hasil observasi terhadap hasil pembelajaraan
Siklus II
a. Perencanaan
1) Menyiapkan rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP)
RPP dibuat 2 kali pertemuan (2x45 menit),
komponen-komponen dalam RPP yaitu standar kompetensi, kompetensi
(40)
pembelajran, strategi pembelajaran, sumber dan evaluasi,
skenario kegiatan pembelajaran dan evaluasi, yang dibuat
secara sistematis (lampiran 1 halaman 29).
2) Menyiapkan materi pembelajaran
Materi yang akan diajarkan pada proses pembelajaran adalah
usaha memperluas kesempatan kerja dan pengangguran
disajikan dalam rupa hand out. Hand out dibagikan kepada
siswa bertujuan untuk memudahkan siswa belajar dan
memahami materi yang disajikan oleh guru (lampiran 2
halaman 41).
3) Menyiapkan soal evaluasi
Menyiapkan soal-soal untuk mengetahui kemajuan hasil
belajar siswa selama proses pembelajaran kooperatif tipe
Jigsaw (lampiran 3b halaman 51).
4) Menyiapkan instrumen observasi
Menyiapkan instrumen observasi yaitu observasi guru,
observasi siswa dan observasi kelas (lampiran 5 halaman
55-62).
b. Pelaksanaan Tindakan
Pada pelaksanaan tindakan, guru menerapkan pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw sesuai dengan rencana pembelajaran.
Dengan alokasi waktu 2 x 45 menit. Langkah-langkah pada
(41)
1) Kegiatan awal
Sebelum memulai kegiatan pembelajaran, guru terlebih
dahulu mengucapkan salam kemudian berdoa. Setelah itu
guru memeriksa kesiapan ruang kelas, alat tulis dan media
pembelajaran, serta kesiapan siswa. Kemudian guru
melakukan apersepsi yaitu dengan mengulas kembali materi
pelajaran yang telah dipelajari sebelumnya dan
mengingkatkan materi yang akan dilaksanakan dengan
memberikan ilustrasi tentang model pembelajaran yang akan
diberikan yaitu model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
2) Kegiatan inti
a) Presentasi guru dan pembagian kelompok
Guru membagi siswa membacakan daftar nama anggota
kelompok.
b) Diskusi kelompok asal
Siswa diminta untuk berkumpul dalam kelompok di
tempat yang telah ditentukan, kemudian guru
menjelaskan bahwa kelompok tersebut adalah kelompok
asal. Siswa mengambil kartu bernomor yang telah
disediakan kemudian memasang di dada masing-masing
lalu guru meminta siswa membalik papan nama
(42)
c) Diskusi kelompok ahli
Siswa yang bernomor sama berkumpul ditempat yang
sudah ditentukan, kemudian guru menjelaskan bahwa
kelompok tersebut adalah kelompok ahli, dan
mendiskusikan materi sesuai bagaiannya. (lampiran 6
halaman 63)
d) Presentasi kelompok
Secara berurutan seluruh kelompok ahli
mempresentasikan hasil diskusinya. Setiap selesai
presentasi guru memberikan kesempatan kepada
kelompok lain untuk bertanya atau menanggapi materi
yang dipresentasikan oleh kelompok ahli.
3) Kegiatan penutup
c) Evaluasi
Evaluasi dilakukan dalam bentuk kuis tertulis yang
sudah disiapkan oleh guru (lampiran 3b halaman 51).
d) Refleksi
Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengisi lembar refleksi yang sudah disediakan (lampiran
4 halaman 54).
c. Observasi
Kegiatan observasi pembelajaran bertujuan untuk
(43)
dilakukan bersamaan dengan tahap tindakan. Berikut ini tahapan
observasi pembelajaran yang akan dilakukan:
1) Observasi guru
Observasi guru dilakuakn pada saat proses
pembelajaran dengn menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw sedang berlangsung. Aktivasi guru
selama proses pembelajaran di salam kelas diamati dengan
lembar instrumen observasi kegiatan guru dalam proses
pembelajaran. Pengamatan bertujuan untuk mengetahui
kemampaun guru dalam menerapkan model pembelajaran
kooperatif tipe Jigsaw dengan baik (lampiran 5a dam 5b
halaman 55 dan 57).
2) Observasi siswa
Observasi siswa dilakukan dengan menggunakan
instrumen observasi. Setiap siswa memiliki kemampuan yang
berbeda-beda maka perlu dilakukan observasi. Observasi ini
dilakukan untuk mengetahui keaktifan dan prestasi belajar
siswa dalam proses pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw
(lampiran 1, 5d dan 5e halaman 39, 61dan 62).
3) Observasi kelas
Observasi terhadap kelas dilakukan untuk
mengamati apakah suasan kelas sudah kondusif dalam
(44)
kondusif dapat mendukung kegiatan pembelajaran dengan
baik (lampiran 5c halaman 60).
d. Refleksi
Pada tahap ini dilaksanakan analisis, evaluasi dan
menyimpulkan hasil observasi terhadap hasil pembelajaraan.
B. Ketercapaian Keaktifan dan Prestasi Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Untuk melihat apakah ada peningkatan keaktifan dan prestasi
siswa selama mengikuti proses pembelajaran tipe Jigsaw. Berikut ini
disajikan contoh tabel untuk melihat apakah ada peningkatan keaktifan
dan prestasi siswa selama mengikuti proses pembelajaran:
Tabel 3.1
Peningkatan Aktivasi Belajar Siswa
No Nama Siswa Keaktifan Siswa Peningkatan (%) Siklus I Siklus II
Tabel 3.2
Peningkatan Prestasi/Hasil Belajar Siswa
(45)
25 BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan
Tujuan disusunnya makalah ini adalah dengan menggunakan
metode pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw diharapkan akan mampu
meningkatkan keaktifan dan prestasi belajar siswa kelas XI pada pelajaran
ekonomi materi ketenagakerjaan. Dengan model pembelajaran tipe Jigsaw
ini diharapkan siswa dapat aktif belajar dalam kelompok dan individu.
Desain model pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw pada mata
pelajaran ekonomi materi ketenagakerjaan dibagi dalam dua siklus. Tahap
utama yaitu perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi dan refleksi.
Tahap pelaksanaan pembelajarannya sebagai berikut:
1. Perencanaan
Tahap perencanaan ini guru mempersiapkan materi yang akan
dipelajari. Dalam pelaksanaan pembelajaran rencana tindakan
dituangkan dalam bentuk rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
RPP yang dipersiapkan harus dikuasai oleh guru agar proses
pembelajaran berlangsung sesuai dengan apa yang diharapkan.
2. Pelaksanaan Tindakan
Tindakan merupakan penerapan dari perencanaan yang telah
disusun. Berhasil atau tidaknya pembelajaran ditentukan dari
(46)
3. Observasi
Observasi merupakan suatu kegiatan pengamatan. Pengamatan
yang dilakukan untuk mengetahui keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran kooperatif tipe Jigsaw.
4. Refleksi
Refleksi merupakan kegiatan untuk mengemukakan kembali apa
yang sudah dilakukan. Kegiatan refleksi ini untuk mengkaji apa yang
sudah atau belum tercapai setelah melaksanakan kegiatan
(47)
27
DAFTAR PUSTAKA
Aqib, Zainal. 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Yrama Widya.
Arifin, Zainal. 2011. Penelitian Pendidikan: Metode dan Paradigma Baru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Online:( http://rppsilabusterbaru.com/?p=130). Oleh : Idham Arvio Post : Jumat, 03 Agustus 2012.
Rusman. 2011. Model-Model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: PT Raja Grafindo.
Sanjaya, Wina. 2011. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Kencana.
Sugiyanto. 2009. Model-Model Pembelajaran Inovatif. Surakarta: Yuma Pustaka.
Zaini, Hisyam. 2008. Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani.
Wicaksono, Erick. 2013. Ekonomi 2. Jakarta: Yudhistira.
Online:( http://blogganeh.blogspot.com/2013/08/materi-ekonomi-kelas-xi-ketenagakerjaan.html). Oleh : Posted by Rahmat Rizki
(48)
29 Lampiran 1
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
A. IDENTITAS
Sekolah :
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas / Semester : XI / 1
Pertemuan ke : 1 dan 2
Alokasi Waktu : 4 x 45 menit
Tahun Pelajaran :
B. Standar Kompetensi : 1. Memahami kondisi ketenagakerjaan dan
dampaknya terhadap pembangunan ekonomi.
Kompetensi Dasar : 1.1 Mengklasifikasi ketenagakerjaan
Indikator :
1. Menjelaskan pengertian Tenaga kerja dan
klasifikasi tenaga kerja
2. Menentukan jenis upah yang berlaku di
Indonesia
3. Menyebutkan upaya-upaya peningkatan
kualitas tenagakerja
(49)
Aspek kec. hidup/karakter :
1. Kemampuan berpikir kritis.
2. Kemauan untuk selalu ingin tahu.
C. TUJUAN PEMBELAJARAN
Siswa diharapakan dapat mengklasifikasi ketenagakerjaan.
D. MATERI POKOK PEMBELAJARAN
Siklus I / Pertemuan 1
1. Pengertian tenaga kerja dan klasifikasi tenaga kerja
2. Jenis upah yang berlaku di Indonesia dengan tepat
Siklus II / Pertemuan 2
1. Upaya peningkatan kualitas tenaga kerja
2. Pengangguran
E. METODE PEMBELAJARAN
Pendekatan : Kontekstual
Metode : Pertemuan 1 : Diskusi, ceramah, tanya jawab dan presentasi.
Pertemuan 2 : Diskusi, ceramah, tanya jawab dan presentasi.
Model : Pertemuan 1 : Kooperatif tipe Jigsaw
(50)
F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN Pertemuan 1
( 2 x 45 menit ) : 90 menit
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
Guru memberi salam pembuka.
Guru mengecek kesiapan kelas dan mempresensi peserta didik.
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar
yang akan dicapai
Menjelaskan topik, tujuan dan manfaat kompetensi yang akan dipelajari.
Motivasi, guru menyampaikan cakupan materi tentang pengertian tenaga
kerja dan upaya peningkatan kualitas tenaga kerja yang sangat dekat
dengan kehidupan siswa, dan siswa kelak akan menjadi bagian dari
tenaga kerja Indonesia.
2. Kegiatan Inti (75 Menit) Explorasi
Siswa membaca materi ketenagakerjaan pada bahan ajar.
Siswa mampu memahami materi ketenagakerjaan.
Elaborasi
Siswa dibagi ke dalam kelompok – kelompok yang terdiri dari 4 orang per kelompok untuk menjadi kelompok asli dan diberi tugas mempelajari
sup topik pelajaran.
(51)
Guru juga membagi ke dalam kelompok – kelompok yang terdiri dari 4 orang per kelompok untuk menjadi kelompok ahli dan diberi bagian sup
sup topik yang sama.
Siswa pada kelompok ahli diberi waktu juga untuk mempelajari apa
yang telah menjadi bagaiannya.
Siswa dalam kelompok ahli diberi waktu untuk berlatih menyajikan
topik yang dipelajari tersebut kepada temannya dalam kelompok asli.
Meminta siswa kembali untuk kembali ke kelompok asli dan meminta
setiap siswa untuk mempresentasiksn topik hasil diskusi dari kelompok
ahli secara bergantian kepada anggota kelompok asli.
Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan sebagai
klarifikasi.
Guru menyuruh siswa untuk membuat rangkuman dari hasil diskusi
kelompok dan menyuruh perwakilan kelompok untuk menyampaikan
kesimpulan diskusi.
Konfirmasi (30 menit)
Siswa maju untuk presentasi
Tanya jawab atas presentasi yang disampaikan
Guru mengkonfirmasi kebenaran jawaban dan memberikan penjelasan.
Kegiatan penutup (5 menit)
Guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi terhadap kegiatan
(52)
Guru memberikaan tugas kepada siswa terkait dengan materi yang baru
dipelajari.
Guru meminta siswa untuk mempersiapkan materi pelajaran berikutnya
dirumah.
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam
kepada siswa.
Pertemuan 2
( 2 x 45 menit ) : 90 menit
1. Kegiatan Pendahuluan (10 menit)
Guru memberi salam pembuka.
Guru mengecek kesiapan kelas dan mempresensi peserta didik.
Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan pengetahuan
sebelumnya menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar
yang akan dicapai
Menjelaskan topik, tujuan & manfaat kompetensi yang akan dipelajari.
Motivasi, guru menyampaikan cakupan materi tentang klasifikasi tenaga
kerja, angkatan kerja, kesempatan kerja dan pengangguran yang sangat
dekat dengan kehidupan siswa, dan siswa kelak akan menjadi bagian
dari tenaga kerja Indonesia.
2. Kegiatan Inti (75 Menit) Explorasi
(53)
Siswa mampu memahami materi ketenagakerjaan.
Elaborasi
Siswa dibagi ke dalam kelompok – kelompok yang terdiri dari 4 orang per kelompok untuk menjadi kelompok asli dan diberi tugas mempelajari
sup topik pelajaran.
Siswa diberi waktu untuk mempelajari apa yang menjadi bagiannya.
Guru juga membagi ke dalam kelompok – kelompok yang terdiri dari 4 orang per kelompok untuk menjadi kelompok ahli dan diberi bagian sup
sup topik yang sama.
Siswa pada kelompok ahli diberi waktu juga untuk mempelajari apa
yang telah menjadi bagaiannya.
Siswa dalam kelompok ahli diberi waktu untuk berlatih menyajikan
topik yang dipelajari tersebut kepada temannya dalam kelompok asli.
Meminta siswa kembali untuk kembali ke kelompok asli dan meminta
setiap siswa untuk mempresentasiksn topik hasil diskusi dari kelompok
ahli secara bergantian kepada anggota kelompok asli.
Siswa diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan sebagai
klarifikasi.
Guru menyuruh siswa untuk membuat rangkuman dari hasil diskusi
kelompok dan menyuruh perwakilan kelompok untuk menyampaikan
kesimpulan diskusi.
Konfirmasi (30 menit)
(54)
Tanya jawab atas presentasi yang disampaikan.
Guru mengkonfirmasi kebenaran jawaban dan memberikan penjelasan.
Kegiatan penutup (5 menit)
Guru mengajak siswa untuk melakukan refleksi terhadap kegiatan
pembelajaran yang telah dilakukan.
Guru memberikaan tugas kepada siswa terkait dengan materi yang
baru dipelajari.
Guru meminta siswa untuk mempersiapkan materi pelajaran
berikutnya dirumah.
Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam
kepada siswa.
G. TUGAS
Tugas terstruktur : mengerjakan tugas secara individu.
H. ALAT / BAHAN/ SUMBER BUKU
Buku Yudhistira Ekonomi, kelas XI Erick Wicaksono (2013)
Buku BSE Ekonomi, kelas XI Kusuma Wardani (2009)
I. Penilaian dan Teknik penilaian
Lembar pengamatan
Aspek keterampilan hidup/karakter bentuk instrumen : ceklist (lampiran
(55)
Siswa mengerjakan soal-soal evaluasi
Penilaian
Skor Penilaian :
Soal no 1 Skor tertinggi 10
Soal no 2 Skor tertinggi 10
Soal no 3 Skor tertinggi 10
Soal no 4 Skor tertinggi 10
Soal no 5 Skor tertinggi 10 (+)
Total skor maksimal 50
10
5 x
i yangdicapa skor
Total Nilai
Sleman, ……… Praktikan,
Depazzi Meytha Sari Yustejo
(56)
Lembar Penilaian Sikap Siswa
Nama : No. absen :
No Aspek yang diukur
Skala 1 2 3 4
1 Berpikir Kritis
Siswa dapat memberikan komentar
Siswa mampu menganalisa bahan ajar yang diberikan
Siswa mampu mengemukakan pendapat
Siswa dapat menangkap bahan ajar yang diberikan
Siswa dapat menguasai bahan ajar yang diberikan
2 Selalu Ingin Tahu
Siswa dapat berperan aktif
Siswa selalu menanyakan bahan ajar yang belum dimengerti
Siswa berusaha mencari tau jawaban yang lebih luas
Siswa selalu bersikap percaya diri
(57)
Lembar pengamatan Sikap siswa
Nama : No. absen :
Lembar observasi bentuk daftar cek (check list) untuk kemampuan berinteraksi
dalam kegiatan diskusi kelompok
No Aspek yang diukur Ya Tidak
1 Berusaha mencari informasi dengan baik
2 Peka terhadap orang lain
3 Mencari alternatif solusi
4 Siswa dapat berpartisipasi dalam proses pembelajaran
5 Meminta kesempatan berpendapat dan rela jika pendapatnya
(58)
LEMBAR PENILAIAN DISKUSI
Keaktifan Belajar Siswa
No Nama Siswa Kerjasama Gagasan Keaktifan Presentasi Nilai
Skor :
1.A (Amat Baik) = 80-100
2.B (Baik) = 70-79
3.C (Cukup) = 60-69
4.D (Kurang) = < 59
Skor yang diperoleh
Nilai = --- x 100
Skor maksimal
Rubrik Penilaian
1. Kerjasama
a. Kerjasama siswa dengan siswa baik di dalam kelompok maupun diluar
kelompok
(59)
a. Ide/gagasan siswa yang di tuangkan atau didiskusikan dalam kelompok
maupun diluar kelompok
3. Keaktifan
a. Keaktifan siswa dalam maupun diluar kelompok
4. Presentasi
(60)
Lampiran 2
Hand Out
MATERI PELAJARAN
MATERI SIKLUS 1
1. PENGERTIAN TENAGA KERJA
Tenaga kerja merupakan penduduk yang berada dalam usia kerja. Secara garis
besar penduduk suatu negara dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu tenaga kerja
dan bukan tenaga kerja. Penduduk tergolong tenaga kerja jika penduduk tersebut
telah memasuki usia kerja. Batas usia kerja yang berlaku di Indonesia adalah
berumur 15 tahun – 64 tahun.
Tenaga kerja merupakan salah satu faktor produksi yang penting bagi setiap
negara. Tanpa adanya tenaga kerja, faktor produksi alam dan faktor produksi
modal tidak dapat digunakan secara optimal. Tenaga kerja dibagi atas kelompok
angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Perhatikanlah contoh berikut ini!
Arman berusia 24 tahun dan ia bekerja di instansi pemerintahan, sedangkan Ita
berumur 17 tahun dan masih duduk di kelas XI SMA. Berdasarkan keterangan di
atas, Arman termasuk angkatan kerja, namun Ita termasuk kelompok bukan
angkatan kerja. Angkatan kerja adalah kelompok penduduk dalam usia kerja yang
bekerja atau sedang mencari pekerjaan. Angkatan kerja disebut juga dengan
kelompok usia produktif. Tenaga kerja yang termasuk bukan angkatan kerja
(61)
dan sedang tidak mencari pekerjaan, misalnya pelajar, mahasiswa, ibu rumah
tangga, dan pensiunan.
Seseorang dikatakan bekerja jika ia telah berhasil mengisi lowongan pekerjaan
yang tersedia. Lowongan pekerjaan yang dapat diisi oleh pencari kerja untuk
mendapatkan pekerjaan disebut kesempatan kerja. Lowongan pekerjaan yang ada
bisa dari instansi pemerintah ataupun swasta.
2. KLASIFIKASI KETENAGAKERJAAN
a. Tenaga Kerja : Setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna
menghasiklan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan sendiri
maupun untuk masyarakat.
b. Angkatan Kerja : Bagian dari tenaga kerja yang aktif dalam kegiatan
ekonomi. Aktif ini tidak selalu berarti sudah bekerja karena yang
digolongkan sebagai angkatan kerja adalah penduduk dalam usia kerja (15
tahun ke atas) baik yang bekerja maupun yang mencari pekerjaan
(pengangguran).
c. Kesempatan Kerja : Kebutuhan tenaga kerja yang kemudian secara riil
diperlukan oleh perusahaan atau lembaga penerima kerja pada tingkat
upah, posisi dan syarat tertentu, yang di informasikan melalui iklan, dll.
Kesempatan kerja ini sering disebut lowongan kerja.
d. Pekerja : setiap orang yang menghasilkan barang atau jasa yang
mempunyai nilai ekonomis baik yang menerima gaji atau bekerja sendiri
(62)
3. SISTEM UPAH
Sistem upah merupakan kebijakan dan strategi yang menentukan kompensasi
yang diterima pekerja. Kompensasi sendiri merupakan bayaran atau upah yang
diterima oleh pekerja sebagai balas jasa atas hasil kerjaan mereka.
Penghitungan Upah :
Secara mendasar pemberian upah memiliki tiga tujuan sebagai berikut :
a. Menarik pekerja-pekerja berbakat agar masuk kedalam perusahaan
tersebut
b. Mempertahankan karyawan terbaik agar tidak pindah ke perusahaan lain
c. Memotivasi karyawan tersebut dalam bekerja
Bentuk-Bentuk Kompensasi Pekerja (Upah)
1) Upah berdasarkan waktu : terdiri dari upah per jam, per minggu, atau
per bulan. Upah ini dihitung berdasarkan banyaknya jam kerja.
2) Upah berdasarkan hasil : digunakan untuk menghargai hasil kerja
berdasarkan berapa banyak telah dihasilkan secara individu atau
kelompok.
3) Komisi : bayaran yang diterima berdasarkan presentase hasil
penjualan.
4) Bonus : upah tambahan yang diberikan kepada karyawan di samping
gaji tetap yang sudah diterima sebagai penghargaan.
5) Pembagian keuntungan : ide pembagian keuntungan yang diterima
(63)
pekerjanya. Bebrapa perusahaan memasukkan pembagian keuntungan
ini pada program pensiun.
MATERI SIKLUS 2
4. USAHA MEMPERLUAS KESEMPATAN KERJA
Dalam rangka mengurangi jumlah pengangguran di Indonesia, pemerintah
terus berusaha untuk membuka sebesar-besarnya lapangan kerja baru. Usaha
yang ditempuh untuk memperluas lapangan kerja dapat dilakukan di berbagai
bidang.
a. Di bidang pertanian, antara lain membuka lahan-lahan pertanian yang baru
dan meningkatkan irigasi yang teratur agar pertanian tidak tergantung pada
musim.
b. Di bidang industri, dengan cara mempermudah syarat-syarat untuk
membuka perusahaan industri atau pabrik baru.
c. Di bidang perdagangan, yaitu dikeluarkannya kebijakan deregulasi dan
debirokratisasi, sehingga pengusaha dapat meningkatkan perdagangan dan
membuka kesempatan kerja baru.
d. Di bidang jasa, dengan meningkatkan usaha jasa berbagai bentuk, yang
nantinya akan dapat membuka lapangan kerja baru.
e. Di bidang lainnya, antara lain dengan meningkatkan usaha bidang
(64)
5. PENINGKATAN KUALITAS TENAGA KERJA
a. Memperbaiki Kualitas Pendidikan
Pendidikan bertujuan membekali atau menambah keterampilan,
keahlian, dan pengetahuan seseorang guna memperoleh kesempatan kerja,
bahkan mampu menciptakan kesempatan kerja. Pendidikan dikelompkan
menjadi 2 yaitu:
1) Pendidikan Formal
2) Pendidikan Nonformal
b. Meningkatkan Kesehatan Masyarakat
c. Mengembangkan Produktivitas Karyawan
d. Meningkatkan Jaminan Keselamatan dan Kesehatan Kerja
6. PENGANGGURAN
Seseorang dapat dikatakan sebagai pengangguran bila memenuhi salah satu
kategori berikut
a. Sedang tidak bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan
b. Sedang mempersiapkan suatu usaha baru
c. Tidak memiliki pekerjaan karena merasa tidak mungkin mendapat
pekerjaan
d. Sudah mendapat pekerjaan tetapi belum mulai bekerja
7. PENYEBAB PENGANGGURAN
(65)
a. Penurunan Permintaan tenaga Kerja
b. Kemajuan Teknologi
c. Kelemahan pasar tenaga kerja
8. JENIS-JENIS PENGANGGURAN
Macam-macam pengangguran dapat dikelompokkan menjadi sebagai berikut :
a. Pengangguran Normal : golongan angkatan kerja yang betul-betul tidak
mendapatkan pekerjaan karena pendidikan dan ketrampilan yang tidak
memadai.
b. Pengagguran Terselubung : Golongan angkatan kerja yang melakukan
pekerjaan tetapi hasilnya tidak mencukupi kebutuhan.
c. Pengangguran terbuka : golongan angkatan kerja yang betul-betul tidak
mendapatkan kesempatan bekerja sehingga tidak mendapatkan
penghasilan. Jenis pengangguran ini terbagi atas :
1) Pengangguran friksional : pengangguran yang terjadi karena atas
perubahan dan dinamika ekonomi
2) Pengangguran musiman : pengangguran yang terjadi karena pergantian
musim sehingga mempengaruhi jumlah pekerjaan yang tersedia di
beberapa industri seperti sektor pertanian
3) Pengangguran konjungtural : pengangguran yang terjadi karena
berkurangnya permintaan barang dan jasa
4) Pengangguran struktural : pengangguran yang muncul akibat
(66)
5) Pengangguran sukarela : pengangguran yang terjadi karena adanya
orang yang sesungguhnya masih dapat bekerja tetap[I dengan sukarela
dia tidak mau bekerja karena mungkin sudah cukup dengan kekayaan
yang dimiliki
6) Pengangguran deflasioner : pengangguran yang disebabkan karena
lowongan pekerjaan tidak cukup untuk menampung pencari kerja
7) Pengangguran teknologi : pengangguran yang disebabkan karena
kemajuan teknologi yakni pergantian tenaga manusia menjadi tenaga
mesin
9. DAMPAK PENGANGGURAN
a. Dampak Ekonomi : seperti nilai GDP akan menurun, dan pendapatan
nasional akan berkurang bersamaan denga turunnya standar hidup.
b. Dampak Sosial : seperti naiknya tingkat kejahatan, naiknya
ketergantungan narkoba dan alkohol, hilangnya harga diri serta
kepercayaan diri para pengangguran, dll.
c. Dampak Individu dan Keluarga : jumlah konsumsi akan bekurang,
meningkatkan ketergantungan dengan pihak lain yang menjadi tumpangan
mereka selama menganggur.
10.CARA MENGATASI PENGANGGURAN
a. Mengatasi pengangguran friksional dan sukarela:
(67)
2) Memberikan bantuan pinjaman lunak dan bantuan lain untuk memacu
kehidupan industri kecil
b. Mengatasi pengangguran konjungtural :
1) Meningkatkan daya beli masyarakat
2) Mengatur bunga Bank agar tidak terlalu tinggi
c. Mengatasi pengangguran struktural :
1) Menyediakan lapangan kerja
2) Mengadakan pelatihan tenaga kerja
3) Menarik investor
d. Mengatasi pengangguran musiman :
1) Pelatihan keterampilan lain selain bidang yang sudah digeluti
2) Menginformasikan lowongan kerja yang ada disektor lain kepada
masyarakat
e. Mengatasi pengangguran deflasioner :
1) Pelatihan tenaga kerja
2) Menarik investor baru
f. Mengatasi pengangguran teknologi :
1) Pengenalan teknologi yang ada sejak usia dini Pelatihan tenaga
pendidik untuk menguasai teknologi baru yang harus disampaikan
(68)
Lampiran 3a
Soal Evaluasi/Penugasan (Siklus 1 / Pertemuan 1)
A. Jawablah dengan singkat dan benar!
1. Bagaimana hubungan jumlah penduduk, tenaga kerja, angkatan kerja, dan
kesempatan kerja !
2. Apakah faktor utama yang menyebabkan perpindahan tenaga kerja dari
desa ke kota?
3. Siapa sajakah yang tergolong tenaga kerja?
4. Jelaskan sistem upah berdasarkan UMR !
5. Apakah pengaruh pertambahan penduduk dengan angkatan kerja ?
Jawaban:
1. Hubungannya : Semakin besar jumlah penduduk , maka semakin besar
pula jumlah angkatan kerjanya dan angkatan kerja membutuhkan lapangan
pekerjaan. Namun pertumbuhan penduduk lebih besar dibandingkan
pertumbuhan lapangan kerja. Oleh karena itu, angkatan kerja tersebut
sebagian tidak bekerja atau menganggur sehingga kesempatan kerja
berhubungan sangat erat dengan tersedianya lapangan kerja bagi
masyarakat. Semakin banyak lapangan kerja yang tersedia di suatu negara
maka semakin besar pula kesempatan kerja bagi penduduk usia produktif
2. Faktor utama yang mempengaruhi adalah faktor ekonomi mereka
(69)
perkotaan dari pada pedesaan. Harapannya dengan upah yang lebih tinggi
mereka bisa memperbaiki tingkat kesejahteraan hidup.
3. Mereka yang termasuk angkatan kerja:
Contoh : masyarakat yang termasuk tenaga kerja mau dan ingin bekerja.
Dan mereka yang bukan angkatan
Contoh : masyarakat yang termasuk kelompok kerja tapi tidak bersedia
untuk bekerja meskipun ada permintaan, misalnya : pelajar, mahasiswa,
ibu rumah tangga.
4. System upah berdasarkan UMR berarti ditujukan untuk pemberian upah
kepada pegawai, karyawan atau buruh di dalam lingkungan usaha atau
kerjanya berbedasarkan standar minimum pada tingkat provinsi di daerah
mereka masing-masing.
5. Semakin besar jumlah penduduk, semakin besar pula jumlah angkatan
kerjanya. Jika laju pertumbuhan penduduknya (termasuk angkatan
kerjanya) lebih besar daripada laju pertumbuhan lapangan kerjanya, maka
(70)
Lampiran 3b
Soal Evaluasi/Penugasan (Siklus 2 / Pertemuan 2)
A. Jawablah dengan singkat dan benar!
1. Siapakah yang disebut pengangguran?
2. Mengapa pengangguran bisa terjadi !
3. Sebutkan usaha untuk memperbaiki mutu tenaga kerja !
4. Bagaimana menurutmu cara yang paling tepat mengatasi pengangguran di
Indonesia!
5. Sebutkan berbagai usaha yang dilakukan pemerintah dalam rangka
memperluas kesempatan kerja!
Jawaban
1. Pengguran adalah orang yang tidak mampu mendapatkan pekerjaan yang
menghasilkan uang meskipun dapat dan mampu bekerja. Mereka ini
termasuk penduduk yang tidak bekerja. Tetapi mencari kerja atau sedang
mempersiapkan suati usaha baru. Penduduk yang tidak mencari pekerjaan
karena merasa tidak mungkin mendapatkan pekerjaan, penduduk yang
tidak mencari pekerjaan karena sudah menerima kerja atau mempunyai
pekerjaan, tetapi belum mulai bekerja.
2. Pengangguran bisa terjadi karena jumlah angkatan kerja yang
membutuhkan pekerjaan lebih besar dar ipada kesempatan kerja atau
ketersediaan lapangan pekerjaannya
(71)
Melalui jalur pendidikan formal baik yang bersifat umum maupun
kejuaraan.
Bisa juga melalui pendidikan nonformal, seperti latihan kerja,
pemagangan, peningkatan gizi dan kesehatan, peningkatan kualitas
mental dan spiritual.
4. Pengangguran di Indonesia dapat diatasi dengan cara :
Memperluas lapangan kerja bagi penduduk
Adanya kegiatan menambah skill agar tidak hanyan di Indonesia ia
bisa bekerja
Diadakannya Job Fair
5. Berbagai usaha yang dilakukan pemerintah dalam rangka memperluas
kesempatan kerja
Di bidang pertanian, antara lain membuka lahan-lahan pertanian yang
baru dan meningkatkan irigasi yang teratur agar pertanian tidak
tergantung pada musim.
Di bidang industri, dengan cara mempermudah syarat-syarat untuk
membuka perusahaan industri atau pabrik baru.
Di bidang perdagangan, yaitu dikeluarkannya kebijakan deregulasi dan
debirokratisasi , sehingga pengusaha dapat meningkatkan perdagangan
dan membuka kesempatan kerja baru.
Di bidang jasa, dengan meningkatkan usaha jasa berbagai bentuk, yang
(72)
Di bidang lainnya, antara lain dengan meningkatkan usaha bidang
konstruksi , komunikasi, pariwisata, dsb.
menyelenggarakan kursus-kursus keterampilan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia
mendirikan berbagai macam usaha
membantu dan mendorong usaha wiraswasta
membangun proyek-proyek padat karya
meningkatkan transmigrasi
memberi kesempatan para TKI bekerja di luar negeri
menyediakan informasi tentang lowongan kerja
(73)
Lampiran 4
Refleksi
Setelah melakukan kegiatan pembelajaran tentang ketenagakerjaan. Apakah ada
kesulitan, untuk itu diperlukannya refleksi sebagai pengalaman yang bisa dibagi
dalam proses pembelajaran. Isilah pertanyaan dibawah ini menurut suara hati
masing- masing secara jujur.
1. Bagaimana perasaanmu dalam proses pembelajaran hari ini ?
2. Manfaatapa yang anda peroleh dengan mengikuti kegiatan diskusi dalam
pembelajaran ini?
3. Sikap-sikap apa yang anda temukan melalui pembelajaran tadi?
(74)
INSTRUMEN OBSERVASI
AKTIVITAS GURU DI KELAS SECARA UMUM
Sekolah :__________________________________________________
Kelas : __________________________________________________
Jam ke : __________________________________________________
Mata pelajaran : __________________________________________________
Praktikan : __________________________________________________
Hari, tanggal : __________________________________________________
PETUNJUK:
1. Amati aktivitas guru di kelas dalam melaksanakan interaksi
belajar-mengajar!
2. Tuliskan tanda cek (v) pada kolom YA atau TIDAK sesuai keadaan yang
anda amati!
NO. BUTIR-BUTIR SASARAN YA TIDAK
1. Guru membuka pelajaran
2. Guru mengabsen/ menyebut nama
3. Suara guru jelas
4. Guru memakai media
5. Guru memakai alat peraga
6. Guru sering bertanya kepada siswa
(75)
7. Pertanyaan guru diajukan ke perorangan
8. Pertanyaan guru diajukan kepada kelas
9. Guru memanfaatkan penguatan
10. Guru memberi tugas rumah
11. Sikap guru serius
12. Sikap guru santai
13. Guru menulis di papan tulis
14. Guru umumnya duduk di kursi
15. Guru sering berjalan ke belakang, ke samping, dan
ke tengah
16. Guru membuat rangkuman pelajaran
17. Evaluasi diberikan kepada hal-hal berikut:
a. setiap indicator/ tujuan pembelajaran
b. sekelompok indicator/ tujuan pembelajaran
Berdasarkan observasi Anda, tuliskan hal-hal yang berguna bagi Anda sebagai
calon guru!
Hal-hal yang berguna bagi saya sebagai guru:
(76)
INSTRUMEN OBSERVASI
KEGIATAN GURU
Hari/tanggal :
Mata Pelajaran :
Kelas :
Observer :
No Deskriptor Ya Tidak Keterangan
1 Guru menjelaskan pembelajaran kooperatif
tipe Jigsaw
2 Guru mengorganisasika bahasan yang
bersifat umum menjadi pokok bahasan
yang bersifat umum menjadi pokok
bahasan yang lebih sempit untuk
membantu siswa memahami materi dalam
pembelajaran tipe Jigsaw di kelas.
3 Guru memberikan materi yang akan
dipelajari dalam kegiatan belajar mengajar
melalui presentasi kelas.
4 Guru ikut berperan dalam pembentukan
kelompok Jigsaw
(77)
5 Guru memberikan dorongan motivasi
kepada siswa agar terlibat aktif dalam
diskusi
6 Guru memberikan pengarahan motivasi
kepada siswa agar terlibat aktif dalam
diskusi.
7 Guru memotivasi siswa agar ada kerja
sama antar individu di dalam
kelompoknya.
8 Guru mengamati atau mengobservasi
proses pembelajaran dalam diskusi.
9 Guru berinteraksi dengan siswa, dan
melibatakan diri dalam kelompok serta
menjawab pertanyaan yang diajukan siswa
secara perorangan.
10 Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk memecahakan masalah dan
mencari sumber informasi secara mandiri.
11 Guru tidak berinteraksi dengan siswa, tidak
menjelaskan di dalam kelompok.
12 Guru hanya berinteraksi dan
memperhatikan kelompok tertentu saja
(78)
13 Guru dan siswa sama-sama asik dengan
pekerjaannya masing-masing sehingga
suasana kelas menjadi kaku.
14 Guru meninggalkan kelas disaat siswa
bekerja di dalam kelompok sehingga tidak
ada pengawasan.
15 Guru tidak melakukan evaluasi hasil
pembelajaran.
16 Guru memberikan motivasi kepada siswa
agar terlibat aktif dalam presentasi dan
tanya jawab.
17 Guru melakukan evaluasi terhadap
peningkatan hasil belajar dengan kuis.
18 Guru memberikan lembar refleksi untuk di
(79)
INSTRUMEN OBSERVASI
AKTIVITAS SISWA DI KELAS
Sekolah :
Kelas :
Jam ke :
Pokok Bahasan/ topik :
Praktikan (NIM) :
Hari, tanggal :
PETUNJUK:
1. Amati aktivitas siswa di kelas dalam melaksanakan interaksi
belajar-mengajar!
2. Tuliskan tanda cek () pada kolom YA atau TIDAK sesuai keadaan yang
Anda amati!
NO. BUTIR-BUTIR SASARAN YA TIDAK
1. Siswa siap mengikuti proses pembelajaran
2. Siswa mampu memperhatikan penjelasan guru/
praktikan
3. Siswa menanggapi pembahasan pelajaran
4. Siswa mencatat hal-hal penting
5. Siswa mengerjakan tugas dengan baik
(80)
Lampiran 5d
INSTRUMEN OBSERVASI
KEAKTIFAN SISWA
Hari/tanggal :
Mata Pelajaran :
Kelas :
Observer :
No Indikator keaktifan siswa Ya Tidak Catatan
1 Siswa membaca materi yang disiapkan
oleh guru
2 Siswa memperhatiakan penjelasan guru
3 Siswa memcatat hal-hal penting
4 Siswa aktif dalam diskusi kelompok
5 Siswa memperhatikan penjelasan siswa
lain
(81)
Lampiran 5e
INSTRUMEN OBSERVASI
HASIL BELAJAR SISWA
Hari/tanggal :
Mata Pelajaran :
Kelas :
Observer :
No Indikator hasil belajar siswa Ya Tidak
1 Siswa mengerti dan memahami materi ajar.
2 Siswa mampu menjelaskan materi ajar untuk dirinya sendiri
maupun kelompoknya.
3 Siswa dapat mendiskripsikan materi ajar.
(82)
Lampiran 6
PEMBAGIAN MATERI DISKUSI UNTUK KELOMPOK AHLI
SIKLUS 1
Kelompok Ahli Dibagi Menjadi 4 :
Kelompok ahli 1 : membahas bagaimana menurut kelompok kalian tentang sistem
outsourcing di Indonesia.
Kelompok ahli 2 : membahas bagaimana menurut kelompok kalian tentang sistem
upah berdasarkan UMR.
Kelompok ahli 3 : membahas bagaimana pengupahan dalam Undang-Undang
ketenagakerjaan di Indonesia.
Kelompok ahli 4 : membahas tentang lapangan kerja yang tidak sesuai dengan
pendidikan.
SIKLUS 2
Kelompok Ahli Dibagi Menjadi 4 :
Kelompok ahli 1 : membahas tentang masalah ketenagakerjaan di Indonesia.
Kelompok ahli 2 : membahas tentang dampak masuknya tenaga kerja asing di
Indonesia.
Kelompok alhi 3 : membahas tentang usaha pemerintah memperluas kesempatan
kerja.
(83)
28
(1)
13 Guru dan siswa sama-sama asik dengan
pekerjaannya masing-masing sehingga
suasana kelas menjadi kaku.
14 Guru meninggalkan kelas disaat siswa
bekerja di dalam kelompok sehingga tidak
ada pengawasan.
15 Guru tidak melakukan evaluasi hasil
pembelajaran.
16 Guru memberikan motivasi kepada siswa
agar terlibat aktif dalam presentasi dan
tanya jawab.
17 Guru melakukan evaluasi terhadap
peningkatan hasil belajar dengan kuis.
18 Guru memberikan lembar refleksi untuk di
(2)
AKTIVITAS SISWA DI KELAS
Sekolah :
Kelas :
Jam ke :
Pokok Bahasan/ topik :
Praktikan (NIM) :
Hari, tanggal :
PETUNJUK:
1. Amati aktivitas siswa di kelas dalam melaksanakan interaksi
belajar-mengajar!
2. Tuliskan tanda cek () pada kolom YA atau TIDAK sesuai keadaan yang
Anda amati!
NO. BUTIR-BUTIR SASARAN YA TIDAK
1. Siswa siap mengikuti proses pembelajaran
2. Siswa mampu memperhatikan penjelasan guru/
praktikan
3. Siswa menanggapi pembahasan pelajaran
(3)
Lampiran 5d
INSTRUMEN OBSERVASI
KEAKTIFAN SISWA
Hari/tanggal :
Mata Pelajaran :
Kelas :
Observer :
No Indikator keaktifan siswa Ya Tidak Catatan
1 Siswa membaca materi yang disiapkan
oleh guru
2 Siswa memperhatiakan penjelasan guru
3 Siswa memcatat hal-hal penting
4 Siswa aktif dalam diskusi kelompok
5 Siswa memperhatikan penjelasan siswa
lain
(4)
INSTRUMEN OBSERVASI
HASIL BELAJAR SISWA
Hari/tanggal :
Mata Pelajaran :
Kelas :
Observer :
No Indikator hasil belajar siswa Ya Tidak
1 Siswa mengerti dan memahami materi ajar.
2 Siswa mampu menjelaskan materi ajar untuk dirinya sendiri
maupun kelompoknya.
3 Siswa dapat mendiskripsikan materi ajar.
(5)
Lampiran 6
PEMBAGIAN MATERI DISKUSI UNTUK KELOMPOK AHLI
SIKLUS 1
Kelompok Ahli Dibagi Menjadi 4 :
Kelompok ahli 1 : membahas bagaimana menurut kelompok kalian tentang sistem
outsourcing di Indonesia.
Kelompok ahli 2 : membahas bagaimana menurut kelompok kalian tentang sistem
upah berdasarkan UMR.
Kelompok ahli 3 : membahas bagaimana pengupahan dalam Undang-Undang
ketenagakerjaan di Indonesia.
Kelompok ahli 4 : membahas tentang lapangan kerja yang tidak sesuai dengan
pendidikan.
SIKLUS 2
Kelompok Ahli Dibagi Menjadi 4 :
Kelompok ahli 1 : membahas tentang masalah ketenagakerjaan di Indonesia.
Kelompok ahli 2 : membahas tentang dampak masuknya tenaga kerja asing di
Indonesia.
Kelompok alhi 3 : membahas tentang usaha pemerintah memperluas kesempatan
kerja.
(6)